digilib.uns.ac.id/penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id fakultas keguruan dan...

141
i PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MATEMATIKA KONSEP BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 3 KETAON BANYUDONO BOYOLALI TAHUN 2009/2010 Skripsi Oleh : Joko Muryono NIM: X7108507 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2010

Upload: duongdieu

Post on 31-Jul-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

BELAJAR MATEMATIKA KONSEP BANGUN RUANG PADA SISWA

KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 3 KETAON

BANYUDONO BOYOLALI

TAHUN 2009/2010

Skripsi

Oleh :

Joko Muryono

NIM: X7108507

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TAHUN 2010

Page 2: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

BELAJAR MATEMATIKA KONSEP BANGUN RUANG PADA SISWA

KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 3 KETAON

BANYUDONO BOYOLALI

TAHUN 2009/2010

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH:

Joko Muryono

NIM: X7108507

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul :

Penggunaan Media Realita Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika

Konsep Bangun Ruang pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Ketaon

Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010

Oleh :

Nama : Joko Muryono

NIM : X7108507

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada Hari : Senin

Tanggal : 26 Juli 2010

Persetujuan

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Hj. Lies Lestari, M.Pd . Drs. Chumdari, M.Pd.

NIP 195403271981032001 NIP 195605121981111001

Page 4: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul :

Penggunaan Media Realita Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika

Konsep Bangun Ruang pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Ketaon

Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010

Oleh :

Nama : Joko Muryono

NIM : X7108507

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan di Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi

persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari : Jum’at

Tanggal : 30 Juli 2010

Tim Penguji Skripsi;

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Kartono, M.Pd 1. .........................

Sekretaris : Drs Hasan Mahfud, M.Pd 2. ...................

Anggota I : Dra. Hj. Lies Lestari, M.Pd 3. .......................

Anggota II : Drs. Chumdari, M.Pd. 4. .....................

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan.

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd

NIP. 196007271987021001

Page 5: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Joko Muryono: PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MATEMATIKA KONSEP

BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 3

KETAON BANYUDONO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009/2010. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta Juli 2010

Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan belajar matematika konsep

bangun ruang pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Ketaon Banyudono Kabupaten

Boyolali melalui penggunaan media realita.

Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. Subjek penelitian siswa kelas IV SD

Negeri 3 Ketaon tahun 2010 terdiri atas 21 siswa. Objek penelitian peningkatan

kemampuan belajar matematika konsep bangun ruang. Instrument yang digunakan

untuk mengumpulkan data adalah wawancara untuk mendapatkan data kemampuan

belajar matematika. Observasi untuk data aktifitas siswa dalam pembelajaran konsep

bangun ruang. Teknik analisis data dengan diskriptif kualitatif. Prosedur penelitian

yaitu: reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan.

Kesimpulan hasil penelitian dengan penggunakan pendekatan suku kata dapat

meningkatkan kemampuan belajar matematika konsep bangun ruang. Peningkatan

kemampuan belajar matematika konsep bangun ruang dapat dilihat dari hasil paparan

data nilai kondisi awal rata-rata 60.00, Pada siklus I nilai rata-rata 67,00, Pada Siklus

ke II nilai rata-rata 74.00. Mengenal konsep bangun ruang menggunakan media realita.

Dapat memecahkan permasalahan dengan mengulang konsep Bangun Ruang.

Kata kunci: Media Realita, Kemampuan Belajar Matematika.

Page 6: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Joko Muryono: REALITY MEDIA USE FOR IMPROVING THE ABILITY OF

MATHEMATICAL CONCEPT OF LEARNING IN THE STUDENT'S SPACE

CONSTRUCTION CLASS IV STATE PRIMARY YEAR 3 LESSON KETAON

BANYUDONO BOYOLALI 2009/2010. Skripsi,Surakarta : Theahcer Training and

Education Faculty sebelas maret Univercity Surakarta, Juli 2010

This study aims to: improve the ability to learn math concepts in geometry as

the fourth grade elementary school students three Ketaon Banyudono Boyolali through

the use of the media reality.

Classroom Action Research was conducted two cycles. Fourth graders study

subjects Elementary School District 3 Ketaon year 2009 consisted of 21 students. The

object of research increased ability to learn math concepts build space. Data collection

techniques include interviews to obtain detailed information and learn math concepts in

depth The ability to up space, direct observation to study the behavior and activities in

the process of teaching and learning activities to learn math concepts in geometry class

IV. Data analysis techniques used to analyze an interactive model. Research procedure

that is data reduction, data, and drawing conclusions or verification.

The results showed that: (1) learning math concepts through the use of

geometry as the reality of media can enhance the ability of fourth-graders learn math

Elementary School District 3 Ketaon Bayudono Boyolali district. Results of initial

conditions on average 60.00, in the first cycle the average value of 67.00, In Cycle II,

the average value of 74.00. (2) factors that inhibit the ability to learn math (a) the

concept of geometry, (b) using the media reality. Solve the problem by repeating the

concept of Wake Space.

Keywords: Media Reality, Ability To Learn Mathematics.

Page 7: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Daya fikir dapat berkembang melalui senang matematika

matematika menjadi bahan utama dalam pembelajaran.

matematika merupakan suatu aspek ilmu yang sangat penting

Page 8: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada

Ayah dan ibu tercinta

Istri tercinta yang telah membantu dan memberi semangat

Anak-anakku tersayang

Teman-teman guru SDN 3 Ketaon

Alamamater dan rekan-rekan mahasiswa S1 PGSD

Page 9: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadhirat Allah yang maha Esa.

Skripsi yang berjudul Penggunaan Media Realita Untuk Meningkatkan Kemampuan

Belajar Matematika Konsep Bangun Ruang pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 3 Ketaon Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010: Suatu Studi

Penelitian Tindakan Kelas Pada Sekolah Dasar Negeri 3 Ketaon Kecamatan

Banyudono Kabupaten Boyolali dapat diselesaikan. Skripsi ini diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan guru

sekolah dasar pada Program S1 PGSD. FKIP UNS Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dari berbagai pihak maka penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon H, M. Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta jajarannya.

2. Drs. Rudiana Indianto, M.Pd selaku ketua jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

3. Drs. Kartono M.Pd selaku ketua program PGSD FKIP UNS.

4. Dra. Hj.Lies Lestari, M.Pd. selaku dosen pembimbing I.

5. Drs. Chumdari, M.Pd selaku dosen pembimbing II.

6. Kepala sekolah dan rekan guru Sekolah Dasar Negeri 3 Ketaon Banyudono Boyolali

yang telah memberikan ijin dan kemudahan penulis untuk pengumpulan data

terselesaikannya skripsi ini.

Kepada semua pihak yang telah membantu serta memberikan segala

sumbangan atas terwujudnya skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata, atas kekurangan dan keterbatasan pengetahuan. Penulis berharap kritik dan

saran yang bersifat positif dan membangun demi kesempurnaan laporan.

Boyolali, Juni 2010

Penulis

Page 10: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………………… I

HALAMAN PENGAJUAN ……………………………………………. II

HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………… III

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………. IV

ABSTRAK ……………………………………………………………… V

MOTTO ……………………………………………………………...... VI

PERSEMBAHAN …………………………………………………… VII

KATA PENGANTAR …………………………………………….. .... VIII

DAFTAR ISI …………………………………………………………… IX

TABEL ……………………………………………………………........ X

GAMBAR ……………………………………………………………. XI

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………… XII

BAB I PEDAHULUAN ………………………….………………. 1

A. Latar belakang masalah ……………………………….. 1

B. Rumusan Masalah …………………………………….. 3

C. Tujuan Penelitian …………………………………...…. 3

D.Manfaat Penelitian ……………………………………... 4

BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………..

A Tinjauan pustaka ………………………………………... 5

a. Tinjauan Tentang Belajar dan Pembelajaran matematika. 5

b. Media Pembelajaran .....................................................19

c. Kemampuan Belajar Matematika Siswa SD................ 27

d. Karakteristik Anak Sekolah Dasar.............................. 35

B. Penelitian Yang Relevan .............................................. 36

C. Kerangka Berfikir .…………………………………….. 37

D. Hipoteses …………………………………...…………. 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………..

A. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………. 39

B. Bentuk dan Setrategi Penelitian ...................................... 39

C. Data dan Teknik Pengumpulan Data……………………. 41

Page 11: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian ………………………….. 47

B. Deskripsi Lokasi Penelitian/ Seting Kelas..................... 48

C. Deskripsi Prosedur penelitian ……………………….. 49

D. Deskrifsi Antar Siklus ……………………………….. 64

E. Pembahasan Hasil Penelitian..………………………. 68

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ……………………………………………... 70

B. Implikasi …………………………………………….... 70

C. Saran ………………………………………….............. 72

Daftar Pustaka …………………………………………………………..... 73

Lampiran lampiran

Page 12: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

1. Tabel Keadaan Siswa SDN 3 Ketaon .................................... 48

2. Tabel Destribiusi Presentasi Nilai Kondisi Awal ..................... 49

3. Tabel Lembar Observasi Siklus 1 ........................................... 56

4. Data Hasil Belajar Matematika Siklus 1 ................................. 57

5. Tabel Lembar Observasi Siklus 2 ........................................... 61

6. Data Hasil Belajar Matematika Siklus 2 ................................. 63

7. Rangkuman Hasil Observasi Persiklus .................................. 66

8. Rangkuman Hasil Nilai Persiklus .......................................... 67

Page 13: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

1. Bagan Penggunaan Media Realita ………………………….. 25

2. Bagan Perkembangan Kemampuan Ranah Kognitif ………… 29

3. Materi Bangun Ruang Balok, Kubus dan Tabung ……………. 32

4. Jarring-Jaring Balok, Kubus dan Tabung …………………… 34

5. Bagan Kerangka Pemikiran ………………………………… 38

6. Gambar Siklus Penelitian ………………………………….. 40

7. Destribiusi Presentasi Nilai Kondisi Awal .............................. 49

8. Jarring-Jaring Balok, Kubus dan Tabung …………………… 52

9. Grafik Hasil Belajar Matematika Siklus 1 ............................. 58

10. Data Hasil Belajar Matematika Siklus 1 ................................. 64

11. Grafik Hasil Observasi Persiklus ........................................... 68

12. Lampiran 11 Gambar kegiyatan belajar mengajar ………. 95

Page 14: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Criteria ketuntasan minimal ………………… 76

Lampiran 2 Indikator konsep bangun ruang ……………. 77

Lampiran 3 Indikator wawancara untuk guru ………….. 77

Lampiran 4 Indikator wawancara untuk siswa…………… 78

Lampiran 5 Lembar observasi aktivitas siswa siklus I ... 79

Lampiran 6 Lembar pengamatan aktivitas guru ………… 80

Lampiran 7 Lembar observasi aktivitas siswa siklus II .... 81

Lampiran 8 Lembar pengamatan aktivitas guru ………… 82

Lampiran 9 Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I … 83

Lampiran 10 Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II. 88

Lampiran 12 Kunci jawaban siklus I dan siklus II ……….. 99

Lampiran 13 Daftar nilai hasil belajar siklus I dan siklus II. 101

Page 15: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Ir. Sutami 36 A,kotak pos 56 Surakarta 57126Telp./fek(0271) 648939-669124

FORMAT PENILAIAN UJIAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Joko Muryono NIM : X7108507

No Unsur yang Dinilai Bobot Nilai N X B

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Struktur dan logika penulisan

Kedalaman dan keluasan materi

Argumentasi teoritis menyusun krangka

pemikiran dan menarik kesimpulan

Orisinalitas

Relevansi teori dengan bidang studi

Kebenaran penggunaan teknik

pengumpulan dan analisi data

Pembahasan kesimpulan analisis data

dan pengajuan saran

Kebenaran penggunaan bahasa dan tata

tulis

Penampilan dalam ujian

1,5

1,5

1,5

0,5

1,0

1,0

1,0

1,0

1,0

Jumlah 10

Nilai Ujian ( N ) = ( N x B )

10

= ……….( boleh pecahan atau angka di belakang koma)

Surakarta, 30 Juli 2010

Penguji.

Dra. Hj. Lies Lestari, M.Pd

NIP 195403271981032001

Page 16: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Ir. Sutami 36 A,kotak pos 56 Surakarta 57126Telp./fek(0271) 648939-669124

FORMAT PENILAIAN UJIAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Joko Muryono NIM : X7108507

No Unsur yang Dinilai Bobot Nilai N X B

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Struktur dan logika penulisan

Kedalaman dan keluasan materi

Argumentasi teoritis menyusun

krangka pemikiran dan menarik

kesimpulan

Orisinalitas

Relevansi teori dengan bidang studi

Kebenaran penggunaan teknik

pengumpulan dan analisi data

Pembahasan kesimpulan analisis data

dan pengajuan saran

Kebenaran penggunaan bahasa dan

tata tulis

Penampilan dalam ujian

1,5

1,5

1,5

0,5

1,0

1,0

1,0

1,0

1,0

Jumlah 10

Nilai Ujian ( N ) = ( N x B )

10

= ……….( boleh pecahan atau angka di belakang koma)

Surakarta, 30 Juli 2010

Penguji.

Drs. Chumdari, M.Pd.

NIP 195605121981111001

Page 17: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Ir. Sutami 36 A,kotak pos 56 Surakarta 57126Telp./fek(0271) 648939-669124

FORMAT PENILAIAN UJIAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Joko Muryono NIM : X7108507

No Unsur yang Dinilai Bobot Nilai N X B

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Struktur dan logika penulisan

Kedalaman dan keluasan materi

Argumentasi teoritis menyusun

krangka pemikiran dan menarik

kesimpulan

Orisinalitas

Relevansi teori dengan bidang studi

Kebenaran penggunaan teknik

pengumpulan dan analisi data

Pembahasan kesimpulan analisis data

dan pengajuan saran

Kebenaran penggunaan bahasa dan

tata tulis

Penampilan dalam ujian

1,5

1,5

1,5

0,5

1,0

1,0

1,0

1,0

1,0

Jumlah 10

Nilai Ujian ( N ) = ( N x B )

10

= ……….( boleh pecahan atau angka di belakang koma)

Surakarta, 30 Juli 2010

Penguji.

Drs. Kartono, M.Pd

NIP 195401021977031001

Page 18: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Ir. Sutami 36 A,kotak pos 56 Surakarta 57126Telp./fek(0271) 648939-669124

FORMAT PENILAIAN UJIAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Joko Muryono NIM : X7108507

No Unsur yang Dinilai Bobot Nilai N X B

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Struktur dan logika penulisan

Kedalaman dan keluasan materi

Argumentasi teoritis menyusun

krangka pemikiran dan menarik

kesimpulan

Orisinalitas

Relevansi teori dengan bidang studi

Kebenaran penggunaan teknik

pengumpulan dan analisi data

Pembahasan kesimpulan analisis data

dan pengajuan saran

Kebenaran penggunaan bahasa dan

tata tulis

Penampilan dalam ujian

1,5

1,5

1,5

0,5

1,0

1,0

1,0

1,0

1,0

Jumlah 10

Nilai Ujian ( N ) = ( N x B )

10

= ……….( boleh pecahan atau angka di belakang koma)

Surakarta, 30 Juli 2010

Penguji.

Drs Hasan Mahfud, M.Pd

NIP 195905151987031002

Page 19: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Ir. Sutami 36 A,kotak pos 56 Surakarta 57126Telp./fek(0271) 648939-669124

FORMAT REKAPITULASI NILAI UJIAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Joko Muryono

NIM : X7108507

Program : S 1 PGSD

Jurusan : Guru kelas

No Nama Penguji Angka Huruf

1

2

3

4

Ketua : Drs. Kartono, M.Pd

Sekretaris : Drs Hasan Mahfud, M.Pd

Anggota I : Dra. Hj. Lies Lestari, M.Pd

Anggota II : Drs. Chumdari, M.Pd.

Jumlah

Nilai Rata-rata ujian = Angka

4

Hasil Ujian:

( ) Lulus, tanpa revisi.

( ) Lulus, dengan revisi selama maksimal ……..bulan.

( ) Tidak Lulus, Mengulang ujian.

( ) Tidak Lulus mengulang penelitian.

Untuk hasil ujian Lulus dengan revisi: Jika dalam jangka waktu yang ditentukan

ternyata revisi tidak dapat diselesaikan, maka kelulusan yang sudah diputuskan

sebelumnya dengan sendirinya batal, sehingga harus diuji kembali.

Surakarta, 2009

Tim Penguji

Ketua Sekretaris,

Drs. Kartono, M.Pd Drs Hasan Mahfud, M.Pd

NIP 195401021977031001 NIP 195905151987031002

Page 20: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. Ir. Sutami 36 A,kotak pos 56 Surakarta 57126Telp./fek(0271) 648939-669124

UNDANGAN UJIAN SKRIPSI

Nomor : /J27.1.2/PP/2010

Lampiran : Satu exp. Naskah Skripsi

Hal : Undangan Ujian Skripsi

Kepada : Yth. Bp. Drs. Kartono, M.Pd

Dosen Penguji Skripsi

FKIP Universitas Sebelas Maret , di Surakarta

Mengharap dengan hormat kesediaan bapak untuk hadir pada,

Hari, tanggal : Jum’at 30 Juli 2010

Pukul : 08.30 WIB

Tempat : Ruang Ujian Skripsi FKIP UNS di Aula PGSD Kleco

Keperluan : Menguji Skripsi

Nama : Joko Muryono

NIM : X7108507

Judul Skripsi : Penggunaan Media Realita Untuk Meningkatkan Kemampuan

Belajar Matematika Konsep Bangun Ruang pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 3 Ketaon Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010.

Panitia Penguji

1. Ketua : Drs. Kartono, M.Pd

2. Sekretaris : Drs Hasan Mahfud, M.Pd

3. Anggota I : Dra. Hj. Lies Lestari, M.Pd

4. Anggota II : Drs. Chumdari, M.Pd.

Bersama ini dilampirkan satu eksemplar Skripsi yang akan diujikan, dan atas kesediaan

Bapak/Ibu disampaikan terima kasih.

