refrat miopia

23
MIOPIA PENDAHULUAN 1

Upload: lucky-yoga-satria-natasukma

Post on 19-Jun-2015

1.232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: refrat Miopia

MIOPIA

PENDAHULUAN

Miopia atau nearsightedness atau rabun jauh adalah suatu bentuk kelainan

refraksi dimana sinar-sinar sejajar akan dibiaskan pada suatu titik di depan retina pada

mata tanpa akomodasi. Akomodasi adalah kemampuan mata untuk mengubah daya

bias lensa dengan kontraksi otot siliar yang menyebabkan penambahan tebal dan

kecembungan lensa sehingga bayangan pada jarak yang berbeda-beda akan terfokus

di retina.1,2,3,4,5,6,7,8,9

Kelainan ini banyak ditemukan pada anak-anak sekolah.5 Prevalensi penderita

miopia di negara Amerika Serikat dan Eropa adalah sekitar 40-60% tetapi di asia

prevalensinya mencapai 70 – 90 %, dan angka rata-ratanya meningkat di seluruh

kelompok etnik. Penelitian yang pernah dilakukan oleh dr Vidyapati Mangunkusomo

SpM, Kepala Subbagian Refraksi Bagian Mata Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia menunjukkan, dari 300 anak-anak sekolah di perkotaan, 15 % di antaranya

mengalami kelainan refraksi. Padahal, di pedesaan hanya 11 %. Hanya 6-15 % dari

anak-anak yang menderita miopia berasal dari orang tua yang tidak menderita miopia.

Dalam suatu keluarga dengan salah satu orang tua yang menderita miopia, 23- 40 %

anak-anaknya menjadi miopia. Jika kedua orang tuanya menderita miopia, angka ini

meningkat rata-rata menjadi 33 – 60 % dimana anak-anak mereka menderita miopia.

Pada suatu penelitian di Amerika didapatkan bila pada kedua orang tua menderita

miopia memiliki kemungkinan 6 kali lebih anak-anak mereka akan menderita miopia

dibandingkan dengan salah satu orang tua yang menderita atau tidak sama sekali

orang tuanya menderita miopia.5,6

Miopia dapat terjadi karena ukuran bola mata yang relatif panjang atau karena

indeks bias media yang tinggi. Penyebab utamanya adalah genetik, namun faktor

lingkungan juga dapat mempengaruhi seperti kekurangan gizi dan vitamin, dan

membaca serta bekerja dengan jarak terlalu dekat dan waktu lama dapat menyebabkan

miopia. Penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus yang tidak terkontrol, katarak

1

Page 2: refrat Miopia

jenis tetentu, obat anti hipertensi serta obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi

kekuatan refraksi dari lensa yang dapat menimbulkan miopi.6,7

Pada penderita miopia, keluhan utamanya adalah penglihatan yang kabur saat

melihat jauh, tetapi jelas untuk melihat dekat. Kadang kepala terasa terasa sakit atau

mata terasa lelah, misalnya saat berolah raga atau mengemudi.1,2,3,6,7

Terapi yang dapat diberikan adalah koreksi kacamata dengan menggunakan

lensa sferis konkaf ( negatif ). Lensa sferis negatif ini dapat mengoreksi bayangan

pada miopia dengan cara memindahkan bayangan mundur tepat ke retina.1,2,3

Maksud dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas di bagian mata

sebagai syarat ujian, serta agar kami lebih memahami dan mengerti tentang miopia

dan cara mengkoreksinya.

