perbandingan indeks glikemik dan beban glikemik...

73
PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK SINGKONG SEBAGAI PENGGANTI NASI JUDUL Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH: Dewi Maulidina Azizah NIM: 11141030000085 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2017 M

Upload: doanthuan

Post on 02-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN

GLIKEMIK SINGKONG SEBAGAI PENGGANTI

NASI

JUDUL Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH:

Dewi Maulidina Azizah

NIM: 11141030000085

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

Page 2: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

LEMBAR PERNYATAAN

Ciputat, 19 Juli 2017

Dewi Maulidina Azizah

Page 3: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

iii

PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN

GLIKEMIK SINGKONG SEBAGAI PENGGANTI NASI

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Penelitian

Diajukan kepada Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter, Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperolah Gelar

Sarjana Kedokteran (S.Ked)

Oleh

Dewi Maulidina Azizah NIM: 11141030000085

Pembimbing I

dr. Witri Ardini, M.Gizi, SpGK

NIP. 19711023 201101 2 003

Pembimbing II

dr. Nouval Shahab SpU, PhD, FICS, FACS

NIP. 19720511 200312 1 001

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

Page 4: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Penelitian berjudul PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN

BEBAN GLIKEMIK SINGKONG SEBAGAI PENGGANTI NASI yang

diajukan oleh Dewi Maulidina Azizah (NIM: 11141030000085), telah diujikan

dalam sidang di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada 07 Agustus 2017.

Laporan penelitian ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran (S. Ked) pada Program Studi Kedokteran dan Pendidikan

Dokter.

Ciputat, 7 Agustus 2017

DEWAN PENGUJI

Ketua Sidang

dr. Witri Ardini, M.Gizi, SpGK

NIP. 19711023 201101 2 003

Pembimbing I

dr. Witri Ardini, M.Gizi, SpGK

NIP. 19711023 201101 2 003

Pembimbing II

dr. Nouval Shahab SpU, PhD, FICS, FACS

NIP. 19720511 200312 1 001

Penguji I

dr. Femmy Nurul Akbar, SpPD-KGEH

NIP. 19731005 200604 2 001

Penguji II

Dr. Endah Wulandari, M.Biomed

NIP. 19711009 200501 2 005

PIMPINAN FAKULTAS

DEKAN FKIK UIN

Prof. Dr. H. Arif Sumantri, M.Kes

NIP. 19650808 198803 1 002

Kaprodi PSKPD

dr. Nouval Shahab SpU, PhD, FICS, FACS

NIP. 19720511 200312 1 001

Page 5: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

v

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Allah yang maha esa, atas segala rahmat, berkah

dan karunia melimpahnya yang diberikan kepada penulis, mulai berupa kesehatan,

kemudahan dalam proses penelitian dan pembelajaran hingga semangat dalam

mengerjakan dan menyelesaikan laporan penelitian ini. Sholawat serta salam

senantiasa dijunjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri

tauladan bagi seluruh umat, khususnya penulis. Dalam penelitian ini, menyadari

bahwa banyaknya faktor pendukung dalam segala prosesnya, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. dr. Witri Ardini, M.Gizi, SpGK selaku pembimbing I yang ikhlas

meluangkan waktunya demi terselesaikannya penelitian ini, yang juga tak

pernah lelah memberi motivasi, membimbing dan memberikan saran yang

sangat membangun.

2. dr. Nouval Shahab SpU, PhD, FICS, FACS selaku kepala prodi PSKPD

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku pembimbing II yang

senantiasa memberikan saran-saran terbaik dan membangun.

3. dr. Femmy Nurul Akbar, SpPD-KGEH dan bu Dr. Endah Wulandari,

M.Biomed selaku penguji yang memberikan banya masukan yang

berharga.

4. Prof. Dr. H. Arif Sumantri M. Kes selaku dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, beserta jajarannya.

5. Bapak Chris M. Biomed selaku penanggung jawab riset PSKPD 2014

yang senantiasa mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan

penelitian ini dengan baik.

6. dr. Muchtar Ikhsan SpP selaku pembimbing akademik yang senantiasa

membimbing seluruh aktivitas akademik kami.

7. Ayah dan ibu, atas dukungan, semangat, doa dan kasih sayang yang selalu

diberikan selama hidup penulis. Dan kesabaran dalam mendidik dan

membesarkan penulis.

8. Mbadew dan tsaltsa yang selalu dan tak pernah lelah menyemangati,

sukses untuk kita semua.

9. Responden tersayang, Unni Intan, Raa, Neti, Icuy, Hanan, Maskur, Hakim,

Lae, Ilmul, Yola, Za, Niswa yang selalu ikhlas berpuasa dan bangun pagi

demi membantu terselesaikannya penelitian ini, sukses untuk kita semua.

10. Frizky dan Silma, teman seperjuangan penelitian yang selalu senantiasa

membantu, menyemangati, mengingatkan, berbagi keluh kesah dan tawa.

11. Teman- teman koala yang selalu menemani saat suka dan duka, dalam

kondisi apapun dimanapun.

Page 6: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

vi

12. Teman- teman pengurus wilayah 2 PTBMMKI (Perhimpunan Tim

Bantuan Medis Mahasiswa Kedokteran Indonesia) yang selalu memaklumi

kesibukan penulis dan senantiasa menyemangati selama menjabat.

13. Teman- teman koordinator wilayah 1-5 dan Badan Pengurus Pusat

PTBMMKI yang selalu menyemangati dan memotivasi agar penelitian ini

dapat cepat diselesaikan.

14. Teman- teman ketua Tim Bantuan Medis (TBM) di wilayah Jawa barat

dsn Jabodetabek.

15. Teman- teman SCOPE CIMSA UIN Jakarta yang selalu menyemangati

penulis.

16. Teman- teman staf Public Relation ISMKI yang senantiasa memotivasi

agar penelitian ini cepat terselesaikan.

17. Ayay, Memey, Eka selaku sahabat masa MAN terbaik yang selalu

memotivasi dan menyemangati selama masa penelitian.

18. Ibu warung depan FKIK yang telah memberikan belimbing wuluhnya

demi keberlangsungan penelitian ini.

19. Sejawat carotis PSKPD 2014 yang senantiasa mendoakan, memotivasi dan

menyemangati penulis selama masa penelitian.

Penelitian ini mungkin jauh dari kata sempurna. Namun, penulis berharap

penelitian ini dapat bermanfaat di dunia dan akhrat bagi siapapun yang

membacanya.

Ciputat, 19 Juli 2017

Dewi Maulidina Azizah

Page 7: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

vii

ABSTRAK

Dewi Maulidina Azizah. Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter.

Perbandingan Indeks Glikemik dan Beban Glikemik Singkong sebagai

Pengganti Nasi. 2017.

Pengendalian jumlah asupan karbohidrat yang dikonsumsi tubuh merupakan salah

satu cara mencegah dan mengendalikan diabetes mellitus. Indeks glikemik (IG)

merupakan nilai untuk mengukur kecepatan karbohidrat dari suatu makanan

hingga dapat meningkatkan kadar glukosa darah pasca makan. Sedangkan beban

glikemik (BG) merupakan responss glukosa terhadap sejumlah karbohidrat dalam

satu sajian makanan. Nilai IG dan BG merupakan salah satu cara mengendalikan

asupan karbohidrat ke dalam tubuh. Semakin rendah IG dan BG suatu makanan,

kadar glukosa darah pasca makan semakin rendah dan baik untuk penderita

diabetes. Dalam penelitian ini, responden yang digunakan untuk mengetahui nilai

IG dan BG singkong sebagai pengganti nasi berjumlah 12 orang yang dipilih

menggunakan metode consecutive sampling. Hasil yang didapatkan adalah nilai

IG nasi dan singkong berturut-turut 60,5% dan 98%. Beban glikemik nasi dan

singkong berturut-turut 24 dan 39. Terdapat perbedaan bermakna antara IG nasi

dan singkong (p=0,002).

Kata kunci: indeks glikemik, beban glikemik, singkong, nasi, diabetes mellitus

ABSTRACT

Dewi Maulidina Azizah. Medicine and Physician Profession Study Program.

Glycemic Index and Glycemic Load Comparison of Cassava as Subtitute

Meal for Rice. 2017.

Controlling the amount of carbohydrate intake consumed the body is one way to

prevent and control diabetes mellitus. Glycemic Index (GI) is of value to measure

the rate of carbohydrates from a food to increase the level of postprandial blood

glucose. Glycemic load (GL) is glucose responsse of a number of carbohydrates in

a serving of food. The value of GI and GL is one of the ways to control

carbohydrate intake into the body. The lower the GI and GL a food, the lower the

blood glucose level and good for diabetics. In this study, respondents who used to

know the value of GI and GL cassava as substitute meal for rice amounted to 12

that are selected using consecutive sampling method. The GI value of rice and

cassava 60,5% and 98% respectively. The GL value of rice and cassava are 24 and

39 respectively. There is a significant difference between GI of rice and cassava

(p=0,002).

Keywords: Glycemic index, Glycemic load, cassava, rice, diabetes mellitus

Page 8: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

viii

DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xiv

BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................. 2

1.3. Hipotesis Penelitian .......................................................................................... 2

1.4. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 3

1.4.1. Tujuan Umum ................................................................................. 3

1.4.2. Tujuan Khusus ................................................................................ 3

1.5. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 3

1.5.1. Untuk Peneliti ................................................................................. 3

1.5.2. Untuk Institusi ................................................................................. 3

1.5.3. Untuk Masyarakat ........................................................................... 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 4

Page 9: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

ix

2.1. Landasan Teori .................................................................................................. 4

2.1.1. Karbohidrat ..................................................................................... 4

2.1.2. Pencernaan Karbohidrat .................................................................. 6

2.1.3. Penyerapan Karbohidrat .................................................................. 7

2.1.4. Metabolisme Glukosa ..................................................................... 8

2.1.5. Singkong ......................................................................................... 9

2.1.6. Beras ............................................................................................. 12

2.1.7. Indeks Glikemik ............................................................................ 13

2.1.8. Prosedur Pengukuran Indeks Glikemik ........................................ 14

2.1.9. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Indeks Glikemik ..................... 15

2.1.10. Beban Glikemik .......................................................................... 17

2.1.11. Pengaruh Indeks Glikemik dan Beban Glikemik Terhadap

Kesehatan ....................................................................................................... 18

2.2. Kerangka Teori ................................................................................................ 19

2.3. Kerangka Konsep ............................................................................................ 19

2.4. Definisi Operasional ....................................................................................... 21

BAB 3. METODE PENELITIAN ...................................................................... 23

3.1. Desain Penelitian ............................................................................................ 23

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................... 23

3.3. Populasi dan Sampel....................................................................................... 23

3.4. Besar dan Pengambilan Sampel .................................................................... 23

3.5. Kriteria Inklusi, Eksklusi, dan Dropout ....................................................... 23

3.5.1. Kriteria Inklusi .............................................................................. 23

3.5.2. Kriteria Eksklusi ........................................................................... 24

3.5.3. Kriteria Dropout ............................................................................ 24

3.6. Alat dan Bahan Penelitian ............................................................................. 24

Page 10: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

x

3.7. Alur Penelitian ................................................................................................. 25

