ulkus kornea dan astigmat miopia

8/18/2019 Ulkus Kornea Dan Astigmat Miopia

1/23

ULKUS KORNE DAN ASTIGMAT MIOPI

2.1 Skenario Kasus

SKENARO A

Tn. Asep, laki-laki, 20 tahun,Petani, datang ke poli mata karena mata kiri terasa

kaur, sakit dan merah. !ua minggu "ang lalu mata kiri penderita tertusuk daun padi.

#ata erair-air dan tidak ada kaur dan mata tampak merah. $a tidak eroat untuk

keluhan ini dan han"a dieri oat tetes mata "ang di%ual eas di &arung.

Satu minggu "ang lalu timul ge%al mata silau, erair-air, sulit memuka

kelopak mata dan pada agian hitam di permukaan ola mata timul intik putih dan

mata mulai terasa kaur. Tiga hari "ang lalu penderita merasa intik putih semakinmelear, penderita eroat ke dokter mata dan dian%urkan dira&at di RS. Penderita

selama ini memakai ka'amata minus mata kiri dan kanan se%ak 2 tahun "ang lalu,

tetapi %arang dipakai.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan (mum ) sadar dan kooperati*

+ital Sign ) Nadi 2 menit, RR / menit, Suu 1,o3, T! //40 mm5g

Mata

OS ) +OS 60 Pinhole tidak ada kema%uan, miin%eksi, se'ret putih kekuningan

789, le*arospasme, in*iltrate dan ulkus kornea 789 diameter 1 mm terletak disentral

O! ) +O! /2 dengan spheris -0,40 Silindris -0,40 Ais 00 men%adi


2/23

. Apa pen"ea dan mekanisme mata kiri terasa kaur :

;a&a )

#ata kiri tertusuk daun padi 7*a'tor resiko9 < $n*eksi mikroorganisme <

in*lamasi pada kon%ungti=a < in*lamasi men"ear ke kornea < in*iltrasi kornea

< stroma dan meran o&man mudah rusak < penipisan pada kornea < kornea

keruh < mata kaur

!. Apa pen"ea dan mekanisme mata sakit :

;a&a )



< stroma dan meran o&man mudah rusak < gangguan pada N3.+-/ < mata

sakit

". Apa pen"ea dan mekanisme mata merah :

;a&a )


din*lamasi pada kon%ungti=a < =askularisasi kon%ungti=a > < =asodilatasi <

mata merah

#. ?agaimana huungan umur, %enis kelamin, dan peker%aan dengan keluhan :

;a&a )

(mur ) Pada semua umur dapat ter%adi, tidak ada re*erensi "ang mengatakan

ah&a umur leih muda leih rentan mengalami keluhan ini dan %uga

sealikn"a.

;enis kelamin ) @ B karena an"akn"a kegiatan "ang dilakukan laki-laki

dalam sehari-hari sehingga meningkatkan resiko ter%adin"a trauma kornea

Peker%aan 7petani9 ) Kegiatan seperti ini merupakan kegiatan "ang an"ak dalam ergerak sehingga eresiko esar

2


3/23

2. Dua min$$u %an$ &a&u mata kiri 'en"erita tertusuk "aun 'a"i se(in$$a mata

erair)air* ti"ak a"a kaur* mata tam'ak mera( "an (an%a "ieri oat tetes

mata %an$ "i+ua& eas "i ,arun$

a. Apa pen"ea dan mekanisme mata erair-air :

;a&a )


in*lamasi pada kon%ungti=a < se'ret > < mata erair-air

. Apa sa%a %enis-%enis oat tetes mata :

;a&a )

