penerapan metode kolaborasi dengan menggunakan media foto peristiwa dalam meningkatkan kemampuan...

54
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. JUDUL PENELITIAN Penerapan Metode Kolaborasi dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V SDN 2 Kempek Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon. B. BIDANG KAJIAN Bidang kajian yang akan dibahas dalam penelitian tindakan kelas ini adalah mengenai strategi dan desain pembelajaran yaitu menerapkan metode kolaboratif dengan menggunakan media foto peristiwa dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas V SDN 2 Kempek Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon. C. PENDAHULUAN Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan unik yang dimiliki oleh manusia. Semua kejadian yang dialami oleh manusia selalu terkait dengan bahasa. Dengan bahasa manusia dapat mengkomunikasikan pikiran, perasaan kepada orang lain, baik secara lisan maupun tertulis. Kreativitas Bahasa Indonesia dimulai sejak dini, hal ini berupaya membina dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang optimal, sehingga dapat bermanfaat dan digunakan dalam kehidupan. Sesuai dalam KTSP 2006 (Depdiknas, 2006), tujuan utama pembelajaran Bahasa Indonesia adalah siswa mampu berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia secara lisan maupun tulisan. Hal ini berarti pembelajaran bahasa bukan sekedar teori tetapi lebih pada keterampilan berbahasa itu sendiri. Pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar mengajarkan empat keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan berbahasa yaitu: keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa sekolah dasar.

Upload: memek

Post on 29-Jul-2015

1.257 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. JUDUL PENELITIAN

Penerapan Metode Kolaborasi dengan Menggunakan Media Foto

Peristiwa dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa

Kelas V SDN 2 Kempek Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon.

B. BIDANG KAJIAN

Bidang kajian yang akan dibahas dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah mengenai strategi dan desain pembelajaran yaitu menerapkan metode

kolaboratif dengan menggunakan media foto peristiwa dalam meningkatkan

kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas V SDN 2 Kempek Kecamatan

Gempol Kabupaten Cirebon.

C. PENDAHULUAN

Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan unik yang dimiliki oleh

manusia. Semua kejadian yang dialami oleh manusia selalu terkait dengan

bahasa. Dengan bahasa manusia dapat mengkomunikasikan pikiran, perasaan

kepada orang lain, baik secara lisan maupun tertulis.

Kreativitas Bahasa Indonesia dimulai sejak dini, hal ini berupaya

membina dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang optimal, sehingga

dapat bermanfaat dan digunakan dalam kehidupan. Sesuai dalam KTSP 2006

(Depdiknas, 2006), tujuan utama pembelajaran Bahasa Indonesia adalah siswa

mampu berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia secara lisan maupun tulisan.

Hal ini berarti pembelajaran bahasa bukan sekedar teori tetapi lebih pada

keterampilan berbahasa itu sendiri.

Pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar mengajarkan empat

keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan berbahasa yaitu: keterampilan

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan salah satu

keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa sekolah dasar.

Page 2: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

Menurut Suriamiharja (dalam Djuanda, 2008: 180) “Menulis merupakan

kegiatan yang melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan”. Lebih lanjut

Alwasilah dan Senny (2005)

Pada dasarnya menulis bukan hanya sekedar menuangkan bahasa ujaran

ke dalam sebuah tulisan, tetapi merupakan mekanisme curahan ide, gagasan,

atau ilmu yang dituliskan dengan struktur yang benar, berkoherensi dengan

baik antar paragraf dan bebas dari kesalahan-kesalahan mekanik seperti

ejaan dan tanda baca.

Sesuai dengan kompetensi dasar kelas V (lima) yang tercantum dalam

KTSP 2006, menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan

pilihan kata dan penggunaan ejaan. Tujuan yang akan dicapai dalam

pembelajaran adalah siswa mampu menuangkan gagasan dengan kalimat yang

jelas dan mudah dipahami, siswa dapat menulis karangan dengan menggunakan

pilihan kata yang menarik dan siswa mampu menulis karangan dengan

menggunakan ejaan (ketepatan penggunaan huruf kapital, tanda titik, dan tanda

koma) dengan tepat.

Salah satu bentuk menulis yang dipilih dalam penelitian ini yaitu menulis

karangan narasi. Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan tentang

suatu peristiwa pada suatu waktu pada pembaca. Sebagaimana Alwasilah dan

Seny mengungkapkan, “Narasi adalah rangkaian peristiwa atau kejadian secara

kronologis, baik fakta maupun rekaan atau fiksi.”

Saat melaksanakan pembelajaran menulis karangan di kelas V SD Negeri

2 Kempek, tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran adalah siswa mampu

menuangkan gagasan dengan kalimat yang jelas dan mudah dipahami, siswa

dapat menulis karangan dengan menggunakan pilihan kata yang menarik dan

siswa mampu menulis karangan dengan menggunakan ejaan (ketepatan

penggunaan huruf kapital, titik, dan koma) dengan tepat.

Namun dalam kenyataan di lapangan tujuan pembelajaran belum dapat

tercapai dengan optimal seperti yang diharapkan, masih terdapat permasalahan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa kelas V serta hasil refleksi

pelaksanaan pembelajaran menulis di kelas V SDN 2 Kempek pada tanggal 24

Desember 2009, diperoleh data bahwa penyebab munculnya beberapa

Page 3: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

permasalahan mengenai kesulitan siswa menuliskan gagasan, menulis karangan

dengan pilihan kata yang menarik dan penggunaan ejaan (ketepatan penggunaan

huruf kapital, tanda titik, dan koma) dalam menulis karangan di antaranya

adalah sebagai berikut:

1. Metode yang digunakan kurang bervariasi. Siswa tidak terlibat aktif dalam

pembelajaran. Guru hanya yang menjelaskan materi, siswa menyimak, lalu

ditugaskan menulis karangan. Dalam menilai karangan siswa, guru langsung

memberi nilai tanpa memberitahu kesalahan-kesalahan dalam karangan

siswa. Sehingga siswa tidak pernah mengetahui kesalahan-kesalahannya

dalam menulis karangan.

2. Dalam pembelajaran tidak menggunakan media pembelajaran. Media tidak

digunakan oleh guru karena ketidaksediaanya media pembelajaran di sekolah

dan butuh kekreatifan guru untuk membuatnya. Media pembelajaran dapat

menarik perhatian siswa dan dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.

Dengan media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang

dimiliki oleh siswa.

3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis karangan belum tercapai

dengan optimal. Siswa mengalami kesulitan dalam menuangkan gagasan

dalam menulis karangan dengan jelas dan mudah dipahami karena

kurangnya latihan menulis dan bimbingan guru dalam proses pembelajaran

menulis. Pembelajaran menulis bukan merupakan kegiatan yang langsung

jadi, tetapi membutuhkan waktu yang berkelanjutan.

4. Kesulitan siswa dalam menulis karangan dengan menggunakan pilihan kata

yang menarik, siswa cenderung menulis karangan dengan menggunakan

konjungsi yang berulang-ulang. Penggunaan konjungsi yang digunakan:

terus, dan, kemudian, lalu. Hal ini disebabkan karena, guru kurang memberi

contoh-contoh konjungsi lainnya yang dapat digunakan dalam menulis

karangan. Selain itu dalam karangan siswa menggunakan bahasa daerah,

karena bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua, sehari-hari siswa

menggunakan bahasa daerahnya, sehingga berpengaruh pada hasil karangan

siswa.

Page 4: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

5. Siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan huruf kapital dengan tepat,

hal ini dikarenakan siswa meniru gaya tulisan dari berbagai media cetak dan

elektronik seperti televisi yang sering siswa lihat, dan guru kurang memberi

bimbingan menulis pada siswa.

6. Siswa kesulitan dalam menggunakan ejaan (tanda titik, dan koma) dengan

tepat, dikarenakan kurangnya bimbingan guru pada siswa, dan setiap siswa

melakukan kesalahan dalam karangan tidak langsung dikoreksi, dan tugas-

tugas yang diberikan oleh guru langsung dinilai atau diparaf sehingga tidak

ada balikan untuk siswa.

