saluran, margin dan efisiensi pemasaran tomat di …

85
SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI DESA MANIMBAHOI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN GOWA RISWAN WINARDIANTO 105961120416 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Upload: others

Post on 02-Dec-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT

DI DESA MANIMBAHOI KECAMATAN PARIGI

KABUPATEN GOWA

RISWAN WINARDIANTO

105961120416

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

ii

SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN

DI DESA MANIMBAHOI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN GOWA

RISWAN WINARDIANTO

105961120416

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Strata

Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 3: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Saluran, Margin dan Efisiensi Pemasaran Tomat di Desa

Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa

Nama : Riswan Winardianto

Stambuk : 105961120416

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

Disetujui

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dewi Puspita Sari, S.P.M.Si. Ardi Rumallang, S.P ., M.M.

NIDN. 0924048506 NIDN. 090088702

Diketahui

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi Agribisnis

Dr. Ir. Hj. Andi Khaeriyah, M.Pd. Dr. Sri Mardiyati, S.P ., M.P.

NIDN. 0926036803 NIDN.0921037003

Page 4: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

iv

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI

Judul : Saluran, Margin dan Efisiensi Pemasaran Tomat di Desa

Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa

Nama : Riswan Winardianto

Stambuk : 105961120416

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

KOMISI PENGUJI

Nama Tanda Tangan

1. Dr. Dewi Puspita Sari, S.P.M.Si.

Ketua Sidang

2. Ardi Rumallang, S.P ., M.M.

Sekretaris

3. Dr. Ir. Kasifah, M.P.

Anggota

4. Akbar, S.P., M.Si.

Anggota

Tanggal Lulus : ................................

Page 5: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

v

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa kita kirimkan kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW sang perombak zaman yang telah membawa manusia dari

zaman jahiliyah ke zaman zakariyah. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk

memenuhi syarat untuk bisa mencapai gelar Sarjana Pertanian di Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuann dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karna itu pada kesempatan

ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Ibu Dr. Dewi Puspita Sari, S.P, M.Si selaku pembimbing 1 dan Bapak Ardi

Rumallang,S.P,.MM Selaku Pembimbing II yang senantiasa meluangkan

waktunya membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini

terselesaikan.

2. Ibu Dr. Ir. Andi Khaeriyah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Dr. Sri Mardiyati, S.P, M.P, Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar atas bantuan kelengkapan

administrasi yang penulis butuhkan, semoga segala jerih payahnya bernilai

ibadah disisi Nya.

Page 6: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

vi

4. Kedua orang tua saya yang senantiasa selalu memberikan do’a dan dukungan

baik itu berupa material serta hal-hal yang mendukung kelancaran pendidikan

yang saya jalankan saat ini.

5. Para Dosen Pertanian dengan berbagai pengetahuan yang telah diberikan kepada

Penulis, semoga segala amalan yang dilakukan, diberi pahala yang setimpal dan

mendapat rahmat dan Hidayah dalam melakukan tugas- tugasnya.

6. Rekan-rekan mahasiswa dan rekan kerja yang membantu penulis dalam

menyelesaikan tugas akhir, semoga Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang membalasnya.

Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat untuk

pengembangan ilmu pertanian di masa yang akan dating

Makassar, April 2021

Riswan Winardianto

Page 7: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

vii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Saluran, Margin dan

Efisiensi Pemasaran Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam

bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan infomasi

yang berasal atau dikutip disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar

pustaka dibagian akhir skripsi ini.

Makassar, April 2021

Riswan Winardianto

Page 8: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

viii

ABSTRAK

RISWAN WINARDIANTO, 105961120416. Saluran, Margin Dan Efisiensi Pemasaran Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa, dibawah bimbingan DEWI PUSPITA SARI dan ARDI RUMALLANG.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran tomat dan untuk

mengetahui margin pemasaran tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Manimbahoi Kecamatan

Parigi Kabupaten Gowa. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai

bulan Desember 2020.

Populasi dalam penelitian ini adalah petani berjumlah 6 orang, pedagang

Pengumpul 4 orang, dan pedagang pengecer 2 orang dimana semua populasi

dijadikan sampel penelitian dengan menggunakan metode Purposive Sampling,

analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis margin

pemasaran. Saluran Pemasaran pada pemasaran Tomat yaitu Saluran I Produsen –

Pedagang Pengumpul – Konsumen, sedangkan Saluran II yaitu Produsen – Pedagang

Pengumpul – Pedagang Pengecer – Konsumen. Margin pemasaran saluran

pemasaran pertama tertinggi sebanyak Rp 3.000 sedangkan margin pemasaran

saluran kedua sebanyak Rp 3.500. Efisiensi pemasaran pada tiap saluran yang

terdapat pada pemasaran tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten

Gowa yaitu Saluran I 6.21% dan Saluran II yaitu 7.45%.

Kata kunci: saluran pemasaran, margin pemasaran dan efisiensi pemasaran

Page 9: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI .................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................................. v

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI .................................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiii

I. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6

1.4 Kegunaan Penelitian ....................................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 7

2.1 Pemasaran ....................................................................................................... 7

2.2 Margin Pemasaran .......................................................................................... 9

2.3 Efisiensi Pemasaran ...................................................................................... 16

2.4 Tomat ............................................................................................................ 17

2.5 Penelitian Terdahulu yang Relevan .............................................................. 22

2.6 Kerangka Pikir .............................................................................................. 25

Page 10: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

x

III. METODE PENELITIAN.................................................................................... 27

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 27

3.2 Teknik pengumpulan Sampel ........................................................................ 27

3.3 Jenis dan Sumber Data .................................................................................. 27

3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 28

3.5 Teknik Analisis Data .................................................................................... 29

3.6 Definisi Operasional ..................................................................................... 30

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ............................................... 32

4.1 Letak Geografis ............................................................................................. 32

4.2 Keadaan Iklim ............................................................................................... 32

4.3 Keadaan Penduduk ........................................................................................ 35

V. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 38

5.1 Karasteristik Responden................................................................................ 38

5.2 Saluran Pemasaran Tomat ............................................................................ 41

5.3 Margin Pemasaran Tomat ............................................................................. 47

5.4 Efisiensi Pemasaran ...................................................................................... 51

VI. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 53

6.1 Kesimpulan .................................................................................................. 53

6.2 Saran ............................................................................................................. 53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Produksi Tomat di Provinsi Sulawesi Selatan ....................................................... 4

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan tingkat umur dan jenis kelamin di Desa

Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa ................................................ 32

3. Keadaan Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Manimbahoi

Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa ..................................................................... 34

4. Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Manimbahoi

Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa ..................................................................... 35

5. Sarana dan Prasarana di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa 36

6. Umur Responden Petani di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten

Gowa. .................................................................................................................... 38

7. Tingkat Pendidikan Petani Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa. .................................................................................................. 38

8. Tanggungan Keluarga Petani Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa. .................................................................................................. 39

9. Pengalaman Petani Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa. .................................................................................................. 40

10. Harga Jual Dan Harga Beli Pada Saluran Pemasaran Tomat

di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa..................................46

11. Komponen Biaya, Kentungan dan Margin Pemasaran Saluran I

Pemasaran Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten

Gowa.………………………………………………………………....................48

12. Komponen Biaya, Kentungan dan Margin Pemasaran Saluran II

Pemasaran Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten

Gowa……………………………………………………………………….........50

13. Efisiensi Saluran Pemasaran Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa ....................................... .........................................................51

Page 12: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Teks

1. Kerangka Pikir .................................................................................................... ..26

2. Saluran pemasaran Petani Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa.............................................................................................42

Page 13: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Teks

1. Kuesioner Penelitian ........................................................................................... 57

2. Identitas Responden Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa ................................................................................................. 59

3. Identitas Responden Pedagang Pengumpul dan Pedagang Pengecer

di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa ................................ 59

4. Identitas Konsumen Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan

Parigi Kabupaten Gowa …………………………………………. ................... 59

5. Saluran Pemasaran Petani Tomat ke Berbagai di Desa Manimbahoi

Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa .................................................................. 60

6. Margin Pemasaran Di Setiap Saluran Pemasaran di Desa Manimbahoi Kecamatan

Parigi Kabupaten Gowa ...................................................................................... 60

7. Biaya Tenaga Kerja Pemasaran Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan

Parigi Kabupaten Gowa ...................................................................................... 61

8. Biaya Transportasi Pemasaran Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan

Parigi Kabupaten Gowa ..................................................................................... 62

9. Total Biaya Pemasaran Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten

Gowa ................................................................................................................... 63

10. Efisiensi Pemasaran Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa ................................................................................................ 64

11. Dokumentasi Penelitian ..................................................................................... 65

Page 14: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor pertanian menempati posisi strategis dan diharapkan dapat berperan

di garis terdepan sebagai sektor andalan dan menjadi mesin penggerak

pertumbuhan perekonomian nasional baik dalam keadaan normal maupun dalam

keadaan kondisi krisis ekonomi. Dalam menghindari krisis ekonomi, sektor

pertanian yang memiliki lokal kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan komoditi

manufaktur non pertanian, dapat dijadikan objek sarana penyelamat ekonomi

masyarakat.

Pembangunan pertanian pada dasarnya mempunyai tujuan yaitu untuk

meningkatkan hasil dan mutu produksi pertanian, memperluas lapangan

pekerjaan, meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, menunjang kegiatan

industri serta meningkatkan devisa negara . Oleh sebab itu, untuk meningkatkan

kesejahteraan petani perlu adanya budidaya tanaman yang dapat meningkatkan

kesejahteraan petani itu sendiri (Soekartawi,2005).

Hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang menempati

posisi penting dalam memberi kontribusi bagi perekonomian Indonesia.

Komoditas hortikultur yang seperti tanaman dan buah-buahan yaitu sayuran,

tanaman hias, dan tanaman biofarmaka yang mempunyai peluang besar untuk di

pasarkan mengingat potensi permintaan domestik maupun internasional yang

besar dan bernilai ekonominya tinggi di karenakan tanaman hortikultura yang ada

di Indonesia sangat beragam yang terbagi dalam empat kelompok besar yaitu

Page 15: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

2

seperti tanaman buah-buahan, tanaman sayuran, tanaman biofarmaka dan tanaman

hias. Hortikultura sebagai bahan pangan yang cukup penting bagi kebutuhan

pangan bagi masyarakat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan nasional yang

dapat ditingkatkan produksinya (Sholehah, 2015).

Tomat merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan karena tomat

mempunyai kandungan gizi dan prospek pasar yang baik. Tomat dapat dijadikan

sebagai sayuran maupun konsumsi segar karena jenis sayuran tomat ini sangat

potensial untuk mengatasi masalah kekurangan vitamin B1, B2, B3, C, kalsium,

fosfor, besi, natrium, kalium, serat, dan air. (Hermanto, 2015). sehingga dapat

dipastikan permintaan tomat akan bertambah besar, namun besarnya jumlah

produksi dan konsumsi tomat, belum mencerminkan pemasaran yang efisien.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka untuk meningkatkan pendapatan petani

perlu diimbangi dengan sistem pemasaran yang menguntungkan petani. Ini

penting mengingat tingkat kesejahteraan petani secara umum terus menurun

sejalan dengan persoalan-persoalan klasik di dalamnya, seperti tidak konsistennya

jumlah dan mutu produk yang dihasilkan, produktivitas yang rendah, serta rantai

pemasaran yang panjang dengan kondisi pasar yang belum terorganisasi dengan

baik, yang semuanya ini selanjutnya menjadi bagian dan dilema dari sebuah

kegiatan agribisnis.

Kelembagaan pemasaran yang berperan dalam memasarkan komoditas

pertanian hortikultura dapat mencakup petani, pedagang pengumpul, pedagang

perantara/grosir dan pedagang pengecer. Permasalahan yang timbul dalam sistem

pemasaran hortikultura antara lain : kegiatan pemasaran yang belum berjalan

Page 16: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

3

efisien, dalam arti belum mampu menyampaikan hasil pertanian dari produsen

kepada konsumen dengan biaya yang murah dan belum mengadakan pembagian

balas jasa yang adil dari keseluruhan harga konsumen terakhir kepada semua

pihak yang ikut serta dalam kegiatan produksi dan pemasaran komoditas pertanian

tersebut. Pembagian yang adil dalam konteks tersebut adalah pembagian balas

jasa fungsi- fungsi pemasaran sesuai kontribusi masing-masing kelembagaan

pemasaran yang berperan (Anindita, 2004)

Besar kecilnya biaya pemasaran sangat tergantung dari besar kecilnya

kegiatan-kegiatan lembaga pemasaran dan fasilitas yang diperlukan. Biaya

pemasaran juga tergantung dari panjang pendeknya mata rantai pemasaran yang

dilibatkan. Besar kecilnya margin pemasaran dipengaruhi oleh perubahan biaya

pemasaran, keuntungan pedagang perantara, harga yang dibayar konsumen akhir

dan harga yang diterima produsen. Disamping faktor tersebut besarnya margin

pemasaran juga dipengaruhi oleh jarak daerah produsen dengan konsumen dan

sifat barang yang secara keseluruhan akan menambah biaya pemasaran (Musyafir,

2018).

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) salah satu daerah produksi tomat

pada tahun 2019 berada di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan.

