pf defisiensi vitamin

12
SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLIK PEMERIKSAAN FISIK DEFISIENSI VITAMIN A LEVEL KOMPETENSI 4 KOMPETENSI Tilikan Nilai Tertinggi bila Tilikan 1. Alat yang dibutuhkan Peserta memfasilitas i pasien untuk menceritakan penyakitnya dengan pertanyaan- pertanyaan yang sesuai untuk mendapatkan informasi yang relevan, adekuat, dan akurat a. Alat pelindung diri (masker, sarung tangan) b. Tensimeter c. Stetoskop d. Thermometer e. Jam tangan f. Timbangan badan g. Alat pengukur tinggi badan h. Alat pemeriksaan visus i. Opthalmoskop 2. Pemeriksaan Peserta 1. Mengucapkan salam, lalu pemeriksa berdiri, melakukan jabat tangan OSCE Prep 2013 Sistem__________________________________ Page 1

Upload: septi-young

Post on 11-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pemeriksaan fisik defisiensi vitamin pada anak

TRANSCRIPT

Page 1: Pf Defisiensi Vitamin

SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLIK

PEMERIKSAAN FISIK DEFISIENSI VITAMIN A

LEVEL KOMPETENSI 4

KOMPETENSI Tilikan Nilai Tertinggi bila

Tilikan

1. Alat yang dibutuhkan

Peserta memfasilitasi pasien untuk menceritakan penyakitnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai untuk mendapatkan informasi yang relevan, adekuat, dan akurat

a. Alat pelindung diri (masker, sarung tangan)b. Tensimeterc. Stetoskopd. Thermometere. Jam tanganf. Timbangan badang. Alat pengukur tinggi badanh. Alat pemeriksaan visusi. Opthalmoskop

2. Pemeriksaan fisik(selengkap, serunut mungkin)

Peserta ujian melakukan cuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan menggunakan sarung tangan dalam melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien

1. Mengucapkan salam, lalu pemeriksa berdiri, melakukan jabat tangan dan memperkenalkan diri

2. Mempersilakan pasien duduk/berbaring di meja periksa3. Mempersiapkan alat yang akan digunakan4. Melakukan cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan5. Memakai alat pelindung diri6. Meminta izin kepada pasien sebelum melakukan pemeriksaan7. Melakukan pemeriksaan tanda vital meliputi keadaan umum, tekanan darah,

repiratory rate, nadi, dan suhu8. Melakukan pemeriksaan antropometri meliputi, berat badan, tinggi badan

(anak : Lingkar kepala, LLA)9. Melakukan pemeriksaan mata

OSCE Prep 2013 Sistem__________________________________ Page 1

Page 2: Pf Defisiensi Vitamin

Pemeriksaan visus- Menggunakan kartu Snellen dan penerangan cukup.- Pasien didudukkan jarak 6 meter, paling sedikit jarak 5 meter dari kartu Snellen.- Kartu Snellen di digantungkan sejajar setinggi / lebih tinggi dari mata pasien- Pemeriksaan dimulai pada mata kanan terlebih dahulu, mata kiri ditutup. Pasien disuruh membaca huruf SNELLEN dari baris paling atas ke bawah. Hasil pemeriksaan dicatat, kemudian diulangi untuk mata sebelahnya.Hasil dapat sebagai berikut misal :VOD 6/6 V OS 6/66/6 pasien dapat membaca seluruh huruf dideretan 6/6 pada snellen chart6/12 pasien bisa membaca sampai baris 6/12 pada snellen chart6/30 pasien bisa membaca sampai baris 6/30 pada snellen chart6/60 pasien bisa membaca barisan huruf 6/60 biasanya huruf yang paling atas.Visus yang tidak 5/5 atau yang tidak 6/6 dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan memakai try lens. Apabila tidak bisa membaca huruf Snellen pasien diminta menghitung jari pemeriksa.5/60 pasien bisa hitung jari pada jarak 5 meter1/60 pasien bisa hitung jari pada jarak 1 meter.Apabila pasien tidak bisa juga hitung jari, maka dilakukan pemeriksaan selanjutnya dg menilai gerakkan tangan didepan pasien dengan latar belakang terang. Jika pasien dapat menentukan arah gerakan tangan pada jarak 1 m, maka tajam penglihatan dicatat.VISUS 1/300 (Hand Movement/HM) kadang kala sdh perlu menentukan arah proyeksinya. Jika tidak bisa melihat gerakan tangan dilakukan penyinaran dengan penlight ke arah mata pasien. Apabila pasien dapat mengenali saat disinari dan tidak disinari dari segala posisi (nasal,temporal,atas,bawah) maka tajam penglihatan V = 1/ ~ proyeksi baik (Light Perception/LP). Jika tidak bisa menentukan arah sinar maka penilai an V = 1/ ~ (LP, proyeksi salah) . Jika sinar tidak bisa dikenali maka tajam penglihatan dinilai V= 0 (NLP).

