A. Judul: Pengobatan jaundice pada neonatal dengan menggunakan sinar matahari pada neonatus Nigeria: protokol penelitian dari non-inferioritas, uji coba terkontrol acak (2013)B. Latar BelakangPenyakit kuning (jaundice)yang parah pada neonatal serta perkembangan penyakit tersebut untuk kernikterus merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan pada bayi yang baru lahir di negara-negara kurang sumber daya, terutama di sub-Sahara Afrika. Pengobatan standar untuk penyakit kuning menggunakan fototerapi konvensional (CPT) dengan sumber cahaya biru buatan listrik yang sering terhambat oleh kurangnya Perangkat (fungsional) CPT karena baik untuk kendala keuangan atau daya listrik yang tidak menentu. Dalam upaya untuk membuat fototerapi (PT) lebih mudah tersedia untuk pengobatan penyakit kuning patologis di daerah tropis terlayani, Sehingga kami tertarik untuk melakukan penelitian terkait sinar matahari fototerapi yang disaring (FS-PT), di mana ultraviolet berpotensi berbahaya dan jika sinar inframerah tepat disaring, akan sama berkhasiat sebagai CPT.C. Metode / desainprospektif, metode terkontrol secara acak non-inferioritas percobaan ini bertujuan untuk mendaftarkan bayi dengan peningkatan bilirubin total serum / plasma (TSB, yang didefinisikan sebagai 3 mg / dl bawah tingkat yang direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics untuk bayi berisiko tinggi yang memerlukan PT) yang akan secara acak dan sama-sama ditugaskan untuk menerima FS-PT atau CPT. Sebanyak 616 hari di sebuah rumah sakit bersalin dalam kota di Lagos, Nigeria. Dua kanopi FS-PT dengan film pra-diuji akan yang digunakan. Satu kanopi dengan film yang mentransmisikan cahaya biru sekitar 33% (kisaran panjang gelombang: 400-520 nm) akan digunakan selama periode cerah hari. Kanopi lain dengan film yang mentransmisikan sekitar 79% cahaya biru akan digunakan selama periode mendung hari. Bayi akan dipindahkan dari satu tajuk ke yang lain yang diperlukan selama hari dengan tujuan agar tingkat radiasi cahaya biru di atas 8 W / cm2/ Nm.D. HasilHasil utama: FS-PT akan sama berkhasiat sebagai CPT dalam mengurangi laju kenaikan kadar bilirubin. Hasil sekunder: Jumlah bayi yang membutuhkan transfusi tukar di bawah FS-PT tidak akan lebih dari mereka yang di bawah CPT.