Sumber: MedlinePlus Medical Encyclopedia Normal, near, and farsightedness_files

2

Page 3: refrat Miopia

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Bagian dari mata yang penting dalam memfokuskan bayangan adalah kornea,

lensa dan retina. Kornea adalah suatu jaringan yang transparan, jernih, di depan iris

( bagian mata yang berwarna ). Lensa adalah struktur bikonveks, avaskular, tidak

berwarna dan hampir transparan sempurna. Retina adalah selembar tipis jaringan saraf

yang semitransparan dan multilapis pada dinding posterior bola mata. 1,2,3,6

Cahaya yang melewati kornea akan diteruskan melalui pupil, kemudian

difokuskan oleh lensa ke bagian belakang mata, yaitu retina. Fotoreseptor pada retina

mengumpulkan informasi yang ditangkap mata, kemudian mengirimkan sinyal

informasi tersebut ke otak melalui saraf optik. Semua bagian tersebut harus bekerja

simultan untuk dapat melihat suatu objek.1,2,3,6

Berkas cahaya akan berbelok / berbias ( mengalami refraksi ) apabila

berjalan dari satu medium ke medium lain dengan kepadatan yang berbeda kecuali

apabila berkas cahaya tersebut jatuh tegak lurus permukaan.10

Sumber : Myopia Canadian Opthalmological Society.

3

Page 4: refrat Miopia

PATOLOGI

Secara klinik berdasarkan perkembangan patologi yang timbul pada mata,

maka miopia dapat dibagi dalam dua bentuk, yaitu miopia simplek dan miopia

patologik.3

Pada miopia simplek tidak diketemukan kelainan patologik fundus, akan tetapi

dapat disertai kelainan fundus yang ringan. Biasanya tidak terjadi perubahan organik,

tajam penglihatan dengan koreksi yang sesuai dapart menjadi normal. Berat kelainan

refraktif kurang dari – 6 D, dapat juga disebut miopia fisiologi. 3

Miopia patologik dapat juga disebut miopia degeneratif, miopia maligna atau

miopia progresif. Tanda-tanda miopia ini adalah adanya progresifitas kelainan fundus

yang khas pada pemeriksaan oftalmoskopik. Pada anak-anak diagnosis ini sudah

dapat dibuat jika terdapat peningkatan beratnya miopia dengan waktu yang relatif

pendek, kelainan refraktif yang terdapat biasanya melebihi –6 D.3 Tipe miopia

patologik atau degeneratif terdapat 2 persen warga Amerika yang mengalami

penambahan panjang diameter bola mata pada pertumbuhan usia 12 tahun. 7

Bentuk-bentuk MIOPIA

Miopia dikenal dalam beberapa bentuk, yaitu miopia refraktif dan miopia

aksial. Miopia refraktif adalah miopia dimana bertambahnya indeks bias media

penglihatan seperti yang terdapat pada katarak intumesen, dimana lensa menjadi lebih

cembung sehingga pembiasan lebih kuat. Disebut juga dengan miopia bias atau

miopia indeks, miopia yang terjadi akibat pembiasan media penglihatan kornea dan

lensa yang terlalu kuat.Miopia aksial adalah miopia yang terjadi akibat bertambah

panjang sumbu bola mata, dengan kelengkungan kornea dan lensa yang normal. 1

Menurut derajat beratnya, miopia dibagi menjadi 3 yaitu, miopia ringan,

miopia sedang dan miopia berat atau tinggi. Dikatakan miopia ringan, apabila 1-3

dioptri, miopia sedang antara 3-6 dioptri dan miopia berat atau tinggi apabila lebih

besar dari 6 dioptri. 1

Menurut perjalanan miopia dikenal dalam bentuk miopia stasioner, miopia

progresif dan miopia maligna atau miopia degeneratif. Miopia stasioner adalah miopia

yang menetap setelah dewasa atau tidak ada penambahan ukuran lensa negatif seiring

dengan bertambahnya usia setelah dewasa. Miopia progresif adalah miopia yang

terjadi penambahan terus-menerus ukuran lensa negatif pada uasia dewasa, akibat

4

Page 5: refrat Miopia

bertambah panjangnya sumbu bola mata. Miopia maligna atau miopia degeneratif

adalah miopia yang berjalan progresif, yang dapat mengakibatkan ablasio retina dan

kebutaan. Biasanya terjadi bila miopia lebih dari 6 dioptri disertai dengan kelainan

pada fundus okuli dan pada panjangnya bola mata sampai terbentuk stafiloma

postikum yang terletak pada bagian temporal papil disertai dengan atrofi korioretina.

