resume perilaku organisasi 1-3

37
BAB 1 Pengantar dan Latar Belakang Pendekatan perilaku dalam organisasi mempertaryhkan bahwa manusia dalam organisasi adalah suatu unsure yang komplek, dan oleh karenanya ada suatu kebutuhan pemahaman teori yang didukung oleh riset ayng empiris sangat diperlukan sebelum diterapkan dalam mengelolah manusia itu sendiri secara efektif. A. PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI Pengertian organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Ia meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi. Tujuan praktis dari studi ini adalh untuk mendeterminasi bagaimanakah perilaku manusia itu mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-tujan organisasi. Bidang baru dari ilmu tingkah laku yang dikembangkan dengan titik perhatiannya pada pemahaman perilaku manusia di dalam suatu organisasi yang sedang berproses, dinamakan Perilaku Organisasi. Serentetan definisi tentang perilaku organisasi di mulai dari perilaku manusia atau lebih banyak menekankan pada aspek-aspek psikologi dan tingkah laku individu, hal yang dapat dipertimbangan antaranya : Penjelasan oleh Duncan, antara lain : 1) Studi perilaku organisasi termasuk didalamnya bagian- bagian yang relevan dari semua ilmu tingkah laku yang berusaha menjelaskan tindakan-tindakan manusia di dalam organisasi. 1

Upload: yusisah-saefi

Post on 28-Dec-2015

108 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Perilaku Organisasi 1-3

BAB 1

Pengantar dan Latar Belakang

Pendekatan perilaku dalam organisasi mempertaryhkan bahwa manusia dalam organisasi adalah suatu unsure yang komplek, dan oleh karenanya ada suatu kebutuhan pemahaman teori yang didukung oleh riset ayng empiris sangat diperlukan sebelum diterapkan dalam mengelolah manusia itu sendiri secara efektif.

A. PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI

Pengertian organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Ia meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi. Tujuan praktis dari studi ini adalh untuk mendeterminasi bagaimanakah perilaku manusia itu mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-tujan organisasi.

Bidang baru dari ilmu tingkah laku yang dikembangkan dengan titik perhatiannya pada pemahaman perilaku manusia di dalam suatu organisasi yang sedang berproses, dinamakan Perilaku Organisasi.

Serentetan definisi tentang perilaku organisasi di mulai dari perilaku manusia atau lebih banyak menekankan pada aspek-aspek psikologi dan tingkah laku individu, hal yang dapat dipertimbangan antaranya :

Penjelasan oleh Duncan, antara lain :

1) Studi perilaku organisasi termasuk didalamnya bagian-bagian yang relevan dari semua ilmu tingkah laku yang berusaha menjelaskan tindakan-tindakan manusia di dalam organisasi.

2) Perilaku organisasi sebagaimana suatu disiplin mengenal bahwa individuu dipengaruhi oleh bagaimana pekerjaan diatur dan siapa yang bertanggung jawab unruk pelaksanaannya.

3) Ilmu ini mengusulkan beberapa cara agar usaha-usaha individu itu bias terkoordinir oleh manjer dalam rangka mencapai tujun organisasi.

Hal penting menegnai perilaku organisasi ialah merupakan ilmu yang interdisiplinari, yang menarik secara bebas sumber-sumber dari ilmu-ilmu yang lain. Pada akhirnya memberikan petunjuk dan pengarahan perspektif untuk usaha mencapai tujuan yang efektig dan efesien.

1

Page 2: Resume Perilaku Organisasi 1-3

Larry L. Cummings, memberikan suatu analisis perpedaan perilaku organisasi denagn disiplin lain yang erat kaitannya dengan ilmu perilaku, antara lain :

1) Pikologi Organisasi membatasi kontruksi penjelasan pada tinggkat Psikologi saja, akan tetapi Perilaku Organisasi konstruksi penjelasannya berasal dari multi disiplin.

2) Perbedaan antara Perilaku Organisasi dengan teori organisasi di dasarkan pada dua perbedaan anatarnya unit analisisnya du pusat variable tak bebas.

3) Perilaku Organisasi lebih menekankan pada orientasi konsep, sedangkan personnel dan Human Resources (P&HR) menekankan pada teknik dan teknologi.

Larry L. Cummings juga menekankan bahwa perilaku organisasi adalah suatu cara berfikir, suatu cara untuk memahami persoalan-persoalan dan menjelaskan secara nyata hasil-hasi penemuan berikut tindakan-tindakan pemecahan.

Pengertian rumusan Joe Kelly, sebagai berikut :

“perilaku organisasi dapat dirumuskan sebagai suatu system studi dari sifat organisasi seperti misalnya, bagaimana organisasi dimulai, tumbuh dan berkembang, dan bagaimana pengaryhnya terhadap anggota-anggota sebagai individu, kelompok-kelompok pemilih, organisasi lainnya, dan institusi-institusi yang lebih besar.”

Pengertian ini menjelaskan bahwa perilaku organisasi di dalamnya terdapat interaksi dan hubungan antar organisasi di satu pihak dan perilaku individu di lain pihak.

Kesimpulan yang menyeluruh bahwa perilaku organisasi adalah secara langsung berhubungan dengan pengertian, ramalan, dan penegendalian terhadap tingkah laku orang-orang di dalam suatu organisasi, dan bagaimana perilaku orang-orang tersebut mempengaruhi usaha-usaha pencapaian tujuan organisasi. Ilmu perilaku organisasi adalah ilmu interdisipliner dengan menitikberatkan pada psikologi social.

B. LATAR BELAKANG SEJARAH

Spekulasi tentang fisik manusia ini misalnya, dapat dijumpai lewat buah karya filosof Yunani Plato. Filosofi ini acapkali membicarakan mengenai jiwa manusia ini di bagi atas 3 bagian, yakni :

1) Philosophic, yang merupakan suatu alat untuk mencapai ilmu pengetahuan dan pengertian

2) Sperited, yakni suatu aspek dari jiwa manusia ini yang berusaha untuk mencari kekuasaan dan ambisi.

3) Appetite, yakni keinginan untuk memenuhi selera seperti misalnya makan, minum, dan uang.

2

Page 3: Resume Perilaku Organisasi 1-3

Plato menggolongkan manusia atas tiga tipe, yakni : filosofis, ambisius, dan pecinta keberuntungan (love of gain).

Pada sekitar abad ke-20 perhatian mengenai penataan organisasi mencapi titik momentumnya. Kiranya disebut terdapat tiga orang yang mempunyai andil melahirkan konsep baru ilmu perilaku organisasi, antara lain.

1. Max Weber (Jerman)

Max Weber adalh pemikir dalam ilmu social. Orientasinya lebih banyak menekankan kepada penjelasan mengenai organisasi disbanding dari pengembangan suatu prinsip yang bisa dipakai untuk mencapai tujuan praktis.

Model birokrasi dari Weber adalah banyak meneyerupai konsep kompetisi sempurna (perfect competition) dalm teori ekonomi. Secara teori birokrasi mempunyai sifat yang dapat dibedakan dari ketentuan-ketentuan lain dari suatu organisasi, sifat yang amat penting sebagai berikut:

Adanya spesialisasi, atau pembagian kerja

Adanya hirarki yang berkembang

Adanya suatu system dari suatu prosedur dan aturan-aturan

Adanya hubungan-hubungan kelompok ynag bersifat impersonalitas

Adanya promosi dan jabatan yang berdasarkan atas kecakapan.

