resume bab 1 - 3

16
TUGAS RESUME BUKU PTK BAB 1 – 3 NAMA KELOMPOK : PGSD 7E 1. SRI SETYOWATI (08141181) 2. MUHAMMAD ROFI I (09141145) 3. PURNOMO WIBOWO (09141168) 4. SAHRUL DWI JAYA (09141192) 5. SAMSUL MUTAKIM (09141193) PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN IKIP PGRI MADIUN 2012

Upload: samsul-mutakim

Post on 07-Aug-2015

666 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Bab 1 - 3

TUGAS RESUME

BUKU PTK BAB 1 – 3

NAMA KELOMPOK :

PGSD 7E

1. SRI SETYOWATI (08141181)

2. MUHAMMAD ROFI I (09141145)

3. PURNOMO WIBOWO (09141168)

4. SAHRUL DWI JAYA (09141192)

5. SAMSUL MUTAKIM (09141193)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

IKIP PGRI MADIUN

2012

Page 2: Resume Bab 1 - 3

BAB I

PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PTK

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan

oleh guru di kelasnya sendiri (dilakukan dalam pembelajaran biasa bukan kelas

khusus) dengan jalan merancang, melaksanakan, merefleksikan tindakan

secara kolaboratif dan partisipatif tujuan untuk memperbaiki kinerjanyaa

sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Guru sebagai

pengajar dan pengumpul data.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan ragam penelitian pembelajaran

yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan

masalah – masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu

dan hasil pembelajaran dan mencobakan hal – hal baru tentang pembelajaran

demi meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran. PTK merupakan paparan

gabungan definisi dari tiga kata ”penelitian, tindakan, dan kelas.

1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan

aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingan dalam

rangka peningkatan kualitas diberbagai bidang.

2. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan

tujuan tertentu.

3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama dan tempat

yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru yang sama

Page 3: Resume Bab 1 - 3

B. Perbandingan PTK dan Penelitian Kelas Non PTK

Perbedaan Karakteristik PTK dengan Penelitian Kelas Non PTK

No Aspek Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Kelas Non-PTK

1 Peneliti Guru Orang luar

2 Rencana Penelitian Oleh guru (mungkin dibantu

orang luar)

Oleh peneliti

3 Munculnya

masalah

Dirasakan oleh guru Dirasakan oleh orang luar

4 Ciri utama Ada tindakan untuk

perbaikan yang berulang

Belum tentu ada tindakan

perbaikan

5 Peran guru Sebagai guru dan peneliti Sebagai guru (objek

penelitian)

6 Tepat penelitian Kelas Kelas

7 Proses

pengumpulan data

Oleh guru sendiri atau

bantuan orang lain

Oleh peneliti

8 Hasil penelitian Langsung dimanfaat kan oleh

guru dan dirasakan oleh

kelas

Menjadi milik peneliti, belum

tentu dimanfaatkan oleh

guru.

Perbedaan Karakteristik PTK Dengan Penelitian Formal

No Dimensi PTK Penelitian Formal

1 Motivasi Tindakan Kebenaran

2 Sumber masalah Diagnosis status Induktif-Deduktif

3 Tujuan Memperbaiki praktek Verifikasi dan menemukan

pengetahuan yang dapat

digeneralisasi

4 Peneliti yang Pelaku dari dalam (guru) Orang luar yang berminat.

Page 4: Resume Bab 1 - 3

terlibat

5 Sampel Kasus khusus Sampel yang representatif

6 metodologi Longgar tetapi berusaha

objektif-jujur-tidak

memihak

Baku dengan objektifitas

7 Penafsiran hasil

penelitian

Untuk memahami praktek

melalui refleksi oleh praktisi

yang membangun

Mendeskripsikan

8 Hasil akhir Siswa lebih baik Pengetahuan, prosedur atau

materi yang diuji

C. Manfaat bagi guru, Siswa dan Sekolah

Manfaat bagi guru.

1. Untuk memperbaiki pembelajaran.

2. Mengembangkan kemampuan profesional

3. Menumbuhkan rasa percaya diri.

4. Mewujudkan kerjasama, kolaborasi, dan atau sinergi antar guru dalam satu

sekolah atau beberapa sekolah

5. Meningkatkan kemampuan guru.

6. Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang,

nyaman, menyenangkan dan melibatkan siswa.

