pkm p 12 ui efek imunostimulator esktrak umbi

14
1 A. Judul EFEK IMUNOSTIMULATOR ESKTRAK UMBI SARANG SEMUT (Myrmecodia tuberosa Jack) TERHADAP PROPORSI LIMFOSIT T MENCIT BERTUMOR B. Latar Belakang Masalah Limfosit T mempunyai kemampuan untuk mengontrol pertumbuhan sel tumor, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengontrolan secara langsung dilakukan oleh sel Tc yang merupakan subset dari limfosit T. Sel Tc mensekresi limfokin yang berpengaruh langsung dalam melisis sel tumor melalui pengerusakan membran sel dan nukleus. Dengan perkembangan zaman dan pola fikir masyarakat yang lebih maju, akhir-akhir ini masyarakat mulai mengenal dan mengembangkan trend ”back to nature” didasari dengan keyakinan bahwa produk-produk alami selain lebih mudah didapat juga memiliki efek samping yang relatif lebih rendah terhadap kesehatan.Pemanfaatan tumbuhan sarang semut, tumbuhan ini diprediksi memiliki banyak khasiat dalam pengobatan berbagai macam penyakit, mulai dari penyakit ringan seperti mimisan, tukak lambung, wasir hingga penyakit-penyakit berat seperti tumor, kanker, asam urat, dan jantung koroner. Bahkan sarang semut memiliki khasiat dapat meningkatkan dan memperlancar produksi air susu ibu (ASI) dan memulihkan kesehatan wanita setelah persalinan, mengobati TBC, dan maag. Serta khasiatnya sebagai afrodisiak (meningkatkan gairah seksual).Diduga tumbuhan sarang semut mengandung antioksidan tokoferol (vitamin E) sekitar 31,34 mg/100g, analisis antioksidan dari ekstrak kasar tumbuhan sarang semut menunjukan bahwa ekstrak tersebut memiliki aktifitas antioksidan sedang, yaitu diperoleh IC 50 sebesar 48,6 ppm. (7) Sehingga, dengan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian mengenai Pengaruh ekstrak etanol 70 % umbi sarang semut (Myrmecodia tuberosa Jack.) terhadap proporsi limfosit T dari limpa mencit bertumor C3H secara in vitro. C. Perumusan Masalah Dalam penelitian ini yang menjadi perumusan masalah adalah apakah ekstrak etanol 70 % umbi sarang semut (Myrmecodia tuberosa Jack.) memiliki pengaruh terhadap limfosit T yang diisolasi dari limpa mencit bertumor kelenjar susu. D. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol 70 % umbi sarang semut (Myrmecodia tuberosa Jack.) terhadap peningkatan jumlah limfosit T yang diisolasi dari limpa mencit bertumor kelenjar susu. E. Luaran Yang Diinginkan Hasil penelitian ini berupa hasil pemanfaatan dari ekstrak etanol 70% umbi sarang semut (Myrmecodia tuberosa Jack) terhadap tumor kelenjar susu yang diderita mencit sehingga dapat mengobati masyarakat yang terkena tumor kelenjar susu melalui senyawa tersebut. F. Kegunaan Dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, memperkaya data ilmiah tentang tanaman obat tradisional Indonesia, sebagai

Upload: beryl-mawarid

Post on 23-Nov-2015

60 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 1

    A. Judul EFEK IMUNOSTIMULATOR ESKTRAK UMBI SARANG SEMUT

    (Myrmecodia tuberosa Jack) TERHADAP PROPORSI LIMFOSIT T MENCIT

    BERTUMOR

    B. Latar Belakang Masalah

    Limfosit T mempunyai kemampuan untuk mengontrol pertumbuhan sel

    tumor, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengontrolan secara

    langsung dilakukan oleh sel Tc yang merupakan subset dari limfosit T. Sel Tc

    mensekresi limfokin yang berpengaruh langsung dalam melisis sel tumor melalui

    pengerusakan membran sel dan nukleus. Dengan perkembangan zaman dan pola

    fikir masyarakat yang lebih maju, akhir-akhir ini masyarakat mulai mengenal dan

    mengembangkan trend back to nature didasari dengan keyakinan bahwa produk-produk alami selain lebih mudah didapat juga memiliki efek samping

    yang relatif lebih rendah terhadap kesehatan.Pemanfaatan tumbuhan sarang

    semut, tumbuhan ini diprediksi memiliki banyak khasiat dalam pengobatan

    berbagai macam penyakit, mulai dari penyakit ringan seperti mimisan, tukak

    lambung, wasir hingga penyakit-penyakit berat seperti tumor, kanker, asam urat,

    dan jantung koroner. Bahkan sarang semut memiliki khasiat dapat meningkatkan

    dan memperlancar produksi air susu ibu (ASI) dan memulihkan kesehatan wanita

    setelah persalinan, mengobati TBC, dan maag. Serta khasiatnya sebagai afrodisiak

    (meningkatkan gairah seksual).Diduga tumbuhan sarang semut mengandung

    antioksidan tokoferol (vitamin E) sekitar 31,34 mg/100g, analisis antioksidan dari

    ekstrak kasar tumbuhan sarang semut menunjukan bahwa ekstrak tersebut

    memiliki aktifitas antioksidan sedang, yaitu diperoleh IC50 sebesar 48,6 ppm. (7)

