sirkulasi pulmonal

12
Sirkulasi Pulmonal Sirkulasi dalam paru mencakup pembuluh nutrien (sistemik) maupun pembuluh fungsional (pulmonal). Arteri dan vena pulmonal merupakan sirkulasi fungsionalnya. Arteri pulmonal memiliki dinding yang tipis akibat tekanan yang rendah (25 mmHg sistolik dan 5mmHg diastolik) di dalam sirkulasi paru. Di dalam paru, arteri pulmonal bercabang mengikuti percabagan bronkus. Cabang-cabangnya di kelilingi adventisitas bronkoli dan bronkioli. Di daerah duktus alveolaris, cabang-cabang arteri ini membentuk jalinan kapiler di dalam septum interalveolaris dan berkontal erat dengan epitel alveolus. Paru-paru mempunyai jalinan kapiler yang paling berkembang di dalam tubuh, dengan kapiler di antara semua alveoli, termasuk kapiler di bronkiolus respiratorius. Venula yang berasal dari jaringan kapiler ditemukan satu-satu didalam parenkim, dan agak menjauh dari jalan napas . venula di topang oleh slapis tipis jaringan ikat dan memasuki septum

Upload: wiky-wijaksana

Post on 24-Oct-2015

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

peredaran darah

TRANSCRIPT

Page 1: Sirkulasi Pulmonal

Sirkulasi Pulmonal

Sirkulasi dalam paru mencakup pembuluh

nutrien (sistemik) maupun pembuluh

fungsional (pulmonal). Arteri dan vena

pulmonal merupakan sirkulasi fungsionalnya.

Arteri pulmonal memiliki dinding yang tipis

akibat tekanan yang rendah (25 mmHg

sistolik dan 5mmHg diastolik) di dalam

sirkulasi paru. Di dalam paru, arteri pulmonal

bercabang mengikuti percabagan bronkus.

Cabang-cabangnya di kelilingi adventisitas bronkoli dan bronkioli. Di daerah duktus

alveolaris, cabang-cabang arteri ini membentuk jalinan kapiler di dalam septum

interalveolaris dan berkontal erat dengan epitel alveolus. Paru-paru mempunyai jalinan

kapiler yang paling berkembang di dalam tubuh, dengan kapiler di antara semua alveoli,

termasuk kapiler di bronkiolus respiratorius.

Venula yang berasal dari jaringan kapiler ditemukan satu-satu didalam parenkim, dan agak

menjauh dari jalan napas . venula di topang oleh slapis tipis jaringan ikat dan memasuki

septum interalveolar. Setelah meninggalkan lobulus, vena mengikuti percabangan bronkus ke

arah hilus.

Pembuluh nutrien mengikuti percabangan bronkus dan mendistribusikan darah ke sebagian

besar paru sampai pada bronkiolus respiratorius, di tempat pembuluh ini beranastomosis

dengan cabang-cabang kecil dari arteri pulmonal.

Pembuluh darah dalam paru– paru, arteri pulmonalis membawa darah yang sudah tidak

mengandung oksigen dari partikel kanan jantung ke paru-paru cabang-cabangnya menyentuh

Page 2: Sirkulasi Pulmonal

saluran bronkial, bercabang dan bercabang lagi sampai menjadi arteriola halus, arteriola itu

membelah dan membentuk jaringan kapiler dan kapiler-kapiler itu menyentuh dinding alveoli

atau gelembung udara. Kapiler itu hanya dapat memuat sedikit maka praktis dapat dikatakan

sel – sel darah merah membuat garis tunggal, kapiler paru – paru bersatu sampai menjadi

pembuluh darah lebih besar dan akhirnya dua vena pulmonalis meninggalkan setiap paru –

paru membawa darah berisi oksigen ke atrium kiri jantung untuk didistribusikan keseluruh

tubuh melalui aorta. Alirannya bergerak lambat dan dipisahkan dari udara dalam alveoli

hanya oleh dua membran yang sangat tipis, maka pertukaran gas berlangsung dengan difusi ,

yang merupakan fungsi pernafasan.

Pembuluh darah yang dilukiskan sebagai arteri bronkialis membawa darah berisi oksigen

langsung dari aorta torasika ke paru –paru guna memberi makan dan mengantarkan oksigen

kedalam jaringan paru –paru sendiri. Cabang akhir arteri –arteri ini membentuk plexus

kapiler yang tampak jelas dan terpisah, terbentuk oleh cabang akhir arteri pulmonalis ,tetapi

beberapa dari kapiler ini akhirnya bersatu kedalam vena pulmonalis. Sisa darah itu diantarkan

dari setiap paru –paru oleh vena bronkialis dan ada yang dapat mencapai vena cava superior.

