sap anemia

20
SATUAN ACARA PENYULUHAN (GIZI SEIMBANG IBU HAMIL DENGAN ANEMIA) A. IDENTITAS 1. Topik / masalah : Anemia dan gizi 2. Sub topik : Gizi Seimbang Ibu Hamil dengan Anemia 3. Tempat : Rumah Ibu Dedi Nurfita 4. Waktu : 22 menit 5. Petugas : Mahasiswi Kebidanan B. TUJUAN INSTRUKSIONAL 1. Umum Setelah dilakukan penyuluhan tentang anemia dan gizi seimbang pada ibu hamil diharapkan ibu dapat memahami anemia dengan baik. 2. Khusus Setelah dilakukan penyuluhan tentang anemia dan gizi seimbang pada ibu hamil, di harapkan ibu memahami tentang: a. Pengertian gizi seimbang dan anemia pada ibu hamil b. Manfaat makanan bergizi bagi ibu hamil c. Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia

Upload: afifah

Post on 06-Aug-2015

115 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SAP Anemia

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(GIZI SEIMBANG IBU HAMIL DENGAN ANEMIA)

A. IDENTITAS

1. Topik / masalah : Anemia dan gizi

2. Sub topik : Gizi Seimbang Ibu Hamil dengan Anemia

3. Tempat : Rumah Ibu Dedi Nurfita

4. Waktu : 22 menit

5. Petugas : Mahasiswi Kebidanan

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL

1. Umum

Setelah dilakukan penyuluhan tentang anemia dan gizi seimbang pada ibu

hamil diharapkan ibu dapat memahami anemia dengan baik.

2. Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan tentang anemia dan gizi seimbang pada ibu

hamil, di harapkan ibu memahami tentang:

a. Pengertian gizi seimbang dan anemia pada ibu hamil

b. Manfaat makanan bergizi bagi ibu hamil

c. Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia

d. Macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya

e. Akibat anemia pada ibu hamil

f. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil

g. Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil anemia

h. Mengetahui dampak kekurangan zat gizi untuk ibu hamil anemia

i. Menjelaskan cara minum tablet zat besi yang benar

C. MATERI ( Terlampir )

a. Pengertian gizi seimbang dan anemia pada ibu hamil

b. Manfaat makanan bergizi bagi ibu hamil

Page 2: SAP Anemia

c. Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia

d. Macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya

e. Akibat anemia pada ibu hamil

f. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil

g. Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil anemia

h. Mengetahui dampak kekurangan zat gizi untuk ibu hamil anemia

i. Menjelaskan cara minum tablet zat besi yang benar

D.    METODE

1.      Ceramah

2.      Tanya Jawab

3.      Praktek dengan alat (tablet zat besi)

E.     MEDIA

1.      Leaflet

2.      Alat praktek (tablet zat besi)

F.         KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Kegiatan Respon Waktu

1. Pendahuluan

a.       Menyampaikan salam

b.      Menjelaskan tujuan

 

a.       Membalas salam

b.      Mendengarkan

c.       Memberi respon

 

 2  menit

2. Inti

a. Pengertian gizi seimbang

dan anemia pada ibu

hamil

b. Manfaat makanan bergizi

bagi ibu hamil

c. Ciri-ciri ibu hamil dengan

Mendengarkan dengan penuh perhatian

 

 

15  menit

Page 3: SAP Anemia

anemia

d. Macam-macam anemia

pada ibu hamil dan

penyebabnya

e. Akibat anemia pada ibu

hamil

f. Penatalaksanaan dan

pencegahan anemia pada

ibu hamil

g. Kebutuhan zat gizi untuk

ibu hamil anemia

h. Mengetahui dampak

kekurangan zat gizi untuk

ibu hamil anemia

i. Menjelaskan cara minum

tablet zat besi yang benar

 

 

3 Penutup

i. Tanya jawab

ii. Menyimpulkan

iii. Salam penutup

i.  Menanyakan yang

belum jelas

ii. Aktif bersama

menyimpulkan

iii. Membalas salam

5 menit

Page 4: SAP Anemia

ANEMIA PADA IBU HAMIL

A.       Pengertian

Gizi seimbang pada ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat

gizi yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan

perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka

ragam makanan.