Surakarta, 30 Juli 2010

Ketua Program S1 PGSD

Drs. KARTONO, M.Pd

NIP 195401021977031001

Mengetahui

Tim Skripsi Ketua Jurusan

Drs. RUDIANA INDIANTO, M.Pd Drs. RUDIANA INDIANTO, M.Pd

NIP 195101151980031001 NIP 195101151980031001

Page 21: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Ir. Sutami 36 A,kotak pos 56 Surakarta 57126Telp./fek(0271) 648939-669124

UNDANGAN UJIAN SKRIPSI

Nomor : /J27.1.2/PP/2010

Lampiran : Satu exp. Naskah Skripsi

Hal : Undangan Ujian Skripsi

Kepada : Yth. Bp. Drs Hasan Mahfud, M.Pd

Dosen Penguji Skripsi

FKIP Universitas Sebelas Maret , di Surakarta

Mengharap dengan hormat kesediaan bapak untuk hadir pada,

Hari, tanggal : Jum’at 30 Juli 2010

Pukul : 08.30 WIB

Tempat : Ruang Ujian Skripsi FKIP UNS di Aula PGSD Kleco

Keperluan : Menguji Skripsi

Nama : Joko Muryono

NIM : X7108507

Judul Skripsi : Penggunaan Media Realita Untuk Meningkatkan Kemampuan

Belajar Matematika Konsep Bangun Ruang pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 3 Ketaon Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010.

Panitia Penguji

1. Ketua : Drs. Kartono, M.Pd

2. Sekretaris : Drs Hasan Mahfud, M.Pd

3. Anggota I : Dra. Hj. Lies Lestari, M.Pd

4. Anggota II : Drs. Chumdari, M.Pd.

Bersama ini dilampirkan satu eksemplar Skripsi yang akan diujikan, dan atas kesediaan

Bapak/Ibu disampaikan terima kasih.

Surakarta, 30 Juli 2010

Ketua Program S1 PGSD

Drs. KARTONO, M.Pd

NIP 195401021977031001

Mengetahui

Tim Skripsi Ketua Jurusan

Drs. RUDIANA INDIANTO, M.Pd Drs. RUDIANA INDIANTO, M.Pd

NIP 195101151980031001 NIP 195101151980031001

Page 22: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Ir. Sutami 36 A,kotak pos 56 Surakarta 57126Telp./fek(0271) 648939-669124

UNDANGAN UJIAN SKRIPSI

Nomor : /J27.1.2/PP/2010

Lampiran : Satu exp. Naskah Skripsi

Hal : Undangan Ujian Skripsi

Kepada : Yth. Bp. Drs. Chumdari, M.Pd.

Dosen Penguji Skripsi

FKIP Universitas Sebelas Maret , di Surakarta

Mengharap dengan hormat kesediaan bapak untuk hadir pada,

Hari, tanggal : Jum’at 30 Juli 2010

Pukul : 08.30 WIB

Tempat : Ruang Ujian Skripsi FKIP UNS di Aula PGSD Kleco

Keperluan : Menguji Skripsi

Nama : Joko Muryono

NIM : X7108507

Judul Skripsi : Penggunaan Media Realita Untuk Meningkatkan Kemampuan

Belajar Matematika Konsep Bangun Ruang pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 3 Ketaon Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010.

Panitia Penguji

1. Ketua : Drs. Kartono, M.Pd

2. Sekretaris : Drs Hasan Mahfud, M.Pd

3. Anggota I : Dra. Hj. Lies Lestari, M.Pd

4. Anggota II : Drs. Chumdari, M.Pd.

Bersama ini dilampirkan satu eksemplar Skripsi yang akan diujikan, dan atas kesediaan

Bapak/Ibu disampaikan terima kasih.

Surakarta, 30 Juli 2010

Ketua Program S1 PGSD

Drs. KARTONO, M.Pd

NIP 195401021977031001

Mengetahui

Tim Skripsi Ketua Jurusan

Drs. RUDIANA INDIANTO, M.Pd Drs. RUDIANA INDIANTO, M.Pd

NIP 195101151980031001 NIP 195101151980031001

Page 23: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiii

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Ir. Sutami 36 A,kotak pos 56 Surakarta 57126Telp./fek(0271) 648939-669124

UNDANGAN UJIAN SKRIPSI

Nomor : /J27.1.2/PP/2010

Lampiran : Satu exp. Naskah Skripsi

Hal : Undangan Ujian Skripsi

Kepada : Yth. Ibu. Dra. Hj. Lies Lestari, M.Pd

Dosen Penguji Skripsi

FKIP Universitas Sebelas Maret , di Surakarta

Mengharap dengan hormat kesediaan bapak untuk hadir pada,

Hari, tanggal : Jum’at 30 Juli 2010

Pukul : 08.30 WIB

Tempat : Ruang Ujian Skripsi FKIP UNS di Aula PGSD Kleco

Keperluan : Menguji Skripsi

Nama : Joko Muryono

NIM : X7108507

Judul Skripsi : Penggunaan Media Realita Untuk Meningkatkan Kemampuan

Belajar Matematika Konsep Bangun Ruang pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 3 Ketaon Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010.

Panitia Penguji

1. Ketua : Drs. Kartono, M.Pd

2. Sekretaris : Drs Hasan Mahfud, M.Pd

3. Anggota I : Dra. Hj. Lies Lestari, M.Pd

4. Anggota II : Drs. Chumdari, M.Pd.

Bersama ini dilampirkan satu eksemplar Skripsi yang akan diujikan, dan atas kesediaan

Bapak/Ibu disampaikan terima kasih.

Surakarta, 30 Juli 2010

Ketua Program S1 PGSD

Drs. KARTONO, M.Pd

NIP 195401021977031001

Mengetahui

Tim Skripsi Ketua Jurusan

Drs. RUDIANA INDIANTO, M.Pd Drs. RUDIANA INDIANTO, M.Pd

NIP 195101151980031001 NIP 195101151980031001

Page 24: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiv

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Ir. Sutami 36 A,kotak pos 56 Surakarta 57126Telp./fek(0271) 648939-669124

PRESENSI UJIAN SKRIPSI

Program Studi : S1 PGSD

Jurusan : Guru Kelas

Tanggal Ujian : 30 Juli 2010

No NAMA PENGUJI TANDA TANGAN

1

2

3

4

5

Drs. Kartono, M.Pd

Drs Hasan Mahfud, M.Pd

Dra. Hj. Lies Lestari, M.Pd

Drs. Chumdari, M.Pd.

Nama Mahasiswa

Joko Muryano

NIM : X7108507

1

2.

3

4

5

Surakarta 30 Juli 2010

Ketua

Drs. Kartono, M.Pd

NIP 195401021977031001

Page 25: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxv

Kepada

Yth. Ibu. Dra. Hj. Lies Lestari, M.Pd

Dosen Penguji Skripsi

FKIP Universitas Sebelas Maret ,

di Surakarta

Kepada

Yth. Bpk Drs. Chumdari, M.Pd.

Dosen Penguji Skripsi

FKIP Universitas Sebelas Maret ,

di Surakarta

Kepada

Yth. Bpk Drs Hasan Mahfud, M.Pd

Dosen Penguji Skripsi

FKIP Universitas Sebelas Maret ,

di Surakarta

Kepada

Yth. Bpk Drs. Kartono, M.Pd

Dosen Penguji Skripsi

FKIP Universitas Sebelas Maret ,

di Surakarta

Page 26: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1�

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

memajukan daya fikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi

dan komunikasi dewasa ini dilandasi perkembangan matematika dibidang teori

bilangan, aljabar, dan matematika aritmatika. Untuk menguasai teknologi di masa

depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik

mulai dari sakolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan

berfikir logis, analisis, sistimatis, kritis dan kreatif serta berkemampuan bekerja

sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemapuan

memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada

keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Sesuai dengan

perkembangan kejiwaan siswa, pembelajaran matematika bertujuan agar siswa

terampil berhitung sederhana. di samping mengembangkan pengetahuan dan

keterampilan yang diperlukan siswa untuk menghadapi pembelajaran di kelas-kelas

yang lebih tinggi baik pembelajaran matematika, maupun pembelajaran bidang

studi yang lain. Prinsip keterpaduan dalam pembelajaran sangat diperlukan.

Siswa SD pola berpikir kongkritnya masih relatif besar. Untuk menghindari

terjadinya kebingungan, salah pengertian atau salah konsep maka dalam proses

belajar mengajar digunakan media. Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek

yang paling menonjol yaitu metode mengajar dan media pengajaran sebagai alat

bantu mengajar. Kedudukan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar ada

dalam komponen metodologi, sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur

oleh guru.

Masalah hingga saat ini banyak peserta didik mengalami kesulitan dalam

menerima pelajaran matematika. Materi pelajaran matematika, misalnya, menurut

anggapan sebagian siswa, memiliki tingkat kesukaran lebih tinggi dibandingkan

Page 27: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

dengan pelajaran-pelajaran lainnya yaitu dengan didapatkannya nilai formatif anak

pada pelajaran matematika lebih rendah dibanding nilai mata pelajaran lain. Kalau

kemampuan belajar konsep bangun ruang tidak ditingkatkan akan berdampak pada

pelajaran matematika berikutnya. Siswa akan terasa menjadi semakin sulit belajar

konsep bangun ruang dan akhirnya ditakuti. Secara umum kenyataan ini dapat

dilihat dari hasil rata-rata ulangan akhir sekolah berbasis nasional (UASBN) pada

mata pelajaran matematika masih rendah di banding mata pelajaran yang lain.

Media realita kurang mendapat perhatian dari para guru matematika,

sebagian besar dari mereka enggan menggunakan media realita sebagai salah satu

alat bantu mengajar konsep bangun ruang, hal ini mungkin disebabkan oleh

keterbatasan pengadaan media realita matematika yang ada. Meskipun media telah

tersedia di sekolah-sekolah, tetapi kenyataannya media realita ini jarang sekali

digunakan dalam pembelajaran matematika. Hal ini disebabakan oleh sangat

terbatasnya ketrampilan guru dalam mengoperasionalkan atau keinginan

mendayagunakannya yang relatif rendah. Masalah ini bukan hanya terjadi pada

salah satu lembaga pendidikan, tetapi hampir terjadi di semua lembaga pendidikan

khususnya lembaga-lembaga di bawah naungan Depdiknas, termasuk di Sekolah

Dasar Negeri 3 Ketaon Banyudono kabupaten Boyolali.

Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses

komunikasi antara pihak guru atau pendidik dengan peserta didik untuk mencapai

suatu tujuan pembelajaran. Proses komunikasi (proses penyampaian pesan) harus

diciptakan atau diwujudkan melalui kegiatan penyampaian pesan atau informasi

oleh setiap guru dan peserta didik. Pesan atau informasi dapat berupa ide, fakta,

arti, dan data. Melalui proses komunikasi, pesan atau informasi dapat diserap dan

dihayati peserta didik agar tidak terjadi kesesatan dalam proses komunikasi. Untuk

itu perlu digunakan sarana yang membantu proses komunikasi yang disebut media

realita.

Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar merupakan suatu

kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Kehadirannya mempunyai arti yang sangat

penting, karena pada dasarnya setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat

kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi pelajaran yang tidak

Page 28: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

memerlukan media, namun di lain sisi ada materi pelajaran yang sangat

memerlukan media.

Melihat fenomena tersebut, nampak bahwa ada permasalahan dalam

penggunaan dan pemanfaatan media realita dalam pembelajaran matematika.

Secara fungsional, pembelajaran matematika akan lebih efektif manakala media

realita dimanfaatkan, namun kenyataannya media sulit diadakan atau tidak

dioperasionalkan dengan baik, sehingga media yang ada tidak memberikan hasil

yang optimal.

Hal yang sama juga berlangsung di SD Negeri 3 Ketaon Banyudono

kabupaten Boyolali. Hasil pengamatan awal menunjukkan bahwa tingkat

ketuntasan belajar siswa di kelas VI SD Negeri 3 Ketaon Banyudono kabupaten

Boyolali untuk mata pelajaran matematika masih cukup rendah. Hal ini

ditunjukkan dengan kenyataan di lapangan bahwa dari sebanyal 21 orang siswa,

jumlah siswa yang sudah mencapai batas tuntas belajar minimal baru mencapai

57,14% atau 12 orang siswa. Ditinjau dari nilai rata-rata kelas, nilai yang diperoleh

siswa baru mencapai 61,67 atau masih berada di bahwa batas Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM).

Berangkat dari latar belakang tersebut, maka peneliti merasa tertarik untuk

melakukan penelitian tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan media

pembelajaran matematika, khususnya media realita. Adapun judul yang diangkat

dalam penelitian ini adalah “Penggunaan Media Realita Untuk Meningkatkan

Kemampuan Belajar Matematika Konsep Bangun Ruang pada Siswa Kelas IV

Sekolah Dasar Negeri 3 Ketaon Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010”.

B. Rumusan Masalah

Masalah penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut: ”Apakah

penggunaan media realita dapat meningkatkan kemampuan belajar matematika

konsep bangun ruang pada siswa kelas IV SDN 3 Ketaon, Banyudono, Kabupaten

Boyolali tahun pelajaran 2009/2010?”

Page 29: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan belajar matematika

konsep bangun ruang pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Ketaon Banyudono

Kabupaten Boyolali melalui penggunaan media realita.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat kepada semua pihak

yang terlibat dalam dunia pendidikan. Adapun manfaat yang diharapkan adalah :

Manfaat Teoritis

a Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pembendaharaan khususnya kepada pembelajaran konsep bangun ruang,

umumnya meningkatkan kemampuan belajar matematika dengan

menggunakan media realita.

b Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

kepada guru dalam pembelajaran matematika konsep bangun ruang.

1. Manfaat Praktis

a Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan belajar

matematika konsep bangun ruang dengan menggunakan media realita.

b Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada kepala

sekolah dasar dalam usaha perbaikan pembelajaran matematika kelas IV SD.

c Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam proses

pembelajaran konsep bangun ruang matematika, Kesulitan materi yang

disampaikan oleh guru kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media

realita sehingga mutu pendidikan dapat lebih meningkat.

Page 30: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Tinjauan Tentang Belajar dan Pembelajaran

a. Definisi Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah suatu perubahan tingkat laku sebagai hasil dari pengalaman,

belajar bukanlah menghafalkan fakta-fakta yang terlepas-lepas, melainkan

mengaitkan konsep-konsep yang baru pada konsep yang telah ada dalam struktur

kongnitif. Menurut Djamarah (1997: 11) "Belajar adalah proses perubahan tingkah

laku berkat pengalaman dan latihan". Sejalan dengan pendapat di atas, Belajar

sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamanya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungan Asri (2005: 12).

Menurut Mulyani Sumantri, dkk (2001: 2) belajar adalah aktivitas yang

menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar aktual maupun potensial.

Perubahan itu pada hakekatnya adalah di dapatkanya kemampuan baru yang

berlaku dalam waktu yang relatiflama dan perubahan itu terjadi karena usaha.

Belajar dapat diartikan sebagai proses mental yang terjadi dalam diri seseorang dan

melibatkan kegiatan untuk menambah atau mengumpulkan sejumlah pengetahuan

dari abstraksi pengalaman baik alami maupun manusiawi.

Belajar juga dapat diartikan adanya perubahan yang menuju kearah yang

lebih maju dan perubahan itu didapatkan dengan latihan yang disengaja. Menurut

Mulyono Abdurrahman (2003 :23) mengartikan belajar merupakan suatu proses

dari seseorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar, yaitu suatu bentuk

perubahan tingkah laku yang relatif menetap.

Sehubungan lingkungan pendidikan memiliki sifat dinamis, selalu berubah

selaras dengan perkembangan zaman, maka individu dalam proses belajar

dianjurkan dan dituntut mampu menyesuaikan dengan lingkungan tersebut. Dengan

demikian kegiatan belajar setiap individu tanpa disadari berlangsung sepanjang

5

Page 31: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

hayat. Ini menunjuk pada makna bahwa belajar dalam prosesnya merupakan

langkah upaya membentuk diri pribadi dewasa secara matang dan mantap.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (1996:11) menyatakan ” belajar

adalah proses perubahan perilaku berbuat pengalaman dan latihan”. Artinya, tujuan

kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan

keterampilan maupun sikap. Jadi, hakekat belajar adalah perubahan. Asri

Budiningsih (2005: 2) menyatakan “ belajar diartikan sebagai suatu perubahan

tingkah laku karena hasil dari pengalaman yang diperoleh”. Di sini faktor keaktifan

siswa sebagai subyek belajar sangat menentukan.

Winkel (1996: 14) mengemukakan ”belajar menghasilkan suatu perubahan

pada siswa. Perubahan itu dapat berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan,

dan sikap”. Perubahan itu merupakan hasil dari usaha belajar yang tersimpan dalam

ingatan.

Hilgrad dan Bower dalam Ngalim Purwanto (1998: 84) mengemukakan

bahwa "Belajar adalah perbuatan yang disadari dan perbuatan akibat belajar

merupakan aspek aspek kepribadian yang terus menerus berfungsi selama hidup

seseorang". Pendapat lain dikemukakan oleh Gagne (Ngalim Purwanto, 1998: 84)

yang mengatakan bahwa "Belajar adalah berubahnya perbuatan dari isi ingatan

seseorang setelah ia mengalami dan terpengaruh oleh situasi sesuatu".

Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil suatu kesimpulan, belajar

adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berupa pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, dan sikap yang relatif menetap yang merupakan hasil interaksi

dengan lingkungan untuk mencukupi tujuan belajar.

Pembelajaran berasal dari terjemahan bahasa Inggris learning. Menurut

Wittrock sebagaimana dikutip oleh Good dan Brophy (1990: 124) pembelajaran

merupakan proses perubahan melalui pengalaman. Pembelajaran adalah proses

perubahan yang bersifat relatif permanen dalam hal pemahaman, sikap,

pengetahuan, informasi, kemampuan dan ketrampilan melalui pengalaman.

Pembelajaran adalah proses internal yang bersifat kognitif dan tidak dapat diukur

melalui performansi yang dapat diamati.

Page 32: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Pendapat lain tentang pembelajaran dikemukakan oleh Woolfolk dalam

Baharuddin dan Wahyuni (2008: 14) yang menyatakan “learning occurs when

experience causes a relatively permanent change in an individual’s knowledge or

behavior”. Menurut Woolfolk, pembelajaran berlangsung manakala pengalaman

dapat menyebabkan terjadinya suatu perubahan yang secara relatif tetap pada

pengetahuan atau pengalaman individu tersebut.

Pembelajaran merupakan upaya sistematis untuk memfasilitasi dan

meningkatkan proses belajar. Suprapto (2003: 3) menyatakan bahwa pembelajaran

didefinisikan sebagai suatu sistem atau membelajarkan subyek didik yang di

rencankan atau didesain, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis agar subyek

didik dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Pembelalaran

adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk

memungkinkan ia turut serta dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan

respon terhadap situasi tertentu, (Corey dalam Nyimas Aisyah 2007: 1.3).