Atrofi retina berjalan kemudian setelah terjadinya atrofi sklera dan kadang-kadang

terjadi ruptur membran Bruch yang dapat menimbulkan rangsangan untuk terjadinya

neovaskularisasi subretina. Pada miopia dapat terjadi bercak Fuch berupa hiperplasi

pigmen epitel dan perdarahan, atrofi lapis sensoris retina luar dan dewasa akan terjadi

degenerasi papil saraf optik.1

DIAGNOSIS

Dalam menegakkan diagnosis miopia, harus dilakukan dengan anamnesa,

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada anamnesa, pasien mengeluh

penglihatan kabur saat melihat jauh, cepat lelah saat membaca atau melihat benda dari

jarak dekat. Pada pemeriksaan opthalmologis dilakukan pemeriksaan refraksi yang

dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara subjektif dan cara objektif. Cara

subjektif dilakukan dengan penggunaan optotipe dari snellen dan trial lenses; dan cara

objektif dengan oftalmoskopi direk dan pemeriksaan retinoskopi. 1,2,4

Pemeriksaan dengan optotipe Snellen dilakukan dengan jarak pemeriksa dan

penderita sebesar 5-6 m, sesuai dengan jarak tak terhingga, dan pemeriksaan ini harus

dilakukan dengan tenang, baik pemeriksa maupun penderita. Pada pemeriksaan

terlebih dahulu ditentukan tajam penglihatan atau visus (VOD/VOS) yang dinyatakan

dengan bentuk pecahan :

Jarak antara penderita denga huruf optotipe Snellen Jarak yang seharusnya dilihat oleh penderita yang normal

Visus yang terbaik adalah 5/5, yaitu pada jarak pemeriksaan 5 m dapat terlihat

huruf yang seharusnya terlihat pada jarak 5 m.

Bila huruf terbesar dari optotipe Snellen tidak dapat terlihat, maka

pemeriksaan dilakukan dengan cara meminta penderita menghitung jari pada dasar

putih, pada bermacam-macam jarak. Hitung jari pada penglihatan normal terlihat pada

jatak 60 m, jika penderita hanya dapat melihat pada jarak 2 m, maka visus sebesar

2/60. Apabila pada jarak terdekat pun hitung jari tidak dapat terlihat, maka

5

Page 6: refrat Miopia

pemeriksaan dilakukan dengan cara pemeriksa menggerakkan tangannya pada

bermacam-macam arah dan meminta penderita mengatakan arah gerakan tersebut

pada bermacam-macam jarak.

Gerakan tangan pada penglihatan normal terlihat pada jarak 300 m, jika

penderita hanya dapat melihat gerakan tangan pada jarak 1 m, maka visusnya 1/300.

Namun apabila gerakan tangan tidak dapat terlihat pada jarak terdekat

sekalipun, maka pemeriksaan dilanjutkan dengan menggunakan sinar/cahaya dari

senter pemeriksa dan mengarahkan sinar tersebut pada mata penderita dari segala

arah, dengan salah satu mata penderita ditutup. Pada pemeriksaan ini penderita harus

dapat melihat arah sinar dengan benar, apabila penderita dapat melihat sinar dan

arahnya benar, maka fungsi retina bagian perifer masih baik dan dikatakan visusnya

1/~ dengan proyeksi baik. Namun jika penderita hanya dapat melihat sinar dan tidak

dapat menentukan arah dengan benar atau pada beberapa tempat tidak dapat terlihat

maka berarti retina tidak berfungsi dengan baik dan dikatakan sebagai proyeksi buruk.

Bila cahaya senter sama sekali tidak terlihat oleh penderita maka berarti terjadi

kerusakan dari retina secara keseluruhan dan dikatakan dengan visus 0 (nol) atau buta

total.

