sistem kerja iss di prasetiya mulya business school

22
TUGAS 13 Januari 2010 Sistem Kerja ISS Secara Umum di Prasetiya Mulya Business School Oleh: Johanes A ndrew Kelas 1A - 131091026 m.k. Reading and Writing 0

Upload: andrew2905

Post on 18-Jun-2015

1.186 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Kerja ISS Di Prasetiya Mulya Business School

TUGAS 13 Januari 2010

Sistem Kerja ISS Secara Umum di Prasetiya Mulya Business School

Oleh:

Johanes A ndrew Kelas 1A - 131091026

m.k. Reading and WritingS1 BISNIS

PRASETIYA MULYA BUSINESS SCHOOL2010

0

Page 2: Sistem Kerja ISS Di Prasetiya Mulya Business School

Pengantar

Dalam era globalisasi dan tuntutan persaingan dunia usaha yang ketat saat ini, maka

perusahaan dituntut untuk berusaha meningkatkan kinerja usahanya melalui pengelolaan

organisasi yang efektif dan efisien. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan

mempekerjakan tenaga kerja seminimal mungkin untuk dapat memberi kontribusi maksimal

sesuai sasaran perusahaan. Untuk itu perusahaan berupaya fokus menangani pekerjaan

yang menjadi bisnis inti (core business), sedangkan pekerjaan penunjang diserahkan kepada

pihak lain. Proses kegiatan ini dikenal dengan istilah “outsourcing.”

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang outsourcing adalah ISS. Tampaknya

bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia sudah tidak asing lagi dengan perusahaan yang

terkenal menyediakan jasa kebersihan ini. Jika kita sering mengamati bebagai pusat

perbelanjaan, bisnis, dan perkantoran di Indonesia terutama di Jakarta, maka kita akan

sering menemui pekerja kebersihan yang beseragam biru bermotif kotak-kotak dan terdapat

tulisan ISS di seragam mereka tersebut. Para pekerja dengan seragam tersebut adalah

outsourcing dari perusahaan ISS di Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa tenaga outsource

dari PT ISS sudah banyak digunakan oleh bebagai pihak di Indonesia.

Berdasarkan fenomena tersebut, penulis merasa tertarik untuk mengetahui lebih

lanjut tentang sistem kerja ISS dalam melayani pihak yang menggunakan jasa mereka dan

mengetahui hal yang memotivasi para karyawannya sehingga dapat memberi layanan yang

terbaik. Penulis akan membatasi lingkup pengamatan, yaitu dengan mengamati sistem kerja

ISS hanya di Prasetiya Mulya Business School. Di Prasetiya Mulya Business School tampak

terdapat tim pekerja dari ISS yang khusus melayani lingkup institusi pendidikan ini. Anggota

tim ISS di Prasetiya Mulya Business School tampak berjumlah cukup besar dan dikoordinir

oleh beberapa penaggung jawab. Dari hal itu, penulis menilai bahwa pengamatan sistem

kerja ISS di lingkup Prasetiya Mulya Business School akan memberi gambaran secara luas

tentang sistem kerja ISS.

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat berguna bagi para pembaca dengan

harapan agar para pembaca dapat memetik pelajaran dari sistem kerja perusahaan berskala

internasional yang dapat mengatur karyawannya dengan sangat baik. Penulis akan memberi

informasi hasil wawancara yang akan penulis dapatkan dari para sumber yang bersangkutan

1

Page 3: Sistem Kerja ISS Di Prasetiya Mulya Business School

dengan sistem kerja ISS di Prasetiya Mulya. Penulis juga akan memberikan informasi seputar

dugaan insentif yang membuat para SDM PT ISS dapat berkerja dengan sangat baik.

Outsourcing

Pertama-tama, mari kita selami terlebih dahulu arti dari kata outsourcing. Menurut

paper dari divisi riset PPM Manajemen, outsourcing atau alih daya merupakan proses

pemindahan tanggung jawab tenaga kerja dari perusahaan induk ke perusahaan lain di luar

perusahaan induk. Perusahaan di luar perusahaan induk bisa berupa vendor, koperasi

ataupun instansi lain yang diatur dalam suatu kesepakatan tertentu. Outsourcing dalam

regulasi ketenagakerjaan bisa hanya mencakup tenaga kerja pada proses pendukung (non--

core business unit) atau secara praktek semua lini kerja bisa dialihkan sebagai unit

outsourcing.1 Dari definisi tentang outsourcing dapat dilihat bahwa outsourcing sangat