/. Oat mata golongan antisepti' dan antiin*eksi )

a. sul*a'etamid /0C

. sipro*loa'in 53l 1mg atau 0,1 C

'. toram"'in 1mg

d. 'hlorampheni'ol 0,4 C atau /

e. le=o*loa'in 0,4C

*. *usidi' a'id /C

g. dieka'in a'id /C

h. gentam"'in sul*at 0,1C

i. o"tetra'"line /C

%. neom"'in sul*at

k. o*loa'in

l. a'"'lo=ir

2. Oat mata golongan kortikosteroid

ethamesone dan *luorometholone

1. Oat midriatikum

golongan simpatomimetik dan antimuskarunik

6. Oat miotikum

etaolol dan piokorpin

3


4/23

4. Oat glau'oma

a. renDolamide

. timolol maleate

'. etaolol 53l d. latonoprost

!. Apa dampak dieri oat tetes mata pada kasus :

;a&a )

Tidak memerikan dampak "ang dapat memperaiki keadaan mata, oat tetes mata

"ang digunakan han"a seagai pemersih, e*ek antialergi dan anti iritasi, ukan

seagai anti =irus atau anti mi'roa. ?isa %adi mengandung anti =irus atau anti

mi'roa namun dalam %umlah "ang sangat sedikit sehingga pengoatan tidak

adekuat

". ?agaimana pertolongan pertama pada trauma mata :

;a&a )

/. ;angan lakukan penekanan langsung terutama ila ola mata %uga mengalami

'edera

2. ?ila ada enda tertanam di mata atau ada luka sa"at, %angan erusaha untuk

memersihkan

1. ;angan men'aut enda "ang menan'ap

6. ;angan erupa"a memasukkan ola mata "ang keluar

4. Kurangi gerakan mata

. Tutup %uga mata "ang sehat untuk men'egah gerakan mata "ang 'edera,

karena pergerakan mata merupakan pergerakan "ang simultan kiri dan kanan.

Pada koran "ang sadar ini harus dilakukan terleih dahulu

. Pada koran "ang tidak sadar, seelum ditutup kelopak mata harus ditutup

untuk men'egah ola mata men%adi kering "ang isa erakiat keutaan

. Segera ru%uk ke *asilitas kesehatan

4


5/23

-. Satu min$$u %an$ &a&u timu& $e+a& mata si&au* erair)air* su&it memuka

ke&o'ak mata "an 'a"a a$ian (itam "i 'ermukaan o&a mata timu& intik

'uti( "an mata mu&ai terasa kaur.

a. Apa pen"ea dan mekanisme mata silau :

;a&a )



< stroma dan meran o&man mudah rusak < penipisan pada kornea < 'aha"a

tidak dapat di terima dan diteruskan dengan aik < *oto*oia

. Apa pen"ea dan mekanisme sulit memuka kelopak mata :

;a&a )



< stroma dan meran o&man mudah rusak < gangguan pada N3.+-/ < sulit

memuka kelopak mata

!. Apa pen"ea dan mekanisme pada agian hitam dipermukaan ola mata timul

intik putih :

;a&a )



oleh sel sel radang dan se'ret < intik putih di kornea

. Ti$a (ari %an$ &a&u 'en"erita merasa intik 'uti( semakin me&ear* 'en"erita

eroat ke "okter mata "an "ian+urkan "ira,at "i RS.

a. #engapa intik putih semakin melear :

;a&a )

Karena masih ter%adi in*eksi sehingga in*iltrasi terus erlangsung akiatn"a intik

putih terseut semakin lama semakin melear.

5


6/23

. Apa indikasi ra&at di Rumah Sakit pada kasus ini:

;a&a )

- #ata kaur

- Perdarahn

- Perporasi

- Fangguan sara* ola mata

/. Pen"erita se&ama ini memakai ka!amata minus mata kiri "an kanan se+ak 2

ta(un %an$ &a&u* teta'i +aran$ "i'akai.

a. Apa sa%a kelainan re*raksi pada mata :

;a&a )

/. #iopia

2. 5iperopia

1. Astigmata

6. Presiopia

. Apa pen"ea dan mekanisme mata minus :

;a&a )

Kelainan pada anatomi ola mata diameter anteroposterior terlalu esar atau

kekuatan media re*raksi terlalu kuat a"angan *okus %atuh di depan retina

miopia

". Apa dampak %arang memakai ka'amata minus pada pasien miopia :

;a&a )

?isa memperparah miopia "ang di deritan"a 7perkemangan progresi*9 dan %uga

isa men"eakan astigmatismus serta keungkinan ke'il dapat men"eakan

eoptalmus dan straismus.

