resensi b.indo

41
TUGAS MATA KULIAH BAHASA INDONESIA LAPORAN ISI BUKU “SEHAT DENGAN DETOKSIFIKASI” Disusun oleh: Egi Herliansah Dosen Pembimbing: Drs. Yamin, M.Pd UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

Upload: egi-herliansah

Post on 12-Feb-2015

262 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

resensi buku tentang detoksifikasi

TRANSCRIPT

Page 1: Resensi B.indo

TUGAS MATA KULIAH BAHASA INDONESIA LAPORAN ISI BUKU

“SEHAT DENGAN DETOKSIFIKASI”

Disusun oleh:

Egi Herliansah

Dosen Pembimbing:

Drs. Yamin, M.Pd

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

JAKARTA

2012/2013

Page 2: Resensi B.indo

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat

dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan laporan buku ini.

Penulis buku yang kami pilih dalam pembuatan laporan buku ini adalah Shakila Dewi.

Beliau adalah seorang ahli kesehatan, dalam bukunya beliau memaparkan hal-hal yang tidak

biasa dipaparkan oleh penulis lain, dalam penulisannya pun tidak bertele-tele atau langsung pada

intinya, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isi buku.

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

mendukung penulisan laporan buku ini, terutama kepada para penulis/penerbit yang telah

berkenan bukunya menjadi sumber referensi sehingga menjadikan laporan buku ini lebih

menarik.

Kami berharap, laporan buku ini dapat diterima oleh semua kalangan, baik kalangan

muda maupun kalangan tua. Semoga laporan buku ini dapat dijadikan sumber referensi, sumber

pembelajaran, dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk siapa saja yang

membutuhkan.

Kami menyadari bahwa laporan buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena

itu, kritik dan saran sangat kami harapkan. Dengan buku menjadikan kita selangkah lebih maju.

Jakarta, Januari 2013

Penulis

Page 3: Resensi B.indo

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………... i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………...……............... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Pemikiran ……………………………………………………... 1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………... 2

1.3 Tujuan ……………………………………………………………... 3

1.5 Metode Penulisan.....................................................................................3

1.4 Manfaat ……………………………………………………………...3

BAB II KERANGKA TEORI

2.1 Kerangka Teori ……………………………………………………... 4

BAB III RINGKASAN ISI BUKU

3.1 Mengenai toksin dan detoksifikasi……………………...........................5

3.2 Mendeteksi racun (toksin) dalam tubuh…………………………………7

3.3 Reaksi tubuh ketika proses detoksifikasi.......................................……. 11

3.4 Terapi buang toksin.......................……………………………………. 13

BAB IV ANALISIS …………………………………………..…………………. 19

4.1 Apa saja informasi mengenai detoksifiksi ?

4.2 Apa saja bahan makanan dan minuman yang perlu untuk detoksifikasi ?

4.3 Apa saja keuntungan detoksifikasi?

Page 4: Resensi B.indo

4.4 Bagaimana cara melakukan program detoksifikasi?

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ……………………………………………………. 21

5.2 Saran ……………………………………………………………. 22

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………. 23

Page 5: Resensi B.indo

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Pemikiran

Dalam pembuatan laporan buku ini, penulis lebih memilih buku dengan

pembahasan yang sederhana, hal ini dikarenakan topik yang diambil lebih mudah

dimengerti; baik oleh pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat, sehingga tidak akan

menyulitkan para pembaca. Topik ini juga sudah sering diambil atau dibahas oleh para

penulis lainnya, sehingga memudahkan penulis untuk mencari referensi yang serupa

dengan topik ini.

Buku ini sangat sederhana, karena dari segi bahasa yang digunakan tidak terlalu

rumit, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isi buku, penyampaiannya pun

sangat unik karena buku ini mengambil masalah atau topik pada setiap babnya, sehingga

jika kita membacanya tidak akan sulit untuk membatasi.

Buku yang penulis ambil untuk makalah ini yaitu, berjudul “Sehat Dengan

Detoksifikasi” dengan panjang buku 18cm, lebar buku 12cm, yang berjumlah 152

halaman, untuk pembuka 1 lembar yang berisi judul dan nama penulis, 3 lembar sebagai

pengantar dan daftar isi, terdapat 4 bab pada buku dan halaman selebihnya sebagai

penutup, daftar pustaka, dan tentang pengarang. Pengarang buku ini bernama Shakila

Dewi.

Dalam pembuatan laporan buku ini penulis berharap, semoga laporan buku ini

dapat digunakan sebagai sumber referensi atau pembelajaran bagi pelajar, mahasiswa,

ataupun masyarakat yang ingin mengetahui lebih banyak tentang kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan detoksifikasi?

2. Apa saja bahan makanan dan minuman yang perlu untuk detoksifikasi?

3. Apa saja keuntungan detoksifikasi?

4. Bagaimana cara melakukan program detoksifikasi?

Page 6: Resensi B.indo

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatann karya ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui informasi tentang detoksifikasi.

2. Untuk mengetahui bahan makanan dan minuman yang perlu untuk detoksifikasi.

3. Untuk mengetahu keuntungandetoksifikasi.

4. Untuk mengetahui cara melakukan program detoksifikasi.

1.4 Metode penulisan

Metode yang digunakan penulis dalam pembuatan laporan buku ini adalah metode

deskriptif analisis, dimana penulis hanya memaparkan atau menjelaskan tentang isi

artikel lalu membandingkannya dengan referensi buku lain dengan topik serupa.

1.5 Manfaat

Dalam penulisan laporan buku ini penulis bisa memperoleh wawasan atau

memperdalam ilmu pengetahuannya dalam bidang kesehatan, dan juga bisa

mengembangkan kemampuannya dalam membuat suatu karya tulis.

Laporan buku ini dapat digunakan sebagai sumber referensi atau pembelajaran

bagi mahasiswa yang sedang ingin memperdalam pengetahuannya tentang kesehatan, dan

bisa juga sebagai acuan untuk menyelesaikan tugasnya.