Pedoman penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan sekolah dasar

(2008: 68) disebutkan bahwa” kegiatan pembelajaran adalah rancangan untuk

memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik” melalui

interaksi antar peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar yang

lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar memuat

kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan

pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada peserta

didik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara

propesional.

2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh

peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

3) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep

materi pembelajaran.

4) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua

unsur.

Page 33: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah suatu proses yang sengaja menciptakan suatu lingkungan

sehingga terjadi proses belajar secara efektif dan efisien. Proses tersebut

menimbulkan adanya suatu perubahan yang permanen dalam hal pemahaman,

sikap, pengetahuan, informasi, kemampuan dan ketrampilan melalui pengalaman.

Perubahan yang terjadi dapat mengarah ke arah yang lebih baik atau bahkan

sebaliknya.

b. Teori Belajar

Tiap-tiap teori berbeda pendapat tentang cara memperoleh pengalaman.

Beberapa teori belajar dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut.

1) Teori Belajar konstruktivistik

Menurut teori belajar konstruktivistik, dikatakan bahwa belajar merupakan

usaha pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui asimilasi dan

akomodasi yang menuju pada pembentukan struktur kognitifnya. Oleh karena itu,

pembelajaran diusahakan agar dapat memberikan kondisi terjadinya proses

pembentukan struktur kognitif secara optimal pada diri siswa. Yang terpenting

dalam belajar menurut teori konstruktivistik adalah usaha pemberian makna oleh

siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi, akan

membentuk suatu kontruksi pengetahuan yang menuju pada kemutahiran struktur

kognitifnya.. Yang diutamakan dalam teori ini ialah hal siswa mengkontruksikan

pengetahuannya sendiri. (Asri Budiningsih, 2005: 64).

2) Teori Belajar Behaviorisme

Teori belajar behaviorisme berpandangan bahwa belajar adalah perubahan

tingkah laku. Seseorang diangap telah belajar apabila ia telah menunjukan

perubahan tingkah laku. Menurut teori yang terpenting adalah memasukan yang

berupa stimulus dan keluaran yang berupa respon. Sedang yang terjadi antara

setimulus dan respon diangap tidak penting diperhatikan sebab tidak bisa diamati.

Clark C. Hull mengemukakan teorinya yaitu ” suatu kebutuhan atau keadaan

terdorong oleh motif, tujuan, maksud, aspirasi dan ambisiharus ada dalam diri

Page 34: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

seseorang yang belajar, sebelum suatu respon dapat diperbuat atas dasar

pengurangan kebutuhan itu”. (Ngalim Purwanto,1998: 97).

3) Teori Belajar Kognitif

Teori belajar kognitif berpandangan bahwa belajar adalah perubahan persepsi

dan pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk

perubahan tingkah laku yang diamati. Menurut teori ini, proses belajar akan

berjalan baik bila materi pelajaran yang baru beradaptasi secara ”klop” dengan

kognitif yang sudah dimiliki oleh siswa. Belajar adalah suatu proses rentetan

penemuan dengan bantuan pengalaman-pengalaman yang sudah ada. Manusia

belajar memahami dunia sekelilingnya dengan jalan mengatur menyusun kembali

pengalaman-pengalamannya yang banyak dan berserakan menjadi suatu struktur

kebudayaan yang berarti dan dipahami olehnya. (Asri Budiningsih, 2005: 48).

Berdasarkan pernyataan tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

belajar merupakan aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang

belajar berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap dengan

mengkontruksi dirinya secara optimal yang terdorong oleh motif, tujuan, maksud,

aspirasi dan ambisius.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, menurut Muhibbin Syah (2003:

144) banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja yaitu:

(1) faktor intern, dan (2) faktor ekstern. Faktor Intern adalah faktor yang ada dalam

diri individu / anak yang sedang belajar, faktor Ekstern adalah faktor yang ada di

luar individu / anak

1) Faktor internal

Faktor-faktor Intern, faktor ini akan dibahas menjadi 3 faktor yaitu : faktor

jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan.

a) Faktor jasmaniah

Faktor jasmaniah menurut Slameto (2005: 55) terdiri dari faktor kesehatan dan

cacat tubuh. Faktor Kesehatan, sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan

beserta bagian-bagiannya/ babas dari penyakit. Slameto juga mengartikan

Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh

Page 35: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

terhadap belajarnya seperti Cacat tubuh. Cacat tubuh adalah sesuatu yang

menyebabkan kurang baik atau sempurna mengenai tubuh atau badan. Cacat itu

dapat buta, setengah buta, setengah tuli atau tuli, patah kaki dan patah tangan,

lumpuh dan lain-lain. Keadaan cacat tubuh dapat mempengaruhi belajar siswa. Jika

ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan

alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu.

b) Faktor psikologis

Faktor Psikologis, di dalam faktor ini kurang lebih ada tujuh faktor antara lain: (a)

Intelegensi; (b) Kematangan; (c) Perhatian; (d) Kelelahan; (e) minat; (f) Bakat; dan

(g) Motif. (Slameto, 2003: 57).

(1) Intelegensi. Intelegensi menurut Slameto (2003: 128), adalah salah satu faktor

diantara faktor yang lain. Jika faktor lain bersifat menghambat/ berpengaruh

negatif terhadap belajar, akhirnya siswa gagal dalam belajar. Intelegensi sangat

berpengaruh besar terhadap kemajuan belajar.

(2) Perhatian. Perhatian menurut menurut Slameto (2003: 105), adalah keaktifan

jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek /

benda / hal atau sekumpulan obyek.

(3) Minat. Minat menurut Muhibbin Syah (2003: 145), adalah kecenderungan

yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan-kegiatan

yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa

senang.

(4) Bakat. Bakat, menurut Slameto (2003: 182), adalah kemampuan untuk belajar

– kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah

belajar dan berlatih.

(5) Motif. Motif menurut Slameto (2003: 170), erat sekali hubungannya dengan

tujuan yang akan dicapai, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat,

sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai

daya penggerak/ pendorongnya.

(6) Kematangan. Kematangan, menurut Slameto (2003: 112), adalah suatu tingkat

/ fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap

Page 36: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

untuk melaksanakan kecakapan baru, jadi kemajuan baru untuk memiliki

kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.

(7) Kesiapan. Kesiapan, menurut Slameto (2003: 113), adalah kesediaan untuk

memberi reseponse atau bereaksi.

c) Faktor kelelahan

Kelelahan pada seseorang walapun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani

(bersifat psikis). Hal ini dikemukakan oleh Muhibbin Syah (2003: 147) yang

menyatakan bahwa kelelahan jasmani terlihat dengan lelah lunglainya tubuh

dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.

2) Faktor eksternal

Dimyati dan Mudjiono (1994; 124) menyatakan bahwa proses belajar

dapat terjadi atau menjadi bertambah kuat, bila didorong oleh lingkungan

siswa. Program pembelajaran sebagai rekayasa pendidikan guru di sekolah

merupakan faktor ekstern belajar. Ditinjau dari segi siswa, ditemukan beberapa

ekstern proses belajar didorong oleh motivasi instrinsik siswa. faktor ekstern

yang berpengaruh terhadap aktifitas belajar adalah sebagai berikut: (1) guru

sebagai pembina siswa belajar. Guru adalah pengajar yang mendidik, ia

menglola kegiatan belajar siswa di sekolah; (2) prasarana dan sarana

pembelajaran yang meliputi gedung sekolah, buku-buku pembelajaran,

laboratorium sekolah dan media pembelajaran yang lain; (3) kebijakan

penilaian, dengan penilaian yang dimaksudkan adalahpenentuan sampai

sesuatu dipandang berharga, bermutu, atau bernilai yang mengukur orang lain;

(4) lingkungan sosial sekolah, siswa-siswa membentuk suatu lingkungan

pergaulan yang dikemal dengan lingkungan sosial siswa; (5) kurikulum

sekolah, program pembelajaran yang ada di sekolah madrasah dengan berisi

tujuan pendidikan, kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi. Muhibbin Syah

(2003: 154) membedakan faktor ektern belajar menjadi tiga diantaranya:

(1) faktor keluarga diantaranya siswa sering dimarahi orang tua, pindah tempat

tinggal; (2) faktor sekolah, gedung sekolah, buku-buku pembelajaran,

laboratorium sekolah dan media pembelajaran yang lain; dan (3) faktor

Page 37: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

masyarakat letak geografis, mayoritas dan minoritas aktifitas warga. Kalangan

terpelajar atau bukan terpelajar.

Berdasarkan pedapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa faktor ektern

belajar adalah guru, prasarana dan sarana, kebijakan penilaian, lingkungan sosial

sekolah, kurikulum sekolah dan faktor keluarga diantaranya

d. Komponen Pembelajaran

Dalam pembelajaran terdapat bermacam-macam komponen atau unsur

yang menunjang proses pembelajaran. Suprapto (2003: 9) menyebutkan beberapa

komponen pembelajaran yang diantaranya adalah (1) tujuan pembelajaran;

(2) materi pembelajaran; (3) strategi dan metode pembelajaran; (4) media

pembelajaran/ alat peraga; (5) pengorganisasian kelas; (6) evaluasi pembelajaran;

dan (7) tindak lanjut pembelajaran. Winanta Putra (2007: 1.21) nyatakan bahwa

komponen-komponen pembelajaran saling berkaitan satu sama lain, yaitu: tujuan,

materi, kegiatan, evaluasi pemeblajaran. Oemar Hamalik (1999: 66) menyebutkan

unsur-unsur menimal yang harus ada dalam sistem pembelajaran adalah seorang

siswa/ peserta didik, suatu tujuan, suatu prosedur kerja untuk mencapai tujuan yang

hendak dicapai. Guru tidak termasuk dalam sistem pembelajaran, fungsi dapat

dialihkan atau diganti kepada media sebagai penganti guru seperti: buku, slide, tek

yang diprogram dan sebagainya. Namun kepala sekolah dapat menjadi salah satu

unsur sistem pembelajaran karena berkaitan dengan prosedur perencanaan dan

pelaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan pernyataan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

komponen pembelajaran adalah siswa, tujuan, materi, kegiatan/prosedur, media,

evaluasi, dan tindak lanjut pembelajaran.

2. Kajian Tentang Pembelajaran Matematika

a. Pengertian Matematika

Berdasarkan kurikulum 2006 kelas IV SD, matematika merupakan salah

satu bahan kajian yang memiliki obyek absrak dan di bangun melalui proses

penalaran deduktif, yaitu kebenaran konsep sebagai akibat logis dari kebenaran

sebelumnya sudah di terima, sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika

Page 38: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

bersifat sangat kuat dan jelas. Matematika merupakan ilmu universal yang

mendasari perkembangan teknologi modrn mempnyai peran penting dalam

berbagai disiplin dan memajukan daya fikir manusia.

Salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai objek yang bersifat

abstrak. Sifat abstrak ini menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam

matematika. Prestasi matematika siswa baik secara nasional maupun internasional

belum menggembirakan. Jauh di bawah rata-rata skor matematika siswa

internasional dan berada pada ranking 34 dari 38 negara (TIMSS, 1999: 12).

Rendahnya prestasi matematika siswa disebabkan oleh faktor siswa yaitu

mengalami masalah secara komprehensif atau secara parsial dalam matematika.

Selain itu, belajar matematika siswa belum bermakna, sehingga pengertian

siswa tentang konsep sangat lemah Suhito (2001: 24) mengatakan bahwa,

kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan matematika ke

dalam situasi kehidupan real. Hal lain yang menyebabkan sulitnya matematika

bagi siswa adalah karena pembelajaran matematika kurang bermakna. Guru dalam

pembelajarannya di kelas tidak mengaitkan dengan skema yang telah dimiliki oleh

siswa dan siswa kurang diberikan kesempatan untuk menemukan kembali dan

mengkonstruksi sendiri ide-ide matematika. Mengkaitkan pengalaman kehidupan

nyata anak dengan ide-ide matematika di kelas penting dilakukan agar

pembelajaran bermakna (Mulyono, staff. UNS, ac. id/ 2009).

Menurut Rosadi dan Handani (2000: 68) mengemukakan bahwa:

Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi, ruang dan bentuk,

stuktur-struktur yang logik dan aturan-aturan yang ketat.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan

ilmu universal yang memiliki obyek abstrak dengan proses penalaran deduktif

untuk memikirkan, mencatat, dan mengkomunikasikan ide secara simbolik dan

nyata untuk memajukan teknologi. Berupa bilangan dan kalkulasi, ruang dan

bentuk, stuktur-struktur yang logik dan aturan-aturan yang ketat.

Dalam penelitian ini yang dimaksud matematika adalah ilmu yang

mendasari perkembangan teknlogi modern secara luas untuk berfikir kreatif.

Peraturan menteri pendidikan nasional (2006: 3) mendifinisikan matematika

Page 39: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,

mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

manusia. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan

penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Mata pelajaran Matematika diberikan mulai dari sekolah dasar untuk

membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,

kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan

agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan

memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah,

tidak pasti, dan kompetitif. Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika

dalam dokumen ini disusun sebagai landasan mengembangkan kemampuan siswa.

Pendekatan matematika realistik sudah banyak diteliti sebelumnya, antara lain

oleh: Turmudi dkk (2000), Sundari (2004), Haji (2005), Suharyati (2006), Kania

(2006), dan Huri (2006). Aspek yang diteliti oleh keenam peneliti di atas adalah:

minat siswa terhadap matematika, kemampuan komunikasi matematika, hasil

belajar matematika, prestasi belajar matematika, kemampuan penalaran dan

komunikasi, dan kemampuan berpikir kreatif matematika. Berdasarkan hasil

penelitiannya, keenam peneliti tersebut menyimpulkan bahwa pendekatan

matematika realistik dapat meningkatkan kemampuan dan minat siswa. Menurut

Burril penelitian lainnya yang dilakukan di Puerto Rico mencatat bahwa siswa

yang mengikuti program realistik berada pada presentil ke 90 ke atas, hanya dua

orang saja yang menduduki presentil ke 82 dan presentil ke 84 (Turmudi, 2001:3).

Sedangkan menurut wan guofang, (2006: 174) menyatakan “ … The use

of is as a sawce of information, entertaimen, enrichment, growth, empowerment

and communication” penggunaan media sebagai sumber informasi, hiburan,

kekayaan, pertumbuhan, kekuasaan dan komunikasi. Sedangkan secara umum

media berfungsi sebagai (1) alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar

yang efektif, (2) bagian integral dari keseluruhan situasi belajar mengajar, (3)

meletakan dasar-dasar yang kongkrit dari konsef yang abstrak sehingga dapat

mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme, (4) membangkitkan motivasi

belajar siswa, ( 5) mempertinggi mutu belajar mengajar.

Page 40: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

matematika adalah kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan

masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol,

tabel, diagram, dan media lain.

1) Tujuan mata pelajaran matematika

Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut. (a) Memahami konsep matematika, menjelaskan

keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes,

akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah; (b) Menggunakan penalaran

pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat

generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan

matematika; (c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan

solusi yang diperoleh; (d) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel,

diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; (e) Memiliki

sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa

ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet

dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

2) Ruang Lingkup

Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi

aspek-aspek sebagai berikut. (a) Hitung bilangan; (b) Geometri dan pengukuran;

dan (c) Pengolahan data. Hitung bilangan yang dimaksud adalah urutan bilangan,

oprasi hitung campuran, penaksiran dan pembulatan, uang, kelipatan dan factor,

KPK dan FPB, pecahan dan oprasi hitung pecahan, bilangan romawi. Sedangkan

untuk geomatri dan pengukuran meliputi: sudut, satuan waktu, panjang dan berat,

satuan kuantitas rim, gros, kodi dan lusin, keliling dan luas, sifat-sifat bangun

ruang, jarring-jaring bangun ruang, simetri lipat, dan pencerminan. Matematika

lahir dari refleksi dan kontemplasi atas tata aturan alam semesta yang mengatur

segala yang tampak di hadapan kita sebagai dunia materi. Dengan harapan siswa

memiliki pikiran yang lincah dan terampil saat menghadapi tantangan yang tersaji

dihadapannya.

Page 41: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

b. Pembelajaran Matematika

Pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia

internasional sangat rendah. Menurut Trends in Mathematic and Science Study

(TIMSS) 2003 (2004), siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44

negara dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam

hal prestasi sains. Dalam hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia

dan Singapura sebagai negara tetangga yang terdekat. Dalam hal prestasi, 15

September 2004 lalu United Nations for Development Programme (UNDP) juga

telah mengumumkan hasil studi tentang kualitas manusia secara serentak di seluruh

dunia melalui laporannya yang berjudul Human Development Report 2004. Di

dalam laporan tahunan ini Indonesia hanya menduduki posisi ke-111 dari 177

negara. Apabila dibanding dengan negara tetangga saja, posisi Indonesia berada

jauh di bawahnya. (http://www.sib-bangkok.org. Tanggal 10 Desember 2009).

Anak-anak Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30% dari materi

bacaan dan ternyata mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang

memerlukan penalaran. Hal ini mungkin karena mereka sangat terbiasa menghafal

dan mengerjakan soal pilihan ganda.

Realistic Mathematics Education (RME) merupakan teori belajar mengajar

dalam pendidikan matematika. Teori RME pertama kali diperkenalkan dan

dikembangkan di Belanda pada tahun 1970 oleh Institut Freudenthal. Teori ini

mengacu pada pendapat Freudenthal yang mengatakan bahwa matematika harus

dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia. Ini berarti

matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan nyata sehari-

hari. Matematika sebagai aktivitas manusia berarti manusia harus diberikan

kesempatan untuk menemukan kembali ide dan konsep matematika dengan

bimbingan orang dewasa (Gravemeijer, 1994). Upaya ini dilakukan melalui

penjelajahan berbagai situasi dan persoalan-persoalan “realistik”. Realistik dalam

hal ini dimaksudkan tidak mengacu pada realitas tetapi pada sesuatu yang dapat

dibayangkan oleh siswa (Slettenhaar, 2000). Dua jenis matematisasi

diformulasikan oleh Treffers (1991), yaitu matematisasi horisontal dan vertikal.

Contoh matematisasi horisontal adalah pengidentifikasian, perumusan, dan

Page 42: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

penvisualisasi masalah dalam cara-cara yang berbeda, dan pentransformasian

masalah dunia real ke masalah matematik. Contoh matematisasi vertikal adalah

representasi hubungan-hubungan dalam rumus, perbaikan dan penyesuaian model

matematik, penggunaan model-model yang berbeda, dan penggeneralisasian.