6


7/23

0. ?agaimana interpretasi, mekanisme )

a. OS

+OS 60 pinhole tidak ada kema%uan < Kekeruhan kornea

Pinhole tidak ada kema%uan < mengindikasikan ah&a terdapat kelainan

pada media penglihatan 7kornea, lensa, dll9 atau kelainan *ungsi ma'ula dan

sara* opti'

#iin%eksi < mengindikasikan ah&a telah ter%adin"a peradangan pada

kornea dan kon%ungti=a

Se'ret putih kekuningan 789 < #engindikasikan ah&a adan"a enda asing

sehingga menghasilkan an"ak se'ret guna memuangn"a

?le*arospasme < menurunn"a kemampuan dalam memuka kelopak mata,

kemungkinan esar ini akiat dari tergangguan"a sara* "ang mempersara*i

otot-otot kelopak mata "aitu Ner=us Trigeminus Opthalmi'us

$n*iltrat kornea < telah ter%adi proses peradangan "ang agak lama sehingga

sustansi "ang seharusn"a tidak ada pada %aringan kornea men%adi ada

(lkus kornea 789 diameter 1 mm terletak disentral < (lkus kornea sentral,

kemungkinan pen"ean"a ias akteri, %amur, maupun =irus

. O!

+O! /2 dengan spheris -0,40 Silindris -0,40 Ais 00 men%adi <

miopi'us astigmatism 'ompound

. ?agaimana diagnosis anding pada kasus ini :

;a&a )

29 (lkus Kornea e'ausa akteri

19 (lkus Kornea e'ausa =irus

69 (lkus Kornea e'ausa *ungi

7


8/23

PENELASAN

U&kus Kornea Sentra&

1. U&kus Kornea 3akteria&is

Ulkus Streptokokus 4 Khas seagai ul'us "ang men%alar dari tepi ke

arah tengah kornea 7serpinginous9. (lkus e&arna kuning keau-

auan erentuk 'akram dengan tepi ulkus "ang menggaung. (lkus

'epat men%alar ke dalam dan men"eakan per*orasi kornea, karena

eksotoksin "ang dihasilkan oleh streptokok pneumonia

Ulkus Stafilokokus ) Pada a&aln"a erupa ulkus "ang e&arna putik

kekuningan disertai in*iltrat eratas tegas tepat dia&ah de*ek epitel.

Apaila tidak dioati se'ara adekuat, akan ter%adi ases kornea "ang

disertai edema stroma dan in*iltrasi sel leukosit. Galaupun terdapat

hipopion ulkus seringkali indolen "aitu reaksi radangn"a minimal.

Ulkus Pseudomonas ) Hesi pada ulkus ini dimulai dari daerah

sentral kornea. ulkus sentral ini dapat men"ear ke samping dan ke

dalam kornea. Pen"erukan ke dalam dapat mengakiatkan per*orasi

kornea dalam &aktu 6 %am. gamaran erupa ulkus "ang er&arnaau-au dengan kotoran "ang dikeluarkan er&arna kehi%auan.

Kadang-kadang entuk ulkus ini seperti 'in'in. !alam ilik mata

depan dapat terlihat hipopion "ang an"ak.

U&kus Pneumokokus ) Terlihat seagai entuk ulkus kornea sentral

"ang dalam. Tepi ulkus akan terlihat men"ear ke arah satu %urusan

sehingga memerikan gamaran karakteristik "ang diseut (lkus

Serpen. (lkus terlihat dengan in*iltrasi sel "ang penuh dan er&arnakekuning-kuningan. Pen"earan ulkus sangat 'epat dan sering terlihat

ulkus "ang menggaung dan di daerah ini terdapat an"ak kuman.

(lkus ini selalu di temukan hipopion "ang tidak selaman"a seanding

dengan eratn"a ulkus "ang terlihat.diagnosa leih pasti ila

ditemukan dakriosistitis.

