ppt ss 1(0)

19
LAKI-LAKI DENGAN PENURUNAN KESADARAN DISERTAI KEJANG-KEJANG Kelompok 7

Upload: anindya-sidarta

Post on 27-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ss

TRANSCRIPT

Page 1: PPT SS 1(0)

LAKI-LAKI DENGAN PENURUNAN KESADARAN DISERTAI KEJANG-KEJANG

Kelompok 7

Page 2: PPT SS 1(0)

LAPORAN KASUS

Nama : - Umur : 25 tahun Jenis kelamin : laki-laki Alamat : - Agama : -

Laki-laki dibawa ke UGD dengan penurunan kesadaran disertai kejang-kejang.

Dilakukan pemeriksaan fisik, lab, dan CT scan. Setelah tindakan operasi,

Beberapa hari kemudian pasien sadar, masih nyeri kepala. Didapatkan

Pasien tidak dapat menutup kelopak mata kiri dan jumlah kerutan dahi di

Bagian kiri berkurang, serta wajah tampak mencong ke kanan bila senyum

Page 3: PPT SS 1(0)

Keluhan Utama : Penurunan kesadaran disertai kejang-kejang

Keluhan Tambahan : Kejang-kejang beberapa menit disertai muntah.

Riwayat Penyakit Sekarang : Penurunan kesadaran disertai kejang-kejang

Riwayat Penyakit Dahulu : - Riwayat Penyakit Keluarga : - Riwayat Pengobatan : -

Page 4: PPT SS 1(0)

Anamnesis tambahan

Apa yang di lakukan atau yang terjadi pada saat sebelum pasien mengalami penurunan kesadaran dan kejang-kejang?

Sejak kapan terjadinya penurunan kesadaran ?

Sejak kapan terjadinya kejang ? Apakah pasien tersebut pernah sadar lalu

pingsan kembali? Apakah pasien mengalami muntah?

Page 5: PPT SS 1(0)

HIPOTESIS

Penyebab penurunan kesadaran dan kejang:

1. Trauma kepala

2. Infeksi susunan saraf pusat

- Ensefalitis

- Meningitis bakteri

3. Stroke

4. Epilepsi

5. Gangguan elektrolit

6. Kelainan metabolik

7. Neoplasma

Page 6: PPT SS 1(0)

PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Keterangan

Keadaan umum Sakit berat Nampak sehat Mengalami penyakit

yang berat atau

parah

Tingkat Kesadaran Sopor Compos mentis Pasien tampak

seperti tidur lelap

namun dapat

dibangunkan dengan

ransang kuat

Glassgow Coma

Scale

Eye Response : 2 4 Skor GCS pada pasien

adalah 8, yang

artinya mengalami

cedera kepala berat

Motor Response : 4 6

Verbal Response : 2 4

Tensi 140/80 mmHg 120/80 mmHg Menurut klasifikasi

JNC VII pasien

tergolong hipertensi

derajat I

Suhu 37,5⁰ C 36,5-37,2 ⁰ C Suhu pasien subfebris

Nadi 60x/menit 60-100 x/menit Normal

RR 28x/menit 14-18 x/menit Meningkat

Page 7: PPT SS 1(0)

Telinga Keluar darah negatif Kemungkinan ada

perdarahan pada

telinga

Mata

Pupil Anisokor OD 3

mm / OS 5mm

Isokor Ukuran kedua

pupil tidak sama

besar

Refleks cahaya +/- Reaksi miosis

+/+

Mata kiri tidak

terdapat reaksi

miosis

Ekstremitas

Gerakan

Ekstremitas

Ekstremitas

kanan Kurang

aktif

aktif Dapat karena

nyeri atau

spasme otot.

Refleks

Babinski

+/- Tidak ada diatas

2 th

Positif

menunjukkan

adanya lesi

piramidal

Page 8: PPT SS 1(0)

PEMERIKSAAN LABNo Pemeriks

aan

Nilai yg

didapat

Nilai normal1 Interpretasi

1 Hemoglo

bin

12,3 gr/dl 13,5–18,0 gr/dl Terjadi penurunan,

kemungkinan akibat dari

adanya perdarahan

2 Eritrosit 4,5 x1012sel/L 4,6-6,2 x1012sel/L Terjadi penurunan,

kemungkinan akibat dari

adanya perdarahan

3 Trombosit 215.000/ L 150-350 /L Normal

4 Laju

Endap

Darah

(LED)

