perbaikan bab 2 proposal.hj2003

50
1 PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN MEUBEL PADA USAHA MEUBEL TRI JAYA PUNTANG LAHAT A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persiangan yang ketat diera globalisasi ini, setiap perusahaan harus mampu bersaing untuk memenangakan persaingan. Setiap perusahaan harus mampu mempertimbangkan kepuasan konsumen. Masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan adalah bahwa perusahaan belum tentu mampu memberikan kepuasan maksimal yang benar-benar diiharapkan oleh konsumen atau pelanggan. Banyak cara yang bisa dicapai oleh perusahaan untuk meningkatkan volume penjualan,misalnya : dengan memperhatikan kualitas produk pada umumnya, konsumen cenderung akan memilih perusahaan yang menawarkan produk dengan kualitas yang bagus. Kualitas produk merupakan salah satu pertimbangan yang penting bagi konsumen untuk membeli produk pada suatu perusahaan.

Upload: wahyu-coztigan

Post on 12-Jan-2016

234 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bgggdgdgdgg

TRANSCRIPT

Page 1: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

1

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN

MEUBEL PADA USAHA MEUBEL TRI JAYA PUNTANG LAHAT

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

Dalam menghadapi persiangan yang ketat diera globalisasi ini, setiap

perusahaan harus mampu bersaing untuk memenangakan persaingan. Setiap

perusahaan harus mampu mempertimbangkan kepuasan konsumen. Masalah

yang sering dihadapi oleh perusahaan adalah bahwa perusahaan belum tentu

mampu memberikan kepuasan maksimal yang benar-benar diiharapkan oleh

konsumen atau pelanggan. Banyak cara yang bisa dicapai oleh perusahaan untuk

meningkatkan volume penjualan,misalnya : dengan memperhatikan kualitas

produk pada umumnya, konsumen cenderung akan memilih perusahaan yang

menawarkan produk dengan kualitas yang bagus. Kualitas produk merupakan

salah satu pertimbangan yang penting bagi konsumen untuk membeli produk pada

suatu perusahaan.

Selain itu kualitas produk juga sangat mempengaruhi keberhasilan dan

kemajuan suatu usaha atau bisnis. Perusahaan yang memproduksi produk yang

berkualitas tinggi lebih akan memberikan keuntungan dibandingkan dengan

memproduksi produk yang berkualitas rendah,artinya konsumen akan bersedia

membeli suatu barang dengan harga yang masuk akal/relatif terjangkau dengan

kualitas barang yang baik, maka otomatis volume penjualan akan meningkat. Tapi

kalau kualitas produk tidak bagus, maka akan mempengaruhi volume penjualan.

Page 2: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

2

Definisi Volume penjualan yaitu keseluruhan jumlah penjualan

barang/jasa dalam kurun waktu tertentu (periode akuntansi) yang dihitung

berdasarkan jumlah uang yang diperoleh. (Sutomo, 2000:10). Faktor-faktor yang

mempengaruhi volume penjualan ada beberapa hal antara lain (Basu Swastha,

2001: 129)

1. Kondisi dan kemampuan penjualan, penjual harus dapat menyakinkan kepada

pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang

diharapkan.

2. Bauran Pemasaran, pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi

sasaran dalam penjualan, yang merupakan bauran pemasaran antara lain:

a. Produk

Dalam pemasaran termasuk dalam produk adalah barang dan jasa yang

memuaskan kebutuhan konsumen. Kepada suatu perusahaan (pemasar)

suatu produk bukan saja memiliki karakteristik fisik, seperti bentuk,

ukuran, warna, tetapi dengan sifat-sifat non fisik seperti harga, imej dan

cara bagaimana pendistribusian.

b. Harga

Harga merupakan keputusan yang penting dari pemasaran sebab bila harga

terlalu tinggi banyak pembeli jadi menghilang, sedangkan bila rendah

perusahaan tidak memperoleh cukup keuntungan. Pada waktu yang sama

harga harus diputuskan hingga dapat menutupi segala pengeluaran dalam

Page 3: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

3

memproduksi dan menjual produk serta memberi keuntungan bagi

perusahaan.

c. Promosi

Tujuan akhir dari pemasaran adalah menaikkan penjualan dan

keuntungan perusahaan. Promosi dan periklanan adalah usaha-usaha

untuk menyakinkan konsumen membeli produk perusahaan.

d. Tempat

Elemen yang terakhir adalah tempat yaitu pendistribusian produk. Proses

ini adalah pemindahan produsen ke konsumen melalui saluran distribusi.

