revisi pasca presus

38
LAPORAN KASUS KELOLAAN PADA TN.S DENGAN BRIEF PSYCHOTIC DISORDER DI RUANG NAKULA, RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Disusun Guna Memenuhi Tugas Praktik Profesi Ners Stase Keperawatan Jiwa Disusun Oleh : Rino Mardani ( J. 230. 145. 044 ) I’ana Aulia Andari ( J. 230.145. 046 ) Yusran ( J. 230. 145. 055 ) Sugito Adi Purnawan ( J. 230. 145. 061 ) PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XIII

Upload: fika-kharisma

Post on 15-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asuhan keperawatan jiwa, brief psikotic disorder, merupakan salah satu dari jenis skizofrenia akut

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS KELOLAANPADA TN.S DENGAN BRIEF PSYCHOTIC DISORDERDI RUANG NAKULA, RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Praktik Profesi Ners Stase Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :Rino Mardani ( J. 230. 145. 044 )Iana Aulia Andari ( J. 230.145. 046 )Yusran( J. 230. 145. 055 ) Sugito Adi Purnawan( J. 230. 145. 061 )

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XIIIFAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2015

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN BRIEF PSYCHOTIC DISORDERDI RUANG NAKULA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

I. IDENTITAS KLIENNama Lengkap : Tn. SUmur : 35 tahunJenis Kelamin : Laki-LakiStatus Perkawinan : KawinAlamat: SukoharjoInforman: Klien dan medical recordTanggal Pengkajian: 20 Januari 2015 jam 08.30 WIBTanggal Masuk RS: 07 Januari 2015 06:44:55 WIBNo. RM: 05.48.43Dx medis: Brief Psychotic Disorder

II. ALASAN MASUKKlien mengatakan, sebelum dibawa ke Rumah Sakit, klien mengamuk membanting barang-barang, menggedor-gedor pintu, membawa clurit dan mengancam orang-orang yang mendekatinya. Klien mengatakan ketika mengamuk tersebut klien tidak sadar. Klien mengatakan bahwa saat itu klien sedang banyak pikiran karena istrinya yang bekerja sebagai seorang TKW selama 6 tahun di luar negeri tidak pulang-pulang.

III. FAKTOR PREDISPOSISI1. Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya dan tidak pernah melakukan pengobatan sebelumnya 2. Klien tidak ada riwayat aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan, kekerasan dalam keluarga tetapi ada riwayat tindakan criminal baru kali ini di usianya 35 tahun dimana klien berperilaku mengancam orang yang berada didekatnya dengan clurit.Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan3. Anggota keluarga ada yang mengalami riwayat gangguan jiwa yaitu ayah.4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan yaitu perpisahan karena klien ditinggal istrinya sebagai TKW selama 6 tahun yang tidak pernah pulang.

IV. FISIKTanda Vital: TD : 120/70 mmHgRR : 20 x/menit N : 86 x/menit S : 36,20CKeluhan Fisik: Klien tidak mengalami keluhan fisik apapun

V. PSIKOSOSIAL1. Genogram

Keterangan: Laki-laki:Perempuan:Garis keturunan:Garis serumah:Meninggal: Pasien:

2. Konsep diria. Gambaran diri Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya, tidak ada satupun dari bagian tubuhnya yang tidak disukai. b. Identitas Klien adalah seorang laki-laki berusia 35 tahun, telah menikah dan belum mempunyai anak. Klien bekerja sebagai pegawai swasta yaitu menjadi karyawan bengkel. c. PeranKlien mengatakan sebagai seorang laki-laki yang sudah beristri dirinya merasa bahwa tugas/perannya belum komplit karena tidak bisa membimbing dan menafkahi istrinya karena istrinya pergi sejak 6 tahun yang lalu menjadi TKW di Malaysia dan tidak ada kabar. Dalam kelompok masyarakat klien sering mengikuti pertemuan RT, posisi klien hanya sebagai anggota. d. Ideal diriKlien mengatakan dengan statusnya sebagai seorang laki-laki yang sudah menikah klien menginginkan bahwa istrinya berada disampingnya dan klien bisa menafkahi istrinya. Klien berharaap penyakitnya segera sembuh sehingga bisa bekerja kembali di bengkel. Klien belum puas dengan posisinya sebagai karyawan saja, sebagai seorang laki-laki klien ingin bekerja lebih layak lagi yaitu bisa memiliki bengkel sendiri dengan peralatan yang komplit. e. Harga diriKlien mengatakan kadang-kadang kurang percaya diri dengan sakit jiwa yang dialami sekarang jika dirinya sudah pulang nanti karena takut dicela orang, namun klien meyakini bahwa dirinya harus sabar menghadapi cobaan ini karena masih ada keluarga yang mendukungnya.Masalah Keperawatan: Harga diri rendah

