perbaikan bab ii-2

Upload: fahrunidianiramani

Post on 04-Mar-2016

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bab 2

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar belakangRumah sakit sebagai sarana upaya perbaikan kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan sekaligus sebagai lembaga pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian, ternyata memiliki dampak positif dan negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini mempunyai konsekuensi perlunya pengelolaan limbah rumah sakit sebagai bagian dari kegiatan penyehatan lingkungan rumah sakit yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah rumah sakit. Peningkatan mutu pelayanan dapat dilaksanakan melalui pengembangan sarana dan prasarana rumah sakit, pengadaan peralatan, dan ketenagaan serta perangkat lainnya, termasuk pengelolaan kebutuhan dan persediaan sprei, alat OK, dan selimut (linen) di ruang rawat inap rumah sakit. Rumah sakit sebagai suatu sistem terpadu terdiri dari berbagai subsistem yang paling terkait. Subsistem yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan sprei, alat OK, dan selimut (lienen) adalah bagian laundry, mulai dari perencanaan, pencucian kain dan sprei kotor menjadi bersih yang dapat membuat pasien nyaman dan mencegah penyebaran infeksi. Rumah Sakit Umum Daerah Solok telah memiliki sarana laundry sendiri artinya dalam pengelolaan kain dan sprei tidak bekerja sama dengan pihak ketiga. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 17 Januari 2014 di Rumah Sakit Umum Daerah Solok di bagian laundry menganalisa tentang SDM, sarana dan prasarana, struktur organisasi, dan alur proses pencucian. Dengan demikian, maka peneliti berminat untuk membahas tentang Laundry RSUD Solok.

1.2. Rumusan Masalah 1. Apa itu laundry RSUD Solok?2. Apa tujuan laundry RSUD Solok?3. Apa manfaat dari Laundry RSUD Solok?4. Bagamana struktur organisasi RSUD Solok?5. Apa saja sarana dan prasarana pada laundry di RSUD Solok?6. Bagaimana alur pencucian pada RSUD Solok?7. Apa kendala dari Laundry RSUD Solok?8. Bagamana standar laundry Nasional di rumah sakit?

1.3. Tujuan 1. Untuk mengetahui dan memahami tentang unit laundry di RSUD Solok2. Untuk mengetahui dan memahami tentang operasionnal kerja pada unit laundry di RSUD Solok3. Untuk membandingkan laundry yang ada di RSUD Solok dengan standar laundry Nasional

1.4. Manfaat1. Dapat mengetahuai fungsi laundry di RSUD Solok2. Dapat mengetahui bagaimana struktur organisasi pada unit laundry di RSUD Solok3. Dapat mengetahui perbandingan laundry di RSUD Solok dengan standar laundry nasional di rumah sakit

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1.Definisi Rumah Sakit Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.2.2.Tugas dan Fungsi Rumah SakitRumah Sakit Umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan.

Dimana untuk menyelenggarakan fungsinya, maka Rumah Sakit umum menyelenggarakan kegiatan :a. Pelayanan medis b. Pelayanan dan asuhan keperawatanc. Pelayanan penunjang medis dan nonmedisd. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukane. Pendidikan, penelitian dan pengembanganf. Administrasi umum dan keuangan Sedangkan menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi rumah sakit adalah :a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan seuai dengan standar pelayanan rumah sakit.b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.c. Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatn.d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahan bidang kesehatan.2.3.Laundry di Rumah SakitLaundry rumah sakit adalah tempat pencucian linen yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya berupa mesin cuci, alat dan disinfektan, mesin uap (steam boiler), pengering, meja dan meja setrika.Dengan persyaratan sebagai berikut: a. Suhu air panas untuk pencucian 70 C dalam waktu 25 menit atau 95 C dalam waktu 10 menit b. Penggunaan jenis deterjen dan disinfektan untuk proses pencucian yang ramah lingkungan agar limbah cair yang dihasilkan mudah terurai oleh lingkungan c. Standar kuman bagi linen bersih setelah keluar dari proses tidak mengandung 6 x 103 spora spesies Bacilus per inci perse

Sebelum berbicara secara jauh tentang laundry maka harus dipahami beberapa hal terlebih dahulu, yaitu :1. Tekstil dan teknologinya2. Kimia Laundry sebagai bahan pencuci3. Air sebagai media pencuci4. Mesin cuci sebagai sarana pencuci5. Sistem pengelolaan air limbah (IPAL) yang digunakan6. Mikrobiologi dan pertumbuhan mikroorganismeMinimal untuk menguasai dasar-dasar yang ada dari 6 (enam) hal diatas sangat mendukung dalam kegiatan laundry. Kemampuan dari seorang laundryman adalahmenerapkan hal-hal diatas dalam kegiatan produksi laundry sehingga akan didapatkan keuntungan dan keawetan dari linen yang dicuci.

