proposal perbaikan terbaru banget 2
DESCRIPTION
PROPOSALTRANSCRIPT
JUDUL :ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGRUHI
KINERJA GURU PADA SMP NEGERI 1 KANDIS
KECAMATAN KANDIS KABUPATEN SIAK
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan pendidikan adalah tingkat kemampuan sekolah mengadakan
dan menyajikan jasa pendidikan sesuai dengan kebutuhan pelanggan, hingga
kini, keberhasilan sekolah selalu diukur berdasarkan jumlah lulusannya dan nilai
lulusan, jarang dipertimbangkan secara serius dan sistematis apakah lulusan
tersebut sesuai dengan kebutuhan pelanggan, terutama pelanggan tersier atau
tidak. Pemahaman yang bersifat kuantitatif sebab pokok meningkatnya
pengangguran, yang dalam jangka panjang mengakibatkan penderitaan
masyarakat umumnya, walaupun keuntungan politis yang bersifat jangka pendek.
Dengan demikian timbulnya apa yang disebut paradoks pendidikan akibatnya
semakin banyak yang telah menikmati pendidikan maka semakin banyak yang
menderita karenanya.
Pendidikan sebagai industri jasa memusatkan perhatian pada pemenuhan
kebutuhan pelanggan, terutama pelanggan primer dan tersier. karena itu
mengidentifikasi dan memahami kebutuhan para pelanggan adalah kegiatan-
kegiatan utama dalam pengadaan dan penyajian jasa pendidikan. Kebutuhan para
pelanggan dimaksud diterjemahkan ke dalam rencana strategi sekolah.
1
Keberhasilan pendidikan dilihat dari kesesuaian jasa yang dihasilkannya (dalam
arti pelayanannya) dengan kebutuhan para pelanggan tersebut, mutu sekolah dan
pendidikan umumnya diukur berdasarkan kesesuaian produk sekolah.
Sedangkan pemahaman yang bersifat kualitatif mungkin kelihatan mahal
pada mulanya, namun dalam jangka panjang akan jauh lebih menguntungkan
dalam arti luas. Istilah pelanggan mengandung nilai-nilai hakekat tertentu, antara
lain: saling membutuhkan dan saling melayani dengan sebaik-baiknya,
memikirkan dan memahami kebutuhan (kepentingan) orang lain bukan hanya
kepentingan sendiri, hubungan kemitraan bukan hubungan paternalistik atau
birokratis.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabatdalam rangka
mencerdaskan Kebidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepadaTuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003).
Oleh sebab itu mutu pendidikan menjadi kunci utama dalam keberhasilan
kualitas. Guru menjadi bagian penting dan menjadi kunci keberhasilan
implementasi kinerja guru berdasarkan tujuan pendidikan. Salah satu tujuan
pendidikan adalah untuk menciptakan manusia yang berkualitas. Kualitas
2
manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masa yang akan datang
adalah yang mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan bangsa
lain di dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut dihasilkan melalui
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Dunia pendidikan sedang goncang
oleh berbagai perubahan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta
di tantang untuk dapat menjawab berbagai permasalahan lokal dan perubahan
global yang terjadi begitu pesat.
Yang mendapat perhatian lebih berdasarkan kompetensi yang sedang
diperbaiki adalah kualitas kinerja guru. Guru sebagai tenaga pendidik merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan tujuan pendidikan, karena guru yang
langsung bersinggungan dengan peserta didik, untuk memberikan bimbingan
yang akan menghasilkan tamatan yang diharapkan. Guru merupakan sumber daya
manusia yang menjadi perencana, pelaku dan penentu tercapainya tujuan
pendidikan. Untuk itu dalam menunjang kegiatan guru diperlukan iklim sekolah
yang kondusif.
Berdasarkan beberapa komponen pendidikan kita mengenal tenaga
pendidik atau guru, hal ini diyakini bahwa guru selalu terkait dengan komponen
manapun dalam system pendidikan, guru memegang peran utama dalam
pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di
sekolah, guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam
kaitannya dengan proses belajar mengajar.
3
Oleh sebab itu guru merupakan komponen yang paling berpengaruh
terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu
upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa di dukung oleh guru
yang profesional dan berkualitas. Sebagai pengajar atau pendidik guru merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan.
Adapun kendala yang ada dalam mencapai efektifitas pendidikan saat ini
yaitu, mengenai pendanaan dan sumber daya manusianya sehingga hasilnya
kurang maksimal. Kerisauan tentang rendahnya daya saing sumber daya manusia
(SDM) Indonesia di pasar global menyimpan satu pertanyaan, apa yang
seharusnya dibenahi dengan pendidikan kita. Pendidikan yang bermutu tercermin
pada sekolah yang bermutu.Sekolah yang bermutu menghasilkan SDM yang
bermutu. Rendahnya mutu SDM signifikan dengan rendahnya mutu pendidikan.
Sedangkan menurut Josep M Juran masalah mutu terletak pada manajemen
(pengelolaan). Oleh karena itu lembaga pendidikan perlu berpikir apa saja batu
besar (hal yang penting) yang harus dikelola dengan baik. Sehingga tidak terjadi
salah pengelolaan, dalam arti tidak tersebar pada hal-hal kecil yang tidak
substantif bahkan cenderung kurang berdampak positif terhadap peningkatan
mutu.
4
Kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran,
merupakan faktor utama dalam pencapaian tujuan pengajaran, keterampilan
peguasaan proses pembelajaran ini sangat erat kaitannya. dengan tugas dan
tanggung jawab guru sebagai pengajar dan pendidik.secara sempit dapat di
interprestasikan sebagai pembimbing atau belajar fasilator belajar siswa.