3.8. Cara Kerja Penelitian ...................................................................................... 26

3.9. Rencana Pengolahan dan Analisis Data ....................................................... 26

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 28

4.1. Karakteristik Responden ................................................................................ 28

4.2. Makanan Uji .................................................................................................... 28

4.3. Kadar Glukosa Darah ..................................................................................... 29

4.4. Indeks Glikemik .............................................................................................. 31

4.5. Beban Glikemik .............................................................................................. 32

4.6. Kelebihan Penelitian ....................................................................................... 32

4.7. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 33

BAB 5. PENUTUP ............................................................................................... 34

5.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 34

5.2. Saran ................................................................................................................. 34

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 35

LAMPIRAN ......................................................................................................... 39

Page 11: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Proses metabolisme glukosa dalam tubuh…….…....………. 8

Table 2.2. Klasifikasi ilmiah singkong…………………………….….... 10

Tabel 2.3. Kadar gizi singkong segar per 100 gr …………. …..……...... 11

Tabel 2.4. Kadar gizi beras per 100 gr ………………...….………......... 12

Tabel 2.5. Kategori karbohidrat menurut Indeks Glikemik ……....……. 13

Tabel 2.6. Hasil penelitian mengenai indeks glikemik ….……….……. 16

Tabel 2.7. Klasifikasi nilai BG ………………………….……….……. 17

Tabel 2.8. Pengaruh IG dan BG rendah ………...………………………. 18

Tabel 4.1. Makanan uji dengan kadar karbohidrat 50 gram ….......……. 27

Tabel 4.2. Presentase kenaikan dan penurunan kadar glukosa darah...…. 29

Tabel 4.3. Nilai indeks glikemik ………………………….…….……… 29

Tabel 4.4. Nilai beban glikemik …………………….…………………. 30

Page 12: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur monosakarida, beberapa contoh heksosa ................ 4

Gambar 2.2. Struktur disakarida ................................................................ 5

Gambar 2.3. Struktur dan Contoh Jenis Polisakarida ................................ 6

Gambar 2.4. Pencernaan karbohidrat ......................................................... 7

Gambar 2.5. Absorpsi monosakarida.......................................................... 8

Gambar 2.6. Tanaman Singkong ............................................................... 10

Gambar 4.1. Kurva kenaikan dan penurunan kadar glukosa darah ..…… 28

Page 13: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar surat persetujuan responden

Lampiran 2 Lembar status kesehatan responden

Lampiran 3 Data hasil pemeriksaan kesehatan responden

Lampiran 4 Informasi nilai gizi makanan uji

Lampiran 5 Perhitungan kebutuhan makanan uji

Lampiran 6 Perhitungan nilai indeks glikemik dan beban glikemik

Lampiran 7 Hasil uji statistik

Lampiran 8 Dokumentasi

Lampiran 9 Riwayat hidup peneliti

Page 14: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

xiv

DAFTAR SINGKATAN

WHO : World Health Organization

IG : Indeks Glikemik

BG : Beban Glikemik

DM : Diabetes Melitus

TGT : Toleransi Glukosa Terganggu

GDPT : Glukosa Darah Puasa Terganggu

BKPD : Badan Ketahanan Pangan Daerah

IAUC : Incremental Area Under The Curve

ICQC : International Carbohydrate Quality Consortium

Page 15: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit

metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan

sekresi insulim, kerja insulin atau keduanya. Keadaan ini berhubungan

dengan Resistensi Insulin yang menyebabkan glukosa dalam darah tidak

dapat masuk ke dalam sel.1

Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 didapatkan

bahwa prevalensi diabetes di Indonesia pada tahun 2013 meningkat hampir

dua kali lipat dibandingkan tahun 2007. Prevalensi diabetes melitus di

Indonesia sebesar 6,9%, toleransi glukosa terganggu (TGT) sebesar 29,9%

dan glukosa darah puasa terganggu (GDPT) sebesar 36,6%. Prevalensi

diabetes melitus meningkat dari 1,1% di tahun 2007 menjadi 2,1% pada

tahun 2013.2

World Health Organization (WHO) pun memprediksi

kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun

2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030.3

Diabetes mellitus tipe 2 merupakan penyakit yang erat kaitannya

dengan kegemukan, sehingga dapat dicegah keberadaannya. Salah satunya

adalah dengan gaya hidup sehat dan mengendalikan jumlah asupan

karbohidrat yang dikonsumsi tubuh. Jumlah glukosa yang masuk ke dalam

tubuh ini dapat dilakukan dengan mengetahui nilai indeks glikemik atau

beban glikemik dari makanan tersebut.4

Indeks glikemik (IG) adalah metode kuantitatif untuk mengukur

kecepatan karbohidrat dari suatu makanan hingga dapat meningkatkan

kadar glukosa darah pasca makan. Sedangkan beban glikemik (BG)

merupakan respons glukosa terhadap sejumlah karbohidrat dalam satu

sajian makanan. Nilai IG dan BG berkaitan erat dalam mempengaruhi

kadar glukosa darah. Semakin tinggi IG dan BG suatu makanan, kadar

glukosa darah pasca makan semakin tinggi.5

Page 16: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

2

Konsumsi makanan dengan kadar IG dan BG rendah selain dapat

mengendalikan kadar gula darah pasca makan, dapat juga dijadikan

panduan bagi masyarakat dengan masalah kelebihan berat badan, karena

makanan dengan indeks glikemik rendah akan memperpanjang waktu

kenyang.6

Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Jawa Barat menyatakan

singkong merupakan 1 dari 10 makanan pokok pengganti nasi bagi

penduduk di berbagai wilayah Indonesia. Hal ini ditunjang dengan

produksi singkong yang cukup melimpah di beberapa daerah di

Indonesia.7

Jika dibandingkan dengan produksi padi yang rata- rata

menghasilkan 7-8 ton gabah per hektar, produksi singkong lebih banyak

dengan jumlah 20-50 ton per hektarnya. Pulau Jawa merupakan produsen

singkong terbanyak di Indonesia yakni sebesar 77%. Penyajian singkong

pun bermacam-macam pada tiap daerah.

Di sisi lain, pemerintah juga sedang berupaya untuk menurunkan

tingkat konsumsi beras yang mencapai 139,15 kg perkapita per tahun.

Salah satu caranya adalah mengganti konsumsi beras dengan bahan lain

seperti singkong dan umbi-umbian lain sebagai makanan pokok

masyarakat Indonesia. 8

Berdasarkan fakta tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui

apakah singkong memiliki IG dan BG yang lebih baik dibandingkan

dengan sajian nasi sebagai upaya pengendalian gula darah pada penderita

DM maupun masyarakat lainnya.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana perbandingan indeks glikemik dan beban glikemik

singkong sebagai pengganti nasi?

1.3. Hipotesis Penelitian

Terdapat perbedaan antara nilai IG dan BG singkong dengan nilai IG

dan BG nasi.

Page 17: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

3

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum

1. Mengetahui perbandingan nilai IG dan BG singkong sebagai

pengganti nasi.

1.4.2. Tujuan Khusus

1. Mengukur dan mengklasifikasikan nilai IG dan BG singkong sebagai

pengganti nasi.

2. Mengukur dan mengklasifikasikan nilai IG dan BG nasi.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Untuk Peneliti

1. Meningkatkan ilmu tentang penelitian untuk digunakan pada jenjang

pendidikan atau karier selanjutnya terutama dalam bidang nutrisi dan

kesehatan.

2. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran

dan melanjutkan ke pendidikan profesi.

3. Mengaplikasikan hasil penelitian yang diperoleh kepada masyarakat

dalam kehidupan sehari-hari.

1.5.2. Untuk Institusi

1. Dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian lain.

1.5.3. Untuk Masyarakat

1. Memberi informasi singkong yang baik untuk penderita DM

berdasarkan nilai indeks dan beban glikemik.

2. Sebagai acuan pemilihan makanan pengganti nasi bagi pasien DM tipe

2.

Page 18: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa zat gizi yang didapatkan dari

tumbuhan dan hewan dan berperan sangat penting dalam kehidupan

manusia. Nama karbohidrat menunjukan kandungannya yaitu karbon

‘hidrat’ dengan perbandingan C:H:O = 1:2:1.9 Karbohidrat

diklasifikasikan menjadi monosakarida, disakarida dan polisakarida,

bergantung pada jumlah gula pada molekul senyawanya.10-12

1. Monosakarida

Disebut juga gula sederhana atau gula simpel, terdiri dari polihidroksi

aldehid tunggal atau unit keton. Monosakarida diklasifikasikan

menjadi Triosa (C3H6O3), tetrosa (C4H8O4), pentosa (C5H10O5),

heksosa (C6H12O6), dan heptosa (C7H14O7), bergantung pada jumlah

karbon pada susunan senyawanya. Contoh jenis heksosa yang penting

bagi tubuh adalah glukosa (C6H12O6), karena sebagian besar glukosa

akan diubah menjadi energi untuk kehidupan sehari-hari. Selain

glukosa, jenis heksosa yang cukup penting dalam tubuh adalah

fruktosa (akan diubah menjadi glukosa dan digunakan oleh tubuh),

galaktosa (disintesis pada kelenjar mammae sebagai komposisi

laktosa dalam ASI, serta menjadi unsur glikolipid dan glikoproteini)

dan manosa (unsur beberapa glikoprotein). 10-12

Struktur

monosakarida dapat dilihat pada gambar berikut,

Gambar 2.1. Struktur monosakarida, beberapa contoh heksosa10

Page 19: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

5

2. Disakarida

Merupakan gabungan dari glukosa dan satu unit monosakrida lainnya,

contohnya, sukrosa (glukosa + fruktosa), laktosa (glukosa +

galaktosa) dan maltosa (glukosa + glukosa). Adanya gabungan ini

merupakan hasil dari reaksi kondensasi, yaitu pelepasan senyawa

H2O dari 2 senyawa monosakarida yang kemudian akan membentuk

senyawa disakarida (C12H22C11). Sedangkan pemisahan molekul H2O

atau disebut juga proses hidrolisis menguraikan senyawa disakarida

menjadi senyawa monosakarida.10-12

Struktur disakarida dapat dilihat

pada gambar berikut,

Gambar 2.2. Struktur disakarida12

3. Oligosakarida

Adalah gabungan dari 3 atau lebih monosakarida. Oligosakarida

berupa zat padat berbentuk kristal yang dapat larut air. Oligosakarida

ditemukan di permukaan sel seluruh tubuh dalam bentuk glikoprotein

dan glikolipid. Sebagian besar oligosakarida berfungsi sebagai

antigen yang menjadi penanda sel untuk membedakan antara sel

dalam tubuh dengan benda asing yang masuk ke dalam tubuh agar

dapat diidentifikasi oleh sistem imun tubuh. 10-12

4. Polisakarida

Tersusun dari gabungan ribuan monosakarida. Rantainya dapat

berupa rantai lurus maupun rantai bercabang. Polisakarida yang

penting bagi tubuh adalah pati, glikogen, dan selulosa. Pati adalah

Page 20: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

6

glukosa homopolimer terpenting yang terkandung dalam makanan

seperti sereal, kentang, nasi, jagung, dsb. Pati memiliki rantai

bercabang dengan 2 komponen utama pati adalah amilosa (15-20%)

dan amilopektin (80-85%). Glikogen adalah bentuk simpanan

karbohidrat pada hewan dan manusia. Glikogen memiliki rantai yang

sangat kompleks. Selulosa adalah jenis polisakarida yang tidak dapat

dicerna tubuh namun bermanfaat untuk proses pencernaan.