8


9/23

(lkus Kornea ?akterialis (lkus Kornea Pseudomonas

2. U&kus Kornea Fun$I

#ata dapat tidak memerikan ge%ala selama eerapa hari

sampai eerapa minggu sesudah trauma "ang dapat menimulkan

in*eksi %amur ini.

Pada permukaan lesi terlihat er'ak putih dengan &arna

keau-auan "ang agak kering. Tepi lesi eratas tegas irregular dan

terlihat pen"earan seperti ulu pada agian epitel "ang aik. Terlihat

suatu daerah tempat asal pen"earan di agian sentral sehingga

terdapat satelit-satelit disekitarn"a..Tukak kadang-kadang dalam,

seperti tukak "ang diseakan akteri. Pada in*eksi kandida entuk

tukak lon%ong dengan permukaan naik. !apat ter%adi neo=askularisasi

akiat rangsangan radang. Terdapat in%eksi siliar disertai hipopion.

-. U&kus Kornea 5irus

Ulkus Kornea Herpes Zoster ) ?iasan"a dia&ali rasa sakit pada kulit

dengan perasaan lesu. Fe%ala ini timul satu /-1 hari seelum

timuln"a ge%ala kulit. Pada mata ditemukan =esikel kulit dan edem

palpera, kon%ungti=a hiperemis, kornea keruh akiat terdapatn"a

in*iltrat suepitel dan stroma. $n*iltrat dapat erentuk dendrit "ang

entukn"a ereda dengan dendrit herpes simple. !endrit herpes

Doster er&arna au-au kotor dengan *luoresin "ang lemah. Kornea

9


10/23

hipestesi tetapi dengan rasa sakit keadaan "ang erat pada kornea

iasan"a disertai dengan in*eksi sekunder.

Ulkus Kornea Herpes simplex 4 $n*eksi primer "ang dierikan oleh

=irus herpes simple dapat ter%adi tanpa ge%ala klinik. ?iasan"a ge%aladini dimulai dengan tanda in%eksi siliar "ang kuat disertai terdapatn"a

suatu dataran sel di permukaan epitel kornea disusul dengan entuk

dendrit atau intang in*iltrasi. terdapat hipertesi pada kornea se'ara

lokal kemudian men"eluruh. Terdapat pemesaran kelen%ar preaurikel.

?entuk dendrit herpes simple ke'il, ul'erati*, %elas di&arnai dengan

*luoresin dengan en%olan diu%ungn"a

(lkus Kornea !endritik (lkus Kornea 5erpetik

. U&kus Kornea A!ant(amoea

A&al dirasakan sakit "ang tidak seanding dengan temuan klinikn"a,

kemerahan dan *oto*oia. Tanda klinik khas adalah ulkus kornea

indolen, 'in'in stroma, dan in*iltrat perineural.

U&kus Kornea Peri#er

1. U&kus Mar$ina&

?entuk ulkus marginal dapat simpel atau 'in'in. ?entuk simpel

erentuk ulkus super*isial "ang er&arna au-au dan terdapat pada

in*eksi sta*ilo'o''us, toksit atau alergi dan gangguan sistemik pada

in*luenDa disentri asilar gonokok arteritis nodosa, dan lain-lain. Iang

10


11/23


12/23

6. Apa sa%a pemeriksaan tamahan "ang diutuhkan :

;a&a )

Kultur

Pewarnaan gram ulkus kornea fungi

Pewarnaan gram ulkus kornea Pewarnaan gram ulkus kornea

herpes simplex herpes zoster

Pewarnaan gram ulkus kornea bakteri Pewarnaan gram lkus kornea akantamoeba

7. ?agaimana diagnosis ker%a pada kasus ini :

;a&a )

(lkus Kornea e'ausa akteri

12


13/23

18. Apa etiologi pen"akit ini :

;a&a )

1. In#eksi

$n*eksi ?akteri ) P. aeraginosa, Streptococcus pneumonia dan spesies

Moraxella merupakan pen"ea paling sering. 5ampir semua ulkus erentuk

sentral. Fe%ala klinis "ang khas tidak di%umpai, han"a sekret "ang keluar

ersi*at mukopurulen "ang ersi*at khas menun%ukkan in*eksi P aeruginosa.

