resume fito mammad

Upload: rachmad-dwi-p

Post on 04-Jun-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Resume Fito Mammad

    1/10

    Nama : Rachmad Dwi Pramudiyanto

    NIM : H3511013

    Prodi : D3 Agribisnis minat Agrofarmaka

    Mata Kuliah : Fitofarmaka

    Tugas Resume Mata Kuliah Fitofarmaka

    1. FitofarmakaFitofarmaka menurut bahasa, farmakon yaitu Obat dan Phyto yaitu

    Tumbuhan. Fitofarmaka dapat diartikan sebagai obat yang dibuat

    menggunakan bahan baku tumbuhan. Pengertian Fitofarmaka secara luas

    adalah sediaan obat yang telah terbukti keamanan dan khasiatnya, bahan

    bakunya berupa sediaan galenik yang telah memenuhi persyaranya.

    Perbedaan fitofarmaka dengan jamu yaitu fitofarmaka terdiri dari 2-3

    bahan ekstrak nabati, zat aktif bisa lebih dari satu, standarisasinya komplek,

    khasiat dan keamanannya berdasarkan penelitian. Sedangkan jamu tersusun

    bisa sampai lebih dari 10 bahan, zat aktif tidak diketahui, standarisasinya sulit,

    khasiat dan keamananna hanya berdasarkan pengalaman.

    Perbedaan fitofarmaka dengan obat konvensional yaitu fitofarmaka

    terdiri dari 2-3 ekstrak nabati zat aktif lebih dari satu, dosisnya jelas,

    standarisasinya komplek, dasar penelitian jelas. Sedangkan obat konvensional

    tersusun dari satu zat aktif dan bahan tambahan, dosisnya jelas, standarisasinya

    jelas sesuai prosedur baku, dasar penelitian jenis.

    2. Tahap-tahap Pengembangan FitofarmakaTahap-tahap pengembangan fitofarmaka adalah sebagai berikut

    a. SeleksiPrioritas pemilihan fitorfarmaka

    1) Bahan bakunya relatif mudah diperoleh2) Didasarkan pada pola penyakit di Indonensia3) Perkiraan manfaatnya terhadap penyakit tertentu cukup besar4) Memiliki rasio resiko dan kegunaan yang menguntungkan penderita5) Merupakan satu-satunya alternatif pengobatan

  • 8/13/2019 Resume Fito Mammad

    2/10

    b. Pengujian farmakologiTujuan Uji Farmakologi adalah :

    1)Menilai keamanan obat, obat tradisional bahan kimia sebagai makananatau suplemen

    2) Menilai potensi suatu obat, obat tradisional untuk efektifitas farmakologitertentu

    c. Pengujian toksisitas/keamananUji toksisitas diperlukan untuk menilai keamanan suatu obat, maupun

    bahan yang dipakai sebagai siplemen ataupun makanan. Berdasarkan lama

    paparan dan dosis, diketahui ada 3 tingkatan uji ketoksikan yaitu akut, sub

    kronik, dan kronik. Toksisitas Akut digunakan untuk menilai ketoksikan

    suatu bahan dengan pemberian suatu bahan sampel dosis tunggal dalam

    waktu akut (singkat), biasanya 24 jam. Toksisitas sub kronik dilakukan

    dengan pemberian suatu bahan sampel dengan dosis berulang selama jangka

    waktu kurang dari 3 bulan. Toksisitas kronik dilakukan seperti sub kronik

    tetapi selama lebih dari 3 bulan.

    d. Uji klinise. Standarisasi/Penapisan fitokimiaf. Pengembangan sediaang. Pengujian farmakodinamikh. Monitoring

    3. Pembuatan Sediaan HerbalFaktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan herbal antara

    lain :

    a. Indentifikasi bahan.Harus dipastikan bahwa tumbuhan yang digunakan benar sesuai

    spesies yang diinginkan, hal ini untuk menghindari dari efek yang tidak

    diinginkan

  • 8/13/2019 Resume Fito Mammad

    3/10

    b. PeralatanPeralatan yang digunakan harus inert (dari gelas, email, atau stainless

    steel). Tidak diperbolehkan menggunakan bahan dari aluminium karena

    dapat bereaksi dengan kandungan kimia tertentu dari tanaman yang

    mungkin menjadi toksik.

    c. PenimbanganDigunakan alat ukur yang sesuai, untuk jumlah yang kecil dapat

    dilakukan dengan pembagian, (2-3 bagian ditimbang sekaligus selanjutnya

    dibagi rata).