    Sehingga, dengan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian mengenai

    Pengaruh ekstrak etanol 70 % umbi sarang semut (Myrmecodia tuberosa Jack.)

    terhadap proporsi limfosit T dari limpa mencit bertumor C3H secara in vitro.

    C. Perumusan Masalah

    Dalam penelitian ini yang menjadi perumusan masalah adalah apakah ekstrak

    etanol 70 % umbi sarang semut (Myrmecodia tuberosa Jack.) memiliki pengaruh

    terhadap limfosit T yang diisolasi dari limpa mencit bertumor kelenjar susu.

    D. Tujuan

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol 70 %

    umbi sarang semut (Myrmecodia tuberosa Jack.) terhadap peningkatan jumlah

    limfosit T yang diisolasi dari limpa mencit bertumor kelenjar susu.

    E. Luaran Yang Diinginkan

    Hasil penelitian ini berupa hasil pemanfaatan dari ekstrak etanol 70% umbi sarang

    semut (Myrmecodia tuberosa Jack) terhadap tumor kelenjar susu yang diderita

    mencit sehingga dapat mengobati masyarakat yang terkena tumor kelenjar susu

    melalui senyawa tersebut.

    F. Kegunaan Dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan,

    memperkaya data ilmiah tentang tanaman obat tradisional Indonesia, sebagai

  • 2

    dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya dalam rangka pengembangan obat

    alami khususnya tanaman sarang semut (Myrmecodia sp.) sehingga mampu

    menjadi obat alternatif untuk penyakit kanker yang lebih murah dan mudah

    didapat.

    G. Tinjauan Pustaka

    G.1.Tanaman sarang semut (Myrmecodia sp).

    a. Klasifikasi

    Tanaman sarang semut merupakan salah satu tumbuhan epifit dari

    Hydnophytinae (Rubiaceae) yang dapat berasosiasi dengan semut, sarang

    semut (Myrmecodia tuberose Jack.) diklasifikasikan sebagai berikut :

    Divisi : Tracheopyta.

    Kelas : Magnoliopsida.

    Subkelas : Lamiidae.

    Ordo : Rubiales.

    Famili : Rubiaceae.

    Genus : Myrmecodia.

    Species : Myrmecodia tuberose Jack.

    b. Ekologi dan Penyebaran

    Penyebaran tumbuhan sarang semut banyak ditemukan, mulai dari

    semenajung Malaysia hingga Filipina, Kamboja, Sumatera, Kalimantan, Jawa,

    Papua, Papua Nugini, Cape York hingga Kepulauan Salomon. Di propinsi Papua,

    tumbuhan sarang semut dapat dijumpai, terutama didaerah Pegunungan Tengah,

    yaitu di hutan belantara Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Tolikara, Puncak Jaya,

    Kabupaten Pegunungan Bintang, dan Kabupaten Paniai, keanekaragaman terbesar

    dari tumbuhan sarang semut ditemukan di Pulau Papua di mana spesies dataran

    tingginya adalah lokal spesifik.

    Secara etiologi, tumbuhan sarang semut tersebar dari hutan bakau dan

    pohon-pohon di pinggir pantai hingga ketinggian 2.400 m di atas permukaan laut

    (dpl). Tumbuhan sarang semut paling banyak ditemukan di padang rumput.

    Tumbuhan sarang semut jarang ditemukan di hutan tropis dataran rendah, tetapi

    lebih banyak ditemukan di hutan dan daerah pertanian terbuka dengan ketinggian

    sekitar 600 m dpl.

    Sarang semut banyak ditemukan menempel di beberapa pohon, umumnya

    dipohon kayu putih (Melaleuca), cemara gunung (Casuarina), kaha

    (Castanopsis), dan pohon beech (Nothofagus). Sarang semut jarang menempel

    pada pohon-pohon dengan batang halus dan rapuh seperti Eucalyptus.

    Di habitat liarnya, tumbuhan sarang semut dihuni oleh beragam jenis

    semut, Namun, satu tumbuhan sarang semut hanya dihuni oleh satu jenis semut.

