resume implementasi k-13 di smp n 1 mojolaban

12
Implementasi Standar Proses Kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Mojolaban A. Profil Sekolah SMP Negeri 1 Mojolaban terletak di Kecamatan Mojolaban, tepatnya berada di Desa Klumprit Jalan Mayor Achmadi No. 191 Mojolaban Telp. (0271) 611536 Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah. Letak SMP Negeri 1 Mojolaban yang strategis menjadikannya sekolah rujukan siswa Sekolah Dasar. SMP Negeri 1 Mojolaban mulai beroperasi tahun 1965 berdiri di atas lahan seluas 3.235 m² dengan luas bangunan 1.613 m², dan memiliki 20 rombongan belajar. Hasil akreditasi yang dilaksanakan Badan Akreditasi Nasional (BAN) yang tertuang pada sertifikat akreditasi Nomor DPO.08820 tanggal 18 Maret 2008 memiliki status akreditasi A plus. B. Implementasi Standar Proses Kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Mojolaban. SMP Negeri 1 Mojolaban merupakan salah satu SMP yang ditunjuk sebagai sekolah percontohan pelaksana Kurikulum 2013 bersama SMP Negeri 1 Sukoharjo, SMP Negeri 3 Sukoharjo, SMP Negeri 2 Weru, SMP Negeri 1 Kartasura, dan SMP Al Azhar. Sejumlah guru SMP Negeri 1 Mojolaban telah mengikuti workshop kurikulum 2013 yang diadakan oleh kementrian pendidikan nasional. 1

Upload: pipit-wahyu-pinilih

Post on 19-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Implementasi K-13 Di Smp n 1 Mojolaban

Implementasi Standar Proses Kurikulum 2013

di SMP Negeri 1 Mojolaban

A. Profil Sekolah

SMP Negeri 1 Mojolaban terletak di Kecamatan Mojolaban,

tepatnya berada di Desa Klumprit Jalan Mayor Achmadi No. 191 Mojolaban

Telp. (0271) 611536 Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah. Letak

SMP Negeri 1 Mojolaban yang strategis menjadikannya sekolah rujukan

siswa Sekolah Dasar.

SMP Negeri 1 Mojolaban mulai beroperasi tahun 1965 berdiri di atas

lahan seluas 3.235 m² dengan luas bangunan 1.613 m², dan memiliki 20

rombongan belajar. Hasil akreditasi yang dilaksanakan Badan Akreditasi

Nasional (BAN) yang tertuang pada sertifikat akreditasi Nomor DPO.08820

tanggal 18 Maret 2008 memiliki status akreditasi A plus.

B. Implementasi Standar Proses Kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Mojolaban.

SMP Negeri 1 Mojolaban merupakan salah satu SMP yang ditunjuk

sebagai sekolah percontohan pelaksana Kurikulum 2013 bersama SMP

Negeri 1 Sukoharjo, SMP Negeri 3 Sukoharjo, SMP Negeri 2 Weru, SMP

Negeri 1 Kartasura, dan SMP Al Azhar. Sejumlah guru SMP Negeri 1

Mojolaban telah mengikuti workshop kurikulum 2013 yang diadakan oleh

kementrian pendidikan nasional.

Kurikulum 2013 diterapkan pada kelas VII tahun ajaran 2013/ 2014.

Penerapan kurikulum 2013 dilaksanakan sebaik-baiknya oleh guru yang

ditunjuk. Pelaksanaan kurikulum 2013 mengacu pada permendikbud no. 32

Tahun 2013 tentang kurikulum 2013, sedangkan proses pembelajaran

mengacu pada permendikbud no. 65 tahun 2013 tentang standar proses

kurikulum.

Pada permendikbud no. 65 tahun 2013 terdapat beberapa butir

perubahan standar proses dari kurikulum KTSP menuju kurikulum 2013.

