filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

54
FILSAFAT PEMERINTAHAN By. Prof. DR. Dra. Hj. Erliana Hs, M.Si

Upload: dip-ipdn-angkatan-3

Post on 11-Apr-2017

608 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

FILSAFAT PEMERINTAHAN

By. Prof. DR. Dra. Hj. Erliana Hs, M.Si

Page 2: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

APA SESUNGGUHNYA FILSAFAT PEMERINTAHAN ITU?

Page 3: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

FILSAFAT adalah Proses berpikir mendalam dan cermat tentang suatu masalah dan mencari solusi yang arif dan bijaksana

untuk pemecahannya.

PEMERINTAHAN adalah Aktivitas dalam menuntun kehidupan bersama

menuju kebahagiaan yang sebesar-besarnya dunia dan akhirat dengan tidak merugikan pihak manapun

secara illegal.

Page 4: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

JADI FILSAFAT MENOLONG MANUSIA MEMBERI JAWABAN

ATAS PERTANYAAN YANG TIDAK TERJAWAB DAN MENOLONG MANUSIA MENGHAYATI AGAMA

SEHINGGA

Page 5: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

TUJUAN PRAKTIS MEMPELAJARI FILSAFAT ADALAH MENJADIKAN MANUSIA MEMILIKI KEARIFAN DAN KEBIJAKSANAAN

Page 6: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

FILSAFAT MEMBERIKAN MANFAATAGAR

Manusia mampu menjawab pertanyaan dasariah tentang makna realitas, ruang lingkup

hidup kehidupan dan kesemestaan alam jagad raya.

BAGAIMANA CARA MEMPELAJARINYA?

Page 7: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

FILSAFAT DAPAT DIPELAJARI MELALUI DUA JALUR YAITU

1. JALUR SISTEMATIS. YAKNI MELALUI BERBAGAI METODE, MENANGANI PERMASALAHAN MANUSIA, HAKEKAT KEBENARAN, TANGGUNGJAWAB, DAN KEADILAN.

2. SEJARAH FILSAFAT. MELALUI SEJARAH MANUSIA BELAJAR MENDALAMI, MENANGGAPI DAN MEMPELAJARI SOLUSI YANG DITAWARKAN OLEH PARA PEMIKIR DAN FILSUF TERDAHULU.

Page 8: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

PANDANGAN FILSAFAT MENURUT PEMIKIRAN

TIMUR (RELIGIUS)

PANDANGAN FILSAFAT BARAT

Sejarah filsafat pada umumnya tidak memasukkan unsur-unsur berpikir ketimuran (Cina, India, Jepang dlsb).Pembebasan manusia menurut agama adalah ketika manusia menjalankan ibadah sesuai petunjuk secara konsisten

Pembebasan manusia terjadi ketika manusia dapat mengotonomikan diri dalam berpikir (ada jalan kebebasan) dari dogma-dogma yang ada.

Menempuh keyakinan melalui jalan logika, empirik, inderawi, objektif dan rasional.

Page 9: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

PANDANGAN FILSAFAT MENURUT PEMIKIRAN

TIMUR (RELIGIUS)PANDANGAN FILSAFAT

BARAT

Otonomi berpikir manusia sebaiknya dikendalikan sebab dapat menghancurkan manusia itu sendiri.Dalam dimensi Tauhid, percaya tanpa reserve.Agama menerima keberadaan kitab suci; sunnah, dan sumber agama

Bersifat skeptis, mempertanyakan benar atau tidak bahwa ruh itu ada.Terdapat beberapa produk pemikiran yang bertentangan dengan agama.Beberapa Pemikiran Aristoteles, Pemikiran Karl-Marx, dll.

Page 10: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

PENGANTAR FILSAFAT

HIDUP ADALAH PERJUANGANPERJUANGAN ADALAH MEMILIH

MEMILIH ADALAH DIPERHITUNGKANPERHITUNGAN HARUS MEMILIKI STA

STATE OF THE ART

Page 11: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

KESULITAN MENGAJARKAN FILSAFAT DI INDONESIA Ada pandangan keagamaan yang agak

berlainan dengan pandangan filsafat filsafat bertumpu pada sejarah yang

serba kronologis (tahun berapa sd tahun berapa Nabi Musa hidup dstnya)

Filsafat bertumpu pada bukti/data yang bersifat objektif, dapat diterima, empirik dan dapat dipertanggungjawabkan, bersifat kronologis.

