resume jadi

Upload: yogi-wiguna

Post on 12-Oct-2015

62 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

I. SKRINING RESEPKelengkapan Administrasi Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI No.1027/MENKES/SK/IX/2004 mengenai standar pelayanan kefarmasian di apotek, persyaratan administratif dalam dalam penulisan resep meliputi:

TRANSCRIPT

RESEPdr. ADSIP.446/373/U.II/DiskesJl. Diponegoro DenpasarTelp : 0361 255914

23 Maret 2013R/Sumagesic No. XS 4 dd Iparaf dokterR/ Cortidex 0,5 mgNo. VS 3 dd Iparaf dokterR/ Lapicef 500 mgNo XVS 2 dd Iparaf dokter

Pro: Putu SunayaUmur: DewasaNo.telp: -

I. SKRINING RESEPKelengkapan Administrasi Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI No.1027/MENKES/SK/IX/2004 mengenai standar pelayanan kefarmasian di apotek, persyaratan administratif dalam dalam penulisan resep meliputi: Nama, SIP dan alamat dokter Tanggal penulisan resep tanda tangan/paraf dokter penulis resep nama, alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien nama obat, potensi, dosis, jumlah yang minta cara pemakaian yang jelas informasi lainnya

Kelengkapan ResepAdaTidak ada

Identitas dokter / Rumah SakitNama Dokter

SIP

Alamat praktek dokter

No Telp

InscriptioTanggal penulisan R/

Tempat penulisan R/

InvecatioTanda R/

PraescriptioNama obat

Jumlah obat

SubscriptioParaf dokter

SignaturaAturan pakai

SubscriptioParaf dokter

Identitas pasienNama

Alamat

Umur

Dari data-data yang tertera di dalam tabel tersebut, dapat disimpulkan resep di atas belum lengkap, karena pada resep di atas tidak tercantum tempat penulisan resep dan ketidak lengkapan identitas pasien ( alamat pasien ). Penulisan identitas pasien secara lengkap diperlukan untuk menghindari terjadinya medication error seperti perhitungan dosis dan juga kesalahan pemberian obat, atau admintrasi yang kurang sehingga pasien dapat mudah dihubungi. Sedangkan tempat penulisan resep yang termasuk dalam identitas dokter penulis resep diperlukan untuk mengetahui dimana tempat resep tersebut dibuat, dan untuk menghindari pemalsuan resep oleh orang yang tidak bertanggung jawab.Meskipun dalam resep tersebut tidak lengkap namun resep tersebut tetap dapat diproses lebih lanjut. Secara umum informasi penting yang diperlukan untuk meracik resep tersebut telah tersedia sehingga resep bisa di proses.

II. INFORMASI OBAT2.1 SumagesicBerikut adalah informasi dari Sumagesic tablet : KomposisiSetiap tablet mengandung: Paracetamol 600 mg

PabrikPT Medifarma Lab

FarmakologiSumagesic adalah analgetik - antipiretik pilihan utama bagi penderita yang peka terhadap asam asetilsalisilat dan obat-obatan sejenis. Sumagesic dua kali lebih aman daripada asam asetilsalisilat dan jauh lebih aman dibandingkan dengan obat-obat analgetik - antipiretik lainnya. Sumagesic tidak menyebabkan iritasi lambung, karenanya dapat diberikan dengan aman kepada penderita-penderita hiperasiditas (pengeluaran asam lambung yang berlebihan), tukak lambung dan gastritis (radang pada lambung).

IndikasiSumagesic ideal untuk menyembuhkan rasa sakit termasuk sakit kepala, sakit gigi, sakit pada otot dan persendian, rheumatoid arthritis, osteoarthritis dan sakit karena trauma ringan dan tindakan pembedahan. Juga ideal untuk menurunkan demam yang menyertai flu, masuk angin, tonsilitis, tuberkulosis dan infeksi-infeksi lainnya.

Kontra Indikasi Hipersensitif terhadap paracetamol dan defisiensi glucose 6 - fosfat dehydrogenase. Tidak boleh digunakan pada penderita dengan gangguan fungsi hati.

Efek Samping Dosis besar dapat menyebaban kerusakan fungsi hati.

Dosis( 3 - 4 kali sehari ) Anak - anak . 1/4 - 1/2 tablet Dewasa . . . . . 1 tablet Atau menurut petunjuk dokter.

Peringatan dan Perhatian

Pemberian harus berhati hati pada pasien dengan gangguan ginjal serta penggunaan jangka lama pada pasien anemia. Harap ke dokter bila gejala demam belum sembuh dalam 2 hari atau rasa sakit tidak berkurang selama 5 hari.

Interaksi Obat Paracetamol diduga dapat menaikkan aktivitas koagulan dari kumarina.

