presentasi sidang tesis oktri oke (22 september 2006)

51
Pemodelan Knowledge Management Perawat dan Pengukuran Efektivitas Sistem Pakar Keperawatan di Rumah Sakit OKTRI MOHAMMAD FIRDAUS Program Magister Teknik & Manajemen Industri Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Bandung

Upload: arfian-kelik-primusadha

Post on 25-Jul-2015

38 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Pemodelan Knowledge Management Perawat dan Pengukuran Efektivitas Sistem Pakar Keperawatan di Rumah Sakit

OKTRI MOHAMMAD FIRDAUS

Program Magister Teknik & Manajemen IndustriProgram Studi Teknik Industri

Institut Teknologi Bandung

Page 2: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)
Page 3: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

PENDAHULUAN

Page 4: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Latar Belakang Perkembangan industri pelayanan kesehatan saat ini

yang sangat pesat Proses penyembuhan penyakit khususnya untuk

pasien yang harus melalui proses rawat inap sangat dipengaruhi oleh peran perawat didalamnya.

Perawat memegang peranan penting dalam hal ini dikarenakan interaksi perawat dengan pasien jauh lebih sering dan lebih lama dibandingkan dengan dokter.

Sehingga secara otomatis ketergantungan terhadap perawat menjadi cukup tinggi.

Kualitas pelayanan harus selalu dipantau dan ditingkatkan.

Page 5: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Perumusan Masalah Aspek-aspek apa saja yang menentukan kualitas dan

kompetensi seorang perawat pada saat menangani pasien dengan berbagai macam karakterstik?

Bagaimana mendukung aktivitas perawat agar diperoleh tingkat kualitas pelayanan yang terbaik dan sesuai dengan standar prosedur keperawatan serta tercapainya tingkat kepuasan terhadap pelayanan serta kesembuhan pasien?

Bagaimana memfasilitasi perawat yang sudah dianggap pakar dalam proses transfer knowledge baik kepada perawat baru maupun perawat lama yang membutuhkan pengetahuan baru dalam upaya peningkatan produktivitas kerja perawat?

Bagaimana memfasilitasi perawat dalam proses knowledge sharing dan knowledge update?

Apa dampak dari penerapan sistem pakar keperawatan di rumah sakit?

Page 6: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Tujuan Penelitian Melakukan identifikasi terhadap hal-hal yang diperlukan

oleh perawat dalam menangani pasien dengan karakteristik unik khususnya pasien yang memiliki tingkat ketergantungan cukup tinggi terhadap peran perawat

Melakukan perancangan model knowledge management perawat yang menggambarkan proses bisnis yang terjadi di dalam dunia keperawatan ini

Melakukan perancangan model knowledge transfer perawat yang menggambarkan hubungan saling ketergantungan baik antara kepala ruangan, perawat lama maupun perawat baru.

Dan salah satu output dari model knowledge transfer ini adalah pembangunan sebuah sistem pakar keperawatan yang diharapkan dapat menunjang kinerja perawat dalam menangani pasien.

Page 7: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

… Tujuan Penelitian

Melakukan perancangan model knowledge sharing yang menjelaskan tentang cara yang efektif dalam proses pertukaran pengetahuan diantara perawat.

Dan juga perancangan model knowledge update yang bertujuan untuk menjaga konsistensi dari pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada maupun yang baru.

Melakukan pengukuran efektivitas penerapan sistem pakar keperawatan di rumah sakit

Page 8: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Pembatasan Masalah

Penelitian untuk pembangunan sistem pakar keperawatan hanya dilakukan di ruangan ICU dan VIP Rumah Sakit Al Islam Bandung, sedangkan pada saat pengukuran efektivitas sistem pakar keperawatan ini dilakukan juga di 3 (tiga) buah rumah sakit lainnya sebagai bahan pembanding

Pengetahuan yang dimasukkan ke dalam program sistem pakar yang dirancang mencakup masalah-masalah : prosedur inti keperawatan, prosedur penanganan pasien ICU, prosedur penanganan pasien VIP serta keahlian praktis yang dimiliki oleh pakar dalam penanganan pasien.