dibutuhkan dalam membantu pada bidang yang pendukung kegiatan perusahaan yang tidak

menjadi perhatian utama perusahaan, namun cukup penting.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh divisi riset PPM Manajemen tentang

penggunaan outsourcing dalam perusahaan, dapat diketahui banyaknya perusahaan di

Indonesia yang menggunakan tenaga outsource. Berikut ini adalah kutipan yang diambil dari

paper divisi riset PPM Manajemen.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 44 perusahaan dari berbagai industri

terdapat lebih dari 50% perusahaan di Indonesia menggunakan tenaga outsource,

yaitu sebesar 73%. Sedangkan sebanyak 27%-nya tidak menggunakan tenaga

outsource dalam operasional di perusahaannya.

Dari 73% perusahaan yang menggunakan tenaga outsource diketahui 5 alasan

menggunakan outsourcing, yaitu agar perusahaan dapat fokus terhadap core

business (33.75%), untuk menghemat biaya operasional (28,75%), turnover karyawan

menjadi rendah (15%), modernisasi dunia usaha dan lainnya, masing-masing sebesar

11.25%. Adapun yang menjadi alasan lainnya adalah :

a. Efektifitas manpower.

b. Tidak perlu mengembangkan SDM untuk pekerjaan yang bukan utama.1 Divisi Riset PPM Manajemen, “Outsourcing,” Makalah Divisi Riset PPM Manajemen, Jakarta, 2008, h. 2, yang mengutip dari “Seputar Tentang Tenaga Outsourcing,” dalam http://malangnet.wordpress.com.

2

Page 4: Sistem Kerja ISS Di Prasetiya Mulya Business School

c. Memberdayakan anak perusahaan.

d. Dealing with unpredicted business condition.2

Dari kutipan di atas, dapat dilihat bahwa persentasi jumlah perusahaan Indonesia

yang menggunakan tenaga outsource cukup besar, yaitu mencapai angka 73%. Alasan utama

perusahaan dalam menggunakan tenaga outsource adalah agar fokus terhadap core

business, menghemat biaya operasional, menurunkan tingkat turnover karyawan

(pergantian karyawan), dan modernisasi dunia usaha.

Outsourcing, tidak terlepas dari perusahaan penyedia (provider) jasa tenaga

outsource. Perusahaan harus memilih provider yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan

dimana perusahaan outsourcing tersebut harus teruji kualitas yang dijanjikan, serta adanya

kesepatan untuk membuat hubungan jangka panjang. Oleh sebab itu, perlu diketahui faktor-

faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan provider jasa tenaga outsource.

Berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa harga menjadi faktor utama dalam

pemilihan partner outsourcing (22.62%). Sedangkan reputasi yang baik dari provider

outsource menempati posisi kedua yaitu sebesar 21.43%. Untuk tenaga outsource

yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan perusahaan (19.05%), pengetahuan provider

outsource terhadap proses bisnis perusahaan (11.90%). Pengalaman sebelumnya

menempati posisi kelima dalam pemilihan partner outsourcing (10.71%), diikuti oleh

stabilitas provider outsource (8.33%) dan lainnya sebesar 5.95%. Adapun faktor-

faktor lainnya adalah pemenuhan persyaratan ketentuan tenaga kerja dan

penyerapan tenaga terdekat dengan unit kerja.3

Jenis pekerjaan yang dapat menggunakan outsourcing adalah pekerjaan-pekerjaan

yang bukan merupakan tanggungjawab inti dari perusahaan. Pekerjaan-perkerjaan ini

memang dapat disebut kebutuhan ‘sekunder’ perusahaan, namun pemenuhannya cukup

dibutuhkan dan dapat menguras waktu dan tenaga. Dari kutipan berikut ini, dapat diketahui

bidang pekerjaan yang biasanya memerlukan outsourcing.

2 Ibid. h. 9.3 Ibid. h. 11.

3

Page 5: Sistem Kerja ISS Di Prasetiya Mulya Business School

Berdasarkan hasil survei, komposisi jenis pekerjaan yang paling banyak

menggunakan tenaga outsource adalah cleaning service (56.82%), security (38.64%),

lainnya (36.36%), driver (25%), sekretaris (22.73%), customer service (13.64%) dan

SPG (9.09%). Untuk jenis pekerjaan lainnya terdiri dari:

Bagian pengepakan barang (packing).

Helper baik untuk maintenance maupun mechanic.