1. Tekstil & teknologinya.Untuk mengetahui proses pencucian yang tepat maka harus diketahui terlebih dahulu material dari linen tersebut, bahan dasar dari linen adalah tekstil/kain/bahan, sedangkan tekstil dibuat dari serat-serat yang asalnya dari alam ataupun buatan manusia, serat alam contohnya kapas/cotton, sedangkan serat sintetis/buatan sering disebut polyester.Sifat dari cotton adalah tidak tahan dengan proses pencucian, mudah kusut, menyerap keringat, dan lain-lain.l Sifat dari polyester adalah tahan terhadap proses pencucian, tidak mudah kusut, panas/tidak menyerap keringat.

Teknologi yang ada adalah penggabungan dari dua material tersebut sehingga menjadi poly-cotton ( CVC untuk komposisi cotton lebih banyak dibandingkan polyester, TC untuk komposisi polyester lebih banyak dibandingkan cotton ).Tahun 2000 yang lalu ada teknologi pada tekstil yaitu dengan melapisi tekstil yang sudah jadi menggunakan kimia tertentu sehingga apabila terkena noda maka proses pencuciannya mudah hilangnya noda tersebut teknologi ini disebut Soil Release (SR).Ada juga yang menggunakan sistem yang sama namun menggunakan kimia yang beda sehingga tekstil tersebut apabila terkena cairan akan seperti air diatas daun talas/keladi jadi tidak menembus dan meresap dalam tekstil tersebut produk ini diberi nama Water Repalent (WR).Teknologi SR digunakan pada lokasi linen baju seragam kamar operasi (OK), ICU, NICU dan UGD/IGD, semetara pada WR digunakan untuk mengantikan posisi apron/celemek pada dokter yang sedang melakukan tindakan operasi (jas operasi).Sementara TC digunakan pada sepray rawat inap sehingga kandungan polyester yang tinggi akan memudahkan perawatan linen tersebut. Perlu diketahui juga bahwa ketebalan tekstil bukan berarti menjadi lebih tahan lama sebab tekstil diproduksi paling maksimal bertahan 300 kali proses pencucian standar, artinya pencucian seperti perlakuakn di rumah tangga, sementara proses pencucian laundry menggunakan kimia yang lebih kuat dan proses yang lebih keras sehingga standar yang digunakan maksimal adalah 200 kali proses pencucian. Pada linen operasi karena ada perlakuan sterilisasi (CSSD) maka linen akan menurun menjadi 150 kali proses pencucian.

Desain pada linen rumah sakit akan mempengaruhi biaya perawatnnya sebab semakin besar dan tebal bahan linen maka semakin banyak kimia yang digunakan, semakin lama proses pencuciannya, dan semakin besar biaya produksinya. Untuk hal tersebut diperhitungkan dengan desain dari linen yang akan digunakan.

Proses pembuatannya linen juga akan berpengaruh pada proses perawatan linen tersebut seperti penggunaan kancing akan berpengaruh pada proses produksi pencucian, banyaknya sambungan baju pada linen akan menimbulkan angka nosokomial yang rentan..dll. Sehingga pada pemilihan bahan baku untuk linen rumah sakit tidak asal-asalan perlu diperhitungkan untuk mendapatkan yang terbaik.

2. Kimia laundry sebagai bahan pencuciProses pencucian membutuhkan bahan untuk media penghilang noda karena sifat noda adalah asam maka bahan kimia untuk penghilang noda bersifat basa hal tersebut digunakan sistem ikatan atom dimana asam dan basa seimbang kan menjadi netral yang dianggap bersih karena noda terangkat sehingga linen menjadi bersih. Namun apakah noda hanya asam saja? ternyata tidak masih ada warna/zat pewarna, lemak/minyak, protein, debu, dan lain-lain. Untuk mengatasi noda-noda tersebut maka dibuat kimia yang berbeda-beda menurut kegunaannya, antara lain :

