resume 3-a1

84
RESUME SKENARIO 1 BLOK 3 BIOLOGI SEL Oleh : Kelompok A Ayu Yoniko Christi 092010101001 Bambang Prabawiguna 092010101002 Farah Azizah 092010101003 Mirna Ayu Permata Sari 092010101004 Ashoka Sulistyasmara 092010101005 IGN AG Darma Putra 092010101006 Erwin Maulana F P 092010101007 Elsa Viona 092010101008 Dafista Diyantika 092010101009 Krisna Astayogi 092010101010 IGN Adi Surya 092010101011 Ngakan Gde Aditya P 092010101012 Selma 092010101013 Siti Julaikha 092010101014 Aulia Ratu Pritari 092010101015 Ade Churie Tanjaya 092010101016

Upload: fajarkurniawanhidayat

Post on 05-Nov-2015

293 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

resume mengenai etika kedokteran dan hukum kedokteran dimana sikap profesionalisme dokte di jaga

TRANSCRIPT

RESUME

SKENARIO 1

BLOK 3

BIOLOGI SEL

Oleh : Kelompok A

Ayu Yoniko Christi

092010101001Bambang Prabawiguna092010101002

Farah Azizah

092010101003

Mirna Ayu Permata Sari092010101004

Ashoka Sulistyasmara

092010101005

IGN AG Darma Putra

092010101006

Erwin Maulana F P

092010101007

Elsa Viona

092010101008

Dafista Diyantika

092010101009

Krisna Astayogi

092010101010

IGN Adi Surya

092010101011

Ngakan Gde Aditya P

092010101012

Selma

092010101013

Siti Julaikha

092010101014

Aulia Ratu Pritari

092010101015

Ade Churie Tanjaya

092010101016

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS JEMBER

2009SKENARIO 1BIOLOGI SEL

Suharto adalah calon dokter yang sedang giat-giatnya belajar kedokteran sedang serius di depan komputer. Jari-jemarinya tampak lincah klik sana sini untuk membuka tubuh manusia hingga tingkat seluler. Dengan teknologi internet Suharto dapat melihat animasi tingkat sel dengan baik. Gambaran dinding sel, struktur ribosom, reticulum endoplasma, inti dan organela lainnya sangat jelas terlihat. Animasi yang sangat menarik juga menggambarkan gerakan-gerakan molekul melintasi membran, endositosis, dan eksositosis, bahkan Suharto bisa mengikuti proses pembelahan sel dengan rinci. Saking asyiknya Suharto mengamati struktur dan fungsi sel tidak disadari telah duduk di sebelahnya Sukarno yang membawa CD tentang reseptor dan mekanisme tranduksi sinyal merekapun tenggelam dalam suasana mengagumkan ciptaan Tuhan tersebut.KLARIFIKASI ISTILAH

1. Sel : Setiap masa protoplasma kecil yang menyusun jaringan yang terorganisir terdiri dari sebuah nucleus yang dikelilingi dengan sitoplasma yang mengandung berbagai organel dan dibungkus oleh membran plasma (Kamus Dorland). Unit fundamental (penyusun dasar organisme), structural (mempunyai organela yang berfungsi saling berkaitan), fungsional pada makhluk hidup. Setiap unit sel tersususn atas: air (70-90 %), ion (10-20 %), protein, lipid, dan karbohidrat.

2. Reticulum endoplasma : Bangunan yang berbentuk ruangan-ruangan berdinding membrane dan saling berhubungan membentuk anyaman (Biologi Sel, dr. Juwono, 2003). Organel ultramikroskopik pada hamper selusuh sel tanaman dan hewan tingkat tinggi, terdiri dari system yang kurang lebih kontinu dari rongga-rongga yang terkait pada membrane yang bercabang-cabang ke seluruh sitoplasma sel (Kamus Dorland).

3. Ribosom : Berupa granul satu-satu, atau berkelompok (poliribosom / polisom) yg disatukan melalui untai mRNA dan memegang peran kunci dlm penyampaian sandi atau penerjemah pesan selama proses pembuatan protein yang berupa sandi bagi urutan asam amino protein yg akan dibuat oleh sel. Organel sel yang dibangun dalam nukleolus, berfungsi sebagai tempat sintesis protein dalam sitoplasma. Terdiri atas rRNA dan molekul protein, yang membentuk dua subunit.4. Dinding sel : Bagian terluar sel tumbuhan yang berfungsi sebagai pelindung sel dan rangka sel yang mengandung selulosa dan bersifat permeabilitas yang tinggi (Biologi Sel). 5. Inti :

Suatu badan sferoid di dalam sel, terdiri dari sejumlah organel karakteristik yang tampak dehngan mikroskop optis, membrane inti yang tipis, nucleolus, granul kromatin dan linin regular, serta nukleoplasma difus (Kamus Dorland). Bagian dari sel yang mempunyai fungsi utama mengadakan control terhadap aktivitas sel organela (Biologi Sel).

6. Organela :

Salah satu dari struktur sitoplasma terorganisasi yang terikat membrane pada fungsi dan morfologi yang berbeda, terdapat pada semua sel eukariotik (nucleus, mitokondria, lisosom, peroksisom, apparatus golgi, RE, kloroplas pada tanaman, silia, flagella dan sitofaring pada protozoa (Kamus Dorland).

Bangunan dalam sitoplasma yang dianggap sebagai organ atau alat sel, serta merupakan substansi hidup yang berfungsi penting dalam kehidupan sel (Biologi Sel).

7. Membrane : Lapisan jaringan tipis yang menutupi permukaan, melapisi rongga, atau membagi ruang atau organ (Kamus Dorland).Membran sel mangalami diferensiasi sesuai dengan fungsi dan kegunaan masing-masing, seperti: Mikrovili

Silia

Flagella8. Endositosis : Proses pemasukan suatu bahan dari luar sel ke dalam sel dengan cara melingkupi bahan tersebut dengan membrane plasma Biologi Sel). 9. Eksositosis : proses pengeluaran/pelepasan produk sel dari dalam sel ke luar sel (ekstrasel). 10. Reseptor : struktur molecular di dalam sel atau permukaan sel yang ditandai dengan ikatan bahan yang selektif (Kamus Dorland).

11. Tranduksi Sinyal : proses penerusan Sinyal dari satu sel ke sel lain. RUMUSAN MASALAH

1. Sejarah Biologi Sel

2. Struktur dan Fungsi Sel

2.1 Inti

2.2 Sitoplasma

2.2.1 Organel

a. Retikulum Endoplasma

b. Aparatus Golgi

c. ribosom

d. Lisosom

e. Peroksisom

f. Mitokondria

g. Sentriol

h. Sitoskeleton

2.2.2 Inklusio

2.3 Membran Sel

3. Jaringan

4. Siklus Sel

5. Interaksi Sel

6. Pengaruh Reseptor Obat Terhadap Farmakodinamik dan Farmakokinetik

TUJUAN BELAJAR

1. Mengetahui dan memahami sejarah perkembangan biologi sel.

2. Mengetahui dan memahami struktur dan fungsi sel beserta organel-organelnya.

3. Memahami interaksi antarsel.

4. Mengetahui dan memahami siklus sel.

5. Mengetahui macam-macam dan fungsi jaringan.

ANALISIS MASALAH1. Sejarah Perkembangan Biologi Sel

Biologi sel dulu dinamakan juga sitologi yaitu cabang biologi yang baru diakui sebagai disiplin ilmu sejak akhir abad XIX, walaupun sebenarnya penelitian-penelitian tentang hal ini telah dilakukan beberapa abad sebelumnya.

Aristoteles dan Paracelcus

Hewan dan tumbuh-tumbuhan walau nampaknya sangat rumit terdiri atas beberapa unsur yang selalu terulang dalam tiap tubuh makhluk hidup.

Beberapa abad kemudian ditemukan lensa pembesar, yang akhirnya sekarang berkembang menjadi mikroskop. Tahun 1665, Robert Hooke

Melakukan percobaan pada sebuah gabus, lalu ia menemukan ruangan atau rongga kosong yang disebut dengan sel, berasal dari kata cella berarti kosong yang dibatasi dinding yang dinamakan diafragma.

Grew dan malphigi

Melakukan penyelidikan pada tanaman yang berbeda, ternyata juga ditemukan ruang-ruang yang dibatasi oleh dinding selulose yaitu vesikula atau utrikula.

Tahun 1674, Anthony Van Leeuwenhoek

Melakukan penelitian terhadap sel-sel, dan ditemukan bangunan yang terletak di tengan yaitu inti sel atau nukleus. Tahun 1829, Hertwig

Dengan teori protoplasma yaitu sel merupakan suatu kumpulan dari substansi hidup yang disebut protoplasma yang didalamnya mengandung inti(nukleus) dan dibatasi oleh dinding sel. Tahun 1831, Brown

Bahwa inti sel merupakan komonen dasar dan merupakan tetap berasal dari sel. Protoplasma yang ada dalam sel disebut sitoplasma, sedangkan protoplasma yang berada di dalam inti sel disebut dengan karioplasma.