Facilitator training,

Resepsionis/operator telepon.

Data entry.

Call center.4

ISS Facility Services

Dari situs resmi ISS, dapat diketahui bahwa ISS adalah

penyedia jasa facility service (layanan fasilitas) dengan sistem

outsourcing yang terbesar dan terbanyak jenis layanannya di

dunia. Perusahaan Denmark yang berdiri sejak tahun 1909 ini

telah memiliki jangkauan ke berbagai benua seperti Eropa, Asia,

Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Australia. Ada sekitar 480.000 orang yang berkerja

pada ISS di 53 negara yang melayani sekitar 100.000 perusahaan. Perusahaan ini juga

memiliki tingkat stabilitas yang baik dalam manajemen yang fleksibel di berbagai negara dan

juga catatan finansial yang baik di berbagai indeks harga saham yang tersebar di berbagai

pasar finansial, terutama dari indeks Dow Jones-AS.5

Salah satu kunci sukses yang penting bagi ISS di berbagai negara di dunia adalah

pendekatan multi-local dengan tim yang memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi yang

diberi kemerdekaan untuk berkreasi dan menyesuaikan diri dengan kondisi masing-masing

negara. Hal ini diperkuat juga dengan insentif lokal yang kuat dan kebebasan menyesuaikan

dengan pasar lokal yang tak bisa disamakan dengan pasar di negara lainya. Landasan

operasional ISS juga menjadi prinsip yang membawa ISS menuju kesuksesan. Landasan ini

berpegang teguh untuk mengembangkan konsep layanan yang mengutamakan kepuasan

karyawan terlebih dahulu, karena karyawan ISS adalah ujung tombak yang berhadapan

4 Ibid. h. 125 ISS Group, ”Organisation”[Online], Tersedia: http://www.issworld.com. [10 Januari 2010]

4

Gambar 1. Logo ISS

Page 6: Sistem Kerja ISS Di Prasetiya Mulya Business School

langsung dengan para pelanggan ISS. Nilai dari layanan ISS akan disampaikan langsung oleh

para karyawan, lalu menciptakan kepuasan pelanggan yang sagat menentukan

perkembangan bisnis perusahaan.6

Di Indonesia, ISS adalah perusahaan yang terbesar dan terbaik dalam bidang layanan

kebersihan. ISS yang telah hadir di Indonesia sejak tahun 1996 menyediakan tenaga

outsource dalam bidang layanan kebersihan, access control (keamanan), layanan katering,

manajemen parkir, pengendalian hama, layanan toilet, dan layanan kebutuhan kantor.

Perusahaan yang dipimpin oleh Bapak Houtman Simanjuntak yang menjabat sebagai

presiden direktur ini, memiliki berbagai program-program menarik yang sangat

mengedapankan kepentingan karyawanya seperti acara penghargaan yang diadakan setiap

tiga bulan sekali. Jumlah karyawan ISS di Indonesia yang berjumlah sekitar 45.000 orang

adalah yang paling besar di dunia ISS. Sehingga perusahaan menempatkan para karyawanya

sebagai aset yang paling berharga.7

Sistem Kerja ISS Secara Umum di Prasetiya Mulya Business School

ISS sangat terkenal dengan reputasinya dalam mengatur karyawan, karena memang

sistem yang dimilikinya mengutamakan kepuasan karyawan sebelum kepuasan para

pelanggannya. Untuk mengetahui bagaimana sistem kerja para karyawan ISS di Prasetiya

Mulya, penulis mencari pihak yang banyak terkait dengan sistem kerja ISS di Prasetiya Mulya

ini. Penulis mendapat informasi

bahwa Pak Suyatno yang

menjabat sebagai senior

supervisor adalah orang yang

paling mengetahui tentang

informasi sistem kerja ISS di

Prasetiya Mulya. Pada tanggal 5

Januari 2010 pukul 14.00, penulis

bertemu dengan Pak Suyatno di

ruang kantor ISS di Praetiya

Mulya untuk melakukan

6 ISS Group, ”Operating Model” dari http://www.issworld.com.; diunduh tanggal 10 Januari 2010.7 Redaksi Kliniss, ”The Best Employee ke 47,” Kliniss, Agustus 2009, h. 5

5

Gambar 2 . Bapak Suyatno, Senior Supervisor ISS di Prasetiya Mulya

Page 7: Sistem Kerja ISS Di Prasetiya Mulya Business School

wawancara dengan harapan mendapat informasi sebanyak-banyaknya tentang sistem kerja

ISS di Prasetiya Mulya. Hampir seluruh informasi tentang sistem kerja ISS di Prasetiya Mulya

dijelaskan dengan sabar oleh Pak Suyatno. Hasil wawancara akan penulis rangkum dan

sajikan dengan sebaik-baiknya.