a. DetergenPenghilang noda asam sehingga bersifat basa, dengan pH antara 11-12 bekerja dengan sistem ikatan atom antara asam dan basa sehingga noda akan terangkat dan larut dalam proses pencucian, pemakaian suhu air saat proses pencucian akan memaksimalkan proses yang berlangsung dengan rata-rata suhu air antara 60-80 C, rata-rata detergen bekerja selama 10-15 menit saat proses pencucian dengan jumlah dan takaran tertentu. Detergen yang digunakan pada proses pencucian secara umum (yang dijual dipasaran umum) sistem bekerjanya sama hanya pada detergen laundry akan lebih kuat maka digunakan sarung tangan untuk mencegah iritasi pada tangan pekerja. Komposisi detergen retail adalah lehih lembut dan netral sehingga kondisi air tidak berpengaruh banyak terhjadap daya kerja detergen hanya jumlahnya akan berbeda saat proses pencuciannya.b. AlkalinAlkalin bekerja memaksa noda untuk keluar dari serat kain sehingga alkalin akan memberikan keuntungan besar saat proses pencucian, karena alkalin akan membantu kerja dari detergen secara maksimal, mempunyai pH antara 12-13 daya kerja alkalin adalah memberikan tegangan pada permukaan kain sehingga akan menambah kekuatan pada daya gesekan saat proses pencucian sehingga noda cepat hilang. Sifat jelek alkalin adalah membuat linen menjadi cepat rusak (bladus/serat kain akan putus dan terangkat ke permukaan kain) bahkan dengan pemakaian yang terus menerus dalam jumlah besar akan membuat linen menjadi cepat rusak/sobek. Campuran antara alkalin dan detergen akan dapat menghilangkan noda darah secara cepat. Kandungan alkalin tinggi biasanya terdapat pada produk sabun colek, sabun batangan dan beberapa produk sabun mandi (sering menimbulkan iritasi atau kulit menjadi kering).c. EmulsiEmulsi atau Pengemulsi adalah pembuat busa sehingga apabila ditambahkan emulsi pada proses pencucian maka akan timbul busa lebih banyak dibandingkan tanpa emulsi, sifat busa atau foam adalah mengankat minyak/lemak pada noda yang ada di linen sehingga emulsi akan membantu detergen dalam mengangkat noda lemak/minyak. mempunyai pH antara 10-11 akan bekerja secara baik pada suhu antara 50-75 C. Sifat foam atau busa adalah tidak dapat diuraikan maka pemakaian emulsi harus hati-hati sebab limbahnya berupa busa sangat rentan pada pengolahan limbah (dapat mematikan mikroorganisme pada perlakuan pengelolaan air limbah.

d. Chlorin / BleachDigunakan untuk memutihkan linen putih, bekerja dengan cara mengangkat oksigen dari linen sehingga untuk linen warna akan berubah menjadi putih, mempunyai pH antara 8-9 dengan kemampuan bekerja lebih maksimal pada suhu 60 C, kandungan tertentu dari chlorin dapat digunakan sebagai penyeka noda infeksius pada permukaan keras, dan chlorin bukan sebagai disinfektan linen sebab pemakaian yang berlebihan akan merusak linen tersebut baik linen warna ataupun linen putih.e. Oxygen BleachAdalah kebalikan dari chlorin, bekerja dengan menambahkan oksigen pada noda sehingga noda akan tersamar, bekerja dengan pH 10-11, pada suhu 70 C akan lebih maksimal kerja dari oxygen bleach tersebut. Pada proses terentu banyak digunakan untuk menabah cemerlang kain warna, sifatnya adalah menagkat lapisan warna kain sehingga akan terlihat warna kain menjadi lebih cerah. Beberapa produsen menambahkan oxygen bleach dengan H2O2 (hydrogen peroksida) dan digunakan sebagai penghilang noda darah (noda darah akan menjadi busa apabila terkena H2O2, sifat H2O2 akan membuat korosif baik pada linen ataupun pada mesin apabila terkena kulit akan menyebabkan iritasi ringan.f. StrachBubuk putih mengandung tepung jagung yang berguna untuk mengkakukan linen atau tekstil, mempunyai pH antara 5-5,5 digunakan untuk melapisi linen sehingga tahan terhadap noda namun linen menjadi kaku karena sifat dari tepung jagung tersebut. Strach banyak digunakan oleh orang-orang Jepang dan China dimana baju-baju mereka terlihat kaku dan selalu rapi juga terlihat pada seragam Angkatan Laut.g. Netralizer / SourDigunakan untuk menetralkan sifat kimia pada proses pencucian sebelumnya, seperti detergen, alkalin dan emulsi. Mempunyai pH antara 4-5, karena proses pencucian digunakan basa sebagai penghilang noda maka sifat dari netralizer/sour adalah asam.h. qoftener / Pewangi / PelembutDigunakan sebagai pelembut dan pewangi sehingga linen yang dicuci akan menjadi lembut dan wangi, aroma wewangian yang digunakan biasanya buah atau bunga, banyak dijual dipasaran umum, untukl linen yang di sterilisasi diharapkan tidak digunakan softener sebab akan beraksi saat dilakukan CSSD. Dibuat dari lemak hewan atau minyak tumbuhan yang akan terurai apabila dilakukan proses pencucian.i. DisinfektanAdalah pembunuh mikroorganisme yang digunakan khusus untuk linen, disinfektan yang baik akan mempunyai sifat; bersektrum luas, bekerja cepat/waktu kontak singkat, toksisitas rendah, tidak mengiritasi, tidak korosif dan memiliki aktifitas residual. Proses pencucian linen rumah sakit harus mengunakan disinfektan sebab depatermen kesehatan RI sudah menyampaikan bahwa : cairan yang keluar dari orang sakit adalah infeksius, sehingga harus dicuci mengunakan disinfektan untuk mencegah timbulnya nosokomial.

