resensi eliana

Upload: nike

Post on 08-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Resensi dan Kritik Sastra Novel Eliana Karya Tere Liye

NAMA KELOMPOK :1. Ade Irma A(01)2. Brenda Tamara(04)3. Maghfira Asri M(14)4. Nikmatul Fauziah(23)5. Putri Citrawati(25)

SMA NEGERI 3 SIDOARJO2013/2014IDENTITAS NOVELJudul Buku: ElianaPenulis: Tere LiyePenerbit: Republika PenerbitTahun Terbit: Agustus 2011Jumlah Halaman: iv+ 519 HalamanUkuran Kertas: 20,5 x 13,5 cmDesain Cover: Mano WolfieLayout: Nr AlfianEditor: AndriyatiPercetakan: PT Gramedia, Jakarta KEPENGARANGANNama pengarangnya adalah Tere Liye. Beliau memiliki nama asli Darwis. Lahir pada tanggal 21 Mei 1979. Lahir dan besar di pedalaman Sumatera, berasal dari kelarga petani anak keenam dari tujuh bersaudara. Ayahnya bernama Abdullah Pasai. Iatrinya bernama Riski Amelia. Riwayat pendidikannya yaitu SDN 2 Kikim Timur Sumsel, SMPN 2 Kikim Timur Sumsel, SMUN 9 Bandar Lampung, Fakultas Ekonomi UI. Beliau telah menerbitkan 15 novel. Diantaranya adalah :1. Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin2. Pukat3. Burlian4. Hafalan Shalat Delisa5. Moga Bunda Disayang Allah6. The Gogons Series : James & Incredible Incidents7. Bidadari-Bidadari Surga8. Sang Penandai9. Rembulan Tenggelam di Wajahmu10. Mimpi-Mimpi Si Patah Hati11. Cintaku Antara Jakarta & Kuala Lumpur12. Senja Bersama Rosie13. Eliana14. Berjuta Rasanya15. Sepotong Hati yang BaruSelain menjadi penulis, beliau juga bekerja sebagai akuntan. Karya-karya Tere Liye adalah novel-novel keluarga. Novel karyanya selalu menggunakan bahas yang mudah dimengerti oleh semua kalangan. Kata-katanya pun mudah diserap. Inspirasi novel miliknya adalah kehidupan di lingkungan sekitar.SinopsisNovel ini menceritakan kisah seorang anak sulung yang bernama Eliana. Eliana anak yang pemberani, ia berasal dari kelarga yang kurang mampu yang bertempat tinggal di sebuah desa terpencil di Sumatera. Tepatnya di daerah Sumatera Utara dan Sumatera Barat tepatnya di sekitar pesisir hutan bukit barisan. Eliana memiliki 3 adik yang mempunyai ciri khas masing-masing. Pukat yang sering dijuluki anak yang pintar, Burlian anak yang special, sedangkan Amelia anak yang kuat.Di kampung yang di tempati Eliana dan keluarganya mayoritas penduduknya bekerja bertani atau berkebun. Ayahnya sendiri selain berkerja di kebun juga seorang yang sangat di hormati di kampungnya. Pada Novel ini menggambarkan proses belajar, kenakalan, kepolosan, dan keisengan dalam dunia anak-anak. Eliana dibearkan orang tuanya dengan disiplin, tegas, dan mencontohkan perbuatan baik pada anaknya. Keberanian Eliana sudah terlihat sejak kelas 4 SD, yang pada saat itu dia ikut bapaknya yang bernama Syahdan serta beberapa tokoh lainnya yang sedang bernegosiasi dengan Johan, pemilik perusahaan tambang pasir yang ingin mengambil laih lahan kampong yang menjadi sasaran lokasi penambangan. Pada saat itudia berani membentak petinggi yang hadir di sebuah forum resmi, JANGAN HINA BAPAKKU!!. Setelah keberanian itu mulailah muncul kisah lainnya dalam novel ini.Dalam kisah ini Eliana membenuk geng Empat Buntal, tiga orang temannya yaitu Mrhotap, Hima, dan Damdas. Empat Buntal itu mengadakan sebuah penolakan tambang pasir di kampungnya, mereka mempunyai sebuah misi yang ingin menghalangi para pengeruk pasir. Dengan gaya seperti detektif mereka mengintai para pengeduk pasir dengan menysun sebuah rencana-rencana dari mulai mengempesi ban, hingga tindakan Marhotap melempar kantong-kantong bensin ke truk tersebut. Tetapi karena sebuah perlawnan yang mereka lakukan, dia harus kehilangan salah satu temannya. Setelah kepergian temannya ada satu teman sebangkunya sehingga mereka mulai beraksi kembali, tetapi karena cara mereka yang brutal dan tidak matang.Eliana memahami bahwa kegiatan yang ada di kampungnya itu sangat berdampak negative bagi kehidupan lingkungannya. Kesadaran itu tidak terlepas dari arahan gurunya yaitu Pak Bin, guru yang aktif, bersemangat, yang harus mengajar 6 kelas karena kekuranagn tenaga kerja. Belum juga kondisi sekolah yang sudah tua dan tidak layak huni. Padabab terakhir yang menyatakan bahwa Eli sudah dewasa dan menjadi seorang pengacara. Memang benar bahwa hal itu bagus sekali untuk diri Eliana sendiri bahkan untuk kampungnya, namun yang novel ini tidak jadi nuansa anak-anak secara keseluruhanBagi yang mau belajar tentang kebijaksanaannovelini sangat direkomendasikan baik untukorang tua, sebagai salah satu bekal mendidik anak dan sangat sesuai bagi anak-anak dan remaja untuk menumbuhkan pemahaman tentang kasih sayang, disiplin, dan setia kawan.NILAI BUKU KELEBIHANGaya penulisannya sangat indah, sehingga membuat para pembaca menghayati dan seperti berada di dalam novel tersebut. Kemudian lebih membuat para pembaca memahami dan sadar akan pentingnya kasih saying orang tua.Jika kau tahu apa yang telah seorang ibu lakukan untukmu maka yang kau tahu itu sejatinya bahkan belum sepersepuluh dari pengorbanan. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 236KEKURANGANKekurangan novel ini terdapat pada beberapa bahasa belanda yang membuat pembacanya sedikit tidak mengerti akan bahasanya.Oh, Schat, kita bahkan belum mulai belajar apapun. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 271KECOCOKAN PEMBACABagi yang ingin belajar tentang kebijaksanaan novel ini sangat direkombinasikan baik untuk orang tua, sebagai salah satu bekal mendidik anak dan sangat sesuai bagi anak-anak dan remaja untuk menumbuhkan pemahaman tentang kasih sayang, disiplin, dan setia kawan.

