seawage treatment

1
Extended aeration merupakan salah satu alternatif proses dalam pengolahan limbah cair yang sangat baik bila diterapkan di Indonesia karena lebih hemat tempat dan dapat digunakan di kawasan yang relatif kecil dengan proses yang cukup sederhana. Bahan-bahan organik yang terdapat dalam air limbah didekomposisikan oleh microorganisme menjadi produk yang lebih sederhana sehingga menyebabkan bahan organik semakin lama semakin berkurang. Dalam hal ini bahan buangan organik diubah dan digunakan untuk perkembangan sel baru (protoplasma) serta diubah dalam bentuk bahan bahan lainnya seperti karbondioksida, air, dan ammonia. Massa dari protoplasma dan bahan organik baru yang dihasilkan, mengendap bersama-sama dengan endapan dalam activated sludge. Flow regulator yang terdapat pada bak ekualisasi ini dan dapat mengendalikan fluktuasi jumlah air limbah yang tidak merata, yaitu selama jam kerja air diperlukan dalam jumlah banyak, dan sedikit sekali pada malam hari. Flow regulator juga dapat mengendalikan fluktuasi kualitas air limbah yang tidak sama selama 24 jam dengan menggunakan teknik mencampur dan mengencerkan. dibantu oleh diffuser, air limbah dari berbagai sumber teraduk dan bercampur menjadi homogen dan siap diolah. Selain itu, diffuser juga dapat menghilangkan bau busuk pada air limbah. o Alat mudah untuk digunakan dan sudah dapat digunakan secara maksimal selama 2- 3 jam o Lebih baik dalam menangani proses organik karena dibantu oleh mikroba o Tanpa menimbulkan bau, dapat dipasang dimana saja karena menggunakan tempat yang relatif kecil dan dapat disesuaikan dengan tempat. Sejarah perkembangan sewage treatment dimulai di London pada tahun 1800- 1855 memperkenalkan solusi untuk masalah kesehatan masyarakat yang meng- akibatkan kondisi yang tidak sehat , disebabkan oleh kontaminasi limbah dari sumur pompa yang mengandung bakteri cont. Eschericia coliform. Sewage treatmnent adalah sebuah sistem pengolahan limbah dengan proses menghilangkan sebagian besar kontaminan dari limbah-air atau limbah padatan agar menghasilkan pembuangan yang baik dan cocok bagi lingkungan alam serta dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan industri. Dalam prosesnya, sewage treatment memilki cabang pemrosesan limbah yaitu salah satunya Sistem Extended Aeration. Sistem Extended Aeration ini merupakan sistem cara kerja campuran dari proses pengolahan limbah biasa dengan bantuan mikroba dan dalam sistem anaerobik (tanpa oksigen). Bedanya, proses extended aeration ini tidak meliputi proses pengendapan lumpur karena semua proses berlangsung di dalam tanki aerasi dalam waktu yang lama. Sistem ini dapat digunakan pada suatu kawasan yang relatif kecil seperti rumah sakit dan industri kecil. o Tidak dapat berlangsung tanpa bahan tambahan seperti bakteri denitrifikasi o Membutuhkan proses yang cukup panjang selama 24 jam dengan 6-7 jam proses pengendapan lumpur o Membutuhkan pasokan energi yang banyak o Terlalu fleksibel yang berakibat mudah terpegaruh dengan keadaan lingkungan sistem yang selalu dapat berubah ubah sepanjang waktu 2 Screening 3 Primary Treatment Secondary Treatment Limbah hasil pemukiman atau industri ditampung lalu diialirkan ke dalam bak penampungan (influent chamber) Terjadi proses bar screen yaitu proses penyaringan . Sampah yang tertahan oleh saringan besi secara rutin diangkut untuk menghindari terjadinya penyumbatan influent chamber equalizing tank Air limbah dibuat menjadi homogen dan alirannya diatur dengan flow regulator. clarifiertank 4 6 effluent tank Sebagai mata rantai terakhir, air limbah ditampung di dalam effluent tank yang pada akhirnya akan dibuang ke parit dan bermuara ke sungai. 1 Catchment area Dialirkan kedalam agar dapat mengendap. Lumpur yang sudah mengendap di bagian paling bawah dipompakan kembali ke bak aerasi dan lumpur pada air limbah yang baru datang dibiarkan turun mengendap ke bawah sehingga terjadi pergantian. Lumpur yang telah mengendap pada dasar bak clarifier dikembalikan ke bak aerasi tanpa ada yang diambil keluar atau dilakukan pengolahan lumpur lebih lanjut. Air limbah dari bak clarifier yang sudah lebih jernih dialirkan ke bak effluent. Sebelum masuk ke effluent tank, air limbah diberikan khlorin untuk mengendalikan jumlah populasi bakteri pada ambang yang tidak membahayakan. Tertiary Treatment http://journal.ui.ac.id/upload/artike l/02_I%20Made%20Djaya_GAMBAR AN%20PENGELOLAAN%20LIMBAH% 20CAIR-New.PDF http://www.thewatertreatments.co m/waste-water-treatment- filtration-purify-sepration- sewage/extended-aeration-system bak aerasi FMIPA Biologi UI

Upload: dia-septiani

Post on 23-Mar-2016

255 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Base-Biology 1st Semester

TRANSCRIPT

Page 1: Seawage treatment

Extended aeration

merupakan salah satu alternatif

proses dalam pengolahan

limbah cair yang sangat baik

bila diterapkan di Indonesia

karena lebih hemat tempat dan

dapat digunakan di kawasan

yang relatif kecil dengan proses

yang cukup sederhana.

