refrat anestesadini
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 refrat anestesADINi
1/12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gambaran paling awal yang dicatat dalam sejarah tentang
prosedur pengoperasian dari intubasi ditemukan pada sekitar tahun 1020-an
oleh Avicenna dalam buku yang berjudul The anon o! "edicine# yang
bertujuan untuk mem!asilitasi pernapasan$1
%aporan yang lebih detail tentang intubasi endotrakea dan tentang
pernapasan buatan pada hewan tercatat pada tahun 1&'() saat Andreas
*esalius menunjukkan pada laporannya bahwa sebuah tindakan kadang kala
mampu menjadi sebuah penyelamat pada nyawa seseorang$ Akan tetapi) entah
kenapa) hal ini tidak mendapat perhatian yang signi!ikan$1
+ada tahun 1,. seorang praktisi asal /erman) redrich
Trendelenburg mampu menyelesaikan intubasi pertama yang berhasil pada
pasien yang sedang dilakukan anestesi$ a juga memperkenalkan tentang pipa
yang melewati pada tracheotomy sementara$ +ada tahun) 1,,) seorang
praktisi berkebangsaan nggris) "c 3wen melakukan intubasi mulut yang
pertama$1
4epirasi adalah pertukaran gas-gas antara organisme hidup dan
lingkungan sekitarnya$ +ada manusia dikenal dua macam respirsi yaitu
ekternal dan internal$ 4espirasi eksternal adalah pertukaran gas-gas antara
darah dan udara sekitarnya$ 5edangkan respirasi internal adalah pertukaran
gas-gas antara darah dan jaringan$2
5ecara anatomis sistem respirasi dibagi menjadi bagian atas
6upper7 yang terdiri dari hidung) ruang hidung) sinus paranasalis dan !aring
yang ber!ungsi menyaring) menghangatkan dan melembabkan udara yang
masuk kesaluran pernapasan dan bagian bawah 6lower7 yang terdiri dari
laring) trakea) bronki) bronkioli dan alveoli$(
1
-
8/13/2019 refrat anestesADINi
2/12
5ecara !isiologis sistem respirasi dibagi menjadi bagian konduksi
dari ruang hidung sampai bronkioli terminalis dan bagian respirasi terdiri dari
bronkioli respiratorius sampai alveoli$(
+ada pasien tidak sadar atau dalam keadaan anestesi posisi
terlentang) tonus otot jalan napas atas dan otot genioglosus menghilang)
sehingga lidah akan menyumbat hipo!aring dan menyebabkan obstruksi jalan
napas baik total atau parsial$ 8eadaan ini sering terjadi dan harus cepat
dikoreksi dengan beberapa cara) misalnya maneuver triple jalan napas 6triple
airway maneuver7) pemasangan alat jalan napas !aring 6!aringeal airway7)
pemasangan alat jalan napas sungkup laring 6laryngeal mask airway7) dan
pemasangan pipa trakea 6endotrakeal tube7$ 9bstruksi juga dapat disebabkan
oleh karena spasme laring pada saat anestesi ringan dan rangsangan oleh
sekret$ '
Tanda-tanda obstruksi sebagian : parsial pada jalan napas adalah ;
17 5tridor 6napasnya berbunyi7) terdengar seperti ngorok) bunyi kumur-
kumur) atau melengking$
27 4etraksi otot dada kedalam didaerah supraklavikular) supra sternal) sela
iga dan epigastrium selama inspirasi$
(7
-
8/13/2019 refrat anestesADINi
3/12
5ecara klinis) salah satu tanda : gejala tersebut diatas sudah
merupakan satu peringatan untuk segera mengatasinya) dengan lebih dahulu
6bila mungkin7 mencari penyebabnya$
B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan re!rat ini adalah untuk mengetahui indikasi
penggunaan intubasi sebagai pembebasan jalan napas$
C. MANFAAT PENULISAN
>engan mengetahui indikasi digunakannya intubasi diharapkan
dapat mencegah dan mengatasi gangguan pada jalan napas yang mampu
menjadi sebuah penyelamat pada nyawa seseorang$
(
-
8/13/2019 refrat anestesADINi
