makalah filsafat aliran-aliran filsafat

25
DAFTAR ISI PENDAHULUAN.....................................................1 Latar Belakang Masalah........................................1 Rumusan Masalah...............................................2 Tujuan Penulisan..............................................2 Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan...............................3 Pengertian filsafat...........................................3 Definisi filsafat.............................................3 Cabang-Cabang Filsafat........................................4 Pengertian Pendidikan.........................................6 Pengertian Filsafat Pendidikan................................7 Epistemologi Ilmu Pendidikan..................................9 Aksiologi Ilmu Pendidikan....................................10 Aliran atau Mazhab-Mazhab dari Filsafat Pendidikan...........11 Filsafat pendidikan idealisme..............................11 Filsafat pendidikan realisme...............................12 Filsafat pendidikan materialisme...........................12 Filsafat pendidikan pragmatisme............................12 Filsafat pendidikan eksistensialisme.......................13 Filsafat pendidikan progresivisme..........................13 Filsafat pendidikan esensialisme...........................13 Filsafat pendidikan perenialisme...........................13 Filsafat pendidikan rekonstruksionisme.....................14 KESIMPULAN DAN SARAN...........................................15 KESIMPULAN...................................................15

Upload: aaron-sawyer

Post on 15-Dec-2015

167 views

Category:

Documents


42 download

DESCRIPTION

makalah filsafat pa maskur

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Filsafat Aliran-Aliran Filsafat

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

Latar Belakang Masalah...............................................................................................................1

Rumusan Masalah........................................................................................................................2

Tujuan Penulisan..........................................................................................................................2

Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan................................................................................................3

Pengertian filsafat.........................................................................................................................3

Definisi filsafat............................................................................................................................3

Cabang-Cabang Filsafat..............................................................................................................4

Pengertian Pendidikan.................................................................................................................6

Pengertian Filsafat Pendidikan.....................................................................................................7

Epistemologi Ilmu Pendidikan....................................................................................................9

Aksiologi Ilmu Pendidikan........................................................................................................10

Aliran atau Mazhab-Mazhab dari Filsafat Pendidikan...............................................................11

Filsafat pendidikan idealisme.................................................................................................11

Filsafat pendidikan realisme...................................................................................................12

Filsafat pendidikan materialisme............................................................................................12

Filsafat pendidikan pragmatisme............................................................................................12

Filsafat pendidikan eksistensialisme......................................................................................13

Filsafat pendidikan progresivisme..........................................................................................13

Filsafat pendidikan esensialisme............................................................................................13

Filsafat pendidikan perenialisme............................................................................................13

Filsafat pendidikan rekonstruksionisme.................................................................................14

KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................................15

KESIMPULAN..........................................................................................................................15

SARAN......................................................................................................................................15

Page 2: Makalah Filsafat Aliran-Aliran Filsafat

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses yang berkesinambungan dari satu generasi ke generasi

lainnya. Manusia dimanapun akan membutuhkan pendidikan untuk memudahkan

kehidupannya di masa depan. Manusia sebagai mahluk yang memiliki akal pikiran,

tentunya akan selalu berupaya menjadikan hidup dan kehidupannya menjadi lebih baik,

lebih beradab, dan lebih sejahtera dari sebelumnya. Bahkan, pendidikan dikatakan sudah

menjadi hak dasar bagi manusia (Sadulloh, 2012:181).

Bagaimana seseorang memandang suatu pendidikan seringkali dikaitkan dengan

cara hidup atau pandangan hidup dimana orang tersebut berada. Meski demikian, karena

sifatnya yang universal, maka akan ada nilai-nilai di dalam pendidikan yang berlaku

umum (dimanapun dan kapanpun).

Untuk mendidik dirinya sendiri, pertama-tama manusia harus memahami dirinya

sendiri, apa hakikat manusia, bagaimana hakikat hidup dan kehidupannya, apa tujuan

hidup dan apa pula tujuan hidupnya. Pemikiran inilah yang mengaitkan pendidikan

dengan filsafat.