Polisakarida yang lebih dikenal sebagai serat ini memiliki rantai lurus

dengan rantai β-D-glukopiranosa. Rantai β-D-glukopiranosa inilah

yang membuat system pencernaan manusia tidak dapat mencerna

selulosa, akibat ketiadaan enzim yang dapat menghidrolisis ikatan β

tersebut. 10-12

Gambar 2.3. Struktur dan Contoh Jenis Polisakarida14

2.1.2. Pencernaan Karbohidrat

Polisakarida mulai dicerna di mulut. Enzim amilase pada kelenjar

liur akan menghidrolisis ikatan α-1,4 antar residu glikosil pada ikatan

polisakarida menjadi bentuk disakarida dan oligosakarida. Namun,

setelah sampai di lambung, proses ini akan terhenti karena HCl

lambung menginaktifkan enzim amilase. Setelah sampai di duodenum,

HCl lambung akan dinetralkan oleh HCO3- sehingga polisakarida yang

belum terpecah dapat dihidrolisis oleh enzim amilase pankreas.13

Hasil

akhir pencernaan karbohidrat yang dikatalisir oleh enzim amilase

Page 21: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

7

adalah oligosakarida, maltose, maltotriosa dan α-limit dextrin (polimer

glukosa dengan ikatan 1-6α). Proses pencernaan akan

dilanjutkan oleh enzim disakaridase yang dihasilkan oleh brush border

duodenum. Enzim disakaridase terbagi menjadi Isomaltase

(menghidrolisis ikatan 1,6α), Maltase (mengubah maltotriosa dan

maltose menjadi glukosa), Laktase (menghidrolisis Laktosa menjadi

glukosa dan galaktosa), dan Trihalase (menghidrolisis trehalosa menjadi

2 molekul glukosa). Saat memasuki kolon, polisakarida yang belum

tercerna akan difermentasi oleh bakteri flora normal dalam kolon

menghasilkan gas, asam lemak rantai pendek dan asam laktat.13-18

Gambar 2.4. Pencernaan karbohidrat13

2.1.3. Penyerapan Karbohidrat

Setelah polisakarida dihidrolisis oleh enzim amilase menjadi

disakarida dan disakarida dihidrolisis oleh enzim disakaridase mejadi

monosakarida, karbohidat pun baru bisa diserap oleh tubuh. Glukosa

dan galaktosa akan diserap ke dalam sel epitel lumen intestinal dengan

atau melalui Na+

dan simporter SGLT yang berada pada membran

lumen intestinal. Sedangkan fruktosa diserap dan memasuki sel dengan

difusi terfasilitasi melalui GLUT-5. Selanjutnya, glukosa, galaktosa dan

fruktosa akan keluar dari membran basal menuju pembuluh darah

dengan difusi pasif terfasilotasi melalui GLUT-2.19-23

Page 22: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

8

Gambar 2.5. Absorpsi monosakarida19

2.1.4. Metabolisme Glukosa

Setelah mengalami proses digesti dan absorpsi, fruktosa dan

galaktosa dibawa ke hati untuk diubah menjadi glukosa. Sedangkan

glukosa akan menjadi sumber utama pembentukan ATP di semua sel

tubuh yang membutuhkan. Glukosa yang belum atau tidak terpakai

sebagai sumber ATP akan disimpan sebagai glikogen dan lemak.14,19-21

Beberapa reaksi terkait metabolisme glukosa pada tubuh manusia

diantaranya adalah glikolisis, glukeneogenesis. glikogenesis,

glikogenolisis.19,24,25

Tabel 2.1. Proses metabolisme glukosa dalam tubuh17

Proses

metabolisme

Reaksi Proses Efek terhadap

gula darah

Glikolisis Glukosa ATP Anabolisme GD ↓↓

Glukoneogenesis Asam amino

glukogenik

glukosa

Anabolisme GD ↑↑

Glikokgenesis Glukosa glikogen Anabolisme GD ↓↓

Glikogenolisis Glikogen glukosa Katabolisme GD ↑↑

Page 23: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

9

Proses metabolisme ini juga dipengaruhi oleh beberapa hormon yang

berperan erat dalam menjaga kadar gula darah, diantaranya adalah

insulin yang berfungsi mempertahankan agar kadar glukosa

postprandial tidak terlalu tinggi dengan meningkatkan proses glikolisis

dan glukagon yang berfungsi mempertahankan kadar gula darah agar

tidak terlalu rendah saat berpuasa dengan meningkatkan proses

glukoneogenesis dan glikogenolisis untuk mencegah terjadinya

hipoglikemia. 19,24,25

Selain dua hormon di atas ada beberapa hormon yang juga

mempengaruhi kadar gula darah, yaitu kortisol, growth hormon dan

epinefrin. Kortisol yang merupakan hormon adaptasi terhadap stress

akan meningkatkan proses glukoneogenesis yang berdampak kepada

meningkatnya gula darah. Epinefrin yang identik dengan penggunaan

banyak energi dalam waktu singkat akan meningkatkan proses

glukoneogenesis dan glikogenolisis yang juga akan meningkatkan gula

darah ketika adanya rangsangan pada saraf simpatis. Sedangkan growth

hormon, yang aktivitas meningkat ketika istirahat mengakibatkan

rendahnya pemakaian glukosa oleh otot yang berdampak dengan

dicurahkannya glukosa ke dalam darah sehingga gula darah akan

meningkat. 19,24,25

2.1.5. Singkong

Singkong atau ketela pohon merupakan tanaman asal benua Amerika

dan pada tahun 1810 menyebar hingga ke Indonesia.26

Di Indonesia

singkong merupakan salah satu bahan makanan pokok setelah beras dan

jagung.

Page 24: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

10

Tabel 2.2. Klasifikasi ilmiah singkong:26

Klasifikasi

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Sub divisi Angiospermae

Kelas Dicotyledoneae

Ordo Euphorbiales

Famili Euphorbiaceae

Genus Manihot

Spesies Manihot utilissima

Pohl. Manihot esculenta

Gambar 2.6. Tanaman Singkong26

Singkong tergolong tanaman umbi- umbian yang menyimpan

cadangan makanan pada akarnya. Hal ini membuat akar singkong

merupakan bagian yang paling banyak dikonsumsi selain daunnya.

Akar singkong memiliki kulit berwarna coklat tua dengan diameter 5-

10 cm dan panjang 50-80 cm.8

Singkong segar mengandung senyawa glikosida sianogenik, yaitu

linamarin, yang dapat berubah menjadi asam sianida (HCN) ketika

teroksidasi oleh enzim linamerase. Bila kadar HCN lebih dari 50 ppm,

Page 25: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

11

maka singkong tersebut menjadi beracun dan berbahaya bila

dikonsumsi oleh tubuh. Perubahan kadar toksik ini akan ditandai

dengan munculnya bercak berwarna biru pada singkong.

Berdasarkan kadar HCN yang terkandung didalamnya, singkong

diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu:

1. Tidak boleh dikonsumsi, bila kadar HCN >100 mg/kg (rasa pahit).

Contoh: varietas Adira II, Adira IV dan Thailand.

2. Dianjurkan tidak dikonsumsi, bila kadar HCN 40-100 mg/kg.

Contoh: varietas UJ-5

3. Boleh dikonsumsi, bila kadar HCN <40 mg/kg (tidak pahit). Contoh:

varietas Adira 1 dan Manado.27

Kadar HCN ini berpengaruh pada kandungan pati pada singkong.

Semakin tinggi kadar HCN akan semakin tinggi pula kadar pati dalam

singkong. Meskipun memiliki senyaawa HCN yang terkadang akan

menimbulkan toksisitas, kadar gizi pada singkong segar maupun

olahannya juga banyak memiliki manfaat.

Tabel 2.3. Kadar gizi singkong segar per 100 gr28

Komponen Gizi Jumlah

Kalori 146 kal

Protein 1,2 gr

Lemak 0,3 gr

Kalsium 33 mg

Fosfor 40 mg

Zat besi 0,7 mg

Vitamin B1 0,06 SI

Vitamin C 30 mg

Air 62,5 gr

Karbohidrat (pati) 38 gr

Serat kasar 1,8 gr

Abu 1%

Page 26: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

12

Di Indonesia olahan singkong sangat beragam, diantaranya adalah:

tiwul, beras singkong, tepung tapioka, tepung gaplek, tape atau

peuyeum, getuk, keripik singkong, dan combro.

2.1.6. Beras

Beras merupakan bahan makanan sumber karbohidrat sebagian

besar masyarakat Indonesia. Tanaman dengan nama latin Oryza sativa ini

memang memiliki kadar karbohidrat yang cukup tinggi. Kadar gizi pada

100 gr beras adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4. Kadar gizi beras per 100 gr32

Komponen Gizi Jumlah

Beras giling

Kalori 360 kal

Protein 6,8 gr

Lemak 0,7 gr

Kalsium 6 mg

Fosfor 140 mg

Zat besi 0,8 mg

Vitamin B1 0,12 mg

Vitamin C 0 mg

Air 13 gr

Karbohidrat (pati) 78 gr

Beras giling masak (Nasi)

Kalori 175 kal

Protein 4 gr

Lemak 0,1 gr

Kalsium 5 mg

Fosfor 22 mg

Zat besi 0,5 mg

Vitamin B1 0,02 mg

Vitamin C 0 mg

Air 57 gr

Karbohidrat (pati) 40 gr

Page 27: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

13

International Rice Research Institute (IRRI) mengklasifikasikan beras

menjadi tiga kategori berdasarkan kandungan amilosanya, yaitu:

1. Rendah (< 20%): Beras pulen

2. Sedang (2025%): Beras sedang

3. Tinggi (>25%): Beras pera

Hasil penelitian Indrasari et al. (2008) menunjukkan beras berkadar

amilosa rendah cenderung mempunyai IG tinggi, beras beramilosa sedang

memiliki IG sedang, dan beras beramilosa tinggi mempunyai IG rendah.33

2.1.7. Indeks Glikemik

Indeks glikemik (IG) adalah tingkatan makanan menurut efeknya

terhadap kadar gula darah dan respons insulin. Konsep ini pertama kali

dikemukakan oleh Dr. David Jenskins, untuk membantu menentukan

pangan yang paling baik bagi penderia diabetes didasarkan pada sistem

porsi karbohidrat. 30

Karbohidrat yang dipecah dengan cepat selama proses pencernaan

memiliki IG tinggi karena kecepatan respons gula darah terhadap

makanan tersebut cepat. Begitu pun sebaliknya, karbohidrat yang

dipecah dengan lambat selama proses pencernaan memiliki IG rendah.

