sistemimun tugas fito

Click here to load reader

Upload: nurulqamariah

Post on 17-Jan-2016

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

farmasi

TRANSCRIPT

SISTEM IMUN

Abrijanto SBSISTEM IMUN

Sistem Imun2Fungsi: 1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh 2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak (debris sel) untuk perbaikan jaringan.3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormalSasaran utama: bakteri patogen & virusLeukosit mrpkn sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)

Patogen bagi tubuh manusiaBakteriVirusJamur Protozoa bersel satuParasit

3

Sel dlm Sistem Imun4

5

Struktur Sistem Imun6Organ sistem imun berada di seluruh bagian tubuh organ limfoidOrgan limfoid: rumah bg limfositJaringan limfoid primer:(1) kelenjar thymus(2) sumsum tulangJaringan limfoid sekunder: (1) berkapsul: limpa & kelenjar limf(2) tdk berkapsul: tonsil, GALT (gut-associated lymphoid tissue), jar.limfoid di kulit, sal.napas, kemih, & reproduksi

Jaringan Limfoid7Merupakan jaringan yang memproduksi, menyimpan, & memproses limfositMencakup: sumsum tulang, kel.limfe, limpa, thymus, tonsil, adenoid, appendiks, & agregat jar.limf di sal.cerna (GALT= gut-associated lymphoid tissue/ Plak Peyer)

Sistem Imun8Pertahanan lapis pertama: Pertahanan fisik (physical barrier)Ada 2 sistem kekebalan tubuh:1. Sistem kekebalan nonspesifik (didapat) (innate immune system)2. Sistem kekebalan spesifik (dipelajari/adaptif) (learned/adaptive immune system)

Respons Imun9Tahap:Deteksi & mengenali benda asingKomunikasi dg sel lain untuk beresponsRekruitmen bantuan & koordinasi responsDestruksi atau supresi penginvasi antibodi & sitokin

Respons Imun 10Respons imun alami nonspesifik- ada sejak lahir- tdk memiliki target ttt- terjadi dlm bbrp menit jam Reaksi inflamasiRespons imun didapat spesifik- spesifik untuk jenis ttt- respons thd paparan I tjd dlm bbrp hari, paparan berikutnya lebih cepat

Pertahanan Lapis Pertama11Kulit & membran mukosa yang utuhKelenjar keringat, sebum, & airmata mensekresi zat kimia & bersifat bakterisidMukus, silia, tight junction, desmosom, sel keratin & lysozim di lapisan epitelRambut pd lubang hidungFlora normal

Sistem Kekebalan Non-spesifik12Dapat mendeteksi adanya benda asing & melindungi tubuh dari kerusakan yang diakibatkannya, namun tdk dpt mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh.Yang termasuk dlm sistem ini:1. Reaksi inflamasi/peradangan 2. Protein antivirus (interferon) 3. Sel natural killer (NK)4. Sistem komplemen

Inflamasi/ Peradangan13Merupakan respons lokal tubuh thd infeksi atau perlukaanTidak spesifik hanya untuk infeksi mikroba, tetapi respons yg sama juga terjadi pada perlukaan akibat suhu dingin, panas, atau traumaPemeran utama: fagosit, a.l: neutrofil, monosit, & makrofag

Tahap inflamasi14Masuknya bakteri ke dalam jaringanVasodilatasi sistem mikrosirkulasi area yg terinfeksi meningkatkan aliran darah (RUBOR/kemerahan & CALOR/panas)Permeabilitas kapiler & venul yang terinfeksi terhadap protein meningkat difusi protein & filtrasi air ke interstisial (TUMOR/bengkak & DOLOR/nyeri)Keluarnya neutrofil lalu monosit dari kapiler & venula ke interstisialPenghancuran bakteri di jaringan fagositosis (respons sistemik: demam)Perbaikan jaringan

15

Interferon16Sel yang terinfeksi virus akan mengeluarkan interferonInterferon mengganggu replikasi virus (antivirus); interfereInterferon juga memperlambat pembelahan & pertumbuhan sel tumor dgn meningkatkan potensi sel NK & sel T sitotoksik (antikanker)Peran interferon yg lain: meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag & merangsang produksi antibodi