Page 12: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

LanjutanAdanya anggapan bahwa keagamaan

bersifat penyerahan kurang memberikan eksistensi pada otonomi berpikir manusia, sehingga dipandang agak bertentangan dengan filsafat yang membangun keyakinan dalam kritis dan skeptisisme dalam otonomi berpikir.

Adanya pandangan dalam filsafat bahwa ajaran agama sebagai konstruksi yang merusak otonomi dan rasionalisme umat manusia.

Page 13: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

LanjutanAgama menerima keberadaan kitab suci

dan percaya tanpa reserve sedangkan filsafat bersikap skeptis, mempertanyakan benar atau tidak bahwa ruh itu ada.

Ada beberapa produk pemikiran yang bertentangan dengan ajaran agama seperti pemikiran para filosof berikut ini:

Page 14: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

LanjutanBeberapa Pemikiran Aristoteles

Pemikiran Karl Marx

Filsafat mengajak berpikir otonomi, bebas melahirkan mazhab pemikiran yang bersifat aneka ragam sedangkan ajaran agama tidak otonomi murni dan kurang berpihak pada perkembangan mazhab dan otonomi berpikir manusia.

Page 15: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

TERSEDIA DUA JALAN UTAMA

I. JALAN YANG LURUS YAITU: AGAMARASIOEMPIRIK

II. ARAH YANG KELIRU YAITU:RASIOEMPIRIK

Page 16: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

FILSAFAT ILMU MERUPAKAN LANDASAN

PEMIKIRAN DARI ILMU YANG

BERSANGKUTAN

FILSAFAT ILMU SEBAGAI TITIK

TOLAK MENCAPAI TUJUANNYA YAITU

MENCAPAI KEBENARAN

NAMUN CARA/ JALANNYA YANG BERBEDA-BEDA

Page 17: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

PERMASALAHAN FILSAFAT DAPAT DIGOLONGKAN

MENJADI EMPAT KELOMPOK YAITU:

1. MASALAH ILMU PENGETAHUAN (EPISTEMOLOGI, LOGIKA, FILSAFAT ILMU DAN FILSAFAT BAHASA).

2. MASALAH REALITAS ATAU EKSISTENSI (METAFISIKA, ONTOLOGI, KOSMOLOGI).

3. MASALAH NILAI (AKSIOLOGI, ESTETIKA, ETIKA DAN FILSAFAT AGAMA).

4. MASALAH MASYARAKAT (FILSAFAT SOSIAL, EKONOMI DAN POLITIK).

Page 18: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

BERDASARKAN ITU SETIAP ILMU MEMPUNYAI DUA OBJEK YAITU FORMAL

DAN MATERIAL

OBJEK FORMAL SUATU ILMU BERBEDA DENGAN ILMU LAINNYA NAMUN BISA SAMA APABILA DIAMATI DARI OBJEK

MATERIALNYA

Page 19: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

OBJEK FORMAL OBJEK MATERIAL1. Adalah cara pendekatan yang

digunakan, sehingga mencirikan bidang kegiatan ybs

2. dalam hubungan dengan masyarakat, lokal, nasional dan internasional

3. Sifat khas dari fungsi yang berbeda-beda

4. Menilai dan mengadakan penilaian atas jalannya pemerintahan dan tingkat kesejahteraan masyarakatnya.

5. Harmonisasi hubungan berbagai kelembagaan supra dan infra struktur.

1. Apa yang dikupas sebagai bahan atau materi pembicaraan. Misal mempelajari gejala manusia di dunia yang mengembara menuju akhirat (manusia, dunia dan akhirat).

Page 20: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

MAKIN DALAM MANUSIAMENYELEDIKI ALAM SEMESTA SERTA HUKUM-HUKUMNYA, MAKIN BESAR KEKAGUMAN DAN CINTANYA TERHADAP

TUHAN

Page 21: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

TUJUAN PRAKTIS mempelajari filsafat adalah untuk:

MEMBANTU MANUSIA MEMAHAMI DIRI SENDIRI, HIDUP DAN

KEHIDUPANNYA

MEMBANTU MANUSIA MEMILIKI KEARIFAN DAN KEBIJAKSANAAN

MEMBANTU MANUSIA MEMAHAMI ALAM DAN LINGKUNGANNYA

Page 22: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

PENGETAHUAN YANG KURANGTENTANG FILSAFAT

AKAN MEMBAWA MANUSIA PADA ATHEISME, SEDANGKAN PENGETAHUAN FILSAFAT YANG

MENDALAM AKAN MEMBUAT MANUSIA MENGHAYATI AGAMA

BACON, SANTAYANA,

Page 23: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

APA ITU FILSAFAT?