Selain bermanfaat untuk mahasiswa ataupun pelajar, laporan buku ini juga

bermanfaat untuk masyarakat luas, karena laporan buku ini menjelaskan atau

mempelajari tentang bagaimana menjadi sehat dengan detoksifikasi.

Page 7: Resensi B.indo

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 KERANGKA TEORI

Menurut kamus kedokteran Dorland detoksifikasi (detoxification) merupakan

meredeuksi sifat toksik racun, pengobatan yang ditunjukan untuk membebaskan

seseorang dari kebiasaannya ketagihan obat, mereduksi sifat toksik bahan dengan

perubahan kimia yang dirangsang oleh tubuh, menghasilkan senyawa yang kurang

beracun dan lebih mudah dikeluarkan.

Menurut kamus kedokteran FKUI detoksikasi (I.detoxification) detoksifikasi,

proses penawar racun.

Menurut praktisi kesehatan yang juga corporate health trainer dr. Phaidon

Lumban Toruan (2006: 5), “pada dasarnya detoksifikasi merupakan proses alamiah

tubuh untuk menetralkan atau mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Proses

detoksifikasi dalam tubuh umumnya ditangani oleh organ hati dan ginjal.”

Dr. Bakri (2008: 19),” sebenarnya tubuh manusia mempunyai kekuatan

penyembuhan sendiri jika kita bisa menjaganya dengan baik. Karena itu berbagai cara

dilakukan setiap orang untuk mendapatkan kesehatan yang murah bila kita tahu cara

mendapatkannya.”

Menurut Lanny Lingga(2011: 130), “Detoksifikasi adalah proses

pembersihansemua organ tubuh dari sampah pengganggu metabolisme detoksifikasi

harus sejalan denganperilaku gaya hidup sehat agar hasilnya maksimal.”

Page 8: Resensi B.indo

BAB III

RINGKASAN ISI BUKU

3.1 Toksin dan Detoksifikasi

A.Apa itu detoksifikasi ?

Detoksifikasi (detoks) adalah proses pengeluaran toksin atau racun yang ada

dalam tubuh manusia. Toksin ini bukan hanya ampas dari makanan yang masuk kedalam

tubuh dan makanan makanan yang tidak tercerna, tetapi juga bisa berasal dari zat

makanan adtif, udara tercemar, bahan kimia seperti pestisida, logam berat dalam

makanan dan minuman yang tercemar, residu obat-obatan farmasi, dll. Bahkan pikiran

dan emosi negatif juga merupakan racun bagi sel-sel tubuh. Dalam sejumlah hasil

penelitian disebutkan kondisi racun berlebihan (toxicity) erat hubungannya dengan

penuaan dini, menurunkan sistem kekebalan tubuh, menyebabkan terjadinya penyakit-

penyakit degeneratif, seperti liver, jantung, diabetes, kanker, dll.

B.Mengapa perlu detoksifikasi ?

Tubuh manusia secara fitrahnya mempunyai kekuatan untuk mengawal kesehatan

dirinya, tetapi mekanisme ini tidak akan berfungsi apabila tubuh telah menimbun banyak

toksid. Keadaan ini akan semakin serius ketika toksid tidak dapat dikeluarkan dengan

sempurna dan badan juga tidak mendapat zat nutrien yang secukupnya (40 jenis nutrien).

Usus merupakan tempat penyerapan nutrien yang diperlukan oleh tubuh, jika seseorang

tidak pernah melakukan detoksifikasi maka lumen orang tersebut akan menyempit karena

banyaknya toksin, kotoran, lemak yang menempel di usus, fungsi usus dalam menyerap

makanan untuk nutrisi tubuh akan terhambat bila mana ini terjadi. Bila hal ini dibiarkan

terlalu lama, maka tubuh akan banyak mengalami gangguan.

Page 9: Resensi B.indo

C.Fakor penyebab

1. Faktor makanan. Makanan siap saji dipenuhi dienuhi dengan bahan kimia yang berbahaya

seperti bahan pengawet, pewarna, perasa tiruan, dll.

2. Faktor pencemaran. Udara beracun akibat pencemaran asap dari kilang-kilang, kendaraan,

sementara air dicemari melalui limbah pabrik kimia, limbah rumah tangga, dll.

3. Hasil pertanian yang beracun. Penggunaan racun rumpai, racun serangga, baja kimia.

4. Gaya hidup. Diet yang tidak seimbang dan teratur, merokok, minum-minuman

keras,pemakaina obat yang mengandunng bahan kimia.

D.Efek samping detosifikasi

Saat toksin melewati pembuluh darah, tubuh memang akan memberi reaksi.

Timbullah rasa sakit kepala, mual, kembung, sembelit, pilek, flu, demama rigan,

gangguan kulit, gangguan emosi (gelisah, cemas, uring-uringan, dan sulit memusatkan

pikiran), serta kedinginan. Kadang juga disertai perubahan warna air seni dan bau nafas.

Reaksi ini sangat individual sifatnya. Pada orang tertentu reaksi ini boleh jadi tidak

muncul atau sudah terjadi pada hari pertama. Tetapi umumnya reaksi diatas baru muncul

pada hari ketiga karena pada hari ketiga tubuh tubuh mulai mengabil energi dari lemak

setelah hari pertama mengambil glukosa dari otot, dan hari kedua dari liver.

E.Toksinasi dan detoksifikasi

Toksin adalahsegala bentuk zat yang memiliki efek destruktif bagi fungsi sel dan

struktur sel tubuh. Beberapa jenis toksin bersifat fatal, dan beberapa sifat lain bersifat

lebih ringan. Toksin didefinisikan sebagai bahan kimia atau unsur berbahaya yang

dihasilkan secara alami atau tidak alami atau bahan-bahan yang tidak boleh digunakan

atau sesuatu bahan yang harus dikeluarkan tubuh.

