Download - SAP Anemia
![Page 1: SAP Anemia](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083000/55721200497959fc0b8fdda7/html5/thumbnails/1.jpg)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(GIZI SEIMBANG IBU HAMIL DENGAN ANEMIA)
A. IDENTITAS
1. Topik / masalah : Anemia dan gizi
2. Sub topik : Gizi Seimbang Ibu Hamil dengan Anemia
3. Tempat : Rumah Ibu Dedi Nurfita
4. Waktu : 22 menit
5. Petugas : Mahasiswi Kebidanan
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang anemia dan gizi seimbang pada ibu
hamil diharapkan ibu dapat memahami anemia dengan baik.
2. Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang anemia dan gizi seimbang pada ibu
hamil, di harapkan ibu memahami tentang:
a. Pengertian gizi seimbang dan anemia pada ibu hamil
b. Manfaat makanan bergizi bagi ibu hamil
c. Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
d. Macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya
e. Akibat anemia pada ibu hamil
f. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil
g. Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil anemia
h. Mengetahui dampak kekurangan zat gizi untuk ibu hamil anemia
i. Menjelaskan cara minum tablet zat besi yang benar
C. MATERI ( Terlampir )
a. Pengertian gizi seimbang dan anemia pada ibu hamil
b. Manfaat makanan bergizi bagi ibu hamil
![Page 2: SAP Anemia](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083000/55721200497959fc0b8fdda7/html5/thumbnails/2.jpg)
c. Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
d. Macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya
e. Akibat anemia pada ibu hamil
f. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil
g. Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil anemia
h. Mengetahui dampak kekurangan zat gizi untuk ibu hamil anemia
i. Menjelaskan cara minum tablet zat besi yang benar
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Praktek dengan alat (tablet zat besi)
E. MEDIA
1. Leaflet
2. Alat praktek (tablet zat besi)
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan Respon Waktu
1. Pendahuluan
a. Menyampaikan salam
b. Menjelaskan tujuan
a. Membalas salam
b. Mendengarkan
c. Memberi respon
2 menit
2. Inti
a. Pengertian gizi seimbang
dan anemia pada ibu
hamil
b. Manfaat makanan bergizi
bagi ibu hamil
c. Ciri-ciri ibu hamil dengan
Mendengarkan dengan penuh perhatian
15 menit
![Page 3: SAP Anemia](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083000/55721200497959fc0b8fdda7/html5/thumbnails/3.jpg)
anemia
d. Macam-macam anemia
pada ibu hamil dan
penyebabnya
e. Akibat anemia pada ibu
hamil
f. Penatalaksanaan dan
pencegahan anemia pada
ibu hamil
g. Kebutuhan zat gizi untuk
ibu hamil anemia
h. Mengetahui dampak
kekurangan zat gizi untuk
ibu hamil anemia
i. Menjelaskan cara minum
tablet zat besi yang benar
3 Penutup
i. Tanya jawab
ii. Menyimpulkan
iii. Salam penutup
i. Menanyakan yang
belum jelas
ii. Aktif bersama
menyimpulkan
iii. Membalas salam
5 menit
![Page 4: SAP Anemia](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083000/55721200497959fc0b8fdda7/html5/thumbnails/4.jpg)
ANEMIA PADA IBU HAMIL
A. Pengertian
Gizi seimbang pada ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat
gizi yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan
perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka
ragam makanan.
Anemia adalah jumlah sel darah merah menurun, kadar Hb menurun di
bawah normal (normal wanita 12 gr %, pria 14 gr%). Pada wanita hamil dikatakan
anemia apabila kadar Hb nya di bawah 11 gr % dan anemia berat jika Hb dibawah
8 gr%. Cara mengetahui secara pasti kadar Hb dengan dilakukan tes darah.