7. Theorizing by pracitioners yaitu menemukan teori tersendiri melalui

pengembangan pengetahuan dan praktek pembelajaran.

Bagi Siswa

1. Diperoleh manfaat meningkatnya hasil belajar.

2. Siswa juga akan menjadikan gurunya sebagai “model”.

3. Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan,

kenyamanan dan kesenangan siswa.

Page 5: Resume Bab 1 - 3

Bagi Sekolah

Manfaat bagi sekolah Sekolah yang para gurunya memiliki kemampuan

untuk melakukan perubahan atau perbaikan kinerjanya secara profesional,

maka sekolah tersebut akan berkembang pesat. Ada hubungan yang erat

antara berkembangnya suatu sekolah dengan berkembangnya kemampuan

guru. Sekolah tidak akan berkembang, jika gurunya tidak memiliki kemampuan

untuk mengembangkan diri. Kaitannya dengan PTK, jika sekolah yang para

gurunya memiliki keterampilan dalam melaksanakan PTK tentu saja sekolah

tersebut akan memperoleh manfaat yang besar,

D. Prinsip – Prinsip PTK

Ada 6 prinsip yang mendasari PTK yang dijelaskan Hopkin (1993).

1. Tugas utama guru adalah mengajar, dan apapun metode PTK yang

diterapkannya sebaiknya tidak mengganggu komitmennya sebagai pengajar.

2. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang

berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses

pembelajaran.

3. Metodologi yang digunakan harus realibel (ajeg), sehingga memungkinkan

guru mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara cukup

meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi

kelasnya, serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk menjawab

hipotesis yang dapat dikemukakannya.

4. Masalah penelitian yang diambil oleh guru hendaknya masalah yang cukup

merisaukannya dan bertolak dari tanggung jawab profesionalnya, guuru

sendiri memiliki komitmen untuk pemecahannya.

5. Dalam pelaksanaan PTK, guru harus bersikap konsisten menaruh kepedulian

tinggi terhadap prosedur etika yang berkaitan dengan pekerjaannya.

Page 6: Resume Bab 1 - 3

6. Meskipun kelas merupakan cakupan tanggung jawab seorang guru, namun

dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan Classroom

Exeeding Persepective. dalam arti permasalahan tidak dilihat secara

terbatas dalam konteks kelas atau mata pelajaran tertentu (skala mikro)

melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan (skala makro).

E. Karakteristik Utama PTK

1. Inisiatif muncul secara spontan

2. Situasional, Praktis, dan Relevan

3. Memberikan Kerangka Teratur pada Pemecahan Masalah

4. Fleksibel dan Adaptif

5. Partisipatori

6. Self Evaluatif

7. Upaya Sistematis Kesahihan Lemah

8. Honesty dan Fairly

F. Sasaran atau Objek PTK

No

Unsur

Sasaran

Contoh Permasalahan yang dapat

diangkat Menjadi judul Penelitian

a.l:

1 Siswa

a. Ketika ia sedang asyik

mengikuti proses

pembelajaran di kelas, di

lapangan, di laboratorium,

dan lain-lain.

b. Ketika sedang asyik

mengerjakan

Perilaku kedisiplinan,

semangatsiswa ketika mengikuti

kegiatan ekstra kurikuler,

keseriusan siswa ketika

mengerjakan tugas, ketelitian

siswa dalam mengelola sarana

belajarnya, kebiasaan siswa dalam

Page 7: Resume Bab 1 - 3

pekerjaan rumah di malam

hari.

c. Ketika mereka sedang

mengikuti kerja bakti di

luar kelas.

mengajukan pertanyaan di kelas,

ketepatan siswa untuk hadir di

sekolah, dan sebagainya.

2 Guru

a. Sedang mengajar

dikelas

b. Sedang membimbing

siswa yang sedang

berdarmawisata.

c. Sedang mengadakan

kunjungan ke rumah siswa.

Mengajar dengan metode

bervariasi, menerapkan metode

diskusi terarah, mengajar dengan

mengelompokkan siswa, dan

sebagainya.

