silvia (2211039021)
TRANSCRIPT
MAKALAH
KONDUKTOR BAHAN LISTRIK DAN
KEGUNAANNYA
Oleh:
SILVIA USWATUN KHASANAH (2211 039 021)
D3 TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI DISNAKERTRANSDUK
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2012
i
Kata Pengantar
Alhamdulillahirabbilalamin kami panjatkan kepada Allah swt yang telah memberikan
Ramat dan hidayahnya sehingga saya selaku pembuat makalah ini telah dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik, makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas kuliah vahan listrik
dengan membahas konduktor vahan listrik beserta kegunaanya.
Ucapan tarimakasih kami ucapkan kepada Ir. Syarifuddin Mahmudsyah.M.Eng
pembimbing dan dosen mata kuliah bahan-bahan listrik, Orang tua saya yang telah
memberikan motivasi dan semangatnya untuk menyelesaikan tugas makalah ini, serta semua
teman-teman dan semua pihak yang telah membantu baik berupa kritikan dan saranya. Baik
secara langsung maupun tidak langsung.
saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan sarannya selalu saya tunggu kepada semua
pihak yang membaca makalah ini sehingga saya dapat membuat makalah yang lebih baik
kedepannya.
Tulungagung, 26 Maret 2012
Penyusu,
ii
HALAMAN MOTTO
Keberhasilan bisa kita capai setelah kita mau mencoba dan Berusaha
Kritik dan Saran adalah salah satu cara pembangun yang lebih baik
Jangan pernah mengganggap relajar sebagai suatu kewajiban, tetapi anggaplah ia
sebagai suatu desempatan menyenangkan untuk membebaskan diri dalam
mempelajari keindahan alam dan kehidupan. (Albert Einstein)
relajar adalah untuk kebahagiaanmu sendiri dan akan memberikan keuntungan bagi
masyarakattempatmu bekerja nanti. (Albert Einstein)
kemerdekaan adalah sesuaru hal yang tidak dapat kita peroleh kecuali bila kau
bersedia memberikannya kepada sesamamu.(William Allen White)
Hidup adal;ah kegelapan jira tanpa hasrar dan keinginan. Dan semua hasrat dan
keinginan adalah buta bila tidak disertai pengetahuan. Dan pengetahuan adalah hampa
jira tidak diikuti pelajaran. Dan semu pelajaran akan sia-sia jira tidak disertai cinta.
(Kahlil Gibran)
iii
DAFTAR ISI
Halaman Cover..............................................................................................i
Kata Pengantar...............................................................................................ii
Halaman Motto..............................................................................................iii
Daftar isi.........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................1
1.4 Metode Penelitian....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian vahan konduktor ...................................................................3
2.2 Pengelompokan bahan-bahan listrik........................................................4
a. Konduktor...........................................................................................4
b. Isolator................................................................................................4
c. Semi Konduktor..................................................................................4
d. Bahan Magnetik..................................................................................4
e. Bahan super konduktor.......................................................................5
f. Bahan Nuklir.......................................................................................5
2.3 Sifat-sifat Bahan konduktor.....................................................................5
Sifat Penting...............................................................................................5
a. Daya hantar listrik................................................................................5
b. Koefisien temperatur hambatan..........................................................6
c. Daya hantar panas...............................................................................6
d. Daya tegangan Tarik.............................................................................7
e. Timbulnya daya elektro-motoris..........................................................7
Jenis Bahan Listrik......................................................................................7
a. Sifat Mekanis........................................................................................7
b. Sifat Fisis..............................................................................................8
c. Sifat Kimia............................................................................................8
iv
2.4 Jenis-jenis Bahan konduktor....................................................................10
2.5 Klasifikasi konduktor...............................................................................10
a. Menurut Bahanya................................................................................10
b. Menurut Konstruksinya......................................................................10
c. Menurut bentuk fisiknya.....................................................................11
d. Macam karakteristik konduktor..........................................................11
2.6 Kriteria mutu penghantar.........................................................................12
2.7 Gambar-gambar konduktor......................................................................14
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN..............................................................................................16
Daftar Pustaka................................................................................................18
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Definisi konduktor atau pengertian penghantar. Konduktor atau penghantar
adalah zat atau bahan yang bersifat dapat menghantarkan energy, baik energy listrik
maupun energy kalor, baik berupa zat padat, cair atau gas. Bahan-bahan yang bersifat
konduktor ini biasanya digunakan untuk membuat alat-alat yang sifatnya
membutuhkan kecepatan transfer energy, misalnya panci, setrika, kabel dan solder.
Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya
logam bersifat konduktif. Emas, perak, tembaga, alumunium, zink, besi berturut-turut
memiliki tahanan jenis semakin besar. Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat
baik, tetapi karena sangat mahal harganya, maka secara ekonomis tembaga dan
alumunium paling banyak digunakan.
Bahan Penghantar (konduktor) adalah bahan yang menghantarkan listrik
dengan mudah. Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity)
yang besar dan tahanan listrik (Electrical Resistance) kecil. Bahan penghantar listrik
berfungsi untuk mengalirkan arus listrik. Perhatikan fungsi kabel, kumparan/lilitan
pada alat listrik yang anda jumpai. Juga pada saluran transmisi/distribusi. Dalam
teknik listrik, bahan penghantar yang sering dijumpai adalah tembaga dan alumunium.
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Apa Arti dari konduktor beserta kegunaanya?
b. Apa itu bahan-bahan yang termasuk dalam konduktor?
c. Apa itu sifat-sifat dan karakteristik konduktor?
d. Apa saja contoh dan macam-macam jenis konduktor?
1.3 TUJUAN PENULISAN
a. Mengeti Arti dari konduktor beserta kegunaanya
b. Mengetahui bahan-bahan yang termasuk dalam konduktor
c. Mengetahui sifat-sifat dan karakteristik konduktor
d. Mengetahui contoh dan macam-macam jenis konduktor
vi
1.4 METODE PENELITIAN
Dalam pembuatan makalah ini saya mengambil dari sumber internet dengan alamat
yang akan saya lampirkan pula dalam daftar pustaka.
vii
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN BAHAN KONDUKTOR
Bahan Penghantar (konduktor) adalah bahan yang menghantarkan listrik
dengan mudah. Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity)
yang besar dan tahanan listrik (Electrical Resistance) kecil. Bahan penghantar listrik
berfungsi untuk mengalirkan arus listrik. Perhatikan fungsi kabel, kumparan/lilitan
pada alat listrik yang anda jumpai. Juga pada saluran transmisi/distribusi. Dalam
teknik listrik, bahan penghantar yang sering dijumpai adalah tembaga dan alumunium.
Definisi konduktor atau pengertian penghantar. Konduktor atau penghantar
adalah zat atau bahan yang bersifat dapat menghantarkan energy, baik energy listrik
maupun energy kalor, baik berupa zat padat, cair atau gas. Bahan-bahan yang bersifat
konduktor ini biasanya digunakan untuk membuat alat-alat yang sifatnya
membutuhkan kecepatan transfer energy, misalnya panci, setrika, kabel dan solder.
Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya
logam bersifat konduktif. Emas, perak, tembaga, alumunium, zink, besi berturut-turut
memiliki tahanan jenis semakin besar. Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat
baik, tetapi karena sangat mahal harganya, maka secara ekonomis tembaga dan
alumunium paling banyak digunakan.
Konduktor adalah bahan yang di dalamnya banyak terdapat elektron bebas
mudah untuk bergerak.Tarikan antara elektron yang berada dalam edaran paling luar
dan intinya adalah sangat kecil, hingga dalam suhu normal pun ada satu atau lebih
elektron yang terlepas dari atomnya. Elektron bebas ini bergerak-gerak secara acak
dalam ruang di celah atom-atom. Gerakan elektron-elektron ini dinamakan bauran
( difusi ). Contoh penghantar : besi, tembaga, aluminium, perak, dan logam lainnya.
Bahan - bahan yang bersifat konduktor ialah bahan - bahan yang mudah
mengalirkan arus listrik jika dihubungkan dengan sumber tegangan. Misalnya :
tembaga, besi, emas, dll dari bahan - bahan yang paling bagus untuk mengalirkan arus
listrik adalah EMAS. karena pada bahan konduktor mempunyai banyak sekali
elektron bebas, yang paling banyak elektron bebasnya adalah emas.