B. Manfaat makanan bergizi bagi ibu hamil
1. Menjaga kesehatan ibu hamil
2. Menjaga kesehatan janin yang ada dalam kandungan
3. Persiapan untuk menghadapi persalinan
C. Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau
keseluruhan ciri-ciri dibawah ini, dan untuk memastikannya harus dengan tes
kadar Hb dalam darah. Ciri-ciri tersebut antara lain :
a. Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.
b. Lemah
c. Letih
d. Lesu
e. Lunglai
f. Nafas terengah-engah
g. Nyeri dada
h. Ikterus
![Page 5: SAP Anemia](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083000/55721200497959fc0b8fdda7/html5/thumbnails/5.jpg)
C. Macam-macam anemia pada ibu hamil
1. Anemia defisiensi besi/ karena kekurangan zat besi
Penyebab tersering anemia selama kehamilan dan masa nifas adalah
defisiensi besi dan kehilangan darah akut. Tidak jarang keduanya saling berkaitan
erat, karena pengeluaran darah yang berlebihan disertai hilangnya besi
hemoglobin dan terkurasnya simpanan besi pada suatu kehamilan dapat menjadi
penyebab penting anemia defisiensi besi pada kehamilan berikutnya.
Status gizi yang kurang sering berkaitan dengan anemia defisiensi besi (Scholl,
1998). Pada gestasi biasa dengan satu janin, kebutuhan ibu akan besi yang dipicu
oleh kehamilannya rata-rata mendekati 800 mg; sekitar 500 mg, bila tersedia,
untuk ekspansi massa hemoglobin ibu sekitar 200 mg atau lebih keluar melalui
usus, urin dan kulit. Jumlah total ini 1000 mg jelas melebihi cadangan besi pada
sebagian besar wanita. Kecuali apabila perbedaan antara jumlah cadangan besi ibu
dan kebutuhan besi selama kehamilan normal yang disebutkan diatas
dikompensasi oleh penyerapan besi dari saluran cerna, akan terjadi anemia
defisiensi besi.
Dengan meningkatnya volume darah yang relatif pesat selama trimester
kedua, maka kekurangan besi sering bermanifestasi sebagai penurunan tajam
konsentrasi hemoglobin. Walaupun pada trimester ketiga laju peningkatan volume
darah tidak terlalu besar, kebutuhan akan besi tetap meningkat karena peningkatan
massa hemoglobin ibu berlanjut dan banyak besi yang sekarang disalurkan kepada
janin. Karena jumlah besi tidak jauh berbeda dari jumlah yang secara normal
dialihkan, neonatus dari ibu dengan anemia berat tidak menderita anemia
defisiensi besi ( Arisman, 2007 ).
2. Anemia karena perdarahan
Sering terjadi pada masa nifas. Solusio plasenta dan plasenta previa dapat
menjadi sumber perdarahan serius dan anemia sebelum atau setelah pelahiran.
Pada awal kehamilan, anemia akibat perdarahan sering terjadi pada kasus-kasus
abortus, kehamilan ektopik, dan mola hidatidosa. Perdarahan masih membutuhkan
terapi segera untuk memulihkan dan mempertahankan perfusi di organ-organ vital
walaupun jumlah darah yang diganti umumnya tidak mengatasi difisit hemoglobin
![Page 6: SAP Anemia](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083000/55721200497959fc0b8fdda7/html5/thumbnails/6.jpg)
akibat perdarahan secara tuntas, secara umum apabila hipovolemia yang
berbahaya telah teratasi dan hemostasis tercapai, anemia yang tersisa seyogyanya
diterapi dengan besi. Untuk wanita dengan anemia sedang yang hemoglobinnya
lebih dari 7 g/dl, kondisinya stabil, tidak lagi menghadapi kemungkinan
perdarahan serius, dapat berobat jalan tanpa memperlihatkan keluhan, dan tidak
demam, terapi besi selama setidaknya 3 bulan merupakan terapi terbaik
dibandingkan dengan transfusi darah ( Sarwono, 2005 ).
3. Anemia karena radang/ keganasan
Gejala-gejala tubuh lemah, penurunan berat badan, dan pucat sudah sejak
jaman dulu dikenal sebagai ciri penyakit kronik. Berbagai penyakit terutama
infeksi kronik dan neoplasma menyebabkan anemia derajat sedang dan kadang-
kadang berat, biasanya dengan eritrosit yan sedikit hipokromik dan mikrositik.
Dahulu, infeksi khususnya tuberculosis, endokarditis, atau esteomielitis sering
menjadi penyebab, tetapi terapi antimikroba telah secara bermakna menurunkan
insiden penyakit-penyakit tersebut. Saat ini, gagal ginjal kronik, kanker dan
kemoterapi, infeksi virus imunodefisiensi manusia (HIV), dan peradangan kronik
merupakan penyebab tersering anemia bentuk ini.
