perbandingan indeks glikemik dan beban glikemik...

65
i PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK ANTARA BUBUR KACANG HIJAU DAN BUBUR KACANG HIJAU YANG DISERTAI KETAN HITAM Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH: Silvi Apriani 1112103000017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Upload: hadat

Post on 09-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

i

PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN

GLIKEMIK ANTARA BUBUR KACANG HIJAU

DAN BUBUR KACANG HIJAU YANG

DISERTAI KETAN HITAM

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH:

Silvi Apriani

1112103000017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

ii

Page 3: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

Page 4: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

Page 5: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas segala kenikmatan,

karunia dan rahmat yang tiada henti dilimpahkanNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan penelitian ini. Shalawat dan salam senantiasa terlimpah

curahkan kepada baginda alam Nabi Muhammad saw yang senantiasa menuntun

umatnya pada jalan kebaikan. Penulis menyadari, tanpa bimbingan, dukungan dan

semangat yang tiada henti dari berbagai pihak maka penelitian ini tidak akan

pernah selesai. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, M.Kes, selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Achmad Zaki, M.Epid, Sp.OT selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. dr. Witri Ardini, M.Gizi, Sp.GK, selaku pembimbing 1 yang senantiasa

membimbing dan memberikan masukan kepada penulis serta semangat luar

biasa yang beliau berikan menjadikan salah satu motivator terbesar dalam

menyelesaikan penelitian ini.

4. Zeti Harriyati, M.Biomed selaku pembimbing 2 yang senantiasa meluangkan

waktu di tengah kesibukan beliau untuk memberikan bimbingan dan masukan,

sehingga penulis dapat menyelesaikan semua laporan penelitian ini sampai

akhir.

5. dr. Nouval Shahab, Sp.U, FICS, FACS, Ph.D selaku penanggung jawab riset

PSPD 2012 yang telah memberikan fasilitas dan semangat kepada penulis

untuk menyelesaikan penelitian ini.

6. Bapak dan Mamah atas segala limpahan kasih sayang, dukungan, semangat,

dan linangan air mata dalam setiap panjatan doa untuk penulis. Senantiasa

menjadi motivator terbesar dalam setiap langkah perjuangan penulis untuk

menjalani semua proses demi pencapaian cita-cita penulis. Doa penulis

panjatkan agar senantiasa berada dalam limpahan karunia dan rahmatNya.

7. Angki Perdiyana, adik yang senantiasa menjadi teman curhat dan memberikan

segala masukan dalam permasalahan. Semoga keberkahan dan kesuksesan

selalu tercurah untukmu.

8. dr. Marwan Sutiawan atas segala bantuan dan sebagai teman curhat sejati yang

selalu menemani dalam suka maupun duka. Selalu memberikan masukan dan

semangat dalam segala hal. Semoga kebahagian dan kesuksesan dunia akherat

senantiasa dilimpahkanNya kepadamu.

9. Adik-adik responden yang baik hati, Raissa, Julia, Ami, Mela, Melda, Azmi,

Fathur, Kono, Rifa’i, Wildan, Asis, Billy, Azharan, Fadhli dan Sandi. Semoga

kemudahan senantiasa menyertai kalian.

10. Aa penjual bubur yang sudah membantu dan mau bekerjasama memberikan

informasi yang dibutuhkan penulis. Semoga dagangannya semakin laris.

11. Teman-teman sekelompok atas perjuangan bersama saling dukung dan bahu

membahu satu sama lain dalam segala proses penelitian, Ranita dan Ega

senantisa ringan tangan dalam membantu, Zahra atas segala bantuannya

mengajari SPSS, dan Eel yang baik hati.

Page 6: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

vi

12. Sahabat terbaik para calon bidadari syurga Miftah, Mae yang selalu bersama

dalam setiap ujian Binayu, Riza, Didi yang selalu mendengarkan keluh kesah,

dan ifah LOME terbaik yang selalu setia memberikan izin bolos rapat

SCOME di saat banyak kegiatan acara berbentrok skripsi ini, semoga

senantiasa di limpahkan kebahagiaan.

13. Kak Jiddi dan Kak Evan, atas saran dan sharing pengalaman yang bermanfaat

bagi penulis.

14. Seluruh teman sejawat PSPD 2012 atas tiga tahun perjuangan bersama saat

suka maupun duka dalam menghadapi segala proses menuju cita-cita bersama.

Doa senantiasa penulis panjatkan semoga senantiasa diberikan kelancaran

dalam segala proses menuju gelar dokter.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan

terlampau jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik

dan saran yang membangun sehingga dapat memperbaiki penelitian ini. Penulis

berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat luas.

Ciputat, 7 Agustus 2015

Silvi Apriani

Page 7: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

vii

ABSTRAK

Silvi Apriani. Program Studi Pendidikan Dokter. Perbandingan Indeks

Glikemik dan Beban Glikemik antara Bubur Kacang Hijau dan Bubur

Kacang Hijau Yang Disertai Ketan Hitam.2015 Indeks Glikemik (IG) merupakan besaran angka yang digunakan untuk mengukur

kecepatan makanan yang diserap tubuh menjadi glukosa darah. Beban Glikemik

(BG) adalah kandungan jumlah karbohidrat dalam suatu sajian makanan. Risiko

penyakit kronis terutama gangguan metabolik seperti diabetes mellitus berkaitan

dengan pola makan terutama asupan karbohidrat.Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui perbandingan IG dan BG antara bubur kacang hijau dan bubur

kacang hijau yang disertai ketan hitam. Responden dalam penelitian ini berjumlah

14 orang sehat dengan IMT normal dan tidak memiliki gangguan metabolisme

glukosa. Responden sebelumnya berpuasa selama 10-14 dan tidak melakukan

aktivitas berat. Pemeriksaan glukosa darah dilakukan sebelum makanan uji

diberikan dan selama 2 jam dalam menit yang telah ditentukan.Setelah

pengolahan data didapatkan nilai rerata IG dan BG. Indeks glikemik bubur kacang

hijau 96,45 (P 7,28) dan bubur kacang hijau dengan ketan hitam 94,91 (P 7,26).

Beban glikemik bubur kacang hijau 64,71 (P 0,000) dan bubur kacang hijau yang

disertai ketan hitam (P 0,000).

Kata kunci : indeks glikemik, beban glikemik, glukosa darah, bubur kacang hijau,

ketan hitam.

Silvi Apriani. Medical Education Study Program. The Differences of

Glycemic Index and Glycemic Load between Porridge Green Bean and

Porridge Green Bean wich Accompanied Black Sticky Rice.2015

Glycemic index is a value that used to measure a speed of food until it is changed

into blood glucose. Glycemic load is a value of one serving of food ability to

increasing blood glucose level. The risk factor of chronic disease especially

metabolic disorder is related to dietary habit. The purpose of this study is to know

the comparison of glycemic index and glycemic load between green bean porridge

and green bean porridge with black sticky rice. The tola of respondent is 14

healthy people with normal Body Mass Index (BMI) and didnt have blood glucose

metablism disorder. Before the test, the respondent fasted for 10-14 hours dan not

allowed to do overexercise. The blood glucose is examined before giving the test

food and for hours later with specific minute of interval. After processing the data,

the glycemic index and glycemic load are gained. Glycemic index of green bean

porridge is 96,45 (P 7,28) and green bean porridge with black sticky rice is 94,91

(P 7,26). Glycemic load of green bean porridge is 64,71 (P 0,000) and green bean

porridge with black sticky rice is 47,74 (P 0,000).

Keywords: glycemic indeks, glycemic load, blood glucose, porridge, green bean,

black sticky nice.

Page 8: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... iv

KATA PENGANTAR .............................................................................. v

ABSTRAK ................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ............................................................................................. viii

DAFTAR TABEL .................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii

DAFTAR SINGKATAN .......................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2

1.3 Hipotesis ............................................................................................. 2

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................ 2

1.4.1 Tujuan Umum ........................................................................ 2

1.4.2 Tujuan Khusus ......................................................................... 2

1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................. 3

1.5.1 Bagi Institusi ........................................................................... 3

1.5.2 Bagi Peneliti ............................................................................ 3

1.5.3 Bagi Masyarakat ...................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori .................................................................................... 4

2.1.1 Definisi Karbohidrat ................................................................ 4

2.1.2 Klasifikasi Karbohidrat ........................................................... 4

2.1.3 Pencernaan dan Metabolisme Karbohidrat .............................. 5

2.1.4 Bubur Kacang Hijau ................................................................. 7

2.1.5 Indeks Glikemik ...................................................................... 8

2.1.6 Faktor Mempengaruhi Indeks Glikemik .................................. 9

2.1.7 Beban Glikemik ....................................................................... 11

2.2 Kerangka Teori ................................................................................... 12

2.3 Kerangka Konsep ................................................................................ 13

2.4 Definisi Operasional ........................................................................... 14

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian .............................................................................. 15

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 15

3.3 Populasi dan Sampel ......................................................................... 15

3.4 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................... 15

3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ............................................................ 15

3.5.1 Kriteria Innklusi ...................................................................... 15

Page 9: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

ix

3.5.2 Kriteria Eksklusi ...................................................................... 16

3.5.3 Kriteria Eliminasi / Drop out .................................................... 16

3.6 Besar Sampel dan Cara Perekrutaan Responden ............................... 16

3.7 Cara Persiapan Makanan Uji ............................................................ 16

3.8 Alur Penelitian ................................................................................... 18

3.9 Cara Kerja Penelitian ......................................................................... 18

3.10 Rencana Pengolahan Data dan Analisa Data .................................... 19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Responden ................................................................... 21

4.2. Kadar Glukosa Darah ....................................................................... 21

4.3. Indeks Glikemik................................................................................. 23

4.4. Beban Glikemik ................................................................................ 24

4.5. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 25

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 26

5.2 Saran ................................................................................................. 26

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 27

LAMPIRAN .............................................................................................. 30

Page 10: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori Pangan Menurut IG dengan