2.2 CortidexBerikut ini adalah informasi mengenai Cortidex tablet : KomposisiTiap tablet mengandung : Dexamethasone 0.5 mg

PabrikSanbe Farma

FarmakologiCortidex merupakan golongan adrenokortikosteroid sintetik long acting yang terutama mempunyai efek glukokortikotiroid dan mempunyai aktifitas anti inflamasi, antialergi, hormonal dan efek metabolik. Dexamethason diabsorpsi melalui saluran cerna.

IndikasiCortidex dapat sebagai anti radang misalnya pada arthritis, untuk penyakit alergi seperti penyakit serum dan asma. Untuk penyakit gangguan pada darah misalnya leukili akut.

Kontra IndikasiPenderita dengan ulkus peptikum, osteoporosis, psikosis

Efek Samping Saluran pencernaan : tukak lambung dengan kemungkinan perforasi dan pendarahan, pankreatitis, distensi abdominal dan esofagus ulseratif. Muskuloskeletal : otot lemas, miopati steroid, kehilangan massa otot, osteoporosis, kompressi fraktur vertebral, fraktur patologik pada tulang panjang dan osteonekrosis. Sistem saraf : sakit kepala, vertigo, kejang, tekanan intrakranial bertambah dengan edema papil (pseudo tumor). Gangguan cairan dan elektrolit : retensi cairan dan natrium (edema) jarang terjadi karena hanya sedikit mempunyai efek mineralokortikoid. Edema ini dapat terjadi pada pasien yang terganggu kecepatan glomerulusnya, hipokalemia, hipertensi serta gagal jantung bawaan.

DosisDewasa : 0,5 9 mg per hari. (rata - rata 1,5 mg - 3 mg per hari)Anak : < 1 tahun : 0.1-0.25 mg, 2 kali sehari 1-5 tahun : 0.25-1 mg , 2 kali sehari 6-12 tahun : 0.25-2 mg, 2 kali sehari

Peringatan dan Perhatian

Hati-hati penderita penyakit jantung, diabetes mellitus, ginjal dan hati, penyakit infeksi terutama pada mata, infeksi lain yang disebabkan oleh virus

Interaksi Obat-

2.3 Lapicef Berikut ini adalah informasi mengenai Lapicef kapsul : KomposisiTiap kapsul mengandung : Cefadroxil monohydrate 500 mg

PabrikLapi

FarmakologiLapicef merupakan salah satu antibiotika golongan sefalosporin oral yang aktif terhadap organisme Gram positif dan negatif, serta bakterisidal dengan cara menghambat sintesis dinding sel bakteri.

IndikasiInfeksi saluran nafas atas dan bawah, ISK, infeksi kulit dan jaringan lunak, osteomielitis akut.

Kontra IndikasiHipersensitif terhadap sefalosporin

Efek SampingMual, muntah, diare, reaksi alergi

DosisDewasa : 2 kali sehari 1 - 2 g. ISK tidak terkomplikasi : 1-2 g/hari dibagi 1-2 dosis. ISK terkomplikasi : 1 kali sehari 2 g. Infeksi kulit : 1 g/hari, terbagi menjadi 1-2 dosis selama 10 hari. Infeksi saluran napas : Ringan : 1 g/hari dalam 2 dosis. Berat : 1-2 g/hari dalam 2 dosis. Anak : 30 mg/kg BB/hari dalam dosis terbagi

Peringatan dan Perhatian

Gagal ginjal, superinfeksi, hipersensitif terhadap penisilin, reaksi alergik. Hamil, laktasi

Interaksi Obat-

III. ANALISIS RESEPNama obatKandunganIndikasi

Sumagesic tabletSetiap tablet mengandung: Asetaminophen 600 mg

SUMAGESIC ideal untuk menyembuhkan rasa sakit termasuk sakit kepala, sakit gigi, sakit pada otot dan persendian, rheumatoid arthritis, osteoarthritis dan sakit karena trauma ringan dan tindakan pembedahan. Juga ideal untuk menurunkan demam yang menyertai flu, masuk angin, tonsilitis, tuberkulosis dan infeksi-infeksi lainnya.

Cortidex tabletTiap tablet mengandung : Dexamethasone 0.5 mgCortidex dapat sebagai anti radang misalnya pada arthritis, untuk penyakit alergi seperti penyakit serum dan asma. Untuk penyakit gangguan pada darah misalnya leukili akut.

Lapicef kapsulTiap kapsul mengandung : Cefadroxil monohydrate 500 mgInfeksi saluran nafas atas dan bawah, ISK, infeksi kulit dan jaringan lunak, osteomielitis akut.