Selama kehamilan, sejumlah penyakit kronik dapat menyebabkan anemia.
Beberapa diantaranya adalah penyakit ginjal kronik, supurasi, penyakit
peradangan usus (inflammatory bowel disease), lupus eritematosus sistemetik,
infeksi granulomatosa, keganasan, dan arthritis remotoid. Anemia biasanya
semakin berat seiring dengan meningkatnya volume plasma melebihi ekspansi
massa sel darah merah. Wanita dengan pielonfritis akut berat sering mengalami
anemia nyata. Hal ini tampaknya terjadi akibat meningkatnya destruksi eritosit
dengan produksi eritropoietin normal (Cavenee dkk,2001).
4. Anemia aplastik karena kerusakan sumsum tulang
Walaupun jarang dijumpai pada kehamilan, anemia aplastik adalah suatu
penyulit yang parah. Diagnosis ditegakkan apabila dijumpai anemia, biasanya
disertai trombositopenia, leucopenia, dan sumsum tulang yang sangat hiposeluler
(Marsh dll, 1999). Pada sekitar sepertiga kasus, anemua dipicu oleh obat atau zat
kimia lain, infeksi, radiasim, leukemia, dan gangguan imunologis.
![Page 7: SAP Anemia](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083000/55721200497959fc0b8fdda7/html5/thumbnails/7.jpg)
Kelainan fungsional mendasar tampaknya adalah penurunan mencolok sel
induk yang terikat di sumsum tulang. Banyak bukti yang menyatakan bahwa
penyakit ini diperantarai oleh proses imunologis (Young dan Maciejewski, 1999).
Pada penyakit yang parah, yang didefinisikan sebagai hiposelularitas sumsum
tulang yang kurang dari 25 persen, angka kelangsungan hidup 1 tahun hanya 20
persen (Suhemi, 2007).
5. Anemia hemolitik karena usia sel darah merah yang pendek
Anemia hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah merah
yang lebih cepat dari pembuatannya. Ini dapat disebabkan oleh :
a. Faktor intra kopuskuler dijumpai pada anemia hemolitik heriditer, talasemia,
anemia sel sickle (sabit), hemoglobin, C, D, G, H, I dan paraksismal nokturnal
hemoglobinuria
b. Faktor ekstrakorpuskuler, disebabkan malaria, sepsis, keracun zat logam, dan
dapat beserta obat-obatan, leukemia, penyakit hodgkin dan lain-lain. Gejala utama
adalah anemia dengan kelaina-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan,
serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital. Pengobatan
bergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh
infeksi maka infeksinya di berantas dan diberikan obat-obat penambah darah.
Namun, pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberikan hasil. Maka
transfusi darah yang berulang dapat membantu penderita ini.
6. Anemia megaloblastik karena gangguan pencernaan
Anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 selama
kehamilan sangat jarang terjadi, ditandai oleh kegagalan tubuh menyerap vitamin
B12 karena tidak adanya faktor intrinsik. Ini adalah suatu penyakit autoimun yang
sangat jarang pada wanita dengan kelainan ini. Defisiensi vitamin B12 pada
wanita hamil lebih mungkin dijumapai pada mereka yang menjalani reseksi
lambung parsial atau total. Kausa lain adalah penyakit Crohn, reseksi ileum, dan
pertumbuhan bakteri berlebihan di usus halus.
Kadar vitamin B12 serum diukur dengan radio immunoassay. Selama
kehamilan, kadar nonhamil karena berkurangnya konsentrasi protein pengangkut
B12 transkobalamin. Wanita yang telah menjalani gastrektomi total harus diberi
![Page 8: SAP Anemia](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083000/55721200497959fc0b8fdda7/html5/thumbnails/8.jpg)
1000 mg sianokobalamin (vitamin B12) intramuscular setiap bulan. Mereka yang
menjalani gastrektomi parsial biasanya tidak memerlukan terapi ini, tetapi selama
kehamilan kadar vitamin B12 perlu dipantau. Tidak ada alasan untuk menunda
pemberian asam folat selama kehamilan hanya karena kekhawatiran bahwa akan
terjadi gangguan integritas saraf pada wanita yang mungkin hamil dan secara
bersamaan mengidap anemia pernisiosa Addisonian yang tidak terdeteksi
(sehingga tidak diobati).
