pendidikan matematika fakultas keguruan dan ilmu .../analisis...perpustakaan.uns.ac.id...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i
ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL
CERITA PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR SEGIEMPAT
BERDASARKAN TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH POLYA SISWA
SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Skripsi
Oleh
Umraatin Nurul Z
NIM X 1307025
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011/2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, 27 Januari 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah diuji di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk
memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
ABSTRAK
Umraatin Nurul Z. ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR SEGI-EMPAT BERDASARKAN TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH POLYA SISWA SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : ( 1 ) mengetahui proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan Bangun datar segi-empat berdasarkan tahapan pemecahan masalah Polya, ( 2 ) mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal cerita.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dalam penelitian ini untuk menentukan subyek penelitian menggunakan pemilihan sampel bertujuan ( purposive sample ), dipilih 8 subyek penelitian dan pada setiap level dipilih 2 subyek dengan pertimbangan bahwa 2 subyek tersebut dirasa telah cukup memberikan informasi. Metode-metode yang telah digunakan dalam pengambilan data adalah metode observasi, metode tes, dan metode wawancara. Langkah-langkah dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan bangun datar segi-empat berdasarkan langkah Polya bersifat hierarkis, yaitu untuk melakukan tahapan berpikir tertentu siswa harus dapat melakukan tahapan berpikir yang lebih rendah terlebih dahulu. Apabila siswa sudah dapat melakukan tahapan berpikir tertentu maka sudah dapat dipastikan siswa tersebut sudah dapat melakukan tahapan berpikir yang lebih rendah, sebaliknya apabila siswa belum dapat melakukan tahapan berpikir tertentu maka siswa tersebut belum dapat melakukan tahapan berpikir yang lebih tinggi. Dan dari penelitian ini dapat diketahui pula faktor-faktor yang mempengaruhi proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan Bangun datar segi-empat berdasarkan empat tahapan pemecahan masalah Polya antara lain : pemahaman kalimat soal, penguasaan siswa terhadap konsep tentang teori pendukung mengenai rumus luas dan keliling bangun datar segiempat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
ABSTRACT
Umraatin Nurul Z. ANALYSIS OF STUDENT’S THINKING PROCESS IN SOLVING WORD PROBLEMS IN THE TOPIC OF RECTANGULAR BASED ON POLYA’S STAGE OF PROBLEM SOLVING, STUDENTS OF SMP NEGERI 14 SURAKARTA IN THE ACADEMIC YEAR OF 2011/2012. Thesis. Surakarta. Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University.
The aims of this research are to : ( 1 ) find out the student’s thinking process in solving word problem solving, ( 2 ) find out what factors which affect the student’s thinking process in solving word problems.
The research uses qualitative method.In this research to determine research subjects using a purposive sample technique selection, eight research subjects selected and every level of the selected two subjects was considered adequate to provide information. The methods used in collecting data are observation, test, and interview methods.Steps in analyzing the data are data reduction, data presentation, and deduction.
Based on result of the research, it can be concluded that the student’s thinking process in solving word problems in the topic of the rectangular based on Polya’s four stages of problem solving that the student’s thinking process in solving word problems related to hierarchical rectangle, that is to apply certain thinking stage, the student’s must be able to apply lower thinking stage first. If they have been able to apply certain thinking stage, it can be assured that the student’s have been able to apply lower thinking stage. Otherwise, if the student’s have not been able to apply certain thinking stage, they have not been able to apply higher thinking stage. From the research, it can also be found out the factors affecting the student’s thinking process in solving word problems in the topic of the rectangular based on Polya’s four stages of problem solving, that are : understanding of the stems, lack of student’s mastery towards the concept of supporting theory on the formula of rectangular’s area and perimeter.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
MOTTO
“Maka apabila kamu telah selesai ( dari sesuatu urusan ), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh ( urusan ) yang lain.”
( QS : Al-Insyirah : 7 )
“Dengan kecerdasan jiwalah manusia menuju arah kesejahteraan.”
( Ki Hajar Dewantara )
“Ditengah-tengah kesulitan terdapat peluang.”
( Albert Einstein )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
PERSEMBAHAN
Karya ini, kupersembahkan kepada :
Ibu, Bapak, dan keluarga besarku
tercinta atas doa dan motivasinya
Sahabat terkasih
Teman-teman mahasiswa program
Pendidikan Matematika FKIP UNS
Teman-teman kos Dian Astri
Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan tugas akhir skripsi untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar
kesarjanaan.
Dalam prosesnya, penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. rer. Nat. Sajidan, M.Si.,Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ijin
untuk penulisan skripsi ini.
2. Bapak Sukarmin, S.Pd.,M.Si.,Ph.D., Ketua Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, untuk ijin yang
diberikan dalam penulisan skripsi ini.
3. Bapak Triyanto, S.Si.,M.Si.,Ketua Program Pendidikan Matematika Jurusan
PMIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta sekaligus Dosen Pembimbing I, untuk ijin yang diberikan dalam
penulisan skripsi ini dan untuk bimbingan yang diberikan kepada penulis dalam
setiap bagian skripsi ini hingga selesai.
4. Ibu Dyah Ratri Aryuna,S.Pd.,M.Si., selaku Dosen pembimbing II, untuk
bimbingan yang diberikan kepada penulis dalam setiap bagian skripsi ini hingga
selesai.
5. Bapak Drs. Suyono, M.Si.,dan Bapak Drs.Mardjuki, M.Si.,yang telah berkenan
membantu memvalidasi soal tes dalam proses pembuatan skripsi.
6. Ibu Ratna Purwaningtyastuti S.Pd.,M.Pd.,Kepala SMP Negeri 14 Surakarta, untuk
segala bantuan yang diberikan kepada penulis selama penelitian.
7. Bapak Drs. Sri Sugiyarto, Guru Mata Pelajaran Matematika SMP Negeri 14
Surakarta, untuk segala bantuan yang diberikan kepada penulis selama penelitian
sekaligus yang telah berkenan membantu memvalidasi soal tes dalam proses
pembuatan skripsi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
8. Ayahanda dan ibunda tercinta, yang selalu memberikan motivasi.
9. Teman-teman yang telah memberi motivasi.
10. Semua pihak yang membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangannya dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan agar skripsi ini dapat menjadi yang lebih baik.
Harapan penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca.
Surakarta, Januari 2012
Penulis,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN...........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................iii
ABSTRAK…………………………………………………………………….iv
HALAMAN MOTTO………………………………………………………….v
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………vi
KATA PENGANTAR......................................................................................vii
DAFTAR ISI....................................................................................................viii
DAFTAR TABEL…………………………………….……………...………..ix
DAFTAR DIAGRAM…………………………………………...…………….x
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….....xi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………...…………..xii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………..……1
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1
B. Pembatasan Masalah...............................................................................4
C. Perumusan Masalah……………………………………………….…...4
D. Tujuan Penelitian....................................................................................5
E. Manfaat Penelitian……………………………………………….…….5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka……………………………………………..………...6
1. Hakikat Belajar……………………………………………..….…...6
a. Pengertian Belajar……………………………………….……..6
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar…………………....7
2. Berpikir…………………………………………………………….8
a. Pengertian Berpikir………………………………………….....8
3. Proses Berpikir…………………………………..…………..……..8
a. Pengertian Proses Berpikir…………………..……………..….8
b. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Proses Berpikir……...…..9
c. Proses Berpikir Matematika…………..……………………....10
4. Hakikat Matematika…………………..…………………………..11
a. Pengertian Matematika…………………..…………………....12
5. Pengertian Masalah dan Pemecahan Masalah Matematika…….....12
6. Tahapan Pemecahan Masalah Matematika Menurut Polya….…...14
7. Soal Matematika Bentuk Cerita….…………………………….…16
8. Pembelajaran Bangun Datar Segiempat………………………..…17
B. Kerangka Berpikir…………………………….………………………19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………….……....22
A. Tempat dan Waktu Penelitian………………………….………………22
B. Jenis Penelitian………………………………………………………...22
C. Sumber Data…………………………………………………………...23
D. Subyek Penelitian……………………………………………………...23
E. Metode Pengumpulan Data……………………………………………24
F. Validitas Data………………………………………………………….24
G. Analisis Data…………………………………………………………..25
H. Prosedur Penelitian………………………………...…………………..26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN…………………..29
A. Proses Berpikir……………………………………………….…...…..29
1. Data Hasil Tes…………………………………………….…...….29
a. Deskripsi Data Hasil Tes…………………….…………....…..29
2. Subyek Penelitian.…………………………………………….…..42
3. Analisis Data Proses Berpikir………………………………….….43
a. Analisis Data Subyek 1....…………………………………….43
b. Analisis Data Subyek 2....………………………………..…...57
c. Analisis Data Subyek 3………………………………..……...70
d. Analisis Data Subyek 4...……………………………..………84
e. Analisis Data Subyek 5……………………………….……....97
f. Analisis Data Subyek 6……………………………………...109
g. Analisis Data Subyek 7……………………………………...124
h. Analisis Data Subyek 8……………………………………...136
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Berpikir………………...148
1. Data Hasil Observasi…………………………………………….149
a. Observasi Guru Mengajar……………………………………149
b. Observasi Kegiatan Belajar Siswa…………………………...154
2. Analisis data faktor-faktor yang mempengaruhi proses berpikir...158
a. Analisis Data Hasil Observasi...……………...………………158
b. Analisis Data Hasil Wawancara...…………………………....159
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN………………………….172
A. Simpulan……………..……………………………………………….172
B. Implikasi……………………………………….……………………..173
C. Saran………………………………………………………………….173
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..175
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel A. 1 : Rangkuman Rumus Keliling dan Luas Segiempat ………………..18
Tabel 1 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 1 dalam
MemahamiMasalah.......................................……………………….29
Tabel 2 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 1 dalam
Menyusun Rencana Penyelesaian………………………………….30
Tabel 3 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 1 dalam
Melaksanakan Rencana Penyelesaian……………...........................31
Tabel 4 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 1 dalam
Memeriksa Kembali………………………………………….…….32
Tabel 5 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 2 dalam
Memahami Masalah…………………………………………….…..33
Tabel 6 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 2 dalam
Menyusun Rencana Penyelesaian……………………………..…….34
Tabel 7 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 2 dalam
Melaksanakan Rencana Penyelesaian……………………….............35
Tabel 8 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 2 dalam
Memeriksa Kembali………………………………………………....36
Tabel 9 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 3 dalam
Memahami Masalah…………………………………………….……37
Tabel 10 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 3 dalam
Menyusun Rencana Penyelesaian…………………………………....38
Tabel 11 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 3 dalam
Melaksanakan Rencana Penyelesaian………………………………...39
Tabel 12 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 3 dalam
Memeriksa Kembali……………………………………………….….40
Tabel 13 : Pengelompokkan Level Proses Berpikir Siswa……………............…41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 13 : Pengelompokan Level Proses Berpikir Siswa…………………….….41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar A. 2 : Bagan Kerangka Berpikir…………………………..………………..21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Pedoman Observasi Guru Mengajar……………………………...177
Lampiran 2 : Pedoman Observasi Siswa………………………………………..178
Lampiran 3 : Kisi-Kisi Penulisan Tes Matematika SMP……………………….179
Lampiran 4 : Instrumen Tes………………………………………………….....182
Lampiran 5 : Lembar Validasi Tes Tertulis…………………………………….187
Lampiran 6 : Jawaban Tes Dari Subyek Penelitian…………………………….193
Lampiran 7 : Transkip Hasil Wawancara………………………………………241
Lampiran 8 : Perijinan………………………………………………………….271
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai karakteristik
tertentu bila dibandingkan dengan disiplin-disiplin ilmu lainnya. Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa matematika itu berkenaan dengan ide-
ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hierarkis dengan
penalaran bersifat deduktif. Karena matematika tesusun secara hierarkis
yang satu sama lainnya berkaitan erat, maka untuk memahami konsep
matematika perlu memperhatikan konsep sebelumnya. Ini berarti belajar
matematika harus bertahap dan berurutan secara sistematis serta
didasarkan pada pengalaman belajar yang lalu.
Matematika diajarkan hampir di semua jenjang pendidikan, mulai
dari sekolah dasar, sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Pendidikan
matematika mencakup proses mengajar, proses belajar, dan proses
berpikir. Proses mengajar dilakukan oleh pengajar dan proses belajar
dilakukan siswa sebagai anak didik. Dalam kegiatan belajar mengajar
matematika, setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
Perbedaan kemampuan ini antara lain adalah kecepatan dalam menangkap
informasi, cara menyampaikan informasi atau pengetahuannya,
kemampuan memecahkan masalah dan lain-lain. Kompetensi kognitif
siswa tersebut berkaitan dengan proses berpikir mereka, dimana setiap
siswa memiliki proses berpikir yang berbeda-beda.
Menurut data di Trends In Mathematics and Science Study (TIMSS)
1999, Indonesia berada pada urutan 32 dari 38 negara dan hasil studi
TIMSS tahun 2003 untuk siswa kelas VII masih menempatkan Indonesia
pada urutan ke 37 dari 46 negara . Sedangkan hasil TIMSS terbaru 2007
menempatkan Indonesia pada urutan ke 35 dari 49 negara tentang
penguasaan matematika untuk Sekolah Menengah Pertama. Dengan
demikian peringkat matematika Indonesia di dunia masih dikatakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
rendah. ( http://www.Sinarharapan.co.id ). Rendahnya prestasi matematika
juga dapat dilihat dari nilai rata-rata ujian tengah semester siswa kelas VII
SMP Negeri 14 Surakarta. Berdasarkan data nilai guru, rata-rata hasil ujian
tengah semester siswa kelas VII tahun 2011 adalah 55,2. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata nilai matematika siswa masih dibawah batas
tuntas yaitu nilai 60 maka dapat disimpulkan bahwa proses mengajar
belajar matematika di SMP Negeri 14 Surakarta kurang maksimal.
Banyak faktor yang mungkin menyebabkan rendahnya prestasi
matematika siswa diantaranya yaitu rendahnya kemampuan siswa dalam
menangkap informasi dan menyampaikan informasi ( pengetahuannya ),
rendahnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan lain-lain.
Mencermati rendahnya prestasi belajar matematika siswa, perlu
adanya peningkatan pembelajaran matematika di sekolah. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan misalnya adalah pembelajaran matematika yang
mengacu pada penguasaan pemecahan masalah. Dalam jurnal Nuralam
(2009) menyatakan bahwa pemecahan masalah matematika merupakan
cara yang baik untuk meningkatkan penguasaan matematika siswa.
Suharnan (2005) dalam jurnal Dewiyani (2008) menyatakan bahwa untuk melakukan pemecahan masalah harus melibatkan proses berpikir dan harus dilakukan dengan penuh usaha. Hal ini mengartikan bahwa jika tanpa proses berpikir maka bukan merupakan suatu pemecahan masalah. Dengan demikian untuk mengetahui sejauh mana proses berpikir siswa dapat dilakukan dengan upaya pemberian soal matematika yang bersifat pemecahan masalah Dan biasanya soal-soal semacam itu di matematika dituangkan ke dalam bentuk soal cerita.
Soal cerita adalah suatu persoalan yang berbentuk cerita dimana
siswa harus mencari tahu apa yang dipermasalahkan pada soal tersebut.
Permasalahan tersebut tidak dapat langsung diselesaikan oleh siswa, tetapi
terlebih dahulu harus dipahami oleh siswa, setelah itu menterjemahkan ke
dalam model matematikanya. Dari model matematika tersebut, siswa harus
mampu memilih rumus yang sesuai untuk menyelesaikan persoalan
tersebut, kemudian melakukan perhitungan dengan cermat dan teliti.
Dengan demikian untuk menyelesaiakan soal cerita siswa harus
memahami materi sebelumnya atau materi prasyarat, misalnya soal cerita
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
bangun datar segiempat, untuk menyelesaiakan soal cerita tersebut siswa
harus paham tentang rumus luas dan keliling bangun datar segiempat
(persegi-panjang, persegi, jajargenjang, trapesium, layang-layang, dan
belah-ketupat ).
