peningkatan kapasitas dan partisipasi...

13
2/10/2014 1 DIREKTUR KETAHANAN SENI, BUDAYA, AGAMA DAN KEMASYARAKATAN DIREKTORAT JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KEMENTERIAN DALAM NEGERI BAHAN PAPARAN DIREKTORAT KETAHANAN SENI, BUDAYA AGAMA DAN KEMASYARAKATAN Disampaikan Oleh: BUDI PRASETYO, SH., MM Jakarta, 12 Februari 2014 2 PENINGKATAN KAPASITAS DAN PARTISIPASI ORMAS DALAM RANGKA MENSUKSESKAN PEMILU 2014

Upload: phamkiet

Post on 17-May-2018

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KAPASITAS DAN PARTISIPASI …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Bahan_Direktur_Ketahanan...2/10/2014 1 direktur ketahanan seni, budaya, agama dan kemasyarakatan

2/10/2014

1

DIREKTUR KETAHANAN SENI, BUDAYA, AGAMA DAN

KEMASYARAKATAN

DIREKTORAT JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BAHAN PAPARAN

DIREKTORAT KETAHANAN SENI, BUDAYA

AGAMA DAN KEMASYARAKATAN

Disampaikan Oleh:

BUDI PRASETYO, SH., MM

Jakarta, 12 Februari 2014

2

PENINGKATAN KAPASITAS DAN

PARTISIPASI ORMAS DALAM RANGKA

MENSUKSESKAN PEMILU 2014

Page 2: PENINGKATAN KAPASITAS DAN PARTISIPASI …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Bahan_Direktur_Ketahanan...2/10/2014 1 direktur ketahanan seni, budaya, agama dan kemasyarakatan

2/10/2014

2

KEMERDEKAAN BERSERIKAT & BER -

KUMPUL, MENGELUARKAN PIKIRAN DGN

LISAN & TULISAN & SEBAGAINYA

DITETAPKAN DGN UU.

SETIAP ORG BERHAK ATAS KEBEBASAN

BERSERIKAT,BERKUMPUL & MENGELUARKAN

PENDAPAT.

UUD NRI

1945

Ps 28

Ps 28 E (3)

SETIAP ORG BERHAK UTK MEMAJUKAN

DIRINYA DLM MEMPERJUANGKAN HAKNYA

SECARA KOLEKTIF UTK MEMBANGUN

MASYARAKAT, BANGSA, & NEGARANYA. Ps 28 C (2)

3

Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,

setiap orang wajib tunduk kepada

pembatasan yang ditetapkan dengan Undang-

Undang dengan maksud semata-mata untuk

menjamin pengakuan serta penghormatan

atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk

memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan

pertimbangan moral, nilai-nilai agama,

keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu

masyarakat demokratis.

Ps 28 J (2)

ARAH KEBIJAKAN

1. Memperkuat jaminan hak berserikat dan berkumpul bagi warga negara;

2. Penguatan sistem sosial;

3. Pelembagaan partisipasi masyarakat;

4. Pemberdayaan dan Penguatan kapasitas Ormas;

5. Transparansi dan akuntabilitas Ormas;

6. Membangun relasi intra/antar Ormas yang sehat;

7. Kemandirian dan profesionalisme;

8. Penataan sistem pelayanan dan administrasi;

9. Menciptakan tertib hukum dalam bidang Ormas.

Page 3: PENINGKATAN KAPASITAS DAN PARTISIPASI …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Bahan_Direktur_Ketahanan...2/10/2014 1 direktur ketahanan seni, budaya, agama dan kemasyarakatan

2/10/2014

3

TUJUAN ORMAS

► Meningkatkan partisipasi dan keberdayaan masyarakat;

► Memberikan pelayanan kepada masyarakat;

► Menjaga nilai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;

► Melestarikan dan memelihara norma, nilai, moral, etika, dan budaya yang hidup dalam masyarakat;

► Melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup;

