ske c tutorial 5

Upload: alman-pratama-manalu

Post on 22-Jul-2015

74 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Skenario A Blok XVIIIBAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Blok Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat adalah blok ke delapan belas pada semester VI dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario A yang memaparkan kasus Kepala Dinas Kesehatan menyatakan bahwa pencapaian Imunisasi Puskesmas Mawar adalah nomor satu dari bawah. Kepala Puskesmas Mawar tersentak dan sekaligus malu. Masih tergiang-ngiang di telinganya ketika Kepala Dinas menanyakan apakah Kepala Puskesmas tidak pernah menggalang kerjasama lintas program maupun lintas sektor untuk mensukseskan program imunisasi melalui pendidikan kesehatan pada masyarakat di wilayah. Ia bertekad akan mengatasi permasalahanini.

1.2

Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu : 1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari system pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. 2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok. 3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

1

Skenario A Blok XVIIIBAB II PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial Tutor Moderator Sekretaris Meja Sekretaris Papan Waktu : dr. Dwi Ris Andriyanto : Alman Pratama Manalu : Tri Wahyu Ningsih : Berliani Lutfih : 1. Senin, 14 Mei 2012 2. Rabu, 16 Mei 2012 Pukul. 13.00 15.30 wib. Rule : 1. Menonaktifkan ponsel atau dalam keadaan diam. 2. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan argumen 3. Izin saat akan keluar ruangan

2.2 Skenario Kasus Desa Sumber Harum yang terletak di pinggir sungai musi dengan jumlah penduduk 15.000 jiwa. Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah petani perambah hutan dan buruh pabrik. Tidak jauh dari desa tersebut terdapat sebuah pabrik asbes yang limbah pembuangan nya langsung dialirkan ke sungai tanpa melalui pengolahan limbah terlebih dahulu. Berdasarkan data puskesmas Sumber Harum didapatkan penyakit terbanyak yang diderita oleh masyarakat adalah ISPA, diare, hepatitis dan asbestosis. Masyarakat desa tersebut menggunakan air sungai Musi sebagai sumber air utama dan membuat jamban apung di tepi sungai. Kepala Puskesmas berencana memberikan penyuluhan kepada masyarakat dan memberikan laporan kepada camat setempat agar memberikan peringatan kepada pabrik untuk melakukan pengolahan limbah dengan benar. 2.3 Seven Jump Steps 2.3.1 Klarifikasi Istilah 1. Perambah Limbah : Pembukaan lahan dengan cara pembakaran dan penebangan hutang2

Skenario A Blok XVIII2. Limbah : Sisa pembuangan yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat lainnya dan mengandung bahan bahan berbahaya bagi manusia. 3. Asbes 4. ISPA 5. Diare : : Infeksi saluran pernafasan akut. : Pengeluaran tinja dengan konsistensi cair > 3x / hari. 6. Hepatitis 7. Asbestosis : Peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus. :Pneumokoniosis yang disebabkan oleh penghirupan serat - serat asbes ditandai dengan fibrosis intertitial dan dikaitkan dengan mesotelioma pleura dan carsinoma bronko genik. 8. Jambang Apung : Tempat BAB yang terapung di atas sungai yang pembuangan tinjanya langsung jatuh ke sungai. 9. penyuluhan : Pemberian informasi langsung ke masyarakat yang bertujuan untuk mempengaruhi atau mengajak untuk melakukan sesuatu tindakan . 2.3.2 1. Identifikasi MasalahDesa Sumber Harum yang terletak di pinggir sungai musi dengan jumlah penduduk 15.000 jiwa. Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah petani perambah hutan dan buruh pabrik. 2. Tidak jauh dari desa tersebut terdapat sebuah pabrik asbes yang limbah pembuangan nya langsung dialirkan ke sungai tanpa melalui pengolahan limbah terlebih dahulu.

3.

Berdasarkan data puskesmas Sumber Harum didapatkan penyakit terbanyak yang diderita oleh masyarakat adalah ISPA, diare, hepatitis dan asbestosis.

4.