Page 5: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

Tabel 1

Data Awal Hasil Belajar dalam Pembelajaran Menulis Karangan

No Nama Siswa

Aspek Yang Dinilai

Skor Nilai

Tafsiran

Kesesuaian Gagasan

Pilihan kata Yang

menarik

Ketepatan Penggunaan Huruf kapital

Ketepatan Penggunaan Tanda Titik

Ketepatan Penggunaan Tanda koma Tuntas

Tdk Tuntas

3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1

1 Juleka Harum √ √ √ √ √ 50 33,3 √

2 Heri Susanto √ √ √ √ √ 50 33,3 √

3 M.Imron √ √ √ √ √ 60 40 √

4 Alfian S √ √ √ √ √ 60 40 √

5 Misbak √ √ √ √ √ 50 33,3 √

6 Anis √ √ √ √ √ 90 60 √

7 Anita Dewi √ √ √ √ √ 100 66,7 √

8 Akhmad Fauzi √ √ √ √ √ 50 33,3 √

9 Devi Nur O. √ √ √ √ √ 100 66,7 √

10 Dewi Melina √ √ √ √ √ 110 73,3 √

11 Irvan √ √ √ √ √ 50 33,3 √

12 Lukman Hakim √ √ √ √ √ 70 46,6 √

13 Amrin Susanto √ √ √ √ √ 50 33,3 √

14 M. Lutfi √ √ √ √ √ 50 33,3 √

15 M. Arifin √ √ √ √ √ 50 33,3 √

Page 6: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

16 M. Syarif √ √ √ √ √ 90 60 √

17 Melinda Ratna S √ √ √ √ √ 90 60 √

18 Nasuha √ √ √ √ √ 50 33,3 √

19 Nurhabibah √ √ √ √ √ 120 80 √

20 Siti Naimatul J. √ √ √ √ √ 120 80 √

21 Sureni √ √ √ √ √ 50 33,3 √

22 Ulfatun √ √ √ √ √ 100 66,7 √

23 Wahyu Agung √ √ √ √ √ 100 66,7 √

24 Yakhsun

Abdillah √ √ √ √ √ 80 53,3 √

25 Susfitrianingsih √ √ √ √ √ 110 73,3 √

26 Salman Alfarisi √ √ √ √ √ 90 60 √

27 M. Ilham Fatta √ √ √ √ √ 60 40 √

28 Indawati √ √ √ √ √ 50 33,3 √ Jumlah 5 10 13 3 10 15 0 12 16 0 12 16 0 5 23 8 20

Rata-rata

Presentase 17 35 46 10 35 50 0 42 57 0 42 57 0 17 82 28 71

Page 7: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

7

KKM: 64

Konversi skor ke dalam nilai adalah : Skor yang didapat x 100

Skor ideal

Nilai : x 100= 100

Tabel 2

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Criteria Penetapan

Ketuntasan KKM % Komplek

si

tas

Daya Dukun

g

Intake Siswa

Menulis

4. Mengungkapkan pikiran,

persaan,informasi, dan pengalaman

secara tertulis dalam bentuk karangan,

surat undangan, dan dialog tertulis.

64,24

4.1 Menulis karangan berdasarkan

pengalaman dengan memperhatikan

pilihan kata dan penggunaan ejaan

64,06

a. Menuangkan gagasan dengan jelas

dan mudah dipahami 61 64 67 64

b. Menulis karangan dengan

memperhatikan pilihan kata yang

menarik.

60 63 67 63,33

c. Menulis karangan dengan

memperhatikan penggunaan huruf

kapital dengan benar.

62 63 67 64

d. Menulis karangan dengan

memperhatikan penggunaan tanda

titik dengan benar

62 64 67 64,33

e. Menulis karangan dengan

memperhatikan penggunaan tanda

koma dengan benar.

62 65 67 64,66

KKM Mata Pelajaran 64

Berdasarkan tabel 1 tersebut hasil belajar siswa dalam menulis karangan,

46% siswa mengalami kesulitan dalam menuangkan gagasan dalam karangannya,

dan karangan siswa tidak jelas dan tidak mudah dipahami. 53% siswa mengalami

kesulitan dalam menulis karangan dengan menggunakan pilihan kata yang

menarik, 57% siswa mengalami kesulitan dalam menempatkan huruf kapital

dalam menulis karangan. 57% siswa mengalami kesulitan menempatkan tanda

titik dengan tepat, dan 82% siswa kesulitan dalam ketepatan menggunakan tanda

150

150

Page 8: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

8

koma, dan sebagian siswa tidak menggunakan tanda koma dalam menulis

karangan.

Siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah

ditetapkan yaitu : 64, 06. Dengan demikian 8 siswa atau 28% siswa dinyatakan

tuntas dalam pembelajaran menulis karangan, sedangkan 20 siswa atau sekitar

71% siswa yang dinyatakan tidak tuntas dalam pembelajaran menulis karangan

narasi.

Dari data di atas dapat disimpulkan kemampuan menulis karangan narasi

masih rendah, sehingga perlu upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis

karangan. Upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan diperlukan

sebuah metode dan media pembelajaran. Dengan menggunakan metode

pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan siswa dalam menulis karangan

dengan pilihan kata yang menarik dan penggunaan ejaan dengan tepat. Sedangkan

dengan menerapkan media pembelajaran dapat memotivasi siswa untuk

menuangkan gagasan dan pembelajaran menjadi lebih menarik.

Alternatif yang dilakukan adalah dengan menerapkan metode kolaborasi

dengan menggunakan media foto peristiwa.

Yang dimaksud dengan media foto dalam penelitian ini adalah foto peristiwa.

Foto Peristiwa adalah foto pengalaman yang dialami oleh siswa sebagai media

yang akan dijadikan perangsang untuk menuangkan gagasan dalam menulis

karangan. Melalui media foto peristiwa, siswa dapat menuangkan gagasan dengan

membayangkan dan mengaitkan foto dengan pengalaman yang dimilikinya.

“Metode kolaborasi adalah suatu teknik pengajaran menulis dengan melibatkan

teman sejawat untuk saling mengoreksi” (Alwasilah dan Senny, 2005: 21).

Dengan metode kolaborasi siswa telibat langsung melalui diskusi kelompok,

pertukaran ide, sehingga mendorong siswa memberikan penilaian atau pendapat

kepada orang lain dan menyadari kesalahan-kesalahan dalam menulis karangan.

Page 9: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

9

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti mengadakan penelitian tindakan

kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya

kemampuan menulis karangan narasi dengan judul “Penerapan Metode

Kolaborasi dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa dalam Meningkatkan

Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V SDN 2 Kempek

Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon”.

D. PERUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah mengenai kesulitan yang dialami

siswa dalam menulis karangan yaitu mengenai kesulitan siswa menuangkan

gagasan, menulis karangan dengan pilihan kata yang menarik, dan penggunaan

ejaan. Maka peneliti merumuskan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas

ini sebagai berikut :

a. Bagaimana gambaran penerapan metode kolaborasi dengan menggunakan

media foto peristiwa dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan

narasi dengan menggunakan pilihan kata yang menarik dan penggunaan ejaan

(tanda titik, tanda koma dan huruf kapital) pada siswa kelas V SDN 2 Kempek

Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon?

Secara operasional dan sesifik, permasalahan tersebut dapat diperinci sebagai

berikut:

1) Bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran menulis karangan narasi

dengan menerapkan metode kolaborasi dengan menggunakan media foto

peristiwa dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada

siswa kelas V SDN 2 Kempek Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon?

2) Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi

dengan menerapkan metode kolaborasi dengan menggunakan media foto

peristiwa dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada

siswa kelas V SDN 2 Kempek Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon?

Page 10: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

10

b. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis karangan narasi yaitu

menuangkan gagasan dengan jelas dan mudah dipahami, menulis karangan

dengan menggunakan pilihan kata yang menarik dan penggunaan ejaan (tanda

titik, tanda koma dan huruf kapital) pada siswa kelas V SDN 2 Kempek

dengan menerapkan metode kolaborasi dengan menggunakan media foto

peristiwa?

2. Pemecahan Masalah

Dengan munculnya permasalahan dalam pembelajaran menulis karangan

di kelas V SDN 2 Kempek adalah kinerja guru, aktifitas siswa dan hasil

pembelajaran yang belum optimal dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Dilihat dari kinerja guru, dalam kegiatan awal pembelajaran guru tidak

menginformasikan tujuan pembelajaran. Guru tidak menggunakan metode yang

bervariasi, terlihat saat proses pembelajaran guru menjelaskan materi siswa

menyimak, lalu menyuruh siswa menulis karangan dan mengumpulkan hasil

karangan di meja guru. Guru langsung menilai atau memberi paraf pada karangan

siswa tanpa memberitahukan kesalahan-kesalahan dalam hasil karangan siswa.

Dalam pembelajaran guru tidak menggunakan media pembelajaran. Media

merupakan sebuah alat atau perantara untuk merangsang siswa dalam belajar,

sehingga tanpa media pembelajaran menjadi membosankan, siswa hanya

menyimak penjelasan guru, siswa tidak telibat langsung dalam proses

pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode dalam pembelajaran

menulis karangan tidak bervariasi dan tidak menggunakan media pembelajaran

dalam mengajarkan menulis karangan, sehingga pembelajaran menulis karangan

masih rendah.