Suatu unsure yang mengendalikan suatu organisasi dan yang meyakinkan suatu prosedur dipatuhi adalah otoritas. Weber menidentifikasikan sumber-sumber otoritas sebagai berikut :

Otoritas yang rasional yang sah, hal ini diciptakan oleh tingkat dan posisi yang dipegang oleh seseorang pejabat di suatu hirarki.

Otoritas tang tradisional, ini diciptakan oleh kelas-kelas dalam masyarakat dan juga oleh adat kebiasaan.

Otoritas yang karismatik, ini ditumbulkan oleh potensi kepribadian dan pejabat.

Menurur Weber birokrasi itu dibangaun oleh otoritas yang rasional dan sah.

2. Henri Fayrol (Prancis)

Pandangan-pandangan Fayrol dianggap sebagai suatu pemikiran organisasi-administratif. Dia berpendapat bahwa semua organisasi terdiri dari unit atau subsistem sebagai berikut :

1) Aspek-aspek teknik dan komersial dari kegiatan pembelian, produksi, dan penjualan.

3

Page 4: Resume Perilaku Organisasi 1-3

2) Kegiatan-kegiatan keuangan yang berhubungan dengan masalah-masalah permintaan dan penegendalian kapital.

3) Unit-unit keamanan dan perlindungan.

4) Fungsi perhitungan.

5) Fungsi administrasi dan perencanaan, organisasi, pengarahan, koordinasi, dan penegendalian.

3. Frederick Winslow Taylor (Amerika Serikat)

Taylor mengenalkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah (principle of scientific management). Untuk membuktikan bahwa manajemen yang baik membangun sistemnya atas serangkaian unsur-unsur yang membuat mesin manajemen ilmiahnya berfungsi lebih baik. Salah satu unsure tersebut ialah penelaahanwaktu (time study).

Dari pandangan ilmu perilaku, pelaksanaan manjemn ilmiah mencoba memadukan secara pastiteknik eksperimen yang sistematis dengan asumsi-asumsi mekanistik terhadap ilmu perilaku organisasi. Menurut Taylor , perilaku manusia ini adalah hanya merupakan salah satu komponendalam suatu system produksi yang besar. Hanya kepada mereka yang dapat bekerja seperti mesin yang akan mendapat tempat di dalam system produksinya.

4. Gerakan Hubungan Kemanusiaan

Gerakan ini dalam praktik manajemen memberikan penekanan pada kerja sama dan semangat kerja atau moral karyawan, ini dapat di golongankan kedalam aspek hubungan kemanusian. Raymond Miles menyatakan bahwa pendekatan hubungan kemanusiaan secara sederhana menempatkan karyawan sebagai manusia, tidak sebagai mesin dalm proses produksinya.

Pada sejarah hubungan kemanusiaanini terdapat tiga kejadian yang memberikan konstribusinya dalam penelaahan ilmu perilaku organisasi, antara lain:

Masa-masa depresi yang hebat

Gerakan kaun buruh

Hasil penemuan Hawthorne

1) Masa Depresi

Mereka menyimpulkan depresi terjadi karena :

Menumpuknya investasi usaha dan akumulasi stok barang baru yang besar ditangan konsumen

Konsumen menolak naiknya harga dan naiknya biaya usaha

4

Page 5: Resume Perilaku Organisasi 1-3

Merosotnya minat pemanfaatan invesmen

Akumulasi dalam jumlah yang besar dari kemampuan produksi baru dan penegmbangan teknologi

Jarangnya investasi yang berkala besar dan kelesuan dari cadangan bank

Melemahnya kepercayaan dan harapan-harapan.

Akibat yang dirasakan dari depresi adalah terjadinya pengangguran, ketidaktentuan hidup, dan juga ketidakamanan.

2) Gerakan Serikat Buruh

Gerakan buruh ini secara langsung ataupun tidak langsung memberikan dampak yang besar terhadap studi perilaku individu-individu yang mendukung kerja sama dalam suatu organisasi tertentu.

Dengan demikian perilaku organisasi pada dasarnya merupakan perilaku individu-induvidu tersebut, mendapatkan perhatian untuk ditelaah dan di kembangkan. Gerakan serikat buruh tercatat dalam sejarah pengembangan studi perilaku organisasi, sebagai titik awal dalam masa embrionalnya.

3) Penemuan Howthorne

Tujuan dari penelitian Howthorne ini antara lain untuk mencari sampai dimana pengaruh hubungan antara kondisi fisik tempat bekerja dengan prodiktivitas karyawan. Secara khusus tujuan penelitian ini ialah untuk mendapat gambaran yang jelas tentang pengaruh faktor-faktor seperti temperature, kelembaban udara, dan cahaya terhadap kelemahan, dan gerakan berulang dari pekerja.

Penelitian Howthorne ini dilakukan atas beberapa langkah (a serial of phases), yaitu :

Fase pertama, percobaan tentang cahaya lampu

Fase kedua, dalam fase ini dikenal dengan percobaan ruang istirahat (the relay room experiment)

Fase ketiga, amat terkenal fase ini dengan sebutan studi tentang ruang bank tilgram (bank wiring room study). Tujuan utamanya adalah untuk melakukan analisa pengamatan terhadap kelompok kerja informal.

Implikasi penemuan Howthorne terhadap pengembangan ilmu perilaku organisasi ternyata amat besar dan penting sekali. Usaha-usaha dari penemuan ini merupakan satu-satunya dasar yang amat berharga terhadap pendekatan perilaku di dalam segala aspek manajemen.

5

Page 6: Resume Perilaku Organisasi 1-3

BAB 2

Perilaku Individu dalam Organisasi

Perilaku organisasi hakikatnya adalah hasil-hasil interaksi antara individu-individu dalam organisasinya. Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara person atau individu dengan lingkungan

Jikalau karakteristik individu berinteraksi dengan karakteristik organisasi maka akan terwujudlah perilaku individu dalm organisasi. Ungkapkan perngertian ini dapat dirumuskan dengan formula sebagai berikut:

P = F(I,L)

Keterangan : P adalah Perilaku

F adalah Fungsi

I adalah Individu

L adalah Lingkungan

Ungkapan sebagai berikut dapat di baca sebagai berikut:

“Perilaku adalah suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu dengan lingkungannya”. Lihat gambar 2.1

GAMBAR 2.1

Model Umum Perilaku dalam Organisasi

6

Karakteristik Individu

Kemampuan, Kebutuhan, Kepercayaan, Pengalaman, Pengharapan, dan lainnya

Karakteristik Organisasi

Hirarki, Tugas-tugas, Wewenang, Tanggung jawab, system Reward,

Sistem Kontrol, dan lainnya

Perilaku Individu dalam Organisasi

Page 7: Resume Perilaku Organisasi 1-3

A. MENCOBA MEMAHAMI SIFAT-SIFAT MANUSIA

Salah satu untuk memahami sifat-sifat manusia ini ialah dengan menganalisa kembali prinsip-prnsip dasar yang merupakan salah satu bagian daipadanya. Prinsip-prinsip dasar tersebut dapat kiranya dikemukakan sebagai berikut:

1. Manusia berbeda perilakunya, karena kemampuannya tidak sama.

Prinsip dasar kemampuan ini amat penting diketahui untuk memahami mengapa seseorang berbuat dan berprilaku berbeda dengan orang lain. Karena terbatasnya kemampuannya ini, seseorang bisa berbuat menjahit satu celana dalam waktu 10 menit, orang lain memerlukan 3 hari dalam hal yang sama. Terbatasnya kemampuan ini yang membuat seseorang bertingkah laku yang berbeda.

2. Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda.

Dengan kebutuhan ini dimaksudkan adalah beberapa pernyataan di dalam diri seseorang (internal state) yang menyebabkan seseorang itu berbuat untuk mencapainya sebagai suatu objek atau hasil.

Pemahaman kebutuhan yang berbeda dari seseorang ini amat bermanfaat untuk memahami konsep prilaku seseorang di dalam organisasi. Ini juga dapat menolong kita untuk memahami mengapa suatu hasil di anggap penting bagi seseorang, dan juga menolong untuk mengerti hasil manakah yang akan menjadi terpenting untuk menentukan spesifikasi individu.

3. Orang berfikir tentang masa depan, dan membuat pilihan tentang bagaimana bertindak.

Cara untuk menjelaskan seseorang membuat pilihan di antara sejumlah besar rangkaian pilihan perilaku yang terbuka baginya, adalh dengan mempergunakan penjelasan teori expentancy. Teori expentancy ini berdasarkan suatu anggapan yang menunjukan bagaimana menganalisa dan meramalkan ranghaian tindankan apakah yang akan diikuti oleh seseorang manakala ia mempunyai kesempatan untuk membuat pilihan mengenai perilakunya.

Berikut ini menunjukkan pertimbangan seseorang di dalam melakukan sesuatu tindakan dengan memperhitungkan beberapa faktor antaranya:

a) Probabilitas jika ia mengambil serangkaian usaha ia akan mampu untuk mencapai tingkat pelaksanaan kerja yang diharapkan (Expectancy U-P atau Expectancy antara Usaha dan Pelaksana)

b) Jika tingkat pelaksanaan kerja itu dicapai, maka probalitasnya akan mengarahkan pencapaian hasil-hasil (Ex.P-H atau Expactancy antara Pelaksanaan kerja dan Hasil yang akan dicapai)

c) Daya taik dari hasil, nampaknya sebagai hal yang menaikkan pelaksanaan kerja.7

Page 8: Resume Perilaku Organisasi 1-3

d) Suatu tingkat dimana hasil merupakan daya tarik tambahan, disebabkan karena kemampuan hasil untuk memimpin kearah tercapainya hasil lain yang diinginkan.

Dalam model ini dapat di pahami bahwa kekuatan yang mendorong seseorang untuk berprilaku dalam suatu cara tertentu akan menjadi besar, manakala individu tersebut:

a) Percaya bahwa pelaksanaan kerja pada suatu tingkat, yang diinginkan itu memungkinkan (tingginya expectancy U-P).

b) Percaya bahwa perilakunya akan memimpin kearah pencapaian suatu hasil (terdapatnya expectancy P-H yang tinggi)

c) Dan apabila hasil-hasil tersebut mempunyai nilai yang positif (mempunyai daya tarik yang tinggi)

Pengamatan untuk memilih perilaku yang mana yang tepat adalah memboroskan waktu dan tenaga, oleh karenanya tidaklah ayal kalau manusia terbatas daya eksplorasinya untuk memilih tersebut, dan tetap mendapatkan hasil yang tidak memuaskan, seseorang juga terbatas kemampuannya. Oleh karenanya adalah sulit bagi seseorang untuk mempertimbangkan sesuatu hasil itu berasal dari perilaku tertentu.

4. Seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannyadengan pengalaman masa lalu dan kebutuhannya.

Memahami lingkungan adalah suatu proses yang aktif, dimana seseorang mencoba membuat lingkungannya itu mempunyai arti baginya. Lingkungan lebih banyak memberikan kepada manusi obyek dan pariwisata di bandingkan kemampuan manusia itu sendiri untuk memahami obyek dan peristiwa tersebut. Oleh karenanya, seseorang di dalam memahami suatu organisasi pada suatu saat tertentu, ia tidak mengetahui banyak aspek dari lingkungan.

Proses belajar dimasa yang lewat dari seseorang anggota organisasi akan memainkan peranan di dalam menentukan apa yang diketahui. Anggota organisasi belajar untuk membedakan hal-hal apa yang mereka anggap perlu mebdapatkan perhatian agar terpenuhi kebutuhannya, dan hal-hal apa yang tidak perlu di pandang sebagai yang terpenting.

5. Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau tidak senang (affective)

Perasaan senang dan tidak senang ini akan menjadikan seseorang berbuat yang berbeda dengan orang lain di dalam rangka menaggapi sesuatu hal. Orang acapkali membandingkan apa yang ia terima dalam suatu situasi kerja tertentu dengan apa yang diterima orang lain dalam situasi yang sama. Jika hasil

8

Page 9: Resume Perilaku Organisasi 1-3

perbandingan yang ia rasakan tidak adil, maka timbullah rasa tidak puas terhadap hasil yang diterima.

Hasil perbandingan ini kadangkala kurang informasi mengenai bahan masukan (input) dan hasil yang dicapai oleh orang lain tersebut. Hal seperti ini dapat dikatakan bahwa orang membuat salah persepsi (misperpection) terhadap suatu hasil yang dicapai oleh orang lain yang mengakibatkan kurang tepatnya proses perbandingannya.

6. Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang.

Organisasi sebenarnya bisa mempengaruhi perilaku seseorang dengan cara mengubah satu atau lebih faktor-faktor penentu dari perilaku individu, hanya mudah di ubah. Tetapi semuanya terbuka untuk dipengaruhi. Kebutuhan-kebutuhan dan kemampuan tertentu umumnya sulit dipengaruhi, karena mereka sering dibatasi oleh sifat-sifat psikologis dari seseorang, latar pengalamannya.

Perilaku seseorang itu ditentukam oleh banyak faktor. Adakalanya perilaku seseorang di pengaruhi oleh kemampuannya, adapula karena kebutuhannya dan ada juga yang karena dipengaruhi oleh pengharapan dan lingkungannya.

B. BEBERAPA HAMPIRAN UNTUK MEMAHAMI PERILAKU

Hampiran (approach) pemahaman perilaku itu pada umumnya dapat dikelompokan atas tiga hampiran, yakni :

1. Hampiran Kognitif

Hampiran ini pada dasarnya menekankan pada peranan individu atau person dalam hubungandengan ungkapan rumus P=F(I,L) di depan. Hampiran kognitif ini meliputi kegiatan-kegiatan mental yang sadar seperti misalnya berfikir, mengetahui, memahami, dan kegiatan konsepsi mental seperti misalnya, sikap, kepercayaan, dan pengharapan, yang kesemuanya itu merupakan faktor yang menentukan di dalam perilaku.