Pendidikan merupakan salah satu bidang ilmu, sama halnya dengan ilmu-ilmu

lain. Pendidikan lahir dari induknya yaitu filsafat, sejalan dengan proses perkembangan

ilmu, ilmu pendidikan juga lepas secara perlahan-lahan dari dari induknya. Pada awalnya

pendidikan berada bersama dengan filsafat, sebab filsafat tidak pernah bisa

membebaskan diri dengan pembentukan manusia. Filsafat diciptakan oleh manusia untuk

kepentingan memahami kedudukan manusia, pengembangan manusia, dan peningkatan

hidup manusia.

Filsafat, sebagai daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami,

mendalami, dan menyelami secara radikal dan integral serta sisitematis mengenal

ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan

tentang bagaimana hakikatnya yang dapat dicapai oleh akal manusia dan bagaimana

sikap manusia seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu, hakikat filsafat selalu

menggunakan ratio (pikiran), dalam perjalanan hidupnya manusia di hadapkan kepada

pengalaman-pengalaman peristiwa alamiyah yang ada di sekitarnya. Pengalaman-

pengalaman lahir ini merupakan sejarah hidupnya yang mengesankan dan kemudian

1

Page 3: Makalah Filsafat Aliran-Aliran Filsafat

mendorong untuk melakukan perubahan-perubahan bagi kepentingan hidup dan

hidupnya

Filsafat membahas sesuatu dari segala aspeknya yang mendalam, maka dikatakan

kebenaran filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering dipertentangkan dengan

kebenaran ilmu yang sifatnya relatif. Karena kebenaran ilmu hanya ditinjau dari segi

yang bisa diamati oleh manusia saja. Sesungguhnya isi alam yang dapat diamati hanya

sebagian kecil saja, diibaratkan mengamati gunung es, hanya mampu melihat yang di

atas permukaan laut saja. Sementara filsafat mencoba menyelami sampai kedasar gunung

es itu untuk meraba segala sesuatu yang ada melalui pikiran dan renungan yang kritis.

2. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, pendidikan sangat berkaitan erat dengan filsafat, karena

filsafatlah yang memberikan arah pada pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu dalam

kajian ini dirumuskan permasalahannya sebagai berikut

1. Bagaimana pendidikan dalam analisis filsafat itu?

2. Apa saja aliran atau mazhab dari fisafat pendidikan?

3. Tujuan Penulisan

Tujuan kajian pada makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana pendidikan dalam analisis filsafat.

2. Untuk mengetahui apasajakah aliran atau mazhab dari filsafat pendidikan.

2

Page 4: Makalah Filsafat Aliran-Aliran Filsafat

BAB II

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN

A. Pengertian filsafat

1.1. Definisi filsafat

Bila dirujuk dari akar kata pembentuknya, filsafat berasal dari bahasa Yunani,

yaitu Philo yang berarti cinta dan Sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom). Dengan

demikian, filsafat dapat diartikan sebagai “cinta kepada kebijaksanaan”. Berfilsafat

dengan demikian juga bertujuan hanya untuk mencari, mempertahankan dan

melaksanakan kebenaran/kebijaksanaan atau ditujukan untuk kebenaran itu sendiri,

berfilsafat tidak bertujuan untuk ketenaran, pujian, kekayaan, atau yang lainnya. Inilah

yang kemudian dikenal dengan tradisi pemikiran filosofis Yunani yaitu suatu

pemahaman atas “kebenaran-kebenaran pertama” (first truth), seperti baik, adil dan

kebenaran itu sendiri, serta penerapan dari kebenaran-kebenaran pertama ini dalam

problema-problema kehidupan.

Tugas filsafat yang paling mendasar yaitu untuk menemukan konsep-konsep yang

digunakan dalam ilmu pengetahuan, lalu menganalisisnya dan menentukan makna-

makna yang tepat dan saling berhubungan. Selain itu, filsafat juga bertugas untuk

mengkaji secara kritis segala bentuk keyakinan-keyakinan yang kita miliki secara

radikal, universal, konseptual, sistematik, bebas dan bertanggung jawab.

