resensi novel

50
NOVEL INDONESIA BEBAS Pangeran Untuk Putri Penulis : Regina Feby Penerbit : Gramedia Analisis : * Unsur intrinsik o Tema : Seorang gadis yang ingin bebas dari kutukan. o Alur : Golongan / campuran - ‘Gang Harapan nggak ada bedanya dengan kemarin.’ - ‘Dia dilahirkan dengan sebuah tugas yaitu menghapus kutukan yang menimpa seluruh keluarga Dewiva secara turun-temurun.’ - ‘Kenapa juga Putri tadi siang bisa kikuk setengah mati begitu melihat mata Alex.’ o Setting : - Rumah Putri

Upload: zakky

Post on 19-Jun-2015

2.946 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: RESENSI novel

NOVEL INDONESIA BEBAS

Pangeran Untuk Putri

Penulis : Regina Feby

Penerbit : Gramedia

Analisis :

* Unsur intrinsik

o Tema : Seorang gadis yang ingin bebas dari kutukan.

o Alur : Golongan / campuran

- ‘Gang Harapan nggak ada bedanya dengan kemarin.’

- ‘Dia dilahirkan dengan sebuah tugas yaitu menghapus kutukan

yang menimpa seluruh keluarga Dewiva secara turun-temurun.’

- ‘Kenapa juga Putri tadi siang bisa kikuk setengah mati begitu

melihat mata Alex.’

o Setting :

- Rumah Putri

‘Rumah itu terlihat seperti tidak berpenghuni, di halamannya

tidak terurus, sangat terkesan jorok.’

‘Ibu Silvan berusaha membangunkan anak semata wayangnya

yang masih saja meringkuk tidur dalam kamarnya.’

- Kampus

‘Sebelum sampai kelasnya, dia harus melewati koridor yang

selalu menjadi tempat berkumpulnya anak-anak yang terkenal

bandel.’

Page 2: RESENSI novel

- Bioskop

‘Saat mereka tiba di lantai tiga tempat ngantri karcis bioskop’

- Mobil

‘Tapi mesin mobil belum juga Alex nyalakan karena keasyikan

ngobrol.’

o Penokohan / watak :

- Putri : Gadis berumur 17 tahun, keturunan ke-1313 Dewiva.

Dekil, tidak punya teman selain Haris. Tetapi setelah mengikuti

ide dari Haris, penampilannya berubah. Semua itu demi

menghilangkan kutukan.

- Haris : Seorang pria, sangat senang berteman dengan Putri,

sampai akhirnya jatuh cinta pada Putri.

- Alex : Seorang pria keturunan ke-1313 Dewa Arius. Sombong,

selalu menekankan kerapihan dan kebersihan. Melihat

perempuan bukan dari fisiknya tetapi hatinya.

- Tessa : Gadis yang modis, selalu mengikuti tren walaupun

terkadang tidak cocok. Sangat menyukai Alex. Sangat benci

pada Putri.

- Dewiva : Dewi tercantik yang ada di negeri Khayangan.

Menolak cinta Dewa Arius dengan sangat kasar yaitu dengan

membuat gambar kecoak.

- Dewa Arius : Seorang Dewa yang sangat menyukai Dewiva,

baik dan juga sangat menghargai perempuan. Tidak tampan dan

berkulit coklat .

Page 3: RESENSI novel

o Sinopsis :

Dahulu, di negeri Khayangan, hiduplah para Dewa dan Dewi.

Adalah Dewiva, seorang dewi paling cantik di negeri itu.

Kecantikannya membuat seorang Dewa Arius jatuh cinta padanya.

Namun Dewiva menolak rasa cinta itu dengan sangat kasar yaitu

membuat gambar kecoak yang dimaksudkan untuk menyindir Dewa

Arius yang memiliki fisik yang jelek. Kulit coklat yang membuatnya

terkesan dekil. “Jelek, bau dan dimusuhi semua orang” begitulah kata

Dewiva. Merasa tersakiti hatinya, Dewa Arius melaporkan perbuatan

Dewiva ke Dewan Dewa Tertinggi. Mendengar hal itu, para Dewa

langsung mengutuk seluruh keturunan Dewiva menjadi kecoak.

Putri, 17 tahun, merupakan turunan ke-1313 keluarga Dewiva.

Ayah dan ibunya menjadi manusia yang bisa bertransformasi menjadi

kecoak bila melihat kucing dan sampah. Putri memiliki tugas yang

berat, yaitu harus menghapus kutukan itu dengan cara membuat

keturunan ke-1313 Dewa Arius jatuh cinta padanya lalu menciumnya.

Sayangnya, manusia itu adalah Alex. Super rapih, tampan,

super bersih dan segalanya. Putri merasa keberatan dengan tugasnya.

Tessa, orang yang selalu mengikuti tren yang selalu manis kalau dekat

dengan Alex saja dicuekin sama Alex, apalagi Putri yang super dekil.

Begitulah yang ada di pikiran Putri. Namun untung saja ada Haris,

satu-satunya teman baik Putri di kampus yang selalu mau

menolongnya.

Haris mengeluarkan berbagai macam ide agar Alex melirik

Putri, dari mulai mengubah penampilan Putri sampai gotong royong

membersihkan rumah Putri dilakukan Haris. Sampai pada akhirnya

Alex menjadi pacar Putri. Haris baru menyadari bahwa ia cinta pada

Page 4: RESENSI novel

Putri tapi membiarkan Putri bahagia dengan Alex. Haris cemburu

sampai mabuk dan menceritakan masalah Putri pada Tessa. Akhirnya

Putri sadar bahwa sebenarnya cinta sejatinya adalah Haris. Putri

memutuskan hubungannya dengan Alex, padahal lima hari lagi

merupakan hari ulang tahunnya yang ke-18, yang berarti Putri tidak

berhasil menjalankan tugasnya dan tidak akan bisa menikah dengan

manusia biasa yang akan membuatnya mati kalau hal itu sampai

terjadi.

Lalu Alex mengetahui kisah bahwa ia adalah keturunan Dewa

Arius, satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan Putri dari

kutukan. Pada malam saat umur Putri yang tinggal beberapa jam lagi

berumur 18 tahun, Alex ingin memberikan kejutan pada Putri. Pada

akhirnya ia mencuim Putri.Putri dan seluruh keluarga Dewiva pun

bebas dari kutukan.