Page 9: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

… Pembatasan Masalah

Perawat yang dianggap sebagai pakar adalah perawat yang minimal sudah bekerja sebagai perawat di rumah sakit tersebut minimal 5 (lima) tahun dengan latar belakang pendidikan minimal D3 Keperawatan atau S1 Ilmu Keperawatan atau telah layak dianggap sebagai pakar oleh institusi bersangkutan merujuk kepada tingkat keahlian dan kecepatan tanggap dalam memecahkan suatu permasalahan keperawatan.

Karakteristik pengetahuan yang dimiliki pakar bersifat Tacit Knowledge dan Explicit Knowledge.

Page 10: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)
Page 11: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

PENELITIAN TERDAHULU

Page 12: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Penelitian Tentang Knowledge Management, Knowledge Sharing dan Knowledge Update

Probst et.al (1999) menjelaskan tentang elemen-elemen utama dari knowledge management serta hubungan diantara elmen-elemen tersebut.

Salah satu modelnya menjelaskan mulai dari tujuan dari sebuah knowledge, identifikasi, akuisisi, pengembangan, distribusi dan sharing, penggunaan knowledge, penyimpannya sampai dengan tahap evaluasi dari knowledge tersebut.

Dan kesemuanya menghasilkan sebuah siklus yang sangat baik dilihat dari sudut pandang efektivitas dan efisiensi dari knowledge tersebut pada saat implementasinya nanti di dunia nyata.

Page 13: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

… Penelitian Tentang Knowledge Management, Knowledge Sharing dan Knowledge Update

Gambar 2.1Elemen-elemen dari Knowledge Management (Probst et.al, 1999)

Page 14: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

… Penelitian Tentang Knowledge Management, Knowledge Sharing dan Knowledge Update

Srinivasan et.al (2004) menjelaskan tentang hubungan antara knowledge sharing dengan knowledge capture dalam mendukung peningkatan produktivitas kerja karyawan di suatu perusahaan.

Employee Productivity

Knowledge Sharing

Knowledge Capture

+

+Existence of knowledge hoarding cultureAdequacy of knowledge forums

Amount of training

Amt of data captured in IT systems

Documentation of info from data analysis

Organizational time spent on gleaning from documented info

Employee morale level

Job-Employee skill level mismatch

Time spent in unproductive tasks

(Causal Path)

Page 15: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

… Penelitian Tentang Knowledge Management, Knowledge Sharing dan Knowledge Update Hariharan (2005) lebih fokus pada bagaimana merancang

suatu siklus dari knowledge management yang baik dalam upaya memperoleh hasil yang optimal dari suatu bisnis baik dari segi kecepatan maupun konsistensinya pada

kepuasan konsumen.

Page 16: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

… Penelitian Tentang Knowledge Management, Knowledge Sharing dan Knowledge Update

Knowledge Sharing dapat dikatakan merupakan salah satu kunci keberhasilan penerapan knowledge management baik di dalam organisasi dengan skala besar maupun kecil.

Beberapa penelitian yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan penelitian ini antara lain penelitian dari Bhirud et.al (2005) yang membahas secara lengkap tentang teknik-teknik implementasi knowledge sharing praktis dalam knowledge management.

Bhirud et.al (2005) menjelaskan tentang hubungan yang cukup erat antara knowledge management dengan knowledge sharing yang pada akhirnya diharapkan akan menghasilkan suatu inovasi yang berdaya guna dan memiliki nilai yang cukup tinggi.

Penelitiannya menjelaskan tentang aspek-aspek apa saja yang dapat menjadi pendukung maupun penghambat knowledge sharing di suatu organisasi.