    d. Derajat kehalusanUkuran serbuk/derajat kehalusan sangat penting khususnya dalam

    penyarian karena akan berpengaruh terhadap proses pelepasan zat

    berkhasiat.

    e. PenyimpananBerbagai bentuk sediaan dapat berbeda untuk jangka waktu

    penyimpanan seperti :

    1)infus harus dibuat setiap hari2)dekokta dapat digunakan dalam waktu 48 jam3)sediaan cair seperti sirup dan minyak atsiri disimpan dalam botol gelap

    dan terlindung dari cahaya

    f. Sediaan herbalSediaan herbal dapat dibuat dalam berbagai bentuk sediaan :

    1) Infusa (Infus)Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi

    simplisia nabati dengan air pada suhu 90oC selama 15 menit.

    2)Dekokta (Dekok)Dekokta adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi

    sediaan herbal dengan air pada suhu 90 0C selama 30 menit.

  • 8/13/2019 Resume Fito Mammad

    4/10

    3)Tea (Teh)Pembuatan sediaan teh untuk tujuan pengobatan banyak dilakukan

    berdasarkan pengalaman seperti pada pembuatan infus yang dilakukan

    pada teh hitam sebagai minuman.

    4)Gargarisma dan Kolutorium (Obat Kumur dan Obat Cuci Mulut)Obat kumur dan cuci mulut umumnya mengandung bahan tanaman

    yang berkhasiat sebagai astringen yang dapat mengencangkan atau

    melapisi selaput lendir dan tenggorokan dan tidak dimaksudkan agar obat

    menjadi pelindung selaput lendir. Obat kumur dan obat cuci mulut dibuat

    dari sediaan infus, dekok atau tingtur yang diencerkan.

    5)Sirupi (Sirup)Sirup adalah sediaan berupa larutan dari atau yang mengandung

    sakarosa. Kecuali dinyatakan lain, kadar sakarosa tidak kurang dari

    64,0% dan tidak lebih dari 66,0%.

    6)Tinctura (Tingtur)Tingtur adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi atau

    perkolasi simplisia dalam pelarut yang tertera pada masing-masing

    monografi. Kecuali dinyatakan lain, tingtur dibuat menggunakan 20% zat

    khasiat dan 10% untuk zat khasiat keras.

    7)Extracta (Ekstrak)Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan

    penyari simplisia menurut cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya

    matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk.

    4. Pengendalian Kualitas Sediaan Obat TradisionalPengendalian kualitas sediaan obat tradisional biasanya dilakukan di

    laboratorium QC(Quality Control). Syarat untuk membangun lab QC adalah

    Lab QC harus dirancang sesuai dengan operasi yang diharapkan. Tersedia

    ruang penyimpanan sampel, baku pembanding, pelarut, reagen & catatan -

    catatan. Standarisasi Bahan lebih merujuk ke MMI. Standarisasi bahan terdiri

    dari 3 cara, antara lain : fisis, kimia, mikrobiologis. Standarisasi bahan melalui

  • 8/13/2019 Resume Fito Mammad

    5/10

    cara fisis (Organoleptis, Pemeriksaan mikroskopis, Uji Kemurnian Simplisia,

    Uji Kadar Abu), cara khemis/kimia (kualitatif dan kuantitatif).

    Standarisasi ekstrak saat ini lebih menuju ke monografi ekstrak dan

    farmakope herbal. Secara fisik standarisasi ekstrak dilakukan dengan berbagai

    cara antara lain organoleptis, kadar abu, kadar air, kecepatan tuang, kelarutan,

    dan kelengketan. Standarisasi ekstrak secara kimia antara lain kualitatif (KLT)

    kuantitatif (KLT-densitometri), residu pestisida, residu logam berat.

    a. Uji Mutu GranulUntuk mengetahui kualitas granul yang dihasilkan perlu dilakukan

    uji kualitas granul sebagai berikut:

    1) Indeks pengetapan, tergantung pada penurunan volume granul atauserbuk akibat keretakan atau getaran. Granul atau serbuk dengan indeks

    pengetapan kurang dari 20% mempunyai sifat alir yang baik

    2) Bulk densityDensitas massa akan mempengaruhi rasio kompresi yang berefek pada

    ketebalan tablet dan juga berpengaruh pada sifat alir. Partikel bentuk

    bulat (sferis), mempunyai kerapatan bulk yang lebih tinggi daripada

    bentuk nonsferis. Granul lebih kecil dapat membentuk massa massa yang

    lebih besar daripada granul berukuran besar

    3) KompresibilitasUji ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampatan campuran serbuk

    selama dikempa. Kompresibilitas digambarkan oleh ketebalan tablet

    4) Daya serap airDisintegrasi tablet tidak dapat terjadi jika air tidak masuk tablet. Faktor

    yang mempengaruhi penetrasi air adalah porositas tablet, dimana

    tergantung kompresi dan kemampuan penyerapan air dari material yang

    dipakai. Air dapat berpenetrasi ke dalam pori-pori tablet karena adanya

    aksi kapiler (disebut wiching).

  • 8/13/2019 Resume Fito Mammad

    6/10

    b.Uji Mutu TabletBerikut ini parameter uji mutu tablet antara lain:

    1)Analisis fisikaa)Keseragaman Bobot

    Keseragaman sediaan dapat ditetapkan dengan salah satu dari

    dua metode, yaitu keseragaman bobot atau keseragaman kandungan.

    Persyaratan ini digunakan untuk sediaan mengandung satu zat aktif

    dan sediaan mengandung dua atau lebih zat aktif.

    b)Uji KekerasanUji kekerasan tablet dapat didefinisikan sebagai uji kekuatan

    tablet yang mencerminkan kekuatan tablet secara keseluruhan, yang

    diukur dengan memberi tekanan terhadap diameter tablet.

    Uji Kerapuhan (Friabilitas) Tablet

    Kerapuhan merupakan parameter yang digunakan untuk

    mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang

    dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman.

    c)Waktu HancurWaktu hancur adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah tablet

    untuk hancur menjadi granul/partikel penyusunnya

    2)Analisis KimiaDilakukan uji penetapan kadar zat aktif atau sering disebut uji

    disolusi. Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan

    persyaratan disolusi yang tertera dalam masing-masing monografi untuk

    sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet

    harus dikunyah.

    3)Uji Stabilitas SediaanTujuan dari uji stabilitas sediaan sendiri yaitu untuk menentukan

    umur simpan dari suatu sediaan obat dan obat yang beredar tersebut

    stabil dalam jangka waktu yang lama yang disimpan dalam suhu kamar.

  • 8/13/2019 Resume Fito Mammad

    7/10

    c. Parameter Uji ProdukDilakukan harus sesuai dengan produk masing-masing contohnya

    pada produk rajangan. Kadar air dalam rajangan tidak boleh lebih dari 10%,

    angka lempeng total rajangan dengan seduhan harus kurang dari 106 dan

    rajangan dengan perebusan kurang dari 107, angka kapang/khamir nilai

    parameternya harus kurang dari 104, Uji Mikroba Patogen harus negatif,

    Aflatoksin tidak boleh lebih dari 30 bagian perjuta (bpj).

    d.Penentuan Waktu Kadaluarsa (Expired Date)Pada produk Seduhan maksimal 6 jam dan pada produk rebusan:

    maksimal 12 jam jika ditambah pengawet perlu lakukan uji stabilitas

    terlebih dahulu.

    e. PenyimpananDiperlukan tempat penyimpanan yang memenuhi syarat yaitu wadah

    tertutup baik, terlindung dari sinar matahari, tempat yang kering, dan

    bersuhu kamar.

    5. Ramuan Fitofarmakaa. Diabetes Mellitus

    Adalah penyakit karena adanya gangguan pada kerja hormon insulin

    yang dihasilkan kelenjar pankreas. Hormon insulin mengatur metabolisme

    glukosa dalam darah. Pada penderita diabetes gangguan tersebut gangguan

    tersebut menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat. Formula untuk

    antidiabet yaitu

    1)Daun Sambiloto 5 gram, sebagai penurun gula darah pada diabetesmelitus tipe 1 maupun diabetes tipe ke 2

    2)Daun Brotowali 5 gram, sebagai penurun gula darah3)Daun Meniran 3 gram, penambah daya tahan4)Rimpang Temulawak 3 gram, penyegar badan5)Rimpang kunyit 3 gram, pelancar pencernaan dan pengurang rasa sakit

  • 8/13/2019 Resume Fito Mammad

    8/10

    b. HiperkolesterolemiaKolesterol adalah lemak yang berguna sebagai bahan penyusun

    hormon dan bahan membran atau dinding sel dlm tubuh. Kolesterol dalam

    tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah

    yang akan mengakibatkan berbagai penyakit. Formula ramuan anti

    hiperkolesterolemia yaitu

    1)Daun Jati Belanda 5 gram, sebagai penekan nafsu makan dan penekanlipase pankreatik