Kedua jenis matematisasi ini mendapat perhatian seimbang, karena kedua

matematisasi ini mempunyai nilai sama (Van den Heuvel-Panhuizen, 2000) .

Berdasarkan matematisasi horisontal dan vertikal, pendekatan dalam

pendidikan matematika dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu mekanistik,

emperistik, strukturalistik, dan realistik. Pendekatan mekanistik merupakan

pendekatan tradisional dan didasarkan pada apa yang diketahui dari pengalaman

sendiri (diawali dari yang sederhana ke yang lebih kompleks). Dalam pendekatan

ini manusia dianggap sebagai mesin. Kedua jenis matematisasi tidak digunakan.

Pendekatan strukturalistik merupakan pendekatan yang menggunakan sistem

formal, misalnya pengajaran penjumlahan cara panjang perlu didahului dengan

nilai tempat, sehingga suatu konsep dicapai melalui matematisasi vertikal.

Pendekatan realistik adalah suatu pendekatan yang menggunakan masalah realistik

sebagai pangkal tolak pembelajaran. Melalui aktivitas matematisasi horisontal dan

vertikal diharapkan siswa dapat menemukan dan mengkonstruksi konsep-konsep

matematika.

Matematika SD Secara garis besar mengacu pada langkah-langkah

pembelajaran menggunakan teori pembelajaran yang dikemukakan oleh Bruner

dalam Yuhanes Suryo. (2008: 114) seorang tokoh psikologi pembelajaran dari

Amerika Serikat. Langkah-langkah pembelajarannya dimulai dari konkret

(enactive), semi konkret (econic), dan diakhiri dengan abstrak (symbolic).

Pembelajaran yang dimaksudkan berangkat dari masalah nyata sehari-hari yang

dikenal peserta didik dan berlanjut ke bentuk matematikanya hingga berakhir

dengan keterampilan peserta didik melakukan operasi perkalian dan pembagian.

Dalam proses pembelajarannya peserta didik diharapkan tidak merasa tertekan,

selalu senang, dan KKM terpenuhi.

Pembelajaran matematika menurut Suhito (2001: 73) yang dimaksudkan

dalam hal ini adalah matematika sekolah yang dilaksanakan dengan menempatkan

Page 43: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran. Masalah-masalah

realistik digunakan sebagai sumber munculnya konsep-konsep matematika atau

pengetahuan matematika formal. Pembelajaran Matematika Realistik di kelas

berorientasi pada karakteristik-karakteristik, sehingga siswa mempunyai

kesempatan untuk menemukan kembali konsep-konsep matematika atau

pengetahuan matematika formal. Selanjutnya, siswa diberi kesempatan

mengaplikasikan konsep-konsep matematika untuk memecahkan masalah sehari-

hari atau masalah dalam bidang lain.

Pembelajaran ini sangat berbeda dengan pembelajaran matematika selama

ini yang cenderung berorientasi kepada memberi informasi dan memakai

matematika yang siap pakai untuk memecahkan masalah-masalah. Karena

matematika realistik menggunakan masalah realistik sebagai pangkal tolak

pembelajaran maka situasi masalah perlu diusahakan benar-benar kontektual atau

sesuai dengan pengalaman siswa, sehingga siswa dapat memecahkan masalah

dengan cara-cara informal melalui matematisasi horisontal. Cara-cara informal

penggunaan media realita jari yang ditunjukkan oleh siswa digunakan sebagai

inspirasi pembentukan konsep atau aspek matematiknya ditingkatkan melalui

matematisasi vertikal. Melalui proses matematisasi horisontal-vertikal diharapkan

siswa dapat memahami atau menemukan konsep-konsep matematika (pengetahuan

matematika formal) .

Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

matematika adalah pembelajaran matematika yang dilaksanakan dengan

menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran yang

mengacu pada langkah-langkah pembelajaran menggunakan teori pembelajaran,

sesuai dengan kontektual atau pengalaman siswa.

Pembelajaran matematika menurut pandangan konstruktivis adalah

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi konsep-

konsep/prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses

internalisasi. Guru dalam hal ini berperan sebagai fasilitator.

Menurut Mulyono (2009:110), pandangan konstruktivis dalam

pembelajaran matematika berorientasi pada: (1) pengetahuan dibangun dalam

Page 44: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

pikiran melalui proses asimilasi atau akomodasi, (2) dalam pengerjaan matematika,

setiap langkah siswa dihadapkan kepada apa, (3) informasi baru harus dikaitkan

dengan pengalamannya tentang dunia melalui suatu kerangka logis yang

mentransformasikan, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan pengalamannya,

dan (4) pusat pembelajaran adalah bagaimana siswa berpikir, bukan apa yang

mereka katakan atau tulis.

Konstruktivis ini dikritik oleh Vygotsky dalam Asri (2005: 67) yang

menyatakan bahwa siswa dalam mengkonstruksi suatu konsep perlu

memperhatikan lingkungan sosial. Konstruktivisme ini oleh Vygotsky disebut

konstruktivisme sosial Ada dua konsep penting dalam teori Vygotsky, yaitu Zone

of Proximal Development (ZPD) dan scaffolding. Zone of Proximal Development

(ZPD) merupakan jarak antara tingkat perkembangan sesungguhnya yang

didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat

perkembangan potensial yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan

masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau melalui kerjasama dengan teman

sejawat yang lebih mampu.

Scaffolding merupakan pemberian sejumlah bantuan kepada siswa selama

tahap-tahap awal pembelajaran, kemudian mengurangi bantuan dan memberikan

kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar setelah ia

dapat melakukannya. (Suhito, 2001: 25). Scaffolding merupakan bantuan yang

diberikan kepada siswa untuk belajar dan memecahkan masalah. Bantuan tersebut

dapat berupa petunjuk, dorongan, peringatan, menguraikan masalah ke dalam

langkah-langkah pemecahan, memberikan contoh, dan tindakan-tindakan lain yang

memungkinkan siswa itu belajar mandiri.

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media

Seperti yang dikutif oleh Asra dkk (2007: 6) ada batasan tentang media

sebagai berikut: Kata media berasala dari bahasa latin dan berupa bentuk jamak

dari medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar pesan dari

pengirim ke penerima pesan. Sedangkan AFCT (Association For Education and

Page 45: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Communication Tegnology) membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran

yang dapat digunakan untuk menyalurkan kesan/informasi. Menurut Gagne, media

adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsangnya untuk belajar. Sedangkan ahli lain Briggs mendifinisikan media

sebagai alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk

belajar, misalnya buku, film, slide, dan sebagainya. Dan Nea (National Education

Assoation), media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio

visual serta peralatannya.

Dari batasan-batasan tersebut, terdapat adanya persamaan-persamaan yaitu

bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran,

perasaan dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar dapat

berlangsung secara efektif dan efisien.

Ada ahli lain yang memberi batasan media dengan pengertian yang sangat

luas, menurut Aristo (2003: 7-8) sebagai berikut: Media adalah semua saluran

pesan yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dari seorang ke oaring lain

yang tidak ada di hadapannya, meliputi: Surat Kabar, Radio, Televisi, Film dan

Telpon, bahkan jalan dan Jalur Kerta Api. Media mencakup segala sesuatu yang

dapat digunakan secara efektif untuk melaksanakan proses pengajaran yang di

rencanakan dengan baik, baik yang canggih maupun yang sederhana sehingga

batasan meadia adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang

dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan, dalam proses belajar

mengajar, penerima pesan itu adalah siswa pembawa pesan itu berinteraksi dengan

siswa melalui indra mereka dan pesannya adalah isi pelajaran.

Sejalan dengan uraian tersebut, Ngadino Yustinus (2003: 78)

mengungkapkan bahwasanya media pengajaran mempunyai pengaruh yang sangat

besar bagi indera manusia, dan lebih dapat menjamin pemahaman seseorang.

Orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya

dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan sekaligus mendengar.

Sedangkan Azhar Arsyad (2002: 432) menjelaskan betapa pentingnya media

pengajaran karena media pengajaran membawa dan membangkitkan rasa senang

Page 46: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

dan gembira bagi para siswa dan memperbaruhi semangat mereka, guna membantu

memantapkan pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran.

Azhar juga berpendapat bahwa media pengajaran, dapat mempertinggi proses

belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat

memaksimalkan hasil belajar yang dicapainya, dengan beberapa alasan sebagai

berikut. Pertama, berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam proses

belajar mengajar antara lain. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa

sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Bahan pengajaran akan lebih jelas

maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan

siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik. Metode mengajar akan lebih

bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal. melalui penuturan oleh guru,

sehingga siswa tidak bosan, dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru

mengajar untuk setiap jam pelajaran. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan

belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lainnya

seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dll. Kedua, berkenaan

dengan taraf berpikir siswa. Taraf berpikir manusia mengikuti tahap perkembangan

dimulai dari berpikir kongkret menuju ke berpikir abstrak, dimulai dari berpikir

sederhana menuju ke berpikir kompleks.

Penggunan media pengajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir.

melalui media pengajaran, hal-hal yang abstrak dikonkritkan, dan hal-hal yang

kompleks dapat disederhanakan. Pandangan tersebut di atas senada dengan konsep

Brunner tentang tiga tingkatan pengalaman yaitu pengalaman langsung (enactive) ,

pengalaman piktorial atau gambar (iconic) dan pengalaman abstrak (syimbolic).

Ketiga konsep ini telah dielaborasi secara rinci oleh Dale dalam bentuk gambar

kerucut yang diberi nama “Dale’s Cone of Experience” (Kerucut Pengalaman

Dale) (dalam Azhar, 2002: 7-9). Dalam penelitian ini, teori inilah yang akan

digunakan sebagai salah satu landasan teori penggunaan media.

Menurut sumber yang lain, Asra ( 2007: 12) mengemukaan bahwa "Media

ialah Intruksional yang mencakup semua sumber yang dipergunakan untuk belajar

berupa perangkat keras, seperti computer, televise, proyektor, televise, dan

prangkat lunak yang digunakan pada prangkat keras itu". Aristo (2003: 9)

Page 47: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

mengemukakan bahwa "media sebagai perantara yang mengatur tentang informasi

antara sumber dan penerima" jadi Telivisi, radio film, fotto, rekaman audio,

gambar, yang diproyeksikan, bahan cetakan dan sejenisnya adalah media

Komunikasi. Apa bila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang

bertujuan Intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran, maka media

tersebut di sebut media pengajaran. Sehingga ada yang memberi batasan media

sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk

menyampaikan pesan atau penyebar ide-ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide,

gagasan, atau pendapat yang di kemukakan itu sampai pada penerima pesan yang

dituju.

Dari konsepsi dan macam-macam batasan mengenai media tersebut

diatas, jelaslah bahwa media itu tidak sekedar alat bantu (aids) saja tetapi media

adalah segala sesuatu berupa sarana dan prasarana yang dapat dipegunakan oleh

pembelajar (guru) menyampaikan pesan kepada subyek didik untuk memperjelas,

memperlancar, merangsang/memotifasi, mempermudah belajar siswa, dan

meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran.

Heinich dan, dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah media

sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Televisi,

film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan

dan sejenisnya adalah media komunikasi, apabila media itu membawa pesan-pesan

yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka

media itu disebut media pengajaran. Gerlach dan Ely ( 2007: 161) menyatakan “ A

medium, conceived is any person, material or evend that estabishs condition which

enable the learner to acquire knowledge, skil and antitude.” Menurut Gerlach dan

Ely secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang

maengungkapkan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan,

keterampilan dan sikap.

Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian

media adalah segala sesuatu yang telah deprogram dan digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim (guru) kepada penerima pesan ( siswa) sehinga

dapat merangsang siswa menangkap informasi yang dapat memberikan

Page 48: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

pengalaman konkrit, motivasi belajar, serta memungkinkan siswa memperoleh

pengetahuan, keterampilan dan sikap sehingga sehingga proses belajar mengajar

berhasil.

b. Pengertian Media Realita

Aristo Rahadi (2003: 24) menyatakan ”media realita adalah benda nyata

yang digunakan sebagai bahan atau sumber belajar”. Ngadino Yustinus (2003: 808)

menjelaskan bahwa” media realita merupakan ” Real (tial) : real yang artinya

nyata, Realis: orang yang di segala hal berpegang atau mengingat kenyataan dan

Realitas: kenyataan”. Menurut Asra dkk (2007: 5-14) mengemukaan bahwa ”

media realita yaitu semua media nyata yang ada dilingkungan alam, baik

digunakan dalam keadaan hidup manupun sudah di awetkan”.

Menurut Hamalik, Oemar (1994:78) media realita berarti suatu alat yang

dipakai sebagai saluran (chanel) untuk menyampaikan suatu pesan (message) atau

informasi dari suatu sumber (resource) kepada penerima pesan (receiver) yang ada

dilingkungan alam sekitar baik hidup maupun mati. Sementara itu, Briggs dan

Gagne dalam Suparman, A. (1995: 76) secara implisit mengatakan bahwa media

realita pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk

menyampaikan isi materi pengajaran, yang antara lain buku, tape recorder,

kaset,vidio, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi dan kompiuter.

Dari batasan-batasan tersebut menunjukkan bahwa media realita

pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar

untuk menyampaikan pesan atau informasi pembelajaran dari sumber informasi

(guru) kepada penerima (anak didik) nyata yang ada dilingkungan alam, baik

digunakan dalam keadaan hidup manupun sudah di awetkan, agar proses interaksi

komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara tepat

guna dan berdaya guna.

Yang dimaksud dengan media realita yang tidak diproyeksikan yaitu

media yang bila digunakan tidak membutuhkan suatu alat bantu lain (misalnya

suatu proyektor) untuk melihatnya. Media seperti ini sangat banyak, mudah

diperoleh dan mudah digunakan secara luas di kelas bila dibandingkan dengan

Page 49: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

media pandang yang lain. Selain itu, media seperti ini sangat umum dan banyak

terdapat dalam lingkungan kehidupan kita, sehingga para guru kadang-kadang

cenderung tidak memperhitungkan kehadiran media ini dalam proses pembelajaran.

Padahal media ini, selain mudah diperoleh, juga tidak membutuhkan peralatan

yang rumit juga tidak membutuhkan adanya aliran listrik.

Media realita yang tidak diproyeksikan ini antara lain: still pictures, flow

chart, wall chart, chagk boart, flannel board, dll. Penelitian ini hanya difokuskan

satu jenis saja yaitu still pictures. Berikut penjelasannya secara singkat. Still

pictures yaitu foto atau sejenisnya yang menampakkan orang,tempat dan benda.

Dewasa ini gambar dapat diperoleh dari berbagai surat kabar, majalah-majalah,

brosur-brosur, dan buku-buku. Gambar-gambar yang diperoleh dari sumber

tersebut dapat digunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar

matematika, pada setiap jenjang pendidikan.

Media realita ini memiliki beberapa kelebihan antara lain:

1) Sifatnya konkrit.

2) Gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan

media verbal semata.

3) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek

atau peristiwa dapat dibawa ke dalam kelas, dan tidak selalu bisa bila anak-anak

dibawa ke objek/peristiwa tersebut. Untuk itu gambar dapat mengatasinya.

c. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Realita.

Aristo (2003: 25) menyatakan” secara teori penggunaaan media realita

ini banyak kelebihannya” yaitu dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa.

Pada prakteknya banyak benda-benda nyata yang mudah dihadirkan dalam bentuk

yang sebenarnya yang disebabkan media realita tersebut ada dan berada dialam

sekitar peserta didik. Menurut Asra, dkk (2007: 5-14) mengemukaan bahwa ”

Media realita yaitu semua media nyata yang ada dilingkungan alam, baik

digunakan dalam keadaan hidup manupun sudah di awetkan”. Alat bantu atau

media merupakan salah satu unsur dinamis dalam belajar” Oleh sebab itu perlu ada

pemanfaatan media yang dapat meningkatkan kemampuan peserata didik sebagai

alat bantu mencapai suatu tujuan dan kemampuan yang diharapkan.

Page 50: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Agar media pembelajaran yang dipilih itu tepat, di samping memenuhi

prinsip-prinsip pemilihan, juga terdapat dasar-dasar yang perlu dipertimbangkan

dalam memilih media pembelajaran. Ngadino Yustinus (2003: 213) menjelaskan

bahwa sebelum memilih media pembelajaran, harus memperhatikan faktor-faktor

Obyektivitas.

Unsur subjektifitas guru di dalam memilih media pembelajaran harus

dihindarkkan. Artinya guru tidak diprbolehkan memilih suatu media pembelajaran

atas dasar kesenangan pribadi. Apabila secara obyektif, berdasarkan hasil

penelitian atau percobaan, sesuatu media pengajaran menunjukkan keefektifan dan

efisiensi yang tinggi, maka guru jangan merasa bosan menggunakannya. Untuk

menghindarkan pengaruh unsur subjektifitas guru, alangkah baiknya meminta

pandangan atau saran dari teman sejawat atau melibatkan siswa.

Jadi atas dasar pemilihan media realita yang telah diuraikan tersebut diatas

merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang

dapat di gunakan untuk membantu optimalisasi kemampuan belajar baik dalam

merancang, kegiatan maupun hasil belajar. Media yang dimaksud dalam penelitain

ini adalah media realita yang digunakan dalam pembelajaran kosep bangun ruang.

d. Tujuan Media Realita

Aristo (2003: 20 ) anak usia 7 s,d 12 tahun yang nasih duduk di bangku

sekolah dasar masih dalam taraf berfikir semi kongkrit sebelum memahami konsef

matematika secara jelas tanfa dibantu benda-benda konkrit, maka media sangat

dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan pembelajaran matematika di sekolah

dasar.

Tujuan penggunaan suatu media membuat guru menyampaikan pesan

secara lebih mudah kepada peserta didik, sehingga peserta didik dapat menguasai

pesan tersebut cepat dan akurat. Proses belajar mengajar yang di lakukan guru

penggunaan media dimaksudkan agar peserta didik yang terlibat dalam kegiatan

belajar itu terhindar dari gejala verbalisme.

Manfaat media Realita dalam Pembelajaran antara lain meliputi: (1) Media

sebagai alat komunikasi untuk mengefektifkan proses pembelajaran; (2) Sebagai

penujang pencapai tujuan; (3) Mengurangi kebosanan dalam proses pembelajaran;

Page 51: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

dan (4) Sebagai salah satu jembatan yang dapat mengubah pemikiran dari yang

kongkrit ke dalam abstrak dan sebaliknya. Azhar Arsyad, (2007: 17).