Ada tiga hal umum dalam teori kognitif ini, antara lain :

1) Elemen Kognitif

Menurut teori kognitif, semua perilaku itu tersusun secara teratur, individu mengatur pengalamannya ke dalam aktivitas untuk mengathui (cognition) yang kemudian memacaknya ke dalam susunan kognitifnya (cognitive structure). Susunan ini menentukan jawaban (response) seseorang.

Cognition menurut Neisser adalah aktivitas untuk mengetahui, misalnya kegiatan untuk mencapai yang dikehendaki, pengaturannya, dan penggunaan

9

Page 10: Resume Perilaku Organisasi 1-3

penegetahuan. Kognisi adalah dasar dari unit teori kognitif. Ia merupakan representasi internal yang terjadi antara suatu stimulasi dengan suatu jawaban (reponse), dan yang bisa menyebabkan terjadinya jawaban. Hubungan ini dapat di gambar sebagai berikut :

Stimulus Cognition Response

Gambar ini merupakan elemen-elemen kognitif, yang berdiri dari stimulus kognisi dan respon.

2) Struktur Kognitif

Adapun hal-hal yang dimiliki oleh struktur kognitif ini antara lain:

a) Struktur kognitif mempunyai perbedaan atau kekomplekan yang jamak, yang semuanya itu ditentukan oleh sejumlah dan bermacam-macam kognisi-kognisi yang berbeda dan yang menghasilkan system kognisi tertentu.

b) Harta milik kedua dari struktur kognitif adalah kesatuannya suatu system atau consonance.

c) Harta milik ketiga dari struktur kognitif ini adalah adanya suatu system yang saling terjalin, atau adanya suatu tingkat yang menyatu dengan system lainnya

3) Fungsi Kognitif

Fungsi kognitif memiliki beberapa fungsi, antara lain:

a) Memberikan pengertian pada kognitif baru,

b) Menghasilkan emosi, atau konsekuensi yang menunjukan sikap (perasaan),

c) Membentuk sikap,

d) Memberikan motivasi terhadap konsekuensi perilaku.

2. Hampiran Pengutan (Reinforcement Approach)

Teori pengutan ini dilakukan oleh psikolog kenamaan Ivan Pavlov dan Edward Thorndike.

Pavlov melakukan penyelidikan atas perilaku anjing percobaan yang dikenal dengan reflek berkondisi (conditioned reflex) atau juga dinamakan kondisi yang klasik (classical conditioning).

Edward Lee Thorndike melakukan penyelidikan terhadap misalnya kucing burung dan anjing untuk mengetahui proses belajar coba dan salah (trial and error).

10

Page 11: Resume Perilaku Organisasi 1-3

Penelitiannya terkenal dengan rumus hokum tentang efek (law of effect) dan hokum latihan (law of exercise) atau hokum guna dan tidak berguna (law of use and disuse). Hokum tentang efek menyatakan bahwa intensitas hubungan antara stimulus (S) dan respon (R) akan meningkat apabila hubungan itu diikuti oleh keadaan yang menyenangkan, dan berkurang bila keadaan tidak menyenangkan. Hukum latihan atau hukum guna dan tidak berguna, menyatakan bahwa hubungan antara S dan R dapat juga ditimbulkan atau didorong melalui latihan berulang kali.

Konsepsi Penguatan (Reinforcement Concept)

Konsepsi penguatan ini terdapat suatu faktor yang dinamakn penguat (reinforcer). Reinforce adalah berasal dari luar (external), dari peristiwa-perisriwa yang ada dalam lingkungan yang kemudian diikuti dengan adanya respon. Ada dua yang sering kali mendapat perhatian dalam konsepsi penguat (Reinforcement) ini, ialah:

1) Pemadaman (extinction)

Pemadam ini adalah suatu gejala melemahnya hubungan antara suatu stimulus dengan respon.

2) Hukuman (Punishment)

Hukuman adalah suatu usaha baik menunda pemberian hadiah (reward) atau pengetrapan stimulus yang tidak menyenangkan dalam rangka untuk memadamkan suatu respon.

3. Hampiran Psikoanalitis

Hampiran psikoanalitis ini menunjukan bahwa perilaku manusia ini dikuasai oleh personalitasnya atau kepribadiannya. Pelopor dari psikoanalitis ini adalah Sigmund Freud, yang sebenarnya bercermin atas adanya suatu pandangan konflik dari perilaku manusia ini.

Menurut Freud susunan personalitas atau kepribadian seseorang itu dapat dijelaskan dengan kerangka ketidaksadaran. Ia percaya bahwa ada tiga hal yang saling berhubungan, dan yang sering kali berlawanan (konflik). Konsep psikoanalitisnya merangkum tiga hal tersebut yakni : Id, Ego, dan Superego.

C. SUSUNAN KEPRIBADIAN

Kepribadian diartikan sebagai suatu system yang dinamis dan memberikan dasar dari semua perilaku. Kepribadian terdiri dari tiga subsistem, yaitu :

11

Page 12: Resume Perilaku Organisasi 1-3

1. Konsepsi Id

Pada dasarnya Id adalah subsistem dari kepribadian. Ia adalah penampungan dari sumber dari semua kekuatan jiwa yang menyebabkan berfungsinya suatu system.

2. Konsepsi Ego

Ego ialah sumber rasa sadar. Ia mewakili logika dan yang dihubungkan dengan prinsip-prinsip relitas. Ego merupakan subsistem yang berfungsi ganda yajni melayani dan sekaligus mengendalikan dua system lainnya (Id dan Superego)

3. Konsepsi Superego

Superego sebenarnya adalah kekuatan moral dari personalitas. Ia adalah sumber norma atau standar yang tidak sadar yang menilai dari semua aktivitas ego. Superego menetapkan semua norma yang memungkinkan Ego memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah.

Berikut ringkasan table mengenai karakteristik

ID EGO SUPEREGO

Dasar Biologi Psikologi Sosial

Dicapai Lewat Pewarisan Pengalaman Sosialisasi

Tujuan Kesenangan Kenyataan Kesempurnaan

Fungsi Menginginkan hasil Menginginkan perlindungan

Menginginkan penekanan

Kualitas dari Kehidupan Mental

ketidaksadaran kesadaran ketidaksadaran

Proses Pertama :- Perbuatan reflek- Halusinasi

Kedua :- Persepsi- Memori- Berfikir- Menilai

Pengamatan :- Evaluasi- Sangsi

GAMBAR 2.2

Karakteristik tiga Subsistem dari Kepribadian

D. PERSPEKTIF HAMPIRAN FREUDIAN

Model Freud sebenarnya di tandai dengan konflik dari konstruksi personalitas, dan motivasi ketidaksadaran seperti yang telah dikemukakan. Penyesuaian psikologi terjadi

12

Page 13: Resume Perilaku Organisasi 1-3

hanya ketiga Efo berkembang secara tepat untuk mengatasi konflik yang di timbulkan dari Id dan superego.

Dalam banyak hal pendekatan psikoanalitis telah memberikan pengaruh terhadap perilaku organisasi, termasuk hal-hal berikut ini:

1) Perilaku kreatif, seperti misalnya langkah-langkah tertentu dari proses kreatif yang menurut sifatnnya dapat digolongkan pada tindakan tidak sadar.