Putri menjelaskan pada Alex bahwa cinta sejatinya adalah

Haris. Alex mengerti dan membiarkan Putri pergi untuk menemui

Haris. Esoknya Haris menyatakan perasaan yang sebenarnya pada

Putri bahwa ia mencintai Putri apa adanya. Lalu Putri resmi menjadi

pacar Haris dan terbebas dari kutukan untuk selama-lamanya. Di

malam yang sama Tessa juga resmi menjadi pacar Alex. Dan mereka

berempat hidup bahagia selamanya.

o Amanat : Jika kita tidak suka pada seseorang, hendaknya

janganlah kita menyindirnya dengan menyakiti hatinya .

* Unsur ekstrinsik

o Nilai moral :

Page 5: RESENSI novel

Nilai yang terkandung dalam novel ini adalah nilai moral yang

mengajarkan kita untuk tidak menyakiti perasaan orang lain.

NOVEL TERJEMAHAN

Harry Potter and The Chamberof Secret

(Harry Potter dan Kamar Rahasia)Penulis : J.K RowlingPenerbit : GramediaPenerjemah : Listiana SrisantiAnalisis :* Unsur intrinsik

o Tema : Harry potter memecahkan misteri yang ada di dalam kamar rahasia.o Alur : Golongan / campuran

- ‘Bekas luka ini satu-satunya petunjuk akan masa lalu Harry yang misterius, alasan mengapa ia ditinggalkan di depan pintu rumah keluarga Dursley sebelas tahun yang lalu.’

- ‘Ada pemborong kaya dan istrinya yang akan datang untuk makan malam di rumah keluarga Dursley besok.’

o Setting : - Rumah keluarga Dursley : * Meja makan

* Kamar harry * Kebun

- The Burrow- Diagon Alley : * Toko Borgin and Burkes

* Toko Flourish and Blotts - Stasiun King’s Cross - Kastil Hogwarts : * Menara Gryffindor

* Kantor Dumbledore * Perpustakaan * Rumah Hagrid * Rumah kaca * Kamar rahasia * Toilet perempuan * Rumah sakit

Page 6: RESENSI novel

o Penokohan / watak :- Harry Potter : Merupakan tokoh utama dalam cerita ini,

mempunyai badan yang kurus dan memakai kacamata, ciri

khasnya adalah adanya luka seperti bekas petir di dahinya.

Harry memiliki warna kulit yang putih, berambut pirang

kecoklatan. Si tokoh mempunyai sifat yang berani dan patuh

pada aturan. Bisa berbicara pada ular.

- Hermione Granger : Teman sebaya Harry. Memiliki ciri – ciri

rambut ikal yang panjang dan pirang kecoklatan, hidung

mancung, berkulit putih. Orang tua tokoh ini adalah muggle,

yang membuat ia merupakan keturunan campuran. Draco

Malfoy dan teman-temannya selau menyebutnya Darah-

Lumpur, karena status orang tuanya tersebut. Cara berbicara si

tokoh santun, berdasarkan pemikiran panjang, seperti ilmuwan.

Sifat tokoh ini adalah pengertian, rajin, taat, tidak mau mencari

masalah, terkadang sangat keras kepala jika beradu pendapat.

- Ronald Weasley : Ron adalah salah satu teman baik Harry. Ciri

– cirinya adalah rambut lurus pendek berwarna merah, rambut

belah samping, hidung mancung, mempunyai tinggi yang sudah

sedikit melebihi Harry. Dalam berbicara, Ron tidak berani

mengemukakan pendapat, takut berbicara pada orang lain,

pemalu, penakut, tidak percaya diri, ceroboh, mental yang

gampang drop.

- Vernon Dursley : Seorang pria muggle yang berusia sekitar 40

tahunan, memiliki tubuh yang gendut gempal, berkulit putih

khas Eropa, berambut pirang. Seorang muggle, paman Harry.

Page 7: RESENSI novel

Sifatnya adalah tidak peduli sekitarnya, bahkan berusah merasa

tidak bersalah dan tidak tahu apa-apa yang diakibatkannya

sendiri, tidak berperasaan kepada Harry, sombong, penakut, sok

kejam untuk menutupi ketakutannya. Dia juga tidak suka jika

ada burung hantu mengirim surat ke rumahnya. Keluarga ini

merupakan satu-satunya keluarga muggle yang mengetahui

keberadaan dunia sihir, namun mereka tidak berani

mengumbarnya, karena akan mendapat masalah, baik dari

tetangga, maupun penyihir.

- Petunia : Bibi Petunia adalah seorang istri dari Paman Vernon.

Muggle, memiliki tubuh yang kecil, kurus dan pendek. Warna

kulit yang dimilikinya adalah putih yang umum pada

kebanyakan orang Eropa. Adiknya adalah penyihir, yaitu ibu

Harry sendiri. Cara Ia berbicara hampir sedikit sama dengan

suaminya, Vernon hanya ia sedikit lebih memperhatikan Harry.

- Dudley Dursley : Anak Vernon dan Petunia serta merupakan

sepupu dari Harry Potter. Seorang muggle. Berbadan gendut

gempal, berambut pirang, berkulit putih. Cara si tokoh

berbusana meniru Vernon yang berusaha tampil berwibawa

tetapi cara berbicara yang tidak santun, bahkan ia dicap sebagai

anak paling bodoh di sekolahnya. Sifat tokoh rakus, penakut

tetapi sok pemberani.

- Albus Dumbledore : Kepala sekolah Hogwarts, Ia adalah

seorang pria yang tua. Beliau mempunyai rambut dan jenggot

panjang berwarna putih, pria ini berkacamata bulan separuh.

Cara berbusana tokoh ini sangat mencerminkan kewibawaan

yang sangat besar pada dirinya. Selain sebagai kepala sekolah,

Page 8: RESENSI novel

ia juga sangat pandai berbicara soal hukum, bahkan ia dapat

menang jika ada debat hukumTokoh ini dalam berbicara pada

lawan bicaranya sangat santun terkesan mendalam. Ia orang

yang sangat baik, tenang, sabar, terbuka, tidak pendendam. Dia

merupakan penyihir yang paling ditakuti Voldemort.

- George Weasley : George adalah abang dari tokoh Ron dan

mempunyai saudara kembar yang benama Fred Weasley. Ciri -

ciri tokoh ini tinggi, kurus bergaris muka yang hampir sama

dengan Ron, hidung mancung, rambut merah dan sisir samping.