Page 17: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

… Penelitian Tentang Knowledge Management, Knowledge Sharing dan Knowledge Update

Kemudian Cummings (2003) menjelaskan tentang betapa berharganya proses knowledge sharing dalam upaya penyederhanaan beberapa tacit knowledge yang cukup penting dalam suatu organisasi menjadi explicit knowledge yang lebih mudah untuk didokumentasikan serta lebih mudah dan efektif dalam proses transfernya.

Chua (2001) menjelaskan tentang hubungan antara beberapa tipe knowledge yang telah berhasil disebarkan dengan beberapa tipe komunikasi pendukungnya.

Sedangkan Garvin (2003) menyoroti tentang masalah pembangunan suatu organisasi yang selalu belajar dengan salah satu pondasi utamanya yaitu proses knowledge sharing di dalam organisasi tersebut.

Page 18: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

… Penelitian Tentang Knowledge Management, Knowledge Sharing dan Knowledge Update

Untuk mengetahui sampai sejauhmana kontribusi dari knowledge sharing dalam penelitian ini, maka dilakukan literature review terhadap beberapa penelitian yang khusus membahas mengenai jenis-jenis knowledge apa saja yang ada dan berhubungan secara langsung dengan penelitian ini.

Morgan et.al (2005) dalam penelitiannya yang memfokuskan diri pada knowledge continuity management di bidang kesehatan khususnya dunia keperawatan menjelaskan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk implementasi knowledge management tersebut dengan merujuk kepada model Beazley et.al (2002).

Page 19: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Penelitian Tentang Sistem Pakar

Sistem pakar merupakan suatu objek penelitian yang sudah banyak dibahas oleh para peneliti di seluruh dunia.

Ini terbukti dengan ditemukannya kurang lebih 10.439 artikel, jurnal maupun laporan penelitian lainnya yang berhubungan dengan sistem pakar dalam kurun waktu tahun 1995 – 2004 (Liao, 2004).

Sistem pakar seakan menjadi primadona bagi para peneliti dikarenakan selain permintaan pasar yang sangat tinggi juga implementasi sistem pakar yang sudah ada dirasakan masih belum sepenuhnya sesuai dengan harapan user.

Page 20: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

… Penelitian Tentang Sistem Pakar

Penelitian ini mengadaptasi salah satu metodologi sistem pakar yang ada yaitu metodologi Rule-based systems.

Penelitian-penelitian yang secara langsung berkorelasi dengan penelitian ini antara lain penelitian mengenai proses verifikasi dan validasi pengetahuan (Wu dan Lee, 1997).

Metode pemeliharaan berbasis pengetahuan (Higa dan Lee, 1997),

Proses akuisisi pengetahuan (Wu dan Chen, 1999) Proses representasi pengetahuan (Hatzilygeroudis

dan Prentzas, 2004).

Page 21: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

… Penelitian Tentang Sistem Pakar

Selain itu penelitian-penelitian lainnya yang membahas mengenai permasalahan kesehatan dan industri pelayanan kesehatan Alonso-Amo, Perez, Gomez, dan Montes (1995); Boegl, Adlassnig, Hayashi, Rothenfluh, dan Leitich (2004); Abidi dan Manickam (2002); Montani and Bellazzi (2002); Tu, Eriksson, Gennari, Shahar, dan Musen (1995) serta Yan et al. (2004).

Page 22: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)
Page 23: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

METODOLOGI PENELITIAN

Page 24: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Mulai

Pemilihan Permasalahan

Analisis PenelitianTerdahulu

Pemodelan Proses BisnisRS Al Islam Bandung

Perancangan ModelDasar Penelitian

Perancangan ModelKnowledge Transfer

Perancangan ModelKnowledge Sharing

Pembuatan Matriks Hubungan Antara JenisKnowledge Dengan Metode Knowledge Sharing

Perancangan ModelKnowledge Update

Perancangan ModelPengetahuan

Perancangan ModelSistem Pakar

Pengukuran EfektivitasSistem PakarKeperawatan

Selesai

Page 25: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Pemilihan Pakar danAkuisisi