Tahun 1939, Schleiden dan Schwan (Bapak Sitologi Modern)

Teori sel, bahwa semua makhluk hidup tersusun atau terdiri atas sel-sel.

Haeckel Membagi dunia hewan menjadi dua kelompok besar, yaitu : Protozoa : mempunyai sel tunggal

Metazoa : mempunyai sel banyak

Tahun 1858, Albert Kolliker

Teori dibidang embriologi yang menyatakan bahwa spermatozoa dan ovum merupakan unsur histologis yang merupakan asal dari makhluk hidup baru.

Tahun 1858, Virchow

Omnis cellula e cellula, bahwa sel berasal dari sel lainnya dan sel mempunyai kemampuan untuk berkembang biak atau membelah.

Tahun 1875, Hertwig

Hakekat konsepsi yang menyatakan bahwa pada waktu pembuahan terjadi peleburan antara inti sel telur dan spermatozoon. Fleming

Pembelahan sel pada hewan. Strassburger

Pembelahan sel pada tumbuhan. Tahun 1878, Schleiden

Terungkapnya proses kariokinesis. Tahun 1890, Waldeyer

Penemuan kromosom.2. Struktur dan Fungsi Sel

Jenis-jenis sel khusus:

1. Sel tidak berinti

Contohnya:trombosit dan eritrosit. Di dalam eritrosit, tidak terdapat inti sel agar luas permukaan untuk menampung gas O2 semakin banyak dan agar membutuhkan ATP yang sedikit untuk aktivitasnya. Sebagai gantinya terdapat haemoglobin sebagai pengganti nukleus yang berfungsi menangkap gas O2.

2. Sel berinti banyak

Contoh : pada sel otot dan Paramecium sp.

3. Sel hewan berklorofil

Contohnya: Euglena sp.

4. Sel pendukung

Contohnya: sel xilem

Ada 2 jenis sel, yaitu:

1. Sel prokariotik

Ciri-ciri:

a. tidak memiliki inti yang jelas

b. ukurannya relatif kecil ( 0,5-1 mikrometer)

c. didalam sitoplasma terdapat nukleoid yang mengandung DNA yang berwarna agak terang

d. DNAnya kontak dengan sitoplasma secara tidak langsung

e. Dalam sitoplasmanya mengandung ribosom

f. Sel dibungkus oleh plasma membran, dinding luar sel yang kompleks,pili, kadang-kadang berflagella

g. Contohnya: berbagai jenis bakteri,virus, ganggang biru, ganggang hijau,dll

2. Sel eukariotik

a. inti sel jelas karena dibatasi oleh dinding atau membran inti

b. inti sel mempunyai ukuran dan bentuk yang berbeda tergantung jenis dan fungsinya

sel eukariotik yang mempunyai bentuk tetap:

contoh: sel spermatozoa, sel saraf, eritrosit, sel epitel, sel-sel tanaman,dll

sel eukariotik yang tidak tetap bentuknya:

contoh: sel leukosit ma amoeba

c. terdapat pada sel tumbuhan dan hewan

d. ukurannya relatif lebih besar (10-100 mikrometer)

e. bagian dalam sangat kompleks dengan organel-organel yang dibatasi membran maupun yang tidak dibatasi membran

organel yang dibatasi membran:

contoh: RE, golgi apparatus, mitokondria, lisosom, dan mikrobodies

organel yang tidak dibatasi membran:

contoh: ribosom, mikrotubul, sentriol, flagella dan sitoskeleton

2.1 INTI

Struktur Inti Sel

Inti sel tampak sebagai struktur bulat atau memanjang, biasanya di pusat sel, pada jaringan mammalian, garis tengah bervariasi antara 5 10 m. Semua sel mempunyai inti kecuali eritrosit dewasa dan trombosit. Terdiri atas selaput inti, kromatin, dan matriks inti dan anak inti.a. Selaput Inti

Terdiri atas dua membrane parallel yang dipisahkan celah sempit (sisterna perinukleus).Membran dalam terdapat selaput fibrosa (lamina fibrosa) selama interfase kromatin melekat. Lamina fibrosa merupakan struktur protein yang berhubungan erat dengan membran dalam dari selaput inti.

Membran dalam dan membran luar menyatu, terdapat celah sirkular, poro inti, menyediakan jalan di antara inti dan sitoplasma, dijembatani membran kedap electron berupa diafragma protein lapis tunggal yang bersifat permeabel.

Dilekati poloribosom, kadang berhubungan dengan rER.

b. Kromatin

Terdiri atas pilinan benang DNA yang terikat protein basa (histon). Unit struktur dasar dari kromatin adalah nukleosom, dengan pusat adalah histon, dikelilingi pilinan DNA. Kromatin terdiri atas Heterokroamtin dan Eukromatin

1. Heterokromatin

Merupakan kromatin padat yang menggumpal, kedap elektron tampak sebagai granul kasar pada mikroskop elektron, jika diamati dengan mikroskop cahaya merupakan daerah sebagai gumpalan basofilik dr nucleoprotein.

2. Eukromatin

Diamati dengan mikroskop elektron tampak sebagai struktur terorganisasi, diamati dengan mikroskop cahaya daerah terpulas pucat dalam inti, merupakan kromatin terurai, tersebar longgar, dan aktif dalam sintesis RNA.c. Nukleolus

Struktur bulat, atau lonjong, warna gelap, tidak dibatasi mebran, terdapat bebas dalam matriks inti atau melekat pada selaput inti pada bagian dalam. Dibanding heterokromatin tampak lebih besar, padat dan teratur batasnya..Jumlah besar dan tetap.

Anak inti teruri dan hilang selama pembelahan sel, dibentuk kembali dalam dua sel anak, sering dikelilingi kromatin padat, disebut nucleolus associated chromatin. Terdiri atas 5-10% RNA, protein dan sedikit DNA.Dilihat dari mikroskop elektron ada 4 unsur dasar nucleus, yaitu: granula yang terdiri dari RNA dan protein, fibrin, terdiri dari nucleoprotein yang rapat, kromatin, materi amorf, protein.

Dalam menjalankan fungsinya, anak inti dikontrol oleh bagian kromosom yang mengandung gen tertentu yang disebut nucleolar organizer.

d. Matriks Inti

Merupakan unsur yang mengisi ruang di antara kromatin dan nucleoli dalam inti. Terdiri atas protein, yg merupakan sebagian aktivitas enzim, metabolit dan ion-ion. Bila asam nukleat diangkat dan komponen terlarut diangkat, struktur fibril masih ada yang merupakan nukleoskeleton, Lamina fibrosa dari selaput inti adalah bagian dari matriks.Fungsi Utama Nukleus:

Nukleus mengontrol semua aktifitas selluler termasuk mengontrol sintesis protein dalam sitoplasma dengan cara mengirim mesenjer molekuler berbentuk RNA, yang disebut mRNA. mRNA disintesis di nucleus sesuai perintah yang dikirimkan oleh DNA.2.2 SITOPLASMA

2.2.1 Organel

Organel berupa bangunan dalam sitoplasma yang dianggap sebagai organ atau alat se serta merupakan substansi hidup yang berfungsi penting dalam kehidupan sel.a. Retikulum EndoplasmaMasing-masing ruangan RE memilki bentuk yang berbeda-beda dan pada dasarnya dibedakan menjadi 3 macam jenis, yaitu:1. Sisterna : Berbentuk ruang gepeng yang kadang-kadang tersusun berlapis lapis dan saling berhubungan

2. Tubuler: Berbentuk sebagai pipa-pipa kecil yang saling berhubungan.

3. Vesikuler : berbentuk sebagai gelembung udara yang berlapis.

Sedangkan berdasar ada tidaknya butir ribosom pada permukaannya, RE dibagi menjadi dua:

1. Retikulum Endoplasma Kasar (rER)

Struktur:

a.RER terdiri atas tubuler (pipa) vesikula (kantong kecil) yang berbentuk seperti gelembung sebagai sisterna.

b.Membran RER yang ditempeli oleh partikel padat electron yang dinamai ribosom.

c.Ribosom melekat pada membrane RER melalui protein yang disebut riboforin.

Fungsi

:

a.Tempat menampung protein yang disintesa oleh ribosom yang akhirnya disekresikan dari sel.

b.RER dapat bergabung dengan late endosome

c.Menuju ke membrane sel membentuk protein membrane.

2. Retikulum Endoplasma Halus (sER)

Struktur:

a.Ditemukan Porter dkk pada tahun 1945

b.Tidak punya butir-butir ribosom.

c.Membran berasal dari RER.

d.Berbentuk tubuler dan membentuk anyaman.

e.Kadang-kadang sisterna atau vasikuler

Fungsi

:

a. Sintesis lipid, kolesterol dan hormone steroid

b. Detoksifikasi obat dalam sel hati

c. Pembentukan glikogen(Pd sel hati: dpt berfungsi u/ sintesis glikogen)

d. Pd otot: berbentuk spiral menganyam, disbt sarkoplasmik retikulum, tempat penyimpanan Calsium u/ memicu kontraksi otot.

e. Metabolisme mineral.