Setiap produsen kimia laundry akan menerbitkan Material Safety Data Sheet (MSDS) adalah bagaimana kimia laundry tersebut dibuat dengan komposisi kimia apa saja dibuat sehingga menjadi kimia yang siap jual. Sebagai pendampingnya adalah Technical Data Sheet (TDS) adalah bagaimana cara pemakaian dari kimia tersebut aturan pakai, suhu air..dll.Selain hal tersebut akan dilakukan proses pengujian pemakaian kimia laundry tersebut dalam proses yang ada sehingga dari pihak produsen akan membuat Washing Formula adalah proses bagaimana kimia itu digunakan untuk menentukan komposisi, jumlah dan cara pencuciannya yang sesuai dengan produk yang dibuat oleh produsen kimia laundry tersebut.

3. Air sebagai media pencuciPada dasarnya air berasal dari 3 (tiga) yaitu, air permukaan ( sungai, danau dll), air dalam (mata air) dan air hujan (penguapan permukaan air oleh matahari benjadi awan dan turun sebagi air hujan). Air sebagai bahan baku proses pencucian maka air mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses ini, dimana kerja detergen dan kimia laundry lain akan maksimal apabila kondisi air sesuai standar yang diberlakukan. Mutu air yang bagus adalah yang sesuai untuk air minum. Pada kesadahan air tinggi (hard water) akan mengakibatkan kerja kimia laundry tidak maksimal, sementara pH yang rendah akan membuat detergen menjadi boros pemakiannya, sementara pH yang tinggi pemakaian detergen semakin rendah namun akan berakibat pada hasil pencucian yang terlihat kurang pada linen yang dicuci.Perhatikan kandunag chlorin pada air yang digunakan untuk proses pencucian dimana air dari perusahaan air minum biasanya menggunakan chlorin untuk penjernih air yang diedarkan untuk itu pengujian chlorin, hardness dan pH air yang rutinitas diujikan. 4. MESIN CUCI SEBAGAI SARANA PENCUCIMesin cuci sebagai sarana penunjang dalam proses pencucian sebenarnya tingkat kemampuan SDM yang menjadi prioritas utama dalam dunia laundry sebab SDM yang kurang mampu akan mengakibatkan keuntungan yang berkurang dari pendapatan perusahaan. Kemampuan mesin ditopang oleh adanya teknologi, namun sehebat-hebatnya teknologi masih belum mampu menungguli kemampuan manusia sebagai mahluk Tuhan. Kemampuan mesin pada proses pencucian belum akan maksimal apabila tidak dilakukan spoel hocg/spoting dimana noda yang ada harus diangkat dulu menggunakan penyikatan (mekanikal action) setelah itu baru diserahkan ke mesin cuci dan kimia laundry yang akan menyelesaikan akhir dari proses pencucian tersebut.

