repro 2 ardi

3
Nama : M. Kamardi NIM : 2011730152 1. Jelaskan faktor resiko perdarahan ! Riwayat perdarahan postpartum pada persalinan sebelumnya merupakan faktor resiko paling besar untuk terjadinya perdarahan postpartum sehingga segala upaya harus dilakukan untuk menentukan keparahan dan penyebabnya. Beberapa faktor lain yang perlu kita ketahui karena dapat menyebabkan terjadinya hemorraghe postpartum: (9,10,12,14) 1. Faktor Resiko Antenatal - Umur Meningkatnya usia ibu merupakan factor independen terjadinya PPH. Jumlah perdarahan pada usia lebih tua lebih besar pada persalinan sesar disbanding persalinan pervaginam. - BMI Perempuan obese akan memiliki komplikasi intrapartum dan post partum lebih besar. BMI lebih dari 30 dikaitkan dengan perdarahan yang lebih banyak. - Paritas Paritas sering dikaitkan dengan resiko perdarahan postpartum. Namun hingga sekarang, berbagai laporan studi tidak bisa membuktikan bahwa multiparitas berhubungan dengan PPH. Studi yang meloprkan hubungan tersebut juga gagal untuk mengendalikan factor pengganggu lain seperti usia ibu. - Penyakit Medis Beberapa penyakit yang diderita ibu selama kehamilan berhubungan erat dengan PPH. Diantaranya adalah DM tipe II, penyakit jaringan konektif, penyakit darah seperti Von Willebrand dan Hemofilia. - Kehamilan Post-term Penelitian menunjukkan hubungan antara kehamilan post-term dengan terjadinya PPH. - Janin Besar

Upload: muhammad-ardii

Post on 16-Sep-2015

220 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

smg bermanfaat

TRANSCRIPT

Nama : M. KamardiNIM : 20117301521. Jelaskan faktor resiko perdarahan !Riwayat perdarahan postpartum pada persalinan sebelumnya merupakan faktor resiko paling besar untuk terjadinya perdarahan postpartum sehingga segala upaya harus dilakukan untuk menentukan keparahan dan penyebabnya. Beberapa faktor lain yang perlu kita ketahui karena dapat menyebabkan terjadinya hemorraghe postpartum: (9,10,12,14)1. Faktor Resiko Antenatal UmurMeningkatnya usia ibu merupakan factor independen terjadinya PPH. Jumlah perdarahan pada usia lebih tua lebih besar pada persalinan sesar disbanding persalinan pervaginam. BMIPerempuan obese akan memiliki komplikasi intrapartum dan post partum lebih besar. BMI lebih dari 30 dikaitkan dengan perdarahan yang lebih banyak. ParitasParitas sering dikaitkan dengan resiko perdarahan postpartum. Namun hingga sekarang, berbagai laporan studi tidak bisa membuktikan bahwa multiparitas berhubungan dengan PPH. Studi yang meloprkan hubungan tersebut juga gagal untuk mengendalikan factor pengganggu lain seperti usia ibu. Penyakit MedisBeberapa penyakit yang diderita ibu selama kehamilan berhubungan erat dengan PPH. Diantaranya adalah DM tipe II, penyakit jaringan konektif, penyakit darah seperti Von Willebrand dan Hemofilia. Kehamilan Post-termPenelitian menunjukkan hubungan antara kehamilan post-term dengan terjadinya PPH. Janin BesarIbu yang mengandung janin lebih dari 4000gr memiliki kemungkinan besar untuk mengalami PPH. Hal ini diperkuat oleh beberapa penelitian di mancanegara. Kehamilan KembarSecara konsisten penelitian menunjukkan bahwa ibu yang hamil kembar memiliki 3-4x kemungkinan untuk mengalami PPH. FibroidFibroid membuat ibu mempunyai resiko mengalami PPH. Namun demikian resiko terjadinya PPH lebih tinggi pada persalinan sesar dibandingkan persalinan pervaginam.2. Faktor Resiko Intrapartum Induksi PersalinanMetaanalisis menunjukkan bahwa induksi persalinan yang berkaitan dengan perdarahan post-partum. Resiko terjadinya perdarahan adalah 1,5 hingga 1,7 kali dibandingkan tanpa induksi. Induksi yang telah diteliti meningkatkan perdarahan post-partum adalah induksi yang menggunakan medikamentosa. Sejauh ini data yang akurat tentang resiko berbagai jenis metode induksi belum lengkap sehingga tidak dapat disimpulkan secara definitif. Durasi PersalinanLama kala I lebih dari 20 jam pada nulipara atau 14 jam pada multipara memiliki 1-1,6 kali resiko perdarahan disbanding lama persalinan yang lebih singkat. Kala II memiliki resiko 2,5 kali lebih besar bila berlangsung lebih dari 3 jam. Dengan demikian persalinan dengan kala II lama perlu mengantisipasi lebih awal akan terjadinya PPH. Pada umur kehamilan berapapun, perdarahan semakin meningkat bila durasi kala III meningkat dengan puncaknya 40 menit. Resiko relatifnya berkisar antara 2,1 hingga 6,2 dan semakin tinggi bila kala III berlangsung semakin lama. Titik potong PPH terjadi pada lama kala tiga lebih daari 18 menit. AnalgesiaStudi retrospektif menunjukkan bahwa penggunaan anestesi epidural berkaitan dengan perdarahan intrapartum, sedangkan perdarahan post partum meningkat resikonya menjadi 1,6 kali. Namun demikian bila diperlukan operasi sesar maka analgesia regional menimbulkan perdarahan lebih kecil dibandingkan anesthesia umum. Metode PersalinanPenelitian menunjukkan ada perbedaan resiko perdarahan pada persalinan pervaginam operatif dan juga persalinan sesar. Kesimpulan tentang ini belum definitif mengingat berbagai factor perlu diperhitungkan untuk menilai hubungan ini. EpisiotomiEpisiotomi jelas menimbulkan perdarahan lebih banyak dibanding ruptur spontan. Namun selain itu ternyata episiotomi juga meningkatkan resiko PPH 2-4,6 kali. Pada uji klinik terkendali terakhir ditunjukkan juga bahwa episiotomy yang dilakukan pada saat kepala sudah crowning tidak memberikan perbedaan signifikan terhadap terjadinya PPH. KorioamnionitisMeningkatkan resiko PPH 1,3 kali bila persalinan pervaginam dan hingga 2,7 kali bila persalinan sesar.

Referensi : ( B-Lynch C, Keith LG, Lalonde AB and Karoshi M. 2006. A textbook of Post partum Hemorrhage. SapiensPublishing. UK)