17

Sel Natural Killer (NK)18Merusak sel yg terinfeksi virus & sel kanker dengan melisiskan membran sel pd paparan IKerjanya = sel T sitotoksik, ttp lebih cepat, non-spesifik, & bekerja sebelum sel T sitotoksik mnjd lebih banyak & berfungsi

Sistem Komplemen19Sistem ini diaktifkan oleh:(1) paparan rantai karbohidrat yg ada pd permukaan mikroorganisme yg tdk ada pd sel manusia(2) paparan antibodi yang diproduksi spesifik untuk zat asing tertentu oleh sistem imun adaptifBekerja sbg komplemen dari kerja antibodi

Aktivasi Sistem Komplemen20

Komplemen yg teraktivasi akan:21Berikatan dg basofil & sel mast & menginduksi penglepasan histamin reaksi inflamasiBerperan sbg faktor kemotaksis yang meningkatkan fagositosisBerikatan dg permukaan bakteri & bekerja sbg opsonin (opsonisasi) fagositosisMenempel pd membran & membentuk struktur berbentuk tabung yg melubangi membran sel & menyebabkan lisis sel.

Sistem Kekebalan Spesifik22Atau sistem kekebalan adaptif dapat menghancurkan patogen yang lolos dari sistem kekebalan non-spesifik.Mencakup:(1) kekebalan humoral produksi antibodi oleh limfosit B (sel plasma)(2) kekebalan selular produksi limfosit T yg teraktivasi Harud dapat membedakan sel asing yg harus dirusak dari sel-diri antigen (molekul besar, kompleks, & unik yg memicu respons imun spesifik jika masuk ke dalam tubuh)

Sistem Kekebalan Humoral23Antigen (Ag) merangsang sel B berubah menjadi sel plasma yg memproduksi antibodi (Ab).Ab disekresi ke darah atau limf lokasi sel plasma yg teraktivasi; semua Ab akan mencapai darah gamma globulin = imunoglobulin (Ig)

Imunoglobulin (Ig)24Ada 5 kelas:Ig M berperan sbg reseptor permukaan sel B & disekresi pd tahap awal respons sel plasmaIg G Ig terbanyak di darah, diproduksi jika tubuh berespons thd antigen yg samaIg M & IgG berperan jika tjd invasi bakteri & virus serta aktivasi komplemenIg E melindungi tubuh dr infeksi parasit & mrp mediator pd reaksi alergi; melepaskan histamin dari basofil & sel mastIg A ditemukan pd sekresi sistem perncernaan, pernapasan, & perkemihan (cth: pd airmata & ASI)Ig D terdapat pada banyak permukaan sel B; mengenali antigen pd sel B

Fungsi Antibodi

25

Reaksi Ag-Abfaal_imun/ikun/200626

27

Sistem Kekebalan Seluler28Limfosit T spesifik untuk kekebalan terhadap infeksi virus & pengaturan pd mekanisme kekebalan.Sel-sel T harus kontak langsung dg sasaranAda 3 subpopulasi sel T: sel T sitotoksik, sel T penolong, & sel T penekanMajor histocompatibility complex (MHC): kode human leucocyte-associated antigen (HLA) yg terikat pd permukaan membran sel; khas pd setiap individuSurveilens imun: kerjasama sel T sitotoksik, sel NK, makrofag, & interferon

Aktivasi Sel T29

30

Pembentukan Kekebalan Jangka Panjang (long-term immunity)31Pada kontak pertama dg antigen mikroba, respons antibodi terjadi lambat dlm bbrp hari sampai terbentuk sel plasma & akan mencapai puncak dlm bbrp minggu (Respons primer); & akan membentuk sel memoriJika terjadi kontak dg antigen yg sama, krn adanya sel memori, respons yg terjadi mjd lebih cepat (Respons sekunder)