Mesin yang mendukung dari kegiatan laundry rumah sakit adalah mesin tumbler dan mesin roll ironer atau flat work ironer. Tumler adalah mesin yang digunakan untuk mengeringkan cucian sehingga cucian kering dan siap untuk disetrika, sementara mesin flatwork ironer atau mesin roll adalah mesin setrikaan untuk linen yang flat atau datar seperti sarung bantal, sepray dll.Sementara kemampuan SDM yang ada akan dapat memanfaatkan mesin roll untuk menyetrika baju, kimono, celana seragam OK, dll. Sehingga kemampuan SDM yang baik akan dapat memanfaatkan kondisi apapun dalam laundry tersebut, hal ini ditunjang dengan pendidikan yang diperopleh oleh SDM tersebut sehingga mampunyai inovasi-inovasi dalam melaksanakan kegiatan produksi laundry, disamping menerapkan kemampunnya untuk menghemat biaya-biaya yang tidak diperlukan.Perawatan mesin-mesin laundry harus sama dengan perawatan kendaraan bermotor, dimana biasanya suplier mesin tidak memberikan acuan yang pasti hanya ada garansi dan diharapkan adanya kontrak service nantinya. Secara sederhana dalam buku bawaan mesin (handbook) biasanya dicantumkan kapan perawatan dibutuhkan namuan apabila masih kurang memahami maka pakailah sestim jam sebagai batasan pemakaian mesin tersebut artinya pemakian mesin selama 200 jam maka mesin harus diservice bearing, vanbelt dll. Cara untuk menghitung jam adalah pemakaian sehari berapa jam dijumlahkan selala beberapa hari sehingga menghasilkan angka jam sebesar 200 jam, maka saat itu mesin harus diservice.

Kebersihan mesin harus dijaga sehingga mesin tidak mudah keropos atau kotor gunakan Standard Opertion Prosedure (SOP) untuk kebersihan dan cara pengoperasiam mesin, sehingga mesin akan lebih awet dan terlihat bersih.5. SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH (IPAL) YANG DIGUNAKANHarus diingat bahwa laundry rumah sakit adalah penyumbang limbah cair terbesar yaitu sebanyak 40% limbah cair yang ada di rumah sakit, sehingga sistem pengelolaan air limbah di rumah sakit harus ektra kerja keras apabila dari pihak laundry tidak mengunakan kimia laundry yang ramah lingkungan.Komposisi limbah cair yang dibuang dari laundry tidak terkait dengan kotoran yang ada sebab adanya spoel hocg diwajibakan sehingga ada noda tertentu yang tidak boleh dibuang melalui laundry seperti sisa jaringan tubuh, kapas bekas pembalut luka, dll (dapat dilihat pada sistem pembuangan kontener warna dimana warna menunjukkan bagaimana sampah tersebut diperlakukan dan dibuangnya apakah dibakar atau dibuang ke TPA).Kimia laundry mempunyai peranan yang sangat besar dalam pengolahan air limbah dimana air yang dibuang mengandung atom-atom bebas yang ada kemungkinan dapat mengikat dengan atom bebas buangan limbah lain yang nantinya akan menjadi ikatan atom yang berbahaya.Sesuai dengan macam kimia laundry yang digunakan maka kimia tersebut sangat berbahaya apabila dalam jumlah tertentu dibuang ke IPAL atau dalam jumlah tertentu terdapat atom bebas yang mengalir di IPAL, detergen akan membuat bakteri mati dalam kandungan jumlah tertentu, emulsi yang membuat busa banyak akan mengalirkan busa di IPAL sehingga lapisan atas permukaan kolam limbah akan tertutup oleh busa dari emulsi dimana busa tersebut tidak dapat diurai sehingga bakteri aerob yang ada dipermukaan kolam akan mati karena tidak dapat bernapas, chlorin dalam jumlah tertentu akan dapat digunakan sebagai disinfektan sehingga jumlah tertentu larutan chlorin maka akan membunuh mikroorganisme yang ada di IPAL sehingga IPAL akan terganggu kegiatannya ada kemungkinan seluruh mikroorganisme di IPAL akan mati semua dan IPAL tidak berfungsi lagi, netralizer/sour juga akan akan berpengaruh pada pengolahan air limbah karena sifat asam basa dari sour tesebut,sementara softener mempunyai sifat yang sukar dipecah atomnya.Hal tersebut membuat laundry punya peranan sangat penting dalam pengelolaan air limbah rumah sakit, sebab rumah sakit yang limbahnya tidak dikelola dengan baik akan dicabut ijinnya oleh DEPKES.6. MIKROBIOLOGI DAN PERTUMBUHAN MIKROORGANISMEPertumbuhan angka mikroorganisme dalam linen akan menimbulkan terjadinya infeksi nosokomial untuk itu proses pencucian sangat diperhatikan selain penyimpanan pada linen room, pengambilan angka kuman pada linen rumah sakit dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali dimana pengambilan ini akan dilaporkan secara rutin ke pihak terkait.Proses pencucian yang benar dengan menggunakan disinfektan yang tepat sehingga kuman mati namun limbahnya tidak mempengaruhi pengolahan air limbahnya (IPAL) hal tersebut yang sangat diharapkan oleh bagian kesehatan lingkungan rumah sakit (KESLING).Pedoman yang digunakan dalam pengambilan angka kuman tersebut adalah Kepmenkes No. 1204/Kepmenkes/SK/X/2004, tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Laundry Rumah Sakit Umum Daerah SolokRumah Sakit Umum Daerah Solok adalah rumah sakit unit pelaksana teknis dari dinas kesehatan provinsi Sumatera Barat dan milik pemerintahan daerah provinsi Sumatera barat. Berdasarkan SK gubernur provinsi Sumatera nomor 36 tahun 1986 dan SK MenKes RI No 303/MenKes/SK/IV 1987, rumah sakit umum solok ditetapkan sebagai rumah sakit umum kelas B, yang terletak di daerah kota Solok yang mempunyai salah satu unit bagian laundry.Rumah sakit umum daerah solok merupakan organisasi yang memberi pelayanan kesehatan, yang meliputi pelayanan medik ,pelayanan penunjang medik dan pelayanan penunjang non medik. Pelayanan medik tidak dapat dapat berhasil, jika tidak didukung oleh pelayanan penunjang medik dan pelayanan penunjang non medik. Unit laundry merupakan unit penunjang non medik yang memberikan pelayanan linen terutama kepada pasien rawat inap.Unit laundry merupakan unit yang melakukan pengelolaan linen rumah sakit, khususnya linen yang merupakan kelengkapan tempat tidur pasien rawat inap. Dari literatur diketahui bahwa adanya keharusan setiap rumah sakit menyediakan linen bersih siap pakai kebutuhan pasien, sehingga upaya agar linen pasien selalu tersedia, maka dibutuhkan unit laundry yang melakukan pengelolaan linen yang baik.