► Mengembangkan kesetiakawanan sosial, gotong royong, dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat;

► Menjaga, memelihara, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa; dan

► Mewujudkan tujuan negara. 5

FUNGSI ORMAS

► Penyalur kegiatan sesuai dengan kepentingan anggota dan/atau tujuan organisasi;

► Pembinaan dan pengembangan anggota untuk mewujudkan tujuan organisasi;

► Penyalur aspirasi masyarakat;

► Pemberdayaan masyarakat;

► Pemenuhan pelayanan sosial;

► Partisipasi masyarakat untuk memelihara, menjaga, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan/atau;

► Pemelihara dan pelestari norma, nilai, dan etika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 6

Page 4: PENINGKATAN KAPASITAS DAN PARTISIPASI …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Bahan_Direktur_Ketahanan...2/10/2014 1 direktur ketahanan seni, budaya, agama dan kemasyarakatan

2/10/2014

4

HAK

MENGATUR & MENGURUS

RMH TANGGA ORGANISASI SCR MANDIRI

DAN TERBUKA

MEMPEROLEH HAK ATAS KEKAYAAN

INTELEKTUAL UTK NAMA DAN

LAMBANG

MEMPERJUANG- KAN CITA2 &

TUJUAN ORGANISASI

MELAKSANAKAN KEGIATAN

UTK MENCAPAI TUJUAN

ORGANISASI

MENDAPAT PERLINDUNGAN

HUKUM TERHADAP KEBERADAAN & KEGIATAN ORGANISASI

BEKERJASAMA DGN

PEMERINTAH PEMDA,

SWASTA, ORMAS LAIN &

PIHAK LAIN

MELAKSANAKAN

KEGIATAN

SESUAI TUJUAN

ORGANISASI

MENJAGA

PERSATUAN &

KESATUAN

BANGSA SERTA

KEUTUHAN

NKRI

MEMELIHARA

NILAI AGAMA,

BUDAYA, MORAL,

ETIKA & NORMA

KESUSILAAN

SERTA MEMBERIKAN

MANFAAT UTK

MASYARAKAT

MENJAGA

KETERTIBAN

UMUM &

TERCIPTANYA

KEDAMAIAN

MELAKUKAN

PENGELOLAAN

KEUANGAN SCR

TRANSPARAN

& AKUNTABEL

PARTISIPASI

DALAM

PENCAPAIAN

TUJUAN

NEGARA

KEWAJIBAN

HAK DAN KEWAJIBAN ORMAS

15

UU No. 17 Tahun 2013 Pasal 20 & 21

ARAH PENATAAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN YG

DI LAKUKAN KEMENDAGRI

8

PENATAAN

SISTEM

PENATAAN

ORMAS

PENGEMBANGAN

SISTEM APLIKASI

DATABASE ORMAS

PENATAAN

REGULASI

PENGUATAN

KELEMBAGAAN

KEMITRAAN

DENGAN ORMAS

(PERMENGARI NO. 44

THN 2009 jo 20/2013)

REVISI UU NO 8

TAHUN 1985

(UU No. 17 Th. 2013)

HIBAH

(PERMENDAGRI

N0. 32/2011 jo 39/2012)

PENYUSUNAN PERATURAN

PEMERINTAH TINDAK

LANJUT UU NO. 17 THN 2013

PENINGKATAN

KUALITAS SDM

Page 5: PENINGKATAN KAPASITAS DAN PARTISIPASI …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Bahan_Direktur_Ketahanan...2/10/2014 1 direktur ketahanan seni, budaya, agama dan kemasyarakatan

2/10/2014

5

PENINGKATAN KAPASITAS ORMAS

9

PEMERINTAH

PEMERINTAH

DAERAH

PEMBERDAYAAN

ORMAS

PEMBERDAYAAN ORMAS

10

FASILITASI

KEBIJAKAN

PENGUATAN

KAPASITAS

KELEMBAGAAN

PENINGKATAN

KUALITAS SDM

peraturan per-UU-an

yg mendukung

pemberdayaan ormas

penguatan manajemen org.