32

33

Respons Imun thd Invasi Bakteri34

Respons Imun thd Invasi Virus35

Interaksi Sistem Imun-Saraf- Endokrin36

Gangguan sistem imun

37Lack of response (imunodefisiensi)contoh: AIDS, leukemiaIncorrect response (peny. autoimun)contoh: DM tipe I, miastenia gravis, multiple sclerosis; penyakit Graves.Overactive response (alergi/ hipersensitivitas)contoh: asma, rhinitis allergic, rx transfusi

38HERBAL IMUNOSTIMULAN

39SAMBILOTO

40Nama tanaman : Andrographis paniculata Nees (Direktorat Obat Asli Indonesia.2008) Nama Sinonim : Andrographis susspathulata C.B. Clarke(Direktorat Obat Asli Indonesia.2008)

41b. Nama daerahAmpadu (Sumatera), ki oray, ki peurat, takilo, bidara, sadilata, sambilata, sambiloto (Jawa), bidara (Malaysia), Sinta (Filipina), Bidara, akar cerita (Singapura), fathalaicon (Thailand)(Direktorat Obat Asli Indonesia.2008)

42Deskripsi tanaman/simplisia Herba dengan ketinggian 40-90 cm, bercabang banyak dengan letak cabang saling berlawanan. Daun tunggal berbentuk bulat telur terletak bersilang berhadapan, pangkal dan ujung daun runcing dan tepi rata. Bunga majemuk berbentuk tandan, terletak di ketiak daun dan ujung batang. Kelopak bunga berbentuk lanset, berjumlah lima dengan pangkal berlekatan, berwarna hijau. Buah berbentuk kotak, berujung runcing, bagian tengah bersalur, buah muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam. Biji berukuran kecil berwarna hitam, pada waktu muda berwarna putih kotor dan setelah tua berwarna cokelat. (Direktorat Obat Asli Indonesia.2008)

43Preklinik1.. Pengaruh kombinasi tetap ekstrak Andrographolide dan Kan Jang SHA-10 dan ekstrak SHE-3- pada proliferasi limfosit manusia, produksi sitokin dan penanda aktivasi kekebalan dalam kultur sel darah secara keseluruhan.Diteliti sifat imunomodulator dari diterpen lakton andrographolide dan Kan Jang- Kombinasi tetap standar ekstrak Andrographis paniculata SHA-10 danEleutherococcus senticosus ekstrak SHE-3. Peran mereka pada spontandan phytohemagglutinin (PHA) menginduksi proliferasi limfosit darah perifer (PBL) manusia dan produksi interferon-gamma (INF-) dan tumor necrosis factor-alpha (TNF-) ditentukan secara in vitro. Proliferasi PBL diinduksi oleh PHA adalahditingkatkan dengan stimulasi bersama dengan andrografolida dan Kan Jang.

44Pada saat yang sama andrographolide dan Kan Jang menghambat proliferasi spontan PBL in vitro. Persiapan ini juga berpengaruh pada pembentukan INF-, TNF- dan beberapa penanda aktivasi imun seperti neopterin (Neo), -2-mikroglobulin (2MG), dan reseptor larut untuk interleukin-2 (SIL-2R atau sCD25 ) dalam kultur sel darah. Andrographolide dan Kan Jang merangsang INF-, neopterin dan pembentukan 2MG, tetapi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produksi INF- dan neopterin dalam PHA merangsang sel-sel darah. Efek berlawanan inipada para pembuat kekebalan diamati dalam PHA menstimulasi sel darah: baik andrographolide dan Kan Jang meningkatkan pembentukan TNF- dan 2MG dalam pembudidayaan seluruh sel darah.Dengan demikian, andrographolide dan Kan Jang dapat memiliki efek in vitro dalam aktivasi danproliferasi sel imunokompeten serta pada produksi sitokin kunci danpenanda aktivasi imunitas. Hasilnya menunjukkan keseluruhan efek kombinasi tetap lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah setara dengan senyawa andrografolida murni.(Panossian A., dkk. 2002)

452. Senyawa antikanker dan imunostimulan dari Andrographis paniculata Andrographis paniculata ekstrak secara tradisional digunakan sebagai obat untuk mengobati penyakit yang berbeda di India, Cina dan Asia Tenggara. Dalam penelitian ini, kami mengevaluasi aktivitas antikanker dan imunomodulator dari ekstrak metanol Andrographis paniculata pada kanker manusia dan sel-sel imun. Ekstrak metanol Andrographis paniculata difraksinasi dalam diklorometana, petroleum eter dan ekstrak air dan disaring untuk bioaktivitas.