Cara Ia berbicara bersahabat, suara riang, berani mengatakan

yang benar. Sifat tokoh adalah jahil, riang, setia kawan, suka

melakukan hal – hal yang konyol.

- Fred Weasley : Kembaran George, memiliki ciri tubuh yang

sama dengan kembarnya George Weasley. Cara berbicaranya

pun hampir sama. Sifat – sifatnya pun sama dengan kembarnya.

- Arthur Weasley : Ayah dari Ron, George, Fred, Ginny, Percy,

dan Bill. Ciri tubuh tokoh adalah rambut merah, berkulit putih.

Cara berbicara tokoh hangat dan tidak monoton. Sifat tokoh

adalah bijaksana, tegas, tidak kasar.

- Mrs. Weasley : Istri dari Mr. Weasley, Dia sering dipanggil

dengan nama aslinya, Molly. Ciri tokoh ini adalah rambut

sebahu, ikal dan pirang, kulit putih, hidung mancung, bertubuh

sedang. Sifat tokoh sering khawatir, perasaan yang sensitif,

terkadang tidak dapat mengendalikan emosi. Sangat

menyayangi Harry seperti anaknya sendiri.

Page 9: RESENSI novel

- Rubeus Hagrid : Guru kesayangan Harry, mempunyai ciri yang

mencolok dibanding guru – guru yang lain yaitu, badan besar

karena keturunan setengah raksasa, rambut keriting.

- Cara berbicaranya sangat bergetar karena besarnya volume

suara. Sifat tokoh ini adalah tangguh, kuat, patuh, sabar.

- Minerva McGonnagal : Guru perempuan yang berumur sekitar

60 tahunan ini adalah kepala asrama Griffindor. Ciri – ciri

tokoh ini adalah wanita tua dengan suara melengking, rambut

pirang, tinggi. Cara berbusana tokoh ini mencirikan guru

Transfigurasi yang misterius. Cara berbicara tokoh ini

melengking dan halus tanpa dibuat – buat. Sifat tokoh ini ; baik,

bijaksana, pengertian, pelindung, keibuan yang tampak dari si

tokoh.

- Draco Malfoy : Pemeran antagonis dalam cerita Harry Potter,

berumur sama dengan Harry dan duduk di tingkat yang sama

pula dalam Hogwarts. Ciri tokoh ini adalah kurus tinggi, rambut

pirang dan belah tengah, kulit yang putih. Cara berbicara tokoh

ini memancing amarah lawan bicaranya dan sangat

menjengkelkan. Tokoh ini jahat, usil, sering meremehkan orang

lain.

- Severus Snape : Kepala asrama Slytherin yang sekaligus guru

ramuan Hogwarts. Ciri – ciri tokoh ini tinggi, berwajah kelam,

rambut hitam mengkilat yang disisir belah tengah. Dia dulunya

sering dikerjai oleh James dan Sirius yang membuat ia sangat

membenci mereka. Karena kebencian itu, ia pun sangat

membenci Harry karena ia merupakan anak James. Tokoh ini

dalam berbicara mengeluarkan suara yang tajam, ketika

Page 10: RESENSI novel

berbicara tidak mengangkat bibirnya. Sifat tokoh; pendiam,

kejam, sombong, pendendam, tetapi sebenarnya ia sangat setia

terutama pada Dumbledore.

- Ginny Weasley : Tokoh perempuan yang setingkat di bawah

Harry. Merupakan adik Ron. Memiliki rambut merah dan

sifatnya pemalu. Dialah yang menemukan buku harian Tom

Riddle.

- Lord Voldemort : Tokoh Antagonis Utama yang menjadi lawan

terbesar Harry dalam cerita Harry Potter. Belum memiliki tubuh

karena hancur pada saat menyerang Harry sebelas tahun yang

lalu. Cara berbicara tokoh ini misterius yang dipenuhi suasana

murka. Sifat – sifat tokoh ini jahat, pendendam, tak

berperasaan. Dia adalah pro darah-murni.

- Tom Riddle : Voldemort sewaktu remaja yang memorinya

tersimpan dalam buku harian.

- Neville Longbottom : Teman satu angkatan dengan Harry. Ciri

darinya adalah rambut yang selalu tertata rapi, mempunyai gigi

tengah yang besar seperti kelinci. Cara berbicara dari tokoh ini

adalah penuh dengan putus asa. Sifat tokoh adalah; takut, dan

kurang percaya diri.

o Sinopsis :

Harry Potter menghabiskan liburan tahun pertama sekolahnya

bersama bibinya Petunia, paman Vernon, dan sepupunya Dudley

Dursley di Private Drive No.4. Ia tidak senang karena ia merindukan

sekolahnya(Sekolah Sihir Hogwarts), temannya-Ronald Weasley dan

Hermione Granger. Ia membenci paman, bibi, dan sepupunya seperti

mereka membenci Harry. Suatu hari, ia mendapat peringatan agar

Page 11: RESENSI novel

tidak kembali ke sekolah di tahun keduanya oleh peri rumah bernama

Dobby. Harry tidak menghiraukan itu tetapi si peri melakukan segala

cara agar Harry tidak pergi ke sekolah, bahkan saat Harry sudah

kembali bersekolah, Dobby melukai Harry saat pertandingan

Quidditch(sebuah permainan menggunakan sapu terbang) agar Harry

pulang ke rumahnya. Alasannya jelas diketahui Harry setelah hal-hal

aneh terjadi di Hogwarts. Ia sering mendengar seseorang berbicara

tentang hasrat untuk membunuh. Kamar rahasia telah dibuka lagi.

Menurut legenda, salah satu pendiri sekolah-Salazar Slytherin yang

tidak sependapat dengan ketiga pendiri lainnya mengenai pelajar

muggle (darah lumpur atau pelajar bukan keturunan penyihir)

membuat sebuah kamar yang berisi sebuah monster untuk menghabisi

para darah lumpur di sekolah. Lima puluh tahun yang lalu kamar itu

pernah terbuka dan seorang gadis meninggal. Sekarang, beberapa

pelajar ditemukan dalam keadaan membatu. Seekor kucing dan

sebuah hantu juga ditemukan dalam keadaan yang sama. Untuk

memperburuk masalah itu, seorang keturunan Slytherin menulis

ancaman di depan kamar mandi perempuan yang rusak bertahun-

tahun karena hantu Myrtle Merana. Harry dan teman-temannya

mencurigai Draco Malfoy-seorang pelajar dari asrama Slytherin yang

kelihatan sangat senang atas insiden ini.