Sumber-sumber toksin antara lain :

1. Logam berat

2. Toksikan (bagi) hati

3. Senyawa mikrobial

4. Produk urai protein

Page 10: Resensi B.indo

F.Sistem detoksifikasi tubuh

Tubuh sesungguhnya memiliki mekanisme detoksifikasi sendiri. Sistem

detoksifikasi tubuh yang utama adalah :

Kulit melalui keringat

Usus melalui feces dan cairan lambung

Ginjal melalui urin

Hati melalui proses enzimatik agar toksin bisa lebih larut dan efek toksinnya

berkurang/hilang

G.Toksin berada dalam tubuh dan luar tubuh

Toksin yang ada diluar tubuh seperti cairan pencuci, asap rokok, alat penyegar

Udara. Toksin-toksin juga dibawa oleh asap kendaraan, asap pabrik, obat, udara yang

tercemar, dan bahan kimia pertanian. Tubuh juga menghasilkan toksin ketika terjadi

proses metabolisme. Stres, diet yang kurang seimbang, dan gaya hidup tidak sehat juga

menyumbang tubuh mengandung toksin.

H.Pencernaan dan toksin

Dalam saluran pencernaan yang tidak berfungsi dengan baik, toksin dapat

terbentuk dari sisa makanan yang tidak dapat dicerna, menghasilkan sisa-sisa bahan

makanan yang dapat mengakibatkan terkumpulnya sisa-sisa bahan buangan di dalam

usus. Sisa bungan ini akan mulai membusuk, menhasilkan bakteria dan toksin. Toksin-

toksin ini akhirnya menyelinap masuk kedalam dinding usus besar dimana pembuluh

darah kapilar yang akan menyerapnya dan mengangkut sisa buangan tersebut ke seluruh

tubuh.

I.Manfaat detoksifikasi

Berat badan turun, selulit berkurang

Kadar kolesterol dan tekanan darah berkurang

Kulit lebih cantik

Meningkatkan vitalitas

Pencernaan sehat

Kesuburan meningkat

Page 11: Resensi B.indo

Sembuh dari masalah kronis

Sisteem kekebalan tubuh meningkat

Membersihkan pikiran

J.Detoksifikasi dan penyembuhan penyakit

1. Menghindari diri dari racun, alergen dan zat-zat yang tidak diinginkan dan

berlebihan masuk kedalam tubuh melalui makanan. Tindakan preventif.

2. Membantu organ pembersih dalam tubuh untuk menbuang sampah-sampah

beracun seperti sampah sisa pencernaan, lemak jahat, logam berat, dan racun-

racun lainnya. Tindakan optimalisasi.

3. Penopang di luar makanan agar kegiatan detoksifikasi dapat berjalan secara

optimal. Tindakan supporting.

K.Toksiniasi dari fast food

Mengkonsumsi makanan siap saji selama sebulan tanpa olah raga, akan

meningkatkan kadar ALT (alanine aminotransferase) dalam tingkat yang

membahayakan dan dapat menyebabkan kerusakan hati.

L.Toksinasi dari minyak jelantah

Penggunaan jelantah, atau minyak goreng yang telah digunakan lebih dari sekali

untuk menggorengadalah hal yang biasa di masyarakat.

3.2 Mendeteksi racun (toksin) dalam tubuh

A. Diagnosis toksin dalam tubuh

Pola makan

Makan secara teratur

Langkah detoksifikasi sederhana

1. Hindari makanan atau minuman mengandung zat pemanis, pewarna, pengawet.

2. Pilih makanan segar, jangan makanan olahan.

3. Pilih makanan organik.

4. Batasi daging

5. Gunakan pembersih rumah dengan bahan alami.

6. Simpan makanan di piring keramik.

7. Banyak minum air putih

Page 12: Resensi B.indo

8. Hindari gorengan.

9. Kurangi kafein

10. Kurangi penggunaan televisi dan teepon genggam

Tanda perlu detoksifikasi

1. Berkaitan dengan fungsi hati

(a) Selulit

(b) Mual setelah mengkonsumsi makanan berlemak

(c) Bertambah gemuk di perut atau kelebihan berat badan

(d) Depresi, perubahan suasana hati

(e) Alergi, asma

(f) Sakit kepala

(g) Tekanan darah tinggi

(h) Gangguan menstruasi/timbulnya menopause dini

(i) Gula darah rendah

(j) Sindroma kelelahan kronis

(k) Ketidak seimbahan hormon

(l) Ketidak suburan

(m)Nyeri di payudara

2. Berkaitan dengan pencernaan

(a) Lendir kekuningan di pagi hari

(b) Sembelit

(c) Kembung

(d) Sering buang air besar encer

(e) Susah buang air besar

B.Analisis buang racun dan bersihkan tubuh

Musuh, yaitu racun, bisa menyerang dari berbagai penjuru. Udara yang dihirup,

makanan yang dikonsumsi, air yan diminum, bahkan kosmetikyang dioleskan ke tubuh

dan wajah. Semua itu berpotensi memasukan racun ke tubuh, selain itu, tubuh sendiri

juga memproduksi racun, yaitu sisa metabolisme. Sebagian musuh tersebut dapat

ditangkis oleh perisai luar tubuh, yaitu kulit. Permukaaan kulit yang bersifat asam mampu

Page 13: Resensi B.indo

mematikan racun yang akan menyusup melalui pori-pori, akan tetapi sebagian berhasil

masuk ke tubuh melalui jalur lain. Tubuh mempunyai organ-organ yang dapat

menetralkan racun tersebut seperti hati, limfe, ginjal, dan usus besar yang bekerjasama

mengeluarkan racun dari dalam tubuh, sehingga tubuh tetap sehat.

C.Krisis Penyembuhan atau Detoksifikasi

Gejala demam atau flu.

Diare atau sebaliknya, malah mengalami sembelit.

Nyeri otot atau sendi.

Sakit kepala atau migrain.

Mual-mual atau kembung.

Lesu.

Banyak mengeluarkan riak atau lendir.

Gatal-gatal atau berjerawat.

Napas bau dan muncul lapisan tebal pada lidah.

Mudah merasa kedinginan.

Gangguan emosional.

D.Detoksifikasi kecantikan dead sea

Wajah yang cerah, awet muda, punya tubuh yang energik, pikiran yang jernih, dan daya

ingat yang tajam bisa didapatkan dengan cara detoksifikasi.