Ketajaman penglihatan yang kurang baik dapat dikoreksi dengan

menggunakan lensa sferis + (S+), sferis – (S-), silindris +/- (C+/-). Pada kelainan

refraksi miopia, ketajaman penglihatan dapat dikoreksi dengan menggunakan Sferis

negatif terkecil yang akan memberikan ketajaman penglihatan terbaik tanpa

akomodasi.1,2,4

Pemeriksaan oftalmoskopi direk bertujuan untuk melihat kelainan dan keadaan

fundus okuli, dengan dasar cahaya yang dimasukkan ke dalam fundus akan

memberikan refleks fundus dan akan terlihat gambaran fundus. Pemeriksaan

6

Page 7: refrat Miopia

oftalmoskopi pada kasus yang disertai dengan kelainan refraksi akan memperlihatkan

gambaran fundus yang tidak jelas, terkecuali jika lensa koreksi pada lubang

penglihatan oftalmoskopi diputar. Sehingga dengan terlebih dahulu memperlihatkan

keadaan refraksi pemeriksa, maka pada pemeriksaan oftalmoskopi besar lensa koreksi

yang digunakan dapat menentukan macam dan besar kelainan refraksi pada penderita

secara kasar. Pada penderita miopia, pada segmen anterior tampak bilik mata dalam

dan pupil lebih lebar dan kadang ditemukan bola mata yang agak menonjol. Pada

miopia simplek, segmen posterior biasanya terdapat gambaran yang normal atau

disertai miopia kresen yaitu gambaran bulan sabit yang terlihat pada polus posterior

fundus mata mipoia, yang terdapat pada daerah papil saraf optik akibat tertutupnya

sklera oleh koroid.

Pada penderita miopia patologik, segmen posterior memberikan gambaran

kelainan pada badan kaca, papil saraf optik, makula dan fundus. Pada badan kaca,

dapat ditemukan kekeruhan berupa perdarahan atau degenerasi yang terlihat sebagai

floaters atau benda-benda yang mengapung dalam badan kaca. Kadang ditemukan

ablasi badan kaca yang hubungannya belum jelas diketahui dengan keadaan miopia.

Pada papil saraf optik, terlihat pigmentasi peripapil, kresen miopia, papil lebih pucat

meluas kearah temporal. Kresen miopia dapat keseluruh lingkaran papil sehingga

seluruh lingkaran papil dikelilingi oleh daerah koroid yang atrofi dan pigmentasi yang

tidak teratur. Pada makula, berupa pigmentasi di daerah retina, kadang-kadang

ditemukan perdarahan subretina pada daerah makula. Dan seluruh lapisan fundus

yang tersebar luas berupa penipisan koroid dan retina, akibat penipisan retina ini

bayangan koroid tampak lebih jelas dan disebut sebagai fundus tigroid.3,4,11

Gambar: Stafiloma posterior pada miopia degeneratif11

7

Page 8: refrat Miopia

Gambar : Perdarahan subretina dari membran

neovaskular koroid pada miopia degeneratif11

Gambar : Perdarahan subretina dan bercak Fuch’s dari

membran neovaskular koroid pada miopia degeneratif.11

Pemeriksaan streak retinoskopi merupakan metode pemeriksaan yang dalam

pelaksanaannya tidak memerlukan kerja sama dari penderita, sehingga dapat

dilakukan pada anak-anak ataupun pada orang yang tidak dapat membaca.

