arah kebijakan urusan pemerintahan umum dalam dokumen...

23
Drs. EDUARD SIGALINGGING, M.Si DIREKTUR SINKRONISASI URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH III DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI ARAH KEBIJAKAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN DI DAERAH

Upload: vokiet

Post on 02-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Drs. EDUARD SIGALINGGING, M.Si DIREKTUR SINKRONISASI URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH III

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

ARAH KEBIJAKAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DALAM

DOKUMEN PERENCANAAN DI DAERAH

URUSAN PEMERINTAHAN

DEFINISI

Urusan Pemerintahan

adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Presiden yang pelaksanaannya

dilakukan oleh kementerian negara dan

penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk

melindungi, melayani, memberdayakan, dan

menyejahterakan masyarakat

(Pasal 1 Angka 5 UU 23/2014)

ARAH KEBIJAKAN UU NO.23/2014

1. Mempercepat terwujudnya kesejahteraan

masyarakat melalui peningkatan

pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta

masyarakat, serta peningkatan daya saing

daerah dengan memperhatikan prinsip

demokrasi, pemerataan, keadilan, dan

kekhasan suatu daerah dalam sistem

Negara Kesatuan Republik Indonesia;

2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas

penyelenggaraan pemerintahan daerah

dengan lebih memperhatikan aspek-

aspek hubungan antara Pemerintah

Pusat dengan daerah dan antardaerah,

potensi dan keanekaragaman daerah, serta

peluang dan tantangan persaingan global

dalam kesatuan sistem penyelenggaraan

pemerintahan negara

ABSOLUT

Sepenuhnya menjadi kewenangan

Pemerintah Pusat

6 Urusan • politik luar negeri • pertahanan • keamanan • yustisi • moneter dan fiskal

nasional • Agama

Pemerintah Pusat: • melaksanakan sendiri • melimpahkan kpd

Instansi Vertikal di Daerah atau gubernur sebagai wakil Pemerintah

KONKUREN

dibagi antara Pemerintah Pusat & provinsi & kab/kota.

6 Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar

18 Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar

8 Urusan Pemerintahan Pilihan.

PEMERINTAHAN UMUM

kewenangan Presiden sbg kepala pemerintahan yang

dilaksanakan oleh gubernur, bupati/walikota

Meliputi:

• pembinaan wawasan kebangsaan & ketahanan nasional

• pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa

• pembinaan kerukunan antarsuku & intrasuku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas kemanan lokal, regional, dan nasional

• Konflik sosial • koordinasi pelaksanaan tugas • pengembangan kehidupan

demokrasi • pelaksanaan semua Urusan

pemerintahan yg bukan merupakan kewenangan Daerah

URUSAN PEMERINTAHAN

Urusan Pemerintahan

Wajib Pelayanan Dasar (6 URUSAN) 1. Pendidikan;

2. Kesehatan;

3. Pekerjaan umum dan

penataan ruang;

4. Perumahan rakyat dan

kawasan permukiman;

5. Ketenteraman,

ketertiban umum, dan

pelindungan

masyarakat;

6. Sosial.

Urusan Pemerintahan Wajib Non

Pelayanan Dasar (18 URUSAN)

1. Tenaga kerja;

2. Pemberdayaan perempuan dan

pelindungan anak;

3. Pangan;

4. Pertanahan;

5. Lingkungan hidup;

6. Administrasi kependudukan dan

pencatatan sipil;

7. Pemberdayaan masyarakat dan Desa;

8. Pengendalian penduduk dan keluarga

berencana;

9. Perhubungan;

10.Komunikasi dan informatika;

11.Koperasi, usaha kecil, dan menengah;

12.Penanaman modal;

13.Kepemudaan dan olah raga;

14.Statistik;

15.Persandian;

16.Kebudayaan;

17.Perpustakaan;

18.Kearsipan.

Urusan Pemerintahan

Pilihan

(8 URUSAN)

1. Kelautan dan

perikanan;

2. Pariwisata;

3. Pertanian;

4. Kehutanan;

5. Energi dan sumber

daya mineral;

6. Perdagangan;

7. Perindustrian;

8. Transmigrasi

URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN KEWENANGAN DAERAH

Urusan Konkuren dibagi

berdasarkan kriteria Eksternalitas, Akuntabilitas dan

Efisiensi

Urusan berbasis ekosistem

Kehutanan; pertambangan;

kelautan dan perikanan.

