radiologi

7
Radiologi adalah ilmu kedokteran untuk melihat bagian rama tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi gelombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik. Pada awalnyafrekuensi yang dipakai berbentuk sinar-x (x-ray) namun kemajuan teknologi modern memakai pemindaian (scanning) gelombang sangat tinggi (ultrasonic) seperti ultrasonography (USG) dan juga MRI(magnetic resonance imaging). Dari pengertian itu, bidang-bidang yang termasuk dalam radiologi adalah: Radiodiagnostik, yaitu cabang ilmu radiologi yang memanfaatkan sinar pengion (Sinar X) untuk membantu diagnosa dalam bentuk foto yang bisa di dokumentasikan. Radioterapi, adalah salah satu regimen terapi untuk penyakit terutama keganasan ( kanker ) dengan menggunakan sinar pengion/radioaktif. Kedokteran Nuklir, yaitu bidang kedokteran yang memanfaatkan materi radioaktif ( radioisotop ) untuk menegakkan diagnosis dan mengobati penderita serta mempelajari penyakit manusia. Bisa juga untuk pemeriksaan dinamika organ misalnya pemeriksaan fungsi jantung dan ginjal. Ultrasonografi, adalah penggunaan gelombang suara frekuensi sangat tinggi / ultrasonik ( 3,5 – 5 MHz ) untuk membantu diagnosis. Ultrasound adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Yang di gunakan dalam bidang kedokteran antara 1 – 10 MHz.

Upload: ciitraaweyasu

Post on 30-Sep-2015

9 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ringkasan materi radiologi

TRANSCRIPT

Radiologiadalah ilmukedokteranuntuk melihat bagian ramatubuhmanusiamenggunakan pancaran atauradiasigelombang, baikgelombang elektromagnetikmaupungelombang mekanik. Pada awalnyafrekuensiyang dipakai berbentuksinar-x(x-ray) namun kemajuanteknologimodern memakaipemindaian(scanning) gelombang sangat tinggi (ultrasonic) sepertiultrasonography(USG) dan jugaMRI(magnetic resonance imaging).

Dari pengertian itu, bidang-bidang yang termasuk dalam radiologi adalah: Radiodiagnostik, yaitu cabang ilmu radiologi yang memanfaatkan sinar pengion (Sinar X) untuk membantu diagnosa dalam bentuk foto yang bisa di dokumentasikan. Radioterapi, adalah salah satu regimen terapi untuk penyakit terutama keganasan ( kanker ) dengan menggunakan sinar pengion/radioaktif. Kedokteran Nuklir, yaitu bidang kedokteran yang memanfaatkan materi radioaktif ( radioisotop ) untuk menegakkan diagnosis dan mengobati penderita serta mempelajari penyakit manusia. Bisa juga untuk pemeriksaan dinamika organ misalnya pemeriksaan fungsi jantung dan ginjal. Ultrasonografi, adalah penggunaan gelombang suara frekuensi sangat tinggi / ultrasonik ( 3,5 5 MHz ) untuk membantu diagnosis. Ultrasound adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Yang di gunakan dalam bidang kedokteran antara 1 10 MHz. MRI ( Magnetic Resonance Imaging ), adalah teknik diagnosa yang memanfaatkan medan magnet dan gelombang frekuensi radio. Pemeriksaan ini tidak menimbulkan bahaya radiasi, hanya ada beberapa pasien dengan kondisi tertentu tidak di perkenankan memanfaatkan aplikasi ini. Keunggulan lain dari MRI adalah dapat di peroleh hasil gambar berupa penampang dari berbagai arah.Penerapan alat fiksasi Foto Thorax Lateral pada pasien non-kooperatif di Instalasi Rawat Darurat RSUD Dr. Soetomo SurabayaFoto thoraks merupakan salah satu pemeriksaan radiologi yang sering dilakukan dari pada semua jenis pemeriksaan radiologi yang lainnya. Salah satu posisi foto thoraks yaitu foto thorax lateral, yang dalam persentasenya dari semua permintaan foto thoraxs 10% disertai foto thorax lateral. Kasus foto thorax lateral pada pasien non-kooperatif, pasien kurang dapat mempertahankan duduk dalam waktu yang relatif lama, atau bahkan tidak dapat duduk sama sekali. Cara untuk mengatasi pasien non-kooperatif yaitu diperlukan alat fiksasi yang dapat membantu pasien melakukan pemeriksaan dengan nyaman. Desain penelitian ini menggunakan post test only control group design. Metode sampling yang digunakan yaitu random sampling. Besar sampel yang diambil sebanyak 16 dari masing-masing kelompok (non-treatment dan treatment) di Radiologi IRD RSUD Dr.Soetomo Surabaya pada bulan Maret 2012. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh akan ditabulasi dan kemudian dianalisis dengan menggunakan uji chi-square dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kenyamanan alat baru lebih baik dari pada alat lama, tingkat keinformatifan hasil citra alat baru lebih baik dari alat lama, adanya pergerakan pada alat baru lebih sedikit dari alat lama. Tingkat efisiensi alat baru ini telah dibuktikan lebih mempermudah dibandingkan dengan alat lama. Aspek estetika serta penerapan proteksi radiasi alat baru lebih baik dari pada alat lama, oleh karena itu ada beda pada penggunaan pada alat lama dan alat baru.RadiografiModalitas ini menggunakan sinar x dalam pengoperasiannya. Sinar X atau dalam bahasa Inggrisnya disebut X-Ray ditemukan tahun 1895 oleh W.C.Roentgen ,disebut sinar x karena sifat-sifat sinar ini yang pertama tama belum mereka ketahui. Terkadang pada zaman dahulu pun orang menyebut sinar x dengan nama sinar roentgen. Disebut sinar roentgen tak lebih sebagai sebuah tindakan pengapresiasian atas seorang ilmuwan besar yang berhasil menemukan suatu sinar yang kelak dapat dipergunakan untuk membantu diagnosa umat manusia.Radiasi yang digunakan di Radiologi di samping bermanfaat untuk membantu menegakkan diagnosa, juga dapat menimbulkan bahaya bagi pekerja radiasi dan masyarakat umum yang berada disekitar sumber radiasi tersebut. Besarnya bahaya radiasi ini ditentukan oleh besarnya radiasi, jarak dari sumber radiasi, dan ada tidaknya pelindung radiasi.