    Secara umum ditemukan tiga spesies semut dari genus Iridomyrmex. Sebagai

    contoh semut Myrmecodia pendens Merr.& Perry dihuni oleh koloni semut dari

    jenis Ochetellus sp. Dalam umbi sarang semut juga ditemukan dua spesies jamur

    ketika dihuni oleh simbion I. Cordatus.

  • 3

    c. Kandungan Kimia Uji penapisan kimia dari tumbuhan sarang semut menunjukan bahwa

    tumbuhan ini mengandung senyawa-senyawa kimia dari golongan flavonoid dan

    tannin. Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik

    yang banyak merupakan pigmen tumbuhan. Saat ini lebih dari 6000 senyawa yang

    berbeda masuk ke dalam golongan flavonoid. Fungsi kebanyakan flavonoid dalam

    tubuh manusia adalah sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan

    kanker. Banyak mekanisme kerja dari flavonoid yang sudah terungkap, misalnya

    inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis,

    dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, serta pembalikan resistensi multi obat atau

    kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.

    Tumbuhan sarang semut mengandung antioksidan tokoferol (vitamin E)

    sekitar 31,34 mg/100 g. Analisis antioksidan dari ekstrak kasar tumbuhan dengan

    metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrihidrazil) menunjukan bahwa ekstrak tersebut

    memiliki aktivitas antioksidan sedang, yaitu diperoleh nilai IC50 sebesar 48,6

    ppm.

    H. Metode Pelaksanaan

    H.1 Masalah dan Hipotesis

    1.) Rumusan masalah

    Apakah ekstrak etanol 70 % umbi sarang semut (Myrmecodia tuberosa

    Jack.) dapat meningkatkan jumlah limfosit T dari limpa mencit bertumor?

    Berapakah konsentrasi yang efektif dari ekstrak etanol 70 % umbi sarang

    semut (Myrmecodia tuberosa Jack.) untuk dapat meningkatkan jumlah limfosit T

    dari limpa mencit bertumor?

    2.) Hipotesis

    Ekstrak etanol 70 % umbi sarang semut (Myrmecodia sp.) mengandung flavonoid

    yang mempunyai kemampuan meningkatan jumlah limfosit T pada mencit

    bertumor kelenjar susu.

    H.2 Metode Penelitian

    1. Alat Penelitian.

    Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : kapas, gunting bedah,

    pinset bedah, jarum, alat suntik porselen, cawan petri 60 mm, nylon net,

    sentrifuge, incubator karbon dioksida, mikroskop fase kontras, otoklaf, laminar

    air flow, oven, kamar hitung improve Neubauer, Tray culture 24 well, filter

    membrane 0,2 um, pipet skala, pipet Pasteur, alat ukur pH dan haemocytometer.

    2. Bahan Penelitian

    a. Bahan Uji

    Umbi sarang semut (Myrmecodia tuberosa Jack.) yang diperoleh dari Papua

    (daerah wamena) dan dideterminasi di Hebarium Bogoriense LIPI Cibinong.

  • 4

    b.Hewan Uji.

    Digunakan mencit galur C3H berumur 3-4 bulan yang telah 30 hari mengalami

    transplantasi tumor kelenjar susu. Berat mencit pada umur tersebut 20-25 g.

    c. Medium kultur .

    Medium RPMI 1640, foetal bovine serum (FBS), gentamisin, L-glutamin,

    fungizone, penisilin dan streptomisin (penstrep), phospate buffered saline (PBS),

    alkohol 70%, eter, amonium klorida 1M, asam klorida 2M, natrium bikarbonat,

    gas karbon dioksida, pengekstrak etanol 70 %.

    I. Metodologi Penelitian

    I.1. Tempat Penelitian

    Penelitian dilakukan di Laboratorium Patologi Eksperimental, Departemen

    Patologi Anatomik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan Laboratorium

    Kimia FMIPA UI

    I.2. Uji ekstrak etanol 70 % umbi sarang semut (Myrmecodia tuberosa Jack.)

    terhadap proliferasi limfosit T.

    a. Isolasi limfosit dari limpa.