2) Ketidakpuasan. Perilaku karyawan seperti misalnya melamun, lupa, acuh-tah acuh, rasional dan juga ketidakhadiran di kantor, kelambatan, sabotase, pemabuk, semua ini dapat dianalisa dalam istilah-istilah psikoanalitis.

3) Teknik-teknik pengembangan organisasi, seperti misalnya analisa transaksi, yakni suatu usaha untuk mengembangkan kecakapan komunikasi interpersonal, dann mengurangi peranan permainan, demikian juga pengembangan kelompok atau tim pada tingkat tertentu kesemuanya itu juga termasuk pemikiran psikoanalitis.

4) Kepemimpinan dan kekuasaan. Perhatian yang diberikan pada otoritas dan dominasi di dalam pendekatan psikoanalitis adalah di pancarkan dari studi tentang kepemimpinan dan kekuasaan di dalam hubungan pada tatanan perilaku organisasi.

Namun demekian pandangan-pandangan yang penting, terutama struktur personalitas dan pendapat mengenai motivasi tidak sadar, adalah suatu usaha yang signifikatuntuk memahami perilaku manusia pada umumnya, dan butir-butir tersebut di atas mempunyai implikasi yang pasti di dalam memahami aspek-aspek tertentu dari perilaku organisasi.

BAB 313

Page 14: Resume Perilaku Organisasi 1-3

Perilaku Kelompok dalam Organisasi

Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia. Hampir pada umumnya manusia yang menjadi anggota dari suatu organisasi besar atau kecil adalah sangat kuat kecenderungannya untuk mencari keakraban dalam kelompok-kelompok tertentu.

A. TEORI-TEORI PEMBENTUKAN KELOMPOK

Teori yang sangat dasar tentang terbentuknya kelompok ini ialah mencoba menjelaskan tentang adanya Afiliasi di antara orang-orang tertentu. Teori ini di sebut Propinquity atau teori kedekatan. Arti teori kedekatan ini ialah bahwa seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya (spatial and geographical proximity).

Teori pembentukan yang lebih komprehensif adalah suatu teori yang berasal dari George Homans. Teorinya berdasarkan pada aktivitas- aktivitas, interaksi-interaksi, dan sentiment-sentimen (perasaan atau emosi). Tiga elemen ini satu sama lain berhubungan secara langsung dan dapat di jelaskan sebagai berikut:

1) Semakin banyak aktivitas-aktivitas seseorang dilakukan dengan orang lain (shared), semakin beraneka interaksi-interaksinya, dan juga semakin kuat tumbuhnya sentiment-sentimen mereka.

2) Semakin banyak interaksi0interaksi diantara orang-orang maka semakin banyak kemungkinan aktivitas-aktivitas dan sentiment yang di tularkan (shared) pada orang lain.

3) Semakin banyak aktivitas dan sentiment kepada orang lain, dan semakin banyak sentimen seseorang di pahami oleh orang lain, maka semakin banyak kemungkinan di tularkanya aktivitas dan interaksi-interaksi.

Salah satu teori yang agak menyeluruh (comprehensive) penjelasannya tentang pembentukan kelompok ialah teori keseimbangan (a balance theory of group formation), yang di kembangkan oleh Theodore Newcomb. Teori ini menyatakan bahwa seseorang tertarik kepada orang lain adalah di dasarkan atas kesamaan sikap di dalam menanggapi suatu tujuan yang relevan satu sama lain. Gambar 3.1 menunjukan teori keseimbangan ini.

Teori Pertukaran (exchange theory), teori ini ada kesamaanfungsinya dengan teori motivasi dalam bekerja. Teori pertukaran kelompok berdasarkan atas interaksi dan susunan hadiah-biaya-dan hasil. Suatu tingkat positif yang minim (yakni hadiah lebih besar daripada biaya)dari suatu hasil harus ada, jikalau diinginkan terdapatnya daya tarik dan afiliasi. Teori seperti misalnya, propinguity, interaksi, keseimbangan, semuanya memainkan peranan di dalam teori pertukaran ini.

Individu A Individu B

X14

Page 15: Resume Perilaku Organisasi 1-3

Nilai-nilai dan sikap yang sama:

- Agama

- Politik

- Gaya hidup

- Perkawinan

- Pekerjaan

- Otoritas

GAMBAR 3.1 Teori Keseimbangan Pembentukan Kelompok Sumber: Fred Luthans, Organizational Behavior, 1981, hlm.320

Teori lain dari pembentukan kelompok adalah didasarkan alasan-alasan praktis (Practicalities of group formating). Contoh dari teori ini, antara lain karyawan-karyawan suatu organisasi mungkin dapat mengelompok disebabkan karena alasan ekonomi, keamanan, atau alasan-alasan social. Suatu penelitian yang dilakukan Hawthorne membuktikan bahwa motif afiliasi ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku manusia dalam organisasi.

Menurut Reitz, karakteristik yang menonjol dari suatu kelompok itu, antara lain:

1) Adanya dua oarng atau lebih2) Yang berinteraksi satu sama lain3) Yang saling membagi beberapa tujuan yang sama4) Dan melihat dirinya sebagai suatu kelompok.

Karakteristik nomor 2), berarti bahwa anggota kelompok paling sedikit sekali-kali bertemu, bercakap-cakap, dan mengerjakan sesuatu bersama-sama.

Karakteristik nomor 3), berarti bahwa anggota-anggota kelompok mempunyai kesamaan, barangkali mereka bias membagi (share) suatu tujuan.

Karakteristik nomor 4), sebagai hasil dari nomor 2) dan nomor 3). Orang-orang yang berinteraksi satu sama lain dan membagi sama cita-cita atau maksud bersama pada umumnya tertarik satu sama lain.

B. BENTUK-BENTUK KELOMPOK

1. Kelompok Primer (Primary Group)Orang yang pertama kali merumuskan dan menganalisa suatu kelompok

primer adalah Charles H. Cooley dalam bukunya Organisai-organisai Sosial (Social Organizations) tahun 1909, dia menulis sebagai berikut :

“ Yang saya maksudkan dengan kelompok-kelompok primer itu adalah kelompok yang di sifati dengan adanya keakraban, kerja sama dan hubungan tatap muka. Mereka utama dalam beberapa pengertian,

15

Page 16: Resume Perilaku Organisasi 1-3

tetapi pada pokoknya, mereka merupakan dasar dalam pembentukan sifat social dan cita-cita individu. ”

Pengembangan dari Cooley buah pendapat George Homans, di dalam bukunya yang berjudul The Human Group (kelompok manusia), Homans mendefinisikan sebagai berikut :

“ Sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang acapkali berkomunikasi dengan lainya melampaui rentang kendali waktu, sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung bertatap muka dengan lainnya dan tidak melalui perasaan. ”

Seringkali istilah kelompok kecil (small group) dan kelompok primer (primery group) dipakai silih berganti. Secara teknis ada bedanya. Suatu kelompok primer mempunyai suatu perasaan keakraban, kebersamaan, loyalitas, dan mempunyai tanggapan yang samaatas nilai-nilai dari para anggotanya. Dengan demikian suatu kelompok primer adalah kelompok yang kecil ukurannya tetapi tidak semua kelompok kecil adalah kelompok primer. Contoh kelompok primer adalah keluarga, dan kelompok kolega (peer group).