$n*eksi ;amur ) diseakan oleh Candida, Fusarium, Aspergilus,

Cephalosporium, dan spesies mikosis *ungoides.

$n*eksi =irus

(lkus kornea oleh =irus herpes simple 'ukup sering di%umpai. ?entuk

khas dendrit dapat diikuti oleh =esikel-=esikel ke'il dilapisan epitel "ang

ila pe'ah akan menimulkan ulkus. (lkus dapat %uga ter%adi pada

entuk disi*orm ila mengalami nekrosis di agian sentral. $n*eksi =irus

lainn"a =ari'ella-Doster, =ariola, =a'inia 7%arang9.

A'anthamoea

A'anthamoea adalah protoDoa hidup eas "ang terdapat didalam air

"ang ter'emar "ang mengandung akteri dan materi organik. $n*eksi

kornea oleh a'anthamoea adalah komplikasi "ang semakin dikenal

pada pengguna lensa kontak lunak, khususn"a ila memakai larutan

garam uatan sendiri. $n*eksi %uga iasan"a ditemukan pada ukan

pemakai lensa kontak "ang terpapar air atau tanah "ang ter'emar.

2. Nonin#eksi

?ahan kimia, ersi*at asam atau asa tergantung P5.

?ahan asam "ang dapat merusak mata terutama ahan anorganik,

organik dan organik anhidrat. ?ila ahan asam mengenai mata maka

akan ter%adi pengendapan protein permukaan sehingga ila

konsentrasin"a tidak tinggi maka tidak ersi*at destrukti*. ?iasan"a

kerusakan han"a ersi*at super*isial sa%a. Pada ahan alkali antara lain

13


14/23

amonia, 'airan pemersih "ang mengandung kaliumnatrium hidroksida

dan kalium karonat akan ter%adi penghan'uran kolagen kornea.

Radiasi atau suhu

!apat ter%adi pada saat eker%a las, dan menatap sinar matahari "ang

akan merusak epitel kornea.

Sindrom S%orgen

Pada sindrom S%orgen salah satun"a ditandai keratokon%ungti=itis si''a

"ang merupakan suatu keadan mata kering "ang dapat diseakan

de*isiensi unsur *ilm air mata 7akeus, musin atau lipid9, kelainan

permukan palpera atau kelainan epitel "ang men"eakan timuln"a

intik-intik kering pada kornea. Pada keadaan leih lan%ut dapat timul

ulkus pada kornea dan de*ek pada epitel kornea terpulas dengan

*lurosein.

!e*isiensi =itamin A

(lkus kornea akiat de*isiensi =itamin A ter%adi karena kekurangan

=itamin A dari makanan atau gangguan asorsi di saluran 'erna dan

ganggun peman*aatan oleh tuuh. Oat-oatan

Oat-oatan "ang menurunkan mekanisme imun, misaln"aJ

kortikosteroid, $!( 7$odo 2 dio"uridine9, anestesi lokal dan golongan

imunosupresi*.

Kelainan dari memran asal, misaln"a karena trauma.

Pa%anan 7eposure9

Neurotropik

-. Sistem Imun 9Reaksi :i'ersensiti;itas<

Franulomatosa &agener

Rheumathoid arthritis

14


15/23

Fotofobia

Mata Kabur

Sulit membuka kelopak mat

Gangguan paa !"#$1

%rauma

&n'ama(i paa kon)ungti*a

Stroma an Membran +o,man mua- ru(ak

#a(kulari(a(i kon)ungti*a .