Proses rER berubah menjadi sER

Proses ini terjadi karena adanya aktivitas ribosom. RE yang mengandung protein akan mengeluarkan protein itu menuju ke Aparatus Golgi melalui vesikel-vesikel. Dan ribosom yang berada pada RE yang mengandung protein akan ikut serta dalam pengangkutan protein menuju ke Aparatus Golgi dengan membentuk atau merubah diri menjadi transfer vesikel. Kemudian vesikel-vesikel dan transfer vesikel menuju ke sisi immature Aparatus Golgi untuk menyalurkan proteinnya.Proses Detoksifikasi Racun oleh RE Halus:

Dilakukan dengan cara menambahkan gugus hidroksil ke dalam obat, yang menyebabkan obat tersebut lebih mudah larut dan lebih mudah dikeluarkan dari tubuh.

b. Apparatus GolgiStruktur Apparatus GolgiTerdiri atas 3 komponen yang terpisah yaitu:

1. Sisterna

Merupakan bangunan dasar yang menjadi cirri alat golgi di dalamnya terdapat 5 lempeng sisterna yang sejajar melengkung bentuk piala. Bagian tepi tiap sisterna mngembung dan bergelombang serta terdapat pembuluh yang menghubungkan semua sisterna. Memiliki tonjolan-tonjolan yang akan lepas membentuk vesikula-vesikula atau membentuk sisterna baru bagian ini disebut sakula. Sisterna merupakan bagian perifer dilatasi. Sisterna yang terletak dekat RE disebut cis dan ujung lainnya yang terletak berlawanan disebut trans.

2. Vesikel (vesikula)

Terdapat dibawah sisterna semakin dekat ke bagian sisterna, maka vesikula bergabung membentuk sisterna baru. Isi vesikula lebih terang dari pada isi vakuola serta memiliki banyak gelembung. Berbentuk bulat kecil.

3. Vakuola

Terdapat di puncak sel. Isi vakuola berupa bahan sekresi (getahan). Dekat kompleks golgi kadang tampak rER melepaskan vesikel-vesikelnya yang membawa protein baru menuju golgi untuk diproses. Fungsi mensistesis karbohidrat dalam modifikasi, mengepak dan mensortir protein yang di produksi oleh rER. Vakuola besar yang disebut vakuola memadat. Struktur ini terlepas dari sisterna golgi menghasilkan vesikel-vesikel yang memendahkah protein ke berbagai tempat. Berbentuk bulat besar.

Badan golgi merupakan gelembung gepeng bertumpuk. Mempenyai 2 permukaan, cembung ke inti sel yang dinamakan Immature face, permukaan lainnya dinamakan Mature face.

Fungsi Apparatus Golgi : Modifikasi, mengepak dan mensortir protein dari RE kasar.

Transportasi protein keluar sel.

Memelihara membran plasma.

Mensintesis karbohidrat tertentu yang tidak dapat dibentuk di RE.

Membentuk lisosom, vesikel sekretoris.

Tumpukan golgi memiliki dua kutub, yaitu :

1. permukaan pembentuk/immatur/konveks/cis Sisterna yang biasanya terletak di dekat RE Merupakan sisi penerima (menerima vesikula yang bertunas dari RE)

2. permukaan matur/ konkaf/trans merupakan sisi yang berlawanan dengan sisi cis sisterna yang biasanya terletak di dekat membran sel

merupakan sisi pengirim (menghasilkan vesikula yang akan tercabut dan dikirim ke tempat lain)

pada bagian ini terdapat kumpulan vakuola golgi besar yang disebut vakuol memadat. Struktur ini terlepas dari sisterna golgi menghasilkan vesikel-vesikel yang akan memindahkan protein ke berbagai tempat.

Hubungan RE dengan Aparatus Golgi:

RE menghasilkan lipid dan lain-lain, yang ada di dalam vesikel transport yang dikeluarkan oleh RE. Kemudian vesikel tersebut bergerak menuju Aparatus Golgi. Vesikel tersebut kemudian menempel pada bagian immature face dari Aparatus Golgi, berfusi, dan kemudian zatnya diangkut, diproses, disimpan, dan kemudian didistribusikan ke luar sel melalui vesikel sekretoris.Proses Pemindahandan Pemilihan Protein dalam Kompleks Golgi

Pada RER, protein disintesis dan dipencilkan ke dalam RER, tempat mereka kehilangan sinyalnya. Glikoprotein mengalami glikosilasi awal, suatu proses yang sama pada semua glikoprotein. Kemudian materi dari RER diangkut secara satu arah ke permukaan cis dari sisterna Golgi. Dalam Golgi, glikoprotein mengalami hidrolisis parsial pada bagian karbohidratnya dan glikosilasi lanjut pada berbagai tingkat sisterna. Setelah mengalami proses di berbagai sisterna, materi dari sisterna trans dikumpulkan dalam vakuol-vakuol memadat yang melepaskan diri dari sisterna. Pada fase pascasisterna, materi dari vakuol memadat berangsur memekat. Vesikel atau vakuol ini kemudian dapat disebarkan, sesuai dengan jenis sel : ke granul skresi, lisosom, atau membran plasma.c. Ribosom

Struktur Ribosom

Protein kecil kedap electron, mengandung Rrna dan protein. Terdiri dari 2 subunit dengan ukuran berbeda.

rRNA dibuat dalam anak inti

sebagian protein dibuat dalam sitoplasma , masuk inti dan bergabung dengan Rrna

Subunit meninggalkan inti , masuk sitoplasma dan berperan dalam pembuatan protein.

Bersifat basofilik (kebiruan)

Sel kelenjar disebut ergatoplasma

Sel neuron disebut badan nissi

Sel lain desebut badan basofilik

Berupa granula satu-satu, atau berkelompok (poliribosom atau polisom) yang disatukan melalui untaian mRNA. Pesan yang terdapat dalam Mrna berupa sandi bagi urutan asam amino protein yang akan dibuat oleh sel. Ribosom mempunyai peranan penting dalam penyampaian sandi/penerjemah pesan selama proses pembuatan protein.

Fungsi

Poliribosom bebas; membuat protein untuk keperluan didalam sel

Poliribosom yang melekat dalam reticulum endoplasma;membuta protein yang akan dicurahkan kedalam sisterna reticulum. Protein ini dapat ditimbun dalam sel.

Membuat sebagian besar protein integral membrane sel.

Ribosom memegang peran kunci dalam penyampaian sandi atau penterjemah pesan selama proses pembuatan protein.

Ribosom menurut letaknya dibedakan menjadi dua, yaitu:

Bebas dalam matriks sitoplasma dan bersifat basophilia diffuse, contohnya lymphocyte dan sel usus.

Melekat pada permukaan luar dari vesikel dan tubuli dari Retikulum Endoplasma dan sitoplasma yang bersifat patchy basophilia, seperti :

Nissl bodies pada sel saraf

Ergastoplasma pada sel pancreas

d. Lisosom

Sistem pencerna intrasel dg kemampuan memecah materi yg berasal dr ekstraseluler (mikroorganisme/makromolekuler) atau intraseluler (organel yg usang atau tak berfungsi, disbt autofagi) Struktur dan fungsi: Berupa vesikel bermembran, mengandung enzim hidrolitik, memiliki PH 5,5 dg fungsi utama pencernaan intrasitoplasmik Terdapat pd semua sel (kecuali eritrosit), terdapat dlm jumlah banyak pd sel dg fungsi fagositosis (makrofag, leukosit), sel hepar & sel tubulus proksimal ginjal

Berdiameter 250-750 nanmoeter.

Dikelilingi oleh membrane lipid ganda bergranula dengan ukuran 5-8 nanometer yang merupakan kumpulan protein dengan enzom hidrolitik.

Dibagi mjd 2 kelompok, yaitu: Lisosom primer Lisosom dlm keadaan istirahat, belum dlm aktifitas enzimatik. Timbul dr kompleks golgi 5 Jenis kegiatan lisosom primer:

1. Mengeluarkan enzim

2. Sitolisosom (lisosom yang melakukan autofagosom)

3. Fusi dengan vesikel endositotik

4. Fusi dengan fagosom (vesikel yg telah berfusi dengan substansi yg akan dicerna)

5. Fusi dengan lisosom lain dalam melakukan tugasna (badan multivesikuler)

Lisosom sekunder

Ikut aktif dlm pencernaan. Terbentuk setelah menyatunya fagosom/autosom dg lisosom primer.Pencernaan enzimatik yg aktif di dlm lisosom sekunder akan memecah isinya mjd molekul2 kecil yg menerobos kembali melalui membran lisosom ke sitoplasma. Komponen yg mudah dicernakan/didegradasi adl karbohidrat & protein. Lipid, lebih resisten shg tetap berada dlm lisosom yg dikenal sbg residual bodies atau badan sisa. Kumpulan lipid ini akan teroksidasi mjd materi berpigmen yg disbt lipofusin. Pigmen ini menumpuk dg meningkatnya usia, terutama pd sel saraf dan sel otot jantung.