Guru dapat mengetahui proses berpikir siswa dari sejauh mana
siswa mampu menyelesaikan soal cerita berdasarkan empah tahapan
pemecahan masalah Polya yaitu tahap pertama memahami soal, siswa
mengidentifikasikan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal
tersebut. Tahap kedua adalah menyusun rencana penyelesaian, siswa mulai
memikirkan penyelesaian dengan membuat algoritmanya yaitu mencari
hubungan antara apa yang ditanyakan dengan apa yang diketahui. Tahap
ketiga melaksanakan rencana penyelesaian, siswa melakukan operasi
aritmatika aljabar untuk menghitung penyelesaiannya. Dan tahap terakhir
adalah memeriksa kembali, dari hasil yang telah diperoleh siswa masih
dituntut untuk memeriksa kembali hasil penyelesaian dengan cara
mensubtitusikan hasil tersebut ke dalam soal semula sehingga dapat
diketahui kebenarannya.
Berdasarkan empat tahapan pemecahan masalah Polya tersebut,
maka pada penelitian ini ditetapkan empat tingkatan ( level ) proses
berpikir siswa dalam menyelesaikan soal cerita sebagai berikut :
Level 1: siswa tidak mampu melaksanakan empat langkah pemecahan
masalah Polya sama sekali ( memahami masalah, menyusun
rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian,
memeriksa kembali ).
Level 2 : siswa mampu memahami masalah.
Level 3 : siswa mampu melaksanakan tahap memahami masalah,
menyusun rencana penyelesaian, dan tahap melaksanakan
rencana penyelesaian.
Level 4 : siswa mampu melaksanakan tahap memahami soal, menyusun
rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan
tahap memeriksa kembali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Berangkat dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk
meneliti sejauh mana proses berpikir siswa berdasarkan pemecahan
masalah dengan judul “ ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA
DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA POKOK
BAHASAN BANGUN DATAR SEGIEMPAT BERDASARKAN
LANGKAH PEMECAHAN MASALAH POLYA”.
B. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dikaji lebih mendalam
diperlukan adanya pembatasan-pembatasan sebagai berikut :
1. Penelitian dibatasi pada siswa kelas VII SMP N 14 Surakarta
2. Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti tentang proses berpikir
siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan bangun
datar segiempat berdasarkan tahapan pemecahan masalah Polya.
3. Subyek penelitian dibatasi pada hasil pekerjaan sebagian siswa yang
terpilih untuk dianalisis berdasarkan hasil pikirannya dalam
menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan bangun datar
segiempat.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang
telah dikemukakan, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana proses berpikir siswa kelas VII SMP N 14 Surakarta dalam
menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan bangun datar segi-
empat berdasarkan tahapan pemecahan masalah Polya?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses berpikir siswa kelas
VII SMP N 14 Surakarta dalam menyelesaikan soal cerita bangun
datar segi-empat berdasarkan tahapan pemecahan masalah Polya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui proses berpikir siswa kelas VII SMP N 14 Surakarta
dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan bangun datar
segi-empat berdasarkan tahapan pemecahan masalah Polya.
2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses berpikir
siswa kelas VII SMP N 14 Surakarta dalam menyelesaikan soal cerita
pada pokok bahasan bangun datar segi-empat berdasarkan tahapan
pemecahan masalah Polya.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Memberi masukan bagi guru matematika SMP, khususnya Guru SMPN
14 Surakarta agar dapat menerapkan metode yang sesuai dengan proses
berpikir siswa.
2. Memberi masukan bagi para pembaca bahwasannya dalam pemecahan
masalah melibatkan proses berpikir.
3. Untuk menjadi referensi, bahan pertimbangan, acuan bagi penelitian
sejenis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakikat Belajar
a. Pengertian Belajar
Pengertian belajar menurut Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan (1990: 84) memberikan beberapa pengertian tentang belajar, yaitu :
1). Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
2). Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman, dalam arti perubahan – perubahan itu disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai belajar, seperti perubahan – perubahan yang terjadi pada bayi.
3). Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang.
4). Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti : perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/berfikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.
5). Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata.Proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar.
6). Belajar bukan merupakan tingkah laku yang nampak, tetapi terutama adalah prosesnya yang terjadi dalam internal diri individu dalam usahanya memperoleh hubungan – hubungan baru.
Dari beberapa pengertian belajar di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata dan terjadi dalam
internal diri individu dalam usahanya memperoleh hubungan-hubungan baru.
b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan
(1990:102) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar sebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
a) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor
individual, misalnya faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan,
motivasi, dan faktor pribadi.
b) Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial, misalnya faktor
keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat – alat yang
digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang terjadi
dan motivasi sosial.
Marilah kita uraikan faktor – faktor tersebut secara singkat:
Kematangan/pertumbuhan
Kita tidak dapat melatih anak yang baru berusia 6 bulan untuk belajar
berjalan. Andaipun kita paksa, tetap anak itu tidak akan dapat
melakukannya, karena untuk dapat berjalan diperlukan kematangan potensi
– potensi jasmaniah maupun rohaniahnya.
Kecerdasan/Intelegensi
Meskipun anak yang berumur 14 tahun ke atas pada umumnya telah
matang untuk belajar ilmu pasti, tetapi tidak semua anak – anak tersebut
pandai dalam ilmu pasti. Demikian pula halnya dalam mempelajari mata
pelajaran dan kecakapan lainnya.
Latihan dan Ulangan
Karena latihan, karena seringkali mengulangi sesuatu, maka kecakapan dan
pengetahhuan yang dimilikinya dapat menjadi semakin dikuasai dan
semakin mendalam. Sebaliknya tanpa latihan pengalaman yang telah
dimilikinya dapat menjadi hilang atau berkurang. Karena latihan, karena
seringkali mengalami sesuatu seseorang dapat timbul minatnya kepada
sesuatu itu. Makin besar minat makin besar pula perhatiannya sehingga
memperbesar hasratnya untuk mempelajarinya.
Guru dan Cara Mengajar
Bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan
yang dimiliki guru, dan bagaimana cara guru itu mengajarkan pengetahuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
pengetahuan itu kepada anak – anak didiknya turut menentukan bagaimana
hasil belajar yang dapat dicapai anak.
Alat – alat pelajaran
Faktor guru dan cara mengajarnya tidak dapat dilepaskan dari ada tidaknya
alat – alat pelajaran yang tersedia di sekolah. Sekolah yang cukup memiliki
alat – alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar ditambah
dengan cara mengajar yang baik dari guru – gurunya, kecakapan guru
dalam menggunakan alat – alat itu akan mempermudah dan mempercepat
belajar anak.
2. Berpikir
a. Pengertian Berpikir
Menurut Bigot dkk dalam bukunya Psikologi Pendidikan ( 2008:55)
“berpikir adalah meletakkan hubungan antara bagian-bagian pengetahuan kita.
Bagian-bagian pengetahuan kita yaitu segala sesuatu yang telah kita miliki, yang
berupa pengertian-pengertian dan batas tertentu juga tanggapan-tanggapan”.
Sehingga dapat didefinisikan bahwa berpikir adalah proses yang dinamis yang
dapat dilukiskan menurut proses atau jalannya.
3. Proses Berpikir
a. Pengertian Proses Berpikir
Menurut Sumadi Suryabrata dalam bukunya Psikologi Pendidikan
( 2008:55) berpendapat bahwa proses berpikir pada pokoknya ada tiga langkah,
yaitu :
a. Pembentukan pengertian Pengertian atau lebih tepatnya disebut pengertian logis yang dibentuk melalui empat tingkatan sebagai berikut : 1). Menganalisis ciri-ciri dari sejumlah objek yang sejenis 2). Membandingkan-bandingkan ciri-ciri untuk ditemukan cirri-ciri yang
sama, yang tidak sama, yang selalu ada dan yang tidak selalu ada, yang hakiki dan yang tidak hakiki.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
3). Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan, membuang ciri-ciri yang tidak hakiki dan menangkap cirri-ciri yang hakiki.
b. Pembentukan pendapat Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah
pengertian atau lebih. c. Penarikan kesimpulan atau pembentukan keputusan Menyatakan bahwa keputusan ialah hasil perbuatan akal untuk membentuk
pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang ada.
Sumadi Suryabrata dalam Psikologi Pendidikan ( 2008:64 )
mendefinisikan bahwa ‘proses berpikir itu adalah proses melengkapkan
kompleks”. Sehingga secara singkat dapat disimpulkan bahwa proses berpikir
adalah aktivitas kognitif yang melibatkan manipulasi pengetahuan untuk
menghasilkan pemecahan masalah sebagai proses melengkapkan kompleks
yang terjadi di dalam pikiran seseorang.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Berpikir
Telah dikatakan bahwa proses berpikir adalah aktivitas kognitif
yang melibatkan manipulasi pengetahuan untuk menghasilkan pemecahan
masalah sebagai proses melengkapkan kompleks yang terjadi didalam pikiran
seseorang. Sehingga proses berpikir siswa satu dengan siswa yang lain dalam
menyelesaikan soal matematika itu berbeda-beda. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal matematika
diantaranya sebagai berikut ini.
1). Faktor intelegensi
Menurut David Wechsler, inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak
secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi permasalahan.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu
kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh
karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus
disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan bentuk dari proses
berpikir rasional itu.
2). Metode pembelajaran yang dipilih guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Penerapan metode pembelajaran yang dipilih guru mempengaruhi proses
belajar yang terjadi. Sedangkan dari proses belajar tersebut siswa membentuk
suatu pengertian atau mendapatkan informasi. Yang mana informasi tersebut
akan digunakan siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan dalam
bentuk soal., sehingga dapat disimpulkan bahwa pemilihan metode
pembelajaran yang diterapkan oleh guru mempengaruhi proses berpikir siswa
dalam menyelesaikan soal.
3). Pemahaman kalimat soal
Soal harus dibaca sebaik mungkin dan kemudian yakinkan bahwa soal sudah
dipahami dengan benar. Karena hal yang bodoh jika hendak menyelesaikan
soal tanpa benar-benar memahami soal itu sendiri. Setelah soal tersebut
benar-benar dipahami apa yang diketahui dari soal tersebut dan apa yang
ditanyakan, diharapkan siswa mampu mengaitkan antara apa yang
ditanyakan dengan apa yang diketahui.
c. Proses Berpikir Matematika
Proses berpikir matematika menurut Hudojo dalam Tatag ( 2002 )
menyatakan bahwa “dalam proses belajar matematika terjadi proses berpikir,
sebab seorang dikatakan berpikir bila orang itu melakukan kegiatan mental dan
orang yang belajar matematika pasti melakukan kegiatan mental”.
Sedangkan menurut Herbert dalam Tatag ( 2002 ) menyatakan bahwa
“proses berpikir dalam belajar matematika adalah kegiatan mental yang ada
dalam pikiran siswa, karena itu untuk mengetahuinya hanya dapat diamati
melalui proses cara mengerjakan tes dan hasil yang ditulis secara terurut. Selain
itu ditambah dengan wawancara mendalam mengenai cara kerjanya”.
Dari pengertian-pengertian tersebut ditarik kesimpulan bahwa proses
berpikir matematika terjadi bila siswa melakukan kegiatan mental dalam
pikirannya, dan untuk mengetahui bagaimana proses berpikir siswa dapat
diamati melalui hasil tes yang berupa hasil pemikiran siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
4. Hakikat Matematika
a. Pengertian Matematika
Matematika timbul karena pikiran-pikiran yang berhubungan dengan
ide, proses dan pemahaman, sehingga dalam mempelajari matematika diperlukan
adanya pengertian, pikiran dan penalaran, tidak cukup hanya dengan hafalan saja.
Agar dapat dipahami dengan mudah dan tepat, bahasa matematika
dinyatakan dengan simbol-simbol dan istilah yang benar dan tepat yang
telah disepakati bersama.
Menurut Soedjadi dalam bukunya Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia (2000: 11) menyampaikan beberapa pengertian tentang matematika sebagai berikut:
1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara
sistematik
2) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi
3) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran, logika dan
berhubungan dengan bilangan
4) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan
masalah tentang ruang dan bentuk
5) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur yang logis
6) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat.
Dari definisi-definisi tersebut dapat terlihat adanya ciri-ciri khusus atau
karakteristik yang dapat merangkum pengertian matematika secara umum.
Beberapa karakteristik itu adalah: 1) Memiliki objek kajian abstrak, 2) Bertumpu
pada kesepakatan, 3) Berpola pikir deduktif, 4) Memiliki simbol yang kosong dari
arti, 5) Memperhatikan semesta pembicaraan, 6) Konsisten dalam sistemnya.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 637)
”Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara
bilangan dengan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
masalah mengenai bilangan”. Selain itu matematika adalah ilmu deduktif
yang tidak menerima generalisasi yang didasarkan pangamatan secara induktif
saja, tetapi generalisasi yang didasarkan pada pembuktian deduktif.
Menurut Purwoto dalam bukunya Strategi Pembelajaran Matematika
(2003: 12), ”Matematika adalah ilmu tentang pola keteraturan, ilmu tentang
struktur yang terorganisir dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan ke
aksioma atau postulat dan akhirnya ke dalil”.
Dari pengertian tentang matematika di atas dapat disimpulkan
bahwa matematika merupakan pengetahuan yang berkenaan dengan ide-ide atau
konsep yang abstrak yang tersusun secara hierarkis dan penalarannya secara
deduktif.
5. Pengertian Masalah dan Pemecahan Masalah Matematika
Pengertian masalah menurut Grows dalam Nuralam ( 2009 )
menyatakan bahwa “masalah dalam matematika adalah segala sesuatu yang
menghendaki untuk dikerjakan”. Dalam pengertian tersebut, kata segala sesuatu
dapat menunjukkan sesuatu pertanyaan, sehingga dapat dikatakan masalah sebagai
suatu pertanyaan yang menghendaki suatu penyelesaian.
Sedangkan menurut Newel dan Simon dalam Nuralam ( 2009 )
berpendapat bahwa “masalah didefinisikan sebagai suatu pertanyaan dimana
seseorang ingin pertanyaan tersebut dapat dipecahkannya tetapi dia tidak mengetahui
bagaimana cara menyelesaikannya”.
Menurut Hudojo dalam Nuralam ( 2009 ) masalah itu bersifat
subyektif bagi setiap orang, artinya suatu pertanyaan mungkin merupakan masalah
bagi individu tertentu namun belum tentu menjadi masalah bagi orang lain.
Dari beberapa pendapat di atas dapat memberi gambaran bahwa
masalah matematika berangkat dari adanya kemauan untuk menjawab pertanyaan
itu, namun pada awalnya terdapat kesulitan untuk menyelesaikannya, karena belum
diketahui langkah-langkah untuk memecahkan masalah tersebut. Kesulitan tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
menjadi tantangan dan pemicu siswa untuk melakukan kegiatan eksplorasi dari
pengetahuan yang telah dimilikinya yang dapat menuntunnya menjawab pertanyaan
tersebut.
Kegiatan mengeksplorasi tersebut merupakan langkah pemecahan
masalah, menurut Polya ( 1981 ) dalam jurnal Nuralam ( 2009 ) pemecahan masalah
merupakan usaha untuk menemukan jalan keluar dari suatu kesulitan. Pemecahan
masalah memiliki tiga makna yaitu sebagai (1). Tujuan, (2). Proses dan (3).
ketrampilan dasar.
a. Pemecahan masalah sebagai tujuan
Apabila disetiap proses pembelajaran matematika, peserta didik selalu
dilatih untuk mampu menyelesaikan soal, maka kemampuan menyelesaikan soal
ini dapat dianggap sebagai salah satu tujuan pembelajaran.
b. Pemecahan masalah sebagai proses
Pemecahan masalah adalah proses yang dinamis dan berkelanjutan.
