filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
TRANSCRIPT
FILSAFAT PEMERINTAHAN
By. Prof. DR. Dra. Hj. Erliana Hs, M.Si
APA SESUNGGUHNYA FILSAFAT PEMERINTAHAN ITU?
FILSAFAT adalah Proses berpikir mendalam dan cermat tentang suatu masalah dan mencari solusi yang arif dan bijaksana
untuk pemecahannya.
PEMERINTAHAN adalah Aktivitas dalam menuntun kehidupan bersama
menuju kebahagiaan yang sebesar-besarnya dunia dan akhirat dengan tidak merugikan pihak manapun
secara illegal.
JADI FILSAFAT MENOLONG MANUSIA MEMBERI JAWABAN
ATAS PERTANYAAN YANG TIDAK TERJAWAB DAN MENOLONG MANUSIA MENGHAYATI AGAMA
SEHINGGA
TUJUAN PRAKTIS MEMPELAJARI FILSAFAT ADALAH MENJADIKAN MANUSIA MEMILIKI KEARIFAN DAN KEBIJAKSANAAN
FILSAFAT MEMBERIKAN MANFAATAGAR
Manusia mampu menjawab pertanyaan dasariah tentang makna realitas, ruang lingkup
hidup kehidupan dan kesemestaan alam jagad raya.
BAGAIMANA CARA MEMPELAJARINYA?
FILSAFAT DAPAT DIPELAJARI MELALUI DUA JALUR YAITU
1. JALUR SISTEMATIS. YAKNI MELALUI BERBAGAI METODE, MENANGANI PERMASALAHAN MANUSIA, HAKEKAT KEBENARAN, TANGGUNGJAWAB, DAN KEADILAN.
2. SEJARAH FILSAFAT. MELALUI SEJARAH MANUSIA BELAJAR MENDALAMI, MENANGGAPI DAN MEMPELAJARI SOLUSI YANG DITAWARKAN OLEH PARA PEMIKIR DAN FILSUF TERDAHULU.
PANDANGAN FILSAFAT MENURUT PEMIKIRAN
TIMUR (RELIGIUS)
PANDANGAN FILSAFAT BARAT
Sejarah filsafat pada umumnya tidak memasukkan unsur-unsur berpikir ketimuran (Cina, India, Jepang dlsb).Pembebasan manusia menurut agama adalah ketika manusia menjalankan ibadah sesuai petunjuk secara konsisten
Pembebasan manusia terjadi ketika manusia dapat mengotonomikan diri dalam berpikir (ada jalan kebebasan) dari dogma-dogma yang ada.
Menempuh keyakinan melalui jalan logika, empirik, inderawi, objektif dan rasional.
PANDANGAN FILSAFAT MENURUT PEMIKIRAN
TIMUR (RELIGIUS)PANDANGAN FILSAFAT
BARAT
Otonomi berpikir manusia sebaiknya dikendalikan sebab dapat menghancurkan manusia itu sendiri.Dalam dimensi Tauhid, percaya tanpa reserve.Agama menerima keberadaan kitab suci; sunnah, dan sumber agama
Bersifat skeptis, mempertanyakan benar atau tidak bahwa ruh itu ada.Terdapat beberapa produk pemikiran yang bertentangan dengan agama.Beberapa Pemikiran Aristoteles, Pemikiran Karl-Marx, dll.
PENGANTAR FILSAFAT
HIDUP ADALAH PERJUANGANPERJUANGAN ADALAH MEMILIH
MEMILIH ADALAH DIPERHITUNGKANPERHITUNGAN HARUS MEMILIKI STA
STATE OF THE ART
KESULITAN MENGAJARKAN FILSAFAT DI INDONESIA Ada pandangan keagamaan yang agak
berlainan dengan pandangan filsafat filsafat bertumpu pada sejarah yang
serba kronologis (tahun berapa sd tahun berapa Nabi Musa hidup dstnya)
Filsafat bertumpu pada bukti/data yang bersifat objektif, dapat diterima, empirik dan dapat dipertanggungjawabkan, bersifat kronologis.