3. Modal, dalam penjualan harus memilki sejumlah modal yang diperlukan

sehingga dapat mencapai yang diharapkan.

4. Kondisi organisasi perusahaan, kondisi ini biasanya ditangani sendiri oleh

pimpinan dan tidak diberikan kepada orang lain.

5. Faktor lain, faktor-faktor lain seperti: periklanan, peragaan, kampanye,

pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan.

Salah satu jenis usaha yang melakukan kegiatan pemasaran adalah Usaha Meubel

Tri Jaya Lahat,yang menjual segala jenis meubel. Usaha Meubel Tri Jaya Puntang

Lahat dalam upaya melakukan peningkatan penjualan yang masih belum sesuai

dengan yang diharapkan,hal ini dipengaruhi oleh kualitas produk yang ada dan

cara mereka memasarkan produknya.

Volume penjualan meruapakan jumlah total yang dihasilkan dari kegiatan

penjualan barang. Semakin besar jumlah penjualan yang dihasilkan perusahaan,

Page 4: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

4

semakin besar kemungkinan laba yang akan dihasilkan perusahaan. Oleh karena

itu volume penjualan merupakan salah satu hal penting yang harus dievaluasi

untuk kemungkinan perusahaan agar tidak rugi. Jadi volume penjualan yang

menguntungkan harus menjadi tujuan utama perusahaan dan bukannya untuk

kepentingan volume penjualan itu sendiri. 

Menurut Handi Irawan D.,MBA.Mcom(2006:45)Kualitas Produk adalah

driver kepuasan pelanggan yang multi dimensi. Bagi konsumen kualitas

mempunyai beberapa dimensi, paling tidak terdapat 6 dimensi dari kualitas

produk yang perlu diperhatikan oleh setiap produsen yang ingin mengejar

kepuasan pelanggan terhadap kualitas produk. Beberapa dimensi kualitas produk

sebagai berikut :

- Performen

- Reliability

- Feature

Dari data penelitian ini dapat dilihat tingkat pertumbuhan penjualan meubel pada

Usaha Meubel Tri Jaya Lahat periode tahun 2009 sampai 2013

Page 5: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

5

Tabel 1.1

Daftar Jenis Kualitas Dengan Volume Penjualan

Meubel Pada Usaha muebel Tri Jaya Lahat

Tahun 2009 – 2013

TahunJenis Kualitas (Ratus Ribuan) Realisasi

Volume Penjualan (Jutaan)

Pertumbuhan (%)

Nama

Barang

Jati

@

Bambang

@

Racukan

@

2009 Kursi 4.500 3.500 1.300 120 -

2010 LemariHias

4.000 3.500 1.200 130 10

2011 Lemari Pakaian

3.500 3.000 1.000 150 20

2012 Dipan 3.500 3.000 800 170 20

2013 Meja Usen

900 700 500 150 - 20

Dari tabel diatas dapat dilihat jenis kualitas dengan volume penjualan.

Ada beberapa masalah yang terjadi di Usaha Meubel Tri Jaya Puntang

Lahat, antara lain : terkadang kualitas produk yang ada tidak tahan lama ,

keragaman produk pada usaha ini tidak terlalu banyak, produk yang terkadang

tidak sesuai dengan selera pembeli, tidak adanya garansi atau pelayanan perbaikan

pada produk yang rusak dan kurangnya mengerti terhadap selera konsumen saat

ini.

Page 6: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

6

Latar belakang diatas membuat saya tertarik menjadikan permasalahan ini sebagai

objek penelitian dalam penulisan skripsi dengan Judul “Pengaruh Kualitas Produk

Terhadap Volume Penjualan Meubel Pada Usaha Meubel Tri Jaya Puntang

Lahat”.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah

1. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap volume penjualan meubel pada

usaha meubel Tri Jaya puntang Lahat?

2. Bagaimana hubungan kualitas produk terhadap volume penjualan meubel pada

usaha meubel Tri Jaya Puntang Lahat?

3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh kulitas produk terhadap volume penjualan

Meubel pada Usaha Meubel Tri Jaya Puntang Lahat.

2. Untuk mengetahui hubungan kualitas produk mempengaruhi volume

penjualan meubel pada Usaha Meubel Tri Jaya Puntang Lahat.