Lebih lanjut ia menyatakan , proses dimaksud tidak lain penerapan dari berbagai
pengetahuan kepada situasi baru. Oleh karenanya pengertian ini sesuai dengan
makna pemecahan masalah sebagai prosedur yang ditempuh untuk
menyelesaikan soal sampai menemukan jawab.Atas dasar tersebut Polya dalam
bukunya Mathematics for Elementary Teacher (2010 : 4) juga menganjurkan
langkah-langkah yang sistematis dalam menyelesaikan masalah yaitu memahami
masalah, menentukan rencana penyelesaian, melaksanakan rencana
penyelesaian, dan memeriksa kembali.
c. Pemecahan masalah sebagai ketrampilan dasar
Pengertian lain dari pemecahan masalah adalah sebagai ketrampilan
dasar. Dimana pemecahan masalah sebagai ketrampilan dasar matematik yang
memiliki makna bahwa seseorang dituntut memahami isi persoalan, jenis
persoalan, dan cara-cara mencari jawabanya. Oleh karena itu, salah satu tujuan
dari pemecahan masalah adalah agar peserta didik mampu memilih cara yang
tepat untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Atas dasar tersebut dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah
merupakan ketrampilan dasar dalam pembelajaran matematika maupun
implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
6. Tahapan Pemecahan Masalah Matematika Menurut Polya
Dalam Jurnal Dewiyani (2008) Polya membedakan masalah
matematika menjadi dua jenis yaitu :
a. Soal mencari ( problem to find ) yaitu mencari, menentukan, atau
mendapatkan nilai atau objek tertentu yang tidak diketahui dalam soal dan
memenuhi kondisi atau syarat yang sesuai dengan soal. Objek yang
ditanyakan atau dicari (unknown), syarat-syarat yang memenuhi soal
(conditions), dan data atau informasi yang diberikan merupakan bagian
penting atau pokok dari sebuah soal mencari dan harus dipahami serta
dikenali dengan baik pada saat awal memecahkan masalah.
b. Soal membuktikan ( problem to prove ) yaitu prosedur untuk menentukan
apakah suatu pernyataan benar atau tidak benar. Soal membuktikan terdiri atas
bagian hipotesis dan kesimpulan, pembuktian dilakukan dengan membuat
atau memproses pernyataan yang logis dari hipotesis menuju kesimpulan,
sedangkan untuk membuktikan bahwa suatu pernyataan tidak benar cukup
diberikan contoh penyangkalnya, sehingga pernyataan tersebut menjadi tidak
benar.
Menurut Polya, pemecahan masalah yang dipratekkan di kelas ada
unsur penemuan, sehingga untuk memahami masalah perlu membaca kalimat
soal dengan teliti. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca secara lengkap
kalimat soal berkali-kali. Jika ada bagian kalimat soal yang tidak dipahami,
maka dapat menerjemahkannya ke dalam bahasa yang lebih mudah dipahami.
Permasalahan dapat dikenalkan dahulu melalui pengalaman hidup sehari-hari
baik dirumah, di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya. Hal yang perlu
diingat bahwa harus ada unsure penemuan dalam menentukan apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan. Maksudnya agar siswa menemukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
sendiri apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal cerita, guru
hanya memberikan bimbingan. Jika dirasakan masalah yang dihadapi terlalu
sulit bagi siswa, maka dapat dimulai dengan memberikan contoh yang lebih
sederhana kepada siswa. Apabila siswa sudah paham tentang masalah
tersebut, baru kemudian kembali ke masalah semula.
Pemahaman terhadap masalah dapat dikembangkan lagi dengan
menerjemahkan seluruh kalimat soal ke dalam bahasa yang lebih mudah
dipahami Jika siswa mengalami kesulitan dalam membuat model matematika,
menurut Polya guru harus dapat bertukar pendapat dengan siswa mengenai
masalah tesebut, memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar
mengadakan penyelidikan, dan menganalisis. Hal ini diharapkan agar siswa
dapat menemukan model matematika dari masalah yang dihadapi.
Menyelesaikan model matematika yang telah dibuat merupakan langkah yang
tidak kalah penting. Disini diperlukan ketrampilan siswa dalam melakukan
komputasi yang melibatkan konsep-konsep matematika.
Menurut Polya dalam bukunya Mathematics for Elementary Teachers
(2010:4) terdapat empat tahap utama dalam proses pemecahan masalah
matematika, yaitu :
a. Memahami masalah atau soal
Pada langkah ini, siswa harus dapat menentukan apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan dalam masalah atau soal. Hal ini penting dilakukan
sebelum siswa menyusun rencana penyelesaian dan melaksanakannya.
Pemahaman yang salah mengenai apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan dalam soal menyebabkan kesalahan dalam menyusun rencana
penyelesaian.
b. Menyusun rencana untuk menyelesaikan masalah/soal
Setelah dipahami maksud soal, selanjutnya siswa menyusun rencana
penyelesaian soal dengan mempertimbangkan berbagai hal misalnya :
1). Diagram, table,gambar atau data lainnya dalam soal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2). Korelasi antara keterangan yang ada dalam soal dengan unsure yang
ditanyakan.
3). Prosedur rutin atau rumus-rumus yang dapat digunakan.
4). Kemungkinan cara lain yang dapat digunakan
Pada langkah ini siswa dituntut untuk dapat mengaitkan masalah dengan
materi yang telah diperoleh siswa, sehingga dapat ditentukan rencana
penyelesaian masalah yang tepat.
c. Melaksanakan rencana untuk menyelesaikan masalah/soal
Rencana yang telah tersusun dalam bentuk kalimat matematika atau
rumus-rumus selanjutnya dapat digunakan untuk menyelesaikan soal.
d. Memeriksa kembali
Dari hasil yang telah diperoleh, siswa masih dituntut memeriksa kembali
atau mengkroscek jawaban yang didapatkan dengan soal. Salah satu cara
yang bisa digunakan yaitu dengan cara mensubtitusikan hasil tersebut ke
dalam soal semula sehingga dapat diketahui kebenarannya.
7. Soal Matematika Bentuk Cerita
Salah satu kegiatan dalam belajar matematika adalah menyelesaikan
soal-soal matematika. Untuk memperdalam konsep penguasaan matematika
diperlukan banyak latihan-latihan untuk mengerjakan soal-soal matematika
karena matematika bukan pelajaran yang hanya cukup dihafal melainkan
memerlukan penguasaan konsep yang selanjutnya diterapkan dalam
menyelesaikan berbagai masalah nyata.
Agar siswa lebih dapat merasakan manfaat dari belajar matematika
maka diberikan soal-soal yang menggambarkan permasalahan nyata dalam
kehidupan sehari-hari yang pemecahannya menggunakan kemampuan
matematika. Soal semacam ini biasanya dipresentasikan dalam bentuk soal
cerita. Soal matematika dalam bentuk soal cerita sudah diperkenalkan sejak di
tingkat sekolah dasar walaupun masih sangat sederhana, kemudian dilanjutkan di
tingkat SMP dan SMA. Soal matematika dalam bentuk soal cerita umumnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
menjabarkan kejadian sehari-hari yang ada hubungannya dengan materi yang
sedang dipelajari oleh siswa.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa soal cerita adalah suatu
persoalan yang berbentuk cerita dimana siswa harus mencari tahu apa yang
dipermasalahkan pada soal tersebut. Permasalahan tersebut tidak dapat langsung
diselesaikan oleh siswa, tetapi terlebih dahulu harus dipahami oleh siswa, setelah
itu menterjemahkan ke dalam model matematikanya. Dari model matematika
tersebut, siswa harus mampu memilih rumus yang sesuai untuk menyelesaikan
persoalan tersebut, kemudian melakukan perhitungan dengan cermat dan teliti.
8. Pembelajaran Bangun Datar Segiempat
Bangun datar segiempat merupakan salah satu pokok bahasan yang
diberikan pada kelas VII semester genap. Ada 6 sub pokok bahasan yang
diuraikan dalam pokok bahasan bangun datar segiempat di kelas VII SMP yaitu
sub pokok bahasan persegi-panjang, persegi, jajar-genjang, belah ketupat,
layang-layang, dan trapesium. Siswa mempelajari pokok bahasan bangun datar
segiempat ini dengan tujuan yaitu yang pertama agar siswa mampu memahami
dan menentukan keliling dan luas dari masing-masing bangun datar segiempat
tersebut. Misalnya pada sub pokok bahasan persegi-panjang, siswa diharapkan
mampu memahami pengertian keliling dan luas persegi-panjang, dan sama
halnya dengan bangun datar lainnya.
Tujuan yang kedua dalam mempelajari pokok bahasan bangun datar
segiempat, siswa diharapkan mampu menerapkan bangun datar segiempat
dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya seorang tukang yang akan memasang
ubin pada sebidang lantai, untuk memperkirakan berapa ubin yang akan
dibutuhkan maka tukang harus mengetahui luas sebidang lantai, sedangkan
untuk mengetahui luas sebidang lantai tukang harus mengukur berapa panjang
dan lebar bidang lantai tsb.
Pembelajaran penerapan bangun datar segiempat pada kehidupan
sehari-hari dimatematika dituangkan dalam bentuk soal cerita. Untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
menyelesaikan soal cerita siswa harus benar-benar memahami kalimat soal
cerita agar siswa tidak salah dalam menentukan model matematika, selain itu
siswa juga harus benar-benar memahami rumus keliling dan luas dari masing-
masing bangun datar segiempat, sehingga bisa dikatakan bahwa rumus keliling
dan luas bangun datar segiempat merupakan materi pendukung dalam
menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan bangun datar segiempat.
Berikut ini adalah rangkuman rumus keliling dan rumus luas dari
masing-masing bangun datar segi-empat yang dituangkan dalam tabel A.1 :
Tabel A.1 Rangkuman Rumus Keliling dan Luas Segiempat
No Bangun Datar Rumus K = Keliling
L = Luas
Keterangan
1 Persegi-panjang L= p x l
K = 2 x ( p + l )
p = panjang
l = lebar
2 Persegi L = s2
K = 4 x s
s = panjang sisi
3 Jajar genjang L = a x t
K = jumlah panjang sisi-sisinya
a = alas
t = tinggi
4 Trapesium L = ଵଶ x jumlah sis-sisi sejajar x t
K = jumlah panjang sisi-sisinya
t = tinggi
5 Layang-layang L = ଵଶ x d1 x d2
K = jumlah panjang sisi-sisinya
d1= panjang diagonal 1
d2 = panjang diagonal 2
6 Belah ketupat L = ଵଶ x d1 x d2
K = 4 x s
d1= panjang diagonal 1
d2 = panjang diagonal 2
s = panjang sisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
B. Kerangka Berpikir
Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan penalaran,
bentuk-bentuk struktur yang abstrak. Dapat dipahami jika matematika dianggap sulit
dan ditakuti siswa, sehingga berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa. Untuk
meningkatkan kemampuan belajar matematika siswa salah satunya yaitu dengan
memperbaiki proses belajar-mengajar.
Salah satu tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk memperbaiki
proses belajar mengajar agar sesuai dengan keadaan siswa, sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai. Sementara itu, keadaan siswa tidak semuanya sama,
misalnya perbedaan proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal matematika
bentuk cerita. Soal matematika bentuk cerita merupakan soal terapan dari suatu
pokok bahasan dalam mata pelajaran matematika yang berhubungan dengan masalah
sehari-hari.
Untuk mengetahui sejauh mana proses berpikir siswa, siswa diberikan
suatu tes yang soalnya berbentuk soal cerita untuk diselesaikan berdasarkan empat
langkah pemecahan masalah Polya yaitu yang pertama memahami soal, siswa
mengidentifikasikan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal
tersebut.Yang kedua adalah menyusun rencana penyelesaian, siswa mulai
memikirkan penyelesaian dengan membuat algoritmanya yaitu mencari hubungan
antara apa yang ditanyakan dengan apa yang diketahui. Yang ketiga melaksanakan
rencana penyelesaian, siswa melakukan operasi aritmatika aljabar untuk menghitung
penyelesaiannya. Dan yang terakhir memeriksa kembali, dari hasil yang telah
diperoleh siswa masih dituntut untuk memeriksa kembali atau mengkroscek hasil
penyelesaian dengan cara mensubtitusikan hasil tersebut ke dalam soal semula
sehingga dapat diketahui kebenarannya. Kemudian hasil tes atau jawaban siswa
tersebut dianalisis berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah Polya tersebut.
Dari sini akan diketahui bagaimana proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal
cerita, dan sesuai dengan empat tahapan pemecahan masalah Polya maka pada
penelitian ini ditetapkan empat tingkatan ( level ) proses berpikir siswa dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
menyelesaikan soal cerita. Untuk level satu adalah level dasar dimana siswa tidak
mampu melaksanakan empat tahapan pemecahan masalah tersebut, untuk level dua
siswa hanya mampu memahami soal yaitu dengan menyebutkan apa yang diketahui
dan ditanyakan dari soal tersebut. Untuk level tiga siswa mampu memahami soal,
menyusun rencana penyelesaian, dan melaksanakan rencana penyelesaian, untuk
level empat siswa mampu memahami soal, menyusun rencana penyelesaian, mampu
melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali. Dari penggolongan
level proses berpikir ini akan dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi proses berpikir siswa.
Bagi seorang guru mengetahui proses berpikir siswanya merupakan hal
yang sangat penting karena dengan mengetahui sejauh mana proses berpikir siswa
guru akan lebih mengetahui karakteristik masing-masing siswa.
`
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah SMP Negeri 14 Surakarta pada kelas VII.
Penelitian ini dilakukan pada semester genap, yaitu bulan Februari-Juni 2011.
Waktu penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
a. Tahap Persiapan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi
kegiatan permohonan pembimbing, pengajuan proposal penelitian,
permohonan ijin penelitian di SMPN 14 Surakarta dan pembuatan
instrumen. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan pada minggu ketiga
bulan Februari sampai minggu keempat bulan April.
b. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pengambilan data.
Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu kedua bulan Mei sampai dengan
awal bulan Juni.
c. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah kegiatan analisis data
hasil penelitian, penarikan kesimpulan, penyusunan laporan hasil
penelitian, dan konsultasi dengan pembimbing. Kegiatan ini mulai
dilaksanakan pada pertama bulan juni sampai selesai.
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, karena hasil laporan penelitian
berupa kata-kata atau kalimat dan bukan berbentuk statistik serta dalam
mendapatkan informasi diperoleh dari keadaan sewajarnya yang masih asli.
Menurut Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong (2000: 3), “Penelitian
kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang–orang dan perilaku yang dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
diamati”. Pengambilan data dengan metode observasi, tes tertulis, dan wawancara.
Data yang diperoleh akan dideskripsikan atau diuraikan yang kemudian dianalisis
C. Sumber Data
Menurut Lofland dalam Lexy J. Moleong ( 2000 : 157 ), sumber data
utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan , selebihnya
adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari hasil kegiatan observasi
selama proses belajar mengajar berlangsung, hasil tes siswa, dan dan hasil
wawancara terhadap beberapa siswa berdasarkan proses berpikir siswa yang
ditinjau dari sejauh mana langkah-langkah pemecahan masalah Polya.
D. Subyek Penelitian
Pada penelitian ini dalam menentukan subyek penelitian menggunakan
pemilihan sampel bertujuan ( purposive sample ). Tujuannya bukanlah
memusatkan diri pada adanya perbedaan – perbedaan yang nantinya
dikembangkan dalam generalisasi. Tujuannya untuk merinci kekhususan yang ada
ke dalam ramuan konteks yang unik. Oleh sebab itu, pada penelitian kualitatif
tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan ( purposive sampel ) (Moleong,
2000:165 ).