Bahan Penghantar (konduktor) adalah bahan yang menghantarkan listrik
dengan mudah. Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity)
viii
yang besar dan tahanan listrik (Electrical Resistance) kecil. Bahan penghantar listrik
berfungsi untuk mengalirkan arus listrik. Perhatikan fungsi kabel, kumparan/lilitan
pada alat listrik yang anda jumpai. Juga pada saluran transmisi/distribusi. Dalam
teknik listrik, bahan penghantar yang sering dijumpai adalah tembaga dan alumunium.
2.2 PENGELOMPOKAN BAHAN-BAHAN LISTRIK
Suatu bahan dapat berbentuk padat, cair, atau gas. Wujud bahan tertentu juga
bisa berubah karena pengaruh suhu. Selain pengelompokkan berdasarkan wujud
tersebut dalam teknik listrik bahan-bahan juga dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. Bahan Penghantar (konduktor) adalah bahan yang menghantarkan listrik dengan
mudah. Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity) yang
besar dan tahanan listrik (Electrical Resistance) kecil. Bahan penghantar listrik
berfungsi untuk mengalirkan arus listrik. Perhatikan fungsi kabel, kumparan/lilitan
pada alat listrik yang anda jumpai. Juga pada saluran transmisi/distribusi. Dalam
teknik listrik, bahan penghantar yang sering dijumpai adalah tembaga dan
alumunium
2. Bahan Penyekat (Insulator/isolator) adalah bahan yang befungsi untuk menyekat
(misalnya antara 2 penghantar); agar tidak terjadi aliran listrik/kebocoran arus
apabila kedua penghantar tersebut bertegangan. Jadi bahan penyekat harus
mempunyai tahanan jenis besar dan tegangan tembus yang tinggi. Bahan penyekat
yang sering ditemui dalam teknik listrik adalah : plastik, karet, dan sebagainya.
3. Bahan Setengah Penghantar (Semi Konduktor) adalah bahan yang mempunyai daya
hantar lebih kecil dibanding bahan konduktor, tetapi lebih besar dibanding bahan
isolator. Dalam teknik elektronika banyak dipakai semi konduktor dari bahan
germanium (Ge) dan silicon (Si). Dalam keadaan aslinya, Ge dan Si adalah bahan
pelikan dan merupakan isolator. Di Pabrik bahan-bahan tersebut diberi kotoran.
Jika bahan tersebut dikotori dengan alumunium maka diperoleh bahan
semikonduktor type P (bahan yang kekurangan elektron/mempunyai sifat positif).
Jika dikotori dengan fosfor maka yang dipeoleh adalah semikonduktor jenis N
(bahan yang kelebihan electron, sehingga bersifat negative). Ge mempunyai daya
hantar lebih tinggi dibandingkan Si, sedangkan Si lebih tahan panas dibanding Ge.
4. Bahan Magnetik (Magnetic Materials) dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu
ferro magnetic, para-magnetic dan dia-magnetic. Bahan ferro-magnetic adalah
bahan yang mempunyai permeabilitas tinggi dan mudah sekali dialiri garis-garis
ix
gaya magnet. Contoh bahan yang mempunyai permeabilitas tinggi adalah besi, besi
pasir, stalloy, dan sebagainya. Selain itu sering dijumpai magnet yang merupakan
magnet permanen, misalnya alnico, cobalt, baja arang, dan sebagainya. Baja untuk
magnet sering dijumpai pada pelat-pelat motor/generator, pelat-pelat transformator,
dan sebagainya. Dalam bidang elektronika, digunakan bahan magnet misalnya
pada speaker, alat-alat ukur elektronika, dan sebagainya.