Seorang guru yang baik adalah guru yang mampu mewujudkan suasana
pembelajaran yang menyenangkan dan membuat peserta didik merasa nyaman
menuntut ilmu bersama gurunya.Dan guru yang berkepribadian tinggi adalah guru
yang mampu menjadi teladan bagi pesera didiknya sebaimana pepatah Jawa
menyatakan bahwa guru adalah seseorang yang patut di tiru yakin sosok yang di
dengar ucapan petuahnya, serta di ikuti dan di teladani. Guru benar-benar di
tuntut untuk memiliki kinerja yang tinggi. Dengan kinerja tinggi maka tingkat
sumber daya manusia di Indonesia akan mulai sedikit demi sedikit meningkatkan
terutama para generasi muda Indonesia. Sehingga terciptalah bangsa yang cerdas
dan mampu menghadapi tantangan-tantangan masa depan.
Berdasarkan fenomena yang terlihat dilapangan berdasarkan hasil
observasi sementara terlihat bahwa;
1. Kemampuan guru mengajar sesuai dengan keahliannya masih sangat terbatas
sehingga kualitas hasil belajar siswa belum memenuhi standar yang
diinginkan.
5
2. Guru masih terlihat hanya memenuhi tugas jam mengajar saja sedangkan
pengembangan diri sebagai peningkatan kualitas masih terbatas. Hal ini
berpengaruh pada kinerja.
3. Sertifikasi yang telah diterima oleh guru SMP masih belum seimbang dengan
kinerja seperti kreativitas dan inovasi pembelajaran dikelas masih kurang.
4. Dalam hal perencanaan atau RPP yang dibuat oleh guru masih belum matang
perencanaannya sehingga masih terkesan mengajar asal jadi.
5. Ketika kegiatan pembelajaran di kelas guru kurang melakukan evaluasi,
sehingga yang terjadi pada siswa selalu tidak ada persiapan untuk belajar
dikelas.
Berdasarkan fenomena tersebut diatas maka penulis tertarik ingin
melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Kinerja Guru SMP Negeri 1 Kandis
6
Tabel 1
Jumlah Tenaga Pendidik/Guru SMP Negeri 1 Kandis
Kabupaten Siak
Tahun 2010-2014
No UraianJumlah Guru
2010 2011 2012 2013 2014
1 Kepala Sekolah 1 1 1 1 1
2 Guru PNS 23 23 23 22 19
3 Guru Bantu 3 4 4 3 4
4 Guru Honorer 3 36 3 3 6
Jumlah 30 31 31 29 30
Sumber : Data Dik-Tendik SMP Negeri 1 Kandis
(Data dihitung Per Bulan Juni Setiap Tahunnya)
Tabel 2
Jumlah Daftar Hadir Tenaga Pendidik/Guru SMP Negeri 1 Kandis
Kabupaten Siak
Tahun 2010-2014
No UraianTahun
2010 2011 2012 2013 2014
1 Hadir 7.491 7.815 7.851 6.930 7.387
2 Sakit 152 230 143 211 191
3 Izin 185 150 231 197 246
4 Alpa 13 7 10 15 8
Sumber : Daftar Hadir SMP Negeri 1 Kandis
7
Tabel 3
Daftar Jumlah Kelulusan Siswa/I SMP Negeri 1 Kandis
Kabupaten Siak
Tahun 2010-2014
No TahunJumlah
siswa
Keterangan
Lulus Tidak Lulus
1 2010 158 158 -
2 2011 162 162 -
3 2012 164 164 -
4 2013 163 161 -
5 2014 165 165 -
Sumber : Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional SMP Negeri 1 Kandis
Tabel 4
Daftar Gaji Guru Honor dan Guru Bantu Daerah
SMP Negeri 1 Kandis Kabupaten Siak
Tahun 2010-2014
No TahunUraian
Guru Honor Guru Bantu Daerah
1 2010 Rp. 1.300.000,- Rp. 500.000,-
2 2011 Rp. 1.400.000,- Rp. 600.000,-
3 2012 Rp. 1.400.000,- Rp. 600.000,-
4 2013 Rp. 1.400.000,- Rp. 600.000,-
5 2014 Rp. 1.400.000,- Rp. 600.000,-
8
Sumber : Amprah Gaji SMP Negeri 1 Kandis
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu : Faktor Apakah Yang Mempengaruhi
Kinerja Guru Pada SMP Negeri 1 Kandis ?
A. Tujuan Dan Manfaat Penilitian
1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Guru pada
SMP Negeri 1 Kandis.
2. Manfaat Penelitian
1. Sebagai sarana penerapan ilmu yang diperoleh penulis dalam masa
perkuliahan.
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sumbangan
pemikiran bagi civitas akademika SMP Negeri 1 Kandis dalam
menerapkan strategi peningkatan kinerja para Guru.
3. Sebagai referensi untuk para pembaca dalam pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya tentang manajemen sumber daya manusia.
B. Landasan Teoritis
1. Penelitian Terdahulu
Yesti Elianda, 2013, dalam penelitian yang berjudul “ Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan
Singingi ”Variabel yang digunakan adalah Kinerja Pegawai, Kompetensi
Individu, Dukungan Organisasi dan Dukungan Manajemen.Yang paling
9
mempengaruhi adalah variabel Kompetensi Individu, dukungan organisasi dan
dukungan manajemen berpengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja
Pegawai dimana dengan besar pengaruhnya 64,1%.
Ramisman, 2010, dalam penelitian yang berjudul “ Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengauhi Kinerja Pengurus Koperasi Karya maju Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan
Singingi” Variabel yang digunakan adalah Pendidikan dan Pelatihan,
Kesejahteraan, dan Motivasi. Dari hasil penilitan ini Variabel Pendidikan dan
Pelatihan, Variabel Kesejahteraan dan Variabel motivasi mempengaruhi
kinerja pengurus koperasi, bila ditingkatkan salah satu atau ketiga variable
tersebut maka akan dapat meningkatkan kinerja pengurus, intinya ketiga
variable tersebut mempunyai pengaruh yang sama-sama penting.