penyediaan data & informasi

pengembangan kemitraan

penguatan kepemimpinan

& kaderisasi

dukungan keahlian,

program, & pendampingan

pemberian penghargaan

penelitian & pengembangan

pendidikan & pelatihan

pemagangan

kursus

UU No. 17 Tahun 2013 Pasal 40

Page 6: PENINGKATAN KAPASITAS DAN PARTISIPASI …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Bahan_Direktur_Ketahanan...2/10/2014 1 direktur ketahanan seni, budaya, agama dan kemasyarakatan

2/10/2014

6

UU No. 17 Tahun 2013

Psl 41

1. Dalam hal pemberdayaan, Ormas dapat bekerja

sama atau mendapat dukungan dari Ormas

lainnya, masyarakat, dan/atau swasta;

2. Kerja sama atau dukungan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dapat berupa

pemberian penghargaan, program, bantuan, dan

dukungan operasional organisasi.

PERAN ORMAS DALAM BERBAGAI

REGULASI/KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

PEMERCEPAT PERUBAHAN ( ENABLER )

PERANTARA ( MEDIATOR )

PENDIDIK ( EDUCATOR )

PERENCANA ( PLANNER )

ADVOKASI ( ADVOCATION )

AKTIVIS ( ACTIVIST )

PELAKSANA TEKNIS ( TECHNICAL ROLES )

VOLUNTEER ( KELOMPOK SUKARELAWAN )

12

Page 7: PENINGKATAN KAPASITAS DAN PARTISIPASI …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Bahan_Direktur_Ketahanan...2/10/2014 1 direktur ketahanan seni, budaya, agama dan kemasyarakatan

2/10/2014

7

BENTUK

PARTISIPASI

ORMAS DALAM

PEMBANGUNAN

NASIONAL

BIDANG EKONOMI

- MENINGKATKAN KETRAMPILAN

MASYARAKAT;

- MENGENTASKAN KEMISKINAN;

- MENGATASI PENGANGGURAN;

- MENGEMBANGKAN

KEWIRAUSAHAAN.

BIDANG KEAMANAN

- MENJAGA KEDAULATAN

BANGSA DAN NEGARA ;

- MEMUPUK JIWA DAN

SEMANGAT BELA

NEGARA

BIDANG KEAGAMAAN

- MENJAGA KERUKUNAN UMAT

BERAGAMA;

- MENGEMBANGKAN SIKAP

TOLERANSI.

BIDANG

PERENCANAAN

PEMBANGUNAN

- FASILITATOR

PENYAMPAIAN

ASPIRASI MASY;

- PERUMUSAN

KEBIJAKAN DLM

MUSREMBANG.

BIDANG POLITIK

- MEMBERIKAN

PEMAHAMAN TTG

PENDIDIKAN POLITIK

DAN KESETARAAN

GENDER.

BIDANG SOSIAL & BUDAYA

- MENJAGA KERUKUNAN

SOSIAL, SEMANGAT

GOTONG ROYONG DAN

TOLONG MENOLONG;

- MENDORONG PENGUATAN

KARAKTER BANGSA;

- MELESTARIKAN BUDAYA.

BIDANG TRANTIBMAS

- MEMBANTU APARAT

KEPOLISIAN;

- MENJAGA STABILITAS

KEAMANAN DAN

KETERTIBAN.

