pbl 6 mata miopia kayanya

20
Gangguan Penglihatan Mata Buram Agung Ganjar Kurniawan 102010169 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat ============================================================== ==== Pendahuluan Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, secara sadar atau tidak kita menggunakan kelima panca indera kita yang sangat spesial. Terutama indera penglihatan yaitu mata yang berfungsi sebagai melihat apa saja yang disekitar kita. Mata adalah sistem optik yang memfokuskanberkas cahaya pada fotoreseptor, yang mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf. Mata juga merupakan alat indra yang terdapat pada manusia. Secara konstan mata menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera dihantarkan ke otak A. Anatomi Mata Secara Makroskopis Bentuk mata manusia hampir bulat, berdiameter kurang lebih 2,5 cm dimana 5/6 bagiannya terbenam dalam rongga mata, dan hanya 1/6 bagiannya saja yang tampak pada bagian anterior. Bola mata terletak dalam bantalan lemak, pada sebelah depan dilindungi oleh kelopak mata dan ditempat lain dengan tulang orbita. Bola mata terdiri atas:

Upload: agung-ganjar-kurniawan

Post on 14-Sep-2015

260 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Gangguan Penglihatan Mata BuramAgung Ganjar Kurniawan102010169Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat==================================================================

PendahuluanDalam menjalankan kehidupan sehari-hari, secara sadar atau tidak kita menggunakan kelima panca indera kita yang sangat spesial. Terutama indera penglihatan yaitu mata yang berfungsi sebagai melihat apa saja yang disekitar kita. Mata adalah sistem optik yang memfokuskanberkas cahaya pada fotoreseptor, yang mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf. Mata juga merupakan alat indra yang terdapat pada manusia. Secara konstan mata menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera dihantarkan ke otak

A. Anatomi Mata Secara MakroskopisBentuk mata manusia hampir bulat, berdiameter kurang lebih 2,5 cm dimana 5/6 bagiannya terbenam dalam rongga mata, dan hanya 1/6 bagiannya saja yang tampak pada bagian anterior. Bola mata terletak dalam bantalan lemak, pada sebelah depan dilindungi oleh kelopak mata dan ditempat lain dengan tulang orbita. Bola mata terdiri atas:a. Dinding mata, terdiri dari: kornea, sklera, selaput khoroid, korpus siliaris, iris, dan pupil.b. Medium tempat cahaya lewat, terdiri dari: kornea, aqueous humor, lensa, vitreous humorc. Jaringan nervosa, terdiri dari: sel-sel saraf pada retina dan serat saraf yang menjalar melalui sel-sel ini.Rongga orbita adalah rongga berisi bola mata dan terdapat 7 tulang yang membentuk dinding orbita yaitu : lakrimal, etmoid, sfenoid, frontal, dan dasar orbita yang terdiri dari os. Maksila bersama os palatinum dan os zigomatikus.Sklera merupakan lapisan pembungkus dan pelindung isi bola mata. Sklera anterior ditutupi oleh 3 lapis jaringan ikat vaskuler. Sklera kaku dan tipisnya hanya 1 mm namun masih tahan terhadap trauma benda tumpul. Seperenam luas sklera di bagian depan merupakan lapisan bening yang disebut kornea. Kornea merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui korena kita dapat melihat membran pupil dan iris. Pembiasan terkuat dilakukan oleh kornea, dimana 40 dari 50 dioptri pembiasan sinar masuk dilakukan oleh kornea. Di sebelah dalam kornea ada iris dan pupil. Iris berfungsi mengatur bukaan pupil secara otomatis menurut jumlah cahaya yang masuk ke mata. Iris berwarna karena mengandung pigmen, warna dari iris bervariasi sesuai dengan jumlah pigmen yang terdapat di dalamnya, makin banyak kandungan pigmen makin gelap warna iris. Pupil berfungsi untuk mengatur cahaya yang masuk ke mata. Dalam keadaan terang bukaan pupil akan kecil, sedangkan dalam keadaan gelap bukaan pupil akan membesar. Fungsi mengecilnya pupil untuk memperdalam fokus seperti pada kamera foto yang diafragmanya dikecilkan. Diameter bukaan pupil berkisar antara 2-8 mm.Lensa di dalam bola mata terletak di belakang iris yang terdiri dari zat tembus cahaya berbentuk seperti cakram yang dapat menebal dan menipis pada saat terjadi akomodasi. Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal. Lensa terletak diantara iris dan kornea, terpisah oleh aquerus humour. Aquerus humour adalah suatu cairan yang komposisinya serupa dengan cairan serebrospinal. Demikian pula antara lensa mata dan bagian belakang mata terisi semacam cairan kental (vitreous humour). Vitreous humour adalah suatu cairan kental yang mengandung air dan inukopolisakarida. Cairan ini bekerja bersama-sama lensa mata untuk membiaskan cahaya sehingga tepat jatuh pada fovea.1