Menurut Amzirman,2007, dalam skripsinya yang berjudul “ Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Pada kantor Sekretariat
Daerah Kabupaten Siak”, variabel penelitian yang digunakan adalah
Motovasi/gairah kerja, Sarana dan Prasana, Kemampuan Sumber Daya
Manusiadan Proses Kerja dan Metode Kerja.. Dengan hipotesisnya diduga
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pada Kantor Sekretariat Daerah
Kabupaten Siak.Dari perhitungan survey, 54.24% Responden menjawab telah
termotivasi cukup baik untuk melakukan pekerjaannya,42.67 % Responden
menjawab dengan sarana dan prasana yang cukup baik sehingga hal tersebut
10
sangat membantu para pegawai dalam melakukan pekerjaannya, 46,21 %
Rsponden menjawab kemampuan mereka cukup baik tetapi masih perlu
adanya peningkatan terhadap kemampuan skill dari pegawai itu sendir
maupun terobosan-terobosan yang dilakukan oleh instansi tempat dimana
mereka bekerja untuk lebih meningkatkan kemampuan sumber daya pegawai
tersebut.
A. Pengertian Kinerja
Kinerja diartikan secara variatif oleh banyak ahli sehingga setiap ahli
memiliki sudut pandang yang berbeda. Istilah kinerja berasal dari kata Job
Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi
sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja (prestasi
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. (Prabu Mangkunegara, 2011:67)
Kinerja dalam ilmu manajemen diartikan sebagai untuk kerja yang
telah dilakukan oleh seseorang dalam pencapaian tujuan suatu organisasi.
Pekerjaan tersebut seyogyanya adalah pekerjaan yang bersifat professional
berdasarkan keilmuan yang dimiliki. Seperti halnya karyawan, guru dan
dosen, dokter, polisi dan sebagainya. Kinerja (Performance) adalah hasil
11
pekerjaan yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan
pekerjaan (job requirement).(Wilson Bangun, 2012:231)
Kinerja juga diartikan oleh para ahli manajemen sebagai suatu
prestasi kerja. Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan, menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
(Danang Sunyoto, 2012:18) Menurut Prawirosentono (dalam,Yesti Elianda
(2013:19).Kinerja pegawai dapat diartikan sebagai prestasi kerja atau hasil
kerja (Output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai pegawai per
periode dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tenggungjawab yang
diberikan kepadanya. Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai degan
wewenang dan tanggungjawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai
tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidam melanggar hukum dan
sesuai dengan moral dan etika.
Sedangkan menurut wibowo (2007: 7) kinerja adalah tentang
melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Dan
kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara
mengerjakannya. Menurut Malayu (2005:34) kinerja (prestasi kerja)
adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Kinerja adalah tingkat
12
keberhasilan seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan tugas
dan tanggungjawabnya serta kemampuan untuk mencapai tujuan dan standar
yang telah ditetapkan. (Mulyasa, 2010:20 )
Berdasarkan pengertian tersebut diatas maka dapat penulis
simpulkan bahwa kinerja Berdasarkan pengertian di atas, penulis
berkesimpulan bahwa kinerja adalah hasil kerja baik secara kuantitas
mau pun kualitas dari apa yang dikerjakan berdasarkan standar yang
telah ditetapkan dan bagaimana cara mengerjakannya, atau proses yang telah
direncanakan sebelumnya.
Seangkan kinerja guru diartikan sebagai penerapan pengetahuan
dan berfikir komplek dari pada hanya sekedar hafalan informasi faktual.
Lebih rinci lagi Ivor K. Davies juga mengatakan bahwa seorang
mempunyai empat fungsi umum yang merupakan ciri pekerja seorang
guru, adalah sebagai berikut:
1). Merencanakan, y aitu pekerjaan seorang guru menyusun tujuan
belajar. Menurut Rivai (2004:309), kinerja guru adalah: perilaku
nyata yang ditampilkan oleh guru sebagai prestasi kerjaberdasarkan
standar yang ditetapkan dan sesuai dengan perannya di sekolah. Peran
guru yang dimaksud adalah berkaitan dengan peran guru dalam proses
pembelajaran. Guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan
dalam pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan
13
dalam proses pembelajaran, dimana proses pembelajaran merupakan
inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Guru merupakan
perencana, pelaksana sekaligus sebagai evaluator pembelajaran di
kelas...( dalam yesti, 2013 ) Menurut Pidarta guru sebagai pekerja
merupakan pribadi yang berkembang harus memiliki kemampuan
yang meliputi unjuk kerja, penguasaan materi, penguasaan profesional
keguruan dan pendidikan, penguasaan cara- cara menyesuaikan diri
melaksanakan tugasnya.
Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam Undang- undang No.20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidik dan
tenaga kependidikan berkewajiban (1) menciptakan suasana
pendidikanyang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan
dialogis, (2) mempunyai komitmen secara profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan (3) memberi teladan dan menjaga
nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan
yang diberikan kepadanya. Dalam hubungannya dengan menciptakan
suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis
dan dialogis Ondi Saondi dan Aris Suherman ( 2010: 54 ) menyatakan
bahwa dalam pendekatan pembelajaran guru dituntut untuk mem
perhatikan hal - hal sebagai berikut:
14
1. Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran
perkembangan mental siswa.
2. Membentuk group belajar yang saling tergantung.
3. Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri
yang memiliki tiga karakteristik yaitu kesadaran berpikir,
penggunaan strategi dan motivasi berkelanjutan
4. Mempertimbangkan keberagaman siswa didalam kelas.
5. Memperhatikan multi intelegensi siswa
6. Menggunakan teknik- teknik bertanya yang meningkatkan
pembelajaran siswa, perkembangan pemecahan masalah dan
ketrampilan tingkat tinggi.
7. Menerapkan penilaian autentik yaitu mengevaluasi
2). Mengorgasisasikan, y aitu pekerjaan seorang guru untuk mengatur
dan menghubungkan sumber- sumber belajar sehingga dapat
mewujudkan tujuan belajar dengan cara yang paling efektif, efesien,
dan ekonomis mungkin.