Tetapi Harry menemukan sebuah buku harian di kamar mandi

Myrtle. Buku itu sangat misterius karena saat ditulisi oleh Harry, buku

itu menjawabnya dengan tulisan si pemilik buku sebelumnya.

Ternyata buku harian itu milik Tom Riddle-seorang pelajar lima puluh

tahun yang lalu, ia membawa Harry ke masa lampau, waktu di mana

kamar rahasia pernah terbuka. Ia melihat Hagrid dituduh sebagai

Page 12: RESENSI novel

penyebab kejadian itu dan dikeluarkan dari sekolah(ia tetap diijinkan

Albus Dumbledore untuk tinggal di Hogwarts). Riddle lah yang

menangkap Hagrid dan seekor bayi laba-laba raksasa yang tinggal di

hutan terlarang. Sekarang hal menjadi sangat sulit karena departemen

pendidikan memutuskan untuk mencabut Dumbledore dari jabatannya

sebagai kepala sekolah dan memasukkan Hagrid ke Azkaban-sebuah

penjara untuk penyihir. Pada waktu yang sama, Harry dan teman-

teman mencoba mencari jawaban dari misteri ini. Hermione mencari

segala petunjuk di perpustakaan. Tetapi ia juga ditemukan dalam

keadaan membatu dengan sebuah kertas di genggaman tangannya

yang berisi semua jawaban dari misteri ini.

Monster yang tinggal di dalam kamar rahasia adalah Basilisk-

seekor ular raksasa yang paling beracun dan sorotan matanya dapat

membunuh seseorang. Harry mengerti bahwa tidak ada yang mati

dalam kejadian ini karena tidak ada yang melakukan kontak mata

dengan si ular dan ternyata pintu menuju kamar rahasia berada di

kamar mandi Myrtle. Suara-suara misterius yang sering ia dengar

akhir-akhir ini adalah suara Basilisk dan ia dapat mendengarnya

karena ternyata ia adalah seorang parselmouth -seseorang yang

berbicara bahasa ular. Ginny Weasley(adik Ron) dibawa ke kamar

rahasia oleh seorang keturunan Slytherin. Harry dan Ron pergi ke

kamar itu untuk menyelamatkan Ginny dan Harry menemukan Tom

Riddle di sana. Ternyata ia adalah LORD VOLDEMORT yang

''menggunakan'' Ginny untuk mengeluarkan Basilisk. Ia menyerap

jiwa Ginny untuk menjadikan ia hidup kembali dan Ginny akan mati.

Ia mengeluarkan Basilisk untuk melawan Harry. Dengan pedang

GRIFFINDOR yang dibawa oleh Fawkes-burung phoenix milik

Page 13: RESENSI novel

Dumbledore, Harry membunuh monster itu lalu ia menghancurkan

buku harian Riddle dengan menancapkan taring Basilisk ke dalamnya.

Riddle telah pergi dan Ginny terselamatkan. Ramuan untuk mereka

yang membatu telah selesai dibuat oleh para guru Hogwarts dan

mereka kembali normal. Dumbledore kemali menjadi kepala sekolah

dan Hagrid dibebaskan dari penjara. Lucius Malfoy(ayah Draco)

bersama Dobby yang ternyata adalah peri rumahnya mengunjungi

Dumbledore(peri rumah melayani sebuah keluarga sampai mereka

diberikan sebuah pakaian yang berarti simbol kebebasan bagi

mereka). Ternyata Lucius lah yang memasukkan buku harian Riddle

ke dalam tas sekolah Ginny. Harry memperdaya Lucius untuk

membebaskan Dobby karena ia sangat kejam kepada Dobby. Akhir

cerita, sekali lagi semua masalah diselesaikan oleh Harry Potter dan

semua senang karena ujian ditunda sebagai hadiah dari sekolah.

* Unsur ekstrinsik

o Nilai Agama

Nilai agama yang terkandung dalam cerita adalah nilai agama Kristen

maupun yang Khatolik, terbukti dari adanya hari raya Natal dan hari

besar lainnya yang tergambar melalui deskripsi latar belakang tempat

yang bersalju yang terjadi sekali dalam setahun.

o Nilai Budaya

Nilai budaya yang terkandung dari dalam cerita novel ini adalah

Budaya Eropa atau tepatnya Inggris yang tatanan bahasa dan cara

berbahasa yang lembut dan sopan.

Page 14: RESENSI novel

NOVEL SASTRA ( 1 )

Panji Semirang

Penulis : S. Sastrawinata

Penerbit : Balai Pustaka

Analisis :

* Unsur intrinsik

o Tema : Seorang putri kerajaan yang ingin mencari kebahagiaan.

o Alur : Golongan / campuran

- ‘Namun sudahlah menjadi adat hidup manusia tak pernah puas

dengan apa yang sudah ada, suka dan duka silih berganti

meninggalkan singgasana hidup.’

- ‘Malam itu, selesai upacara nikah, hati kakanda sangat kecewa

dan marah.’

o Setting :

- Taman Banjaransari

‘Lalu bercengkrama di taman Banjaransari, menghirup udara

bersih dan segar.’

- Kerajaan Daha

‘Pintu gerbang kerajaan Daha semakin jelas kelihatan, akhirnya

para utusan berhenti di tempat perbatasan.’

Page 15: RESENSI novel

- Alun-alun

‘Dalam tempo singkat, alun-alun sudah penuh orang yang

hendak menonton perang tanding itu.’

- Gagelang

‘Setelah memberikan restu, Biku Gandasari mengizinkan

Cendera Kirana berangkat menuju Gagelang.’

o Penokohan / watak :

- Putri Cendera Kirana : Seorang putri yang merupakan anak dari

permaisuri Raja Daha. Cantik, baik, sifatnya sesuai dengan

parasnya yang lemah lembut. Namun sayangnya perasaannya

tertekan akibat ibunya meninggal dunia. Dalam mencari

kebahagiaannya, dia menyamar menjadi Panji semirang.

- Panji Inu Kertapati : Seorang pangeran pewaris tunggal

kerajaan Kuripan. Tunangan Cendera Kirana. Gagah, sopan

baik dan mau berkorban demi orang yang dicintainya.

- Galuh Ajeng : Seorang putri yang merupakan anak dari selir

Raja Daha, Paduka Liku. Dengki hati, tidak suka melihat

Cendera Kirana bahagia.