Page 7: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

7

4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini sebagai berikut :

1. Secara teoritis :

a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai kualitas

produk terhadap valume penjualan

b. Untuk menjadi bahan pertimbangan antara teori yang diterima selama ini

terhadap praktek lapangan.

2. Secara praktis :

Untuk memberikan masukan dalam mengefaktifkan fungsi pemasaran serta

dapat menjadikan bahan pertimbangan untuk menentukan langkah

selanjutnya yang akan diambil oleh Usaha Meubel Tri Jaya Puntang Lahat

mengenai kualitas produk yang ada.

3. Secara akademis :

a. Sebagai bahan untuk peneliti selanjutnya yang berminat mengadakan

penelitian lanjutan dibidang yang sama.

b. Pengembangan ilmu pengetahuan terutama dibidang manajeman

pemasaran

Page 8: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

8

B. Tinjauan Pustaka

1. Landasan Teori

1.1 pengertian kualitas

Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari produsen

adalah kualitas produk dan jasa yang tertinggi. Menurut  American Society

for Quality Control. Philip Kotler (2003 : 84) kualitas adalah keseluruhan

ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada

kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.

. Menurut Boetsh dan Denis yang dikutip oleh Fandy Tjiptono

(2000 :57)  Kualitas merupakan  suatu kondisi dinamis yang berhubungan

dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau

melebihi harapan. Pendapat diatas dapat dimaksudkan bahwa seberapa besar

kualitas yang diberikan yang berhubungan dengan produk barang beserta

faktor pendukungnya memenuhi harapan penggunanya. Dapat diartikan bahwa

semakin memenuhi harapan konsumen, produk tersebut semakin berkualitas.

Relevan dengan pendapat diatas, Clark ( 2000 : 5 ) mendefinisikan

kualitas sebagai ” how consistenly the product or service delivered meets

or exceeds the customer’s (internal or eksternal) expectation and needs” 

Page 9: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

9

(seberapa konsisten produk atau jasa yang dihasilkan dapat memenuhi

pengharapan dan kebutuhan internal dan eksternal pelanggan).

Sedangkan Stevenson (2005 : 386 )  mendefinisikan kualitas sebagai ”

the ability of a product or service to consistently meet or exceed customer

expectations”  (kemampuan dari suatu produk atau jasa untuk memenuhi

atau melebihi harapan pelanggan).

1.2. Kualitas Produk

Menurut  Kotler (2005:49), “Kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta

dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan

yang dinyatakan/ tersirat”.  Sedangkan menurut   Lupiyoadi (2001:158)

menyatakan bahwa “ Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka

menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas “.

Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk

untuk  melaksanakan  fungsinya  meliputi,  daya  tahan  keandalan,

ketepatan  kemudahan operasi  dan perbaikan,  serta  atribut  bernilai

lainnya.  Untuk  meningkatkan  kualitas  produk  perusahaan  dapat

menerapkan  program ”Total  Quality  Manajemen (TQM)".  Selain mengurangi

kerusakan produk,  tujuan  pokok  kualitas  total  adalah untuk  meningkatkan 

nilai  pelanggan.

Page 10: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

10

1.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Produk

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi mutu produk, menurut Feigenbaum

(2000 : 7) adalah :

a.       Market(pasar)

b.      Money(uang)

c.       Management (manajemen)

d.      Man(manusia)

e.       Motivation(motivasi)

f.       Materials(bahan)

g.      Machine and mechanisation (mesin dan mekanisasi)

Faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas produk menurut jhon

sviokla seperti yang (lupiyoadi,2001 : 78) sebagai berikut :

1.kinerja (Perfomance)

Kinerja disini merujuk pada karakter produk inti yang meliputi merek,

atribut – atribut yang dapat diukur, dan aspek – aspek kinerja individu.

Kinerja beberapa produk biasanya didasari oleh prefensi subjektif pelanggan

yang pada dasarnya bersifat umum(universal).

2. Keragaman Produk (Features)

Dapat berbentuk produk tambahan dari suatu produk inti yang dapat

menembah nilai suatu produk. Features suatu produk biasanya diukur

Page 11: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

11

secara subjektif oleh masing – masing individu (dalam hal ini konsumen)

yang menunjukan adanya perbedaan kualitas suatu produk. Dengan

demikian perkembangan kualitas suatu produk menuntut suatu karakter

fleksibilitas agar dapat menyesuaikan diri dengan permintaan pasar.

3. Kehandalan (Reliability)

Berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu produk mengalami

keadaan tidak berfungsi (malfunction) pada suatu periode tertentu.