3). Memimpin, yaitu pekerjaan seorang guru untuk memotivasikan,
mendorong, dan menstimulasikan muridmuridnya, sehingga mereka
siap mewujudkan tujuan belajar.
15
4). Mengawasi, yaitu pekerjaan seorang guru untuk menentukan
apakah fungsinya dalam mengorganisasikan dan memimpin di atas
telah berhasil dalam mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan.
Jika tujuan belum dapat diwujudkan, maka guru harus menilai dan
mengatur kembali situasinya dan bukunya mengubah tujuan. Dari
uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa pada hakikatnya
kinerja guru adalah prilaku yang dihasilkan seorang guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar ketika
mengajar di depan kelas, sesuai dengan kriteria tertentu seperti
perencanaan program pengajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dan evaluasi hasil pembelajaran. Kinerja seseorang Guru akan
nampak pada situasi dan kondisi kerja sehari - hari dalam aspek
kegiatan menjalankan tugas dan cara/kualitas dalam melaksanakan
Berdasarkan penjelasan diatas maka kinerja perlu diadakan penilaian.
Penilaian adalah proses penaksiran atau penentuan nilai, kualitas, atau status
dari beberapa objek, orang ataupun sesuatu. Penilaian prestasi pegawai
dikenal dengan istilan “ Performance rating, performance appraisal,
personnel assessment, employee evalution, merit rating, efficiency rating,
service rating ”. (Prabu Mangkunegara, 2011: 69) Penilaian atau evaluasi
bagi suatu pekerjaan sangat penting artinya. Penilaian kinerja atau prestasi
16
kerja adalah proses melalui dimana organisasi-organisasi mengevaluasi dan
menilai prestasi kerja karyawan. (Danang Sunyoto, 2012:19)
Penilaian kinerja merupakan proses dimana organisasi berupaya
memperoleh informasi yang seakurat mungkin tentang kinerja para
anggotanya. Penilain kinerja harus dilakukan dengan baik karena sangat
bermanfaat bagi organisasi secara keseluruhan, bagi atasan langsung dan bagi
para karyawan yang bersangkutan. Seperti halnya penilaian kinerja guru dari
kepala sekolah maupun pengawas.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi kinerja Guru
1. Manajemen (pengelolaan)
Manajemen diartikan sebagai suatu proses dalam menjalankan
suatu aktivitas penting dalam organisasi atau lembaga. Dalam Encylopedia
of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses
dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan
diawasi.
Menurut Hilman (dalam Soemardhi ,2005; 77) mengatakan bahwa
manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melaluikegiatan orang
lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang
sama.Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas
orang-orang yang melakukan aktivitasmanajemen. Jadi dengan kata lain,
segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalamsuatu
17
badan tertentu disebut manajemen. Menurut pengertian yang ketiga,
manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pengetahuan. Mengenai ini
pun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan
mengatakan bahwa manajemenadalah seni dan segolongan yang lain
mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnyakedua
pendapat itu sama mengandung kebenarannya. Menurut G.R. Terry
(dalam H.A..simon, 2004 ;25) manajemen adalah suatu proses atau
kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu
kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-
maksudyang nyata. Manajemen juga adalah suatu ilmu pengetahuan
maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil
yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapanyang diperoleh
dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk
menggunakan pengetahuan manajemen. Menurut Mary Parker Follet
manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaanmelalui
orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan
bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara
mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa sajayang pelu dalam
pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya
sendiri sama halnya menurut Helbert A Simon (2004;50) mengemukakan
18
setiap aktivitas yang dilakukan oleh manajemen adalah kegiatan yang
berencana.
Pengelolaan lembaga pendidikan tidak bisa dikelola dengan waktu
sisa, manajemen tukang cukur, dan kemampuan minim, meminjam
falsafah Jawa “Bondo Bahu Pikir Lek Perlu Sak Nyawane”, artinya kita
dalam berjuang perlu pengorbanan bukan hanya angan-angan tanpa mau
memikirkan keuatan materi untuk berjuang. Pemberdayaan sumber daya
manusia merupakan kunci utama dalam meningkatkan dan
mengembangkan kualitas pendidikan. Peserta didik akan memiliki pribadi
yang baik bila diasuh oleh pendidik yang memiliki kepribadian yang baik
pula, murid akan memiliki keinginan belajar yang tinggi bila dididik oleh
pendidik yang mempunyai animo tinggi untuk belajar, anak akan memiliki
keterampilan bila dibimbing oleh pembimbing yang cekatan dan tanggap
lingkungan, anak dapat hidup berdisiplin, bersih, tertib bila dia dibina oleh
pendidik yang memiliki pola hidup teratur, demikain seterusnya.
Manajemen juga diartikan oleh banyak ahli dan sangat bervariasi
oleh sebab itu perlu dilihat dari berbagai aspek dan sudut pandang.
Manajemen berasal dari kata “ to manage” yangh artinya mengatur.
Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari
19
fungsi – fungsi manajemen itu. Jadi margin merupakan suatu proses untuk
mewujudkan tujuan yang diingini.
Karena manajemen diartikan “mengatur” maka timbul beberapa
pertanyaan dari kita:
Apa yang diatur
Adalah semua unsur manajemen yang terdiri dari men, money, methopd,
materials,machines and market disingkat dengan 6M dan semua aktivitas
7yang ditimbulkandalam proses manajemen itu.
Kenapa harus diatur
Agar 6M itu lebih berdaya guna, berhasil guna, terintegrasi dan terkoordinir
dalam mencapai tujuan yang optimal.
Siapa yang mengatur
Adalah pemimpin dengan wewenang kepemimpinannya melalui instruksi dan
atau persuasif, sehingga 6M dan semua proses manajemen tertuju serta terarah
kepada tujuan yang diinginkannya.
Bagaimana mengaturnya
Melalui proses dari urutan fungsi – fungsi manajemen ( perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian = planning,
organizing,directing and controling).
