sap portal.doc

30
1. Memilih Model Struktur , Mengisi Project Information dan mengedit Grid data 1. Setelah memilih New Model, akan muncul pop up menu untuk memilih Model strukutr yang diinginkan. Pilih Input Unit KN,m,C Isikan Informasi Project yang sedang dikerjakan dengan mengklik Modify/Show Info pada sudut kanan atas, setelah itu klik OK. Pilih 2D frames > Klik OK. Mengedit Grid data Setelah memilih 2D Frames, akan tampil kotak isian untuk memilih tipe frame dan dimensi portal. Pada 2D Frame Type, Pilih Portal. Pada Portal Frame Dimension, isikan : Number of Stories : 3 Number of Bays : 2

Upload: ika-dyhea

Post on 16-Dec-2015

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1. Memilih Model Struktur , Mengisi Project Information dan mengedit Grid data1. Setelah memilih New Model, akan muncul pop up menu untuk memilih Model strukutr yang diinginkan.

Pilih Input Unit KN,m,C Isikan Informasi Project yang sedang dikerjakan dengan mengklik Modify/Show Info pada sudut kanan atas, setelah itu klik OK.

Pilih 2D frames > Klik OK.

Mengedit Grid data

Setelah memilih 2D Frames, akan tampil kotak isian untuk memilih tipe frame dan dimensi portal.

Pada 2D Frame Type, Pilih Portal.

Pada Portal Frame Dimension, isikan :

Number of Stories: 3Number of Bays: 2Story Height: 5Bay Width: 6Beri tanda centang pada Use Custom Grid Spacing and Locate Origin, kemudian klik Edit Grid

Edit Grid default Sap 2000 dengan menempatkan sumbu Global Portal pada koordinat 0,0.

Pada X Grid data, isikan data-data : 0, 6, 8

Pada Y Grid data, biarkan default yaitu : 0

Pada Z Grid data , isikan data-data : 0, 5, 9, 13

Klik OK dua kali untuk menutup kotak dialog Edit Grid data.

Setelah kotak dialog edit grid data tertutup, maka program akan secara otomatis menggambar frame-frame portal berdasarkan koordinat yang telah dimasukan. Hasil peenggambaran Frame oleh program akan terlihat seperti gambar dibawah ini. Tutup jendela 3D View untuk memaksimalkan view port window.

Memberi Nomor Joint dan Nomor Batang

Dari menu Utama, Klik View > Set Display Options. Pada kotak dialogDisplay Option for Active Window, Beri tanda centang pada Labels (Joints dan Frames/Cables/Tendons) > Klik OK

1. Penentuan sifat sifat material dan penampang ( Material Properties and Section) Mendefinisikan Material Data Beton

Klik Define > Materials Pada kotak dialog define material, klik Add New Material Pada kotak dialog Material Property data, isikan :

Nama Material : Beton 22,5 Mpa

Material Type : Concrete

Weight per Unit Volume: 24

Modulus Elasticity, E : 2,2294057e7

Poisons Ratio, U : 0,17

Coeficient Of Thermal Expansion, A : 1,0e-05

Specified Concrete Compressive Strenght: 22500

Klik OK dua kali untuk menutup kotak dialog Material Property Data.

Mendefinisikan Material Data Besi Tulangan

Klik Define > Materials Pada kotak dialog define material, klik Add New Material Pada kotak dialog Material Property data, isikan :

Nama Material : BESI POLOS

Material Type : Rebar

Minimum Yield Stress, fy: 320000

Parameter yang lain, biarkan pada kondisi defaultnya

Klik OK dua kali untuk menutup kotak dialog Material Property Data.

Mendefinisikan Frame Section

Klik Define > Section Properties > Frame Sections Pada Kotak dialog Frame Properties, klik Add New Property Pada kotak dialog add section Property, pilih Material type : Concrete, dan klik Rectangular.

Pada kotak dialog Rectangular Section, isikan:

Section Name: K40/40

Pilih material: BETON 22,5 Mpa

Depth (t3): 0,4

Width (t2): 0,4

Klik Concrete Reinforcement

Pada kotak dialog Reinforcement Data, Rebar Material : Untuk Longitudinal Bars dan Confinement Bars (Ties), pilih BESI POLOS.Pada Design Type, pilih Column (P-M2-M3 Design)Pada reinforcement Configuration, pilih RectangularIsikan Clear Cover to Confinement Bars : 0,04Pada Check/Design :pilih Reinforcement to be Designed.Biarkan parameter lain pada kondisi default.

Klik OK dua kali untuk menutup kotak dialog rectangular section.

Ulangi Langkah 3 untuk mendefinisikan frame section kolom yang lain.