FILSAFAT ADALAH

SESUATU YANG TERLETAK

DI ANTARA

THEOLOGI DAN ILMU PENGETAHUANBERTRAND RUSSEL

Page 24: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

Manusia Indonesia

Melalui metoda berfikir tauhid ada

keimanan yang diawali oleh

taqlid/percaya Melalui metoda

berfikir tauhid ada keimanan yang

diawali oleh taqlid/percaya Ada sikap kritis

dan skeptis dari proses dialektika

dalam dirinya

Ada sikap kritis dan skeptis dari proses dialektika

dalam dirinya

Ada sikap kritis dan skeptis dari proses dialektika

dalam dirinyaAda beberapa

kontradiksi dari konstruksi

berpikir gaya timur dan konstruksi

berpikir gaya barat

Page 25: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

CIRI – CIRI UMUM CARA BERFIKIRNYA :

1. Rasionalisme dan intuisi berkembang berabrengan; sulit untuk memilah-milah basis logikanya; kadang ada “REASONING” kadang “DOGMATIS”

2. Ada upaya untuk merasionalisasikan agama dan mengagamakan nilai – nilai rasionalisme atau nilai agama diintegrasikan pada rasionalisme.

3. Agak takut dengan sikap skeptis, lebih pada bagaimana umumnya atau baiknya secara kolektif.

Page 26: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

PANDANGAN FILSAFAT PADA PEMIKIRAN DI DUNIA TIMUR (PEMIKIRAN RELIGIUS)

1. Dalam buku-buku yang ditulis di dunia barat mengenai sejarah filsafat; biasanya tidak memasukkan unsur-unsur berfikir ketimuran (cina, india, jepang, dsb) yang biasanya bersifat keagamaan.

Agamawan

Filsuf

Page 27: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

2. Keagamaan timur biasanya bersifat penyerahan kurang memberikan eksistensinya pada otonomi berfikir manusia; jadi dipandang agak bertentangan dengan filsafat yang membangun keyakinan dalam kritis dan skeptsme untuk membangun otonomi berfikir.

3. Pembebasan manusia menurut agama, bila manusia menjalankan petunjuk ibadat secara konsisten. Otonomi berfikir manusia sebaiknya dikendalikan sebab dapat menghancurkan manusia. Sedangkan menurut filsafat, pembebasan manusia bila manusia dapat mengotonomikan diri dalam berfikir (ada jalan kebebasan) dari dogma-dogma

Page 28: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

4.Filsafat menempuh keyakinan melalui jalan logika, empirik, inderawi, objektif. Sedangkan Agama menempuh keyakinan dengan rasa, iman, rasionalitas religius, sulit berfikir skeptis.

5.Filsafat kadang–kadang memandang ajaran agama sebagai konstruksi yang merusak otonomi dan rasionalisme umat manusia.

Page 29: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

1. Ada pandangan-pandangan keagamaan yang agak berlainan dengan pandangan filsafat:

a) Filsafat bertumpu pada sejarah yang bersifat kronologis (tahun berapa s/d tahun berapa Nabi musa hidup?; Tahun berapa s/d tahun berapa Nabi Ibrahim hidup?)

KESULITAN MENGAJARKAN

FILSAFAT DI INDONESIA

Page 30: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

b) Filsafat bertumpu pada bukti/data yang bersifat objektif dapat diterima, empirik, dan dapat dipertanggungjawabkan bersifat epistemologis.

2. Agama menerima keberadaan kitab suci; sunnah; dan sumber agama lainnya dalam dimensi tauhid, percaya tanpa reserve.

Page 31: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

3. Ada beberapa produk pemikiran yang bertentangan dengan ajaran agama :

a) Beberapa pemikiran aristotelesb) Pemikiran karl – marxc) Dll.

4. Filsafat mengajak berfikir otonom, bebas, melahirkan madzab pemikiran yang bersifat aneka; sedangkan ajaran agama kurang suka dengan perkembangan madzab dan otonomi berfikir.