3. Hubungan Sosiala. Orang yang berarti dalam kehidupan klien adalah bapak, ibu, istri, kakak dan adik klien.b. Peran serta dalam masyarakat : Sebelum sakit klien sering mengikuti pertemuan RT dikampungnya.c. Hambatan berhubungan dengan orang lain : Selama di rumah sakit klien tampak sering menyendiri tidur di pojokan dan jarang berkomunikasi dengan orang lain.Masalah keperawatan : Isolasi sosial

4. Spirituala. Nilai dan keyakinanKlien mengatakan bahwa gangguan jiwa merupakan penyakit yang diakibatkan karena banyak pikiran dan masalah dalam hidup. b. Kegiatan ibadahKlien mengatakan ketika sebelum masuk RSJ klien sering pergi ke mushola untuk menjalankan sholat 5 waktu berjamaah. Selama di Rumah Sakit klien masih tertib menjalankan sholat 5 waktu, membaca Jus Amma, dan pada tengah malam klien kadang-kadang bangun untuk menjalankan sholat tahajjud.

VI. STATUS MENTAL1. PenampilanDari ujung rambut sampai ujung kaki, klien tampak rapi, rambut tertata rapi, baju selalu ganti. Klien berpakaian sesuai, pakaian atas dan bawah warnanya serasi, baju tidak terbalik. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah2. PembicaraanSaat dilakukan pengkajian, klien dapat berbicara dengan jelas, koheren, klien juga menjawab pertanyaan dari perawat dengan tepat sesuai dengan pertanyaan yang ditanyakan. Komunikasi klien baik, kata-kata dapat dimengeri oleh orang lain, pembicaraan terarah.Masalah keperawatan : Tidak ada masalah 3. Aktivitas motorikKlien menunjukkan sikap tegang dan gelisah saat diajak berkomunikasi dengan orang lain baik itu perawat, keluarganya maupun temannya.Masalah keperawatan : Tidak ada masalah4. Alam perasaan Klien mengatakan merasa menyesal dan sedih setelah merusak barang dirumah.Masalah keperawatan : Tidak ada masalah5. AfekAfek datar. Saaat menceritakan tentang kehidupan rumah tangganya dimana klien ditinggal istrinaya sejak 6 tahun yang lalu, tatapan mata klien tampak kosong, muka tanpa ekspresi. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah6. Interaksi dalam wawancara Klien menjawab pertanyaan dengan baik, klien kooperatif, tatapan mata kosong, kadang-kadang klien menundukkan kepala. Masalah keperawatan : Harga diri rendahKlien mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi baik itu pendengaran, pengecapan, penglihatan, pengidu maupun perabaan.Masalah keperawatan : Tidak ada masalah7. PersepsiKlien mengatakan bahwa dirinya tidak mengalami halusinasi baik itu pendengaran, pengecapan, penglihatan, penghidu, maupun perabaan.