Dilihat dari aktivitas siswa, siswa mengalami kesulitan dalam menuangkan

gagasan dengan jelas dan mudah dipahami pembaca. Kesulitan siswa dalam

menulis karangan dengan menggunakan pilihan kata yang menarik, menggunakan

konjungsi yang berulang-ulang. Konjungsi yang digunakan: terus, dan, kemudian,

lalu. Siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan huruf kapital dengan tepat.

Siswa kesulitan dalam menggunakan ejaan (titik dan koma) dengan tepat. Dan

Page 11: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

11

karangan siswa masih terdapat kalimat dalam bahasa daerah, hal ini dikarenakan

siswa menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-harinya sehingga

berpengaruh pada karangan siswa. Dapat disimpulkan pembelajaran menulis

karangan narasi siswa kelas V SDN 2 Kempek masih perlu mendapatkan

perhatian dan perbaikan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka, peneliti

mengambil tindakan dengan menerapkan metode kolaborasi dengan

menggunakan media foto peristiwa.

Melalui penerapan metode kolaborasi dengan menggunakan media foto

peristiwa dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa dalam

pembelajaran menulis karangan narasi.

Menurut Alwasilah dan Senny, “Metode kolaborasi adalah suatu teknik

pengajaran menulis dengan melibatkan teman sejawat untuk saling mengoreksi.”

Dengan diterapkan metode kolaborasi kegiatan menulis karangan menjadi

kegiatan yang menyenangkan, karena siswa terlibat aktif dengan adanya saling

bersosialisasai, bertanya dan saling mengoreksi serta memberi komentar

mengenai karangan temannya, sehingga siswa mengetahui dan menyadari

kesalahan-kesalahan dalam menulis karangan. Sebagaimana Alwasilah dan

Senny, kelemahan dalam pembelajaran menulis karangan adalah karena

kurangnya pemahaman siswa tentang kekurangan dan kelemahan. Hal ini juga

guru memegang peranan yang penting dalam proses latihan menulis karangan.

Menulis karangan bukan suatu pekerjaan yang sekali jadi tetapi membutuhkan

waktu yang berkesinambungan.

Sedangkan media foto peristiwa dalam penelitian ini merupakan foto

pengalaman yang yang dialami oleh siswa sebagai media atau alat yang akan

dijadikan perangsang untuk menuangkan gagasan dalam menulis karangan.

Dengan media foto peristiwa siswa dapat menuangkan gagasan yang terkait

dengan peristiwa atau pengalaman yang terdapat dalam foto. Foto peristiwa dapat

mengingatkan dan menunculkan kembali peristiwa atau pengalaman yang pernah

dilihat, didengar, dibicarakan atau dialami oleh siswa, sehingga siswa memiliki

skemata untuk menulis karangan. Terdapat pepatah Cina (dalam Sadiman, Dkk,

1984:29) yang mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak dari

Page 12: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

12

pada seribu kata. Berhubungan dengan media gambar, Djago Tarigan (1995:

2009), mengemukakan bahwa, “Mengarang dengan media gambar merupakan

satu teknik pengajaran menulis karangan yang sangat dianjurkan para ahli.

Gambar yang kelihatannya diam sebenarnya banyak berkata bagi mereka yang

peka dan penuh imajinasi. Karena itu pemilihan harus tepat, menarik, dan

merangsang siswa.”

Berdasarkan uraian di atas, maka cara pemecahan masalah tersebut dapat

dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok belajar, setiap kelompok

terdiri dari 4 sampai 5 siswa. Posisi duduk siswa membentuk gaya tim.

b. Upayakan ada jarak agar setiap kelompok tidak terganggu oleh kelompok lain.

c. Guru menjelaskan mengenai materi pembelajaran tentang menulis karangan

narasi.

d. Guru menjelaskan contoh dengan menggunakan media foto dan bertanya

jawab tentang peristiwa yang terdapat dalam foto. Setiap jawaban siswa ditulis

di papan tulis oleh guru.

e. Guru membagikan foto peristiwa pada setiap kelompok. Setiap kelompok

mendapatkan foto yang berbeda.

f. Guru membimbing siswa dengan menggunakan teknik kancing gemerincing.

Terlebih dahulu guru memberikan dua buah sendok es krim atau kancing

pada setiap siswa, setiap kali siswa berpendapat tentang peristiwa yang

terdapat dalam gambar siswa harus meletakan kancing atau sendok es krim di

tengah-tengah kelompok. Siswa diberi kesempatan dua kali untuk

berpendapat.

g. Siswa menuliskan semua pendapat siswa dalam kelompoknya. Dari pendapat

tersebut siswa dalam kelompok menulis karangan narasi dengan media foto

dan dikaitkan dengan pengalaman yang dialami oleh siswa.

h. Hasil karangan siswa ditukar dengan kelompok lain. Setiap kelompok siswa

membaca dan menganalisis secara bersama-sama, karangan tersebut dari segi

gagasan, pilihan kata dan penggunaan ejaan.

Page 13: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

13

i. Guru membimbing siswa untuk saling mengoreksi karangan dan memberi

komentar terhadap karangan.

j. Siswa menyerahkan hasil kolaborasi karangan tersebut kepada pengarangnya

untuk ditulis ulang.

k. Beberapa siswa membaca hasil karangan di depan kelas.

l. Sebagai evaluasi, guru membagikan foto peristiwa yang berbeda kepada setiap

siswa. Setiap siswa menulis karangan sesuai dengan foto peristiwa dengan

menggunakan pilihan kata yang menarik dan penggunaan ejaan dengan tepat.

m. Guru memberikan balikan tentang karangan siswa.

n. Guru menyimpulkan materi pembelajaran.

o. Guru mempublikasikan hasil karangan siswa yang telah melalui proses

kolaborasi.

Selain itu, target yang ingin dicapai dala penelitian ini adalah memperbaiki

proses dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi di

kelas V SD Negeri 2 Kempek Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon. Adapun

rincian target yang ingin dicapai adalah :

1. Target Proses

a. Kinerja Guru

80% kinerja guru berada dalam kategori baik.

b. Aktifitas Siswa

80% aktivitas siswa berada dalam kategori baik.

2. Target Hasil

Target hasil yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah 93% dari 38

siswa dinyatakan tuntas.

E. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran penerapan metode kolaborasi dengan

menggunakan media foto peistiwa dalam meningkatkan kemampuan menulis

karangan dengan menggunakan pilihan kata yang menarik, dan penggunaan

Page 14: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

14

ejaan (tanda titik, tanda koma, dan huruf kapital) pada siswa kelas V SDN 2

Kempek Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon.

a. Untuk mengetahui kinerja guru dalam proses pembelajaran menulis

karangan narasi dengan menerapkan metode kolaborasi dengan

menggunakan media foto peistiwa dalam meningkatkan kemampuan

menulis karangan siswa kelas V SDN 2 Kempek Kecamatan Gempol

Kabupaten Cirebon.

b. Untuk mengetahui aktifitas siswa dalam proses pembelajaran menulis

karangan narasi dengan menerapkan metode kolaborasi dengan

menggunakan media foto peistiwa dalam meningkatkan kemampuan

menulis karangan siswa kelas V SDN 2 Kempek Kecamatan Gempol

Kabupaten Cirebon.

2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis karangan narasi dengan

menerapkan metode kolaborasi dan media foto peistiwa dalam meningkatkan

kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN 2 Kempek Kecamatan

Gempol Kabupaten Cirebon.

F. MANFAAT HASIL PENELITIAN

Adapaun manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas dengan

menerapkan metode kolaborasi dengan menggunakan media foto peristiwa adalah

sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

a. Dapat memotivasi siswa dalam menuangkan gagasan, ide, dalam menulis

karangan narasi dan kemampuan menulis dapat optimal.

b. Dapat mengetahui kesalahan tulisan atau karangan sendiri melalui

kegiatan saling mengoreksi dan berkomentar.

c. Dapat meningkatkan kemampuan sosialisasi dan berinteraksi dengan

teman sebaya.

d. Dapat mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran menulis karangan.

Page 15: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

15

2. Bagi Guru

a. Dapat menjadi alternatif metode dan media pembelajaran untuk

meningkatkan keterampilan menulis karangan.

b. Dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam melakukan proses

pembelajaran di kelas.

c. Penelitian dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang metode

kolaborasi dan media foto peristiwa dalam membantu siswa untuk

mengalami kesulitan dalam menulis karangan.

d. Dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran mata pelajaran bahasa

Indonesia.

e. Dapat menerapkan metode kolaborasi dan media foto peristiwa dalam

pembelajaran menulis karangan.

3. Bagi Sekolah

a. Dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran

di tingkat pendidikan.

b. Dapat menambah khasanah karya penelitian tindakan kelas.