14

LANGKAH-LANGKAH KEMENDAGRI

DALAM PENINGKATAN PERAN FKUB GUNA

MEWUJUDKAN PEMILU 2014 RUKUN

DAN DAMAI

Page 8: PENINGKATAN KAPASITAS DAN PARTISIPASI …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Bahan_Direktur_Ketahanan...2/10/2014 1 direktur ketahanan seni, budaya, agama dan kemasyarakatan

2/10/2014

8

PEMBENTUKAN FKUB

PROV DAN KABUPATEN/KOTA 2011-2013

NO WILAYAH FKUB

PROV

FKUB

KAB

FKUB

KOTA

KETERAN

GAN

NASIONAL 33 332 92 Kab/Kota

JUMLAH prov/kab/kota 34 410 98 508

33 332 92

MASALAH PENDIRIAN RUMAH IBADAT

1. Gereja Paroki Santo Bernedet di Komplek Perumahan Tarakanita Jl. Matahari RT 07/04 Kelurahan Sudimara

Kecamatan Pinang Kota Tangerang, Provinsi Banten.

2. Gereja HKBP Baru Jl. Dokter Wahidin, Kelurahan Jati Makmur, Kecamatan Binjai Utara, Provinsi Sumatera Utara.

3. Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan), Gereja Pentakosta, dan Gereja GKRI (Gereja Kristus Rahani

Indonesia), di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.

4. Gereja Kristen Sulawesi Selatan/GKSS Klasis Mappatua Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan.

5. GKI Taman Yasmin Kota Bogor, HKBP Filadelfia Tambun Kabupaten Bekasi, dan Gereja Pante Kosta Indonesia (GPdI)

Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

1. Penyegelan Musholla Assyafiiyah di Kota Denpasar, Provinsi Bali yang hendak dijadikan

Masjid.

2. Penolakan pembangunan Masjid Raudatul Jannah Desa Kaima, Kecamatan Kauditan,

Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.

3. Penolakan pembangunan Masjid di Provinsi Papua Barat.

4. Penolakan pembangunan Masjid di Perumahan di Kota Batam, Provinsi Kepri.

5. Penghentian pembangunan Masjid Nur Musafir Batulapat, Kota Kupang, Provinsi NTT.

6. Kasus lain tidak terkait dengan mayoritas dan minoritas tetapi karena tidak sesuai

perizinan, di Provinsi Sumatera Utara ada 3 masjid yang dibongkar oleh Satpol PP, yaitu

Masjid Al Ikhlas di Jl. Timor Medan, Mushola Al Jihad di Kisaran, Masjid Huddam I BB.

Ini merupakan bentuk ketegasan aparat Pemda setempat terhadap pelanggaran

perizinan.

GEREJA

MASJID

Page 9: PENINGKATAN KAPASITAS DAN PARTISIPASI …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Bahan_Direktur_Ketahanan...2/10/2014 1 direktur ketahanan seni, budaya, agama dan kemasyarakatan

2/10/2014

9

RASIO JUMLAH RUMAH IBADAT

17

NO AGAMA TAHUN 1977 TAHUN 2004 % KENAIKAN

1 Islam 392.044 643.834 64%

2 Kristen 18.977 43.909 131%

3 Katolik 4.934 12.473 153%

4 Hindu 4.247 24.431 475,25%

5 Buddha 1.523 7.129 368%

TABEL PERSENTASE KENAIKAN JUMLAH RUMAH IBADAT TAHUN 204

NO AGAMA RUMAH IBADAT PEMELUK RASIO

1 Islam 243,091 215,144,5608 1 : 885

2 Protestan 47,106 22,512,326 1 : 331

3 Katolik 12,242 8,274,999 1 : 676

4 Hindu 14,059 4,449,257 1 : 316

5 Budha 2,992 2,280,859 1 : 762

TABEL RASIO PERBANDINGAN JUMLAH RUMAH IBADAT DENGAN JUMLAH PEMELUK AGAMA

1. Masih kurangnya konsistensi dalam mengimplementasikan PBM No 9 dan No 8 tahun 2006.

2. Masih kurangnya sosialisasi PBM No 9 dan No 8 Tahun 2006 di tingkat pejabat daerah,

kecamatan , desa/kelurahan dan masyarakat.

3. Belum optimalnya dukungan anggaran dalam rangka pemberdayaan FKUB.

4. Masih munculnya perselisihan pendirian rumah ibadat akibat masih kurangnya pemahaman

terhadap persyaratan pendirian rumah ibadat dan konsistensi dalam melaksanakan PBM No 9 dan

No 8 Tahun 2006.