Perubahan tersebut meliputi:

1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;

2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis

1

Page 2: Resume Implementasi K-13 Di Smp n 1 Mojolaban

aneka sumber belajar;

3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan

pendekatan ilmiah;

4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis

kompetensi;

5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;

6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju

pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;

7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;

8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills)

dan keterampilan mental (softskills);

9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan

peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;

10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan

(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun

karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses

pembelajaran (tut wuri handayani);

11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;

12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,

siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.

13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan

14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta

didik.

Pada pembelajaran IPA yang diamati pada hari Rabu, 30 April

2014, sebagian besar indikator standar proses tersebut sudah muncul dan

hanya sebagian kecil saja yang belum muncul. Berikut perbandingan

pelaksanaan kurikulum 2013 secara ideal dan secara realita ditinjau dari

permendikbud No. 65 tahun 2013 dan realita pembelajaran di SMP Negeri 1

Mojolaban.

2

Page 3: Resume Implementasi K-13 Di Smp n 1 Mojolaban

Standar Proses(Permendikbud No. 65 Tahun

2013)

Pelaksanaan Di SMP Negeri 1 Mojolaban

1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;

1. Peserta didik mencari tahu dengan cara diskusi dengan rekan sebaya, bertanya pada guru, dan mencari melalui mesin pencari di internet.

2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar;

2. Sumber belajar dari buku pegangan, lingkungan sekitar, dan internet.

3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;

3. Pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach) dengan mendayagunakan lingkungan sekitar, buku pegangan, dan kit percobaan.

4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;

4. Pembelajaran berbasis konten, guru menyampaikan materi berdasarkan pengetahuan yang telah didapatkan oleh peserta didik melalui pendekatan scientific approach, akan tetapi guru masih terpaku pada jam mengajar per semester, sehingga masih berorientasi juga pada pembelajaran menuntaskan materi pada semester tersebut.

5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;

5. Pembelajaran ipa dan ips dilaksanakan secara terpadu tidak lagi terpisah-pisah.

6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;

6. Pada penarikan kesimpulan eksperimen, guru mengapresiasi kesimpulan-kesimpulan yang berbeda-beda yang disampaikan oleh masing-masing kelompok

7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;

7. Belum nampak pada pembelajaran.

8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills);

8. Guru menunjukkan upaya menuju keseimbangan hardskill dan softskill dengan penggunaan metode eksperimen yang berarti mendayagunakan operasi organ tubuh dan sikap sosial mereka dalam

3

Page 4: Resume Implementasi K-13 Di Smp n 1 Mojolaban

bekerjasama dengan sesama anggota kelompok.

9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;

9. Belum nampak dalam pembelajaran.

10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);

10. Pada pembelajaran materi interaksi komponen biotik dan abiotik di lingkungan sekolah, guru mempersilakan siswa memilih tempat yang menunjukkan adanya interaksi komponen biotik dan abiotik, tujuannya adalah agar siswa memiliki kemauan yang tinggi untuk belajar ketika mereka dibiarkan memilih tempat yang disukai, serta membiarkan mereka kreatif menentukan objek yang diteliti.

11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;

11. Pembelajaran juga berlangsung di luar kelas, seperti melakukan pengamatan di lingkungan sekolah, selain itu, guru memberikan tugas rumah dengan tujuan membelajarkan siswa di rumah.

12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.

12. Pembelajaran sering dilaksanakan dengan metode diskusi, sehingga sesama peserta didik bertukar pikiran dan saling melengkapi pengetahuan temannya.

13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan

13. Peserta didik diperbolehkan mengakses internet untuk mencari atau memperluas pengetahuan yang dimiliki.

14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

14. Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan eksperimen terdapat beberapa anak yang malah bercanda dengan teman-temannya, melihat hal tersebut guru memberikan perhatian yang lebih terhadap anak tersebut.