Glukosa Murni Sebagai Standar.................................................. 9

Tabel 2.2 Faktor Mempengaruhi Indeks Glikemik ..................................... 10

Tabel 2.3 Klasifikasi Makanan Berdasarkan Nilai Beban Glikemik .......... 12

Tabel 3.1 Makanan Uji dengan Kandungan Karbohidrat ........................... 17

Tabel 3.2 Makanan Uji Bubur Kacang Hijau 50 gram Karbohidrat ........... 17

Tabel 3.3 Makanan Uji Bubur Kacang Hijau Menggunakan Ketan Hitam 17

Tabel 4.1 Karakteristik Responden ............................................................. 21

Tabel 4.2 Rata-Rata Kenaikan dan Penurunan Kadar Glukosa Darah ....... 21

Tabel 4.3 Kandungan Makanan Uji ............................................................ 22

Tabel 4.4 Persentase Kenaikan dan Penurunan Glukosa Darah (%) ......... 23

Tabel 4.5 Indeks glikemik Makanan Uji dan Makanan Standar ................ 24

Tabel 4.6 Beban glikemik Makanan Uji dan Makanan Standar ................. 24

Page 11: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Klasifikasi Karbohidrat ........................................................... 5

Gambar 2.2 Pencernaan Karbohidrat .......................................................... 6

Gambar 4.1 Grafik Kenaikan dan Penurunan Kadar Glukosa Darah ........ 22

Page 12: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Surat Persetujuan Responden .................................... 30

Lampiran 2 Lembar Status Kesehatan Responden ..................................... 31

Lampiran 3 Karakteristik Responden ......................................................... 32

Lampiran 4 Kriteria Status Gizi Menurut Asia Pasifik .............................. 33

Lampiran 5 Hasil Pemeriksaan Tanda Vital Responden............................. 34

Lampiran 6 Analisis Gizi dan Kebutuhan Makanan Uji ............................. 35

Lampiran 7 Perhitungan Luas Area Dibawah Kurva .................................. 37

Lampiran 8 Hasil Perhitungan Indeks Glikemik dan Beban Glikemik....... 40

Lampiran 9 Rerata Indeks Glikemik dan Beban Glikemik ......................... 41

Lampiran 10 Hasil Uji Statistik .................................................................. 42

Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup ........................................................... 52

Page 13: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

xiii

DAFTAR SINGKATAN

WHO World Health Organization

IG Indeks Glikemik

BG Beban Glikemik

IMT Indeks Massa Tubuh

RTP Roti Tawar Putih

BKI Bubur Kacang Hijau

BKIK Bubur Kacang Hijau dengan Ketan Hitam

Page 14: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Menurut International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2012,

dikatakan prevalensi angka kejadian diabetes melitus (DM) didunia adalah

sebanyak 371 juta jiwa, dimana proporsi kejadian diabetes melitus tipe 2 adalah

95% dari populasi dunia yang menderita DM. Di Amerika Serikat, penderita DM

meningkat dari 6.536.163 jiwa di tahun 1990 menjadi 20.676.427 jiwa di tahun

2010. Menurut World Health Organization (WHO), angka kejadian DM di

Indonesia menempati urutan keempat tertinggi di dunia. World Health

Organization memprediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes mellitus di

Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun

20301,2

.

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, angka kejadian

penyakit tidak menular di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir meningkat,

salah satunya adalah penyakit DM. Peningkatan ini salah satunya diakibatkan oleh

perubahan pola makan masyarakat Indonesia.2,3

Indeks Glikemik (IG) merupakan besaran angka yang digunakan untuk

mengukur kecepatan makanan yang diserap tubuh menjadi glukosa darah.

Semakin tinggi indeks glikemik, semakin cepat dampaknya terhadap kenaikan

glukosa darah4. Makanan yang memiliki nilai indeks glikemik rendah dapat

menunda rasa lapar, sedangkan makanan yang memiliki nilai indeks glikemik

tinggi mampu meningkatkan kadar glukosa darah dengan cepat2,5

.

Dari penelitian American Journal of Clinical Nutrition (2014) didapatkan

bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi meningkatkan risiko terkena

diabetes mellitus tipe 2. Menurut American Diabetes Association (2010), DM

merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik

hiperglikemia. Penyakit DM merupakan ancaman serius bagi kesehatan, yang

menjadi penyebab kematian urutan ke-6 di dunia4,5

.

Page 15: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

Sebagian besar masyarakat Indonesia lebih banyak mengkonsumsi

makanan yang mudah didapat dan relatif terjangkau. Salah satunya adalah bubur

kacang hijau yang sering dikonsumsi sebagai pengganti makanan utama karena

selain mudah disajikan juga cepat mengenyangkan. Selain itu banyak varian

makanan dari bubur kacang hijau, salah satunya adalah bubur kacang hijau

dengan ketan hitam. Proses pengolahan tersebut juga dapat meningkatkan mutu

fisiologis makanan yang dinilai dengan indeks glikemik.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai

perbandingan indeks glikemik (IG) dan beban glikemik (BG) antara bubur kacang

hijau dan bubur kacang hijau yang disertai ketan hitam.

1.2. Rumusan Masalah

Adakah perbedaan IG dan BG antara bubur kacang hijau dan bubur kacang

hijau yang disertai ketan hitam?

1.3. Hipotesis

Terdapat perbedaan bermakna antara IG dan BG antara bubur kacang hijau

dan bubur kacang hijau yang disertai ketan hitam.

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum

Mengetahui perbedaan IG dan BG antara bubur kacang hijau dan bubur

kacang hijau yang disertai ketan hitam.

1.4.2. Tujuan Khusus

1. Memperoleh hasil pengukuran IG dan BG setelah mengkonsumsi bubur

kacang hijau dan bubur kacang hijau yang disertai ketan hitam.

2. Menggolongkan IG dan BG bubur kacang hijau dan bubur kacang hijau

yang disertai ketan hitam ke dalam klasifikasi IG dan BG rendah, sedang

dan tinggi.

Page 16: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Institusi

1. Menambah referensi yang ada di kepustakaan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Penelitian ini dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya.

1.5.2 Bagi peneliti

1. Menambah ilmu pengetahuan khususnya tentang ilmu kesehatan gizi.

2. Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

1.5.3 Bagi Masyarakat

Sebagai acuan masyarakat dalam mengkonsumsi bubur kacang hijau

dengan kebutuhannya.

Page 17: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Definisi Karbohidrat

Karbohidrat adalah senyawa organik yang terbentuk dari 3 unsur yaitu

Karbon (C), Oksigen (O) dan Hidrogen (H). Oksidasi karbohidrat menjadi CO2

dan H2O di dalam tubuh menghasilkan energi sekitar 4 kkal/kg. Di dalam tubuh

karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa protein dan lemak. Akan tetapi sebagian

besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari,

terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.6,7

Bentuk molekul karbohidrat yang paling sederhana tersusun dari satu

molekul gula yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan

fruktosa. Karbohidrat dalam makanan umumnya merupakan polimer yang

tersusun dari beberapa molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang

serta kadang bercabang-cabang, yang disebut polisakarida. Fungsi karbohidrat

antara lain sebagai sumber energi utama yang diperlukan untuk bergerak,

memberi rasa kenyang, dan sebagai pembentukan cadangan sumber energi.

Kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk glikogen dan

lemak sebagai cadangan sumber energi yang sewaktu-waktu dapat

dipergunakan.6,7

2.1.2. Klasifikasi Karbohidrat

Klasifikasi karbohidrat pada umumnya didasarkan atas kompleksitas

struktur kimianya. Berdasarkan kompleksitasnya, karbohidrat dibedakan atas

karbohidrat sederhana, yang lebih dikenal sebagai monosakarida,dan karbohidrat

kompleks, yang meliputi disakarida, oligosakarida, dan polisakarida.

Monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa adalah karbohidrat

paling sederhana. Monosakarida dapat disatukan bersama-sama oleh ikatan

glikosidat untuk membentuk karbohidrat lain yang lebih kompleks. Disakarida

misalnya: sukrosa, maltosa dan laktosa, masing-masing tersusun dari 2

monosakarida yang disatukan oleh sebuah ikatan glikosidat. Oligosakarida,

Page 18: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

misalnya komponen karbohidrat dalam glikoprotein dan glikolipid mengandung,

3 sampai sekitar 12 unit monosakarida. Polisakarida, misalnya pati dan glikogen,

mengandung puluhan ribu unit monosakarida. Walaupun fungsi utama

karbohidrat adalah sebagai sumber bahan bakar bagi tubuh, karbohidrat juga

berlaku sebagai prekursor untuk sintesis lemak, asam amino, glikolipid,

glikoprotein, dan proteoglikan.6,8

Klasifikasi karbohidrat dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.1. Klasifikasi karbohidrat9

2.1.3. Pencernaan dan Metabolisme Karbohidrat

Untuk dapat diserap disaluran cerna, egala jenis karbohidat yang terdapat

dalam makanan harus diubah menjadi karbohidrat sederhana yaitu glukosa,

melalui proses pencernaan dan metabolisme di hati. Proses pencernaan mengubah

karbohidrat makanan menjadi monosakarida melalui hidrolisis ikatan glikosidat

antara beberapa glukosa. Enzim utama yang berperan adalah amilase-α pankreas,

amylase di saliva, dan kompleks disakaridase semispesifik di membran brush-

border pada sel mukosa usus.6, 8

Glukosa, galaktosa, dan fruktosa hasil hidrolisis oleh enzim pencernaan

dipindahkan ke dalam sel epitel absortip pada usus halus melalui transpor aktif

dependent Na+ dan difusi fasilitasi. Transpor fasilitasi monosakarida tersebut

Page 19: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

diperantarai oleh sekelompok protein transport glukosa (Glucose Transport

Protein, GLUT). Monosakarida masuk ke dalam kapiler jaringan pembuluh darah,

mengalir ke hati dan jaringan perifer, dan dipindahkan masuk ke dalam sel

melalui salah satu dari berbagai transporter glukosa spesifik jaringan. Jenis

transpoter yang ditemukan di masing-masing jaringan mencerminkan peran

metabolisme glukosa pada jaringan yang bersangkutan.6,7,8

Pada gambar dibawah

ini dapat dilihat penjelasan mengenai pencernaan karbohidrat:

Gambar 2.2. Pencernaan Karbohidrat8

Terdapat beberapa jalur metabolisme karbohidrat antara lain: glikolisis,

oksidasi piruvat, siklus asam sitrat, glikogenesis, glikogenolisis serta

glukoneogenesis.6,7,9

1. Glukosa sebagai bahan bakar utama metabolisme akan mengalami

glikolisis (dipecah) menjadi 2 piruvat jika tersedia oksigen.