/enipi(an paa kornea

&nltra(i paa kornea

&n'ama(i menebar ke kornea

Kornea Keru-

&nfek(i Mikroorgani(me paa Mata

#a(oilata(i

Mata Mera-. (eret

pipora

Mata Sakit

a-aa tiak apat i terima an iteru(kan engan baik

6. ?agaimana pato*isiologi pen"akit pada kasus ini :

;a&a )

15


16/23

/. ?agaimana penatalaksanaan pada kasus ini :

;a&a )

7keterangan ) huru* teal dan garis a&ah adalah penatalaksanaan pada kasus ini9

(lkus kornea adalah keadan darurat "ang harus segera ditangani olehspesialis mata agar tidak ter%adi 'edera "ang leih parah pada kornea. Pengoatan

pada ulkus kornea tergantung pen"ean"a, dierikan oat tetes mata "ang

mengandung antiiotik, anti =irus, anti %amur, sikloplegik dan mengurangi reaksi

peradangan dengann steroid. Pasien dira&at ila mengan'am per*orasi, pasien

tidak dapat memeri oat sendiri, tidak terdapat reaksi oat dan perlun"a oat

sistemik.

A. Penatalaksanaan ulkus kornea di rumah

/. ;ika memakai lensa kontak, se'epatn"a untuk melepaskann"a

2. ;angan memegang atau menggosok-gosok mata "ang meradang

1. #en'egah pen"earan in*eksi dengan men'u'i tangan sesering mungkin

dan mengeringkann"a dengan handuk atau kain "ang ersih

. ?erikan analgetik %ika n"eri

?. Penatalaksanaan medis

/. Pengoatan konstitusi

Oleh karena ulkus iasann"a timul pada orang dengan keadaan

umum "ang kurang dari normal, maka keadaan umumn"a harus

diperaiki dengan makanan "ang ergiDi, udara "ang aik, lingkungan

"ang sehat, pemerian rooransia "ang mengandung =itamin A, =itamin

? kompleks dan =itamin 3. Pada ulkus-ulkus "ang diseakan kuman"ang =irulen, "ang tidak semuh dengan pengoatan iasa, dapat

dierikan =aksin ti*oid 0,/ '' atau /0 '' susu steril "ang disuntikkan

intra=ena dan hasiln"a 'ukup aik. !engan pen"untikan ini suhu adan

akan naik, tetapi %angan sampai meleihi 1,4L3. Akiat kenaikan suhu

tuuh ini diharapkan ertamahn"a antiodi dalam adan dan men%adi

lekas semuh.

16


17/23

2. Pengoatan lokal

?enda asing dan ahan "ang merangsang harus segera

dihilangkan. Hesi kornea seke'il apapun harus diperhatikan dan dioati

seaik-aikn"a. Kon%ungtu=itis, dakriosistitis harus dioati dengan aik.$n*eksi lokal pada hidung, telinga, tenggorok, gigi atau tempat lain harus

segera dihilangkan.

$n*eksi pada mata harus dierikan )

o Suas atro'ine seagai salap atau &arutan

Kean"akan dipakai sul*as atropine karena eker%a lama /-2

minggu.

E*ek ker%a sul*as atropine )

- Sedati*, menghilangkan rasa sakit.

- !ekongesti*, menurunkan tanda-tanda radang.

- #en"eakan paral"sis #. siliaris dan #. konstriktor

pupil.

!engan lumpuhn"a #. siliaris mata tidak mempun"ai da"a

akomodsi sehingga mata dalan keadaan istirahat. !engan

lumpuhn"a #. konstriktor pupil, ter%adi midriasis sehinggga

sinekia posterior "ang telah ada dapat dilepas dan men'egah

pementukan sinekia posterior "ang aru

o Skopolamin seagai midriatika.

o Ana&$etik

(ntuk menghilangkan rasa sakit, dapat dierikan tetes

pantokain, atau tetrakain tetapi %angan sering-sering.

o Antiiotik

Anti iotik "ang sesuai dengan kuman pen"ean"a atau "ang

erspektrum luas dierikan seagai salap, tetes atau in%eksi

sukon%ungti=a. Pada pengoatan ulkus seaikn"a tidak

dierikan salap mata karena dapat memperlamat pen"emuhan

dan %uga dapat menimulkan erosi kornea kemali.