Ciri sampel purposif salah satunya adalah seleksi sampel menuju
kejenuhan informasi, artinya apabila dengan sampel yang telah diambil masih ada
informasi yang diperlukan maka sampel perlu ditambah. Sebaliknya jika dengan
menambah sampel diperoleh informasi yang sama berarti sampel cukup, karena
informasinya telah cukup. ( Noeng Muhadjir, 2000 : 167 )
Pada penelitian ini dalam menentukan subyek penelitian menggunakan
pemilihan sampel bertujuan (purposive sample) dipilih 8 subyek penelitian. Pada
setiap level dipilih 2 subyek penelitian dengan pertimbangan bahwa 2 subyek
tersebut dirasa telah cukup memberikan informasi tentang proses berpikir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode observasi, metode tes , dan metode wawancara.
1. Metode Observasi
Metode observasi adalah cara pengumpulan data dimana peneliti (orang
yang ditugasi) melakukan pengamatan terhadap subyek penelitian demikian
hingga si subyek tidak tahu bahwa dia sedang diamati (Budiyono,2003:53).
Dalam penelitian ini, penggunaan metode observasi dilakukan dengan cara
mengamati proses belajar mengajar yaitu observasi pada guru dan observasi
pada siswa. Hal ini dilakukan peneliti dengan tujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi proses berpikir siswa.
2. Metode Tes
Metode tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan
sejumlah pertanyaan-pertanyaan atau suruhan-suruhan kepada subyek
penelitian (Budiyono, 2003: 54). Metode tes ini digunakan untuk mengetahui
sejauh mana proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang
ditinjau dari langkah-langkah pemecahan masalah Polya. Metode tes yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah bentuk tes tertulis yang berbentuk tes
uraian.
3. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui
percakapan antara peneliti ( orang yang ditugasi ) dengan subyek penelitian
atau responden atau sumber data ( Budiyono,2003 : 52 ). Metode wawancara
ini dilakukan untuk mengetahui lebih dalam mengenai proses berpikir siswa
dalam menyelesaikan soal cerita yang ditinjau dari langkah-langkah
pemecahan masalah Polya dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
proses berpikir siswa.
F. Validitas Data
Pada penelitian ini, validitas data dilakukan dengan triangulasi data,
yaitu mencocokan kebenaran data dari kedua sumber data. Dimana untuk
mengetahui sejauh mana proses berpikir siswa triangulasi data dapat dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
dengan membandingkan data hasil tes dengan data hasil wawancara. Namun
untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses berpikir
siswa dalam menyelesaikan soal cerita triangulasi data dapat dilakukan dengan
membandingkan data hasil wawancara subyek yang berbeda.
Menurut Patton dalam bukunya Lexy J. Maleong (2000: 178),
“Triangulasi data adalah bentuk teknik pemeriksaan validitas data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu. Untuk mengecek data,
membandingkan dengan data yang satu dikontrol dengan data yang sama dari
sumber yang berbeda”.
G. Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sehingga data dianalisis
secara non statistik. Bogdan dan Biklen dalam Lexy J. Moleong (2000:
248) mengemukakan bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan
dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya
menjadi satuan yang dapat dikelola,mensintesiskannya, mencari dan menemukan
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
yang dapat diceritakan kepada orang lain. Langkah analisis data dalam
penelitian- penelitian kualitatif menurut Milles dan Huberman (1992: 16)
dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu,
dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-
kesimpulan finalnya dapat ditarik. Proses reduksi data bertujuan untuk
menghindari penumpukan data atau informasi yang diperoleh. Setelah
direduksi, data akan memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil
pengamatan dan mempermudah peneliti untuk mencari kembali data
yang diperoleh bila diperlukan.
2. Penyajian data
Penyajian data dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk
menyusun sekumpulan informasi yang telah diperoleh di lapangan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
menyajikan data tersebut secara jelas dan sistematis sehingga akan
memudahkan peneliti dalam mengambil keputusan. Penyajian data dapat
berupa kalimat yang sistematis, matriks, grafik, jaringan atau bagan.
Penyajian data dalam penelitian ini adalah penyajian hasil observasi, data
hasil tes, hasil wawancara, dan hasil triangulasi data.
3. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan didasarkan atas sajian data dengan
tujuan untuk memperoleh kesimpulan sejauh mana proses berpikir siswa
dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan bangun datar segiempat.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan serangkaian langkah-langkah secara urut
dari awal hingga akhir yang dilakukan dalam penelitian. Prosedur yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan proposal penelitian
2. Pembuatan instrument tes
3. Mengajukan permohonan ijin ke SMP Negeri 14 Surakarta
4. Pelaksanaan penelitian
a. Observasi
Observasi yang dilakukan adalah observasi pada saat proses
belajar mengajar berlangsung yang terdiri dari observasi guru mengajar
dan observasi siswa.
b. Tes tertulis
Tes tertulis diberikan setelah materi bangun datar segiempat
diajarkan. Soal tes yang diberikan berbentuk uraian. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan jawaban-jawaban siswa untuk dianalisis sehingga
diketahui tingkatan proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal cerita
berdasarkan tahapan pemecahan masalah Polya.
Dari masing-masing jawaban siswa dipertimbangkan siswa telah
mampu menempuh proses pemecahan masalah yang mana sesuai dengan
tahapan proses pemecahan masalah Polya. Berdasarkan hal tersebut maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
masing-masing jawaban akan digolongkan ke dalam tingkatan proses
berpikir siswa
Sesuai dengan tahapan pemecahan masalah menurut Polya, maka
pada penelitian ini ditentukan empat tingkatan ( level ) proses berpikir
siswa adalah sebagai berikut:
1). Level 1 : siswa tidak mampu melaksanakan empat tahapan pemecahan
masalah Polya sama sekali.
2). Level 2 : siswa mampu memahami masalah
4). Level 3 : siswa mampu melaksanakan tahap memahami masalah,
menyusun rencana penyelesaian, dan tahap melaksanakan
rencana penyelesaian.
5). Level 4 : siswa mampu melaksanakan tahap memahami soal,
menyusun rencana penyelesaian, melaksanakan rencana
penyelesaian, dan tahap memeriksa kembali.
c. Wawancara
Langkah yang ditempuh dalam melakukan wawancara adalah :
1). Menentukan subjek wawancara
Subjek wawancara akan ditentukan berdasarkan atas jawaban tes yang
diperoleh, kemudian subjek ditentukan berdasarkan tingkatan proses
berpikir. Pada masing-masing tingkatan proses berpikir akan diambil
beberapa subjek tertentu dari beberapa subjek yang ada untuk
diwawancarai.
2). Pelaksanaan wawancara
Setelah subjek wawancara ditentukan, peneliti mulai melaksanakan
wawancara. Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh informasi
lebih jauh tentang proses berpikir siswa serta faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi subjek dalam menjawab soal-soal yang
diberikan.
Beberapa materi dalam wawancara antara lain :
a). Bagaimana siswa melaksanakan tahap 1( memahami masalah ) ?
b). Bagaimana siswa melaksanakan tahap 2 ( menyusun rencana
penyelesaian ) ?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
c). Bagaimana siswa melaksanakan tahap 3 ( melaksanakan rencana
penyelesaian ) ?
d). Bagaimana siswa melaksanakan tahap 4 ( memeriksa kembali )?
e). Apa yang menyebabkan siswa tersebut menjawab soal seperti itu ?
5. Validasi data
Validasi data dilakukan dengan triangulasi data. Dimana untuk mengetahui
sejauh mana proses berpikir siswa triangulasi data dapat dilakukan dengan
membandingkan data hasil tes dan data hasil wawancara. Namun untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses berpikir siswa
dalam menyelesaikan soal cerita triangulasi data dapat dilakukan dengan
membandingkan data hasil wawancara subyek yang berbeda.
6. Analisis data
Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu:
a. Reduksi data
b. Penyajian data
c. Penarikan kesimpulan
7. Penyusunan laporan penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
BAB IV
ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN
A. Proses Berpikir
1. Data Hasil Tes
a. Deskripsi Data Hasil Tes
1). Deskripsi Jawaban Siswa untuk Nomor 1
Tabel 1 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 1 Dalam
Memahami Masalah.
Jawaban No. Absen Tahapan
Pemecahan
Masalah
yang
Dilakukan
Siswa
Tidak ada jawaban sama
sekali.
Siswa menuliskan apa yang
diketahui, tetapi tidak
menuliskan apa yang
ditanyakan.
7,10,17
Siswa menulis ulang soal 16 ,36
Diketahui :
Panjang sisi kebun = 60 m
Jarak antar pohon = 6 m
Ditanyakan:
Berapa batang pohon pelidung
yang dibutuhkan ?
1,4,6,8,9,12,
13,14,15,18,
21,24,28,29,
30,31,33,35.
Tahap 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Tabel 2 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 1 Dalam
Menyusun Rencana Penyelesaian.
Jawaban No Absen Tahapan
Pemecahan
Masalah
yang
Dilakukan
Siswa
Tidak ada jawaban sama
sekali
33
Keliling persegi= 60 x 60
= 3600
Pohon pelindung =
21
Pohon pelindung yang
dibutuhkan = 푝푎푛푗푎푛푔 푠푖푠푖 푘푒푏푢푛푗푎푟푎푘 푎푛푡푎푟 푝표ℎ표푛
4,6,7,10,17
Keliling kebun = s x 4
Banyak pohon pelindung=
퐾푒푙푖푙푖푛푔 푘푒푏푢푛퐽푎푟푎푘 푎푛푡푎푟 푝표ℎ표푛
1,12,14,16,18,
24,29,31,36
Tahap 2
Keliling kebun = s + s + s + s
Banyak pohon yang
dibutuhkan =
퐾푒푙푖푙푖푛푔 푘푒푏푢푛퐽푎푟푎푘 푎푛푡푎푟 푝표ℎ표푛
8,9,13,15,28,
30,35
Tahap 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Tabel 3 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 1 Dalam
Melaksanakan Rencana Penyelesaian.
Jawaban No. Absen Tahapan
Pemecahan
Masalah
yang
Dilakukan
Siswa
Tidak ada jawaban sama
sekali.
33
Pohon pelindung =
= 600pohon
21
Pohon pelindung yang
dibutuhkan = = 10 batang
4, 6, 7,10,17
Keliling kebun = 60 x 4
= 240 m
Banyak pohon pelindung
=
= 40 batang pohon
1,12,14,16,18,
24,29,31,36
Tahap 3
Keliling kebun
= 60 m+ 60 m+ 60m + 60m
= 240m
Banyak pohon yang
dibutuhkan =
= 40 batang
8,9,13,15,28,
30,35
Tahap 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Tabel 4 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 1 Dalam
Memeriksa Kembali.
Jawaban No. Absen Tahapan
Pemecahan
Masalah
yang
Dilakukan
Siswa
Tidak ada jawaban sama
sekali
4,7,10,17,21,
28,29,33,36
8,15,24
Menuliskan kembali tahap 3
( pelaksanaan rencana
penyelesaian )
6
Menulis hasil
penyelesaiannya kembali
( jadi banyak pohon yang
dibutuhkan adalah 40 batang
pohon )
13,30,31,35
Keliling kebun =
Banyak pohon pelindung x
jarak antar pohon
= 40 x 6
= 240 m ( benar )
1,9,12,14,16,
18
Tahap 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
2). Deskripsi Jawaban Siswa untuk Nomor 2
Tabel 5 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 2 Dalam
Memahami Masalah.
Jawaban No.Absen Tahapan
Pemecahan
Masalah
yang
Dilakukan
Siswa
Tidak ada jawaban sama sekali.
Siswa menulis ulang soal. 16,36
Siswa menuliskan apa yang
diketahui, tetapi tidak
menuliskan apa yang
ditanyakan.
10,7,17,
33
Diketahui :
2 buah atap persegi-panjang
berukuran 20m x 16m.
Tiap m2 membutuhkan 25 buah
genteng.
Ditanyakan:
Berapa banyak genteng yang
dibutuhkan ?
9,14,15,
28,29,30,
35
Tahap 1
Diketahui :
Panjang persegi-panjang=20m
Lebar persegi-panjang= 15m
Tiap m2 membutuhkan 25 buah
genteng.
Ditanyakan :
Berapa banyak genteng yang
dibutuhkan untuk menutup atap
rumah tersebut ?
4,1,6,8,
12,13,18,
21,24,31
Tahap 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Tabel 6 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 2 Dalam
Menyusun Rencana Penyelesaian.
Jawaban No.Absen Tahapan
Pemecahan
Masalah
yang
Dilakukan
Siswa
Tidak ada jawaban sama sekali
Luas persegi-panjang= p x l
Jumlah genteng yang
dibutuhkan = Luas x 25
4,6,7,10
p x l = 20 x 16 17,21,33
Jumlah genteng yang
dibutuhkan = 2 luas persegi
panjang dikalikan banyak
genteng yang dibutuhkan tiap
m2
9,35 Tahap 2
LPP = p x l
Banyak genteng = 2 x LPP x 25
1,8, 14,15,
16,24,28,
29,30,36
Tahap 2
Luas 1 PP = p x l
= … x …
Luas 2 PP = Luas 1 PP x 2
= … x 2
Banyak genteng yang
dibutuhkan = Luas 2 PP x 25
= … x 25
12, 13,18,
31
Tahap 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Tabel 7 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 2 Dalam
Melaksanakan Rencana Penyelesaian.
Jawaban No.Absen Tahapan
Pemecahan
Masalah
yang
Dilakukan
Siswa
Tidak ada jawaban sama
sekali
33
L.persegi-panjang= 20 x 16
=320m2
Jumlah genteng yang
dibutuhkan = 320 x 25
= 8000 genteng
4,6, 7,10,21
P x l = 20 x 16
= 320
17
Luas dua persegi-panjang
= 2 x (20 x 16)
=2 x 320
=640 m2
Banyak genteng yang
dibutuhkan = 640 x 25
=16.000 genteng
1,9,14,15,35,
16, 8,24,28,
29,30,36
Tahap 3
Luas 1 PP = 20 x 16 =
320m2
Luas 2 PP = 320 x 2 = 640
m2
Banyak genteng yang
dibutuhkan = 640 x 25
=16.000genteng
12, 13,18,31 Tahap 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Tabel 8 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 2 Dalam
Memeriksa Kembali.
Jawaban No.Absen Tahapan
Pemecahan
Masalah
yang
Dilakukan
Siswa
Tidak ada jawaban sama sekali 4,8,17,21,28,
29,30,10,33,
36
Menuliskan kembali dari tahap
pelaksanaan rencana
penyelesaian
6, 7, 9
Menulis ulang hasil
penyelesaian ( jadi banyak
genteng yang dibutuhkan
adalah 16.000 genteng )
13,15,24,31,
35
Banyak genteng yang
dibutuhkan tiap m2
=
= . = 25 genteng ( benar )
1,12,14,16,18 Tahap 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
3). Deskripsi Jawaban Siswa untuk Nomor 3
Tabel 9 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 3 Dalam
Memahami Masalah
Jawaban No.Absen Tahapan
Pemecahan
Masalah yang
Dilakukan
Siswa
Tidak ada jawaban sama sekali. 7
Siswa menuliskan apa yang
diketahui, tetapi tidak
menuliskan apa yang ditanyakan.
6,8,10, 17
Diketahui :
Keliling = 48 m
8m
6m 8m 6m Harga tanah Rp 150.000,- tiap m2 Ditanyakan :
Berapakah harga sebidang tanah
tersebut ?
1, 12,14,15,16,
18,24,28,30,31
Tahap 1
Diketahui :
Keliling trapesium = 48m
Dua sisi sejajar 8m dan 20 m
Harga tanah Rp 150.000,-tiap m2
Ditanyakan :
Berapa harga sebidang tanah
tersebut ?
4,9,13,21,29,33,
35,36
Tahap 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Tabel 10 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 3 Dalam
Menyusun Rencana Penyelesaian.
Jawaban No.Absen Tahapan
Pemecahan
Masalah
yang
Dilakukan
Siswa
Tidak ada jawaban sama sekali. 4,6,7, 8,
10,21
Kelilingtrap = s + s + s + s
Harga tanah =
L.tanah x 150.000
1,15,16,
28,29,36
Tahap 2
Harga tanah
= kelilingtrap x 150.000
17,33
Mencari tinggi trapesium,
setelah itu mencari luas
trapesium. Harga tanah adalah
luas trapesim dikalikan harga
tanah tiap m2.