Menurut British Audio Visual, 1985 dalam Sudjana, dan Rivai, (1990: 6)

berpendapat bahwa "75 % pengetahuan diperoleh melalui indra penglihatan, 13%

diperoleh melalui inra pendengaran dan 6% diperoleh melalui indra penciuman dan

lidah serta 6% diperoleh melalui indra sentuhan dan rabaan”. Oleh karena indra

penglihatan dan pendengar mendapat kontribusi paling besar dan memperoleh ilmu

pengetahuan maka penggunaan kedua indra tersebut perlu dioptimalkan agar

mendapat hasil yang memuaskan. Oleh karena itu dengan menggunakan media

diharapkan siswa dapat menerima dengan jelas, sehingga tidak ada masalah yang

verbalisme.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas dapat simpulkan bahwa

tujuan pemanfaatan media realita adalah untuk mempermudah guru menyampaikan

pesan secara lebih mudah kepada peserta didik, dengan harapan peserta didik

mampu menguasai pesan tersebut cepat dan akurat. Maka dengan harapan peserta

didik mampu terlibat langsung melalui bantuan keterampilan visual atau verbal.

e. Pembelajaran Matematika dengan Media Realita

Kreatifitas guru dalam menggunakan media ikut berperan dalam keberhasilan

pembelajaran matematika. ” Alat bantu atau media merupakan salah satu unsur

dinamis dalam belajar” Gagne dalam Yohanes Suryo (2008: 124). Komponen

esensial belajar dan pembelajaran sebagai berikut:

(a) Belajar merupakan interaksi antara “ keadaan interanal dan proses kognetif

siswa” dengan “ stimulus dan lingkungan”.

(b) Proses kognitif menghasilkan informasi ferbal, keterampilan intelek,

keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif.

Kelima hasil belajar tersebut merupakan kapabilitas siswa yang berupa:

(a) Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tulis. Penulisan informasi ferbal

memungkinkan individu berperan dalam kehidupan.

Page 52: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

(b) keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan

dengan lingkungan hidup, mempresentasikan konsep dan lambang.

Keterampilan intelek ini terdiri dari diskriminasi jarak, konsep konkrit dan

terdifinisi, kaidah dan prinisip.

(c) Strategi kognitif adalah kemapuan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas

kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunan konsep dan kaidah

dalam memecahkan maslah.

(d) Keterampilan motorik adalah serangkaian melakukan serangkaian gerak jasmani

dalam urutan dan koordinasi, sehingga terwujud gerak otomatisme jasmani.

(e) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian

terhadap objek tersebut.

Dilukiskan dalam Bagan 1:

Kondisi internal belajar

Hasil belajar

Informasi verbal

Keterampilan intelektual

Keterampilan motorik

Sikap

Siasat kognitif

Berinteraksi dengan

Acara pembelajaran

Kondisi ekternal belajar

4. Kemampuan Belajar Matematika Siswa SD

a. Kemampuan Belajar Matematika

Pada inti kemampuan belajar adalah hasil maksimal dari suatu pekerjaan

atau kegiatan (kegiatan belajar) untuk menamabah atau mengumpulkan sejumlah

Keadaan internal dan

proses kognitif siswa

Stimulus dengan

lingkungan

Gambar: 1 Bagan Penggunaan Media Realita

Page 53: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

pengetahuan atau kecakapan. kemampuan belajar berarti pula hasil yang dicapai

individu melalui usaha yang dialami secara langsung dan aktivitas yang bertujuan

memperoleh ilmu pngetahuan, keterampilan ataupun kecakapan dalam situasi

tertentu. Menurut Sumantri (2001: 32) kemampuan belajar adalah penilaian atau

pengukuran untuk mengetahui apakah bahan atau materi yang disajikan oleh guru

telah diserap dengan baik atau sebaliknya sehingga dapat diketahui sejauh mana

siswa dapat menangkap dan mengerti materi yang sedang dipelajarinya. Kemudian

menurut Kasihani Kasbolah (2001: 115) bahwa kemampuan belajar merupakan

seluruh kecakapan yang dicapai melalui proses belajar di sekolah yang dinyatakan

dengan nilai-nilai prestasi belajar berdasarkan hasil tes prestasi belajar. Ngalim

Purwanto (1990: 48) berpendapat bahwa kemampuan belajar adalah kemampuan

yang digunakan untuk menilai hasil pelajaran yang telah di berikan pada siswa

dalam waktu tertentu.

Kemampuan belajar siswa dapat secara nyata dapat dilihat dalam bentuk

kuantitatif yaitu angka. kemampuan belajar dalam waktu tertentu diperoleh dengan

mendapat rapor. kemampuan belajar pada kenyataannya antara siswa yang satu

dengan yang lainnya tidaklah sama. Siswa yang belajar baik , tepat dalam

menggunakan waktu belajar cenderung mendapatkan prestasai belajar yang tinggi.

Sebaliknya , siswa yang kurang tepat dalam belajaranya cenderung mendapatkan

prestasi belajar yang rendah.

Dari beberapa pendapat di atas , dapat ditarik kesimpulan bahwa

kemampuan belajar siswa adalah perubahan tingkah laku siswa baik pengetahuan,

sikap hasil dari aktivitas belajar yang ditetapkan dalam bentuk angka atau nilai.

Atau dengan perkataan lain bahwa kemampuan belajar adalah kemampuan yang di

gunakan untuk menilai hasil pelajaran berupa prestasi, keterampilan dan sikap

seseorang menyelesaikan suatu hal dalam waktu tertentu.

Dimyati dan Mudjiono (1994: 161) mengemukakan kemampuan yang

akan dicapai dalam belajar adalah tujuan pembelajaran. Pada umumnya tujuan

pembelajaran yang berupa hasil belajar tersebut meliputi ranah-ranah kognitif,

efektif dan fsikomotorik. Kondisi kemampuan pra belajar dan kemampuan yang

dicapai dalam tujuan pembelajaran tersebut dapat dilukiskan dalam bagan berikut.

Page 54: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Pembelajaran

Pengorganisa- pengolahan Evaluasi

siansiswa pesan belajar

Motifasi belajar dan emansipasi sepanjang hayat

Berdasarkan pernyataan tersebut diatas dapat Disimpulan bahwa proses

perubahan tingkah laku ranah kognitif, efektif dan fsikomotorik berkat pengalaman

dan latihan. Aktifitas di sekolah cukup komplek dan berfariasi, denamis termasuk

di dalamya antara lain melakukan percobaan, membuat kontruksi, model guru

untuk berkreatif. Siswa berinteraksi dengan guru, dengan siswa lainnya dan

berdasarkan pada pengalaman informal siswa mengembangkan strategi-strategi

untuk merespon masalah yang diberikan.

c. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Belajar Matematika

Kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar terdapat faktor-

faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor-faktor tersebut dikelompokkan

mejadi dua yaitu : faktor internal; faktor dari dalam diri siswa dan faktor ekternal;

faktor dari luar diri siswa (Depdikbud, 1998: 37–42).

Menurut Mulyono Abdurrahman (2003: 107) faktor-faktoar yang

mempengaruhi kemampuan belajar adalah : (1) fakor internal ; faktor jasmaniah

(fisiologis) ; meliputi : Intelektual (kecerdasan, bakat, prestasi)dan non intlektual

(sikap, kebiasaan, minat dan lain-lain); (2) faktor Ekternal : (a) faktor sosial

(sekolah, masyarakat, keluarga), faktor Budaya (adat, istiadat, pengetahuan); (c)

faktor Lingkungan fisik (fasilitas belajar, iklim) ;faktor sepiritual (keImanan).

6

Dampak

pengajaran

1

Guru

2

Siswa

7

Dampak

pengiring

5

Hasil

belajar

4

Kegiatan

belajar

3

Kemampuan

pra belajar

Bagan 1.2 Perkembangan kemampuan siswa dalam ranah kognitif,

afektif, psikomotor berkat pembelajaran. Winkel dan joyee (1991: 161)

Page 55: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Ngalim Purwanto (1990: 107), mengemukaan tiga faktor yang

mempengarauhi kemampuan belajar yaitu (1) faktor lingkungan; (2) faktaor

instrumen yaitu fakor yang dirancang dan difungsikan sebagai sarana mencapai

tujuan ; (3) faktor dalam, yaitu faktor fisiologis dan psikologis.

Berdasarkan pendapat para ahli yang di kemukakan tersebut di atas maka

faktor yang mempengaruhi kemampuan belajar adalah (1) faktor Ekternal yaitu

faktor yang berasal dari luar diri siswa yang meliputi faktor lingkungan (baik

lingkungan Alami maupun Nonalami serta sosial) dan faktor instrumental sebagai

sarana untuk mencapai tujuan; (2) faktor internal yaitu faktor yang berasal dari

dalam diri siswa yang meliputi kondisi fisik dan psikis.

Dalam melakasanakan profesi sehari-hari setiap guru selalu berkeinginan

untuk ia dapat berhasi dalam mendidik dan membelajarkan siswa, semua ilmu,

pengetahuan, kecakapan dan semua keterampilan yang ia ajarkan , diharapkan

dapat dimiliki untuk kemudian direproduksikan dan dipergunakan dalam

kehidupan sehari-hari oleh peserta didik. Setiap guru mengharapkan agar semua

ilmu pengetahuan yang ia ajarkan dapat dimengerti, diterima dan dikuasi sehingga

menjadi bekal anak didiknya dalam kehidupan sehari-hari,hal ini dapat dilihat dari

sikap siswa dalam menerima pelajaran dari guru di kelas.

Jadi, mengajar baru dapat dikatakan berhasil jika pada murid yang belajar

terjadi perubahan tertentu (misalkan perubahan tingkah laku) yang nyata terlihat.

Sebagai hasil mengajar atau mendidik.

d. Cara Menentukan Kemampuan Belajar Matematika

Sehubungan tiap mata pelajaran memiliki ciri materi dan tujuan yang

berbeda dalam memberikan pengalaman belajar maka jenis yang harus dipraktekan

siswa memerlukan persyaratan yang berbeda pula. Mata pelajaran matematika

yang ruang lingkup tujuan dan status materi dalm kurikulum memiliki cirri yang

berbeda dengan mata pelajaran yang lain. Maka metode dan teknik (prosedur)

pembelajaran juga berbeda.

Menurut Mulyani Sumantri, dkk (2001: 32), metode adalah cara yang

fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Hal ini berlaku bagi guru yang

mengajar maupun siswa yang belajar. Oleh karena itu guru dalam menyajikan

Page 56: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

materi pelajaran hendaknya mempertimbangkan metode dan teknik yang tepat agar

keberhasilan belajar mengajar dapat berhasil secara maksimal dalam mencapai

tujuan. Kurikulum Sekolah Dasar dalam petunjuk teknisnya disebutkan bahwa

metode adalah cara bagaimana guru menyampaikan atau menyajikan bahan-bahan

pelajaran kepada peserta didik.

Salah satu pembelajaran matematika yang berorientasi pada matematisasi

pengalaman sehari-hari (mathematize of everyday experience) dan menerapkan

matematika dalam kehidupan sehari-hari adalah pembelajaran Matematika

Realistik (MR). Pembelajaran untuk mengembangkan pengertian siswa dalam

penggunaan media realita yang tepat dan menarik bagi siswa, dapat juga dilengkapi

dengan media jari yang tepat, guna meningkatkan kemampuan menerima pelajaran

perkalian dengan hasil yang oftimal.

Menutut kurikulum tahun 2004 materi bangun ruang disampaikan di SD pada

siswa kelas IV semester 2 yang meliputi: (1) Menentukan sifat-sifat bangun ruang

sederhana; (2) Menentukan jaring-jaring balok dan kubus; (3) Mengidentifika-

sikan benda-benda dan bangun datar simetris; (8) Menentukan hasil pencerminan

suatu bangun datar. Mengenal kembali istilah sisi, rusuk, dan titik sudut,

menggambar bangun ruang, menggambar jaring-jaring kubus dan balok.

Berdasarkan pendapat di atas, pembelajaran matematika di kelas

ditekankan pada keterkaitan antara konsep-konsep matematika dengan pengalaman

anak sehari-hari. Selain itu, perlu menerapkan kembali konsep matematika yang

telah dimiliki anak pada kehidupan sehari-hari atau pada bidang lain sangat penting

dilakukan.

e. Materi Bangun Ruang

Menurut kurikulum tingkat satuan pendidikan sekolah dasar (2004:33)

disebutkan, standar kompetensi: memahami sifat bangun ruang sederhana dan

hubungan antar bangun datar. Kompetensi dasar yang disampaikan pada semester 2

yang meliputi: (1) menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana;

(2) menentukan jaring-jaring balok dan kubus.

Page 57: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

bentuk kubus bentuk balok bentuk tabung

Dalam bangun ruang dikenal istilah sisi, rusuk, dan titik sudut

Titik sudut

rusuk

Sisi

Sifat-sifat bangun ruang kubus

A B

D C

H G

E F

1) Sisi pada kubus ABCD. EFGH adalah:

(a) sisi ABCD; (b) Sisi EFGH; (c) Sisi ABFE; (d) Sisi DCGH; (e) Sisi ADHE; (f)

Sisi BCGF

Sisi pada bangun ruang kubus ada 6 dengan berbentuk bujur sangkar yang

berukuran sama.

2) Rusuk-rusuk pada kubus ABCD. EFGH adalah

(a) rusuk AB; (b) rusuk EF; (c) rusuk HG; (d) rusuk HG; (c) rusuk DC; (e) rusuk

BC; (f) rusuk FG; (g) rusuk EH; (h) rusuk AD; (i) rusuk AE; (j) rusuk BF; (k)

rusuk CG; dan (l) rusuk DH. kubus tersebut mempunayai 12 rusuk dengan

panjang yang sama.

3) titik sudut pada kubus ABCD, EFGH adalah

(a) titik sudut A; (b) titik sudut B; (c) titik sudut C; (d) titik sudut D; (e) titik sudut

E; (f) titik sudut F; (g) titik sudut G; (h) titik sudut H.

Bangun ruang kubus mempunayi 8 titik sudut.

Dari uraian tersebut di atas, dapat kita tuliskan pengertian bangun ruang kubus

sebagai berikut. Kubus adalah sebuah benda ruang yang di batasi oleh enam buah

persegi yang berukuran sama.

Page 58: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Sifat-sifat bangun ruang balok

A B

D C

H G

E F

1) Sisi pada balok ABCD. EFGH adalah

(a) sisi ABCD; (b) Sisi EFGH; (c) Sisi ABFE; (d) Sisi DCGH; (e) Sisi ADHE; (f)

Sisi BCGF

Sisi pada bangun ruang balok ada 6

2) Rusuk-rusuk pada balok ABCD. EFGH adalah

(a) rusuk AB; (b) rusuk EF; (c) rusuk HG; (d) rusuk HG; (c) rusuk DC; (e) rusuk

BC; (f) rusuk FG; (g) rusuk EH; (h) rusuk AD; (i) rusuk AE; (j) rusuk BF; (k)

rusuk CG; dan (l) rusuk DH. balok tersebut mempunayai 12 rusuk dan 3

kelompok rusuk sejajar.

3) titik sudut pada balok ABCD, EFGH adalah

(a) titik sudut A; (B) titik sudut B; (c) titik sudut C; (d) titik sudut D; (e) titik sudut

E; (f) titik sudut F; (g) titik sudut G; (h) titik sudut H.

Bangun ruang balok mempunayi 8 titik sudut.

Dari uraian tersebut di atas, dapat kita tuliskan pengertian bangun ruang balok

sebagai berikut. Balok adalah sebuah benda ruang yang di batasi oleh tiga pasang

(enam buah) persegi panjang dimana setiap pasang persegi panjang saling sejajar

(berhadapan) yang berukuran sama.

Jaring jaring kubus dan balok

Bangun ruang kubus dan balok terbentuk dari bangun datar persegi dan persegi

panjang. Gabungan dari beberapa yang membentuk kubus disebut jaring-jaring

kubus. Sedangkan jaring-jarig balok adalah gabungan dari beberapa persegi

panjang yang membentuk balok.

Page 59: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Bentuk jaring-jaring kubus dan balok

Jaring-jaring kubus Jaring-jaring balok

Bentuk jaring-jaring kubus dan balok yang lain

Jaring-jaring kubus Jaring-jaring balok

Jaring-jaring kubus Jaring-jaring balok

Jaring-jaring kubus Jaring-jaring balok

Page 60: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

5. Karakteristik Anak Sekolah Dasar

Pada umumnya anak-anak yang memasuki sekolah dasar berada pada usia

enam hingga tujuh tahun. Anak usia sekolah dasar sudah berada masa berfikir

oprasional kongkrit. Usia anak kelas pada usia oprasional kongkrit sudah dapat

berpikir secara kongkrit dan logis. Selain dapat berfikir logis anak sekolah dasar

(SD) mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara holistik pada setiap aspek

baik fisik, kognitif, maupun sosial emosionalnya. Setiap aspek saling

mempengaruhi aspek yang lainnnya. Sehubungan dengan aspek perkembangan

anak SD. Asri Budiningsih (2005; 35) mengatakan bahwa perkembangan salah

satu aspek selalu berkaitan dengan perkembangan aspek-aspek yang lainnya. aspek

perkembangan anak meliputi (1) perkembangan fisik (2) perkembangan kognitif

(3) perkembangan sosial dan moral.

Perkembangan fisik anak selama belajar di sekolah dasar cenderung

mengalami penurunan dibandingkan dengan perkembangan fisik usia pra sekolah.

Fisik anak usia SD lebih ramping namun akan lebih gesit dalam bergerak. Anak

akan lebih menguasai gerakan-gerakan tubuh dan anggota tubuhnya.

Perkembangan kognitif pada usia anak pola berfikir mengalami perubahan dari

praoprasional kongkrit ke masa oprasional kongkrit. Perkembangan kognitif pada

masa oprasional kongkrit anak-anak telah dapat berpikir secara simbolik dan dapat

memecahkan masalah dengan menggunakan bantuan simbul-simbul seperti angka-

angka dan huruf, mereka tidak lagi bergantung pada benda-benda dengan cara

memegangnya atau melihat langsung. Namun demikian kemampuan anak untuk

berpikir dan memecahkan masalah dengan menggunakan simbol-simbol belum

setaraf dengan orang dewasa.