3 Materi

Pelajaran

a. Ketika sedang

mengajar,

b. Bahan yang ditugaskan

kepada siswa, dan

sebagainya

Urutan materi ketika disajikan

kepada siswa, meliputi urutan atau

pengorganisasiannya, cara

penyajiannya, atau pengaturannya,

Tindakan lain misalnya menambah

sumber-sumber bahan untuk

meningkatkan penguasaan pokok

bahasan dan pelajaran tambahan

oleh guru sendiri atau ditugaskan

kepada siswa, pokok bahasan yang

dilakukan oleh guru sendiri atau

menugaskan kepada siswa, dsb.

Mencoba memberikan materi

misalnya untuk muatan lokal dapat

Page 8: Resume Bab 1 - 3

juga di-masukkan dalam kategori

judul penelitian tindakan kelas.

Materi lain dalam kegiatan ekstra

kurikuler, atau pelajaran tambahan

di sore hari, di hari libur, atau

sebagai materi pengayaan bagi

siswa yang sudah dapat

meneyelesaikan materi pokok lebih

cepat dibandingkan siswa lain.

4 Peraalatan

atau sarana

pendidikan

Ketika guru sedang

mengajar dengan tujuan

meningkatkan mutu hasil

belajar, yang dapat diamati:

a. Guru

b. Siswa

c. Keduanya

Penyediaan dan pengaturan

peralatan, baik yang dimiliki oleh

siswa secara perorangan, peralatan

yang disediakan oleh sekolah,

peralatan yang disediakan dan

digunakan di kelas. Misalnya:

Penerbitan sarana yang dimiliki

oleh siswa,penghematan dalam

menggunakan sarana,

perpustakaan, laboratorium,

workshop, dan sebagainya.

5 Hasil

Pembelajaran

Ditinjau dari tiga ranah

yang dijadikan titik tujuan

yang harus dicapai melalui

pembelajaran, baik susunan

maupun tingkat pencapaian.

Oleh karena hasil belajar

Proses pembelajaran, peralatan

atau sarana pendidikan, guru, atau

siswa sendiri

Page 9: Resume Bab 1 - 3

merupakan produk yang

harus ditingkatkan, hal ini

pasti terkait dengan

tindakan unsur

lain.

6 Lingkungan

Lingkungan siswa di kelas,

sekolah, maupun yang

melingkupi siswa di

rumahnya. Dalam penelitian

tindakan, bentuk perlakuan

atau tindakan yang

dilakukan adalah mengubah

kondisi menjadi lebih

kondusif.

Mengubah situasi ruang kelas;

Penataan sekolah; Penataan

lingkungan yang terkait dengan 6K,

hal ini sebaiknya dilakukan dengan

melibatkan siswa

7 Pengelolaan

Yang jelas-jelas merupakan

gerak kegiatan sehingga

mudah diatur dan

direkayasa dalam bentuk

kegiatan.

Yang digolongkan kegiatan

pengelolaan misalnya:

a. Cara mengelompokkan siswa

ketika guru memberikan tugas,

b. Pengaturan urutan jadwal,

c. Pengaturan tempat duduk

siswa.

d. Penempatan papan tulis.

e. Penataan peralatan milik

siswa.

Page 10: Resume Bab 1 - 3

BAB II

MERUMUSKAN MASALAH DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Menemukan Masalah

Untuk menemukan permasalahan guru harus membuat catatan-

catatan setiap melakukan aktivitas pembelajaran. Sehingga guru dapat

merenungkan kekurangan dan kelebihan dalam penyampaian materi.

Kekurangan itulah yang menjadi bahan PTK. Salah satu ciri PTK adalah

munculnya masalah yang sulit untuk dipecahkan. Maka harus ada yang

diperbaiki.

Prinsip-prinsip masalah yang diteliti adalah: masalah yang skalanya

kecil dan terbatas, adanya kesenjangan antara fakta dengan kondisi yang

sebenarnya yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran, dapat dicarikan

solusi sesuai dengan kemampuan guru, terdapat landasan untuk merumuskan

alternatif pemecahannya, masalah yang melibatkan guru dalam aktivitas

pembelajaran serta mengkaitkan PTK dengan prioritas dalam rencana

pengembangan sekolah.

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan yang diangkat dalam PTK harus benar-benar

merupakan masalah-masalah yang dihayati oleh guru dalam praktek

pembelajaran yang dikelolanya, bukan permasalahanyang disarankan, apalagi

ditentukan oleh pihak luar. Permasalahan tersebut dapat berangkat

(bersumber) dari siswa, guru, bahan ajar, kurikulum, interaksi, pembelajaran

dan hasil belajar siswa.