4. Bagi Peneliti

a. Dapat menambah pengalaman mengajar dengan menggunakan metode

dan media pembelajaran dalam pendidikan.

b. Dapat menemukan metode dan media pembelajaran sebagai inovasi

dalam pembelajaran yang dapat diterapkan dalam menulis karangan.

c. Dapat menjadi referensi untuk kegiatan penelitian selanjutnya.

G. BATASAN ISTILAH

1. Metode menulis Kolaborasi adalah metode pembelajaran mengarang

dengan melibatkan teman sebaya untuk saling mengoreksi (Alwasilah dan

Senny, 2005:21)

2. Media adalah alat-alat yang dapat membantu memudahkan dalam proses

pembelajaran ( Natawidjaja, 1978:28)

3. Media Foto adalah media visual yang dapat menyalurkan pesan dari

sumber penerima pesan melalui indera penglihatan yang dapat menarik

Page 16: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

16

perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan fakta (Sadiman, Dkk,

1984: 28)

Yang dimaksud dengan media foto dalam penelitian ini adalah foto

peristiwa. Foto Peristiwa adalah foto pengalaman yang dialami oleh siswa

sebagai media yang akan dijadikan perangsang untuk menuangkan

gagasan dalam menulis karangan.

4. Menulis adalah suatu aktivitas menuangkan gagasan, ide dan perasaan

kepada orang lain dalam bentuk tulisan.

5. Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis

yang dapat dibaca dan dimengerti oleh masyarakat pembaca (The Liang

Gie, 2002:1).

6. Karangan narasi adalah jenis karangan yang berupa runtutan peristiwa

yang terjadi dari satu rangkaian waktu dengan menceritakan sejelas-

jelasnya peristiwa yang terjadi.

H. KAJIAN PUSTAKA

1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

2. Pembelajaran Keterampilan Menulis

a. Pengertian menulis

b. Fungsi Menulis

c. Tujuan Menulis

d. Macam-macam menulis di SD

e. Proses Menulis dalam pembelajaran menulis

3. Menulis Karangan

a. Pengertian Mengarang

Menurut Gie (2002:25) menurut bentuk karangan dibagi menjadi

empat karangan yaitu :

1) Karangan cerita (Narasi)

Narasi berasal dari kata to narrate, yaitu bercerita. Cerita adalah

rangkaian peristiwa atau keadian secara kronologis, baik fakta atau

rekaan atau fiksi (Alwasilah dan Senny,2005: 119). Tarigan

Page 17: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

17

berpendapat, “Karangan narasi merupakan suatu keterampilan

berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak

langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.”

2) Karangan Lukisan (Deskripsi)

3) Karangan Paparan ( Eksposisi)

4) Karangan Bincangan (Argumentasi

b. Manfaat menulis karangan

c. Penggolongan Karangan

4. Metode Kolaborasi

a. Sejarah Metode kolaborasi

Ide pembelajaran kolaborasi berawal dari perspektif terhadap filosofis

terhadap kosep belajar. Untuk dapat belajar, seseorang harus memiliki

pasangan atau teman. Pada tahun 1916, Jhon Dewey. Jhon Dewey

menggagas konsep pendidikan, bahwa kelas merupakan cermin

masyarakat dan berfungsi sebagai laboratorium untuk belajar tentang

kehidupan nyata.

Pemikiran Dewey yang utama tentang pendidikan (dalam Suyatno,

2009: 47), adalah :

(1) Siswa hendaknya aktif, learning doing; (2) belajar hendaknya

didasari motiasi instrinsik; (3) pengetahuan adalah berkembang,

tidak bersifat tetap; (4) kegiatan belajar hendaknya sesuai dengan

minat dan kebutuhan siswa; (5) pendidikan harus mencakup

kegiatan belajar dengan dengan prinsip saling memahami dan

menghormati satu sama lain; (6) kegiatan belajar hendaknya

hendaknya berhubungan dengan dunia nyata dan bertujuan

mengembangkan dunia tersebut.

b. Asumsi –asumsi mengenai Metode Kolaborasi

Menurut Smith dan Mac Gregor (dalam Suyatno, 2009:47) “Metode

Kolaborasi didasarkan pada asumsi-asumsi mengenai proses belajar

siswa adalah belajar itu aktif dan konstruktif, belajar itu tergamtung

pada konteks, siswa itu beraneka latar belakang dan belajar itu bersifat

sosial.”

c. Nilai-nilai dalam pembelajaran kolaborasi

d. Pengertian Metode Menulis Kolaborasi

Page 18: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

18

“Metode kolaborasi adalah suatu teknik pengajaran menulis dengan

melibatkan teman sejawat untuk saling mengoreksi” (Alwasilah dan

Senny, 2005: 21).

e. Tahapan Mengarang dengan dengan Metode Kolaborasi

Menurut Alwasilah dan Senny (2005:26-28), secara garis besar

panduan menulis karangan dengan metode kolaborasi (Reading-

Writing Connection) adalah sebagai berikut:

1) Berbagi diri ke dalam kelompok-kelompok kecil, terdiri atas tiga

atau empat orang. Pada kelompok besar, kolaborasi cenderung

tidak efektif. Dalam kegiatan ini guru dapat membagi siswa pada

kelompok-kelompok belajar secara heterogen.

2) Upayakan ada jarak agar setiap kelompok tidak terganggu oleh

kelompok lain. Guru dapat menempatkan antar kelompok siswa

jarak yang tidak berhimpitan sehingga siswa dapat lebih kerja

kelompok dengan teman sekelompoknya.

3) Masing-masing anggota kelompok membaca karangan orang lain

pada kelompoknya. Pada langkah pembelajaran metode kolaborasi,

guru membagikan karangan dan siswa membaca karangan teman

sejawatnya.

4) Sewaktu membaca perhatikanlah mekanika tulisan. Tandailah

dengan menggaris bawahi kesalahan-kesalahan seperti: penulisan

nama, judul, huruf besar, tanda titik dan tanda koma. Gunakan tinta

warna-warni agar nampak variasi. Pada metode kolaborasi ini

siswa dapat bekerjasama dengan teman sekelompoknyA, dan

diharuskan mengoreksi hasil karangan temannya sehingga siswa

yang mengoreksi dapat meningkatkan penggunaan ejaan lebih

baik. Siswa yang mengoreksi memberikan komentar atas

kesalahan-kesalahan pengarang dalam penulisannya.

5) Tanyakan langsung kepada pengarangnya manakala siswa yang

mengoreksi menemukan hal-hal yang tidak jelas dan tidak dapat

dibaca.

6) Kembalikan karangan yang sudah dikomentari itu kepada

penulisnya untuk diperbaiki. Setelah mengetahui kesalahan-

kesalahan dalam penulisannya, pengarang dapat memperbaikinya

agar penulisan berikutnya bisa lebih baik.

7) Siswa dapat langsung menulis ulang karangan yang telah dikoreksi

tersebut.

8) Untuk siswa Sekolah Dasar metode kolaborasi, merevisi dapat

dilakukan sekali saja dikarenakan jam pelajaran terbatas.

9) Karangan yang telah direvisi diserahkan kepada guru untuk

mendapatkan feedback lain.

Page 19: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

19

5. Media Foto Peristiwa

a. Pengertian Media

b. Pengertian Media Foto Peristiwa

Media Foto Peristiwa adalah foto pengalaman yang yang dialami oleh

siswa sebagai media atau alat yang akan dijadikan perangsang untuk

menuangkan gagasan dalam menulis karangan

c. Kriteria Pemilihan Media Foto

Menurut Hastuti (dalam Djuanda, 2006: 104) hal-hal yang perlu

diperhatikan sebelum guru menggunakan media gambar adalah :

1) Keterampilan apa yang harus dicapai oleh siswa dengan media

tersebut?

2) Kegiatan kreatif mana yang hendak dibina dengan gambar itu?

3) Reaksi emosional apa yang hendak ditimbulkan oleh gambar itu?

4) Apakah gambar tersebut dapat membawa siswa ke penyelidikan

lebih lanjut?

5) Apa yang harus dicapai oleh gambar itu?

d. Kegunaan Media Foto

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, misalnya

kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan

lagi lewat foto.

3) Penggunaan media dapat mengatasi sikap pasif siswa, dapat

menimbulkan gairah/motivasi siswa dalam belajar,memungkinkan

interaksi yang lebih langsung antara lingkungan dan kenyataan

serta menungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuannya dan minatnya.

e. Kelebihan dan Kekurangan Media Foto

1) Kelebihan Media Foto

a) Sifatnya konkret; gambar/foto lebih realistis menunjukkan

pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.

b) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.