    2)Daun Kemuning 3 gram, penghambat kenaikan berat badan3)Akar Kelembak 5 gram, Pencahar4)Daun Meniran 3 gram, penambah daya tahan5)Rimpang Temulawak 3 gram, Penyegar badan6)Rimpang kunyit 3 gram, pelancar pencernaan dan mengurangi rasa sakit

    c. HiperurisemiaFormula ramuan untuk anti Hiperurisemia yaitu

    1)Daun Kepel 3 gram, antioksidan kuat yang kemungkinan sebagaipenekan enzim xantin oksidase atau antiinflamasi

    2)Daun Tempuyung 2 gram, diuretika lemah3)Kayu Secang 5 gram, penghambat xantin oksidase4) Daun Meniran 3 gram, penambah daya tahan5) Rimpang Temulawak 3 gram, Penyegar badan6) Rimpang kunyit 3 gram, pelancar pencernaan dan mengurangi rasa sakit

    d. HipertensiFormula ramuan utuk anti hipertensi yaitu

    1)Daun Seledri 5 gram, sebagai vasodilator2)Daun Kumis kucing 3 gram, sebagai diuretika3)Daun Pegagan 3 gam, penurun tekanan darah4) Daun Meniran 3 gram, penambah daya tahan5) Rimpang Temulawak 3 gram, Penyegar badan6) Rimpang kunyit 3 gram, pelancar pencernaan dan mengurangi rasa sakit

  • 8/13/2019 Resume Fito Mammad

    9/10

    e. Infertilitas dan Sexual DysfunctionFungsi jamu Sexual Dysfunction yaitu pertama, fungsi analeptik yang

    membuat tubuh terasa segar. Kedua, fungsi adaptogen yaitu meningkatkan

    daya tahan tubuh dan penyakit serta stress. Ketiga, fungsi tonik yaitu

    menciptakan tenaga yang mendukung metabolisme untuk terbentuknya

    tenaga. Bahan yang digunakan untuk anti Sexual Dysfunction yaitu

    1)Cabe Jawa, memiliki efek stimulan terhadap sel-sel syaraf sehinggamampu meningkatkan stamina tubuh

    2)Buah Karangean, berperan sebagai tonik3)Adas, mampu mengatasi ejakulasi dini, merangsang ereksi dan juga

    perangsang syaraf pusat

    4)Purwoceng, sebagai perangsang gairah sexual serta penambah daya tahantubuh dan semangat

    5)Pasak Bumi, meningkatkan kadar hormon priaBahan yang digunakan untuk anti Infertilitas yaitu

    1)Chamomile, fito Estrogen dan vitamin E2)Kunir Putih, memperkuat proses nidasi dan oksidan3)Kayu manis, sebgai relaxan

    f. Gastritis/Uilkus pepticumAdalah peradangan atau pendarahan pada mukosa lambung yang

    disebabkan oleh faktor iritasi, infeksi, dan pola makan. Peradangan dari

    gastritis hanya superficial atau dapat menembus secara bdalam ke dalam

    mukosa lambung. Formula ramuan untuk gastritis yaitu

    1)Kapulaga, sebagai peluruh kentut(anti masuk angin)2)Sembung, berkhasiat sebagai karminatif, peluruh kentut, melancarkan

    peredaran darah, kram perut, pelega perut, batuk

    3)Manis jangan (Burmanni cortex), untuk karminatif4)Rimpang Temu hitam, bersifat karminatif

  • 8/13/2019 Resume Fito Mammad

    10/10

    g. OsteoarthritisMerupakan penyebab utama gangguan muskulo skeletal di seluruh

    dunia. Peyebab timbulnya ketidakmampuan fisik terbesar kedua setelah

    penyaki jantung iskemik yang biasanya pada usia 50 tahun lebih. Belum ada

    obat yang menyembuhkan Osteoarthritis. Formula jamu untuk Osteoarthritis

    yaitu

    1) Curcuma domestica, sebagai anti radang2) Equisetum debile, berkhasiat mengurangi nyeri3) Centella asiatica, melancarkan peredaran darah4) Orthosiphon stamineus, anti inflamasi5) Phylanticus niruri, meningkatkan daya tahan tubuh6) Foerricullum vulgare, sebagai korigen