Dalam sistem kerja lokal ISS, ada tiga tingkat jabatan yang dapat dimiliki oleh para

karyawanya. Tingkat pertama adalah tingkat yang paling rendah yang masih terikat dengan

sistem kontrak, karyawan yang berada di tingkat ini adalah karyawan yang menjabat sebagai

cleaner yang mengurus kebersihan secara umum, access controller/security yang mengurus

keamanan, office operator yang mengurus kebutuhan kantor dan menjadi penerima tamu,

IPM operator yang mengurus hama, gardener yang mengurus taman, dan gondolaman yang

menggunakan gondola untuk membersihkan jendela bagian luar. Para karyawan tingkat satu

harus melapor pada team leader seusai menyelesaikan tugasnnya. Seragam yang digunakan

karyawan tingkat satu adalah seragam ISS pada umumnya yaitu kemeja berwarna biru

muda dengan garis-garis berwarna biru tua dan celana panjang biru. Pada tingkat dua,

karyawan akan menjabat sebagai team leader yang memimpin, mengajari, dan mengawasi

kinerja dari para karyawan tingkat satu. Karyawan yang masuk tingkat dua, akan diubah

statusnya menjadi pegawai tetap. Seragam yang digunakan team leader adalah kemeja biru

muda berlengan pendek dengan celana panjang hitam. Yang terakhir adalah karyawan

tingkat tiga yaitu supervisor/senior supervisor yang bertugas memimpin, mengawasi, dan

bertanggung jawab secara penuh atas seluruh sistem kerja ISS di suatu area. Supervisor juga

harus mengawasi kinerja dari karyawan tingkat satu dan menerima laporan langsung

tentang kinerja tim yang dipimpin oleh masing-masing team leader. Seragam yang

digunakan oleh supervisor adalah kemeja lengan panjang berwarna biru muda dengan

celana panjang hitam.

Ada banyak tugas yang diemban oleh para cleaner di Prasetiya Mulya, tugas-tugas itu

antara lain membersihkan karpet (carpet shampoo), membersihkan lantai (menyapu,

kristalisasi marmer, & coating lantai vinyl), membersihkan toilet, membersihkan tembok,

menyapu daun kering di lapangan parkir, membersihkan seluruh tembok dan perabotan

ruangan di Prasetiya Mulya, membersihkan pintu kaca, membersihkan tirai & keset,

menyediakan air mineral, memebersihkan dan mengecek kondisi jendela kaca dari dalam

ruangan, membersihkan sudut-sudut yang rentan berdebu, merawat perabotan yang

berbahan khusus, membersihkan sofa, menyediakan pengharum ruangan, dan pekerjaan

6

Page 8: Sistem Kerja ISS Di Prasetiya Mulya Business School

lainnya yang disesuaikan dengan

permintaan pengelola. Ada 37

orang yang bekerja sebagai cleaner

di ISS di Prasetiya Mulya, jabatan ini

memang yang paling banyak

diemban oleh karyawan ISS di

Prasetiya Mulya karena tanggung

jawabnya yang banyak. Di setiap

lantai gedung satu dan gedung dua

Prasetiya Mulya, ditempatkan

sepasang cleaner untuk bertugas menjaga kebersihan pada tiap lantai dan beberapa

sisannya akan bekerja sesuai jadwal yang disusun oleh supervisor dan team leader.

Ada 46 karyawan yang bekerja secara tetap di ISS di Prasetiya Mulya, yang terdiri

dari seorang senior supervisor, tiga orang team leader, dua orang access controller, dua

orang gardener, seorang pengendali hama, dan 37 orang cleaner. Pada awalnya jumlah

karyawan tidak langsung sebanyak sekarang ini, namun karena tuntutan keadaan, maka

dilakukanlah penambahan pegawai untuk menyesuaikan dengan bertambahnya pelayanan.

Agar para pembaca lebih jelas mengenai pembagian tugas para karyawan ISS di

Prasetiya Mulya penulis akan menjelaskan tentang struktur organisasi dari ISS di Prasetiya

Mulya. Pak Suyatno adalah seorang senior supervisor yang jabatanya paling tinggi di struktur

organisasi ini, ia membawahi tiga orang team leader, dua orang access controller, dan

seorang pengendali hama (IPM manager). Pak Suyatno langsung membawahi para access

controller dan pengendali hama, karena ia adalah seorang yang ahli dalam bidang tersebut.