Page 32: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

KEBUDAYAAN PENCIPTAAN MELIPUTI ALAM FISIK, PERSONAL, DAN SOSIAL

Ilmu Pengetahuan

Teknologi

Sosial

Ekonomi Keagamaan

Ilmu Pengetahuan Kesenian

Lahir dari tata konstruksi

pemikiran yang berlainan

Filsafat mencoba

melihat aspek – aspek esensial

yang mempengaruhi kualitas budaya yang bersumber dari manusianya

Page 33: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

Manusia dan

Mithos Roh

Karuhun

Pengganggu dan

Penolong Dewa-

Dewa

PenyelamatHantu yang

mendatangkan Penyakit

Manusia yang tidak otonom

hidupnya dikendalikan kekuatan luar

Pertimbangan logika

tidak berjalan

Page 34: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

1. THALES (625-535 SM) Segala sesuatu yang ada itu adalah air

2. ANAXIMADROS (610-545 SM) Anasir penyusunan alam adalah api

dan air3. ANAXIMENES 9538-480 SM)

Anasir penyusunan alam adalah udara4. PITHAGORAS (580-380 SM)

Jiwa tidak dapat mati; tidak berjasad/berupa zat, jiwa terbelenggu pada tubuh

4. HERAKLEITOS (540-475 SM)a) Segala sesuatu yang terjadi di

dunia sedang berprosesb) Air yang datang pada sungai

berada pada posisi yang terus berbeda

c) Sesuatu yang ada di dunia berpasangan dalam pertentangan :

Panas dan dinginTua dan muda

.

Page 35: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

5. PERMENIDES (540-475 SM)a) Filsuf pertama yang membahas pengertian

“ada” (being)b) Yang “ada” itu tetap adac) Ada tidak senantiasa dapat ditangkap panca

indera; namun oleh pikiran ada konkrit ada abstrak

d) Yang ada itu ada Yang ada tidak bisa hilang Yang ada itu bisa difikirkan Yang tidak ada itu sulit difikirkane) Yang ada itu bersifat universal Yang ada itu bersifat tunggalf) Pengetahuan sejati lahir dari cara berfikir Pengetahuan sejati harus bersifat universal.

6. ZENO (SM)Zeno mengembangkan dialektika didalam pemikirannyaContoh : tidak ada ruang yang kosong

jika ada ruang yang kosong; ia akan diisi ruang kosong lainnya; ruang yang satu mengambil tempat diruang yang lainnya.

Gerak yang ada adalah suatu khayalan

Page 36: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

DILEMA OTONOMILADY DI1. Sebagai permaisuri calon raja inggris lady di terikat

oleh tata aturan ptotokoler istana bucking ham; yang dilakukan sebagai etika keluarga kerajaan inggris raya (united kingdom) yang senantiasa menjaga kewibawaan (ada mkthos kewibawaan keluarga istana)

2. Keluarga raja inggris tidak boleh kelihatan salah, meskipun dinyatakan bahwa pangeran charles menyeleweng etika istana menyatakan bahwa lady di tidak boleh mebukakan borok-borok keluarga raja (the royal familly of the united kingdom)

3. Lady di tidak boleh terlalu merakyat; perhatian sosialnya harus dibatasi sebatas kewibawaan seorang ratu inggris / puteri inggris.

4. Popularitas lady di tidak boleh melebihi popularitas keluarga raja inggris dan calon raja inggris

Page 37: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

PROTES LADY DI TERHADAP KEMAPANAN KELUARGA RAJA

I Pertanyaan dengan basis logika :a) Apakah protokoler dan etiket istana bucking ham masih

relevan untuk saat ini?b) Bila ada calon raja kurang bersifat dewasa masih tepat untuk

dikukuhkan menjadi raja?c) Bila saya jadi calon permaisuri, dengan kondisi suami

penyeleweng; apakah harus tetap menurut; atau saya lebih baik menjadi orang biasa yang punya otonomi; toh ketenaran telah saya peroleh?

d) Saya punya minat bakti sosial yang sangat tinggi; mengapa harus mengikuti pandangan dan nilai (values) protokoler istana kerajaan inggris?

e) Saya sadar saya cantik, disukai orang, pers selalu mempublikasikan saya jadi saya mau mandiri

Page 38: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

PROTES LADY DI TERHADAP KEMAPANAN KELUARGA RAJA

II semua potret kehidupannya menjadi lambang protest terhadap nilai-nilai kemapanan yang cenderung tidak beitu dipandang bersifat humanitas lagi oleh perkembangan jaman.