9,13,14,
24, 30,31,
35
Tahap 2
L.tanah = x jumlah sisi sej. x t
= x … x …
Tinggi (c ) = √푎 − 푏
= √… − …
Harga tanah = L.tanah x 150.000
= … x 150.000
12,18 Tahap 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Tabel 11: Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 3 Dalam
Melaksanakan Rencana Penyelesaian.
Jawaban No.Absen Tahapan
Pemecahan
Masalah yang
Dilakukan
Siswa
Tidak ada jawaban sama
sekali.
4,6,7, 8, 10,
21,35
48 = 20+8+s+s
48 = 28 + 2s
48-28 = 2s
20 =2s
s = 10m
L.tanah = x ( 20+8)x10
= 140m2
Harga tanah
= 140 x 150.000
= Rp 21.000.000
15
Harga tanah
= 48 x 150.000
= Rp7.200.000
17, 33
Kelilingtrap= s + s + s + s
48 = 20 +8+s+s
48 = 28 +2s
48-28 = 2s
20 = 2s
s = 10
t = √10 − 6
= √100− 36
= √64
1,9,12,13,14,
16,18,24, 28,
29,30,31,36
Tahap 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
= 8m
Ltrap= x ( 20 +8 ) x 8
= x 28 x 8
= 112 m2
Harga tanah=112 x150.000
=16.800.000
Jadi harga sebidang tanah
adalah Rp 16.800.000,-
Tabel 12 : Deskripsi Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 3 Dalam
Memeriksa kembali.
Jawaban No.Absen Tahapan
Pemecahan
Masalah yang
Dilakukan
Siswa
Tidak ada jawaban sama
sekali
4,6,7,8,10,15,17,
21,23,28,29,30,
33,35
Siswa menuliskan
kembali dari tahap
pelaksanaan rencana
penyelesaian.
9,22
Menulis ulang hasil
penyelesaian.
13,24,31
Harga tanah tiap m2
=
= . .
= Rp 150.000,- ( benar )
1,12, 14,16 Tahap 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Berdasarkan deskripsi data hasil tes diatas, maka akan
dikelompokkan ke dalam tingkatan ( level ) proses berpikir siswa
berdasarkan tahapan pemecahan masalah Polya seperti pada tabel 5
berikut:
Tabel 13 Jumlah Siswa pada Masing-masing Tingkatan Proses Berpikir
Tingkatan (level)
Proses Berpikir
Jumlah Siswa Nomor Absen Siswa
Level 1 3 7, 10, 17
Level 2 4 4, 6, 21, 33
Level 3 11 8, 9, 13, 15, 24, 28, 29, 30, 31,
35, 36
Level 4 5 1,12, 14,16, 18
Dari tabel 5 jumlah siswa pada masing-masing tingkatan
proses berpikir dapat disajikan dalam bentuk diagram lingkaran sebagai
berikut ini :
Diagram 13 Jumlah Siswa pada Masing-masing Tingkatan Proses Berpikir
Dari diagram lingkaran di atas dapat diketahui prosentase
banyaknya siswa pada masing-masing tingkatan proses berpkir dalam
menyelesaikan soal cerita berdasarkan tahapan pemecahan masalah Polya.
13 % siswa berada pada level satu, 17% siswa berada pada level dua, 48%
siswa berada pada level tiga, dan 22% siswa berada pada level empat.
level 1
level 2
level 3
level 4
13 %
17 %
48 %
22 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
2. Subyek Penelitian
Pada penelitian ini dalam menentukan subyek penelitian
menggunakan pemilihan sampel bertujuan (purposive sample). Tujuannya
bukanlah memusatkan diri pada adanya perbedaan – perbedaan yang
nantinya dikembangkan dalam generalisasi. Tujuannya untuk merinci
kekhususan yang ada ke dalam ramuan konteks yang unik. Oleh sebab itu,
pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan
(purposive sampel) ( Moleong, 2000:165 ).
Ciri sampel purposif salah satunya adalah seleksi sampel
menuju kejenuhan informasi, artinya apabila dengan sampel yang telah
diambil masih ada informasi yang diperlukan maka sampel perlu
ditambah. Sebaliknya jika dengan menambah sampel diperoleh informasi
yang sama berarti sampel cukup, karena informasinya telah cukup. (Noeng
Muhadjir, 2000 : 167)
Pada penelitian ini dalam menentukan subyek penelitian
menggunakan pemilihan sampel bertujuan ( purposive sample ) dipilih 8
subyek penelitian. Adapun pertimbangan dalam pemilihan 8 subyek
tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut : berdasarkan informasi yang
diperoleh dari guru kedelapan subyek tersebut merupakan siswa yang
komunikatif, dalam arti mudah untuk diajak bicara, hal ini
dipertimbangkan oleh peneliti dengan maksud untuk mempermudah proses
wawancara. Dan pertimbangan kedua didasarkan pada pengelompokkan
tes tertulis, dimana pemilihan subyek mampu mewakili dari masing-
masing tingkatan ( level ) proses berpikir. Pada setiap level dipilih 2
subyek penelitian dengan pertimbangan bahwa 2 subyek tersebut dirasa
telah cukup memberikan informasi tentang proses berpikir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
3. Analisis Data Proses Berpikir
a. Analisis data subyek 1
1). Data tes tertulis dari subyek 1 dan analisisnya:
No Tahapan
Pemecahan
Masalah
Polya
Jawaban Siswa Penjelasan
1 Tahap 1 :
Memahami
Masalah
Pada tahap memahami
masalah ini subyek 1 menulis
ulang soal, sehingga tidak
dapat diprediksikan bahwa
subyek 1 mampu memahami
masalah.
Tahap 2 :
Menyusun
rencana
penyelesaian
Pada tahap menyusun
rencana penyelesaian,
Subyek 1 menuliskan
keliling persegi = s x 4 dan
untuk menentukan banyak
pohon pelindung yang
dibutuhkan keliling tersebut
dibagi dengan jarak antar
pohon, seperti apa yang
ditulis subyek 1 disamping
ini 풌풆풍풊풍풊풏품풋풂풓풂풌
. Sehingga dari sini
dapat terlihat bahwa subyek
1 mampu menyusun rencana
penyelesaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Tahap 3 :
Melaksanakan
rencana
penyelesaian
Pada tahap melaksanakan
rencana penyelesaian, yang
dilakukan oleh subyek 1
adalah menghitung berapa
keliling kebun (keliling = 60
x 4= 240) dan kemudian
menghitung berapa banyak
pohon pelindung yang
dibutuhkan yaitu hasil bagi
keliling dengan jarak.
Perhatikan tulisan disamping
hasil penyelesaian akhir
subyek 1 adalah 40 batang
pohon ( tepat ), hasil tersebut
berasal dari ퟐퟒퟎퟔ
= 40.
Sehingga dari sini dapat
diketahui bahwa subyek 1
mampu melaksanakan
rencana penyelesaian.
Tahap 4 : Memeriksa kembali
Pada tahap memeriksa
kembali, subyek 1
menuliskan bahwa untuk
mengecek apakah banyak
pohon yang dibutuhkan
benar 40 batang pohon, yang
dilakukan subyek 1 tersebut
adalah mengalikan banyak
pohon dengan jarak antar
pohon yaitu :
40 x 6 = 240, dan diperoleh
hasil 240, hal ini sesuai
dengan keliling persegi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
telah dicari. Sehingga dari
sini dapat terlihat bahwa
subyek 1 mampu memeriksa
kembali
2 Tahap 1 :
Memahami
Masalah
Pada tahap memahami
masalah, subyek 1 menulis
ulang soal. Sehingga tidak
dapat diprediksikan apakah
subyek 1 tersebut mampu
memahami masalah
Tahap 2 :
Menyusun
rencana
penyelesaian
Pada tahap menyusun
rencana penyelesaian, yang
dilakukan subyek 1 adalah
menentukan luas peresegi-
panjang terlebih dulu, seperti
pada tulisan disamping
LPP= 20x16, kemudian
subyek 1 menentukan
banyak genteng yang
dibutuhkan dengan
mengalikan dua luas persegi-
panjang dengan banyak
genteng tiap m2 (2 LPP x 25).
Sehingga dari sini dapat
terlihat bahwa subyek 1
tersebut mampu menyusun
rencana penyelesaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Tahap 3 :
Melaksanakan
rencana
penyelesaian
Pada tahap melaksanakan
rencana penyelesaian, yang
dilakukan subyek 1 adalah
menghitung luas persegi-
panjang seperti yang terlihat
pada tulisan disamping
LPP=20 x 16 = 320m2.
Dan kemudian subyek 1
menghitung banyak genteng
yang dibutuhkan (perhatikan
tulisan disamping) banyak
genyeng yang dibutuhkan:
2LPP x 25 = 2 x 320 x 25,
hasilnya adalah 16.000
genteng ( tepat ). Sehingga
dari sini dapat terlihat bahwa
subyek 1 mampu
melaksanakan rencana
penyelesaian.
Tahap 4 :
Memeriksa
kembali
Pada tahap memeriksa
kembali, yang dilakukan
subyek 1 untuk mengecek
apakah jumlah genteng yang
dibutuhkan benar 16.000
genteng yaitu dengan
membagi jumlah genteng
yang diketahui dengan dua
luas persegi-panjang jika
hasilnya sama dengan
banyak genteng tiap m2 yaitu
25 genteng (sesuai dengan
apa yang diketahui) maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
penyelesaian tepat, dapat
dilihat dari tulisan di
samping : 풋풖풎풍풂풉 품풆풏풕풆풏품
푳푷푷 =ퟏퟔ.ퟎퟎퟎ
ퟔퟒퟎ
= 25.
Sehingga dari sini dapat
diketahui bahwa subyek 1
mampu memeriksa kembali.
3 Tahap 1 :
Memahami
Masalah.
Pada tahap memahami
masalah, subyek 1 mampu
menuliskan apa yang
diketahui dan apa yang
ditanyakan secara tepat. Dari
sini dapat terlihat bahwa
subyek 1 mampu memahami
masalah.
Tahap 2 :
Menyusun
rencana
penyelesaian
Pada tahap menyusun
rencana penyelesaian, yang
dilakukan subyek 1 adalah
menentukan sisi miring
trapesium terlebih dahulu
sebelum menentukan tinggi
trapezium seperti apa yang
dituliskan subyek 1
disamping ini:
K = s + s + s + s.
Setelah menentukan tinggi
maka menentukan L.tanah,
setelah itu baru menentukan
apa yang ditanyakan dari
soal yaitu harga sebidang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
tanah : L.tanah x Rp
150.000,-. Sehingga dari sini
dapat terlihat bahwa subyek
1 mampu menyusun rencana
penyelesaian.
Tahap 3 :
Melaksanakan
rencana
penyelesaian
Pada tahap melaksanakan
rencana, yang dilakukan
subyek 1 adalah mencari
tinggi trapesium dengan
menggunakan rumus
Pythagoras, setelah tinggi
ketemu lalu menghitung
berapa luas tanah yang
berbebtuk trapezium
tersebut, kemudian baru
menentukan apa yang
ditanyakan yaitu harga
sebidang tanah yaitu dengan
mengalikan luas dengan
harga tanah tiap m2, seperti
pada tulisan di samping:
=112 x Rp 150.000,-
= Rp 16.800.000,-.
Sehingga dari sini terlihat
bahwa subyek 1 mampu
melaksanakan rencana
penyelesaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Tahap 4 :
Memeriksa
kembali
Pada tahap memeriksa
kembali, yang dilakukan
subyek 1 untuk mengecek
apakah harga sebidang tanah
benar Rp 16.800.000,- adalah
dengan harga sebidang tanah
tersebut dibagi dengan harga
tanah tiap m2, jika hasilnya
sesuai dengan luas tanah
yang telah dicari maka
perhitungan dilakukan
dengan tepat. Perhatikan
tulisan yang ada di samping
ini :
=퐇퐚퐫퐠퐚 퐬퐞퐛퐢퐝퐚퐧퐠 퐭퐚퐧퐚퐡
퐡퐚퐫퐠퐚 퐭퐚퐧퐚퐡
=ퟏퟔ.ퟖퟎퟎ.ퟎퟎퟎퟏퟓퟎ.ퟎퟎퟎ
= 112 ( sesuai ).
Dari sini dapat terlihat bahwa
subyek 1 mampu memeriksa
kembali.
2). Data wawancara subyek 1 dan analisisnya
Kutipan wawancara Subyek 1, untuk transkrip wawancara dapat dilihat
pada lampiran di halaman 241.
Tahapan
Pemecahan
Masalah
Polya
Kutipan Wawancara Keterangan
Tahap 1 :
Memahami
Masalah
P2:“Misalnya ada soal sebidang kebun
berbentuk persegi panjang dengan
ukuran 30m x 15m, jika di sekeliling
Dari kutipan
wawancara
subyek1 disamping
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
kebun ditanami pohon kelapa dengan
jarak antar pohon 9m maka berapa
batangkah pohon pelindung yang
dibutuhkan?, menurutmu apa yang
diketahui dari soal tersebut ?”
R2:“Yang diketahui ukuran persegi-
panjang = 30m x 15m dan sekeliling
kebun ditanami pohon kelapa dengan
jarak antar pohon 9m.”
P3:“Coba kamu gambarkan dari apa yang
telah diketahui, dimana posisi-posisi
pohon pelindung yang dibutuhkan jika
pohon ditanam di sekeliling kebun ?”
R3: (mulai mencoret-coret lembar coretan)
P4:“Apa yang ditanyakan dari soal tersebut
?”
R4:” berapa banyak pohon pelindung yang
dibutuhkan.”
dapat terlihat
bahwa subyek 1
mampu
menentukan apa
yang diketahui dan
apa yang
ditanyakan secara
tepat, sehingga
dapat disimpulkan
bahwa subyek 1
mampu memahami
masalah.
Tahap 2 :
Menyusun
Rencana
Penyelesaian
P5:”Langkah pertama yang akan kamu
lakukan apa untuk menentukan berapa
banyak pohon pelindung yang
dibutuhkan?”
R5:”Saya mencari keliling kebun.”
P6:”Bagaimana cara mencari keliling
kebun?”
R6:”2 x ( p + l )”
P7:”Apa alasannya?”
R7:”Karena kebun berbentuk persegi-
Dari kutipan –
kutipan wawancara
subyek 1 di
samping dapat
terlihat bahwa
subyek 1 mampu
menjawab
pertanyaan secara
tepat sehingga dari
sini dapat diketahui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
panjang jadi pake rumus keliling
persegi panjang mbak.”
P9:”Selanjutnya langkah apa lagi yang
akan lakukan setelah kamu mampu
menentukan keliling kebun?”
R9:”mencari banyak pohon.”
P10:”Untuk menentukan banyak pohon apa
yang akan kamu lakukan dengan
keliling kebun tadi ?”
R10:”Hasil keliling tadi dibagi jarak
antar pohon.”
P16:”Jika diketahui sebidang lantai
berbentuk persegi dengan panjang sisi
12m, dan tiap m2 bidang lantai tersebut
membutuhkan 10 keramik, kemudian
ditanyakan berapa banyak keramik
yang dibutuhkan?,menurutmu apa yang
akan kamu lakukan untuk menentukan
banyak keramik yang dibutuhkan ?”
R16:”Mencari luas persegi mbak.”
P17:” Kenapa bukan keliling persegi.”
R17:”yak karena semua lantai dipasangi
keramik.”
P18:”Lalu apa rumus dari luas persegi?”
R18:”s2.”
P19:”Apa itu s?”
R19:”Sisi.”
P20:”Setelah kamu tentukan luas, langkah
apa lagi yang akan kamu lakukan?”
R20:”itu mbak luas persegi dikalikan 10”.