KRITIK SASTRAa. Pendekatan Objektif1. Tema Novel ini bertemakan kesederhanaan dalam hidup, persahabatan, dan juga arti sebuah kejujuran.2. Alur Novel ini memiliki alur maju.

a. Penyituasian Kisahnya tentang keluarga sederhana, Pak Syahdan dan Mak Nur yang membesarkan anak- anaknya denag disiplin yang tinggi, tegas, akhlak,dan memberikan teladan dari perbuatannya. Empat anak anak mamak ini memiliki karakter yang berbeda-beda. Eliana yang pemberani, Pukat yang cerdas, Burlian yang cerdik , dan Amelia yang lugu dan serba ingin tahu. Empat karakter yang berbeda- beda ini membuat menarik.

b. Pemunculan konflikKisah dalam novel ini dimulai ketika eliana diajak bapak ke kota provinsi namun sesungguhnya syahdan, nama bapak serta beberapa tokoh desa akan melaksanakan negosiasi dengan johan pemilik perusahaan tambang pasir yang ingin mengambil alih lahan kampung untuk dijadikan lokasi penambangan . Eliana yang sesungguhnya tak diundang dalam pertemuan tak sengaja mendengar percakapan dalam ruang negosiasi. Eliana yang tak menerima bapaknya direndahkan oleh johan kemudian menyerbu masuk ruanagna dan memaki pemilik perusahaan tersebut. Keberaniannya sudah muncul sejak awal- awal kisah, dimana ia berani membentak para petinggi di sebuah forum resmi.