    Limpa mencit yang diperoleh diletakan pada cawan 22 mm steril yang berisi 1-2

    ml medium RPMI 1640. Kemudian pindahkan kembali kadalam wadah yang

    sama dan berisi medium RPMI 1640 agar tidak terjadi kontaminasi, limpa

    dipegang pada salah satu ujungnya dengan pinset steril, kemudian dilakukan

    penekanan sepanjang limpa. Suspensi sel yang diperoleh dipipet sedikit demi

    sedikit dengan menggunakan pipet Pasteur dan dilewatkan pada nylon net steril,

    dimasukan kedalam tabung steril. Kemudian ditambah dengan medium RPMI

    1640 sampai volume tabung. Suspensi sel tersebut disentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 2000-3000 rpm. Filtrat dibuang, endapan ditambah

    kembali dengan medium RPMI 1640 sebanyak 2 kali pencucian.. Setelah dicuci,

    endapan ditambah dengan 3 ml medium RPMI 1640 yang mengandung 5% FBS,

    gentamisin, fungizone (untuk mencegah kontaminasi bakteri dan jamur) dan L-

    glutamin.

    b. Pemeliharaan limfosit secara in vitro.

    Suspensi sel dihitung dengan menggunakan hemositometer. Suspensi sel

    dicampur dengan PBS 9 tetes dengan perbandingan 1:9 campuran ditempatkan

    pada hemacytometer. Penghitungan dilakukan pada perbesaran 400 kali. Sel yang

    hidup akan berwarna jernih pada dinding selnya sedangkan yang mati terlihat

    hitam seluruhnya. Jumlah sel yang hidup dan mati dihitung dalam 4 bidang

    pandang. Untuk dapat digunakan sebagai kultur jumlah sel limfosit hidup

    ditempatkan menjadi 1 x 106 sel/ml suspensi.

    Limfosit dihitung dengan konsentrasi 1 x 106 sel/ml dipelihara pada

    medium RPMI 1640 lengkap yang mengandung 5% FBS, gentamisin, L-glutamin,

    dan asam amino non esential.

    Rumus perhitungan sel limfosit dengan menggunakan hemositometer :

    N = A x FP x 104 sel/ml

  • 5

    N = jumlah sel per milliliter

    A = rata-rata jumlah sel terhitung dari empat bidang pandang.

    FP = faktor pengenceran.

    104

    = jumlah sel per luas bidang pandang (1,0 mm x 1,0 mm x 0,1 mm)

    I.3. Penentuan jumlah limfosit T. Penentuan jumlah limfosit dilakukan dengan cara memanen limfosit 24, 38, 72

    jam setelah perlakuan. Seluruh suspensi sel diambil dengan menggunakan

    mikropipet dan dipindahkan dalam tabung kecil, proporsi limfosit dihitung dengan

    menggunakan hemacytometer dan mikroskop fase kontras dengan pembesaran

    400 x.

    I.4. Analisis Data Data persentase jumlah limfosit dari masing-masing perlakuan kemudian dicari

    nilai slopenya. Nilai slope merupakan ukuran peningkatan atau penurunan jumlah

    limfosit.

    I.5. Jadwal Penelitian

    Kegiatan Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

    Pengadaan tanaman V

    Deskripsi V

    Persiapan ekstraksi v

    Ektraksi v

    Pembelian hewan coba v

    Perlakuan v v V V v

    Pengumpulan data v v V V v

    Analisis data V

    Penulisan laporan v

    I.6. Rancangan Biaya

    No Uraian Volume Biaya

    Satuan

    (Rp)

    Biaya

    (Rp)