Bahan-bahan organik yang terdapat dalam air limbah

didekomposisikan oleh microorganisme menjadi produk

yang lebih sederhana sehingga menyebabkan bahan

organik semakin lama semakin berkurang. Dalam hal ini

bahan buangan organik diubah dan digunakan untuk

perkembangan sel baru (protoplasma) serta diubah dalam

bentuk bahan bahan lainnya seperti karbondioksida, air,

dan ammonia. Massa dari protoplasma dan bahan organik

baru yang dihasilkan, mengendap bersama-sama dengan

endapan dalam activated sludge.

Flow regulator yang terdapat pada bak

ekualisasi ini dan dapat mengendalikan

fluktuasi jumlah air limbah yang tidak merata,

yaitu selama jam kerja air diperlukan dalam

jumlah banyak, dan sedikit sekali pada malam

hari. Flow regulator juga dapat mengendalikan

fluktuasi kualitas air limbah yang tidak sama

selama 24 jam dengan menggunakan teknik mencampur dan mengencerkan. dibantu oleh

diffuser, air limbah dari berbagai sumber

teraduk dan bercampur menjadi homogen dan

siap diolah. Selain itu, diffuser juga dapat

menghilangkan bau busuk pada air limbah.

o Alat mudah untuk digunakan dan sudah dapat digunakan secara maksimal selama 2- 3 jam

o Lebih baik dalam menangani proses organik karena dibantu oleh mikroba

o Tanpa menimbulkan bau, dapat dipasang dimana saja karena menggunakan tempat yang relatif

kecil dan dapat disesuaikan dengan tempat.

Sejarah perkembangansewage treatment dimulai di London pada tahun 1800-1855 memperkenalkan solusi untuk masalah kesehatan masyarakat yang meng-akibatkan kondisi yang tidaksehat , disebabkan olehkontaminasi limbah dari

sumur pompa yangmengandung bakteri

cont. Eschericia coliform.

Sewage treatmnent adalah sebuah sistem pengolahan limbah dengan proses menghilangkan sebagian besar

kontaminan dari limbah-air atau limbah padatan agar menghasilkan pembuangan yang baik dan cocok bagi

lingkungan alam serta dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan industri. Dalam prosesnya, sewage

treatment memilki cabang pemrosesan limbah yaitu salah satunya Sistem Extended Aeration. Sistem

Extended Aeration ini merupakan sistem cara kerja campuran dari proses pengolahan limbah biasa dengan

bantuan mikroba dan dalam sistem anaerobik (tanpa oksigen). Bedanya, proses extended aeration ini tidak

meliputi proses pengendapan lumpur karena semua proses berlangsung di dalam tanki aerasi dalam waktu

yang lama. Sistem ini dapat digunakan pada suatu kawasan yang relatif kecil seperti rumah sakit dan

industri kecil.

o Tidak dapat berlangsung tanpa bahan tambahan seperti bakteri denitrifikasi

o Membutuhkan proses yang cukup panjang selama 24 jam dengan 6-7 jam proses pengendapan lumpur

o Membutuhkan pasokan energi yang banyak

o Terlalu fleksibel yang berakibat mudah terpegaruh dengan keadaan lingkungan sistem yang selalu dapat berubah

ubah sepanjang waktu

2

Screening

3

Primary Treatment

Secondary Treatment

Limbah hasil

pemukiman atau

industri ditampung lalu

diialirkan ke dalam bak

penampungan (influent

chamber)

Terjadi proses bar screen yaitu proses penyaringan .

Sampah yang tertahan

oleh saringan besi secara

rutin diangkut untuk

menghindari terjadinya

penyumbatan

influent chamber

equalizing tank

Air limbah dibuat menjadi homogen dan alirannya diatur dengan flow regulator.

clarifiertank

4

6effluent tank

Sebagai mata rantai terakhir, air limbah ditampung

di dalam effluent tank yang pada akhirnya akan

dibuang ke parit dan bermuara ke sungai.

1

Catchment area

Dialirkan kedalam agar dapat mengendap. Lumpur yang

sudah mengendap di bagian paling bawah dipompakan

kembali ke bak aerasi dan lumpur pada air limbah yang

baru datang dibiarkan turun mengendap ke bawah

sehingga terjadi pergantian. Lumpur yang telah

mengendap pada dasar bak clarifier dikembalikan ke bak

aerasi tanpa ada yang diambil keluar atau dilakukan

pengolahan lumpur lebih lanjut. Air limbah dari bak

clarifier yang sudah lebih jernih dialirkan ke bak effluent. Sebelum masuk ke effluent tank, air limbah diberikan

khlorin untuk mengendalikan jumlah populasi bakteri pada

ambang yang tidak membahayakan.

Tertiary Treatment

http://journal.ui.ac.id/upload/artikel/02_I%20Made%20Djaya_GAMBARAN%20PENGELOLAAN%20LIMBAH%

20CAIR-New.PDFhttp://www.thewatertreatments.co

m/waste-water-treatment-filtration-purify-sepration-

sewage/extended-aeration-system

bak aerasi

FMIPA Biologi UI