Kabupaten Gowa termasuk dalam empat besar kabupaten penghasil tomat

tertinggi. Dapat dibuktikan pada tabel diatas produksi dan produktivitas tomat

tertinggi berada pada Kabupaten Gowa tahun 2019. Hal ini menunjukkan bahwa

lahan di Kabupaten Gowa lebih produktif dibandingkan dengan lahan tomat di

Page 17: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

4

kabupaten lain di Provinsi Sulawesi Selatan (Misna, 2019). Hal ini dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 1. Produksi Tomat di Provinsi Sulawesi Selatan

Sumber : BPS, 2019.

Tabel 1 menunjukkan bahwa daerah penghasil tomat berada di daerah

Kabupaten Engrekang sebesar 45.389 ton, sedangkan Kabupaten Gowa berada di

urutan kedua produksi tomat sebesar 14.975 ton.

Berdasarkan kondisi dilapangan menunjukkan bahwa sebagian petani

tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa tidak menjual

sendiri produknya langsung ke konsumen akhir. Petani membutuhkan satu atau

lebih perantara agar produknya sampai ke konsumen. Perantara-perantara tersebut

No Kabupaten/Kota Produksi (ton)

1 Selayar 39

2 Bulukumba 16

3 Bantaeng 1.429

4 Jeneponto 131

5 Takalar 28

6 Gowa 14.975

7 Sinjai 179

8 Maros 103

9 Pangkep 97

10 Barru 9

11 Bone 1.611

12 Soppeng 57

13 Wajo 43

14 Pinrang 876

15 Enrekang 45.389

16 Luwu 79

17 Tana Toraja 1.027

18 Luwu Utara 206

19 Luwu Timur 101

20 Toraja Utara 791

21 Makassar 17

22 Pare-pare 1

23 Palopo 39

Page 18: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

5

antara lain pedagang pengumpul, pedagang besar, dan pengecer. Pada pemasaran

tomat di di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa terdapat dua

saluran pemasaran yaitu (i) petani -pedagang pengumpul - pedagang pengecer -

konsumen, (ii) petani – pedagang pengumpul - pedagang pengecer – konsumen.

PBiaya pemasaran biasanya oleh perantara akan dibebankan kepada konsumen

maupun kepada produsen. Besarnya biaya pemasaran dan keuntungan yang

diterima pedagang perantara merupakan margin pemasaran. Margin ini akan

diterima oleh lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran tersebut.

Semakin panjang saluran pemasaran maka semakin besar pula margin

pemasarannya, karena lembaga pemasaran yang terlibat semakin banyak. Semakin

besar margin pemasaran akan menyebabkan bagian harga yang diterima oleh

petani produsen dibandingkan dengan harga yang dibayarkan konsumen semakin

kecil, yang berarti saluran pemasaran tidak efisien.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian

ini adalah :

1. Bagaimana saluran pemasaran tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa?

2. Bagaimana margin pada tiap saluran pemasaran tomat di di Desa Manimbahoi

Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa?

3. Bagaimana tingkat efisiensi pada tiap saluran pemasaran tomat di di Desa

Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa?

Page 19: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

6

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui saluran pemasaran tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan

Parigi Kabupaten Gowa

2. Untuk mengetahui margin pada tiap saluran pemasaran tomat di Desa

Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa.

3. Untuk mengetahui tingkat efisiensi pada tiap saluran pemasaran tomat di Desa

Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti diharapkan dapat memberikan pengetahuan, informasi dan

pengalaman yang berkesan dan mendidik serta dapat menyalurkan ilmu yang

didapatkan kepada masyarakat dengan penelitian yang dilakukan.

2. Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan sumbangan pikiran tentang

bentuk pemasaran di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa.

3. Menjadi bahan acuan dalam penelitian lebih lanjut terhadap margin pemasaran

tomat.

.

Page 20: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran

Ahmad dan Wahyu, (2017) mengemukakan bahwa kegiatan pemasaran

merupakan kegiatan yang sangat kompleks meliputi proses pengumpulan produk dari

para petani, pengepakan, penyimpanan, pendisitribusian, termasuk didalamnya

pemilihan saluran pemasaran. Kegiatan-kegiatan tersebut bukan tanpa biaya,

efisiensi pemasaran dapat dinilai dari biaya akumulasi dari semua kegiatan proses

tersebut. Sistem pemasaran akan semakin efisien apabila semua kegiatan

mengeluarkan biaya minimum. Sistem pemasaran yang efisien akan mendorong

rendahnya margin pemasaran sehingg perbaikan pendaptan dipihak produsen, harga

yang relative murah bagi konsumen serta keuntungan yang normal bagi para pelaku

kegiatan pemasaran sehingga perbaikan pendapatan dipihak produsen sehingga

relative murah bagi konsumen serta keuntungan yang normal bagi para pelaku

kegiatan pemasaran akan tercapai.

Pemasaran adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba.

Pemasaran adalah sebuah fungsi bisnis yang mengidentifikasi kebutuhan dan

keinginan pelanggan untuk menentukan mangsa pasar yang paling dapat dilayani.

Tujuan pemasaran adalah menciptakan kepuasan pelanggan, dengan membangun

hubungan timbal balik yang menguntungkan dengan pelanggan. (Tjiptono, 2005)

Menurut Philip, (2008) mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu proses

sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka

Page 21: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

8

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan

produk yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan menurut William, J. (2000)

mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis

yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keingian dan jasa baik

kepada konsumen-konsumen saat ini maupun konsumen potensial.

Strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk

mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang

berkesinambunagan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang

digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Setiap perusahaan memiliki tiga

kemungkinan pandangan terhadap strategi pemasaraan dalam melayani pasarnya,

yaitu :

1. Mass Marketing (Undifferentiated Marketing)

Strategi ini sering disebut pula strategi agresi pasar atau pemasaran tidak

terdiferensiasi, menganggap suatu pasar adalah satu pasar besar dengan kebutuhan

yang serupa, tanpa ada segmen individual. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi

dan sekala ekonomis, sehingga biaya dan harganya rendah dan dapat menjangkau

sebanyak mungkin pembeli potensial (Gitosudarmo, 2008).

2. Product-Variety Marketing (Differentiaed Marketing)

Strategi ini lebih menekankan kepada penyedian berbagai macam produk

kepada pembeli daripada usaha menarik berbagai segmen pasar yang berbeda. Dasar

pemikiran strategi ini adalah bahwa pelanggan memiliki selera masing-masing dan

Page 22: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

9

selera itu berubah sepanjang waktu, oleh karena itu pelanggan membutuhkan variasi

dan perubahan (Gitosudarmo, 2008).

3. Target Marketing

Dalam target marketing, perusahaan melakukan segmentasi pasar, kemudian

memilih satu atau lebih segmen yang dianggap paling potensial dan menguntungkan,

serta mengembangkan produk dan program pemasaran yang telah dirancang khusus

untuk segmen-segmen yang dipilih tersebut. (Gitosudarmo, 2008).

Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan

lingkungan eksternal, oleh karena itu pemasaran mempunyai peranan penting dalam

pengembangan perusahaan (Tjiptono, F. 2005) .

2.2 Margin Pemasaran

Mergin pemasaran yaitu selisih antara harga yang didapatka antara produsen

dengan konsumen sesuai harga yang dibayarkan oleh konsumen akhir. Besar

kecilnya perbedaan harga yang di peroleh dari ditingkat konsumen akhir akan

dipengaruhi oleh banyak lembaga pemasaran yang ikut dalam proses pemasaran

(Kotler, 1990).

Definisi pasar menurut Sudiyono (2002) yaitu tempat ataupun terjadinya

pemenuhan kebutuhan dan keinginan yang digunakan sebagai alat pemuas yang

seperti barang ataupun jasa, dimana hal tersebut terjadi perpindahan hak milik antara

penjual dengan pembeli. Pasar sebagai tempat interaksi barang yang pembentuk

harga yang terjadinya perpindahan hak milik, ruang lingkup ditentukan oleh jasa

yang diberikan dan merupakan tempat dilaksanakannya berbagai jasa pemasaran

Page 23: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

10

seperti grading, pengolahan, pengepakan, penyimpanan dan pengangkutan

(Sudiyono, 2001).

Secara umum pemasara yaitu sebagai proses aliran barang yang terjadi dalam

pasar dengan pemasaran ini barang yang mengalir dari produsen sampai kepada

konsumen akhir yang disertai dengan penambahan melalui proses pengolahan,

tempat pengangkutan dan penyimpanan. Kegiatan pemasaran yang terbagi dalam 3

hal kegiatan yaitu seperti, Proses pengumpulan, proses pengimbangan dan proses

penyebaran. Kegiatan dalam pemasaran pulsa elektrik dimulai dari penyediaan stok

oleh authorized dealer kepada server dealer untuk dilakukan sebagai selaku

distributor, kemudian menyalurkannya ke master dealer dan terus di salurkan ke

retailer serta konsumen. Proses pengimbangan yang dimaksud untuk menjaga

keseimbangan penawaran dan permintaan berdasar waktu, jumlah dan kualitas.

retailer harus selalu siap dalam persediaan untuk melayani permintaan konsumen

setiap saat. Proses penyebaran dimaksudkan untuk mendistribusikan pulsa elektrik ke

bermacam-macam konsumen. Proses penyebaran tersebut dialirkan dari master

dealer baru kemudian ke konsumen. margin pemasaran yang menyangkut penentuan

bagian yang diterima oleh produsen atau authorized dealer dari harga yang

dibayarkanb oleh konsumen akhir dengan ongkos distribusi termasuk biaya dalam

biaya pengiriman pesan teks/ short message services (SMS), dan lain-lain (Sudiyono,

2001)

Margin pemasaran menurut Saifuddin (2002) yaitu perbedaan antara harga

yang suatu barang dengan harga yang diterima oleh produsen dengan harga yang di

bayarkan konsumen yang terdiri dari biaya untuk dapat menyalurkan atau

Page 24: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

11

memasarkan agar dapat keuntungan dari lembaga pemasaran. margin adalah

perbedaan harga pada suatu tingkat pasar dari harga yang dibayar dengan harga yang

diterima. Margin pemasaran atau margin tataniaga adalah perbedaan antara harga

yang dibayarkan oleh konsumen dengan harga yang diterima oleh produsen

(Napitupulu, 2006).

Menurut Zulkifli (2002) margin pemasaran atau tataniaga pemasaran adalah

perbedaan harga yang dibayar konsumen akhir untuk suatu produk yang diterima

petani produsen untuk produk yang sama (rupiah/kilogram). Margin pemasaran

termasuk semua ongkos yang menggerakkan produk tersebut mulai dipintu gerbang

petani sampai ketangan konsumen akhir. Dan menurut Sudiyono (2002) margin

dapat didefinisikan dengan dua cara, yaitu : Pertama, margin pemasaran merupakan

perbedaan antara harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima

petani. Kedua, margin pemasaran merupakan biaya dari jasa-jasa pemasaran yang

dibutuhkan sebagai akibat permintaan dan penawaran dari jasa-jasa pemasaran.

Berdasarkan pendapat di atas margin pemasaran dapat diartikan sebagai

perbedaan antara harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima

petani/produsen atau penjumlahan semua biaya pemasaran yang harus dikeluarkan

selama proses penyaluran suatu barang dari produsen kepada konsumen, disamping

keuntungan yang diperoleh dari komoditi yang diusahakan. Besar margin pemasaran

berbeda untuk setiap jenis barang, karena jumlah pelayanan pemasaran yang

diberikan tidak sama untuk setiap jenis barang. Jika penyaluran barang melalui

banyak lembaga, maka margin pemasaran ini merupakan jumlah margin diantara

lembaga-lembaga yang bersangkutan. Misalnya antara master dealer dengan retailer.

Page 25: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

12

Jadi nilai margin pemasaran adalah hasil kali antara perbedaan harga ditingkat

retailer dengan harga ditingkat authorized dealer dengan jumlah yang ditransaksikan

(Basuswasta, 2004).

Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang menyelenggarakan

pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditi dari produsen kepada konsumen akhir

serta mempunyai hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya. Lembaga

pemasaran timbul karena adanya keinginan konsumen untuk memperoleh komoditi

yang sesuai dengan waktu, tempat dan bentuk yang diinginkan konsumen.

Konsumen memberikan balas jasa kepada lembaga pemasaran berupa margin

pemasaran (Basuswasta, 2004).

Lembaga-lembaga pemasaran dalam menyampaikan komoditi pertanian dari

produsen berhubungan satu sama lain yang membentuk jaringan pemasaran atau

saluran pemasaran. Saluran pemasaran merupakan suatu struktur yang

menggambarkan alternatif saluran yang dipilih dan menggambarkan situasi yang

berbeda oleh berbagai macam pemasaran atau lembaga usaha (seperti produsen,

pedagang besar dan pengecer). Memilih saluran pemasaran memerlukan

pertimbangan yang matang dan bersifat fleksibel. Hal ini dapat dipertimbangkan

sebagai fungsi yang harus dilakukan untuk memasarkan barang secara selektif

(Basuswasta, 2004).