Selanjutnya akibat proses inilah bahan makanan sumber karbohidrat

dikategorikan sebagai IG rendah, IG sedang dan IG tinggi, berdasarkan

rentang indeks glikemiknya.

Tabel 2.5. Kategori karbohidrat menurut Indeks glikemik31

Kategori Karbohidrat Rentang Indeks Glikemik

IG Rendah <55%

IG Sedang 55-70%

IG Tinggi >70%

Page 28: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

14

2.1.8. Prosedur Pengukuran Indeks Glikemik

Nilai indeks glikemik diperoleh melalui perbandingan Luas Area di

Bawah Kurva glukosa darah makanan yang di uji dengan Luas Area di

Bawah Kurva glukosa darah makanan sampel dikali 100. Glukosa darah

akan di dapatkan melalui pemeriksaan gula darah responden selama 2

jam setelah mengkonsumsi makanan uji maupun makanan standar.

Indeks Glikemik =Luas Area di Bawah Kurva glukosa darah makanan uji

Luas Area di Bawah Kurva glukosa darah makanan standar𝑥 100

Luas area dibawah kurva glukosa darah dihitung menggunakan

metode trapezoid:

Luas trapezium =Jumlah sisi sejajar x tinggi

2

Perhitungan luas area di bawah lurva memiliki metode yang berbeda-

beda. Metode yang paling di rekomendasikan oleh Food and

Agriculture Organization (1998) adalah metode perhitungan

incremental area under the curve (IAUC) tanpa menghitung area yang

ada dibawah garis glukosa darah puasa, karena memiliki nilai standar

deviasi indeks glikemik terkecil dibanding metode lainnya (SD 20,4).34

Responden yang dibutuhkan berjumlah minimal 10 orang yang

telah memenuhi kriteria inklusi. Responden diharuskan berpuasa 10-14

jam dari makanan maupun minuman kecuali air mineral sebelum

pemeriksaan dilakukan. Responden juga tidak diperbolehkan

melakukan aktivitas berat agar tidak mempengaruhi respons glikemik.

Responden akan diberi makanan uji dan makanan standar yang

mengandung 50 gr karbohidrat di dalamnya.34

Sampel darah responden akan diambil mulai dari menit ke-0

sebelum pemberian makan, selanjutnya responden akan mengkonsumsi

makanan uji atau makanan standar dalam waktu 10-20 menit untuk

makanan padat dan diperbolehkan minum air mineral sebanyak 250-500

ml. Selama dua jam pasca pemberian makanan, sampel darah responden

akan diambil pada menit ke 15, 30, 45, 60, 90 dan 120 untuk diukur

kadar glukosa darahnya. Pemberian makanan uji dan makanan standar

Page 29: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

15

berjarak minimal 3 hari dari pemberian sebelumnya. Hasil dari

pemeriksaan kadar gula darah akan dimasukan ke dalam kurva

pengukuran indeks glikemik untuk dihitung indeks glikemiknya.34

2.1.9. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Indeks Glikemik

Hasil perhitungan indeks glikemik dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu proses pengolahan, kadar amilosa dan amilopektin, jenis

karbohidrat, kadar serat, kadar protein, dan kadar lemak.5,6,33,34,36

1. Proses pengolahan bahan makanan sumber karbohidrat

Semakin kecil partikel karbohidrat akan semakin cepat proses

pencernaan dan penyerapan karbohidrat, sehingga kadar IG pun

akan semakin tinggi.

2. Kadar amilosa dan amilopektin

Semakin tinggi kadar amilosa dibanding amilopektin pada

makanan akan semakin rendah kadar IG suatu makanan. Hal ini

disebabkan oleh struktur amilosa yang tidak bercabang sehingga

saat proses pemanasan akan mengalami gelatinisasi membentuk

kompleks lipid dan amilosa yang membuatnya lebih lambat dicerna

oleh enzim dibanding dengan amilopektin yang memiliki struktur

bercabang.

3. Kadar dan jenis karbohidrat

Karbohidrat memiliki respons glikemik yang berbeda sesuai

jenisnya. Dimana monosakarida merupakan karbohidrat dengan

respons glikemik tertinggi karena lebih mudah diabsorpsi.

4. Kadar serat

Serat makanan merupakan komponen dalam tanaman yang tidak

terdegradasi secara enzimatis menjadi bagian yang dapat diserap

dengan baik oleh lambung dan usus. Hal ini membuat serat

terkadang bertindak sebagai penghambat fisik pada pencernaan dan

membuat IG makanan yang kaya serat cenderung lebih rendah.

5. Kadar protein

Protein diketahui merangsang sekresi insulin. Sehingga, makanan

dengan kadar protein tinggi cenderung memiliki nilai IG rendah.

Page 30: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

16

6. Kadar lemak

Sama halnya dengan serat, makanan dengan kadar lemak tinggi

pun dapat memperlambat proses pencernaan oleh lambung,

sehingga makanan dengan kadar lemak tinggi cenderung memiliki

IG rendah.

Penelitian mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi indeks

glikemik telah banyak dilakukan dengan menguji berbagai macam jenis

makanan. Tabel dibawah ini akan mencantumkan beberapa penelitian

mengenai indeks glikemik.

Tabel 2.6. Hasil penelitian mengenai indeks glikemik

Penulis -

Tahun Variabel

Nilai Indeks

Glikemik (%) Keterangan

Ainun N

– 201338

Mi instan dengan

telur

Mi instan dengan

sayur

Mi instan dengan

telur dan sayur.

91,28

91,15

97,06

Perbedaan nilai

indeks glikemik

dipengaruhi proses

pengolahan, kadar

protein, kadar serat

dan kadar lemak.

Tiara PM

- 201439

Nasi goreng, telur

dadar, tempe orek

Nasi kuning tempe

orek, setengah

potong telur ayam

rebus

Nasi putih, tempe

orek, satu potong

ayam tanpa kullit,

sayur kacang

panjang.

93

86

97

Makanan yang

mengandung lebih

banyak lemak dan

serat dapat

menurunkan nilai

indeks glikemik.

Page 31: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

17

Nadiyah

ZL –

201540

Bubur ayam instan

Bubur ayam

tradisional

112

109

Cara pengolahan

mempengaruhi

respon glikemik,

semakin lama proses

pengolahan suatu

makanan maka nilai

indeks glikemiknya

akan semakin tinggi.

Silvi A –

201541

Bubur kacang hijau

Bubur kacang hijau

disertai ketan hitam

96,45

94,91

Kadar amilosa

mempengaruhi

rendahnya nilai

indeks glikemik.

2.1.10. Beban Glikemik

Beban glikemik (BG) merupakan perhitungan nilai IG dikalikan

dengan jumlah karbohidrat yang terdapat dalam satu porsi makanan lalu

dibagi 100. Beban glikemik dinilai lebih akurat dan bermakna

dibanding dengan nilai IG karena merupakan perhitungan sesuai jumlah

karbohidratnya. Hal ini dikarenakan jumlah karbohidrat dalam satu

porsi bisa berbeda dengan jumlah karbohidrat pada uji nilai IG, bisa

lebih sedikit ataupun lebih banyak.

Tabel 2.7. Klasifikasi nilai BG

Kategori Rentang Indeks Glikemik

BG Rendah ≤ 10

BG Sedang 10-20

BG Tinggi ≥ 20

Selain itu, nilai BG lebih memudahkan pengendalian asupan

karbohidrat karena sudah merupakan takaran per-porsi.

Page 32: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

18

2.1.11. Pengaruh Indeks Glikemik dan Beban Glikemik Terhadap

Kesehatan

Pengaruh IG dan BG rendah bagi kesehatan telah diteliti dan

dipaparkan oleh International Carbohydrate Quality Consortium

(ICQC) dan dirangkum dalam tabel berikut:

Tabel 2.8. Pengaruh IG dan BG rendah

IG rendah –

BG tinggi

BG rendah -

IG tinggi

Risiko DM tipe 2 ↓↓↓ ↓↓↓

Risiko PJK ↓↓ ↓↓↓

Risiko kanker kolorektal ↓↓ -

Risiko kanker payudara ↓ -

Risiko kanker endometrium - ↓

Kadar HbA1c ↓↓ ↓↓

Kadar glukosa darah setelah

makan

↓↓↓ ↓↓↓

Kadar insulin setelah makan ↓↓↓ ↓↓↓

LDL ↓ -

HDL ? ↑

Trigliserida ↓ ↓↓

CRP ↓↓ ↓

Tekanan darah ? ?

Berat badan ↓ ↓↓

Massa lemak tubuh ↓↓ ↓↓

↓↓↓: penurunan besar, ↓↓: penurunan sedang, ↓: penurunan sedikit,

-: tidak ada efek, ?: belum cukup bukti atau belum ada

PJK: Penyakit Jantung Koroner, LDL: Low Density Lipoprotein,

HDL: High Density Lipoprotein, CRP: C-reactive protein

Page 33: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

19

2.2. Kerangka Teori

Makanan

Proses

pengolahan Zat gizi

Karbohi

drat Protein Serat Lemak Amilosa dan

amilopektin Struktur

makanan

Kasar Halus Monosa

karida

Glukosa

darah

Respon

glikemi

k

Merangsang

sekresi

insulin

Memperlambat

absorbsi

Amilosa ↑

memperlampat

proses

pencernaan

Indeks

glikemik Jumlah

sajian

Beban

glikemik

Page 34: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

20

2.3. Kerangka Konsep

Variabel yang diteliti

Variabel yang tidak diteliti

Makanan uji 1:

Singkong dengan lauk

ayam garang asem

Makanan uji 1:

Nasi dengan lauk

ayam garang asem

Kadar

glukosa

darah

Indeks

glikemik

Beban

glikemik

Klasifikasi

nilai IG dan

BG

Page 35: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

21

2.4. Definisi Operasional

N

o

Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Skala

ukur

Hasil

ukur

1. Glukosa

darah

Kadar

glukosa

yang

mengalir

dalam darah

setelah

proses

penyerapan

karbohidrat

Pengambila

n darah

kapiler pada

ujung jari

responden

kemudian

diukur

dengan strip

glukosa

Easytouc

h GCU

meter

Numerik Nilai

glukosa

darah

(mg/dl)

2. Indeks

glikemik

Respons

glukosa

darah

terhadap

jumlah

karbohidrat

dalam

makanan

Membandin

gkan Luas

Area di

Bawah

Kurva

glukosa

darah

makanan uji

dan

makanan

sampel

dikali 100.