c. KlimaksEliana bersama tiga orang temannya membentuk geng empat buntal, mereka mengadakan perlawanan menolak tambang pasir di kampungnya, Tetapi, di tengah tengan perlawanan tersebut ia harus kehilangan salah satu anggota geng. Mereka sedih, tak bersemangat lagi untuk menghalau para maling kampung itu, tetapi lebih bahaya mengintai mereka dengan kejadian hilangnya Marhotap.

d. Anti KlimaksGeng empat buntal kembali bersemangat dengan hadirnya seorang teman baru yang membantu aksi perlawanan mereka. Mereka memulai perlawanannya kembali dengan menyusup ke lokasi penambangan. Tetapi sayangnya mereka terjebak dalam perangkap johan sehingga tidak dapat keluar dari lokasi penambangan.

e. Penyelesainan Di tengah keputusasaan mereka terjadi bencana yang meluluh lantakkan lokasi penambangan pasir. Misteri hilangnya Marhotap pun terungkap. Akhirnya penambangan pasir pun di tutup.3. Penokohana. ElianaKarakter : 1. Pemberani Aku bersumpah, aku akan melawan mereka sampai kapan pun. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 1232. Pantang menyerahDengan sedikit bantuan, maka tidak ada yang mengalahkan semangat juang dan kesungguhan tekad.

Eliana Tere Liye 2010 Hal. 4313. TegasBERGEGASLAH AMEL! Eliana Tere Liye 2010 Hal 103

Iya, Kak, kami bergegas! Eliana Tere Liye 2010 Hal 1034. CerdasKau memang anak yang serdas Eli, kata Pak BinEliana Tere Liye 2010 Hal. 210b. Pak SyahdanKarakter :1. BijaksanaBapak tidak mengomel, ia hanya menasehati. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 3092. Sabar Nanti Amel. Bapak tersenyum mengacak rambut Amel. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 1233. PenyayangKau seharusnya tidak bilang itu Eli,bapak berkata lembut. Eliana Tere Liye 2010 Hal .3624. Tegas ELIANA HENTIKAN ! bapak bangkit dari kursinya, membentak. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 1205. Pantang MenyerahBapak tidak akan menyerah Eli. Eliana Tere Liye 2010 Hal 93c. Mak NurKarakter :1. Penyayang Jika kau tahu apa yang telah seorang ibu lakukan untukmu maka yang kau tahu itu sejatinya bahkan belum sepersepuluh dari pengorbanan.

Eliana Tere Liye 2010 Hal. 2362. CerewetMamak mengomel semalaman.Eliana Tere Liye 2010 Hal. 3093. PendendamAnak gadisnya yang selama ini pendendam.... Eliana Tere Liye 2010 Hal. 96d. HimaKarakter :1. PintarSemua ini karena kepintaranmu Hima. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 290

2. KreatifSemua mengangguk tanda setuju dengan ide kreatif Hima. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 128e. DamdasKarakter :1. PenakutDamdas melirikku cemas Eliana Tere Liye 2010 Hal. 185f. BurlianKarakter :1. PenurutMemang burlianlahh anak mamak yang paling penurut diantara kami anaknya Eliana Tere Liye 2010 Hal. 345g. PukatKarakter :1. Sok tahuKeluarga kami, pukat itu selalu saja sok pintar, selalu saja jadi sok peneliti. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 105

2. KreatifBerkat ide kreatifnya ia bisa membuat kapal yang akhirnya memenangkan perlombaan ini Eliana Tere Liye 2010 Hal. 307h. AmeliaKarakter :1. CerewetBapak mau kemana ? Amelia langsung protes. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 1252. ManjaAmelia merengek manja kepada bapak. Eliana Tere Liye 2010 Hal.201

i. Wak yatiKarakter :1. PenyayangDengan lembut ia menasehatiku layaknya anaknya sendiri. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 1232. BijaksanaTidak pernah ada ibu yang membenci anaknya sendiri, darah dagingnya sendiri.... Wak Yati menyentuh lembut bahuku, tersenyum. Eliana Tere Liye 2010 Hal.3903. Tegas Camkan itu Eli, pikirkan baik-baik. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 390j. Pak BinKarakter :1. CerdasItu akuarium Anton kau asal bicara. Pak Bin menepuk jidat Eliana Tere Liye 2010 Hal. 3992. InovatifTanaman herbarium itu sangat inovatif pak, kata ketua pameran Eliana Tere Liye 2010 Hal. 402

Nah oleh karena itu hari ini kita tidak akan belajar di kelas. Kita akan belajar membuat herbarium. Eliana Tere Liye 2010 Hal 4003. BijaksanaTerlepas dari keperluan mandi, air bersih atau mencuci, delta pasir itu penting bagi keseimbangan tanah di sekitarnya. demikian kalimat Pak Bin.