Gambar 1: Anatomi Mata

Retina atau selaput jala merupakan bagian mata yang mengandung reseptor yang menerima rangsangan cahaya. Pada retina terdapat sel saraf terdiri atas sel saraf bentuk batang dan kerucut. Sel Kerucutatau cone cell mengandung jenis pigmen yang berbeda, yaitu iodopsinyang terdiri dari retinen. Sel kerucut bertanggung jawab untuk penglihatan di siang hari. Subgrup dari sel kerucut responsif terhadap panjang gelombang pendek, menengah, dan panjang (biru, hijau, merah). Sel-sel ini terkonsentrasi di fovea yang bertanggung jawab untuk penglihatan detil seperti membaca huruf kecil.Sel batang berfungsi untuk penglihatan malam. Sel-sel ini sensitif terhadap cahaya dan tidak memberikan sinyal informasi panjang gelombang (warna). Sel batang menyusun sebagian besar fotoreseptor di retina bagian lainnya. Sel batang ini mengandung suatu pigmen yang fotosensitif disebutrhodopsin. Cahaya lemah seperti cahaya bulan pun dapat mengenai rhodopsin. Sehingga sel batang ini diperlukan untuk penglihatan pada cahaya remang-remang.1

Berikut merupakan fungsi-fungsi dari komponen-komponen yang terdapat pada indera penglihatan:2Bagian-bagian dari mata pun memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: Sklera: Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi tempat melekatnya bola mata Kornea: memungkinkan lewatnya cahaya dan merefraksikan cahaya Corpus Siliaris: Menyokong lensa dan mengandung otot yang memungkinkan lensa untuk beroakomodasi, kemudian berfungsi juga untuk mengsekreskan aqueus humor Iris: Mengendalikan cahaya yang masuk ke mata melalui pupil, mengandung pigmen. Lensa: Memfokuskan pandangan dengan mengubah bentuk lensa Retina : lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata, berfungsi mengirimkan pesan visual melalui saraf optikus ke otak. Bintik kuning (Fovea): Daerah dengan ketajaman paling tinggi karena merupakan bagian retina yang mengandung sel kerucut. Bintik buta: Daerah syaraf optic meninggalkan bagian dalam bola mata Vitreous humor: Menyokong lensa dan menjaga bentuk bola mata Aquous humor: Menjaga bentuk kantong bulbus oculi, member nutrisi kepada kornea, lensa dan sebagian retina. Nervus Optikus : Bagian pertama jalur penglihatan yang akan menuju otak.

Otot penggerak bola mataOtot penggerak bola mata terdiri dari 6 otot yaitu :11. Rektus medialis membalik mata ke arah dalam2. Rektus lateralis membalik mata ke arah luar3. Rektus superior memutar mata keatas dan kedalam4. Rektus inferior memutar mata kebawah dan kedalam5. Oblikus superior memutar mata kebawah dan keluar6. Oblikus inferior memutar mata keatas dan keluar. Otot ini adalah satu-satunya otot yang muncul dari depan orbita.Sebagian besar otot-otot mata dipersarafi oleh saraf cranial ketiga (okulomotor). Rektus lateral dipersarafi oleh saraf cranial keenam dan oblikus superior oleh cranial keempat.