Anemia adalah jumlah sel darah merah menurun, kadar Hb menurun di

bawah normal (normal wanita 12 gr %, pria 14 gr%). Pada wanita hamil dikatakan

anemia apabila kadar Hb nya di bawah 11 gr % dan anemia berat jika Hb dibawah

8 gr%. Cara mengetahui secara pasti kadar Hb dengan dilakukan tes darah.

B.    Manfaat makanan bergizi bagi ibu hamil

1.      Menjaga kesehatan ibu hamil

2.      Menjaga kesehatan janin yang ada dalam kandungan

3.      Persiapan untuk menghadapi persalinan

C.     Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia

Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau

keseluruhan ciri-ciri dibawah ini, dan untuk memastikannya harus dengan tes

kadar Hb dalam darah. Ciri-ciri tersebut antara lain :

a.          Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.

b.         Lemah

c.          Letih

d.         Lesu

e.          Lunglai

f.          Nafas terengah-engah

g.         Nyeri dada

h.         Ikterus

Page 5: SAP Anemia

C.    Macam-macam anemia pada ibu hamil

1. Anemia defisiensi besi/ karena kekurangan zat besi

Penyebab tersering anemia selama kehamilan dan masa nifas adalah

defisiensi besi dan kehilangan darah akut. Tidak jarang keduanya saling berkaitan

erat, karena pengeluaran darah yang berlebihan disertai hilangnya besi

hemoglobin dan terkurasnya simpanan besi pada suatu kehamilan dapat menjadi

penyebab penting anemia defisiensi besi pada kehamilan berikutnya.

Status gizi yang kurang sering berkaitan dengan anemia defisiensi besi (Scholl,

1998). Pada gestasi biasa dengan satu janin, kebutuhan ibu akan besi yang dipicu

oleh kehamilannya rata-rata mendekati 800 mg; sekitar 500 mg, bila tersedia,

untuk ekspansi massa hemoglobin ibu sekitar 200 mg atau lebih keluar melalui

usus, urin dan kulit. Jumlah total ini 1000 mg jelas melebihi cadangan besi pada

sebagian besar wanita. Kecuali apabila perbedaan antara jumlah cadangan besi ibu

dan kebutuhan besi selama kehamilan normal yang disebutkan diatas

dikompensasi oleh penyerapan besi dari saluran cerna, akan terjadi anemia

defisiensi besi. 

Dengan meningkatnya volume darah yang relatif pesat selama trimester

kedua, maka kekurangan besi sering bermanifestasi sebagai penurunan tajam

konsentrasi hemoglobin. Walaupun pada trimester ketiga laju peningkatan volume

darah tidak terlalu besar, kebutuhan akan besi tetap meningkat karena peningkatan

massa hemoglobin ibu berlanjut dan banyak besi yang sekarang disalurkan kepada

janin. Karena jumlah besi tidak jauh berbeda dari jumlah yang secara normal

dialihkan, neonatus dari ibu dengan anemia berat tidak menderita anemia

defisiensi besi ( Arisman, 2007 ).

2.      Anemia karena perdarahan

Sering terjadi pada masa nifas. Solusio plasenta dan plasenta previa dapat

menjadi sumber perdarahan serius dan anemia sebelum atau setelah pelahiran.

Pada awal kehamilan, anemia akibat perdarahan sering terjadi pada kasus-kasus

abortus, kehamilan ektopik, dan mola hidatidosa. Perdarahan masih membutuhkan

terapi segera untuk memulihkan dan mempertahankan perfusi di organ-organ vital

walaupun jumlah darah yang diganti umumnya tidak mengatasi difisit hemoglobin

Page 6: SAP Anemia

akibat perdarahan secara tuntas, secara umum apabila hipovolemia yang

berbahaya telah teratasi dan hemostasis tercapai, anemia yang tersisa seyogyanya

diterapi dengan besi. Untuk wanita dengan anemia sedang yang hemoglobinnya

lebih dari 7 g/dl, kondisinya stabil, tidak lagi menghadapi kemungkinan

perdarahan serius, dapat berobat jalan tanpa memperlihatkan keluhan, dan tidak

demam, terapi besi selama setidaknya 3 bulan merupakan terapi terbaik

dibandingkan dengan transfusi darah ( Sarwono, 2005 ). 