5. Bahan Super Konduktor. Pada tahun 1911, Kamerligh Onnes mengukur perubahan
tahanan listrik yang disebabkan oleh perubahan suhu Hg dalam helium cair. Dia
menemukan bahwa tahanan listrik tiba-tiba hilang pada suhu 4,153°K. Sampai saat
ini telah ditemukan sekitar 24 unsur hantaran super dan lebih banyak lagi paduan
dan senyawa yang menunjukkan sifat-sifat hantaran super. Temperatur kritisnya
berkisar antara 1 samapai 19° Kelvin. Bahan-bahan lead (timah), tin (timah patri),
alumunium, dan mercury, pada sushu mendekati 0°K mempunyai resistivitas nol.
6. Bahan Nuklir. Bahan nuklir sering dipakai sebagai bahan baker reaktor nuklir.
Reaktor nuklir adalah pesawat yang mengandung bahan-bahan nuklir yang dapat
membelah, yang disusun sedemikian sehingga suatu reaksi berantai dapat berjalan
dalam keadaan dan kondisi terkendali. Dengan sendirinya syarat agar suatu bahan
dapat dipergunakan sebagai bahan bakar nuklir adalah bahan yang dapat
mengadakan fisi (pembelahan atom). Dalam reaktor nuklir digunakan bahan bakar
uranium 235, plutonium-239, uranium-233.
2.3 SIFAT-SIFAT BAHAN KONDUKTOR
Pada bahan konduktor ketika suhu meningkat maka tahanan dari konduktor
pun ikut meningkat, pada isolator perubahan suhu sangat kecil pengaruhnya sehingga
sering diabaikan, sedangkan pada semikonduktor jika suhu meningkat maka tahanan-
nya akan turun.Sifat Bahan Konduktor Bahan penghantar memiliki sifat-sifat penting,
yaitu:
a) Daya Hantar Listrik
Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu mengalami hambatan dari
penghantar itu sendiri. Besar hambatan tersebut tergantung dari bahannya. Besar
hambatan tiap meternya dengan luas penampang 1mm2 pada temperatur200C
dinamakan hambatan jenis
x
Besarnya hambatan jenis suatu bahan dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan :
R= ρl/A
dimana :
R : Hambatan dalam penghantar, satuanya ohm (Ω)
ρ : hambatan jenis bahan, dalam satuan ohm.mm2/m
l : panjang penghantar, satuannya meter (m)
A : luas penampang kawat penghantar, satuanya mm2
b) Koefisien Temperatur Hambatan
Telah kita ketahui bahwa dalam suatu bahan akan mengalami perubahan
volume bila terjadi perubahan temperatur. Bahan akan memuai jika temperatur suhu
naik dan akan menyusut jika temperatur suhu turun. Besarnya perubahan hambatan
akibat perubahan suhu dapat diketahui dengan persamaan ;
R = R0 { 1 + α (t – t0)},
dimana :
R : besar hambatan setelah terjadinya perubahan suhu
R0 : besar hambatan awal, sebelum terjadinya perubahan suhu.
T : temperatur suhu akhir, dalam 0C
t0 : temperatur suhu awal, dalam 0C
α : koefisien temperatur tahanan
c) Daya Hantar Panas
Daya hantar panas menunjukkan jumlah panas yang melalui lapisan bahan tiap
satuan waktu. Diperhitungkan dalam satuan Kkal/jam 0C. Terutama diperhitungkan
dalam pemakaian mesin listrik beserta perlengkapanya. Pada umumnya logam
mempunyai daya hantar panas yang tinggi. Daya hantar panas kemampuannya dalam
menahan tegangan tarik dan sebagainya.
xi
Tabel 1. Tahanan jenis beberapa bahan listrik
Nama bahan Tahanan jenis 0 derajat C( Ω mm2/m)
Tahanan jenis pada 20 derajat C
( Ω mm2/m)Aluminium 0,026 0,0287
Tembaga Lunak 0,01589 0,01742
Tembaga Keras 0,016 0,0177
Emas 0,0222 0,0236
Besi Murni 0,0885 0,0995
Perak 0,0151 0,01629
Timah 0,105 0,115
d) Daya Tegangan Tarik
Sifat mekanis bahan sangat penting, terutama untuk hantaran diatas tanah.