Kehandalan suatu produk yang menandakan tingkat kualitas sangat berarti

bagi konsumen dalam memilih produk. Hal ini menjadi semkin penting

mengingat besarnya biaya pergantian Dn pemeliharaan yang harus

dikeluarkan apabila produk yang dianggap tidak reliabel mengalami

kerusakan.

4. Kesesuaian (Conformance)

Kesesuaian suatu produk dalam industri jaya diukur dari tingkat akurasi

dan waktu penyelesaian termasuk juga perhitungan kesalahan yang

terjadi,keterlambatan yang tidak dapat diantisipasi dan beberapa kesalahan

lain.

5. Daya Tahan/ Ketahanan (Durability)

Ukuran ketahanan suatu produk meliputi segi ekonomis maupun teknis.

Secara teknis, ketahanan suatu produk didefinisikan sebagai sejumlah

kegunaan yang diperoleh oleh seoarang sebelum mengalami penurunan

kualitas. Secara ekonomis, ketahanan diartikan sebagai usia ekonomis suatu

Page 12: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

12

produk dilihat melalui jumlah kegunaan yang diperoleh sebelum terjadi

kerusakan dan keputusan untuk mengganti produk.

6. Kemampuan pelayanan (Serviceability)

Kemampuan pelayanan bisa juga disebut dengan kecepatan, kompetensi,

kegunaan, dan kemudahan produk untuk diperbaiki. Hal ini menunjukan

bahwa konsumen tidak hanya memperhatikan adanya penurunan kualitas

produk tetapi juga waktu sebelum produk disimpan, penjadwalan

paelayanan, komunikasi dengan staff, frekuansi dengan pelayanan

perbaikan akan kerusakan produk dan pelayanan lainnya. Variabel –

variabel tersebut dapat merefleksikan adanya perbedaan standar

perorangan mengenai pelayanan yang diterima. Dimana kemampuan

pelayanan suatu produk tersebut menghasilkan kesimpulan akan kualitas

produk yang dinilai secara subjektif oleh konsumen.

7. Estetika (Aestheties)

Merupakan pengukuran yang paling subjektif. Estetika suatu produk dilihat

melalui bagaimana suatu produk terdengar oleh konsumen, bagaimana

tampak luar suatu produk, rasa, maupun bau. Jadi estetika jelas merupakan

penilaian dan refleksi yang dirasakan oleh konsumen.

8. Kualitas Yang Dipersepsikan (Perceive quality)

Konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut

– atribut produk dan jasa. Namun demikian, biasanya konsumen memiliki

informasi tentang produk secara tidak langsug, misalnya melalui merek,

Page 13: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

13

nama dan negara produsen.ketahanan produk misalnya, dapat menjadi

sangat kritis dalam pengukuran kualitas produk.

1.4 Alasan Memproduksi Produk Berkualitas

Produk berkualitas prima memang akan lebih diinginkan oleh

konsumen, bahkan akhirnya akan meningkatkan volume penjualan. Tetapi

lebih dari itu, produk berkualitas mempunyai aspek penting lain menurut

Sofjan (2004 : 120) antara lain :

1. konsumen yang membeli produk berdasarkan mutu, umumnya dia

mempunyai loyalitas produk yang besar dibandingkan dengan

konsumen yang membeli berdasarkan orientasi harga. Konsumen

berbasis mutu akan selalu membeli produk tersebut sampai saat

produk tersebut membuat dia merasa tidak puas karena adanya produk

lain yang lebih bermutu. Tetapi selama produk semula masih selalu

melakukan perbaikan mutu (quality improvement) dia akan tetap setia

dengan tetap membelinya. Berbeda dengan konsumen berbasis harga,

dia akan mencari produk yang harganya lebih murah, apapun

mereknya. Jadi konsumen terakhir tersebut tidak mempunyai loyalitas

produk.

2. bersifat kontradiktif dengan cara fikir bisnis tradisional, ternyata

bahwa memproduksi barang bermutu, tidak secara otomatis lebih mahal

Page 14: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

14

dengan memproduksi produk bermutu rendah. Banyak perusahaan

menemukan bahwa memproduksi produk bermutu tidak harus berharga

lebih mahal. Menghasilkan produk bermutu tinggi secara simultan

meningkatkan produktivitas, antara lain mengurangi penggunaan bahan

(reduce materials usage) dan mengurangi biaya.

