resume materi 1-aumen

8
Nama : Onwardani Retrianti Ayu Esthika Nim : 125020301111037 Kelas : CC Akuntansi TUGAS 1 RANGKUMAN “ Gambaran Umum Audit Manajemen “ Rabu, 25 Februari 2015 | 15:30 WIB I. Tahapan Audit Manajemen Tahapan menurut Buku IBK Bayangkara Dan Leo Herbert memiliki kesamaan dalam presepsi yakni: Tahap Tujuan Audit Pendahuluan Informasi latar belakang objek Penelaahan peraturan, ketentuan dan kebijakan Penemuan objec yang memiliki potensial kelemahan Menentukan audit sementara (tetantive audit objectif) Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen Menilai efektivitas pengendalian manajemen Memahami pengendalian yang berlaku Mengetahui potensi kelemahan aktivitas Mendukung audit sementara dan menjadikannya audit yang sesungguhnya (definitive audit objektif). Audit terinci Pengumpulan bukti yang cukup, relevan dan kompeten Pengembangan temuan à keterkaitan temuan satu dengan temuan yang lain à disajikan dalam kertas kerja audit (KKA) sebagai pendukung kesimpulan dan rekomendasi yang Tahapan Audit Manajemen Audit/ Survei Pendahulu an Review dan Pengujian atas Sistem Pengendalian Manajemen AuditTeri nci Pelaporan Tindak Lanjut

Upload: ayu-esthika

Post on 08-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Audit manajemen-pendahuluan

TRANSCRIPT

Nama: Onwardani Retrianti Ayu EsthikaNim: 125020301111037Kelas: CC AkuntansiTUGAS 1RANGKUMAN Gambaran Umum Audit Manajemen Rabu, 25 Februari 2015 | 15:30 WIB I. Tahapan Audit ManajemenTahapan menurut Buku IBK Bayangkara Dan Leo Herbert memiliki kesamaan dalam presepsi yakni:

TahapTujuan

Audit Pendahuluan Informasi latar belakang objek Penelaahan peraturan, ketentuan dan kebijakan Penemuan objec yang memiliki potensial kelemahan Menentukan audit sementara (tetantive audit objectif)

Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen Menilai efektivitas pengendalian manajemen Memahami pengendalian yang berlaku Mengetahui potensi kelemahan aktivitas Mendukung audit sementara dan menjadikannya audit yang sesungguhnya (definitive audit objektif).

Audit terinci Pengumpulan bukti yang cukup, relevan dan kompeten Pengembangan temuan keterkaitan temuan satu dengan temuan yang lain disajikan dalam kertas kerja audit (KKA) sebagai pendukung kesimpulan dan rekomendasi yang dibuat

Pelaporan Mengkomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi pihak yang berkepentingan laporan komprehensif menyajikan temuan penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit dan rekomendasi.

Tindak lanjut Mendorong pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut (perbankan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.

1. Audit pendahuluan ( Prelimenary Audite)

Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang terhadap objek yang diaudit. Di samping itu, pada audit ini juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang diaudit, serta menganalisis berbagai informasi yang telah diperoleh untuk mengidentifikasi hal-hal yang potensial mengandung kelemahan pada perusahaan yang diaudit. Dari informasi latar belakang ini, auditor dapat menentukan tujuan audit sementara(tentative audit objective).Dalam tahap audit ini audito dapat menentukan beberapa tujuan audit sementara.

2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen.

Tahapan ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dari hasil pengujian ini, auditor dapat lebih memahami pengendalian yang berlaku pada objek audit sehingga dengan lebih mudah dapat diketahui potensi-potensi terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang dilakukan. Jika dihubungkan dengan tujuan audit sementara yang telah dibuat pada audit pendahuluan, hasil pengujian pengendalian manajemen ini dapat mendukung tujuan audit sementara tersebut menjadi tujuan audit yang sesungguhnya(definitive audit objective),atau mungkin ada beberapa tujuan audit sementara yang gugur, karena tidak cukup (sulit memperoleh) bukti-bukti untuk mendukung tujuan audit tersebut.

3. Audit Terinci

Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan. Pada tahap ini juga dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan antara satu temuan dengan temuan yang lain dalam menguji permasalahan yang berkaitan dengan tujuan audit. Temuan yang cukup, relevan, dan kompeten dalam tahap ini disajikan dalam suatu kertas kerja audit (KKA) untuk mendukung kesimpulan audit yang dibuat dan rekomendasi yang diberikan.