Dimana harus diatur
20
Adalah dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena organisasi merupakan
alat dan wadah (tempat) untuk mengatur 6M dan semua kativitas proses
manajemen dalam mencapai tujuannya.
Tugasnya pengaturan hanya dapat dilakukan didalam suatu organisasi
(wadah / tempat), sebab dalam wadah (organisasi) inilah tempat utama, proses
manajemen, pembagian kerja, delegation of authokoordinasi, integrasi
dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Perlu dihayati bahwa manajemen dan organisasi bukan tujuan, tetapi alat
untuk mencapai tujuan yang dinginkan. Karena tujuan yang dicapai itu adalah
pelayanan dan atau laba (profit).
Walaupun manajemen dan organisasi hanya merpakan “alat dan wadah “ saja,
tetapi harus diatur dengan sebaik-baiknya.
Karena jika manajemen dan organisasi ini baik, maka tujuan optimal dapat di
wujudkan, pemborosan terhindari, dan semua potensi yang dimiliki akan lebih
bermanfaat.
Mismanajemen (salah urus) harus dihindari, karena mismanajemen akan
menimbulkan kerugian, pemborosan bahkan tujuan tidak akan tercapai.
Untuk lebih jelasnya pengertian manajemen ini penulis mengutip beberapa
definisi sebagai berikut (dalam Soemardhi, 2005)
Malayu S.P. Hasibuan (2007;3)
21
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber – sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Andrew F. Sikula (dalam Melayu,2007;3)
Management in general refers to planning, organizing, controlling, staffing,
leading, motivating, communicating dan decision making activities performed
by any organization in order to coordinate the varied resources of the
enterprise so as to bring an efficient creation of some product or service.
Artinya :
Manajemen pada umunya dikaitkan dengan aktivitas – aktivitas perencanan,
pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian,
komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap
organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya
yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau
jasa secara efisien.
Menurut G. R. Terry (dalam Melayu;2007;3)
Management is a distinct process consisting of planning, organizing,
actuating and controlling performed to determine and accomplish stated
objectives by the use of human being and other resources.
Artinya :
22
Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdir dari tindakan –
tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran – sasaran yang telah di
tentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber – sumber
lainnya.
Harold Koontz and Cyril O’Donnel (dalam Melayu; 2007;3)
Management is getting things done through people. In bringing about this
coordinating of group activity, the manager, as a manager plans, organizes,
staffs, direct and control the activities other people
Artinya :
Manajemen adlah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan
orang lain. Dengan demikian manager mengadakan koordinasi atau sejumlah
aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
penempatan, pengarahan dan pengendalaian.
Jika kita simak definisi – definisi diatas dapatlah ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Bahwa manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai;
2. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dan seni;
3. Manajemen merupakan proses yang sistematis, terkoordinir, koperatif, dan
terintegrasi dalam memanfaatkan unsur – unsurnya (6M);
23
4. Manajemen baru dapat di terapkan jika ada dua orang atau lebih melakukan
kerja sama dalam suatu organisasi;
5. Manjemen harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas dan tanggung
jawab;
6. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi (P.S.O.D. dan C);
7. Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
2. Manajemen Kinerja
Tujuan umum manajemen kinerja adalah untuk menciptakan budaya
para individu dan kelompok memikul tanggung jawab bagi usaha peningkatan
proses kerja dan kemampuan yang berkesinambungan. (Surya Dharma,
2012:27) Manajemen kinerja memungkinkan individu untuk mengeksprsikan
pandangan mereka tentang apa yang harus mereka kerjakan, arah yang akan
dituju dan bagaimana seharusnya mereka dikelola.
Dengan demikian manajemen kinerja adalah sebuah proses untuk
menetapkan apa yang harus dicapai dan pendekatannya untuk mengelola dan
pengembangan manusia melalui suatu cara yang akan dapat meningkatkan
kemungkinan bahwa sasaran akan dapat dicapai dalam satu jangka waktu
tertentu baik pendek maupun panjang. (Surya Dharma, 2012:25)
Secara khusus dan spesifik, manajemen kinerja bertujuan untuk :
(Surya Dharma, 2012:29)
24
a. Memperoleh peningkatan kinerja yang berkelanjutan
b. Bertindak sebagai daya dongkrak untuk perubahan yang lebih
berorientasi kinerja
c. Meningkatkan motivasi dan komitmen karyawan
d. Memungkinkan individu untuk mengembangkan kemampuan,
meningkatkan kepuasan kerja dan mencapai potensi pribadi yang
bermanfaat bagi individu dan organisasi
e. Mengembangkan hubungan yang terbuka dan konstruktif antara
individu dan manajer dalam suatu proses dialog yang
berkesinambungan terkait dengan pekerjaan yang dilakukan
sepanjang tahun
f. Menyediakan suatu kerangkan kerja bagi kesepakatan sasaran
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah sebagai
berikut;
1. Indikator Kemampuan manajemen
Kemampuan manajemen merupakan kemampuan dalam hal perencanaan,
pengorganisasian dan pelaksanaan serta pengawasan terhadap manajemen,
kemampuan (ability) manajemen pegawai terdiri dari kemampuan da
pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam
25
memanajemen pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai
kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada
pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.
2. Indikator Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam
menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi
(tujuan kerja).Sikap mental seorang pegawai harus sikap mental yang siap
secara psikofisik (siap secara mental, fisik, tujuan dan istimewa). Motivasi
membicarakan tentang bagaimana cara mendorong semangat kerja
seseorang agar mau bekerja dengan memberikan secara optimal
kemampuan dan keahliannya guna mencapai tujuan organisasi. (Danang
Sunyoto, 2012:11)
Motivasi menjadi penting karena dengan motivasi diharapkan setiap
karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas
kerja yang tinggi.
Faktor – Faktor motivasi ada tujuh yaitu : (Danang Sunyoto,
2012:13-17)
1. Promosi
Promosi adalah kemajuan seorang karyawan pada suatu
tugas yang lebih baik.