Dari tiga orang team leader yang ada, yaitu Pak Dudu, Bu Jujun, dan Pak Nanang, masing-

masing membawahi 13 orang orang karyawan tingkat satu dengan berbagai keahlian

berbeda yang akan disesuaikan dengan keahlian team leader yang memimpin para

karyawan tingkat satu tersebut. Agar lebih jelas mengenai struktur organisasi ISS di

Prasetiya Mulya, para pembaca dapat melihatnya pada gambar di bawah ini.

7

Gambar 3. Ruang Kantor & Peralatan ISS di Prasetiya Mulya

Page 9: Sistem Kerja ISS Di Prasetiya Mulya Business School

Pekerjaan yang dilakukan oleh para karyawan ISS tingkat satu di Prasetiya Mulya

tidaklah tetap untuk jangka waktu yang lama. Dalam sistem kerjanya, ISS di Prasetiya Mulya

memiliki dua shift kerja, yang pertama adalah dari pukul 06.00-14.00 dan yang kedua adalah

dari pukul 14.00-22.00 (satu shift kerja=8 jam). Setiap minggu, jadwal shift akan ditukar

secara bergantian kepada seluruh karyawan. Selain shift kerja, ISS juga menerapkan

pergantian jenis tugas kepada seluruh karyawan setiap beberapa minggu, dengan harapan

para karyawan dapat membiasakan diri bekerja di beberapa bidang yang berbeda. Walau

jenis pekerjaan sama, namun para karyawan harus mengikuti sistem DAV (Daily Activity)

yang dibuat setiap harinya oleh senior supervisor dan para team leader. Setelah selesai

melakukan tugas, para karyawan diwajibkan melapor kepada team leader untuk dicek

kembali oleh team leader yang akan memeriksa kembali hasil pekerjaan mereka sekaligus

melaporkan barang temuan mereka selama mereka menjalankan tugas. Para karyawan yang

ragu dengan proses kerja mereka juga harus melapor kepada team leader untuk

mendapatkan bimbingan. Laporan harian akan diperiksa setiap harinya oleh seorang service

manager yang tugasnya memeriksa hasil pekerjaan dari sekitar 10 area pelanggan ISS yang

menjadi tanggung jawabnya. Laporan harian para team leader dan supervisor akan

disatukan untuk menjadi laporan mingguan yang akan diperiksa oleh seorang UCM yang

datang dua kali seminggu, yaitu pada hari Senin dan Jumat untuk memeriksa hasil pekerjaan

dari sekitar 25 area pelanggan ISS yang menjadi tanggung jawabnya. Laporan mingguan

yang diterima UCM akan diserahkan dan diperikasa oleh pengelola dari Prasetiya Mulya

yang selanjutnya akan dijadikan acuan untuk membuat jadwal kegiatan minggu depan

berdasarkan permintaan tambahan dan kritik dari pengelola. Fungsi terakhir dari laporan

mingguan adalah untuk mengeluarkan “rapot” bagi para karyawan ISS di Prasetiya Mulya.

Hasil perkerjaan yang dievaluasi pada rapot tersebut akan menjadi penentu kenaikan

pangkat yang dimiliki oleh para karyawan.

8

Gambar 4. Struktur Organisasi ISS di Prasetiya Mulya

Page 10: Sistem Kerja ISS Di Prasetiya Mulya Business School

Dalam sistem kerja ISS, para perkerjanya akan diberikan pangkat pada jabatan

mereka. Pangkat ini akan menjadi motivasi dan kebangaan bagi setiap karyawan ISS. Dalam

ISS, setiap jabatan memiliki 5 jenjang pangkat yang harus mereka lewati untuk naik jabatan.

Kelima jenjang pangkat tersebut adalah basic, bintang satu, bintang dua, bintang tiga, dan

bintang empat. Kenaikan pangkat, akan ditentukan oleh “rapot” triwulan yang merupakan

gabungan dari rapot mingguan para karyawan. Para karyawan yang mendapat rapot bagus

dan dinilai layak untuk naik pangkat, akan diajukan laporanya oleh supervisor kepada kantor

pusat ISS untuk dipertimbangkan kembali kenaikan pangkatnya. Para karyawan yang naik

pangkat dan melaporkan penemuan barang yang tertinggal milik pelanggan, akan diundang

ke acara pemberian penghargaan berdasarkan regional yang diadakan setiap tiga bulan

sekali. Pada acara ini, para karyawan akan diberikan penghargaan oleh para petinggi di ISS.