Retinoskopi dilakukan dalam kamar gelap, dengan jarak pemeriksa dan penderita

sejauh 1 m. Sumber cahaya terletak di atas penderita, agak ke belakang sehingga

wajah penderita dalam keadaan gelap, dan cahaya ditujukan kepada pemeriksa yang

memegang cermin, dimana cermin kemudian memantulkan cahaya tersebut ke arah

pupil penderita, sehingga pemeriksa dapat melihat refleks fundus pada pupil penderita

melalui lubang pada bagian tengah cermin. Kemudian cermin tersebut digerak-

gerakkan dan pemeriksa memperhatikan gerakan dari refleks fundus pada mata

penderita. Pada penderita miopia akan didapatkan arah gerak refleks fundus yang

berlawanan dengan arah gerak cermin, maka perlu ditambahkan dengan lensa konkaf

(minus), sampai refleks pupil mengisi seluruh apertura pupil dan tidak lagi terdeteksi

adanya gerakan (titik netralisasi). Selain itu, pemeriksa juga perlu memperhatikan

terang, bentuk dan kecepatangerak fundus. Refleks yang terang, pinggirnya tegas dan

gerak yang cepat menunjukkan kelainan refraksi yang ringan, sedangkan refleks yang

8

Page 9: refrat Miopia

suram, pinggir tidak tegas dan gerak lamban menunjukkan adanya kelainan refraksi

yang tinggi.2,4

PENATALAKSANAAN

Penderita miopia dapat dikoreksi dengan menggunakan kacamata, kontak

lensa atau melalui operasi. Terapi terbaik pada miopia adalah dengan penggunaan

kacamata atau kontak lensa yang akan mengkompensasi panjangnya bola mata dan

akan memfokuskan sinar yang masuk jatuh tepat di retina. 1,2,6

Menggunakan kacamata merupakan cara terapi yang sering digunakan untuk

mengkoreksi miopia. Lensa konkaf yang terbuat dari kaca atau lensa plastik

ditempatkan pada frame dan dipakai didepan mata. Pengobatan pasien dengan miopia

adalah dengan memberikan kacamata sferis negatif terkecil yang memberikan

ketajaman penglihatan maksimal tanpa akomodasi. Sebagai contoh bila pasien

dikoreksi dengan –3,0 memberikan tajam penglihatan 5/5, dan demikian juga bila

diberi S – 3,25, maka sebaiknya diberikan lensa koreksi – 3,0 agar untuk memberikan

istirahat mata dengan baik sesudah dikoreksi.6,7,8,9

Penggunaan kontak lensa merupakan pilihan kedua pada terapi miopia.

Kontak lensa merupakan lengkungan yang sangat tipis terbuat dari plastik yang

dipakai langsung di mata di depan kornea. Meski terkadang ada rasa tidak nyaman

pada awal pemakaian tetapi kebanyakan orang akan cepat membiasakan diri terhadap

pemakaian kontak lensa. 6

Bagi orang-orang yang tidak nyaman pada penggunaan kacamata atau kontak

lensa dan memenuhi kriteria umur, derajat miopia dan kesehatan secara umum dapat

melakukan operasi refraksi mata sebagai alternatif atau pilhan ketiga untuk

mengkoreksi miopia yang dideritanya. Ada tiga type dalam melakukan operasi mata

tersebut : 1) radial keratotomi, 2) photorefraktive keratectomi dan 3) laser-assisted in-

situ keratomileusis ( LASIK ).6

LASIK merupakan metode terbaru didalam operasi mata, LASIK

direkomendasikan untuk miopia dengan derajat sedang sampai berat. Pada LASIK

digunakan laser dan alat pemotong yang dinamakan mikrokeratome untuk memotong

flap secara sirkular pada kornea. Flap yang telah dibuat dibuka sehingga terlihat

lapisan dalam dari kornea. Kornea diperbaiki dengan sinar laser untuk mengubah

bentuk dan fokusnya, setelah itu flap ditutup kembali.6

9

Page 10: refrat Miopia

Lasik (Laser in-situ keratomileusis)

Keterangan : F : Flap kornea

L : Sinar laser

S : Jaringan kornea

10

Page 11: refrat Miopia

PRK (Photo Refractive Keratectomy)

Keterangan : L : Sinar laser

Radial Keratomy

11

Page 12: refrat Miopia

PROGNOSIS

Kacamata dan kontak lensa dapat mengkoreksi ( tetapi tidak selalu )

penglihatan pasien menjadi 5/5. operasi mata dapat memperbaiki kelainan mata pada

orang yang memenuhi syarat.