P28:“Misal ada soal sebidang tanah
berbentuk trapesium samakaki dengan
bahwa subyek 1
mampu menyusun
rencana
penyelesaian secara
tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
keliling 28m dan dua sisi yang sejajar
dengan panjang sisi 6m dan 12m. Jika
harga tanah Rp 200.000,00 tiap m2
maka berapa harga seluruh tanah
tersebut?, dari soal ini langkah apa
yang akan kamu lakukan untuk
menetukan harga seluruh tanah
tersebut?”
R28:”Ya saya mencari luas tanah itu
mbak, lalu luas tanah itu dikalikan
dua ratus ribu.”
Tahap 3 :
Melaksanaka
n Rencana
Penyelesaian
P8:”Lalu berapa keliling kebunnya?”
R8:“hmmmmmm 90 m mbak.”
P11:”Berapa hasilnya ?”
R12:”90 dibagi 9, jadinya ada 10 batang
pohon mbak.”
P21:”Berapa luas persegi jika panjang
sisinya 12 m?
R21:”ya s2 mbak, hasilnya ya 144 mbak.”
P22:”Lalu berapa banyak keramik yang
dibutuhkan, jika luas persegi 144 ?”
R22:”1440 keramik.”
P23:”Dari mana asal jawaban itu?”
R23:”Ya dari 144 dikalikan 10 mbak.”
P24:”Jika diketahui keliling trapesium
samakaki 28m dan dengan dua sisi
yang sejajar dengan panjang sisi 6m
dan 12m, berapa panjang sisi
miringnya?”
R24:”ya 28 – 6 – 12=10, kemudian
hasilnya dibagi 2, jadi 5m mbak sisi
miringnya”
Dari kutipan-
kutipan wawancara
disamping ini dapat
terlihat bahwa
subyek 1 mampu
menjawab
pertanyaan secara
tepat sehingga
dapat dari sini
dapat diketahui
bahwa subyek 1
mampu
melaksanakan
rencana
penyelesaian secara
tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
P26:”Dari gambar trapesium tersebut,
berapa tinggi trapesiumnya?”
R26:”(mulai mencoret-coret lembar
coretan)
Tahap 4 :
Memeriksa
Kembali
P13:”Apa yang akan kamu lakukan setelah
kamu mendapatkan jawaban dari
pertanyaan soal tersebut?”
R13:”Ya diteliti kembali mbak.”
P14:”Langkah apa yang akan kamu
lakukan untuk meneliti jawabanmu
itu?”
R14:”Saya cek kembali mbak apa ada yang
salah”
P15:”Apa yang kamu lakukan untuk
mengecek jawabanmu?”
R15:”menghitung kembali, lalu dicek
mbak tadikan buat nyari banyak
pohon pake rumus keliling dibagi
jarak antar pohon, nah untuk ngecek
rumusnya dibalik jarak antar pohon
sama dengan keliling dibagi banyak
pohon, kalau jarak antar pohonnya
9m berarti jawabannya saya bener
mbak.”
Dari jawaban
subyek 1 pada
kutipan wawancana
disamping, subyek
menjawab bahwa
untuk mengecek
jawabannya
kembali dengan
menggunakan
rumus jarak antar
pohon sama dengan
keliling dibagi
banyak pohon,
kalau jarak antar
pohonnya ketemu 9
m (sesuai yang
diketahui) berarti
jawabannya benar.
Dari sini dapat
terlihat bahwa
subyek 1 mampu
memeriksa
kembali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
3). Triangulasi Data
Setelah diperoleh hasil analisis pekerjaan tertulis dan analisis
data wawancara, selanjutnya dilakukan perbandingan untuk mengetahui
valid tidaknya data yang diperoleh :
Tahapan
Pemecahan
Masalah
Polya
Analisis Tes Tertulis Analisis Wawancara Kesimpulan
Tahap 1 :
Memahami
Masalah
Berdasarkan analisis
tes di atas pada
tahap memahami
masalah, untuk soal
nomor 1 dan 2
subyek 1 hanya
menulis ulang soal
sehingga tidak dapat
diprediksi apakah
subyek 1 mampu
memahami masalah.
Namun pada soal
nomor 3 subyek
mampu menuliskan
apa yang diketahui
dan apa yang
ditanyakan secara
tepat.
Berdasarkan
kutipan-kutipan
wawancara di atas,
subyek 1 mampu
menjawab
pertanyaan peneliti
secara tepat yaitu
mampu menentukan
apa yang diketahui
dan apa yang
ditanyakan dari soal
yang dilontarkan
oleh peneliti.
Dari hasil
analisis tes dan
analisis
wawancara
disamping dapat
disimpulkan
bahwa subyek1
mampu
memahami
masalah.
Tahap 2 :
Menyusun
Rencana
Penyelesaian
Berdasarkan analisis
tes di atas pada
tahap menyusun
rencana
penyelesaian,
Berdasarkan
kutipan-kutipan
wawancara di atas,
pada tahap
menyusun rencana
Dari hasil
analisis tes dan
wawancara
dapat
disimpulkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
subyek 1 mampu
mengaitkan apa
yang ditanyakan
dengan apa yang
diketahui secara
tepat baik untuk soal
nomor 1, 2, dan 3.
penyelesaian ini
subyek 1 mampu
menjawab
pertanyaan yang
dilontarkan peneliti
secara tepat,
misalnya pertanyaan
rumus apa yang akan
digunakan untuk
menentukan
pertanyaan soal
tersebut.
bahwa subyek1
mampu
menyusun
rencana
penyelesaian.
Tahap 3 :
Melaksanakan
Rencana
Penyelesaian
Berdasarkan analisis
tes di atas pada
tahap melaksanakan
rencana
penyelesaian,
subyek 1 mampu
melakukan
perhitungan secara
benar dengan hasil
penyelesaian akhir
secara tepat baik
untuk soal nomor 1,
2, dan 3.
Berdasarkan
kutipan-kutipan
wawancara di atas,
pada tahap
melaksanakan
rencana
penyelesaian subyek
1 mampu menjawab
pertanyaan yang di
lontarkan peneliti
secara tepat,
misalnya pertanyaan
berapa luas atau
keliling, dan juga
dalam melakukan
perhitungan dengan
mencoret-coret
jawaban pada kertas.
Dari analisis tes
dan wawancara
di samping
dapat
disimpulkan
bahwa subyek1
mampu
melaksanakan
rencana
penyelesaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Tahap 4 :
Memeriksa
Kembali
Berdasarkan analisis
tes di atas, pada
tahap memeriksa
kembali subyek 1
mampu melakukan
tahap 4 ini sesuai
dengan prosedur
yang diinginkan
peneliti yaitu dengan
mensubtitusikan
hasil akhir
penyelesaiannya ke
dalam suatu rumus.
Berdasarkan
kutipan-kutipan
wawancara di atas
pada tahap
memeriksa kembali
subyek mampu
menjawab
pertanyaan yang
dilontarkan oleh
peneliti secara jelas
Dari hasil
analisis tes dan
wawancara
dapat
disimpulkan
bahwa subyek1
mampu
memeriksa
kembali.
4). Kesimpulan
Dari hasil triangulasi data di atas dapat diperoleh
kesimpulan proses berpikir subyek1 berada pada level 4, karena
subyek1 mampu memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian,
melaksanakan rencana penyelesaian, dan mampu memeriksa kembali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
b. Analisis data Subyek 2
1). Data tertulis dari Subyek 2 dan analisisnya:
No Tahapan
Pemecahan
Masalah
Polya
Jawaban Siswa Penjelasan
1 Tahap 1 :
Memahami
Masalah
Pada tahap memahami soal,
subyek 2 mampu menuliskan
apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan dari soal
secara tepat, sehingga dari sini
terlihat bahwa subyek 2
mampu memahami masalah.
Tahap 2 :
Menyusun
Rencana
Penyelesaian
Pada tahap menyusun rencana
penyelesaian, yang dilakukan
subyek 2 adalah menentukan
keliling kebun seperti pada
tulisan di samping ini keliling
kebun = 4 x s, setelah itu
subyek 2 menentukan banyak
pohon pelindung yaitu dengan
membagi keliling kebun
tersebut dengan jarak antar
pohon, seperti yang di tuliskan
di samping banyak pohon
pelindung = 풌풆풍풍.풌풆풃풖풏풋풂풓풂풌 풂풏풕풂풓 풑풐풉풐풏
.
Sehingga dari sini terlihat
bahwa subyek 2 mampu
menyusun rencana
penyelesaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Tahap 3 :
Melaksanakan
Rencana
Penyelesaian
Pada tahap melaksanakan
rencana penyelesaian, yang
dilakukan subyek 2 adalah
menghitung keliling kebun,
seperti pada tulisan di samping
keliling kebun = 4 x 60 =
240m. Setelah itu menghitung
banyak pohon pelindung
dengan keliling kebun tersebut
dibagi jarak antar pohon,
seperti pada tulisan di samping ퟐퟒퟎퟔ
= 40pohon. Sehingga dari
sinilah terlihat bahwa subyek 2
mampu melaksanakan rencana
penyelesaian.
Tahap 4 :
Memeriksa
Kembali
Pada tahap memeriksa
kembali, yang dilakukan
sunyek 2 adalah
mensubtitusikan banyak pohon
yang telah dicari tersebut ke
dalam rumus keliling kebun =
banyak pohon pelindung x
jarak, seperti pada tulisan di
samping ini : kell.kebun =
banyak pohon pelindung x
jarak antar pohon yaitu 40 x
6 = 240 m (sesuai dengan
keliling kebun yang telah
dicari). Sehingga dari sini
dapat terlihat bahwa subyek 2
mampu memeriksa kembali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
2 Tahap 1 :
Memahami
Masalah
Pada tahap memahami
masalah, subyek 2 mampu
menuliskan apa yang diketahui
dan apa yang ditanyakan
secara tepat. Sehingga dari sini
terlihat bahwa subyek 2
mampu memahami masalah.
Tahap 2 :
Menyusun
Rencana
Penyelesaian
Pada tahap menyusun rencana
penyelesaian, yang dilakukan
subyek 2 adalah menentukan
luas atap yang berbentuk
persegi-panjang L1PP = p x l,
karena terdiri dari 2 atap maka
luas persegi-panjang tersebut
dikalikan 2 yaitu
L2PP =L1PP x 25.
Setelah itu menentukan banyak
genteng yang dibutuhkan
dengan mengalikan L2PP
dengan banyak genteng tiap
m2, seperti pada tulisan di
samping ini L2PP x 25.
Sehingga dari sini terlihat
bahwa subyek 2 mampu
melaksanakan rencana
penyelesaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Tahap 3 :
Melaksanakan
Rencana
Penyelesaian
Pada tahap melaksanakan
rencana penyelesaian,yang
dilakukan subyek 2 adalah
menghitung luas persegi-
panjang yaitu 20 x 16 =
320m2, karena terdiri dari 2
atap rumah maka luas tersebut
dikalikan 2 yaitu 320 x 2 =
640m2. Setelah menentukan
luas yang dilakukan subyek 2
adalah menentukan banyak
genteng yang dibutuhkan
dengan mengalikan 640m2
dengan banyak genteng tiap m2
, seperti pada tulisan di
samping 640 x 25 = 16.000
genteng. Sehingga dari sini
terlihat bahwa subyek 2
mampu melaksanakan rencana
penyelesaian.
Tahap 4 :
Memeriksa
Kembali
Pada tahap memeriksa
kembali, yang dilakukan
subyek 2 adalah hasil
penyelesaian akhir yaitu
16.000 genteng dibagi
dengan 2 luas persegi-
panjang dan hasilnya adalah
25 genteng, yang mana
diketahui dalam soal
dibutuhkan 25 genteng tiap m2.
Namun jawaban subyek 2 di
samping tidak disertai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
keterangan apa itu 25 genteng,
sehingga terlihat subyek 2
belum mampu memeriksa
kembali secara sempurna.
3 Tahap 1 :
Memahami
Masalah
Pada tahap memahami
masalah, subyek 2 mampu
menuliskan apa yang diketahui
dan apa yang ditanyakan dari
soal secara tepat. Sehingga dari
sini dapat terlihat bahwa
subyek 2 mampu memahami
masalah.
Tahap 2 :
Menyusun
Rencana
Penyelesaian
Pada tahap menyusun rencana
penyelesaian, yang dilakukan
subyek 2 adalah menentukan
luas tanah, seperti pada tulisan
di samping ini L.tanah = ퟏퟐ x
jumlah sisi sejajar x tinggi,
berhubung tinggi belum
diketahui maka haris
ditentukan terlebih dulu
dengan menggunakan rumus
Pythagoras. Setelah itu yang
dilakukan subyek 2 adalah
menentukan harga tanah,
seperti pada tulisan di samping
ini : harga tanah = L.tanah x
Rp 150.000,-. Sehingga dari
sini terlihat bahwa subyek 2
mampu menyusun rencana
penyelesaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Tahap 3 :
Melaksanakan
Rencana
Penyelesaian
Pada tahap melaksanakan
rencana penyelesaian, yang
dilakukan subyek 2 adalah
menghitung luas tanah, namun
sebelum menentukan luas
tanah subyek mencari terlebih
dulu tinggi trapesium. Setelah
itu menentukan harga sebidang
tanah tersebut seperti pada
tulisan di samping ini harga
tanah = 112 x Rp 150.000,- =
Rp 16.800.000,-. Sehingga
dari sinilah terlihat bahwa
subyek 2 mampu
melaksanakan rencana
penyelesaian.
Tahap 4 :
Memeriksa
Kembali
Pada tahap memeriksa
kembali, yang dilakukan
subyek 2 adalah menentukan
harga tanah tiap m2 dengan
hasil bagi antar hasil
penyelesaian akhir dengan luas
tanah, seperti pada tulisan di
samping ini 16.800.000 : 112=
Rp 150.000,- (sesuai dengan
apa yang diketahui), sehingga
dari sini terlihat bahwa subyek
2 mampu memeriksa kembali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
2). Data wawancara subyek 2 dan analisisnya
Kutipan wawancara Subyek 2, untuk transkrip wawancara dapat dilihat
pada lampiran di halaman 245.
Tahapan
Pemecahan
Masalah
Polya
Kutipan Wawancara Keterangan
Tahap 1 :
Memahami
Masalah
Untuk soal nomor 1
P12 :”Sekarang misalkan ada soal sebidang
kebun berbentuk persegi panjang dengan
ukuran 30m x 15m, jika di sekeliling kebun
ditanami pohon kelapa dengan jarak antar
pohon 9 m maka berapa batangkah pohon
pelindung yang dibutuhkan?, dari soal ini
apa yang diketahui?”
R12 :”Ukuran kebun mbak sama itu mbak
jarak antar pohon.”
P13 :”Ukuran kebunnya berapa?”
R13 :”30m x 15m mbak.”
P14 :”Kalau jarak antar pohonnya berapa?”
R14 :”9m mbak.”
P15:”Apa yang ditanyakan dari soal tersebut?”
R15 :”Berapa batang pohon pelindung yang
dibutuhkan?”
Untuk soal nomor 2
P24 :”Sekarang untuk soal nomor 2, sebidang
lantai berbentuk persegi dengan panjang sisi
12, jika tiap m2 bidang lantai tersebut
membutuhkan 10 keramik maka berapa
banyak keramik yang dibutuhkan untuk
sebidang lantai tersebut ?, dari soal tersebut
apa yang diketahui?”
Dari kutipan-
kutipan
wawancara di
samping ini,
subyek 2 mampu
menjawab
pertanyaan yang
dilontarkan
peneliti secara
tepat dengan
menyebutkan apa
yang diketahui
dan apa yang
ditanyakan dari
soal secara tepat.
Sehingga dari sini
terlihar bahwa
subyek 2 mampu
memahami
masalah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
R24 :”Panjang sisi 12 mbak.”
P25 :”Apa cuma itu?”
R25 :”Sama ini mbak diketahui kalu setiap
m2bidang lantai tersebut membutuhkan
10 keramik.”
P26 :”Apa yang ditanyakan dari soal nomor 2
tersebut?”
R26:”Berapa banyak keramik yang
dibutuhkan untuk sebidang lantai
tersebut.”