Para penerima penghargaan akan menerima menerima kenaikan pangkat, kenaikan gaji,

pelatihan keterampilan baru, dan travel incentive ke Singapura untuk para karyawan yang

naik jabatan(misalnya dari cleaner bintang empat naik menjadi basic team leader).

Sekarang penulis akan membahas tentang upah para pegawai di ISS. Upah untuk

seorang karyawan tingkat satu dengan pangkat basic adalah Rp41.575/hari dikali 26 hari

kerja, maka hasilnya adalah Rp1.080.950/bulan. Angka ini dapat dibilang cukup apabila

dibandingkan dengan UMP DKI Jakarta tahun 2009 yang bernilai Rp1.073.856, tetapi masih

di bawah upah minimun propinsi DKI Jakarta tahun 2010 yaitu Rp1.118.009/bulan. 8 Namun,

untuk setiap kenaikan pangkat, upah bulanan dari karyawan bersangkutan akan dinaikan

sebesar Rp.200.000, sehingga apabila seorang karyawan tingkat satu berpangkat bintang

empat, maka upah bulanannya adalah sekitar Rp1.880.950. Ketika karyawan tingkat satu

naik jabatan menjadi karyawan tingkat dua, mereka akan menjadi karyawan tetap di ISS

yang akan mendapatkan tunjangan untuk transportasi, makan siang, hari raya, dan asuransi

keluarga. Upah bulanan untuk team leader adalah sekitar Rp1.900.000, supervisor sekitar

Rp3.500.000, dan senior supervisor sekitar Rp4.000.000.

ISS menyediakan beberapa jenis penghargaan yang dapat memotivasi para

karyawannya yang berprestasi dalam kurun waktu tertentu. Penghargaan pertama adalah

Golden Heart Award, penghargaan yang diberikan kepada para karyawan yang berjasa

menemukan barang yang tertinggal milik pelanggan. Penghargaan kedua adalah Best

8 Tempo Media Group, “Aliansi Buruh Tolak Upah Minimum Provinsi Jakarta” dari http://www.tempointeraktif.com.; diunduh tanggal 12 Januari 2010.

9

Page 11: Sistem Kerja ISS Di Prasetiya Mulya Business School

Employee, penghargaan yang diberikan kepada karyawan yang mendapat rapot triwulan

yang tergolong memuaskan, sehingga pantas untuk naik pangkat. Penghargaan yang

terakhir adalah Best of the Best, penghargaan yang diberikan kepada karyawan yang

mendapat penghargaan Best Employee empat kali berturut-turut/selama satu tahun. Pada

acara pemberian penghargaan yang diadakan pada bulan Juli 2009, didapati bahwa dari

sekitar 45.000 orang karyawan ISS Indonesia, hanya terdapat 601 orang peraih Golden Heart

Award dan 213 orang peraih Best Employee yang dinilai dari bulan April-Juni 2009. Untuk

peraih penghargaan Best of the Best periode Juli 2008-Juni 2009 diraih oleh hanya 11 orang

karyawan.9 Semua seperti yang dikatakan oleh Pak Houtman Simanjuntak, memang benar

ISS sangat menghargai para karyawannya yang dianggap sebagai aset paling berharga milik

PT ISS.

Untuk menjadi karyawan ISS pun tidaklah sulit, syarat yang diajukan adalah

berpenampilan menarik, berpostur proporsional, berumur 18-26 tahun, pendidikan terakhir

minimal lulus SLTP, tidak bertindik dan bertato, dan yang paling dinilai adalah kepribadian

yang baik dari sang pelamar. Jika diterima, maka akan diberikan pelatihan dasar selama 9

hari dan diikuti oleh satu minggu praktek kerja lapangan, jika sudah melalui tahat-tahap

tersebut, maka sang karyawan baru akan ditempatkan di suatu area yang tetap. ISS juga

tidak mengutamakan riwayat pendidikan karena menurut Pak Suyatno, anda akan

mendapat pendidikan ala ISS saat anda bekerja, hasil dari pendidikan inilah yang

diutamakan dari ISS. Kepribadian juga merupakan salah satu penilaian dalam ISS, karena

prestasi dan jabatan yang diraih saat bekerja di ISS, tidak dinilai berdasarkan pendidikan,