3.3 Reaksi tubuh ketika proses detoksifikasi

A. Reaksi yang mengejutkan bagi pemula

Warna urin lebih keruh dan berbau lebih tajam.

Sering buang angin dengan bau sangat menusuk.

Muncul keinginan kuat pada makanan.

Keluar banyak kotoran disertai lendir (mukus) yang cukup pekat.

Page 14: Resensi B.indo

B. Respon tubuh dan metabolismenya

Dan Tubuh tiap manusia berbeda-beda, dikarenakan metabolismenya yang

berbeda-beda, dan pastinyaa reaksi tubuh selama detoks pun berbeda. Ada beberapa

orang pusing selama detoks, ada yang agak demam, mual, dan ada yang tidak terasa sama

sekali.

C. Sehat dan awet muda dengan detoksifikasi

Banyak orang menganggap bahwa detoks bermanfaat untuk menurunkan berat

badan, sesungguhnya itu hanya merupakan efek samping dari proses tersebut. Detoks

memiliki beragam manfaat yang jauh lebih luas, antara lain membersihkan racun yang

membahayakan dan merusak sel-sel dan organ tubuh dan sistem-sistemnya secara

optimal, memberikesempatan organ tubuh terutama hati dan sistempencernaan untuk

beristirahat.

3.4. Terapi buang toksin (detoksifiksi)

A.Kiat praktis lakukan detoksifikasi

setelah bangun pagi segera minum segelas air panas yang dicampur dengansari lemon.

Kurangi konsumsi daging merah serta produk susu.

Minum jus buah-buahan atau jus sayuran.

Tingkatkan sirkulasi darah serta metabolisme dengan terapi air.

Banyak-banyaklah mengkonsumsi makanan yang bersifat alkali (basa) untuk lebih cepat

menghilangkan toksin dalam tubuh.

B.Manfaat jus tomat untuk detoksifikasi dan kecantikan

Nutrisi yang terkandung didalam buah tomat memiliki berjuta manfaat untuk

kecantikan, bahkan buah yang berwarna merah segar tersebut juga dipercaya sebagai

asupan alami untuk meningkatkan vitalitas seksual. Selain itu kandungan lainya berupa

vitamin A, C, serat, mineral, zat fitonutrien, asam folat, kalium, saponin,caumarine dan

masih banyak lagi, jika memiliki masalah wajah yang berjerawat, Tomat adalah bahan

Page 15: Resensi B.indo

alamiyang bermutu. Buah tersebut dapat melembabkan dan mengurangi kelebihan

minyak pada wajah.

C.Terapi dengan cold turkey

Detoksifikasi yang dilakukan sendiri tanpa menggunakan jenis obat-obatanyang

lain (disebut cold turkey). Bisa dilakukan di dalam rumah atau lingkungan tempat tinggal.

D.Kiat melakukan detoksifikasi alami

Puasa merupakan salah satu metode detoks alami yang paling tua, namun

berfungsi lebih baik, aman, dan efektif. Detoks puasa dapat dilakukan dengan hanya

mengkonsumsi air mineral (water fasting) dalam jumlah cukup atau bisa puladengan

kombinasi mengkonsumsi jus buah atau sayur.

E.Program detoksifiksi HPA

Program ini bertujuan untuk memantapkan kesehatan dengan pembersihantubuh

daripada toksid disamping menyediakan zat makanan yang diperlukan melalui

pengambilanherbal obatan. Organ dan sistem organ yang menjadi sasaran detoks adalah

sebagai berikut :

Detoksifikasi hati

Detoksifikasi kolon (usus)

Detoksifikasi ginjal

Detoksifikasi darah

Detoksifikasi sistem limfatik

F. Terapi dengan uap panas sauna

Mandi uap dan berpanas-panas di dalam ruangan tertutup mampu mengelurkan

racun-racun yang ada di dalam tubuh atau keringat tersebut dari keringat. Cairan

buangan tubuh atau keringat tersebut sebenarnya terdiri dari campuran air, mineral,asam

lemak, dan racun-racundi dalam tubuh.

G.Terapi dengan habbatus sauda

salah satu efek mengkonsumsi habbatus sauda adalah terjadi proses detoksifikasi

(detoks) yaitu proses pengeluaran racun atau zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh.

Pada saat terjadi proses detoksifikasi atau timbulnya berbagai gejala sebagai

reaksi atau bukti bereaksinya habbatus saudah, tindakan yang harus dilakukan adalah :

Page 16: Resensi B.indo

Tidak usah khawatir, karena hal ini adalah bukti bereaksinya/bekerjanya

habbatus sauda di dalam tubuh.

Teruskan minum habbatus sauda jangan dihentikan.

Perbanyak minum air putih.

Kurangi dosis pemakaian, misalkan dari 2x2 kapsul sehari menjadi 2x1

kapsul atau 1x2 kapsul sehari.

Konsultasikan ke orang-orang yang lebih paham tentang penggunaan

habbatus sauda atau tim konsul sehat PT Habbatus sauda internasional.

H.Terapi dengan puasa (Deoksifikasi luar dan dalam)

Puasa selama 30 hari, sekitar 90% racun-racun dalam tubuh akan terkuras keluar,

sehingga memberikan kesempatan istirahat dan pemulihan organ-organ dalam tubuh

sehingga menimbulkan efek rangsangan terhadap seluruh sel, jaringan, dan organ tubuh.

Begitu pula dapat menyehatkan bagian luar tubuh seperti kulit, rambut, kuku, dll.

I. Terapi dengan melia propolis

Untuk mengoptimalkan kerja organ-organ tubuh, ada baiknya minm suplemen

seperti melia propolis. Terbuat dari air liur lebahyang dicampur dengan damar lengket

yang dikumpulkan oleh lebah dari pucuk daun muda dan kulit pohon poplar.

Manfaat propolis bagi manusia :

Nutrisi otak dan tulang yang sangat baik untuk pertumbuhan balita dan

mencegah osteoporosis bagi manula.