Maka dengan demikian paru –paru mempunyai persediaan darah ganda. Hilus (tampuk) paru

–paru dibentuk oleh struktur sebagai berikut :

1. Arteri pulmonalis, yang mengembalikan darah tanpa oksigen kedalam paru –paru untuk

diisi oksigen. Vena pulmonalis, yang mengembalikan darah berisi oksigen dari paru –paru ke

jantung. Bronkus yang bercabang dan beranting membentuk pohon bronkial, merupakan jalan

utama udara.

2. Arteri bronkial , keluar dari aorta dan mengantarkan darah dari paru-paru ke vena cava

superior , dan pembuluh limfe yang masuk-keluar paru-paru, sangat banyak. Persyaratan

Page 3: Sirkulasi Pulmonal

penting dalam aksi pergerakan pernafasan disuplai melalui nervus phrenicus dan nervus

spiral toraxic. Nervus phrenicus mempersyarafi diafragma sementara nervus spiral toraxic

mempersyarafi otot-otot intercosta. Disamping syaraf-syaraf tersebut syaraf simpatis dan para

simpatis.

Page 4: Sirkulasi Pulmonal

PENGERTIAN

Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris “circulation” yang mempunyai arti perputaran,

peredaran. Jumlah darah yang dibutuhkan oleh oleh jaringan tubuh selalu berubah. Prosentasi

aliran darah yang diterima oleh organ atau jaringan tertentu ditentukan oleh kecepatan

metabolism jaringan, ketersediaan oksigen, dan fungsi jaringan itu sendiri.

Jadi Sirkulasi adalah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan

pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.

Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan

bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.

SIRKULASI PARU

Dari jantung kanan darah dipompakan ke sirkulasi pulmonal. Jantung kanan menerima darah

yang miskin oksigen dari sirkulasi sistemik. Darah di pompakan dari ventrikel kanan ke

pulmonal trunk yang mana cabang arteri pulmonary membawa darah ke paru-paru kanan dan

kiri.Pada kapiler pulmonal darah melepaskan CO2 yang di ekshalasi dan mengambil O2.

Darah yang teroksigenasi kemudian mengalir ke vena pulmonal dan kembali ke atrium

Page 5: Sirkulasi Pulmonal

kiri.Tekanan berbagai sirkulasi karena jantung memompa darah secara berulang ke dalam

aorta.Tekanan diaorta menjadi tinggi rata-rata 100 mmHg, karena pemompaan oleh jantung

bersifat pulsatif,tekanan arteri berfluktuasi antara systole 120 mmHg dan diastole 80 mmHg.

Selama darah mengalir melalui sirkulasi sistemik,tekanan menurun secara progressive sampai

dengan kira-kira 0 mmHg,pada waktu mencapai ujung vena cava di atrium kanan

jantung.Tekanan dalam kapiler sistemik bervariasi dari setinggi 35 mmHg mendekati ujung

arteriol sampai serendah 10 mmHg mendekati ujung vena tetapi tekanan fungsional rata-rata

pada sebagian besar pembuluh darah adalah 17 mmHg yaitu tekanan yang cukup rendah

dimana sedikit plasma akan bocor ke luar dengan kapiler pori,walaupun nutrient berdifusi

dengan mudah ke sel jaringan. Pada arteri pulmonalis tekanan bersifat pulsatif seperti pada

aorta tetapi tingkat tekanannya jauh lebih rendah,pada tekanan sistolik sekitar 25 mmHg

diastole 8 mmHg.Tekanan arteri pulmonal rata-rata 16 mmHg.Tekanan kapiler paru rata-rata

7 mmHg

FUNGSI SIRKULASI PARU

Fungsi sirkulasi paru adalah karbondioksida dikeluarkan dari darah dan oksigen diserap,

melalui siklus darah yang kontinyu mengelilingi sirkulasi sistemik dan paru, maka suplai

oksigen dan pengeluaran zat-zat sisa dapat berlangsung bagi semua sel

Sirkulasi Pulmonal Saluran penghantar udara hingga mencapai paru-paru adalah hidung,

farinx, larinx trachea, bronkus, dan bronkiolus. Hidung ; Nares anterior adalah saluran-

saluran di dalam. rongga hidung. Saluran-saluran itu bermuara ke dalam bagian yang dikenal

sebagai vestibulum (rongga) hidung.

Page 6: Sirkulasi Pulmonal

Rongga hidung dilapisi sebagai selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan

bersambung dengan lapisan faringnya dan dengan selaput lendir sinus yang mempunyai

lubang masuk ke dalam rongga hidung.

Faring (tekak) : Adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai

persambungannya dengan esopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Maka letaknya di

belakang larinx (larinx-faringeal).