    1. Pembelian bahan ekstraksi tanaman 1 ls 1.635.000 1.635.000

    2. Medium kultur sel (RPMI) 110 L 650.000 650.000

    3. Penstrep 1100 ml 450.000 450.000

    4. Gentamisin 110 ml 255.000 255.000

    5. FBS 1100 ml 1.100.000 1.100.000

    6. Asam Amino esensial 1100 ml 530.000 530.000

    7. Amonium klorida 1100 ml 420.000 420.000

    8. CO2 260 kg 60.000 120.000

    9. L-glutamin 1100 ml 650.000 650.000

  • 6

    10. Tripsin 110 kg 880.000 880.000

    11 EDTA 1100 g 320.000 320.000

    12 Aquamili Q 505 L 20.000 1.000.000

    13 Sodium bikarbonat 1100 ml 290.000 290.000

    14 PBS 1010 g 50.000 500.000

    15 Pembelian ATK 1 ls 500.000 500.000

    16 Biaya transportasi 1 ls 700.000 700.000

    JUMLAH BIAYA 10.000.000

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Anonim. Kanker payudara. www.rochepharmaceuticals.com Diakses 13 Nov 2007. jam 18.00 wib. 2. Anonim. Kanker payudara. www.conectique.com Diakses 13 Nov 2007. jam 18.00 wib. 3. Uripi. V.2002. Menu Untu Penderita Kanker. Puspa Swara, Jakarta. Hal 20. 4. Kresno SB. Imunologi : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium. Edisi keempat. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : 2001. Hal 4-6, 18, 23, 209, 210, 219-224. 5. Haryana, SM dan Soesatyo. 1995. Aspek Genetik dan Imunologik Kanker Payudara. Dalam : Majalah Cermin Kedokteran. No, 99. Jakarta. Hal 52. 6. Cossman, J. Jafee, ES 1993. Lymphocyte Subsets In Normal Human Lymphoid Tissues. Pathol press. Hal 23-24. 7. Subroto, Ahkam dan Hendro Saputro. 2006. Gemput Penyakit dengan Sarang Semut. Penebar Swadaya. Depok. Hal 5, 7, 27-30. 8. Anonim. 2006. Sarang Semut VS Penyakkit Maut. Dalam : Majalah Trubus edisi 438 hal. 12 dan edisi 439 hal 13.. 9. Anonim, 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral POM. 10. Hargono, Joko, Drs. 1986. Sediaan Galenik. Departemen Kesehatan Republik Indonesia . 11. Mikrobiologi kedokteran. 12. Bellanti, JA. 1978. Imunology II. W.B. Saunders Company Philadephia. Hal 14-15. 13. Baratawidjaja, KG. 2001. Imunologi Dasar. Edisi VI. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta . Hal 6, 55-56, 96, 101, 366-368. 14.. Roiit IM. Essential Imunology. Sevent Edition. London . Blackweell Scientific Publication. 1991. Hal : 1-3, 173-200. 15. Benjamini E, Rennick DM, Sell S. Tumor Imunology. In : Stites DP, Stobo JD, Fundenberg HH, editor. Basic & clinical immunology. California : Lange Medical Publications; 1982. Hal : 236-242. 16. Anonim. The Free Encyclopedia Limpa. www.wikipedia.com Diakses 13 Nov 2007. jam 18.00 wib. 17. Evelyn, C, Pearce. 1993.. Anatomi dan Fisiologis Untuk Paramedis. PT. Gramedia. Jakarta . Hal 166-167.

  • 7

    18. Bradley, LM. Cell Proliferation. In : Mishel BB, Shiigi SM, editor. 1980. Selected Methods In Cellular Imunology. San Francisco : W.H. Freeman and Company. Hal 153, 156-159. 19. Morgan, SJ. Darling, DC. 1993. Animal Cell Culture. United Kingdom . Bios Scientific Publisher Limited. Hal : 1-2, 27-36. 20. Kusmardi. 1998. Analisis Daya Sitotoksik Sel Killer Mencit C3H dan GR yang Diaktivasi IL-2 Terhadap Sel Tumor Kelenjar Susu Mencit Singenik dan Alogenik. Dalam : Majalah Patologi Indonesia . Vol 8. Jakarta . Hal : 1-7

  • 8

    LAMPIRAN L.1. Biodata Kelompok

    a. Nama : Beryl Mawarid Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 29 Januari 1994

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    NPM : 1206253760

    Fakultas/Angkatan : FMIPA/2012

    Email : [email protected]

    b. Nama : Anya Prilla Azaria Tempat Tanggal Lahir : Jakarta,14 April 1994

    Jenis Kelamin : Perempuan

    NPM : 1206259884

    Fakultas/Angkatan : FMIPA/2012

    Email : [email protected]

    c. Nama : Muhammad Al Reka Reo Tempat Tanggal Lahir : Serang,25 November 1994

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    NPM : 1206259966

    Fakultas/Angkatan : FMIPA/2012

    Email : [email protected]

    d. Nama : Hanna Tempat Tanggal Lahir : Jakarta,21 Januari 1994

    Jenis Kelamin : Perempuan

    NPM : 1206216355

    Fakultas/Angkatan : FMIPA/2012

    Email : [email protected]

    e. Nama : Affan Hisyam Ardiansyah Tempat Tanggal Lahir : Jombang, 19 Mei 1993

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    NPM : 1106065640

    Fakultas/Angkatan : FMIPA/2011

    Email : [email protected]