2.2.Manfaat dan Tujuan Laundry di RSUD Soloka) Mencegah terjadinya infeksi silang, infesi nosokomial bagi pasien dan petugas rumah sakitdengan mengelola dan mengendalikan bahan-bahan linen.b) Menjaga citra rumah sakit dengan menciptakan keterediaan bahan linen sesuai dengan visi dan misi derta filosofi rumah sakit.c) Mengelola sumber-sumber daya rumah sakit untuk meyediakan linen bagi kebutuhan dan harapan coustemers rumah sakit.d) Untuk memberikan kenyamanan bagi pasien dirumah sakit

2.3. Struktur organisasi unit Laundry di RSUD SolokBagian Loundry di RSUD Solok bergerak di bawah bagian penunjang non medis yang keanggotaannya terdiri dari :

Staf 5Staf 4Staf 3Staf 2Staf 1Kepala Laundry RSUD Solok

1 Teknisi

Gambar 1. Staf Laundry RSUD Solok

2.4.Sarana dan Prasarana1. Alat pelindung diria. Sarung tangan b. Maskerc. Sepatu boat2. Alat cucia. Mesin cuci 3b. Pengering 2c. Mesin cuci rumah tangga 1d. Kaporite. Sabun tombakf. Densolg. Deterjen bubukh. Deterjen cairi. Moltoj. Pemutihk. Mesin strikal. Lemari penyimpanan Gambar 2. Mesin cuci dan Mesin Pengering Gambar 3. Deterjen dan Pewangi Linen

Gambar 4. Troli

Gambar 5. Mesin strika

Gambar 6. Lemari Penyimpanan3. Biaya / danaUntuk anggaran RT RSUD Solok secara keseluruhan adalah Rp 65.000.000 untuk 1 bulan. Untuk bagian laudry biasanya Rp 250.000 / bulan.4. Bangunan / Fisika. Bangunan laundry di RSUD Solok sedang dalam tahap renovasi untuk diperluas. Karena adanya renovasi ini pekerjaan petugas sehari-hari cukup terganggu.