- Panji Semirang : Penyamaran dari Cendera Kirana. Seorang

raja yang baik, bijaksana dan dikagumi rakyatnya.

- Warga Asmara ; Penyamaran kedua dari Cendera kirana.

Pemain gambuh yang disukai banyak oaring karena

permainannya yang bagus dan juga kemolekan wajahnya.

- Paduka Liku : Ibu dari Galuh Ajeng. Merupakan selir yang

selalu membuat Raja Daha lupa akan segalanya apalagi setelah

Page 16: RESENSI novel

dia memakai sihir. Dia juga yang telah membunuh ibu Cendera

Kirana.

- Mahadewi : Merupakan selir pertama Raja Daha. Baik, bijak

selalu setia menemani Cendera Kirana, dan akhirnya dijadikan

permaisuri oleh Raja Daha.

o Sinopsis :

Harus mengalami nasib mengenaskan dengan ditinggal ibu sejak kecil

hingga tinggal bersama Daha ayah kandungnya yang telah menikah lagi,

Kirana tumbunuh menjadi gadis yang lembut dan disukai lingkungan

sekitarnya.

Melihat itu, ibu tirinya yang bernama Paduka Liku merasa tidak

senang. Apalagi selain Kirana lebih disukai daripada Ajeng, sang putri

ternyata juga menyukai pria yang sama dengan Kirana yaitu Inu

Kertapati dari kerajaan Kuripan.

Perhatian Inu yang begitu besar terhadap Kirana membuat Ajeng iri

dan dengki, ia berusaha merebut pemberian pria itu. Ajeng selalu dibela

oleh ibunya, sementara Sang Raja Daha seolah dibutakan oleh jampi-

jampi sang istri.

Puncaknya terjadi saat Kirana menolak memberikan boneka emas

yang diberikan Inu. Tetapi Galuh Ajeng keras kepala. Hal ini membuat

Sang Raja marah kepada Kirana.Pemandangan itu membuat Paduka Liku

dan Ajeng bersuka cita karena tidak cuma menampar, Raja Daha juga

Page 17: RESENSI novel

menggunting rambut Kirana yang dianggap tidak pantas berambut

panjang seperti gadis lain yang lembut dan baik hati.

Dengan hati yang hancur, Kirana pergi meninggalkan istana bersama

para pengasuhnya serta Mahadewi. Akhirnya mereka sampai di sebuah

hutan perbatasan antara Daha dan Kuripan. Dia membangun kerajaan

baru, Kirana mengubah namanya menjadi Panji Semirang. Panji dikenal

sebagai raja yang baik, molek dan bijaksana serta halus tutur katanya.

Namun setelah ia mencapai kejayaan, ia merasa kesepian dan langsung

menemui pertapa sakti. Pertapa itu menyarankan agar ia memotong

rambutnya dan mengubah namanya menjadi Gambuh Warga Asmara.

Warga Asmara adalah pemain Gambuh. Ia beserta pengikutnya

berangkat menuju Gagelang. Dengan demikian ia meneruskan hidupnya

berkelana, bertualang demi mencari kebahagiaan. Setelah sampai di

ibukota Gagelang, orang –oarang ramai membicarakan tentang Gambuh

yang ia bawakan. Para menteri, temanggung, dan semuanya kagum pada

keelokan paras Gambuh Warga Asmara. Dan pada saat itu pula Raden

Inu Kertapati ingin melihat rombongan pemain gambuh tersebut. Raden

Inu pun terkagum-kagum pada Gambuh Warga Asmara dan menyuruh

para pemain itu untuk singgah di istana Gagelang sebagai tamu.

Pada malam harinya, mata Raden Inu Kertapati tercengan melihat

Warga Asmara menimbang-nimbang boneka emas. Hatinya menyatakan

keyakinan bahwa Warga Asmara tidak lain adalah Cendera Kirana yang

selama ini dicarinya.

Page 18: RESENSI novel

Lalu, Raden Inu membawa Cendera Kirana menghadap Raja

Gagelang. Raja Gagelang pun bahagia atas bertemunya Raden Inu dan

Cendera Kirana. Kemudian mereka berdua kembali ke negeri Kuripan ,

Menikah dan hidup bahagia selamanya.

o Amanat : Jadi orang janganlah suka iri hati, sebaliknya harus

sabar dan ikhlas pasti akan mendapatkan yang lebih baik seperti sifat

Cendera Kirana (tokoh utama di novel ini).

Page 19: RESENSI novel

NOVEL SASTRA ( 2 )

LAYAR TERKEMBANG

Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana

Penerbit : Balai Pustaka

Tebal Buku : 166 Halaman

Analisis :

* Unsur intrinsik :

o Tema : Perjuangan Wanita Indonesia

o Alur : Golongan / campuran

- ‘Dalam sepuluh hari, ia telah lima kali datang ke rumah

R.Wiriaatmaja. Setiap pagi ia menunggu Maria di depan

Alaidruslaan dan dari sana mereka bersama-sama pergi ke

sekolah.”

- ‘Tak berapa lama datanglah Wiriaatmaja menghampiri mereka.’

o Setting :

1) Gedung Akuarium di Pasar Ikan,

- ‘Pada hari minggu, kedua bersaudara itu pergi melihat-lihat

akuarium di pasar ikan.'

2) Gang Heubeur

Page 20: RESENSI novel

- ‘Di jalan Gang Heuber turun seorang anak muda dari sepeda, ia

adalah Yusuf.’

3) Rumah Wiriaatmaja,

- ‘Dalam sepuluh hari, ia telah lima kali datang ke rumah

R.Wiriaatmaja.’

4) Mertapura di Kalimantan Selatan,

- ‘Selama di Mertapura Yusuf berkirim-kiriman surat dengan

Maria.

5) Gedung Permufakatan.

- ‘Dinding Gedung Permufakatan berat berhias daun kelapa dan

daun beringin, disela-sela kertas merah putih.’

o Penokohan / watak :

- Maria : Anak Raden Wiriaatmaja, seseorang yang mudah

kagum,mudah memuji dan memuja,lincah dan periang.

- Tuti : Anak Raden Wiriaatmaja, seseorang yang aktif dalam

berbagai kegiatan wanita,selalu serius,jarang memuji,pandai dan

cakap dalam mengerjakan sesuatu.