namun berdasarkan kepribadian, kepemimpinan, dan mental yang baik. Hanya ada satu

aturan yang berlaku dalam sistem kerja ISS untuk para karyawanya, yaitu jika anda ingin

mendapatkan lebih, maka anda juga harus melakukan lebih, inilah yang membuat ISS sangat

adil dan disenangi oleh seluruh karyawannya. Menurut Pak Suyatno, selain hal di atas, hal

lain yang membuat banyak orang tertarik untuk berkeja di ISS adalah lingkungan kerja yang

menyenangkan dan penuh keakraban, kenaikan gaji dan jabatan yang terbilang cukup cepat,

dan gaji yang disesuaikan dengan UMP yang telah ditetapkan.

Penggunaan Tenaga Outsource ISS Dari Sudut Pandang Pengelola9 Redaksi Kliniss, Loc. Cit.

10

Page 12: Sistem Kerja ISS Di Prasetiya Mulya Business School

Untuk menilai dari sudut pandang yang berbeda, maka pada tanggal 5 Januari 2010,

penulis bertemu dengan Bapak Aji Bondan Sentanu yang merupakan kepala seksi bidang

manajemen fasilitas yang bertanggung jawab langsung atas kinerja ISS di Prasetiya Mulya.

Beliau telah memberi pendapatnya tentang sistem kerja ISS secara umum di Prasetiya

Mulya yang akan penulis coba untuk jelaskan secara sistematis.

Penegelola adalah unit kerja yang bertugas mengelola fasilitas di Prasetiya Mulya.

Bidang yang menjadi tanggung

jawab pengelola adalah keamanan,

transportasi, gedung, dan

housekeeping yang menggunakan

tenaga outsource dari PT ISS.

Prasetiya Mulya mulai

menggunakan outsourcing dari ISS

sejak tahun 2002. Untuk Biaya,

Prasetiya Mulya perlu

mengeluarkan biaya tetap selama

dua tahun sekitar

Rp125.000.000/bulan untuk mendapatkan layanan dari ISS. Biaya memang dirasa cukup

mahal jika dibandingkan dengan menggunakan karyawan inhouse maupun outsourcing

lainya yang kira-kira lebih murah 40% daripada menggunakan outsourcing dari PT ISS. Soal

biaya yang dikeluarkan, pengelola tetap memegang filosofi “ada uang, ada barang” sehingga

biaya yang dikeluarkan tidaklah sia-sia.

Pengelola memiliki beberapa alasan yang kuat untuk menggunakan outsourcing dari

PT ISS di Prasetiya Mulya. Alasan yang pertama adalah jasa yang mereka tawarkan dapat

dikatakan berkelas profesional dan tidak diragukan lagi, PT ISS juga dinilai sebagai

outsourcing terbaik di Indonesia yang dipandang credible untuk menangani tugas di

Prasetiya Mulya, terbatasnya pengetahuan tentang housekeeping baik dari segi knowledge

maupun manpower, agar Prasetiya Mulya dapat fokus pada kegiatan bisnis utamanya

sebagai institusi pendidikan, dan ISS sangat bertanggung jawab dalam menanggapi setiap

keluhan yang diajukan oleh pengelola berdasarkan temuan di lapangan maupun dari

laporan yang diterima.

11

Gambar 5. Bapak Aji Bondan Sentanu, kepala seksi bidang manajemen fasilitas Prasetiya Mulya Business School

Page 13: Sistem Kerja ISS Di Prasetiya Mulya Business School

Menurut Pak Aji, kinerja secara keseluruhan dari ISS di Prasetiya Mulya sangatlah

baik, karena memiliki manajemen yang sangat baik. Pihak pengelola juga sudah

membandingkan dengan seksama antara PT ISS dengan outsourcing lainya. Walaupun dinilai

cukup baik, namun pihak pengelola akan tetap mengamati kinerja PT ISS di Prasetiya Mulya

dengan seksama agar setiap kelalaian dapat segera dipertanggungjawabkan dan ditindak

secara tegas dengan warning maupun penalty. Pihak pengelola sangat mengharapkan hasil

yang maksimal dari ISS di Prasetiya Mulya karena pihak pengelola telah membayar dengan

biaya lebih untuk mendapatkan hasil yang lebih.