8. Proses pikirProses pikir koheren, pembicaraan nyambung.Masalah keperawatan : Tidak ada masalah9. Isi Pikir Klien tidak mengalami gangguan isi pikir Masalah keperawatan : Tidak ada masalah10. Tingkat kesadaran Klien sadar penuh, klien tampak tidak bingung maupun kacau, klien tidak mengalami disorientasi terhadap tempat maupun waktu.Masalah keparawatan : Tidak ada masalah11. Memori Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang maupun pendekMasalah keperawatan : Tidak ada masalah12. Tingkat konsentrasi dan berhitungKlien tidak mengalami gangguan kosentrasi dan berhitung.Masalah keperawatan : Tidak ada masalah13. Kemampuan penilaian Klien tidak mengalami gangguan penilaian Masalah keperawatan : Tidak ada masalah \14. Daya tilik sendiriKlien mengatakan bahwa dirinya saat ini sedang dirawat di RSJ karena sakit stress.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG1. Makan : Klien bisa makan sendiri tanpa membutuhkan bantuan orang lain, klien mampu membersihkan alat makan sendiri.2. BAB/BAK : Klien dapat melakukan BAB/ BAK sendiri tanpa bantuan orang lain.3. Mandi : Klien tidak membutuhkan bantuan saat mandi, klien bisa mandi sendiri4. Berpakaian / berhias : klien mampu mengambil, memilih, dan mengenakan pakaian sendiri5. Istirahat dan tidur : Tidur siang lama = 1 s/d 2 jamTidur malam lama= 6 s/d 7 jam6. Penggunaan obat : Klien dapat minum obat secara teratur7. Pemeliharaan kesehatan : Untuk menjaga kesehatannya, klien setiap pagi rutin mengikuti senam. Klien juga mengatakan akan kontrol secara rutin ketika keluar dari RSJ.8. Kegiatan didalam rumah : klien hanya didalam ketika tidak ada pekerjaan diluar rumah, ketika dirumah ibulah yang mempersiapkan makan untuk klien. Untuk menjaga kerapian rumah, klien sering menyapu dan membereskan barang-barang dirumah serta klien juga mencuci pakain sendiri. Untuk pengaturan keuangan, hasil kerja klien untuk uangnya dikelola klien sendiri.9. Kegiatan di luar rumah : Sebelum masuk rumah sakit kegiatan seperti belanjan tidak pernah dilakukan oleh klien karena biasanya ibu yang belanja.VIII. MEKANISME KOPING1. Adaptif Klien mengatakan kalau klien banyak masalah dan bingung, biasanya klien tarik nafas panjang. 2. MaladaptifKetika klien bingung dan banyak masalah, klien tampak sering berjalan mondar-mandir tak terarah, duduk menyendiri di pojokan dan melamun.Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGANa. Masalah dengan dukungan kelompok Klien tidak ada masalah dalam dukungan kelompok, klien mengatakan sering didukung dalam kelompok oleh keluarganya dan dihargai oleh teman-temannya.b. Masalah berhubungan dengan lingkunganKlien selama di RS kadang untuk bersosialisasi dengan teman agak susah. c. Masalah dengan pendidikanKlien tamatan SMK. Klien tidak putus sekolah atau dapat menyelesaikan studi di SMK hingga tamat.d. Masalah dengan pekerjaanKlien bekerja sebagai seorang pekerja bengkel dan harapannya klien ingin mempunyai bengkel sendirie. Masalah dengan perumahanKlien senang tinggal dirumahnya sendiri.f. Masalah ekonomi Klien tergolong keluarga menengah ke bawah.g. Masalah dengan pelayanan kesehatan Keluarga membiayai pengobatan klien menggunakan BPJS.

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANGPenyakit jiwa: Klien mengerti apa itu penyakit jiwaPenyakit fisik: Klien mengerti tentang penyakit fisikKoping : Klien tidak mengerti koping yang baik dalam menghadapi masalahFaktor presipitasi : Klien mengerti apa saja yang menyebabkan terjadinya kelainan jiwa Obat-obatan : Klien mengerti jika klien berhenti minum obat sakitnya akan kambuh lagiMasalah keperawatan : Koping individu tidak efektif

XI. ASPEK MEDIK Diagnosa medik : Brief Psychotic Disorder Terapi medik :1. Risperidone 2 mg / 12 jam2. Trihexylphenidine 2 mg / 12 jam3. Chlorpromazine 100 mg / 24 jam

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN1. Harga diri rendah situasional2. Gangguan isolasi sosial3. Koping individu tidak efektif

XIII. ANALISA DATANo.Data FokusProblemEtiologi

1.Ds : Klien mengatakan sebagai seorang laki-laki yang sudah beristri dirinya merasa bahwa tugas/perannya belum komplit karena tidak bisa membimbing dan menafkahi istrinya karena istrinya pergi sejak 6 tahun yang lalu menjadi TKW di Malaysia Klien mengatakan kadang-kadang kurang percaya diri dengan sakit jiwa yang dialami sekarang jika dirinya sudah pulang nanti karena takut dicela orangDo : Klien tampak menyendiri dan diam Klien tampak jarang berinteraksi dengan pasien lain maupun perawat Saat berkomunikasi dengan perawat tatapan mata kosong, kadang-kadang klien menundukkan kepala Harga diri rendah akutKurang penghargaan

2.

Ds : Klien mengatakan selama di rumah sakit dirinya jarang berkumpul dengan teman-temannyaDo : Klien tampak menyendiri dan diam Klien tampak sering tidur Klien tampak jarang berinteraksi dengan pasien lain maupun perawat Ketika berkomunikasi dengan perawat tatapan mata kosong, kadang-kadang klien menundukkan kepala. Gangguan isolasi sosialGangguan konsep diri (dalam hal ini yaitu gangguan peran, ideal diri, harga diri)

3.Ds : Klien mengatakan jika banyak masalah klien sering bingung Do : Ketika klien bingung dan banyak masalah, klien tampak sering berjalan mondar-mandir tak terarah Klien tampak sering melamun dan duduk menyendiri di pojokanKoping individu tidak efektif

Kurang percaya diri

XIV. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Coping individu tidak efektif berhubungan dengan kurang percaya diri2. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan perasaan bersalah yang berlebihan3. Gangguan isolasi sosial berhubungan dengan kurang percaya diri4. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN JIWADI RUANG NAKULA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Nama Klien: Tn. SNo. DX.Diagnosa KeperawatanIntervensiRasional