Page 11: Resume Bab 1 - 3

C. Analisis Masalah dan Perumusan Masalah

Analisis Masalah

Setelah memperoleh permasalahan-permasalahan melalui proses

identifikasi tersebut, maka guru peneliti selanjutnya melakukan analisis

terhadap masalah-masalah tersebut untuk menentukan urgensi

penyelesaiannya. Dalam hubungan ini, akan ditemukan permasalahan yang

sangat mendesak untuk diatasi seperti misalnya penguasaan materi pelajaran

pada topik pewarisan sifat, sikap siswa dalam berdiskusi atau sikap siswa

dalam melakukan percobaan. Permasalahan tersebut jika tidak segera

diselesaikan akan menimbulkan dampak negatif yang besar (Tidak tercapainya

Kriteria Ketuntasan Minimal, kurang kerjasama dalam diskusi dan

eksperimen).

Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang jelas akan membuka peluang bagi guru

untuk menetapkan tindakan perbaikan (alternatif solusi) yang perlu

dilakukannya, jenis data yang perlu dikumpulkan termasuk prosedur

pengumpulan data serta cara menginterpretasikannya. Disamping itu,

penetapan tindakan perbaikan yang akan dicobakan itu juga memberikan

arahan kepada guru untuk melakukan berbagai persiapan. Termasuk yang

berbentuk latihan guna meningkatkan keterampilan untuk melakukan tindakan

perbaikan yang dimaksud. Perumusan permasalahan yang lebih tajam itu dapat

dilakukan diagnosis kemungkinan-kemungkinan penyebab yang lebih cermat,

sehingga terbuka peluang untuk menjajaki alternatif-alternatif tindakan

perbaikan yang diperlukan. Perumusan Masalah harus jelas, dinyatakan dengan

kalimat tanya. (dijelaskan lebih lanjut pada bagian penyusunan proposal PTK).

Page 12: Resume Bab 1 - 3

D. Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan perbedaan melainkan hipotesis

tindakan. Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk

menghasilkan perbaikan yang diinginkan.

Contoh hipotesis tindakan :

Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami

teks bacaan. Berdasarkan analisis masalah, peneliti menyimpulkan bahwa

mereka memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan

bacaannya, dan bahwa “kesiapan pengalaman” untuk memahami konteks perlu

ditingkatkan.

Hipotesis tindakannya adalah :

Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan

yang tepat dan “kesiapan pengalaman” untuk memahami konteks bacaan

ditingkatnya, maka para siswa akan meningkatkan kecepatan membacanya.

Dalam masalah evaluasi guru dapat melakukan tindakan untuk meningkatkan

cara-cara evaluasi yang dapat memberikan dampak pada peningkatan

pembelajaran siswa.

Page 13: Resume Bab 1 - 3

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Prosedur PTK

Secara umum prosedur PTK terdiri atas :

1. Penetapan fokus masalah, yaitu merasakan adanya masalah dalam kegiatan

pembelajaran sehari – hari

2. Perencanaan tindakan, yaitu setelah masalah diketahui, segera

dipersiapkan membuat perencanaan tindakan. Dalam tahap ini dapat

mendiskripsikan tindakan – tindakan apa saja yang akan digunakan untuk

memecahkan masalah, mendisain RPP, merumuskan hipotesis, yang

didalamnya ada tujuan – tujuan yang akan dicapai.

3. Pelaksanaan Tindakan, yaitu didalam tahap ini adalah implementasi dari

tahap perencanaan tindakan atau pelaksanaan nya. Dalam pelaksanaan nya

juga melakukan observasi dan refleksi. Dalam kegiatan ini harus sesuai

dengan rencana yang ada di dalam RPP.

4. Observasi dan Interpretasi, yaitu peneliti melakukan observasi dengan

cara : mengamati dan mencatat masalah yang timbul dalam praktik sesuai

dengan fokus penelitian yang sudah ditentukan. Dalam melakukan

observasi, peneliti merekam segala sesuatu yang dilakukan siswa dalam

pembelajaran, selain itu melakukan wawancara terhadap guru, siswa,

mengisi lembar observasi, berdiskusi dan melakukan semua hal sesuai

dengan rencana agar pelaksanaan nya teratur.

5. Analisis dan Refleksi, yaitu menganalisis data yang dilakukan selama

penelitian dan analisis data setelah selesai penelitian.