Beberapa definisi filsafat yang dikemukakan oleh para filsuf berikut ini, mungkin

akan lebih membantu untuk menafsirkan dan menjelaskan mengapa filsafat pendidikan

dipelajari:

1. Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam

yang biasanya diterima secara tidak kritis. Definisi ini merupakan arti yang

informal tentang filsafat. Filsafat dianggap sebagai sikap atau kepercayaan yang ia

miliki.

2. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap

yang sangat kita junjung tinggi. Pengertian filsafat ini merefleksikan bentuk atau

tugas dari filsafat kritik, khususnya dalam mengkritisi keyakinan-keyakinan dalam

kehidupan kita sehari-hari.

3. Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan. Inilah yang

menjadi tugas dari filsafat spekulatif dalam usahanya mentransendensikan

3

Page 5: Makalah Filsafat Aliran-Aliran Filsafat

pengalaman-pengalaman dan ilmu pengetahuan dalam visi atau gambaran yang

komprehensif.

4. Filsafat adalah sebagai analisa logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata

dan konsep. Pengertian ini termasuk dalam kategori kerja filsafat kritik

sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa filsafat mempunyai tugas

menganalisis konsep-konsep seperti substansi, gerak, waktu, dan sebagainya.

5. Filsafat adalah sekumpulan problema-problema yang langsung yang mendapat

perhatian dari manusia dan yang dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat.

Pengertian ini pada prinsipnya berada dalam pemikiran para filsuf dalam rangka

menjawab berbagai problematika kehidupan dan tentunya terus berlangsung tanpa

mengenal titik lelah (Widodo, 2007: 9)

1.2. Cabang-Cabang Filsafat

1) Ontologi. Ontologi atau sering juga disebut metafisika (meta = melampaui, fisik =

dunia nyata/fisik) adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang hakikat

segala sesuatu yang ada, atau membahas watak yang sangat mendasar (ultimate)

dari benda atau realitas yang berada di belakang pengalaman yang langsung

(immediate experience). Ontology berbicara tentang segala hal yang ada,

pertanyaan-pertanyaan yang akan dibongkarnya tidak terbatas, misalnya apakah

hakikat ruang, waktu, gerak, materi, dan perubahan itu? Apakah yang merupakan

asal mula jagad raya ini? Dan lain sebagainya. Kaitannya dengan pendidikan,

ontologi ilmu pendidikan membahas tentang hakikat substansi dan pola organisasi

Ilmu pendidikan.

2) Epistemologi. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal mula,

susunan, metode-metode, dan sahnya pengetahuan. Pertanyaan yang mendasar

adalah: Apakah mengetahui itu? Apakah yang merupakan asal mula pengetahuan

kita? Bagaimana cara kita mengetahui bila kita mempunyai pengetahuan?

Bagaimanakah cara kita memperoleh pengetahuan? Dan lain sebagainya. Dengan

demikian, epistemologi membahas tentang hakikat objek formal dan material

ilmu pendidikan

3) Aksiologi. Aksiologi berbicara tentang nilai dan kegunaan dari segala sesuatu

terkait dengan kaidah moral pengembangan penggunaan ilmu pengetahuan yang

4

Page 6: Makalah Filsafat Aliran-Aliran Filsafat

diperoleh. Aksiologi ilmu pendidikan, membahas tentang hakikat nilai kegunaan

teoretis dan praktis ilmu pendidikan.

4) Logika. Logika merupakan cabang filsafat yang membicarakan tentang aturan-

aturan berpikir agar dengan aturan-aturan tersebut dapat diambil kesimpulan yang

benar. Dengan kata lain logika adalah pengkajian yang sistematis tentang aturan-

aturan untuk menguatkan premis-premis atau sebab-sebab mengenai konklusi

aturan-aturan itu, sehingga dapat kita pakai untuk membedakan argument yang

baik dan yang tidak baik.

Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi

Tahapan

Ontologi

(hakikat ilmu

pendidikan)

Obyek apa yang telah ditelaah ilmu pendidikan?

Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut?

Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia

(seperti berpikir, merasa dan mengindera) yang membuahkan pengetahuan?

Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang

berupa ilmu pendidikan?

Bagaimana prosedurnya?

Epistemologi

(Cara

Mendapatkan

Pengetahuan)

Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang

berupa ilmu pendidikan?

Bagaimana prosedurnya?

Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan

dengan benar?

Apa yang disebut dengan kebenaran itu sendiri?

Apa kriterianya?

Sarana/cara/teknik apa yang membantu kita dalam mendapatkan

pengetahuan yang berupa ilmu pendidikan?

Aksiologi

(Guna

Pengetahuan)

Untuk apa pengetahuan tersebut digunakan?

Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah

moral?

Bagaimana penetuan obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan moral?

Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan

operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral/profesional?

diadopsi dari Suryasumantri, 1993

5

Page 7: Makalah Filsafat Aliran-Aliran Filsafat

1.2. Pengertian Pendidikan

Pendidikan atau pedagogi itu adalah kegiatan membimbing anak manusia menuju

kepada kedewasaan dan kemandirian (Langeveld, dalam Widodo, 2007:15). Sementara

Kingsley mengemukakan bahwa pendidikan adalah proses yang memungkinkan

kekayaan budaya non fisik dipelihara atau dikembangkan dalam mengasuh anak-anak

atau mengajar orang-orang dewasa (Kingsley, 1965:4)

Beberapa definisi pendidikan yang lain, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. John Dewey.

Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara

intelektual, emosional ke arah alam dan sesama manusia

2. M.J. Longeveled

Pendidikan adalah usaha , pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan

kepada anak agar tertuju kepada kedewasaannya, atau lebih tepatnya membantu

anaka agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.

3. J.J. Russeau

Pendidikan adalah pembekalan yang tidak ada pada pada saat anak-anak, akan tetapi

dibutuhkan pada saat dewasa.

4. Ki Hajar Dewantara

Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani

anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan

anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.

5. Edgar Dalle

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan

pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di

sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar

dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk

masa yang akan datang.

6. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional

Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan darinya, masyarakat,

bangsa, dan negara.

6

Page 8: Makalah Filsafat Aliran-Aliran Filsafat

Dari beberapa definisi pendidikan di atas, pada dasarnya pengertian pendidikan yang

dikemukakan memiliki kesamaan yaitu usaha sadar, terencana, sistematis, berlangsung

terus-menerus, dan menuju kedewasaan.

1.3. Pengertian Filsafat Pendidikan

Dengan melihat definisi filsafat dan pengertian pendidikan maka definisi dari filsafat

pendidikan menurut Widodo (2007:9. Lihat juga Mudyahardjo, 2004:5) adalah suatu

pendekatan dalam memahami dan memecahkan persoalan-persoalan yang mendasar

dalam pendidikan, seperti dalam menentukan tujuan pendidikan, kurikulum, metode

pembelajaran, manusia, masyarakat, dan kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan dari

dunia pendidikan itu sendiri. Pendidikan tidak dapat terlepas dari aliran filsafat yang

melandasinya, sebagaimana dilakukan oleh Amerika Serikat yang meletakkan filsafat

pendidikan atas dasar pengkajian beberapa aliran filsafat tertentu, seperti pragmatisme,

realisme, idealisme, dan eksistensialisme, lalu dikaji bagaimana konsekuensi dan

implikasinya dalam dunia pendidikan. Begitu juga dengan pendidikan Indonesia yang

tidak bisa terlepas dari filsafat Pancasila yang notabenenya merupakan nilai-nilai luhur

budaya bangsa.

