radiologi ileus

21
ILEUS Disusun oleh: Nolly O. H. Rantung (04-148) Pembimbing: dr. Marnansyah D. Rachman, SpRad KEPANITERAAN KLINIK RADIOLOGI PERIODE 4 April – 30 April 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: nolly-rantung

Post on 05-Jul-2015

5.275 views

Category:

Documents


192 download

TRANSCRIPT

Page 1: Radiologi Ileus

ILEUS

Disusun oleh:

Nolly O. H. Rantung

(04-148)

Pembimbing:

dr. Marnansyah D. Rachman, SpRad

KEPANITERAAN KLINIK RADIOLOGI

PERIODE 4 April – 30 April 2011

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

JAKARTA

Page 2: Radiologi Ileus

BAB I

PENDAHULUAN

Istilah gawat abdomen menggambarkan keadaan klinis akibat kegawatan di rongga perut yang

biasanya timbul mendadak dengan nyeri sebagai keluhan utama. Keadan ini memerlukan

penanggulangan segera yang sering berupa tindakan bedah, misalnya pada obstruksi, perforasi,

atau perdarahan massif di rongga perut maupun saluran cerna.

Ileus merupakan salah satu kegawatan dalam bedah abdominalis yang sering dijumpai,

merupakan 60% - 70% dari seluruh kasus akut abdomen yang bukan apendisitis akut. Ileus

sendiri merupakan suatu keadaan dimana pergerakan kontraksi normal dinding usus terganggu.

Gerak peristaltik seperti gerakan kontraksi bergelombang yang merupakan suatu aktivitas otot

polos usus yang terkoordinasi dengan baik dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti keadaan otot

polos usus, system saraf simpatis, system saraf parasimpatis, keseimbangan elektrolit, dan

sebagainya.

Ileus dibagi menjadi dua yaitu ileus obstruktif dan ileus paralitik. Keduanya mempunyai

perbedaan yang cukup berarti tak terkecuali dalam bidang radiologi. Baik ileus obstruktif

maupun ileus paralitik mempunyai gambaran khas yang berbeda.

Mengingat penanganan ileus dibedakan menjadi operatif dan konservatif, maka hal ini sangat

berpengaruh pada mortalitas ileus. Operasi juga sangat ditentukan oleh ketersediaan sarana dan

prasarana yang sesuai, keterampilan dokter, dan kemampuan ekonomi pasien. Hal-hal yang dapat

berpengaruh pada faktor-faktor tersebut juga akan mempengaruhi pola manajemen pasien ileus

yang akhirnya berpengaruh pada mortalitas ileus. Faktor-faktor tersebut juga berpengaruh

dengan sangat berbeda dari satu daerah terhadap daerah lainnya.

Karena itu, makalah mengenai ileus ini diharapkan agar para pembaca dapat mengerti

mengenai ileus baik ileus obstruktif maupun ileus paralitik dan juga perbedaan masing-masing,

tak terkecuali mengenai gambaran radiologis khas pada masing-masing ileus.

Page 3: Radiologi Ileus

BAB II

ISI

A. ILEUS OBSTRUKTIF

I. Definisi

Ileus obstruktif merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena adanya

daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga menyebabkan

penyempitan atau penyumbatan lumen usus. Hal tersebut menyebabkan pasase lumen usus

terganggu.Ileus obstruktif disebut juga ileus mekanik.

II. Klasifikasi

Berdasarkan lokasi obstruksinya, ileus obstruktif dibedakan atas:

Letak tinggi: duodenum sampai jejunum

Letak rendah: kolon – sigmoid – rectum

Obstruksi letak tinggi dan letak rendah di batasi oleh iliocecal junction

Berdasarkan stadiumnya, ileus obstruktif dibedakan atas:

Parsial: menyumbat sebagian lumen

Simple/komplit: menyumbat seluruh lumen

Strangulasi: simple dengan jepitan vasa

III. Etiologi

Ileus obstruktif disebabkan oleh berbagai hal:

a. Adhesi

Ileus karena adhesi umumnya tidak disertai strangulasi. Adhesi umumnya berasal dari

rangsangan peritoneum akibat adanya peritonitis setempat atau umum. Adhesi dapat

Page 4: Radiologi Ileus

berupa perlengketan mungkin dalam bentuk tunggal maupun multiple, mungkin setempat

maupun luas.