Nervus Opticus (II)N. opticus, atau saraf penglihatan, panjangnya lebih kurang 1, 6 inci (4 cm). Saraf ini meninggalkan rongga orbita dengan berjalan melalui canalis opticus bersama dengan a. Opthalmica dan masuk ke dalam rongga otak. Di dalam orbita, saraf ini dibungkus oleh ketiga lapisan meningen: duramater, arachnoideamater, dan piamater, yang mengikutinya sampai ke spatium subarachnoideum. Kedua saraf dari kedua sisi kemudian bergabung membentuk chiasma opticum. Di sini, serabut saraf yang berasal dari belahan medial (nasal) retina menyilang garis tengah dan masuk ke tractus opticus sisi kontralateral; sedangkan serabut saraf dari belahan lateral (temporal) retina berjalan ke posterior di dalam tractus opticus sisi yang sama.

Gambar 2. Letak Nervus Optikus pada CerebrumTractus opticus keluar dari sudut posterolateral chiasma opticus dan berjalan ke belakang di sekitar sisi lateral mesencephalon untuk menuju corpus geniculum laterale, tetapi pergi langsung ke nucleus pretectalis dan colliculus posterior. Dari corpus geniculatum laterale, radiatio optica melengkung ke belakang menuju cortex visual hemispherium cerebri.

Nervus Trochlearis (IV)N. trochlearis adalah saraf motoris dan merupakan saraf otak yang paling halus. Saraf ini mengurus m. obliquus superior di dalam orbita. Saraf ini muncul dari permukaan posterior mesencephalon, tepat di bawah colliculus inferior. Kemudian membelok ke depan di sekeliling sisi lateral pedunculus cerebri. Saraf ini berjalan ke depan di dalam dinding lateral sinus cavernosus, terletak sedikit di bawah n. Oculomotorius. N. Trochlearis masuk ke orbita melalui fissura orbitalis superior.2

Gambar 3. Letak Saraf Kranial II-VI pada Cerebrum

Nervus Oculomotorius (III)N. oculomotorius adalah saraf motoris dan mempersarafi otot-otot ekstrinsik bola mata berikut ini yang terdapat di dalam orbita: m. levator palpebrae superior, m. rectus superioris, m. rectus superior, m. rectus medius, m. rectus inferior, dan m. obliquus inferior. Saraf ini juga mempersarafi m. sphihcnter pupillae dan m. ciliaris bersama dengan serabut parashimpatis. N. Oculomotorius keluar dari aspek anterior mesencephalon, medial terhadap pedunculus cerebri. Saraf ini berjalan dekat dan di antara a. Cerebri posterior dan a. Cerebelli superior. Kemudian berjalan ke depan di dalam dinding lateral sinus cavernosus dan bercabang dua menjadi ramus superior dan ramus inferior, yang akan menuju orbita melalui fissura orbitalis superior.2

Nervus Abducens (VI)N. Abducens adalah saraf motoris kecil dan mepersarafi m. rectus lateralis bola mata. Saraf ini muncul dari permukaan anterior otak, di antara pinggir bawah pons dengan medulla oblongata. Mula-mula saraf ini terletak di dalam fossa cranii posterior. Kemudian ia membelok dengan tajam ke depan, melintasi pinggir superior pars petrosa ossis temporalis. Setelah masuk sinus cavernosus, saraf ini berjalan ke depan bersama a. Carotis interna. Masuk ke rongga orbita melalui fissura orbitalis superior.2