IV.ANAMNESA KEFARMASIANBerdasarkan indikasi obat-obatan yang terdapat pada resep di atas, Farmasis menduga pasien Putu Sunaya mengalami infeksi saluran pernafasan atas ( ISPA ) yaitu radang tenggorokan ( faringitis ) yang disertai demam tinggi. Faringitis adalah peradangan pada mukosa faring dan sering meluas ke jaringan sekitarnya. Faringitis biasanya timbul bersama-sama dengan tonsilisitis, rhinitis dan laryngitis. Faringitis mempunyai karakteristik yaitu demam yang tiba-tiba, nyeri tenggorokan, nyeri telan, adenopati servikal, malaise dan mual. Faring palatum, tonsil berwarna kemerahan dan tapak adanya pembengkakan. Eksudat yang purulen mungkin menyertai peradangan. Gambaran leukositosis dengan dominasi neutrofil akan dijumpai. Faringitis didiagnosis dengan cara pemeriksaan tenggorokan , kultur swab tenggorokan. pemeriksaan kultur memiliki sensitivitas 90-95% dari diagnosis, sehinga lebih diandalkan sebagai penentu penyebab faringitis yang diandalkan dijumapai. Untuk penanganan penyakit faringitis pada resep ini di berikan antibiotic yaitu lapicef tablet yang mengandung cefadroxil 500 mg. Cefadroxil merupakan antibiotic golongan sefalosporin generasi pertama, yang biasa digunakan untuk penanganan infeksi saluran pernafasan atas ( faringitis ) terutama yang disebabkan oleh bakteri streptococcus pyogenes yang merupakan streptocci grup A hemolitik. Dan cortidex yang mengandung deksametason 0,5 mg yang digunakan untuk semua penyakit yang dapat diobati dengan kortikosteroid secara sistemik dan sebagai anti peradangan. Sedangkan Sumagesic mengandung paracetamol 600 mg , dalam dosis ini sumagesic ditujukan untuk menurunkan panas tiba-tiba yang di sebabkan oleh radang tenggorokan ( faringitis ) dan ditujukan untuk menghilangkan nyeri telan dan nyeri tenggorokan.

V. PENILAIAN PENGOBATAN RASIONAL Penggunaan obat yang rasional dapat dikatakan apabila sesuai dengan indikasi penyakit, tersedia setiap saat dengan harga terjangkau, diberikan dengan dosis yang tepat, cara pemberian dengan interval waktu pemberian yang tepat lama pemberian yang tepat obat yang diberikan harus efektif, dengan mutu terjamin dan aman. Selain itu, farmasis hendaknya waspada dengan efek samping yang dimiliki suatu obat yang ditawarkan. 4T 1W merupakan patokan yang dipakai untuk menilai suatu pengobatan itu rasional atau tidak. 4T 1W yaitu:

1. Tepat IndikasiKetepatan indikasi obat didasarkan atas ketepatan diagnose dan keluhan dari pasien Putu Sunaya. Berdasarkan anamneses kefarmasian yang telah dilakukan pasien menderita Faringitis yang disertai dengan demam. Obat-obat yang diberikan sudah tepat indikasi.Lapicef yang mengandung cefadroxil 500 mg bekerja dengan mengikat satu atau lebih dari penisilin-pengikat protein ( PBPs) yang menghambat langkah transpeptidaton akhir sintetis peptidoglikan di dinding sel bakteri, sehingga menghambat biosintetis yang mengakibatkan kematian sel bakteri. dan Cortidex diberikan untuk obat anti radang yang mempunyai efek glukokortiroid. Sedangkan Sumagesic yang mengandung paracetamol 600 mg diberikan untuk penanganan demam , nyeri telan dan nyeri tenggorokan yang dialami pasien. Obat _ obat yang diberikan sudah tepat indikasi 2. Tepat ObatObat-obat yang didapatkan oleh pasien diatas adalah sumagesic tablet, cortidex 0,5 mg tablet dan lapicef 500 mg tablet.a. Lapicef yang mengandung cefadroxil diberikan untuk pengobatan infeksi yang dialami pasien. penggunaan lapicef secara oral bisa digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernafasan bagian atas baik ringan hingga sedang. Lapicef merupakan Drug of Choice dari penyakit saluran pernafasan setelah penggunaan antibiotik spectrum luas tidak memberikan outcome.b. Cortidex mengandung deksametason 0,5 mg diberikan sebagai anti radang , sehingga obat ini tepat diberikan untuk pengobatan radang tenggorokan ( faringitis ) yang dialami pasien.c. Sumagesic mengandung paracetamol 600 mg bekerja dengan menghambat sintesis prostaglandin dalam system saraf pusat ( CNS ) dan memblokir generasi nyeri impuls perifer serta mengahsilkan antipyresis dari penghambat hipotalamc heat-regulating center. paracetamol merupakan obat yang tepat untuk penanganan demam dan nyeri pada pasien.