- Yusuf : Putra Demang Munaf di Mertapura, seseorang mahasiswa

kedokteran yang pandai dan baik hati.

- Wiriaatmaja : Ayah dari Maria dan Tuti, seorang yang memegang

teguh agama,baik hati dan penyayang.

- Partadiharja : Adik Ipar Wiriaatmaja, seseorang yang baik hati,

teguh pendirian dan peduli antar sesama.

- Saleh : Adik Partadiharja, seorang lulusan sarjana yang sangat

Page 21: RESENSI novel

peduli akan alam sehingga ia mengabdikan diri sebagai seorang

petani.

- Rukamah : Sepupu Tuti dan Maria, seseorang yang baik hati dan

suka bercanda.

- Ratna : Istri saleh, Seorang petani yang pandai dan baik hati.

- Juru Rawat : Seorang yang baik hati.

o Sinopsis :

Roman Layar Terkembang menceritakan perjuangan wanita Indonesia

beserta cita-citanya. Dua gadis bersaudara memiliki perangai yang berbeda.

Maria adalah seorang dara yang lincah dan periang, sedang Tuti selalu serius

dan aktif dalam kegiatan wanita. Maria memiliki badan yang ramping, ia

baru berusia dua puluh tahun dan sekolah di H.B.S Carpentier Alting

Stichting kelas penghabisan. Tuti adalah kakak dari Maria, badannya tegak

dan agak gemuk. Ia telah berusia dua puluh lima tahun dan menjadi guru di

Sekolah H.I.S Arjuna di Petojo. Mereka adalah anak Raden Wiriaatmaja ,

mantan wedana di daerah Banten dan ketika pensiun pindah ke Jakarta.

Pada hari minggu, kedua bersaudara itu pergi melihat-lihat akuarium

di pasar ikan. Ketika sampai di tempat tujuan, Maria kagum melihat ikan-

ikan yang indah permai. Maria adalah seseorang yang mudah kagum, yang

mudah memuji dan memuja. Ia cepat mengungkapkan perasaannya, baik

perasaan senang maupun sedih. Berbeda dengan kakaknya, Tuti bukan

seorang yang mudah kagum dan heran melihat sesuatu. Keinsafannya akan

harga dirinya amat besar. Ia merasa pandai dan cakap dalam mengerjakan

sesuatu yang ingin dicapainya. Segala sesuatu diukurnya dengan

kecakapannya sendiri, oleh karena itu ia jarang memuji.

Page 22: RESENSI novel

Perbedaab sifat dan tingkah laku yang seperti siang dan malam itu tidak

mengganggu tali ikatan persaudaraan mereka. Ibu mereka telah meninggal

dua tahun yang lalu, sehingga mereka tinggal bertiga dengan ayah mereka.

Setelah beberapa lama mereka asyik melihat-lihat ikan lalu keluarlah

mereka. Ketika daun pintu yang besar dibuka oleh mereka, terlihat laki-laki

muda mengangkat kepalanya melihat kearah mereka. Beberapa lama gadis

itu berjalan-jalan di beranda akuarium mengamatiikan-ikan yang aneh yang

tersimpan dalam kaca dan botol. Mereka akhirnya berjalan menuju tempat

sepeda mereka masing-masing. Ketika itu, keluarlah pemuda dari dalam dan

menghampiri kedua gadis itu sebab sepedanya terletak dekat dengan sepeda

mereka. Akhirnya mereka berkenalan dengan pemuda tersebut yang ternyata

bernama Yusuf.

Yusuf adalah Putra Demang Munaf di Mertapura di Kalimantan

Selatan. Yusuf adalah seorang mahasiswa kedokteran,yang pada masa lalu

dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Ia tinggal bersama

saudaranya yang tinggal di Sawah Besar di Daerah Jawa. Sejak perkenalan

itu, Yusuf tidak berhenti-hentinya memikirkan Tuti dan Maria. Namun yang

lebih ia pikirkan adalah Maria. Maria telah menarik hatinya. Muka Maria

lebih berseri-seri, matanya menyinarkan kegirangan hidup dan bibirnya

senantiasa tersenyum.

Di jalan Gang Heuber turun seorang anak muda dari sepeda, ia adalah

Yusuf. Dalam sepuluh hari, ia telah lima kali datang ke rumah

R.Wiriaatmaja. Setiap pagi ia menunggu Maria di depan Alaidruslaan dan

dari sana mereka bersama-sama pergi ke sekolah. Tuti dan Ayahnya merasa

bahwa Maria dan Yusuf sedang jatuh cinta.

Yusuf berkunjung ke rumah wiriaatmaja. Kedatangannya disambut dengan

lemah lembut dan hormat. Setelah meletakan sepedanya, Yusuf duduk

Page 23: RESENSI novel

bersama Tuti dan Maria. Tidak berapa lama mereka berbincang-bincang,

kemudian terlihat seorang laki-laki yang kira-kira tiga puluh lima tahun

usianya turun dari delman dan masuk ke pekarangan menuju ke meja tempat

ketiga anak muda itu duduk. Ternyata yang datang adalah Parta. Ia adalah

adik ipar dari Wiriaatmaja. Lalu ia pun duduk bersama mereka. Tak berapa

lama datanglah Wiriaatmaja menghampiri mereka. Wiriaatmaja terlihat

sangat bahagia menyambut kedatangan iparnya itu. Merekapun berbincang-

bincang, didalam perbincangannya Partadiharja mengeluh tentang adiknya

yang bernama saleh yang bekerja di kantor justisi sebagai ajun komis yang

gajinya lumayan besar, tiba-tiba mengundurkan diri tanpa alas an yang jelas

dan tanpa sepengetahuan famili terlebih dahulu. Tuti memberikan pendapat

yang berbeda dari sudut pandang yang berbeda pula namun hal tersebut

malah menjadi pertentangan antara Tuti dengan Parta. Akhirnya Tuti

memutuskan untuk diam karena ia tahu bahwa pertentangannya itu tidak

akan mendatangkan atau membuahkan hasil malah mungkin ia akan dibenci

oleh pamannya tersebut.

Tak berapa lama senjapun mulai terlihat, partadiharja pun pulang. Dan

ketika beduk magrib berbunyi, Wiriaatmaja masuk meninggalkan ketiga

anak muda yang berada di halaman untuk pergi sembahyang. Setelah

kepergian Wiriaatmaja, merekapun berbincang-bincang tentang agama, yang

ujung-ujungnya terjadi pertentangan antara ketiganya namun pertentangan

tersebut tidak brlangsung lama karena terdengar bunyi langkah kaki

Bapaknya. Karena mereka tidak mau ada pertengkaran dengan Bapaknya

maka iapun memutuskan untuk mengakhiri perbincangan tentang agama

tersebut.