2. Selanjutnya masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA.

3. Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat.

4. Jika sumber glukosa berlebihan, maka glukosa tidak dipecah dan

dirangkai menjadi polimer glukosa (glikogen). Glikogen disimpan di hati

Page 20: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

dan otot sebagai cadangan energi jangka pendek. Jika kapasitas

penyimpanan glikogen sudah penuh, maka karbohidrat dikonversi menjadi

trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang.

5. Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka

glikogen dipecah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami

glikolisis, diikuti dengan oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam

sitrat.

6. Jika glukosa dari diet tidak tersedia dan cadangan glikogen habis, maka

sumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan.

Jalur ini dinamakan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena

dianggap lipid dan protein harus diubah menjadi glukosa baru yang

selanjutnya mengalami katabolisme untuk memperoleh energi.

2.1.4. Bubur Kacang Hijau

Kacang hijau memiliki nama latin Vigna radiata dan termasuk ke dalam

famili Fabaceae. Di Indonesia, kacang hijau umumnya dikonsumsi dalam bentuk

bubur yang disebut sebagai bubur kacang hijau. Bubur kacang hijau juga bisa

dihidangkan dengan campuran bubur ketan hitam.10

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bubur kacang hijau

adalah bubur yang terbuat dari kacang hijau, direbus dengan garam, gula merah

dan daun pandan sebagai pengharum, dan dimakan dengan tambahan santan

rebus. Sedangkan bubur ketan hitam adalah bubur yang terbuat dari beras ketan

hitam, direbus dengan garam dan gula, dan dimakan dengan santan rebus.11

Sebagai salah satu sumber makanan yang baik untuk kesehatan, bubur

kacang hijau ataupun bubur ketan hitam mengandung berbagai nutrisi penting

yang dibutuhkan oleh tubuh. Dalam 100 gram kacang hijau terkandung beberapa

nutrien.10,11

asam folat sebesar 159 µg/100 gr dan vitamin B1 sebesar 0,2 mg/100 gr.

Tidak hanya itu, kacang hijau juga dilengkapi dengan riboflavin, vitamin B6,

asam pantothenat, serta niasin, yang berguna membantu fungsi metabolisme dan

organ tubuh. Dalam 100 gram kacang hijau terdapat potasium (266 mg), fosfor

(99 mg), mangan (48 mg), kalsium (27 mg), magnesium (0,3 mg), zat besi (1,4

Page 21: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

mg), zinc (0,8 mg), selenium (2,5 µg). Kandungan protein dalam setiap 100 gr

kacang hijau sebesar 7 gr protein. Protein dalam kacang hijau memiliki profil

asam amino lengkap dan dapat diserap tubuh lebih cepat. Kandungan serat dalam

100 gr kacang hijau sebesar 7,6 gr serat. Jumlah ini dapat memenuhi kebutuhan

serat harian sebesar 30%.10,12

Sedangkan 100 gram beras ketan hitam mengandung energi sebesar 356

kilokalori, protein 7 gram, karbohidrat 78 gram, lemak 0,7 gram, kalsium 10

miligram, fosfor 148 miligram, dan zat besi 1 miligram.10,12

2.1.5. Indeks Glikemik (IG)

Dalam memilih makanan untuk dikonsumsi, jenis karbohidrat yang

terkandung dalam makanan harus diperhatikan. Ada jenis karbohidrat yang cepat

diserap tubuh (sehingga kadar glukosa darah melonjak dan cepat terasa lapar lagi),

ada juga karbohidrat yang lambat diserap tubuh (sehingga kadar glukosa darah

lebih stabil dan terasa kenyang lebih lama). Kemampuan makanan tersebut

meningkatkan kadar glukosa plasma setelah dikonsumsi disebut indeks glikemik

(IG).13 Indeks glikemik makanan berhubungan dengan mudah atau tidaknya

makanan tersebut untuk dicerna. Makanan dengan IG rendah umumnya

disebabkan karena makanan tersebut mengandung serat tinggi.13,14

Peningkatan kadar glukosa darah dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu

jumlah dan jenis karbohidrat yang dikonsumsi. Efek dari IG suatu makanan akan

berubah jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan lain. Maka, jika seseorang

mengonsumsi makanan dengan IG tinggi sebaiknya dikombinasikan dengan

makanan dengan IG rendah, sehingga dapat mengurangi efek peningkatan

terhadap kadar glukosa darah.13,14

Indeks glikemik suatu makanan ditentukan dengan menghitung luas kurva

kenaikan dan penurunan kadar glukosa darah setelah mengkonsumsi makanan

tertentu yang dibandingkan dengan makanan standar, biasanya digunakan

glukosa murni. Indeks glikemik merupakan rasio antara luas kurva respon glukosa

makanan yang mengandung karbohidrat total setara dengan 50 gram terhadap luas

kurva respon glukosa setelah makan 50 gram glukosa, pada hari yang berbeda dan

Page 22: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

pada orang sama.14,15

Kategori pangan menurut IG dapat dilihat pada tabel 2.1

berikut :

Tabel 2.1. Kategori pangan menurut IG dengan glukosa murni sebagai standar16

Kategori Pangan Rentang IG

IG rendah

IG sedang

IG tinggi

<55

55 – 70

>70

Mengonsumsi makanan yang memiliki nilai IG rendah akan berefek baik,

terutama bagi penderita DM, karena makanan yang memiliki nilai IG rendah akan

meningkatkan kadar glukosa darah secara perlahan sehingga akan membantu

mengontrol kadar glukosa darah dalam tubuh. Sedangkan makanan yang memiliki

nilai IG tinggi bila dikonsumsi dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko

penyakit diabetes melitus tipe 2.15,16

2.1.6. Faktor yang Mempengaruhi Indeks Glikemik

Pemecahan dan penyerapan karbohidrat oleh tubuh akan menyebabkan

kenaikan kadar glukosa darah. Kecepatan kadar glukosa darah mencapai puncak

tergantung dari kecepatan pencernaan dan penyerapan karbohidrat dalam tubuh.

Kadar glukosa dalam darah akan dipertahankan oleh tubuh agar tetap pada batas

normal, yaitu 110-70 mg/dl. Mekanisme mempertahankan kadar glukosa darah

tersebut melibatkan hormon insulin dan glukagon yang dilepaskan oleh pankreas.

Hormon insulin akan dilepaskan oleh penkreas pada kondisi tubuh dengan kadar

glukosa darah diatas 110 mg/dl. Sedangkan apabila kadar glukosa darah berada di

bawah 70 mg/dl, maka pankreas akan melepaskan hormon glukagon untuk

menstimulir pemecahan glikogen menjadi glukosa dan meningkatkan sintesis

glukosa agar kadar glukosa darah naik hingga batas normal.6,15

Beberapa faktor yang mempengaruhi indeks glikemik dapat dilihat pada tabel

2.2 dibawah ini :

Page 23: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

Tabel 2.2. Faktor yang Mempengaruhi Indeks Glikemik16,17,18,19,20

No. Faktor Pengaruh terhadap Indeks Glikemik

1. Proses pengolahan Bentuk makanan mempengaruhi

kemampuan enzim untuk mencerna

2. Kadar serat pangan Serat meningkatkan viskositas di

intestinal dan memperlambat interaksi

antara pati dan enzim pencernaan

3. Kadar amilosa dan amilopektin Perbedaan bentuk struktur amilosa

dan amilopektin yang mempengaruhi

nilai IG suatu makanan.

4. Kadar lemak dan protein Protein dan lemak yang tinggi dalam

makanan membuat waktu

pengosongan lambung lebih lama

Dari tabel 2.2 diatas, nilai IG suatu makanan dipengaruhi oleh beberapa

factor, yaitu proses pengolahan, kadar serat pangan, kadar amilosa dan

amilopektin, serta kadar lemak dan protein dalam makanan tersebut. Proses

pengolahan mempengaruhi IG karena proses pengolahan akan mempengaruhi

kemampuan enzim dalam mencerna suatu bahan pangan. Semakin tinggi daya

cerna dan daya serap suatu makanan maka semakin cepat makanan tersebut

menaikkan kadar glukosa darah, sehingga semakin tinggi pula nilai IG makanan

tersebut.16,17

Serat pangan merupakan komponen makanan (karbohidrat kompleks)

dalam tanaman yang tidak dapat dicerna dan diserap oleh saluran pencernaan

manusia. Serat pangan terdiri dari komponen serat larut (soluble dietary fiber) dan

komponen serat tidak larut (insoluble dietary fiber). Mekanisme serat pangan

dalam mempengaruhi IG suatu makanan adalah dengan menurunkan efisiensi

penyerapan karbohidrat, sehingga menghambat peningkatan kadar glukosa darah

Page 24: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

secara cepat dalam tubuh. Jenis serat pangan dalam mekanisme tersebut adalah

komponen serat larut misalnya pektin.18,19

Salah satu golongan karbohidrat yang berasal dari tanaman adalah pati.