II. REFLEKS PUPIL Mata pasien fiksasi pada jarak tertentu Berikan objek yang bisa di lihat dan dikenali ( Gambar atau benda )

OSCE Prep 2013 Sistem__________________________________ Page 2

Page 3: Pf Defisiensi Vitamin

Sumber cahaya haruslah terang dan mudah di manipulasi Observasi general pupil : bentuk, ukuran, lokasi, warna iris, kelainan bawaan , dan kelainan lain. Rangsangan cahaya diberikan 2-5 detik.Refleks pupil langsung( Unconsensual)Respon pupil langsung di nilai ketika diberikan cahaya yang terang , pupil akan konstriksi ( mengecil ). Dilakukan pada masing-masing mataRefleks pupil tidak langsung ( consensual )Dinilai bila cahaya diberikan pada salah satu mata , maka fellow eye akan memberikan respon yang sama . Observasi dengansumber cahaya lain yang lebih redup

III. PEMERIKSAAN FUNDUSKOPI- Periksa oftalmoskop terlebih dahulu, sesuaikan dengan kelainan refraksi pemeriksan

dengan kekuatan dioptri pada oftalmoskop- Berdiri dengan sopan disamping pasien, beritahu apa yang akan dikerjakan- Mata kanan pasien diperiksa dengan mata kanan pemeriksa- Teliti segmen posterior yang diperiksa

Hasil Pemeriksaan Funduskopi:1. Gambaran media ( termasuk Vitreus posterior)2. Gambaran Papil N. Optik, pembuluh darah, retina, makula dan fovea3. Lakukan pada kedua mataKlasifikasi:

Kekurangan vitamin A menujukkan gejala-gejala klinis yang bertahap.Berikut klasifikasi

kekurangan vitamin A menurut WHO/USAID UNICEF/HKI/IVACG, 1996.

1. XN

Rabun senja (hemeralopia, nyctalopia) termasuk dalam klasifikasi XN.Pada keadaan

ringan, sel batang retina sulit beradaptasi pada lingkungan dengan keadaan kurang cahaya

sehingga kemampuan penglihatan menurun pada kondisi ini.

OSCE Prep 2013 Sistem__________________________________ Page 3

Page 4: Pf Defisiensi Vitamin

2. XIA

Xerosis konjungtiva merupakan tahap lanjut

defisiensi vitamin A setelah rabun

senja.Selaput lendir bola mata tampak kurang

mengkilat atau tampak kering, berkeriput, dan

berpigmentasi serta permukaan tampak kasar

dan kusam.

3. XIB

Kelanjutan dari XIA (xerosis konjungtiva)

yang ditambah dengan munculnya bercak

bitot, yaitu bercak putih yang tampak

seperti busa sabun atau keju yang

biasanya terdapat di daerah celah mata sisi

luar.Bercak ini merupakan penumpukan

keratin dan sel epitel.Mata yg normal biasanya mengeluarkan mukus yaitu cairan lemak

kental yg dikeluarkan sel epitel mukosa untuk mencegah infeksi. Bila kekurangan

vitamin A, sel epitel akan mengeluarkan keratin (protein yg tidak larut dalam air) dan

bukan mukus. Bila sel epitel mengeluarkan keratin, sel membran akan kering dan

mengeras yg disebut keratinisasi. Keadaan bisa berlanjut menyebabkan penyakit

xeroftalmia bila tidak diobati mata akan buta.