b. Hernia

Kelemahan atau defek pada dinding rongga peritoneum memungkinkan penonjolan

keluar suatu kantong peritoneal (kantong hernia) sehingga segmen suatu dalaman dapat

terjepit.

c. Askariasis

Kebanyakan cacing askariasis hidup di usus halus bagian jejunum. Obstruksi bisa terjadi

dimana-mana pada bagian usus halus, tetapi biasanya di ileum terminal, tempat lumen

paling sempit. Cacing tersebut menyebabkan kontraksi lokal dinding usus yang disertai

reaksi radang setempat.

d. Invaginasi

Umumnya berupa intususepsi ileosekal yang masuk naik ke kolon asendens dan mungkin

terus sampai keluar dari rektrum, dapat mengakibatkan nekrosis iskemik pada bagian

usus yang masuk dengan komplikasi perforasi dan peritonitis. Pada bayi dan anak-anak

biasanya spontan dan irreversible, sedangkan pada dewasa jarang terjadi.

e. Volvulus

Pemuntiran usus yang abnormal dari segmen usus. Volvulus di usus halus agak jarang

ditemukan. Biasanya volvulus didapatkan di bagian ileum.

f. Kelainan kongenital

Gangguan passase usus dapat berupa stenosis maupun atresia.

g. Radang kronik

h. Tumor

i. Tumpukan sisa makanan

Page 5: Radiologi Ileus

B. ILEUS PARALITIK

I. Definisi

Ileus paralitik merupakan suatu keadaan dimana usus gagal atau tidak mampu melakukan

kontraksi peristaltik untuk menyalurkan isinya. Ileus paralitik disebut juga ileus adinamik atau

non mekanik. Ileus paralitik ini bukan merupakan suatu penyakit primer usus, melainkan akibat

dari berbagai penyakit primer, tindakan (operasi) yang berhubungan dengan rongga perut, toksin,

obat-obatan yang dapat mempengaruhi kontraksi otot polos usus, dan ileus obstruktif yang lama.

II. Etiologi

Ileus paralitik hampir selalu dijumpai pada pasien pasca operasi abdomen. Keadaan ini

biasanya hanya berlangsung antara 24-72 jam. Beratnya ileus paraltik pasca operasi bergantung

pada lamanya operasi, seringnya manipulasi usus dan lamanya usus berkontak dengan dunia luar.

Selain itu, bisa juga dari inflamasi intraperitoneal atau retroperitoneal (apendisitis, diverticulitis,

dan sebagainya), gangguan metabolik (hipokalemia), obat-obatan (antikolinergik, opioid, dan

sebagainya).

PATOGENESIS

Proses terjadinya ileus mekanik maupun non mekanik memiliki kemiripan setelah terjadinya

obstruksi, tanpa memandang penyebab obstruksi tersebut apakah karena penyebab mekanik atau

fungsional. Perbedaan yang tampak adalah bila ileus tersebut disebabkan oleh penyebab non

mekanik maka peristaltik usus dihambat dari permulaan, sedangkan pada ileus karena penyebab

mekanik maka peristaltik mula-mula kuat kemudian bertambah pelan sampai akhirnya hilang.

Semua etiologi ileus menyebabkan usus di bagian distal kolaps, sementara bagian proksimal

berdilatasi. Usus yang tersumbat awalnya berperistaltik lebih keras sebagai usaha alamiah dan

akhirnya pasase usus jadi melemah dan hilang. Usus yang berdilatasi menampung cairan dan gas

yang merupakan hasil akumulasi cairan dan gas yang menyebabkan distensi usus. Distensi usus

tidak hanya pada daerah sumbatan tapi dapat menjalar ke daerah proksimal. Distensi yang

Page 6: Radiologi Ileus

menyeluruh menyebabkan pembuluh darah tertekan sehingga suplai darah berkurang (iskemik)

dan dapat terjadi perforasi.

Usaha usus untuk berperistaltik disaat adanya sumbatan menghasilkan nyeri kolik abdomen

dan penumpukan kuman dalam usus merangsang muntah. Pada obstruksi usus dengan stranguasi,

terdapat penjepitan yang menyebabkan gangguan peredaran darah sehingga terjadi iskemia,

nekrosis kemudian gangren. Gangren ini kemudian menyebabkan tanda toksis yang terjadi pada

sepsis yaitu takikardia, syok septik dengan leukositosis.