Page 20: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

20

c) Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan

kita.

d) Foto memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan

untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau

membetulkan kesalahfahaman.

e) Foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan,

tanpa memerlukan peralatan khusus ( Sadiman, Dkk, 1984:31)

2) Kekurangan Media Foto

a) Gambar/ foto hanya menekankan persepsi indera mata;

b) gambar/ foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk

kegiatan pembelajaran;

c) ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. (Sadiman,

Arief, Dkk, 1984:31)

f. Ciri-ciri media foto yang baik

Menurut Sudirman (2005) Ciri-ciri gambar / foto yang baik dan dapat

digunakan sebagai media belajar adalah :

1) Dapat menyampaikan pesan dan ide tertentu;

2) Memberi kesan yang kuat dan menarik perhatian, kesederhanaan,

yaitu sederhana dalam warna, tetapi memiliki kesan tertentu.

3) Merangsang orang melihat untuk ingin mengungkap tentang objek-

objek dalam gambar.

4) Berani dan dinamis, perbuatan gambar hendaknya menunjukkan

gerak atau perbuatan.

5) Bentuk gambar bagus, menarik dan disesuaikan dengan tujuan

pembelajaran yang telah dirumuskan.

I. HIPOTESIS

Berdasarkan permasalahan, metode dan media foto peristiwa diterapkan,

maka hipotesis tindakan yang yang dirumuskan oleh peneliti adalah “Jika metode

kolaborasi dan media foto peristiwa diterapkan dalam pembelajaran menulis

karangan narasi di kelas V SD Negeri 2 Kempek, maka kemampuan menulis

Page 21: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

21

karangan narasi (menuangkan gagasan, pemilihan kata yang menarik dan

penggunaan ejaan) akan meningkat.”

J. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN

1. Rencana Penelitian

a. Tempat Penelitian

Tempat atau lokasi pelaksanaan penelitian adalah SD Negeri 2 Kempek

Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon. SD Negeri 2 Kempek dijadikan

sebagai tempat penelitian karena SD Negeri 2 Kempek ini ditemukan

masalah mengenai pembelajaran menulis karangan. Selain itu juga di SD

Negeri 2 Kempek memerlukan inovasi metode dan media pembelajaran

yang akan meningkatkan kinerja guru dan aktivitas siswa guna tercapainya

tujuan pembelajaran yang optimal.

b. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas V SDN Negeri 2 Kempek. Tahun

pelajaran 2009-2010, sebanyak 38 anak, terdiri dari: 16 siswa laki-laki dan

12 siswa perempuan.

c. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini diperkirakan akan dilaksanakan dalam waktu

5 bulan mulai dari bulan Desember sampai April 2010.

2. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas, peneliti menggunakan model spiral

Kemmis dan Mc.Taggart, yaitu model siklus yang dilakukan secara berulang-

ulang. Satu siklus putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan,

pengamatan dan refleksi.

Rancangan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

bentuk siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Pada akhir pertemuan

diharapkan tercapainya tujuan yang akan dicapai dalam meningkatkan

kemampuan menulis karangan narasi.

Page 22: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

22

Berikut bagan model spiral Kemmis dan Mc.Taggart.

PLAN

PLAN

REPLECT

REPLECT

ACTION

ACTION

OBSERVE

OBSERVE

Gambar 1

Bagan Model Spiral Kemmis dan Taggart

(Kusuma Wijaya dan Dedi Dwitagama, 2008:21)

Page 23: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

23

Dari gambar di atas, diawali dengan perencanaan (Planning) yaitu

perencanaan yang matang yang perlu dilakukan setelah mengetahui masalah

dalam pembelajaran, lalu merencanakan rencana tindakan yang harus dilakukan

sebagai suatu solusi dari masalah; pelaksanaan (action) yaitu wujud atau

implementasi dari tindakan yang telah dirancang sebelumnya; Pengamatan

merupakan kegiatan mengamati mulai dari proses dan hasil dai tindakan yang

telah dilaksanakan; refleksi merupakan kegiatan memikirkan suatu upaya

evaluasi. Dari refleksi ini, akan ditentukan suatu perbaikan tindakan (replanning)

selanjutnya. Maka rencana tindakan selanjutnya mengulang suatu tindakan

dengan terus memperbaiki dari suatu tindakan ke tindakan sampai target yang

telah ditetapkan dapat tercapai.

Berasumsi pada rancangan dasar penelitian tindakan kelas yang peneliti

gunakan yaitu Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Perencanaan

a. Permintaan ijin di SDN 2 Kempek untuk melakukan penelitian.

Permintaan ijin tidak dipersulit, kepala sekolah beserta guru sejawat

menyatakan kesiapan memberi dukungan dan mau berpartisipasi dalam

kegiatan peneltian yang dilakukan.

b. Observasi dan wawancara. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapat

gambaran awal tentang SDN 2 Kempek dan gambaran pelaksanaan proses

belajar mengajar dalam kelas khususnya di kelas V pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia.

c. Identifikasi masalah. Identifikasi permasalahan dilakukan dalam

pelaksanaan pembelajaran terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia

dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Langkah ini

didahului oleh telaah kurikulum dan dari hasil telaahan terhadap tujuan

pembelajaran, buku sumber yang digunakan serta metode pengajaran yang

dapat dipakai.

d. Merumuskan secara spesifik strategi pembelajaran dan media

pembelajaran yang akan digunakan untuk pembelajaran bahasa Indonesia.

Page 24: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

24

e. Menyusun rencana tindakan berupa siklus tindakan kelas. Membuat

skenario pembelajaran menulis karangan narasi dengan menerapkan

metode kolaborasi dan media foto peristiwa.

f. Membuat alat evaluasi belajar dengan melihat peningkatan kemampuan

menulis karangan narasi dengan menerapkan metode kolaborasi dan media

foto peristiwa.

g. Membuat lembar kerja siswa, lembar observasi, pedoman wawancara serta

catatan lapangan untuk melihat kinerja guru dan aktivitas siswa selama

pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan metode kolaborasi

dan media foto peristiwa.

2. Pelaksanaan Tindakan

Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran menulis karangan

dengan menerapkan metode kolaborasi dan media foto peristiwa adalah sebagai

berikut:

1) Kegiatan Awal (+ 5 menit)

a. Pengkondisian siswa pada situasi belajar yang kondusif

b. Menginformasikan mengenai tujuan dan manfaat dan langkah-langkah

pembelajaran yang akan dilaksanakan serta mempersiapkan media dan

sumber belajar.

c. Memberikan apersepsi sebelum pembelajaran tentang pengalaman

siswa tentang perayaan tujuhbelas agustusan.

d. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri

dari empat siswa.

e. Setiap kelompok mempunyai jarak agar tidak terganggu oleh

kelompok lainnya.

2) Kegiatan Inti (+ 60 menit)

a. Guru menjelaskan mengenai materi pembelajaran tentang menulis

karangan narasi.

b. Guru menjelaskan dengan menggunakan media foto dan bertanya

jawab tentang peristiwa yang terdapat dalam foto. Setiap jawaban

siswa ditulis di papan tulis oleh guru.

Page 25: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

25

c. Guru membagikan foto peristiwa pada setiap kelompok. Setiap

kelompok siswa mendapatkan foto yang berbeda.

d. Guru menggunakan teknik kancing gemerincing untuk membangkitkan

motivasi siswa untuk berpendapat. Terlebih dahulu guru memberikan

dua buah sendok es krim atau kancing pada setiap siswa, setiap kali

siswa berpendapat tentang peristiwa yang terdapat dalam gambar siswa

harus meletakan kancing atau sendok es krim di tengah-tengah

kelompok. Siswa diberi kesempatan dua kali untuk berpendapat.

e. Siswa menuliskan semua pendapat siswa dalam kelompoknya. Dari

pendapat tersebut siswa dalam kelompok menulis karangan narasi

dengan media foto dan dikaitkan dengan pengalaman yang dialami

oleh siswa.

f. Setiap siswa dalam kelompok menulis karangan narasi dari gambar

foto peristiwa. Setiap siswa dalam kelompok menulis karangan narasi

dengan menggunakan pilihan kata yang menarik dan tepat serta

memperhatikan penggunaan ejaan.

g. Hasil karangan siswa ditukar dengan kelompok lain. Setiap kelompok

siswa membaca dan menganalisis secara bersama-sama, karangan

tersebut dari segi gagasan, pilihan kata, penggunaan ejaan, dan tanda

baca.

h. Guru membimbing siswa untuk saling mengoreksi karangan dan

memberi komentar terhadap karangan teman sebayanya.

i. Siswa dalam kelompok menulis ulang karangan yang sudah dikoreksi

dan diberi komentar.

j. Perwakilan siswa membaca hasil kolaborasi karangan di depan kelas.

k. Sebagai evaluasi setiap siswa ditugaskan untuk menulis karangan

narasi dari foto peristiwa yang telah dibagikan oleh guru pada setiap

siswa. Setiap siswa mendapatkan foto yang berbeda dari guru. Untuk

lebih mudah siswa dalam menulis karangan, siswa membuat kerangka

karangan dari peristiwa dalam foto tersebut, yang kemudian

dikembangkan menjadi karangan.