Oleh sebab itu, bahan yang dipakai untuk keperluan tersebut harus diketahui
kekuatanya. Terutama menyangkut penggunaan dalam pendistribusian tegangan
tinggi.
e) Timbulnya daya Elektro-motoris Termo
Sifat ini sangat penting sekali terhadap dua titik kontak yang terbuat dari dua
bahan logam yang berlainan jenis, karena dalam suatu rangkaian, arus akan
menimbulkan daya elektro-motoris termo tersendiri bila terjadi perubahan temperatur
suhu.
Daya elektro-motoris termo dapat terjadi lebih tinggi, sehingga dalam
pengaturan arus dan tegangan dapat menyimpang meskipun sangat kecil. Besarnya
perbedaan tegangan yang dibangkitkan tergantung pada sifat-sifat kedua bahan yang
digunakan dan sebanding dengan perbedaan temperaturnya. Daya elektro-motoris
yang dibangkitkan oleh perbedaan temperatur disebut dengan daya elektro-motoris
termo.
Dalam pemilihan jenis bahan listrik, selain sifat listrik, perlu dipertimbangkan
beberapa sifat lain dari bahan, yaitu :
A. Sifat Mekanis, yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya
gaya-gaya dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi adanya perubahan itu
xii
tergantung kepada besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda
tersebut dibuat.
Jika tidak ada gaya dari luar yang bekerja, maka ada tiga kemungkinan yang akan
terjadi pada suatu benda :
• Bentuk benda akan kembali ke bentuk semula, hal ini karena benda mempunyai
sifat kenyal (elastis)
• Bentuk benda sebagian saja akan kembali ke bentuk semula, hal ini hanya
sebagian saja yang dapat kembali ke bentuk semula karena besar gaya yang
bekerja melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan menjadi
berkurang.
• Bentuk benda berubah sama sekali, hal ini dapat terjadi karena besar gaya yang
bekerja jauh melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan sama sekali
hilang.
B. Sifat Fisis, Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk sendiri), dimana
pada suhu yang tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pula. Isi akan
bertambah atau memuai jika mengalami kenaikkan suhu dan sebaliknya benda
akan menyusut jika suhunya menurun. Karena berat benda tetap , maka kepadatan
benda akan bertambah, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut :
• Jika isi (volume) bertambah (memuai), maka kepadatannya akan berkurang
• Jika isinya berkurang (menyusut), maka kepadatan akan bertambah
• Jadi benda lebih padat dalam keadaan dingin daripada dalam keadaan panas
C. Sifat Kimia, berkarat adalah termasuk sifat kimia dari suatu bahan yang terbuat
dari logam. Hal ini terjadi karena reaksi kimia dari bahan itu sendiri dengan
sekitarnya atau bahan itu sendiri dengan bahan cairan. Biasanya reaksi kimia
dengan bahan cairan itulah yang disebut berkarat atau korosi. Sedangkan reaksi
kimia dengan sekitarnya disebut pemburaman.
Pengujian sifat mekanis bahan perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi
spesifikasi bahan. Melalui pengujian tarik akan diperoleh besaran-besaran kekuatan
tarik, kekuatan mulur, perpanjangan, reduksi penampang, modulus elastis, resilien,
keuletan logam, dan lain-lain. Selain sifat-sifat tersebut dengan tidak secara terlalu
teknis, perlu diperhatikan kekerasan (hardness) dan kemampuan menahan goresan
(abrasion). Contoh sifat fisis yang sering diperlukan adalah berat jenis, titik lebur, titik
didih, titik beku, kalor lebur, dan sebagainya. Juga sifat perubahan volume, wujud,
xiii
dan panjang terhadap perubahan suhu. Perkaratan adalah contoh sifat bahan akibat
reaksi kimia; reaksi antara logam dengan oksigen yang ada di udara. Sifat kimia juga
termasuk sifat bahan yang beracun, kemungkinan mengadakan reaksi dengan garam,
asam, dan basa.
intisari Selain bahan penyekat atau isolator di atas, ada bahan lain yang juga
banyak digunakan dalam teknik ketenagalistrikan yaitu bahan penghantar atau sering
dinamakan dengan istilah konduktor. Suatu bahan listrik yang akan dijadikan
penghantar, juga harus mempunyai si fat-sifat dasar penghantar itu sendiri seperti:
koefisien suhu tahanan, daya hantar panas, kekuatan tegangan tarik dan lain-lain.