Gambar 7. Ruangan masuk Linen

b. Instalasi listrik untuk bangunan ini terpisah karena pada bagian laundry dibutuhkan tegangan listrik yang tinggi.c. Untuk sumber air adalah dari PDAM dan sumur bor.d. Punya tempat pengelolaan limbahDimana limbah ini akan diolah kembali.melalui proses penyaringan dengan menggunakan filtrat busa (penghancur busa) sehingga airnya dapat digunakan kembali. Tapi bukan untuk diminum, biasanya dipakai untuk mencuci, menyiram tanaman, untuk di WC. Dengan adanya pengolahan ini limbah tidak mengotori lingkungan.2.5. Sumber Daya Manusia (SDM)Tenaga kerja pada bagian laudry terdiri dari 7 orang. Untuk masuk bagian ini tidak melalui pendidikan khusus. Cara pendaftaran masuk sama dengan cara melamar pekerjaan biasa, kemudian dilakukan uji kompetensi berupa tes lisan / wawancara, tes kesehatan dan mental. Pekerja bekerja setiap hari dari pukul 08.00 14.00.2.6. Alur proses pencucian Proses diawali dengan pengambilan linen kotor di masing-masing instalasi rumah sakit menggunakan troli pada pagi hari pukul 08.00 WIB. Kemudian linen dibawa ke ruangan laundry untuk dipisahkan antara linen kotor ringan dan linen kotor berat (OK). Selanjutnya dilakukan proses pencucian.

Gambar 8. Ruangan pemisahan dan perendaman Linen

NB : pengambilan jam 08.00 WIB dan pengembalian jam 14.00Khusu s OK. Pengambilan jam 07.00 WIB dan di kembalikan jam 07.00 pagi esok hariLipat dan masukan kedalam lemariLinen dari setiap instalasi RSUD Solok diambil pada pukul 07.00 - 08.00Strika dengan suhu 120Dikeringkan selama 20 menitMasuk mesin cuci khususMasuk mesin cuciSuhu 20 dan waktu 20 menit, deterjen, densol dan pengharum pakaianSuhu 20 dan waktu 20 menit, deterjen, dan pengharum pakaianLinen di pisahkan Direndam dan di rebus dengan suhu 95Masuk mesin cuciLinen kotor beratLinen kotor ringanDihitung perhelai linen

Cara pencucian :1. Linen kotor ringan dan kotor beratCara mencuci sama dengan cara mencuci pada umumnya. Pakaian kotor tersebut dimasukan ke dalam mesin cuci. Setelah diatur mesin akan bekerja sendiri. Dimulai dari main wash (1-5) dimana pada main wash ini pakaian di proses dengan air dan deterjen, kemudian pakaian tersebut dicuci dan diperas. Suhu pada mesin diatur disesuaikan dengan keadaan pakaian. Misal untuk mencuci doek atau kain yang digunakan setelah operasi dan pakaian yang yang terutama berasal dari OK karena biasanya paling banyak terinfeksi maka direbus dengan suhu 95o dan pencuciannya mekakai densol (anti bakterial). untuk lap biasanya menggunakan suhu 60o dan untuk baju perawat biasanya dengan suhu 20o. Mesin ini akan mengeringkan pakaian hingga 80 % kering, setelah itu pakaian baru dapat dimasukkan dalam mesin pengering untuk pengeringan 100 %. 2. Linen berdarahYang pertama kali dilakukan adalah pre wash (dicuci dengan air dan dibuang airnya) dan dapat disikat terlebih dahulu. Kemudian proses selanjutnya sama dengan proses mencuci pakaian biasa.

2.7. Kendala Laundry RSUD Solok

1. Banyak yang masih belum terpenuhi. Pada bangunan masih menggunakan 1 pintu dimana seharusnya ada 2 pintu sehingga dapat dipisah pintu masuk dan pintu keluar.2. Tenaga dan SDM kurangBagian laundry kekurangan personil untuk antar jemput / distribusi pakaian. Petugas juga ada yang tamat SMA. 3. Instalasi air dan listrikPada keadaan listrik padam, genset tidak dapat digunakan karena listrik yang dibutuhkan untuk mesin cuci tinggi, sehingga petugas harus mencuci secar manual.4. Safety kurangDapar dilihat dari alat pelindung diri yang minim. 5. Biaya minim6. Belum memakai detergen yang ramah lingkungan hanya memakai detergen biasa7. Ruangan yang belum tertata dengan baik8. Lemari penyimpanan yang tidak terpakai karena konsisi lemariyang sudah tidak layak untuk dipakai.