4. Pelaporan

Tahapan ini bertujuan untuk mengomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Hal ini penting untuk menyakinkan pihak manajemen (objek audit) tentang keabsahan hasil audit dan mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan. Laporan disajikan dalam bentuk komprehensif (menyajikan temuan-temuan penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit dan rekomendasi). Rekomendasi harus disajikan dalam bahasa yang operasional dan mudah dimengerti serta menarik untuk ditindaklanjuti.

5. Tindak Lanjut

Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tindak lanjut bertujuan untuk mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Auditor tidak memiliki wewenang untuk mengharuskan manajemen melaksanakan tindak lanjut sesuai rekomendasi yang diberikan. Oleh karena itu, rekomendasi yang disajikan dalam laporan audit seharusnya sudah merupakan hasil diskusi dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan tindakan perbaikan tersebut. Suatu rekomendasi yang tidak disepakati oleh objek audit akan sangat berpengaruh pada pelaksanaan tindak lanjutnya. Hasil audit menjadi kurang bermakna apabila rekomendasi yang diberikan tidak ditindaklanjuti oleh pihak yang diaudit.

II. Sasaran Audit1. Kriteria (Criteria)Kriteria merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap individu/ kelompok di dalam perusahaan dalam melakukan aktivitasnya.

2. Penyebab (Cause)Penyebab merupakan tindakan (aktivitas) yang dilakukan oleh setiap individu/kelompok di dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat positif, atau sebaliknya negatif, program-program/aktivitas berjalan dengan tingkat efektivitas, efisiensi yang lebih rendah dari standar yang telah ditetapkan.

3. Akibat (effect) Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang berhubungan dengan penyebab tersebut. Akibat negatif menunjukan program/aktivitas berjalan dengan tingkat pencapaian yang lebih rendah dari kriteria yang ditetapkan. Sedangkan akibat positif menunjukan bahwa program/aktivitas telah berjalan secara baik dengan tingkat pencapaian yang lebih tinggi dari kriteria yang ditetapkan

III. Indikator Kinerja

1. Efektif Pencapaian goal, objective dan program dalam batas waktu yang ditargetkan, tanpa memperdulikan biaya yang dikeluarkan 2. Efisien Dengan biaya (input) yang sama bisa dicapai hasil (output) yang lebih besar 3. Ekonomis Hasil (output) diperoleh dengan biaya (input) yang lebih kecil/murah dan mutu yang sama APLIKASI AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI, EFEKTIFITAS dan EKONOMIS Hal yang perlu dievaluasi oleh auditor:1. Efektifitas struktur organisasi, job description, dan penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan 2. Efektifitas management control system sesuai dengan perkembangan perusahaan 3. Internal control yang dapat menjamin keamanan harta dan sumber daya perusahaan 4. Budget perusahaan yang dibandingkan dengan realisasi, serta analisis variance-nya 5. Accounting dan operating manual perusahaan 6. Jenis dan waktu laporan intern yang disampaikan kepada manajemen, berikut analisa dan komentar 7. Rasio untuk mengukur likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas dibandingkan dengan rasio industri