B. Mikroskopis MataA. Tunika Fibrosa:I. Kornea Epitel kornea : epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk Membrana bowmanI: membrana basalis yang menebal. Terdiri dari fibril kolagen yang halus Stroma / substansia propia: lapisan paling tebal, tidak ada pembuluh darah, serat kolagen tersusun rapi, ada sel sel fibroblas membrana descemeti terdiri dari serat kolagen yang tersusun seperti jala endotel kornea: epitel selapis gepeng Tampak jernih sebab: sedikit air, susunan serat kolagen teratur, mengandung zat antar sel (asam kondroitin sulfat) Non vaskular / avaskular Saraf sensoris banyak Mendapat makanan difusi dari: Humor akues dan pembuluh darah di limbus kornea.3

Gambar 4. Kornea

II. Limbus kornea Epitel konjungtiva bulbi: epitel berlapis gepeng dan dapat berubah menjadi epitel berlapis kubis / silindris Jaringan ikat konjungtiva bulbi: campuran dari serat kolagen dan serat elastin Stroma limbus: merupakan jaringan ikat Saluran Schlemm: lubang yang menampung humor akues Jaringan trabekular: terdapat diantara celah Fontana.3

Gambar 5. Limbus mata

III. Sklera Terdiri dari jaringan ikat padat kolagen, serat seratnya berjalan ke segala arah, substansia dasar cukup banyak sedikit fibroblas dan serat elastin. Sebagian besar non vaskular. Antara sklera dan koroid terdapat suatu lapisan tipis yang disebut area kribosa. Bagian posterior dari sklera yang berlubang ditembus oleh nerve optikus.

B. Tunika VaskulosaI. Iris Endotel: epitel selapis gepeng Lapisan jaringan ikat jarang, fibroblas +sel pigmen Lapisan jaringan ikat jarang + pembuluh darah Musculus sfingter pupil (otot polos, dipersarafi oleh serat saraf parasimpatis) dan musculus dilatator pupilae ( dipersarafi oleh serat saraf simpatis, menarik iris ,pupil menjadi lebar). Pada m.dilatator pupilae bukan otot sebenarnya, ini percabangan dari mioepitel Pars iridika retina: 2 lapisan sel kubis berpigmen.3

Gambar 6. Iris

II. Korpus siliaris Musculus siliaris: pars meridionalis, pars radiate, pars sirkularis Jaringan ikat vaskular Pars siliaris retina: 2 lap.sel kubis Epitel siliar membentuk humor akuos.3

Gambar 7. Korpus siliaris

III. Koroidea Lapisan suprakorioidea/fuska sklera terdiri dari serat kolagen dan elastin Lapisan vaskulosa: pembuluh darah menuju korpus siliaris Lapisan koriokapilaris: tempat berakhirnya cabang koroidea. Diantara kapilar ada jalajala serat kolagen dan serat elastin yang halus, sedikit fibroblas dan melanosit. Lapisan elastika Bruch.3

Gambar 8. KoroidC. Tunika NervosaI. Pars Optika Retina Membran limitans dalam: membran basal sel Muller Lapisan serat saraf nerve optikus: akson berasal dari sel sel ganglion Lapisan sel sel ganglioner: mengandung sel ganglion, neuron ketiga dan neuroglia . Lapisan plexiform dalam: merupakan tempat hubungan neuron kedua dan ketiga. Sinaps antara sel bipolar, sel amakrin dan sel ganglion Lapisan granular / inti dalam: inti inti dan badan sel dari sel bipolar dan sel horizontal dan sel amakrin Lapisan plexiform luar: akson sel batang dan kerucut bersama dendrit , sel bipolar dan sel horizontal.disini hubungan antara neuron pertama dan kedua Lapisan granular / inti luar: Inti - inti sel batang dan kerucut bersama badan selnya Lapisan limitans luar Lapisan batang kerucut: suatu organ akhir saraf yang terletak paling luar dekat epitel pigmen,disini terdapat sel muller berfungsi sebagai penyokong Lapisan epitel pigmen: sel - sel berpigmen , melekat pada koroid,menyerap cahaya,mencegah pemantulan.3