Perkembangan sosial emosional dan moral pada anak menaruh perhatian

kepada teman, terutama teman sebaya. Dengan adanya rasa ingin berteman maka

berkembang aspek kemampuan bekerja sama dengan orang lain, belajar dan

bekerja dalam satu kelompok dengan diketuai oleh salah seorang yang dipilih

secara bersama-sama. Anak akan kecewa jika tidak diterima oleh kelompok nya.

Anak merasa rendah diri begitu sebaliknya akan merasa bangga jika berprestasi.

Page 61: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Anak-anak sangat aktif dan banyak bergerak. Mereka juga memiliki

kemampuan yang sangat besar. Anak-anak menaruh perhatian yang sangat besar

pada macam-macam permainan dan aturan bermain. Melalui aturan-aturan yang

berlaku disuatu permainan anak belajar mendengarkan, memahami makna dan

mentaati suatu aturan-aturan. Kemampuan mentaati suatu aturan merupakan

langkah kearah bersikap sosial dalam masyarakat. Selain itu, anak rasa ingin tahu

nya berkembang pesat. Mereka selalu ingin mengetahui apa yang dijumpainya, apa

yang terjadi disekitarnya. Sesuai dengan pendapat Piaget perubahan struktur

kognitif merupakan fungsi dan pengalaman, dan kedewasan anak terjadi melalui

tahapan-tahapan perkembangan tertentu. (Asri Budiningsih, 2005: 36).

Hasil-hasil penelitian dan teori yang dikembangkan para ahli, menunjukkan

bahwa anak-anak belajar melalui mengerjakan sesuatu atau melaksanakan suatu

aktifitas. Aktifitas yang dilakukan pada saat anak belajar yaitu; dalam bentuk

bermain. Dalam belajar sambil bermain ini berarti anak-anak berinteraksi dengan

lingkungan sekitar, ini menambah kemampuan anak-anak mempelajari konsep-

konsep, menguasai gerakan otot-otot besar, sedang, dan halus.

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dipandang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Penelitian Amin Mardisiswayo tahun 2008 yang berjudul; Upaya meningkatkan

kemampuan matematika melalui media realita Sekolah Dasar Al Irsad Pasar

Kliwon Surakarata. ( penelitian tindakan kelas) hasil penelitian menyimpulkan

bahwa kemampuan belajar matematika dalam pembelajaran bangun ruang

melalui media relita dapat meningkatkan hasil belajar matematika anak kelas IV

Sekolah Dasar. Hasil Penelitian tersebut memberikan masukan terhadap

penelitian ini, yaitu Penggunaan Media Realita Untuk Meningkatkan

Kemampuan Belajar Matematika Kelas IV Sekolah Dasar.

2. Penelitian Suwarto tahun 2007 yang berjudul; Penggunaan media bangun ruang

untuk pemahaman konsep luas dan volume dalam pembelajaran matematika

siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 walen kecamatan simo kabupaten

Boyolali tahun 2006/2007. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa guru telah

mampu meningkatkan pemahaman konsep luas dan volume melalui media

Page 62: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

bangun dan meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika

siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Walen 1 kecamatan Simo kabupaten

Boyolali.

3. Penelitian Masriah tahun 2005 yang berjudul; Penggunaan media bangun ruang

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri pajang

I kecamatan Bae kabupaten Kudus tahun 2004/2005. Hasil penelitian

disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar matematika untuk materi luas

dan volume bangun ruang kubus, balok selinder dan prisma anak kelas V

Sekolah Dasar Negeri Pajang 1 dengan mengefektifkan penggunaan media

bangun ruang. Penelitian tersebut memberikan dampak positif pada peningkatan

kemampuan dan prestasi belajar matematika siawa kelas V SD.

4. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dalam meningkatkan kemampuan

belajar matematika hasilnya menunjukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar

matematika setelah diterapkan penggunan media. Namun penelitian Penggunaan

Media Realita Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Kelas IV

Sekolah Dasar. Hal tersebut menjadi salah satu unsur yang membedakan

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Pemebelajaran konsep bangun

ruang merupakan salah satu pembelajaran di bidang studi matematika. Siswa

diharapkan mampu memahami sifat-sifat, jaring-jaring, luas dan volume bangun

runag dasar dan lanjut.

C. Kerangka Berpikir

Media merupakan suatu alat untuk membantu siswa dalam memperoleh

informasi dalam interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Media

realita adalah seperangkat asumsi media nyata dapat dilihat, diraba, yang

dipergunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan

keadaan lingkungan alam peserta didik sehingga pembelajaran dapat bermakna.

Pembelajaran matematika konsep bangun ruang memerlukan suatu media

yang konkret sehingga siswa memahami tentang bangun ruang itu sendiri.

Sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran matematika

yaitu konsep bangun ruang pada kelas IV selanjutnya dilakukan evaluasi untuk

mengetahui hasil belajar siswa.

Page 63: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka diperoleh kerangka penelitian.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir tersebut di atas dapatlah

diajukan hipotesis sebagai berikut: Penggunaan media realita dapat meningkatkan

kemampuan belajar matematika pada konsep bangun ruang pada siswa kelas IV

Sekolah Dasar Negeri 3 Ketaon, Banyudono, Boyolali tahun pelajaran 2009/2010.

Kondisi awal Pembelajaran

konvensional.

Tindakan Penggunaan

media realita

Kondisi akhir Kemampuan

belajar matematika

meningkat

Gambar: 2 Bagan Kerangka Pemikiran

Kemampuan belajar

matematika rendah

Mudah dimengerti

menarik, senang,

meningkat

Page 64: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 3 Ketaon, Kecamatan Banyudono,

Kabupaten Boyolali. Kelas yang diteliti adalah kelas IV jumlah siswanya 21 anak.

Objek penelitian pembelajaran matematika dengan kompetensi dasar memahami

sifat bangun ruang. Peneliti sebagai tenaga edukatif pada SD tersebut, sehingga

hasil penelitian nanti dapat memberikan masukan untuk meningkatkan kemampuan

belajar matematika.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010,

dimulai bulan Januari sampai dengan Maret 2010

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Berdasarkan masalah yang diajukan, penelitian ini menekankan pada

masalah proses, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas.

Research). Penelitian tindakan kelas menurut pendapat Elliott (2001: 1) disebutkan

bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu proses di mana guru bekerjasama

dalam mengevaluasi pelaksanaan tugas mengajar yang dilakukan dengan tujuan

meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Kemmis

yang dikutip oleh Wiriaatmadja (2006: 64) yang mengatakan bahwa “penelitian

tindakan kelas berorientasi pada peningkatan kualitas pembelajaran.

2. Strategi Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan model siklus. Adapun rancangan model

sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Membuat perencanaan pengajaran

2) Membuat, menyiapkan media pembelajaran

39

39

Page 65: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

3) Membuat lembar observasi

4) Membuat alat evaluasi

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan dalam tahap ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran

sebagaimana yang telah direncanakan.

c. Observasi

Dalam tahap kegiatan ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan

tindakan dengan format yang sudah dirancang dan dipersiapkan peneliti.

d. Refleksi

Dalam kegiatan ini, data-data yang diperoleh dari observasi dikelompokkan

lalu dianalisis untuk mengetahui sejauh mana ”Aksi” telah membawa perubahan.

Proses siklus kegiatan dalam penelitian tindakan kelas menurut Kemmis

dan Taggart (Wiriaatmadja, 2006: 65) digambarkan bagan skematis.

Gambar 3 Siklus Aktivitas dalam Penelitian Tindakan Kelas

Sumber: Wiriaatmadja, 2006: 65

Perencanaan

Refleksi

Tindakan/

Observasi-evaluasi

Perbaikan Rencana

Refleksi

Tindakan/

Observasi-evaluasi

Perbaikan Rencana

Page 66: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

C. Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Data Penelitian

Data dalam penelitian ini berupa pembelajaran matematika dengan media

realita yang dilakukan guru di kelas siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3

Ketaon Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali.

Data dari siswa berupa hasil-hasil tes yang diberikan kepada siswa pada

setiap siklus pembelajaran. Tes yang dilakukan berupa tes awal yang diperoleh dari

nilai ulangan harian, nilai hasil post-test siklus I dan nilai hasil post-test siklus II.

Sumber data yang berasal dari guru berupa pendapat guru mengenai aktivitas siswa

dalam pembelajaran yang diperoleh melalui wawancara dan hasil observasi selama

kegiatan pembelajaran dilakukan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes,

teknik observasi, dan dokumen.

a. Teknik Tes

Teknik tes formatif dilakukan di akhir kegiyatan pembelajaran untuk

mengumpulkan data mengenai tingkat penguasaan konsep bangun ruang pada

siswa di setiap siklus. Instrumen tes disusun dengan mengacu pada kisi-kisi konsep

bangun ruang.

b. Teknik Observasi

Teknik Observasi meningkatkan kemampuan belajar matematika

konsep bangun ruang dengan menggunakan media realita. menggali data berupa

peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi dan benda serta rekaman gambar

(Sutopo, 2006: 75). Menurut Spradley (dalam Sutopo, 2006: 75) dikatakan bahwa

pelaksanaan teknik observasi dapat dibagi menjadi: 1) observasi tidak berperan,

dan 2) observasi berperan. Teknik observasi dilakukan untuk mengumpulkan data

mengenai aktivitas guru selama berlangsungnya kegiyatan pembelajaran.

Aspek yang diungkap melalui observasi ini adalah: (a) respon siswa dalam

pembelajaran; (b) aktivitas siswa dalam memanfaatkan sumber belajar; (c)

Page 67: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan; (d) aktivitas siswa dalam menjawab

pertanyaan; dan (e) kegiatan siswa dalam penggunaan media realita.

c. Teknik Dokumen

Studi dokumen dilakukan dengan penelitian mengenai dokumen-dokumen

yang berkaitan dengan prestasi belajar matematika siswa kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 3 Ketaon Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. Data yang diteliti

meliputi: dokumen tentang, nilai hasil belajar matematika dalam ulangan harian,

tingkat presensi siswa selama pembelajaran matematika, silabus pembelajaran

matematika, dan RPP pelajaran matematika yang disusun oleh guru.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri

3 Ketaon kecamatan Banyudono kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010

dengan jumlah siswa 21 anak.

E. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah diskriptif kualitatif.

Menganalisis dengan diskriptif kualitatif adalah memberikan predikat kepada

variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, agar pemberian

predikat dapat tepat, maka sebelum pemberian predikat diberikan kondisi tersebut

kemudian diukur dengan prosentase, baru kemudian diteransfer ke predikat

(Suharsimi Arikunto.1998:353). Dalam penelitian ini predikat yang digunakan

adalah, “Baik, Cukup dan kurang”.kemudian analisis tersebut dideskrifsikan dalam

tindakan sebagai berikut:

1. Data aktifitas siswa dalam penggunaan media realita diperoleh dari observasi

menggunakan lembar pengamatan. Hasilnya dihitung sesuai dengan

indikatornya kemudian diambil presentase aktifitas siswa sesuai dengan aspek

yang dinilai dengan rumus :

Jumlah siswa sesui dengan indikator

Aktifitas Siswa = X 100%

Jumlah seluruh siswa

Page 68: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2. Data kemampuan belajar matematika siswa diperoleh dari hasil rata-rata

evaluasi setiap pertemuan dalam setiap siklus.

F. Prosedur Penelitian

1) Indikator Kinerja Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah jika telah terjadi

peningkatan kemampuan belajar yang berupa nilai sebesar 0,5 dari data nilai rata-

rata awal. Di samping itu kemampuan siswa memahami konsep pengukuran

mencapai ketuntasan mencapai 60%.

2) Diskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini direncanakan melalui dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan

sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai sebagaimana subjek yang diteliti dan

permasalahannya. Untuk dapat melihat kemampuan siswa dalam memahami

konsep hitung perkalian anak diberikan tes diaknosa (pre tes) yang berfungsi

sebagai diagnosa awal (initial evaluation). Dalam prosedur penelitian ini terdiri

dari tiga siklus, yang masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan refleksi.

Pemberian tindakan pada siklus pertama didasarkan pada refleksi awal,

dengan berpedoman pada refleksi awal penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan

dengan prosedur atau tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi

setiap siklus.

3) Perencanaan Tindakan

Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam proses perencanan sebagai berikut:

1) Mengobservasi hasil ulangan umum semester I tahun 2009/2010 mengenai

ketuntasan belajar pada mata pelajaran matematika.

2) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa dan selanjutnya mencoba

memecahkan masalahnya.

Page 69: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

3) Membuat sekenario pembelajaran yang melipiti lembar evaluasi pretes, pos tes

dan alat evaluasi dengan pola latihan dari yang sederhana ke yang lebih

komplek.

4) Menyiapkan rencana pembelajaran.

5) Menyiapkan observasi untuk menyeragamkan persepsi terhadap pormat

observasi yang akan digunakan dalam mengamati dan menilai.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus ini merupakan kegiatan awal di kelas, guru melaksanakan pembelajaran

dengan materi konsep bangun ruang peneliti melakukan observasi jalannya

pembelajaran. Hasil pengamatan sebagai berikut:

1) Guru mengadakan pre tes untuk mengukur kemampuan awal siswa.

2) Guru menjelaskan materi konsep bangun ruang. Dengn media realita.

3) Guru diikuti siswa cara mengidentifikasi bangun ruang dengan media realita

untuk memecahkan masalah.

4) Siswa secara berkelompok menentukan dan menunjukan cara menggunakan

media realita yang tepat.

5) Guru mengulang kembali informasi tentang materi.

6) Guru mengadakan evaluasi

Semua kegiatan tersebut merupakan kegiatan terbimbing. Saat kegiatan

berlangsung, pengamatan proses pembelajaran dicatat dalam lembar observasi.

Laporan kegiatan pada siklus I berlangsung dua kali pertemuan @ 2x 35

menit.

c. Tahap Observasi

Pada tahap ini dilaksankan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan

menggunakan lembar / format observasi yang telah disiapkan. Proses

pembelajaran, pemecahan masalah dalam penerapan pembelajaran dengan

media realita. Kegiataan ini berlangsung 35 menit yang kedua. Disini guru

berperan sebagai moderator dan motifator.

1) Guru memonitor setiap siswa dengan menggunakan lembar observasi dalam

proses pembelajaran.

Page 70: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

2) Guru mengamati aktifitas dalam mengerjakan tugas pembelajaran setiap siswa.

3) Guru memberi bimbingan secara individu kepada siswa yang mengalami

kesulitan mengerjakan tugas.

4) Guru mengamati keaktifan siswa dengan format yang telah disediakan.

d. Tahap Refleksi

Refleksi adalah kegiatan yang meangulas secara kritis tentang perubahan yang

terjadi pada siswa, suasana kelas, guru. Peneliti mencatat keberhasilan maupun

kekurangan. Untuk ditindaklanjuti dengan langkah-langkah penyempurnaan

dan pengembangan berikutnya.

Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Sesuai dengan hasil refleksi pertama, maka perencanaan seklus kedua meliputi

kegiatan sebagai berikut:

b. Bentuk kegiatan belajar mengajar pada siklus kedua pada dasarnya sama

dengan siklus pertama, dengan perubahan materi pembahasan yang

indikatornya baru.

c. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan proses.

d. Menyediakan media realita yang dibutuhkan.

e. Membuat pedoman penilaian.

f. Menyamakan persepsi.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pembelajaran pada siklus kedua disesuaikan dengan alokasi

waktu yang direncanakan. Satu kali tatap muka @ (2 x 35 menit), dengan topik

pembelajaran ” konsep bangun ruang”. Sesuai dengan perencanaan pembelajaran

yang telah dibuat, siklus kedua selanjutnya kegiatan dimulai secara serentak.

Pada awalnya kegiatan guru meminta kepada siswa, menyiapkan media

yang telah disiapkan dengan bimbingan guru. Selanjutnya guru membimbing siswa

untuk memahami sifat-sifat bangun ruang dengan media realita berupa jaring-jaring

bangun ruang sederhana. Jika selesai satu media dilanjutkan ke media selanjutnya.

Page 71: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Diakhir kegiatan diadakan pos tes untuk melihat kemampuan siswa dalam

memahami konsep sifat bangun ruang.

c. Observasi

Pada dasarnya kegiatan observasi ini sama dengan siklus I kegiatan ini dilakukan

untuk mengamati aktifitas siswa.

2) Guru mengamati setiap aktifitas siswa dengan lembar observasi yang tersedia.

3) Dalam pelaksanaan pos tes secara individual, guru mengamati aktifitas siswa

dan menilai hasil pos tes dengan pormat yang tesedia.

d. Refleksi

Penelitian tindakan kelas yang direncanakan penelitian kolaboratif, dimana

guru dan peneliti berpartisipasi aktif dan bekerja sama dalam penelitian. Dalam

proses merefleksi kegiatan peneliti dan guru melaksanakan system “ Take and

Give” demi penyempurnaan kegiatan-kegiatan berikutnya. Meskipun kegiatan

tersebut bersifat kolaborasi-partisipatorik, tetapi peneliti tidak membebani guru

untuk proses rekaman maupun menentukan instrument-instrumen yang lain, semua

dilaksanakan oleh peneliti.

Jadi tahapan dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dapat digambarkan

sebagai berikut :

Rencana I Rencana II Siklus

Refleksi I Siklus Tindakan Refleksi siklusII Tindakan

Observasi Observasi Rekomendasi

Gambar 5 : PTK Model Kurt Lewin dalam (Kasihani Kasbolah, 2001: 10)

Selanjutnya untuk mengetahui keberhasilan penelitian ini ialah apakah

penerapan media realita dalam pembelajaran matematika konsep bangun ruang

dapat berfungsi untuk meningkatkan kemampuan belajar matematika. Menurut

pemantauan dan laporan guru serta suasana belajar mengajar siswa ternyata

penggunaan media realita dapat berfungsi untuk mengatasi permasalahan yang

dihadapi dalam pembelajaran matematika konsep mengenal sifat bangun ruang.

Page 72: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Historis Sekolah Dasar Negeri 3 Ketaon

Sekolah Dasar Negeri 3 Ketaon kecamatan Banyudono kabupaten

Boyolali berdiri pada tahun 1972. Ijin oprasional penggunaannya dikeluarkan oleh

Gubenur kepala daerah tingkat 1 Jawa Tengah dengan No Keputusan

421.1/013/II/23/1972 sejak berdiri status SD Negeri 3 Ketaon kecamatan

Banyudono adalah Sekolah Dasar Negeri dengan nomor statistik sekolah

101030919009.