Bentuk saluran pemasaran atau ditribusi dapat dibedakan atas :

1. Saluran langsung

Produsen Konsumen

2. Saluran tidak langsung

Page 26: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

13

a. Produsen pedagang Pengecer Konsumen

b. Produsen Pedagang besar/menengah pedagang Pengecer

konsumen

c. Produsen Pedagang besar Pedagang menengah pedagang

Pengecer Konsumen

Peranan mata rantai saluran pemasaran pada umumnya lebih ditekankan untuk

memilih kegiatan dan dapat menguasai masing-masing lembaga penyaluran tersebut.

permasalahan yang diutamakan yaitu kelancaran penyampaian dan pemindahan

barang serta hak milik atas penguasaan produk mulai dari pedagang besar dengan

pedagang menengah sampai pedagang akhirnya ketangan konsumen. Jadi saluran

pemasaran menyangkut aliran produk dan hak milik atau penguasaan atas produk

tersebut.

Perantara pemasaran dilakukan oleh perusahaan dagang. Simangunsong (2005)

memberikan pengertian perusahaan yang usaha pokoknya membeli satu atau

beberapa macam barang dengan maksud untuk dijual kembali tanpa pengolahan

lebih lanjut. Pedagang pengumpul dan pedagang pengecer gula aren merupakan

perusahaan dagang yang kegiatan utamanya membeli dan menjual kembali

(Simangunsong, 2005)

Pada dasarnya perantara antara pedagang yang bertanggung jawab terhadap

pemilikan semua barang yang dipasarkannya. Atas dasar pemilikan itu maka mereka

menanggung semua resiko yang didapatkan. Adapun yang termasuk golongan

perantara pedagang yaitu:

1. Pedagang besar

Page 27: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

14

Dari Robin Peterson dalam Basu Swasta (2000), menyatakan bahwa pedagang

besar adalah sebuah unit usaha yang membeli dan menjual kembali barang-barang

kepada pengecer dengan pedagang lain atau kepada pemakai industri atau pun

pemakai lembaga dan pemakai komersial yang tidak menjual dalam volume yang

sama kepada konsumen akhir.

Dari definnisi diatas ada beberapa elemen penting, yaitu :

a. pedagang besar merupakan unit usaha

b. mereka bertindak sebagai perantara antara produsen dengan pembeli barang-

barang industri dan perantara lain.

c. mereka melayani para pembeli barang industri dan perantara lain, bukannya

konsumen akhir.

Dalam penelitian ini digunakan istilah server dealer.

2. Pengecer (retailer)

Perdagangan pengecer meliputi semua kegiatan yang berhubungan langsungn

dengan penjualan barang dan jasa kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi

(bukan untuk keperluan usaha).

Pengecer aadalah sebuah lembaga yangn melakukan kegiatan usaha menjual

barang kepada konsumen akhir untuk keperluan non bisnis. Beberapa fungsi yang

dapat dilakukan pengecer dalam upaya menyalurkan barang kepada konsumen antara

lain :

a. Mengkombinasikan beberapa jenis barang tertentu

b. Melaksanakan jasa-jasa eceran untuk barang-barang tertentu

c. Menempatkan diri sebagai sumber barang bagi konsumen akhir

Page 28: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

15

d. Menciptakan keseimbangan antara harga dan kualitas barang yang diperdagangkan

e. Menyediakan barang untuk kebutuhan konsumen

f. Melakukan tindakan-tindakan dalam persaingan

Pada pokoknya fungsi pengecer adalah memberikan pelayanan kepada

konsumen agar pembeliannya dilakukan dengan cara yang semudah mungkin

(Saefudin, 2007).

Di daerah produksi terdapat perbedaan harga yang diterima authorized dealer

sebagai perwakilan resmi operator untuk suatu daerah dengan harga yang diterima

server dealer. Hal ini terjadi karena server dealer mengeluarkan biaya dan menarik

keuntungan dalam proses pengumpulan stok pulsa sampai dijual kepada pedagang

lain. Salah satu strategi perbaikan sistem pemasaran pulsa elektrik adalah

memperkecil margin pemasaran. Usaha ini bertujuan agar terdapat pembagian

margin yang wajar antara komponen yang terlibat dalam pemasaran. Sistem

pemasaran yang tidak efisien akan mengakibatkan biaya pemasaran yang besar,

sehingga harga setiap nominal pulsa akan menjadi tinggi (Saefudin, 2007).

Umumnya margin pemasaran bersifat dapat berubah menurut waktu dan

keadaan ekonomi dan bergantung kepada harga yang dibayar konsumen. Bila harga

konsumen itu kecil, turun atau berkurang, maka produsen akan menerima harga

relatif lebih kecil. Dan bila harga yang dibayar konsumen naik, maka produsen akan

menerima harga relatif lebih besar. biasanya margin pemasaran bersifat tidak

fleksibel secara relatif atau tidak banyak berubah. Misal, bila harga suatu barang

naik, tapi biaya pemasaran tetap, maka harga yang diterima produsen menjadi lebih

Page 29: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

16

besar. Apabila harga tetap maka margin pemasaran dan distribusinya akan berlainan,

karena : sifat barang itu sendiri

a. Adanya lembaga yang terorganisir dan tidak terorganisir.sistem

b. Pemasaran yang tingkat integrasi vertikalnya baik dan informasi pasarnya baik

akan mempengaruhi harga yang diterima produsen.

c. Kesediaan membayar konsumen terhadap suatu barang yang akan

d. Dibelinya upah tenaga kerja atau buruh dalam proses pemasaran (Swasta, 2000)

2.3 Efisiensi Pemasaran

Efisiensi pemasaran adalah nisbah antara biaya pemasaran dengan nilai

produk yang dijual, yang dinyatakan dengan persen. Istilah efisiensi pemasaran

sering digunakan dalam menilai prestasi kerja (permorfance) proses pemasaran

(Downey dan Ericson dalamJumiati et al., 2013). Menurut Widiastuti dan Harisudin

dalam Putri, et, al. (204) efisiensi pemasaran dapat dilihat dari rantai pemasaran

barang, dimana semakin panjang rantai pemasaran yang dilalau maka semakin tidak

efisien. Rantai saluran pemasaran yang akan dilalui oleh suatu hasil pertanian

tergantung oleh beberapa faktor.

1. Jarak antara produsen dan konsumen. Dimana semakin jau jarak antara produsen

dan konsumen maka semakin panjang pula saluran pemasaran yang akan dilalui.

2. Daya tahan produk. Jika produk yang dihasilkan semakin cepat mengalami

kerusakan maka produk tersebut harus cepat sampai ke tangan konsumen seingga

hal tersebut menghendaki saluran pemasaran yang pendek.

Page 30: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

17

3. Skala produksi. Apabila skala produksi yang dihasilkan renda maka tidak akan

menguntungkan apabila dijual ke pasar karena akan melalui saluran pemasaran

yang lebih panjang.

2.4 Tomat

2.4.1 Pengertian Tomat (Lycopersicum esculentum. Mill)

Tomat (Lycopersicum esculentum. Mill) merupakan tanaman sayur yang

banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia. Tomat tergolong tanaman

hortikultura yang banyak digunakan terutama untuk bumbu masakan atau bahan

baku industri saus tomat yang dikonsumsi dalam keadaan segar dengan diawetkan

dalam kaleng yang berbagai macam bahan bergizi tinggi lainnya. Konsumsi tomat

segar dan olahan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan

kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi yang seimbang (Yulaindah, 2017).

Tanaman tomat mempunyai akar tunggang, akar cabang, dan akar serabut

yang berwarna keputih-putihan. Perakaran tanaman tomat tidak terlalu dalam

sehingga tingkat kesuburan tanah di lapisan atas sangat berpengaruh terhadap

pertumbuhan tanaman, produksi buah, serta benih tomat yang dihasilkan. Daun

tanaman tomat merupakan daun majemuk bersirip gasal, duduk daun teratur pada

batang, serta membentuk spiral. Panjang daun antara 15 cm - 30 cm, lebar daun 10

cm – 25 cm, tangkai daun antara tiga cm – enam cm (Pitojo, 2005).

Tanaman tomat (Lycopersicum esculentun Mill) adalah tumbuhan setahun,

berbentuk perdu atau semak dan termasuk kedalam golongan tanaman berbunga

(Angiospermae). Buahnya berwarna merah merekah, rasanya manis agak kemasam-

Page 31: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

18

masaman. Tomat banyak mengandung vitamin dan mineral. Sebenarnya tanaman

tomat memang bersifat racun karena mengandung Lycopersicin. Akan tetapi, kadar

racunnya rendah dan akan hilang dengan sendirinya apabila buah telah tua atau

matang. Barangkali karena racun ini pulalah tomat yang masih muda terasa getir dan

berbau tidak enak (Santi, 2006).

Tanaman tomat merupakan komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi

tinggi tomat merupakan komoditas sayuran yang sangat penting dalam menunjang

ketersediaan pangan dan kecukupan gizi masyarakat. Tomat banyak digemari oleh

masyarakat karena rasanya enak, segar dan sedikit asam serta mengandung banyak

vitamin A, C dan sedikit vitamin B (Sugito et al., 2010 dalam Vika, 2013).

2.4.2 Klasifikasi Tomat

Menurut Sagala (2009), tanaman tomat diklasifikasikan ke dalam golongan :

Kingdom: Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Solanum

Spesies : Solanum lycopersicum L.

2.4.3 Morfologi Tanaman Tomat

Menurut Sagala (2009), morfologi tanaman tomat adalah sebagai berikut:

Page 32: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

19

1. Akar

Tanaman tomat memiliki akar tunggang akar cabang, serta akar serabut yang

berwarna keputih-putihan dan berbau khas. tanaman tomat ini tidak terlalu dalam,

menyebar ke semua arah hingga kedalaman rata-rata 30-40 cm. akar tanaman tomat

berfungsi untuk menopang berdirinya tanaman serta menyerap air dan unsur hara

dari dalam tanah. Oleh karena itu, tingkat kesuburan tanah di bagian atas terhadap

pertumbuhan dan produksi buah, serta benih tomat yang dihasilkan.

2. Batang

Batang tanaman tomat bentuknya bulat dan membengkak pada buku-buku.

Pada bagian yang masih muda berambut biasa dan ada yang berkelenjar. Mudah

patah, dapat naik berdandar pada turus atau merambat pada tali. Namun harus

dibantu dengan beberapa ikatan. Bercabang banyak sehinngga secara keseluruhan

berbentuk perdu.

3. Daun

Daun tomat mudah dikenali karena mempunyai bentul yang khas, yaitu

berbentuk oval, bergerigi, dan mempunyai celah yang menyirip. Daunnyya yang

berwarna hijau dan berbulu mempunyai panjang sekitar 20-30 cm dengan lebar 15-

20 cm. daun tomat ini tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang. Sementara itu,

tangkai daunnya berbentuk bulat memanjang sekitar 7-10 cm dengan ketebalan 0,3-

0,5 cm.

4. Bunga

Bunga tomat berwarna kuning dan tersusun dalam dompolan dengan jumlah

5-10 bunga per dompolan atau tergantung dari varietasnya. Kuntum bunganya terdiri

Page 33: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

20

dari lima helai daun kelopak dan lima helai mahkota. Pada serbuk saribunga terdapat

kantongyang letaknya menjadi satu dan membentuk bumbung yang mengelilingi

tangkai kepala putik. Bunnga tomat dapat melakukan penyerbukan sendiri karena

tipe bunganya berumah satu. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan

terjadinya penyerbukan silang.

5. Buah

Buah tomat adalah buah buni, selagi masih muda buah berwarna hijau dan

berbulu serta relatif keras, setelah tua berwarna merah muda, merah, atau kuning,

cerah dan mengkilat serta relatif lunak. Bentuk buah tomat beragam, ada yang

lonjong, oval, pipih, meruncing, dan bulat. Diameter buah tomat antara 2-15 cm

tergantung varietasnya. Jumlah ruang dalam buah juga bervariasi ada yang hanya dua

seperti pada buah tomat cherry dan tomat roma atau lebih dari dua seperti tomat

marmade yang beruang delapan. Pada buah masih terdapat tangkai bungayang

berubah fungsi sebagai tangkai buah serta kelopak bunga yang beralih fungsi

menjadi kelopak buah.

6. Biji

Biji tomat berbentuk pipih, berbulu, dan berwarna putih kekuningan hingga

cokelat muda. Panjangnya 3-5 mm dengan lebar 2-4 mm. biji saling melekat,

diselimuti daging buah, dan tersusun berkelompok dengan dibatasi daging

buah.jumlah biji pada setiap buah bervariasi tergantung varietas dan lingkungan,

maksimum 200 biji per buah. Umunnya biji digunakan untuk bahan perbanyakan

tanaman. Biji mulai tumbuh setelah ditanam 5-10 hari.

Page 34: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

21

2.4.4 Syarat Tumbuh Tanaman Tomat

Tanaman tomat telah lama dibudidayakan oleh petani Indonesia, baik di

dataran rendah maupun dataran tinggi. Tomat dapat tumbuh hampir di seluruh

wilayah di Indonesia. Tanaman tomat dapat tumbuh di daerah tropis maupun sub-

tropis. Curah hujan yang dikehendaki dalam pelaksanaan budidaya tomat ini ialah

sekitar 750-1.250 mm/tahun. Keadaan tersebut berhubungan erat dengan

ketersediaan air tanah bagi tanaman, terutama di daerah yang tidak terdapat irigasi

teknis. Curah hujan yang tinggi juga dapat menghambat persarian. Kekurangan sinar

matahari dapat menyebabkan tanaman tomat mudah terserang penyakit, baik parasit

maupun non-parasit. Sinar matahari berintensitas tinggi akan menghasilkan vitamin

C dan karoten (provitamin A) yang lebih tinggi. Penyerapan unsur hara yang

maksimal oleh tanaman tomat akan dicapai apabila pencahayaan selama 12-14

jam/hari, sedangkan intensitas cahaya yang dikehendaki adalah 0,25 mj/m2 per jam

(Didit, 2010 dalam Vika, 2013).