Disamping itu juga penghantar kebanyakan menggunakan bentuk padat seperti
tembaga, aluminium, baja, seng, timah, dan lain-lain. Untuk keperluan komunikasi
sekarang banyak digunakan bahan penghantar untuk media transmisi telekomunikasi
yaitu menggunakan serat optik.
Erat kaitannya dengan keperluan pembangkitan energi listrik, yaitu suatu
bahan magnetik yang akan dijadikan sebagai medium untuk konversi energi, baik dari
energi listrik ke energi mekanik, energi mekanik ke energi listrik, energi listrik
menjadi energi panas atau cahaya, maupun dari energi listrik menjadi energi listrik
kembali. Bahan magnetik ini tentunya harus memenuhi sifat-sifat kemagnetan, dan
parameter-parameter untuk dijadikan sebagai bahan magnet yang baik. Dalam
pemilihan bahan magnetik ini dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu
ferromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.
Suatu bahan yang sekarang lagi ngetren dan paling banyak sedang dilakukan
riset-riset di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu bahan semi konduktor.
Berkembangnya dunia elektronika dan komputer saat ini adalah merupakan salah satu
peranan dari teknologi semi konduktor. Bahan ini sangat besar peranannya pada saat
ini pada berbagai bidang disipilin ilmu terutama di bidang teknik elektro seperti
teknologi informasi, komputer, elektronika, telekomunikasi, dan lain -lain. Berkaitan
dengan bahan semi konduktor, pada saat ini dapat dikelompokkan menjadi dua
macam yaitu semi konduktor dan super konduktor.
xiv
2.4 JENIS-JENIS BAHAN KONDUKTOR
Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi persyaratan-
persyaratan sebagai berikut:
1. Konduktifitasnya cukup baik.
2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
3. Koefisien muai panjangnya kecil.
4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:
1. Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, dan sebagainya.
2. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau aluminium
yang diberi campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain, yang gunanya
untuk menaikkan kekuatan mekanisnya.
3. Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang dipadukan
dengan cara kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan (welding).
2.5 KLASIFIKASI KONDUKTOR
Klasifikasi konduktor menurut bahannya:
1. kawat logam biasa, contoh:
a. BBC (Bare Copper Conductor).
b. AAC (All Aluminum Alloy Conductor).
2. kawat logam campuran (Alloy), contoh:
a. AAAC (All Aluminum Alloy Conductor)
b. kawat logam paduan (composite), seperti: kawat baja berlapis tembaga (Copper
Clad Steel) dan kawat baja berlapis aluminium (Aluminum Clad Steel).
3. kawat lilit campuran, yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua jenis logam
atau lebih, contoh: ASCR (Aluminum Cable Steel Reinforced).
Klasifikasi konduktor menurut konstruksinya:
1. kawat padat (solid wire) berpenampang bulat.
2. kawat berlilit (standart wire) terdiri 7 sampai dengan 61 kawat padat yang
dililit menjadi satu, biasanya berlapis dan konsentris.
3. kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk
mendapatkan garis tengah luar yang besar.
xv
Klasifikasi konduktor menurut bentuk fisiknya:
1. konduktor telanjang.
2. konduktor berisolasi, yang merupakan konduktor telanjang dan pada bagian
luarnya diisolasi sesuai dengan peruntukan tegangan kerja, contoh:
a. Kabel twisted.
b. Kabel NYY
c. Kabel NYCY
d. Kabel NYFGBY
Karakteristik Konduktor Ada 2 (dua) jenis karakteristik konduktor, yaitu:
1. karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang
menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor (dari SPLN 41-8:1981, untuk
konduktor 70 mm berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30 C, maka
kemampuan maksimal dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).
2. karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap
arus listrik yang melewatinya (dari SPLN 41-10 : 1991, untuk konduktor 70 mm2
berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30o C, maka kemampuan maksimum
dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).