- Numerik Nilai

indeks

glikemik

(%)

Page 36: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

22

3. Beban

glikemik

Respons

glukosa

darah

terhadap

kadar

karbohidrat

dalam satu

porsi

makanan

Nilai IG

dikali

jumlah

karbohidrat

dalam satu

porsi

makanan

dibagi 100

- Numerik Nilai

beban

glikemik

(gr)

Page 37: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

23

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik jenis cross

sectional untuk mengetahui IG dan BG pada singkong sebagai pengganti

nasi.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada Maret 2017 hingga Mei 2017 di

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa PSKPD FKIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tingkat dua dan tiga. Responden berjumlah 12

orang yang dipilih dengan cara consecutive sampling dan telah memenuhi

kriteria inklusi.34

3.4. Besar dan Pengambilan Sampel

Responden berjumlah 12 orang yang dipilih dengan cara

consecutive sampling dan telah memenuhi kriteria inklusi.

Responden dipilih melalui anamnesis pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan Gula darah puasa (GDP). Anamnesis meliputi identitas,

riwayat penyakit sekarang dan penyakit dahulu. Pemeriksaan fisik meliputi

tanda vital dan pemeriksaan GDP untuk menyingkirkan adanya gangguan

metabolisme glukosa pada responden.34

3.5. Kriteria Inklusi, Eksklusi, dan Dropout

3.5.1. Kriteria Inklusi

1. Dewasa sehat berusia 17- 25 tahun

2. Tidak memiliki gangguan metabolisme glukosa

Page 38: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

24

3. Tidak sedang hamil dan atau menyusui

3.5.2. Kriteria Eksklusi

1. Sakit hingga tidak dapat berpuasa 10- 14 jam

2. Alergi terhadap makanan uji

3.5.3. Kriteria Dropout

1. Meninggal dunia

2. Sakit hingga tidak dapat melanjutkan penelitian

3.6. Alat dan Bahan Penelitian

1. Easytouch GCU meter dan tes strip glukosa

2. Sampel darah responden dengan metode finger prick

3. Makanan standar berupa dextrose 55 gr

4. Makanan uji singkong kukus utuh dengan lauk ayam garang

asem

5. Makanan uji nasi dengan lauk ayam garang asem

6. Air mineral 240 ml

Page 39: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

25

3.7. Alur Penelitian

Pemeriksaan kadar glukosa darah di menit

ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, 120

Responden 12 orang

sesuai kriteria inklusi

Responden puasa 10-14 jam,

tidak aktivitas berat

Minggu 1:

Air

dextrose

55gr

Minggu 3:

Nasi dengan lauk

ayam garang asem

Minggu 2:

Singkong kukus

dipotong dengan lauk

ayam garang asem

Penghitungan nilai

indeks glikemik

Nilai indeks glikemik

Membandingkan nilai IG dan

BG singkong dengan nasi

Nilai beban

glikemik

Anamnesis, PF, GDP

Pemilihan secara

consecutive sampling

Populasi mahasiswa

PSKPD 2014-2015

Page 40: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

26

3.8. Cara Kerja Penelitian

1. Memilih minimal 10 responden sesuai kriteria inklusi dan ekslusi

dengan metode consecutive sampling.

2. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan GDP

untuk menyingkirkan kriteria eksklusi pada responden.

3. Responden berpuasa 10- 14 jam sebelum pemeriksaan dilakukan.

4. Responden tidak diperkenankan melakukan aktivitas berat

selama proses pemeriksaan.

5. Responden diperkenankan meminum air mineral 240- 500 ml.

6. Responden memakan makanan uji atau standar dengan kadar

karbohidrat total 50 gr dalam waktu 10-20 menit.

7. Sampel darah kapiler akan diambil dengan metode finger prick

test pada menit ke 0, 15, 30, 45, 60, 90, 120.

8. Pencatatan hasil glukosa darah dan dimasukkan ke dalam kurva

untuk menentukan indeks glikemik.

9. Nilai indeks glikemik masing-masing makanan uji dikali jumlah

karbohidrat yang terkandung dalam satu porsi makanan dibagi

100 untuk mencari nilai beban glikemik.

10. Membandingkan hasil nilai IG dan BG tiap makanan uji.

11. Pemeriksaan harus berjarak minimal 3 hari sebelum pemeriksaan

selanjutnya.

12. Jika terjadi perdarahan pada saat pengambilan sampel, peneliti

akan melakukan penanganan awal yaitu dengan bebat tekan.

Namun hal ini sangat jarang terjadi.

3.9. Rencana Pengolahan dan Analisis Data

Indeks glikemik makanan uji dan makanan standar akan

dimasukkan ke dalam kurva dan dihitung menggunakan trapezoidal

method. Sementara nilai BG akan diperoleh setelah nilai IG didapatkan

lalu dikali dengan jumlah karbohidrat pada satu porsi dan dibagi 100.

Penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan Microsoft

Excel 2013 dan IBM SPSS 22. Uji normalitas data dilakukan dengan

menggunakan metode Shapiro-Wilk karena jumlah responden kurang dari

Page 41: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

27

50 orang. Jika distribusi data normal maka selanjutnya uji signifikansi

dengan menggunakan metode Paired T-test. Jika distribusi data tidak

normal maka selanjutnya uji signifikansi dengan metode Wilcoxon.

Page 42: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

28

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini responden berjumlah 12 orang yang terdiri

dari 8 orang perempuan dan 4 orang laki- laki.

Rerata (SD) usia responden dalam penilitan ini adalah 21 (1,03)

tahun. Rerata IMT responden adalah 19,8 (1,24) kg/m2 yang termasuk

kategori normal menurut klasifikasi status gizi asia pasifik. Rerata GDP

responden adalah 82,08 (6,882) mg/dl menunjukan bahwa responden tidak

memiliki gangguan metabolisme glukosa. Data di atas menunjukan bahwa

responden pada penelitian ini seluruhnya memenuhi kriteria inklusi.

4.2. Makanan Uji

Makanan yang digunakan pada penelitian ini adalah dextrose 55 gr

sebagai makanan standar. Nasi dengan lauk ayam garang asem sebagai

makanan uji 1 dan singkong dengan lauk ayam garang asem sebagai

makanan uji 2.

Makanan uji yang digunakan dalam penillitian ini didapatkan

dengan mengolah sendiri menjadi makanan siap saji. Sebelum dikonsumsi

sebagai makanan uji, bahan makanan ditimbang terlebih dahulu hingga

tercapai kadar karbohidrat total 50 gr perporsinya.

Page 43: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

29

Tabel 4.1. Makanan uji dengan kadar karbohidrat total 50 gram

No

Makanan

Jumlah

Kandungan dan Kuantitas

Karbohidrat Serat

1 Makanan Standar

Dekstros 55 gr 50 gr -

Air mineral 250 ml - -

2 Makanan Uji 1

Nasi putih 116 gr 46,5 gr -

Ayam garang asem 100 gr 3,5 gr 0,46 gr

3 Makanan Uji 2

Singkong 129 gr 46,5 gr 2,33 gr

Ayam garang asem 100 gr 3,5 gr 0,46 gr

4.3. Kadar Glukosa Darah

Hasil rerata glukosa darah setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan

setiap menit pada 1 jam kedua dapat dilihat pada gambar kurva berikut.

Gambar 4.1. Kurva kenaikan dan penurunan kadar glukosa darah

Puncak kadar glukosa darah responden setelah pemberian makanan

standar terjadi pada menit ke-30 dan mulai mengalami penurunan pada

0 15 30 45 60 90 120

Makanan standar 82.1 124.3 140.4 130.0 125.4 107.8 94.3

Nasi + lauk 80.3 105.8 132.9 114.6 101.2 92.7 87.9

Singkong + lauk 78.2 107.4 138.5 140.3 127.1 95.7 86.3

80.0

90.0

100.0

110.0

120.0

130.0

140.0

150.0

GLU

KO

SA D

AR

AH

(m

g/d

l)

WAKTU PENGAMBILAN DARAH (menit)

Rerata Kadar Glukosa Darah

Page 44: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

30

menit ke- 45 hingga ke menit 120. Begitu pula dengan kenaikan kadar

glukosa setelah pemberian makanan uji 1 yang juga mengalami

peningkatan pada menit ke- 30 dan terus menurun hingga ke menit 120.

Berbeda dengan kenaikan kadar glukosa darah setelah pemberian makanan

uji 2 yaitu singkong yang mencapai puncaknya pada menit ke- 45 dan

menurun pada menit ke 60. Perbedaan waktu puncak kadar glukosa ini

disebabkan jumlah serat pada singkong yang lebih banyak dibanding nasi

putih dan dextrose, sehingga proses pencernaan dan absorpsi karbohidrat

pada singkong menjadi lebih lambat. Hal ini berdampak pada

melambatnya waktu puncak kadar glukosa singkong.

Berdasarkan kurva di atas, terlihat respons kenaikan dan penurunan

glukosa darah yang bervariasi. Tabel berikut menunjukan presentase

kenaikan dan penurunan kadar glukosa darah pada masing- masing

makanan uji.

Tabel 4.2. Presentase kenaikan dan penurunan kadar glukosa darah

Makanan

Presentase kenaikan dan penurunan glukosa

darah pada menit ke- (%)

15 30 45 60 90 120

Makanan standar 51,37 13,01 -7,42 -3,53 -14,09 -12,53

Nasi + lauk 31,88 25,59 -13,79 -11,71 -8,40 -5,13

Singkong + lauk 37,42 28,94 1,32 -9,44 -24,72 -9,84

Peningkatan glukosa darah tercepat terjadi setelah pemberian

makanan standar dengan presentase 51,37%. Sedangkan pada makanan uji,

singkong lebih cepat menaikan kadar gula darah dengan presentase

37,42% dibanding nasi dengan presentase 31,88%. Penurunan kadar

glukosa darah paling signifikan terjadi pada menit ke-60 hingga menit ke-

90 setelah pemberian singkong dengan presentase 24,72%.

Berdasarkan kurva maupun presentase kenaikan dan penurunan

kadar glukosa darah menunjukan bahwa makanan uji 2 yaitu singkong

merupakan makanan yang paling lambat mengalami penurunan, hal ini

disebabkan oleh adanya kandungan serat pada singkong yang

Page 45: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

31

memperlambat interaksi antara pati dengan enzim pencernaan sehingga

proses pencernaan pun menjadi lebih lambat.33

4.4. Indeks Glikemik

Penghitungan nilai indeks glikemik terhadap makanan standar dan

makanan uji disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.3. Nilai indeks glikemik

Makanan Nilai indeks glikemik (%) Klasifikasi

Makanan standar 100 Tinggi

Nasi + lauk 60,5 Sedang

Singkong + lauk 98 Tinggi

Tabel tersebut menunjukan, makanan uji dengan indeks glikemik

tertinggi adalah singkong dengan lauk garang asem yaitu 98%. Sedangkan

nasi dengan lauk ayam garang asem memiliki nilai indeks glikemik sedang

yaitu 60,5%.