Tanaman tomat dapat tumbuh baik di tempat yang bersuhu panas, akan tetapi

tomat memiliki suhu optimum untuk pertumbuhannya, sinar matahari yang

berlebihan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Salah

satu bentuk modifikasi iklim mikro yang dapat membantu pertumbuhan dan hasil

tanaman tomat yaitu dengan penggunaan naungan. Naungan dapat berbentuk rumah

kaca, rumah plastik, paranet atau bahan lain yang dianggap dapat membantu

melindungi tanaman dari cahaya berlebih. Tomat juga membutuhkan perlakuan

khusus untuk dapat memperbaiki tingkat pertumbuhan dan kualitas hasil yang baik

(Ashari, 2006 dalam Kartika, dkk, 2015).

Page 35: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

22

2.5 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

Reski Sucita, dkk, 2017 Analisis pemasaran

usahatani tomat di

Desa Nupabomba

Kecamatan

Tanantovea

Kabupaten Donggala

Hasil analisis menunjukkan bahwa

margin pemasaran Tomat yang

diperoleh untuk saluran 1 sebesar

Rp. 1.000/Kg dan saluran 2 yaitu

sebesar Rp 1.500/Kg. Bagian harga

yang diterima petani pada saluran 1

sebesar 60,00%, dan pada saluran 2

sebesar 70,00%. Dengan demikian,

bagian harga yang paling besar

diterima oleh petani adalah pada

saluran 2. Saluran pemasaran

Tomat di Desa Nupabomba terdiri

atas dua saluran, yaitu : 1) Petani :

Pedagang Pengecer : Konsumen, 2)

Petani : Pedagang Pengecer :

Konsumen. Pada saluran 1, bagian

harga yang diterima petani sebesar

60,00% nilai efisiensinya adalah

40,00%. Pada saluran 2, bagian

harga yang diterima petani sebesar

70,00% nilai efisiensinya adalah

30,00%, sehingga saluran

pemasaran yang lebih efisien

adalah saluran 2.

Ahmad dan Eko, 2017 Analisis Saluran

Pemasaran Cabai

Rawit ( Studi KAsus

di Kecamatan

Kanigoro Kabupaten

Blitar)

Pemasaran adalah suatu kegiatan

ekonomi yang berfungsi untuk

mengirimkan barang dari produsen

ke konsumen. Semakin besarnya

jumlah instansi pemasaran

Capsicum annuum akan berdampak

pada lamanya rantai pemasaran dan

biaya pemasaran. Penelitian ini

dilakukan di Kecamatan Kanigoro

Kabupaten Blitar dengan tujuan

mengkaji pola pemasaran

Capsicum annuum, menganalisis

margin pemasaran, melaksanakan

fungsi pada setiap instansi.

pemasaran dan menganalisis

efisiensi saluran pemasaran.

Pemasaran Capsicum annuumin

Page 36: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

23

Kecamatan Kanigoro terdiri dari

tiga saluran pemasaran yaitu

saluran pertama (I); Petani-

pengumpul-konsumen. Saluran

kedua (II); Petani-petani besar-

petani-pengecer-petani konsumen.

Saluran ketiga (III); Petani besar-

pengecer-petani konsumen.

Besarnya biaya pemasaran

Capsicum annuum harus

dikeluarkan dengan pedagang

pengumpul Rp 3.000 per kg pada

saluran I, pedagang Rp 3.500 per

kg pada saluran II dan Rp 3.500 per

kg pada saluran III. Besarnya

keuntungan yang diterima

pengepul / tengkulak Rp 3.500 per

kg di saluran I. Pedagang

pengumpul Rp 2.500 per kg, grosir

Rp 1.500 per kg, pengecer Rp

2.500 per kg di saluran II.

Pedagang besar Rp 3.500 per kg,

pengecer Rp 2.500 per kg di

saluran III. Nilai margin pemasaran

Capsicum annuum adalah Rp 6.500

per kg di saluran I, Rp 10.000 per

kg di saluran II dan Rp 10.000 per

kg di saluran III. Dan bagi hasil

harga yang diterima petani sebesar

75% di saluran I, 67% di saluran II

dan 67% di saluran III.

Jumiati, E, et. Al 2013 Analisis Saluran

Pemasaran Dan

Margin Pemasaran

Kelapa Dalam Di

Daerah Perbatasan

Kalimantan Timur

Hasil Penelitian menunjukkan

bahwa 1. Terdapat dua saluran

pemasaran kelapa dalam di lokasi

penelitian, yaitu saluran I :

petani – pedagang pengumpul

desa/kecamatan-pedagang

pengumpul antar kabupaten/kota-

konsumen, dan saluran pemasaran

yang ke II : petani-pedagang

pengumpul desa/kecamatan –

pedagang pengumpul antar

kabupaten/kota-pedangan

pengecer-konsumen.

2. Berdasarkan analisis penampilan

pasar, pemasaran kelapa dalam di

Page 37: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

24

daerah Sebatik kabupaten Nunukan

tidak efisien. Hal ini dilihat dari

margin pemasaran pada semua

saluran pemasaran besar, distribusi

marginnya belum merata, share

harga yang diterima petani masih

rendah, ratio keuntungan dan biaya

bervariasi

Syamsul, 2010.

Analisis Margin

Pemasaran Cabe

Merah Di Kabupaten

Jember

Besarnya margin pemasaran

cabemerah di Kabupaten Jember

selama musim tanam I dan II

sangat tinggi yaitu sebesar Rp

37.250,-/kg. Margin ini besarnya di

atas harga cabe merah di tingkat

produsen yang hanya sebanyak Rp

20.750,-/kg. Adapun nilai margin

tersebut terdiri dari Share harga

yang diterima petani sebesar

35.78% dari harga yang dibayarkan

oleh konsumen akhir dan sebesar

64.22 % adalah merupakan share

margin pemasarannya. Dari total

margin pemasaran ternyata sebesar

27,40% merupakan biaya

pemasaran yang dikeluarkan oleh

keempat lembaga pemasaran yang

terlibat dan selanjutnya sebesar

36.82% adalah keuntungan

lembaga pemasaran. Kedua. Rantai

saluran pemasaran cabemerah di

Kabupaten Jember untuk tahun

2011 ini terdapat 4 macam saluran

pemasaran yang polanya cenderung

tidak. Ketiga,Tingkat efisiensi

pemasaran cabe merah di

Kabupaten Jember adalah struktur

saluran pemasaran II (Petani –

Pedagang Kecil –Pedagang Besar –

Pedagang Pengecer) dengan rata-

rata nilai Ep = 9.20% dengan rata-

rata tingkat keuntungan tertinggi

pula yaitu sebesar Rp 5.616,67/kg.

Page 38: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

25

2.6 Kerangka Pikir

Kerangka pikir dalam penelitian ini dimulai dari tomat yang diproduksi

oleh petani, dimana tomat sendiri merupakan salah satu jenis tanaman buah-buahan

sekaligus sayuran yang memiliki manfaat yang banyak bagi kesehatan tubuh. Hasil

dari produksi tomat kemudian akan dipasarkan melalui beberapa saluran pemasaran

mulai dari petani kemudian disalurkan kebeberapa lembaga pemasaran seperti

pedagang pengumpul maupun pedagang pengecer lalu tomat tersebut akan dijual

kembali kepada konsumen akhir. Tiap- tiap saluran pemasaran dalam menetapkan

harga berbeda-beda mulai dari petani sampai dengan konsumen tingkat akhir untuk

mengambil keuntungan dari penjualan tomat sehingga diperoleh margin pemasaran.

Dari margin pemasaran tersebut sehingga dapet diketahui efisiensi pemasaran.

Page 39: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

26

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Saluran, Margin dan Efisiensi Pemasaran Tomat di

Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa

Petani Tomat di Desa

Desa Manimbahoi

Lembaga Pemasaran

Pedagang Pengepul Pedagang Pengecer

Saluran Pemasaran

Margin Pemasaran

Efisiensi Pemasaran

Page 40: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa. Penetapan daerah penelitian ini berdasarkan pertimbangan

bahwa daerah merupakan sentra produksi tomat, yang dimana hasil produksi

sampai sarana serta prasarana sangat memadai sehingga dapat mendukung peneliti

dalam hal pengetahuan serta pengembangan mengenai margin serta saluran

pemasaran tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa..

Waktu penelitian ini dilakukan selama bulan Oktober sampai Desember 2020.

3.2 Teknik Pengumpulan Sampel

Adapun penentuan responden pada margin dan saluran pemasaran tomat

dilakukan dengan sebagai berikut :

1. Petani

Populasi dalam penelitian yaitu petani yang melakukan usahatani tomat

selama 5 tahun di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa

sebanyak 6 orang petani tomat. Penentuan sampel penelitian menggunakan

sampling jenuh (sensus), dimana keseluruhan populasi dijadikan sampel

penelitian yaitu 6 orang petani tomat

2. Pedagang

Pedagang pada penelitian ini menggunakan teknik informan yaitu

pedagang pengumpul dan pedagang pengecer yang ada di Kecamatan Parigi,

Page 41: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

27

dimana pedagang pengumpul sebanyak 4 orang dan pedagang pengecer

sebanyak 2 orang.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dsalam penelitian ini adalah data kualitatif dan

kuantitatif :

1. Data kualitatif pada penelitian ini, yaitu berupa penjelasan tentang kegiatan

saluran pemasaran dalam pemasaran yang dilakukan antar saluran, yang

dimana saluran I petani - pedagang pengumpul - konsumen, serta saluran II

petani – pedagang pengumpul – pedagang pengecer - konsumen.

2. Data kuantitatif pada penelitian ini, yaitu berupa data mengenai margin

pemasaran berupa harga yang di dikeluarkan oleh pembeli atau konsumen

dan harga yang diterima oleh pedagang atau konsumen pada setiap saluran

pemasaran dalam margin pada setiap saluran pemasaran tomat

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder :

1. Data primer pada penelitian ini yaitu hasil wawancara dengan Petani di Desa

Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa berupa data nama, umur,

produksi, biaya produksi, harga jual, serta pengalaman usaha tani. Hasil

wawancara dengan pedagang pemgumpul dan pengecer

2. Data sekunder adalah data produksi tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan

Parigi Kabupaten Gowa. Data ini yang diperoleh dari BPS Kabupaten Gowa,

dari kantor pemerintah setempat, serta dari jurnal untuk melengkapi data

primer.

Page 42: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

28

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data yang dilakuka dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Observasi dalam penelitian ini adalah peneliti mengamati langsung

keadaan objek penelitian. Adapun hal yang diamati peneliti yaitu lokasi

penelitian, dan kondisi tempat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa

2. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini adalah secara lisan yaitu dengan ketemu

secara langsung dengan para respondenpada tiap saluran untuk

mendapatkan informasi mengenai jumlah produksi, harga jual/beli, serta

total biaya sehingga dapat menghitung margin serta menentukan efisiensi.

3. Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian ini adalah memberikan pertanyaan dalam

bentuk soal yang akan dijawab oleh tiap responden pada tiap saluran

pemasaran sehingga dapat diketahui margin, efisiensi, serta saluran

pemasaran.

4. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini adalah berupa foto yang dimana sebagai

bukti bahwa peneliti telah melakukan penelitian di di Desa Manimbahoi

Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa

Page 43: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

29

Ep=𝑻𝑩

𝑻𝑵𝑷 X 100%

3.5 Teknik Analisis Data

Dalam menganalisa data penelitan ini, peneliti akan menggunakan teknik

analisis deskripitif kuantitatif yaitu data-data yang dikelola dengan mengunakan

teknik kuantitatif, dan selanjutnya ditabulasikan atau diorganisasikan lalu ditarik

suatu kesimpulan secara deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

1. Margin Pemasaran

Margin pemasaran merupakan selisih antara harga di tingkat konsumen (Pr)

dengan harga di tingkat peternak produsen (Pf), dengan formula sebagai berikut :

MP = Pr - Pf

Dimana :

Mp : Margin pemasaran

Pr : Harga pemasaran/harga eceran

Pf : Harga dari produsen

2. Efisiensi Pemasaran

Efisiensi pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut: (Soekartawi,

2002)

Dimana :

Ep : Efisiensi Pemasaran

TB : Total Biaya

TNP: Total Nilai Produk

Page 44: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

30

Untuk mengetahui tingkat efisien saluran pemasaran pada masing-masing

saluran pemasaran dapat ditentukan dengan kaidah keputusan pada efisiensi

pemasaran yaitu (Roesmawaty, 2011) :

a. 0-33% : Efisien

b. 34-67% : Kurang Efisien

c. 68-100% : Tidak Efisien

3.6 Definisi Operasional

Definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk

mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan tujuan penelitian.