Eliana Tere Liye 2010 Hal. 213k. Johan Karakter: 1. Licik Lagi pula boleh jadi itu cara licik johan. Eliana Tere Liye 2010 Hal.2452. SerakahIa bahkan mengambil keuntungan dari semua hasil penambangan, tanpa memperdulikan akibatnya bagi lingkungan. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 219 4. Sudut PandangOrang pertama pelaku utama.5. Gaya BahasaGaya bahasanya menggunakan beberapa bahasa seperti bahasa minang dan bahasa belanda, sehingga ceritanya lebih hidup.6. Latara. Waktu1. Pagi hariPagi itu sibuk sekali, Pukat dan Burlian berebut kamar mandi. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 1262. Menjelang MaghribDengan melihat pekerja dan petugas berseragam pergi beramai-ramaidari delta pasir menjelang maghrib. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 2233. Sepulang sekolahSepulang sekolah kami memutuskan untuk mencari tanaman herbarium hutan lubuk larangan. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 130

4. Malam hariMaaf membangunkan kakak malam-malam. Eliana Tere Liye 2010 Hal 391

5. Pukul 11.00Pukul 11.00 aku mengajak Amelia ke toko cuci cetak foto .... Eliana Tere Liye 2010 Hal.2456. Tengah hariMatahari persis di atas ubun - ubun. Langit - langit kota terasa gerah. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 190b. Suasana1. Menegangkan Mamak menatap sebal, meraih alu dari tangan pukat. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 145

Aku tersengal kelelahan menyeka peluh di dahi bajuku basah. Dimana Burlian dan Pukat ? Eliana Tere Liye 2010 Hal. 3732. MenyedihkanAku sedih karena kita gagal embuat Pak Bin bangga. Eliana Tere Liye 2010 Hal 4203. MenyenangkanAku senang menatap lemari yang mulai di penuhi gantungan bungkusan Koran. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 2454. MengharukanAku menjatuhkan selimut, aku lonccat dari atas dipan, lantas memeluk mamak dari belakang erat sekali. Sungguh. Sungguh maafkan Eli, Mak. Aku menangis sesenggukan.Eliana Tere Liye 2010 Hal. 393c. Tempat1. Rumah ElianaDi rumah, burlian dan pukat sedang asyik bermain. Eliana Tere Liye 2010 Hal.22

2. SekolahHalaman sekolah ramai oleh tawa. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 4023. HutanTidak menemukan yang spesial di hutan bukit kampung, kami bertiga memutuskan mencari di hutan sepanjang jalan kereta api. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 406 4. Kota kecamatanKami tiba di lapangan Kota Kecamatan setengah jam kemudian. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 3695. Kota Kabupaten Kota kabupaten hari ini sedang ramai-ramainya. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 46. Kota provinsi Dia bertemu dengan orang dari kota provinsi. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 2097. Lubuk laranganPergilah ke hutan dekat lubuk larangan. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 4338. Kereta api Angin lembah menerobos kaca buram gerbong, memainkan ujung rambut, membawa udara kantuk, menguap bertubi - tubi . Eliana Tere Liye 2010 Hal. 199. Sungai Orang orang itu hendak menambang pasir besar besaran disungai kalian . Eliana Tere Liye 2010 Hal. 17810. Rumah Wak YatiDidalam kamar,(Rumah wak Yati) tubuhku bergetar menahan perasaan sesak yang tiba-tiba memenuhi dada.Eliana Tere Liye 2010 Hal. 267