Gambar 9. retina

Mekanisme penglihatan Mekanisme penglihatan secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut, yaitu cahaya masuk ke mata melalui kornea lewat pupil yang lebar-sempitnya dapat diatur oleh iris. Setelah itu cahaya akan dibiaskan oleh lensa dan kemudian bayangan jatuh di retina yang bersifat nyata, terbalik dan diperkecil. Sel-sel batang dan kerucut kemudian meneruskan sinyal cahaya melalui saraf optik. Kemudian bayangan diteruskan ke otak, yang kemudian di otak bayangan akan terlihat tidak terbalik seperti aslinya. Namun selain penjelasan secara singkat tersebut, akan dibahas pula dua hal yang berkaitan erat dengan mekanisme penglihatan, yaitu akomodasi dan refraksi.

1.Akomodasi Dalam hal memfokuskan objek pada retina, lensa mata memegang peranan penting. Kornea mempunyai fungsi memfokuskan objek secara tetap demikian pula bola mata. Kemampuan lensa mata untuk memfokuskan objek disebut daya akomodasi. Selama mata melihat jauh, tidak terjadi akomodasi, makin dekat benda yang dilihat semakin kuat mata/lensa berakomodasi. Daya akomodasi ini tergantung kepada umur. Usia semakin tua, daya akomodasi semaking turun. Hal ini disebabkan kekenyalan lensa/elastisitas lensa semakin berkurang.4Jarak terdekat dari benda agar masih dapat dilihat dengan jelas dikatakan benda terletak pada titik dekat/punctum proksimum. Jarak punctum proksimum terhadap mata dinyatakan dalam P (meter) maka 1 P disebut Aksial proksimum, pada saat ini mata berakomodasi sekuat-kuatnya. Sedangkan jarak terjauh dari benda agar masih dapat dilihat dengan jelas dikatakan benda terletak pada titik jauh/punctum remotum. Jarak punctum remotum terhadap mata dinyatakan dalam r (meter) maka 1 r disebut Aksial remoktum, pada saat ini mata tidak berakomodasi. Bertambah jauhnya titik dekat akibat umur disebut mata presbiop.4

2.Refraksi Cahaya adalah suatu bentuk radiasi elektromagnetik yang terdiri dari paket-paket individual energy seperti partikel yang disebut foton yang berjalan menurut cara-cara gelombang. Gerakan ke depan suatu gelombang cahaya dalam arah tertentu dikenal dengan berkas cahaya. Berkas-berkas cahaya divergen yang mencapai mata harus dibelokkan ke arah dalam untuk difokuskan kembali ke sebuah titik peka-cahaya di retina agar dihasilkan suatu bayangan yang akurat mengenai sumber cahaya. Pembelokan inilah yang disebut sebagai refraksi.5Refraksi terjadi ketika berkas berpindah dari satu medium dengan kepadatan (densitas) tertentu ke medium dengan kepadatan yang berbeda. Cahaya bergerak lebih cepat melalui udara daripada melalui media transparan lainnya. Ketika suatu berkas cahaya masuk ke medium dengan densitas yang lebih tinggi, cahaya tersebut melambat (sebaliknya juga berlaku). Berkas cahaya mengubah arah perjalanannya jika mengenai medium baru pada tiap sudut selain tegak lurus.Dua faktor penting dalam refraksi : densitas komparatif antara dua media (semakin besar perbedaan densitas,semakin besar derajat pembelokan) dan sudut jatuhnya berkas cahaya di medium kedua(semakin besar sudut, semakin besar pembiasan). Dua struktur yang paling penting dalam kemampuan refraktif mata adalah kornea dan lensa. Permukaan kornea, struktur pertama yang dilalui cahaya sewaktu masuk mata,yang melengkung berperan besar dalam reftraktif total karena perbedaan densitas pertemuan udara/kornea jauh lebih besar dari pada perbedaan densitas antara lensa dan cairan yang mengelilinginya. Kemampuan refraksi kornea seseorang tetap konstan karena kelengkungan kornea tidak pernah berubah. Sebaliknya kemampuan refraksi lensa dapat disesuaikan dengan mengubah kelengkungannya sesuai keperluan untuk melihat dekat/jauh. Struktur-struktur refraksi pada mata harus membawa bayangan cahaya terfokus di retina agara penglihatan jelas. Apabila bayangan sudah terfokus sebelum bayangan mencapai retina atau belum terfokus sebelum mencapai retina, bayangan tersebut tampak kabur. Berkas-berkas cahaya yang berasal dari benda dekat lebih divergen sewaktu mencapai mata daripada berkas-berkas dari sumber jauh. Berkas dari sumber cahaya yang terletak lebih dari 6 meter (20 kaki) dianggap sejajar saat mencapai mata. Untuk kekuatan refraktif mata tertentu,sumber cahaya dekat memerlukan jarak yang lebih besar di belakang lensa agar dapat memfokuskan daripada sumber cahaya jauh, karena berkas dari sumber cahaya dekat masih berdivergensi sewaktu mencapai mata.Untuk mata tertentu, jarak antara lensa dan retina selalu sama. Untuk membawa sumber cahaya jauhdan dekat terfokus di retina (dalam jarak yang sama), harus dipergunakan lensa yang lebih kuat untuk sumber dekat. Kekuatan lensa dapat disesuaikan melalui proses akomodasi.