Pengetahuan

Antar MukaPemakai

MesinInferensi

BasisPengetahuan

Basis DataAdaptiveSystem

Pemilihan PerangkatLunak dan Keras

PembangunanSistem

Pengujian danPerbaikan

Tahap 2

Tahap 3

Tahap 4

Tahap 5

Tahap 6

Perancangan Konseptual

PerancanganModel Sistem Pakar

Tahap 1

Page 26: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)
Page 27: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

PEMBAHASAN

Page 28: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Model Dasar PenelitianPerawat

Fresh Graduate

PerawatBerpengalaman

Rekrutmen Training Internal

Evaluasi

Ruang PerawatanVIP

Ruang PerawatanBiasa

RuangPenanganan

Intensif

OrientasiLapangan

InstalasiGawat Darurat

Training InternalTraining

Eksternal

EvaluasiJabatan ?

Mutasi / PromosiTetap Pada

Posisi Semula

Pensiun

PerawatLama

PerawatLama

Page 29: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Model Knowledge Transfer

Perawat Baru

Perawat Lama

Kepala Ruangan(Pakar)

ProtapKeperawatan

Standar

Keahlian Praktis

Pasien

TrainingInternal

TrainingEksternal

KnowledgeSharing

KnowledgeSharing

Page 30: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Model Knowledge Sharing

ExplicitKnowledge

TacitKnowledge

Knowledge Sharing(Bhirud et.al, 2005) :

1. Information andcommunication technology

tools2. Innovation day

3. Organizational’s internalconferences

4. Storytelling5. Technology show6. Best practices day

7. Internal trainers

TrainingInternal

TrainingEksternal

Kepala Ruangan(Pakar)

PerawatLama

PerawatBaru

Protap StandarKeperawatan

Page 31: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Information andCommunication

Technology Tools(1)

Knowledge SharingOrganization’s internal

conferences(3)

Internal Trainers(7)

Innovation Day(2)

Technology Show(5)

Best Practices Day(6)

Storytelling(4)

Penentuan Skala PrioritasPenerapan MetodaKnowledge Sharing

Waktu

BiayaEfektivitas Hasil

(Output)

Follow Up dan ImplementasiHasil Knowledge Sharing

Group B(2,3,6)

Group C(4,7)

Group A(1,5)

Evaluasi danPerbaikan

PerawatBaru

PerawatLama

Kepala Ruangan(Pakar)

Page 32: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Matriks Hubungan Jenis Knowledge Dengan Metode Knowledge Sharing

Page 33: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

JenisKnowledge **)

Metode Knowledge Sharing *)

ICT ToolsInnovation

Day

Organizational’s internal

conferencesStorytelling

Technology Show

Best Practices Day

Internal Trainers

Knowledge tentang penyakit baru

Knowledge tentang metode penanganan praktis pasien

Knowledge tentang CRM (Customer Relationship Management)

Knowledge tentang ESQ (Emotional Spiritual Quetient)

Knowledge tentang penggunaan alat-alat kedokteran baru

Knowledge tentang pengembangan metode diagnosis keperawatan

Knowledge tentang aturan organisasi dan undang-undang kesehatan

Keterangan : *) Diadaptasi dari Model Knowledge Sharing yang telah dikembangkan oleh Bhirud et.al (2005) **) Diadaptasi dari Knowledge Profiles yang telah dikembangkan oleh Morgan et.al (2005)

Page 34: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Model Knowledge Sharing Untuk Diagnosis dan Treatment Penyakit

Page 35: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Pasien a Pasien b Pasien c Pasien n...

Diagnosis A

Diagnosis C

Diagnosis B

Penyakit “X”

Diagnosis ?