Masyarakat desa tersebut menggunakan air sungai Musi sebagai sumber air utama dan membuat jamban apung di tepi sungai. 5. Kepala Puskesmas berencana memberikan penyuluhan kepada masyarakat dan memberikan laporan kepada camat setempat agar memberikan peringatan kepada pabrik untuk melakukan pengolahan limbah dengan benar.3

Skenario A Blok XVIII

2.3.3

Analisis Masalah

1. a. Apa dampak negatif bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan dari bertani dengan cara merambah hutan ? b. Penyakit apa saja yang dapat timbul dari pekerjaan petani perambah hutan dan buruh pabrik ? 2. a. Apa kandungan yang terdapat pada asbes ?

b. Apa dampak limbah asbes bagi kesehatan ? c. Bagaimana cara mengolah limbah asbes yang benar ? d. Apa dampak lokasi pabrik yang dekat pemukiman masyarakat ? e. Bagaimana aspek hukum tentang pembuangan dan pengolahan limbah pabrik ? 3. a. Apa hubungan penyakit terbanyak dengan lingkungan dan pekerjaan ? b. Apa penyebab dan cara penularan penyakit terbanyak pada masyarakat ? c. Bagaimana standar K3 pada pabrik asbes ? d. Bagaimana fungsi/peran k3 terhadap penyakit akibat kerja (asbestosis) ? 4.a. Apa kriteria air bersih ? b. Apa kriteria jamban bersih dan sehat ? c. Apa dampak penggunaan air sungai sebagai sumber air utama ? d. Apa dampak penggunaan jamban apung bagi kesehatan lingkungan ? 5.a. Bagaimana cara pemberian penyuluhan pada kasus ini ? b. Bagaimana cara pengambilan data penyakit terbanyak pada desa sumber harum ? c. Data apa saja yang diperlukan untuk pembuatan laporan ? 6. Bagaimana pandangan islam tentang pencemaran lingkungan / PHBS ?

2.3.4

Hipotesis4

Skenario A Blok XVIIIMasyarakat Desa Sumber Harum mengalami penyakit terbanyak ISPA, diare, hepatitis dan asbestosi karena buruknya air dan udara yang disebabkan kelalaian pabrik dan perilaku masyarakat yang tidak sehat

2.3.5

Kerangka Konsep

Pabrik asbes dekat dengan pemukiman

Perilaku masyarakat

Pengolahan limbah tidak baik

Petani perambah hutan

Air sungai sebagai sumber air utama

Jamban apung

Lingkungan tercemar

Kelalaian K3

asbestosis

ISPA

Diare dan Hepatitis

Penyakit terbanyak di Desa Sumber Harum

Penyuluhan untuk perubahan perilaku masyarakat dan laporan kepada camat agar memberikan peringatan kepada pabrik

2.3.6

Learning Issue What I Know What I Dont Know (Learning Issue) What I Have to Prove5

Pokok Bahasan

How I Will Learn

Skenario A Blok XVIIILokakarya Mini Kepala Dinas Kesehatan 1. Cakupan imunisasi 2. SPM imunisasi 3. Kerjasama lintas program 4. Kerjasama lintas sector Kepala Puskesmas Mawar melakukan strategi promosi kesehatan dikarenakan cakupan imunisasi rendah yg disebabkan oleh faktor perilaku dan non perilaku. Text Book, Pakar Lain (internet)

Puskesmas menyatakan bahwa pencapaian Imunisasi Puskesmas Mawar adalah nomor satu dari bawah. Kepala Puskesmas Mawar tersentak dan sekaligus malu. Masih tergiang-ngiang di telinganya ketika Kepala Dinas menanyakan apakah Kepala Puskesmas tidak pernah menggalang kerjasama lintas program maupun lintas sektor untuk mensukseskan program imunisasi melalui pendidikan kesehatan pada masyarakat di wilayah. Ia bertekad akan mengatasi permasalahanini.

2.3.7

Sintesis

6

Skenario A Blok XVIII

DAFTAR PUSTAKA 1. Indonesia, Departemen Kesehatan, Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat, Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas, Jakarta : Departemen Kesehatan, 2006, h. 2 33. 2. Indonesia, Departemen Kesehatan, Pedoman Kerja Puskesmas, Jilid II, Jakarta : Departemen Kesehatan, 1990, h C-13. 3. Indonesia, Departemen Kesehatan, Pedoman Pelaksanaan Pekan

Imunisasi Nasional, Jakarta : Departemen Kesehatan, 2005, h 1- 30. 4. Indonesia, Departemen Kesehatan, Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta : Departemen Kesehatan, 2004, h 5-15, 25-27.7