MEKANISME SIRKULASI

Proses fisiologi pernafasan dimana O2 dipindahkan dari udara ke dalam jaringan-jaringan,

dan C02 dikeluarkan keudara ekspirasi dapat dibagi menjadi tiga stadium. Stadium pertama

adalah ventilasi yaitu masuknya campuran gas-gas ke dalam dan keluar paru-paru. karena ada

selisih tekanan yang terdapat antara atmosfer dan alveolus akibat kerja mekanik dari otot-

otot. Stadium kedua, transportasi yang terdiri dan beberapa aspek yaitu :

(1) Difusi gas antara alveolus dan kapiler paru-paru (respirasi eksternal) dan antara

darah sistemik dan sel.-sel jaringan

(2) Distribusi darah dalam sirkulasi pulmonal dan penyesuaiannya dengan distribusi

udara dalam alveolus.

Sirkulasi pulmonal (pernapafasan eksternal) dimulai pada arteri pulmonar yang menerima

darah vena yang membawa campuran oksigen dari ventrikel kanan. Aliran darah yang

melalui sistem ini bergantung pada kemampuan pompa ventrikel kanan, yang mengeluarkan

darah sekitar 4 sampai 6 liter/menit. Darah mengalir dari arteri pulmonar melalui alterior

pulmonar ke kapiler pulmonar tempat darah kontak dengan membran kapiler-alveolar dan

Page 7: Sirkulasi Pulmonal

berlangsung pertukaran gas pernapasan. Darah yang kaya oksigen kemudian bersirkulasi

melalui venula pulmonar dan vena pulmonar kembali ke atrium kiri.

Tekanan dalam sistem sirkulasi pulmonar adalah rendah. Tekanan arteri sistolik pulmonar

yang normal antara 20 dan 30 mm Hg, tekanan diastolik kurang dari 12 mm Hg dan tekanan

rata-rata kurang dari 20 mm Hg . Dinding pembuluh darah pulmonar tipis dan berisi lebih

sedikit otot halus karena tekanan dan tahanan yang rendah. Paru-paru menerima curah

jantung total dari ventrikel kanan dan tidak meneruskan aliran darah dari satu daerah ke

daerah lain, kecuali pada kasus hipoksia alveolar.

Gas pernapasan mengalami pertukaran di alveoli dan kapiler jaringan tubuh. Oksigen

ditransfer dari paru-paru ke darah dan karbon dioksida ditransfer dari darah ke alveoli untuk

dikeluarkan sebagai produk sampah. Pada tingkat jaringan, oksigen ditrasfer dari darah ke

jaringan, dan karbon dioksida ditrasfer dari jaringan ke darah untuk kembali ke alveoli dan

dikeluarkan. Transfer ini bergantung pada proses difusi. Jumlakh oksigen yang larut dalam

plasma relatif kecil, yakni hanya sekitar 3%. Sebagian besar oksigen ditrasportasi oleh

hemoglobin. Hemoglobin berfungsi sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida. Molekul

hemoglobin bercampur dengan oksigen untuk membentuk oksihemoglobin. Pembentukan

oksihemoglobin dengan mudah berbalik (reversibel), sehingga memungkinkan hemoglobin

dan oksigen berpisah, membuat oksigen menjadi bebas. Sehingga oksigen ini bisa masuk ke

dalam jaringan.

(3) Reaksi kimia dan fisik dari 02 dan C02 dengan darah respimi atau respirasi interna

menipak-an stadium akhir dari respirasi, yaitu sel dimana metabolik dioksida untuk-

mendapatkan energi, dan C02 terbentuk sebagai sampah proses metabolisme sel dan

dikeluarkan oleh paru-paru

Page 8: Sirkulasi Pulmonal

(4) Transportasi, yaitu. tahap kcdua dari proses pemapasan mencakup proses difusi gas-

gas melintasi membran alveolus kapiler yang tipis (tebalnya kurang dari 0,5 urn). Kekuatan

mendorong untuk pemindahan ini adalah selisih tekanan parsial antara darah dan fase gas.

(5) Perfusi, yaitu pemindahan gas secara efektif antar alveolus dan kapiler paru-paru

membutuhkan distribusi merata dari udara dalam paru-paru dan perfusi (aliran darah) dalam

kapiler dengan perkataan lain ventilasi dan perfusi. dari unit pulmonary harus sesuai pada

orang normal dengan posisi tegak dan keadaan istirahat maka ventilasi dan perfusi hampir

seimbang kecuali pada apeks paru-paru. Aliran darah di kapiler paru (perfusi) ikut

menentukan jumlah O2 yang dapat diangkut Masalah timbul jika terjadi ketidak-seimbangan

antara ventilasi alveolair (VA) dengan perfusi (Q) yang lazim disebut VA/Q imbalance.

Dapat terjadi :

· Ventilasi normal, perfusi normal → semua O2 diambil darah

· Ventilasi normal, perfusi kurang → ventilasi berlebihan, tak semua O2 sempat diambil

unit ini dinamai “dead space” yang terajadi pada shock dan emboli paru.

· Ventilasi berkurang → perfusi normal. Darah tidak mendapat cukup oksigen

(desaturasi) unit ini disebut “Shunt”. Terjadi pada atelektasis edema paru. ARDS dan aspirasi

cairan