Untuk Frame Balok, caranya sama dengan langkah 3 diatas. Bedanya hanya pada Kotak Dialog Reinforcement data Design Type : Pilih Beam (M3 Design Only).1. Mendefinisikan Beban dan kombinasi pembebanan (load and combinations) Define Load Patern

Dari menu Utama, klik Define > Load Patterns untuk mendefinisikan jenis-jenis Beban yang akan Bekerja pada Portal.

Pada kotak dialog Define Load Patterns, isikan data-data sebagai berikut :

Klik OK untuk menutup kotak dialog define Load Patterns.

Menentukan Kombinasi Pembebanan

Dari menu Utama, klik Define > Load Combinations Pada Kotak dialog Define Load Combinations, klik Add New Combo Isikan data-data sebagai berikut pada kotak dialog Load Combination Data : Load Combinatin Name : KOMBINASI 1Load Case Name : BEBAN MATI, Scale Factor : 1,2 > klik Add.Load Case Name : BEBAN HIDUP, Scale Factor : 1,6 > klik Add.Klik OK untuk menutup kotak dialog Load Combination 1

Ulangi langkah Diatas untuk medefinisikan KOMBINASI 2 dan KOMBINASI 3.

Kombinasi 2 : 1,2 Beban Mati + 1,0 Beban Hidup + 1,0 Beban Gempa

Kombinasi 3 : 1,2 Beban Mati + 1,0 Beban Hidup 1,0 Beban Gempa

Klik OK untuk menutup kotak dialog Define Load Combination

1. Menentukan Kondisi perletakan Klik pada Joint Nomor 1 dan 5Dari menu utama, klik Assign > Joint > Restrain

Pilih Ikon Jepit ( ), klik OK. Klik pada Joint Nomor 9Dari menu utama, klik Assign > Joint > Restrain

Pilih Ikon sendi ( ), klik OK.

1. Menerapkan Jenis Frame pada Frame struktur Blok Frame 10, 11, 12 dan klik Assign > Frame> Frame Sections, pilih B30/50 > klik OK.

Blok Frame 13, 14, 15 dan klik Assign > Frame> Frame Sections, pilih B20/30 > klik OK.

Blok Frame 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan klik Assign > Frame> Frame Sections, pilih K40/40 > klik OK.

Blok Frame 7, 8, 9 dan klik Assign > Frame> Frame Sections, pilih K30/30 > klik OK.

1. Memasukan data-data pembebanan pada Frame Struktur Beban Mati

Blok Frame 10, 11, 12 dan klik Assign > FrameLoads > Distributed, pilih Load Pattern name : BEBAN MATI. Isikan Uniform Load : 20, klik OK. Blok Frame 13, 14, 15 dan klik Assign > FrameLoads > Distributed, pilih Load Pattern name : BEBAN MATI. Isikan Uniform Load : 15, klik OK. Klik Joint 4 dan klik Assign > JointLoads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN MATI. Isikan pada Load > Force GlobalZ : -30, klik OK. Klik Joint 8 dan klik Assign > JointLoads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN MATI. Isikan pada Load > Force GlobalZ : -50, klik OK. Klik Joint 12 dan klik Assign > JointLoads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN MATI. Isikan pada Load > Force GlobalZ : -40, klik OK.

Blok Frame 10, 11, 12 dan klik Assign > Frame Loads > Point, pilih Load Pattern name : BEBAN MATI.

Isikan pada Point Load > Distance > kolom kedua : 0,5Isikan pada Point Loads > Load kolom kedua : 40, klik OK.

Setelah Semua Input beban Mati telah selesai, Hasilnya akan menjadi seperti pada gambar dibawah ini :

Beban Hidup

Blok Frame 10, 11, 12 dan klik Assign > FrameLoads > Distributed, pilih Load Pattern name : BEBAN HIDUP. Isikan Uniform Load : 8, klik OK. Blok Frame 13, 14, 15 dan klik Assign > FrameLoads > Distributed, pilih Load Pattern name : BEBAN HIDUP. Isikan Uniform Load : 6, klik OK. Klik Joint 4 dan klik Assign > JointLoads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN HIDUP. Isikan pada Load > Force GlobalZ : -20, klik OK. Klik Joint 8 dan klik Assign > JointLoads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN HIDUP. Isikan pada Load > Force GlobalZ : -30, klik OK. Klik Joint 12 dan klik Assign > JointLoads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN HIDUP. Isikan pada Load > Force GlobalZ : -15, klik OK.

Blok Frame 10, 11, 12 dan klik Assign > Frame Loads > Point, pilih Load Pattern name : BEBAN HIDUP

Isikan pada Point Load > Distance > kolom kedua : 0,5Isikan pada Point Loads > Load kolom kedua : 25, klik OK.