1. Petani adalah orang yang mengusahakan atau membudidayakan tomat di Desa

Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa

2. Tomat merupakan salah satu jenis sayuran komersial yang telah

dibudidayakan di Indonesia terkhusus di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa

3. Pedagang pengumpul tomat adalah orang yang mengumpulkan tomat

dalam jumlah yang besar dengan cara membeli langsung dari petani dan

kemudian menjualnya lagi kepada pedagang besar maupun konsumen di Desa

Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa.

4. Pedagang besar tomat adalah orang atau lembaga yang membeli tomat

dari pedagang pengempul yang kemudian memasarkannya kepada konsumen.

5. Responden adalah petani yang memiliki usaha tomat, pedagang

pengumpul, pedagang pengumpul, dan konsumen tomat di Desa Manimbahoi

Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa

Page 45: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

31

6. Saluran pemasaran tomat adalah lembaga pemasaran yang dilalui dalam

penyalurannya dari produsen ke konsumen di Desa Manimbahoi Kecamatan

Parigi Kabupaten Gowa

7. Produsen tomat merah adalah petani pemilik komoditas tomat yang telah

melakukan pemasaran secara rutin kepada pedagang pengumpul di Desa

Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa

8. Margin pemasaran adalah selisih harga antara harga tomat yang diterima petani

dengan harga dibayar oleh konsumen.

9. Efisiensi pemasaran adalah tingkat keberhasilan suatu usaha dengan melihat

besar kecilnya biaya pemasaran yang digunakan dalam menjalankan usaha.

Page 46: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak Geografis

Desa Manimbahoi merupakan desa yang ada dalam wilayah Kecamatan

Parigi Kabupaten Gowa. Terletak di koordinat bujur 119.613014 dan koordinat

lintang -5.358165. Desa Manimbahoi memiliki luas 1477km2 , dimana desa ini

memiliki jarak dari ibukota kabupaten ± 64 km

Secara administratif, wilayah Desa Manimbahoi memiliki batas sebagai berikut :

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Sungai Je’neberang

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan kaki gunung bawakaraeng

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Manjannag

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Bilangrengi

Desa Manimbahoi yang terdiri dari 20 % berupa pemukiman, 80 %

berupa daratan yang digunakan untuk lahan pertanian, perkebunan, perhutanan.

Sebagaimana wilayah tropis, Desa ini mengalami musim kemarau dan musim

penghujan dalam tiap tahunnya. Rata-rata perbandingan musim kemarau lebih

besar daripada musim hujan.

4.2. Keadaan Penduduk

Penduduk adalah salah satu syarat untuk dapat terbentuknya suatu

wilayah atau daerah yang sekaligus sebagai aset dan modal bagi suatau wilaya

untuk dapat pembangunan bidang kehidupan di suatu wilaya. Oleh karena itu,

kehadiran suatau penduduk berperang penting untuk menentukan bagi

perkembangan suatu wilayah, baik dalam skala kecil maupun skala yang besar.

Page 47: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

33

Jumlah penduduk yang ada di Desa Manimbahoi yaitu berjumlah 1.750

jiwa. Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin

dapat dilihat pada tabel 2

Tabel 2 Jumlah Penduduk Berdasarkan tingkat umur dan jenis kelamin di Desa

Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa

No Jenis Kelamin Jumlah (jiwa) Persentase %

1 Laki-laki 760 43,42

2 Perempuan 990 56,58

Jumlah 1,750 100,00

Sumber : Kantor Desa Manimbahoi, 2020

Keadaan penduduk Desa Manimbahoi masih sangat potensial untuk

mengembangkan usaha dalam berbagai bidang karena masih di dominasi oleh

usia yang produktif.

2.3.1 Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Keadaan penduduk berdasarkan tingkat pendidikan adalah untuk dapat

melihat sejauh mana tingkat pendidikan yang ada pada desa Manimbahoi dalam

menjalankan suatau kegiatan dalam kehidupan. Pada umunnya sangat

berpengaruh terhadap pengetahuan oleh karena itu data penduduk berdasarkan

pendidikan merupakan hal yang cukup penting untuk diketahui karena semakin

tinggi tingkat pendidikan suatu masyarakat akan semakin baik intektualnya yang

dimiki. Data penduduk berdasarkan pendidikan, dapat dilihat pada tabel 3.

Page 48: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

34

Tabel 3. Keadaan Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa

Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa)

1 SD/MI 270

2 SLTP/MTs 350

3 S1/Diploma 45

4 Buta Huruf 85

Jumlah 750

Sumber : Kantor Desa Manimbahoi, 2020

2.3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk yang ada di desa Manimbahoi adalah

sebagai petani karena sumber pendapatan utama bagi masyarakat untuk dapat

mekebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Selain itu, mata pencaharian juga

sebagai takaran hidup untuk menentukan tingkat kemakmuran dalam suatu

daerah tersebut yang dapat kita lihat dari kemajuan perekonomiannya. Dan

sebagian besar digunakan sebagai lahan perkebunan maka penduduk yang ada di

Desa Manimbahoi pada umumnya bekerja sebagai petani untuk memenuhi

kebutuhan keluarganya. Berdasarkan mata pencaharian di Desa Manimbahoi

dapat dilihat pada tabel 4 berikut.

Page 49: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

35

Tabel 4. Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Manimbahoi

Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa

No Mata Pencaharian Jumlah (jiwa)

1 Petani 597

2 Pedagang 180

3 PNS 5

4 Tukang 30

5 Guru 9

6 Bidan/Perawat 10

7 TNI/POLRI 17

8 Pensiunan 7

9 Supir Angkutan 3

10 Buruh 35

11 Jasa Persewaan 2

12 Swasta 105

Jumlah 1,000

Sumber : Kantor Desa Manimbahoi, 2020

Tabel 4 menunjukan bahwa mata pencaharian yang paling tinggi yaitu

petani dengan nilai 597 jiwa, pedagang 180 jiwa, swasta 105 jiwa, buruh 35,

tukang 30, TNI/POLRI 17, bidan/perawat 10, guru 9, pensiunan 7, PNS 5, supir

angkutan 3, jasa persewaan 2.

4.3 Sarana dan Prasarana

Sarana yaitu alat yang dapat digunakan untuk mencapai suatu tujuan dan

sedangkan prasarana adalah suatau jembatan untuk menuju dalan tingkat sarana

dengan suatau aktivitas dan kegiatan untuk suatau wilayah yang sangat tergantung

dari sirkulasi perekonomian dalam wilayah tersebut. Oleh karena itu sarana dan

prasarana ekonomi merupakan salah satu faktor yang dapat membantu

keberhasilan dalam bidang pembangunan.

Page 50: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

36

Pembangunan infrastruktur akan dihadapkan pada terbatasnya kemampuan

oleh pemerintah desa. Infrastruktur yang dikelolah oleh desa berhasil

menghimpun swadaya masyarakat murni yang terkordinir di masing-masing

rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW). di Desa Manimbahoi Kecamatan

Parigi Kabupaten Gowa ini sudah memiliki sarana dan prasarana yang cukup baik

karena sudah terdapat sarana dan prasarana seperti jalan, sarana angkutan, sarana

sosial dan sarana ekonomi. Dengan adanya kondisi jalan yang sudah cukup

memadai hal tersebut cukup untuk mendukung sarana transportasi seperti

kendaraan roda dua maupun roda empat.

Jenis sarana yang ada di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten

Gowa sebagian besar merupakan saranan pendidikan, sarana kesehatan, sarana

tempat ibadah dan sarana trasportasi. Keadaan sarana dan prasarana dapat dilihat

pada tabel 5.

Tabel 5. Sarana dan Prasarana di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten

Gowa

No Sarana dan Prasarana Jumlah (unit)

1 TK/PAUD 1

2 SD/MI 1

3 Poskesdes 1

4 Posyandu 4

5 Masjid/Mushollah 4

Jumlah 11

Sumber : Kantor Desa Manimbahoi, 2020

Tabel 5. Menunjukan sarana dan prasarana yang terdapat di Desa

Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa cukup beragam dalam berbagai

Page 51: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

37

bidang dan cukup memadai bagi masyarakat dalam melaksanakan kegiatan. Hal

ini terlihat pada sarana perhubungan dan trasportasi dan prasarana kesehatan.

Page 52: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karasteristik Responden

Karakteristik responden merupakan faktor internal dari responden yang

menggambarkan keadaan dan kondisi status responden dalam kegiatan usaha yang

di jalankannya. Adapun identitas responden di Desa Manimbahoi Kecamatan

Parigi Kabupaten Gowa meliputi umur responden, jenis kelamin, tingkat

pendidikan, pengalaman berusaha tani atau berdagang, dan jumlah tanggungan

keluarga.

5.1.1 Umur Responden Petani

Dalam bidang pertanian tingkat umur merupakan faktor penting, semakin

mudah umur kekuatan untuk dapat bekerja lebih maksimal. Pada umumnya

petani yang berusia muda (usia produktif) sehat mempunyai ketahanan fisik

yang lebih besar jika dibandingkan dengan petani yang sudah tua.Secara rinci

deskripsi umur responden petani pada wilayah pengamatan disajikan pada tabel

berikut:

Tabel 6. Umur Responden Petani di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa.

No. Umur (Tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)

1. 38-45 1 16,67

2. 46-55 4 66,67

3. 56-60 1 16,67

Jumlah 6 100,00

Sumber : Data primer setelah diolah, 2021

Tabel 6 Menunjukkan bahwa karakteristik umur responden petani

berbeda-beda dimana jumlah penduduk responden terbanyak yaitu dengan

Page 53: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

38

komposisi umur 46-55 tahun dengan jumlah sebanyak 4 orang persentase

sebesar 66,67% dan jumlah responden petani yang paling kecil yaitu sebanyak 1

orang sebanyak 16,67% dengan masing-masing kisaran umur 38-45 tahun dan

56-60 Dimana hal tersebut menunjukan bahwa pada umumnya berdasarkan hasil

penelitian dilapangan responden yang berumur 46-55 tahun berada pada usia

produktif untuk melakukan pekerjaan yaitu bertani tomat. Umur tenaga kerja

merupakan salah satu faktor menentukan keberhasilan dalam melakukan suatu

pekerjaan baik sifatnya fisik atau non fisik.

5.1.2 Pendidikan Formal

Tingkat pendidikan pada umumnya dapat mempengaruhi pola berfikir

seseorang dalam menjalankan pekerjaannya. Secara umum tingkat pendidikan

yang lebih tinggi memilik pengetahuan yang lebih dalam bidang yang meraka

pelajari dan dapat mempengaruhi produktifitas dan kemampuan bekerja yang

lebih baik yang nantinya akan mempengaruhi pula peningkatan pendapatan yang

di memperoleh untuk hidup yang layak. Pendidikan formal responden adalah

pendidikan yang diperoleh responden dari bangku sekolah. Untuk mengetahui

pendidikan formal responden dapat dilihat dalam Tabel 7.

Tabel 7. Tingkat Pendidikan Petani Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa.

No Pendidikan Jumlah Orang Persentase (%)

1

2

3

SD

SMP

SMA

1

3

2

16,67

50,00

33,33

Jumlah 6 100,00

Sumber : Data Primer Telah diolah, 2021

Page 54: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

39

Tabel 7 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden SD sebanyak 1

orang (16,67%), dan SMP sebanyak 3 orang (50,00%). Hal ini menunjukkan

bahwa tingkat pendidikan petani responden di di Desa Manimbahoi Kecamatan

Parigi. masih bervariasi, dimana responden petani tomat pada tingkat pendidikan

SMP lebih banyak, dibandingkan dengan yang lainnya. Hal ini sebagai petunjuk

bahwa petani betul-betul memahami pentingnya pendidikan dalam melakukan

kegiatan usahatani tomat, baik lewat pendidikan formal maupun non formal.

5.1.3 Tanggungan Keluarga

jumlah tanggungan keluarga petani tomat berkisaran antara 1-6 orang

dalam tanggungan keluarga petani terdiri dari petani itu sendiri sebagai kepala

keluarga, istri, anak dan tanggungan lainnya yang berstatus tinggal bersama dalam

satu keluarga. Sebagin petani menggunakan tenaga kerja yang berasal dari

anggota keluarga sendiri yang secara tidak langsung merupakan tanggung jawab

kepala keluarga untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Hal

tersebut akan berakibat pada rendahnya tingkat kesejahteraan keluarga, di

karenakan sumber pendapatan yang terbatas sebagai akibat dari keterbatasan

kepemilikan sumberdaya dan disisi lain anggota keluarga yang memiliki

ditanggung yang besar untuk biaya kebutuhan hidup keluarganya.

Tabel 8. Tanggungan Keluarga Petani Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan

Parigi Kabupaten Gowa.