Penelitian mengenai IG singkong yang dilakukan oleh Rebacca AE,

dkk menunjukan singkong memiliki nilai IG dan BG berturut-turut 74%

dan 36,9. Perbedaan nilai IG dan BG dapat terjadi karena perbedaan

penggunaan makanan standar.37

Penggunaan dextrose lebih dianjurkan

daripada penggunaan roti tawar putih, karena jika menggunakan roti tawar

putih sebagai makanan standar harus dikalikan 0,71 pada perhitungan nilai

IG.34

Perbedaan ini disebabkan oleh kadar pati yang berbeda antara nasi

dan singkong. Nasi yang digunakan dalam penilitian ini adalah nasi pera

yang memiliki kadar amilosa lebih tinggi dibanding kadar amilopektinnya.

Sedangkan singkong memiliki kadar amilopektin lebih tinggi dibanding

kadar amilosanya.35

Amilopektin merupakan pati rantai bercabang yang

membuatnya lebih cepat dicerna oleh enzim. Sehingga didapatkan kadar

indeks glikemik pada nasi lebih rendah dibanding indeks glikemik yang

dimiliki singkong.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Triniad TP, dkk, mengenai

pengaruh kandungan amilosa dan serat makanan terhadap respons

Page 46: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

32

glikemik varietas padi giling dan beras merah yang dimasak, didapatkan

hasil serupa yakni beras merah dengan kadar amilosa rendah memiliki

nilai IG tinggi dan yang memiliki amilosa tinggi memiliki nilai IG yang

rendah.36

Terdapat perbedaan yang bermakna antara IG singkong dengan IG

nasi (P= 0.002).

4.5. Beban Glikemik

Penghitungan nilai beban glikemik terhadap makanan standar dan

makanan uji disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.4. Nilai beban glikemik

Makanan Nilai beban glikemik (%) Klasifikasi

Makanan standar 20 Tinggi

Nasi + lauk 24 Tinggi

Singkong + lauk 39 Tinggi

Berdasarkan table di atas terlihat bahwa masing- masing makanan

uji terklasifikasi pada beban glikemik tinggi, yang artinya pada sajian

perporsinya kedua makanan uji ini kurang baik untuk dikonsumsi berlebih

bagi pasien DM.

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti ingin menginformasikan

bahwa beras pera merupakan bahan makanan pokok yang cukup baik

untuk dikonsumsi pasien DM dalam jumlah yang tidak berlebih.

Terdapat perbedaan yang bermakna antara BG singkong dengan

BG nasi (P= 0.002).

4.6. Kelebihan Penelitian

Meski penelitian mengenai IG dan BG singkong sudah ada,

penelitian IG dan BG singkong sebagai pengganti nasi merupakan

penelitian yang baru. Proses penelitian sudah dilakukan sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan. Selain menghitung nilai indeks glikemik,

penelitian ini juga menghitung nilai beban glikemik yang keduanya

merupakan hal yang cukup penting sebagai pertimbangan konsumsi bagi

pasien DM.

Page 47: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

33

4.7. Keterbatasan Penelitian

Dalam proses, peneliti hanya melakukan pemeriksaan satu kali

pada setiap makanan. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan dua sampai tiga

kali untuk mendapat hasil yang akurat.34

Selain itu, karena belum ada

bumbu instan untuk membuat lauk tersebut, peneliti harus menghitung

sendiri kadar gizi dari lauk yang digunakan. Dan terakhir, peneliti

memiliki keterbatasan dalam memantau jumlah dan jenis makanan

maupun minuman yang dikonsumsi serta aktivitas responden pada malam

sebelum waktu pengambilan sampel.

Page 48: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

34

BAB 5

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

1. Nilai IG dan BG singkong memiliki perbedaan bermakna dengan nilai

IG dan BG nasi.

2. Nasi dengan lauk ayam garang asem memiliki nilai IG sedang.

Sedangkan singkong dengan lauk ayam garang asem memiliki nilai IG

tinggi.

3. Kedua makanan uji yaitu nasi dengan lauk ayam garang asem dan

singkong dengan lauk ayam garang asem memiliki nilai BG tinggi.

5.2. Saran

1. Pemeriksaan respons glukosa darah perlu dilakukan lebih dari satu kali

untuk mendapatkan hasil IG dan BG yang lebih akurat.

2. Sebaiknya dilakukan pemantauan pada aktivitas fisik dan makanan

yang dikonsumsi oleh responden di malam sebelum pengambilan

sampel, lebih baik jenis dan jumlahnya disamakan.

3. Untuk penderita DM atau yang memiliki faktor risiko tinggi DM

sebaiknya menghindari konsumsi singkong sebagai pengganti nasi.

Page 49: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

35

DAFTAR PUSTAKA

1. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setyohadi B, Syam AF.

Buku ajar ilmu penyakit dalam, Ed 6. Jakarta: Interna Publishing; 2014.

2. Kementerian Kesehatan RI. Situasi dan analisis diabetes. Jakarta:

Kementerian Kesehatan; 2014.

3. Riley L, Cowan M. Noncommunicable diseases country profiles 2014.

Geneva: World Health Organization; 2014.

4. Omar MS, Khudada K, Safarini S, Mehanna S, Nafach J. DiabCare survey

of diabetes management and complications in the Gulf countries. Indian J

Endocr Metab. 2016;20:219.

5. Galgani J, Aguirre C, Díaz E. Acute effect of meal glycemic index and

glycemic load on blood glucose and insulin responsses in humans. Nutr J.

2006;5:1.

6. Silva FM, Kramer CK, Crispim D, Azevedo MJ. A High–Glycemic Index,

Low-Fiber Breakfast Affects the Postprandial Plasma Glucose, Insulin,

and Ghrelin Responsses of Patients with Type 2 Diabetes in a Randomized

Clinical Trial. Nutr J. 2015;145:736-41.

7. BKPD Provinsi Jawa Barat 2014. 10 makanan pokok pengganti nasi.

Badan Ketahanan Pangan Daerah; 2014.

8. Bambang H, Dina K. Singkong. Jakarta: PT. Trisula Adisakti; 2013.

9. Fox, SI. Human Physiology 12th edition. USA: McGraw-Hill; 2013.

10. Robert KM, Daryl KG, Peter AM, Victor WR. Harper’s illustrated

biochemistry, 26th

edition. USA: McGraw-Hill; 2003.

11. Stephen R. Essential physiological biochemistry: an organ- based

approach. UK: Willey-Blackwell; 2009.

12. David L. Nelson, Michael M. Cox. Lehninger principles of biochemistry,

4th

edition. Madison: w. h. Freeman; 2004.

13. Collen S, Allan DM, Michael L. Marks’ basic medical biochemistry: a

clinical approach, 2nd

edition. Philadelphia: Lippincot Williams &

Wilkins; 2003.

Page 50: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

36

14. Silverthorn DU, Ober WC, Garrison CW, Silverthorn AC. Human

physiology: an integrated approach 6th edition. San Francisco, CA, USA:

Pearson/Benjamin Cummings; 2013.

15. Scanlon VC, Sanders T. Essentials of anatomy and physiology 7th edition.

New York: F.A. Davis Company; 2011.

16. Damin S. Pengantar kimia: buku panduan kuliah mahasiswa kedokteran.

Jakarta: EGC; 2008.

17. Neil AC, Jane BR, Lisa AU, Michael LC, Steven AW, Peter VM, Robert

BJ. Campbell biology, 9th

edition. USA: Pearson/Benjamin Cummings;

2010.

18. Barrett KE, Barman SM, Boitano S, Brooks HL. Ganong’s review of

medical physiology 24th

edition. USA: McGraw-Hill; 2013

19. Sherwood L. Human physiology – from cells to systems 7th edition.

Canada: Cengage Learning; 2010.

20. Hall, JE. Guyton and hall textbook of medycal physiology 12th ed.

Philadelphia: Saunders; 2011.

21. Martini FH, Nath JL, Bartholomew, EF. Fundamentals of anatomy &

physiology 10th edition. San Francisco: Pearson/Benjamin Cummings;

2015.

22. Martini FH, Ober WC, Bartholomew EF, Nath JL. Visual essentials of

anatomy & physiology. USA: Pearson Education; 2013.

23. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy & physiology 14th

edition. USA: John Wiley & Sons; 2014.

24. Mulroney SE, Myers AK. Netter’s essential physiology. Philadelphia:

Saunders; 2009.

25. Marieb EN, Hoehn K. Human Anatomy & Physiology 9th edition. USA:

Pearson Education; 2013.

26. Dinas Pertanian dan Perternakan. Ketela pohon (Manihot Utilissima pohl).

Pati. Dinas Pertanian dan Perternakan bagian Proyek Pemberdayaan

Penyuluhan Pertanian Kabupaten Pati; 2003.

27. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian [Internet]. Varietas unggul

ubikayu untuk bahan pangan dan bahan industri. [Dikutip 1 Juni 2017].

Page 51: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

37

Tersedia pada: http://pangan.litbang.pertanian.go.id/berita-420-varietas-

unggul-ubikayu-untuk-bahan-pangan-dan-bahan-industri.html.

28. Anton D Cassava: solusi pemberagaman kemandirian pangan. Jakarta:

Grasindo; 2009.

29. Benedicta RW. Mengolah singkong menjadi mocaf. Yogyakarta: Lily

publisher; 2011.

30. Deddy M, Nurhaeni SP, Made H. Metabolisme zat gizi: sumber, fungsi

dan kebutuhan bagi tubuh manusia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan; 1993.

31. Rimbawan, Aldiner S. Indeks glikemik pangan. Jakarta: Penebar Swadaya;

2004.

32. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan. Data kandungan gizi bahan

pangan dan hasil olahannya; 2014.

33. Abdullah BA, Agus B, dan Hoerudin. Nilai indeks glikemik produk

pangan dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Bogor: Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian; 2013.

34. Brouns F, Bjorck I, Frayn KN, Gibbs AL, Lang V, Slama G, et al.

Glycemic index methodology. Nutr Res Rev. 2005; 18: 145.

35. Murtiningrum. Pengaruh preparasi ubi jalar (Ipomea batatas) sebagai

bahan pengental terhadap komposisi kimia dan sifat organoleptik saus

buah merah (Pandanus conoideus l). Jurnal Agrointek vol 6, no.1. Papua;

2012.

36. Trinidad TP, Mallillin AC, Encabo RR, Sagum RS, Felix AD, Juliano BO.

The effect of apparent amylose content and dietary fibre on the glycemic

responsse of different varieties of cooked milled and brown rice.

International journal of food sciences and nutrition. 2013; 64:89-93.

37. Rebecca AE, Jasper KI, Violet NK. Glycemic indices of cassava and sweet

potatoes consumed in Western Kenya. Food science and quality

mangement. 2017; 63.

38. Ainun N. Indeks glikemik beberapa variasi sajian mi instan. Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2013.

Page 52: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

38

39. Tiara PM. Perbedaan pengaruh pemberian berbagai menu makanan

berbahan dasar nasi terhadap kadar gula darah. Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014.