3. menjual barang tidak bermutu, kemungkinan akan banyak menerima

keluhan dan pengembalian barang dari konsumen. Atau biaya untuk

memperbaiki menjadi sangat besar, selain memperoleh citra tidak baik.

Belum lagi, kecelakaan yang diderita konsumen akibat pemakaian

produk yang bermutu rendah. Konsumen tersebut mungkin akan

menuntut ganti rugi melalui pengadilan.

Jadi, berdasarkan ketiga alasan tersebut, memproduksi produk

bermutu lebih tinggi lebih banyak akan memberikan keuntungan bagi

produsen, bila dibandingkan dengan produsen yang menghasilkan produk

bermutu rendah.

1.5 Dimensi dan Perspektif Kualitas Produk

Sifat khas mutu suatu produk yang andal harus mempunyai multi

dimensi, karena harus memberi kepuasan dan nilai manfaat yang besar bagi

konsumen dengan melalui berbagi cara.

Kualitas merupakan faktor yang terdapat dalam suatu produk yang

menyebabkan suatu produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk

apa produk itu diproduksi. Kualitas ditentukan oleh sekumpulan kegunaan

Page 15: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

15

atau fungsinya, termasuk didalam daya tahan, ketergantungan pada produk

atau komponen lain, ekslusif, kenyamanan, wujud luar (warna, bentuk,

pembungkus, dan sebagainya).

Sedangkan delapan dimensi kualitas menurut Philip Kotler (2000:329-

333) adalah sebagai berikut :

(1) Kinerja (performance): karakteristik operasi suatu produk utama,

(2) Ciri - ciri atau keistimewaan tambahan (feature),

(3) Kehandalan (reliability): probabilitas suatu produk tidak berfungsi atau

gagal,

(4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications),

(5) Daya Tahan (durability),

(6) Kemampuan melayani (serviceability)

(7) Estetika (estethic): bagaimana suatu produk dipandang dirasakan dan

didengarkan, dan

(8) Ketepatan kualitas yang dipersepsikan (perceived quality).

1.6 Volume Penjualan

Page 16: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

16

Dari penjelasan mengenai penjualan, penjualan selalu dihubungkan

dengan istilah volume penjualan. Besar kecilnya hasil penjualan dipengaruhi

oleh jumlah produk yang terjadi seperti pendapat yang dikemukakan berikut

ini :

Volume penjualan menurut pendapat yang dikemukakan oleh John

Downes dan Jordan Elliot Goodman yang diterjemahkan oleh Susanto

Budidharmo (2000 : 646), yaitu :

“Volume penjualan adalah total penjualan yang didapat dari

komoditas yang diperdagangkan dalam suatu masa tertentu”.

Sedangkan dalam volume penjualan menurut pendapat yang

dikemukakan oleh Assegaf Abdullah (2001 : 444), menyatakan :

“Volume penjualan adalah jumlah unit yang terjual dari unit

produksi suatu pemindahan dari pihak produsen ke pihak konsumen, dan

tetap pada suatu periode tertentu”.

Selain itu menurut Alamiyah dan Padji (2003 : 126), bahwa :

“Volume penjualan yang berhasil dicapai atau ingin dicapai oleh

suatu perusahaan pada periode tertentu”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa volume

penjualan merupakan hasil dari kegiatan penjualan yang dilakukan pihak

produsen.

1.7 Faktor – faktor yang mempengaruhi volume penjualan

Page 17: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

17

Faktor – faktor yang mempengaruhi volume penjualan ada beberapa hal

antara lain : ( Basu swastha, 2001 : 129 )

1. Kondisi dan kemampuan penjualan, penjual harus dapat meyakinkan

kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan

yang diharapkan.

2. Bauran pemasaran, pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang

menjadi sasaran dalam penjualan, yang merupakan bauran pemasaran

antara lain :

a. Produk

Dalam pemasaran termasuk dalam produk adalah barang dan jasa

yang memuaskan kebutuhan konsumen. Kepada suatu perusahaan

(pemasar) suatu produk bukan saja memiliki karakterristik

fisik,separti bentuk, ukuran, warna, tetapi juga mmemiliki kualitas

produk.

b. Harga

Harga merupakan keputusan yang penting dari pemasaran sebab

kalau harga terlalu tinggi banyak pembeli yang menghilang,

sedangkan bila rendah perusahaan tidak memperoleh cukup

keuntungan. Pada waktu yang sama harga harus diputuskan

hingga dapat menutupi segala pengeluaran dalam memproduksi

Page 18: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

18

dan menjual produk serta memberikan keuntungan bagi

perusahaan.

c. Promosi

Tujuan akhir dari pemasaran adalah menaikan penjualan dan

keuntungan perusahaan. Promosi dan periklanan adalah usaha –

usaha meyakinkan konsumen membeli produk perusahaan.

d. Tempat

Elemen yang terakhir adalah tempat yaitu perindustrian produk.