46 Hasil menunjukkan bahwa fraksi diklorometana dari ekstrak metanolmempertahankan senyawa aktif yang memberikan kontribusi untuk kedua aktivitas antikanker dan imunostimulan. Fraksi diklorometana secara signifikan menghambat proliferasi HT-29 (kanker usus besar) sel dan menambah proliferasi limfosit darahperifer manusia (HPBLs) pada konsentrasi rendah. Pada fraksinasi lebih lanjut dari ekstrak diklorometana kita bisa mengisolasi tiga senyawa diterpen, yaitu [1] andrografolida, [2] 14-deoxyandrographolide dan [3] 14-deoksi-11,12-didehydroandrographolide. Andrografolida menunjukkan aktivitas antikanker pada sel kanker yang beragam yang mewakili berbagai jenis kanker pada manusia. Padahal semua tiga molekul menunjukkan peningkatan induksi proliferasi dan interleukin-2 (IL-2) di HPBLs.(Kumar R., A., Sridevi K., N.Vijaya Kumar, Nanduri S., Rajagopal, S. 2004)

3. Studi aktivitas anti-inflamasi senyawa murni dari Andrographis paniculata

47 (burm.f.)Nees dan pengaruhnya terhadap ekspresi gen. Dalam peradangan, respon terhadap rangsangan berbahaya dikendalikan oleh interaksi yang sangat termodulasi antara berbagai sel kekebalan dan mediator kimia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan membandingkanefek anti-inflamasi diterpenoids terisolasi dari Andrographis paniculata, termasuk dehydroandrographolide (AP1), andrographolide (AP2) dan neoandrographolide (AP3), pada produksi sitokin inflamasi dan aktivitas COX. Selain itu, perubahan ekspresi gen yang terlibat dalam kegiatan ini diselidiki dalam senyawa yang paling ampuh untuk menjelaskan mekanisme molekuler lain yang mungkin. AP1 (30.1 M, 10 mg / ml) dan AP2 (28,5 M, 10 mg / ml) nyata menghambat COX-1 pada ionofor menginduksi trombosit manusia A23187. AP2 (28,5 M) dan AP3 (20,8 M, 10 mg / ml) sangat menekan LPS merangsang aktivitas COX-2 dalam darah manusia. Selain itu, AP2 memodulasi tingkat LPS menginduksisekresi TNF-, IL-6, IL-1 dan IL-10 dalam darah manusia dengan cara yang tergantung konsentrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AP2 mempunyai efikasi tertinggi.

484. Aktivitas imunostimulan andrographolide ditunjukan oleh perkembangbiakan lymphocytes dan produksi interleukin-2. Andrographolide juga mempertinggi produksi tumor necrosis factor-alpha (TNF-) sehingga meningkatkan aktivitas sitotoksis lymphocytes terhadap sel kanker yang secara tidak langsung berefek antikanker. Ekstrak air sambiloto dapat menstimulasi respon imun non spesifik pada dosis 12,5 mg/kg bb (ekstrak air) yang diaplikasikan secara intraperitoneal satu kali sehari selama 30 hari pada mencit Balb/c. Pengujian dilakukan dengan uji fagositosis terhadap sel darah merah ayam dan uji aktivitas lisis eksudat peritoneal terhadap E. coli. (Direktorat Obat Asli Indonesia. 2008)

KLINIS

49Pemberian diterpen dariAndrographis paniculata (1 mg/kg selama 7 hari) yang diberikan secara oralkan aktivasi dari makrofag. (Puri, A., Saxena, R., Saxena, R.P., Saxena, K.C., Srivastava, V., Tandon, J.S. 2003)