Provinsi

Kab/Kota

Dapat bagi

hasil

UU NO.23 TAHUN 2014 PASAL 11

URUSAN PEMERINTAHN UMUM

1. pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka

memantapkan pengamalan Pancasila, pelaksanaan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pelestarian Bhinneka

Tunggal Ika serta pemertahanan dan pemeliharaan keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia;

2. pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa;

3. pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras, dan

golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas kemanan lokal, regional

dan nasional;

4. penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. koordinasi pelaksanaan tugas antarinstansi pemerintahan yang ada di

wilayah Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan memperhatikan prinsip demokrasi, hak

asasi manusia, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan,

potensi serta keanekaragaman Daerah sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

6. pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila; dan

7. pelaksanaan semua Urusan Pemerintahan yang bukan merupakan

kewenangan Daerah dan tidak dilaksanakan oleh Instansi Vertikal.

UU No. 23 Tahun 2014 Pasal 25 Ayat

(1)

PELAKSANAAN

URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN

PROVINSI

PUSAT

KAB/KOTA

o Laksanakan sendiri

o Pelimpahan (Dekonsentrasi)

o Tugas Pembantuan.

o Laksanakan sendiri o Tugas Pembantuan

Kab/Kota

o Penugasan kepada Desa.

o Laksanakan sendiri

o Penugasan kepada Desa.

P E L A K S A NA A N UR US A N K O NK UR E N

URUSAN WAJIB

DASAR

URUSAN

WAJIB NON

DASAR

URUSAN

PILIHAN

o Jenis Layanan

o Mutu Layanan o Penerima Layanan

Pemetaan :

o Kelembagaan o Perencanaan o Penganggaran

NSPK (NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN

KRITERIA)

SPM

14

KEWAJIBAN K/L DAN DAERAH

PEMETAAN MENETAPKAN SPM

KELEMBAGAAN

PERENCANAAN

PENGANGGARAN

PP NO.18/2016

PERANGKAT DAERAH

A

B

C

TIPOLOGI

MENETAPKAN NSPK

Indikator umum

Jumlah Penduduk, Luas Wilayah,

Jumlah APBD

Indikator teknis

PEMETAAN URUSAN Undang-Undang 23/2014

Pasal 24

(1)Kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian bersama Pemerintah Daerah melakukan

pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan yang diprioritaskan oleh setiap Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota

(5)Pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan oleh Daerah dalam penetapan kelembagaan, perencanaan, dan penganggaran dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

yang menjadi kewenangan Daerah

(6) Pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan

Pemerintahan Pilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan oleh kementerian atau lembaga

pemerintah nonkementerian sebagai dasar untuk pembinaan kepada Daerah dalam pelaksanaan Urusan

Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan secara

nasional.

(7) Pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan serta pembinaan kepada Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (6) dikoordinasikan oleh Menteri.

TANTANGAN PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DI DAERAH

Sinkronisasi

Urusan/sub

urusan Provinsi

Kab/kota

Perumpunan

Urusan

Pemerintahan

PILKADA SERENTAK

Pembangunan Daerah

Penyesuaian perangkat daerah, tugas fungsi, anggaran, SDM sesuai kewenangan

Kode rekening baru setiap

OPD; penyesuaian alokasi anggaran Operasional , OM-

Investasi

Perlu Kebijakan Baru Utk masing-masing

urusan pemerintahan

“PAYUNG KEBIJAKAN BARU KEMENDAGRI”

Sinkron dgn UU - PP - NSPK terbaru terkait Urusan Pemerintahan Daerah

Target RKP dan RPJMN Tercapai

PP 18/2016

Pencapaian

target dalam RKP dan RPJMN (tdk) terhambat

PELAKSANAAN URUSAN

PEMERINTAHAN UMUM

PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

1. Urusan Pemerintahan Umum dilaksanakan oleh gubernur dan

bupati/walikota di wilayah kerja masing-masing.

2. Untuk melaksanakan urusan pemerintahan umum, gubernur dan

bupati/walikota di bantu oleh Instansi Vertikal.

3. Dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum, gubernur

bertanggungjawab kepada Presiden melalui Menteri dan bupati/walikota

bertanggung jawab kepada Menteri melalui gubernur sebagai wakil

Pemerintah Pusat.

4. Gubernur dan bupati/walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan

umum dibiayai dari APBN

5. Bupati/walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahn umum pada tingkat kecamataan melimpahkan pelaksanaannya kepada camat.

UU No. 23 Tahun 2014 Pasal

25

DASAR HUKUM PERAN GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT

1. UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

2. PP Nomor 33 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Gubernur

Sebagai Wakil Pemerintah Pusat

3. Permendagri Nomor 66 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas Dan Wewenang serta

Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi

(Proses Penyusunan Permendagri pengganti TA 2018)

45 BIDANG TUGAS DAN WEWENANG GUBERNUR SEBAGAI WAKIL

PEMERINTAH PUSAT SESUAI UU NO. 23 TAHUN 2014

1. membatalkan Peraturan Bupati/Wali Kota;

2. Memberikan persetujuan terhadap Rancangan Perda Kabupaten/Kota tentang pembentukan

dan susunan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota

3. melakukan pengawasan terhadap Perda Kabupaten/Kota;

4. Mengajukan Perda Kabupaten/Kota tentang pembentukan kecamatan kepada Menteri untuk

mendapat persetujuan

5. Membatalkan keputusan Bupati/Wali Kota tentang pengangkatan camat yang tidak sesuai

dengan ketentuan

6. Memberikan nomor register terhadap Raperda Kabupaten/Kota yang diajukan oleh Bupati/Wali

Kota

7. Menyampaikan laporan Perda Kabupaten/Kota yang telah mendapat nomor register secara

berkala kepada Menteri

8. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

LANJUTAN......

1. melakukan evaluasi terhadap rancangan Perda Kabupaten/Kota tentang tata ruang daerah

2. Memberdayakan dan memfasilitasi daerah Kabupaten/Kota

3. Melakukan fasilitasi khusus kepada penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

yang telah dibina namun tidak menunjukkan perbaikan kinerja yang ada di wilayahnya;

4. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

1. melakukan evaluasi terhadap rancangan Perda Kabupaten/Kota tentang APBD, perubahan

APBD, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, pajak daerah dan retribusi daerah sesuai

peraturan perundang-undangan;

2. Memberikan rekomendasi kepada pemerintah pusat atas usulan DAK pada daerah

Kabupaten/Kota di wilayahnya

3. Melakukan pengendalian atas defisit APBD Kabupaten/Kota dengan berdasarkan batas

maksimal defisit APBD dan batas maksimal jumlah kumulatif pinjaman Daerah

LANJUTAN......

1. Melantik Bupati/Wali Kota

2. Mengusulkan pemberhentian Bupati/Walikota kepada Menteri atas laporan dari DPRD

Kabupaten/Kota.

3. Mengusulkan penjabat Bupati/Wali Kota kepada Menteri apabila Bupati/Wali Kota Kota diberhentikan

sementara dan tidak ada Wakil Bupati/Wali Kota

4. Menyampaikan usul pemberhentian anggota DPRD Provinsi kepada Menteri dan memberhentikan

anggota DPRD Kabupaten/Kota atas usul pimpinan DPRD Kabupaten/Kota

5. Menyampaikan nama anggota DPRD provinsi yang diberhentikan dan nama calon pengganti

antarwaktu kepada Menteri, serta meresmikan pemberhentian anggota DPRD Kabupaten/Kota dan

pengangkatan pengganti antarwaktu anggota DPRD Kabupaten/Kota

6. Meresmikan Ketua, Wakil Ketua dan Keanggotaan DPRD Kabupaten/Kota

1. Menyelesaikan perselisihan dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan antar daerah

Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi

2. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kerjasama yang dilakukan daerah

Kabupaten/Kota dalam satu provinsi

LANJUTAN......