7. Anemia karena penyakit keturunan misalnya anemia sel sabit
Penyakit sel sabit (sickle cell disease) adalah suatu penyakit keturunan yang
ditandai dengan sel darah merah yang berbentuk sabit dan anemia hemolitik
kronik. Pada penyakit sel sabit, sel darah merah memiliki hemoglobin (protein
pengangkut oksigen) yang bentuknya abnormal, sehingga mengurangi jumlah
oksigen di dalam sel dan menyebabkan bentuk sel menjadi seperti sabit.
Sel yang berbentuk sabit menyumbat dan merusak pembuluh darah terkecil dalam
limpa, ginjal, otak, tulang dan organ lainnya; dan menyebabkan berkurangnya
pasokan oksigen ke organ tersebut. Sel sabit ini rapuh dan akan pecah pada saat
melewati pembuluh darah, menyebabkan anemia berat, penyumbatan aliran darah,
kerusakan organ dan mungkin kematian.
Anemia sel sabit adalah kondisi serius di mana sel-sel darah merah menjadi
berbentuk bulan sabit, seperti huruf C. Sel darah merah normal berbentuk donat
tanpa lubang (lingkaran, pipih di bagian tengahnya), sehingga memungkinkan
mereka melewati pembuluh darah dengan mudah dan memasok oksigen bagi
seluruh bagian tubuh. Sulit bagi sel darah merah berbentuk bulan sabit untuk
melewati pembuluh darah terutama di bagian pembuluh darah yang menyempit,
karena sel darah merah ini akan tersangkut dan akan menimbulkan rasa sakit,
infeksi serius, dan kerusakan organ tubuh.
D. AKIBAT IBU HAMIL KEKURANGAN GIZI DAN ANEMIA
1. Kekurangan Gizi
1). Pengaruh kekurangan gizi bagi ibu hamil:
a. Ibu lemah dan kurang nafsu makan
![Page 9: SAP Anemia](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083000/55721200497959fc0b8fdda7/html5/thumbnails/9.jpg)
b. Perdarahan dalam masa kehamilan
c. Kemungkinan terjadi infeksi tinggi
d. Anemia/kurang darah
2). Pengaruh waktu persalinan:
a. Persalinan sulit dan lama
b. Persalinan sebelum waktunya (prematur)
c. Perdarahan setelah persalinan
3). Pengaruh pada janin:
a. Keguguran
b. Bayi lahir mati
c. Cacat bawaan
d. Anemia pada bayi
e. Berat badan lahir rendah
2. Akibat anemia pada ibu hamil antara lain :
a. Abortus
b. Persalinan preterm/sebelum waktunya
c. Proses persalinan lama
d. Perdarahan setelah persalinan
e. Syok
f. Infeksi pada saat dan sesudah persalinan
g. Payah jantung
h. Bayi lahir prematur
i. Bayi cacat bawaan
j. Kekurangan cadangan besi
k. Kematian janin
l. Kematian ibu
D. KEBUTUHAN ZAT GIZI UNTUK IBU HAMIL ANEMIA
1. Karbohidrat / kalori
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang
meningkat. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan
![Page 10: SAP Anemia](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083000/55721200497959fc0b8fdda7/html5/thumbnails/10.jpg)
plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Tubuh ibu memerlukan sekitar
80.000 tambahan kalori pada kehamilan. Memang cukup sulit untuk mengetahui
berapa kalori yang telah dikonsumsi setiap harinya. Untuk jangka pendek, rasa
lapar ibu digunakan sebagai panduan kebutuhan kalori.. Kalori dapat Anda
dapatkan dengan mengkonsumsi buah, sereal, beras merah, sayur, kentang dll.
2. Protein
Ibu hamil membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan
dibandingkan waktu-waktu lain di seluruh hidupnya. Hal ini dikarenakan protein
diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan
sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih banyak 25 gram dibandingkan yang
lain. Menambahkan protein ke dalam makanan merupakan cara yang efektif untuk
menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein. Produk hewani seperti
daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan sumber protein. Selain itu
protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-
bijian, tempe, tahu, oncom, dll.