Jenis-jenis Lisosom

fagosom ( mencerna zat padat )

perifer pinositosis ( mencerna zat cair )

sitolisosom ( mencerna organel yang mati )

Fungsi lisosom : system pencernaan intraseluler. regregasi jaringan dan autolisis sel. menghancurkan benda-benda asing yang prosesnya disebut endositosis (fagositosis dan pinositosis).

lisosom yang berfungsi untuk menghancurkan organel lain yang tidak berfungsi disebut sitolisosom

Lisosom mempunyai peranan penting dalam pertahanan sel, yaitu merusak benda-benda asing seperti bakteri dan jamur, dan juga berfungsi dalam penggantian normal unsure sel dan organel.

Pada sel yang cedera, membrane pembungkus lisosom mungkin robek atau menjadi permeable, oleh karena hal ini memungkinkan sitoplasma terkena eznzim hidrolitik, kemudian menyebabkan sel mengalami lisis dan mati.

Co: pada leukosit neutrofil selama infeksi, kerika sel itu mati sewaktu memfagositosis bakteri, dan pada waktu jaringan tumbuh atau dirombak kembali.

e. Peroksisom

Struktur Peroksisom Serupa dengan lisosom tetapi tidak mengandung hidrolisa lisosom.

Mengandung enzim-enzim oksidatif

Terdapat pada semua sel.

Banyak terdapat pada sel hati dan sel ginjal Berbentu bukat atau lonjong dengan penampang 0,3 -15 Mkron Dibentuk oleh Retiukulum Endoplasma Mampu mereplikasi dirinya sendiri dengan cara menyerap protein yang ada di sitoplasma karena tidak memiliki DNA.

Fungsi Peroksisom

Katabolisme asam lemak rantai panjang membentuk asetil koenzim A dan hydrogen peroksida.

Asetil CoA dibutuhkan sel untuk metabolisme dalam TCA cycle di mitokondria. Hydrogen peroksida untuk membunuh mikroorganisme. Enzim katalase yang dihasilkan akan menghancurkan hydrogen peroksida yang berlebih karena sangat toksik terhadap sel. Selain itu juga berfungsi melindungi sel terhadap H2O2 yang dapat menimbulkan kerusakan dan irreversible pada banyak unsur sel (selain menghasilkan H2O2 itu sendiri) dengan menggunakan enzim katalase.H2O2

2H2O + O2

f. Mitokondria

Struktur Mitokondria

Struktur Umum: Merupakan organel bulat atau berbentuk filamen Letak dalam sel mengumpul di bagian sitoplasma yang tinggi aktivitas metabolit Jumlah dalam 1 sel sesuai aktifitas sel Mitokondria dibatasi oleh 2 membran spesifik, yaitu outer membrane & inner membrane. Kedua membran tsb membatasi 2 ruangan, yaitu internal matrix space (matriks) & intermembrane space

Struktur Khusus: Outer membrane Dapat ditembus air & ion Inner membrane Melipat-lipat ke dalam membentuk krista Tidak dapat ditembus air & ion, sehingga transportasi melintasi membran ini memerlukan mekanisme transport aktif Pada permukaan dalam terdapat struktur globular yg berhubungan dengan membran krista melalui tangkai silindris pendek. Struktur globular adalah kompleks protein dengan aktifitas sintetase ATP

Intermembrane space Ruangan diantara kedua membran Matriks Ruangan yang dibungkus inner membrane Terdapat materi granula halus & protein (meliputi enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme piruvat, asam lemak, & aktifitas siklus Kreb), mtDNA, RNA & ribosom mtDNA berbentuk lingkaran tertutup, berutai ganda (double helix) tidak dilindungi histon. Untai DNA dibuat dalam mitokondria & tidak tergantung replikasi DNA nukleus RNA pada mitokondria terdiri atas 3 jenis, yaitu: rRNA, mRNA, & tRNA

Struktur mitokondria terdiri dari 4 bagian utama:

1. Membran luar

membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Membran luar mitokondria menyerupai membran luar bakteri gram negatif.

Membran ini juga mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani beta-oksidasi menghasilkan Asetil KoA.

2. Membran dalam

membran dalam kurang permeable dibanding membran luar karena terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Struktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam ini mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif. ATP sintase berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria sedangkan protein transport yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam.

3. Ruang antar membran

Terletak diantara membran luar dan membran dalam. Merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi penting bagi sel seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi beta-oksidasi asam lemak.

4. Matriks mitokondria

Di dalam matriks ini juga terdapat materi genetik yang dikenal dengan DNA mitokondria (mtDNA),ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik, serta ion-ion seperti magnesium, kalsium, dan kalium.

Secara umum struktur mitokondria adalah :

bulat-lonjong

posisi di dalam sel adalah mengumpul di sitoplasma jumlahnya di dalam sel tergantung aktivitas sel terdiri dari 2 unit membran : membran luar dapat ditembus air dan ion membran dalam membentuk krista ( lipatan ke dalam )

tidak dapat ( sukar ) ditembus air dan ion

Fungsi Mitokondria

a. Sebagai sumber energy terbesar (terutama ATP), dimana energy terserap dari bahan makanan dan oksidasi. Mitokondria memakai oksigen, lemak, gula untuk membuat ATP. Proses ini disebut respirasi sel. Karena mitokondria berfungsi sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP maka mitrokondria disebut The power of house.

b. Mengkonsentrasikan kalsium dan mengatur suasana lingkungan kalsium dalam sitoplasma.

c. sumber energi terbesar ( bertugas sebagai organ respirasi). g. Sitoskeleton

Sitoskeleton adalah jaringan filamen protein yang menyusun sitoplasma eukariota. Jaringan ini terdiri atas tiga tipe dasar yaitu

Aktin (mikrofilamen) Mikrotubulus Filamen intermediat.Ketiga filamen ini terhubung satu sama lain dan kerjanya terkoordinasi. Dengan adanya sitoskeleton, sel dapat memiliki bentuk yang kokoh, berubah bentuk, mampu mengatur posisi organel, berenang, merayap di permukaan.

1. Aktin

Bersifat fleksibel, aktin biasanya berbentuk jaringan atau gel. Aktin berfungsi membentuk permukaan sel. Beberapa jenis bakteri juga mampu bergerak dengan aktin seperti Listriea monocytogenes yang menyebar dari sel ke sel dengan menginduksi penyusunan aktin pada sitosol sel inang.

2. Mikrotubulus

Mikrotubulus adalah tabung yang disusun dari mikrotubulin. bersifat lebih kokoh dari aktin, mikrotubulus mengatur posisi organel di dalam sel. Mikrotubulus memiliki dua ujung: ujung negatif yang terhubung dengan pusat pengatur mikrotubulus, dan ujung positif yang berada di dekat membran plasma. Organel dapat meluncur di sepanjang mikrotubulus untuk mencapai posisi yang berbeda di dalam sel, terutama saat pembelahan sel.

3. Filamen intermediat

Berbentuk serat mirip tali, filamen intermediat memberi kekuatan mekanis pada sel sehingga sel tahan terhadap tekanan dan peregangan yang terjadi pada dinding sel. Filamen ini juga memberi kekuatan pada dinding sel.

Gerakan yang berhubungan dengan jalinan mikrotubul atau yang berlangsung melalui alur mikrotubul: gerakan kromosom sepanjang gelendong mitosis

gerakan vesikel dari retikulum endoplasma ( ke kompleks golgi ( ke membran sel transport/migrasi melanin dalam melanosit.

2.2.2 Inklusio

Inklusi /paraplasama merupakan benda mati yang terdapat dalam sitoplasma yang merupakan hasil aktifitas sel atau aktivitas metabolisme sel,tetapi tidak ikut dalam proses metabolisme. Pada dasarnya inklusi yang terdapat dalam sitoplasma dapat dibedakan menjadi :Timbunan makanan

Apabila mahluk hidup dibiarkan tanpa makanan,pada umumnya masih akan dapat hidup untuk jangka waktu tertentu. Hal ini oleh karena dalam sel selnya mengandung timbunan makanan yang dapat digunakan untuk kehidupan sel atau metabolisme sel.

Timbunan makanan dalam sel ini disimpan dalam sitoplasma dalam berbagai macam bentuk. Protein pada umumnya tidak disimpan secara khusus karena sitoplasma sendiri sebenarnya merupakan protein. Karbohidrat pada umumnya disimpan dalam sel tertentu,yaitu dalam sel hati dan otot dalam bentuk glikogen. Lipid disimpan dalam sel sebagai butir butir lipid yang akan tampak seperti lubang lubang bila dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya dan pada umumnya lipid disimpan di dalam sel sel khusus,yaitu dalm sel lemak yang mempunyai bentuk khas.