IV. Program Audit Manajemen

Program kerja audit merupakan rencana dan langkah kerja yang harus dilakukan selama audit, yang didasarkan atas tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta informasi yang ada tentang program/aktivitas yang diaudit. Ada beberapa ,manfaat dari penyusunan program kerja audit, antara lain :1. Merupakan suatu rencana yang sistematis tentang setiap tahap kegiatan yang bisa dikomunikasikan kepada semua tim audit2. Merupakan landasan yang sistematis dalam memberikan tugas kepada para auditor dan supervisornya3. Sebagai dasar untuk membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah disetujui dan dengan standar serta persyaratan yang telah ditetapkan4. Dapat membantu para auditor yang belum berpengalaman dan membiasakan mereka dengan ruang lingkup, tujuan, serta langkah-langkah kegiatan audit5. Dapat membantu auditor untuk mengenali sifat pekerjaan yang telah dikerjakan sebelumnya6. Dapat mengurangi pengawasan langsung oleh supervisorSetiap program kerja audit biasanya mengandung empat hal pokok yaitu:1. Informasi pendahuluan yang memuat : Informasi latar belakang mengenai program/aktivitas yang diaudit yang berguna bagi para auditpr dalam memahami dan melaksanakan program kerja auditnya Komentar berbagai pihak yang berkompeten berkaitan dengan tujuan audit, termasuk komentar auditor sendiri2. Pertanyaan tujuan audit, menyajikan tentang : Tujuan yang ingin dicapai berkaitan dengan permsalahan yang dihadapi dan perbaikan yang diharapkan dapat tercapai Cara pendekatan audit yang dipilih Pola pelaporan yang dikehendaki3. Instruksi-instruksi khusus4. Langkah-langkah kerjaSemua langkah kerja disusun dalam bentuk instruksiKetentuan yang harus diperhatikan dalam menyusun program audit :1. Tujuan audit harus dinyatakan secara jelas dan harus dapat dicapai atas dasar pekerjaan yang direncanakan dalam program kerja audit2. Program kerja audit harus disusun sesuai dengan penugasan yang bersangkutan3. Setiap langkah kerja harus berbentuk instruksi-instruksi mengenai pekerjaan yang haarus dilakukan4. Setiap langkah kerja merinci pekerjaan yang harus dilakukan disertai alas an-alasannya5. Program kerja audit harus menggambarkan urutan prioritas langkah-langkah kerja yang harus dilaksanakan6. Program kerja audit harus fleksibel dan setiap perubahan yang dilakukan harus dengan persetujuan auditor7. Program kerja audit hendaknya hanya berisi informasi yang perlu untuk melaksanakan audit dan evaluasi secara tepat8. Program kerja audit tidak boleh memuat perintah untuk memperoleh informasi yang telah ada dalam permanen file9. Program kerja audit harus menyertakan taksiran-taksiran waktu yang diperlukan sesuai dengan rencana kerja audit untuk melaksanakan kegiatan yang bersangkutan10. Program kerja audit disiapkan oleh ketua tim audit dan harus dibahas bersama-sama dengan pengawas dan seluruh anggota tim audit.Program Audit Manajemen1. Memperoleh pemahaman tetang bisnis dan kegiatan organisasi tersebut2. Memperoleh bukti audit tetang efektifitas rancangan dan operasi kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern kegiatan organisasi tersebut.3. Memberikan bukti meliputi bukti tentang kelayakan lap.keuangan suatu organisasi.

V. Laporan audit ManajemenPelaporan adalah bagian akhir dari proses audit manajemen. Pelaporan merupakan pengkomunikasian temuan dan rekomendasi auditor untuk meyakinkan manajemen mengenai keabsahan hasil audit melalui suatu laporan komprehensif yang memuat temuan penting yang mendukung kesimpulan dan disajikan dalam bahasa operasional yang mudah dimengerti.PerbedaanPersamaan

Tidak menggunakan standar. Tiap laporan berbeda dan terpisah dengan laporan lain. Tidak ada keseragaman penyajian, begitu juga dalam standard bahasa. Auditor harus mendeskripsikan dan menjelaskan secara detail program atau aktivitas yang telah diperiksa dalam audit kinerja yang dilakukannya. Kedua tipe audit mengikuti pendekatan yang logis dalam penulisan laporan. Kedua tipe laporan mengikuti susunan laporan yang logis. Sama-sama melakukan pengungkapan, yakni opini, tetapi pada audit manajemen disertai pemberian kesimpulan dan rekomendasi.

Cara Penyajian Laporan Audit ManajemenAda dua cara penyajian laporan audit manajemen, yaitu:1. Cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang diperoleh dalam setiap tahapan audit. Sesuai dengan tahapan-tahapan audit, auditor mengorganisasikan laporan hasil auditnya berdasarkan apa saja yang dilakukan dan yang ditemukan selama melaksanakan tahapan-tahapan audit.2. Cara penyajian yang arus informasi yang menitikberatkan penyajian kepada kepentingan para pembaca (pengguna) laporan.Umumnya para pengguna laporan lebih berkepentingan terhadap temuan auditnya daripada bagaimana auditor melakukan audit. Dengan demikian dibutuhkan penyajian laporan yang dapat menjawab pertanyaan pengguna laporan dengan cepat, biasanya berupa berupa kesimpulan atas audit. Dalam penyajian ini, auditor mengikuti format sebagai berikut:1. Informasi latar belakang.2. Kesimpulan audit disertai dengan bukti-bukti yang cukup untuk mendukung kesimpulan audit.3. Rumusan rekomendasi.4. Ruang lingkup audit.