4/12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
ntubasi trakea ialah tindakan memasukkan pipa trakea kedalam
trakea melalui rima glottis) sehingga ujung distalnya berada kira-kira
dipertengahan trakea yaitu diantara pita suara dan bi!urkasio trakea$ '
B. INDIKASI
ntubasi trakea dapat dilakukan oleh para pelaku kesehatan6+aramedis7 dalam situasi-situasi tertentu) adapun indikasi dari intubasi adalah
sebagai berikut';
17 Anesthesia umum$
+ada pasien yang di anestesi umum) secara spontan aliran
pengeluaran napas mereka menjadi menurun atau hilang karena e!ek dari
anestesi tersebut$ ?ntuk memungkinkan mekanisme ventilasi) sebuah pipa
endotrakea sering kali digunakan) meskipun ada beberapa alat-alat
alternative seperti !ace mask# atau %aryngeal "ask Airways#$
27 +ingsan atau mabuk$
?ntuk pasien yang sedang pingsan atau mabuk sehingga tidak
mampu menjaga aliran udara secara konstan$ ?ntuk pasien jenis ini) otot
kerongkongan sering kehilangan keteraturannya yang mengakibatkan
aliran udara bagian atas terhalangi sehingga udara tidak dapat masuk
dengan baik ke dalam paru-paru$ 5elanjutnya) respon re!le@ seperti batuk-
batuk dan menelan) yang ber!ungsi untuk menjaga aliran udara menjadi
tidak ber!ungsi baik$ >engan adanya ntubasi trakea) aliran udara dapat
menjadi lebih lancar dan aliran udara dapat dijaga dari aspirasi$
(7 +asien yang membutuhkan bantuan pernapasan) termasuk
ardiopulmonary 4esuscitation$
'7 "enjaga patensi jalan napas oleh sebab apapun$
&7 "empermudah ventilasi positi! dan oksigenasi$
7 "emanipulasi diagnosis pada aliran udara seperti pada =ronchoscopy
'
-
8/13/2019 refrat anestesADINi
5/12
7 +rosedur operative 3ndoscopic untuk aliran udara seperti pada therapy
laser$
C. CARA INTUBASI
Ada beberapa cara yang harus diperhatikan dalam intubasi)
diantaranya adalah sebagai berikut(;
17 +astikan bahwa alat-alat yang digunakan sudah lengkap dan baik$
27 =ila perlu sediakan oksigen dan periksa bahwa tabung oksigen masih
terisi dan dapat dipakai$
(7 5etelah pasien tidur 6biasanya dengan pemberian obat induksi intravena)
tiopental & mg:kg == atau ketamin 1)& mg:kg ==7 berikan obat pelemas
otot suksinilkolin 1 mg:kg == intravena$ Akan tampak !asikulasi pada
otot kerangka tubuh yang kadang-kadang hebat$
'7 =ila !asikulasi sudah mulai berkurang) berikan ventilasi buatan dengan
oksigen kurang lebih selama (0 detik$
&7 =atang laringoskop dipegang dengan tangan kiri dan tangan yang lain
mendorong kepala sehingga sedikit ekstensi) dan mulut pasien akan
dengan sendirinya membuka$ =ila mulut tidak juga membuka) maka
setelah dilakukan ekstensi kepala) mulut dibuka dengan jari tangan
6jempol) telunjuk atau jari tengah7 salah satu tangan tetap memegang
laringoskop$
7 5etelah lampu laringoskop kita nyalakan) masukkan bilah kedalam mulut
berawal dari sudut mulut sebelah kanan$
7 =ilah dimasukkan sedikit demi sedikit sedemikian rupa) sehingga
menyelusuri sebelah kanan lidah) sambil menggeser lidah kekiri$
endaknya jangan meletakkan bilah dipertengahan lidah) karena akan
mengganggu pandangan$
,7 5ambil memasukkan bilah kedalam carilah epiglotis$ =ila bilah bengkok)
tempatkan ujung bilah di valekula$ =ila dengan bilah lurus epiglotis
diangkat$
&
-
8/13/2019 refrat anestesADINi
6/12
.7 >engan sedikit mengangkat laringoskop 6arah gerakan sama dengan
sumbu batang laringoskop7 maka akan tampak rima glotis 6jangan
dicongkel7$ =ila perlu orang lain menekan trakea dari luar untuk melihat
rima glotis$