17


18/23

o Anti %amur

Terapi medika mentosa di $ndonesia terhamat oleh teratasn"a

preparat komersial "ang tersedia erdasarkan %enis keratomitosis

"ang dihadapi isa diagi )

/. ;enis %amur "ang elum diidenti*ikasi pen"ean"a )

topikal amphoteri'in ? /, 2, 4 mgml, Thiomerosal /0

mgml, Natam"'in /0 mgml, golongan $midaDole

2. ;amur er*ilamen ) topikal amphoteri'in ?, thiomerosal,

Natami'in, $midaDol

1. Ragi 7"east9 ) amphoteri'in ?, Natami'in, $midaDol

6. A'tinom"'es "ang ukan %amur se%ati ) golongan sul*a,

eragai %enis anti iotik

o Anti +iral

(ntuk herpes Doster pengoatan ersi*at simtomatik dierikan

streroid lokal untuk mengurangi ge%ala, sikloplegik, anti iotik

spektrum luas untuk in*eksi sekunder analgetik ila terdapat

indikasi.(ntuk herpes simple dierikan pengoatan $!(,ARA-A, PAA, inter*eron indu'er.

Peran tidak seharusn"a dilakukan pada lesi in*eksi supurati*

karena dapat menghalangi pengaliran sekret in*eksi terseut dan

memerikan media "ang aik terhadap perkemangiakan kuman

pen"ean"a. Peran memang diperlukan pada ulkus "ang ersih tanpa

sekret guna mengurangi rangsangan.

(ntuk menghindari pen%alaran ulkus dapat dilakukan )

1. Kauterisasi

a9 !engan Dat kimia ) $odine, larutan murni asam karolik,

larutan murni trikloralasetat

9 !engan panas 7heat 'auterisasion9 ) memakai elektrokauter

atau termophore. !engan instrumen ini dengan u%ung

alatn"a "ang mengandung panas disentuhkan pada pinggir

ulkus sampai er&arna keputih-putihan.

18


19/23

2. Pengerokan epitel "ang sakit

Parasentesa dilakukan kalau pengoatan dengan oat-oat tidak

menun%ukkan peraikan dengan maksud mengganti 'airan 'oa

"ang lama dengan "ang aru "ang an"ak mengandung antiodidengan harapan luka 'epat semuh. Penutupan ulkus dengan

*lap kon%ungti=a, dengan melepaskan kon%ungti=a dari sekitar

limus "ang kemudian ditarik menutupi ulkus dengan tu%uan

memeri perlindungan dan nutrisi pada ulkus untuk

memper'epat pen"emuhan. Kalau sudah semuh *lap

kon%ungti=a ini dapat dilepaskan kemali.

?ila seseorang dengan ulkus kornea mengalami per*orasi

spontan erikan sul*as atropine, antiiotik dan alut "ang kuat.

Segera eraring dan %angan melakukan gerakan-gerakan. ?ila

per*orasin"a disertai prolaps iris dan ter%adin"a aru sa%a, maka

dapat dilakukan )

$ridektomi dari iris "ang prolaps

$ris reposisi

Kornea di%ahit dan ditutup dengan *lap kon%ungti=a

?eri sul*as atripin, antiioti' dan alut "ang kuat

?ila ter%adi per*orasi dengan prolaps iris "ang telah erlangsung

lama, kita oati seperti ulkus iasa tetapi prolas irisn"a diiarkan

sa%a, sampai akhirn"a semuh men%adi leukoma adherens.

Antiiotik dierikan %uga se'ara sistemik.

U&kus kornea 'er#orasi, %aringan iris keluar dan menon%ol, in*iltrat pada kornea ditepi per*orasi.