Proses ini adalah pemindahan produsen ke konsumen melalui

saluran distribusi.

3. Modal, dalam penjualan harus memiliki sejumlah modal yang

diperlukan sehingga dapat mencapai yang diharapkan.

4. Kondisi oerganisasi perusahaan, kondisi ini biasanya ditangani sendiri

oleh pempinan dan tidak diberikan kepada orang lain.

5. Faktor lain, faktor - faktor lain seperti : periklanan, peragaan,

kampanye, pemberian hadiah, sering mepengaruhi penjualan

1.8 cara meningkatkan produktivitas panjualan

Menurut forsyth (Basu swasta 2001 : 83 ) ada empat tahap dalam

meningkatkan produktivitas penjualan, antara lain :

1. Analisa hubungan masukan / keluaran kini dan kecendrunganya.

2. mempertimbangkan kembali sasaran keluaran.

Page 19: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

19

3. Pelurusan kembali aktivitas masukan untuk memperoleh keluaran

yang sama dengan masukan yang berkurang.

4. Meneliti secara rinci praktek manjemen penjualan.

1.9. faktor – faktor yang mempengaruhi turunya volume penjualan

Menurut foesyth (Basu Swastha, 2001 : 90) faktor – faktor yang

mempengaruhi turunya volume penjualan meliputi :

1. faktor internal

yaitu sebab yang terjadi karena perusahaan itu sendiri :

a. penurunan promosi penjualan

b. penurunan komisi penjualan

c. turunya kegiatan salesman

d. turunya jumlah saluran distribusi

e. pengetatan terhadap piutang yang diberikan

2. faktor ekternal

yaitu sebab yang terjadi karena pihak lain :

a. perubahan kebijakan pemerintah

b. bencana alam

c. perubahan pola konsumen

d. munculnya saingan baru

e. munculnya pengganti

Page 20: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

20

2. Penelitian Terdahulu

1. judul skripsi :“analisis pengaruh kualitas produk,

persepsi harga, word of mouth

communication terhadap keputusan

pembelian meubel pada CV. Mega

Jaya Meubel semarang”.

Objek : konsumen yang membeli produk

Meubel

Nama peneliti : Ratna dwi kartika sari

Sampel yang digunakan : Non probability sampling

Alat analisis : analisis data statistik, indikator –

indikator pada penelitian ini bersifat

valid dan variabelnya bersifat

reliabel.

Hasil : Y = 0,226 X1 + 0,347 X2 + 0,306 X3.

Persamaan : Kualitas Produk

Perbedaan : CV. Mega Jaya Meubel

Semarang.

Page 21: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

21

2. judul skripsi :“pengaruh kualitas produk dan promosi

terhadap volume penjualan makanan

mie instan pada Koperasi Handayani

Unnes Semarang”.

Objek : volume penjualan

Nama Peneliti : Afif Fadin Amrullah

alat analisis : Random Sampling

sampel yang digunakan : analisis Deskriftif dan Uji Persyaratan

Analisis

Hasil : Y=79,706 + 0,778X1 + 0,940X2

Persamaan : kualitas Produk terhadap volume

penjualan

Perbedaan : Koperasi Handayani Unnes Semarang

3. judul skripsi : “ anaisis hubungan kualitas produk

terhadap volume penjualan

PT. Nusantara Sakti Demak

Objek : Volume Penjualan

Nama Peneliti : Rovino Saputra

Sampel Yang Digunakan : Random Samping

Alat Analisis : Analisis regresi linier berganda

Hasil : Y=0,52 + 0,48x.

Persamaan :Kualitas Produk Terhadap Volume

Page 22: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

22

Penjualan

Perbedaan : PT. Nusantara Sakti Demak

3. Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini penulis membuat suatu kerangka pemikiran

penelitian,yaitu :

Variabel Pengaruh (X) Variabel yang Dipengaruhi (Y)

Pengaruh ini dapat dijelaskan bahwa kualitas produk dapat

mempengaruhi volume penjualan. Jika tingkat kualitas produk perusahaan

bagus maka permintaan konsumen akan semakin banyak dan menyebabkan

volume penjualan akan naik, sebaliknya jika kualitas produk perusahaan jelek

dapat menyebabkan permintaan barang dari konsumen sedikit dan dapat

menyebabkan volume penjualan menurun.