Page 26: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

26

3) Kegiatan Akhir (10 menit)

a. Guru menilai karangan memberikan balikan tentang karangan siswa.

b. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang telah

dibahas selama proses pembelajaran.

c. Guru memotivasi siswa agar lebih baik lagi dalam menulis karangan

narasi.

d. Guru mempublikasikan hasil karangan siswa, dengan memajang

karangan siswa di majalah dinding kelas.

3. Tahap Observasi

Kegiatan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan. Menurut Kasbolah, Kasihani (1998: 91) secara operasional bahwa:

Observasi adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk mengenali,

merekam, dan mendokumentasikan setiap indicator dari proses dan hasil yang

dicapai (perubahan yang terjadi) baik yang ditimbulkan oleh tindakan

terencana maupun akibat sampingannya.

Dengan observasi peneliti melakukan kegiatan mengamati seluruh aktifitas

selama proses pembelajaran. Adapun fokus yang diamati dalam pembelajaran

menulis karangan adah kinerja guru dan aktivitas siswa. Pengamatan yang

dilakukan berpedoman pada lembar observasi untuk kinerja guru dan lembar

observasi untuk aktifitas siswa.

4. Refleksi

Kegiatan refleksi adalah melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan

pencapaian tujuan tindakan.

Data yang sudah diperoleh dari hasil observasi, kemudian dianalisis dan

ditafsirkan, sehingga dapat diketahui tindakan yang harus dilakukan. Tafsiran

hasil observasi ini akan dijadikan dasar untuk melakukan evaluasi, sehingga

dapat disusun langkah-langkah pembelajaran menulis karangan dengan

menggunakan metode kolaborasi dan media foto peristiwa dalam pelaksanaan

tindakan selanjutnya, sehingga membentuk siklus-siklus.

Page 27: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

27

Refleksi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui segala hal yang

terjadi dan diperoleh dalam proses dari hasil pembelajaran, yang dapat

dilakukan dengan cara:

a. Mengecek data yang diperoleh selama melakukan penelitian.

b. Mendiskusikan hasil yang diperoleh dengan pihak-pihak yang terkait

dalam pelaksanaan penelitian.

c. Menyusun rencana yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya untuk

mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki dalam siklus selanjutnya, dengan

mangacu pada hasil analisis tindakan sebelumnya.

3. Instrumen Penelitian

a. Lembar Observasi

Pengamatan/observasi adalah proses pengambilan data dalam peneliti, di

mana peneliti melihat situasi penelitian (Kusumah, Wijaya dan Dedi,

2009:66).

Observasi dilakukan dengan upaya untuk mengamati hal-hal yang terjadi

selama tindakan berlangsung. Observasi dilakukan selama proses

pembelajaran untuk memperoleh informasi proses pembelajaran menulis

karangan narasi dengan menerapkan metode kolaborasi dan media foto

peristiwa. Lembar observasi digunakan untuk mencatat kinerja guru dan

aktifitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi.

b. Pedoman Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari narasumber yang diinginkan. Dalam penelitian

ini objek yang diwawancarai adalah siswa dan guru. Teknik wawancara

yang dilakukan merupakan teknik untuk memperoleh informasi tentang

pelaksanaan metode kolaborasi dan media foto peristiwa dalam

pembelajaran menulis karangan narasi. Tujuan wawancara ini mengetahui

pendapat, pandangan dan apa saja yang diperoleh saat pembelajaran.

Page 28: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

28

c. Tes

Lembar tes ini digunakan untk mengetahui peningkatan kemampuan

menulis karangan siswa dengan menerapkan metode kolaborasi dan media

foto peristiwa. Tes yang dilakukan adalah tes tertulis. Alat tes yang

digunakan adalah soal dan format penilaian.

d. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mencatat ha-hal yang penting di

lapangan ketika pembelajaran berlangsung dari setiap siklus sehingga akan

tergambar peningkatan dari setiap siklus.

4. Data dan Sumber Data

Data-data dalam penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari hasil

observasi, wawancara dan tes yang dilakukan pada siswa kelas V SDN 2 Kempek

Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon yang berkaitan dengan pembelajaran

menulis karangan narasi.

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas V dan guru-guru

serta seluruh komponen SDN 2 Kempek Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon.

5. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

a. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan tes hasil belajar

yang dilakukan pada siswa kelas V SDN 2 Kempek. Data pada penelitian ini

terdiri dari data proses dan data hasil belajar.

1) Data Proses

Teknik yang digunakan dalam pengolahan data proses yaitu penilaian

terhadap aspek-aspek yang terdapat dalam lembar observasi kinerja guru dan

aktivitas siswa.

Setiap aspek memiliki indikator atau deskriptor, jika semua deskriptor

muncul maka bernilai 3, jika hanya satu deskriptor yang muncul maka bernilai 2,

dan jika tidak ada deskriptor yang muncul, maka bernilai 1. Keterangan kualitatif

yaitu: jika persentase 80-100% maka dikategorikan “ Baik”, jika persentase 50-

Page 29: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

29

79% maka dikategorikan “Cukup”, dan jika persentase kurang dari 50% maka

dikategorikan “Kurang”.

2) Data Hasil Belajar

Teknik pengolahan data hasil belajar menggunakan KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimum) sebagai kriteria “Tuntas”, atau “Tidak Tuntas” dalam

pembelajaran menulis karangan narasi adalah sebagai berikut:

Komponen atau aspek yang dinilai adalah gagasan (kesesuaian gagasan

dengan media dengan jelas dan mudah dipahami), menulis karangan dengan

menggunakan pilihan kata yang menarik, menulis karangan dengan menggunakan

ejaan (ketepatan penggunaan huruf kapital, tanda titik dan tanda koma).

Setiap aspek memiliki indikator atau deskriptor, jika semua deskriptor

muncul maka bernilai 3, jika hanya satu deskriptor yang muncul maka bernilai 2,

dan jika tidak ada deskriptor yang muncul, maka bernilai 1. Kemudian skor yang

diperoleh diubah menjdi nilai dengan cara skor yang diperoleh dibagi skor ideal

kemudian dikalikan 100. Adapun skor idealnya adalah 150.

Konversi skor ke dalam nilai adalah : Skor yang didapat x 100

Skor ideal

Nilai KKM : 64,06

Setelah didapatkan nilai, kemudian nilai tersebut dihubungkan dengan nilai KKM.

Jika nilai yang didapat lebih dari atau sama dengan nilai KKM, maka akan

dinyatakan atau dikategorikan “Tuntas”, tetapi sebaliknya apabila nilai ang

didapat kurang dari nilai KKM maka dikategorikan “Tidak Tuntas”.

b. Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun data yang

diperoleh dari berbagai instrument yang digunakan dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, sintesa, memilih untuk dipelajari dan

membuat kesimpulan. Proses analisis data dimulai dengan mempelajari seluruh

data yang terkumpul dari hasil observasi, wawancara dan tes hasil belajar. Setelah

itu data-data tersebut direduksi dan dibuat abstraksi dengan merangkumnya

menjadi poin yang terjaga keabsahannya.

Page 30: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

30

c. Validasi Data

Validasi yang dipilih peneliti dalam penelitian ini merujuk pada Hopkins

(dalam Wiraatmadja, 2005: 168-171), yaitu:

a. Member Check yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau

informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara dilakukan dengan

cara mengkonfirmasikan dengan guru dan siswa melalui diskusi pada akhir

pertemuan.

b. Triangulasi, adalah memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan

membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara

kolaboratif.

c. Audit Trail, adalah mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan

data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing.

d. Expert Opinion, yaitu pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan peneliti

kepada pakar professional, dalam hal ini penulis mengkonfirmasikan temuan

kepada pembimbing atau dosen.

Page 31: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

7

J. JADWAL PENELITIAN

Penelitian ini direncanakan memerlukan waktu pelaksanaan selama 5 bulan yaitu mulai dari bulan November 2009 sampai

bulan April 2010.

No kegiatan

Waktu Pelaksanaan

November Desember Januari Februari Maret April

Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembuatan Proposal

2 Seminar Proposal

3 Penyempurnaan Proposal

4 Pelaksanaan Penelitian

Siklus I

Siklus II

Siklus ke-n

5

Pengolahan dan Analisis

Data

6 Penyusunan dan Revisi

7 Sidang Skripsi

Page 32: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

8

K. DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. C dan Senny Suzzana Alwasilah. (2005). Pokoknya Menulis: Cara Baru Menulis dengan Metode Kolaborasi.