3.      Anemia karena radang/ keganasan

Gejala-gejala tubuh lemah, penurunan berat badan, dan pucat sudah sejak

jaman dulu dikenal sebagai ciri penyakit kronik. Berbagai penyakit terutama

infeksi kronik dan neoplasma menyebabkan anemia derajat sedang dan kadang-

kadang berat, biasanya dengan eritrosit yan sedikit hipokromik dan mikrositik.

Dahulu, infeksi khususnya tuberculosis, endokarditis, atau esteomielitis sering

menjadi penyebab, tetapi terapi antimikroba telah secara bermakna menurunkan

insiden penyakit-penyakit tersebut. Saat ini, gagal ginjal kronik, kanker dan

kemoterapi, infeksi virus imunodefisiensi manusia (HIV), dan peradangan kronik

merupakan penyebab tersering anemia bentuk ini.

Selama kehamilan, sejumlah penyakit kronik dapat menyebabkan anemia.

Beberapa diantaranya adalah penyakit ginjal kronik, supurasi, penyakit

peradangan usus (inflammatory bowel disease), lupus eritematosus sistemetik,

infeksi granulomatosa, keganasan, dan arthritis remotoid. Anemia biasanya

semakin berat seiring dengan meningkatnya volume plasma melebihi ekspansi

massa sel darah merah. Wanita dengan pielonfritis akut berat sering mengalami

anemia nyata. Hal ini tampaknya terjadi akibat meningkatnya destruksi eritosit

dengan produksi eritropoietin normal (Cavenee dkk,2001). 

4.      Anemia aplastik karena kerusakan sumsum tulang

Walaupun jarang dijumpai pada kehamilan, anemia aplastik adalah suatu

penyulit yang parah. Diagnosis ditegakkan apabila dijumpai anemia, biasanya

disertai trombositopenia, leucopenia, dan sumsum tulang yang sangat hiposeluler

(Marsh dll, 1999). Pada sekitar sepertiga kasus, anemua dipicu oleh obat atau zat

kimia lain, infeksi, radiasim, leukemia, dan gangguan imunologis.

Page 7: SAP Anemia

Kelainan fungsional mendasar tampaknya adalah penurunan mencolok sel

induk yang terikat di sumsum tulang. Banyak bukti yang menyatakan bahwa

penyakit ini diperantarai oleh proses imunologis (Young dan Maciejewski, 1999).

Pada penyakit yang parah, yang didefinisikan sebagai hiposelularitas sumsum

tulang yang kurang dari 25 persen, angka kelangsungan hidup 1 tahun hanya 20

persen (Suhemi, 2007).

5.      Anemia hemolitik karena usia sel darah merah yang pendek

Anemia hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah merah

yang lebih cepat dari pembuatannya. Ini dapat disebabkan oleh :

a. Faktor intra kopuskuler dijumpai pada anemia hemolitik heriditer, talasemia,

anemia sel sickle (sabit), hemoglobin, C, D, G, H, I dan paraksismal nokturnal

hemoglobinuria

b.     Faktor ekstrakorpuskuler, disebabkan malaria, sepsis, keracun zat logam, dan

dapat beserta obat-obatan, leukemia, penyakit hodgkin dan lain-lain. Gejala utama

adalah anemia dengan kelaina-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan,

serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital. Pengobatan

bergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh

infeksi maka infeksinya di berantas dan diberikan obat-obat penambah darah.

Namun, pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberikan hasil. Maka

transfusi darah yang berulang dapat membantu penderita ini. 

6.      Anemia megaloblastik karena gangguan pencernaan

Anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 selama

kehamilan sangat jarang terjadi, ditandai oleh kegagalan tubuh menyerap vitamin

B12 karena tidak adanya faktor intrinsik. Ini adalah suatu penyakit autoimun yang

sangat jarang pada wanita dengan kelainan ini. Defisiensi vitamin B12 pada

wanita hamil lebih mungkin dijumapai pada mereka yang menjalani reseksi

lambung parsial atau total. Kausa lain adalah penyakit Crohn, reseksi ileum, dan

pertumbuhan bakteri berlebihan di usus halus. 