1. melakukan evaluasi terhadap rancangan Perda Kabupaten/Kota tentang RPJPD, RPJMD

2. Menyelaraskan perencanaan pembangunan antar daerah Kabupaten/Kota dan antara daerah

Provinsi dan daerah Kabupaten/Kota di wilayahnya;

3. Mengoordinasikan Kegiatan Pemerintahan dan Pembangunan Antara Daerah Provinsi dan

Daerah Kabupaten/Kota dan Antar-daerah Kab/Kota yang Ada di Wilayahnya;

4. Melaksanakan Koordinasi teknis pembangunan antara daerah Provinsi dan daerah

Kabupaten/Kota dan antar daerah Kabupaten/Kota lingkup daerah Provinsi

5. Mengoordinasikan pelaksanaan pembangunan kawasan perbatasan berdasarkan pedoman

yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat

Melakukan evaluasi kinerja pelayanan publik yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota

Melakukan pembinaan dan pengendalian penataan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota

LANJUTAN......

1. Memberikan persetujuan pembentukan instansi vertikal di wilayah provinsi kecuali pembentukan

instansi vertikal untuk melaksanakan urusan pemerintahan absolut dan pembentukan instansi vertikal

oleh kementerian yang nomenklaturnya secara tegas disebutkan dalam UUD 1945;

2. Melantik kepala instansi vertikal dari Kementerian dan LPNK yang ditugaskan di daerah provinsi yg

bersangkutan kecuali untuk kepala instansi vertikal yang melaksanakan urusan pemerintahan absolut

dan kepala instansi vertikal yang dibentuk oleh kementerian yang nomenklaturnya secara tegas

disebutkan dalam UUD1945;

3. Menerima pertanggungjawaban Bupati/Wali Kota dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum

untuk diteruskan kepada Menteri

4. Menunjuk penjabat Sekretaris Daerah Provinsi atas persetujuan Menteri dan menyetujui penjabat

Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota yang ditunjuk Bupati/Wali Kota

5. Mengangkat dan/atau melantik Kepala Perangkat Daerah Kabupaten/Kota yang ditolak diangkat

dan/atau dilantik oleh Bupati/Wali Kota

1. Memberikan penghargaan atau sanksi kepada Bupati/Wali Kota terkait dengan penyelenggaraan

pemerintahan daerah

2. Mengoordinasikan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas pembantuan di daerah

Kabupaten/Kota;

3. Melakukan Monev dan Supervisi terhadap penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten/Kota yg ada

diwilayahnya;

4. Memberikan sanksi administrasi berupa teguran tertulis kepada Bupati/Wali Kota yang tidak

menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

5. Memberikan teguran dan sanksi tertulis kepada Bupati/Wali Kota atas laporan DPRD terkait tidak

diterimanya penjelasan Kepala Daerah terhadap penggunaan hak interpelasi

6. Memberikan sanksi kepada Penyelenggara Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota yang masih

memberlakukan Perda yang telah dibatalkan

7. Memberi sanksi kepada Bupati/Wali Kota yang tidak menyebarluaskan Perda dan Perkada yang

telah diundangkan

8. Memberikan sanksi administrasi berupa teguran tertulis kepada Bupati/Wali Kota yang tidak

mengumumkan informasi tentang pelayanan publik

9. Memberikan sanksi administratif kepada Bupati/Wali Kota yang tidak memberikan pelayanan

perizinan

10. Memberikan sanksi administratif kepada Bupati/Wali Kota yang tidak melaksanakan program

strategis nasional

11. Memberikan sanksi administratif kepada Bupati/Wali Kota yang tidak mengumumkan informasi

pembangunan Daerah dan informasi keuangan Daerah

12. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM PADA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH

Pasal 122

1. Seluruh Perangkat Daerah yang melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang

kesatuan bangsa dan politik, tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan

peraturan perundang-undangan mengenai pelaksanaan urusan pemerintahan

umum diundangkan

2. Anggaran penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di bidang kesatuan bangssa

dan politik, dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sampai

dengan peraturan perundang-undangan mengenai pelaksanaan urusan

pemerintah umum diundangkan

Pasal 123

Perangkat Daerah provinsi melaksanakan fungsi pembinaan dan pengawasan

umum dan teknis atas penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh kabupaten/kota

sampai dengan terbentuknya perangkat gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat

PP No, 18 Tahun 2016 Bab XIII KETENTUAN PERALIHAN

SE MENDAGRI TENTANG PENYUSUNAN PROGRAM BIDANG KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

TERIMA KASIH