4. Hipotesis

Kualitas Produk Volume penjualan

Page 23: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

23

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun

dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap

rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik (sugiono : 2004 :

51) maka dapat penulis kemukakan hipotesis dalam penelitian ini adalah

bahwa :

1. Ada kualitas produk mempunyai pengaruh yang Positif terhadap

volume penjualan meubel pada Usaha Meubel Tri Jaya Puntang

Lahat

2. Ada kualitas produk mempunyai Hubungan positif terhadap volume

penjualan meubel pada Usaha Meubel Tri Jaya Puntang Lahat.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif

assosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan mengetahui pengaruh dan

hubungan dua variabel atau lebih. Penelitian ini akan mengkaji kedalam

hubungan yang terjadi antara kualitas produk dengan volume penjualan.

Pengkajian pengaruh dengan regresi sederhana sedangkan hubungan dengan

kolerasi.

Page 24: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

24

1. Objek dan Lokasi

Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, maka penulis melakukan

penelitian Pada Usaha Meubel Tri Jaya Puntang Lahat yang berlokasi di puntang

diturunan dodik kelurahan Pagar Agung.

2. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

a. Identifikasi Variabel

Adapun variabel – variabel yang diidentifikasi adalah :

a. Variabel bebas (X)

Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi dan merupakan

variabel X dalam penelitian ini adalah kualitas produk.

b. Variabel terikat (Y)

Variabel tetrikat yaitu variabel yang dipengaruhi dan merupakan

variabel Y dalam penelitian ini adalah volume penjualan.

Page 25: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

25

b. Definisi Operasional

Tabel 3.1Daftar operasional variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator Item

Kualitas

produk

(X)

Segala sesuatu yang

memiliki nilai

dipasar sasaran

(target market)

dimana

kemampuannya

memberikan manfaat

dan kepuasan,

termasuk hal ini

adalah benda, jasa,

organisasi, tempat,

orang dan ide.

1. Daya tahan

produk

2. Bahan mentah

produk

3. Penampilan

produk

4. Umur ekonomis

Volume

penjualan

Banyaknya jumlah

barang suatu produk

1. Jumlah penjualan

naik

Page 26: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

26

(Y) perusahaan yang

terjual dalam

periode tertentu

2. Jumlah penjualan

turun

3. Jenis Dan Sumber Data

a. Jenis - Jenis data

Jenis - jenis data dapat dibagi menjadi dua yaitu:

1. Data Kualitatif: data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka,

misalnya: Kuesioner Pertanyaan tentang suasana kerja, kualitas pelayanan

sebuah rumah sakit atau gaya kepemimpinan, dll.

2. Data Kuantitatif: data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka,

misalnya: harga saham, besarnya pendapatan, dll.

b. Sumber Data

1. Data primer

yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli atau tidak melalui media perantara menurut indrianto dan

bambang ( 2002 : 146 )

2. Data skunder

yaitu sumber data penelitian secara tidak langsung melalui media

perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) menurut Indriantoro dan

Page 27: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

27

Bambang (2002 : 147 ), yang berupa struktur organisasi, sejarah singkat

Usaha Meubel Tri Jaya Lahat, tata kerja dan uraian tugas.

4. Metode penentuan populasi dan sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2004 : 72)

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah data

volume penjualan meubel pada usaha Meubel Tri Jaya Lahat periode tahun

2007 sampai tahun 2013

b. Sampel

Ada beberapa teknik dalam pengambilan sampel yaitu, Data Purposive

sampling, teknik pengambilan sample didasarkan atas tujuan tertentu. (orang

yang dipilih betul-betul memiliki kriteria sebagai sampel) dan Data Time Series /

Berkala, Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari

waktu ke waktu atau periode secara historis.

5. Metode Pengambilan Data

1. Study Lapangan

Page 28: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

28

Yaitu suatu metode pengumpulan data untuk mendapatkan data primer

dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian

melalui :

a. Observasi

Yaitu proses pencatatan pola prilaku subjek (orang), Objek (benda)

atau kejadian sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi atau

individu – individu yang diteliti.

b. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dalam metode survey yang

menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Dengan

cara melakukan tanya jawab lisan secara langsung kepada pimpinan

usaha Meubel Tri Jaya Lahat dan karyawan mengenai informasi data –

data yang akan diteliti oleh penulis.