2. Kelompok Formal dan InformalKelompok formal adalah suatu kelompok yang sengaja dibentuk untuk

melaksanakan suatu tugas tertentu. Anggota-anggotanya biasanya di angkat oleh organisasi. Contohnya komite atau panitia, unit-unit kerja tertentu seperti bagian laboratorium riset dan penegembangan, tim manajer, kelompok tukang pembersih dan lain sebagainya.

Kelompok informal adalah suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Anggota kelompok tidak diatur di angkat, keanggotaan di tentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok.

Studi klasik dalam bidang organisasi industry menjelaskan ada tiga pola dari kelompok informal. Ketiga pola tersebut antara lain :

1) Klik Mendatar (Horizontal Clique)2) Klik Menegak (Vertikal Clique)3) Klik Acak (Random Clique)

3. Kelompak Terbuka dan TertutupKelompok terbuka adalah suatu kelompok yang secara ajeg mempunyai rasa

tanggap akan perubahan dan pembaharuan.Kelompok tertutup adalhkecil kemungkinannya menerima perubahan dan

pembaharuan, atau mempunyai kecenderungan tetap menjaga kesetabilan.Kelompak terbuka dan tertutup dilihat dari empat dimensi berikut ini :

a) Perubahan Keanggotaan Kelompok

16

Page 17: Resume Perilaku Organisasi 1-3

Kelompok terbuka secara ajeg dapat dengan bebas menerima dan melepas anggota-anggotanya. Kelompok tertutup memelihara kestabilan keanggotaan kelompoknya.

b) Kerangka ReferensiKelompok terbuka pada saat giliran menerima anggota baru, anggota

ini membawa suatu perspektif baru bagi kelompok, perluasan kerangka referensi dalam kelompok. Sedangkan kelompok tertutup karena kestabilan keanggotaan yang diutamakan maka kerangka referensinya sempit.

c) Perspektif WaktuKelompok terbuka lebih berfikir untuk masa sekarang dan masa

depan yang dekat (near future). Kelompok tertutup sebaliknta, mampu memelihara horizontal waktu dalam Perspektif yang berjangka panjang.

d) KeseimbanganKeseimbangan adalah keadaan adanya suatu system yang menjaga

kestabilan setelah mempunyai keadaan yang memporakporandakan. Kelompok terbuka lebih mengarah kurang adanya keseimbangan dibandingkan dengan kelompok yang stabil yakni kelompok tertutup.

4. Kelompok ReferensiSuatu kecenderungan yang positif dari perilaku manusia ini ialah adanya

usaha mencari umpan balik (feedback) tentang dirinya. Kelompok referensi ini ialah setiap kelompok dimana seseorang melakukan referensi terhadapnta.

Orang ini mempergunakan kelompok tersebut sebagai suatu ukuran (standard) evaluasi dirinya dan atau sebagai sumber dari nilai dan sikap pribadinya. Kelompok ini memberikan dua fungsi bagi seseorang untuk evaluasi diri, antara lain:a) Fungsi Perbandingan Sosial (Social Comparison)

Dalam fungsi ini seseorang menilai dirinya dengan cara membandingkan dirinya dengan diri orang lain.

b) Fungsi Pengesahan Sosial (Sosial Validation)Dalam fungsi ini seseorang mempergunakan kelompok sebagai suatu ukuran

untuk menilai sikap, kepercayaan, dan nilai-nilainya.

C. DASAR-DASAR DAYA TARIK ANTAR ORANG (INTERNASIONAL ATTRACTION)

Alasan-alasan seseorang tertarik kepada lainya sehingga terjalin hubungan kelompok, sebagai berikut :

a) Kesempatan untuk berinteraksiDasar pokok yang amat penting dari daya tarik antar individu dan

pembentukan kelompok adalah secara sederhana karena adanya kesmpatan

17

Page 18: Resume Perilaku Organisasi 1-3

berinteraksi satu sama lain. Kesempatan berinteraksi dan yang di hubungkan dengan factor lingkungan, dapat di bedakan atas :

1) Hal-hal yang berhubungan dengan Jarak Fisik (Physical Distance)Orang yang bertempat tinggal atau bekerja bedekatan satu sama lain

mempunyai kesamaan yang besar untuk berinteraksi satu sama lain.2) Jarak Psikologis dan Asitektur (Architecture and Phychological Distance)

Pengaturan arsitektur yang mendisain suatu gedung tempat kerja atau tempat tinggal, memberikan pengaruh yang besar sekali terhadap kesempatan berinteraksi antar individu yang pada giliranya mempunyai pengaruh pula terhadap daya tarik perorangan. Beberapa factor arsitektur ini akan menciptakan baik fisik maupun pisikologi halangan-halangan di antara individu-individu yang dekat untuk berinteraksi.

b) Kesamaan Latar BelakangKesamaan latar belakang, seperti misalnya usia, jenis kelamin, agama,

pendidikan, ras, kebangsaan, dan status social ekonomiseseorang akan memudahkan mereka untuk menemukan daya tarik berinteraksi satu sama lain.

c) Kesamaan SikapKesamaan sikap ini sebenarnya pengembangan lebih lanjut dari kesamaan

latar belakang. Kesamaan yang didasarkan dari pengalaman yang melatarbelakangi itu membawa orang-orang kea rah kesamaan sikap.

Daya tarik oarng-orang yang berinteraksi yang di sebabkan karena kesamaan sikap ini, dapat di lihat dalam pergaulan-pergaulan :

Antar mahasiswa Orang bertetangga Teman sejawat Pasangan yang sudah menikah (married couples) Tentara Buruh suatu pabrik

D. MODEL DAYA TARIK ANTAR ORANG

Model dalam kaitannya dengan daya tarik antar orang ini akan menggambarkan seseorang individu yang tertarik mengadakan hubungan kerja dengan orang lain atau dengan kelompok atau organisasi sebagai suatu fungsidari penghargaan yang di perolehdengan pengorbanan yang di berikn dalam kaitannya dengan jalinan hubungan kerja tersebut.

Adapun biaya (cost) atau pengorbanan adalah setiap faktor yang dipergunakan untuk menghalangi atau mencegah seseorang dari interaksidalam tata hubungan dengan orang lain.

Ada tiga variable untuk menentukan daya tarik seseorang didalam hubungan kerja, yakni :

a) Hasil (H)b) Tingkat Perbandingan (TP)

18

Page 19: Resume Perilaku Organisasi 1-3

c) Alternatif (A)Tingkat perbandingan adalah ukuran baku yang dipergunakan oleh seseorang untuk

menilai kepuasannya dengan hubungan kerja. Hal ini merupakan posisi hadiah biaya yang minimum yang ia inginkan dari proses hubungan kerja.

Hasil dari tingkat perbandingan tersebut dilukiskan dalam gambar berikut ini:

tinggi (A) (B) tinggi

Hadiah H Hadiah TPBiaya TP Biaya H

Rendah Rendah

GAMBAR 3.2 Hasil dan tinggat perbandingn sebagai variable penentu dari keputusan

Dari contoh di atas (A), hasi yang diterima seseorang dari proses hubungan kerja adalah di atas tingkat perbandingan (H lebih tinggi dari TP). Menurut model ini seseorang tersebut mendapat kepuasan. Sebaliknya dalam contoh gmbar (B) hasil yang diperoleh lebih rendah dari tingkat perbandingan. Dalam hal ini seseorang tersebut tidak mendapat kepuasan dalam proses hubungan kerja.