3. Asam Folat
Asam Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam
perkembangan embrio. Folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu
cacat pada otak dan tulang belakang. Kekurangan folat juga dapat meningkatkan
kehamilan kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah
(BBLR), dan pertumbuhan janin yang kurang. Sebenarnya, asam folat sangat
diperlukan terutama sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan. Namun, ibu
hamil tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 0.4 mg folat disarankan untuk ibu
hamil. Folat dapat didapatkan dari suplementasi asam folat. Sayuran berwarna
hijau (seperti bayam, asparagus), jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti
gandum merupakan sumber alami yang mengandung folat.
4. Zat Besi
Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel
darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama
kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu
dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah
![Page 11: SAP Anemia](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083000/55721200497959fc0b8fdda7/html5/thumbnails/11.jpg)
sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu hamil akan
mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak cukup umur dan
bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi
ibu hamil yaitu sekitar 30 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa
didapatkan secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang
telah difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan.
5. Seng (Zinc)
Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar zat
seng rendah dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan
bayi dengan berat lahir rendah. Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak
didapatkan kejelasan mengenai keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah
yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam jumlah cukup bagi
merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Zat seng dapat ditemukan
secara alami pada daging merah, gandum utuh, kacang-kacangan, polong-
polongan, dan beberapa sereal sarapan yang telah difortifikasi. Pada umumnya,
wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen. Namun anda dapat
mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika anda dalam kondisi
yang kurang sehat.
6. Kalsium
Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari.
Paling banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi
membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga
digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi.
Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot, dan
sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium
yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil
adalah sekitar 1200 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya
produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga merupakan sumber
kalsium yang baik.
![Page 12: SAP Anemia](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083000/55721200497959fc0b8fdda7/html5/thumbnails/12.jpg)
7. Vitamin C
Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan
ibunya. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari
kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal
kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg
vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari
makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan brokoli. Makanan yang
kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.
8. Vitamin A
Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk
fungsi penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat
lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran berwarna
hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur, dan lainnya.
E. PENATALAKSANAAN DAN PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU
HAMIL
Penatalaksanaan dan pencegahan yang umum dilakukan adalah dengan
pemberian suplemen zat besi sedikitnya 1 tablet selama 90 hari berturut-turut
selama masa kehamilan. Pemeriksaan kadar Hb semua ibu hamil dilakukan pada
kunjungan ANC pertama dan pada minggu ke-28. Apabila ditemukan ibu hamil
dengan anemia berikan tablet Fe 2-3 kali 1 tablet perhari dan disarankan untuk
tetap minum tablet zat besi sampai 4-6 bulan setelah persalinan. Pada ibu hamil
trimester 3 dengan anemia perlu diberi zat besi dan asam folat secara IM dan
disarankan untuk bersalin di rumah sakit.
Pencegahan juga bisa dilakukan secara mandiri dengan mengkonsumsi
makanan yang mengandung gizi seimbang (4 sehat 5 sempurna) dan
memperbanyak konsumsi makanan-makanan yang kaya akan zat besi seperti hati
ayam (disarankan hati ayam kampung) ataupun sapi, sayur bayam dan juga buah-
buahan (disarankan hati hewan, sayur dan buah organik). Dengan mengkonsumsi
semua makanan tersebut, zat besi yang sangat diperlukan oleh sel-sel darah merah
![Page 13: SAP Anemia](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083000/55721200497959fc0b8fdda7/html5/thumbnails/13.jpg)
dapat terpenuhi secara maksimal dan dapat terhindar dari. Periksakan sedini
mungkin apabila terdapat tanda-tanda anemia, agar langkah-langkah antisipasi
bisa segera dilakukan.
F. CARA MEMINUM TABLET ZAT BESI
1. Sehari minum 1 tablet Fe pada malam hari sebelum tidur untuk mengurangI
rasa mual
2. Minum tablet Fe bersamaan dengan vitamin C dan vitamin B12, misalnya
dengan jus jeruk atau air lemon untuk membantu proses penyerapan.
3. Jangan minum tablet Fe bersamaan dengan kopi, teh, alkohol dan susu karena
dapat menghambat proses penyerapan.