Mudyahardjo (2004:5) membedakan pendidikan dalam dua macam, yaitu (1) praktek

pendidikan dan (2) ilmu pendidikan sebagai salah satu bentuk teori pendidikan. Yang

selanjutnya, juga membedakan filsafat pendidikan ke dalam dua macam, yaitu (1) filsafat

praktek pendidikan, dan (2) filsafat ilmu pendidikan. Filsafat praktek pendidikan adalah

analisis kritis dan komprehensif tentang bagaimana seharusnya pendidikan

diselenggarakan dan dilaksanakan dalam kehidupan manusia. Filsafat praktek pendidikan

dapat dibedakan menjadi: (1) filsafat proses pendidikan (biasanya disebut filsafat

pendidikan) dan (2) filsafat sosial pendidikan. Filsafat proses pendidikan adalah analisis

kritis dan komprehensif tentang bagaimana seharusnya kegiatan pendidikan dilaksanakan

dalam kehidupan manusia. Filsafat proses pendidikan biasanya membahas tiga masalah

pokok, yaitu (1) apakah sebenarnya pendidikan itu; (2) apakah tujuan pendidikan itu

sebenarnya; dan (3) dengan cara bagaimana tujuan pendidikan dapat dicapai.

(Henderson, 1959, sebagaimana dikutip Mudyahardjo, 2004:5). Sementara filsafat sosial

pendidikan membahas hubungan antara penataan masyarakat manusia dengan

pendidikan. Atau dapat pula dikatakan bahwa filsafat sosial pendidikan merupakan

7

Page 9: Makalah Filsafat Aliran-Aliran Filsafat

Filsafat Umum

FILSAFAT

Filsafat Khusus

Metafisika

Epistemologi

Logika

Aksiologi

Filsafat Pendidikan

Ontologi

Induksi

Kosmologi

Humanologi

Teologi

Deduksi

Etika

Estetika

Filsafat Hukum

Filsafat Sejarah

Dan lain-lainnya

Filsafat Praktek Pendidikan

Filsafat Ilmu Pendidikan

Filsafat Proses Pendidikan

Filsafat Sosial Pendidikan

Ontologi Ilmu Pendidikan

Epistemologi Ilmu Pendidikan

Metodologi Ilmu Pendidikan

Aksiologi Ilmu Pendidikan

Sumber: Mudyahardjo (2004:7)

analisis kritis dan komprehensif tentang bagaimana seharusnya pendidikan

diselenggarakan dalam mewujudkan tatanan masyarakat manusia idaman.

Status Filsafat Ilmu Pendidikan Sebagai Filsafat

8

Page 10: Makalah Filsafat Aliran-Aliran Filsafat

A. Epistemologi Ilmu Pendidikan

1) Objek Formal Ilmu Pendidikan

Objek formal ilmu pendidikan berkenaan dengan bidang yang menjadi

keseluruhan ruang lingkup garapan ilmu pendidikan. Sedangkan objek material

ilmu pendidikan berkenaan dengan aspek-aspek yang menjadi garapan

penelidikan langsung ilmu pendidikan. Objek formal ilmu pendidikan menurut

Mudyahardjo (2004:45) adalah pendidikan, yang dapat diartikan secara luas, dan

sempit. Pendidikan dalam artian yang luas adalah segala situasi dalam hidup yang

mempengaruhi pertumbuhan seseorang. Pendidikan adalah pengalaman belajar,

yang oleh karenanya pendidikan dapat pula didefinisikan sebagai keseluruhan

pengalaman belajar setiap orang sepanjang hidupnya. Sedangkan dalam

pengertian pendidikan dalam arti sempit adalah sekolah atau persekolahan

(schooling)..

2) Objek Material Ilmu Pendidikan

Sebagaimana telah diungkap di atas, bahwa objek material ilmu pendidikan

adalah salah satu aspek pendidikan. Apabila dilihat dari segi ini, maka ilmu

pendidikan dibagi menjadi dua, yaitu 1) ilmu pendidikan makro, yaitu yang

menyelidiki keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan

yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan

nasional, dan 2) ilmu pendidikan mikro, atau ilmu pendidikan yang menyelidiki

satuan pendidikan atau kegiatan pendidikan secara keseluruhan atau hanya satu

satuan atau satu bentuk kegiatan pendidikan. Bagan berikut, menjelaskan bagian

atau cabang-cabang dari ilmu pendidikan (objek material ilmu pendidikan).