Treatment 1 Treatment 5

Treatment 2 Treatment 6

Treatment 3 Treatment 4

Analisis Diagnosa & Treatmentuntuk Penyakit “X”

Diagnosis B(Hasil analisis)

Diagnosis A(Hasil analisis)

Diagnosis C(Hasil analisis)

Treatment 1 Treatment 6

Treatment 2 Treatment 5

Treatment 3 Treatment 4

Treatment 7(Baru)

Perawat di Ruangan atauRumah Sakit lain

Page 36: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Model Knowledge UpdateTrainingInternal

TrainingEksternal

PengetahuanBaru

UpdatingKnowledge(Segera)

ApakahProsedur Inti ?

ApakahProtap ICU ?

ValidasiPengetahuan Baru

SistemTidak Berubah

UpdatingKnowledge

(Tidak Segera)

ImplementasiPengetahuan Baru

Evaluasi

ApakahKeahlianPraktis ?

UpdatingKnowledge

(Tidak Segera)

SistemTidak Berubah

Ya

Tidak Tidak Tidak Tidak

Ya Ya

Page 37: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Model Pengetahuan

Page 38: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

PenangananInfark Miokard

Akut (IMA)

Potensial perubahan curahjantung yang berhubungandengan faktor-faktor listrik

(distrimia), penurunankontraktilitas miokard, dan

defek struktural

Ansietas yang berhubungandengan penerimaan atauancaman aktual terhadap

integritas biologis

Nyeri dada yang berhubungandengan iskemia miokard atau

nekrosis

Pertahankan tirah baring untuk 24-30 jam pertamadan sesuai indikasi; posisi pasien yang nyaman

Kaji dan rekam gambaran nyeri dan faktor-faktoryang memperburuk nyeri; tentukan jika dipengaruhi

oleh pernafasan atau posisi tubuh

Berikan oksigen sesuai pesanan

Berikan terapi obat sesuai pesanan; kaji dan catatrespons-respons yang ada

Ukur TD, nadi, dan pernafasan selama episodenyeri

Lakukan tindakan non-farmakologis untukmengurangi nyeri, teknik relaksasi, bimbinganimajinasi, lingkungan yang tenang, tenteram

Pertahankan tirah baring

Kaji dan lapor tanda-tanda penurunan curahjantung

Kaji dan pantau TD, S, P, dan nadi apikal setiap 2sampai 4 jam atau sesuai indikasi status klinis

Pantau dan rekam EKG secara kontinyu untukmengkaji frekuensi dan irama setiap 2 sampai 4 jam

sesuai indikasi

Dapatkan dan bandingkan 12-lead EKG sesuaipesanan

Berikan terapi oksigen sesuai pesanan

Auskultasi pernafasan dan jantung setiap 1 sampai2 jam sesuai indikasi

Pantau seri serum

Pantau TAP, PCWP atau CVP sesuai indikasi

Kaji adanya tanda dan ekspresi verbal terhadapansietas

Lakukan memberikan rasa nyaman sepertilingkungan, tenang, tenteram, dan teknik relaksasi

misalnya: imajinasi visual, irama musik yang lembut

Minimalkan kontak dengan rangsang yangmembuat stress, seperti pasien lain yang

mengalami ansietas

Gunakan suara yang tenang, meyakinkan

Diskusikan dan orientasikan pasien denganlingkungan dan peralatan UPK

Berikan sedasi sesuai indikasi

Page 39: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Model Sistem Pakar

UserAntar Muka

PemakaiAdaptiveSystem

BasisPengetahuan

MesinInferensi

BasisData

Gambar Model Sistem Pakar (Nurzal, 1998)

Page 40: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

… Model Sistem Pakar

UserAntar Muka

PemakaiUpdateSystem

BasisPengetahuan

MesinInferensi

BasisData

Antar MukaPemakai Umum

Antar MukaPemakai Khusus

Ruang ICU

Antar MukaPemakai Khusus

Ruang VIP

Antar MukaPemakai

Administrator

Gambar Model Nurse Expert System (Penelitian ini)