Analisis

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh divisi riset PPM Manajemen, sekitar

73% dari perusahaan di Indonesia menggunakan tenaga outsource dengan persentase jasa

outsource di bidang cleaning service sebesar 56.82%. Dari data tersebut, dapat dilihat

bahwa fenomena banyaknya outsourcing dari ISS di berbagai pusat perbelanjaan dan pusat

keramaian di Indonesia dipengaruhi oleh faktor market share yang besar milik ISS Indonesia.

Dari alasan tentang penggunaan outsourcing yang dikemukakan oleh Pak Aji, kepala

seksi bidang manajemen fasilitas Prasetiya Mulya, terdapat beberapa alasan yang sesuai

dengan alasan yang didapat dari hasil survei divisi riset PPM Manajemen, yaitu agar

perusahaan pengguna outsourcing dapat fokus pada bisnis utama (core business) yang

dijalankanya, tidak perlu mengembangkan SDM di bidang yang bukan bidang utama dengan

knowledge dan manpower yang terbatas, dan dituntutnya profesionalisme dalam dunia

usaha yang semakin modern.

Sekarang akan penulis bandingkan alasan pengelola memilih ISS sebagai outsourcing

di Prasetiya Mulya dengan hasil survei divisi riset PPM Manajemen. Pertama dalam bidang

harga yang berperan 22.62%, walaupun harga jasa outsource ISS yang lebih mahal

dibandingkan outsource lainya, namun harga tersebut sesuai dengan kualitas kerja ISS.

Reputasi provider outsource yang berperan sebesar 21.43% juga dimiliki oleh ISS yang

dipandang sebagai outsourcing yang terbaik di Indonesia. Faktor lainya seperti dapat

menyesuaikan diri dengan kebutuhan perusahaan, pengalaman provider, stabilitas provider,

dan mampu memenuhi permintaan tenaga kerja sesuai dengan keinginan pelanggan, semua

itu dimiliki oleh PT ISS seperti yang telah dijelaskan pada sistem kerja secara umum yang

dimiliki oleh ISS di Prasetiya Mulya.

12

Page 14: Sistem Kerja ISS Di Prasetiya Mulya Business School

Simpulan

Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pembahasan, penulis mengambil simpulan

bahwa fenomena banyaknya digunakan outsourcing ISS Facility Service di berbagai pusat

bisnis, perbelanjaan, dan keramaian di Indonesia sangat dipengaruhi oleh market share yang

luas dari outsourcing ISS di Indonesia. ISS juga dapat memenuhi sebagian besar kepentingan

perusahaan yang menggunakan outsourcing dan memenuhi banyak kriteria dari provider

outsource yang baik. Semua hal tersebut telah terbukti dengan dibandingkanya faktor-faktor

kesuksesan sistem kerja ISS di Indonesia dengan faktor-faktor kesuksesan outsourcing

berdasarkan survei dari divisi riset PPM Manajemen.

Dari hasil wawancara, didapati pula bahwa memang dalam sistem kerja ISS terdapat

banyak program perusahaan yang sangat memotivasi dan mempengaruhi kualitas dari para

karyawannya. Perusahaan juga sangat sangat menjunjung kepentingan para karyawan yang

dianggap sebagai aset perusahaan yang paling berharga dan menjadi ujung tombak

perusahaan dalam membangun kepuasan pelanggan. Perusahaan memberikan berbagai

insentif yang menjadi keunggulan ISS dibandingkan perusahaan lain, insentif itu antara lain

upah yang sesuai dengan UMP, kenaikan pangkat dan gaji yang relatif lebih cepat, suasana

kerja yang nyaman, berbagai pelatihan yang sangat berguna, keadilan dalam kenaikan

pangkat dan penghasilan, kenaikan upah dan hadiah bagi yang mendapat kenaikan pangkat,

berbagai tunjangan yang ditawarkan, dan penghargaan bagi karyawan berprestasi yang

sangat diidamkan oleh banyak karyawannya.

Daftar Pustaka

13

Page 15: Sistem Kerja ISS Di Prasetiya Mulya Business School

Divisi Riset PPM Manajemen. 2008. Outsourcing. Makalah. Jakarta: Divisi Riset PPM Manajemen.

Tempo Media Group. 2010. Aliansi Buruh Tolak Upah Minimum Provinsi Jakarta [Online] Tersedia: http://www.tempointeraktif.com.; diunduh tanggal 12 Januari 2010.

ISS Group. 2010. Operating Model [Online] Tersedia: http://www.issworld.com.; diunduh tanggal 10 Januari 2010.

Redaksi Kliniss, ”The Best Employee ke 47,” Kliniss, Agustus 2009, h. 5.

14