sap fixrqr

12
SATUAN ACARA PENYULUHAN “DIABETES MELLITUS” DISUSUN OLEH : EVA MARIA EFRILIANA (14160019) PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEEHATAN UIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA 2014

Upload: heru-imron-khoiri

Post on 11-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

qteqrqrq

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHANDIABETES MELLITUS

DISUSUN OLEH :EVA MARIA EFRILIANA (14160019)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSFAKULTAS ILMU KEEHATANUIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA2014

SATUAN ACARA PEYULUHANTema: Diabetes Mellitus Pokok Bahasan: Pengertian Dibetes, Siapa Beresiko Tinggi Dibetes, Gejala-gejala Diabetes, Komplikasi Diabetes, Bagaimana Gula Darah Dalam Darah Dapat Stabil.Sub Pokok Bahasan: Apa Itu DiabetesSasaran: Tn.S dan keluarga di Bangsal Melati 4 RSUP dr.Soeradji TirtonegoroHari/Tanggal: 12 Desemberr 2014Tempat : Bangsal Melati 4 RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro WaktuPertemuan: 20 menitMetode: Demontrasi dan Diskusi

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)Setelah diberikan pendidikan kesehatan, klien diharapkan dapat mengerti tetang penyakit diabetes mellitus.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)Setelah dilakukan penyuluhan tentang bahaya rokok, diharapkan mampu untuk :1. Mengetahui pengertian dari Diabetes Mellitus.2. Mengetahui siapa saja yang beresiko tinggi terkena Dibetes Mellitus.3. Mengetahui apa saja gejala Diabetes Mellitus.4. Mengetahui apa saja komplikasi Diabetes Mellitus.5. Mengetahui bagaimana menstabilkan gula darah tubuh.

ALOKASI WAKTU : ( 20 menit )NoKomunikatorPasienwaktu

1Pre InteraksiMemberi salam dan memperkenalkan diriMenjawab salam

2Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema penyuluhanMendengarkan5 mnt

3Apersepsi dengan memberi pertanyaan awal tentang rokokMenjawab pertanyaan

45IsiMenjelaskan materi penyuluhanMemberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya tentang materi yang disampaikanMendengarkanMengajukan pertanyaan10 mnt

6PenutupMemberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasiMenjawab5 mnt

7Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan penyuluhanMendengarkan

8Menutup penyuluhan dan mengucapkan salamMenjawab salam

STRATEGI PENGAJARANDemontrasi dan Diskusi

MEDIA PENGAJARAN Leaflet

SETTING TEMPAT

Keterangan:= Penguji= Audience

= Penyaji/Mahasiswa= Fasilitator

LAMPIRAN MATERI Diabetes Mellitus (DM)A. PengertianDiabetes mellitus adalag gangguan metabolisme yang ditandai dengan hoperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas metabolism karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau sensitivitas isulin atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropati (Nurarif dan Hardhi, 2013).Diabetes mellitus merupakan penyakit yag bersifat kronis atau menahun yang terjadi akibat kurangnya produksi insulin oleh pangkreas. Penyakit ini berhubungan dengan karbohidrat yang ditandai dengan meningkatnya kosentrasi glukosa dalam darah (Paran dan Yeni, 2008).Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolisme dengan karakteristik intoleransi glukoda atau penyakit yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara persediaan insulin dengan kebutuhan. Klasifikasi diabetes yang utama adalah :1. Diabetes Mellitus tipe I :2. Diabetes Mellitus tipe II3. Diabetes Mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya.4. Diabetes Mellitus gestasional (Smeltzer, S.C dan Bare, 2001).

B. EtiologiMeurut Nurarif dan Hardhi (2013) etiologi diabetes mellitus dikelompokkan menjadi dua yaitu:1. DM Tipe IDiabetes yag tergantung insulin ditandai dengan pengahancuran sel-selbeta pangkreas yag disebabkan oleh:a. Faktor genetik penderita tidak mewarisi diabetes tipe itu sendiri, tetapi mewarisi suatu predisposisi atau cenderungan genetic kearah terjadinya diabetes tipe I.b. Faktor imunologic. Faktor lingkungan: virus, atau toksi tertentu yang dapat memicu proses autoimun yang menimbulka estruksi sel beta.2. DM Tipe IIDisebabkan oleh kegagalan realative sel beta dan resistensi insuli. Faktor resiko yang berhubungan dengan proses terjadinya dibetes tipe II: usia, obesitas, riwayat dan keluarga.