Alternatif dapat dirumuskan sebagai tingkat hasil yang paling rendah yang akan diterima oleh seseorang dalam kaitannya dengan tersedianya model alternatif.

E. PANITIA DALAM ORGANISASI

Menurut Luthans, setiap membicarakan dinamika kelompok dalam hubungan dengan perilaku organisasi makatidaklah lengkap jika tidak membicarakan pola perilaku panitia dalam suatu organisasi. Panitia merupakan tipe formal yang amat penting yang dijumpai sekarang ini dalam kehidupan organisasi.

1. Sifat dan Fungsi Panitia

Dikatakan bersifat secara umum panitia adalah suatu kelompok orang-orang yang mempunyai fungsi kolektif. Lain definisi yang searti ialah panitia adalah suatu kelompok dimana semua persoalan dipecahkan bersama sebagai suatu kelompok.

Panitia-panitia tersebut melaksanakan fungsi-fungsi yang berbeda-beda, ada panitia yang melaksanakan fungsi pelayanan, penasihatan, koordinasi, pemberian informasi, ada pula yang berfungsi sebagai pembuat keputusan akhir.

2. Segi Positif dari Panitia

19

Page 20: Resume Perilaku Organisasi 1-3

Segi Positif dari Panitia, ialah bahwa panitia bias dipegunakan sebagai sarana untuk mengurangi konflik dan meningkatkan koordinasi di antara bagian-bagian dalam suatu organisasi.

Nilai positif dilihat dari pandngan kemanusiaan dapat dijelaskan, bahwa panitia mempunyai keuntungan yang besar sekali terutama untuk meningkatkan motivasi dan keterikatan yang di pancarkan dari partisipasi.

3. Segi Negatif dari Panitia

Segi Negatif dari Panitia, ialah dibaginya pertanggung jawaban. Sehingga dengan adanya panitia tersebut, maka yang ada ialah panitianya yang terdiri dari sekumpulan orang-orang, tetapi tidak ada pertanggung jawab perorangan. Salah satu yanng paling menonjol ialah sering kali tidak bertanggung jawab, mengelurkan banyak biaya, penghamburan waktu dan paling tepat untuk pegawai-pegawai yang mempunyai kualitas jelek, selain itu keputasan yang dibuat seringkali berdasarkan kompromi, dengan dominasi perorangan atau dominasi monoritas.

F. BEBERAPA TEORI ORGANISASI

Pandangan kelasik tentang organisasi dinyatakan oleh Max Weber. Weber membedakan suatu kelompok kerja sama adalah suatu tata hubungan sosial yang dihubungkan dan dibatasi oleh aturan-aturan.

Pengertian yang dikemukaan Weber ini ialah bahwa suatu kelompok organisasi atau kelompok kerja sama ini mempinyai unsure kekayaan sebagai berikut :

Organisasi merupakan tata hubungan sosial, yaitu individu melakukan proses interaksi sesamanya di dalam organisasi tersebut.

Organisasi mempunyai batasan-batasan tertentu (boundaries), yaitu hubungan interaksi dengan lainnya tidak atas kemaun sendiri, dibatasi oleh aturan-aturan tertentu.

Organisasi merupakan suatu kumpulan tata aturan, yang bias membedakan suatu organisasi dengan kumpulan-kumpulan kemasyarakatan.

Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan yang berstuktur di dalamnya berisi wewenang, tanggung jawab, dan pembagian kerja untuk menjalankan sesuatu fungsi tertentu.

Sifat kerjasama dalam organisasi lebih bercorak kerja sama assosiatif, dan bukan kerja sama yang komunal atau kerja bersama-sama seperti dalam keluarga.

Konsep klasik lainnya dikemukakan oleh Chester Bernard, yang menyatakan bahwa organisasi itu adalah suatu system kegiatan-kegiatan yang terkoordinir secara sadar, atau suatu kekuatan dari dua manusia atau lebih. Dengan demikian Bernard menyumbangkan pendapat mengenai unsure kekayaan dari sesuatu organisasi, antara lain :

20

Page 21: Resume Perilaku Organisasi 1-3

Organisasi terdiri dari serangkaian kegiatan yang dicapai lewat suatu proses kesadaran, kesengajaan, dan kordinasi yang bersasaran.

Organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang untuk melaksanakan kegiatan yang bersasan tersebut.

Organisasi memerlukan adanya komunikasi, yakni suatu hasrat dari sebagian anggotanya untuk mengambil bagian pencapaian tujaun bersama anggotalainnya.

Theodore Caplow mengemukakan bahwa pola-pola institusi yang ada memungkinakan suatu system atau aturan-aturan kantor untuk lebih kurang menjadi tetap dan mantap dinamakan organisasi. Pola ini dapat dikenali dengan suatu harga kekayaan sebagai berikut :

Mempunyai identitas

Mempunyai kelangsungan

Mempunyai jadwal kerja (calendarity)

Mempunyai otoritas

Amitai Etziomi mengemukakan konsepsi organisasi sebagai pengelompokan orang-orang yang sengaja di susun untuk mencapai tujuan tertentu. Kelompok seperti ini mempunyai karakteristik antara lain :

Mempunyai pembagian kerja, kekuasaan, dan pertanggung jawaban yang di komunikasikan.

Adanya satu atau lebih pusat kekuasaan yang dapat dipergunakan untuk mengendalikan usaha-usaha organisasi yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan.

Adanya usaha penggantian kepegawaiana, misalnya seseorang yang cara kerjanya tidak memuaskan dapat dipindah dan diganti oleh orang lain.

Richard Scott mengemukakan organisasi itu diciptakan sebagai suatu kolektivitas yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan khusus tertentu yang sedikit banyak didasarkan pada asas kelangsungannya. Akan lebih jelas persoalannya bahwa organisasi itu bagaimanapun adanya, mempunyai gambaran prospek yang jelas. Perbedaan gambaran itu meliputi hal-hal berikut ini :

Adanya batas-batas yang jelas

Adanya jenjang yang jelas

Adanya suatu system komunikasi

Adanya system insentif yang mampu mendorong berbagai tipe partisipasi dalam usaha bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu

21

Page 22: Resume Perilaku Organisasi 1-3

Blake dan Mouton dengan mengenalkan adanya tujuh kekayaan (seven properties) yang melekat pada organisasi, antara lain :

Organisasi senantiasa mempunyai tujuan.

Organisasi mempunayi kerangka (structure).

Organisasi mempunyai cara bagi anggotanya melaksanakan kerja mencapai tujuan (know-how).

Organisasi di dalamnya terdapat proses interaksi hubungan kerja.

Organisasi mempunyai pola kebudayaan.

Organisasi mempunyai hasil-hasil yang ingin dicapainya.

Organisasi dapat dirumuskan sebagai kolektivitas orang-orang yang bekerja sama secara sadar dan sengaja untuk mencapai tujuan tertentu. Kolektivitas tersebut berstruktur, berbatas dan beridentitas yang dapat dibedakan dengan kolektivitas- kolektivitas lainnya.

G. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Konsepsi organisasi yang mencoba menarik suatu kesimpulan bahwa sesuatu konsepsi termasuk tradisional atau modern ialah dengan menggunakan metafora (metaphor) atau paradigma (paradigm) tertentu.

Padigma organisasi dapat dikelompokan atas dua kelompok yang berbeda satu satu sama lain.

Kelompok yang satu menggambarkan organisasi sebagai suatu mesin yang bekerja dengan suatu keteraturan dan keajekan tertentu, yang menekankan adanya suatu taraf efisiensi tertentu dan yang dikendalikan oleh suatu legitimasi otoritas pemimpin. Pemahaman organisasi dari kelompok ini menekankan adanya peningkatan efisiensi lewat pengerangkaan (structuring) dan penegndalian (controlling) dari peristiwa manusia.

Kelompok ini di namakan kelompok klasik. Perwujudan dari organisasi ini disusun berdasarkan prinsip-prinsip struktur piramida, kesatuan komado, jemjamg pengawasan, spesialisasi berdasarkan fungsi, pembedaan kerja lini dan staf. Teori organisasi klasik ini lebih mengeterapkan model system tertutup (closed system).

Organisasi keadaan tertutup tidak menerima masukan dari lingkungan, dalam keadaan ini organisasi berada dalam kekosongan, dan seperti entropi organisasi ini akan mati, karena tidak mempunyai potensi untuk mengembangkan dirinya.

Kelompok lain dari paradigm organisasi ialah melihat organisasi sebagai suatu organism, yakni sebagai suatu system yang hidup dengan penekanannyapada

22

Page 23: Resume Perilaku Organisasi 1-3

unsure-unsur manusia sebagai pendukung utamanya. Hal yang paling penting dari organisasi organism ini ialah manusianya, yang mempunyai keseimbangan dengan faktor lingkungan (psychosocial system).

Pandangan baku dari konsep ini ialah menganalisa organisasi dalam situs yang senyatanya (realword). Oleh karna itu pendekatan dari paradigm organism ini mempergunakan pendekatan system terbuka (open system).

Organisasi terbuka ini menerima masukan, berupa misalnya nilai-nilai, sikap-sikap, pengaruh kelompok-kelompok lainnya dalam masyarakat, teknolgi dan lain sebagainya. Demikina seterusnya organisasi hidup dalam ketergantungandan interaksi yang dinamis dengan lingkungannya.

H. KONSEP PERSPEKTIF

Konsep perspektif ditemukan oleh Edgar Huse dan James Bowditch. Pada aslinya konsep perspektif ini untuk di pergunakan pengelompokan manajemen didekati dari teori system.

Menurut Huse dan Bowditch mengelompokan perspektifnya atas 3 golongan, yakni :

Perspektif I

Dalam Perspektif I, intinya sama dengan paham tradisional yang melihat organisasi atau manajemen dari perspektif rancangan yang berstruktur. Ada tiga komponen yang mempunyai latar belakang sejarah yang berbeda satu sama lain yang merupakan isi dari perspektif I ini. Tiga komponen itu antara lain :

1) Aliran Prinsip-prinsip Universal dari manajemen atau organisasi.

Berpijak pada pendapat Hendri Fayol yang menyatakan bahwa suatu organisasi itu diatur berdasarkan prinsip-prinsi sebagai berikut :

Adanya pembagain kerja

Adanya otoritas dan tanggung jawab

Adanya disiplin

Adanya kesatuan komando

Adanya kesatuann pengarahan

Adanya system pengajian

Adanya sentralisasi, dan lain sebagainya.

23

Page 24: Resume Perilaku Organisasi 1-3

2) Aliran Struktural

Berlandaskan pelopor Max Weber. Weber melihat suatu organisasi berdasarkan suatu tatanan birokrasi yang berstruktur yang melangsungakan kegiatannya sesuai dengan aturan-aturan.

3) Aliran Manajemen Ilmiah

Yang dipelopori oleh Frederick W. Taylor. Aliran ini termasuk aliran tradisional, karena menempatkan manusia sebagai mesin. Perasaan orang-orang, kepribadiannya, dan kelompok-kelompok dalam organisasi itu menurut aliran ini tidak pentig. Hasil dari aliran initerciptanya penalaran gerak dan waktu (motion and time study) yang di lakukan para pekerja.

Perspektif II

Huse dan Bowditch menempatkan perspektif ini dengan aliran pekerjaan (work-flow). Teori organisasi dan manajemen dalam perspektif ini secara pokok memikirkan bagaimana sesuatu informasi dapat disampaikan dengan melalui sarana-sarana tertentu. Pemikiran ini banyak mempergunakan pendekatan matematis.

Dalam perspektif II ini, komponennya terdiri dari pendekatan riset operasional (operation research). Adapun cirri-ciri dari riset operasional ini antara lain :

Melakukan formalitas persoalan.

Menyusun konstruksi model matematis untuk menampilkan suatu sisitem yang sedang dipelajari.

Menarik suatu kesimpulan dari model yang disusun tersebut.

Menguji model dan kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari model tersebut.

Menempatkan kontrol atas kesimpulan-kesimpulan yang diambil.

Mengambil kesimpulan itu untuk dilaksanakan-implmentasi.

Perspektif III

Perspektif ini dinamakan perspektif kemanusiaan (the human perspective). Pandangan pemikiran perspektif ini ialah menekankan bahwa unsure manusia dalam setiap kerjakelompok dirasakan lebih penting daripada sekedar struktur dan hirarki yang membentang pada setiap jajaran organisasi.

Ada tiga unsur yang menonjol sebagai komponen dari perspektif kemanusiaan ini, antara lain :

1) Aliran Hubungan Kemanusiaan (Human Relations School)24

Page 25: Resume Perilaku Organisasi 1-3

Aliran ini timbul karna akibat unsure manusia sebagai salah satu unsure produksi kurang diperhatikan. Hawthorne mengemukakan bahwa sikap, moral dan perasaan pekerja beserta akibat-akibat yang ditimbulkan dari kerja dalam kelompok merupakan hal yang amat penting dalam setiap usaha produksi. Hal-hal ini dapat digunakan dalam petunjuk pengawasan.

2) Aliran Pengembangan Organisasi (Organizational Development School)

Aliran ini awal mulanya sulit diketahui secara pasti, karena aliran ini sebagai perkembangan lebih lanjut dari aliran kemanusiaan.

3) Aliran Pemikiran Multidimensi (The Multidimensional Theorists)

Pemikiran ini melihat organisasi dari pelbagai dimensi, muali dari :

Hezberg merumuskan teori motivasinya dilihat dari dua dimensi, yakni kondidi-kondisi kerja dan pengawasab itu menyenangkan dan baik, maka tidak akan di jumpai perasaan tidak puas dan kepuasaan itu.

Robert Blake dengan gaya kepemimpinan di lihat dari dua dimensi yaitu produksi dan orang-orang.

Fiedler melihat kepemimpinan dari tiga dimensi yakni dimensi kekuasaan, dimensi hubungan atasan-bawahan, dan dimensi tugas pekerjaan.

Lawrence dan Larch, begitu juga Harsey dan Blanchard melihat kepemimpinan dari beberapa dimensi yakni memperhitungkan dimensi lingkungan dan situasi.

25