15 mm/jam 0-10 mm/jam Terjadi peningkatan,

kemungkinan karena

adanya reaksi inflamasi

5 Hematokr

it

42 % 40-52 % Normal

6 Leukosit 16.500 /L 5000-10000/L Terjadi peningkatan yang

sangat jelas,

kemungkinan karena

adanya reaksi inflamasi

Page 9: PPT SS 1(0)

Gula darah

sewaktu

176 mg/dl < 200 mg/dl Normal

Ureum 35 mg/dl 0 – 40 mg/dl Normal, tidak ada

kerusakan pada

ginjal

Kreatinin 1,1 mg/dl 0,7 - 1,5 mg/dl Normal, tidak ada

kerusakan pada

ginjal

SGOT 25 IU/L 5-40 IU/L Normal, tidak ada

kerusakan pada hati

SGPT 35 U/L 0 – 40 U/L Normal, tidak ada

kerusakan pada hati

Asam urat 4,3 mg/dl 2,5 – 9,0 mg/dl Normal

Page 10: PPT SS 1(0)

CT scan

Pada hasil CT Scan terlihat adanya epidural hematom dengan dijumpainya lesi konveks yang khas pada lobus temporal sinistra. Pada foto juga didapatkan adanya midline shift.

Page 11: PPT SS 1(0)

Diagnosis

Diagnosa Klinis: Penurunan Kesadaran, Kejang (konvulsi)

Diagnosa Topis: Lesi Epidural Temporal Sinistra

Diagnosa Etiologis: Trauma Kapitis Diagnosa Patologis: Hematoma Epidural

Diagnosis kelompok kami untuk pasien ini adalah fraktur basis cranii dengan epidural hematom sinistra e.c. trauma capitis

Page 12: PPT SS 1(0)

PatofisiologiCedera kepala primer

Gangguan vaskuler, produksi prostaglandin, dan peningkatan TIK

Nyeri intracere

bral

Dampak Langsun

g

Komotio, kontusio, laseratio cerebri

Dampak tidak

langsung

Cedera kepala

sekunder

Penekanan sel otak

fokal/diffuse

Peningkatan

katekolamin dan as. laktat

Oedem cerebralGgan

kesadaranGgan sel

glia

Cedera kepala primer

kejangGgan

kebutuhan dasar

Page 13: PPT SS 1(0)

PENATALAKSANAAN

Survey primer (ABCD) untuk menstabilkan kondisi pasien Pertahankan tekanan diastolic > 90 mmHG (pasang infus) Hentikan sumber perdarahan, mengganti darah yang hilang Tanda vital, kesadaran (GCS), pupil, pemeriksaan neurologis cepat

(hemiparese, reflex patologis), luka-luka (cedera ekstrakranial) Survey sekunder (pemeriksaan dan tindakan selanjutnya setelah

kondisi pasien stabil) Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan penunjang

Rujuk Operasi

didapatkan nilai GCS 8 pada pasien Observasi Anti Kejang Diazepam 10 mg i.v Bila kejang terulang, infus

Page 14: PPT SS 1(0)

KOMPLIKASI

1. Tekanan intrakranial meningkat2. Infeksi3. Lesi pada trauma kapitis pada

tingkat sel4. Epilepsi pasca trauma kapitis

Page 15: PPT SS 1(0)

PROGNOSIS

Ad Vitam : ad bonamAd functionam: dubia ad bonam

Ad sanationam : ad bonam

Page 16: PPT SS 1(0)

Anatomi

Page 17: PPT SS 1(0)

Histologi

Page 18: PPT SS 1(0)

Kesimpulan

Kelompok kami menyimpulkan diagnosis pasien ini adalah epidural hematoma berdasarkan alloamnesis didapatkan pasien mengalami trauma kapitis. Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan pasien mengalami kejang dan GCS 8. Berdasarkan pemeriksaan penunjang didapat hemoglobin dan eritrosit menurun serta LED dan leukosit meningkat. Pada CT scan terlihat gambaran khas epidural hematoma seperti lensa cembung. Prognosis hematoma epidural baik bila ditangani cepat sebab kerusakan otak secara menyeluruh dapat dibatasi. Keadaan sangat buruk pada pasien yang mengalami koma sebelum operasi.

Page 19: PPT SS 1(0)