OSCE Prep 2013 Sistem__________________________________ Page 4

Page 5: Pf Defisiensi Vitamin

4. X2

Kekeringan pada konjungtiva yang

berlanjut hingga kornea, disebut dengan

xerosis kornea.Kornea tampak kering

dengan permukaan yang tampak kasar.

5. X3A

Keratomalasia atau ulserasi kornea dengan

lebar kurang dari 1/3 permukaan kornea

dimana kornea melunak seperti bubur dan

dapat terjadi ulkus.Pada tahap ini dapat terjadi

perforasi kornea (kornea pecah).Keratomalasia

dan tukak kornea dapat berakhir dengan

perforasi dan prolaps jaringan isi bola mata dan dapat membentuk cacat tetap yang dapat

menyebabkan kebutaan.

OSCE Prep 2013 Sistem__________________________________ Page 5

Page 6: Pf Defisiensi Vitamin

6. X3B

Sama seperti X3A (Keratomalasia atau

ulserasi kornea), namun lebar infeksinya

lebih dari 1/3 permukaan kornea.

7. XS

Xeroftalmia scar merupakan sikatriks (jaringan

parut) kornea. Kornea mata tampak menjadi

putih atau bola mata tampak mengecil. Apabila

luka pada kornea telah sembuh, maka akan

meninggalkan bekas berupa sikatrik atau

jaringan parut. Penderita menjadi buta dan apabila ingin disembuhkan maka kornea harus

dicangkok atau diganti yang baru.

OSCE Prep 2013 Sistem__________________________________ Page 6

Page 7: Pf Defisiensi Vitamin

8. XF

Xeroftalmia fundus merupakan keadaan dimana terjadi kelainan pada fundus (permukaan

dalam mata yang terdiri dari retina, makula, fovea, blind spot/optic disc dan posterior

pole).Fundus tampak seperti cendol.Ditandai pula dengan adanya noda-noda putih yang

menyebar di seluruh fundus.Selain itu, terdapat luka pada retina (seperti bintik putih),

dengan terjadi penyempitan luas pandang.

IV. Tes Adaptasi Gelap sederhana

- merancang sebuah ruangan dengan suasana gelap (kurang cahaya).

- memerintahakan orang yang akan diperiksa tersebut untuk melakukan sesuatu, misalnya

mengambil barang berbentuk segitiga.

Hasil pemeriksaan: Orang yang penglihatan skotopikya normal masih dapat membedakan

bentuk karena masih dapat melihat dalam keadaan kurang cahaya setelah beradaptasi

OSCE Prep 2013 Sistem__________________________________ Page 7

fundus

XF

Page 8: Pf Defisiensi Vitamin

beberapa waktu. Sedangkan orang yang menderita rabun senja sudah tidak dapat lagi

membedakan bentuk, karena penglihatannya akan hitam dan gelap sama sekali.

9. Melakukan pemeriksaan thorax, abdomen, dan ekstremitas

10. Melakukan cuci tangan setelah memeriksa

11. Mempersilakan pasien kembali duduk untuk diberi penjelasan lebih lanjut

PEMERIKSAAN PENUNJANG:

Laboratorium

a. Kadar vitamin A plasma à kurang konklusif

b. Pemeriksaan PA garukan epitel konjungtiva (diagnosis dini) tampak

eratinisasi epitel konjungtiva

Roomight

Kepustakaan http://www.who.int/nutrition/topics/vad/en/

http://who.int/vmnis/vitamina/data/database/countries/idn_vita.pdf

Anonim, “Part III: Disorder of Malnutrition, Chapter 15: Vitamin

A Deficiency,”

http://portals.wi.wur.nl/foodnut/latham/Lathamchap15.htm

OSCE Prep 2013 Sistem__________________________________ Page 8

Page 9: Pf Defisiensi Vitamin

OSCE Prep 2013 Sistem__________________________________ Page 9