INDIKASI

50Imunostimulan, antikanker, antitumor, antimikroba, antijamur, antihipertensi dan hipotensi, antiinflamasi, platelet (induksi antitrombin), analgesik antipiretik, hipoglikemik antihiperglikemik, antispasmodic, antifertilitas, hepatoprotektif, anti HIV, koleretik, antialergi, antidiabetes, diuretik, antihiperurekemia.(Direktorat Obat Asli Indonesia. 2008)

KONTRA INDIKASI

511. Ibu hamil dan menyusui dilarang menggunakan herba ini karena dapat menyebabkan keguguran (mempunyai aktivitas abortivum) dan adanya efek antagonis dengan progesteron endogen. (Direktorat Obat Asli Indonesia. 2008)Efek dari bubuk ekstrak daun Andrographis paniculata (APE), senyawa aktif Kan lang tablet [standar untuk isi andrographolide (4,6%) dan 14-deoxo-andrographolide (2,3%) konten (Total andrographolids - 6,9%)] pada konten progesteron darah pada tikus telah diteliti. Administrasi peroral APE selama 19 hari pertama kehamilan dalam dosis 200, 600, dan 2000 mg / kg (yaitu dosis 30, 90, dan 300 kali lipat lebih tinggi dari dosis terapi setiap hari pada manusia) tidak menunjukkan efek pada peningkatan tingkat progesteron dalam plasma darah tikus. Mari kita asumsikan bahwa dalam dosis terapi, Andrographis paniculata ekstrak tidak dapat menginduksi penghentian progesteron-dimediasi kehamilan. (Panosian A)2. Penderita yang alergi terhadap tanaman Acanthaceae.

DOSIS

52Penyiapan: 3-9 g herba kring atau 25-75 g herba segar sebagai dosis tunggal sesuai kebutuhan.Dosis: 12,5 mg/kg bb (ekstrak air, i.p. satu hari sekali selama 30 hari). (Direktorat Obat Asli Indonesia. 2008)

RAMUAN IMUNOSTIMULAN

53Andrographis paniculata200 mgEchinacea ekstrak 250 mg Zinc 5 mg

MANFAAT MASING-MASING BAHAN54Andrographis paniculata Berkhasiat sebagai antiradang, anttinfeksi, merangsang fagositosis sehingg efektif untuk infeksi, antibakteri S. Aureus, P. Aeruginosa, melawan bakteri E.colli. analgesik, antipiretik, detoksifikasi, meningkatkan sekresi empedu, antitrombosis, trombolisis, menurunkan kadar glukosa darah, hepatoprotektor, kondensasi sitoplasma sel tumor.

ECHINACEA

55Peningkatan viabilitas dan proliferasi klonalsel imun telah dilaporkan. Rininger et al. (2000)melaporkan bahwa kelangsungan hidup PBMC ditingkatkan oleh preparat Echinacea yang sama yang menginduksi makrofag untuk mensekresikan TNF-a. . Para penulis mencatat bahwa "Echinacea-menginduksipeningkatan viabilitas PBMC tergantung dosis dengan stimulasi optimal Echinaceapada konsentrasi 1 mg / ml dan efektif dengan donor berbeda."Sun dan rekan kerja di McGill melakukansebuah studi di mana tikus yang diberi 0,45 mg / hari ekstrak akar E. Purpurea selama 1-2 minggu diuji untuk kekebalan sel tubuhsel. Dibandingkan dengan kontrol, tikus makan ekstrak akar E. purpurea memiliki jumlah dari sel NK danmonositjauh lebih tinggi, tapi tidak granulocutes, limfosit atau prekursor mereka. (Barrett, B. 2003)Sebuah studi single-blind dari 27relawan, melaporkan kenaikan 20% dalam kegiatan fagositosispada hari ke 4 pada kelompok Echinacea (disuntikkan intravenadengan E. purpurea).Penelitian kedua, dilaporkan sebagai double-blind danacak, dikenakan 24 orang untuk dosis oral, dengan 30 tetes 3 kali sehari selama 5 hari, baik dengan ekstrak etanolE. purpurea akar atau serupa muncul plasebo. Peningkatan kegiatan fagositosis PMN dilaporkan, mencapai tingkat puncak pada hari ke-5. (Barrett, B. 2003)

