umbi gadung dan pengeringan
TRANSCRIPT
Julaeha Nopiyani
1003097
Umbi Gadung dan Pengeringan
Selama ini masyarakat Indonesia hanya mengenal tepung
terigu sebagai bahan utama membuat kue. Padahal di bumi
Indonesia tersedia berbagai macam bahan pangan seperti sukun
dan umbi-umbian semisal Ganyong dan Talas. Bahan pangan
lokal tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pengganti tepung
terigu.
Ganyong, singkong, jagung, ubi jalar, pisang dll dapat
dimanfaatkan sebagai pangan yang tak kalah pentingnya dengan
terigu. Selain bahan –bahan yang telah disebut diatas adalalagi
bahan yang selama ini dipandang sebelah mata bahkan dinilai tak
memiliki manfaat yaitu gadung, padahal gadung ini jika diolah
dengan baik tentunya akan menghasilkan produk yang baik.
Ubi gadung ini tidak bisa langsung diolah
menjadi makananseperti umbi-umbi yang lain,
diperlukan proses penghilangan racun dengan
seksama, karena Gadung mengandung HCN
(asan sianida) yang melarutkan emas (Au) yang
dapat menimbulkan rasa pusing bahkan
muntah-muntah saat mengkonsumsinya.
gadung
Kupas kulit umbi gadung yang masih segar sehingga bersih.
Potong umbi gadung tipis tipis, lalu lumuri dengan abu kayu (abu dapur)
Jemur umbi gadung yang telah dilumuri abu kayu tersebut hingga benar-benar kering.
Rendam umbi gadung tersebut dengan air bersih yang mengalir selama 3 – 4 hari.
Tiriskan umbi gadung tersebut, lalu cuci lagi dengan air garam.
Angkat dan jemur umbi gadung hingga benar-benar kering.
Teknik penghilangan racum pada umbi.
Keripik gadung
Alat-alat : pisau, wadah, tampah dan beberapa sarana penunjang
lainnya.
Bahan-bahan : umbi gadung, garam, abu dapur, bumbu
Cara Pembuatan
• Pilih umbi gadung yang masih segar.
• Kupas kulit umbi gadung dengan pisau yang tajam hingga bersih.
• Iris umbi gadung menjadi irisan-irisan yang tipis.
• Lumuri umbi gadung dengan abu dapur sambil sedikit diremas-
remas hingga lunak simpan satu malam agar racunnya keluar.
Pengolahan Gadung
• Jemur irisan umbi gadung yang berlumur abu dapur tersebut hingga
benar-benar kering.
• Rendam irisan umbi gadung dalam air mengalir selama 3-4 hari Apabila
air perendaman tidak mengalir, maka air perendaman harus diganti setiap
2 -3 jam sekali selama 3- 4hari.
• Angkatlah irisan umbi gadung tersebut dari air perendaman kemudian
cuci dengan air bersih hingga abu dapurnya benar-benar hilang.
Cuci irisan umbi gadung tersebut dalam air garam (sekaligus berfungsi
untuk pembumbuan)
• Jemur kembali irisan umbi gadung tersebut sehingga benar-benar kering.
• Irisan umbi gadung kering yang sudah berbumbu tersebut dapat segera
digoreng, disimpan ataupun langsung dikemas untuk dijual.
Umbi gadung
Diagram alir keripik gadung
Bahan dan Alat : umbi segar dengan peralatan pisau, mortar dan saringan.
Cara Pembuatan :
Umbi segar dikupas kulitnya, dipotong-potong kemudian dilakukan perlakuan
seperti diatas untuk menghilangkan racunnya. Selanjutnya potongan yang
sudah bersih dan siap kemudian ini dijemur secara alami dibawah sinar
matahari selama beberapa hari (sampai benar-benar kering). Potongan ini
kemudian dihancurkan dengan menggunakan mortar atau penggilingan
tepung yang dijalankan oleh mesin dan disaring. Hasil tepung yang baik
adalah berwarna putih dan berbentuk serbuk tepung.
Potongan kering setelah dijemur dan tepung dapat disimpan selama
beberapa bulan.
Untuk pemanfaatan berikutnya setelah gadung menjadi tepung
gadung dapat dibuat menjadi berbagai olahan camilan kering sampai basah
salah satunya ceker ayam, stiek gadung, kue bawang dll. Tepung gadung
dapat berfungsi sebagai substitusi.
Tepung Gadung
Pengeringan merupakan metode pengawetan dengan
cara pengurangan kadar air dari bahan sehingga daya
simpan dapat diperpanjang.
Perpanjangan daya simpan terjadi karena aktivitas
m.o. dan enzim menurun sebagai akibat jumlah air
yang dibutuhkan untuk aktivitasnya tidak cukup.
Proses pengeringan bukan merupakan proses
sterilisasi. Produk yang sudah dikeringkan harus dijaga
supaya kadar airnya tetap rendah.
Penjemuran/pengeringan
Prinsip pengeringan : Pengeringan terdiri dari pindah panas dan difusi air (pindah massa), perubahan cairan (atau padatan pada freeze drying) menjadi uap memerlukan panas laten produk.
Faktor yang mempengaruhi laju pengeringan : Suhu, tekanan, laju aliran udara, luas permukaan bahan, kadar air bahan,dan komposisi kimia bahan.
Tipe dasar proses pengeringan :1. Pengeringan matahari2. Proses penegringan atmosferik Batch: kiln, tower, cabinet dryers Kontinyu: tunnel, belt through conveyorm fluidized
bed, spraym drum/roller dryers3. Pengeringan sub atmosferik: pengeringan vakum,
pengeringan beku.
Menggunakan sinar matahari
Terbatas pada iklim panas dan kelembaban rendah dapat diaplikasikan pada prune, anggur, kurma, aprikot, pir
Kadar air buah-buahan >15%
Umur simpan terbatas
Pengeringan lambat, tidak cocok untuk produk dengan mutu tinggi
Produk akhir sering terkontaminasi debu, kotoran, serangga.Seperti yang dipakai pada penghilangan racun pada
gadung juga menggunakan proses sun drying sehingga memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Sun Drying
Menggunakan energi matahari secara tidak langsung
Bisa hanya menggunakan energi matahari saja atau energi matahari merupakan energi tambahan
Pengeringan lebih cepat dibandinkan sun drying
Solar Drying