2.8. Standar Laundry NasionalA. Daftar bahan kimia1. Laundry DisinfectantLaundry disinfektan biasanya berbentu cair, yang digunakan untuk membunuh kuman-kuman, bakteri yg menempel pada serat kain. Dan memiliki aroma khas pine oil(aroma-aroma yg sering kita jumpai di rumah sakit).Digunakan pada proses Pre-Wash2. Bleaching|PemutihPada Rumah Sakit yg spreinya berwarna dasar putih, memerlukan pemutih/bleaching yang juga dapat bekerja sebagai penghilang noda pada linen/kain berwarna dasar putih. Bleaching sendiri dalam kimia Laundry Rumah sakit ada dua jenis: Yaitu Chlorine Bleach dan Oxygen Bleach.3. Penghilang Noda DarahUntuk membersihkan noda darah dapat menggunakan AKALITE, caran pembersih dengan daya pembersih yang keras, Ph tinggi.4. Neutralizer/SourPada setiap proses pembilasan akhir disarankan menggunakan Sour untuk menetralkan sisa pencucian menggunakan bahan-bahan Ph tinggi. Supaya tidak tertinggal pada serat kain sehingga dapat menyebabkan gatal-gatal pada kulit. Sour juga dapat digunakan untuk membersihkan noda karat, noda kuning yang sudah lama tertinggal pada kainB. Denah Ruang Cuci

Masuk

KeluarreparingTroli cucian bersihTroli cucian non infeksiKamar cucian terinfeksi

Tempat distribusi linen

Penyetrikaan Linen

Loket

Mesin Cuci

Gudang LinenRuang CuciMesin Cuci

Mesin PengeringMesin PengeringMesin Cuci

C. TercemarAlur Linen Kotor

Linen kotor yang dipakai pasien

Sterilisasi Gudang penyimpananDikeringka, distrika,ndipisahkanDipisah , ditimbang, dicuciMulaiLinen sterilLinen non sterilDi kirim ke loundryTak tercemar

Distribusi

distribusiD. Jenis dan spesifikasi loundry1. Jenis linena. Perlengkapan lineneb. Pakainan fungsionalc. Pakaian dinas2. Jenis tenuna. Sederhanab. Dril dan satin3. Warna disesuaikan corporate color4. Jenis bahanKatun : warna kusut, mudah pudar, bila terbakar berbau dan berabu5. PolyesterTidak mudah kusut, berdaya serap rendah, dan bila terbakar menyala6. Campuran

BAB IIIPENUTUP

3.1. KesimpulanRumah sakit solok telah memiliki sarana laundry yang memadai, dengan alur waktu yang telah sesuai dengan jadwal masing-masing departement di rumah sakit. Meski laundry terlihat tidak terlalu diperhitungkan dalam sebuah rumah sakit yang basic nya adalah kesehatan, tapi dari laundry inilah bermula kebersihan. Setiap linen-linen yang ada di rumah sakit haruslah bersih dan steril. Dalam study kali ini, dari hasil yang telah kami dapatkan bahwa RSUD Solok telah mempunyai laundry yang cukup memadai, namun jika di tilik dari standar operasional prosedur (SOP) Nasional mestilah ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki, baik itu dari aspek gedung, aspek kebersihan ruangan, ruang penyimpanan, alur pembersihan linen, pemisahan linen dan SDM yang tidak memadai.3.2. Sarana. Sebaiknya pembangunan gedung laundry segera diselesaikan agar alur pembersihan laundry bisa berjalan sesuia SOPb. Kebersihan lantai dan ruangan harus didisiplinkan , agar pakaian bisa dijamin kebersihan dan kesterilannyac. Ruang penyimpanan harus dibuat baru berdasarkan departement rumah sakitd. Menambahkan sumber daya manusia atau tenaga kerja ke dalam divisi laundry

DAFTAR PUSTAKA

Muninjaya, Gde. 2012. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Buku Kedokteran : Jakarta Direktorat Rumah Sakit Umum dan Pendidikan, Dirjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI, Standar Pelayanan Rumah Sakit, Jakarta. 1992 Analisis Pelayanan, Wildan Pahlevi, FKM UI,2009. Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Standar Rumah Sakit Pendidikan, Jakarta . 2005 Depkes RI, (2000). Kebijakan Pengembangan Tenaga Kesehatan tahun 2000-2001, Jakarta Depkes RI.1. NIKEN, PRAVITASARI RATNA. 2007. Sistem Informasi Pelayanan Laundry Pada RSUD Tugurejo Semarang. Skripsi,Fakultas Kesehatan.http://eprints.dinus.ac.id/7446/. 03/03/2015

28