Setelah sejam lamanya keempat orang tersebut becakap-cakap tentang

bebagai topik maka kira-kira pukul delapan, Yusuf pamit untuk pulang.

Page 24: RESENSI novel

Yusuf berlibur ke rumah orang tuanya di mertapura untuk melepas lelah

setelah ujian kedokteran. Selama di Mertapura Yusuf berkirim-kiriman surat

dengan Maria. Yusuf menceritakan pengalamannya selama di Mertapura dan

Maria menceritakan keadaannya yang kesepian ditinggalkan saudaranya

pergi menghadiri kongres. Seiring berjalannya waktu, timbullah benih-benih

cinta antara Maria dan Yusuf. Merekapun saling berjanji akan menikah di

kemudian hari. Hal tersebut diceritakan oleh maria kepada Tuti dan

Rukamah sepupu maria.

Dinding Gedung Permufakatan berat berhias daun kelapa dan daun

beringin, disela-sela kertas merah putih. Di dinding sebelah kanan nyata

jelas tersusun huruf “Pemuda Baru”, dan di sebelah kiri tertulis “Kongres

Kelima”. Bau daun yang segar memenuhi seluruh ruangan yang girang

gembira dan terlihat cahaya lampu listrik yang terang benderang. Di depan

ruang itu terdapat layer berwarna ungu berombak-ombak.

Dari pintu yang terbuka lebar terlihat orang-orang yang berdatangan tiada

henti-henti. Makin banyak orang yang duduk di kursi dan bangku yang

tersusun di dalam gedung, diluar masih banyak terlihat orang-orang

berduyun-duyun datang dari jalan raya.

Dari pintu bawah sebelah kanan, masuklah Maria kedalam ruangan lalu ia

naik ke anak tangga dan mencari-cari Yusuf dan Tuti. Setelah Yusuf terlihat

olehnya, maka dengan cepat ia memanggilnya untuk bersiap-siap memulai

pertunjukkan.

Pukul delapan datanglah seorang anak muda keluar dari belakang layer.

Dengan suara nyaring, ia memberi sambutan kepada penonton dan

membacakan keputusan kongres. Ia juga memberitahu bahwa akan ada

pertunjukkan yang diharapkan dapat menjadi kenang-kenangan yang indah

dan tak terlupakan. Lalu ia pun kembali ke belakang layar.

Page 25: RESENSI novel

Tak berapa lama setelah ia kembali kebelakang layar yang tertutup, diiringi

oleh tepuk tangan yang ramai, maka terbukalah layar yang ungu berombak-

ombak tersebut. Ketika itu juga, padamlah lampu dalam gedung itu dan di

atas podium terpasang cahaya biru, amat dahsyat sehingga menyinari

pemandangan yang permai dan memikat itu.

o Amanat : Perempuan harus memiliki pengetahuan yang

luas sehingga dapat memberikan pengaruh yang sangat besar didalam

kehidupan berbangsa dan bernegara dengan demikian perempuan

dapat lebih dihargai kedudukannya di masyarakat.

* Unsur Ekstrinsik :

o Nilai Susila

Dalam cerita ini ada terkandung norma susila yang mencerminkan

budaya timur, Indonesia , terbukti dalam cara menyambut tamu

dengan lembut dan hormat.

o Nilai agama

Nilai agama yang terkandung dalam cerita adalah nilai agama Islam,

terbukti dari penjelasan berikut “Tak berapa lama senjapun mulai

terlihat, partadiharja pun pulang. Dan ketika beduk magrib berbunyi,

Wiriaatmaja masuk meninggalkan ketiga anak muda yang berada di

halaman untuk pergi sembahyang”.

Page 26: RESENSI novel

HIKAYAT

Siti Nurbaya

Pengarang : Marah Rusli

Penerbit : Balai Pustaka

Tebal : 271 halaman

Analisis :

* Unsur intrinsik

o Tema : Perjodohan

o Alur : Golongan / campuran

o Setting :

- Padang (Sumatera Barat)

- Rumah Siti Nurbaya

- Di bawah pohon

- Jakarta

- Kapal laut

- Rumah sakit

Page 27: RESENSI novel

o Penokohan / watak :

- Siti Nurbaya : Wanita cantik yang merupakan anak dari

Baginda Sulaiman. Dipaksa untuk menjadi istri Datuk

Maringgih.

- Samsul Bahri : Kekasih Siti Nurbaya yang hancur hatinya

ketika mendengar berita bahwa Siti diperistri oleh orang lain.

- Datuk Maringgih : Saudagar yang licik dan tidak sadar

umurnya yang sudah tua tetapi tetap ingin memperistri Siti.

- Baginda Sulaiman : Ayah dari Siti Nurbaya. Merupakan

pengusaha yang sempat sukses karena meminjam modal dari

Datuk Maringgih. Sampai akhirnya usahanya bangkrut karena

ulah Datuk dan dengan terpaksa menjodohkan anaknya dengan

Datuk

o Sinopsis :

Dengan maksud yang licik Datuk Maringgih meminjamkan

uangnya pada Baginda Sulaiman. Berkat pinjangan uang dari Datuk

Maringgih tersebut, usaha dagang Baginda maju pesat. Namun sayang,

rupanya Datuk Maringgih menjadi iri hati melihat kemajuan dagang yang

dicapai oleh Baginda Sulaiman ini, maka dengan seluruh orang

suruhanya, yaitu pendekar lima, pendekar empat serta pendekar tiga,

serta yanglainnya Datuk Maringgih memerintahkan untuk membakar

toko Baginda Sulaiman. Dan toko Bagindapun habis terbakar. Akibatnya

Baginda Sulaiman jauh bangkrut dan sekaligus dengan hutang yang

menumpuk pada Datuk Maringgih.

Page 28: RESENSI novel

Di tengah-tengah musibah tersebut, Datuk Maringgih menagih

hutangnya kepadanya. Jelas, tentu saja Baginda Sulaiman tidak mampu

membayarnya. Hal ini memang sengaja oleh Datuk Maringgih, sebab dia

sudah tahu pasti bahwa Baginda Sulaiman tidak mampu membayarnya.