Kadar vitamin B12 serum diukur dengan radio immunoassay. Selama

kehamilan, kadar nonhamil karena berkurangnya konsentrasi protein pengangkut

B12 transkobalamin. Wanita yang telah menjalani gastrektomi total harus diberi

Page 8: SAP Anemia

1000 mg sianokobalamin (vitamin B12) intramuscular setiap bulan. Mereka yang

menjalani gastrektomi parsial biasanya tidak memerlukan terapi ini, tetapi selama

kehamilan kadar vitamin B12 perlu dipantau. Tidak ada alasan untuk menunda

pemberian asam folat selama kehamilan hanya karena kekhawatiran bahwa akan

terjadi gangguan integritas saraf pada wanita yang mungkin hamil dan secara

bersamaan mengidap anemia pernisiosa Addisonian yang tidak terdeteksi

(sehingga tidak diobati).

7.      Anemia karena penyakit keturunan misalnya anemia sel sabit

Penyakit sel sabit (sickle cell disease) adalah suatu penyakit keturunan yang

ditandai dengan sel darah merah yang berbentuk sabit dan anemia hemolitik

kronik. Pada penyakit sel sabit, sel darah merah memiliki hemoglobin (protein

pengangkut oksigen) yang bentuknya abnormal, sehingga mengurangi jumlah

oksigen di dalam sel dan menyebabkan bentuk sel menjadi seperti sabit.

Sel yang berbentuk sabit menyumbat dan merusak pembuluh darah terkecil dalam

limpa, ginjal, otak, tulang dan organ lainnya; dan menyebabkan berkurangnya

pasokan oksigen ke organ tersebut. Sel sabit ini rapuh dan akan pecah pada saat

melewati pembuluh darah, menyebabkan anemia berat, penyumbatan aliran darah,

kerusakan organ dan mungkin kematian.

Anemia sel sabit adalah kondisi serius di mana sel-sel darah merah menjadi

berbentuk bulan sabit, seperti huruf C. Sel darah merah normal berbentuk donat

tanpa lubang (lingkaran, pipih di bagian tengahnya), sehingga memungkinkan

mereka melewati pembuluh darah dengan mudah dan memasok oksigen bagi

seluruh bagian tubuh. Sulit bagi sel darah merah berbentuk bulan sabit untuk

melewati pembuluh darah terutama di bagian pembuluh darah yang menyempit,

karena sel darah merah ini akan tersangkut dan akan menimbulkan rasa sakit,

infeksi serius, dan kerusakan organ tubuh.

D.    AKIBAT IBU HAMIL KEKURANGAN GIZI DAN ANEMIA

1. Kekurangan Gizi

1). Pengaruh kekurangan gizi bagi ibu hamil:

a.    Ibu lemah dan kurang nafsu makan

Page 9: SAP Anemia

b.    Perdarahan dalam masa kehamilan

c.    Kemungkinan terjadi infeksi tinggi

d.   Anemia/kurang darah

2).    Pengaruh waktu persalinan:

a.    Persalinan sulit dan lama

b.    Persalinan sebelum waktunya (prematur)

c.    Perdarahan setelah persalinan

3).    Pengaruh pada janin:

a.    Keguguran

b.    Bayi lahir mati

c.    Cacat bawaan

d.   Anemia pada bayi

e.    Berat badan lahir rendah

2. Akibat anemia pada ibu hamil antara lain :

a.       Abortus

b.      Persalinan preterm/sebelum waktunya

c.       Proses persalinan lama

d.      Perdarahan setelah persalinan

e.       Syok

f.       Infeksi pada saat dan sesudah persalinan

g.      Payah jantung

h.      Bayi lahir prematur

i.        Bayi cacat bawaan

j.        Kekurangan cadangan besi

k.      Kematian janin

l.        Kematian ibu

D.    KEBUTUHAN ZAT GIZI UNTUK IBU HAMIL ANEMIA

1.    Karbohidrat / kalori

             Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang

meningkat. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan

Page 10: SAP Anemia

plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Tubuh ibu memerlukan sekitar

80.000 tambahan kalori pada kehamilan. Memang cukup sulit untuk mengetahui

berapa kalori yang telah dikonsumsi setiap harinya. Untuk jangka pendek, rasa

lapar ibu digunakan sebagai panduan kebutuhan kalori.. Kalori dapat Anda

dapatkan dengan mengkonsumsi buah, sereal, beras merah, sayur, kentang dll.