26
2. Prestasi Kerja
Pangkal tolak pengembangan karir seseorang adalah
prestasi kerjanya melakukan tugas yang dipercayakan
kepadanya sekarang.
3. Pekerjaan itu Sendiri
Tanggung jawab dalam mengembangkan karier terletak
pada masing – masing pekerja.
4. Penghargaan
Pemberian motivasi melalui kebutuhan penghargaan sangat
diperlukan untuk memacu gairah kerja bagi para karyawan.
5. Tanggung Jawab
Pertanggung jawaban atas tugas yang diberkan perusahaan
kepada para karyawan merupakan timbal-balik atas
komponsasi yang diterimanya.
6. Pengakuan
Pengakuan atas kemampuan dan keahlian bagi karyawan
dalam suatu pekerjaan merupakan suatu kewajiban oleh
perusahaan.
7. Keberhasilan dalam Bekerja
27
Keberhasilan dalam bekerja dapat memotivasi para
karyawan untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan
tugas-tugas yang diberikan perusahaan.
Diberikan motivasi kepada karyawan atau seseorang tentu saja
mempunyai tujuan antara lain : (Danang Sunyoto, 2012:17-18)
1. Mendorong gairah dan semangat karyawan
2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan
5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi
karyawan
6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
7. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan
8. Meningkatkan kesejahteraan karyawan
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap
tugas dan pekerjaannya.
C. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang masalah dan landasan teoritis yang telah
dikemukan, maka yang menjadi hipotesis penelitian ini adalah :“ Diduga faktor
yang mempengaruhi kinerja Guru pada SMP Negeri 1 Kandis Kecamatan Kandis
Kabupaten Siak adalah kemampuan manajemen dan motivasi. ”
28
D. Variabel Penelitian
Adapun yang menjadi variabel yang akan di analisa dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Kinerja (Y)
2. Factor yang mempengaruhi kinerja (Kemampuan manajemen
profesional dan motivasi) (X)
METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kandis Kecamatan
Kandis Kabupaten Siak yang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman Kelurahan
Telaga Sam-Sam Kecamatan Kandis Kabupaten Siak.
1. Jenis Dan Sumber Data
Adapun jenis data yang dapat penulis kumpulkan dalam penulisan skripsi
ini adalah :
a. Data Primer
Data Primer yaitu data yang langsung diperoleh dari objek penelitian
melalui wawancara dan kuisioner dengan Kepala Sekolah dan Guru
SMP Negeri 1 Kandis Kecamatan Kandis Kabupaten Siak.
b. Data Skunder
29
Data skunder yaitu data yang penulis peroleh dari sumber data yang
ada kaitannya dengan penelitian ini berupa data yang sudah tersedia
seperti data jumlah karyawan, struktur organisasi dan aktifitas
perusahaan serta data lainnya yang mendukung analisa dalam
penelitian ini.
2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penulisan proposal ini, penulis menggunakan cara pengumpulan
data sebagai berikut :
a. Kuisioner
Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang disebarkan kepada seluruh
Guru pada SMP Negeri 1 Kandis Kecamatan Kandis Kabupaten Siak.
Untuk mengetahui tingkat kinerja Guru tersebut, digunakan skala
likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
presepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomenal sosial.
Dengan skala likert, maka variabel yang diukur dan dijabarkan
menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan dan
30
pertanyaan. Jawaban setiap item yang menggunakan skala likert
mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif.
(Sugiyono, 2006:107)
b. Wawancara
Wawancara adalah mengadakan wawancara langsung pada pimpinan
organisasi tentang berbagai informasi/data, untuk bahan analisa yang
diperlukan dalam penulisan skripsi ini.
3. Populasi Dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri 1 Kandis
Kecamatan Kandis Kabupaten Siak yang berjumlah 30 orang.
Sedangkan sampel ditentukan secara sensus yaitu mengambil
seluruh populasi yang digunakan sebagai sampel karena jumlah populasai
yang relatif sedikit. Hal ini berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto
apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi
penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. Populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian. (Sugyono, 2006:173)
4. Analisa Data
31
Dalam menganalisa data yang diperoleh dari objek penelitian ini
penulis menggunakan metode analisis kuantitatif. Alat uji yang digunakan
untuk menguji persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen,
independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal
atau tidak.
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi
linier ada korelasi antara kesalahan penganggu (error) pada periode t
dengan kesalahan penganggu pada periode sebelumnya, jika ada
berarti terdapat autokorelasi. Pengujian ini dilakukan dengan
Durbinwatson test dasar pengambilan keputusannya adalah:
1. Angka DW dibawah -2 bearti ada autokorelasi
2. Angka DW diantara -2 sampai 2 bearti tidak ada autokorelasi
3. Angka DW diatas 2 bearti ada korelasi negative
32
c. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah keadaan dimana variabel bebas dalam
persamaan regresi mempunyai korelasi (hubungan) erat satu sama
lain. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan korelasi antar variabel bebas. Jika antara variabel bebas
adanya korelasi yang cukup tinggi dari R2 maka adanya
multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel bebas. Multikolonieritas dapat diuji melalui
nilai kolerasi dengan faktor variasi inflasi (VIF), yaitu dengan formula
VIF = , apabila nilai VIF >10, apabila nilai VIF >
10, maka model tersebut menunjukkan adanya multikolonieritas.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas merupakan alat uji dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik. Jika ada pola tertentu, seperti titik-
titk (poin-poin) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka telah terjadi
Heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titk yang
menyebar atas dan bawah angka pada sumbu Y, maka tidak terjadi
Heteroskedastisitas.
e. Uji Regresi Linier Berganda
33
Dalam menganalisis data yang diperoleh dari penelitian ini, penulis
menggunakan metode Regresi linier berganda, yaitu suatu metode
klasik yang digunakan utuk mengetahui hubungan antara dua atau
lebih variabel bebas dengan variabel terikat. (Sudarmanto, 2005)
Hubungan antara Variabel dependen dengan Variabel independen
ditunjukkan dengan persamaan : ( Djarwanto, 2002 : 309 ).