Tujuan dan Kriteria hasilIntervensi

IIHarga diri rendah berhubungan dengan perasaan salah yang berlebihanTujuan jangka panjang :Klien menunjukkan peningkatan harga dirinya Tujuan jangka pendek :Klien mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan

Kriteria Hasil : 1. Klien tidak melakukan tindakan yang merusak diri2.Klien dapat menggunakan kekuatan-kekuatan yang dimilikinya3.Klien dapat mengungkapkan perasaannya4. Klien berpartisipasi aktif dalam upaya perawatan dan pengobatannya5.Klien dapat berinteraksi dengan orang lain 1. Bila klien menunjukkan perilaku merusak diri, lakukan pengawasan terhadap klien sesering mungkin, usahakan tidak sepengetahuan klien2. Beri dorongan agar klien memventilasikan perasaannya dan tunjukkan bahwa anda bersedia menerima klien3. Jelaskan kepada klien bahwa anda membantu dia dalam menghadapi masalahnya, dan yakinkan bahwa dirinya masih berharga 4. Bantu klien mengidentifikasi segi-segi positif dari kekuatan-kekuatan yang dimilikinya5. Bantu klien mengembangkan segi positif tersebut dan beri kesempatan kepadanya untuk berprestasi. Beri umpan balik yang positif walaupun hasil yang dicapai sangat kecil6. Ikut sertakan klien sebanyak mungkin dalam perawatan dan pengobatannya7. Bersama klien dan keluarga, kaji adanya hal-hal yang mengakibatkan menurunnya keadaan klien

1. Keselamatan klien harus diutamakan dengan membatasi kesempatan untuk melukai dirinya

2. Dengan memventilasikan perasaannya dapat membantu klien untuk mengenal, meerima, dan mengatasi perasaannya meskipun dirasa menyakitkan

3. Klien mungkin beranggapan bahwa orang lain menolak dirinya atau perilakunya

4. Klien mungkin tidak menyadari kelebihan-kelebihan yang dimilikinya

5. Kesempatan untuk mengembangkan diri, di dukung umpan balik yang posotif emberi kekuatan pada klien untuk meningkatkan harga dirinya

6. Klien belajar bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri

7. Rasa bersalah dan perilaku merusak diri klien dapat disebabkan oleh masalah-masalah yang ada dalam keluarga

IIIIsolasi sosial berhubungan dengan kurang percaya diri

Tujuan jangka pendek :Klien mau mengikuti kegiatan terapi aktivitas dalam waktu 1 mingguTujuan jangka panjang :klien secara sukarela akan menghabiskan waktu dengan klien lain dan petugas serta mengikuti aktifitas kelompok di ruang perawatan Kriteria Hasil :1. Klien menunjukkan kemauan dan keinginan untuk bersosialisasi dengan orang lain2. Klien secara sukarela mengikuti aktifitas dalam kelompok3. Klien mampu melakukan interaksi dengan teman yang lain satu persatu1. Perlihatkan sikap menerima dengan cara melakukan kontak yang sering tapi singkat

2. Perlihatkan penguatan positif kepada klien

3. Berikan dukungan kepada klien selama kegiatan kelompok jika klien mengalami ketakutan atau kesulitan4. Jujur dan menepati janji

5. Orientasikan pada klien tentang waktu, orang, dan tempat jika perlu6. Diskusikan dengan klien tanda-tanda peningkatan kecemasan dan teknik untuk menghindari kecemasan (Misal latihan relaksasi, berhenti memikirkan hal tersebut)7. Berikan obat-obatan penenang sesuai program terapi. Pantau keefektifan efek samping obat

8. Berikan penguatan dan dukungan positif pada klien untuk berinteraksi secara sukarela dengan orang lain

1. Sikap menerima dari orang lain akan meningkatkan harga diri klien dan memfasilitasi rasa percaya diri

2. Hal ini akan membuat klien merasa berguna

3. Kehadiran seseorang yang dipercayai akan memberikan rasa aman kepada klien

4. Kejujuran dan rasa saling membutuhkan dapat menumbuhkan bina hubungan saling percaya

5. Supaya klien lebih kenal dengan lingkungannya

6. Perilaku maladaptif seperti menarik diri dan rasa curiga dapat meningkatkan rasa cemas

7. Obat-obat anti psikosis membantu untuk menurunkan gejala psikosis pada seseorang, dengan demikian memudahkan interaksi dengan orang lain

8. Penguatan positif meningkatkan harga diri dan mendorong pengulangan perilaku yang dapat diterima

I Koping individu tidak efektif berhubungan dengan support system yang tidak adekuatTujuan jangka pendek :Klien akan membangun rasa percaya kepada 1 orang perawat dalam 1 minggu