4

Page 5: Resume Implementasi K-13 Di Smp n 1 Mojolaban

Dari hasil observasi pelaksanaan kurikulum 2013 di SMP Negeri 1

Mojolaban dapat disimpulkan bahwa SMP negeri 1 Mojolaban telah

melaksanakan kurikulum 2013 dengan sebaik-baiknya, walaupun masih

terdapat beberapa kekurangan diantaranya potensi anak yang masih perlu

dikembangkan agar pelaksanaan pembelajaran scientific approach dapat

terlaksana dengan baik.

5

Page 6: Resume Implementasi K-13 Di Smp n 1 Mojolaban

Lampiran

A. Laporan Wawancara

Narasumber : Wiji Hastuti, S.Pd (Guru IPA Kelas VII)

No Pertanyaan Jawaban1. Bagaimana pendapat Ibu tentang

kurikulum K-13 dan perbandingannya dengan kurikulum yang lama?

Menurut saya, kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang baik. Jika disuruh untuk membandingkannya dengan KTSP, mungkin K-13 ini akan menghasilkan output atau keluaran yang lebih baik, sebab K-13 menggunakan pendekatan Saintific Approach. Pendekatan tersebut saya rasa merupakan salah satu keunggulan K-13 dibandingkan kurikulum sebelumnya. Sebab dengan pendekatan saintific approach peserta didik dituntut menemukan ilmu yang dicari melalui kehidupan sehari-hari, apalagi untuk mata pelajaran IPA, hal itu mudah dilakukan karena IPA adalah ilmu yang mempelajari alam sekitar.

2. Bagaimana pendekatan yang Ibu lakukan dalam proses pembelajaran? Kendala apa yang terjadi dalam penggunaannya?

Di K-13 ini Saya menggunakan pendekatan saintifik, tentu saja terjadi kendala, dan kendalanya berupa sarana dan prasarana, untuk beberapa materi kan membutuhkan sarana dan prasarana yang tepat, seperti LCD

3. Dalam proses pembelajaran di K-13 ini murid harus lebih banyak mencari tahu, bagaimana cara yang Ibu lakukan untuk mewujudkan hal ini? Apakah metode yang sesuai?

Saya mewujudkan itu dalam bentuk pengarahan, anak-anak Saya suruh untuk membuat kelompok-kelompok diskusi, metode eksperimen yang materinya bisa dilihat pada buku paket dan LCD

4. Hubungannya dengan saintifik approach, apakah siswa dalam proses pembelajaran sudah melaksanakan praktikum dalam mata pelajaran Fisika? Kemudian untuk materi yang ruang lingkupnya abstrak, bagaimana pelaksanaannya?

Sebagian besar sudah, namun karena karakter siswa yang berbeda-beda, maka ada yang ngobrol, main sendiri, bahkan tidak berdiskusi. Untuk yang ruang lingkupnya abstrak maka pembelajaran dilakukan melalui penayangan gambar-gambar dari LCD misalnya, yang kemudian nantinya mereka diskusikan bersama dengan kelompok mereka

6

Page 7: Resume Implementasi K-13 Di Smp n 1 Mojolaban

5. Di akhir pembelajaran, apakah siswa diberikan tugas terstruktur? Dalam bentuk apa tugas tersebut? (Online/Tertulis)

Ya. Bentuknya seperti, pembuatan kliping (untuk materi yang abstrak) dan tertulis dalam bentuk PR

6. Apakah Ibu merasa kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan K-13

Tidak juga, kurikulum ini sebenarnya memudahkan kerja guru, sebab guru hanya sebagai fasilitator, mengontrol kegiatan anak, kesulitannya pada penilaiannya yang berbentuk otentik, jadi guru dituntut mengamati setiap siswa, padahal guru di kelas hanya 1 siswanya 24.

B. Dokumentasi

Gambar 1. Wawancara dengan guru IPA, Ibu Wiji Hastuti, S.Pd

Gambar 2. Siswa menyimpulkan hasil ekpserimen di

dalam kelas dengan bimbingan guru

7

Page 8: Resume Implementasi K-13 Di Smp n 1 Mojolaban

Gambar 3. Siswa menuliskan hasil eksperimen kelompoknya di papan tulis

8