Anti biotik alami karena dibuat dari bahan-bahan alami sehingga tidak

ada efek samping, sekaligus membuang racun dari dalam tubuuh

(detoksifikasi)

Memperbaiki sistem kapiler pembuluh darah yang tersumbat

Anti mutan, mencegah pembelahan sel yang tidak sempurna akibat

radikal bebas penyebab utama kanker dan tumor.

Dapat mengobati berbagai luka luar.

J.Terapi dengan 10 makanan detoksifikasi yang populer

Sayur-sayuran hijau.

Jeruk lemon.

Page 17: Resensi B.indo

Seledri air (watercress).

Bawang putih.

Teh hijau.

Brokoli.

Biji wijen.

Kubis.

Psyllium.

Buah-buahan

K.Terapi dengan brokoli dan wortel

Khasiat brokoli :

Melawan kanker usus.

Melindungi sistem kekebalan tubuh.

Mendetoksifikasi sistem tubuh yang berhubungan dengan pencernaan dan

hati.

Melindungi calon bayi dari resiko spina bifida.

Memperbaiki suasana hati.

Meningkatkan kesehatan kulit.

Khasiat wortel :

Menurunkan resiko kanker.

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Mengatasi masalah pencernaan dan saluran pernafasan.

Membantu penyenbuhan luka.

Memperkuat tulang, rambut, dan gigi.

Bermanfaat untuk wanita yang sedang menyusui.

Memperbaiki kondisi kulit.

Membuang racun dalam organ hati.

Mendorong pembentukan sel darah, serta meningkatkan kesehatan jantung

dan peredaran darah.

L.Terapi jangka pendek dan panjang

Page 18: Resensi B.indo

Program detoks dapat dilakukan jangka pendek maupun jangka panjang. Program

jangka pendek bisa dilakukan dengan diet jus 24 jam, membersihkan usus besar,

membersihkan kulit, membuang merkuri, dan menginjeksi ke dalam pembuluh darah.

Sedangkan program jangka panjangdilakukan dengan pola diet, seperti menghindari

daging, karbohidrat tinggi, atau pemanis, dan mengkonsumsi banyak sayur-sayuran,

buah-buahan atau bawang. Minum seperti air putih, jus sayuran dan buah-buahan, teh

herbal, serta meminum vitamin dan suplemen.

M.Terapi dengan aneka juice

Selama minimal tiga hari berturut-turut, setiap jam 6 pagi minum jus pepaya

yang setengah matang, sebanyak satu gelas besar, 30 menit kemudian minum jus

apel malang, sebanyak satu gelas besar.

Puasa makan-makanan lain selama minimal 3 hari 3 malam, hanya minum jus

apel, minimal 3 gelas besar dalam sehari semalam

Pada hari kedua dan selanjutnya setiap waktu makan pagi dan siang agar

diminum satusendok makan minyak zaitun.

Setelah hari ketiga selesai, hari keempat boleh ditambah dengan makan buah

apel secukupnya, jangan makan- makanan lain.

Sebaiknya dilakukan terus-menerus selama 7 hari 7 malam, nonstop.

Akan lebih baik lagi untuk memperbaiki nilai kolesterol HDL (yang baik bagi

tubuh), mulai hari kedelapan dilanjutkan meminum suplemen sunclorela dari

CNI yang mengandung banyak nutrisi omega 3 yang baik bagi tubuh, atau pil

salmon omega 3 dari nutrilite amway.

Page 19: Resensi B.indo

BAB IV

ANALISIS

4.1.Apa yang dimaksud dengan detoksifiksi ?

Buku sehat dengan detoksifikasi ini menterjemahkan Detoksifikasi (detoks)

adalah proses pengeluaran toksin atau racun yang ada dalam tubuh manusia. Toksin ini

bukan hanya ampas dari makanan yang masuk kedalam tubuh dan makanan makanan

yang tidak tercerna, tetapi juga bisa berasal dari zat makanan adtif, udara tercemar, bahan

kimia seperti pestisida, logam berat dalam makanan dan minuman yang tercemar, residu

obat-obatan farmasi, dll. Kemudian sumber lain yang saya dapatkan bahwa Detoksifikasi

(detoxification) merupakan meredeuksi sifat toksik racun, pengobatan yang ditunjukan

untuk membebaskan seseorang dari kebiasaannya ketagihan obat, mereduksi sifat toksik

bahan dengan perubahan kimia yang dirangsang oleh tubuh, menghasilkan senyawa yang

kurang beracun dan lebih mudah dikeluarkan.1

Adapun pengertian lain dari detoksifikasi yang saya dapat menurut praktisi

kesehatan yang juga corporate health trainer dr. Phaidon Lumban Toruan (2006: 5),

“pada dasarnya detoksifikasi merupakan proses alamiah tubuh untuk menetralkan atau

mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Proses detoksifikasi dalam tubuh umumnya

ditangani oleh organ hati dan ginjal.” menurut Dr. Bakri (2008: 19),” sebenarnya tubuh

manusia mempunyai kekuatan penyembuhan sendiri jika kita bisa menjaganya dengan

baik. Karena itu berbagai cara dilakukan setiap orang untuk mendapatkan kesehatan yang

murah bila kita tahu cara mendapatkannya.” Sehat secara paripurna salah satu caranya

yaitu mengeluarkan seluruh racun dari dalam tubuh. Istilah medis yang sering kita dengar

adalah detoksifikasi.Kemudian dari buku yang saya dapatkan Detoksifikasi adalah

proses pembersihansemua organ tubuh dari sampah pengganggu metabolisme

detoksifikasi harus sejalan denganperilaku gaya hidup sehat agar hasilnya

maksimal.2

4.2.Apa saja bahan makanan dan minuman yang perlu untuk detoksifikasi ?1 W.A. Newman Dorland, Kamus Kedokteran Dorland Ed.29, (Jakarta: EGC, 2000), hml. 598.2 Lanny Lingga, Gampang dan Pasti Langsing, (Jakarta: Agromedia Pustaka, 2011), hml.130.