Bandung: Kiblat Buku Utama.

Djuanda, Dadan. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas.

Gie, The Liang. (2002). Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi.

Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. (2009). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks.

Natawidjaja, Dkk. (1978). Alat peraga dan Alat Komunikasi Pendidikan. Jakarta : Depdikbud.

Rahadi, Aristo. ( 2003). Media Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.

Sadiman, Arief., Dkk. (1984). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suyatno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Siduarjo: Masmedia Buana Pustaka.

Wiraatmadja. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Angkasa.

Page 33: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

9

L. LAMPIRAN

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENERAPAN METODE KOLABORASI DENGAN MENGGUNAKAN

MEDIA FOTO PERISTIWA

Nama Sekolah

Mata Pelajaran

Kelas / Semester

Alokasi Waktu

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

SDN 2 Kempek

Bahasa Indonesia

V / I

3 x 35 menit

Menulis

Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan

pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan,

surat undangan dan dialog tertulis.

4.1 Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan

memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan.

Menulis karangan dengan menggunakan pilihan kata

yang menarik dan penggunaan ejaan.

II. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran selesai siswa harus dapat:

a. Menuangkan gagasan dengan jelas dan mudah dipahami

b. Menulis karangan dengan menggunakan pilihan kata yang menarik.

c. Menulis karangan dengan menggunakan huruf kapital dengan tepat.

d. Menulis karangan dengan menggunakan tanda baca titik dengan tepat

e. Menulis karangan dengan menggunakan tanda baca koma dengan tepat

II. Dampak Pengiring

Siswa dapat menuangkan perasaan, keinginannya dan hal-hal yang

ditemukan di sekelilingnya dalam bentuk karangan.

Page 34: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

10

III. Materi Pokok

Terlampir

IV. Media, Metode dan Sumber Belajar

a. Media

Foto peristiwa

b. Metode

Kolaborasi, tanya jawab, diskusi dan penugasan.

c. Sumber Belajar

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006

EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)

V. Langkah-langkah Pembelajaran

1 Kegiatan Awal (+ 5 menit)

a. Pengkondisian siswa pada situasi belajar yang kondusif.

b. Menginformasikan mengenai tujuan dan manfaat dan langkah-

langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan serta

mempersiapkan media dan sumber belajar.

c. Memberikan apersepsi sebelum pembelajaran tentang pengalaman

siswa tentang perayaan tujuhbelas agustusan.

d. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri

dari empat siswa.

e. Setiap kelompok mempunyai jarak agar tidak terganggu oleh

kelompok lainnya.

2 Kegiatan Inti (+ 60 menit)

a. Guru menjelaskan mengenai materi pembelajaran tentang menulis

karangan narasi.

b. Guru menjelaskan dengan menggunakan media foto dan bertanya

jawab tentang peristiwa yang terdapat dalam foto. Setiap jawaban

siswa ditulis di papan tulis oleh guru.

c. Guru membagikan foto peristiwa pada setiap kelompok. Setiap

kelompok siswa mendapatkan foto yang berbeda.

Page 35: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

11

d. Guru menggunakan teknik kancing gemerincing untuk

membangkitkan motivasi siswa untuk berpendapat. Terlebih dahulu

guru memberikan dua buah sendok es krim atau kancing pada

setiap siswa, setiap kali siswa berpendapat tentang peristiwa yang

terdapat dalam gambar siswa harus meletakan kancing atau sendok

es krim di tengah-tengah kelompok. Siswa diberi kesempatan dua

kali untuk berpendapat.

e. Siswa menuliskan semua pendapat siswa dalam kelompoknya. Dari

pendapat tersebut siswa dalam kelompok menulis karangan narasi

dengan media foto dan dikaitkan dengan pengalaman yang dialami

oleh siswa.

f. Setiap siswa dalam kelompok menulis karangan narasi dari gambar

foto peristiwa. Setiap siswa dalam kelompok menulis karangan

narasi dengan menggunakan pilihan kata yang menarik dan tepat

serta memperhatikan penggunaan ejaan.

g. Hasil karangan siswa ditukar dengan kelompok lain. Setiap

kelompok siswa membaca dan menganalisis secara bersama-sama,

karangan tersebut dari segi gagasan, pilihan kata, penggunaan

ejaan, dan tanda baca.

h. Guru membimbing siswa untuk saling mengoreksi karangan dan

memberi komentar terhadap karangan teman sebayanya.

i. Siswa dalam kelompok menulis ulang karangan yang sudah

dikoreksi dan diberi komentar.

j. Beberapa siswa membaca hasil kolaborasi karangan di depan

kelas.

k. Sebagai evaluasi setiap siswa ditugaskan untuk menulis karangan

narasi dari foto peristiwa yang telah dibagikan oleh guru pada

setiap siswa. Setiap siswa mendapatkan foto yang berbeda dari

guru. Untuk lebih mudah siswa dalam menulis karangan, siswa

membuat kerangka karangan dari peristiwa dalam foto tersebut,

yang kemudian dikembangkan menjadi karangan.

Page 36: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

12

3 Kegiatan Akhir (10 menit)

a. Guru memberikan balikan tentang karangan siswa.

b. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang telah

dibahas selama proses pembelajaran.

c. Guru memotivasi siswa agar lebih baik lagi dalam menulis

karangan narasi.

d. Guru mempublikasikan hasil karangan siswa, dengan memajang

karangan siswa di majalah dinding kelas.

VI. Evaluasi

1 Prosedur Evaluasi : Proses dan hasil

2 Jenis Evaluasi : Tes dan non tes

3 Bentuk Evaluasi : Tes tertulis

4 Alat Evaluasi : Format penilaian dan soal

Cirebon, Nopember 2009

Guru Wali Kelas V

Susilawati, S. Pd

NIP.

Praktikan

Wasiah

NIM. 0604707

Mengetahui,

Kepala SDN 2 Kempek

Drs. H. Busyaeri

NIP.

Page 37: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

13

Lampiran 2

LEMBAR TES INDIVIDU

NAMA :

KELAS :

TANGGAL :

NILAI :

1. Perhatikan foto peristiwa dengan baik-baik.

2. Buatlah karangan narasi minimal dua paragrap yang terkait dengan foto telah

dibawa.

3. Gunakan pilihan kata yang menarik, penggunaan ejaan (ketepatan dalam

huruf kapital, tanda titik, dan tanda koma) dengan tepat.

4. Berilah judul yang tepat dan menarik!

Page 38: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

14

Lampiran 3

Format Penilaian Tes Hasil Belajar

No Nama Siswa

Aspek Yang Dinilai

Skor Nilai

Tafsiran

Kesesuaian Pilihan kata Penggunaan Penggunaan Penggunaan

Tuntas Tdk

Tuntas 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1

1 Juleka Harum

2 Heri Susanto

3 M.Imron

4 Alfian S

5 Misbak

6 Anis

7 Anita Dewi

8 Akhmad Fauzi

9 Devi Nur O.

10 Dewi Melina

11 Irvan

12 Lukman Hakim

13 Amrin Susanto

14 M. Lutfi

15 M. Arifin

16 M. Syarif

17 Melinda Ratna S

Page 39: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

15

18 Nasuha

19 Nurhabibah

20 Siti Naimatul J.

21 Sureni

22 Ulfatun

23 Wahyu Agung

24 Yakhsun Abdillah

25 Susfitrianingsih

26 Salman Alfarisi

27 M. Ilham Fatta

28 Indawati jumlah

Rata-rata

Presentase

Page 40: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

16

Deskriptor:

A. Gagasan

Deskriptor:

1. Gagasan jelas dan mudah dipahami

2. Gagasan terkait atau sesuai dengan foto peristiwa

B. Pilihan Kata

Deskriptor:

1. Tidak menggunakan konjungsi yang berulang-ulang dalam karangan.

2. Tidak menggunakan bahasa daerah dalam karangan.

C. Ketepatan penempatan huruf kapital

Deskriptor:

1. Menempatkan huruf kapital pada awal kalimat dengan benar.

2. Menempatkan huruf kapital pada huruf pertama nama orang, dan nama

tempat dengan benar.

D. Ketepatan penggunaan tanda baca titik

Deskriptor:

1. Menempatkan tanda titik pada akhir kalimat dengan tepat.

2. Menempatkan tanda titik pada singkatan umum dengan tepat.

E. Ketepatan penggunaan tanda baca koma

Deskriptor:

1. Menempatkan tanda koma pada pemisahan kata dalam suatu perincian

dengan tepat.

2. Menempatkan tanda koma pada penulisan di belakang kata

(penghubung) pada awal kalimat dengan benar.

Keterangan

Skor 3 : Jika semua deskriptor muncul.