Butir Butir Sekresi

Bahan bahan yang akan disekresikan oleh sel dibuat ribosom dan diangkut oleh retikulum endoplasma masuk ke dalam aparatus golgi dan kemudian masuk ke dalam vesikel sekretoris untuk dikeluarkan dari dalam sel. Jadi sebenarnya bahan bahan ini tidak terdapat bebas dalam stoplasna tetapi terdapat dalam gelembung vesikel sekretoris. Jadi butir butir sekresi selalu terdapat dalam organel yang bermembran karena bahan bahan yang akan disekresikan ini mungkin sekali akan dapat merusak sitopasma bila dibiarkan lepas bebas dalam sitoplasma.

Pigmen

Pigmen adalah benda berwarna yang terdapat dalam sitoplasma walaupun tidak diwarnai. Pada dasarnya dalam sitoplasma dijumpai dua macam kelompok pigmen yaitu pigmen endogen yang merupakan pigmen yang memang terdapat dalam sel dan yang kedua ialah pigmen eksogen yaitu pigmen yang terdapat dalam sitoplasma tapi berasal dari luar sel.

Pigmen pigmen endogen diantaranya ialah:

Hemoglobin dalam eritrosit

Mioglobin dalam sel otot

Melanin dalam sel epitel kulit

Lipofusin dalm sel otot jantung,sel hati,sel saraf terutama pada usia lanjut

Bilirubin dan derivatnya yang merupakan pemecahan hemoglobin

Pigmen pigmen eksogen yang berasal dari luar sel diantaranya ialah:

Debu arang dalam sel paru paru yang dijumpai pada penderita anthrakosis

Debu lilikat pada penderita silikosis

Macam macam logam yang dapat masuk ke dalam sel lewat kulit atau selaput lendir.

Karotenoid dalam sel tanaman masuk bersama makanan.2.2 MEMBRAN SELMembran Sel (Membran plasma)

gambar membran sel

Membran plasma terdiri fosfolipid bilayer.

Membran sel ini berfungsi untuk memisahkan sitoplasma dari cairan di sekelilingnya.Jika dilihat di bawah mikroskop elektron, tampak 2 garis tebal, dipisahkan lapisan tengah yang jernih yang disebut unit membran. Struktur Umum

1. Lipid

a.Phospolipid

b.Kolesterol (sterol)

Substansi di atas berfungsi membentuk sawar untuk mencegah masuknya air dan bahan-bahan yang larut dari 1 ruang sel ke yang lain.

2. Protein

3. Polisakarida

Struktur Khusus

1. Lipid Membran

1 Phospolipid

Merupakan komposisi molekuler membrane sel utama dan tersusun dalam 2 lapis (phospolipid bilayer)

Mempunyai :

a.Ujung polar Hidrofilik : Mengarah ke luar membrane,larut dalam air. Contoh: gugus fosfat dan fosfolipid.

b.Ujung Non Polar Hidrofobik : Ke pusat membrane, larut dalam lemak. Contoh : gugus asam lemak

Membran ini bersifat impermeabel terhadap bahan-bahan yang larut dalam air seperti ion, glukosa dan bersifat permeabel terhadap bahan yang larut dalam lemak (O2, CO2, alkohol) .

2 Kolesterol (sterol): Sedikit di dalam membrane sel, berfungsi sebagai moisty, menentukan derajat permeabilitas lapisan ganda itu terhadap bahan cairan-cairan tubuh.

-trigliseralida : lemak netral (tambahan)

gambar. kolesterol

2. Protein membrane

a. Protein Integral (Transmembran Protein)

Terikat langsung pada lapis ganda membran, mempunyai:

1 bagian hidrofobik: terendam dalam lipid membran

2 bagian hidrofilik: terbentang pada permukaan membrane Fluid mosaic model (model mozaik cairan) dr Singer & Nicholson:

Protein membran berbentuk globular seperti gunung es dalam larutan lipid, dapat bergerak bebas diantara molekul-molekul lemak.

Fungsi:

membentuk saluran yang dapat dilewati oleh bahan yang larut dalam air dengan berdifusi antara cairan ekstraseluler dan intraseluler. sebagai pengangkut : mengangkut bahan-bahan ke arah yang berlawanan dengan arah difusi (transpor aktif). berperan sebagai enzim dan reseptor terhadap ligand (pada integral protein yang menonjol ke permukaan ekstraselular)

b. Protein Perifer (Pheriperal Protein)

1 Tidak begitu erat dalam bergabung pada permukaan membrane

2 berperan penting dalam komunikasi sel

Fungsi: sebagai enzim

2. Karbohidrat Membran

gambar. karbohidrat membrane

a. Berupa polisakarida pada permukaan membrane disebut glicokalix

b. Ada 2 macam:

- Glikoprotein: Berikatan dengan protein

- Glikolipid: Berikatan dengan phospolipid

Fungsi :

- sebagai proteksi terhadap interaksi protein yang tidak dikehendaki misalnya : Chemical, Phisical Injury dan Cell- Cell recognition.- karbohidrat bermuatan negatif : mendorong benda bermuatan negatif yang lain

- saling melekatkan satu sama lain

- subtansi reseptor yang mengikat hormon

- ikut dalam reaksi kekebalan

Fungsi Membran Sel secara umum :

1.Mempertahankan integritas struktural sel

2.Meregulasi interaksi sel dengan sel

3.Mengontrol perpindahan material atau substansi yang keluar masuk sel (selective permeable barrier)

4.Memiliki system transport untuk molekul spesifik

5.Pengenalan reseptor terhadap antigen, sel asing, dan perubahan sel

6.Mentransduksi signal baik fisik maupun kimiawi kedalam peristiwa-peristiwa intraseluler.Pori-pori pada membrane inti sel

Pada membrane inti terdapat bangunan berupa pori yang dinamakan porus nuklearis. Dengan diameter 300-400 Angstrom yang menempati 10 % dari luas seluruh permukaan membrane inti.

3. Jaringan Sel3.1 Jaringan Epitel

Jaringan Epitel adalah jaringan yang meliputi permukaan luar dan dalam tubuh. Pada permukaan luar tubuh, jaringan epitel terdapat pada kulit yang menutupi seluruh tubuh kita, dan pada dalam tubuh terdapat pada saluran pencernaan makanan, saluran pernafasan, serta dapat juga sebagai kesatuan fungsional kelenjar.

Jaringan Epitel melekat pada suatu membrane basalis, yang memisahkan epitel dengan jaringan dibawahnya. Membrane ini terdiri atas kolagen tipe IV, suatu glikoprotein yang disebut laminin, dan poteoglikan. Membrane ini membangun sawar selektif, dan juga mengandung informasi yang dibutuhkan untuk interaksi antar sel.

Gb. Membrane Basalis

Fungsi Umum Jaringan Epitel :1. Proteksi (pertahanan)

Melindungi organ terhadap trauma luar, antara lain: kuman dan bahan toksik.

Contoh : epitel kulit dan epitel saluran keluar urine

2. Absorpsi (penyerapan)

Menyerap bahan-bahan yang diperlukan tubuh.

Contoh epitel usus dan epitel paru-paru

3. Sekresi

mengeluarkan bahan-bahan yang diperlukan tubuh.

Contoh : epitel kelenjar eksokrin dan endokrin

4. Ekskresi

mengeluarkan/membuang sisa metabolisme dan bahan-bahan yang tidak dipergunakan oleh tubuh.

Contoh : epitel kelenjar keringat

5. Menerima rangsangan

Contoh : taste bud dan epitel olfactorius( pembau)

6. Reproduksi

Meneruskan keturunan

Contoh : epitel tubulus seminiferus dan epitel ovarium

Perkembangan

Jaringan Epitel berasal dari 3 macam embriyonic germ layer, yaitu:

1. Ectoderm

Dalam pertumbuhannya ektodrm ini akan mengadakan lekukan ke dalam dan membentuk otak serta medulla spinalis. Sedangkan sisanya akan membentuk jaringan epitel pada epidermis kulit, kelenjar kulit, epitel kornea dll.

2. Endoderm

Epitel tractus digestivus (saluran pencernaan), kelenjar-kelenjar usus, hepar dan pancreas, serta tractus respiratorius (saluran pernafasan) di bentuk dari lapisan endoderm

3. Mesoderm

Epitel tractus Urogenitalis (saluran kemih dan kelamin), dan epitel yang membatasi rongga-rongga peritoneal, pleural, pericardial.

Pembagian

Berdasarkan fungsinya, jaringan epitel dibagi 2 bagian:

I. Epitel Penutup (Covering Epithelium)Berfungsi menutupi permukaan tubuh, maupun organ tubuh lainnya.Pembagian epitel ini bermacam-macam :

A. Berdasar bentuk sel :

1. Epitel pipih (squamous)

Bentuk sel pada ini pipih dengan tinggi sel yang jauh lebih kecil dibandingkan lebarnya. Mempunyai inti lonjong pipih, dan terletak mendatar pada bagian tengah sel, sehingga menyebabkan gambaran sitoplasma yang menggembung pada bagian tengah.