Pati dalam bahan pangan terdapat dalam dua bentuk, yaitu amilosa dan

amilopektin. Amilosa memiliki struktur yang tidak bercabang, sedangkan

amilopektin memiliki struktur bercabang. Perbedaan bentuk struktur tersebut juga

dapat mempengaruhi nilai IG suatu makanan. Struktur amilosa yang lurus

membuat amilosa terikat lebih kuat sehingga lebih sulit dicerna oleh enzim,

sedangkan amilopektin yang memiliki struktur bercabang, ukuran molekul lebih

besar dan lebih terbuka, lebih mudah dicerna oleh enzim. Oleh sebab itu makanan

yang mengandung banyak amilosa akan lebih sulit dicerna, sehingga memiliki

nilai IG yang rendah.17,20

Kadar lemak dan protein mempengaruhi nilai IG suatu makanan karena,

tingginya kedua komponen tersebut dalam bahan pangan akan memperlambat laju

pengosongan lambung, sehingga pencernaan makanan di dalam usus halus juga

akan diperlambat. Berdasarkan hal tersebut, makanan yang memiliki kadar lemak

lebih tinggi secara teori akan memiliki nilai IG yang lebih rendah.16,20

2.1.7. Beban Glikemik (BG)

Beban Glikemik (BG) adalah angka yang menunjukan kandungan jumlah

karbohidrat dalam satu porsi makanan. Konsumsi makanan dengan IG dan BG

tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit kronis khususnya penyakit yang

dipengaruhi pola hidup DM tipe 2.22,23

Untuk menghitung BG dapat dipergunakan

rumus sebagai berikut:

BG = ([Nilai IG x Karbohidrat Per sajian]/100)

Beban glikemik umumnya dipergunakan untuk mengukur dampak

potensial dari makanan terhadap kadar glukosa darah. Suatu makanan dapat

memiliki indeks glikemik tinggi, akan tetapi jika kandungan karbohidratnya

rendah dalam satu porsi makanan maka, tidak akan terlalu berdampak banyak

pada kenaikan glukosa darah. 22,23

Klasifikasi makanan berdasarkan nilai BG

dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut:

Page 25: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

Tabel 2.3. Klasifikasi makanan berdasarkan nilai beban glikemik22,23,24

Klasifikasi Beban Glikemik Rentang Nilai Rendah ≤ 10 Sedang >10 sampai <20 Tinggi ≥20

2.2. Kerangka Teori

Asupan

Karbohidrat

Monosakari

da

Proses

Pencernaan

Disakari

da

Oligosakari

da

Polisakarid

a

Jaringan Perifer

lainnya

Hidrolisis

ikatan

glikosidat

Mengubah Karbohidrat kompleks menjadi

monosakarida sederhana (Glukosa)

Organ Hati

Metabolisme

Glukosa masuk ke dalam

Pembuluh darah

Indeks

Glikemik

Beban

Glikemik

Page 26: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

2.3. Kerangka Konsep

= Variabel yang diteliti

Bubur kacang hijau

dengan ketan hitam

Beban

Glikemik

Indeks

Glikemik

Bubur kacang hijau

Metabolisme

Karbohidrat

Kadar Glukosa

Darah

Page 27: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

2.4. Definisi Operasional

*Ket: LABK = Luas area di bawah kurva

No Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Skala

ukur

Hasil

ukur

1. Kadar

Glukosa

Darah

Jumlah glukosa

yang terdapat di

dalam aliran

darah dan

dihitung

jumlahnya

melalui

pemeriksaan

darah

Pengambilan

darah kapiler

lalu diuji dengan

test strip blood

glucose meter

Glukometer,

merk Easy-

touch

Numerik Nilai

glukosa

darah

(mg/dL)

2. Indeks

Glikemik

(IG)

Peningkatan

kadar glukosa

darah terhadap

50 gram

karbohidrat

makanan uji

dibandingkan

dengan

peningkatan

kadar glukosa

darah terhadap

50 gram

karbohidrat

makanan standar

dalam 2 jam

pertama setelah

konsumsi14,15

Membandingkan

LABK makanan

uji dengan

LABK makanan

standar.

- IG >70 = IG

tinggi

- IG 50-70 = IG

sedang

- IG <50 = IG

rendah

- Numerik Nilai

indeks

glikemik

3. Beban

Glikemik

(BG

Kemampuan satu

porsi makanan

yang

mengandung

karbohidrat

dalam

meningkatkan

glukosa darah

Nilai IG dikali

jumlah

karbohidrat

dalam satu porsi

makanan dan

dibagi 100

- Numerik Nilai

beban

glikemi

Page 28: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental untuk

mengetahui perbedaan indeks glikemik (IG) dan beban glikemik (BG) bubur

kacang hijau dengan ketan hitam dan bubur kacang hijau tanpa ketam hitam.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2015 di Kampus

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta dan lingkungan sekitarnya.

3.3. Populasi penelitian

Populasi Penelitian adalah mahasiswa/i Pendidikan Dokter angkatan 2013

yang berusia antara 19-20 tahun di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Keseharan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.4 Alat dan Bahan Penelitian

a. Glukometer dan test strip glukosa darah merk Easy-touch

b. Makanan standar roti tawar putih kupas 50 gram

c. Makanan uji : Bubur kacang hijau dengan ketan hitam dan bubur kacang

hijau tanpa ketan hitam yang mengandung 50 gram karbohidrat

d. Sampel darah responden, diambil dengan metode finger-prick

3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.5.1. Kriteria Inklusi

a. Sehat jasmani dan rohani

b. Indeks masa tubuh (IMT) normal berdasarkan kriteria Asia-

Pasifik

Page 29: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

c. Tidak memiliki masalah metabolisme glukosa yang dibuktikan

dengan pemeriksaan GDP sebelum penelitian

d. Responden bersedia mengikuti semua prosedur penelitian ini

3.5.2. Kriteria Eksklusi

a. Responden sedang menjalani program diet 3 bulan terakhir

b. Responden sedang hamil/menyusui

3.5.3. Kriteria Eliminasi / Drop-out

a. Responden menolak melanjutkan kegiatan penelitian

b. Responden tidak dapat melanjutkan kegiatan penelitian hingga

selesai dengan beberapa alasan

c. Responden tidak melanjutkan ditengah penelitian

d. Responden memiliki gangguan pencernaan saat penelitian

berlangsung

3.6 Besar Sampel dan Cara Perekrutan Responden

Responden pada penelitian ini berjumlah 14 orang. Responden terdiri dari

pria dan wanita. Responden merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2013.

Pemilihan responden dilakukan dengan consecutive sampling.25

Proses penentuan responden dilakukan dengan cara anamnesis yang meliputi

identitas dan riwayat penyakit dahulu. Kemudian dilakukan pemeriksaan fisik

yang meliputi pemeriksaan tanda vital, pengukuran tinggi badan, berat badan dan

pemeriksaan kadar glukosa darah puasa (GDP). Pemeriksaan kadar glukosa darah

ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya gangguan metabolisme pada

responden. Hasil dari pemeriksaan fisik disesuaikan dengan kriteria normal yang

berlaku secara internasional. Responden direkrut berdasarkan kriteria inklusi.

3.7 Cara Persiapan Makanan Uji

Bubur kacang hijau yang digunakan merupakan bubur kacang hijau dengan

dan tanpa ketan hitam. Sebelum melakukan pengujian, peneliti mengatur jumlah

bubur kacang hijau yang akan diberikan agar mencapai porsi setara 50 gram

karbohidrat berdasarkan komposisi nutrien yang tercantum dalam daftar analisis

Page 30: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

bahan makanan. Kandungan makro nutrien yang terkandung dalam makanan uji

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1. Komposisi Makronutrien Makanan Uji dan Makanan Standar

Makanan Uji Sajian(gram) Karbohidrat total (gram) Lemak (gram) Protein (gram)

Roti tawar putih* ±40 17 1,5 3

kacang hijau 100 62.9 1.2 22.2

Santan 100 0,00 4 0,00

Gula pasir 100 94.0 0 0

Ketan hitam 100 78.0 0.7 7.0

*Roti tawar putih dengan kandungan 50 gram karbohidrat digunakan sebagai

makanan standar.

Tabel 3.2 dan 3.3 menunjukan komposisi dan kandungan makronutrien dalam

bubur kacang hijau serta bubur kacang hijau dengan ketan hitam yang digunakan

dalam pemilihan ini untuk mendapatkan kandungan karbohidrat setara 50 gram

dalam tiap-tiap jenis makanan yang diuji.

Tabel 3.2. makanan Uji bubur kacang hijau dengan Kandungan 50 gram

No Bahan

penyusun

Berat/porsi

(matang)

Kandungan

Kh/porsi

Kandungan

Kh setelah

ditambah

Berat setelah

akumulasi 50 g

Kh

1 Kacang

hijau

74 15,725 20,04 94,30

2 Gula pasir 25 23,50 29,95 29,95

3 santan 5mL 0,00 0,00

Total 39,225 49,99

Tabel 3.3 Makanan Uji Bubur kacang Hijau Menggunakan Ketan Hitam

No Bahan

Penyusun

Berat/porsi

(matang)

Kandungan

Kh/porsi

Kandungan

Kh setelah

dikurang

Berat setelah

akumulasi 50 g

Kh

1 Kacang

hijau

74 15,725 11,74 55,24

2 Gula pasir 25 23,50 17,54 29,958,77

3 Ketan

hitam

107 15,99 11,93 79,83

4 Gula pasir 12,5 11,75 8,77 8,77

Page 31: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

(ketan)

5 santan 5mL 0,00 0,00

Total 66,965 49,98

3.8. Alur Penelitian

3.9 Cara Kerja Penelitian

a. Dari populasi diambil 14 responden dengan metode consecutive sampling

b. Memastikan seluruh responden masuk kriteria inklusi dengan melakukan

anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan glukosa darah puasa

Mahasiswa/i PSPD UIN angkatan 2013

Memenuhi kriteria inklusi

Pemeriksaan glukosa darah

Pemeriksaan 1

makanan standar : roti

tawar putih

Pemeriksaan 2

makanan uji 1:

bubur kacang hijau

Pemeriksaan 3 makanan

uji 2: bubur kacang hijau

dengan ketan hitam

Pemeriksaan glukosa darah serial

Perbandingan luas area dibawah kurva

makanan uji dengan makanan standar

Indeks glikemik

Beban Glikemik

Page 32: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

c. Responden berpuasa selama 8-10 jam dengan aktivitas biasa (tidak

diperkenankan melakukan aktivitas berat selama berpuasa)

d. Dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan makanan uji 1 berupa roti

tawar putih sebagai standart, makanan uji 2 berupa bubur kacang hijau,

dan makanan uji 3 berupa bubur kacang hijau dengan ketan hitam.