Faktor genetik yang mempengaruhi perkembangan dan derajat keparahan

miopi tidak dapat diubah, tetapi kita dapat mempengaruhi faktor lingkungan sebagai

sebab timbulnya miopi. Cara pencegahan yang dapat kita lakukan adalah dengan

membaca di tempat yang terang, menghindari membaca pada jarak dekat, beristirahat

sejenak ketika bekerja di depan komputer atau mikroskop, nutrisi yang baik dan terapi

penglihatan.

Tidak ada angka kejadian berdasarkan penelitian yang menjelaskan bahwa

kontak lensa atau latihan mata dapat menghentikan progresifitas dari miopi.

Ketegangan mata dapat dicegah dengan menggunakan cahaya yang cukup pada saat

membaca dan bekerja, dan menggunakan kacamata atau lensa yang disarankan.

Pemeriksaan secara teratur sangat penting untuk penderita degeneratif miopi karena

mereka mempunyai faktor resiko untuk terjadinya ablasi retina, degenerasi retina atau

masalah lainnya.6

KOMPLIKASI

Pada penderita miopia yang tidak dikoreksi dapat timbul komplikasi.

Komplikasi tersebut antara lain, ablasi retina dan strabismus esotropia. Ablasi retina

terjadi karena pada miopia tinggi terbentuk stafiloma sklera posterior yang terletak

dipolus posterior, maka retina harus meliputi permukaan yang lebih luas sehingga

teregang dan menimbulkan fundus tigroid. Akibat regangan mungkin dapat

menyebabkan ruptura dari pembuluh darah retina dan mengakibatkan perdarahan

yang dapat masuk kedalam badan kaca, mungkin juga terjadi ablasi retina akibat

timbulnya robekan karena tarikan.Strabismus esotropia terjadi karena pada pasien

miopia memiliki pungtum remotum yang dekat sehingga mata selalu dalam atau

kedudukan konvergensi yang akan menimbulkan keluhan astenopia konvergensi. Bila

kedudukan mata ini menetap, maka penderita akan terlihat juling kedalam atau

esotropia. Bila terdapat juling keluar mungkin fungsi satu mata telah berkurang atau

terdapat ambliopia.1,2,6

12

Page 13: refrat Miopia

DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas, Sidarta,Prof.dr.H. SpM. Ilmu penyakit Mata, FKUI, hal: 76-78, 2002

2. Vaughan, Daniel G dkk. Oftalmologi umum. Penerbit EGC.edisi 14, 2000

3. Ilyas, Sidarta,Prof.dr.Ht. SpM dkk. Sari Ilmu Penyakit Mata. FK UI. hal 5-6.

2000

4. Ilyas, Sidarta,Prof.dr.Ht. SpM. Dasar Teknik Pemeriksaan Dalam Ilmu

Penyakit Mata. FK UI.hal 4-5, 75. 2000

5. Makanan dan Cara Membaca Memengaruhi Kesehatan Mata. Kompas, Sabtu,

30 April 2005.hal 10

6. Myopia. http://www.emedicine.com/OPH/topik255.htm,

7. Lee, Judith dan Bailey, Gretchyn. Myopia. http://www.yahoo.com/

AllAboutVision_com.htm.

8. Myopia. Canadian Ophtalmological Society.www.eyesite.ca

9. Walling, Anne D, Fredrick,M.D.DR. Shortsightedness: a review of causes and

interventions- Tips from Other Journals-Myopia treatment.

www.goglee.com/myopia.htm.

10. Ganong, William F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit EGC.edisi 17.

hal 142.1999

11. Handbook of Ocular Disease Management- Pathological Myopia and

Stafiloma Myopia. http://www.eyeworld.com.

13