Skor 2 : Jika satu deskriptor muncul.

Skor 1 : Jika tidak ada deskriptor yang muncul.

Konversi skor ke dalam nilai adalah : Skor yang didapat x 100

Skor ideal

Nilai KKM : 64

Page 41: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

17

Lampiran 4

Lembar Observasi Kinerja Guru

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V / 1

Materi Pokok : Menulis Karangan Hari / Tanggal :

Sekolah : SDN 2 Kempek No Aspek yang diamati Hasil

peng-

amatan

3 2 1

1 Kegiatan Awal Pembelajaran

a. Melakanakan tugas harian kelas.

b. Menginformasikan mengenai tujuan, manfaat pembelajaran.

c. Memberikan apersepsi sebelum pembelajaran.

2 Kegiatan Inti Pembelajaran

a. Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi

pembelajaran.

b. Menggunakan media pembelajaran sesuai dengan tujuan, siswa,

situasi dan lingkungan.

c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara individual,

kelompok.

d. Membimbing siswa dalam:

1) Mengeluarkan pendapat

2) Menulis karangan melalui media foto peristiwa.

3) Mengoreksi dan mengomentari karangan siswa

4) Menulis ulang karangan yang telah dikoreksi dan diberi

komentar.

3 Kegiatan Akhir Pembelajaran

a. Melaksanakan evaluasi proses pembelajaran

b. Melaksanakan Penilaian pada akhir pembelajaran.

c. Memberikan balikan tentang karangan siswa

d. Mempublikasikan karangan siswa.

Jumlah

Present

ase

Page 42: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

18

Deskriptor :

1. Kegiatan Awal

a. Melaksanakan kegiatan harian kelas

Deskriptor:

Mempersiapkan perlengkapan yang menunjang pembelajaran.

Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif

b. Menginformasikan tujuan dan manfaat pembelajaran.

Deskriptor:

Menginformasikan tujuan pembelajaran.

Menginformasikan manfaat pembelajaran.

c. Memberikan apresepsi sebelum pembelajaran.

Deskriptor:

Kesesuaian apresepsi dengan materi yang diajarkan.

Mengaitkan apresepsi materi pembelajaran dengan pengalaman

siswa.

2. Kegiatan Inti

a. Memberi petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi

pembelajaran.

Deskriptor:

Memberi penjelasan secara jelas

Memberi penjelasan yang dimengerti oleh siswa.

b. Menggunakan media pembelajaran sesuai dengan tujuan, siswa, situasi

dan lingkungan.

Deskriptor:

Menggunakan media sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Siswa dilibatkan dalam penggunaan media pembelajaran.

c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran secara individual, kelompok.

Deskriptor:

Dalam setiap kegiatan (kelompok atau individual) siswa terlibat

secara optimal.

Mengelola jenis kegiatan (kelompok atau individual) secara lancar.

Page 43: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

19

d. Membimbing siswa

Deskriptor :

Membimbing dalam mengeluarkan pendapat dan menulis karangan

melalui media foto.

Mengoreksi dan mengomentari karangan siswa.

Menulis ulang karangan siswa yang telah dikoreksi dan diberi

komentar.

3. Kegiatan Akhir

a. Melaksanakan evaluasi proses pembelajaran.

Deskriptor :

Menilai penguasaan siswa melalui kinerja siswa selama proses

pembelajaran.

Menilai siswa dengan pedoman evaluasi.

b. Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran.

Deskriptor :

Evaluasi pembelajaran sesuai dengan tujuan.

Alat evaluasi sesuai dengan bentuk evaluasi dan soal tes akhir dapat

dimengerti oleh siswa.

c. Memberikan balikan tentang karangan siswa.

Deskriptor :

Balikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan.

Balikan mendukung pemahaman siswa terhadap materi.

d. Mempublikasikan karangan siswa.

Deskriptor :

Mempublikasikan karangan siswa dengan rapih

Mempublikasikan hasil karangan siswa yang telah melalui proses

kolaborasi.

Page 44: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

20

Kriteria Penilaian :

Skor Penjelasan

3 Jika semua deskriptor muncul.

2 Jika satu deskriptor muncul.

1 Jika tidak ada deskriptor yang muncul

Keterangan

Baik (B) : 80 – 100%

Cukup (C) : 50 – 79%

Kurang (K) : > 50%

Cirebon, Desember 209

Pengamat

Page 45: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

21

Lembar Observasi Aktifvitas Siswa

Tanggal Observasi :

Berilah tanda “V” pada kolom kualifikasi yang sesuai dengan pengamatan

No Nama Siswa

Aspek Yang Dinilai

Skor Nilai

Tafsiran

Keaktifan Menulis

Karangan Menulis

Karangan

Menulis Ulang

Karangan

Tuntas Tdk

Tuntas 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1

1 Juleka Harum

2 Heri Susanto

3 M.Imron

4 Alfian S

5 Misbak

6 Anis

7 Anita Dewi

8 Akhmad Fauzi

9 Devi Nur O.

10 Dewi Melina

11 Irvan

12 Lukman Hakim

13 Amrin Susanto

14 M. Lutfi

Page 46: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

22

15 M. Arifin

16 M. Syarif

17 Melinda Ratna S

18 Nasuha

19 Nurhabibah

20 Siti Naimatul J.

21 Sureni

22 Ulfatun

23 Wahyu Agung

24 Yakhsun Abdillah

25 Susfitrianingsih

26 Salman Alfarisi

27 M. Ilham Fatta

28 Indawati jumlah

Rata-rata

Presentase

Page 47: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

23

Deskriptor:

1. Keaktifan

a. Siswa aktif berpendapat dalam diskusi kelompok.

b. Siswa aktif bertanya jawab dalam diskusi kelompok

2. Menulis Karangan

a. Siswa menulis gagasan

b. Menulis karangan dengan memanfaatkan media foto peristiwa.

3. Mengoreksi Karangan

a. Siswa mengoreksi karangan teman sebaya.

b. Siswa memberi komentar terhadap karangan teman sebaya.

4. Menulis Ulang Karangan

a. Siswa menulis karangan sesuai dengan hasil koreksi karangan.

b. Siswa menulis karangan dengan rapih.

Keterangan

Skor 3 : Jika semua indikator muncul.

Skor 2 : Jika satu indikator muncul.

Skor 1 : Jika tidak ada indikator yang muncul.

Baik (B) : 80 – 100%

Cukup (C) : 50 – 79%

Kurang (K) : > 50%

Cirebon, November 2009

Pengamat

Page 48: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

24

Nama Guru :

Waktu Wawancara :

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana pendapat ibu apabila

pembelajaran menulis karangan

menggunakan metode kolaborasi

dan media foto peristiwa?

2 Menurut Ibu, kesulitan apa yang

dialami jika melaksanakan

pembelajaran menulis karangan

dengan metode kolaborasi dan

media foto peristiwa?

3 Kemudahan apa yang akan didapat

jika ibu melaksanakan pembelajaran

tadi?

4 Menurut Ibu apakah penggunaan

metode kolaborasi dan penggunaan

media foto peristiwa dapat

mengatasi kesulitan siswa dalam

menulis karangan (menuangkan

gagasan, penggunaan pilihan kata

yang menarik dan ejaan)?

5 Hal apa saja yang ibu dapatkan

pembelajaran dengan menggunakan

metode kolaborasi dan media foto

peristiwa?

6 Menurut ibu, hal-hal apa saja yang

harus diperbaiki dalam pembelajaran

tadi?

Page 49: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

25

Lampiran 7

Pedoman Wawancara untuk Siswa

Waktu Wawancara :

No Pertanyaan Jawaban

1 Menurutmu, apakah pembelajaran yang tadi

lebih menarik, semangat dan

menyenangkan?

2 Bagaimana pendapat kamu tentang

pembelajaran berkelompok, saling

mengoreksi dan berkomentar dengan teman

sebaya dalam pembelajaran menulis

karangan?

3 Apakah ada perbedaan antara pembelajaran

menggunakan metode kolaborasi, media

foto peristiwa dengan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru?

4 Apakah pembelajaran menulis karangan

yang baru saja dikuti lebih sulit dari

biasanya?

5 Bagaimana pendapat kamu tentang menulis

karangan dengan bantuan media foto

peristiwa? Apakah lebih mudah dalam

menulis gagasan?

Page 50: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

26

Catatan Lapangan

Pelaksanaan Tindakan :

Waktu :

Fokus Kajian Deskripsi Proses Belajar Komentar

Page 51: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

27

Lampiran 8

Contoh foto peristiwa untuk evaluasi

Foto 1

Foto 2

Page 52: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

28

Page 53: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

29

Page 54: Penerapan Metode Kolaborasi Dengan Menggunakan Media Foto Peristiwa Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V

30