No Tanggungan Keluarga Jumlah (Orang) Persentase (%)

1

2

3

1 – 2

3 – 4

5 – 6

2

3

1

33,33

50,00

16,67

Jumlah 6 100,00

Sumber : Data Primer Telah diolah, 2021

Page 55: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

40

Tabel 8 menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga petani

responden terbanyak berada pada antara 3 - 4 sebanyak 3 orang (50,00 %),

kemudian tanggungan keluarga 5 - 6 sebanyak 1 orang (16,67%). Keadaan

demikian sangat mempengaruhi terhadap tingkat kesejahteraan keluarga dan

untuk peningkatan produksi dalam memenuhi kebutuhannya, sehingga petani

berusaha untuk menambah pendapatannya melalui usahatani tomat, guna

memberikan manfaat kepada anggota keluarga petani

5.1.4 Pengalaman Usaha Tani.

Pengalaman yang berperang penting dalam suatau kualitas pada produk

yang di usahakan dapat dilihat dari lamanya seorang petani menjalan suatu usaha

tani. Semakin lama petani melakukan kegiatan usaha maka semakin besar

pengalaman yang dimiliki. Dengan pengalaman yang cukup lama akan

menberikan keuntugan untuk dapat menigkatkan keterampilan dan keahlian

dalam menjalankan usaha tani tomat yang lebih baik dan berkualitas hasil yang di

dapatkan. Lebih jelasnya pengalaman responden dapat disajikan pada Tabel 9

berikut ini

Tabel 9. Pengalaman Petani Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa.

No Pengalaman Petani (Tahun) Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1

2

3

5 – 6

7 – 8

9 – 10

3

2

1

50,00

33,33

16,67

Jumlah 6 100,00

Sumber : Data Primer Telah diolah, 2021

Page 56: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

41

Tabel 9 menunjukkan bahwa pengalaman petani responden tertinggi

adalah 5 – 6 tahun sebanyak 3 orang (50,00%) sedangkan yang terkecil 9 – 10

tahun sebanyak 1 orang (16,67%). Hal tersebut menunjukkan bahwa pada

umumnya responden yang memiliki berpengalaman terendah dalam usahatani

tomat. Pengalaman usahatani sangat erat hubungannya dengan keinginan untuk

peningkatan keterampilan seorang petani dalam melaksanakan suatu usahatani

tomat serta keinginan petani untuk mengetahui bagaiaman cara untuk dapat

peningkatan produksi dan pendapatan usahatani tomat di Desa Manimbahoi

Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa.

5.2 Saluran Pemasaran Tomat

Saluran pemasaran merupakan jalur yang dilalui komoditi tomat sampai

kekonsumen akhir, sistem saluran yang dilakukan tempat pemasaran tomat

secara langsung yang dimana saluran pemasaran langsung itu tidak

menggunakan perantara sedangkan sistem saluran tidak langsung itu

menggunakan perantara dalam saluran.

Keseluruhan sistem ini memiliki tujuan yang sama yakni

mendistribusikan tomat dari lahan petani sampai ke tangan konsumen, sehingga

dalam pergerakan subsistem ini terbentuklah saluran-saluran pemasaran. Untuk

mendistribusikan tomat ini sampai ke tangan konsumen setiap lembaga

melakukan fungsi-fungsi pemasaran dan pada akhirnya akan menimbulkan biaya

pemasaran.

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan terdapat tiga jenis saluran

pemasaran tomat. Menurut Sastradiapoera dalam Abednego (2009) menyatakan

Page 57: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

42

bahwa “dalam memutuskan perantara yang perlu di pilih oleh manager

pemasaran, mendorong untuk menyusun strategi penyaluran barang dan jasa

yang di produksi oleh perusahaan”. Dan pilihan yang sesuai dengan kedua

saluran diatas adalah distribusi intensif yaitu jika distribusi intensif yang dipilih,

maka menager pemasaran akan menjual produk melalui semua pedagang besar

atau pedagang pengecer yang bertanggung jawab dan layak menyimpan atau

menjual produk.

Berdasarkan informasi dari produsen dalam hal ini yaitu petani tomat dan

pedagang dalam hal ini pedagang pengumpul dan pedagang pengecer, saluran

pemasaran tomat terdiri dari 2 Tipe. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

Gambar 2:

Gambar 2. Saluran pemasaran Petani Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan

Parigi Kabupaten Gowa.

Keterangan Gambar :

Saluran Pemasaran 1 : Produsen - Pedagang Pengumpul - Konsumen.

Saluran Pemasaran 2 : Produsen - Pedagang Pengumpul - Pedagang pegecer -

Konsumen.

Saluran pemasaran petani tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa ada 2 yaitu :

1. Saluran Pemasaran I

Petani Pedagang

pengepul I

II Petani Pedagang

pengepul

Pedagang

pengecer Konsumen

Konsumen

Page 58: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

43

Saluran I melibatkan 2 lembaga pemasaran sebelum tomat sampai

dikonsumen yaitu dari petani dijual ke pedagang pengumpul kemudian

dijual ke konsumen, hal isi sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ahmad dan Eko (2017) yang berjudul Analisis Saluran Pemasaran Cabai

Rawit (Studi Kasus di Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar) dimana

saluran pertamanya dari petani-pedagang pengumpul-konsumen hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sucita, et.all. 2017) dengan

judul “Analisis Pemasaran Usahatani Tomat di Desa Nupabomba

Kecamatan Tanatovea Kabupaten Donggala” yaitu kelembagaan pemasaran

yang terlibat di Desa Nupobomba dalam menyalurkan komoditi tomat

dimana saluran pertamanya Petani - pedagang pengumpul - pedagang

pengecer – konsumen, petani menjual ke pedagang pengumpul dengan

harga Rp.3000/kg pedagang pengumpul menjual kembali ke pedagang

pengecer dengan harga Rp. 4000/kg selanjutnya pedagang pengecer menjual

kepada konsumen dengan harga Rp. 5000/kg.

Saluran pemasaran I meliputi: produsen atau petani yaitu petani dari di Desa

Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa menjual ke pedagang

pengumpul yang di sekitar kecamatan Parigi dan menjualnya ke konsumen

di Pasar Minasaupa Kabupaten Gowa, dimana menggunakan satu pedagang

perantara saja yaitu pedagang pengumpul yang datang membeli langsung

hasil panen petani tomat. Sistem pembayaran antara pedagang dengan

petani dengan cara dibayar langsung. Harga yang dipasarkan pedagang

pengumpul terbilang lebih murah dibandingkan dengan saluran dua karena

Page 59: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

44

hanya menggunakan satu perantara lembaga pemasaran. Sistem

pendistribusian ini termasuk membantu produsen dalam memasarkan tomat

terutama pada saat pemanenan melimpah, pedagang pengumpul menjualnya

di pasar lokal untuk konsumen. Pola ini terjadi dengan cara pedagang

pengumpul mendatangi produsen, kemudian dibawah untuk dijual ke

konsumen. Pada umumnya perantara pemasaran ini memilki fasilitas

kendaraan pengangkut khusus yaitu mobil pickup. Perbedaan saluran

pemasaran 1 dengan penelitian terdahulu terletak pada lembaga yang

terlibat dalam pemasaran, pada pemasaran saluran 1 hanya melibatkan satu

lembaga lalu sampai ke konsumen sedangkan pada penelitian terdahulu bisa

melibatkan 2-3 lembaga sehingga berdampak pada biaya yg di keluarkan

dalam proses pengangkutan sedikit.

2. Saluran Pemasaran II

Saluran II melibatkan 2 lembaga pemasaran sebelum tomat sampai di

konsumen. Saluran pemasaran ini terdiri dari petani, pedagang pengumpul,

pedagang pengecer dan konsumen. Pertama-tama produsen atau petani dari

di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa menjual ke

pedagang pengumpul yaitu pedagang di Pasar Minasaupa Kabupaten Gowa

kemudian dibawa ke pedagang pengecer yaitu Pasar Tidung Kecamatan

Tamalate Kota Makassar kemudian pedagang pengecer tersebut menjual ke

konsumen..

Pemasaran tomat yang dilakukan oleh produsen, pedagang besar, pedagang

pengumpul dan pedagang pengecer sangat membantu petani untuk

Page 60: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

45

memasarkan produknya terkhusus pada saat produksi melimpah, dimana

tomat tidak bisa disimpan lama karna selain membutuhkan tempat untuk

menyimpan, tomat juga akan mengalami kerusakan jika di simpan terlalu

lama.

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yang ada di Pasar

Minasaupa Kabupaten Gowa mereka merasa sangat terbantu dengan adanya

pedagang perantara ini, terkhusus dengan pedagang besar dan pedagang

pengumpul, menurut mereka dengan menjual langsung ke pedagang besar

dan pedagang pengumpul harga produksi mereka lebih rendah di

bandingkan dengan menjual langsung ke konsumen, akan tetapi dengan

menjual langsung ke pedagang besar dan pengumpul produksi mereka tidak

ada yang tertinggal dengan kata lain dibeli secara keseluruhan,

dibandingkan dengan menjual langsung ke pedagang pengecer atau

konsumen harganya lebih tinggi akan tetapi produksi mereka masih ada

yang tersisa karena konsumen hanya membeli dalam jumlah yang kecil atau

sedikit. Perbedaan saluran pemasaran II dengan Penelitian terdahulu terletak

pada saluran pemasaran dalam penelitian ini melibatkan 2 lembaga

pemasaran yaitu pedagan pengecer dan pedagang pengumpul sedangkan

pada penelitian terdahulu saluran pemasaranya sampai pada 3-4 lembaga

pemasaran.

Untuk lebih jelasnya harga jual dan harga beli tomat dapat dilihat pada

Tabel 10 :

Page 61: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

46

Tabel 10. Harga Jual Dan Harga Beli Pada Saluran Pemasaran Tomat di Desa

Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa.

Saluran Pemasaran Harga Beli

(Rp/kg)

Harga jual

(Rp/kg) Lokasi

Pemasaran

Saluran 1

- Produsen (Petani Tomat) - 7.000

- Pedagang Pengepul 7.000 8.500 Pasar

Minasaupa Kab.

Gowa

- Konsumen 10.000 - -

Saluran 2

- Produsen (Petani Tomat) - 6.500

- Pedagang Pengepul 6.500 8.000 Pasar

Minasaupa Kab.

Gowa

- Pedagang Pengecer 8.000 10.000 Pasar Tidung

- Konsumen 10.000 - -

Sumber : Data primer setelah diolah 2021.

Tabel 10 menunjukkan bahwa dapat dilihat bahwa saluran pemasaran ke

1 produsen atau petani dari Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten

Gowa menjual produksinya ke pedagang pengumpul seharga Rp 7.000/kg,

Page 62: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

47

pedagang pengempul menjualnya ke ke konsumen akhir Rp. 10.000/Kg disalah

satu pasar yang berada di Kabupaten Gowa.

Saluran pemasaran ke 2 produsen dari Kabupaten Sinjai menjual tomat

ke pedagang pengumpul dengan harga Rp 6.500/kg, di Pasar Minasaupa,

kemudian pedagang pengumpul menjualnya ke pedagang pengecer dengan

Harga 8.000/kg yang ada di salah satu pasar di Makassar yaitu Pasar Tidung.,

kemudian pedagang pengecer menjual ke konsumen dengan harga Rp

10.000/kg. Pada komoditi tomat terjadi perbedaan harga penjual antara saluran

pemasaran pertama dan kedua di tingkat konsumen. Saluran kedua harga beli

dari produsen lebih rendah dengan harga beli produsen pada

5.3 Margin Pemasaran Tomat

Margin pemasaran adalah selisih antara harga yang dibayarkan oleh

konsumen dengan harga yang diterima oleh produsen. Margin adalah selisih

antara harga yang diterima produsen atau merupakan jumlah biaya pemasaran

dengan keuntungan yang diharapkan oleh masing-masing lembaga pemasaran.

Analisis margin pemasaran dapat mencerminkan efisiensi pemasaran, namun

dengan hanya melihat berapa besarnya margin pemasaran yang dapat

disimpulkan bahwa pemasaran itu sudah efisien, oleh karena itu harus dilihat

baimana distribusi keuntungan atau biaya yang dikeluarkan oleh lembaga

pemasaran yang terlibat semakin besar margin pemasaran yang terbentuk.

Besarnya margin bagi pedagang perantara semakin menguntungkan

secara ekonomis berarti pemasaran efisien secara ekonomi tetapi konsekuensi

yang di terimaoleh konsumen adalah kemudahan mendapatkan barang yang

Page 63: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

48

diinginkan konsumen tidak perlu dating langsung ke lokasi produsen yang

mungkin sulit dijangkua secara sosial makin banyak pihak yang terlibat maka

akan makin banyak individu yang mendapat keuntungan dari kegiatan

pemasaran. Margin total adalah penjualan dari margin yang terdapat pada

masing-masing lembaga pemasaran.

5.3.1 Saluran Pemasaran I

Adapun harga jual pada saluran pemasaran I dapat dilihat pada gambar

3 sebagai berikut :

Rp.7.000 Rp.10.000

Gambar 3. Saluran Pemasaran I

Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa pada saluran pemasaran I, petani

menjual tomat dengan harga Rp.7.000/Kg, pedagang pengumpul menjual dengan

harga Rp.10.000/Kg.

Adapun komponen biaya, keuntungan dan margin pemasaran saluran

pemasaran I dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 11. Komponen Biaya, Kentungan dan Margin Pemasaran Saluran I

Pemasaran Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten

Gowa.

No. Lembaga Pemasaran Saluran I

(Rp/Kg)

1. Petani

a) Harga Jual Tomat

b) Biaya Tenaga Kerja

c) Biaya Transportasi (BBM)

7.000

73.48

-

2. Pedagang Pengempul

a. Harga Beli

7.000

Petani Pedagang

Pengepul Konsumen

Page 64: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

49

b. Biaya Tenaga Kerja

c. Biaya Transportasi (BBM)

d. Harga Jual

33.33

91.66

10.000

4. Konsumen

a. Harga Beli

10.000

Total Biaya 198.47

Keuntungan 2.801,53

Margin 3.000

Sumber : Data primer setelah diolah 2021.