11. Di MasjidDi masjid selesai. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 20712. Stasiun Kereta Berjalan beriringan dari stasiun kereta. Eliana Tere Liye 2010 Hal 2213. Toko emasSebenarnya cukup menyenangkan berada di toko emas Koh Acung .Eliana Tere Liye 2010 Hal.514. Balai KampungPertemuan di balai kampung berakhir tanpa kesimpulan. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 213 15. Tambang PasirSatu mobil jeep dengan enam petugas jaga mamasuki areal tambang. Eliana Tere Liye 2010 Hal.2237. Amanata. Orang tua akan selalu mengajarkan kebaikan kepada anaknya.b. Masalah harus diselesaikan dengan kepala dingin.c. Berjuang menegakkan keadilan tidak mengenal umur.d. Dengan menjaga alam kita akan mendapatkan keuntungan.e. Keberanian dan pantang menyerah diperlukan untuk mencapai suatu keberhasilan.

b. PENDEKATAN MISESISNovel ini menceritakan kisah seorang anak sulung yang bernama Eliana. Eliana anak yang pemberani, ia berasal dari kelarga yang kurang mampu yang bertempat tinggal di sebuah desa terpencil di Sumatera. Tepatnya di daerah Sumatera Utara dan Sumatera Barat tepatnya di sekitar pesisir hutan bukit barisan. Eliana memiliki 3 adik yang mempunyai ciri khas masing-masing. Pukat yang sering dijuluki anak yang pintar, Burlian anak yang special, sedangkan Amelia anak yang kuat.Di kampung yang di tempati Eliana dan keluarganya mayoritas penduduknya bekerja bertani atau berkebun. Ayahnya sendiri selain berkerja di kebun juga seorang yang sangat di hormati di kampungnya. Pada Novel ini menggambarkan proses belajar, kenakalan, kepolosan, dan keisengan dalam dunia anak-anak. Eliana dibearkan orang tuanya dengan disiplin, tegas, dan mencontohkan perbuatan baik pada anaknya. Eliana mengajari kita pemahaman tentang kasih sayang, disiplin, dan setia kawan.Kalian tinggalkan saja aku, kata Damdas. Kami tidak akan meninggalkanmu sendiri disini. Aku sekuat tenaga membopong badan damdas. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 290c. PENDEKATAN MORALPada novel ini banyak sekali nilai moral yang dapat di ambil salah satunya yakni sikap tokoh yakni Eliana dia merupakan sosok anak perempuan yang tegas, berani, dan penurut. ELIANA HENTIKAN ! bapak bangkit dari kursinya, membentak. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 120Jika kalian tidak bisa ikut golongan yang memperbaiki, maka setidaknya, janganlah ikut golongan yang merusak. Jika kalian tidak bisa berdiri di depan menyerukan kebaikan, maka berdirilah di belakang Dukung orang- orang yang mengajak pada kebaikan dengan segala keterbatasan. Itu lebih baik.

Eliana Tere Liye 2010 Hal 257Jangan pernah bersedi karena sejatinya kemuliaan tidak pernah tertukar. Boleh jadi orang-orang yang menghina ituklah yang lebih hina. Sebaliknya, orang-orang yang di hinalah yang lebih mulia.Eliana Tere Liye 2010 Hal. 32 d. PENDEKATAN PRAGMATISKisah dalam novel ini bermanfaat bagi pembaca. Karena dari membaca novel ini kita bisa belajar tentang pengorbanan, keberanian, kesetiakawanan dan kasih sayang orang tua. Jika kau tahu apa yang telah seorang ibu lakukan untukmu maka yang kau tahu itu sejatinya bahkan belum sepersepuluh dari pengorbanan. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 236Kalian tinggalkan saja aku, kata Damdas. Kami tidak akan meninggalkanmu sendiri disini. Aku sekuat tenaga membopong badan damdas. Eliana Tere Liye 2010 Hal. 290TANGGAPANMenurut kami, novel ini patut dibaca oleh semua kalangan karena penulis menggambarkan kisah perjuangan, pendidikan, dan lika-liku kehidupan keluarga dengan sangat menarik. Dengan penggunaan berbagai macam bahasa yang memikat, menjadikan novel ini kaya warna dan sangat indah.