Upaya untuk melindungi pekerja radiasi serta masyarakat umum dari ancaman bahaya radiasi dapat dilakukan dengan cara :1. Mendesain ruangan radiasi sedemikian rupa sehingga paparan radiasi tidak melebihi batas-batas yang dianggap aman.2. Melengkapi setiap ruangan radiasi dengan perlengkapan proteksi radiasi yang tepat dalam jumlah yang cukup.3. Melengkapi setiap pekerja radiasi dan pekerja lainnya yang karena bidang pekerjaannya harus berada di sekitar medan radiasi dengan alat monitor radiasi.4. Memakai pesawat radiasi yang memenuhi persyaratan keamanan radiasi.5. Membuat dan melaksankan prosedur bekerja dengan radiasi yang baik dan aman.

Desain dan paparan di ruangan radiasia. Ukuran Ruangan RadiasiUkuran minimal ruangan radiasi sinar-x adalah panjang 4 meter, lebar 3 meter, tinggi 2,8 meter. Ukuran tersebut tidak termasuk ruang operator dan kamar ganti pasien.b. Tebal DindingTebal dinding suatu ruangan radiasi sinar-x sedemikian rupa sehingga penyerapan radiasinya setara dengan penyerapan radiasi dari timbal setebal 2 mm. Tebal dinding yang terbuat dari beton dengan rapat jenis 2,35 gr/cc adalah 15 cm. Tebal dinding yang terbuat dari bata dengan plester adalah 25 cm.c. Pintu dan JendelaPintu serta lobang-lobang yang ada di dinding (misal lobang stop kontak, dll) harus diberi penahan-penahan radiasi yang setara dengan 2 mm timbal. Di depan pintu ruangan radiasi harus ada lampu merah yang menyala ketika meja kontrol pesawat dihidupkan.Tujuannya adalah : Untuk membedakan ruangan yang mempunyai paparan bahaya radiasi dengan ruangan yang tidak mempunyai paparan bahaya radiasi. Sebagai indikator peringatan bagi orang lain selain petugas medis untuk tidak memasuki ruangan karena ada bahaya radiasi di dalam ruangan tersebut. Sebagai indikator bahwa di dalam ruangan tersebut ada pesawat rontgen sedang aktif. Diharapkan ruangan pemeriksaan rontgen selalu tertutup rapat untuk mencegah bahaya paparan radiasi terhadap orang lain di sekitar ruangan pemeriksaan rontgen. Jendela di ruangan radiasi letaknya minimal 2 meter dari lantai luar. Bila ada jendela yang letaknya kurang dari 2 meter harus diberi penahan radiasi yang setara dengan 2 mm timbal dan jendela tersebut harus ditutup ketika penyinaran sedang berlangsung. Jendela pengamat di ruang operator harus diberi kaca penahan radiasi minimal setara dengan 2 mm timbal.d. Paparan Radiasi Besarnya paparan radiasi yang masih dianggap aman di ruangan radiasi dan daerah sekitarnya tergantung kepada pengguna ruangan tersebut. Untuk ruangan yang digunakan oleh pekerja radiasi besarnya paparan 100 mR/minggu. Untuk ruangan yang digunakan oleh selain pekerja radiasi besarnya paparan 10 mR/minggu.Prosedur Kerja di Ruangan Radiasi1. Menghidupkan lampu merah yang berada di atas pintu masuk ruang pemeriksaan.2. Berkas sinar langsung tidak boleh mengenai orang lain selain pasien yang sedang diperiksa.3. Pada waktu penyinaran berlangsung, semua yang tidak berkepentingan berada di luar ruangan pemeriksaan , sedangkan petugas berada di ruang operator. Kecuali sedang menggunakan flouroskopi maka petugas memakai pakaian proteksi radiasi.4. Waktu pemeriksaan harus dibuat sekecil mungkin sesuai dengan kebutuhan.5. Tidak menyalakan flouroskopi apabila sedang ada pergantian kaset.6. Menghindarkan terjadinya pengulangan foto.7. Apabila perlu pada pasien dipasang gonad shield.8. Ukuran berkas sinar harus dibatasi dengan diafragma sehingga pasien tidak menerima radiasi melebihi dari yang diperlukan.9. Apabila film atau pasien memerlukan penopang atau bantuan, sedapat mungkin gunakan penopang atau bantuan mekanik. Jika tetap diperlukan seseorang untuk membantu pasien atau memegang film selama penyinaran maka ia harus memakai pakaian proteksi radiasi dan sarung tangan timbal serta menghindari berkas sinar langsung dengan cara berdiri disamping berkas utama.10. Pemeriksaan radiologi tidak boleh dilakukan tanpa permintaan dari dokter.

Sumber : http://antybintang.blogspot.com/2013/03/04/radiologi.htmldiakses pada Selasa, 04 November 2014. Pukul 22.12 WITA http://adityarima.blogspot.com/2013/03/28/dasar-dasar-radiologi.htmldiakses pada Selasa, 04 November 2014. Pukul 22.15 WITA http://www.wikipedia.com/radiologi.htmldiakses pada Selasa, 04 November 2014. Pukul 22.16 WITA