Tabel 11. Menunjukkan bahwa saluran pemasaran I yang melibatkan

petani, pedagang pengumpul dan konsumen. Pihak perantara mengeluarkan

beberapa biaya seperti transportasi, dan juga biaya tenaga kerja. Dimana pada

tingkat petani menawarkan harga sebesar Rp. 7000 dengan biaya tenaga kerja

sebesar Rp. 73,48 sementara itu, pedagang pengumpul mendistribusikan tomatnya

kepada konsumen dengan harga Rp.10.000/Kg dengan mengeluarkan biaya

berupa biaya tenaga kerja Rp. 33,33 dan biaya transportasi sebesar 91,66

5.3.2 Saluran Pemasaran II

Adapun harga jual pada saluran pemasaran II dapat dilihat pada gambar

4 sebagai berikut :

Rp.6.500 Rp. 8.000 Rp.10.000

Gambar 4. Saluran Pemasaran II

Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa pada saluran pemasaran II, petani

menjual tomat dengan harga Rp.6.500/Kg, pedagang pengumpul menjual dengan

harga Rp.8.000/Kg, pedagang pengecer menjual dengan harga Rp 10.000/Kg.

Petani Pedagang

Pengepul Pedagang

Pengecer Konsumen

Page 65: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

50

Adapun komponen biaya, keuntungan dan margin pemasaran saluran

pemasaran II dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 12. Komponen Biaya, Kentungan dan Margin Pemasaran Saluran II

Pemasaran Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten

Gowa.

No. Lembaga Pemasaran Saluran I

(Rp/Kg)

1. Petani

a. Harga Jual Tomat

b. Biaya Tenaga Kerja

c. Biaya Transportasi (BBM)

6.500

90.940

-

2. Pedagang Pengempul

a. Harga Beli

b. Biaya Tenaga Kerja

c. Biaya Transportasi (BBM)

d. Harga Jual

6.500

33.880

95.550

8.000

3. Pedagang Pengecer

a. Harga Beli

b. Biaya Tenaga Kerja

c. Biaya Transportasi (BBM)

d. Harga Jual

8.000

2.610

3.150

10.000

4. Konsumen

a. Harga Beli

10.000

Total Biaya 226.130

Keuntungan 3.273.870

Margin 3.500

Sumber : Data primer setelah diolah 2021.

Page 66: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

51

Tabel 12 menunjukkan bahwa saluran pemasaran II yang melibatkan

petani, pedagang pengumpul, pedagang pengecer. Pihak perantara mengeluarkan

beberapa biaya seperti transportasi, dan juga biaya tenaga kerja. Dari petani

menjual hasil panen tomat dengan harga Rp. 6.500 dengan mengeluarkan biaya

tenaga kerja sebesar Rp. 90,94, pada tingkat pedagang pengumpul membeli

dengan harga Rp. 6.500 adapun biaya yang dikeluarkan yaitu: biaya tenaga kerja

sebesar Rp. 33,88 dan biaya transportasi sebesar Rp. 95.55 dan pada tingkat

pedagang pengecer memebeli dengan harga sebesar 8.000 dari pedang

pengumpul dengan biaya tenaga kerja Rp. 2.61 dan transportasi sebesar Rp. 3.15

hasil akhir dari penjualan tomat tersebut disalurkan kepada konsumen akhir

dengan harga Rp.10.000 sehingga total biaya pemasaran pada saluran II yaitu

sebesar Rp 226.13, Keuntungan 3.273.87, dan margin 3.500.

Dari kedua data tersebut dapat disimpulkan bahwa saluran kedua lebih

menguntungkan dibandingkan dengan saluran pertama dimana saluran kedua

mempunyai rantai yang lebih panjang dengan melibatkan 2 perantara lembaga

pemasaran selain itu keuntungan yang diperoleh juga lebih besar.

5.4 Efisiensi Pemasaran

Efisiensi pemasaran dikatakan efisien apabila biaya pemasarannya lebih

rendah dibandingkan dengan nilai produk yang dipasarkan, dimana semakin

rendah biaya pemasaran dari nilai produk yang dipasarkan maka semakin efisien

dakam melakukan pemasaran (Rosmawari, 2011). Adapun efisiensi pemasaran

tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa.dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 67: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

52

Tabel 13. Efisiensi Pemasaran Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa.

No. Saluran

Pemasaran

Biaya Pemasaran

(Rp/kg)

Harga Jual

(Rp/kg)

Efisiensi

Pemasaran (%)

1. I 198.470 10.000 6,08

2. II 226.130 10.000 7,45

Sumber: Data Primer setelah Diolah, 2021

Berdasarkan tabel 13. menunjukkan bahwa saluran pemasaran 1

mengeluarkan biaya pemasaran I sebesar Rp. 198.47 dimana terdiri dari biaya

tenaga kerja dan trasportasi dengan harga jual sebesar Rp. 10.000 sehingga

diperoleh biaya efisiensi pemasaran sebesar 6.08%. Sementara itu biaya

pemesaran II mengeluarkan biaya pemasaran sebesar Rp. 226.13 menggunakan

biaya yang sama yaitu biaya tenaga kerja dan biaya transportasi, dengan harga jual

sebesar Rp. 10.000 dari hasil pembagian antara total biaya pemasaran dan harga

jual diperoleh efisiensi pemasaran sebesar 7.45%. Dari data tersebut menunjukkan

bahwa masing-masing saluran 1 dan 2 dikatakan efisien hal ini sesuai dengan

yang dikemukakan oleh Roesmawati (2011) untuk mengetahui tingkat efisien

saluran pemasaran pada masing-masing saluran pemasaran dapat ditentukan

dengan kaidah keputusan pada efisiensi pemasaran dimana 0-33% dikatakan

efisien, 34-67% dikatakan kurang efisien dan 68-100% dikatakan tidak efisien.

Dalam hal in dimana saluran 1 tingkat efisiennya kurang dari 33% yaitu sebesar

0,28% begitupun dengan saluran II kurang dari 33% yaitu sebesar 0,69%

Page 68: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah di uraikan maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Saluran Pemasaran tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten

Gowa terdiri dari 2 saluran pemasaran yaitu:

a. Petani - pedagang pengumpul - konsumen

b. Petani – pedagang pengumpul- pedagang pengecer- konsumen

2. Margin untuk setiap lembaga pemasaran yaitu saluran pemasaran I memperoleh

margin sebesar Rp.3.000 dengan Keuntungan sebesar 2.801.53 sedangkan saluran

pemasaran II dengan margin Rp. 3.500 dengan keuntungan Rp. 3.273,87.

3. Efisiensi pemasaran pada tiap-tiap saluran pemasaran yaitu saluran pemasaran I

6.08% dan saluran II 7.45%. Untuk melihat tingkat efisien pada setiap saluran

pemasaran yaitu berada pada saluran pemasaran 1 sesuai dengan ketenntuannya

yaitu apabila kurang dari 33% dikatakan efisien. Pada saluran II memiliki nilai

paling tinggi karena panjangnya rantai saluran pemasaran yang sehingga

menyebabkan tingginya biaya pemasaran.

6.2. Saran

Adapun saran terkait penelitian yaitu margin dan saluran pemasaran tomat

di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa.sebagai berikut :

Page 69: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

53

1. Untuk pengembangan usaha tomat yang lebih efisien, maka disarankan kepada

para pelaku memilh dan menentukan saluran pemasaran yang lebih

menguntungkan sehingga memberikan keuntungan kepada semua pihak yang

terlibat dalam kegiatan pemasaran

2. Untuk pemerintah Kabupaten Gowa sendiri sebaiknya memberikan perhatian

lebih khususnya petani tomat agar lebih efektif mengembangkan pemasaran

tomat mereka.

3. Untuk pola pemasaran yang ada di Kabupaten Gowa perlu juga diadakan

peneletian lanjutan dan penelitian bisa dijadikan referensi atau acuan kepada

pihak peneliti selanjutnya.

Page 70: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

54

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad dan Eko, 2017. Analisis Saluran Pemasaran Cabai Rawit (Studi KAsus Di

Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar). Jurnal Viabel Pertanian. Vo. 11.

No. 1 2017. Universitas Islam Blitar.

Anindita, R.2004. Pemasaran Hasil Pertanian. Papyrus. Surabaya

Basu Swastha. 2004. Pengantar Bisnis Modern. Jakarta: Salemba Empat

Djarwaningsih, T. 2005. review: Capsicum spp. (Cabai): Asal, Persebaran dan

Nilai Ekonomi. Biodiversitas

Gitosudarmo, Indriyo. 1994. Manajemen Pemasaran, Yogyakarta: BPFE

Gitosudarmo, 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama. Bpfe.Yogyakarta.

Haryanto dan Saparso. 2018. Pertumbuhan dan Hasil Cabai Merah pada Berbagai

Metode Irigasi dan Pemberian Pupuk Kandang di Wilayah Pesisir Pantai.

Universitas Jenderal Soedirman

Hermanto, 2015. Budidaya Tanaman Tomat. Penerbit Agro-Publika. Malang.

Jumiati, E, et. Al 2013. Analisis Saluran Pemasaran Dan Margin Pemasaran

Kelapa Dalam Di Daerah Perbatasan Kalimantan Timur. Jurusan

Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Borneo

Kai, Y, et. Al. 2016. Analisis Distribusi Dan Margin Pemasaran Usahatani

Kacang Tanah Di Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Fakultas

Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo

Kartika Ela, Ramal Yusuf, Abd. Syakur. 2015. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman

Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) pada Berbagai Persentase Naungan.

e-J. Agrotekbis 3 (6) : 717- 724 , Desember 2015 ISSN : 2338-301

Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Indeks

Marliah Ainun, Mardhiah Hayati, Indra Muliansyah. 2012. Pemanfaatan Pupuk

Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Tomat

(Lycopersicum esculentum L.). Jurnal Agrista Vol. 16 No. 3, 2012

Musyafir., 2018. Margin dan efisiensi pemasaran ayam broiler di pt. Nusantara

inti satwa di kabupaten bima. Jurusan Ilmu Peternakan Fakultas Sains Dan

Teknologi Uin Alauddin Makassar

Page 71: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

55

Misna, A, 2018. Analisysis On Marketing Margin Of Cayenne Pepper In Tmbolo

Pao Subdistrict Of Gowa District. Undergraduate Program of Economic

Development, Faculty of Economics, Universitas Negeri Makassar

Napitupulu, Bismar, 2006, Tataniaga Pemasaran, Penerbit Airlangga, Jakarta.

Nurhidayana., 2012. Analisis Efisiensi Pemasaran Cabai Merah di Kabupaten

Batubara. Jurnal Agribisnis Sumatera Utara

Pitojo. S. 2005. Benih Tomat. Kanisius. Yogyakarta.

Pratama, D., Swastika, S., Hidayat, T., & Boga, K. (2017). Teknologi

Budidaya cabai Merah. Universitas Riau. Riau

Putri, Y.R., S.I. Santoso dan W. Rosalli. 2014. Farmer Share dan Efisiensi

Pemasaran Kacang Hijau (Vigna Radiata. L) di Kecamatan Godong

Kabupaten Grobongan. J, Agriwiralodra 6(2):28-34.

Rahim. A dan Hastuti D. 2007. Pengantar Teori dan Kasus Ekonomi Pertanian.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Roesmawaty, H. 2011. Analisis Efisiensi pemasaran Pisanng di Kecamatan

Lengkiti kabupaten Ogan komering Ulu. Jurnal Agrobisnis.

Sagala Anggiat. 2009. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tomat (Solanum

lycopersicum Mill) dengan Pemberian Unsur Hara Makro-Mikro dan

Blotong. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara

Saifuddin, 2002, Ekonomi Pertanian, Penerbit Alumni Bandung

Santi, T.K. 2006. Pengaruh pemberian pupuk kompos terhadap pertumbuhan

tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Jurnal Ilmiah Progressif,

3(9): 1-9.

Sholehah, A. 2015. Analisis Pemasaran Dan Strategi Pengembangan Jamur Tiram

(Pleurotus Ostreatus) Di Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Skripsi.

Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian Universitas Jember.

Simangunsong, 2005, Ekonomi Perusahaan, Ghalia Indonesia, Jakarta

Soekartawi. 2005. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Sucita, et.al. 2017. Analisis Pemasaran usahatani Tomatdi Desa Nupabomba

Kecamatan Tanatonvea Kabupaten Donggala. E-J. Agrotekbis 5 (2) 260-

268, April 2017.

Page 72: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

56

Sudiyono, A. 2001. Pemasaran Pertanian. Edisi Pertama. UUM Press.

Penerbitan. Universitas Brawijaya Malang.

Sudiyono. 2002. Pemasaran Pertanian. Universitas Muhammadiyah Malang.

Malang: UMM Press.

Syamsul, dkk. 2010. Analisis Margin Pemasaran Cabe Merah Di Kabupaten

Jember. Jurnal Penelitian. Universitas Muhammadiyah Jember.

Syukur, M. 2013. Sukses Panen Cabai Tiap hari. Penebar Swadaya.

