sap

14
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DIARE Disusun oleh : 1. Luluk Elfianah (7315036) 2. Novita Triana (7315068) 3. Nourma D.P (7315083) 4. Agus W (7315089) 5. M. Hadi R (7315091) 6. Lalu M.S Hadi (7315092) PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI JOMBANG 2015 1

Upload: luluk-elfianah

Post on 19-Feb-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sap

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

DIARE

Disusun oleh :1. Luluk Elfianah (7315036)2. Novita Triana (7315068)3. Nourma D.P (7315083)4. Agus W (7315089)5. M. Hadi R (7315091)6. Lalu M.S Hadi (7315092)

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI

JOMBANG

2015

1

Page 2: Sap

1.   Identifikasi Masalah

Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama di negara

berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian

akibat diare. WHO memperkirakan 4 milyar kasus, terjadi di dunia pada sebagian besar anak-

anak dibawah umur 5 tahun.

Penyakit diare sering menyerang bayi dan balita, bila tidak diatasi lebih lanjut akan

menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan kematian. Data terakhir dari Departemen

Kesehatan menunjukkan bahwa diare menjadi penyakit pembunuh kedua bayi di bawah lima

tahun (balita) di Indonesia setelah radang paru  atau pneumonia.

Banyak faktor risiko yang diduga menyebabkan terjadinya penyakit diare pada bayi dan

balita di Indonesia. Salah satu faktor risiko yang sering diteliti adalah faktor lingkungan yang

meliputi sarana air bersih (SAB), sanitasi, jamban, saluran pembuangan air limbah (SPAL),

kualitas bakterologis air, dankondisi rumah.

Data terakhir menunjukkan bahwa kualitas air minum yang buruk menyebabkan 300 kasus

diare per 1000 penduduk. Sanitasi yang buruk dituding sebagai penyebab banyaknya

kontaminasi bakteri E.coli dalam air bersih yang dikonsumsi masyarakat. Bakteri E.coli

mengindikasikan adanya pencemaran tinja manusia. Kontaminasi bakteri E.coli terjadi pada

air tanah yang banyak disedot penduduk di perkotaan, dan sungai yang menjadi sumber air

baku di PDAM pun tercemar bakteri ini. Hasil penelitian Badan Pengelolaan Lingkungan

Hidup Daerah (BPLHD) propinsi DKI Jakarta menunjukkan 80 persen sampel air tanah dari

75 kelurahan memiliki kadar E.coli dan fecal coli melebihi ambang batas.

II.  Pengantar

Bidang Studi         : Penyakit Dalam

Topik                     : Gangguan Sisyem Pencernaan

Sub topic               : Diare

Sasaran                  : Bapak Ibu warga desa Rejoso

Hari/ tanggal         : Rabu, 14 Oktober 2015

Jam                        : 09.00 – 09.40

Waktu                   : 40 Menit

Tempat                  : Balai Desa Serangan

1

2

Page 3: Sap

III.  Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan warga dapat memahami dan

mengerti tentang Diare.

IV.       Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan warga dapat menjelaskan

tentang :

1   Pengertian diare

2   Hal – hal yang bisa menyebabkan diare

3   Akibat dari diare apabila tidak ditangani

4   Cara mencegah diare

5   Pengobatan diare

V.     Materi

Terlampir.

VI.    Metode

1.   Ceramah

2.   Tanya Jawab

VII.   Media

1.   Materi SAP

2.   Leaflat

VIII.    Kegiatan Pembelajaran

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 3 menit Pembukaan:

1.      Memberikan salam

2.      Menjelaskan tujuan

pembelajaran

3.      Menyebutkan materi atau pokok

bahasan yang di sampaikan

1.      Menjawab salam

2.      mendengarkan

dan

memperhatikan

2 10  menit Pelaksanaan materi:

Menjelaskan materi penyuluhan secara

berurutan dan teratur.

Materi:

1.      Pengertian diare

2.      Penyebab diare

Menyimak dan

memperhatikan

3

Page 4: Sap

3.      Pencegahan diare

4.      Pengobatan

3 5 menit Evaluasi :

1.      Menyimpulkan isi penyuluhan

2.      Memberi kesempatan kepada audience

untuk bertanya

3.      Memberikan kesempatan kepada

udience untuk menjawab pertanyaan

yang dilontarkan

Bertanya dan

menjawab

pertanyaan

4 2 menit Penutup:

Mengucapkan terima kasih dan

mengucapkan salam

Menjawab salam

XI.     Lampiran Materi

Diare

1.  Pengertian Diare

a.Diare adalah buang air besar encer atau cair yang lebih dari tiga kali sehari (WHO,

1992).

b. Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air

besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air

berlebihan.

c. Diare adalah buang air besar dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya

(normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair

(setengah padat), dapat pula disertai frekuensi BAB yang meningkat.