  • 9

    L.2. Biodata Dosen Pendamping

    IDENTITAS PRIBADI

    Nama (Sesuai SK Penganghkatan) : Drs. Kusmardi, MS

    NIP/NRP Baru : 19650327 1990031001

    NIP/NRP Lama : 131881128

    No. Kartu Pegawai : E 880796

    Tempat/Tgl Lahir : Sumenep/ 27 Maret 1965

    TEMPAT KERJA SEKARANG

    Organisasi : Kemeterian Pendidikan Nasional

    Satuan Kerja : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

    Satuan Organisasi : Universitas Indonesia

    Unit Organisasi : Fakultas Kedokteran

    Unit Kerja : Departemen Patologi Anatomik

    Divisi/Sub Unit/Koordinator : Laboratorium Imunopatologi

    RIWAYAT PENDIDIKAN DI DALAM DAN DI LUAR NEGERI

    No. Pendidikan &

    Jurusan

    Nama

    Sekolah

    Tahun

    Ijazah

    Alamat

    Sekolah

    1 UNIV INDONESIA BIOLOGI

    FMIPA 1988 JAKARTA

    2 UNIV INDONESIA BIOMEDIK 1998 JAKARTA

    3

    INSTITUT

    PERTANIAN BOGOR

    BIOMEDIK

    HEWAN

    BOGOR

    RIWAYAT JABATAN

    No. Jabatan Organisasi/Unit

    Kerja

    TMT

    1. Calon Pegawai Negeri Sipil Universitas Indonesia

    1 Maret 1990

    2. Pegawai Negeri Sipil (PNS) Universitas Indonesia

    1 Maret 1991

    3. PNS dengan jabatan Asisten Ahli Madya di FKUI

    Universitas

    Indonesia

    1 Maret 1992

    4. PNS dengan jabatan Asisten Ahli

    Universitas

    Indonesia

    1996

    5. PNS dengan jabatan Lektor Muda

    Universitas

    Indonesia

    2000

    6. PNS dengan jabatan Lektor Universitas Indonesia

    2001

  • 10

    7. Ketua Bidang Imunologi Dasar, Bagian Patologi

    Anatomik, Fakultas

    Kedokteran UI

    Departemen

    Patologi

    Anatomik

    FKUI/RSCM

    1992- sekarang

    8. Anggota Tim Pembina Penelitian Staf Bagian

    Patologi Anatomik FKUI

    Departemen

    Patologi

    Anatomik

    FKUI/RSCM

    1998-2000

    9. Wakil Kepala Laboratorium Imunopatologi, Bagian

    Patologi Anatomik, FKUI

    Departemen

    Patologi

    Anatomik

    FKUI/RSCM

    1999- 2004

    10. Angota Tim Pemilihan Penelitian Terbaik Bagian,

    Bagian Patologi Anatomik

    FKUI

    Departemen

    Patologi

    Anatomik

    FKUI/RSCM

    2000-2002

    11. Tim Peneliti Indigenous Study, Direktorat Riset Dan

    Pengabdian Masyarakat UI

    Universitas

    Indonesia

    2009-2010

    12. Kepala Urusan Rumah Tangga

    Departemen

    Patologi

    Anatomik

    FKUI/RSCM

    1992 - 2004.

    13. Anggota Tim Penilai Kenaikan Pangkat Staf

    Penajar FKUI

    Fakultas

    Kedokteran UI

    1999 sampai

    sekarang

    14. Anggota Tim Penilai Kenaikan Pangkat

    Karyawan

    Departemen

    Patologi

    Anatomik

    FKUI/RSCM

    1999 sampai

    sekarang.

    15. Wakil Kepala Pelayanan Swadana

    Departemen

    Patologi

    Anatomik

    FKUI/RSCM

    1999-2001

    16. Kordinator Bidang Sumber Daya Manusia, Tim Pekerja

    Penataan

    Fakultas

    Kedokteran UI

    2001-2002

    17. Sekretaris Eksekutif Tim Pekerja Penataan Bagian

    Fakultas

    Kedokteran UI

    2001 -2002.

    18. Anggota Tim Lelang Proyek Pemetaan SDM dan Struktur

    Organisasi UI, Badan

    Pekerja Penataan UI

    BHMN, UI

    Universitas

    Indonesia

    2001-2002

    19. Anggota Tim Pengusul Guru Besar

    Fakultas

    Kedokteran UI

    2004-sekarang.

    20. Koordinator Administrasi dan Keuangan

    Departemen

    Patologi

    2004-sekarang

  • 11

    Anatomik

    FKUI/RSCM

    21. Sekretaris Departemen Patologi Anatomik

    FKUI/RSCM

    Departemen

    Patologi

    Anatomik

    FKUI/RSCM

    2004-2008.

    22. Kepala Urusan SDM Departemen Patologi

    Anatomik FKUI/RSCM

    Departemen

    Patologi

    Anatomik

    FKUI/RSCM

    2004-2008

    23. Koordinator Penelitian Departemen Patologi

    Anatomik FKUI

    Departemen

    Patologi

    Anatomik

    FKUI/RSCM

    2008-sekarang.

    24. Ketua Tim Implementasi Budaya PA

    Departemen

    Patologi

    Anatomik

    FKUI/RSCM

    2010-sekarang

    RIWAYAT TANDA JASA / PENGHARGAAN

    No. Nama Bintang/Satya

    Lencana/Penghargaan

    Tgl/Bln/Thn Nama

    Negara/Instansi

    1 PenghargaanPenelitianTerbaik

    I

    Tahun 1993 Bagian

    PatologiAnatomik,

    Fakultas

    Kedokteran,

    Universitas

    Indonesia.