Page 39: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

KARAKTERISTIK FILSAFAT

1. Filsafat tidak berhenti pada konsep dan metodologi, filsafat mencoba menggali hakikat dari konsep.

2. Akhli pikir inggris john locke mengemukakan bahwa dalam kegiatan berfilsafat ada hal – hal sbb :

a) Pencerapan lahir melalui inderawi (sensation)b) Pengamatan batin yang tidak berdasarkan refleksi

teoritis namun berdasarkan akal budi.Pengamatan akal budi dilakukan karena manusia sadar akan eksistensi kemanusiaannya.

3. Refleksi filsafat bersifat kritis dan rasional :a) Kritis karena bersifat teliti (correctly) sampai hal-hal

yang bersifat detail (induktif)b) Tidak mengenal asumsi- asumsi vora us set zunglos

Page 40: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

4. Pengetahuan adalah refleksi dari empirik/fenomenologis.Filsafat refleksi dari pemahaman pada hakikat/substansi (akal budi dan pengamatan inderawi)

5. Bila ilmu pengetahuan berupaya menyusun objeknya dengan bertumpu pada data; maka filsafat menumpukan dirinya pada refleksi.

Aliran ini menetapkan akal budi sebagai basic ilmu pengetahuan namun Descrates menekankan harus ditupang oleh potensi inderawi (apa yang terlihat, apa yang terasa)/sensualisme.

6. Pada dasarnya manusia maklum akan dirinya dan eksistensinya, maklum terhadap lingkungan diseputarnya.

Page 41: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

PLATO1. Manusia pada dasarnya terbelenggu oleh alam

fikirnya sendiri(keyakinan, kebenarannya).2. Upaya melepaskan diri dari belenggu tersebut

adalah dengan cara membuka pintu pemikiran/rasio/tidak dogmatis.

Ada dunia ide - ide

Ada dunia jasmani

Berhubungan dengan rasio

Jiwa manusia terkurung dalam

tubuhnya/jasmaninyaJiwa manusia/dunia ide berdiri sendiri/otonom bebas mutlak tidak terikat oleh materi

Jiwa terlepas dari badan.Jiwa ada sebelum badan itu ada

3

Page 42: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

4. Ilmu pengetahuan bisa lahir dari ide yang bersifat partikular / individual.

5. Konsep platonik yang memisahkan jiwa dari badan, kemudian mengaburkan pemikiran kesatuan antara jiwa dan raga (hubungan antara psikologi dan biologi)

Page 43: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

1. Dianggap sebagai filsuf yang meletakkan landasan bagi lahirnya filsafat ilmu pengetahuan. Aristoteles meletakkan landasan untuk pengembangan:

a) Logika b) Filsafatc) Psikologi

d) Biologie) Metafisikaf) Ekonomig) Politikh) Etika

Page 44: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

2. Aristoteles berpendapat bahwa setiap benda terdiri dari bentuk dan materi.Didalamnya ada pemikiran metafisika, memikirkan dan mengamati hakikat – hakikat yang ada pada materi dan bentuk (materi adalah hyleporte dan bentuk adalah mordhe)Teorinya disebut “hilemorfisime”. Misalnya manusia merupakan bentuk dan materi. Bentuk adalah jiwa dan karenanya tidak lepas dari materi.Konsekwensinya pada saat raga manusia mati; maka jiwanya juga mati.

3. Aristoteles menyatakan bahwa untuk melakukanpendekatankebenaran pada ilmu dapat ditempuh melalui pendekatan induktif dan pendekatan deduktif.Induktif ada cara berfikir yang bertolak dari hal – hal khusus, terurai secara fenomenologis/biasanya bersifat empirik.Deduksi adalah jalan menuju pada lahirnya pengetahuan baru, dalam pernyataan yang bersifat khusus.