Jakarta.Tjiptono, Fandy, 2005. Manajemen Pemasaran, Yogyakart: Andi Offset

Vika Tenti Okta. 2013. Pemuliaan Tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum L.),

Tahan Serangan Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV). Makalah

Seminar. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

William J, 2000, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1 Edisi ke 3, Alih Bahasa oleh

Yohanes Lamarto, Jakarta: Erlangga.

Yuliaindah, 2017. Persilangan Tanaman Tomat. Universitas Hasanuddin

Makassar.

Yunialti R. 2013. Teknik Persilangan Buatan. Riau: Universitas Riau

Zulkifli, 2002, Ekonomi Industri, Ghalia Indonesia, Jakarta

Page 73: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

57

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

MARGIN DAN SALURAN PEMASARAN TOMAT DI PASAR

MINASAUPA KABUPATEN GOWA

A. Identitas Responden (Pedagang)

Nama :

Usia : …… tahun

Jenis Kelamin : a. Laki-Laki b. Perempuan

Pendidikan Terakhir : a. SD c. SMA

b. SMP d. Perguruan Tinggi

Pekerjaan : …………………………..

Jumlah Tanggungan Keluarga : ……… orang

Pengalaman Berdagang : ......... tahun

Posisi tingkat pedagang :

a. Pedagang Pengumpul

b. Pedagang Besar

c. Pedagang Pengecer

B. Biaya Perdagangan

Cara membeli tomat ?

a. Mendatangi

b. Didatangi

Alat transportasi yang digunakan milik siapa ?

a. Milik sendiri

b. Sewa

Jumlah pembelian dan penjualan komoditas tomat dalam sehari ?

Jumlah Pembelian : ...................... (Kg)

Harga Beli : Rp. ...................... / (Kg)

Harga Jual : Rp. ...................... / (Kg)

Jumlah Penjualan : ...................... (Kg)

Biaya pemasaran :

a. Tenaga Kerja : ......................

b. Transportasi : ......................

c. Lainnya : ......................

Page 74: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

58

C. Penentuan Harga dan Penjualan

Cara Bapak/Ibu menentukan harga jual tomat ?

a. Tawar menawar

b. Harga mengikuti pasar

c. Lainnya, ..................

Cara pembayaran penjualan tomat Bapak/Ibu ?

a. Tunai

b.Tidak tunai

c. Lainnya, ..................

Dijual Kemana tomat tersebut?

……………….

Page 75: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

59

Lampiran 2 Identifikasi Responden Petani Tomat di Desa Manimbahoi

Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa

No Nama Umur Pendidikan Tanggungan

(Org)

Pengalaman

Bertania

(Thn)

1. Dg. Kammu’ 49 SMA 2 6

2. Hj. Sodding 53 SMP 3 7

3. Dg. Bollo 60 SD 6 10

4. Dg. Gassing 49 SMA 4 5

5. Dg. Gadi 38 SMP 1 6

6. Dg. Baji 52 SMP 4 8

Lampiran 3 Identitas Responden Pedagang Pengumpul dan Pedagang Pengecer

di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa

No. Nama Jenis

Kelamin

Umur

(Tahun)

Tingkat

Pendidikan

Lama

Berdagang

(Tahun)

1. Agus* Laki_Laki 52 SD 3

2 Ramli* Laki-Laki 45 SMA 4

3 Dg. Miala** Laki-Laki 58 SMP 4

4 Dg. Sunggu** Laki-Laki 46 SMA 5

5 Wahyu* Laki-Laki 20 SMA 3

6 Sigit.P* Laki-Laki 25 SMA 4

Keterangan :

* Pedagang Pengepul

** Pedagang Pengecer

Lampiran 4 Identitas Konsumen Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa

No. Nama Jenis

Kelamin

Umur

(Tahun)

Tingkat

Pendidikan

1. Dg. Nai Laki_Laki 52 SMA

2 Dg. Gollo Laki-Laki 45 SMP

3 Dg. Tika Laki-Laki 58 SMA

4 Dg. Gau Laki-Laki 46 SMA

Page 76: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

60

Lampiran 5 Saluran Pemasaran Petani Tomat ke Berbagai Pedagang di Desa

Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa

No Nama Jumlah

Produksi (kg)

Harga Jual

(Rp/kg)

Saluran Pemasaran

1. Dg. Kammu’ 2.500 7.000 I

2. Hj. Sodding 2.100 7.000 I

3. Dg. Bollo 2.300 7.000 I

4. Dg. Gassing 2.600 6.500 II

5. Dg. Gadi 1.900 6.500 II

6. Dg. Baji 2.100 6.500 II

Lampiran 6 Margin Pemasaran Di Setiap Saluran Pemasaran di Desa

Manimbahoi Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa

No Saluran Status Jumlah

Terjual (Kg)

Harga

Jual/Kg

Harga

Beli/Kg

Margin

(Rp/kg)

Petani

1 I Petani 2.500 7.000 - -

2 I Petani 2.100 7.000 - -

3 I Petani 2.300 7.000 - -

Total 6.900 21.000 - -

Rata-Rata 2.300 7.000 - -

1 II Petani 2.600 6.500 - -

2 II Petani 1.900 6.500 - -

3 II Petani 2.100 6.500 - -

Total 6.600 19.500 - -

Rata-Rata 2.200 6.500 - -

Pedagang Pengumpul

1 I Pedagang Pengepul 2.400 8.500 7.000 1.500

2 I Pedagang Pengepul 2.000 8.500 7.000 1.500

Total 4.400 17.000 14.000 3.000

Rata-Rata 2.200 8.500 7.000 1.500

1 II Pedagang Pengepul 2.500 8.000 6.500 1.500

2 II Pedagang Pengepul 1.800 8.000 6.500 1.500

Total 4.300 16.000 13.000 3.000

Rata-rata 2.150 8.000 6.500 1.500

Pedagang Pengecer

1 II Pedagang Pengecer 4.500 10.000 8.000 2.000

2 II Pedagang Pengecer 5.000 10.000 8.000 2.000

Total 9.500 20.000 16.000 4.000

Rata-Rata 4.800 10.000 8.000 2.000

Page 77: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

61

Lampiran 7. Biaya Tenaga Kerja Pemasaran Tomat di Desa Manimbahoi

Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa

No Saluran Status

Jsumlah

Penjualan

(Kg)

Jumlah

Tenaga

Kerja

(orang)

Biaya

Tenaga

Kerja

(Rp)

Biaya Tenaga

Kerja(Rp/Kg)

1. I Petani 2.500 3 150.000 60.000

2. I Petani 2.100 4 200.000 95.230

3. I Petani 2.300 3 150.000 65.210

Total 6.900 10 500.000 220.440

Rata-Rata 2.300 3.33 166.666 73.480

1. II Petani 2.600 5 250.000 96.150

2. II Petani 1.900 4 200.000 105.260

3. II Petani 2.100 3 150.000 71.420

Total 13.500 12 600.000 272.830

Rata-Rata 2.250 4 300.000 90.940

1. I Pedagang Pengepul 2.400 2 100.000 41.66

2. I Pedagang Pengepul 2.000 1 50.000 25.00

Total 4.400 3 150.000 66.660

Rata-Rata 2.200 1,5 75.000 33.330

1. II Pedagang Pengepul 2.500 2 100.000 40.000

2. II Pedagang Pengepul 1.800 1 50.000 27.770

Total 4.300 3 150.000 66.770

Rata-Rata 2.150 1,5 75.000 33.880

1. II Pedagang Pengecer 4.500 2 100.000 2.220

2. II Pedagang Pengecer 5.000 3 150.000 3.000

Total 9.500 5 250.000 5.220

Rata-Rata 4.750 2.5 125.000 2.610

Page 78: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

62

Lampiran 8. Biaya Transportasi Pemasaran Tomat di Desa Manimbahoi

Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa

No Saluran Status

Jumlah

Penjualan

(Kg)

Biaya

Transportasi

(Rp)

Biaya

Transportasi

(Rp/Kg)

1 I Petani 2.500 - -

2 I Petani 2.100 - -

3 I Petani 2.300 - -

Total 6.900 - -

Rata-Rata 2.300 - -

4 II Petani 2.600 - -

5 II Petani 1.900 - -

6 II Petani 2.100 - -

Total 13.500 - -

Rata-Rata 2.250 - -

1 I Pedagang Pengepul 2.400 200.000 83.330

2 I Pedagang Pengepul 2.000 200.000 100.000

Total 4.400 400.000 183.330

Rata-Rata 2.200 200.000 91.660

1 II Pedagang Pengepul 2.500 200.000 80.000

2 II Pedagang Pengepul 1.800 200.000 111.110

Total 6.300 400.000 191.110

Rata-Rata 2.100 200.000 95.550

1 II Pedagang pengecer 4.500 150.000 3.300

2 II Pedagang pengecer 5.000 150.000 3.000

Total 9.500 300.000 6.300

Rata-rata 4.750 150.000 3.150

Page 79: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

63

Lampiran 9 Total Biaya Pemasaran Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan

Parigi Kabupaten Gowa

No. Saluran Status

Jumlah

Tomat

(Kg)

Biaya

Tenaga

Kerja

(Rp/Kg)

Biaya

Trasportasi

(Rp/Kg)

Total

Biaya

(Rp/Kg)

1 I Petani 2.500 60.000 - 60.000

2 I Petani 2.100 95.230 - 95.230

3 I Petani 2.300 65.210 - 65.210

Total 6.900 220.440 - 220.440

Rata-rata 2.300 73.480 - 73.480

1 II Petani 2.600 96.150 - 96.150

2 II Petani 1.900 105.260 - 105.260

3 II Petani 2.100 71.420 - 71.420

Total 6.600 272.830 - 272.830

Rata-rata 2.200 90.940 - 90.940

1 I Pedagang Pengepul 2.400 41.660 83.330 124.990

2 I Pedagang Pengepul 2.000 25.000 100.000 125.000

Total 4.400 66.660 183.330 249.990

Rata-rata 2.200 33.330 91.660 124.990

1 II Pedagang Pengepul 2.500 40.000 80.000 120.00

2 II Pedagang Pengepul 1.800 27.770 111.110 138.880

Total 4.300 67.770 191.110 258.880

Rata-Rata 2.150 33.880 95.550 129.430

1 II Pedagang pengecer 4.500 2.220 3.300 5.520

2 II Pedagang pengecer 5.000 3.000 3.000 6.000

Total 9.500 5.200 6.300 11.520

Rata-rata 4.750 2.610 3.150 5.760

Page 80: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

64

Lampiran 10 Efisiensi Pemasaran Tomat di Desa Manimbahoi Kecamatan Parigi

Kabupaten Gowa

No. Saluran Status

Total

Biaya

(Rp/Kg)

Nilai Jual

Tomat

(Rp/Kg)

Efisiensi

Pemasaran

(%)

1 I Petani 60.000 7.000 0,85

2 I Petani 95.230 7.000 1,36

3 I Petani 65.210 7.000 0,93

Total 220.440 21.000 3,14

Rata-Rata 73.480 7.000 1,04

1 II Petani 96.150 6.500 1,47

2 II Petani 105.260 6.500 1,61

3 II Petani 71.420 6.500 1,09

Total 272.830 19.500 4,17

Rata-Rata 90.940 6.500 1,39

1 I Pedagang Pengepul 124.990 8.500 1,47

2 I Pedagang Pengepul 125.000 8.500 1,47

Total 249.990 17.000 2,94

Rata-Rata 124.990 8.500 1,47

1 I Pedagang Pengepul 120.000 8.000 1,5

2 II Pedagang Pengepul 138.880 8.000 1,73

Total 258.880 16.000 3,23

Rata-Rata 129.430 8.000 1,62

1 II Pedagang Pengecer 5.220 10.000 0,05

2 II Pedagang Pengecer 6.000 10.000 0,06

Total 11.520 20.000 0,11

Rata-Rata 5.760 10.000 0,05

Page 81: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

65

Lampiran 11. Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Suasana Pasar Minasaupa Kabupaten Gowa

Gambar 2. Tomat yang dijual

Page 82: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

66

Gambar 3. Pedagang tomat

Gamabr 4. Wawancara dengan pedagang

Page 83: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

67

Page 84: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

68

Page 85: SALURAN, MARGIN DAN EFISIENSI PEMASARAN TOMAT DI …

69

RIWAYAT HIDUP

Riswan Winardianto, Dilahirkan di Kabupaten Bantaeng

tepatnya pada tanggal 23 November 1996. Anak Kedua dari

dua bersaudara pasangan dari Heldi Nasruddin dan

Darmawati.T

Peneliti menyelesaikan pendidikan di TK Multazam pada

tahun 2003, Sekolah Dasar di SD Inpres Tappanjeng dan tamat pada tahun 2009.

Pada tahun itu juga peneliti melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Bantaeng

dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan di SMA

Negeri 2 Bantaeng dan tamat pada tahun 2015, kemudian di tahun 2016 penulis

melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi swasta di Universitas

Muhammadiyah Makassar dengan Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

dan lulus tahun 2021.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif pada salah satu UKM internal

yang ada di Universitas Muhammadiyah Makassar yaitu UKM PAHALA

UNISMUH pada tahun 2017

Tugas akhir dalam pendidikan tinggi deselesaikan dengan menulis skripsi yang

berjudul “Saluran, Margin dan Efisiensi Pemasaran Tomat di Desa Manimbahoi

Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa”.

n