Page 41: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)
Page 42: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Pengukuran Efektivitas Sistem Pakar

Page 43: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Indikator Pengukuran*

Ruang VIP Ruang ICU

Sebelum Implementasi Sistem Pakar

Sesudah Implementasi Sistem Pakar

Sebelum Implementasi Sistem Pakar

Sesudah Implementasi Sistem Pakar

Penggunaan Waktu Kerja (rata-rata) **

69% 72% 82% 86%

Komunikasi antar perawat (rata-rata)

10 kali dalam 1 shift kerja

18 kali dalam 1 shift kerja

17 kali dalam 1 shift kerja

22 kali dalam1 shift kerja

Kecepatan Penanganan setelah bel dari ruangan / tempat tidur berbunyi (rata-rata) ***

2 menit 1 menit 40 detik 1 menit 56 detik

Kesesuaian Penanganan dengan SOP (%)

69% 81% 84% 91%

Tingkat Kesalahan Penanganan (%)

5,2% 0 0 6,1%

Jumlah Pengetahuan Praktis yang didokumentasikan

2 7 0 5

Jumlah Pengetahuan Baru yang di-transfer dari satu perawat ke perawat lainnya ****

3 5 6 9

Tabel 1. Pengukuran Efektivitas Sistem Pakar Keperawatan di RS “A”

Sumber : Data diolah

Page 44: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Indikator Pengukuran*

Ruang VIP Ruang ICU

Sebelum Implementasi Sistem Pakar

Sesudah Implementasi Sistem Pakar

Sebelum Implementasi Sistem Pakar

Sesudah Implementasi Sistem Pakar

Penggunaan Waktu Kerja (rata-rata)**

57% 59% 75% 76%

Komunikasi antar perawat (rata-rata)

6 kali dalam1 shift kerja

8 kali dalam1 shift kerja

11 kali dalam1 shift kerja

15 kali dalam1 shift kerja

Kecepatan Penanganan setelah bel dari ruangan / tempat tidur berbunyi (rata-rata)***

2 menit 26 detik 2 menit 1 menit 1 menit 10 detik

Kesesuaian Penanganan dengan SOP (%)

51% 72% 66% 79%

Tingkat Kesalahan Penanganan (%)

4,7% 3,1% 4,2% 0

Jumlah Pengetahuan Praktis yang didokumentasikan

0 3 0 7

Jumlah Pengetahuan Baru yang di-transfer dari satu perawat ke perawat lainnya****

1 3 0 3

Tabel 2. Pengukuran Efektivitas Sistem Pakar Keperawatan di RS “B”

Sumber : Data diolah

Page 45: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Indikator Pengukuran*

Ruang VIP Ruang ICU

Sebelum Implementasi Sistem Pakar

Sesudah Implementasi Sistem Pakar

Sebelum Implementasi Sistem Pakar

Sesudah Implementasi Sistem Pakar

Penggunaan Waktu Kerja (rata-rata)**

71% 79% 88% 91%

Komunikasi antar perawat (rata-rata)

14 kali dalam1 shift kerja

19 kali dalam1 shift kerja

17 kali dalam1 shift kerja

22 kali dalam1 shift kerja

Kecepatan Penanganan setelah bel dari ruangan / tempat tidur berbunyi (rata-rata)***

1 menit 18 detik 1 menit 55 detik 1 menit

Kesesuaian Penanganan dengan SOP (%)

77% 83% 89% 92%

Tingkat Kesalahan Penanganan (%)

0 0 0 2,8%

Jumlah Pengetahuan Praktis yang didokumentasikan

2 7 0 4

Jumlah Pengetahuan Baru yang di-transfer dari satu perawat ke perawat lainnya****

5 6 2 8

Tabel 3. Pengukuran Efektivitas Sistem Pakar Keperawatan di RS “C”

Sumber : Data diolah

Page 46: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Indikator Pengukuran*