40. Nadhiyah ZL. Perbandingan indeks glikemik dan beban glikemik antara

bubur ayam instan dan tradisional. Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015.

41. Silvia A. Perbandingan indeks glikemik dan beban glikemik antara bubur

kacang hijau dan bubur kacang hijau yang disertai ketan hitam. Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah. 2015.

Page 53: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

39

LAMPIRAN

Lampiran 1

Lembar Surat Persetujuan Responden

FORMULIR INFORMED CONSENT

Nama saya Dewi Maulidina Azizah, mahasiswa PSKPD UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, angkatan 2014 yang saat ini sedang melakukan penelitian berjudul

PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK

SINGKONG SEBAGAI PENGGANTI NASI. Pada penelitian ini saya akan

meminta Anda untuk mengonsumsi makanan standar berupa dekstrosa, yaitu gula

dingin yang dilarutkan dalam satu gelas air mineral dan makanan uji berupa

Singkong dengan ayam garang asem dan Nasi dengan ayam garang asem. Pada

pagi hari setelah sebelumnya berpuasa selama 10-14 jam. Saya akan mengambil

setetes darah kapiler di ujung jari Anda pada menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, dan

120 setelah gigitan pertama. Setelah selanjutnya dijelaskan dan mengerti

mengenai tujuan, manfaat, prosedur, dan risiko dalam penelitian, maka yang

bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Usia :

Alamat :

Program studi :

Semester :

dengan ini menyatakan diri untuk berpartisipasi dalam penelitian tersebut tanpa

paksaan dari segala pihak dan bersedia untuk menjadi responden sesuai prosedur

yang telah dijelaskan. Data pribadi mengenai responden dirahasiakan. Responden

berhak untuk mengundurkan diri dari penelitian tersebut dengan alasan yang bisa

diterima.

Peneliti,

Ciputat, 2017

Peneliti,

Dewi Maulidina Azizah

Yang membuat pernyataan

( )

Page 54: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

40

Lampiran 2

Lembar Status Kesehatan Responden

LEMBAR ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK

PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK

SINGKONG SEBAGAI PENGGANTI NASI

Nama :

Usia : tahun

Berat badan : kg

Tinggi badan : cm

(selanjutnya diisi oleh peneliti)

Indeks massa tubuh :

Glukosa darah puasa : mg/dl

Tanda vital

Tekanan darah : mmHg

Frekuensi napas : kali per menit

Frekuensi nadi : kali per menit

Suhu tubuh : °C

Riwayat penyakit

1. Apakah Anda menderita diabetes melitus?

Ya/Tidak

2. Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit diabetes melitus?

Ya/Tidak. Jika ya, siapa?

3. Apakah Anda sedang hamil dan/atau menyusui?

Ya/Tidak

4. Apakah Anda menderita intoleransi laktosa?

Ya/Tidak

5. Apakah Anda memiliki alergi makanan dan/atau minuman?

Ya/Tidak. Jika ya, apa?

6. Apakah Anda mampu berpuasa 10-14 jam sebelum pemeriksaan?

Ya/Tidak

Page 55: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

41

Lampiran 3

Data hasil pemeriksaan kesehatan responden

Inisial Usia TD

(mmHg)

FN

(kali

per

menit)

FR

(kali

per

menit)

T

(oC)

TB

(cm)

BB

(kg)

IMT

(kg/m2)

GDP

(mg/dl)

INZ 23 110/80 88 14 37 159 46 18,20 78

RP 21 100/70 72 16 36,8 161 53 20,45 83

NKW 22 100/80 100 22 37,5 150 46 20,44 78

AT 21 120/80 72 15 36,5 156 52 21,37 72

LS 21 110/70 80 17 36,9 156 50 20,55 71

HLD 21 110/70 72 14 36,7 175 58 18,94 93

MFA 21 110/80 100 18 37,4 173 60 20,05 84

MRH 21 120/80 64 20 36,3 168 54 19,13 90

NR 20 100/70 84 16 37,5 153 52 22,21 84

WMS 20 110/70 100 18 36,6 153 46 19,65 90

MIY 20 100/80 80 12 36,5 167 52 18,65 79

LA 19 120/80 60 20 36,9 160 47 18,36 83

Keterangan:

TD : Tekanan darah

FN : Frekuensi nadi

FR : Frekuensi respirasi

T : Temperatur

TB : Tinggi badan

BB : Berat badan

IMT : Indeks massa tubuh

GDP : Glukosa darah puasa

Page 56: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

42

Lampiran 4

Informasi nilai gizi makanan uji

Informasi nilali gizi atau nutrition facts yang terkandung dalam kemasan

Singkong, Nasi dan Ayam garang asem.

1. Informasi nilai gizi Singkong

Jumlah takaran saji 120 gr, 1 takaran saji setara dengan 175 kkal.

No. Nutrien Jumlah

1. Lemak total 0,36 gr

2. Protein 4 gr

3. Karbohidrat total 47,5 gr

4. Gula 37.84 gr

5. Serat 2.16 gr

2. Informasi nilai gizi nasi

Jumlah takaran saji 100 gr

Jumlah takaran saji 120 gr, 1 takaran saji setara dengan 175 kkal.

No. Nutrien Jumlah

1. Lemak total 0 gr

2. Protein 4 gr

3. Karbohidrat total 40 gr

4. Gula 40 gr

5. Serat 0 gr

Page 57: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

43

3. Informasi nilai gizi ayam garang asem

Takaran saji ayam 50 gr, dengan takaran saji bumbu disesuaikan dengan

resep dan dihitung manual kandungan gizinya. Bumbu ayam garang asam

perporsi terdiri dari bawang putih 6 gr, bawang merah 3,08 gr, jahe 10,3 gr,

lengkuas 0,9 gr, cabai 2,1 gr, belimbing wuluh 12,9 gr, daun salam 1

lembar, batang serai 1 lembar, gula 0,5 gr, garam 0,5 gr.

No. Nutrien Jumlah

1. Lemak total 2,09 gr

2. Protein 4,42 gr

3. Karbohidrat total 43,89 gr

4. Gula 3,43 gr

5. Serat 0,46 gr

Page 58: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

44

Lampiran 5

Perhitungan kebutuhan makanan uji

Tabel berikut mendeskripsikan takaran makanan uji yang diberikan pada

responden.

Makanan Sajian Karbohidrat

tanpa serat

(gr)

Serat (gr) Lemak

total (gr)

Protein

(gr)

Nasi +

lauk

129 gr +

50 gr

50 gr 0,46 gr 0,09 gr 5,06 gr

Singkong

+ lauk

116 gr +

50 gr

50 gr 2,78 gr 0,45 gr 5,58 gr

Jumlah karbohdrat tanpa serat dalam penelitian ini haruslah berjumlah 50

gr, baik untuk makanan standar maupun makanan uji. Takaran makanan uji 1 dan

makanan uji 2 yang merupakan kombinasi singkong dengan lauk ayam garang

asem dan nasi dengan lauk garang asem disesuaikan dengan kansungan gizi

masing- masing makanan hingga jumlah karbohidrat mencapai 50 gr.

1. Setiap 1 porsi bumbu ayam garang asem mengandung 3,43 gr

karbohidrat tanpa serat diakumulasikan dari setiap kandungan gizi

bumbunya.

2. Setiap 100 gr singkong mengandung 36 gr karbohidrat tanpa serat.

Sehingga dibutuhkan 129 gr singkong atau setara 46,57 gr karbohidrat

tanpa serat untuk melengkapi jumlah 50 gr karbohidrat tanpa serat

setelah dijumlah dengan jumlah karbohidrat yang terkandung dalam

bumbu ayam garang asem.

3. Setiap 100 gr nasi mengandung 40 gr karbohidrat tanpa serat.

Sehingga dibutuhkan 116 gr nasi atau setara 46,57 gr karbohidrat tanpa

serat untuk melengkapi jumlah 50 gr karbohidrat tanpa serat setelah

dijumlah dengan jumlah karbohidrat yang terkandung dalam bumbu

ayam garang asem.

Page 59: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

45

Lampiran 6

Perhitungan nilai Indeks Glikemik dan Beban Glikemik

Sebelum menghitung nilai indeks glikemik, dibutuhkan grafik dengan sumbu X

waktu pengambilan darah kapiler dalam menit dan sumbu Y kadar glukosa darah

dalam mg/dl pada seluruh makanan standar dan makanan uji. Berikut contoh

grafik dari salah satu responden.

Selanjutnya luas area di bawah kurva dihitung menggunakan rumus trapezium

dengan nilai GDP masing- masing makanan sebagai batas sumbu Y.

0

20

40

60

80

100

120

140

0 15 30 45 60 90 120

glu

kosa

dar

ah

(mg/

dl)

waktu pengambilan darah (menit)

Makanan standar

INZ

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

0 15 30 45 60 90 120

kad

ar g

luko

sa d

arah

(m

g/d

l)

waktu pengambilan darah (menit)

Singkong + lauk

INZ

A B C D

A

E F

A B C D

A

E F

Page 60: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

46

1. Luas area pada kurva makanan standar

Luas area A = ((78−78)+(92−78)

2) ∗ 15 = 105

Luas area B = ((92−78)+(122−78)

2) ∗ 15 = 435

Luas area C = ((122−78)+(107−78)

2) ∗ 15 = 547,5

Luas area D = ((107−78)+(98−78)

2) ∗ 15 = 367,5

Luas area E = ((98−78)+(90−78)

2) ∗ 30 = 480

Luas area F = ((90−78)+(98−78)

2) ∗ 30 = 480

Total luas area = 2415

2. Luas area pada kurva singkong dengan lauk ayam garang asem

Luas area A = ((78−78)+(114−78)

2) ∗ 15 = 270

Luas area B = ((114−78)+(135−78)

2) ∗ 15 = 697,5

Luas area C = ((135−78)+(157−78

2) ∗ 15 = 1020

Luas area D = ((157−78)+(122−78

2) ∗ 15 = 922,5

Luas area E = ((122−78)+(93−78)

2) ∗ 30 = 885

Luas area F = ((93−78)+(83−78)

2) ∗ 30 = 300

Total luas area = 4095

Nilai indeks glikemik dihitung dengan cara membagi total luas area kurva

singkong + lauk ayam garang asem dengan total luas area kurva makanan standar

dan dikali 100.

IG = (4095

2415) ∗ 100 = 168,94

Nilai beban glikemik dihitung dengan cara mengalikan nilai IG dengan jumlah

karbohidrat total tanpa serat dari satu porsi singkong + lauk garang asem dan

dibagi 100.