Menurut Smeltzer, S.C dan Bare (2001) penyebab diabetes mellitus dikelompokkan menjadi dua yaitu:1. DM tipe I disebabkan oleha. Faktor genetikPenderita DM tidak mewarisi DM tipe itu sendiri tapi mewarisi suatu kecenderungan genetik ke arah terjadinya diabetes ini ditemukan pada penderita HLA (Human Leucocyto Antigen).b. Faktor lingkunganKarena destruksi sel beta, contoh : hasil penyelidikan yang mengatakan bahwa virus atau toksin tertentu dapat memicu proses auto imun yang menimbulkan destruksi sel beta.

2. DM tipe IIDisebabkan oleh usia (retensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 tahun) obesitas, riwayat keluarga, kelompok etnik.

C. Anatomi FisiologiPankreas panjangnya kira-kira lima belas sentimeter, mulai dari duodenum sampai limpa, dan terdiri atas 3 bagian : kepala pankreas, badan pankreas, ekor pankreas. Jaringan pankreas terdiri atas labula dari pada sel sekretori yang tersusun mengitari saluran-saluran halus. Saluran-saluran ini mulai dari persambungan saluran-saluran kecil dari labula yang terletak di dalam ekor pankreas dan berjalan menlalui labula yang terletak di dalam ekor pankreas dan berjalan melalui badannya dari kiri ke kanan. Saluran-saluran kecil itu menerima saluran dari labula lain dan kemudian bersatu untuk membentuk saluran utama yaitu ductus wirsungi (Anonim, 2012).Kepulauan langerhans pada pankreas membentuk organ endokrin yang menyekresi insulin, yaitu sebuah hormon antidiabetika, yang diberikan dalam pengobatan diabetes. Insulin adalah sebuah protein yang dapat turut dicernakan oleh enzim-enzim pencerna protein. Insulin mengendalikan kadar glukosa dan bila digunakan sebagai pengobaan dalam hal kekurangan, seperti pada diabetes, ia memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengabsorbsi dan menggunakan glukoda dan lemak (Pearce, 1995 dalam Anonim, 2012).Insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas, kelenjar pankreas terletak di lekukan usus dua belas jari, sangat penting untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa darah yaitu waktu puasa antara 60-120 mg/dl dan dalam dua jam sesudah makan di bawah 140 mg/dl. Bila terjadi gangguan pada kerja insulin, baik secara kuantitas maupun kualitas keseimbangan tersebut akan terganggu dan kadar glukoda cenderung naik (Tjokroprawiro, 1998 dalam Anonim, 2012).

D. Tanda dan GejalaMenurut Paran dan Yeni (2008) anda dan gejala yang timbul pada penyakit diabetes mellitus yaitu:1. Kencing yang berlebihan (Polyuria)2. Rasa haus (Polydipsi)3. Dehidrasi4. Rasa lapar yang berlebihan (Polyfogi)5. Adanya penurunan berat badan6. Mengalami gangguan kulit, seperti gatal-gatal7. Serig menderita luka yang sulit atau lama sembuh8. Sering mengalami infeksi saluran kencing9. Mengalami mati rasa atau kesemutan pada kaki dan tangan10. Sering merasa lelah dan lemah11. Sering merasa mualPendapat Smeltzer, S.C dan Bare (2001) manifestasi klinik dari diabetes mellitus antara lain:1. Glukosuria: Adanya kadar glukosa dalam urin.2. Poliuri: Sering kencing dan diuresis osmotik.3. Polidipsi: Banyak minum akibat dari pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebih.4. Polifagi: Banyak makan akibat menurunnya simpanan kalori.5. Penurunan berat badan secara drastis karena defisiensi insulin juga mengganggu metabolisme protein dan lemak.

E. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan diagnostik pada DM menurut Donges dkk (2001) antara lain :1. Glukosa darah : meningkat 100-200 mg/dl atau lebih.2. Aseton plasma (keton) : positif secara metabolik.3. Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meningkat4. Osmolalitas serum : meningkat tetapi biasanya kurang dari 330 mosm/lt5. Elektrolita. Natrium : Mungkin normal, meningkat atau menurun.b. Kalium: Normal atau peningkatan semu (perpindahan seluler selanjutnya akan menurut).6. Haemoglobin glikosilat : kadarnya melipat 2-4 dari dari normal.7. Gas darah arteri : biasanya menunjukkan pH rendah dan penurunan pada HCO3 (asidosis metabolik) dengan kompensasi alkalosis respiratorik.8. Trombosit darah, hematokrit mungkin meningkat atau (dehidrasi / leukositosis, hema konsentrasi, merupakan respon terhadap stres atau infeksi).9. Ureum atau kreatinin : mungkin meningkat atau normal (dehidrasi atau penurunan fungsi ginjal).10. Amilase darah : mungkin meningkat yang mengidentifikasikan adanya pankreatitis akut sebagai penyebab dari DKA (Diabetik Keto Asidosis).11. Insulin darah mungkin menurun bahkan sampai tidak ada (tipe I) atau normal sampai tinggi (tipe II) yang mengidentifikasikan infusiensi insulin atau gangguan dalam penggunaannya (endogen atau eksogen).12. Pemeriksaan fungsi tiroid : peningkatan aktivitas hormon tiroid dapat meningkatkan glukosa darah dan kebutuhan akan insulin.13. Urin : gula dan aseton positif berat jenis dan osmolalitas mungkin meningkat.14. Kultur dan sensitivitas : kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeksi pernafasan dan infeksi pada luka.

F. KomplikasiMenurut Anonin (2012) komplikasi diabetes mellitus dapat dibagi menjadi 2 kategori yaitu :1. Komplikasi metabolik akuta. Komplikasi metabolik yang serius adalah ketoasidosis diabetes yang akan mengakibatkan kerosis terjadi pada jangka pendek.b. Peningkatan beban ion hidrogen dan asidosis metabolik.c. Hipolikemi 2. Komplikasi metabolik kronika. Makro angiopati yang mengenai pembuluh darah besar seperti pada jantung pada otak.b. Mikro angiopati yang mengenai pembuluh darah kecil seperti retinopati diabetik, nefropati diabetik.c. Neuropati diabetik rentang infeksi seperti TBC, infeksi saluran kemih, ulkus pada kaki.

G. Penatalaksanaan MedisMenurut Smeltzer, S.C dan Bare (2001) ada 5 komponen dalam penatalaksanaan DM yaitu :1. Diit2. Latihan jasmani3. Pemantauan4. Terapi (jika diperlukan)5. Pendidikan.

Pencegahan infeksi dan Perawatan LukaInfeksi adalah masuknya kuman atau bakteri ke dalam tubuh dan jaringan yang terjadi pada individu, yang menyebabkan sakit (Potter & Perry, 2005). Penyebab Infeksi pada luka:1. Adanya benda asing atau jaringan yang sudah mati di dalam luka2. Luka terbuka dan kotor3. Daya tahan tubuh menurun4. Gizi buruk5. Mobilisasi terbatas atau kurang gerakTanda-tanda infeksi yang perlu diperhatikan pada luka:1. Luka tereasa panas atau suhu badan meningkat (demam)2. Nyeri hebat/ sakit pada daerah luka3. Terjadi bengkak disekitar luka4. Adanya gangguan fungsi gerak pada daerah luka5. Luka berbau tidak sedap6. Adanya pus atau nanahCara pencegahan infeksi antara lain:1. Sebelum melakukan perawatan selalu cuci tangan dengan 6 langkah.2. Kuku harus selalu bersih dan pendek.3. Jaga kebersihan tubuh, mandi minimal 2 kali sehari. Daerah luka yang terbalut jangan sampai terkena air atau basah, karena luka yang lembab dapat menjadi tempat perkembangbiakan kuman dan bakteri.4. Jaga luka agar tetap bersih dan kering.5. Tidak boleh memegangi area luka.6. Minum obat secara teratur

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2012. http://adiet-blogspotcom.blogspot.com/2012/01/laporan-pendahuluan-diabetes-militus.html.diunduh 31 Oktober 2014 jam 20.18Doenges, M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien (terjemahan), Alih bahasa : I Made Kariasa dan Ni Made Sumarwati, Edisi 3. Jakarta: EGC.Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda NIC-NOC. Yogyakarta: Mediaction Publishing.Smeltzer, S.C. Bare, B.G. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta: EGC.Paran, Sangkan dan Yeni Novianti. 2008. Diabet Cookies; Kue Kering Sehat Bagi Penderita Diabetes Mellitus. Jakarta: Agro Media PustakaPotter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC

Mengetahui,Clinical Instructur Ruang Melati 4

( )

Klaten, Desember 2014Praktikan Ners

( Eva Maria Efriliana )NIM: 14160019