Tujuan jangka panjang :Klien dapat mendemonstrasikan cara menggunakan koping adaptif yang dibuktikan dengan interaksi dan keinginan untuk berpartisipasi dalam masyarakat

Kriteria Hasil :1. Klien dapat menilai secara realitas dan tidak melakukan tindakan proyeksi perasaan dalam lingkungan tersebut2.Klien dapat mengukur dan mengklarifikasi kemungkinan salah interpretasi 3. Klien makan makanan dari rumah sakit dan minum obat tanpa merasakan rasa curiga4. Klien dapat berinteraksi secara tepat dan kooperatif dengan perawat maupun teman-temannyas

1. Dorong perawat untuk bekerja sama dengan klien sesering mungkin2. Hindari kontak fisik

3.Hindari tertawa, berbisik-bisik, bicara pelan di dekat klien sehingga klien dapat melihat namun tidak mendengar apa yang dibicarakan4. Jujur dan selalu tepati janji

5. Lakukan pendekatan yang kreatif untuk medukung masukan makanan6.Periksa mulut klien setelah minum obat

7. Jangan berikan kegiatan yang bersifat kompetitif. Kegiatan yang mendukung adanya hubungan interpersonal dengan perawat atau terapis adalah kegiatan yang terbaik8.Motivasi klien untuk mengatakan perasaan yang sebenarnya. Perawat harus menghidari sikap penolakan terhadap perasaan marah yang ditunjukkan pasien langsung kepada perawat9.Sikap aseptif, sesuai kenyataan, pendekatan yang bersahabat akan menjadi hal yang tidak mengancam klien yang curiga1. Untuk meningkatkan hubungan saling percaya

2. Klien yang curiga mengartikan sentuhan sebagai bahasa tubuh yang mengisyaratkan ancaman

3.Klien curiga sekali yakin bahwa orang lain sedang membicarakannya dan sikap yang serba rahasia akan mendukung munculnya rasa curiga

4. Kejujuran dari orang lain akan mendukung munculnya suatu hubungan saling percaya

5. Klien sering yakin bahwa dirinya akan diracuni sehingga klien menolak makanan yang disiapkan6.Untuk memastikan bahwa klien telah minum obat dan tidak membuang obat-obat tersebut

7. Kegiatan kompetitif merupakan kegiatan yang sangat mengancam

8. Mengungkapkan perasaan secara verbal dalam suatu lingkungan yang tidak mengancam akan menolong klien untuk sampai kepada saat tertentu dimana klien dapat mencurahkan perasaan yang telah lama terpendam

9.Klien yang curiga tidak memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan sikap yang bersahabat atau yang curiga sekali

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWADI RUANG NAKULA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Jam, Hari/ Tanggal: Selasa, 20 Januari 2015, 10.00 WIBNo. DxInteraksi Perawat- KlienKomunikasi terapeutikRasionalEvaluasiTTD

VerbalNon-Verbal

IIIP: Assalamualaikum, selamat pagi mas, gimana kabarnya?

K: Pagi juga mbak , alhamdulillah saya baik

P: Perkenalkan nama saya Rino dari UMS, boleh tau dengan mas siapa?

K: Nama saya S mbak

P: Oh mas S ya ? Nama yang bagus ya mas S,. Mas kita bisa ngobrol sebentar mas sekitar 10 menit? Mas S kan kemarin katanya selama disini belum banyak kenal dengan teman-teman dan jarang juga berkumpul dengan teman-teman. Bagaimana kalau mas S saya ajari untuk berkenalan dengan teman-teman disini, supaya lebih akrab dan mas S juga tidak kesepian disini ?

K : Ya,, boleh-boleh mbak

P: Masnya mau ngobrol disini apa di meja sana mas?

K : Di meja aja mbak biar lebih enak

P: Mas S ini saya mulai ya mas untuk mengajarkan cara berkenalan (Perawat mengajak 1 temannya sebagai contoh untuk diajak berkenalan), nanti begini ya mas S caranya, mas S bilang,, Perkenalkan nama saya S, ini dengan siapa ya?Saya dengan mbak IMbak I Rrmahnya mana mbak ? Rumah saya Jepara masHobinya mbak I apa ?Hobi saya memasak(Selain pertanyaan tersebut nanti mas S bisa menayakan yang lain)

K : Ooo begitu mbak

P : Ayoo coba mas S mencoba perkenalan sama mbak yang di depan itu (Perawat menunjuk satu temannya untuk diajak kenalan klien

K : (Klien dapat berkenalan dengan benar)

P : Ya bagus sekali mas S bisa mempraktekkan dengan benar cara berkenalan yaa,, lha mulai sekarang mas S bisa mempraktekkan seperti yang saya ajarkan ya mas..