LanjutanAdanya anggapan bahwa keagamaan
bersifat penyerahan kurang memberikan eksistensi pada otonomi berpikir manusia, sehingga dipandang agak bertentangan dengan filsafat yang membangun keyakinan dalam kritis dan skeptisisme dalam otonomi berpikir.
Adanya pandangan dalam filsafat bahwa ajaran agama sebagai konstruksi yang merusak otonomi dan rasionalisme umat manusia.
LanjutanAgama menerima keberadaan kitab suci
dan percaya tanpa reserve sedangkan filsafat bersikap skeptis, mempertanyakan benar atau tidak bahwa ruh itu ada.
Ada beberapa produk pemikiran yang bertentangan dengan ajaran agama seperti pemikiran para filosof berikut ini:
LanjutanBeberapa Pemikiran Aristoteles
Pemikiran Karl Marx
Filsafat mengajak berpikir otonomi, bebas melahirkan mazhab pemikiran yang bersifat aneka ragam sedangkan ajaran agama tidak otonomi murni dan kurang berpihak pada perkembangan mazhab dan otonomi berpikir manusia.
TERSEDIA DUA JALAN UTAMA
I. JALAN YANG LURUS YAITU: AGAMARASIOEMPIRIK
II. ARAH YANG KELIRU YAITU:RASIOEMPIRIK
FILSAFAT ILMU MERUPAKAN LANDASAN
PEMIKIRAN DARI ILMU YANG
BERSANGKUTAN
FILSAFAT ILMU SEBAGAI TITIK
TOLAK MENCAPAI TUJUANNYA YAITU
MENCAPAI KEBENARAN
NAMUN CARA/ JALANNYA YANG BERBEDA-BEDA
PERMASALAHAN FILSAFAT DAPAT DIGOLONGKAN
MENJADI EMPAT KELOMPOK YAITU:
1. MASALAH ILMU PENGETAHUAN (EPISTEMOLOGI, LOGIKA, FILSAFAT ILMU DAN FILSAFAT BAHASA).
2. MASALAH REALITAS ATAU EKSISTENSI (METAFISIKA, ONTOLOGI, KOSMOLOGI).
3. MASALAH NILAI (AKSIOLOGI, ESTETIKA, ETIKA DAN FILSAFAT AGAMA).
4. MASALAH MASYARAKAT (FILSAFAT SOSIAL, EKONOMI DAN POLITIK).
BERDASARKAN ITU SETIAP ILMU MEMPUNYAI DUA OBJEK YAITU FORMAL
DAN MATERIAL
OBJEK FORMAL SUATU ILMU BERBEDA DENGAN ILMU LAINNYA NAMUN BISA SAMA APABILA DIAMATI DARI OBJEK
MATERIALNYA
OBJEK FORMAL OBJEK MATERIAL1. Adalah cara pendekatan yang
digunakan, sehingga mencirikan bidang kegiatan ybs
2. dalam hubungan dengan masyarakat, lokal, nasional dan internasional
3. Sifat khas dari fungsi yang berbeda-beda
4. Menilai dan mengadakan penilaian atas jalannya pemerintahan dan tingkat kesejahteraan masyarakatnya.
5. Harmonisasi hubungan berbagai kelembagaan supra dan infra struktur.
1. Apa yang dikupas sebagai bahan atau materi pembicaraan. Misal mempelajari gejala manusia di dunia yang mengembara menuju akhirat (manusia, dunia dan akhirat).
MAKIN DALAM MANUSIAMENYELEDIKI ALAM SEMESTA SERTA HUKUM-HUKUMNYA, MAKIN BESAR KEKAGUMAN DAN CINTANYA TERHADAP
TUHAN
TUJUAN PRAKTIS mempelajari filsafat adalah untuk:
MEMBANTU MANUSIA MEMAHAMI DIRI SENDIRI, HIDUP DAN
KEHIDUPANNYA
MEMBANTU MANUSIA MEMILIKI KEARIFAN DAN KEBIJAKSANAAN
MEMBANTU MANUSIA MEMAHAMI ALAM DAN LINGKUNGANNYA
PENGETAHUAN YANG KURANGTENTANG FILSAFAT
AKAN MEMBAWA MANUSIA PADA ATHEISME, SEDANGKAN PENGETAHUAN FILSAFAT YANG
MENDALAM AKAN MEMBUAT MANUSIA MENGHAYATI AGAMA
BACON, SANTAYANA,
APA ITU FILSAFAT?