Page 20: Resensi B.indo

Detoksifikasi secara alami bisa dilakukan dengan mengkonsumsi minuman yang

terbuat dari 2 sendok teh air perasan jeruk, sejumput chayenne pepper (banyak dijual di

supermarket), 300 ml air putih, dan 2 sendok teh sirup apel. Diminum 30 menit sebelum

sarapan, 10 menit sebelum snack pagi, 10 menit sebelum snack sore, dan 10 menit

sebelum makan malam.3

Beberapa jenis makanan ada yang harus dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu,

ada pula yang bisa dimakan sebagai sajian sehari-hari. Apa saja? Ini dia beberapa

diantaranya :

1. Kunyit

Kunyit mengandung curcumin yang berfungsi sebagai anti radang dan melawan

infeksi. Dikutip dari Glamour Magazine, dua kemampuan curcumin ini membantu

menyingkirkan kuman dan bakteri jahat, serta mempercepat pengeluaran toksin dari

tubuh. Kunyit bisa diolah menjadi bumbu berbagai masakan, seperti kari dan sup ayam

asam kuning. Sajikan bersama nasi merah agar detoksifikasi lebih maksimal.

2. Sawi Hijau

Sawi kaya akan vitamin, mineral, serat dan anti-oksidan. Sayuran renyah ini juga

mengandung kalsium dan asam lemak omega-3. Dilansir oleh iVillage, mengonsumsi

satu mangkuk sawi setiap hari akan membantu detoksifikasi tubuh, mencegah kanker,

penyakit jantung dan gangguan kesehatan serius lainnya. Ada banyak cara untuk

mengolahnya; dijadikan sup, tumis atau cukup direbus.

3. Mangga

Cukup makan satu cangkir mangga per hari, dan Anda sudah memenuhi 80%

kecukupan vitamin C, 25% vitamin A, 7% potassium dan 3 gram serat. Selain itu, buah

tropis ini juga mengandung phenol yang memiliki kemampuan menyembuhkan serta anti-

oksidan. Selain dimakan utuh, mangga juga bisa dikombinasikan dengan yoghurt, es batu

dan madu untuk menghasilkan smoothie lezat dan sehat.

3 Theresa Cheung, The Lemon Juice Diet, (Jakarta: Citra Pustaka, 2010), hml.76.

Page 21: Resensi B.indo

4. Air Kelapa Hijau

Seperti dikutip dari Times of India, air kelapa bisa mendetoks tubuh secara

natural dengan membersihkan saluran pencernaan. Air kelapa mampu melawan kuman,

virus dan bakteri. Minum air kelapa secara teratur juga bisa meningkatkan daya tahan

tubuh dan mencukupi asupan cairan dalam tubuh.

5. Jus Jeruk

Jeruk merupakan sumber utama vitamin C, yang dipercaya meningkatkan daya

tahan tubuh. Jeruk juga kaya akan flavonoid, antioksidan penting yang melindungi sistem

imun manusia dengan cara melawan kuman dan bakteri penyebab penyakit.

6. Air Putih

Menurut pakar nutrisi Dr. Poonam Rathod, air putih yang berkualitas bisa

membersihkan sistem pencernaan. Air putih bekerja menghilangkan racun dan ampas

makanan yang mungkin masih tersisa dan menumpuk dalam usus. Minum sedikitnya dua

gelas air putih setiap pagi, setelah bangun tidur.

7. Salmon

Empat ons salmon bisa memenuhi kecukupan asam lemak omega-3 setiap hari.

Nutrisi ini membantu kurangi peradangan pada tubuh, serta mengurangi risiko penyakit

jantung dan kanker. Salmon juga mengandung vitamin D dan berbagai mineral penting.4

4.3.Apa saja keuntungan detoksifikasi?

Ada pun manfaat yang bisa kita dapatkan setelah melakukan detoksifikasi adalah

sebagai berikut:

Menurunkan berat badan, salah satu efek yang bisa dirasakan adalah turunnya berat

badan, jika detoksifikasi dan hidup sehat terus berlanjut berat badana akan relatif stabil.

Jika racun dalam tubuh berkurang maka selulit (lemak yang ada dalam permukaan kulit

biasa di paha, pinggul, pantat) juga akan berkurang.

4 Andang Gunawan, Kombinasi Makanan Serasi Pola Makan untuk Langsing dan Sehat,(Jakarta: Gramedia, 2006), hml.72.

Page 22: Resensi B.indo

Menormalkan kadar kolesterol dan tekanan darah. Detoksifikasi bisa berarti mengurangi

lemak jenuh dan garam tetapi meningkatkan asupan buah dan sayuran serta asam lemak

esensial, dan akhirnya akan menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah serta

menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah agar tetap normal.

Menghaluskan kulit. Banyaknya racun dalam tubuh bisa ditandai adanya masalah di kulit.

Ada jerawat, eksim, kulit kering dan lain-lain.

Menyehatkan pencernaan, pencernaan yang penuh racun tentu tidak efisien dalam

menyerap nutrisi karena banyaknya sumbatan. Racun di pencernaan bisa bocor dan

masuk ke aliran darah. Jika ini terjadi akan timbul gejala alergi, lemah dan sakit kepala.

Detoks dapat membantu membersihkan pencernaan dari racun sehingga saluran cerna

bersih. Salah satu tanda saluran bersih adalah kebiasaan BAB lancar dan rutin setiap hari.

Meningkatkan kesuburan. Detoks merupakan cara mudah untuk meningkatkan

kesuburan.

Menyembuhkan penyakit kronis. Jika kita mengalami migrain, sembelit, dan stress tanpa

sebab yang pasti, ada baiknya kita melakukan detoks, karena bisa menjadi penyebab

berbagai gangguan kesehatan.

Meningkatkan sistem imunitas tubuh (kekebalan). Detok membuat tubuh mendapatkan

asupan nutrisi berupa vitamin dan antiiksidan yang sangat berguna untuk menjaga dan

meningkatkan sistem kekebalan tubuh.5

4.4.Bagaimana cara melakukan program detoksifikasi?