2. Epitel kubis (Cuboidal)

Berbentuk kubus, tinggi sel hamper sama dengan lebarnya. Inti biasanya bulat dan berada di tengah.

3. Epitel Silindris (Columnar)

Berbentuk silinder, tinggi sel yang jauh lebih besar daripada lebarnya. Inti berbentuk bulat lonjong arah vertical, dan letaknya cenderung di daerah basal.B. Berdasar susunan sel

1. Epitel selapis (simple)

Terdiri 1 lapis sel

2. Epitel berlapis (stratified)

Terdiri 2 lapis sel atau lebih

3. Epitel berderet (pseudo stratified)

Merupakan modifikasi dari epitel selapis.

C. Berdasar bentuk dan susunan sel

1. Epitel selapis pipih

tdd 1 lapisan sel-sel pipihMisal :

> parietal layer capsula Bowman (ginjal)

> sel-sel alveoli paru, dll

Nama khusus :

> Mesotel ( pd membran serosa(pleura,pericard & peritoneum)

Fungsi : memudahkan gerakan viscera (mesotel), transport aktif oleh pinositosis (mesotel dan endotel)

2. Epitel selapis kubis

tdd 1 lapisan sel-sel kubis

Misal :

> permukaan bebas ovarium

> sebagian dari sel kelenjar, dll

Fungsi : sekresi, penutup

3. Epitel selapis silindris

tdd 1 lapisan sel-sel silindris

nuclear free zone (+)

ada 2 macam :

1. Epitel Selapis Silindris

Misal :

> sebag. besar traktus digestivus> permukaan dalam uterus, dll

2. Epitel Selapis Silindris Bersiliapd permukaan bebas sel terdapat silia

a. Epitel selapis silindris dgn striated border tampak suatu garis/ pita tipis (mikrovili) ( pd intestinumb. Epitel selapis silindris dengan kinosilia dpt bergerak, ditandai basal granul pd dasar silia ( pd tuba falopii, sinus paranasalispd ep. silindris, terdapat beberapa sel kelenjar ( disebut sel goblet

> bentuk: piala

> letak: tersebar diantara sel ep. silindris

Fungsi : proteksi, pelumas, absorpsi, sekresi

4. Epitel berlapis pipihBentuk sel :

> basal : silindris/kubis

> tengah : polihedral

> permukaan : pipih

Ada 2 macam :

1. Ep. Berlapis Pipih Tanpa Tanduk

> sel-sel permukaan memiliki inti

Misal : rongga mulut & esophagus,vagina, dll

2. Epitel Berlapis Pipih Bertanduk

> sel-sel permukaan tdd sel mati (tidak berinti)Misal : > epidermis kulitFungsi : proteksi, sekresi, mencegah hilangnya air

5. Epitel Berlapis Kubisep. berlapis, sel permukaannya kubisMisal : > sal. keluar kelenjar keringat

> folikel de graff (ovarium), dll

Fungsi : proteksi, sekresi

6. Epitel berlapis silindris

ep. berlapis, sel permukaannya silindris

ada 2 macam:

1.Epitel Berlapis Silindris Tak Bersilia

- didapatkan pd tempat peralihan

antara ep. selapis/berderet silindris

dgn ep. berlapis pipih

misal : peralihan rektum ke anus

2. Epitel Berlapis Silindris Bersilia

- pd permukaan bebas sel terdapat silia

- misal :

> permukaan nasal palatum molle

> sebagian larynx, dll

7. Epitel Peralihan (transitional)

variasi ep. berlapis

pd ddg organ yang mampu teregang & kontraksi

tdd 3 macam sel :

> sel basal

> sel raket

> sel payung

- misal :

> vesika urinaria

> ureter, dll

8. Epitel Berderet

terdapat 3 macam sel :

> sel basal

> sel bulat lonjong/fusiformis

> sel silindris tinggi

- nuclear free zone (+)

Ada 2 macam :

1.Ep. Berderet Silindris Tak Bersilia

- misal :

> pars cavernosa uretra pria

> sal. keluar beberapa kelj.

2. Ep. Berderet Silindris Bersilia

a. Epitel berderet silindris dengan stereosilia (non motile)

( pd duktus epididimis dan deferens

b. Epitel berderet silindris dengan kinosilia (motile)

( pd cavum nasi

II. Epitel Kelenjar (Glandular Epithelium)

Berdasarkan cara menyalurkan sekret : 1. Eksokrin : sekret keluar melalui suatu saluran

2. Endokrin : sekret langsung ke pembuluh darah

Kelenjar Eksokrintdd : > secretory unit ( sintesa sekret

> tubular duct. ( mengeluarkan sekret dr secretory unit

Klasifikasi kelj. Eksokrin

Berdasarkan ikut/tidaknya sel kelj. mjd sekret : 1. merokrin (menghasilkan secret tanpa merubah bentuk sel

misal: kej. ludah, pancreas, dll

2. apokrin ( sebag. sel mjd sekret

misal: kelj. keringat, prostat, dll

3. holokrin ( seluruh sel mjd sekret

misal: kelj. Lemak

Berdasarkan jumlah sel :

1. unicelluler ( misal : sel goblet

2. multicelluler

Kelenjar multicellular, dibagi :

Berdasarkan bentuk unit sekresinya :

1. tubular ( spt pipa

2. acinar ( bulat

3. alveolar ( spt kantung

Berdasarkan sifat sal. keluarnya:

1. simple ( tidak bercabang

2. compound ( bercabang

Berdasarkan jenis sekretnya :

1. serous ( sekret jernih dan encer sitoplasma : granula zymogen (+)

misal: kelj. parotis, pancreas, dll

2. mucous ( sekret licin & kental sitoplasma : vacuola mucigen (+)

misal: kelj. Weber, brunner, dll

3. seromucous ( campuran

misal:

- kelj. sublingualis : serousmucous

Kelenjar endokrin

- tidak ada saluran keluar

- difusi ke kapiler

- penyimpanan :

1. intracellular storage

2. ekstracellular storage ( folikel

- sekret yang dihasilkan disebut : hormone

IKATAN ANTAR SEL/CELL JUNCTION

- Terminal Bar ( pd celah antar sel dekat permukaan bebas

- Pd M.S. tampak berupa titik tebal didekat permukaan dr batas 2 sel yang ber sebelahan atau berupa hexagonal line

- Pd M.E. tampak suatu junctional complex, tdd 3 macam junction/bentuk ikatan

- Berdasarkan bentuk ikatan :

1. occludent/tight junction

( lapisan luar ddg sel saling melekat

2. adherens junction/desmosome

( cell coat space (+)

( tonjolan tonofilamen (+)

3. gap junction

( saluran penghubung (+)Struktur permukaan bebas sel

1. mikrovili

2. stereosilia

( tonjolan sitoplasma tdk bergerak

( pd saluran kelamin pria

3. kinosilia

( silia yang dapat bergerak

( pd dasar silia terdapat basal granul = kinetosome

REGENERASI SEL EPITEL

- Epitel ( kena trauma ( mengalami kerusakan ( daya regenerasi oleh sel-sel

dibawahnya secara mitosis

- misal :

> kulit : dr sel-sel stratum germinativum

3.2 Jaringan Ikat

Jar ikat merupakan salahnsatu jar penunjang tubuh yang bertanggung jawab memberikan dan mempertahankan bentuk tubuh. Unsure pembentuk utama dari jar ialah matrik eksraseluler. Matrik ekstra seluler terdiri dari kombinasi berbagai serat protein (kolagen, retikulin, dan elastin) dan substansi dasar (kompleks makromolekul anionic dan glikoprotein multiadhesif).

- Sel fibroblast / fibrosit, mastcell (heparin, histamine), makrofag, tissue eosinophyl dan lekosit2 lainnya.

- Bahan antar sel berbentuk, salah satunya sabut jaringan ikat / campuran dari ketiganya.

- Bahan antar sel amorf

Sel: sejumlah sel jar ikat dibentuk setempat dan menetap di dalam jar (sel fibroblast, makrofag, sel mast, sel plasma, dan sel adipose), tetapi ada jg yg dating dari tempat lain dan merupakan penghuni sementara dar jar (sel leukosit).

Serat: serat jar ini dibentuk dari protein yg berpolimerasi menjadi struktur panjang. Ketiga jenis utama serat jar ikat adalah kolagen, reticulum, dan elastin.

Substansi: dasar substansi antar sel merupakan campuran glikosaminoglikan, proteoglikan, dan glikoprotein multiadhesif yg kompleks dan sangat terhidrasi. Campuran ini tidak berwarna dan transparan. Campuran tersebut mengisi ruang diantara sel dan serat jar.

Terdapat beberapa jenis jar ikat yg terdiri atas:

a. jar ikat sejati : jar ikat longgar dan jar ikat padat

b. jar elastis.