B. Aksiologi Ilmu Pendidikan

1) Aksiologi Ilmu Pendidikan (Nilai Kegunaan Teoretis)

Meskipun status ilmiahnya masih belum sejajar dengan ilmu-ilmu yang sudah

mapan, ilmu pendidikan dapat memberikan sumbangan teoretis terhadap

perkembangan ilmu-ilmu sosial (Social Sciences) atau ilmu-ilmu tingkah laku

(Behavioral Sciences). Sumbangan tersebut, antara lain berupa memperluas

konsep-konsep ilmiah yang berkenaan dengan kehidupan sosial atau pada tingkah

9

Page 11: Makalah Filsafat Aliran-Aliran Filsafat

laku manusia. Ilmu pendidikan menghasilkan konsep-konsep ilmiah tentang pola

tingkah laku dalam proses belajar mengajar yang berlangsung di lingkungan

hidup manusia. Konsep tersebut menambah rekanan konsep-konsep aspek sosial-

budaya dalam kehidupan manusia.

2) Aksiologi Ilmu Pendidikan (Nilai Kegunaan Praktis)

Konsep-konsep yang dihasilkan oleh ilmu pendidikan dapat memberi pedoman

dasar kerja pendidikan/pengelola pendidikan dalam melaksanakan tugasnya.

Konsep-konsep yang dikembangkan ilmu pendidikan, berkenaan dengan

bagaimana proses pengelolaan dan pelaksanaan praktek pendidikan terselenggara.

Dengan demikian konsep-konsep tersebut merupakan prinsip-prinsip tentang

praktek-praktek pengelolaan dan kegiatan pendidikan (mendidik).

Hasil penelitian Arora Kamla sebagaimana dikutip Mudyahardjo (2004:196)

menyatakan bahwa karakteristik profesional yang sangat mempengaruhi

efektivitas guru mengajar adalah berkenaan dengan kemampuan-kemampuan: 1)

menerangkan dengan jelas topik-topik yang menjadi bahan ajaran, 2) menyajikan

dengan jelas tentang mata pelajaran, 3) mengorganisasikan secara sistematis

tentang mata pelajaran, 4) berekspresi, 5) membangkitkan minat dan dorongan

siswa untuk belajar, dan 6) menyusun rencana dan persiapan mengajar.

Penguasaan keenam kemampuan tersebut merupakan awal dan sangat

mempengaruhi efektivitas guru mengajar.

2.2 Aliran atau Mazhab-Mazhab dari Filsafat Pendidikan

Karena filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat, maka filsafat pendidikan

memiliki berbagai aliran atau mazhab, di antaranya :

1. Filsafat pendidikan idealisme.

Idealisme berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang sifatnya

rohani atau intelegensi. Termasuk dalam paham idealisme adalah spiritualisme,

rasionalisme, dan supernaturalisme. Tentang teori pengetahuan, idealis

memengemukakan bahwa pengetahuan yang diperoleh melalui indera tidak pasti

dan tidak lengkap karena dunia hanyalah merupakan tiruan belaka, sifatnya maya

yang menyimpang dari kenyataan sebenarnya. Selain itu, menurut pandangan

10

Page 12: Makalah Filsafat Aliran-Aliran Filsafat

idealisme, nilaiadalah absolut. Apa yang dikatakan baik, benar, salah, cantik atau

jelek secara fundamental tidak berubah, melainkan tetap dan tidak diciptakan

manusia. Idealis mememiliki tujuan pendidikan yang pasti dan abadi, di mana

tujuan itu berada di luar kehidupan manusia, yaitu manusia yang mampu mencapai

dunia cita, manusia yang mampu mencapai dan menikmati kehidupan abadi yang

berasal dari Tuhan.