Refleksi adalah perenungan kembali tentang kegiatan yang sudah

dilaksanakan dan hal apa yang belum dicapai dalam pelaksanaan penelitian

dan juga sebaliknya.

Page 14: Resume Bab 1 - 3

6. Rencana Tindak Lanjut, yaitu dari hasil refleksi peneliti melakukan

perbaikan – perbaikan terhadap hal – hal yang belum dicapai pada siklus 1

dan kemudian diperbaiki pada siklus 2 dan seterusnya.

B. Model / Rancangan PTK

1. Prinsip – Prinsip Observasi

Hopkins (1993) menyebutkan ada 5 prinsip dasar observasi, yaitu :

a. Prencanaan bersama, yaitu diawali dengan perencanaan bersama

antara peneliti dan pihak yang akan diteliti. Hal ini bertujuan

membangun rasa percaya dan menyepakati hal yang fokus diteliti,

tentang aturan – aturan yang ada didalam lingkungan yang akan

diteliti dll.

b. Fokus, yaitu fokus penelitian biasanya umum, namun bisa juga di

khususkan dalam satu hal saja. Fokus yang sempit, data yang didapat

akan lebih bermanfaat dibandingkan dengan fokus yang umum atau

meluas.

Page 15: Resume Bab 1 - 3

c. Membangun Kriteria, yaitu observasi akan berhasil jika kriteria

keberhasilan sudah disepati sebelumnya, tujuan apa yang akan

dicapai.

d. Keterampilan Observasi, yaitu ada tiga kriteria peneliti : 1. Tidak

terlalu cepat memutuskan suatu peristiwa, 2. Menciptakan suasana

yang mendukung siswa dan guru dalam melakukan penelitian,

membuang rasa takut, 3. Menguasai beberapa teknik untuk

menemukan peristiwa dalam penelitian.

e. Balikan, yaitu observasi dapat dimanfaat kan jika : data diberikan

segera setelah pengamatan, data sesuai dengan rencana yang

cermat, data sesuai dengan kriteria yang ada, diskusi mengarah

pada perkembangan strategi untuk membangun apa yang telah

dipelajari.

2. Jenis – Jenis Observasi

a. Observasi Terbuka, yaitu pengamatan tidak menggunakan lembar

observasi, melainkan hanya menggunakan kertas kosong untuk

merekam pelajaran yang diamati menggunakan teknik – teknik

tertentu.

b. Observasi Terfokus, yaitu ditujukan untuk mengamati aspek

tertentu dalam pembelajaran, misal kegiatan siswa dalam

pembelajaran.

c. Observasi Terstruktur, yaitu menggunakan kertas instrument

observasi yang terstruktur dan siap pakai, tinggal membubuhkan

tanda V.

d. Observasi Sistematik, yaitu data yang dibuat lebih sistematik,

lebih khusus pada hal yang akan diamati.

Page 16: Resume Bab 1 - 3

1. Analisis Data

Guru yang profesional mampu mengambil keputusan, baik sebelum,

selama, maupun setelah pembelajaran berlangsung. Analisis data dapat

dilakukan secara bertahap, pertama dengan menyeleksi dan

mengelompokan, kedua dengan memaparkan atau mendeskripsikan dan

terakhir menyimpulkan atau memberi makna. Pada tahap pertama, data

diseleksi, difokuskan, jika perlu ada yang direduksi maka tahap ini

disebut dengan reduksi kedua. Tahap kedua, data yang ada lalu

dideskripsikan sehingga bermakna, baik dalam bentuk narasi, grafik,

maupun tabel. Yang berakhir pada bentuk pernyataan atau formula

singkat.

2. Refleksi

Kegiatan mengemukakan kembali. Refleksi dilakukan melalui analisis

dan sintesis, serta induksi dan deduksi. Analisis dilakukan dengan

merenungkan kembali secara intensif peristiwa yang menyebabkan

munculnya sesuatu yang diharapkan atau tidak diharapkan.

3. Perencanaan Tindak Lanjut

Kegiatan nya yaitu menikdak lanjuti dari refleksi. Hasil atau

kesimpulan yang didapat pada analisis data dan setelah melakukan

refleksi digunakanuntuk membuat rencana tindak lanjut. Jika tujuan

belum tercapai maka dibuat rencana baru pada siklus yang kedua.