Menurut Katherine Zeratsky (2009: 85), “tubuh kita mampu melakukan sistem detoksifikasi

tanpa program yang spesifik. Menjalankan pola makan yang sehat dan membatasi paparan bahan

kimia juga bisa membantu tubuh mengeluarkan racun.”

Dalam melakukan detoksifikasi diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

Langkah 1

Periksa lemari penyimpanan makanan atau kulkas Anda. Singkirkan makanan beku,

camilan tinggi kalori dan manis, bermacam bumbu, kecap, mayonaise, makanan

kalengan, sereal, yogurt dengan pemanis, dan semua makanan kemasan siap santap

lainnya.

5 Michelle Schoffro Cook, Detoksifikasi Tubuh dalam 4 Minggu, (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2009), hml.56.

Page 23: Resensi B.indo

Langkah 2

Mulailah menyiapkan menu detoks yang terdiri dari sayuran dan buah segar,

daging tanpa lemak atau daging putih. Untuk meminimalkan paparan pestisida, antibiotik

serta hormon, konsumsi produk organik. Pilihlah beras merah, kentang atau umbi-umbian

sebagai sumber pati.

Langkah 3

Berhentilah mengonsumsi minuman berkafein dan alkohol.

Langkah 4

Batasi konsumsi gula, termasuk madu dan pemanis buatan lain yang sering

dipakai dalam produk cake dan minuman lainnya.

Langkah 5

Beralihlah pada produk pembersih yang lebih ramah lingkungan. Anda bisa

memulainya dengan membatasi penggunaan produk pembersih di rumah. Tetapkan satu

hari dalam seminggu sebagai hari bersih-bersih dan selama proses tersebut biarkan anak-

anak berada di luar rumah.

Langkah 6

Tambahkan kegiatan olahraga ringan dalam masa detoksifikasi Anda. Lakukan

yoga, tai-chi atau jalan cepat. Anda mungkin akan merasakan tubuh tidak berenergi pada

hari-hari awal melakukan detoks. Karena itu program detoks sebaiknya dilakukan saat

aktivitas

Langkah 7

Program detoks sebaiknya dilakuakn saat kesibukan dan aktifitas Anda sedang

rendah. Hindari memulai program detoks saat Anda harus melakukan perjalanan atau

sedang mengerjakan tugas penting yang menuntut konsentrasi.

Langkah 8

Page 24: Resensi B.indo

Hindari melakukan program detoks yang sifatnya ekstrem seperti hanya minum jus saja. Menurut Zeratsky (2009: 93), program detoks yang seperti itu bisa menyebabkan dehidrasi, kelelahan, mual dan pusing. Ia juga tidak menyarankan konsumsi suplemen detoks yang bertujuan membersihkan usus. Ada baiknya jika Anda berkonsultasi pada dokter sebelum memulai program detoks.

Menurut Prof. Walujo Soerjodibroto(2007: 80),” proses detoksifikasi terjadi secara

alami. Bahwa kemudian ternyata tidak semua orang sadar bagaimana caranya hidup sehat,

detoksifikasi perlu dilakukan agar toksin yang menumpuk dapat dibersihkan.”

Berikut ragam detoks yang umum dilakukan:

1. PUASA

Detoks cara ini ringan dan efektif. Berpuasa, dijelaskan Dr. Barki, memberi

kesempatan kepada organ-organ yang terlibat dalam fungsi detoksifikasi seperti hati, usus

besar, ginjal, paru-paru, dan kulit dapat beristirahat. Dengan demikian, sel-sel tubuh

leluasa melakukan metabolisme zat-zat di dalam tubuh.

Puasa biasanya dilakukan dengan cara makan selepas magrib hingga sebelum

subuh. Bisa juga puasa dilakukan dengan cara tidak mengonsumsi garam dan gula sama

sekali (nganyep), atau hanya makan rebusan umbi-umbian (ngrowot), dan lain-lain

metode.

2. FOOD DETOX

Detoks cara ini dengan menghindari makanan berlemak, seperti daging merah

atau produk olahan susu atau makanan yang terlalu asin dan manis. Kenapa? Dinyatakan

Dr. Barki, bahan pangan jenis ini dapat memperberat kerja organ pendetoks.

Biasanya detoks cara ini dilakukan dengan mengonsumsi banyak buah seperti

pepaya, nanas, apel, semangka, melon, anggur, tomat, dan wortel, notabene merupakan

sumber antioksidan tinggi, yang selain memberi zat gizi, juga berguna membuang racun.

Konsumsi lainnya adalah sayuran seperti brokoli, selada air, kacang kedelai,

kacang tanah, dan buncis. Agar optimal, sebaiknya food detox dilakukan hanya

menggunakan buah dan sayuran organik yang bebas bahan kimia.

Page 25: Resensi B.indo

Food detox, menurut Dr. Barki (2009: 32), kadang digunakan sebagai cara

menjadi langsing dengan mengurangi berat badan. Kekurangannya, food detox cenderung

menjadi sangat rendah kalori, sehingga berat badan turun cukup drastis dalam waktu

singkat. Tentu saja ini membawa risiko, yaitu kekurangan nutrisi karena jumlah kalori

yang dikurangi terlalu dramatis.

3. COLON HYDROTHERAPY

Upaya pembersihan toksin dalam tubuh bisa dilakukan dengan melakukan terapi

cuci usus (colon therapy). Terapi ini, menurut Dr. Sukarliono (2010: 77), telah lama

digunakan untuk mereka yang mengalami gangguan pencernaan dan mereka yang ingin

langsing. Namun, dalam perjalanannya, terapi cuci usus terbukti mampu meluruhkan

toksin dalam tubuh, sehingga mengembangkan fungsi organ tubuh kembali bugar.

Dr. Sukarliono percaya bahwa kesehatan tubuh berawal dari usus besar (colon)

yang sehat. Pola makan dan pola hidup tak sehat akan menyisakan kerak yang menempel

di dinding usus besar. Selama kerak dalam usus tidak dibersihkan, proses penyerapan

toksin dan partikel protein akan berlangsung terus-menerus. Toksin dan partikel protein

itulah yang akan masuk ke pembuluh darah dan membebani kerja lever sebagai pusat

metabolisme yang bekerja membongkar semua sampah. .