Konduktivitas listrik Sifat daya hantar listrik material dinyatakan dengan
konduktivitas, yaitu kebalikan dari resistivitas atau tahanan jenis penghantar.
Menyatakan kemudahan – kemudahan suatu material untuk meneruskan arus
listrik. Satuan konduktivitas adalah (ohm meter). Konduktivitas merupakan sifat
listrik yang diperlukan dalam berbagai pemakaian sebagai penghantar tenaga
listrik dan mempunyai rentang harga yang sangat luas. Logam atau material yang
merupakan penghantar listrik yang baik, memiliki konduktivitas listrik dengan
orde 107 (ohm.meter) -1 dan sebaliknya material isolator memiliki konduktivitas
yang sangat rendah, yaitu antara 10-10 sampai dengan 10-20 (ohm.m)-1. Diantara
kedua sifat ekstrim tersebut, ada material semi konduktor yang konduktivitasnya
berkisar antara 10-6 sampai dengan 10-4 (ohm.m)-1. Berbeda pada kabel
tegangan rendah, pada kabel tegangan menengah untuk pemenuhan fungsi
penghantar dan pengaman terhadap penggunaan, ketiga jenis atau sifat
konduktivitas tersebut diatas digunakan semuanya.
xvi
2.6 KRITERIA MUTU PENGHANTAR
Konduktivitas logam penghantar sangat dipengaruhi oleh unsur – unsur pemadu,
impurit atau ketidaksempurnaan dalam kristal logam, yang ketiganya banyak berperan dalam
proses pembuatan pembuatan penghantar itu sendiri. Unsur – unsur pemandu selain
mempengaruhi konduktivitas listrik, akan mempengaruhi sifat – sifat mekanika dan fisika
lainnya. Logam murni memiliki konduktivitas listrik yang lebih baik dari pada yang lebih
rendah kemurniannya. Akan tetapi kekuatan mekanis logam murni adalah rendah.
Penghantar tenaga listrik, selain mensyaratkan konduktivitas yang tinggi juga membutuhkan
sifat mekanis dan fisika tertentu yang disesuaikan dengan penggunaan penghantar itu sendiri.
Selain masalah teknis, penggunaan logam sebagai penghantar ternyata juga sangat
ditentukan oleh nilai ekonomis logam tersebut dimasyarakat. Sehingga suatu kompromi
antara nilai teknis dan ekonomi logam yang akan digunakan mutlak diperhatikan. Nilai
kompromi termurahlah yang akan menentukan logam mana yang akan digunakan. Pada saat
ini, logam Tembaga dan Aluminium adalah logam yang terpilih diantara jenis logam
penghantar lainnya yang memenuhi nilai kompromi teknis ekonomis termurah.
Dari jenis–jenis logam penghantar pada tabel 1. diatas, tembaga merupakan penghantar
yang paling lama digunakan dalam bidang kelistrikan. Pada tahun 1913, oleh International
Electrochemical Comission (IEC) ditetapkan suatu standar yang menunjukkan daya hantar
kawat tembaga yang kemudian dikenal sebagai International Annealed Copper Standard
(IACS). Standar tersebut menyebutkan bahwa untuk kawat tembaga yang telah dilunakkan
dengan proses anil (annealing), mempunyai panjang 1m dan luas penampang 1mm2, serta
mempunyai tahanan listrik (resistance) tidak lebih dari 0.017241 ohm pada suhu 20oC,
dinyatakan mempunyai konduktivitas listrik 100% IACS.
Akan tetapi dengan kemajuan teknologi proses pembuatan tembaga yang dicapai
dewasa ini, dimana tingkat kemurnian tembaga pada kawat penghantar jauh lebih tinggi jika
dibandingkan pada tahun 1913, maka konduktivitas listrik kawat tembaga sekarang ini bisa
mencapai diatas 100% IACS.