Tahap 2 :
Menyusun
Rencana
Penyelesaian
Untuk soal nomor 1
P16 :”Langkah apa yang akan kamu lakukan
untuk menentukan berapa batang pohon
pelindung yang dibutuhkan?”
R16 :”Mencari keliling kebun mbak.”
P17 :”Dengan rumus apa kamu menentukan
keliling kebun?”
R17 :”2 x ( p + l ).”
P18 :”Apa alasanmu?”
R18 :”Ya karena kebunnya berbentuk persegi-
panjang e mbak.”
P19 :”Setelah kamu menetukan keliling kebun,
langkah apa lagi yang akan kamu lakukan?”
R19:”Mencari banyak pohon pelindung
dengan itu mbak keliling kebun tadi dibagi
jaraknya yang 9 tadi.”
Untuk soal nomor 2
P27 :”Langkah apa yang akan kamu lakukan
untuk menentukan banyak keramik yang
dibutuhkan?”
R27 :”Mencari luas sebidang lantainya.”
P28 :”Setelah itu langkah apa lagi yang akan
Dari kutipan-
kutipan
wawancara di
samping ini dapat
terlihat bahwa
subyek 2 mampu
menjawab
pertanyaan yang
dilontarkan
peneliti secara
tepat, misalnya
dalam
menentukan
rumus yang akan
digunakan.
Sehingga dari sini
terlihat bahwa
subyek 2 ini
mampu
menyusun
rencana
penyelesaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
kamu lakukan?”
R28 :”Luas sebidang lantainya itu dikalikan
10 mbak.”
Untuk soal nomor 3
P31:”Yang ditanyakan dari soal tersebutkan
berapa harga seluruh tanah, langkah apa
yang akan kamu lakukan untuk menentukan
harga seluruh tanah tersebut?”
R31 :”Mencari luas tanah mbak.”
P32 :”Dengan rumus apa kamu menentukan
luas tanah?”
R32 :” x jumlah sisi sejajar x tinggi.”
P33 :”Dari soal apakah tinggi trapesium
diketahui?”
R33 :”Gak diketahui mbak.’
P34 :”Langkah apa yang kamu lakukan untuk
menentukan tinggi trapesium tersebut?”
R34 :”Pake rumus phytagoras mbak.”
P39 :”Setelah kamu menentukan luas tanah,
langkah apa lagi yang akan kamu lakukan
untuk menentukan harga seluruh tanah?”
R39 :”Luas tanahnya dikalikan 200.000
mbak.”
Tahap 3 :
Melaksanakan
Rencana
Penyelesaian
Untuk soal nomor 1
P20:”Kan diketahui ukuran kebun 30m x 15m,
jadi berapa keliling kebunnya?”
R20:”Ya tinggal masukin rumus mbak.”
P21 :”Iya, berapa hasilnya?”
R21 :”Ya dua dikali 45, hmmmmmm 90 mbak.’
P22 :”Lalu berapa batang pohon pelindung
yang dibutuhkan?”
Dari kutipan-
kutipan
wawancara di
samping ini
terlihat bahwa
subyek 2 mampu
mampu
melakukan
perhitungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
R22 :”Sepuluh batang mbak, lha sembilan
puluh dibagi sembilan.”
Untuk soal nomor 3
P36 :”Bagaimana gambar dari trapesium
tersebut?”
R36 :”(Mulai mencoret-coret )
P37 :”Kok kamu bisa dapat 5 dari mana itu?”
R37 :”Ya itu mbak 28 – 6 – 12 , lalu hasilnya
itu dibagi 2.”
P38 :”Apa alasanmu hasilnya dibagi 2?”
R38 :”Ya, karena punya dua sisi ini mbak
(sambil menunjukkan pada gambar ).”
secara tepat
sesuai dengan
tahap rencana
penyelesaian,
sehingga dari sini
terlihat bahwa
subyek 2 mampu
melaksanakan
rencana
penyelesaian.
Tahap 4 :
Memeriksa
Kembali
Untuk soal nomor 1
P23 :”Apa yang kamu lakukan untuk
memeriksa kembali jawabanmu itu?’
R23:”Banyak pohon pelindung dikalikan
sembilan sama dengan keliling sebidang
kebun mbak.”
Untuk soal nomor 3
P43 :”Gimana cara ngeceknya?”
R43 :”ya ini mbak dicek apakah jawaban saya
itu benar dengan cara memasukkan
jawabannya itu tadi yang nanti ujungnya
ketemu harga tanah tiap m2 200.000 ribu itu
tadi mbak.”
P44 :”Ya dari mana bisa ketemu 200.000 ribu
itu?”.
Dari kutipan-
kutipan
wawancara di
samping ini
terlihat bahwa
subyek 2 mampu
menjawab
pertanyaan yang
dilontarkan oleh
peneliti, misalnya
saja pada soal
nomor 1 tersebut
(perhatikan
tulisan yang ada
dikolom sebelah)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
R44 :”Dari ini mbak harga luas tanah
seluruhnya dibagi luas trapesium.”
P45 :”Maksud dari luas trapesium?”.
R45 :”Luas tanahnya maksudnya itu.”
untuk memeriksa
jawaban nomor 1
bener atau salah
yang dilakukan
subyek 2 adalah
banyak pohon
pelindung
dikalikan
sembilan sama
dengan keliling
sebidang kebun.
Sehingga dari sini
dapat terlihat
bahwa subyek 2
mampu
memeriksa
kembali.
3). Triangulasi Data
Setelah diperoleh hasil analisis pekerjaan tertulis dan analisis
data wawancara, selanjutnya dilakukan perbandingan untuk
mengetahui valid tidaknya data yang diperoleh
Tahapan
Pemecahan
Masalah
Polya
Analisis Tes Tertulis Analisis
Wawancara
Kesimpulan
Tahap 1 :
Memahami
Masalah
Berdasarkan hasil
analisis tes, pada tahap
memahami masalah,
subyek 2 mampu
Berdasarkan
kutipan-kutipan
hasil wawancara di
atas subyek 2
Dari hasil
analisis tes
dan
wawancara di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
menentukan apa yang
diketahui dan apa yang
ditanyakan dari soal
secara tepat, baik untuk
soal nomor 1, 2 , dan 3.
mampu memahami
masalah dengan
mampu menjawab
pertanyaan peneliti
dengan
menyebutkan apa
yang diketahui dan
apa yang
ditanyakan secara
tepat.
samping maka
dapat
disimpulkan
bahwa subyek
2 ini mampu
memahami
masalah.
Tahap 2 :
Menyusun
Rencana
Penyelesaian
Berdasarkan hasil
analisis tes di atas pada
tahap menyusun
rencana penyelesaian,
subyek 2 mampu
mengaitkan apa yang
ditanyakan dengan apa
yang diketahui secara
tepat baik untuk nomor
1, 2, dan 3. Sehingga
dari sini terlihat bahwa
subyek 2 ini mampu
memahami masalah
Berdasarkan
kutipan-kutipan
wawancara di atas
subyek 2 mampu
menjawab
pertanyaan peneliti
yang menuju pada
kemampuan
menyusun rencana
penyelesaian
secara tepat,
misalnya dari
langkah apa yang
akan dilakukan
untuk menentukan
banyak pohon dan
jawaban subyek 2
adalah hasil bagi
keliling kebun
dengan jarak antar
pohon, Hal ini
menunjukkan
Dari hasil
analisis tes
dan
wawancara di
samping dapat
di smpulkan
bahwa subyek
2 mampu
menyusun
rencana
penyelesaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
bahwa subyek 2
mampu menyusun
rencana
penyelesaian
Tahap 3 :
Melaksanakan
Rencana
Penyelesaian
Berdasarkan hasil tes di
atas pada tahap
melaksanakan rencana
penyelesaian, subyek 2
mampu melakukan
perhitungan secara
tepat dan sesuan
dengan rencana
penyelesaian baik
untuk soal nomor 1, 2,
dan 3.
Berdasarkan
kutipan-kutipan
wawancara di atas
subyek 2 ini
mampu
melaksanakan
rencana
penyelesaian, hal
ini terlihat dari
kemampuan
subyek 2
menjawab
pertanyaan yang
peneliti yang
merujuk pada
kemampuan dalam
melaksanakan
rencana
penyelesaian
secara tepat
Dari hasil
analisis tes
dan
wawancara di
samping dapat
disimpulkan
bahwa subyek
2 mampu
melaksanakan
rencana
penyelesaian.
Tahap 4 :
Memeriksa
Kembali
Berdasarkan hasil
analisis tes pada tahap
memeriksa kembali
subyek 2 mampu
melakukan tahap 4 ini
secara sempurna hanya
pada soal nomor 1 dan
3, pada soal nomor 2
Berdasarkan
kutipan-kutipan
wawancara di atas
subyek 2 ini
mampu menjawab
pertanyaan peneliti
yang merujuk pada
kemampuan dalan
Dari hasil
analisis tes
dan
wawancara di
samping
dapay
disimpulkan
bahwa subyek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
subyek 2 belum
mampu melakukan
tahap 4 ini secara
sempurna, hal ini dapat
dilihat dari tanpa
disertainya keterangan
25 genteng.
memeriksa
kembali, sehingga
dari sini dapat
dikatakan bahwa
subyek 2 mampu
memeriksa
kembali.
2 mampu
memeriksa
kembali.
4). Kesimpulan
Dari hasil triangulasi data di atas dapat diperoleh
kesimpulan proses berpikir subyek2 berada pada level 4, karena
subyek2 mampu memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian,
melaksanakan rencana penyelesaian, dan mampu memeriksa kembali.
c. Analisis data Subyek 3
1). Data tertulis dari Subyek 3 dan analisisnya:
N
o
Tahapan
Pemecahan
Masalah Polya
Jawaban Siswa Penjelasan
1 Tahap 1 :
Memahami
Masalah
Pada tahap memahami soal,
subyek 3 mampu menuliskan
apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan secara tepat,
sehingga dari sini dapat
terlihat bahwa subyek 3
mampu memahami masalah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Tahap 2 :
Menyusun
Rencana
Penyelesaian
Pada tahap menyusun rencana
penyelesaian, pertama yang
dilakukan subyek 3 adalah
menentukan keliling persegi,
dalam arti keliling kebun yang
berbentuk persegi, seperti
terlihat pada tulisan kolom di
samping keliling persegi = s
+ s + s + s. Setelah itu
menentukan banyak pohon
yang dibutuhkan dengan
keliling persegi tadi dibagi
dengan jarak antar pohon,
seperti terlihat pada tulisan
kolom di samping banyak
pohon = 풌풆풍풊풍풊풏품 풑풆풓풔풆품풊풋풂풓풂풌 풂풏풕풂풓 풑풐풉풐풏
.
Sehingga dari sini terlihat
bahwa subyek 3 mampu
menyusun rencana
penyelesaian.
Tahap 3 :
Melaksanakan
Rencana
Penyelesaian
Pada tahap melaksanakan
rencana penyelesaian, yang
dilakukan subyek 3 adalah
menghitung keliling persegi,
seperti pada tulisan yang
terlihat pada kolom disamping
keliling persegi = 60m +60m
+ 60m + 60m = 240m.
Setelah itu subyek
menghitung banyak pohon
yang dibutuhkan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
keliling dibagi dengan jarak
antar pohon seperti pada
tu;isan yang ada di kolom ퟐퟒퟎퟔ
= 40 pohon. Sehingga dari
sini dapat terlihat bahwa
subyek 3 mampu
melaksanakan rencana
penyelesaian.
Tahap 4 :
Memeriksa
Kembali
Pada tahap memeriksa
kembali, subyek 3 hanya
menuliskan tanpa disertai
keterangan yang lengkap,
sehingga tidak dapat
diprediksi apakah subyek 3
mampu memeriksa kembali.
2 Tahap 1 :
Memahami
Masalah
Pada tahap memahami
masalah, Subyek 3 mampu
menuliskan apa yang
diketahui dengan apa yang
ditanyakan secara tepat,
sehingga dari sini dapat
terlihat bahwa subyek 3
mampu memahami masalah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Tahap 2 :
Menyusun
Rencana
Penyelesaian
Pada tahap menyusun rencana
penyelesaian, pertama yang
dilakukan subyek 3 adalah
menentukan dua luas persegi-
panjang, seperti pada tulisan
yang terlihat pada kolom luas
persegi-panjang = p x l x 2.
Setelah itu subyek 3
menentukan banyak genteng
dengan mengalikan dua luas
persegi-panjang tadi dengan
banyak genteng tiap m2,
seperti terlihat pada tulisan di
samping banyak genteng =
luas persegi-panjang x buah
genteng, buah genteng disini
maksudnya banyak genteng
yang dibutuhkan pada tiap m2.
Sehingga dari sini terlihat
bahwa subyek 3 mampu
menyusun rencana
penyelesaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Tahap 3 :
Melaksanakan
Rencana
Penyelesaian
Pada tahap melaksanakana
rencana penyelesaian, yang
dilakukan subyek 3 pertama
kali adalah menghitung dua
luas persegi panjang, seperti
terlihat pada tulisan di kolom
samping luas persegi-
panjang = 20m x
16m=320m2,
kemudian 320m2 x 2 =
640m2. Setelah itu
menentukan banyak genteng
dengan mengalikan luas
tersebut dengan banyan
genteng tiap m2, seperti
terlihat pada tulisan di kolom
samping 640m2 x 25 =
16.000. Sehingga dari sini
terlihat bahwa subyek 3
mampu melaksanakan
rencana penyelesaian.
Tahap 4 :
Memeriksa
Kembali
Pada tahap memeriksa
kembali, subyek 3 tidak
menuliskan jawaban sama
sekali, sehingga tidah dapat
diprediksi apakah subyek 3
mampu memeriksa kembali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
3 Tahap 1 :
Memahami
Masalah
Pada tahap memahami
masalah, subyek 3 menuliskan
apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan secara tepat,
sehingga dari sini terlihat
bahwa subyek 3 mampu
memahami masalah.
Tahap 2 :
Menyusun
Rencana
Penyelesaian
Pada tahap menyusun rencana
penyelesaian, subyek 3 tidak
menuliskan jawaban sama
sekali, sehingga tidak dapat
diprediksi apakah subyek 3
mampu menyusun rencana
penyelesaian.
Tahap 3 :
Melaksanakan
Rencana
Penyelesaian
Pada tahap melaksanakan
rencana penyelesaian, subyek
3 tidak menuliskan jawaban
sama sekali, sehingga tidak
dapat diprediksi apakah
subyek 3 tersebut mampu
melaksanakan rencana
penyelesaian.Namun karena
subyek 3 tersebut juga tidak
menuliskan jawaban sama
sekali pada tahap menyusun
rencana penyelesaian maka
terdapat kemungkinan bahwa
subyek 3 belum mampu
melaksanakan rencana
penyelesaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Tahap 4 :
Memeriksa
Kembali
Pada tahap memeriksa
kembali, subyek 3 tidak
menuliskan jawaban sama
sekali, sehingga tidak dapat
diprediksi apakah subyek 3
mampu memeriksa kembali.
Namun karena subyek 3
tersebut juga tidak
menuliskan jawaban sama
sekali pada tahap menyusun
rencana dan melakasanakan
rencana penyelesaian maka
terdapat kemungkinan bahwa
subyek 3 belum mampu
memeriksa kembali.
2). Data wawancara dari Subyek 3 dan analisisnya.
Kutipan wawancara Subyek 3, untuk transkrip wawancara dapat
dilihat pada lampiran di halaman 249.
Tahapan
Pemecahan
Masalah
Polya
Kutipan Wawancara Keterangan
Tahap 1 :
Memahami
Masalah
Untuk soal nomor 1
P10 :”Sekarang misalkan ada soal
Sebidang kebun berbentuk persegi
panjang dengan ukuran 30m x 15m,
jika di sekeliling kebun ditanami
pohon kelapa dengan jarak antar
pohon 9m maka berapa batangkah
pohon pelindung yang dibutuhkan?,
menurutmu apa yang diketahui dari
Dari kutipan-
kutipan
wawancara
subyek 3
disamping
terlihat bahwa
subyek mampu
menjawab
pertanyaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
soal tersebut ?”