FILSAFAT ADALAH
SESUATU YANG TERLETAK
DI ANTARA
THEOLOGI DAN ILMU PENGETAHUANBERTRAND RUSSEL
Manusia Indonesia
Melalui metoda berfikir tauhid ada
keimanan yang diawali oleh
taqlid/percaya Melalui metoda
berfikir tauhid ada keimanan yang
diawali oleh taqlid/percaya Ada sikap kritis
dan skeptis dari proses dialektika
dalam dirinya
Ada sikap kritis dan skeptis dari proses dialektika
dalam dirinya
Ada sikap kritis dan skeptis dari proses dialektika
dalam dirinyaAda beberapa
kontradiksi dari konstruksi
berpikir gaya timur dan konstruksi
berpikir gaya barat
CIRI – CIRI UMUM CARA BERFIKIRNYA :
1. Rasionalisme dan intuisi berkembang berabrengan; sulit untuk memilah-milah basis logikanya; kadang ada “REASONING” kadang “DOGMATIS”
2. Ada upaya untuk merasionalisasikan agama dan mengagamakan nilai – nilai rasionalisme atau nilai agama diintegrasikan pada rasionalisme.
3. Agak takut dengan sikap skeptis, lebih pada bagaimana umumnya atau baiknya secara kolektif.
PANDANGAN FILSAFAT PADA PEMIKIRAN DI DUNIA TIMUR (PEMIKIRAN RELIGIUS)
1. Dalam buku-buku yang ditulis di dunia barat mengenai sejarah filsafat; biasanya tidak memasukkan unsur-unsur berfikir ketimuran (cina, india, jepang, dsb) yang biasanya bersifat keagamaan.
Agamawan
Filsuf
2. Keagamaan timur biasanya bersifat penyerahan kurang memberikan eksistensinya pada otonomi berfikir manusia; jadi dipandang agak bertentangan dengan filsafat yang membangun keyakinan dalam kritis dan skeptsme untuk membangun otonomi berfikir.
3. Pembebasan manusia menurut agama, bila manusia menjalankan petunjuk ibadat secara konsisten. Otonomi berfikir manusia sebaiknya dikendalikan sebab dapat menghancurkan manusia. Sedangkan menurut filsafat, pembebasan manusia bila manusia dapat mengotonomikan diri dalam berfikir (ada jalan kebebasan) dari dogma-dogma
4.Filsafat menempuh keyakinan melalui jalan logika, empirik, inderawi, objektif. Sedangkan Agama menempuh keyakinan dengan rasa, iman, rasionalitas religius, sulit berfikir skeptis.
5.Filsafat kadang–kadang memandang ajaran agama sebagai konstruksi yang merusak otonomi dan rasionalisme umat manusia.
1. Ada pandangan-pandangan keagamaan yang agak berlainan dengan pandangan filsafat:
a) Filsafat bertumpu pada sejarah yang bersifat kronologis (tahun berapa s/d tahun berapa Nabi musa hidup?; Tahun berapa s/d tahun berapa Nabi Ibrahim hidup?)
KESULITAN MENGAJARKAN
FILSAFAT DI INDONESIA
b) Filsafat bertumpu pada bukti/data yang bersifat objektif dapat diterima, empirik, dan dapat dipertanggungjawabkan bersifat epistemologis.
2. Agama menerima keberadaan kitab suci; sunnah; dan sumber agama lainnya dalam dimensi tauhid, percaya tanpa reserve.
3. Ada beberapa produk pemikiran yang bertentangan dengan ajaran agama :
a) Beberapa pemikiran aristotelesb) Pemikiran karl – marxc) Dll.
4. Filsafat mengajak berfikir otonom, bebas, melahirkan madzab pemikiran yang bersifat aneka; sedangkan ajaran agama kurang suka dengan perkembangan madzab dan otonomi berfikir.