Secara sederhana penggolongan jenis utama jar ikat dapat dilihat pada skema berikut:

Jar ikat:

1. jar ikat sejati:

- longgar

- padat

2. jar ikat dengan cirri khusus:

- jar adipora

- jar elastis

- jar Hemotopoletik (limfa dan myeloid)

- jar mukosa

3. jar penyokong:

- tulang rawan

- tulang

Beberapa fungsi dari jar luar adalah:

Sebagai penyokong tubuh Sebagai tempat penyimpanan lemak Sebagai pertahanan diri. Sebagai perbaikan.

Fungsi jar ikat:

memberi bentuk dan penunjang bagi tubuh. mengikat berbagai jar agar tetap menyatu. materi pembungkus organ2 / antar bag2 tubuh. menyimpan lemak dan membantu dalam perbaika jar. substansi dasar yg renggang dari jar ikat memberikan jalur untuk pembuluh darah dan saraf. menghasilkan imunitas terhadap penyebaran penyakit dan sebagai tempat berlangsungnya perang melawan bakteri.

Klasifikasi jar ikat:

A. jar kat embrional.

1. jar. Mesenkim

- selnya berbentuk stellate, tonjolan sitoplasma saling berhubungan membentuk jala.

- bahan antar sel amorf : bahan dasar setengah padat.

- terdapat pada : plasenta, pertumbuhan gigi.

2. jar. Mucous

- terdapat pada : tali pusat

B. Jar Ikat Dewasa

1. Jar. Ikat sesungguhnya

a. Jar. Ikat umum

- Jar. Ikat padat

1. Jar. Ikat padat teratur

Tersusun rapat dan bersusun saling berjajar, terdapat pada tendon, lighamentum nuchae, kornea.

2. Jar. Ikat padat tidak teratur

Dominasi sabut kolagen saling menyilang membentuk anyaman, memiliki sedikit sabut elastis, sabut reticular dan fibroblast, dan terdapat pada fascia, dermis, kapsul, fibrous hepar, testis, perikhondium, periousteum.

- Jar Ikat Kendor

Tersusun renggang dg BASA, sedikit asam hyaloronat dan terdapat pada fascia, stroma, saraf.

b. Jar Ikat Khusus

- Jar (limfo) REtikuler

Berbentuk seperti bintang dg juluran sitoplasma, inti ovaid pusat, sitoplasma basofilik dan terdapat pada organ limfatik.

- Jar Lemak

Terdiri atas sel2 lemak yg tampak sebagai sel ygb mengandung bola lemak. Bila bola lemak satu (unilokuler fat) dan banyak (multilokuler fat). Terdapat pada hamper semua jar ikat disekitar organ tubuh dan juga dibawah kulit.

- Jar Berpigmen

Terdapat pada lapisan koroid pada bola lemak dan didalam sel mengandung pigmen melanin sehingga tampak hitam.

- Darah.

2. Jar Penyangga

a. Jar Tulang Rawan

- Jar Tulang Hialin

- Jar Tulang elastis

- Jar Tulang fibrosa

b. Jar Tulang

- Jar Tulang Muda

- Jar Tulang Dewasa.

2.3. Jaringan otot

Jaringan otot bertanggung jawab terhadap pergerakan berbagai bagian tubuh

40% berat dari mamalia termasuk juga manusia tersususn atas jaringan otot

Merupakan derivat (rambut akar ) dari mesoderm embrionik atau bagian tengah embrionik

Dapat berkonraksi karena didalamnya terdapat protein-protein kontraktil dan serabut-serabut otot atau yang biasanya disebut miofibril

Jaringan otot terdiri dari 3 tipe :

1. Otot Rangka

Terdiri atas berkas berkas serabut panjang berbentuk silinder dan memiliki banyak inti yang terdapat di pinggir serabut serabut otot

Disebut otot rangka karena melekat pada bagian rangka

Dapat bekerja menurut kita atau bekerja di bawah kendali sistem saraf disebut juga otot sadar atau volunter

Lokasi : melekat pada rangka

Fungsi : mengontrol pergerakan dari rangka

2. Otot Polos

Terdapat pada dinding organ organ tubuh yang berlubang

Lokasi : dinding jantung,pembuluh arteri

Jumlah nukleus : Satu

Posisi nukleus : di tengah

Kecepatan kontraksi lebih lambat dibandingkan otot rangka

Bentuknya panjang,silindris dan bercabang

Sifat umum : involunter atau otot tak sadar

Fungsi : memompa darah

3. Otot Jantung

Hanya ditemukan pada dinding jantung

Dapat berkontraksi seperti otot rangka,tanpa rangsangan dari saraf

Merupakan otot istimewa karena memiliki bentuk seperti otot lurik ( berserabut lurik ),tetapi bekerja seperti otot polos (diluar kesadaran)

Hanya memiliki satu inti

Kecepatan kontraksi lambat

Kemampuan kembali berkontraksi sangat cepat

Fungsi : mengontrol pergerakan substansi substansi melewati saluran-saluran organ

2.4 Jaringan Syaraf Merupakan jaringan yang bertanggung jawab dalam menghantarkan impuls-impuls saraf Terdiri atas sel-sel saraf atau yang disebut dengan neuron Neuron terdiri atas 3 bagian utama :

1. Dendrit

Struktur yang memiliki banyak penjuluran sitoplasma ke arah luar badan sel.Fungsinya menerima rangsangan dari lingkungan sel epitel atau neuron neuron lainnya

2. Badan Sel

Bagian utama neuron yang berisi sitoplasma dan inti.Fungsinya berperan dalam menerima rangsang

3. Akson/Neurit

Merupakan bentuk penjuluran sitoplasma ke arah luar badan sel yang berukuran panjang.Fungsinya berperan dalam menghantarkan impuls impuls saraf ke sel sel lainnya (otot,sel sel kelenjar,dan neuron lainnya.

4. Siklus Sel4.1 Pertumbuhan SelINTERFASE

Dalam masa pertumbuhan sel akan mengalami perubahan tertentu dan umumnya akan melewati tahap pertumbuhan sel yang meliputi :

1. First gap phase (G1 phase)

- Sel tumbuh > banyak pada fase ini

- Aktivitas enzym untuk sintesa DNA

- Noncycling cell G0

- Terjadi pembentukan senyawa-senyawa untuk replikasi DNA, juga

terjadi replikasi organel sitoplasma sehingga sel tumbuh membesar

2. Synthesis phase (S phase)

- Terjadi proses replikasi DNA

- Sintesa komponen kromosom lain (protein kromosom)

3.Second gap phase (G2 phase)

- Tahap akhir dari peningkatan sintesa protein

- Fase ini komplit mitosis dimulai

- Sel tumbuh (G2) mempersiapkan segala keperluan untuk pemisahan

kromosom dan selanjutnya diikuti oleh proses pembelahan inti (M) serta

pembelahan sitoplasma (C).

4.2 Pembelahan Sel1. AmitosisPembelahan secara amitosis berlangsung spontan tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Cara pembelahan ini terdapat pada organisme prokariotik (misalnya bakteri). Pembelahan amitosis terjadi, terutama karena sel bakteri tidak memiliki membrane inti yang membatasi nukleoplasma dengan sitoplasma. 2. Mitosis

Mitosis (pembelahan inti sel). Bertujuan mewariskan semua sifat induk kepada kedua sel anaknya. Pada pembelahan mitosis selnya: 2n 2n sel anak tidak berubah. n n dari sel induk

Proses Dalam Mitosis:

a. Interfase

- berupa kompleks DNA

- Kromosom tak tampak

- Membran inti masih trelihat

- nucleus masih terlihat

b. Profase

- SEntriol mulai menjauh

- membrane inti mulai menghilang

- kromososm mengalami kondensasi (menebal dan memendek)

- satu kromosom menjadi 2 kromatid

- mkrotobulus mulai membentuk benang spindle.

- kromosom ditangkap oleh benang spindle.

c. Prometafase

- masing2 mokrotobulus yang melekat dengan kinetokor saling tarik-menarik dengan posisi acak.

- membrane inti mulai menghilang.

- kromososm mulia jelas terlihat

d. Metaphase

- penarikan dari kinetokor seimbang.

- kromosom mulai bermigrasi ke ekuator spindle (kromosom berjajar di ekuator), spindle tampak menempel pada benang kinetokor.

e. Anaphase

- dimulai dengan pembelahan sentromer secara mamanjang, kinetokor yang melekat pada setiap kromatid yang terpisah yang mengakibatkan kromatid terdorong secara perlahan-lahan menuju ke kutub sel (kinetokor saling menarik ke kutub berbeda).

- semua kromosom baru yang terpisah itu bergerak dengan kecepatan yang sama. Gerakan ini dibagi 2 kategori, yaitu selama anaphase A mikrotobulus kinetokor memendek seiring dengan mendekatnya kromosom ke kutub sel. Dan selama anaphase B mikrotubulus polar memanjang dari B kutub pembelahan (kinetokor yang terputus menarik sitoplasma shg membentuk membrane sel memanjang (polar mikrotobulus).

f. Telofase

- benang spindle hancur

- envelope nucleus terbentuk dan mengelilingi kelompok kromosom.