    2 Penghargaan Penelitian

    Terbaik I.

    Tahun 1994 Bagian Patologi

    Anatomik, Fakultas

    Kedokteran,

    Universitas

    Indonesia

    3 Penghargaan Penelitian

    Terbaik III

    Tahun 1994 Fakultas

    Kedokteran,

    Universitas

    Indonesia

    4 Penghargaan Penelitian

    Harapan

    Tahun 1994 Universitas

    Indonesia

    5 Penghargaan Penelitian

    Terbaik I

    Tahun 1998 Perhimpunan

    Onkologi Indonesia

    6 Penghargaan Peneliti Muda

    Indonesia Terbaik, Bidang

    Kedokteran dan Kesehatan,

    Tahun 1999 Lembaga Ilmu

    Pengetahuan

    Indonesia (LIPI)

    7 Penghargaan Penelitian

    Harapan.

    Tahun 2000 Universitas

    Indonesia

  • 12

    8 Penghargaan Finalis Peneliti

    Muda Indonesia Terbaik

    Bidang Kedokteran dan

    Kesehatan,

    Tahun 2001 Lembaga Ilmu

    Pengetahuan

    Indonesia.

    9 Finalis Lomba Proposal

    Penelitian, Medical Research

    Unit

    Tahun 2004. Fakultas

    Kedokteran,

    Universitas

    Indonesia

    10 Penghargaan PenelitianTerbaik

    I

    BagianPatologiAnatomik,

    FakultasKedokteran,

    Universitas Indonesia

    Tahun 1993

    11 Satyalancana Karya Satya 10

    tahun

    Presiden RI 5 Agustus 2004

    12 Satyalancana Karya Satya 20

    tahun

    Presiden RI 31 Maret 2012

    PUBLIKASI

    NO. JUDUL Nama, Nomor, tahun Jurnal

    1

    Daya Hambat Ekstrak Bawang Putih

    terhadap Pertumbuhan In Vitro Sel Tumor

    Kelenjar Susu Mencit C3H (S

    Prinngoutomo, Kusmardi, PE Wuyung, N

    Noriko)

    Majalah Patologi Indonesia

    Vol. 5, No. 1-2. 1995

    2

    Pengaruh Implantasi Beta-Estradiol dan

    Transplantasi Sel Tumor Kelenjar Susu

    Mencit GR terhadap Kadar Imunoglobulin

    Serum dan Pengaruh Implantasi Beta-

    Estradiol terhadap Pertumbuhan Tumor

    (Kusmardi, S Pringgoutomo, PE Wuyung,

    N Noriko)

    Majalah Patologi Indonesia

    1995 Vol 5 No 1-2

    3

    Analisis Daya Sitotoksik Sel Killer Mencit

    C3H dan GR yang diaktivasi Interleukin-2

    Terhadap el Tumor Sel Tumor Kelenjar

    Susu Singenik dan Alogenik (Kusmardi, S

    Cprnain, Gunardjono, S Jauzi)

    Majalah Patologi Indonesia

    1999 Vol 8 No 1 ISSN

    02157284

    4

    Pengaruh Pemberian -Estradiol terhadap Pertumbuhan Limfosit yang Diisolasi dari

    Limpa Mencit C3H Bertumor Kelenjar

    Susu

    S Kumala, E Gusno,

    Kusmardi: Jurnal Farmasi

    Indonesia, vol.1, no. 2, 2002,

    85-89.

    5

    Potensi beta karoten sebagai biological

    respone modifer terhadap ekspresi reseptor

    alfa interleukin - 2 kultur invitro limfosit T

    mencit bertumor mammae

    Majalah Patologi Indonesia

    Vol. 11 No. 3 thn 2002 hal.

    72-77

  • 13

    6

    Analysis of interleukin - 2 activated killer

    cells cytotoxicity of C3H and GR mice

    againts syngenic and allogenic mice

    mammary tumor cells

    Seminar 1th Malaysia -

    Indonesia Medical Sceinces

    Conference, 21-23 July 2005

    7

    Uji Antimalaria Ekstrak Buah Morinda

    citrifolia dan Aktivitas Makrofag pada

    Mencit (Mus musculus) setelah Diinfeksi

    Plasmodium berghei

    RAHADI HUTOMO,

    SUTARNO, WIEN

    WINARNO, KUSMARDI:

    Biofarmasi 3 (2): 61-69,

    Agustus 2005, ISSN: 1693-

    2242

    8

    PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK

    ETANOL DAUN JOHAR (Cassia siamea

    Lamk.) TERHADAP PENINGKATAN

    AKTIVITAS DAN KAPASITAS

    FAGOSITOSIS SEL MAKROFAG

    Kusmardi, Shirly Kumala,

    Dwitia Wulandari:

    MAKARA, KESEHATAN,

    VOL. 10, NO. 2, DESEMBER

    2006: 89-93

    9

    EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK

    DAUN KETEPENG CINA (Cassia alata

    L.) TERHADAP AKTIVITAS DAN

    KAPASITAS FAGOSITOSIS

    MAKROFAG

    Kusmardi, Shirly Kumala,

    Enif Esti Triana; MAKARA,

    KESEHATAN, VOL. 11, NO.