KEBUDAYAAN PENCIPTAAN MELIPUTI ALAM FISIK, PERSONAL, DAN SOSIAL
Ilmu Pengetahuan
Teknologi
Sosial
Ekonomi Keagamaan
Ilmu Pengetahuan Kesenian
Lahir dari tata konstruksi
pemikiran yang berlainan
Filsafat mencoba
melihat aspek – aspek esensial
yang mempengaruhi kualitas budaya yang bersumber dari manusianya
Manusia dan
Mithos Roh
Karuhun
Pengganggu dan
Penolong Dewa-
Dewa
PenyelamatHantu yang
mendatangkan Penyakit
Manusia yang tidak otonom
hidupnya dikendalikan kekuatan luar
Pertimbangan logika
tidak berjalan
1. THALES (625-535 SM) Segala sesuatu yang ada itu adalah air
2. ANAXIMADROS (610-545 SM) Anasir penyusunan alam adalah api
dan air3. ANAXIMENES 9538-480 SM)
Anasir penyusunan alam adalah udara4. PITHAGORAS (580-380 SM)
Jiwa tidak dapat mati; tidak berjasad/berupa zat, jiwa terbelenggu pada tubuh
4. HERAKLEITOS (540-475 SM)a) Segala sesuatu yang terjadi di
dunia sedang berprosesb) Air yang datang pada sungai
berada pada posisi yang terus berbeda
c) Sesuatu yang ada di dunia berpasangan dalam pertentangan :
Panas dan dinginTua dan muda
.
5. PERMENIDES (540-475 SM)a) Filsuf pertama yang membahas pengertian
“ada” (being)b) Yang “ada” itu tetap adac) Ada tidak senantiasa dapat ditangkap panca
indera; namun oleh pikiran ada konkrit ada abstrak
d) Yang ada itu ada Yang ada tidak bisa hilang Yang ada itu bisa difikirkan Yang tidak ada itu sulit difikirkane) Yang ada itu bersifat universal Yang ada itu bersifat tunggalf) Pengetahuan sejati lahir dari cara berfikir Pengetahuan sejati harus bersifat universal.
6. ZENO (SM)Zeno mengembangkan dialektika didalam pemikirannyaContoh : tidak ada ruang yang kosong
jika ada ruang yang kosong; ia akan diisi ruang kosong lainnya; ruang yang satu mengambil tempat diruang yang lainnya.
Gerak yang ada adalah suatu khayalan
DILEMA OTONOMILADY DI1. Sebagai permaisuri calon raja inggris lady di terikat
oleh tata aturan ptotokoler istana bucking ham; yang dilakukan sebagai etika keluarga kerajaan inggris raya (united kingdom) yang senantiasa menjaga kewibawaan (ada mkthos kewibawaan keluarga istana)
2. Keluarga raja inggris tidak boleh kelihatan salah, meskipun dinyatakan bahwa pangeran charles menyeleweng etika istana menyatakan bahwa lady di tidak boleh mebukakan borok-borok keluarga raja (the royal familly of the united kingdom)
3. Lady di tidak boleh terlalu merakyat; perhatian sosialnya harus dibatasi sebatas kewibawaan seorang ratu inggris / puteri inggris.
4. Popularitas lady di tidak boleh melebihi popularitas keluarga raja inggris dan calon raja inggris
PROTES LADY DI TERHADAP KEMAPANAN KELUARGA RAJA
I Pertanyaan dengan basis logika :a) Apakah protokoler dan etiket istana bucking ham masih
relevan untuk saat ini?b) Bila ada calon raja kurang bersifat dewasa masih tepat untuk
dikukuhkan menjadi raja?c) Bila saya jadi calon permaisuri, dengan kondisi suami
penyeleweng; apakah harus tetap menurut; atau saya lebih baik menjadi orang biasa yang punya otonomi; toh ketenaran telah saya peroleh?
d) Saya punya minat bakti sosial yang sangat tinggi; mengapa harus mengikuti pandangan dan nilai (values) protokoler istana kerajaan inggris?
e) Saya sadar saya cantik, disukai orang, pers selalu mempublikasikan saya jadi saya mau mandiri
PROTES LADY DI TERHADAP KEMAPANAN KELUARGA RAJA
II semua potret kehidupannya menjadi lambang protest terhadap nilai-nilai kemapanan yang cenderung tidak beitu dipandang bersifat humanitas lagi oleh perkembangan jaman.