ZINK

56Pemberian suplemen sebagai imunomodulator digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga diharapkan dapat mencegah munculnya berbagai macam penyakit. Penggunaan herbal maupun mineral Zn (Zn) telah memiliki kemampuan meningkatkan daya tahan atau berfungsi sebagai imunostimulan. Penelitian ini bertujuan untuk 1.Mengetahui efek pemberian kombinasi mineral Zn dan herbal pada status kesehatan, performa dan respons imunitas 2. Mencari informasi tentang efek pemberian kombinasi herbai-Zn terhadap fungsi organ.tubuh melalui gambaran biokimiawi darah 3. Mengetahui efektifitas pemberian herbal dan Zn dalam menanggulangi kejadian kolibasilosis

57Penelitian ini menggunakan.100 ekor ayam yang dibagi ke dalam lima kelompok perlakuan sebagai berikut : RO (Pakan basal /kontrol); R1 (Pakan basal+bawang putih 2,5%+kunyit 1,5%), R2 ( Pakan basal+bawang putih 2,5%+Zn0 120ppm), R3 (Pakan basal+kunyit 1,5%+Zn0 120ppm), R4 (Pakan basal+bawang putih 2,5%+kunyit 1,5%+Zn0 120ppm). Status kesehatan diamati melalui pemeriksaan hematologi dan fungsi organ melalui analisis biokimiawi darah. (Widhyari S., D., Wientarsih, I., Soehartono, H., Kompiang, I., P., Winarsih, W. 2009)

58Kelompok yang memperlihatkan status kesehatan dan performa yang baik, diuji terhadap kemampuannnya di dalam menanggulangi kasusColibasilosis. Infeksi dilakukan melalui infeksi bakteri Escherichia coli (E. coli) dengan dosis 108 CFU.ml": secara per oral. Respons imunitas diperiksa terhadap aktivitas dan kapasitas fagositosis. Hasil penelitianmemperlihatkan gambaran hematologi dan biokimiawidarah masih berada pada ambang batas normal. Hal ini mengindikasikan pemberian kombinasi herbai-Zn relatif aman bagi kesehatan dan fungsi organ tubuh. Jumlah leukosit pada semua perlakuan meningkat seminggu setelah infeksi. Peningkatan jumlah leukosit terutama disebabkan oleh me-ningkatnya heterofil yang mengindikasikan terjadinya infeksi melalui inokulasi bakteri E.coli. (Widhyari S., D., Wientarsih, I., Soehartono, H., Kompiang, I., P., Winarsih, W. 2009)

59Jumlah leukosit segera menurun 2 minggu setelah infeksi pada kelom-pok yang diberi kunyit-Zn (P1) dan diberi obat antibiotik (K+ ). Hal ini menggambarkan tubuh me-miliki kemampuan lebih cepat untuk melaku-kan eleminasi terhadap agen infeksi dibanding kontrol (K-) maupun pemberian bawang putih-Zn (P2). Keadaan ini ditunjang oleh kemampuan aktivitas fago-sitosis sebesar 97%10% dan kapasitas fagositosis. 327111 bakteri yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol (tanpa diobati) yang memiliki aktivitas fago-sitosis sebesar 8515% dan kapasitas fagositosis 176118 bakteri. Pemberian kombinasi kunyit-Zn mem-perlihatkan hasil yang lebih baik di-banding pemberian kombinasi bawang putih-Zn, dan memiliki kemampuan untuk meningkatkan status kesehatan, performa, dan respons imunitas. (Widhyari S., D., Wientarsih, I., Soehartono, H., Kompiang, I., P., Winarsih, W. 2009)

TERIMA KASIHfaal_imun/ikun/200660