Kelainan Pada MataMata yang mempunyai titik jauh terhingga akan memberikan bayangan benda secara tajam pada selaput retina, dikatakan mata emetrop. Sedangkan mata yang memiliki titik jauh yang bukan tak terhingga, mata tersebut dikatakan mata emetrop.1Berikut ini adalah macam kelainan pada mata yang sering terjadi:1. Miopia (rabun jauh)Kelainan ini disebabkan karena daya akomodasi yang lemah dan juga lenda mata yang pendek atau terlalu cembung, sehingga bayangan benda jatuh tidak tepat pada retina melainkan di depan retina. Mata ini tidak dapat melihat benda jauh dan dibutuhkan kacamata dengan lensa negatif/cekung.2. Hipermetropia (rabun dekat)Rabun dekat disebabkan lensa mata terlalu pipih.Sehingga bayangan benda tidak tepat pada retina melainkan di belakang retina. Mata ini tidak dapat melihat benda dekat dan dibutuhkan kacamata dengan lensa postif/cembung. Dengan lensa cembung,sinar yang jatuh di belakang retina akan dikembalikantepat pada retina.3. Presbiopia Presbiopia adalah kelainan pada mata yang disebabkanoleh faktor usia sehingga daya akomodasi matanyaberkurang. Penderita ini tidak dapat melihat bendadekat dan tidak dapat melihat benda jauh denganjelas. Penderita ini harus menggunakan kacamataberlensa cekung dan cembung sekaligus.4. AstigmatismaAstigmatisma adalah kelainan mata yang disebab kankelengkungan kornea matanya yang tidak berbentukbola sehingga sinar-sinar yang masuk tidak terpusatsempurna. Akibatnya, benda yang dilihat ada bayangannya. Penderita ini dapat dibantu dengan kacamataberlensa silindris.

KesimpulanBerkurangnya penglihatan pada seorang pria berumur 10 tahun dalam skenario dapat dipengaruhi berbagai macam faktor salah satunya oleh struktur mata yang berubah atau gangguan pada media refraksi dan juga dapat disebabkan oleh berkurangnya kemampuan mekanisme penglihatan.

Daftar Pustaka1. Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-4. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2008.h.4-132. Pribo. Anatomi Mata. Diunduh dari : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Opthalmologi.pdf. 25 April 2015.3. Singh I. Teks dan atlas histologi manusia. Jakarta: Binarupa Aksara; 2006; 115-20.4. Ganong W F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit EGC. 2009.h.270-25. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Ed 2. Jakarta: EGC; 2001.h.160-3