Pengaruh obstruksi kolon tidak sehebat pengaruh pada obstruksi usus halus karena pada

obstruksi kolon, kecuali pada volvulus, hampir tidak pernah terjadi strangulasi. Kolon

merupakan alat penyimpanan feses sehingga secara relatif fungsi kolon sebagai alat penyerap

sedikit sekali. Oleh karena itu kehilangan cairan dan elektrolit berjalan lambat pada obstruksi

kolon distal.

Dinding usus halus kuat dan tebal, karena itu tidak timbul distensi berlebihan atau ruptur

sedangkan dinding usus besar tipis, sehingga mudah distensi. Dinding caecum merupakan bagian

kolon yang paling tipis, karena itu dapat terjadi ruptur bila terlalu tegang. Bila terjadi ruptur

maka akan timbul perforasi yang memperberat keadaan pasien.

GAMBARAN KLINIS

Gambaran klinik obstruksi ileus sangat mudah dikenal, tidak tergantung kepada penyebab

obstruksinya. Hanya pada keadaan strangulasi, nyeri biasanya lebih hebat dan menetap.

Obstruksi ileus ditandai dengan gambaran klinik, berupa nyeri abdomen yang bersifat kolik,

muntah-muntah dan obstipasi, distensi intestinalis, dan tidak adanya flatus. Rasa nyeri perut

dirasakan seperti menusuk-nusuk atau rasa mulas yang hebat, umumnya nyeri tidak menjalar.

Pada saat datang serangan, biasanya disertai perasaan perut yang melilit.

Bila obstruksi tinggi, muntah hebat bersifat proyektil dengan cairan muntah yang berwarna

kehijauan. Pada obstruksi rendah, muntah biasanya timbul sesudah distensi usus yang jelas

sekali, muntah tidak proyektil dan berbau “feculent”, warna cairan muntah kecoklatan.

Page 7: Radiologi Ileus

Gambaran klinis ileus paralitik pada umumnya sama dengan ileus obstruktif terdapat juga

perbedaannya:

Ileus paralitik Ileus obstruktif

Nyeri kontinu Kolik

Darm contour + +

Darm steifung - +

Bunyi bising usus menghilang Meningkat

Rectal toucher terowongan Kolaps

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

1. Foto Polos Abdomen

Ileus merupakan penyakit abdomen akut yang dapat muncul secara mendadak yang

memerlukan tindakan sesegera mungkin. Maka dari itu pemeriksaan abdomen harus

dilakukan secara segera tanpa perlu persiapan. Pada kasus abdomen akut diperlukan

pemeriksaan 3 posisi, yaitu :

1. Posisi terlentang (supine): sinar dari arah vertical, dengan proyeksi antero-posterior

(AP)

2. Duduk atau setengah duduk atau berdiri (erect), bila memungkinkan, dengan sinar

horizontal proyeksi AP

3. Tiduran miring ke kiri ( left lateral decubitus ), dengan arah horizontal, proyeksi AP.

Sebaiknya pemotretan dibuat dengan memakai kaset film yang dapat mencakup seluruh

abdomen beserta dindingnya. Perlu dipersiapkan ukuran kaset dan film ukuran 35x 45cm.

Hal – hal yang dapat dinilai pada foto – foto di atas ialah:

1. Posisi terlentang (supine)

- Dinding abdomen, yang penting yaitu: lemak preperitoneal kanan dan kiri baik

atau menghilang.

- Garis psoas kanan dan kiri: baik, menghilang atau adanya pelembungan (bulging).

Page 8: Radiologi Ileus

- Batu yang radioopak, kalsifikasi atau benda asing yang radioopak.

- Kontur ginjal kanan dan kiri.

- Gambaran udara usus :

Normal

Pelebaran lambung, usus halus, kolon

Penyebaran dari usus – usus yang melebar

Keadaan dinding usus

Jarak antara dua dinding usus yang berdampingan

2. Posisi duduk atau setengah duduk atau tegak ( Erect)

- Gambaran udara bebas di bawah diafragma

3. Posisi tiduran miring ke kiri ( left lateral dekubitus)

- Hampir sama seperti posisi duduk, hanya udara bebas letaknya antara hati dengan

dinding abdomen

2. Barium Enema

Barium enema adalah sebuah pemeriksaan radiologi dengan menggunakan

kontras positif. Kontras positif yang biasanya digunakan dalam pemeriksaan radiologi

alat cerna adalah barium sulfat (BaSO4). Bahan ini adalah suatu garam berwarna putih,

berat dan tidak mudah larut dalam air. Garam tersebut diaduk dengan air dalam

perbandingan tertentu sehingga menjadi suspensi. Suspensi tersebut diminum oleh pasien

pada pemeriksaan esophagus, lambung dan usus halus atau dimasukkan lewat kliasma

pada pemeriksaan kolon (lazim disebut enema).