2.   Penyebab Diare

a.   Infeksi

1). Infeksi enteral

Adalah  infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab diare.

a). Infeksi bakteri: vibrio, E. coli, Salmonella, Sigela, Campylobakteri, Yersenia,

Aerromonas.

b). Infeksi virus : Entro virus, adenovirus, Rotavirus, Astovirus dll.

c). Infeksi parasit : Cacing protozoa dan jamur.

4

Page 5: Sap

2). Infeksi Parentral

Adalah infeksi diluar alat pencernaan makan seperti otitis media akut (OMA) tonsillitis/

Tonsiloparingitis, bronkhopnemonia , encepalitis dsb. Keadaan ini terutama tedapat pada

anak kurang dari 2 tahun.

Keterangan :

Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan di usus halus.

Dampaknya makanan tidak dicerna kemudian segera masuk ke usus besar. Makanan yang

tidak dicerna dan tidak diserap usus akan menarik air dari dinding usus. Di lain pihak, pada

keadaan ini proses transit di usus menjadi sangat singkat sehingga air tidak sempat diserap

oleh usus besar. Hal inilah yang menyebabkan tinja berair pada diare.

b.  Faktor Malabsorsi

1). Malabsorbsi karbohidrat

2). Malabsorbsi lemak

3). Malabsorbsi Protein

c.  Faktor makanan: Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.

d. Psikologis : rasa takut dan cemas

Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare:

a.    Tidak memadainya penyediaan air bersih

b.   Air tercemar oleh tinja

c.    Pembuangan tinja yang tidak hygienis

d.   Kebersihan perorangan dan lingkungan jelek

e.    Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya

f.    Penghentian ASI yang terlalu dini

3. Klasifikasi  Diare

a.  Menurut perjalanan penyakit :

1)     Akut : jika kurang dari 1 minggu

Penyebab diare akut ( diare mendadak) tersering adalah karena VIRUS , khas berak-berak air

(watery), berbusa, TIDAK ada darah atau lendir, dan berbau asam.  

2)    Berkepanjangan : jika antara 1 minggu sampai 14 hari

3)    Kronis : jika > 14 hari dan disebabkan oleh non infeksi

4)    Persisten : Jika >14 hari dan disebabkan oleh infeksi

5

Page 6: Sap

b.  Menurut patofisiologi :

1). Gangguan absorbsi

2). Gangguan sekresi

3). Gangguan osmotik

c. Menurut penyebab

1). Infeksi : Virus, bakteri, parasit,jamur

2).  Konstitusi

3). Malabsorbsi

d. klasifikasi berdasasarkan gangguan faal:

1). Dorongan didalam usus normal yang terlalu cepat , yang dapat disebabkan oleh:

a). Rangsangan syaraf yang abnormal terdapat pada : psycogenic diarrhea atau

keracunan mecholyl.

b). Pengaruh zat kimia terhadap motilitas yang abnormal, misalnya pada:

sindroma karsinoid, penyakit addison’s, thirotoksikosis.

c). Iritasi pada intestine misalnya pada: pemakaian oleum recine, colitis

ulserative, perikolil abses.

d).Hilangnya simpanan di kolon misalnya pada: destruksi sphincter ani,

ileostomi dll.

2). Gangguan pencernaan makanan karena :

a).  Hilangnya fungsi reservoit dari lambung, misalnya pada postgastrektom

timbul sindroma dumping.

b). Penyakit pancreas.

c). Insufisiensi sepanjang intestine.

d). Kemungkinan adanya sekresi abnormal dari HCL, misalnya pada sindroma

zollinger Ellison.

3). Absorbsi abnormal pada  pencernaan makanan, misalnya penyakit hati, penyakit

pada intestine, obstruksi mesenteric ( karsinomatosis atau pada TBC).

4. Pathogenesis

Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah:

a. Gangguan osmotic

Akibat terdapat makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan

tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit

6

Page 7: Sap

kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk

mengeluarkanya sehingga timbul diare.

b. Gangguan sekresi

Akibat rangsang tertentu ( Misalnya toksin pada dinding usus akan terjadi

peningkatan sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus selanjutnya timbul diare karena

terdapat peningkatan isi rongga usus

c. Gangguan motilitas usus

Hiperpristaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus menyerap makan

seingga timbul diare. Sebaliknya bila pristaltik menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh

berlebihan yang menyebabkan diare.

5.      Tanda dan Gejala Diare

a.    Gejala diare adalah tinja encer

b.    Muntah

c.    Badan lesu atau lemah

d.   Panas

e.    Tidak nafsu makan

f.     Darah dan lendir dalam kotoran

g.    Nyeri pinggang

Sebelum diare terjadi biasanya penderita merasa mulal dan muntah. Rasa mual dan

muntah ini disebabkan oleh infeksi virus. Selain menyebabkan mual, muntah dan diare, virus

unu dapat menyebabkan demam, tinja berdarah, penurunan nafsu makan sehinnga dapat

menyebabkan penderita lesu.