Rentang waktu dengan pemeriksaan sebelumnya adalah 1 minggu

e. Responden mengkonsumsi makanan uji dalam waktu 10-20 menit dengan

air mineral sebanyak 250 ml

f. Dilakukan pengambilan darah kapiler dari ujung jari responden pada menit

ke-0, 15, 30, 45, 60, 90 dan 120 setelah mengkonsumsi makanan standar

dan pembanding. Pengambilan darah kapiler dilakukan satu kali.

g. Pencatatan kadar glukosa darah responden pada setiap waktu yang

ditentukan dan dimasukan dalam kurva kadar glukosa

h. Menghitung luas area di bawah kurva kadar glukosa darah pada makanan

standar dan makanan uji

i. Membandingkan hasil perhitungan luas area di bawah kurva kadar glukosa

darah makanan uji dengan luas area di bawah kurva kadar glukosa darah

makanan standar untuk mendapatkan nilai indeks glikemik

3.10 Rencana Pengolahan dan Analisa Data

Data yang telah didapatkan diolah secara manual dan dipresentasikan

dalam bentuk tabel. Kadar glukosa darah yang telah didapatkan akan ditampilkan

dalam bentuk kurva. Nilai IG didapatkan dengan menggunakan rumus sebagai

berikut

Untuk menghitung luas area dibawah kurva (LABK) glukosa darah

digunakan metode trapezoidal rule secara statistik dengan menggunakan

Microsoft Excell 2007 dan SPS 22.0. Cara yang digunakan metode ini adalah

Page 33: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

dengan menghitung luas seluruh bangunan trapesium dalam kurva kenaikan

kadar glukosa darah dan dijumlahkan.

Rumus luas trapesium:

Penelitian ini menggunakan analasis data statistik dengan

Microsoft Excel 2010. Uji normalitas data menggunakan SPSS 22.0 dengan uji

Shapiro-Wilk, karena jumlah responden kurang dari 50 orang. Apabila didapatkan

data normal, maka dilakukan analisa menggunakan Pair T Test sementara data

yang tidak normal dilakukan transformasi data dengan uji non parametrik

Wilcoxon.26

Page 34: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 14 orang, terdiri dari 9 orang

laki-laki dan 5 orang perempuan. Karakteristik responden dapat dilihat pada tabel

4.1 berikut.

Tabel 4.1 Karakteristik Responden

Karakteristik Rerata Standar Deviasi

Usia 19.3 ± 0,47

Berat Badan (kg) 58.4

Tinggi Badan (cm) 166.2

IMT (kg/m) 21.9 ±0,93

Glukosa Darah Puasa

(mg/dL)

86.6 ±0,65

Usia responden dalam penelitian ini rerata 19,3 ±0,47 dengan IMT yang

tergolong kategori normal menurut kriteria Asia-Pasifik dengan rerata IMT

21,9±0,93 dan responden tidak memiliki gangguan metabolisme glukosa yang

dapat dilihat dari hasil pemeriksaan GDP dalam batas normal dengan rata-rata

86,6 mg/dL (SD 0,65).

4.2 Kadar Glukosa Darah

Hasil pemeriksaan glukosa darah setiap 15 menit selama satu jam pertama

dan setiap 30 menit selama satu jam kedua setelah pemberian setiap makanan uji

dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Gambar 4.1 berikut ini

Tabel 4.2 Rata-Rata Kenaikan dan Penurunan Kadar Glukosa Darah

Menit 0 15 30 45 60 90 120

RTP 87 107 122 143 131 121 114

BKI 87 109 124 142 126 113 102

BKIK 88 107 125 137 124 112 98

*RTP: Roti Tawar Putih, BKI: Bubur Kacang Hijau, BKIK: Bubur Kacang Hijau

dengan Ketan Hitam

Page 35: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

Dari tabel rata-rata kenaikan dan penurunan kadar glukosa darah, dapat

dipresentasikan dalam bentuk grafik dibawah ini :

Gambar 4.1. Grafik Kenaikan dan Penurunan Kadar Glukosa Darah

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa kenaikan pada pemberian tiga jenis

makanan, semuanya mencapai titik puncak pada menit ke 45. Ketika kita

bandingkan kurva Roti Tawar Putih (RTP), Bubur Kacang Hijau (BKI) dan Bubur

Kacang Hijau dengan Ketan Hitam (BKIK) terdapat sedikit perbedaan yaitu pada

kenaikan BKI lebih tinggi dari BKIK pada menit ke 45 dan menit 120 masih

tinggi BKI, begitupula dengan makanan standar RTP yang memiliki kenaikan

tertinggi dari makanan uji. Berikut kandungan dari makanan uji, dapat dilihat

pada tabel 4.3 dibawah ini:

Tabel 4.3 Kandungan Makanan Uji

Makanan Uji Sajian Karbohidrat Lemak

(g)

Protein

(g)

Serat

(g) total (g) (g)

Roti tawar putih 50 50 1,5 3 1

Bubur Kacang Hijau 50 4,47 7,26 6,12

kacang hijau 94,30 20,04 0,47 7,26 6,12

Gula pasir 29,95 29,95 0 0 0

santan* 5mL 0,00 4 0 0

BKI dengan ketan

hitam 50 4,75 9,59 4,26

kacang hijau 55,24 55,24 0,27 4,25 3,6

Gula pasir 29,95 29,95 0 0 0

ketan hitam 79,83 79,83 0,48 5,34 0,64

gula pasir (ketan) 8,77 8,77 0 0 0

santan* 5mL 0,00 4 0 0

0

50

100

150

200

0 15 30 45 60 75 90 105 120glu

kosa

dar

ah (

mg/

dl)

Waktu (Menit)

Grafik Kadar Glukosa Darah

Roti tawar Putih

BKI

BKIK

Page 36: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

Bubur kacang hijau dengan ketan hitam dalam hal ini memiliki kurva

terendah, hal ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor selain dari

kandungan protein, lemak dan kandungan amilosa dalam ketan hitam. Amilosa

dalam ketan hitam memiliki struktur yang lurus dan membuat ikatan lebih kuat

sehingga lebih sulit dicerna oleh enzim. Hal ini kemungkinan menyebabkan BKIK

menunjukan kurva peningkatan glukosa darah yang terendah.6

Bubur kacang hijau memiliki kandungan protein , lemak dan serat yang

lebih tinggi dari RTP yang membuat absorpsi karbohidrat lebih lambat dan

menyebabkan kurva BKI lebih rendah dari RTP. Besarnya kenaikan dan

penurunan kadar glukosa darah dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut

Tabel 4.4 Presentase kenaikan/penurunan kadar glukosa darah (%)

Makanan n 15 30 45 60 90 120

Roti tawar Putih

14

24.20 14.22 16.02 -8.69 -7.89 -5.97

Bubur Kacang hijau 21.42 17.77 12.05

-

11.31

-

10.54

-

11.46

Bubur kacang Hijau

dengan ketan Hitam 22.33 16.19 10.32 -9.82

-

10.03

-

11.85

Makanan uji yang meningkatkan kadar glukosa darah puasa dengan cepat

setelah dikonsumsi dari menit ke-0 hingga menit ke-15 berturut-turut adalah

bubur kacang hijau kemudian bubur kacang hijau dengan ketan hitam.

4.3 Indeks Glikemik

Indeks glikemik ditentukan dengan cara menghitung perbandingan luas area

di bawah kurva (LABK) respon glukosa darah makanan standar dengan makanan

uji. Luas area dibawah kurva menggunakan perhitungan luas trapezium. Nilai

tabel ini juga menunjukan analisis perbandingan IG antara makanan uji dengan

makanan standar, dan perbandingan IG antara kedua makanan uji. Keterangan

makanan uji pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.5.

Page 37: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

Tabel 4.5 Indeks Glikemik Makanan Uji dan Makanan Standar

Indeks Glikemik

Makanan Mean ±SD P.Value

RTP 100 ±0,00 0,075

BKI 96,45 ±7,28

RTP 100±0,00 0,028

BKIK 94,91 ±7,26

BKI 96,45 ±7,28 0,221

BKIK 94,91 ±7,26

*Berdasarkan uji statistik Wilcoxon

Pada kedua makanan uji memiliki indeks glikemik tinggi, dengan urutan

tertinggi BKI (IG 96,45) yang diikuti BKIK (IG 94,91). Terdapat perbedaan yang

bermakna antara makanan standar RTP dengan makanan uji BKIK, namun tidak

didapatkan perbedaan yang bermakna antara makanan standar RTP dengan

makanan uji BKIK. Begitu pula tidak terdapat perbedaan yang bermakna dengan

bubur kacang hijau yang ditambahkan ketan hitam maupun yang tidak

ditambahkan ketan hitam dibuktikan dengan uji statistik P-value (P>0,05).