K : Iya mbak nanti saya akan mencoba

P: Iya siphh,, kalau begitu ini kan pertemuan kita sudah selesai mas, untuk pertemuan hari ini saya akhiri dulu ya mas, besok kita ketemu lagi untuk membahas tentang presenting reality konsep diri, kurang lebih 10 menit seperti hari ini ngobrol-ngobrolnya, bagaimana mas setuju ?

K : Iya mbak setuju

P: Kalau begitu saya pamit dulu ya mas, besok pagi kita keteu lagi, selamat pagi mas ?

K: pagi mbak..

P: Memegang pundak klien

K: Tersenyum

P:Mengulurkan tangan mengajak jabat tangan

K: Membalas jabat tangan

P: Mempertahankan kontak mata dengan klien

K: Mengangguk

P: Memberi tawaran

K: Menerima tawaran, sambil menunjuk meja

P: Mempertahankan kontak mata dengan klien

K: Kontak mata baik

P: Mempertahankan kontak mata dengan klien

K : Menatap wajah yang diajak berkenalan

P: Mempertahankan kontak mata dengan klien

K: Menganggukkan kepala

P: Mempertahankan kontak mata dengan klien

K: Kontak mata baik

P : Memegang pundak klien

K: Menjawab dengan baik pertanyaan perawat sambil tersenyum

Broad opening

Reinforcement dan Offering self

Offering self

Giving information

Exploring

Listening

Reinfocement

Terminasi

TerminasiMembuka percakapan

Memberikan penghargaan kepada klien untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan menawarkan diri tanpa respon bersyarat atau respon yang disyaratkan

Menawarkan pilihan

Memberikan informasi dan pengetahuan kepada klien

Menggali diri klien lebih dalam

Diam dan mendengarkan

Memberikan pujian atas keberhasilan klien

Mengakhiri percakapan dan kontrak waktu

Mengakhiri percakapn

S: Klien mengatakan masih merasa minder dan masih ragu untuk interaksi dengan pasien yang lain.O: Klien tampak menyendiri dan diam Klien sering tidur Klien jarang interaksi dengan pasien lainA: Klien belum mampu untuk meningkatkan harga dirinya (masih minder dan tidak percaya diri)

P: Lanjutkan intervensi: Bina hubungan saling percaya Dorong klien untuk mengungkapkan perasaanya Dampingi klien saat bekomunikasi dengan orang lain

Rino

Jam, Hari/ Tanggal: Rabu, 21 Januari 2015, 12.30 WIBNo. DxInteraksi Perawat- KlienKomunikasi terapeutikRasionalEvaluasiTTD

VerbalNon-Verbal

IIP: Assalamualaikum, selamat pagi mas S, gimana kabarnya?

K: Pagi juga mbak , alhamdulillah saya baik

P: Masih ingat dengan saya mas ?

K: Namanya mbak Rino yaa....

P: Oiaa bagus sekali mas S,,tenyata ingatan mas S sangat tajam ya, masih ingat saya,, bagus sekali mas ?

K : Terima kasih mbak,..hehehe....

P: Mas kemarin kan kita sudah kontrak waktu,, sesuai dengan kontrak kita kemarin, hari ini rencana kita akan ngobrol-ngobrol mengenai presenting reality konsep diri, bagaimana mas S bersedia ?

K : Iya mbak bersedia

P: Mas S ini saya mulai ya mas untuk membahas konsep diri,, oia mohon maaf mas, mas S waktu hari senin kemarin kan cerita, bahwa tugas dan perannya belum komplit karena tidak bisa membimbing dan menafkahi istrinya, dengan masalah tersebut dampaknya apa terhadap mas S ?

K : Y saya nggak percaya dirilah mbak, saya minder,,kadang saya ngiri kalau lihat tetangga-tetangga bisa hidup bahagia, bisa bimbing istri, bisa jadi kepala keluarga yang baik bisa menafkahi istri

P : Mohon maaf, kemari mas S kan juga bilang sama saya kalau mas S belum puas dengan posisinya sekarang, karena hanya sebagai karyawan, tetapi ingin bekerja lebih layak untuk bisa memiliki bengkel sendiri dengan perlengkapan yang komplit, kenapa mas ?

K : Ya jelas mbak, dengan sebagai karyawan saja hidupku ngene-ngene terus mbak, terus kapan saya punya rejeki lebih, kalau saya punya bengkel sendiri kan saya bisa ngelola sendiri mas dan pemasukan saya lebih banyak, saya malu mbak kalau lihat tetangga-tetangga bisa beli ini beli itu, beliin ini itu untuk istrinya, sedangkan saya mbak untuk mencukupi kebutuhan saya sendiri aja kadang-kadang kurang.P : Iya baik, mas S pemikirannya bagus sekali karena mas S memiliki niat yang baik untuk membangun keluarganya, tetapi mas S harus tahu, bahwa usaha yang telah mas S lakukan saat ini seperti mas S sudah bekerja menjadi karyawan bengkel itu sudah luar biasa, mas S termasuk orang-orang hebat dan pekerja keras, mas S bisa mencari nafkah dengan cara yang halal itu luar biasa lho mas S, orang lain belum tentu seberuntung mas S masih bisa bekerja, jadi mas S harus tetap percaya diri dan harus tetap bersyukur dengan rejeki yang Allah berikan kepada mas S selama ini.