Untuk kawat Aluminium, konduktivitas listriknya biasa dibandingkan terhadap standar
kawat tembaga. Menurut standar ASTM B 609 untuk kawat aluminium dari jenis EC grade
atau seri AA 1350(*), konduktivitas listriknya berkisar antara 61.0 – 61.8% IACS, tergantung
pada kondisi kekerasan atau temper. Sedangkan untuk kawat penghantar dari paduan
aluminium seri AA 6201, menurut standar ASTM B 3988 persaratan konduktivitas listriknya
xvii
tidak boleh kurang dari 52.5% IACS. Kawat penghantar 6201 ini biasanya digunakan untuk
bahan kabel dari jenis All Aluminium Alloy Conductor (AAAC).
Disamping persyaratan sifat listrik seperti konduktivitas listrik diatas, kriteria mutu
lainnya yang juga harus dipenuhi meliputi seluruh atau sebagian dari sifat – sifat atau kondisi
berikut ini, yaitu:
a. komposisi kimia.
b. sifat tarik seperti kekuatan tarik (tensile strength) dan regangan tarik (elongation).
c. sifat bending.
d. diameter dan variasi yang diijinkan.
e. kondisi permukaan kawat harus bebas dari cacat, dan lain-lain.
GAMBAR-GAMBAR KONDUKTOR
xviii
Tiap pin nya ada yang memiliki 1 konduktor (40 konduktor)
garis-garis penghubung sebagai gambar konduktor
dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (bahan dielektrik)
xix
Kabel ini memiliki 7 pin dan 7 konduktor
satu konduktor dari satu pasangan digunakan untuk pin 3
Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor
kabel koaksial berupa konduktor tembaga
xx
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
konduktor adalah bahan yang menghantarkan listrik dengan mudah. Bahan ini
mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity) yang besar dan tahanan listrik
(Electrical Resistance) kecil.
Pengelompokkan berdasarkan wujud tersebut dalam teknik listrik bahan-bahan juga
dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. Bahan Penghantar (konduktor)
2. Bahan Penyekat (isolator/insulator)
3. Bahan Setengah Penghantar (semi konduktor)
4. Bahan Magnetis.
5. Bahan Super Konduktor.
6. Bahan Nuklir.
7. Bahan Khusus (bahan untuk pembuatan kontak-kontak, untuk sekering, dan
sebagainya)
Sifat-sifat bahan konduktor
1. Berdasarkan sifat
a. Daya hantar listrik
b. Koefisien temperature hambatan
c. Daya Hantar panas
d. Daya tegangan tarik
e. Timbulnya daya electro-motoris tarik
2. Berdasarkan jenis bahan listrik
a. sifat mekanis
b. sifat fisis
c. sifat kimia
Jenis-jenis bahan konduktor
Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi persyaratan-
persyaratan sebagai berikut:
1. Konduktifitasnya cukup baik.
2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
xxi
3. Koefisien muai panjangnya kecil.
4. Modulus kenyalnya (modulus elastisitas) cukup besar.
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:
1. Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, dan sebagainya.
2. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau aluminium yang
diberi campuran dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain, yang gunanya untuk
menaikkan kekuatan mekanisnya.
3. Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang dipadukan
dengan cara kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan (welding).
Klasifikasi Kondiktor
1. Menurut bahannya
2. Menurut Konstruksinya
3. Menurut bentuk fisiknya
4. Macam karakteristik konduktor
Kriteria Mutu penghantar
Konduktivitas logam penghantar sangat dipengaruhi oleh unsur – unsur
pemadu, impurit atau ketidaksempurnaan dalam kristal logam, yang ketiganya banyak
berperan dalam proses pembuatan pembuatan penghantar itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
xxii
http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=konduktor+bahan+listrik&source=web&cd=1&ved=0CCMQFjAA&url=http
%3A%2F%2Fagungbs.blogguru.org%2Ffiles%2F2010%2F11%2FBahan-bahan-
listrik.pdf&ei=011eT877CdGciAertfWjDQ&usg=AFQjCNEeo-
R1pKwdUgKLTWmV1WUgOhIAHA&cad=rja
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/03/ilmu-bahan-listrik-dasar.html
http://listrik.jw.lt/Konduktor%20Isolator%20Dan%20Semikondu
http://ariefgunadi.blogspot.com/2012/03/bahan-bahan-listrik-konduktor.html
http://blog.um.ac.id/diandra/2011/12/12/ilmu-bahan-listrik-dasar/
xxiii