107 =ila nampak rima glotis) maka akan tampak pita suara berwarna putih
tidak bergerak karena henti napas dan sekitarnya berwarna merah$
117 =ila perlu berikan obat analgesik lokal dengan semprot 6lidokain 10B7
pada laring dan trakea$
127 +ipa endotrakea dimasukkan melalui rima glotis$
1(7 +ipa endotrakea dihubungkan dengan alat anestesi atau alat resusitasi dan
pernapasan tetap dikendalikan sampai kembali spontan dan adekuat$
D. PIPA TRAKEA DAN PERUNTUKANNYA
Ada beberapa macam pipa trakea untuk intubasi mulut atau
hidung$ +ipa-pipa dapat berupa !le@ible atau pipa yang sudah terbentuk dan
juga jenis yang relative sudah kaku atau keras$1
+ipa trakea dapat dimasukkan melalui mulut 6orotracheal tube7
atau melalui hidung 6nasotracheal tube7$ =eberapa ukuran dan perkiraan
ukuran yang diperlukan yang dapat dilihat di tabel dibawah ini$(
Usia Diameter(mm) Sa!a Fre"#$ Jara Sam%ai Bi&ir
+rematur 2$0 C 2$& 10 10 cm
ewasa pria $& C 10$0 (2 - (' 20 C 2' cm
ara memilih pipa trakea untuk bayi dan anak kecil ;
>iameter dalam pipa trakea 6mm7 E '$0 F umur 6th7
+anjang pipa orotrakeal pipa 6cm7 E 12 F D umur 6th7
-
8/13/2019 refrat anestesADINi
7/12
+anjang pipa nasotrakeal 6cm7 E 12 F D umur 6th7
E. TEHNIK INTUBASI
Ada beberapa tehnik yang sering digunakan$ ntubasi trakea dapat
dilakukan dengan %aryngoscopy secara langsung 6tehnik yang biasa atau
laHim7) yang mana sebuah laringoskop digunakan untuk mendapat sebuah
gambaran dari glottis$ 5ebuah pipa kemudain dimasukkan$ Tehnik tersebut
biasanya dapat digunakan apabila pasien dalam keadaan pingsan atau tidak
sadar$1
Alat-alat yang digunakan(;
17 %aringoskop) yaitu alat untuk melihat laring$ Terdiri dari bagian
pegangan atau batang 6handle7 dan bilah 6blade7$ Ada ( C ' ukuran bilah
6ukuran bayi) anak) dewasa normal dan yang besar$
27 +ipa khusus 6pipa endotrakea7$
Ada beberapa macam jenis pipa yang disesuaikan menurut kebutuhannya)
yaitu ;
>engan atau tanpa balon 6cu!!7$
/enis nasal atau oral$
Terbuat dari bahan karet) +* 6plastik7 atau diperkuat dengan
kawat spiral$
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam untuk dapat membantu
memudahkan atau mengurangi trauma pada waktu intubasi trakea adalah;
17 +enderita tidak sadar atau tidur 6pada penderita sadar teknik lebih
sulit7$
27 +osisi kepala 6kepala sedikit ekstensi dengan bantal tipis dibawah
kepala7$
(7 4elaksasi otot yang baik$
Alternati! lain adalah tehnik intubasi pada pasien yang masih sadar
dengan menggunakan anestesi local dengan menggunakan sebuah endoscope
-
8/13/2019 refrat anestesADINi
8/12
yang !le@ibla atau dengan cara-cara yang lain 6dengan menggunakan video
laryngoscope7$ Tehnik ini lebih dianjurkan jika terdapat ada banyak kesulitan-
kesulitan yang dihadapi) yang mana tehnik ini mengijinkan para pasien untuk
dapat bernapas secara spontan$ /adi) tehnik ini memastikan lancarnya ventilasi
dan oksigenasi meskipun pada saat terjadinya kegagalan intubasi$
=eberapa alternati! dari intubasi adalah;
Tracheotomy; sebuah tehnik pembedahan) biasanya untuk pasien yang
membutuhkan bantuan perna!asan jang ka panjang$
ricothyrotomy; sebuah tehnik darurat yang digunakan saat intubasi gagal
dilakukan dan tracheotomy juga tidak dapat dilakukan$
8arena nyawa dari para pasien bergantung pada keberhasilan
intubasi) sangatlah penting untuk memprediksi kemungkinan-kemungkinan
akan adanya hambatan-hambatan yang mungkin terjadi$
5alah satu masalah untuk dapat memprediksi permasalahan