K : Iya mbak terima kasih ya mbak saya sudah dinasehati, mungkin selama ini saya kurang bersyukur, saya sekarang menyadari kalau ternyata saya harus lebih banyak mensyukuri nikmat Allah.

P : Iya sama-sama, mas S harus tetap semangat ya dan gak boleh pantang menyerah. Mas S harus selalu berdoa dan bekerja sesuai kemampuan mas S, insyaallah kalau Tuhan ridho dan mas S selalu berdoa kepada Allah, rejeki dengan sendirinya akan mengalir, mas S selalu berusaha dan berdoa ya supaya keinginan mas S untuk membuka bengkel sendiri bisa tercapai

K : Iya mbak, berarti saya harus tetap percaya diri dan bersyukur dengan keadaan saat ini ya mbak

P : Iya bener sekali mas, baik mas sekarang mas S silahkan beraktivitas kembali, terserah mas S mau apa, bisa ngobrol sama temen-temen atau perawat atau nonton TV, pertemuan hari ini kita akhiri ya mas.

K : Iya mbak, besok dilanjut ngobrol-ngobrol lagi ya mbak ?

P : Oiya dengan senang hati mas S, besok kita ketemu lagi ya mas, jamnya kalau seperti hari ini gimana ?

K : Iya mbak boleh-boleh

P : Mas S pengen tempatnya dimana ?

K : Disini saja mbak gak apa-apa

P : Baik kalau begitu saya permisi dulu ya mas, Assalamualaikum

K : Waalaikumsalam mbak

P: Memegang pundak klien

K: Tersenyum

P:Mengulurkan tangan mengajak jabat tangan

K: Membalas jabat tangan

P: Mempertahankan kontak mata dengan klien

K :Menatap mata perawat dan mengangguk

P: Memberi tawaran

K: Menerima tawaran, sambil menunjuk meja

P : Memegang pundak klien

K: Kepala tertunduk ke bawah, tatapan mata kosong

P: Mempertahankan kontak mata dengan klien

K: Tatapan mata kosong

P: Mempertahankan kontak mata dengan klien

K: Menatap wajah perawat

P: Mempertahankan kontak mata dengan klien

P : Memberika acungan jempol kepada klien

P : Berjabat tangan

K : Membalas jabat tanganBroad opening

Reinforcement

Offering self

Clarification

Exploring

Listening

Reinforcement

Presenting reality

Giving informationMembuka percakapan untuk bina hubungan saling percaya

Memberikan penghargaan kepada klien untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan menawarkan diri tanpa respon bersyarat atau respon yang disyaratkan

Memvalidasi kembali kondisi klien

Menggali diri klien lebih dalam

Mendengarkan keluh kesah klien

Memberikan penghargaan atau pujian kepada klien

Menghadirkan realita

Memberikan pengetahuan kepada klien

S: Klien mengatakan akan berusaha akan tetap bersabar dan percaya diri dengan kondisinya sekarangO: Klien tampak menganggukkan kepala setiap diberi nasehat oleh perawat Klien selalu tampak tertib dalam menjalankan sholat, setiap selesai makan siang klien langsung mengambil air wudlu dan sholat dzuhur, kadang-kadang klien mengaji membaca ayat-ayat al quran Klien tampak selalu berdzikir dan berdoa setelah selesai sholat Klien kadang-kadang masih tampak sering menyendiriA : Masalah harga diri rendah belum teratasi P: Lanjutkan intervensi: Bina hubungan saling percaya Berikan presenting reality Dorong klien untuk mengungkapkan perasaanya Bantu klien mengidentifikasi segi-segi positif dari kekuatan-kekuatan yang dimilikinya Bantu klien mengembangkan segi positif tersebut dan beri kesempatan kepada klien untuk berpartisipasi.

Rino

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI (Kamis, 22 Januari 2014, 10.30 WIB)No. DxInteraksi Perawat- KlienKomunikasi terapeutikRasionalEvaluasiTTD

VerbalNon-Verbal

IP: Assalamualaikum mas, gimana perasaannya hari ini mas?

K: Waalaikumsalam, perasaannya sama kayak kemarin mba , seeneng

P: Gimana masih ingat dengan saya mas? Apa sudah lupa? Hehe

K: Hehe.. Masih mbak, mba Rino kan...

P: Betul sekali.. ternyata mas S belum lupa dengan saya ya. Seperti hal kesepakatan kemarin mas, kita akan ngobrol-ngobrol lagi ya, untuk mengulas kembali bagaimana cara untuk berinteraksi dengan teman dan peran diri mas sebagai seorang kepala rumah tangga

K: Bersedia mbak

P: Untuk kontrak waktunya mas, bagaimana nanti kita ngobrolnya sebentar seperti kemarin sekitar 10 menit

K: ya mas tidak apa-apa

P: Mas S maunya ngobrol dimana?K: Di meja kemarin saja mas

P: Mas S, Masih kesepian kah? Dan sering menyendiri?

K: sudah tidak ko mba..

P: Nah mas S, bisa tidak mas menunjukkan kepada saya bagaimana caranya biar mas tidak kesepian

K: dengan cara berkumpul dengan teman lain disini mas...

P: Nah mas disini temennya yang sudah kenal siapa saja?K : dengan mas M, dan mas P dan masih banyak lagi mba

P : Oh iya maas bagus , pantas mas sudah tampak ceria ya .. karena temennya sudah banyak ya mas.. heheK : iya mba.. temen nya sudah banyak

P: Oke baik mas S.. mas S ulasan tentang cara untuk berinteraksi dengan teman sudah kita bahas, sekrang saya mau bertanya kepada mas tentang tugas dan peran mas di rumah itu bagaimana, hany mengulas yang kemarin saja ya mas..

K: saya sebagi seorang suami dan kepala rumah tangga mba, yg tugas saya menafkahi anggota keluarga saya. Saya juga bekerja di bengkel.

P: Bagus mas S .. saya ulang kembali ya mas, jadi mas sudah bekerja ya, nah dengan hal itu, mas sudah memenuhi kewajiban mas sebagai seorang kepla rumah tangga, hehee.. percaya sj ya mas, bahwa rizqi itu sudah ada yang mengatur, InsyaAllah kalo mas mampu berusaha dengan baik, alloh akan menunjukkan kuasaNya dengan memberikan rizqiNya untuk mas.. Ammin..

K: iya mas Ammiin.. saya sudah tau ko mas,, bahwa semua itu sudah digariskan yang Maha Kuasa. Saya juga sekarang sring berdoa mas, semoga Alloh selalu meridloi kami

P: Bagus mas S, saya setuju dengan itu.. Hehehee mas berusaha dan semangat yah... kuatkan untuk berdekat diri kepadaNya..

K: iya mas..

P: Oke kalo begitu mas... ini sudah 10 menit, sesuai dengan kontrak kita tadi yah.. Nah, masmungkin nanti kita bs ngobrol-ngobrol lagi ya.. hehe.. jang bosan buat bercerita dengan saya ya.. hehe

K: Iya mas, mba.. terimakasih...

P: Memegang pundak klien

K: menjawab pertanyaan dengan penuh semangat

P: Mempertahankan kontak mata dengan klien

K : Mengangguk

P: Mempertahankan kontak mata dengan klien

K: tersenyum

P: Memberi pujian kepada klien

K: klien tersenyum,

P: menawarkan diri kepada klien

K: klien terlihat menjawab sesuai dengan yang dikatakan kemarin

P: Mempertahankan kontak mata dengan klien

K: kontak mata baik

P: Mempertahankan kontak mata dengan klien

K: Mengalihkan pandangan

P: Memberikan informasi dengan santai, Mempertahankan kontak mata dengan klien

K: Menganggukan kepala

P: memberikan informasi dengan santai

K: Menganggukkan kepala

P: Mempertahankan kontak mata dengan klien

K: Menjawab dengan baik pertanyaan perawat

P: berpamita dengan klien dengan berjabat tangan

K: klien membalas dengan jabat tangan dan tersenyum

Broad Opening

Reinforcement

Offering self

Exploring

Restating

Reinforcement

Terminasi

Membuka percakapan

Memberikan pujian/ kemampuan klien

Menawarkan diri tanpa respon bersyarat atau respon yang disyaratkan

Memvalidasi kembali kondisi klien

Menggali diri klien lebih dalam dan mengulang kembali cara yang diajarkan

Memberikan pujian

Berpamitan kepada klien

S: Klien mengatakan masih merasa minder dan masih malas interaksi dengan pasien yang lain.O: Klien tampak menyendiri dan diam Klien sering tidur Klien tampak jarang berinteraksi dengan pasien lainA: Klien belum mampu untuk meningkatkan harga dirinya (masih minder dan tidak percaya diri)

P: Lanjutkan intervensi: Bina hubungan saling percaya Dorong klien untuk mengungkapkan perasaanya

Rino