Ruang VIP Ruang ICU

Sebelum Implementasi Sistem Pakar

Sesudah Implementasi Sistem Pakar

Sebelum Implementasi Sistem Pakar

Sesudah Implementasi Sistem Pakar

Penggunaan Waktu Kerja (rata-rata)**

59% 62% 77% 83%

Komunikasi antar perawat (rata-rata)

11 kali dalam1 shift kerja

17 kali dalam1 shift kerja

6 kali dalam 1 shift kerja

6 kali dalam1 shift kerja

Kecepatan Penanganan setelah bel dari ruangan / tempat tidur berbunyi (rata-rata)***

3 menit 10 detik 2 menit 35 detik 2 menit 40 detik 1 menit 25 detik

Kesesuaian Penanganan dengan SOP (%)

56% 63% 52% 57%

Tingkat Kesalahan Penanganan (%)

5,9% 2,2% 4,7% 4,2%

Jumlah Pengetahuan Praktis yang didokumentasikan

0 2 0 1

Jumlah Pengetahuan Baru yang di-transfer dari satu perawat ke perawat lainnya****

0 3 1 2

Tabel 4. Pengukuran Efektivitas Sistem Pakar Keperawatan di RS “D”

Sumber : Data diolah

Page 47: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)
Page 48: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Kesimpulan

Pengetahuan yang berasal dari kepakaran seorang perawat dan referensi lainnya seperti buku serta jurnal-jurnal ilmiah telah berhasil dikumpulkan dan dikategorisasikan berdasarkan jenis penyakit, jenis diagnosa, tahapan penatalaksanaan keperawatan dan hasil yang diharapkan berdasarkan dalam suatu basis pengetahuan (knowledge base), dan hal tersebut merupakan input awal dalam proses perancangan model knowledge management, model knowledge transfer, model knowledge sharing, model knowledge update sampai dengan pembangunan sistem pakar keperawatan.

Model knowledge management yang dihasilkan dari penelitian ini dapat dikatakan telah merepresentasikan suatu proses bisnis yang terjadi di dunia keperawatan, dan juga berfungsi sebagai bahan evaluasi bagi manajemen sebuah rumah sakit.

Page 49: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

… Kesimpulan

Model knowledge transfer yang dihasilkan dari penelitian ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan model rujukan sebelumnya, yaitu selain menggambarkan hubungan yang jelas antar perawat, didalamnya juga sudah digambarkan secara eksplisit solusi yang efektif dalam proses knowledge transfer ini yaitu dengan adanya sistem pakar yang berisi kemampuan praktis dari pakar didukung oleh prosedur tetap keperawatan itu sendiri.

Model knowledge sharing dari penelitian ini menggambarkan hubungan yang sangat jelas antara tacit knowledge dengan explicit knowledge yang merupakan sumber utama dalam proses knowledge sharing ini.

Selain itu juga model knowledge sharing ini menjelaskan cara pemilihan metode knowledge sharing yang tepat untuk diterapkan di masing-masing rumah sakit.

Sedangkan model knowledge update yang dirancang, lebih mengedepankan penentuan skala prioritas yang tepat dalam proses update suatu pengetahuan baru.

Page 50: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

… Kesimpulan

Secara garis besar proses implementasi dari sistem pakar keperawatan ini mendapat respon yang cukup baik dari para perawat di 4 (empat) rumah sakit tempat penelitian dilakukan

Dari 7 (tujuh) indikator pengukuran, hampir sebagian besar menunjukkan peningkatan ke arah yang lebih baik setelah implementasi sistem pakar keperawatan, kecuali indikator tingkat kesalahan penangan pasien yang justru menunjukkan peningkatan ke arah yang kurang baik.

Salah satu penyebabnya adalah belum terbiasanya para

perawat dengan metode maupun teknologi yang baru dalam proses penanganan pasien.

Page 51: Presentasi Sidang Tesis Oktri OKE (22 September 2006)

Terima Kasih …

[email protected]