4.4 Beban Glikemik

Perhitungan beban glikemik (BG) suatu makanan dapat dilakukan setelah

diketahui nilai indeks glikemik makanan tersebut. Nilai beban glikemik (BG)

sebagai acuan dari kadar indeks glikemik dalam satu porsi suatu makanan. Hasil

rata-rata nilai BG dari analisis statistic perbandingan BG antara makanan uji dapat

dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6 Beban Glikemik Makanan Uji dan Makanan Standar

Beban Glikemik

Makanan Mean ±SD P.Value

RTP 17 ±0,00 0,000

BKI 64,71 ±4,8

RTP 17 ±0,00 0,000

BKIK 47,74 ±3,6

BKI 64,71 ±4,8 0,000

BKIK 47,74 ±3,6

*Berdasarkan uji statistik Paired T-Test

Page 38: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

v

Dari hasil perhitungan didapatkan hasil BG BKI 64,71 ±4,8 dan BKIK

47,74 ±3,6. Nilai BG yang didapat dari kedua makanan uji termasuk kedalam

kategori BG tinggi yaitu dengan kriteria BG >20. Terdapat perbedaan yang

bermakna antara hasil kedua BG makanan standar maupun makanan uji, hal ini

dibuktikan dengan uji statistik P-value 0,000.

Kedua makanan ini termasuk kedalam rentan indeks glikemik dan beban

glikemik tinggi, hal ini berdasarkan acuan pada klasifikasi IG (>70) dan BG

(>20). Maka kedua makanan ini tidak dianjurkan dikonsumsi secara rutin

terutama bagi penderita DM.

4.5 Keterbatasan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan bagi peneliti

sehingga dapat mempengaruhi proses dan hasil dari penelitian. Salah satu

makanan uji dilakukan pengukuran kadar glukosa darah pada saat berbuka puasa

ramadhan hal ini menyebabkan responden berpuasa lebih lama dari pengambilan

data sebelumnya. Selain itu, pengawasan terhadap aktivitas responden sulit

dilakukan dan tidak dapat dipastikannya responden berpuasa selama 10-14 jam

dan makan dalam porsi biasa dalam 48 jam sebelum dilakukan pemeriksaan

glukosa darah untuk penelitian ini.

Page 39: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

26

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Indeks glikemik bubur kacang hijau dan bubur kacang hijau yang

disertai ketan hitam termasuk ke dalam golongan indeks glikemik tinggi.

2. Beban glikemik bubur kacang hijau dan bubur kacang hijau yang

disertai ketan hitam termasuk ke dalam golongan makanan dengan nilai

beban glikemik tinggi.

3. Tidak terdapat perbedaan nilai indeks glikemik yang bermakna antara

bubur kacang hijau dan bubur kacang hijau yang disertai ketan hitam.

4. Terdapat perbedaan yang bermakna antara beban glikemik bubur kacang

hijau dan bubur kacang hijau yang disertai ketan hitam

5.2 Saran

1. Untuk mendapatkan IG dan BG yang lebih akurat, perlu dilakukan

pemeriksaan kadar glukosa darah setiap makanan lebih dari satu kali

2. Perlu dilakukan pengawasan terhadap responden agar mengkonsumsi

makanan dengan porsi normal sebelum berpuasa dimalam hari dan tidak

melakukan aktivitas berat saat puasa dan selama pemeriksaan kadar

glukosa darah.

3. Mengingat bubur kacang hijau banyak varian jenis dalam penyajiannya,

maka perlu banyak penelitian yang lebih banyak sehingga dapat

dijadikan referensi yang lebih lengkap.

4. Perlu dilakukan penelitian lain dengan perhitungan kadar bahan yang

lebih akurat dengan jenis santan dan gula yang berbeda.

Page 40: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

27

DAFTAR PUSTAKA

1. Guariguata, L. Tracking the global epidemic - new estimates from the IDF

Diabetes Atlas Update for 2012. IDF (International Diabetes Federation);

2013; 57(5)

2. KEMENKES (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia). Tahun 2030

prevalensi diabetes melitus di indonesia mencapai 21,3 juta orang. [Internet].

[di update pada 08 Nov 2009; [diakses pada 18 Jan 2015]. Tersedia pada:

http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=414

3. Anonim. Indonesia rangking keempat jumlah penderita diabetes terbanyak

dunia.[Internet].[di update pada 16 Sep 2011; diakses pada 20 Jan 2015].

Tersedia pada: http://www.pdpersi.co.id/

4. Aston, L. Glycemic index and metabolic disease risk. Proc Nutr Soc. 2006

;65(1):125-34.

5. PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia). Konsensus pengelolaan

dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PERKENI;

2011.

6. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar: sebuah

pendekatan klinis. Jakarta: EGC; 2012.

7. Murray RK, Bender DA, Botham KM, Kennelly PJ, Rodwell VW. Biokimia

Harper. Edisi 29. Jakarta: EGC; 2014.

8. Sumardjo D. Pengantar kimia: Buku panduan kuliah mahasiswa kedokteran

dan program strata I Fakultas bioeksakta. Jakarta: EGC; 2009.

9. Sarath E. Metabolism: Carbohydrates. [Internet]. [Manchester University]: [di

update pada 2015; diakses pada 25 October 2014]. Tersedia pada:

http://www.fastbleep.com/

10. Laseduw J. Kandungan nutrisi dan manfaat kacang hijau. [Internet]. [Diakses

pada 20 Jan 2015]. Tersedia pada: http://www.necturajuice.com/

11. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Definisi kacang hijau.

[Internet].[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (Pusat

Bahasa]: [di update pada 2015 ; diakses pada 22 Jan 2015]. Tersedia pada:

http://kbbi.web.id/

12. Nio, Oey K. Daftar analisis bahan makanan. Ed ke-4. Balai penerbit FKUI:

Jakarta; 2001.

13. Regina, dr. Pengertian indeks glikemik. [Internet]. [Diakses pada 18 Feb

2015]. Tersedia pada: http://diabetesmelitus.org/pengertian-indeks-glikemik/

Page 41: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

28

14. Novitasari D, Sunarti, Fatmawati A. Emping Garut sebagai makanan ringan

dan kadar glukosa darah, Angiotensin II plasma serta tekanan darah pada

penderita diabetes mellitus tipe 2. Media Medika Indonesiana: Fakultas

Kedokteran Universitas diponegoro dan Ikatan Dokter Indonesia Wilayah

Jawa Tengah. 2011

15. BJ Venn dan TJ Green. Glycemic index and glycemic load: measurement

issues and their effect on diet–disease relationships. European Journal of

Clinical Nutrition; 2007: S122-S131.

16. Powell, et_al. International table of glycemic index and glycemic load values.

[Internet]. [American Society for Clinical Nutrition]: [Diakses pada 10 Oct

2014]. Tersedia pada: http://ajcn.nutrition.org/content/76/1/5.full

17. Rimbawan dan Siagian A. Indeks glikemik pangan. Penebar Swadaya: Jakarta;

2004.

18. Prijatmoko D. Indeks glikemik 1 jam postprandial bahan makanan pokok jenis

nasi, jagung dan kentang. Cermin Dunia Kedokteran (CDK): Jakarta; 2007.

19. Astawan, M dan Wresdiyati T. Diet sehat dengan makanan berserat. Tiga

Serangkai Pustaka Mandiri: Solo; 2004.

20. Anonymous. The factors that modify glycemic indexs. [Internet].[ Official web

site of the Montignac Method. France]; [Diakses pada 10 Mar 2015]. Tersedia

pada: http://www.montignac.com/en/the-factors-that-modify-glycemic-

indexes/

21. Barclay AW, Petocz P,Brand Milliter JC. Glykemic Index, Glykemic Load and

Chronic Disease Risk : A Meta-Analysis of Observational Studies. Am J Clin

Nutr 2008; 87:627-37

22. Galgani J, Aguirre C, dan Diaz E. Acute effect of meal glycemic index and

glycemic load on glucose and insulin responses in humans. Nutrition Journal;

2006 Sep 05;(5)22

23. Thompson J, Manore M.Nutrition : An Applied Approach 2nd

Edi.USA ;

Pearson Education Publishing; 2007

24. Kirpitch AR dan Maryniuk MD. The 3 R’s of glycemic index :

recommendation, research, and the real world. Clinical diabetes; 2011.

25. Dahlan MS. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian

Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Penerbit Salemba medika; 2010

Page 42: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

29

26. Dahlan MS. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 6. Jakarta:

Epidemiologi Indonesia; 2014

Page 43: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

30

LAMPIRAN

Lampiran 1

Lembar Surat Persetujuan Responden

Formulir Informed Consent

INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK BUBUR KACANG HIJAU

DENGAN ATAU TANPA MENGGUNAKAN KETAN HITAN

Setelah memperoleh penjelasan mengenai tujuan, manfaat, prosedur dan

kemungkinan risiko, serta jawaban atas pertanyaan saya yang diberikan oleh

peneliti dalam penelitan INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK

BUBUR KACANG HIJAU DENGAN ATAU TANPA MENGGUNAKAN

KETAN HITAM, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Alamat :

Jurusan :

Semester :

Dengan ini menyetakan dengan penuh kesadaran bersedia berpartisipasi dalam

penelitian tersebut dan bersedia menjalani pemeriksaan darah sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan dalam penelitian INDEKS GLIKEMIK DAN

BEBAN GLIKEMIK BUBUR KACANG HIJAU DENGAN ATAU TANPA

MENGGUNAKAN KETAN HITAM dengan catatan semua data mengenai diri

saya dirahasiakan. Selanjutnya, bila suatu ketika, dalam masa penelitian, saya

merasa dirugikan karena penelitian ini, saya berhak mengundurkan diri dari

keterlibatan saya, serta membatalkan persetujuan ini, tanpa sanksi apapun dan dari

pihak manapun.