KARAKTERISTIK FILSAFAT
1. Filsafat tidak berhenti pada konsep dan metodologi, filsafat mencoba menggali hakikat dari konsep.
2. Akhli pikir inggris john locke mengemukakan bahwa dalam kegiatan berfilsafat ada hal – hal sbb :
a) Pencerapan lahir melalui inderawi (sensation)b) Pengamatan batin yang tidak berdasarkan refleksi
teoritis namun berdasarkan akal budi.Pengamatan akal budi dilakukan karena manusia sadar akan eksistensi kemanusiaannya.
3. Refleksi filsafat bersifat kritis dan rasional :a) Kritis karena bersifat teliti (correctly) sampai hal-hal
yang bersifat detail (induktif)b) Tidak mengenal asumsi- asumsi vora us set zunglos
4. Pengetahuan adalah refleksi dari empirik/fenomenologis.Filsafat refleksi dari pemahaman pada hakikat/substansi (akal budi dan pengamatan inderawi)
5. Bila ilmu pengetahuan berupaya menyusun objeknya dengan bertumpu pada data; maka filsafat menumpukan dirinya pada refleksi.
Aliran ini menetapkan akal budi sebagai basic ilmu pengetahuan namun Descrates menekankan harus ditupang oleh potensi inderawi (apa yang terlihat, apa yang terasa)/sensualisme.
6. Pada dasarnya manusia maklum akan dirinya dan eksistensinya, maklum terhadap lingkungan diseputarnya.
PLATO1. Manusia pada dasarnya terbelenggu oleh alam
fikirnya sendiri(keyakinan, kebenarannya).2. Upaya melepaskan diri dari belenggu tersebut
adalah dengan cara membuka pintu pemikiran/rasio/tidak dogmatis.
Ada dunia ide - ide
Ada dunia jasmani
Berhubungan dengan rasio
Jiwa manusia terkurung dalam
tubuhnya/jasmaninyaJiwa manusia/dunia ide berdiri sendiri/otonom bebas mutlak tidak terikat oleh materi
Jiwa terlepas dari badan.Jiwa ada sebelum badan itu ada
3
4. Ilmu pengetahuan bisa lahir dari ide yang bersifat partikular / individual.
5. Konsep platonik yang memisahkan jiwa dari badan, kemudian mengaburkan pemikiran kesatuan antara jiwa dan raga (hubungan antara psikologi dan biologi)
1. Dianggap sebagai filsuf yang meletakkan landasan bagi lahirnya filsafat ilmu pengetahuan. Aristoteles meletakkan landasan untuk pengembangan:
a) Logika b) Filsafatc) Psikologi
d) Biologie) Metafisikaf) Ekonomig) Politikh) Etika
2. Aristoteles berpendapat bahwa setiap benda terdiri dari bentuk dan materi.Didalamnya ada pemikiran metafisika, memikirkan dan mengamati hakikat – hakikat yang ada pada materi dan bentuk (materi adalah hyleporte dan bentuk adalah mordhe)Teorinya disebut “hilemorfisime”. Misalnya manusia merupakan bentuk dan materi. Bentuk adalah jiwa dan karenanya tidak lepas dari materi.Konsekwensinya pada saat raga manusia mati; maka jiwanya juga mati.
3. Aristoteles menyatakan bahwa untuk melakukanpendekatankebenaran pada ilmu dapat ditempuh melalui pendekatan induktif dan pendekatan deduktif.Induktif ada cara berfikir yang bertolak dari hal – hal khusus, terurai secara fenomenologis/biasanya bersifat empirik.Deduksi adalah jalan menuju pada lahirnya pengetahuan baru, dalam pernyataan yang bersifat khusus.