19


20/23

-. Kerato'&asti

Keratoplasti adalah %alan terakhir %ika urutan penatalaksanaan

diatas tidak erhasil. $ndikasi keratoplasti ter%adi %aringan parut "ang

mengganggu penglihatan, kekeruhan kornea "ang men"eakan

kemunduran ta%am penglihatan, serta memenuhi eerapa kriteria "aitu )

/. Kemunduran =isus "ang 'ukup menggangu akti=itas penderita

2. Kelainan kornea "ang mengganggu mental penderita.

1. Kelainan kornea "ang tidak disertai amliopia.

. ?agaimana pen'egahan pada pen"akit ini :

;a&a )

Pen'egahan terhadap ulkus dapat dilakukan dengan segera erkonsultasi

kepada ahli mata setiap ada keluhan pada mata. Sering kali luka "ang tampak

ke'il pada kornea dapat menga&ali timuln"a ulkus dan mempun"ai e*ek "ang

sangat uruk agi mata.

49 Hindungi mata dari segala enda "ang mungkin isa masuk kedalam mata

9 ;ika mata sering kering, atau pada keadaan kelopak mata tidak isa

menutup sempurna, gunakan tetes mata agar mata selalu dalam keadaan

asah

9 ;ika memakai lensa kontak harus sangat diperhatikan 'ara memakai dan

mera&at lensa terseut.

. Apa komplikasi "ang mungkin dapat ter%adi pada kasus ini :

;a&a )

20


21/23

- Keutaan parsial ataukomplit dalam &aktu sangat singkat

- Kornea per*orasi dapat erlan%ut men%adi endoptalmitis dan panopthalmitis

- Prolaps iris

- Sikatrik kornea

- Katarak

- Flaukoma sekunder

6. ?agaimana prognosis pada kasus ini :

;a&a )

!(?$A ad #alam

Prognosis ulkus kornea tergantung pada tingkat keparahan dan 'epat

lamatn"a mendapat pertolongan, %enis mikroorganisme pen"ean"a, dan ada

tidakn"a komplikasi "ang timul. (lkus kornea "ang luas memerlukan &aktu

pen"emuhan "ang lama, karena %aringan kornea ersi*at a=askular. Semakin

tinggi tingkat keparahan dan lamatn"a mendapat pertolongan serta timuln"a

komplikasi, maka prognosisn"a men%adi leih uruk. Pen"emuhan "ang lama

mungkin %uga dipengaruhi ketaatan penggunaan oat. !alam hal ini, apaila tidak

ada ketaatan penggunaan oat ter%adi pada penggunaan antiiotika maka dapat

menimulkan resistensi.

7. ?agaimana K!( pada kasus ini :

;a&a )

Tin$kat kemam'uan -

1.a #ampu memuat diagnosis klinik erdasarkan pemeriksaan *isik dan

pemeriksaan-pemeriksaan tamahan "ang diminta oleh dokter 7misaln"a)

pemeriksaan laoratorium sederhana atau M-ra"9. !okter dapat memutuskan

dan memeri terapi pendahuluan, serta meru%uk ke spesialis "ang rele=an

7ukan kasus ga&at darurat9

-. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter misalnya

21


22/23

!pemeriksaan laboratorium sederhan atau "-ray#. $okter dapat memutuskan

dan memberi terapi pendahuluan, serta meru%uk ke spesialis yang rele&an

kasus ga'at darurat# < 'a"a kasus

I5. :IPOTESIS

Tn. Asep, @, 20 tahun, mengeluh mata kiri teras kaur, sakit, dan merah karena

menderita ulkus kornea disertai kelainan re*raksi +O! miopi'us astigmatism

'ompound.

5. KERANGKA KONSEP

22

+OS 60 pinhole tidak ada kema%uan

+O! /2Spheris -0,40Silindris -0,40Ais 0o

Tn. Asep, @, 20 tahun

Kekeruhan

Kornea

#ata Kaur

oto*oia#ata sakit?le*arospasme?intik putih di agian olamata "g hitam ada, melear Pinhole tidak ada kema%uan

#ata merah

#ata erair-air Sekret putih kekuningan#iin%eksi

#iopi'us

Astigmatism3ompound

KERATOKON;(NFT$+$T$S ULKUS KORNEA


23/23

23

ulkus kornea dan astigmat miopia

Documents