anatomi adalah masalah "allampati) yang mana ditentukan dengan cara
melihat pada anatomi dari pada lubang mulut dan juga berdasar pada jelas
atau tidaknya jarak pandang yang berhubungan dengan lidah) dinding-dinding
!aucial) dan langit-langit pada mulut'$
8lasi!ikasi tampakan !aring pada saat mulut terbuka maksimal dan
lidah dijulurkan maksimal menurut "allampati dibagi menjadi ' gradasi$'
Tampakan rongga mulut saat mulut terbuka lebar dan lidah menjulur maksimal
Gradasi +ilar aring ?vula +alatum "olle
1 F F F
2 - F F
( - - F
' - - -Gradasi ( dan ' diperkirakan akan menyulitkan intubasi trakea
,
-
8/13/2019 refrat anestesADINi
9/12
F. MENETUKAN KETEPATAN INTUBASI
5etelah melakukan intubasi) penting untuk memeriksa kembali
posisi pipa endotrakea untuk meyakinkan bahwa pipa tidak masuk ke
eosophagus atau masuk kedalam salah satu bronkus utama yang akan
menyebabkan kolaps paru-paru kontralateral$&
"etode pengamatan untuk menentukan ketepatan penempatan
pipa saat melakuka intubasi adalah sebagai berikut';
17 +engamatan langsung saat pipa dimasukkan kedalam pita suara$
27 5uara napas bilateral pada auskultasi pada dada pasien yang terdengar
jelas dan teratur$
(7 Tidak ada suara-suara pada auskultasi di epigastrium$
'7 >ada mengembang secara teratur seiring dengan ventilasi$
&7 +engembunan pada pipa$
7 Tidak adanya partikel kecil dari perut di dalam pipa$
G. KESULITAN INTUBASI
Ada beberapa kendala atau kesulitan yang sering ditemukan dalam
melakukan intubasi yang diantaranya adalah sebagai berikut ';
17 %eher pendek dan berotot$
27 "endibula menonjol$
(7 "aksila atau gigi depan menonjol$
'7 ?vula tak terlihat 6mallampati ( atau '7$
&7 Gerak sendi temporo-mandibular terbatas$
7 Gerak vetebra servikal terbatas$
.
-
8/13/2019 refrat anestesADINi
10/12
H. BAHAYA DAN KEUNTUNGAN INTUBASI
ntubasi trakea adalah sebuah proses yang cukup berpotensi
membahayakan dan membutuhkan pengalaman yang banyak untuk dapat
menguasainya$ =ila tidak dilakukan secara tepat) maka akan tejadi komplikasi
yang mengarah kepada kematian dari pasien tersebut$$ meskipun begitu)
intubasi trakea berperan sebagai standar emas# dalam memelihara aliran
udara$
BAB III
KESIMPULAN
10
-
8/13/2019 refrat anestesADINi
11/12
ntubasi trakea ialah tindakan memasukkan pipa trakea kedalam
trakea melalui rima glottis) sehingga ujung distalnya berada kira-kira
dipertengahan trakea yaitu diantara pita suara dan bi!urkasio trakea$
5ebagaian besar tujuan dilakukannya intubasi adalah mengarah
kepada pencegahan dan pembebasan jalan napas sehingga dapat memelihara
aliran udara$
?ntuk melakukan suatu intubasi hendaknya melihat kapan indikasi
harus dilakukannya intubasi$ >an juga hendaknya dilakukan oleh para tenaga
medis yang mempunyai pengalaman dalam melakukan intibasi tersebut$
8arena nyawa dari para pasien bergantung pada keberhasilan
intubasi) sangatlah penting untuk memprediksi kemungkinan-kemungkinan
akan adanya hambatan-hambatan yang mungkin terjadi$
ntubasi trakea adalah sebuah proses yang cukup berpotensi
membahayakan dan membutuhkan pengalaman yang banyak untuk dapat
menguasainya$ =ila tidak dilakukan secara tepat) maka akan tejadi komplikasi
yang mengarah kepada kematian dari pasien tersebut$$ meskipun begitu)
intubasi trakea berperan sebagai standar emas# dalam memelihara aliran
udara$
11
-
8/13/2019 refrat anestesADINi
12/12
DAFTAR PUSTAKA
1$ 8abrhel ) 62007$ IntubationI$ N. Engl. J. Med. (& 617; e1&$
doi:10$10&:epartment o!
Anesthesia) K3 ealth 5ciences entre) ali!a@)