4. Pengelompokkan ilmu menurut aristoteles :a) Ilmu pengetahuan praktis yang meliputi
etika dan politik.b) Ilmu pengetahuan produktif yang meliputi
teknik dan kesenianc) Ilmu pengetahuan teoritis yang meliputi
fisika, matematika, dan metafisika (hal – hal dibelakang fenomena fisik)
5. Pengkategorian berfikir menurut aristoteles :d) misalnya : manusia,
binatang, tumbuhan e) misalnya : satu, lima,
sepuluhf) misalnya : merah,
busuk,indah,cantikg) misalnya : separuhnya,
kerangkah) misalnya : di sekolah, di
pasar, di rumah
SubstansiSubstansiKualitasRelasi
Tempat
f) misalnya : kemarin, sekarang, esok g) misalnya : duduk, berdiri, berbaring
h) misalnya : pakaian, suami, istri i) misalnya : membaca, menulis j) misalnya : terbakar, terpotong
6. Silogisme Aristoteles :a) Manusia adalah fana (premis mayor)b) Raja adalah manusia (premis minor)c) Jadi raja adalah fana (kesimpulan)
WaktuKeadaan
MempunyaiBerbuat
Menderita
KESIMPULANI
ERA MANUSIA BERFIKIR MENURUT MITOS
Manusia tidak otonom semua langkahnya ditentukan petunjuk dewa – dewa petunjuk dari roh karuhun, dll Ada kekuatan – kekuatan diluar diri manusia Cara berfikir manusia diorientasikan pada mitos
II. ERA TRANSFORMASI DARI MITOS PADA LOGOS
Ada keinginan untuk mencari otonomi berfikir pada manusia/kelompok dan individu Ada hubungan sebab akibat, kejadian di dunia mengikuti hukum –hukum tertentu Ada fenomena biologi, alam, Astronomi yang mulai difahami
ERA PRAKTIS PRAGMATIS APLIKATIF RASIONAL
Mencari substansi otonomi Pemikiran manusia
Mencari substansi keberadaan Pengamatan secara empirik Pada dunia
OTONOMI PEMIKIRAN
MANUSIA DAN KONDISI
LINGKUNGANNYA
Menurut Petunjuk Bapak Suroto,
Saya ......
Satu-satunya pengembang
ideologi adalah Pak Suroto
Hati-hati atas perkembangan pemikiran yang
berdampak pada disintegrasi
Menurut Ajaran agama saya .....
Kegiatan seperti ini itu diharamkan
Agama membatasi beberapa tindakan
manusia
Menurut saya gerakan–gerakan
yang mengatasnamakan perjuangan buruh perlu diwaspadai
Menurut ideologi yang saya anut,
gagasan liberalisme perlu
diwaspadai
Ideologi membatasi pandangan lain
a) Pernyataan – pernyataan diatas menggambarkan suatu keadaan dimana otonomi pemikiran manusia perlu diisi kembali
b) Otonomi berpikir ternyata memiliki sistem kendali atas kebebasan dalam kontek kepentingan kolektif.
SEDIKIT TENTANG GAMBARAN MA’RIFAT DALAM ISLAM
1. Berupaya menjelaskan suatu konstruksi tingkat percaya dan kepercayaan dari agama islam;
a) Ma;rifat kepada Allah SWT adalah seluhur-luhurnya ma’rifat, merupakan fundamen kehidupan kerokhanian
b) Disusul oleh ma’rifat lainnya : Ma’rifat pada Malaikat – Malaikat Ma’rifat pada Kitab –Kitab Allah Ma’rifat pada Rasul – Rasul Allah Ma’rifat pada Hari Akhir Ma’rifat pada Takdir
Konstruksi kepercayaan yang diawali oleh penyerahan awal pada sistem ma’rifat agama Islam
2. Islam menganjurkan ma’rifat dengan jalan pikiran :
a) Bangunlah rasa percaya/ma’rifat dengan memikirkan apa –apa yang diciptakan Allah.“katakanlah : Periksalah olehmu semua apa-apa yang ada di langit dan bumi (Surat Yunus 101)Ada mekanisme alam sebagai manifestasi dari keagungan Allah SWT.
b) Taqlid adalah cara berfikir yang tidak disukai oleh agama Islam :Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatNya kepadamu, agar kamu suka berfikir tentang dunia dan akhirat (Al Baqarah 219-220)
c) Islam mengakui keterbatasan manusia dalam berfikir (Bounded Rationalisme)Hadist Rasulullah SAW :“Berfikirlah kamu semua perihal makhluk Allah (apa yang diciptakan Allah; dan janganlah kamu berfikir mengenai Dzat Allah, sebab sesungguhnya kamu semua sudah tentu tidak dapat mencapai keadaan hakikatnya”