Y=a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b2X4 + b5X5 + e
Dimana :
Y = Variabel terikat (kinerja)
a = konstanta
b1, b2, b3, b4, b5 = koefisien regresi
e = variabel error
X1 = Faktor pengelelolaan profesional
X2 = Faktor motivasi kerja
Oleh karena data yang didapat dari penelitian ini adalah kualitatif, maka data
yang bersifat kualitatif tersebut diberi skala sehingga menjadi data yang bersifat
kuantitatif. Kategori yang digunakan berdasarkan Skala likers, dimana responden
34
diminta untuk menjawab pertanyaan dengan nilai yang telah ditetapkan sebagai
berikut :
1) Sangat setuju (SS) diberi nilai 5
2) Setuju (S) diberi nilai 4
3) Ragu-ragu (RG) diberi nilai 3
4) Tidak setuju (TS) diberi nilai 2
5) Sangat tidak setuju (STS) diberi nilai 1
Berdasarkan model regresi tersebut dapat dilakukan beberapa pengujian :
1. Uji f (Simultan)
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variabel independent secara
simultan berpengaruh terhadap variabel dependent. Uji F ini dilakukan dengan
membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:
Dimana:
R2 = Koefisien determinasi
k = Jumlah variabel
N = Jumlah sample
Level of Significance yang digunakan adalah 5% dan besar pengambilan
keputusan apakah Ha diterima atau ditolak adalah dengan membandingkan nilai
Fhutang dan Ftabel, apabila:
35
a) Fhitung > Ftabel, maka Ha diterima karena terdapat pengaruh yang besar.
Fhitung < Ftabel, maka Ha ditolak karena tidak terdapat pengaruh yang besar
2. Uji-t (Persial)
Pengujian ini bertujuan untuk memastikan apakah variabel independent yang
terdapat dalam persamaan tersebut secara individu berpengaruh terhadap nilai
variabel indevendent. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji t atau
dengan menggunakan rumus Pvalue. Dalam uji t dapat dinyatakan dengan rumus
sebagai berikut:
Rumus : t hitung =
Keterangan :
T hitung = t hasil perhitungan
bi = Koefisien regresi
Se bi = Standar error
Untuk menentukan nilai t-statistik tabel, ditentukan dengan tingkat
signifikansi 5 % dengan derajat keabsahan df = ( n-k-1 ) dimana n adalah
jumlah observasi dan t hitung > t tabel ( a,n-k-1), maka Ho diterima dan jika t hitung < t
tabel (a,n-k-1 ), maka Ho ditolak.
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel X, terhadap
varaisi Y digunakan uji Koefisien Determinasi Berganda (R²). nilai R²
36
mempunyai Range 0 (nol) sampai 1 (0<R²>1). Semakin besar nilai R² maka
semakin baik hasil regresi tersebut dan semakin besar mendekati nol maka
variabel secara keseluruhan tidak bisa manjelaskan variabel terikat.
5. Sistematika Penulisan
Berpedoman atas pencapaian dalam pemahaman dan pembahasan,
penelitian ini dibagi menjadi 6 (enam) bab, antara lain :
BAB I : PENDAHULUAN
Didalam bab ini penulis akan membahas dan
menguraikan latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta
sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORITIS
Dalam bab ini dibahas mengenai teori-teori yang
berkaitan dengan kinerja karyawan serta
mengemukakan hipotesis serta variabel penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan dijabarkan tentang lokasi
penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel,
teknik pengumpulan data serta analisis data
BAB IV : GAMBARAN UMUM SMP N 1 KANDIS
37
Dalam bab ini akan diuraikan secara singkat tentang
SMP Negeri 1 Kandis Kecamatan Kandis Kabupaten
Siak, struktur organisasi dan aktifitas perusahaan.
BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan menganalisa dan
menguraikan hasil penelitian tentang kinerja Guru
pada SMP Negeri 1 Kandis Kecamatan Kandis
Kabupaten Siak.
BAB VI : PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil
penelitian serta memberikan beberapa saran kepada
pihak yang bersangkutan.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah SMP N 1 Kandis
SMP Negeri Pembina Kandis Didirikan Pada tahun 1999, dan pada
saat itu bapak Khairul Huda, S.pd menjadi Kepala sekolah pertama di SMP
Negeri 1 Kandis. Dengan jumlah guru 32 orang dan 7 orang Tata Uasaha.
Setelah menjabat selama 10 Tahun (1999 – 2009) Kemudian beliau mutasi ke
tempat yang baru, dan kemudian Ibu khalida Yunas, S.Pd yang menjadi
kepala sekolah yang baru dari tahun 2009 – sekarang.
38
SMP Negeri 1 Kandis Sempat mengalami Perubhan nama sebanyak
empat kali yaitu :
1. Oktober 2001 – Juni 2006 SMP N 2 Minas.
2. Juli 2004 – Juni 2009 SMP N 1 Kandis.
3. Juli 2009 – Juni 2012 SMP N 7 SIAK
4. Juli 2012 – Sekarang 2015 SMP N Kandis
Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Kepala Sekolah
Kepala Sekolah berfungsi sebagai Edukator, Manager, Administrator, Supervisor,
Leader, Inovator dan Motivator (EMASLIM).
Kepala Sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses pengajaran secara
efektif dan efisien.