Sinar rontgen tidak dapat menembus barium sulfat tersebut, sehingga menimbulkan

bayangan dalam foto rontgen. Setelah pasien meminum suspensi barium dan air, dengan

fluroskopi diikuti kontrasnya sampai masuk ke dalam lambung, kemudian dibuat foto –

foto dalam posisi yang di perlukan. Pemeriksaan radiologi dengan Barium Enema

mempunyai suatu peran terbatas pada pasien dengan obstruksi usus halus. Pengujian

Enema Barium terutama sekali bermanfaat jika suatu obstruksi letak rendah yang tidak

dapat pada pemeriksaan foto polos abdomen.

Page 9: Radiologi Ileus

3. CT-Scan Abdomen

CT ( Computed Tomograhy) merupakan metode body imaging dimana sinar X

yang sangat tipis mengitari pasien. Detektor kecil akan mengatur jumlah sinar x yang

diteruskan kepada pasien untuk menyinari targetnya. Komputer akan segera menganalisa

data dan mengumpulkan dalam bentuk potongan cross sectional. Foto ini juga dapat

disimpan, diperbesar maupun di cetak dalam bentuk film. Pemeriksaan ini dikerjakan jika

secara klinis dan foto polos abdomen dicurigai adanya strangulasi. CT–Scan akan

mempertunjukkan secara lebih teliti adanya kelainan-kelainan dinding usus,

mesenterikus, dan peritoneum. CT–Scan harus dilakukan dengan memasukkan zat

kontras kedalam pembuluh darah. Pada pemeriksaan ini dapat diketahui derajat dan

lokasi dari obstruksi.

RADIOLOGI ILEUS

Untuk radiologi ileus perlu diperhatikan beberapa hal :

1. Posisi terlentang (supine). Gambaran yang diperoleh yaitu pelebaran usus di proksimal

daerah obstruksi, penebalan dinding usus, gambaran seperti duri ikan (Herring Bone

Appearance). Gambaran ini didapat dari pengumpulan gas dalam lumen usus yang

melebar.

2. Posisi setengah duduk atau berdiri. Gambaran radiologis didapatkan adanya air fluid level

dan step ladder appearance.

3. Posisi LLD, untuk melihat air fluid level dan kemungkinan perforasi usus. Dari air fluid

level dapat diduga gangguan pasase usus. Bila air fluid level pendek berarti ada ileus

letak tinggi, sedangkan jika panjang-panjang kemungkinan gangguan di kolon. Gambaran

yang diperoleh adalah adanya udara bebas infra diafragma dan air fluid level.

Pada foto polos abdomen, 60-70% dapat dilihat adanya pelebaran usus dan hanya 40% dapat

ditemukan adanya air fluid level. Walaupun pemeriksaan radiologi hanya sebagai pelengkap

saja, pemeriksaan sering diperlukan pada obstruksi ileus yang sulit atau untuk dapat

memperkirakan keadaan obstruksinya pada masa pra-bedah.

Page 10: Radiologi Ileus

Ileus obstruktif letak tinggi

Pada foto abdomen 3 posisi ileus obstruktif letak tinggi tampak dilatasi usus di proksimal

sumbatan (sumbatan paling distal di iliocecal junction) dan kolaps usus dibagian distal sumbatan.

Penebalan dinding usus halus yang terdilatasi memberikan gambaran herring bone appearance,

karena dua dinding usus halus yang menebal dan menempel membentuk gambaran vertebra (dari

ikan), dan muskulus yang sirkular menyerupai kostanya. Tampak gambaran air fluid level yang

pendek-pendek yang berbentuk seperti tangga disebut juga step ladder appearance karena cairan

transudasi berada dalam usus halus yang mengalami distensi.