R10 :”Ukuran mbak.”
P11 :”Ukuran apa?”
R11 :”Persegi-panjang.”
P12 :”Iya berapa ukurannya?”
R12 :”30 m x 15 m
P13 :”Terus apa lagi yang diketahui dari
soal?”
R13 :”Jarak antar pohon mbak.”
P14 :”Apa yang ditanyakan dari soal?”
R14 :”Berapa batang pohon yang
dibutuhkan.”
Untuk soal nomor 2
P27 :”Yasudah sekarang untuk soal
nomor 2, sebidang lantai berbentuk
persegi dengan panjang sisi 12 m,
jika tiap m2 bidang lantai tersebut
membutuhkan 10 keramik maka
berapa banyak keramik yang
dibutuhkan untuk sebidang lantai
tersebut ?, dari soal ini apa yang
diketahui ?”
R27 :”Sebidang lantai berbentuk
persegi mbak dengan panjang
sisinya 12 dan tiap m2 bidang
lantai membutuhkan 10 keramik.”
Untuk soal nomor 3
P35 :”Untuk soal nomor 3, Sebidang
tanah berbentuk trapesium samakaki
dengan keliling 28m dan dua sisi
yang sejajar dengan panjang sisi 6m
dan 12m. Jika harga tanah Rp
peneliti dengan
benar dengan
menyebutkan
apa yang
diketahui dan
apa yang
ditanyakan
secara tepat.
Sehingga dari
sini terlihat
bahwa subyek 3
mampu
memahami
masalah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
200.000,00 tiap m2 maka berapa
harga seluruh tanah tersebut?, dari
soal ini diketahui bangun datar
segiempat apa?”
R35 :”Trapesium samakaki.”
Tahap 2 :
Menyusun
Rencana
Penyelesaian
Untuk soal nomor 1
P15:”Langkah pertama yang kamu
lakukan apa untuk menjawab
pertanyaan tersebut?”
R15:”Nyari luasnya dulu eh keliling
mbak.”
P16:”Luas apa keliling?”
R16:”Keliling mbak.”
P17:”Apa rumus keliling persegi-
panjang?”
R17:”2 x ( p + l ), kelilingnya 90 mbak”
P18:”Setelah kelilingnya ketemu, lalu
selanjutnya langkah apa yang kamu
lakukan?”
R18:”Mencari banyak pohon mbak.”
P19:”Bagaimana cara menentukan
banyak pohon?”
R20:”Keliling dibagi jarak pohon
yang diketahui mbak.”
Untuk soal nomor 2
P28:”Yang diketahui sebidang lantai
berbentuk persegiya, bagaimana
rumus luas persegi ?”
R28:”sisi kali sisi mbak.”
P29: “Bagaimana untuk rumus keliling
persegi?”
R29:”Empat kali sisi mbak.”
Dari kutipan-
kutipan
wawancara di
samping terlihat
bahwa subyek 3
mampu
menjawab
pertanyaan
peneliti,
walaupun
terkadang
terlihat muka
keraguan dalam
menjawab.
Namun untuk
meyakinkan
apakah subyek
3 mampu
menyusun
rencana
penyelesaian,
peneliti
mengajukan
tiga soal dan
subyek 3 pun
mampu
menjawab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
P30:”Menurutmu langkah untuk
menyelesaikan soal ini, kamu
gunakan rumus luas atau keliling?”
R30 :”Luas mbak.”
P31:”Kemudian dari soal tersebut apa
yang ditanyakan?”
R31:”Banyak keramik yang
dibutuhkan.”
P32:”Bagaimana cara menentukan
banyak keramik yang dibutuhkan?”
R32 :”Luas dikalikan banyak keramik
mbak.”
Untuk soal nomor 3
P37:”Dalam soal ini kan ditanyakan
berapa harga seluruh tanah,
langkah pertama apayang akan
kamu lakukan untuk menentukan
harga seluruh tanah?”
R37:”Mencari luas.”
P38:”Apa rumus luas trapesium?”
R38:”Setengah dikalikan jumlah dari 6
dan 12 lalu dikalikan tingginya
mbak.”
P39:”Setelah kamu cari luas, langkah
apa lagi yang akan kamu
lakukan?”
R39:”Harga seluruh tanah.”
P40:”Iya, gimana cara menentukan
harga seluruh tanah?”
R40:”Luas dikalikan dua ratus ribu
mbak.”
secara tepat.
Sehingga dari
sini terlihat
bahwa subyek 3
mampu
menyusun
rencana
penyelesaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Tahap 3 :
Melaksanakan
Rencana
Penyelesaian
Untuk soal nomor 1
P21 :”Berapa jawabannya jika banyak
pohon sama dengan keliling dibagi
jarak antar pohon?”
R21:”hmmmmmm kelilingnya 90
dibagi 9 jawabane 10 batang
mbak.”
Untuk soal nomor 2
P33:”Berapa banyak keramiknya?”
R33: ( mulai mencoret-coret )
Untuk soal nomor 3
P44:”Berapa luas trapesium dan harga
seluruh tanah?”
R44 : ( Mulai mencoret-coret )
Dari kutipan-
kutipan
wawancara di
samping subyek
3 mampu
melakukan
perhitungan dari
rencana
penyelesaiannya
secara tepat,
sehingga dapat
terlihat bahwa
subyek 3
tersebut mampu
melaksanakan
rencana
penyelesaian.
Tahap 4 :
Memeriksa
Kembali
Untuk soal nomor 1
P22:”Untuk mengecek kembali
jawabanmu, apa yang akan kamu
lakukan?”
Dari kutipan-
kutipan
wawancara
subyek 3 di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
R22:”Ya saya cek mbak.”
P23:”Iya dicek, apa yang akan kamu
lakukan untuk mengecek jawabanmu
itu ?”
R23:”Hmmmmmm gak tau saya mbak.”
Untuk soal nomor 2
P34:”Apa yang akan kamu lakukan
untuk memeriksa jawabanmu itu
apakah jawabanmu itu benar atau
salah?”
R34:”Luas dikalikan banyak keramik
mbak.”
Untuk soal nomor 3
P45:”Langkah apa yang akan kamu
lakukan untuk memeriksa
kembali?”
R45:”Dua juta dikalikan 10 mbak.”
samping terlihat
bahwa subyek 3
tidak mampu
menjawab
pertanyaan dari
peneliti
(perhatikan
untuk soal
nomor1) dan
mampu
menjawabpun
juga dengan
jawaban yang
salah
(perhatikan
untuk soal
nomor 2 dan 3).
Sehingga dari
sini dapat
terlihat bahwa
subyek 3 belum
mampu
memeriksa
kembali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
3). Triangulasi Data
Setelah diperoleh hasil analisis pekerjaan tertulis dan
analisis data wawancara, selanjutnya dilakukan perbandingan untuk
m mengetahui valid tidaknya data yang diperoleh :
Tahapan
Pemecahan
Masalah
Polya
Analisis Tes Tertulis Analisis Wawancara Kesimpulan
Tahap 1 :
Memahami
Masalah
Berdasarkan hasil
analisis tes, subyek 3
mampu menuliskan
apa yang diketahui
dan apa yang
ditanyakan secara
tepat, baik untuk
soal nomor 1, 2, dan
3.
Berdasarkan kutipan-
kutipan wawancara di
atas, terlihat bahwa
subyek 3 mampu
memahami soal, hal
ini terlihat dari
mampunya subyek 3
dalam menjawab
pertanyaan peneliti
secara tepat.
Dari hasil
analisis tes dan
wawancara di
samping dapat
disimpulkan
bahwa subyek 3
mampu
memahami
masalah.
Tahap 2 :
Menyusun
Rencana
Penyelesaian
Berdasarkan hasil
analisis tes subyek 3
mampu menyusun
rencana
penyelesaian secara
tepat untuk soal
nomor 1 dan 2,
namun untuk soal
nomor 3 tidak dapat
diprediksi apakah
subyek 3 mampu
menyusun rencana
penyelesaian, kaena
Berdasarkan kutipan-
kutipan wawancara di
atas, subyek 3 mampu
menyusun rencana
penyelesaian secara
tepat, hal ini terlihat
dari mampunya
subyek 3 menjawab
pertanyaan peneliti
yang merujuk pada
kemampuan
menyusun rencana
penyelesaian.
Dari hasil
analisis tes dan
wawancara di
samping dapat
disimpulkan
bahwa subyek 3
mampu
menyusun
rencana
penyelesaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
siswa tidak
menuliskan jawaban
sama sekali.
Tahap 3 :
Melaksanakan
Rencana
Penyelesaian
Berdasrkan hasil
analisis tes di atas,
subyek 3 mampu
melaksanakan
rencana
penyelesaian untuk
soal nomor 1 dan 2,
namun subyek 3
belum mampu
melaksanakan
rencana
penyelesaian untuk
soal nomor 3.
Berdasarkan kutipan-
kutipan wawancara di
atas, subyek 3 mampu
melaksanakan rencana
penyelesaian, hal ini
terlihat dari
mampunya subyek 3
dalam menjawab
pertanyaan peneliti
yang merujuk pada
kemampuan
melaksanakan rencana
penyelesaian
Dari hasil
analisis tes dan
wawancara di
samping dapat
disimpulkan
bahwa subyek 3
mampu
melaksanakan
rencana
penyelesaian.
Tahap 4 :
Memeriksa
Kembali
Berdasarkan hasil
analisis tes di atas,
subyek 3 belum
mampu melakukan
tahap 4 yaitu tahap
memeriksa kembali,
bail untuk soal
nomor 1,2, dan 3.
Berdasarkan kutipan-
kutipan wawancara di
atas terlihat bahwa
subyek 3 tidak mampu
menjawab pertanyaan
peneliti secara tepat
dan benar, sehingga
dikatakan subyek 3 ini
belum mampu
melakukan tahap
memeriksa kembali.
Dari hasil
analisis tes dan
wawancara di
samping dapat
disimpulkan
bahwa subyek 3
belum mampu
melakukan
tahap
memeriksa
kembali
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
4). Kesimpulan
Dari hasil triangulasi data di atas dapat diperoleh
kesimpulan proses berpikir subyek3 berada pada level 3, karena
subyek3 mampu memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian,
melaksanakan rencana penyelesaian, namun belum mampu memeriksa
kembali.
c. Analisis data Subyek 4
1). Data tertulis dari Subyek 4 dan analisisnya:
No Tahapan
Pemecahan
Masalah Polya
Jawaban Siswa Penjelasan
1 Tahap 1 :
Memahami
Masalah
Pada tahap memahami
masalah, subyek 4 mampu
menuliskan apa yang
diketahui dan apa yang
ditanyakan secara tepat,
sehingga dari sini terlihat
bahwa subyek 4 mampu
memahami soal.
Tahap 2 :
Menyusun
Rencana
Penyelesaian
Pada tahap menyusun
rencana penyelesaian, yang
dilakukan pertama subyek 4
adalah menentukan keliling
kebun yang berbentuk
persegi, seperti terlihat pada
tulisan di samping KP = 60
+ 60 + 60 + 60, KP
merupakan keliling persegi
sedangkan 60 merupakan sisi
persegi, setelah itu subyek 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
menentukan banyak pohon
pelindung dengan keliling
persegi tersebut dibagi jarak
antar pohon, seperti yang
dituliskan di samping hasil
dibagi jarak antar pohon,
hasil bagi yang dimaksud
merupakan keliling persegi.
Sehingga dari sini terlihat
bahwa subyek 4 mampu
menyusun rencana
penyelesaian.
Tahap 3 :
Melaksanakan
Rencana
Penyelesaian
Pada tahap melaksanakan
rencana penyelesaian, yang
dilakukan subyek 4 ini
adalah menghitung berapa
keliling persegi, kemudian
keliling persegi tersebut
dibagi dengan jarak antar
pohon, seperti yang terlihat
pada tulisan di samping :
KP = 60 + 60 + 60 + 60 =
240m :6m = 40 batang
pohon. Sehingga dari sini
terlihat bahwa subyek 4
mampu melaksanakan
rencana penyelesaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Tahap 4 :
Memeriksa
Kembali
Pada tahap memeriksa,
subyek 4 hanya menuliskan
40 batang (hasil penyelesaian
akhir) tanpa disertai
keterangan yang lengkap,
sehingga dari sini terlihat
bahwa subyek 4 belum
mampu melakukan tahap
memeriksa kembali.
2 Tahap 1 :
Memahami
Masalah
Pada tahap memahami
masalah, subyek 4 mampu
menuliskan apa yang
diketahui dan apa yang
ditanyakan dari soal secara
tepat, sehingga dari sini
terlihat bahwa subyek 4
mampu memahami masalah.
Tahap 2 :
Menyusun
Rencana
Penyelesaian
Pada tahap menyusun
rencana penyelesaian, yang
dilakukan subyek 4 yaitu
mengalikan dua luas persegi-
panjang dengan banyak
genteng yang dibutuhkan
tiap m2, seperti yang tertulis
pada kolom di samping 2
luas persegi-panjang
dikalikan dengan banyak
genteng yang dibutuhkan
tiap m2. Sehingga dari sini
terlihat bahwa subyek 4
mampu menyusun rencana
penyelesaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
172
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian proses berpikir siswa dalam
menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan bangun datar segi-empat
berdasarkan langkah Polya bersifat hierarkis, yaitu untuk melakukan tahapan
berpikir tertentu siswa harus dapat melakukan tahapan berpikir yang lebih
rendah terlebih dahulu. Apabila siswa sudah dapat melakukan tahapan
berpikir tertentu maka sudah dapat dipastikan siswa tersebut sudah dapat
melakukan tahapan berpikir yang lebih rendah, sebaliknya apabila siswa
belum dapat melakukan tahapan berpikir tertentu maka siswa tersebut belum
dapat melakukan tahapan berpikir yang lebih tinggi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses berpikir siswa dalam
menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan bangun datar segiempat
berdasarkan empat tahapan pemecahan masalah Polya antara lain :
pemahaman kalimat soal, kurangnya penguasaan siswa terhadap konsep
tentang teori pendukung mengenai rumus luas dan keliling bangun datar
segiempat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
173
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan implikasi secara
teoritis dan praktis sebagai berikut.
1. Implikasi Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan
penelitian selanjutnya.
2. Implikasi Praktis
a. Dengan mengetahui proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal cerita
pada pokok bahasan bangun datar segi-empat, dapat digunakan guru untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan dan kesulitan siswa dalam
menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan bangun datar segi-empat.
b. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses berpikir siswa,
dapat digunakan guru sebagai bahan pertimbangan untuk melatih siswa agar
dapat menganalisis soal cerita yang dapat membantu siswa dalam memahami
masalah, diperlukan kemampuan awal siswa tentang konsep-konsep pada
materi pendukung yang berkaitan dengan soal cerita.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka penulis
menyampaikan saran sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
a. Dalam menyelesaikan soal cerita yang harus dilakukan siswa adalah
menerjemahkan soal cerita ke dalam model matematikanya, kemudian
memilih rumus yang sesuai untuk menyelesaikannya dan setelah itu
melakukan perhitungan dengan cermat dan teliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
174
b. Dalam menyelesaikan soal cerita sebaiknya siswa memahami kalimat soal dan
menguasai konsep tentang materi pendukung yang berkaitan dengan soal
cerita tersebut.
2. Bagi Guru
a. Untuk membantu pemahaman siswa terhadap soal cerita, dalam mengajarkan
materi tersebut hendaknya guru melatih siswa untuk menemukan sendiri apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal, sehingga jika siswa
menghadapi soal dengan permasalahan yang baru maka siswa sudah terlatih
dalam menganalisis soal.
b. Sebelum Guru mengajarkan soal cerita, perlu diketahui bagaimana
pemahaman konsep siswa tentang materi pendukung yang berkaitan dengan
soal cerita tersebut.