BG = 168.94∗40

100 = 67,83

Page 61: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

47

Lampiran 7

Hasil uji statistik

1. Uji Normalitas data usia, GDP, TD, FN, FR, T, TB, BB, IMT

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

S 12 92.3% 1 7.7% 13 100.0%

D 12 92.3% 1 7.7% 13 100.0%

FN 12 92.3% 1 7.7% 13 100.0%

FR 12 92.3% 1 7.7% 13 100.0%

T 12 92.3% 1 7.7% 13 100.0%

TB 12 92.3% 1 7.7% 13 100.0%

BB 12 92.3% 1 7.7% 13 100.0%

Usia 12 92.3% 1 7.7% 13 100.0%

IMT 12 92.3% 1 7.7% 13 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

S Mean 109.167 2.2891

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 104.128

Upper Bound 114.205

5% Trimmed Mean 109.074

Median 110.000

Variance 62.879

Std. Deviation 7.9296

Minimum 100.0

Maximum 120.0

Range 20.0

Interquartile Range 17.5

Skewness .161 .637

Kurtosis -1.261 1.232

D Mean 75.833 1.4865

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 72.562

Upper Bound 79.105

5% Trimmed Mean 75.926

Median 80.000

Page 62: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

48

Variance 26.515

Std. Deviation 5.1493

Minimum 70.0

Maximum 80.0

Range 10.0

Interquartile Range 10.0

Skewness -.388 .637

Kurtosis -2.263 1.232

FN Mean 81.000 4.0038

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 72.188

Upper Bound 89.812

5% Trimmed Mean 81.111

Median 80.000

Variance 192.364

Std. Deviation 13.8695

Minimum 60.0

Maximum 100.0

Range 40.0

Interquartile Range 25.0

Skewness .187 .637

Kurtosis -1.090 1.232

FR Mean 16.833 .8424

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 14.979

Upper Bound 18.687

5% Trimmed Mean 16.815

Median 16.500

Variance 8.515

Std. Deviation 2.9181

Minimum 12.0

Maximum 22.0

Range 10.0

Interquartile Range 5.3

Skewness .171 .637

Kurtosis -.547 1.232

T Mean 36.883 .1167

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 36.627

Upper Bound 37.140

5% Trimmed Mean 36.881

Median 36.850

Page 63: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

49

Variance .163

Std. Deviation .4041

Minimum 36.3

Maximum 37.5

Range 1.2

Interquartile Range .8

Skewness .443 .637

Kurtosis -.919 1.232

TB Mean 160.917 2.3499

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 155.745

Upper Bound 166.089

5% Trimmed Mean 160.741

Median 159.500

Variance 66.265

Std. Deviation 8.1403

Minimum 150.0

Maximum 175.0

Range 25.0

Interquartile Range 14.0

Skewness .526 .637

Kurtosis -.883 1.232

BB Mean 51.333 1.3390

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 48.386

Upper Bound 54.280

5% Trimmed Mean 51.148

Median 52.000

Variance 21.515

Std. Deviation 4.6384

Minimum 46.0

Maximum 60.0

Range 14.0

Interquartile Range 7.5

Skewness .473 .637

Kurtosis -.473 1.232

Usia Mean 20.833 .2973

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 20.179

Upper Bound 21.488

5% Trimmed Mean 20.815

Median 21.000

Page 64: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

50

Variance 1.061

Std. Deviation 1.0299

Minimum 19.0

Maximum 23.0

Range 4.0

Interquartile Range 1.0

Skewness .388 .637

Kurtosis 1.099 1.232

IMT Mean 19.832309809725

974

.35795938807553

6

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 19.044446508656

236

Upper Bound 20.620173110795

710

5% Trimmed Mean 19.790946384509

592

Median 19.849003685529

060

Variance 1.538

Std. Deviation 1.2400076943861

85

Minimum 18.195482773624

460

Maximum 22.213678499722

330

Range 4.0181957260978

72

Interquartile Range 1.8022538135314

12

Skewness .437 .637

Kurtosis -.501 1.232

Page 65: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

51

Tests of Normalitya,b

Kolmogorov-Smirnovc Shapiro-Wilk

Statist

ic df Sig.

Statist

ic df Sig.

IGNasi .213 12 .138 .784 12 .006

BGNasi .213 12 .138 .784 12 .006

IGSingkon

g .195 12 .200* .942 12 .525

BGSingko

ng .195 12 .200* .942 12 .525

*. This is a lower bound of the true significance.

a. IGStandard is constant. It has been omitted.

b. BGStandard is constant. It has been omitted.

c. Lilliefors Significance Correction

2. Uji normalitas data indeks glikemik dan beban glikemik

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

IGStandar 12 92.3% 1 7.7% 13 100.0%

BGStandar 12 92.3% 1 7.7% 13 100.0%

IGNasi 12 92.3% 1 7.7% 13 100.0%

BGNasi 12 92.3% 1 7.7% 13 100.0%

IGSingkong 12 92.3% 1 7.7% 13 100.0%

BGSingkong 12 92.3% 1 7.7% 13 100.0%

Descriptives a, b

Statistic Std. Error

IGNasi Mean 69.493495728232

990

10.572841497957

302

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 46.222828491227

915

Upper Bound 92.764162965238

060

5% Trimmed Mean 65.758061857299

550

Page 66: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

52

Median 60.505440378243

605

Variance 1341.420

Std. Deviation 36.625397309669

370

Minimum 37.280701754385

966

Maximum 168.94409937888

2000

Range 131.66339762449

6000

Interquartile Range 42.909137106364

550

Skewness 1.971 .637

Kurtosis 4.826 1.232

BGNasi Mean 27.797398291293

190

4.2291365991829

21

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 18.489131396491

160

Upper Bound 37.105665186095

220

5% Trimmed Mean 26.303224742919

816

Median 24.202176151297

444

Variance 214.627

Std. Deviation 14.650158923867

746

Minimum 14.912280701754

387

Maximum 67.577639751552

800

Range 52.665359049798

410

Interquartile Range 17.163654842545

814

Skewness 1.971 .637

Kurtosis 4.826 1.232

Page 67: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

53

IGSingkong Mean 105.00558288117

9990

11.673587598047

533

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 79.312189812847

580

Upper Bound 130.69897594951

2400

5% Trimmed Mean 104.22140928325

5330

Median 98.012207360035

930

Variance 1635.272

Std. Deviation 40.438493652848

514

Minimum 41.168091168091

166

Maximum 182.95819935691

3180

Range 141.79010818882

2020

Interquartile Range 45.569632221971

150

Skewness .667 .637

Kurtosis .351 1.232

BGSingkong Mean 42.002233152472

000

4.6694350392190

14

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 31.724875925139

030

Upper Bound 52.279590379804

970

5% Trimmed Mean 41.688563713302

130

Median 39.204882944014

370

Variance 261.643

Std. Deviation 16.175397461139

408

Minimum 16.467236467236

468

Maximum 73.183279742765

270

Page 68: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

54

Range 56.716043275528

800

Interquartile Range 18.227852888788

455

Skewness .667 .637

Kurtosis .351 1.232

a. IGStandar is constant. It has been omitted.

b. BGStandar is constant. It has been omitted.

Tests of Normality a,b

Kolmogorov-Smirnovc Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

IGNasi .213 12 .138 .784 12 .006

BGNasi .213 12 .138 .784 12 .006

IGSingkong .195 12 .200* .942 12 .525

BGSingkong .195 12 .200* .942 12 .525

*. This is a lower bound of the true significance.

a. IGStandar is constant. It has been omitted.

b. BGStandar is constant. It has been omitted.

c. Lilliefors Significance Correction

3. Uji Wilcoxon index glikemik

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

IGNasi - IGStandar Negative Ranks 11a 6.00 66.00

Positive Ranks 1b 12.00 12.00

Ties 0c

Total 12

IGSingkong - IGStandar Negative Ranks 7d 5.57 39.00

Positive Ranks 5e 7.80 39.00

Ties 0f

Total 12

IGSingkong - IGNasi Negative Ranks 0g .00 .00

Positive Ranks 12h 6.50 78.00

Ties 0i

Total 12

a. IGNasi < IGStandar

b. IGNasi > IGStandar

Page 69: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

55

c. IGNasi = IGStandar

d. IGSingkong < IGStandar

e. IGSingkong > IGStandar

f. IGSingkong = IGStandar

g. IGSingkong < IGNasi

h. IGSingkong > IGNasi

i. IGSingkong = IGNasi

Test Statisticsa

IGNasi - IGStandar

IGSingkong -

IGStandar

IGSingkong -

IGNasi

Z -2.118b .000c -3.059d

Asymp. Sig. (2-tailed) .034 1.000 .002

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on positive ranks.

c. The sum of negative ranks equals the sum of positive ranks.

d. Based on negative ranks.

4. Uji Wilcoxon beban glikemik

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

BGNasi - BGStandar Negative Ranks 5a 4.00 20.00

Positive Ranks 7b 8.29 58.00

Ties 0c

Total 12

BGSingkong - BGStandar Negative Ranks 1d 1.00 1.00

Positive Ranks 11e 7.00 77.00

Ties 0f

Total 12

BGSingkong - BGNasi Negative Ranks 0g .00 .00

Positive Ranks 12h 6.50 78.00

Ties 0i

Total 12

a. BGNasi < BGStandar

b. BGNasi > BGStandar

c. BGNasi = BGStandar

d. BGSingkong < BGStandar

e. BGSingkong > BGStandar

f. BGSingkong = BGStandar

Page 70: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

56

g. BGSingkong < BGNasi

h. BGSingkong > BGNasi

i. BGSingkong = BGNasi

Test Statisticsa

BGNasi -

BGStandar

BGSingkong -

BGStandar

BGSingkong -

BGNasi

Z -1.490b -2.981b -3.059b

Asymp. Sig. (2-tailed) .136 .003 .002

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Page 71: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

57

Lampiran 8

Dokumentasi

Page 72: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

58

Page 73: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37172/1/DEWI... · LEMBAR PENGESAHAN. Laporan Penelitian berjudul ... SpPD-KGEH

59

Lampiran 9

Riwayat hidup peneliti

Nama : Dewi Maulidina Azizah

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 19 Juli 1997

Alamat : Perumahan Puri Bojong Lestari 2 blok. Ww no. 01

rt. 13/ 14, 16921

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

MI Miftahul Huda (2002- 2003)

Pondok Pesantren Al- munawwariyah (2003- 2005)

MI Tansyitul Mutaallimin (2005- 2008)

MTs Al- Awwabin (2008- 2011)

MAN 1 Cibinong (2011- 2014)

PSKPD FKIK UIN Jakarta (2014- sekarang)

Riwayat Organisasi

Sekretaris OSIS MTs Al- Awwabiin Periode 2009- 2012

Vice Local Exchange Officer for Outgoing SCOPE CIMSA UIN Periode

2015- 2016

FNMC Team National Exchange Committee CIMSA Nasional Periode

2015- 2016

Anggota SCOPE CIMSA UIN 2015- sekarang

Sekretaris Divisi Operasional USMR Periode 2015- 2016

Anggota Divisi Operasional USMR Periode 2016- sekarang

Kepala Divisi Kaderisasi dan Pengembangan Wilayah PTBMMKI

Wilayah 2 Periode 2015- 2016

Koordinator Wilayah 2 PTBMMKI Periode 2016- 2017

Staff Public Relation Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia

Periode 2017- 2018

Dewan Perwakilan Organisasi PTBMMKI periode 2017- 2018