3. Tepat DosisNama ObatDosis Obat dalam LiteraturAturan Pemakaian dalam ResepKeterangan

Sumagesic 600 mg( 3 - 4 kali sehari ) Dewasa . . . . . 1 tablet

Digunakan 4 x 1 kaplet

Masuk rentang terapi

Cortidex 0,5 mgDewasa : 0,5 9 mg per hari. (rata - rata 1,5 mg - 3 mg per hari)

Digunakan 3 x 1 tablet.Masuk rentang terapi

Lapicef 500 mgDewasa : 2 kali sehari1 - 2 g.Digunakan 2 x 1 tablet.Masuk rentang terapi

Menurut literatur dosis ketiga jenis obat di atas masuk kedalam rentang terapi. Jadi ketiga obat ini dapat diberikan kepada pasien karena telah memenuhi range terapi obat tersebut.4. Tepat PasienObat - obat yang di resepkan sudah tepat, Dilihat dari dosis yang diberikan pasien tersebut adalah dewasa. Sumagesic , cortidex dan lapicef merupakan sediaan berbentuk padat yaitu tablet sehingga sediaan ini sudah tepat diberikan untuk pasien dewasa. Selain itu pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat yang didapatkan pasien.5. Waspada Efek SampingEfek samping suatu obat adalah segala sesuatu khasiat yang tidak diinginkan untuk tujuan terapi yang dimaksudkan pada dosis yang dianjurkan. Efek samping yang sering terjadi dari obat-obat yang diberikan dan patut diwaspadai oleh pasien diantaranya : Lapicef memiliki efek samping Mual, muntah, diare, reaksi alergi Cortidex 0,5 mg memiliki efek samping Ulkus peptikum, Osteoporosis, Fraktur vertebra Sumagesic memiliki efek samping reaksi hypersensitive

Jadi dapat disimpulkan peresepan obat diatas adalah rasional sehingga dapat diproses untuk penyiapan obat

VI. PERACIKAN OBAT1. Farmasis menerima resep dari pasien.2. Resep tersebut dibaca dan selanjutnya diberikan harga.3. Ambil sediaan Sumagesic sebanyak 10 tabet, Cortidex sebanyak 5 tablet dan Lapicef kapsul sebanyak 15 kapsul.4. Beri penandaan pada klip obat (etiket putih) untuk masing-masing sediaan sebagai berikut :1. Sumagesic tablet : 4 kali sehari 1 tablet.1. Cortidex tablet: 3 kali sehari 1 tablet.1. Lapicef kapsul: 2 kali sehari 1 kapsul

Sumagesic tablet : No : 1Tgl : 23/9/2013

Putu Sunaya 4 x sehari 1

TabletKapsulBungkus sebelum / sesudah makan

Cortidex tablet : No : 2Tgl : 23/9/2013

Putu Sunaya 3 x sehari 1

TabletKapsulBungkus sebelum / sesudah makan

Lapicef kapsul :No : 3Tgl : 23/9/2013

Putu Sunaya 2 x sehari 1

Tabletdihabiskan

KapsulBungkus sebelum / sesudah makan

5. Masukkan obat -obatan tersebut ke dalam klip obat sesuai dengan etiketnya masing - masing.6. Obat - obat tersebut diberikan kepada petugas untuk dicek kembali, setelah itu obat diberikan langsung diberikan kepada pasien.

VII. PENYERAHAN DAN KIE0. Pasien diberikan 3 jenis obat, yaitu Sumagesic tablet sebagai penurun panas, pengurang rasa nyeri, Cortidex tablet sebagai anti radang nya serta Lapicef kapsul sebagai obat untuk mengatasi infeksi, karena infeksi saluran pernafasan atas. Semua sediaan tersebut berbentuk tablet dan kapsul yang di konsumsi setelah makan.0. Pasien diberikan informasi mengenai cara pemakaian obat-obat tersebut yang sudah tertera pada tiap - tiap etiket. Yang mana untuk Sumagesic pemakaiannya 4 kali sehari 1 tablet, Cortidex pemakaiannya 3 kali sehari 1 tablet serta Lapicef pemakaiannya 2 kali sehari 1 kapsul, dihabiskan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2013.PIO(Pelayanan Informasi Obat).Jakarta.Departemen Kesehatan RI. Anonim.2011.sumagesic tablet.http://www.dechacare.com/SUMAGESIC-P593.html. diakses pada tanggal 25 september 2013 Anonim.2012. cortidex tablet. http://katalog.apotekpratama.com/cortidex/. diakses pada tanggal 25 september 2013 Anonim.2011.lapicef kapsul.http://www.apotikantar.com/lapicef_500_mg_kapsul. diakses pada tanggal 25 september 2013. Balai Besar POM. 2011. ISPA.http://www.kajianpustaka.com/2013/07/infeksi-saluran-pernafasan-akut-ispa.html#.UkQYKWdbh5o.diakses pada tanggal 25 september 2013.

11614