6.      Komplikasi

Akibat diare, kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi berbagai

komplikasi sebagai berikut:

a.    Dehidrasi

Cara menilai dehidrasi menurut WHO ( 1992)

Tanda dan Gejala  Tidak dehidrasi Dehidrasi ringan Dehidrasi berat

Keadaan umum Baik Rewel. Gelisah,

lemah

Apatis, tidak

sadar

Mata Tidak cekung Cekung dan

kering

Sangat cekung

Air mata Jika menangis

masih ada

Jika menangis

tidak terdapat air

Jika menangis

7

Page 8: Sap

mata tidak ada air mata

Bibir Tidak kering kering Sangat kering

Rasa haus Tidak merasa

haus

Haus sekali, jika

diberi minum

rakus

Tidak bisa minum

Cubitan kulit Jika dicubit cepat

kembali

Jika dicubit,

kembali lambat

Jika dicubit,

kembali sangat

lambat.

b.    Renjatan hipovolemik

c.    Hipoglikemi

d.   Intoleransi sekunder akibat kerusakan filimukosa usus dan defisiensi enzim laktase

e.    Hipokalemia

f.     Kejang terjadi akibat dehidrasi hipertonik

g.    Malnutrisi energi protein

7.      Pencegahan Diare

Diare dapat dicegah dengan cara:

a.   Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting:

1).  Sebelum makan,

2) setelah buang air besar,

3) sebelum memegang bayi,

4) setelah menceboki anak dan

5) sebelum menyiapkan makanan;

b.  Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, anntara lain dengan cara

merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses klorinasi;

c.  Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat,

kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain).

d.    Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan

jamban dengan tangki septik.

8.      Pengobatan Diare

Prinsip penatalaksanaan diare

8

Page 9: Sap

a.    Mencegah terjadinya dehidrasi

b.    Mengobati dehidrasi

c.    Memberi makan

d.   Mencegah masalah lain

Tips atau cara menanggulangi diare

a.    Minum Air Putih yang Banyak

Penderita diare harus minum air putih yang banyak karena dengan sering buang air

besar maka tubuh akan kehilangan banyak cairan yang harus selalu digantikan dengan cairan

yang baru. Setiap setelah BAB minumlah satu atau dua gelas air putih atau air mineral yang

bersih dan sudah dimasak.

Minumlah oralit yang merupakan larutan gula garam untuk membantu pembentukan

energi dan menahan diare / berak setelah habis BAB. Hindari minum kopi, teh dan lain

sebagainya yang mampu merangsang asam lambung.

b.     Makan Makanan Khusus

Menghindari makan makanan yang berserat seperti agar-agar, sayur dan buah karena

makanan berserat hanya akan memperpanjang masa diare. Makanan berserat hanya baik

untuk penderita susah buang air besar.

Bagi penderita diare sebaiknya makan makanan rendah serat dah halus seperti bubur

nasi atau nasi lemes dengan lauk telur asin. Di sini nasi akan menjadi gula untuk memberikan

energi, sedangkan telur asin akan memberikan protein dan garam untuk menahan mencret

dan sebagai zat pembangun tubuh. Hindari makan makanan di luar sembarangan serta

makanan yang pedas mengandung cabai dan lada.

c.      Istirahat yang Cukup

Seseorang yang mengalami diare akan merasa lemah, lemas, lesu, kurang bergairah,

dan sebagainya. Istirahat sangata dibutuhkan oleh orang yang menderita diare. Tidur

sebanyak-banyaknya namun tidak melupakan waktu makan makanan dan obat harus teratur,

banyak minum, beribadah dan berdoa dan lain-lain.

d.   Minum Obat Dengan Dosis yang Tepat

Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda dalam pengobatan diare. Penderita

diare harus memeriksakan sakinya  ke pelayanan kesehatan agar mendapat obat yang sesuai.

Apabila sudah mendapatkan obat, maka obat harus diminum sesuai ketentuan. Biasanya

dokter akan memberikan obat mules, obat diare, vitamin dan antibiotik. Untuk obat mules

dan diare sebaiknya diminum jika perut mulas dan diare saja dan hentikan jika sudah berhenti

mules dan diare. Sedangkan untuk antibiotik wajib dihabiskan agar kuman dan bibit penyakit

9

Page 10: Sap

lainnya mati total dan tidak membentuk resistensi. Apabila diare sudah sembuh dan vitamin

masih, maka vitamin boleh diminim ataupun dihentikan. Vitamin diminum dalam jumlah

yang cukup jangan sampai berlebihan.

1. XII.        Daftar Pustaka

Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.

Suryono. 1998. Diare akut. Jakarta: EGC

http://id.wikipedia.org/wiki/Diare.

http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=11

10