5. Merebaknya aliran-aliran baru yang dinilai sesat yang susah dipantau dan kesulitan untuk

dilakukan penindakannya.

6. Masih adanya beberapa kabupaten yang belum membentuk FKUB karena ada penolakan dari

tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat lokal (misalnya beberapa kab di Sumbar).

7. Kurang optimalnya pengembangan dan penghormatan terhadap kearifan lokal dalam menjaga

kerukunan umat beragama.

8. Masih adanya adanya kecenderungan pemaksaan kehendak terhadap norma yang di masyarakat

sudah mapan dan kurang mengindahkan etika publik dalam kehidupan keagamaan .

9. Kurang terjalinnya komunikasi intensif dan terbuka antara tokoh agama dan masyarakat dalam

proses pendirian rumah ibadat.

HASIL EVALUASI DAN MONITORING

DI BEBERAPA DAERAH

Page 10: PENINGKATAN KAPASITAS DAN PARTISIPASI …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Bahan_Direktur_Ketahanan...2/10/2014 1 direktur ketahanan seni, budaya, agama dan kemasyarakatan

2/10/2014

10

1. Perlunya penguatan kapasitas dan kelembagaan FKUB provinsi, kabupaten/kota bahkan sampai tingkat ke

kecamatan melalui reposisi Ketua Dewan Penasihat FKUB agar dipimpin langsung oleh kepala daerah.

2. Agama bukan faktor pemicu konflik sosial, karena secara kultural bangsa Indonesia memiliki akar sejarah dan

budaya yang kuat tentang toleransi kerukunan umat beragama. Kecenderungan yang terjadi, faktor

kesenjangan dan kesejahteraan banyak menjadi pemicu konflik sosial.

3. Perlunya dibentuk FKUB sampai di tingkat kecamatan serta memperbanyak dan memperluas cakupan

sosialisasi sampai ke tingkat kecamatan, bahkan sampai desa/kelurahan dan juga kepada kelompok

masyarakat luas dengan metode-metode yang efektif dan optimalisasi media sosial.

4. Pemerintah dan pemerintah daerah perlu mempertimbangkan untuk melakukan pendekatan strategi seni,

budaya dan kearifan dalam penanganan masalah kerukunan umat beragama.

5. Pemerintah terus menerus mengingatkan kepala daerah provinsi dan kabupaten/kota untuk mengoptimalkan

implementasi regulasi dan meningkatkan dukungan anggaran secara signifikan kepada FKUB dengan

mempertimbangkan faktor:

Luas wilayah

Potensi masalah kerukunan umat beragama

Heterogenitas penduduk

Kemampuan dan potensi keuangan daerah

6. Dalam rangka peningkatan kapasitas dan kemampuan anggota FKUB provinsi, kabupaten/kota, perlu

ditingkatkan pemahaman wawasan dan komitmen kebangsaan serta kemampuannya untuk melaksanakan

tugas-tugas strategis:

Melakukan deteksi dini dan pemetaan gangguan kerukunan umat beragama.

Meredam dan mencari solusi terhadap gangguan kerukunan umat beragama.

Mengidentifikasi dan merevitalisasi kearifan lokal yang dapat mendukung kerukunan antar umat beragama.

7. Perlunya peningkatan status PBM No. 9 dan No. 8 Tahun 2006 menjadi Undang-Undang atau Peraturan

Pemerintah dan atau Perpres.