- nucleus terbentuk kembali

- kromatin menjadi difusi.

g. Sitokinesis (pemisahan plasma terjadi melalui peristiwa yang disebut cleavage)

- dimulai dengan invaginasi membrane plasma.

- proses ini melibatkan aktivitas mikrofilamen

- spindle polar semakin memendek dan akhirnya hilang dan sel terpisah menjadi 2 sel anak dengan kromosom sama dengan sel induknya (biasanya terjadi pada sel hewan).

- sitokinesis yang diawali dengan kompleks golgi yang mensekresikan petin di ekuator (biasanya terjadi pada sel tumbuhan). Bagian ini membentuk lamella tengah kemudian diikuti dengan pembentukan dinding primer. Semua bahan penyusun dinding sel disekresi oleh kompleks golgi.

- terjadi clearage furrow (alur pembelahan)

- kromosom uncaled (terurai)

- nucleolus dan membrane inti tampak

- sitoplasma membelah.3. Meiosis

Tujuannya adalah untuk menghasilkan sel anak yang memiliki setengah sel kromosom sel induknya. Pada pembelahan meiosis selnya : 2n n

Proses Dalam Meiosis:

a. Profase 1

- Leptoten. Kromosom memanjang dan tunggal.

- Zygoten. Pasangan kromosom (bivalen), terjadi sinaps.

- Pakiten. Bivalen memendek terbentuk posisi tetrad.

- Diploten. Homolog tertarik, sehingga pada kromatid terbentuk kiasma, pindah silang yang dapat memperbanyak variasi dihasilkan. Pada manusia, 1 kromosom, lebih dari 2 kiasma.

- Diakinesis. Sentromer homolog menjauh, kromatid menjauh.b. Metafase 1

- Pemisahan terjadi pada kromosom homolog, jadi tidak terjadi pemisahan sentromer.

c. Anafase 1

- Kromosom bergerak menuju kutub masing2.

- kromosom mengandung 2 kromatid dan masih berpasangan.

d. Telofase 1

- Terbentuk membrane nucleus

- Terjadi sitokinesis

- Sel induk menghasilkan 2 sel anak haploid

e. Profase 2

- Kromatin menebal dan memendek menjadi kromosom

- Tidak terjadi proses penggandaan kromosom, sehingga jumlah sel kromosom tetap.

f. Metafase 2

- Kromosom mengumpul di daerah ekuator

g. Anafase 2

- Kromosom bergerak menuju kutub maasing2

h. Telofase 2

- Terbentuk membrane inti

- Tiap inti dan kromosom

- Terjadi sitokinesis.

- Terdapat/terbentuk 4 sel anak haploid.

5. Interaksi Sel

Tahap Proses Sinyaling pd Sel (cell signaling)

1. Penerimaan (reception) sinyalMerupakan pendeteksian sinyal yang datang dari luar sel oleh sel target. Sinyal kimiawi terdeteksi apabila sinyal itu terikat pada protein seluler, biasanya pada permukaan sel yang bersangkutan.2. Transduksi

tahap ini mengubah sinyal menjadi suatu bentuk yang dapat menimbulkan respon seluler spesifik. Pengikatan ligan (molekul kecil yang terikat secara spesifik pada molekul yang lebih besar) menyebabkan protein reseptor mengalami perubahan konformasi (berubah bentuk). Hal ini dapat mengaktifkan reseptor sehingga dapat berinteraksi dengan molekul seluler lainnya.3. Responsberupa hampir seluruh aktivitas seluler, seperti katalisis oleh suatu enzim (seperti glikogen fosforilase), penyusunan ulang sitoskeleton atau pengaktifan gen spesifik di dalam nukleus.

Jenis Reseptor:

1. Reseptor Terkait-Protein G

2. Reseptor Tirosin-Kinase

3. ReseptorSaluran-Ion

6. Pengaruh Perkembangan Obat terhadap Farmakodinamik dan FarmakokinetikFarmakodinamik : mempelajari kegiatan obat terhadap organisme hidup terutama cara dan mekanisme kerjanya, reaksi fisiologi, serta efek terafi yang ditimbulkan.Tujuan mempelajari farmakodinamik : meneliti efek utama obat, interaksi obat, spektrum efek dan respon yg terjadi.

Reseptor obat :

Adalah suatu makromolekul target khusus berada pada permukaan sel atau intraseluler yang mengikat suatu obat dan menimbulkan kerja farmakologisnya Komponen penting : protein (asetilkolinesterase, Na+, K+ ATPase, tubulin, dll) Reseptor mrp makromolekul fungsional yang mencakup 2 konsep penting yaitu agonis dan antagonis Suatu agonis adalah suatu obat yang dapat mengikat suatu reseptor dan menimbulkan respon, besarnya efek tergantung pada konsentrasi pada tempat reseptor Antagonis : kompetitif, non kompetitif, agonis parsial A.kompetitif : berinteraksi dengan reseptor pada tempat yang sama dengan agonis A.non kompetitif : bisa mencegah pengikatan agonis mengaktifkan reseptor A.parsial : memblokir tempat pengikatan agonisFarmakoninetik : mempelajari bagaimana tubuh mempengaruhi obat dengan berlalunya waktu sperti absorpsi, distribusi, metabolism dan ekskresi.Absorpsi :

Adalah transfer suatu obat dari tempat pemberian ke dalam aliran darah Kecepatan dan efisiensi absorpsi tergantung pada cara pemberian Transpor obat dari saluran cerna : difusi pasif, transfor aktif Faktor fisik yang mempengaruhi absorpsi : aliran darah tempat absorpsi, luas permukaan, waktu kontak Proses absorpsi terjadi diberbagai tempat pemberian seperti melalui alat cerna, otot, paru-paru, kulit, dll

Distribusi obat :

Adalah proses suatu obat yang secara reversibel meninggalkan aliran darah dan masuk ke interstisium dan atau ke sel jaringan Pengiriman obat dari plasma ke interstisium terutama tergantung pada aliran darah, permeabilitas kapiler, derajat ikatan obat dg protein plasma atau jaringan, hidrofobisitas obat tsb. Metabolism/biotransformasi:

Adalah proses proses perubahan struktur kimia obat yang terjadi dalam tubuh Hati adalah tempat utama meta- bolisme obat, tetapi obat tertentu bisa mengalami biotransformasi dalam jaringan lainEkskresi :

Adalah proses dikeluarkannya obat oleh tubuh melalui berbagai organ ekskresi dalam bentuk metabolit hasil metabolisme atau dalam bentuk aslinya. Ginjal tidak dapat mengeliminasi obat-obat yang lipofilik karena obat-obat tsb mudah menembus membran sel dan diabsorpsi kembali dalam tubulus distal

KESIMPULANSetiap organisme disusun oleh sel. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Beberapa sel yang mempunyai fungsi sama bergabung menjadi jaringan. Jaringan bergabung menjadi organ. Organ bergabung menjadi sistem organ lalu organisme.

Penemuan tentang sel terus berkembang dari waktu ke waktu. Diawali oleh Robert Hooke yang menemukan sel gabus pada tahun 1665. Penelitian tentang sel terus dilakukan oleh ilmuwan lain seperti Rudolf Virchoe, Schwan, Schleiden, dan lain-lain. Tentunya penemuan dan penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan memberikan manfaat yang sangat besar terhadap kehidupan manusia.

DAFTAR PUSTAKAPaparo; alihbahasa, Tambajong, dkk. - Ed. 5. Jakarta: EGC, 1989.

Juwono dan Zulfa Juniarto, Achmad. Biologi sel. 2002. Jakarta: EGC.

Buku teks histology = Textbook of Histology/C. Roland Leeson, Thomas S. Leeson, Anthony A.Guyton and Hall. Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta: 2007.Dorland, W. A. Newman. 2002. Dorlands Ilustrate Medical Dictionary. Jakarta: EGC.

Protein G kemudian berdisosiasi, setelah subunit alfa terikat- GTP berdifusi di sepanjang membran dan terikat pada efektor, mengaktivasinya. Sekarang keadaan menjadi hidup (the switch is on)

Pada keadaan istirahatnya, protein G, yg mengandung subunit alfa (), beta (), dan gamma (), diikat oleh nukleotida guanosin difosfat (GDP) dan tidak memiliki kontak dengan reseptor

Ketika hormon atau messenger pertama lainnya terikat pada reseptor, reseptor menyebabkan protein G menukar GDP menjadi GTP, yang mengaktivasi protein G

Setelah beberapa detik, subunit alfa mengubah kembali GTP menjadi GDP, dengan demikian menonaktifkan dirinya sendiri. Subunit alfa kemudian akan berhubungan kembali dengan subunit beta-gamma