ppt blok 27(2).pptx
DESCRIPTION
gTRANSCRIPT
LISA AMBALINGGI 102012032 JIMMY CHRISTEVEN 102012045 JANETTY 102012109 HARY TRI ATMAJA 102012189 NOVITA SARI 102012193 SUWANDHI KHOWANTO 102012264 JESSICA 102012373 SITI NUR AFIQAH BINTI MD HANIF 102012486
Talasemia Alfa Minor Pada Pasangan Suami Istri
SkenarioPasangan suami istri yang sudah lama ingin punya anak dating untuk konseling genetic. Mereka di rujuk oleh spesialis kandungan karena mereka berdua sama-sama mempunyai Talasemia-alfa minor.Selama ini istri sudah pernah 2 kali hamil tetapi kehamilan pertama mengalami keguguran pada usia kehamilan 12 minggu, sedangkan kehamilan kedua melahirkan bayi dengan hydrops foetalis pada gestasi 27 minggu dan meninggal beberapa menit setelah dilahirkan.
Analisis Masalah
Pasangan Suami Istri
dengan Talasemia
MinorAnamesis
Pemeriksaan•Pemeriksaan fisik •Pemeriksaan penunjang
Diagnosis•WD•DD
Etiologi
epidemiologiPatofisiologi
Penatalaksanaan•Farmakologi•Non farmakologi
Silsilah keluarga Talasemia
Alfa
Manifestais Klinis
Konseling genetik dan Pencegahan
Prognosis
Anamnesis Identitas pasien Keluhan utama pasien Riwayat penyakit sekarang Riwayat kehamilan Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan Fisik Kesadaran dan keadaan umum Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah Frekuensi Nadi Frekuensi Nafas Suhu
Pemeriksaan fisik : Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
Pemeriksaan Penunjang Skrining talasemia
hemoglobin elektoforesa• Pemeriksaan DNA • TIBC ( Kapasitas Ikatan Besi Total)• Serum Feritin• Serum Besi
Diagnosis Prenatal Konseling genetic: ditujukan pada janin pasangan baru yang sama sama pengemban sifat thalassemia dan janin pasangan yang telah mendapat bayi thalassemia sebelumnya. Cara Pemeriksaan : dilakukan pada usia kehamilan 8 minggu dengan mengguanakan villi chorialis.
DiagnosisTalasemia Alfa Minorterjadi karena adanya penurunan secara sintesis dari rantai alfa globulin
Etiologi dari ketidakseimbangan pembuatan rantai
asam amino yang membentuk hemoglobin
Epidemiologi Penyakit talasemia ini menyebar luas
didaerah Mediteranian seperti Italia, Yunani, Afrika bagian utara, Timur Tengah, India Selatan sampai kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Frekuensi talasemia di Asia Tenggara antara 3-9%
Patofisiologi
Delesi pada empat rantai alpha : Hb Barts
Delesi pada tiga rantai alpha : HbH Disease
Delesi pada dua rantai alpha Delesi pada rantai satu alpha :
Silent Carrier
Produksi rantai globin
Berkurang atau tidak ada
Tidak seimbang
Talasemia
Silsilah Keluarga
Manifestasi Klinis Silent Carrier Alpha Thalassemia Minor HbH Disease Alpha Thalassemia Major
Penatalaksanaan Transfusi darah Terapi Khelasi Besi (Iron Chelation):
Deferoxamine, Deferasirox Suplemen Asam Folat Transplantasi sum-sum tulang belakang Pendonoran darah tali pusat (Cord Blood)
Pencegahan menghindari pernikahan pada penderita yang
memiliki resiko tinggi terhadap talasemia.
Prognosis Dubia ad bonam Dubia ad malam
Kesimpulan penyakit genetik yang diturunkan secara
autosomal resesif menurut hukum Mendel dari orang tua kepada anak-anaknya. Pada umumnya anak dengan penyakit thalassemia mayor tidak akan mencapai usia produktif bahkan mati di dalam kandungan atau mati setelah lahir seperti pada thalassemia-α Hb bart’s hydrop fetalis. Thalasemia alfa dan beta juga memerlukan skrining thalasemia serta konseling genetic apalagi bagi pasangan yang ingin memiliki anak dengan risiko thalasemia yang besar.