2. Filsafat pendidikan realisme.

a. Aliran ini berpendapat bahwa dunia rohani dan dunia materi merupakan

hakikatyang asli dan abadi. Kneller membagi realisme menjadi dua :

b. Realisme rasional, memandang bahwa dunia materi adalah nyata dan berada

diluar pikiran yang mengamatinya, terdiri dari realisme klasik dan realisme

religius.

c. Realisme natural ilmiah, memandang bahwa dunia yang kita amati bukan

hasilkreasi akal manusia, melainkan dunia sebagaimana adanya, dan

substansialitas,sebab akibat, serta aturan-aturan alam merupakan suatu

penampakan dari duniaitu sendiri. Selain realisme rasional dan realisme

natural ilmiah, ada pula pandangan lain mengenai realisme, yaitu neo-

realisme dan realisme kritis. Neo-realisme adalah pandangan dariFrederick

Breed mengenai filsafat pendidikan yang hendaknya harmoni dengan prinsip-

prinsip demokrasi, yaitu menghormati hak-hak individu. Sedangkan realisme

kritis didasarkan atas pemikiran Immanuel Kant yang mensintesiskan

pandangan berbedaan antara empirisme dan rasionalisme, skeptimisme dan

absolutisme, serta eudaemonisme dengan prutanisme untuk filsafat yang kuat.

3. Filsafat pendidikan materialisme.

Materialisme berpandangan bahwa realisme adalah materi, bukan rohani, spiritual,

atau supernatural. Cabang materialisme yang banyak dijadikan landasan berpikir

adalah positivisme yang menganggap jika sesuatu itu memang ada, maka adanya itu

adalah jumlah yang dapat diamati dan diukur. Oleh karena itu, positivisme hanya

mempelajari yang berdasarkan fakta atau data yang nyata.

4. Filsafat pendidikan pragmatisme.

Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak,

tidak doktriner, tetapi relatif atau tergantung pada kemampuan manusia. Dalam

11

Page 13: Makalah Filsafat Aliran-Aliran Filsafat

pragmatisme, makna segala sesuatu dilihat dari hubungannya dengan apa yang

dapat dilakukan, atau benar tidaknya suatu ucapan, dalil, dan teori, semata-mata

bergantung pada manusia dalam bertindak. Menurut pragmatisme, pendidikan

bukan merupakan proses pembentukan dari luar dan juga bukan pemerkahan

kekuatan laten dengan sendirinya, melainkan proses reorganisasi dan rekonstruksi

dari pengalaman individu.

5. Filsafat pendidikan eksistensialisme.

Eksistensialisme adalah aliran yang menekankan pilihan kreatif, subjektivitas

pengalaman manusia, dan tindakan konkret dari keberadaan manusia atas setiap

skema rasional. setiap skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas. Menurut

eksistensialisme, pengetahuan manusia tergantung pada pemahamannya tentang

realitas, interpretasinya terhadap realitas, dan pengetahuan yang diberikan di

sekolah bukan sebagai alat untuk memperoleh pekerjaan, tetapi untuk alat

pekembangan dan pemenuhan diri secara pribadi.

6. Filsafat pendidikan progresivisme.

Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan

pendidikan di sekolah berpusat pada anak, sebagai reaksi terhadap pelaksanaan

pendidikan yang masih berpusat pada guru atau bahan pelajaran yang didasari olehfilosofi

realisme religius dan humanisme. Progresivisme berpendapat tidak ada teorirealita

yang umum, pengalaman bersifat dinamis dan temporal sehingga nilai pun

terusberkembang.

7. Filsafat pendidikan esensialisme.

Esensialisme dalam pendidikan adalah gerakan pendidikan yang memprotes

skeptisisme dan sinisme dari progresivisme terhadap nilai-nilai yang tertanam

dalam warisan budaya/sosial. Esensialisme berpendapat bahwa pendidikan haruslah

berasaskan nilai yang telah teruji keteguhan dan kekuatannya sepanjang masa.

Gerakan ini bertumpu pada mazhab idealisme dan realisme.