Kepala Sekolah selaku manajer mempunyai tugas :
Menyusun perencanaan
Mengorganisasikan kegiatan
Mengarahkan / mengendalikan kegiatan
Mengkoordinasikan kegiatan
Melaksanakan pengawasan
Menentukan kebijaksanaan
39
Mengadakan rapat mengambil keputusan
Mengatur proses belajar mengajar
Mengatur administrasi Katatausahaan, Kesiswaan, Ketenagaan, Sarana
prasarana, Keuangan
Kepala Sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan administrasi :
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan dan pengendalian
Pengkoordinasian
Pengawasan
Evaluasi
Kurikulum
Kesiswaan
Ketatausahaan
Ketenagaan
Kantor
Keuangan
Perpustakaan
Laboratorium
Ruang keterampilan – kesenian
Bimbingan konseling
40
UKS
OSIS
Serbaguna
Media pembelajaran
Gudang
7K
Sarana / prasarana dan perlengkapan lainnya
Kepala Sekolah selaku Supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi mengenal :
Proses belajar mengajar
Kegiatan bimbingan
Kegiatan ekstrakulikuler
Kegiatan kerja sama dengan masyarakat / instansi lain
Kegiatan ketatausahaan
Sarana dan prasarana
Kegiatan OSIS
Kegaitan 7K
Perpustakaan
Laboratorium
Kantin / warung sekolah
Koperasi sekolah
Kehadiran guru, pegawai, dan siswa
41
WAKIL KEPALASEKOLAH
Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sbb:
Penyusunan rencana, pembuatan program kegiatan dan program pelaksanaan
Pengorganisasian
Pengarahan
Ketenagakerjaan
Pengkoordinasian
Pengawasan
Penilaian
Identifikasi dan pengumpulan data
Pengembangan keunggulan
Penyusunan laporan
URUSAN KURIKULUM
Menyusun dan menjabarkan Kalender Pendidikan
Menyusun Pembagian Tugas Guru dan Jadwal Pelajaran
Mengatur Penyusunan PRogram Pengajaran (Program Semester, Program
Satuan Pelajaran, dan Persiapan Mengajar, Penjabaran dan Penyesuaian
Kurikulum)
42
Mengatur pelaksanaan program penilaian Kriteria Kenaikan Kelas, Kriteria
Kelulusan dan Laporan Kemajuan Belajar Siswa serta pembagian Raport dan
STTB
Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan
Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
Mengatur Pengembangan MGMP dan Koordinator mata pelajaran
Mengatur Mutasi Siswa
Melaksanakan supervisi administrasi dan akademis
Menyusun Laporan
URUSAN KESISWAAN
Mengatur pelaksanaan Bimbingan Konseling
Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K (Keamanan, Kebersihan,
Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kesehatan dan Kerindangan)
Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi: Kepramukaan,
Palang Merah Remaja (PMR), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), Patroli Keamanan Sekolah (PKS) Paskibra
Mengatur pelaksanaan Kurikuler dan Ekstra Kurikuler
Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah
Menyelenggarakan Cerdas Cermat, Olah Raga Prestasi
Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa
43
URUSAN SARAN DAN PRASARANA
Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar
mengajar
Merencanakan program pengadaannya
Mengatur pemanfaatan Sarana Prasarana
Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian
Mengatur pembakuannya
Menyusun laporan
URUSAN HUBUNGAN MASYARAKAT
Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite dan peran komite
Menyelenggarakan bakti social, karyawisata
Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (gebyar seni)
Menyusun laporan
GURU MATA PELAJARAN
Membuat Perangkat Pembelajaran
Melaksanakan kegiatan pembelajaran
Melaksanakan kegiatan Penilaian Proses Belajar, Ulangan Harian, Ulangan
Umum, Ujian Akhir
Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
44
Mengisi daftar nilai siswa
Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada
guru lain dalam proses kegiatan belajar mengajar
Membuat alat pelajaran / alat peraga
Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung
jawabnya
Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar
Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran
Mengatur keberhasilan ruang kelas dan pratikum
Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan perangkatnya
WALI KELAS
Pengelolaan kelas
Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi : Denah tempat duduk siswa,
Papan absensi siswa, Daftar pelajaran kelas, Daftar piket kelas,Buku absensi
siswa, Buku kegiatan pembelajaran/buku kelas, Tata tertib siswa, pembuatan
statistik bulanan siswa
Pengisian daftar kumpulan nilai (legger)
Pembuatan catatan khusus tentang siswa
45
Pencatatan mutasi siswa
Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar
Pembagian buku laporan hasil belajar
GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling
Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi oleh siswa tentang kesulitan belajar
Memberikan layanan dan bimbingan kepada siswa agar lebih berprestasi
dalam Kegiatan belajar
Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh
gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai
Mengadakan penilaian pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Menyusun Satatistik hasil penilaian B.K
Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar
Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut Bimbingan dan
Konseling
Menyusun laporan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
PUSTAKAWAN SEKOLAH
Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronik
Pengurusan pelayanan perpustakaan
46
Perencanaan pengembangan perpustakaan
Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku / bahan pustaka / media elektronika
Inventarisasi dan pengadministrasian buku-buku / bahan pustaka / media
elektronika
Melakukan layanan bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya, serta
masyarakat
Penyimpanan buku perpustakaan / media elektronika
Menyusun Tata tertib perpustakaan
Menyusun Laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala
PENGELOLA LABORATORIUM
Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium
Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium
Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium
Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium
Inventarisasi dan pengadministrasian peminjam alat-alat laboratorium
Menyusun laporan pelaksanaan kagiatan laboratorium
KEPALA TATA USAHA
Penyusunan program kerja tata usaha sekolah
Pengelolaan keuangan sekolah
Pengurus administrasi ketenagaan dan siswa
47
Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah
Penyusunan administrasi perlengkapan
Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah
Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K
Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketata usahaan secara
berkala
48
Struktur Organisasi
SMP NEegeri 1 Kandis
49
Komite sekolah
M. Bakhtiar Mawan
Kepala sekolah
Khalida yunas, S.Pd
Kepala tenaga ADM
JuminahWakil kepala
sekolah 1
Reni liza, S.Si
Wakil kepala sekolah 2
Nurmiati, S.Pd
Kurikulum
Pince Maya sari
kesiswaan
Diani fitri, S.Pd
Sarpras
Juminah
Humas
Alhadi syarif, S.Pd
Wali kelas Guru piket
.
50
Guru mata pelajaran
Siswa siswi