Setelah Semua Input beban hidup telah selesai, Hasilnya akan menjadi seperti pada gambar dibawah ini :

Beban Gempa

Klik Joint 2 dan klik Assign > JointLoads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN GEMPA. Isikan pada Load > Force GlobalX : 60, klik OK. Klik Joint 3 dan klik Assign > JointLoads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN GEMPA. Isikan pada Load > Force GlobalX : 70, klik OK. Klik Joint 4 dan klik Assign > JointLoads > Forces, pilih Load Pattern name : BEBAN GEMPA. Isikan pada Load > Force GlobalX : 50, klik OK.

Setelah Semua Input beban gempa telah selesai, Hasilnya akan menjadi seperti pada gambar dibawah ini :

1. Asumsi asumsi dan analisa (analysis options)Dalam analisis struktur untuk mengetahui gaya gaya betang maupun reaksi yang terjadi maupun dalam hal perencanaan akan terjadi proses trial and error untuk mencari solusi yang tepat yang dilakukan secara berulang ulang. Proses ini dapat saja menyebabkan kerja processor menjadi berat. Pada beberapa kasus, perhitungan yang dilakukan oleh computer tidak perlu menghitung seluruh komponen, namun hanya beberapa bagian tertentu saja. Untuk mengeset agar perhitungan dilakukan sesuai dengan keperluan maka SAP 2000 menyediakan fasilitas pilihan pilihan analisis.

Dalam penyelesaian Portal 2D ini, analisis akan dibatasi hanya pada XZ Plane (DOF arah Sumbu Global X dan Z).

Dari Menu Utama, Klik Analyze > Set Analysis Option.

Klik pada Model Plane Frame > klik OK.

Dari Menu Utama, Klik Analyze > Run Analysis atau tekan tombol F5 pada keyboard atau klik ikon pada toolbar.

Klik Run Now pada new window SelectLoad Cases To Run.

Setelah Perintah Run Now pada new window SelectLoad Cases To Run, maka Program akan melakukan analisis dan hasilnya akan ditampilkan dalam bentuk deformasi Struktur seperti seperti telihat pada gambar dibawah ini :

1. Menampilkan gaya-gaya dalam Struktur1. Bidang Momen

Klik Display > Show Forces/Stress > Frames/Cables Pada new windowMember Forces Diagram For Frames, Case/Combo > Case Combo Name pilih BEBAN MATI. Pada Komponent pilih Moment 3-3,pada Options Pilih Show Values on Diagram > klik OK.

TAHAPAN DESAIN1. Menentukan Peraturan sebagai dasar Acuan Desain Struktur Beton Bertulang dan parameter-parameter desain beton bertulang yang lain.

Dari main menu Klik Design > Concrete Frames Design > View/Revise Preferences.

Pada new window Concrete frame Design Preferences, Pilih Design Code : ACI 318-05/IBC2003, biarkan parameter yang lain pada nilai defaultnya kemudian klik OK.

Menentukan Kombinasi Pembebanan yang Akan Digunakan Untuk desain beton Bertulang. Dari main mnenu Klik Design > Concrete Frames Design > Select Design Combos. Pada new window Design Load Combination Selection :

Pilih KOMBINASI 1 > klik AddPilih KOMBINASI 2 > klik AddPilih KOMBINASI 3 > klik Add Hilangkan tanda Centang pada Automatically Generate Code-Based Design Load Combinaation, klik OK.

Melakukan Perintah Desain BetonDari main mnenu Klik Design > Concrete Frames Design > Start Design/Check of Struktur.

Setelah perintah Start Design/Check of Struktur, akan muncul hasil desain tulangan Struktur. Agar hasilnya dapat terbaca dengan jelas, ubah satuan desain menjadi KN,mm,C. Hasilnya dalam gambar berikut :

Melihat Detail desain Beton BertulangUntuk dapat melihat detail visual hasil desin Beton bertulang oleh Program, dapat dilakukan dengan cara melakukan klik kanan tepat pada Frame yang diinginkan.

Dibawah ini adalah hasil desain Beton Bertulang dari Frame 4

Melihat Ringkasan desain Frame 4 dapat dilakukan dengan cara mengklik pada Summary. Hasilnya akan terlihat seperti pada gambar dibawah ini :

1. Melihat Hasil dalam bentuk tabulasi Dari main menu, klik Display > Show Tables Pilih Jenis-jenis data yang input dan output yang ingin ditampilkan dalam tabulasi data.

Pada Select Load Paterns pilih beban Mati, Hidup, Gempa

Pada Select Load Cases pilih KOMBINASI 1, KOMBINASI 2 dan KOMBINASI 3 Klik OK. Pada new window Active degree of Freedom klik Done