PENGUATAN KELEMBAGAAN FKUB

20

FASILITASI KEMENDAGRI KEPADA TMII DAN

ANJUNGAN DAERAH DALAM RANGKA

PELESTARIAN KEBUDAYAAN

Page 11: PENINGKATAN KAPASITAS DAN PARTISIPASI …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Bahan_Direktur_Ketahanan...2/10/2014 1 direktur ketahanan seni, budaya, agama dan kemasyarakatan

2/10/2014

11

FASILITASI KEMENDAGRI KEPADA TMII DAN

ANJUNGAN DAERAH 21

1. Memberikan dukungan kepada Manajemen TMII dalam memfasilitasi dan

mengkoordinasikan kepada Pemda Provinsi yang memiliki aset anjungan

daerah di TMII, untuk mempromosikan, melestarikan dan mengembangkan

nilai kearifan lokal serta membangun karakter bangsa;

2. Memberikan fasilitasi dan dukungan dalam pelaksanaan avent-event

kebudayaan yang diselenggarakan oleh TMII;

3. Sejak tahun 2007 telah memfasilitasi TMII dan Pemda Provinsi dalam

rangka pembangunan anjungan daerah Provinsi Kepulauan Riau, Bangka

Belitung, Banten, Maluku Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat dan Papua

Barat.

4. Memfasilitasi TMII dalam pelaksanakan Road Show dan Rapat Koordinasi

ke beberapa Provinsi Yang dilakukan oleh Tim (terdiri dari Manajemen

TMII, Ditjen Kesbangpol Kemendagri dan Ditjen NBSF Kemenbudpar)

secara bersama dalam rangka sosialisasi program TMII serta mendorong

Pemerintah Daerah (Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota) untuk

pelaksanaan pelestarian kebudayaan di Anjungan Provinsi secara

konsisten dan berkesinambungan.

22

PERAN KEMENDAGRI DALAM

MEWUJUDKAN INDONESIA BEBAS

NARKOBA TAHUN 2015

Page 12: PENINGKATAN KAPASITAS DAN PARTISIPASI …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Bahan_Direktur_Ketahanan...2/10/2014 1 direktur ketahanan seni, budaya, agama dan kemasyarakatan

2/10/2014

12

1. DATA BNN DALAM 5 TAHUN TERAKHIR PENYALAHGUNAAN NARKOBA MENGALAMI PENINGKATAN RATA-RATA 26% SETIAP TAHUN

2. DATA PREVALENSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR MENGALAMI PENINGKATAN, TAHUN 2009 PREVALENSI 1,99% (3,6 JT ORG), TH. 2010 PREVALENSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA 2,21% (4,02 JT ORG), DAN TH. 2011 PREVALENSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA 2,8% (5 JT ORG)

3. LEMAHNYA KOORDINASI ANTAR INSTITUSI (PUSAT DAN DAERAH) DALAM ASPEK PERENCANAAN PROG/KEG, IMPLEMENTASI PROG/KEG DAN MONEV

4. KETERBATASAN DUKUNGAN ANGGARAN DAERAH

KONDISI OBYEKTIF

KONSIDERAN MENIMBANG

PERMENDAGRI NOMOR 21 TAHUN 2013

DENGAN MENINGKATNYA PENYALAHGUNAAN

NARKOTIKA DI MASYARAKAT MEMBAHAYAKAN PERKEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA DAN MENGANCAM

KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA

PEMDA BERTANGGUNGJAWAB MELINDUNGI

MASYARAKAT DAN MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN

MASAYARAKAT MELALUI FASILITASI PENCEGAHAN

PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

Page 13: PENINGKATAN KAPASITAS DAN PARTISIPASI …kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Bahan_Direktur_Ketahanan...2/10/2014 1 direktur ketahanan seni, budaya, agama dan kemasyarakatan

2/10/2014

13

UPAYA KEMENDAGRI DALAM MENUJU INDONESIA

BEBAS NARKOBA 2015

PERMENDA GRI

NO. 21 TAHUN

2013 TENTANG

FASILITASI

PENCEGAHAN,

PENYALAH-

GUNAAN

NARKOTIKKA

MUATAN

ISI

PERAN GUBERNUR/

BUPATI /WALIKOTA

PENDANAAN

PEMBINAAN DAN

PENGAWASAN

PELAPORAN

TERIMA KASIH