    2, DESEMBER 2007: 50-53

    10

    KARAKTERISASI SIFAT

    AUTOFLUORESENSI JARINGAN

    ADENOKARSINOMA

    MENGGUNAKAN METODE ANALISIS

    MULTIEKSITASI

    Hamdani Zain, Aryo Tedjo,

    Kusmardi: MAKARA,

    KESEHATAN, VOL. 11, NO.

    2, DESEMBER 2007: 69-75

    11 Visible to Near Infrared Spectrum

    Reflectance Ratios in Cancer Detection

    H Zain, AS Ibrahim, A Tedjo,

    Kusmardi: The 2nd

    International Conference on

    Optics and Laser

    Applications, Yogyakarta,

    Tanggal 5-7 September 2007

    12

    The Effect of Garcinia parvifolia Miq

    (Active Fraction) on Phagocytosis by

    Peritoneal Macrophages During

    Plasmodium berghei Infection in Mice.

    Syamsudin, Darmono,

    Kusmardi: Res J Immunol

    1(1): 16-20, 2008, ISSN 1994-

    7909

    13

    CLASSIFICATION OF SEVERAL SKIN

    CANCER TYPES BASED ON

    AUTOFLUORESCENCE INTENSITY OF

    VISIBLE LIGHT TO NEAR INFRARED

    RATIO Aryo Tedjo1*), Surya Dwira 1,

    Anwar S Ibrahim2, Rino Patiatta3,

    Kusmardi3

    MAKARA, KESEHATAN,

    VOL. 13, NO. 2, DESEMBER

    2009: 79-83 79

    14

    Immunomodulatory and In vivo

    Antiplasmodial Activities of Propolis

    Extracts

    Syamsudin, Rita Marleta

    Dewi, Kusmardi: American

    Journal of Pharmacology and

    Toxicology 4 (3):75-79, 2009

    ISSN 1557-4962

  • 14

    15

    Pengaruh Pemberian Ekstrak Benalu

    Mangga (Viscum album) terhadap

    Proliferasi Limfosit Mencit C3H Bertumor

    Kelenjar Susu secara in Vitro.

    S Kumala, A Yusnita,

    Kusmardi: Majalah Proforma

    Ilmiah

    16

    THE POTENTIALITY OF - CAROTENE

    AS FREE RADICAL SCAVENGER: A

    STUDY OF THE RAISE OF

    SUPEROXIDE PRODUCTION IN

    MITOCHONDRIAL LYMPHOCYTE

    Peni K Samsuria-Mutalib,

    Kusmardi, Aryo Tedjo

    17

    EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM

    (Syzigium polyantum Miq.) MENCEGAH

    TERBENTUKNYA PLAK

    ATEROSKLEROSIS AORTA TIKUS

    Hadi Sunaryo1, Kusmardi2

    MAKARA KESEHATAN

    2010 (in press)

    18

    FAKTOR YANG BERPENGARUH

    PADA ANGIOGENESIS TUMOR

    (Kusmardi)

    Perpustakaan FKUI

    19 Hewan model dalam riset kanker kolorektal

    (Kusmardi) Perpustakaan FKUI

    20

    KARSINOGENESIS AZOKSIMETAN

    (AOM) PADA KOLON MENCIT

    (kusmardi)

    Perpustakaan FKUI

    21 RESPON IMUN TERHADAP INFEKSI

    BAKTERI DAN VIRUS (Kusmardi) Perpustakaan FKUI

    Apoptosis : Peran Protein Bcl-2, Inhibitor

    Of Apoptosis Protein (Iap) Dan

    Disregulasinya

    Ratna Handayani; Kusmardi

    Majalah Pratista Patologi 2011

    22

    Pengaruh pemberian ekstrak buah merah

    (pandanus conoideus lam) terhadap

    pertumbuhan limfosit

    Seminar Patologi

    Eksperimental di Jakarta tgl

    10 Maret 2007

    Jakarta, 222012 Yang membuat,

    Drs. Kusmardi, MS

    NIP196503271990031001