Page 45: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

4. Pengelompokkan ilmu menurut aristoteles :a) Ilmu pengetahuan praktis yang meliputi

etika dan politik.b) Ilmu pengetahuan produktif yang meliputi

teknik dan kesenianc) Ilmu pengetahuan teoritis yang meliputi

fisika, matematika, dan metafisika (hal – hal dibelakang fenomena fisik)

5. Pengkategorian berfikir menurut aristoteles :d) misalnya : manusia,

binatang, tumbuhan e) misalnya : satu, lima,

sepuluhf) misalnya : merah,

busuk,indah,cantikg) misalnya : separuhnya,

kerangkah) misalnya : di sekolah, di

pasar, di rumah

SubstansiSubstansiKualitasRelasi

Tempat

Page 46: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

f) misalnya : kemarin, sekarang, esok g) misalnya : duduk, berdiri, berbaring

h) misalnya : pakaian, suami, istri i) misalnya : membaca, menulis j) misalnya : terbakar, terpotong

6. Silogisme Aristoteles :a) Manusia adalah fana (premis mayor)b) Raja adalah manusia (premis minor)c) Jadi raja adalah fana (kesimpulan)

WaktuKeadaan

MempunyaiBerbuat

Menderita

Page 47: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

KESIMPULANI

ERA MANUSIA BERFIKIR MENURUT MITOS

Manusia tidak otonom semua langkahnya ditentukan petunjuk dewa – dewa petunjuk dari roh karuhun, dll Ada kekuatan – kekuatan diluar diri manusia Cara berfikir manusia diorientasikan pada mitos

Page 48: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)
Page 49: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

II. ERA TRANSFORMASI DARI MITOS PADA LOGOS

Ada keinginan untuk mencari otonomi berfikir pada manusia/kelompok dan individu Ada hubungan sebab akibat, kejadian di dunia mengikuti hukum –hukum tertentu Ada fenomena biologi, alam, Astronomi yang mulai difahami

Page 50: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

ERA PRAKTIS PRAGMATIS APLIKATIF RASIONAL

Mencari substansi otonomi Pemikiran manusia

Mencari substansi keberadaan Pengamatan secara empirik Pada dunia

Page 51: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

OTONOMI PEMIKIRAN

MANUSIA DAN KONDISI

LINGKUNGANNYA

Menurut Petunjuk Bapak Suroto,

Saya ......

Satu-satunya pengembang

ideologi adalah Pak Suroto

Hati-hati atas perkembangan pemikiran yang

berdampak pada disintegrasi

Menurut Ajaran agama saya .....

Kegiatan seperti ini itu diharamkan

Agama membatasi beberapa tindakan

manusia

Menurut saya gerakan–gerakan

yang mengatasnamakan perjuangan buruh perlu diwaspadai

Menurut ideologi yang saya anut,

gagasan liberalisme perlu

diwaspadai

Ideologi membatasi pandangan lain

Page 52: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

a) Pernyataan – pernyataan diatas menggambarkan suatu keadaan dimana otonomi pemikiran manusia perlu diisi kembali

b) Otonomi berpikir ternyata memiliki sistem kendali atas kebebasan dalam kontek kepentingan kolektif.

Page 53: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

SEDIKIT TENTANG GAMBARAN MA’RIFAT DALAM ISLAM

1. Berupaya menjelaskan suatu konstruksi tingkat percaya dan kepercayaan dari agama islam;

a) Ma;rifat kepada Allah SWT adalah seluhur-luhurnya ma’rifat, merupakan fundamen kehidupan kerokhanian

b) Disusul oleh ma’rifat lainnya : Ma’rifat pada Malaikat – Malaikat Ma’rifat pada Kitab –Kitab Allah Ma’rifat pada Rasul – Rasul Allah Ma’rifat pada Hari Akhir Ma’rifat pada Takdir

Konstruksi kepercayaan yang diawali oleh penyerahan awal pada sistem ma’rifat agama Islam

Page 54: Filsafat pemerintahan s3 (prof eliana)

2. Islam menganjurkan ma’rifat dengan jalan pikiran :

a) Bangunlah rasa percaya/ma’rifat dengan memikirkan apa –apa yang diciptakan Allah.“katakanlah : Periksalah olehmu semua apa-apa yang ada di langit dan bumi (Surat Yunus 101)Ada mekanisme alam sebagai manifestasi dari keagungan Allah SWT.

b) Taqlid adalah cara berfikir yang tidak disukai oleh agama Islam :Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatNya kepadamu, agar kamu suka berfikir tentang dunia dan akhirat (Al Baqarah 219-220)

c) Islam mengakui keterbatasan manusia dalam berfikir (Bounded Rationalisme)Hadist Rasulullah SAW :“Berfikirlah kamu semua perihal makhluk Allah (apa yang diciptakan Allah; dan janganlah kamu berfikir mengenai Dzat Allah, sebab sesungguhnya kamu semua sudah tentu tidak dapat mencapai keadaan hakikatnya”