Ciputat, ...................................2015

Mengetahui,

Yang membuat pernyataan Peneliti

(____________________) (______________________)

Page 44: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

31

Lampiran 2

Lembar Status Kesehatan Responden

LEMBAR ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK

INDEKS GLIKEMIK DAN GLIKEMIK LOAD BUBUR KACANG HIJAU

DENGAN ATAU TANPA MENGGUNAKAN KETAN HITAM

Nama :

Usia :

BB :

TB :

IMT :

Tanda Vital:

TD :

Nadi :

RR :

GDP :

Riwayat Penyakit

1. Apakah anda menderita diabetes melitus? Ya/Tidak

2. Apakah anda menderita penyakit ginjal dan hati? Ya/Tidak

3. Apakah anda menderita penyakit saluran perncernaan? Ya/Tidak

4. Apakah terdapat riwayat diabetes melitus di ke;uarga? Ya/Tidak

Jika Ya, Siapa?

5. Apakah anda memiliki riwayat alergi makanan? Ya/Tidak

Jika Ya, apa?

6. Apakah anda seorang perokok? Ya/Tidak

7. Apakah anda mengkonsumsi alkohol? Ya/Tidak

Page 45: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

32

Lampiran 3

Karakteristik Responden

Kode Jenis

Usia

Berat Tinggi IMT Gula Darah

Responden Kelamin Badan

(kg)

Badan

(m) (kg/m)

Puasa

(mg/dl)

AZM L 19 70 175 22.8 81

BLY L 19 72 180 22.2 92

FTH L 19 56 165 20.5 80

KN L 19 65,5 173 21.9 83

AS L 19 63 173 21 78

SND L 19 60 170 20.7 92

RFI L 19 59 164 22 84

ZHR L 20 63 170 21.7 90

FDL L 19 56 168 19.8 79

AMH P 20 55 156 22.6 96

RS P 20 55 161 21.2 80

JL P 20 48 155 20.6 98

ML P 19 53 159 21 87

MLD P 20 50 159 19.8 93

Rerata 19.3 58.4 166.2 21.9 86.6

Standar Deviasi ± 0,47 ±0,93 ±0,65

Page 46: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

33

Lampiran 4

Kriteria Status Gizi Menurut Asia-Pasifik

Untuk menilai status gizi responden, dapat dilihat dengan menggunakan rumus

perhitungan Indeks Masa Tubuh (IMT). Rumus IMT :

Kriteria yang digunakan adalah penggolongan status gizi dengan IMT Asia-

Pasifik, dikategorikan kedalam underweight, normal, overweight, pre-obese,

obese, obese 1, obese 2 dan obese 3.

Nutritional status based on the WHO and “Asian criteria” values

Nutritional Status WHO criteria

BMI cut-off

“Asian criteria”

BMI cut-off

Underweight <18,5 <18,5

Normal 18,5 – 24,9 18,5 – 22,9

Overweight 25 – 29,9 23 – 24,9

Pre-Obese - 25 – 29,9

Obese >30 >30

Obese Type 1 (obese) 30 – 40 30 – 40

Obese Type 2 (morbid obese) 40,1 – 50 40,1 – 50

Obese Type 3 (super obese) >50 >50

Page 47: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

34

Lampiran 5

Hasil Pemeriksaan Tanda Vital Responden

Kode Berat Tinggi IMT Gula DarahTekanan Frekuensi Frekuensi

Respond

enBadan (kg)Badan (m) (kg/m)Puasa (mg/dl) Darah Nadi

Pernafasa

n

(mmHg) (x/menit) (x/menit)

1 AZM 19 70 175 22.8 81 120/90 72 20

2 BLY 19 72 180 22.2 92 110/80 96 18

3 FTH 19 56 165 20.5 80 110/70 88 16

4 KN 19 65,5 173 21.9 83 120/90 90 24

5 AS 19 63 173 21 78 110/70 76 18

6 SND 19 60 170 20.7 92 110/70 91 16

7 RFI 19 59 164 22 84 120/80 87 24

8 ZHR 20 63 170 21.7 90 110/80 91 20

9 FDL 19 56 168 19.8 79 120/90 87 24

10 AMH 20 55 156 22.6 96 100/70 60 19

11 RS 20 55 161 21.2 80 120/80 68 20

12 JL 20 48 155 20.6 98 100/80 88 17

13 ML 19 53 159 21 87 120/90 94 16

14 MLD 20 50 159 19.8 93 110/70 72 20

NoUsia

Page 48: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

35

Lampiran 6

Analisis Gizi dan Perhitungan Kebutuhan Makanan Uji (50 g )Karbohidrat

Makanan Uji

Sajian Karbohidrat Lemak

(g)

Protein

(g)

Serat

(g) total (g) (g)

Roti tawar putih

kupas* ±40 17 1,5 3 1

kacang hijau 100 62.9 1.2 22.2 6,5

Santan 10 mL 0,00 4 0 0

Gula pasir 100 94 0 0 0

Ketan hitam 100 78 0.7 7 0,8

Makanan yang akan digunakan dalam prosedur penelitian indeks glikemik

harus mengandung 50 gram karbohidrat. Berdasarkan nilai gizi setiap bahan

makanan maka diperkirakan kebutuhan masing-masing makanan adalah sebagai

berikut :

1. Setiap sajian 40 gram roti tawar putih kupas memiliki kandungan 17 gram

karbohidrat dan dalam 2,36 gram mengandung 1 gram karbohidrat.

Untuk mendapatkan 50 gram karbohidrat, dibutuhkan ±118 gram atau

setara dengan 6 lembar roti tawar putih kupas.

40x50 = 117,64

17

2. Bubur kacang hijau memiliki beberapa komponen bahan penyusun yang

harus dihitung sehingga menghasilkan 50 gram karbohidrat

Bahan mentah :

a. kacang hijau 500 gram/20 porsi = 25 g/porsi

b. Gula pasir 500 gram/20 porsi =25 g/porsi

c. Santan 100 mL/ 20porsi = 5mL/porsi (pada pengolahan bubur kacang

hijau ini menggunakan santan instan dengan kandungan karbohidrat

0,00 )

Page 49: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

36

No Bahan

penyusun

Berat/porsi

(matang)

Kandungan

Kh/porsi

Kandungan

Kh setelah

ditambah

Berat setelah

akumulasi 50

g Kh

1 Kacang

hijau

74 15,725 20,04 94,30

2 Gula pasir 25 23,50 29,95 29,95

3 santan 5mL 0,00 0,00

Total 39,225 49,99

3. Bubur kacang hijau menggunakan ketan hitam

Bahan mentah :

a. Kacang Hijau 500 gram/20 porsi = 25 g/porsi

b. Gula pasir 500 gram/20 porsi =25 g/porsi

c. Ketan hitam 410 gram/20 porsi = 20,5 g/porsi

d. Gula pasir (ketan) 250 gram/20 porsi = 12,5 g/porsi

d. Santan100 mL/20 porsi = 5mL/porsi

No Bahan

penyusun

Berat/porsi

(matang)

Kandungan

Kh/porsi

Kandungan

Kh setelah

ditambah

Berat setelah

akumulasi 50

g Kh

1 Kacang

hijau

74 15,725 11,74 55,24

2 Gula pasir 25 23,50 17,54 29,958,77

3 Ketan

hitam

107 15,99 11,93 79,83

4 Gula pasir

(ketan)

12,5 11,75 8,77 8,77

5 santan 5mL 0,00 0,00

Total 66,965 49,98

Page 50: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

37

Lampiran 7

Peritungan Luas Area di Bawah Kurva

Perhitungan luas area di bawah kurva dapat dihitung dengan menggunakan

metode trapezium

87.36

108.50

123.93

143.79

131.29 120.93

113.71

0

20

40

60

80

100

120

140

160

0 15 30 45 60 90 120

Kad

ar g

luko

sa d

arah

(m

g/d

L)

Waktu (menit)

makanan standar

makanan standar

88.71

107.71

126.86

142.14

126.07

112.79

99.86

0

20

40

60

80

100

120

140

160

0 15 30 45 60 90 120

Kad

ar g

luko

sa d

arah

(m

g/d

L)

Waktu (Menit)

Bubur Kacang Hijau

Bubur Kacang HijauD A B C E F

D A B C E F

Page 51: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

38

A. Perhitungan Luas Bangunan Makanan Standar (Roti Tawar Putih)

Luas bangun A =

Luas bangun B =

Luas bangun C =

Luas bangun D =

Luas bangun E =

Luas bangun F =

Total Luas Bangun = 1458,89

87.64

107.21

124.57 137.43

123.93 111.50

98.29

0

20

40

60

80

100

120

140

160

0 15 30 45 60 90 120

Kad

ar G

luko

sa d

arah

(m

g/d

L)

Waktu (menit)

BKI Dengan ketan Hitam

BKH Dengan ketan HitamD A B C E F

Page 52: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

39

B. Perhitungan Luas Bangunan Bubur Kacang Hijau

Luas bangun A =

Luas bangun B =

Luas bangun C =

Luas bangun D =

Luas bangun E =

Luas bangun F =

Total Luas Bangun = 14034,10

C. Perhitungan Luas Bangunan Bubur Kacang Hijau Menggunakan Ketan Hitam

Luas bangun A =

Luas bangun B =

Luas bangun C =

Luas bangun D =

Luas bangun E =

Luas bangun F =

Total Luas Bangun = 13803,21

Page 53: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

40

Lampiran 8

Hasil Perhitungan Indeks Glikemik dan Beban Glikemik

Indeks glikemik makanan standar dan makanan uji dihitung dengan menggunakan

rumus berikut :

Indeks Glikemik :

(luas kurva makanan uji/luas kurva makanan standar) x 100%

Beban Glikemik menggunakan rumus sebegai berikut :