4. VIVARI DETOX

Detoks ini dengan hanya minum cairan berenergi secara intensif, yang diproses

dengan teknologi VQS. Prinsipnya, kata Dr. Barki, membantu memulihkan energi organ

tubuh yang terlibat dalam detoksifikasi bersama-sama dengan hidrasi optimum di level

sel. Kondisi ini memungkinkan cairan energi bekerja, bukan lagi hanya sekadar

membersihkan isi usus, tetapi sekaligus mampu mengeluarkan racun sampai ke tingkat

sel.

Vivari detox mengeluarkan racun melalui 6 lubang, tergantung di mana proses

detoksnya terjadi. Bisa dalam bentuk kotoran mata atau keluar lendir dari hidung atau

keluarnya air liur, keringat, dan air seni berlebih, maupun kotoran dan gas.

5. LIVER CLEANSING

Page 26: Resensi B.indo

Detoks ini adalah program pembersihan hati. Menurut Dr. Lucky Kartadinata

(2011: 105), hati adalah organ penting yang mempunyai fungsi utama membersihkan

racun tubuh. Bila racun tidak disaring dengan bersih oleh lever, racun tersebut bisa

merusak sel dan jaringan tubuh.

Liver cleansing adalah sebuah program kesehatan yang ditujukan untuk

meningkatkan fungsi kerja hati dan tubuh secara keseluruhan. Manfaatnya,

membersihkan parasit, memperkuat fungsi hati, mengurangi perlemakan hati, membantu

mengontrol berat badan, membersihkan hati dan kantong empedu dari batu empedu,

meningkatkann sistem pencernaan, serta meningkatkan sistem pembuangan racun tubuh.

Program pembersihan ini biasanya dilakukan dengan mengonsumsi sejumlah

herbal, ditambah makan kentang dan jus apel.

BAB V

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil karya yang telah penulis buat, detoksifikasi (detoks) adalah

proses pengeluaran toksin atau racun yang ada dalam tubuh manusia. Toksin ini bukan

hanya ampas dari makanan yang masuk kedalam tubuh dan makanan makanan yang tidak

Page 27: Resensi B.indo

tercerna, tetapi juga bisa berasal dari zat makanan adtif, udara tercemar, bahan kimia

seperti pestisida, logam berat dalam makanan dan minuman yang tercemar, residu obat-

obatan farmasi, dll. Bahkan pikiran dan emosi negatif juga merupakan racun bagi sel-sel

tubuh.

Tanda orang yang harus melakukan detoksifikasi oran tersebut akan mengalami

selulit, mual setelah mengkonsumsi makanan berlemak, bertambah gemuk di perut atau

kelebihan berat badan, depresi, perubahan suasana hati, alergi, asma, sakit kepala,

tekanan darah tinggi,gangguan menstruasi/timbulnya menopause dini, gula darah rendah,

sindroma kelelahan kronis, ketidak seimbahan hormon, ketidak suburan, nyeri di

payudara, lendir kekuningan di pagi hari, sembelit, kembung, sering buang air besar

encer, susah buang air besar.

Kebanyakan orang-orang yang melakukan detoksifikasi awalnya mempunyai

gejala-gejal seperti demam atau flu, diare atau sebaliknya malah mengalami sembelit,

nyeri otot atau sendi, sakit kepala atau migraine, mual-mual atau kembung, lesu, banyak

mengeluarkan riak atau lender, gatal-gatal atau berjerawat, napas bau dan muncul lapisan

tebal pada lidah, mudah merasa kedinginan, dan gangguan emosional.

Manfaat yang kita dapatkan setelah kita melakukan detoksifikasi adalah berat

badan turun, selulit berkurangkadar kolesterol dan tekanan darah berkurang, kulit lebih

cantik, meningkatkan vitalitas, pencernaan sehat, kesuburan meningkat, sembuh dari

masalah kronis, sisteem kekebalan tubuh meningkat, dan dapat membersihkan pikiran.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil karya tulis yang telah penulis buat, penulis menyarankan

kepada pembaca untuk melakukan detoksifikasi untuk kesehatan tubuh, yang sudah kita

ketahui bahwa perubahan zaman ini memberikan dampak negatif bagi tubuh kita.

Detoksifikasi diperlukan untuk mencegah berbagai macam penyakit dari

penyakit ringan hingga penyakit berat, dengan cara menjaga pola makanan yang baik,

Page 28: Resensi B.indo

bergizi, dan tentunya baik untuk kesehatan tubuh. Hingga kegiatan-kegiatan penunjang

detoksifikasi seperti puasa, olahraga, dll.

Untuk pelaksanaannya dibutuhkan konsistensi dalam melakukan kegiatan ini

seperti keinginan yang kuat untuk hidup sehat hingga melakuan setiap kegiatan yang

menunjang untuk melakukan detoksifikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Brown, Robin Graham dan Tony Burns. 2003. Lecture Notes Dermatologi. Jakarta: Erlangga

Cheung, Theresa. 2010. The Lemon Juice Diet. jakarta: Citra Pustaka.

Cook, Michelle Schofrro. 2009. Detoksifikasi Tubuh dalam 4 Minggu. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Dewi, Shakila. 2012. Sehat dengan Detoksifikasi. Yogyakarta: Citra Pustaka

Page 29: Resensi B.indo

Dorland, W.A. Newman. 2000. Kamus Kedokteran Dorland Ed.29. Jakarta: EGC.

Gunawan, Andang. 2006. Kombinasi Makanan Serasi Pola Makan untuk Langsing dan Sehat.

Jakarta: Gramedia

Junger, Alejandro. 2011. Clean. Jakarta: Qanita.

Kelly, Tracey. 2008. Rahasia Alami Detoks. Jakarta: Erlangga.

Selby, Anne. 2007. Makanan Berkhasiat. Jakarta: Erlangga.