Dengan alasan hutang tersebut, Datuk Maringgih langsung menawarkan

bagaimana kalau Siti Nurbaya, Putri Baginda Sulaiman dijadikan istri

Datuk Maringgih. Kalau tawaran Datuk Maringgih ini diterima, maka

hutangnya lunas. Dengan terpaksa dan berat hati, akhirnya Siti Nurbaya

diserahkan untuk menjadi istri Datuk Maringgih.

Waktu itu Samsul Bahri, kekasih Siti Nurbaya sedang menuntut

ilmu di Jakarta. Namun begitu, Samsul Bahri tahu bahwa kekasihnya

diperistri oleh orang lain. Hal tersebut dia ketahui dari surat yang dikirim

oleh Siti Nurbaya kepadanya. Dia sangat terpukul oleh kenyataan itu.

Cintanya yang menggebu-gebu padanya kandas sudah. Dan begitupun

dengan Siti Nurbaya sendiri, hatinya pun begitu hancur pula, kasihnya

yang begitu dalam pada Samsul Bahri kandas sudah akibat petaka yang

menimpa keluarganya.

Tidak lama kemudian, ayah Siti Nurbaya jatuh sakit karena derita

yang menimpanya begitu beruntun. Dan, kebetulan itu Samsulbahri

sedang berlibur, sehingga dia punya waktu untuk mengunjungi

keluarganya di Padang. Di samping kepulangnya kekampung pada waktu

liburan karena kangennya pada keluarga, namun sebenarnya dia juga

sekaligus hendak mengunjungi Siti Nurbaya yang sangat dia rindukan.

Ketika Samsul Bahri dan Siti Nurbaya sedang duduk di bawah

pohon, tiba-tiba muncul Datuk Maringgih di depan mereka. Datuk

Maringgih begitu marah melihat mereka berdua yang sedang duduk

bersenda gurau itu, sehingga Datuk maringgih berusaha menganiaya Siti

Page 29: RESENSI novel

Nurbaya. Samsul Bahri tidak mau membiarkan kekasihnya dianiaya,

maka Datuk Maringgih dia pukul hingga terjerembab jatuh ketanah.

Karena saking kaget dan takut, Siti Nurbaya berteriak-teriak keras hingga

terdengar oleh ayahnya di rumah yang sedang sakit keras. Mendengar

teriakan anak yang sangat dicintianya itu, dia berusaha bangun, namun

karena dia tidak kuat, ayah Siti Nurbaya kemudian jatuh terjerembab di

lantai. Dan rupanya itu juga nyawa Baginda Sulaiman langsung

melayang.

Karena kejadian itu, Siti Nurbaya oleh datuk Maringgih diusir,

karena dianggap telah mencoreng nama baik keluarganya dan adat

istiadat. Siti Nurbaya kembali ke kampungnya dan tinggal bersama

bibinya. Sementara Samsul Bahri yang ada di Jakarta hatinya hancur dan

penuh dendam kepada Datuk Maringgih yang telah merebut kekasihnya.

Siti Nurbaya menyusul kekasihnya ke Jakarta, namun di tengah

perjalanan dia hampir meninggal dunia, ia terjatuh kelaut karena ada

seseorang yang mendorongnya. Tetapi Siti Nurbaya diselamatkan oleh

seseorang yang telah memegang bajunya hingga dia tidak jadi jatuh ke

laut.

Rupanya, walaupun dia selamat dari marabahaya tersebut, tetapi

marabahaya berikutnya menunggunya di daratan. Setibanya di Jakarta,

Siti Nurbaya ditangkap polisi, karena surat telegram Datuk Maringgih

yang memfitnah Siti Nurbaya bahwa dia ke Jakarta telah membawa lari

emasnya atau hartanya.

Samsul Bahri berusaha keras meolong kekasihnya itu agar pihak

pemerintah mengadili Siti Nirbaya di Jakarta saja, bukan di Padang

seperti permintaan Datuk Maringgih. Namun usahanya sia-sia,

Page 30: RESENSI novel

pengadilan tetap akan dilaksanakan di Padang. Namun karena tidak

terbukti Siti Nurbaya bersalah. Akhirnya dia bebas.

Beberapa waktu kemudian. Samsul Bahri yang sudah naik pangkat

menjadi letnan dikirim oleh pemerintah ke Padang untuk membrantas

para pengacau yang ada di daerah padang. Para pengacau itu rupanya

salah satunya adalah Datuk Maringgih, maka terjadilah pertempuran

sengit antara orang-orang Letnan Mas (gelar Samsul Bahri) dengan

orang-orang Datuk Maringgih. Letnan Mas berduel dengan Datuk

Maringgih. Datuk Maringgih dihujani peluru oleh Lentan Mas, namun

sebelum itu Datuk Maringgih telah sempat melukai lentan Mas dengan

pedangnya. Datuk Maringgih meninggal ditempat itu juga, sedangkan

Letnan Mas dirawat di rumah sakit.

Sewaktu di rumah sakit, sebelum dia meninggal dunia, dia minta

agar dipertemukan dengan ayahnya untuk minta maaf atas segala

kesalahannya. Ayah Samsul Bahri juga sangat menyesal telah mengata-

ngatai dia tempo dulu, yaitu ketika kejadian Samsul Bahri memukul

Datuk Maringgih dan mengacau keluarga orang yang sangat melanggar

adat istiadat dan memalukan itu. Setelah berhasil betemu dengan

ayahnya, Samsul Bahri pun meninggal dunia. Namun, sebelum

meninggal dia minta kepada orangtuanya agar nanti di kuburkan di

Gunung Padang dekat kekasihnya Siti Nurbaya. Permintaan itu

dikabulkan oleh ayahnya, dia dikuburkan di Gunung Padang dekat

dengan kuburan kekasihnya Siti Nurbaya. Dan di situlah kedua kekasih

ini bertemu terakhir dan bersama untuk selama-lamanya.

o Amanat : Jika kita memiliki keinginan / kehendak, jangan terlalu

memaksakan karena akan merugikan orang diri sendiri dan orang lain

Page 31: RESENSI novel

Tugas Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :

PEDRYN DIRGANTARA

XI IPA 4

SMA Negeri 3 Depok

Page 32: RESENSI novel

Jalan RADEN SALEH NO.45

TAHUN AJARAN 2009-2010

Novel sastra

2

Page 33: RESENSI novel