8. Filsafat pendidikan perenialisme.

Perenialisme adalah aliran yang berorientasi dari neo-thomisme dan memandang

bahwa nilai universal itu ada, pendidikan hendaknya dijadikan suatu pencarian dan

penanaman kebenaran nilai tersebut. Berikut adalah beberapa pandangan tokoh

perenialisme terhadap pendidikan :

12

Page 14: Makalah Filsafat Aliran-Aliran Filsafat

a. Plato : “Program pendidikan yang ideal harus didasarkan atas paham

adanyanafsu, kemauan, dan akal.”

b. Aristoteles : “Perkembangan budi merupakan titik pusat perhatian pendidikan

dengan filsafat sebagai alat untuk mencapainya.

c. Thomas Aquina : “Pendidikan adalah menuntun kemampuan-kemampuan

yang masih tidur agar menjadi aktif atau nyata.”

9. Filsafat pendidikan rekonstruksionisme.

Rekonstruksionisme adalah paham yang memandang pendidikan sebagai

rekonstruksi pengalaman-pengalaman yang berlangsung terus dalam hidup.

Rekonstruksionisme dapat dibedakan menjadi rekonstruksionisme individual dari

John Dewey dan rekonstruksionisme sosial dari George S. Counts yang keduanya

adalahbersumber pada pragmatisme.

13

Page 15: Makalah Filsafat Aliran-Aliran Filsafat

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dengan merujuk pada rumusan masalah yang dibuat di BAB I, bahwa pembahasan ini

berusaha untuk memaparkan tentang kedudukan pendidikan dalam analisis filsafat itu dan

berbagai aliran atau mazhab dari fisafat pendidikan, maka dari hasil pembahasan

disimpulkan sebagai berikut :

1. Filsafat dan pendidikan itu saling berhubungan karena filsafat merupakan ilmu yang

mempelajari dengan sungguh-sungguh tentang pemikiran yang menggunakan akal sehat

dengan adanya kebenaran dalam memecahkan permasalahan/kesulitan. Sedangkan

pendidikan adalah salah satu dari suatu proses yang diharapkan untuk mencapai tujuan,

seperti kematangan, integritas atau kesempurnaan pribadi dan terbentuknya kepribadian

seseorang.Jadi filsafat dan pendidikan ini saling berhubungan. Keduanya menjadi arah,

dasar, dan pedomam suatu kehidupan.

2. Berbagai aliran filsafat pendidikan dengan pandangan dan tujuan yang berbeda, serta

kelemahan dan keunggulanya masing masing, diharapkan dapat menyelesaikan masalah

pendidikan yang ada, karena pada intinya penerapan mazhab mazhab filsafat

pendidikan tersebut berorientasi mengarahkan para pelaku pendidikan pada realitas diri

dan dunianya.

B. SARAN

Kajian mengenai aliran-aliran filsafat sangat luas, oleh karena itu diperlukan banyak

sumber /literature. Literature yang cukup baik, akan memberikan gambaran yang

komprehensif mengenai berbagai mazhab dalam filsafat, terutama berkaitan dengan cara

bagaimana mazhab-mazhab itu mendefinisikan tentang pendidikan dan hubungannya dengan

ilmu. Sehingga bagi siapapun yang tertarik melakukan kajian tentang filsafat pendidikan

diharapkan memiliki literature yang cukup mengenai filsafatn dan pendidikan

14

Page 16: Makalah Filsafat Aliran-Aliran Filsafat

DAFTAR PUSTAKA

1. Ihsan, hamdani dan Ihsan fuad. 2001. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung:

Pustaka

2. Soetopo, Hendyat. 2004. Pengantar Pendidikan (Teori, Pendekatan, dan Praktik).

Malang: FIP UM.

3. Suhartono, Suparlan. 2009. Filsafat Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

4. Sadullah, Uyoh. 2007. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung : Alfabeta

5. Widodo, Sembodo Ardi, 2007.  Kajian Filosofis Pendidikan Barat dan Islam.

Jakarta: PT. Nimas Multima

6. Zuhairini. 2009. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Askara.

15