2. Study Pustaka

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan membaca literature yang

relevan dengan permasalahan yang diteliti untuk mendapatkan landasan teori.

6. Metode Analisis

Page 29: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

29

Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan

kualitatif.

a. Analisis Kualitatif

Analisis deskriftif kualitatif yaitu analisis yang menekankan pada

pemaaman mengenai masalah – masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan

kondisi realitas atau natural setting yang holisitis konflek dan rinci

(Indriantoro dan bambang : 2002 : 147)

b. Analisis kuantitatif

Data analisis kuantitatif yaitu analisis yang menekankan pada

pengujian teori – teori melalui pengukuran variabel – variabel penelitian

dengan angka – angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik

(Indriantoro Dan Bambang :2002 : 12). Dengan tujuan untuk mengetahui ada

pengaruh atau tidak antara kualitas produk terhaadap volume penjualan dalan

penelitian ini menggunakan Rumus Regresi dan kolerasi

1. regresi linier sederhana

analisis regresi linier sederhan menurut Iqbal Hasan (2009 : 250)

adalah analisa mengenai pengaruh antara dua variabel bebas (X) dan

variabel terikat (Y), artinya analisa regresi sederhana berfungsi untuk

mencari apakah suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain. Rumus

regresi yang digunakan adalah :

Y= a + bX

Page 30: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

30

b = n (∑XY) –(∑ X)(∑Y)

n (∑X2) – (∑ X)2

a = ∑Y – b( ∑x)

n

keterangan :

y = volume penjualan

a = konstanta

b = koefisien variabel X

x = kualitas produk

n = jumlah sampel

2. koefesien korelasi

analisis koefisien korelasi sederhana adalah analisis yang digunakan

untuk menetukan derajat hubungan antara variabel yang satu dengan variabel

yang lain. rumus koefesien korelasi adalah :

rxy = n. ___________

Keterangan :

r = koefesien korelasi

∑ = jumlah

Page 31: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

31

n = banyaknya

x = variabel bebas

y = variabel terikat

3. analisis koefesien determinasi

untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas dapat mempengaruhi

variabel terikat, maka perlu diketahui nilai koefesien determinasi dengan

rumus :

KD = x 100%

Diman KD = koefesien determinasi

R = koefesien korelasi

4. uji hipotesis

untuk membuktikan kebenaran hasil perhitungan dan untuk

mengetahui signifikan atau tidak digunkan t-test sebagai berikut :

a. Hipotesis nihil atau hipotesis alternatif

Ho : b = 0, tidak ada pengaruh antara kualitas produk terhadap volume

penjualan

Page 32: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

32

Hi : b ≠ 0, ada pengaruh antara kualitas produk dalam meningkatkan

volume penjualan

b. Selanjunya menentukan level of significant (a) sebesar 0,05 dengan

kriteria pengujian sebagai berikut :

Ho diterima Jika = -t (a / 2 ; n – 2) < t < t (a / 2 ; n – 2)

Ho diterima jika = t . t(a / 2 ; n – 2) atau t, t(a / 2 ; n – 2)

c. Penentuan uji searah yaitu t = n – 2

d. penetuan statistic uji, dengan menggunakan t-test :

t = hitung =

Dimana :

t = t-hitung

r = koefesien korelasi

n = jumlah sampel

Gambar 1.1Kurva daerah penolakan dan daerah permintaan

Page 33: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

33

Daerah ditolak Daerah diterima Daerah ditolak

-tα/2;n-2 tα/2;-2=t

D. Jadwal penelitian

Tabel 1.3

Jadwal skripsi ini adalah sebagai berikut

No

Kegiatan yang

direncanakan

Bulan

Maret April Mey Juni juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Proposal

2 Penyusunan Proposal

3 Pengajuan proposal

ke pembimbing I & II

4 Penulisan BAB I

5 Konsultasi BAB I

6 Penyusunan BAB II

7 Konsultasi dan Revisi

BAB II

8 Penulisan BAB III

Page 34: Perbaikan Bab 2 Proposal.hj2003

34

9 Konsultasi BAB III

10 Revisi dan perbaikan

11 Penulisan BAB IV

12 Konsultasi BAB IV

13 Konsultasi BAB V

dan Kelengkapanya

14 Koreksi kesalahan

15 Pengajuan ujian