2.    Protein

             Ibu hamil membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan

dibandingkan waktu-waktu lain di seluruh hidupnya. Hal ini dikarenakan protein

diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan

sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih banyak 25 gram dibandingkan yang

lain. Menambahkan protein ke dalam makanan merupakan cara yang efektif untuk

menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein. Produk hewani seperti

daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan sumber protein. Selain itu

protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-

bijian, tempe, tahu, oncom, dll.

3.    Asam Folat

             Asam Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam

perkembangan embrio.  Folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu

cacat pada otak dan tulang belakang. Kekurangan folat juga dapat meningkatkan

kehamilan kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah

(BBLR), dan pertumbuhan janin yang kurang. Sebenarnya, asam folat sangat

diperlukan terutama sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan. Namun, ibu

hamil tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 0.4 mg folat disarankan untuk ibu

hamil. Folat dapat didapatkan dari suplementasi asam folat. Sayuran berwarna

hijau (seperti bayam, asparagus), jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti

gandum merupakan sumber alami yang mengandung folat.

4.     Zat Besi

            Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel

darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama

kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu

dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah

Page 11: SAP Anemia

sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu hamil akan

mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak cukup umur dan

bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi

ibu hamil yaitu sekitar 30 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa

didapatkan secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang

telah difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan.

5.    Seng (Zinc)

            Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar zat

seng rendah dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan

bayi dengan berat lahir rendah. Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak

didapatkan kejelasan mengenai keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah

yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam jumlah cukup bagi

merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Zat seng dapat ditemukan

secara alami pada daging merah, gandum utuh, kacang-kacangan, polong-

polongan, dan beberapa sereal sarapan yang telah difortifikasi. Pada umumnya,

wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen. Namun anda dapat

mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika anda dalam kondisi

yang kurang sehat.

6.    Kalsium

           Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari.

Paling banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi

membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga

digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi.

Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot, dan

sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium

yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil

adalah sekitar 1200 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya

produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga merupakan sumber

kalsium yang baik.

Page 12: SAP Anemia

7.    Vitamin C

            Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan

ibunya. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari

kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal

kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg

vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari

makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan brokoli. Makanan yang

kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.

8.    Vitamin A

            Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk

fungsi penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio.

Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat

lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran berwarna

hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur, dan lainnya.

E.     PENATALAKSANAAN DAN PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU

HAMIL

Penatalaksanaan dan pencegahan yang umum dilakukan adalah dengan

pemberian suplemen zat besi sedikitnya 1 tablet selama 90 hari berturut-turut

selama masa kehamilan. Pemeriksaan kadar Hb semua ibu hamil dilakukan pada

kunjungan ANC pertama dan pada minggu ke-28. Apabila ditemukan ibu hamil

dengan anemia berikan tablet Fe 2-3 kali 1 tablet perhari dan disarankan untuk

tetap minum tablet zat besi sampai 4-6 bulan setelah persalinan. Pada ibu hamil

trimester  3 dengan anemia perlu diberi zat besi dan asam folat secara IM dan

disarankan untuk bersalin di rumah sakit.

Pencegahan juga bisa dilakukan secara mandiri dengan mengkonsumsi

makanan yang mengandung gizi seimbang (4 sehat 5 sempurna) dan

memperbanyak konsumsi makanan-makanan yang kaya akan zat besi seperti hati

ayam (disarankan hati ayam kampung) ataupun sapi, sayur bayam dan juga buah-

buahan (disarankan hati hewan, sayur dan buah organik). Dengan mengkonsumsi

semua makanan tersebut, zat besi yang sangat diperlukan oleh sel-sel darah merah

Page 13: SAP Anemia

dapat terpenuhi secara maksimal dan dapat terhindar dari. Periksakan sedini

mungkin apabila terdapat tanda-tanda anemia, agar langkah-langkah antisipasi

bisa segera dilakukan.

F.     CARA MEMINUM TABLET ZAT BESI

1.      Sehari minum 1 tablet Fe pada malam hari sebelum tidur untuk mengurangI

rasa mual

2.      Minum tablet Fe bersamaan dengan vitamin C dan vitamin B12, misalnya

dengan jus jeruk atau air lemon untuk membantu proses penyerapan.

3.      Jangan minum tablet Fe bersamaan dengan kopi, teh, alkohol dan susu karena

dapat menghambat proses penyerapan.