Page 11: Radiologi Ileus

Ileus obstruktif letak rendah

Pada ileus obstruktif letak rendah tampak dilatasi usus di proksimal sumbatan (sumbatan di

kolon) dan kolaps usus di bagian distal sumbatan. Penebalan dinding usus halus yang mengalami

dilatasi memberikan gambaran herring bone appearance, karena dua dinding usus halus yang

menebal dan menempel membentuk gambaran vertebra dan muskulus yang sirkuler menyerupai

kosta dan gambaran penebalan usus besar yang juga distensi tampak pada tepi abdomen. Tampak

gambaran air fluid level yang pendek-pendek yang berbentuk seperti tangga disebut juga step

ladder appearance karena cairan transudasi berada dalam usus halus yang terdistensi dan air fluid

level yang panjang-panjang di kolon.

Page 12: Radiologi Ileus

Ileus Paralitik

Pada ileus paralitik terdapat dilatasi usus secara menyeluruh dari gaster sampai rektum.

Penebalan dinding usus halus yang mengalami dilatasi memberikan gambaran herring bone

appearance, karena dua dinding usus halus yang menebal dan menempel membentuk gambaran

vertebra dan muskulus yang sirkuler menyerupai kosta dan gambaran penebalan usus besar yang

juga distensi tampak pada tepi abdomen. Tampak gambaran air fluid level yang pendek-pendek

yang berbentuk seperti tangga atau disebut juga step ladder appearance di usus halus dan air fluid

level yang panjang-panjang di kolon.

Page 13: Radiologi Ileus

TERAPI

Ileus obstruksi

Pengelolaan ileus obstruktif adalah sebagai berikut:

Pemasangan sonde lambung

Penderita dipuasakan

Perbaikan kadar elektrolit

Tindakan bedah diperlukan bila terjadi:

Strangulasi

Obstruksi totalis

Hernia inkarserata

Tidak ada perbaikan pada pengobatan konservatif

Ileus paralitik

Pengelolaan ileus paralitik adalah dengan konservatif. Tindakannya berupa dekompresi

dengan pipa nasogastrik, menjaga cairan dan elektrolit, mengobati kausa atau penyakit

primer dan pemberian nutrisi yang adekuat.

Page 14: Radiologi Ileus

Bab III

PENUTUP

Ileus obstruksi merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena adanya daya

mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga menyebabkan penyumbatan

lumen usus. Pemeriksaan radiologi pada ileus obstruktif akan tampak dilatasi usus di proksimal

sumbatan dan kolaps usus di bagian distal sumbatan.

Ileus paralitik merupakan suatu keadaan dimana usus gagal atau tidak mampu melakukan

kontraksi peristaltik untuk menyalurkan isinya. Pemeriksaan radiologi pada ileus paralititk akan

menunjukkan adanya dilatasi usus secara menyeluruh dari gaster sampai rektum.

Jika ileus obstruktif berlangsung lama maka bisa terjadi ileus paralitik.

Mengingat penanganan ileus dibedakan menjadi operatif dan konservatif, maka hal ini sangat

berpengaruh pada mortalitas ileus. Operasi juga sangat ditentukan oleh ketersediaan sarana dan

prasarana yang sesuai, keterampilan dokter, dan kemampuan ekonomi pasien. Hal-hal yang dapat

berpengaruh pada faktor-faktor tersebut juga akan mempengaruhi pola manajemen pasien ileus

yang akhirnya berpengaruh pada mortalitas ileus. Faktor-faktor tersebut juga berpengaruh

dengan sangat berbeda dari satu daerah terhadap daerah lainnya.

Page 15: Radiologi Ileus

DAFTAR PUSTAKA

David A lisle. Imagining for student : Gastrointestinal System. 2nd edition, New York : Oxford University press inc. 2005.

Davin Sutton. A textbook of Radiology & Imagng. Fifth edition. Volume 2. Churcill Livingston 1992.

Djumhana, Ali. Buku Ajaran Penyakit Dalam, jilid II. Edisi III. Depaertemen Ilmu Penyakit Dalam FK UKI. Jakarta 2001

Fred. Amttler Jr. Essential of Radology: gastrointestinal system. 2nd. Edition. Departermen of Radiology, New Mexic Federal Regional center. 2005.

Meschan, M.D Isodare, synopsis of Analystis of roetgan sign in general radiology, international Eddition: sign in general radiologi: International Eddition

Samsuhidajat R. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi II. Jakarta: EGC. 2004

http://dokmud.wordpress.com

http://medscape.com