Beban Glikemik : IG x Karbohidrat per porsi (g)/100

.A. Perhitungan indeks glikemik dan beban glikemik bubur kacang hijau

Indeks Glikemik =

Beban Glikemik =

B. Perhitungan indeks glikemik dan beban glikemik bubur kacang hijau menggunakan

ketan hitam

Indeks Glikemik =

Beban Glikemik =

Page 54: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

41

Lampiran 9

Rerata Indeks Glikemik dan Beban Glikemik

No Kode

Responden

Makanan

Standar

Bubur Kacang

Hijau

Bubur kacang

Hijau dengan

Ketan Hitam

IG BG IG BG IG BG

1 AZM 100 17 95,94 37,63 89,21 59,46

2 BLY 100 17 87,56 34,34 99,59 66,38

3 FTH 100 17 103,15 40,46 99,80 66,52

4 KN 100 17 85,15 35,54 88,95 59,28

5 AS 100 17 101,50 39,81 101,45 67,61

6 SND 100 17 100 39,39 94,45 62,95

7 RFI 100 17 99,29 38,94 91,78 61,174

8 AHR 100 17 101,34 39,73 96,15 64,08

9 FDL 100 17 104,12 40,84 100,78 67,17

10 ANM 100 17 90,60 35,53 82,32 54,86

11 RS 100 17 91,57 35,92 93,22 62,13

12 JL 100 17 100,06 39,24 97,59 65,04

13 ML 100 17 90,60 35,53 95,33 65,53

14 MLD 100 17 95,33 37,39 94,20 62,78

Rerata 100 17 96,21 38 94,63 63,07

Page 55: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

42

Lampiran 10

Hasil Uji Statistik

a. Uji Normalitas Rata-Rata IG

Descriptivesa

Statistic Std. Error

IG_BKI

Mean 96.4517144809

53780

1.94604573200

8024

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 92.2475382774

80690

Upper Bound 100.655890684

426880

5% Trimmed Mean 96.4404902286

22070

Median 96.4607026308

02430

Variance 53.019

Std. Deviation 7.28143638816

7452

Minimum 87.2507869884

5760

Maximum 105.854678515

42090

Range 18.6038915269

6340

Interquartile Range 14.8866629735

2219

Skewness .070 .597

Kurtosis -1.883 1.154

Page 56: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

43

IG_BKIK

Mean 94.9146512374

02640

1.94131465807

4128

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 90.7206958977

67740

Upper Bound 99.1086065770

37530

5% Trimmed Mean 95.1312536875

31610

Median 95.6025053362

90830

Variance 52.762

Std. Deviation 7.26373433043

5314

Minimum 81.6559926806

9543

Maximum 104.274465691

78863

Range 22.6184730110

9330

Interquartile Range 11.6483501847

9666

Skewness -.571 .597

Kurtosis -.662 1.154

a. IG_R is constant. It has been omitted.

Page 57: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

44

Tests of Normalitya

Kolmogorov-Smirnovb Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

IG_BKI .193 14 .166 .865 14 .036

IG_BKIK .115 14 .200* .937 14 .379

*. This is a lower bound of the true significance.

a. IG_R is constant. It has been omitted.

b. Lilliefors Significance Correction

Multivariate Testsa

Effect Value F Hypothesis df Error df Sig.

IG

Pillai's Trace .345 3.167b 2.000 12.000 .079

Wilks' Lambda .655 3.167b 2.000 12.000 .079

Hotelling's Trace .528 3.167b 2.000 12.000 .079

Roy's Largest Root .528 3.167b 2.000 12.000 .079

a. Design: Intercept

Within Subjects Design: IG

b. Exact statistic

Page 58: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

45

b. Uji Normalitas Rata-Rata Beban Glikemik

Descriptivesa

Statistic Std. Error

BG_BKI

Mean 64.7191004167

20010

1.30579668617

7417

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 61.8980981841

89564

Upper Bound 67.5401026492

50460

5% Trimmed Mean 64.7115689434

05440

Median 64.7251314652

68460

Variance 23.871

Std. Deviation 4.88584381646

0391

Minimum 58.5452780692

55080

Maximum 71.0284892838

47450

Range 12.4832112145

92465

Interquartile Range 9.98895085523

3426

Skewness .070 .597

Kurtosis -1.883 1.154

BG_BKIK Mean 47.7420695724

13570

.976481273011

336

Page 59: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

46

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 45.6325100365

77216

Upper Bound 49.8516291082

49924

5% Trimmed Mean 47.8510206048

28440

Median 48.0880601841

54340

Variance 13.349

Std. Deviation 3.65365836820

9013

Minimum 41.0729643183

89850

Maximum 52.4500562429

69730

Range 11.3770919245

79979

Interquartile Range 5.85912014295

2762

Skewness -.571 .597

Kurtosis -.662 1.154

a. BG_R is constant. It has been omitted.

Tests of Normalitya

Kolmogorov-Smirnovb Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

BG_BKI .193 14 .166 .865 14 .036

BG_BKIK .115 14 .200* .937 14 .379

Page 60: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

47

*. This is a lower bound of the true significance.

a. GL_R is constant. It has been omitted.

b. Lilliefors Significance Correction

Multivariate Testsa

Effect Value F Hypothesis df Error df Sig.

BG

Pillai's Trace .991 649.854b 2.000 12.000 .000

Wilks' Lambda .009 649.854b 2.000 12.000 .000

Hotelling's Trace 108.309 649.854b 2.000 12.000 .000

Roy's Largest Root 108.309 649.854b 2.000 12.000 .000

a. Design: Intercept

Within Subjects Design: BG

b. Exact statistic

Page 61: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

48

c. Uji Wilcoxon IG

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

IG_BKI - IG_R

Negative Ranks 8a 8.88 71.00

Positive Ranks 5b 4.00 20.00

Ties 1c

Total 14

a. IG_BKI < IG_R

b. IG_BKI > IG_R

c. IG_BKI = IG_R

Test Statisticsa

IG_BKI - IG_R

Z -1.782b

Asymp. Sig. (2-tailed) .075

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on positive ranks.

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

IG_BKI - IG_R

Negative Ranks 8a 8.88 71.00

Positive Ranks 5b 4.00 20.00

Ties 1c

Total 14

IG_BKIK - IG_R

Negative Ranks 9d 8.56 77.00

Positive Ranks 4e 3.50 14.00

Ties 1f

Total 14

a. IG_BKI < IG_R

b. IG_BKI > IG_R

c. IG_BKI = IG_R

d. IG_BKIK < IG_R

e. IG_BKIK > IG_R

f. IG_BKIK = IG_R

Page 62: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

49

Test Statisticsa

IG_BKI - IG_R IG_BKIK - IG_R

Z -1.782b -2.201

b

Asymp. Sig. (2-tailed) .075 .028

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on positive ranks.

Test Statisticsa

IG_BKIK - IG_BKI

Z -1.224b

Asymp. Sig. (2-tailed) .221

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on positive ranks.

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 IG_R & IG_BKI 14 . .

Pair 2 IG_R & IG_BKIK 14 . .

Pair 3 IG_BKI & IG_BKIK 14 .694 .006

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1

IG_R 100.000 14 .0000 .0000

IG_BKI 96.4517144809

53770

14 7.28143638816

7452

1.94604573200

8024

Pair 2

IG_R 100.000 14 .0000 .0000

IG_BKIK 94.9146512374

02640

14 7.26373433043

5313

1.94131465807

4127

Pair 3

IG_BKI 96.4517144809

53770

14 7.28143638816

7452

1.94604573200

8024

IG_BKIK 94.9146512374

02640

14 7.26373433043

5313

1.94131465807

4127

Page 63: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

50

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

3.54828551904

6431

7.28143638816

7452

1.94604573200

8024

-

.655890684426

865

7.75246172251

9528

1.823 13 .091

5.08534876259

7563

7.26373433043

5312

1.94131465807

4127

.891393422962

665

9.27930410223

2459

2.620 13 .021

1.53706324355

1231

5.69318757219

2195

1.52156838098

4539

-

1.75008539539

2577

4.82421188249

4840

1.010 13 .331

Page 64: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

51

d. Uji Paired T-Test BG

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1

BG_R 17.000 14 .0000 .0000

BG_BKI 64.7191004167

20010

14 4.88584381646

0391

1.30579668617

7417

Pair 2

BG_R 17.000 14 .0000 .0000

BG_BKIK 47.7420695724

13580

14 3.65365836820

9014

.976481273011

336

Pair 3

BG_BKI 64.7191004167

20010

14 4.88584381646

0391

1.30579668617

7417

BG_BKIK 47.7420695724

13580

14 3.65365836820

9014

.976481273011

336

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-

tailed) Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

BG_R -

GL_BKI

-

47.719100

41672001

0

4.8858438

16460392

1.3057966

86177417

-

50.540102

64925046

0

-

44.898098

18418956

4

-

36.544

13 .000

Pair

2

BG_R -

GL_BKIK

-

30.742069

57241357

7

3.6536583

68209014

.97648127

3011336

-

32.851629

10824993

0

-

28.632510

03657722

3

-

31.482

13 .000

Pair

3

BG_BKI -

GL_BKIK

16.977030

84430653

3

3.5295575

39261063

.94331393

1344346

14.939124

99382573

8

19.014936

69478733

0

17.997 13 .000

Page 65: PERBANDINGAN INDEKS GLIKEMIK DAN BEBAN GLIKEMIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37771/1/SILVIA... · Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat

52

Lampiran 11

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Silvi Apriani

Tempat, tanggal lahir : Sukabumi, 22 April 1994

Alamat : Jl. Kp.Baru 04/02 Sagaranten Sukabumi

Jawa Barat

No. HP : +62 857 240 944 19

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. TK Tunas harapan (1997-1999)

2. SDN 2 Sagaranten (2000-2006)

3. Pondok Modern Assalam Sukabumi (2006-2009)

4. MAN PACET Cianjur (2009-2012)

5. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (2012-sekarang)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta