pleno 1

22
Kelompok V Fasilitator : dr. Francisca Diana Alexandra, MSc Asnan Azis Fatoni FAA 113 030 Nor Ain Hayati FAA 113 028 Novi Magdalena Puspita FAA 113 026 Nadia Marsha FAA 113 024 Widi Cahya Utami FAA 113 022 Aulia Dewi Ratih FAA 113 029 Sri Nur Atikah FAA 113 027 Fenri Mayer FAA 113 025 Pipin Septiana FAA 113 023 Ismi Sholihah FAA 113 021 Hennie Alvionita Jannet FAA 112 025

Upload: widy-cahya

Post on 20-Sep-2015

41 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

s

TRANSCRIPT

Kelompok V

Kelompok VFasilitator : dr. Francisca Diana Alexandra, MScAsnan Azis FatoniFAA 113 030Nor Ain Hayati FAA 113 028 Novi Magdalena Puspita FAA 113 026Nadia Marsha FAA 113 024Widi Cahya Utami FAA 113 022Aulia Dewi Ratih FAA 113 029Sri Nur Atikah FAA 113 027Fenri Mayer FAA 113 025Pipin Septiana FAA 113 023Ismi Sholihah FAA 113 021Hennie Alvionita Jannet FAA 112 025PEMICU 1Nyonya Dina, usia 38 tahunmenderita penyakit DM tipe 1. Ia sedang hamil untuk ke-4 kali dandatang ke dokter kandungan untuk konsultasi dan pemeriksaan kehamilannya. Hasilpemeriksaan dengan ultrasonografi janin dicurigai anensefali. Dokter menganjurkan agar janinnyonya Dina segera diterminasi pada usia kehamilan 20 minggu. Janin berjenis kelaminperempuan tersebut memperlihatkan beberapa kelainan bawaan(multipel malformasikongenital) seperti: Aprosensefali (tidak adanya diensefalon dan telensefalon) tanpa bulbusolfaktori dan kelainan khiasma optik; Berat otak 6,8 gram (normal 40 gram); Atap tengkoraksangat datar dan kelainan tulang tengkorak lainnya; Bagian ujung rostral mesensefalonterdapat nodul yang membulat. Hasil analisis kromosom menunjukkan kariotip janin 46 XX.

Kata Sulit AnensefaliDM tipe 1Aprosensefali Khiasma OptikBulbus OlfaktoriDiensefalon Telesenfalon Rostral MesenfalonUSG

Kata KunciWanita 38 tahun dengan DM tipe 1Kehamilan ke 4Hasil pemeriksaan USG janin dicurigai AnensefaliTerminasi usia kehamilan 20 mingguKelainan bawaan AprosensefaliTanpa bulbus olfaktoriKelainan khiasma optikBerat otak 6,8 gr (normal 40gr)Kelainan tulang tengkorakNodul pada ujung rostral mesenfalonIdentifikasi masalahIbu dengan DM tipe 1 hamil ke 4 kali pada usia 38 tahun mengandung janin wanita yang pada pemeriksaan USG memperlihatkan multipel malformasi kongenital dengan kariotip janin 46 XX.Dokter menganjurkan agar janin diterminasi pada usia 20 mingguAnalisis masalahwanita 38 tahunHamil ke 4 kaliPemerikaan kehamilanJanin wanitaJenis-jenisKeuntungan dan kerugianEmbriogenesis NeuroembriogenesisNeuroanatomi NeurohistogenesisDiferensiasi sel indukKelainan kongenital Faktor-faktorEndogen Penyakit bawaanFrekuensi kehamilanUsia

DM tipe 1 Eksogen Lingkungan Nutrisi Obat-obatanJenis-jenisTindak lanjutTerminasi Lahir Bioetik Hipotesis Usia frekuensi kehamilan dan penyakit DM tipe 1 diderita oleh Ny. D memiliki pengaruh pada masa embriogenesis janin yang diduga anensefali.Pertanyaan terjaring Definisi kata sulit ?Faktor risiko dari anensefali ?Pengaruh DM tipe 1 terhadap anensefali ?Etiologi anensefali ?Anatomi dan histologi SSP ?Anatomi dan histologi SST ?Jelaskan tentang proses embriogenesis ?Pencegahan kelainan pada janin ?Jenis-jenis pemeriksaan kehamilan ?Jelaskan proses neuroembriogenesis ?Pengaruh usia terhadap anensefali ?Jelaskan tentang bioetik terminasi ?Jelaskan tentang neurohistogenesis ?Jelaskan faktor risiko endogen malformasi kongenital ?Jelaskan faktor risiko eksogen malformasi kongenital ?Proses munculnya anensefali ?NeuroembriogenesisProses neuroembriologi dimulai pada awal minggu ke 3 sebagai lempeng penebalan ectoderm (Neural Plate) , kemudian bagian sisi kiri dan kanan akan bertambah tebal dan meninggi (Neural Groove) , lalu membentuk lipatan saraf (Neural Fold). Neural Crest akan semakin tinggi dan mendekat satu sama lain serta menyatu di garis tengah dan membentuk Neural Tube.

Neural Tube akan bersegmentasi menjadi 3 bagian :- proencephalonMesencephalonRhombencephalonRuangan otak akan dibentuk ruangan pada gelembung otak dan akan terisi oleh cairan otak (Liquor Serebralis).

Sistem SarafSyaraf perifer terdiri dari serabut syaraf dan ganglion.Serabut syaraf terdiri dari Afferen dan Efferen. Syaraf perifer dibagi menjadi 2 golongan : Syaraf Kranial dibentuk di kepala / otak , ada 12 pasang.Syaraf Spinal dibentuk disepanjang khorda spinalis 32 pasang.- Sistem Saraf Otonom terdiri dari neuron yang ada di system saraf pusat dan berhubungan dengan ganglion otonom. Saraf otonom terdiri dari Sistem saraf parasimpatik dan system saraf simpatik.

Susunan Saraf PusatSususan saraf pusat terdiri dari otak dan medulla spinalis.

OtakSecara konvensional otak dibagi atas 3 bagian utama yaitu:Prosencephalon dibagi menjadi Cerebrum dan DiencephalonMesencephalonRhombencephalon dibagi menjadi Medulla oblongata, Pons dan Cerebellum

Prosensefalon

CerebrumMerupakan bagian otak paling besardan dibagi menjadi 2 bagian kiri dan bagian kananCerebrum lebih lanjut dibagi menjadi 4 lobus yaituLobus frontalMerupakan lobus paling besar dan berkembang yang terdiri dari struktur yang sangat penting. Lobus frontal berfungsi untuk menunjukkan kepribadian andaLobus ParietalBerfungsi untuk menginterpritasikan sensasiLobus temporalMenginterpritasikan bau dan pendengaranLobus oksipitalMenginterpritasikan penglihatanTalamusBerfungsi sebagai stasiun pemancar dan pusat integrasi sinaps untuk pemrosesan awal semua input sensorik dalam perjalanannya ke korteks. Bagian ini menyaring sinyal tak signifikan dan meneruskan impuls.HipotalamusYaitu kumpulan nukleus spesifik dan serat-serat terkait yang terletak di bawah talamus. Ini adalah fungsi integrasi bagi banyak fungsi homeostatik.Rhombencephalon

Serebelumyang melekat ke belakang bagian atas batang otak, terletak di bawah lobus oksfipitalis korteks. Secara spesifik, bagian serebelum melakukan fungsi sbb:VestibuloserebelumSpinoserebelumSerebroserebelumPonsPons terletak di permukaan anterior cerebellum, inferior dari mesencephalon dan superior dari medulla oblongata.

Medulla OblongataBerbentuk kornus , di superior berhubungan dengan pons dan di bagian inferior berhubungan dengan medulla spinalis. Terdapat banyak kumpulan neuron yang disebut nuklei.Jenis Pemeriksaan KehamilanUSG 2 dimensiUSG 3 dimensiUSG 4 dimensiUSG dopplerPencegahan Kelainan Pada JaninTindakan PencegahanTidak merokok dan menghindari asap rokok Menghindari alkoholMenghindari obat terlarang Memakan makanan yang bergizi dan mengonsumsi vitamin prenatalOlahraga dan istirahat yang cukupPemeriksaan prenatal secara rutin Mengonsumsi suplemen asam folat Menjalani vaksinasi sebagai perlindungan terhadap infeksiMenghindari zat-zat yang berbahayaTindakan setelah di ketahui adanya kelainan bawaan (penanggulangan)mengawasi tanda vitalmenjelaskan kepada orang tua tentang prognosis bayi yang jelek serta berikan dukungan emosionalberikan informasi tentang resiko yang mungkin timbul bagi ibu maupun janinnya serta kemungkinan tindakan yang perlu dilakukan termasuk terminasi kehamilan

Faktor Resiko Endogen dan EksogenFaktor Endogen :- Faktor umur ibuKelainan kongenital diindikasi terjadi pada ibu yang berusia 35 tahun.Frekuensi kehamilanIbu dengan frek. Kehamilan empat kali atau lebih mengalami kemunduran elastisitas uterus akhibat berulang kali berkembang dan berkontraksi pada proses kehamilanPenyakit bawaanPenyakit bawaan ibu di duga mempunyai hubungan dengan kelainan kongenital. Seperti diabetes mellitus justru akan meningkatkan terjadi kelainan kongenital. Hal ini terkait dengan factor hormone. Faktor Eksogen:NutrisiDefisiensi protein, vitamin A riboflavin, folic acid, thiamin dan lain-lain dapat menaikan kejadian dan kelainan kongenitalObatAmlodipine (spina bifida), Benzodiazepin (bibir sumbing)-Lingkungan, radiasiada 3 prinsip efek biologis, yaitu Kematian sel yang mempengaruhi embryogenesis, Karsinogenesis, Efek terhadap generasi selanjutnya dan mutasi sel germinal.

Kelainan Bawaan Pada JaninAnensefali : tidak adanya bagian terbesar otak dan tempurung kepala yang disebabkan oleh kegagalan perkembangan ujung rostral neural tube, dan akibatnya rongga neural tube tetap terbuka. Penyebab belum diketahui tetapi beberapa faktor risiko telah teridentifikasi seperti :Riwayat defek tabung neural pada saudara kandung Trisomi 13 atau 18Defisiensi folat pada kehamilan awal, peningkatan resiko sedang pada penggunaan antikonvulsan pada kehamilan, terutama natrium valproat

Bioetik TerminasiTerminasi dapat bersifat legal dan illegal. Terminasi buatan legal dilakukan hanya berdasarkan indikasi medic, dengan persetujuan ibu hami yang bersangkutan/suami, dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang kompeten di suatu sarana kesehatan tertentu. Cara yang digunakan untuk abortus buatan legal ini dapat berupa tindakan operatif (paling sering dengan cara kuretase atau aspirasi vakum) atau dengan cara medical, dan dilaksanakan di rumah-rumah sakit atau klinik-klinik. Dalam UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan tersebut butir-butir yang berkaitan dengan abortus buatan legal sebagai berikut : Pasal 15 1. Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu. 2. Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat dilakukan : a. Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan tersebut b. Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan pertimbangan tim ahli c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau keluarganya 3. Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.