2. Letak Geografis Sekolah Dasar Negeri 3 Ketaon

Secara geografis Sekolah Dasar Negeri 3 Ketaon berada di kecamatan

Banyudono kabupaten Boyolali. Tepatnya di dukuh Ketaon desa Ketaon

kecamatan Banyudono kabupaten Boyolali letaknya di antara pemukiman

penduduk. Jarak SD Negeri 3 Ketaon dengan kantor UPT Dikdas dan LS

Kecamatan Banyudono ± 5 km, jarak dengan kator dinas Pemuda dan Olah Raga

kabupaten Boyolali ± 8 km, sedangkan jarak SD Negeri 3 Ketaon dengan ibu

kota Provinsi Jawa Tengah ± 112 km.

3. Keadaaan Personel Sekolah Dasar Negeri 1 Krobokan

Pada tahun pelajaran 2008/2009 Sekolah Dasar Negeri 3 Ketaon

kecamatan Banyudono kabupaten Boyolali dipimpin oleh seorang kepala sekolah

yang membawahi sepuluh karyawan yang bersetatus Pegawai Negeri sipil (PNS)

tujuh sebagai guru kelas dan satu guru agama. Dua guru wiyata bakti yang satu

mengampu pendidikan jasmani dan kesehatan dan satunya mengampu mulok

bahasa Enggeris serta satu penjaga sekolah.

4. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Negeri 3 Ketaon

Sekolah Dasar Negeri 3 Ketaon berdiri di atas tanah seluas 3240 m²

dengan luas bangunan 568 m². dengan bangunan yang ada adalah 6 ruang kelas, 1

ruang kantor guru dan kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 dan

47

Page 73: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

1gudang barang, 2 kamar WC anak, 1 Kamar WC Guru. SD Negeri 3 Ketaon

juga memiliki halaman untuk upacara, bermain anak, istirahat dan berolah raga.

B. Deskripsi Lokasi Penelitian/Setting Kelas

Sekolah Dasar Negeri 3 Ketaon merupakan salah satu Sekolah Dasar

Negeri di kecamatan Banyudono. Jumlah kelas yang dimiliki tahun 2009/2010

adalah sebanyak 6 kelas dengan siswa kelas I – VI berjumlah 173 siswa.

Subjek penelitian adalah peningkatan kemampuan belajar matematika

pada konsep bangun ruang. Sedangkan obyek penelitian adalah siswa kelas IV

Sekolah Dasar Negeri 3 Ketaon Boyolali sebanyak 21 siswa.

Keadaan Siswa Sekolah Dasar Negeri 3 Ketaon tahun 2009/2010

No Kelas Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan

1 I 14 22 36

2 II 14 20 34

3 III 13 15 28

8 IV 9 12 21

5 V 12 19 31

6 VI 14 9 23

Jumlah 76 97 173

Dengan jumlah guru yang memadahi seperti tersebut di atas proses belajar

mengajar seharusnya dapat berjalan dengan lancar. Dengan kelancaran proses

belajar mengajar tersebut, seharusnya siswa-siswa di Sekolah Dasar Negeri 3

Ketaon dapat mencapai prestasi belajar matematika dengan baik dan memuaskan

pada seluruh mata pelajaran.

Page 74: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

C. Deskripsi Prosedur Penelitian

1. Nilai Tes Kemampuan Awal Belajar Matematika

Nilai tes kemampuan awal belajar matematika mempunyai rentangan 45 – 80

dengan rata-rata 60.00 tabel 1 menyajikan diskripsi data nilai tes mata pelajaran

matematika

Tabel 1. Distribusi Persentasi Nilai Tes Kemampuan Awal

No Nilai Frekwensi fx

1 50 5 250

2 55 4 220

3 60 6 360

4 65 4 260

5 70 2 140

Jumlah 21 1280

Nilai rata-rata 60.00

Jika disajikan dalam bentuk grafik maka akan tampak seperti dibawah ini:

5

4

6

4

2

0

1

2

3

4

5

6

50 55 60 65 70

Gambar 6. Grafik Nilai Siswa kelas IV SDN 3 Ketaon tahun 2009/2010.

Page 75: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2. Deskripsi Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Tiap-tiap

pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran (2 X 35 menit) yaitu dilaksanakan pada

tanggal 19 dan 21 Januari 2010 . Adapun tahapan yang dilaksanakan adalah

sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap proses

pembelajaran matematika dengan materi pokok mengenal sifat bangun ruang bagi

siswa kelas IV untuk mengetahui media yang digunakan guru, serta kemampuan

dan Motivasi siswa dalam proses pembelajaran yang di laksanakan melalui media

relita. Peneliti juga mencatat hasil belajar yang diperoleh berupa nilai formatif.

Pengamatan dan hasil catatan terhadap proses pembelajaran tersebut maka

di peroleh data awal bahwa siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Ketaon

sebanyak 21 siswa sebagian besar masih belum memahami konsep mengenal sifat

bangun ruang yang diajarkan. Nilai tes kemampuan awal belajar matematika

mempunyai rentangan 45 – 80 dengan nilai rata-rata 60.00.

Berdasarkan data tersebut, peneliti mengadakan konsultasi dengan kepala

sekolah dan kolaborasi dengan yang lain untuk melaksanakan pembelajaran

matematika dengan penggunaan media realita berupa jaring-jaring bangun ruang

sederhana. Dengan berpedoman pada kurikulum Pendidikan Dasar 2006 kelas IV

tentang mengenal sifat bangun ruang, peneliti melakukan langkah-langkah untuk

merencanakan pembelajaran dengan menggunkan media realita sebagai berikut:

1) Memilih kompetensi dasar dan indikator yang sesuai .

2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan indikator.

Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat dua kali pertemuan dan dilaksanakan

pada minggu yang sama.

b. Pelaksanaan Tidakan

1) Pertemuan ke – 1

Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2010,

Indikator; (1) Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang, tabung, prisma tegak, limas

dan kerucut. (2) Menggambar bangun ruang dari sifat-sifat bangun ruang. Peneliti

Page 76: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

membelajarkan matematika konsep mengenal sifat bangun ruang dengan

menggunkan media berupa jaring-jaring bangun ruang sederhana. Kegiatan

pembelajaran diawali dengan menyiapkan media realita yang akan digunakan

dalam proses pembelajaran.

Kegiatan awal pada pembelajaran, guru menunjukkan sifat-sifat bangun

ruang dengan menggunakan media berupa jaring-jaring bangun ruang sederhana.

Bentuk-bentuk media jaring-jaring bangun ruang yang ada terdiri dari enam jenis,

yaitu:

Siklus I

Pertemuan 1 (2 × 35 menit)

Pendahuluan (10 menit)

Apersepsi: Menayakan tugas siswa untuk membawa kubus dan Mengingat kembali

bentuk kubus dan balok.

Motivasi : Ketika akan membuat rumah, kita perlu memahami materi ini.

Kegiatan Inti (50 menit)

1. Guru menginformasikan pada siswa untuk membuat kelompok, masing-masing

4 siswa.

2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.

3. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok medapat tugas satu

materi/tugas yang berbeda dengan kelompok lain.

4. Setiap kelompok diberi balok dari bekas bungkus pepsoden pasta gigi, kardus

bungkus super mei, kardus bekas bungkus sabun klodia, sebagai media realita

sekaligus materi pembelajaran konsep bangun runang balok. melalui media

realita yang telah di bagikan pada masing-masing klompok. Siswa di harapkan

mampu mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang balok dengan mengisi

lembar kerja siswa yang telah disediakan. Dalam bangun ruang balok dikenal

istilah sisi, titik sudut, dan rusuk.

5. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok memyampaikan hasil

pembahasan kelompok mengenai sifat-sifat, sisi-sisi serta titik sudut bangun

ruang balok.

Page 77: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus kesimpulan. Balok adalah sebuah

benda ruang yang dibatasi oleh tiga pasang (enam buah) persegi panjang dimana

setiap pasang persegi panjang saling sejajar ( berhadapan ) dan berukuran sama.

Atau juga disebut bangun ruang sisi tegak.

Kegiatan akhir (10 menit)

1. Siswa membuat rangkuman dengan bimbingan guru.

a) Kubus

b) Prisma Segi Tiga

c) Limas Segi Tiga

d) Limas Segi Empat

Page 78: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

e) Tabung

Kegiatan awal dalam pembelajaran matematika konsep mengenal sifat

bangun ruang dengan media jaring-jaring bangun ruang antara lain:

1) Menunjukan media jaring-jaring bangun ruang.

2) Kepada anak dikenalkan sikap duduk yang baik.

3) Anak dikenalkan tentang sifat-sifat bangun ruang dengan media tersebut

4) Secara berkelompok mencoba mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.

5) Dengan tanya jawab guru berusaha memotivasi siswa.

6) Guru menunjuk satu atau lebih siswa menemutunjukan hasil temuannya.

Setelah semua selesai berlatih dan berkarya sebagai akhir pertemuan

pertama. Kegiatan dilanjutkan dengan tugas mandiri. Siswa terlibat aktif dalam

berlatih sendiri. Sebagian siswa masih ada yang belum dapat mengenal sifat-sifat

bangun ruang. Dengan bimbingan dan bantuan guru akhirnya semua siswa dapat

menyelesaikan tugas kemudian hasil ditunjukan dan dinilai, sebagai akhir

pertemuan pertama.

Page 79: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

2) Pertemuan ke-2 Siklus I

Pada pertemuan ke -2 materi pembelajaran matematika yang di ajarkan

adalah membuat jaring-jaring bangun ruang sederhana. Kegiatan diawali dengan

doa bersama dilanjutkan dengan presentasi.

Pertemuan 2 (2 × 35 menit)

Pendahuluan ( 10 menit)

Apersepsi: mengingat kembali tentang sifat-sifat kubus dan balok.

Motivasi : Materi ini juga diperlukan pada waktu membuat maket rumah atau

pabrik.

Kegiatan Inti ( 50 menit)

1. Guru menginformasikan pada siswa untuk membuat kelompok, masing-masing

4 siswa.

2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.

3. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok medapat tugas satu

materi/tugas yang berbeda dengan kelompok lain.

4. Balok dari kardus bekas yang telah di persiapkan di setiap kelompok di buka

untuk di idenfifikasi serta digambar sesuai dengan bentuk baloknya, sebagai

media realita sekaligus sebagai materi pembelajaran menggambar jaring-jaring

balok.

5. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok memyampaikan hasil pembahasan

kelompok.tentang perbedaan, sifta-sifat, ciri-ciri bagun ruang balok

6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus kesimpulan. Balok adalah sebuah

benda ruang yang dibatasi oleh tiga pasang (enam buah) persegi panjang dimana

setiap pasang persegi panjang saling sejajar ( berhadapan ) dan berukuran sama.

Atau juga disebut bangun ruang sisi tegak.

Kegiatan Akhir ( 10 menit )

7. Siswa mengerjakan soal tes formatif.

Teknik : tertulis

Bentuk instrumen : isian

Page 80: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Instrumen:

1) Pada balok berlaku sifat-sifat sebagai berikut

a) sisi tegaknya berupa bangun datar . . .

b) sisi alasnya berupa bangun datar . . .

c) jumlah titik sudutnya ada . . .

d) jumlah rusuknya ada . . .

e) jumlah sisinya ada . . .

2) Pada bangun ruang kubus berlaku sifat-sifat sebagai berikut

a) sisi alas dan sisi atasnya berupa bangun datar . . .

b) sisi tegaknya berupa bangun datar . . .

c) jumlah titik sudutnya ada . . .

d) jumlah rusuknya ada . . .

e) jumlah sisinya ada . . .

Dengan cara tanya jawab guru berusaha memotivasi siswa. Dengan cara

menyuruh siswa untuk maju satu persatu dengan unjuk kerja yang ditunjuk guru

pada media jaring-jaring bangun ruang. Hasil yang didapat adalah bahwa siswa

merasa senang, karena dilibatkan dalam proses pembelajaran. Setelah siswa dapat

menemutunjukan sifat-sifat dari bangun ruang sederhana, siswa dan guru bersama-

sama membuka buku matematika untuk dikerjakan.

Dengan petunjuk dan contoh guru siswa menirukan guru untuk membuat

jaring-jaring bangun ruang sederhana menggunakan kertas karton dan mengenal

simetri bangun datar. Penjelasan tersebut dapat digambarkan seperti media

terlampir. Sebagai kegiatan akhir guru memberikan tes akhir pada siklus I.

c. Observasi

Pada tahap ini peneliti melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan proses

pembelajaran dengan penggunaan media realita berupa jaring-jaring bangun ruang

sederhana. Dalam mengadakan pemantauan peneliti menggunakan lembar

observasi. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan motivasi

siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media realita berupa

jaring-jaring bangun ruang sederhana.

Page 81: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 2. Lembar Observasi Aktifitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus I

No Aspek Yang Dinilai Pertemuan 1 Pertemuan 2

A B C D A B C D

1 Aktif mendengarkan penjelas- an guru √ √

2 Aktif menjawab pertanyaan guru √ √

3 Kreatifitas dan inisiatif siswa meningkat √ √

4 Motivasi dan minat untuk bertanya √ √

5 Kesungguhan siswa menyelesaikan tugas √ √

6 Kesungguhan mengerjakan soal tes √ √

Keterangan:

A: Amat Baik., B: Baik, C: Cukup, D: Kurang

Observasi tersebut tidak hanya dilakukan pada aktivitas siswa, juga

ditunjukan pada guru dalam proses pembelajaran. Adapun observasi untuk guru

dapat dijelaskan seperti:

Tabel 3. Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I

No Aspek Yang Dinilai Pertemuan 1 Pertemuan 2

A B C D A B C D

1 Memberi informasi secara tepat √ √

2 Menggunakan berbagai sumber √ √

3 Menggunakan waktu sesuai rencana √ √

4 Penuh perhatian pada siswa √ √

5 Memotivasi individu √ √

6 Memotivasi kelompok √ √

7 Menggunakan multi metode √ √

8 Menggunakan media secara tepat √ √

9 Melakukan penilaian proses √ √

10 Memberikan tindak lanjut √ √

Page 82: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Dari data-data tersebut diperoleh hasil observasi.

1) Kegiatan Siswa

a) Siswa aktif memperhatikan penjelasan guru dengan baik .

b) Siswa aktif menjawab pertanyaan guru dengan baik.

c) Kreatifitas dan inisiatif siswa belum cukup meningkat,

d) Motifasi dan kemampuan siswa belum cukup meningkat karena belum

banyak siswa yang bertanya.

e) Siswa menunjukan kesungguhan untuk menyelesaikan tugas guru.

2) Kegiatan Guru

a) Memberikan informasi secara tepat dengan baik .

b) Menggunakan berbagai sumber dengan baik.

c) menggunakan waktu sesuai rencana dengan baik.

d) Penuh perhatian terhadap seluruh siswa dengan baik.

e) Memotivasi siswa secara individu dengan baik.

f) Memotivasi siswa secara kelompok dengan baik.

g) telah menggunakan berbagai metode dengan baik.

h) Telah mengunakan media realita secara tepat dengan baik.

i) Telah melakukan penilaian proses dengan baik.

d. Analisis dan Refleksi

Hasil penelitian siklus I, maka peneliti merenungkan bahwa masih ada

beberapa siswa yang belum menunjukan kesunguhan dan masih ada siswa yang

belum tahu akan sifat bangun dan hubungan antar bangun. Demikian dapat

direnungkan bahwa penelitian pada siklus I belum menunjukan keberhasilan dalam

proses pembelajaran sehingga peneliti merencanakan lagi untuk siklus berikutnya.

Adapun hasil yang diperoleh siswa pada silkus I dapat dilihat pada tabel grafik.

Page 83: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 4. Data Hasil Belajar Matematika siklus I.

No Interval Nilai (x) Frekwensi fx

1 50-55

2 55-60 55 2 110

3 60-65 60 5 300

4 65-70 65 7 495

5 70-75 70 4 280

6 75-80 75 3 225

7 Jumlah 1410

Nilai Rata-Rata 67

Jika disajikan dalam bentuk grafik maka akan tampak seperti:

2

5

7

4

3

0

1

2

3

4

5

6

7

55 60 65 70 75

Gambar 4: Grafik hasil belajar matematika siklus I

Berdasarkan data dan hasil observasi tentang aktifitas dan hasil belajar

siswa, maka peneliti menyimpulkan bahwa ada peningkatan suatu proses

pembelajaran yang berarti. Karena kreatifitas, motivasi dan kemampuan belum

meningkat. Berkaitan dengan hal tersebut, maka peneliti mengadakan tindakan

untuk siklus berikutnya.

2. Tindakan Siklus II

Page 84: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tindakan siklus II dilaksanakan selama duakali pertemuan. Tiap-tiap

pertemuan terdiri dua jam pelajaran (2 X 35’), terlaksana pada tangal 2 dan 4

Pebruari 2010. Pada siklus ke II ini peneliti mengkaji hasil renungan dari siklus ke

I: adapun tindakan yang dilaksanakan pada siklus ke II ini meliputi:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti merencanakan hal-hal berikut:

1) menyusun kembali rencana pelaksanaan pembelajaran.

2) Lebih mengoptimalkan penggunaan media realita dalam proses pembelajaran

melalui tugas. Adapun tugas yang diberikan adalah siswa diminta untuk

membuat jaring-jaring balok dan kubus.

3) Mendorong siswa untuk aktif pada proses pembelajaran, terutama pada siswa

kurang aktif dalam proses pembelajaran siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tanggal 2 Pebruari 2010 peneliti mengulang materi pembelajaran

dengan menggunakan media realita berupa jaring-jaring bangun ruang sederhana.

Siswa menirukan contoh guru, merumuskan sifat-sifat bangun ruang dan hubungan

antarbangun dengan menggunakan bantuan media realita berupa jaring-jaring

bangun ruang sederhana.

Indikator; (1)Menggambar berbagai bentuk jaring-jaring kubus dan balok.

(2) Menggambar jaring-jaring tabung, kerucut, dan limas. (3) Membandingkan dan

mengurutkan volume benda.

Pertemuan Pertama Siklus II

Pendahuluan (10 menit)

Apersepsi: Mengingat kembali bentuk dan sifat-sifat kubus.

Motivasi : Materi ini berguna ketika akan membuat kardus makanan/snack.

Kegiatan Inti (50 menit)

1. Guru menginformasikan pada siswa untuk membuat kelompok, masing-masing

4 siswa.

2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.

3. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok medapat tugas satu

materi/tugas yang berbeda dengan kelompok lain.

Page 85: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

4. Setiap kelompok diberi kubus dari bekas bungkus kapur tulis, sebagai media

realita sekaligus materi pembelajaran konsep bangun runang kubus. melalui

media realita yang telah di bagikan pada masing-masing klompok. Siswa di

harapkan mampu mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang balok dengan

mengisi lembar kerja siswa yang telah disediakan. Dalam bangun ruang kubus

dikenal istilah sisi, titik sudut, dan rusuk yang sudah ada secara kooperatif yang

bersifat penemuan.

5. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok memyampaikan hasil pembahasan

kelompok tentang gambar jaring-jaring balok, kubus.

6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus kesimpulan. Kubus adalah

sebuah benda ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi yang berukuran sama.

Bangun ruang kubus disebut bangun ruang sisi tegak.

Kegiatan akhir (10 menit)

1. Siswa membuat rangkuman dengan bimbingan guru.

Pertemuan Kedua siklus II

Pada tanggal 4 Pebruari siswa diberi pembelajaran memahami jaring-jaring balok.

Pendahuluan ( 10 menit)

Apersepsi: Membahas tugas rumah dan mengingat kembali tentang jaring-jaring

kubus.

Motivasi : Materi ini juga berguna dalam membuat tempat minuman kotak, mie

instan, dan sebagainya.

Kegiatan Inti ( 50 menit)

1. Guru menginformasikan padad siswa untuk membuat kelompok, masing-masing

4 siswa.

2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.

3. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok medapat tugas satu

materi/tugas yang berbeda dengan kelompok lain.

4. Kubus dari kardus bekas yang telah di persiapkan di setiap kelompok di buka

untuk di idenfifikasi serta digambar sesuai dengan bentuk kubusnya, kardus

bungkus kapur merupakan media realita sekaligus sebagai materi pembelajaran

Page 86: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

menggambar jaring-jaring kubus. yang sudah ada secara kooperatif yang bersifat

penemuan.

5. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok memyampaikan hasil pembahasan

kelompok konsep bangun ruang

6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus kesimpulan. Kubus adalah

sebuah benda ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi yang berukuran sama.

Bangun ruang kubus disebut bangun ruang sisi tegak.

Kegiatan akhir (10 menit)

2. Siswa membuat rangkuman dengan bimbingan guru.

Penilaian

Teknik : Tes lisan dan tertulis

Bentuk instrumen : Kuis, produk, dan uraian

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar!

Gambarlah pada kertas berpetak.

1) Jaring-jaring kubus dengan rusuk 3 petak.

2) Balok dengan panjang 3 petak satuan, lebar 2 petak satuan dan tinggi 1 petak

satuan.

3) Limas segi empat yang alasnya berupa persegi dengan sisi 4 cm.

4) Kamar tamu Pak Joko berukuran 3 m × 4 m, akan dipasangi ubin dengan ukuran

25 cm × 25 cm.

Berapa buah ubin yang harus dibeli Pak Joko?

4) Bak mandi di sekolah mempunyai panjang 2 m, lebar 1 m, dan kedalaman 3 m.

Jika diisi air sampai penuh, berapa liter air di dalam bak mandi tersebut?

Tujuan diadakan pembelajaran ini adalah agar siswa memahami konsep

sifat bangun ruang berupa balok, Tindakan yang dilakukan guru tersebut ternya

siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran berlangsung. Hal ini

dibuktikan dengan adanya siswa yang mau bertanya memunculkan ide-ide untuk

memembuat jaring-jaring bangun ruang sendiri lebih lanjut. Setelah siswa dianggap

telah menguasai konsep tentang sifat bangun ruang berupa balok melalui media

media realita berupa jaring-jaring bangun ruang sederhana tersebut maka peneliti

memberikan tes pada akhir siklus II.

Page 87: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

c. Observasi

Tahap ini peneliti mengadakan pengamatan terhadap meningkatkan

kemampuan belajar matematika konsep bangun ruang dengan menggunakan media

realita. Pengamatan tersebut dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Maksud dari pengamatan tersebut adalah untuk mengetahui peningkatan, keaktifan

dan partisipasi siswa selama proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dalam

lembar observasi.

Tabel 5. Lembar Observasi Aktifitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus II

No Aspek Yang Dinilai Pertemuan 1 Pertemuann 2

A B C D A B C D

1 Aktif mendengarkan penjelas- an guru √ √

2 Aktif menjawab pertanyaan guru √ √

3 Kreatifitas dan inisiatif siswa meningkat √ √

4 Motivasi dan minat untuk bertanya √ √

5 Kesungguhan siswa menyelesaikan tugas √ √

6 Kesungguhan mengerjakan soal tes √ √

Keterangan:

A: Amat Baik., B: Baik, C: Cukup, D: Kurang

Observasi tersebut tidak hanya dilakukan pada aktivitas siswa, juga

ditunjukan pada guru dalam proses pembelajaran konsep bangun ruang. Adapun

observasi untuk guru dapat dijelaskan seperti:

Tabel 6. Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II

No Aspek Yang Dinilai Pertemuan 1 Pertemuan 2

A B C D A B C D

1 Memberi informasi secara tepat √ √

2 Menggunakan berbagai sumber √ √

3 Menggunakan waktu sesuai rencana √ √

4 Penuh perhatian pada siswa √ √

5 Memotivasi individu √ √

6 Memotivasi kelompok √ √

7 Menggunakan multi metode √ √

Page 88: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

8 Menggunakan media secara tepat √ √

9 Melakukan penilaian proses √ √

10 Memberikan tindak lanjut √ √

Dari data-data tersebut diperoleh hasil observasi.

1) Kegiatan Siswa

a) Siswa aktif memperhatikan penjelasan guru dengan amat baik.

b) Siswa aktif memjawab pertanyaan guru dengan amat baik..

c) Kreatifitas dan inisiatif siswa meningkat dengan baik ,

d) Motivasi dan kemampuan siswa meningkat karena sudah banyak siswa yang

bertanya dengan baik.

e) Siswa menunjukan kesungguhan untuk menyelesaikan tugas guru dengan

amat baik..

2) Kegiatan Guru

a) Memberikan informasi secara tepat dengan amat baik.

b) Menggunakan berbagai sumber dengan amat baik..

c) menggunakan waktu sesuai rencana amat baik.

d) Penuh perhatian terhadap sseluruh siswwa amat baik.

e) Memotivasi siswa secara individu dengan amat baik..

f) Memotivasi siswa secara kelompok dengan amat baik..

g) telah menggunakan berbagai metode dengan baik.

h) Telah mengunakan media realita secara tepat dengan amat baik..

i) Telah melakukan penilaian proses dengan amat baik..

j) Telah memberikan tindak lanjut dengan baik.

d. Analisis dan Refleksi

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I dan II peneliti

menyimpulkan bahwa ada peningkatan suatu proses pembelajaran matematika

konsep bangun ruang dengan penggunaan media realita. Hal ini dapat dilihat

adanya peningkatan kemampuan belajar matematika konsep bangun ruang. Terlibat

juga adanya peningkatan kemampuan belajar siswa dalam pembelajaran konsep

bangun ruang matematika pada siklus ke II dapat dilihat pada tabel dan grafik.

Page 89: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Tabel 7. Data Hasil Belajar Matematika Siklus II

N

o Interval Nilai Frekwensi fx

1 45-50

2 50-55

3 55-60

4 60-65 65 2 130

5 65-70 70 5 350

6 70-75 75 9 675

7 75-80 80 5 400

Jumlah 1555

Nilai rata-rata 7,40

Jika disajikan dalam bentuk grafik maka akan tampak seperti:

2

5

9

5

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

65 70 75 80

Gambar 5: Grafik hasil belajar matematika siklus II

Page 90: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Berdasarkan data hasil observasi tentang aktifitas dan kemampuan belajar

konsep bangun ruang, maka peneliti menyimpulkan bahwa ada peningkatan suatu

proses pembelajaran matematika konsep bangun ruang.

D. Deskripsi Antar Siklus

Setelah melakukan dan menyelesaikan tindakan pada setiap siklus,

diperoleh peningkatan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran konsep

bangun ruang memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana dengan menggunkan

media realita berupa jaring-jaring bangun ruang sederhana.

1. Aktifitas Siswa

Pada siklus 1 disampaikan kompetensi dasar mengenal bangun ruang

sederhana dan sifatnya. Proses pembelajaran matematika mengguanakan media

realita berupa jaring-jaring bangun ruang sederhana secara individu maka ada juga

kendala karena siswa telah mendapatkan pengalaman dari orang tua atau boleh juga

dari taman kanak-kanak, diantaranya siswa dapat mengenal sifat bangun ruang.

Sebelum pembelajaran berakhir, maka siswa diberi tugas yang berkaitan

dengan sifat bangun ruang berupa balok. untuk ini siswa memahami betul materi

yang telah diberikan baik teori maupun praktek yang dapat digunakan sebagai

acuan serta media realita menyelesaikan tugas dan tes yang diberikan.

Dari hasil observasi siklus ke I ditemukan hal-hal sebagai berikut :

a. Suasana kelas tertib dan teratur sehingga proses pembelajaran berjalan dengan

baik.

b. Pada umumnya siswa memperhatikan penjelasan guru meskipun ada beberapa

siswa yang belum memperhatikan dengan sungguh-sungguh.

c. Siswa masih ada yang belum berani bertanya, Guru telah memberi umpan pada

siswa dan memberi kesempatan untuk bertanya.

e. Siswa aktif dalam proses pembelajaran dengan mau membuat gambar balok.

f. Selama mengerjakan tes, siswa mengerjakan dengan tertib dan tenang.

Hasil refleksi pelaksanaan siklus I disampaikan sebagai berikut:

a. Suasana kelas tertib.

b. Siswa sedikit demi sedikit mulai aktif dalam proses pembelajaran.

c. Guru menjelaskan dengan jelas serta memberi kesempatan bertanya.

Page 91: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

d. Keterampilan bertanya masih kurang.

e. Minat dan motifasi siswa masih kurang.

f. Sebagian siswwa masih kurang terampil dalam menyelesaikan tugas dan soal.

Berdasarkan hasil observasi dan refleksi pada siklus ke I maka dipandang

perlu diadakan siklus ke II. Pada siklus ke II ini yang dibahas adalah kompetensi

dasar membuat jaring-jaring bangun ruang sederhana. Maka materi ini juga tidak

mengalami hambatan dan kesulitan. Karena cara penyampaian materi didahului

prasarat teori-teori yang ada hubungannya dengan sifat dari bangun ruang tersebut

serta ditunjang pemanfaatan media realita berupa jaring-jaring bangun ruang

sederhana secara individu dan kelompok, yang mempermudah pemahaman konsep

yang disampaikan oleh guru.

Ada beberapa siswa yang belum memahami konsep sifat bangun ruang

sederhana. Untuk itu guru memberikan bimbingan secara khusus bagi mereka.

Sehingga sedikit demi sedikit anak mengikuti proses pembelajaran sama dengan

teman yang lain.

Pendapat Edgar Dele dalam SBM II yang diikuti tim pengembang PGSD

(1998: 16) menyatakan bahwa ”bila siswa mengambil manfaat dari kegiatan

pembelajaran yang mempunayi nilai relevensi dengan pengalaman langsung, akan

memberi makna pembelajaran yang diikutinya. Hal ini ditandai dengan semakin

besar peningkatan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dengan

dioptimalkan penggunaan media.

Dari hasil opservasi siklus ke II ditemukan hal-hal sebagai berikut:

a. Keberanian siswa untuk mencoba semakin tumbuh.

b. Suasana kelas tertib dan teratur maka proses pembelajaran dapat berjalan lancar.

c. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik.

d. Siswa aktif dalam proses pembelajaran, ini ditandai dengan adanya kegiatan

siswa untuk mencoba membuat sendiri jaring-jaring bangun ruang sederhana.

e. Minat dan motivasi semakin meningkat.

f. Selama siswa mengerjakan tes, siswa membuat sendiri jaring-jaring bangun

ruang sederhana dengan baik, tertib, dan tenang.

Hasil refleksi dari pelaksanaan siklus II disampaikan sebagai berikut:

Page 92: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

a. Siswa aktif dalam pembelajaran.

b.Guru menyampaikan materi dengan jelas mengobtimalkan penggunaan media

realita berupa jaring-jaring bangun ruang sederhana.

c. Siswa sudah terampil menyelesaikan tugas.

d. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

e. Siswa sudah terampil membuat jaring-jaring bangun ruang sederhana, siswa

sudah terampil menyelesaikan tugas.

f. Siswa sudah terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Tabel 8. Rangkuman Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa.

No Kategori

Jumlah Persentase

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

1 2 1 2 1 2 1 2

1 Baik 3 3 5 5 14 % 14% 23% 23%

2 Cukup 11 11 14 14 53% 53% 66% 66%

3 Kurang 7 7 2 2 33% 23% 9% 9%

Dilihat dari faktor siswa dapat dikumpulkan hal-hal sebagai berikut: (a)

siswa belum berani bertanya meskipun belum jelas betul; (b) masih ada beberapa

siswa yang belum mampu bekerja sendiri; (c) motivasi siswa masih kurang; (d)

sebagian siswa masih kurang terampil menyelesaikan tugas dan soal. Faktor dari

guru yaitu; memanfaatkan alat peraga yang belum optimal. Dilihat dari proses

pembelajaran interaksi guru dan siswa kurang sehingga suasana kelas kurang

hidup. Ketiga faktor tersebut masih ada beberapa faktor yang perlu ditingkatkan

baik guru, siswa dan hasil proses pembelajaran siklus ke II.

2. Peningkatan Proses Pembelajaran Siklus ke II

Setelah diadakan tes siklus ke II diperoleh rata-rata 7,40. jumlah siswa yang

nilainya kurang dari 65 menurun menjadi 1 siswa, berarti peresentasi siswa yang

berhasil menguasai materi naik, dari 33% menjadi 66%. Hal ini menunjukan

adanya peningkatan kemampuan belajar matematika yang cukup berarti. Pada

siklus ke II ternyata mendekati teori belajar tuntas. Keberhasilan tersebut dapat

disebabkan oleh faktor siswa, guru dan proses pembelajaran yang mengobtimalkan

Page 93: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

media jari. Siswa telah berani bertanya, sudah mampu membuat jaring-jaring

bangun ruang sederhana dan memahami sifat-sifatnya, hubungan guru dan peserta

didik komunikatif, serta kemampuan dan motivasi siswa meningkat.

Dari uraian tersebut di atas dapat dijelaskan melalui:

Tabel 10. Nilai Matematika Kemampuan Awal dan Hasil Tes Tiap Siklus

No Kemampuan Awal/

Siklus

Nilai rata-

rata

Jumlah siswa yang

mendapat hasil tes

tiap siklus ≥

Presentase

(%)

1 Kemampuan Awal 6,00 15 72%

2 Siklus I 6,70 7 34%

3 Siklus II 7,40 1 0,4

Berdasarkan data pada tabel di atas, maka nilai rata-rata hasil belajar siswa

dari tahap awal hingga tindakan pembelajaran siklus II dapat disajikan ke dalam

bentuk grafik:

Gambar 6. Grafik Perkembangan Nilai Rata-rata Hasil Belajar matematika

Setelah dikaji pelaksanaan siklus ke I dan II ternyata hasil yang diperoleh

sudah hampir mendekati indikator teori belajar tuntas, yaitu apabila kelas sudah

dapat menguasai materi pembelajaran matematika antara 70% - 75% (Lukman,

2000: 29). Maka penelitian tindakan kelas ini cukup dilaksanakan dua siklus.

7.40

6.00

6.70

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

Awal Siklus I Siklus II

Page 94: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa tabel di atas dapat diketahui

adanya peningkatan proses pembelajar pada tiap-tiap siklus. Adapun gambaran

adanya peningkatan kemampuan belajar matematika kelas IV sekolah dasar,

melalui

1. Pembahasan Siklus I

Pada siklus I anak telah siap menerima materi pembelajaran sifat bangun

ruang dan hubungan antarbangun, karena konsep disampaikan siswa terlebih

dahulu (media realita berupa jaring-jaring bangun ruang sederhana). Maka siswa

dapat mencoba melakukan sendiri secara individu sehingga proses pembelajaran

dapat efektif. Dilihat dari hasil pengamatan observasi, aktifitas pada siklus I

menunjukan kategori cukup, karena kemapuan siswa belum ada peningkatan.

Pengolahan data kemampuan belajar siswa pada tes siklus I rata-rata nilai 67%

nilai tersebut belum cukup karena banyak siswa yang nilainya di bawah nilai 65,00

sebanyak 8 siswa dari jumlah 21 siswa, berarti kelas tersebut baru 68% yang

menguasai materi. Hal ini menunjukan bahwa proses pembelajaran pada siklus I

adanya peningkatan kemampuan belajar. Pada hal menurut teori belajar tuntas

setiap proses pembelajaran dikatakan berhasil jika setiap kelas menunguasai materi

pembelajaran matematika antara 70% - 75 % (Lukman: 29).

2. Pembahasanan siklus ke II

Siklus kedua adalah lanjutan dari siklus sesudahnya. Karena potensi siswa

pada siklus I belum menunjukan syarat teori belum tuntas, maka diadakan tindakan

siklus II. Pengamatan observasi diketahui bahwa prosentase hasil aktifitas siswa

dalam pembelajaran matematika konsep sifat bangun ruang dan hubungan

antarbangun adalah berkategori baik dibanding siklus I.

Siklus II kemampuan siswa meningkat dengan baik. Hal ini terlihat

keaktifan, perhatian, siswa terhadap belajar yang tadinya belum meningkat

sekarang meningkat. Dari 21 siswa yang diteliti ternyata telah menunjukan adanya

peningkatan suatu proses pembelajaran. Setelah diadakan tes pada siklus II Hasil

rata-rata yang diperoleh 74,00. nilai lebih dari 65 ada 18 siswa (84,6%).

BAB V

Page 95: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta analisis data yang dilakukan, dapat

disimpulkan sebagai berikut: Penggunaan media realita dapat meningkatkan

kemampuan belajar matematika konsep bangun ruang pada siswa kelas IV Sekolah

Dasar Negeri 3 Ketaon Banyudono Boyolali tahun pelajaran 2009/2010”. Hal ini

ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar siswa pada setiap

siklus tindakan pembelajaran yang dilakukan. Nilai rata-rata hasil belajar

matematika siswa pada tahap awal sebelum dilakukan tindakan adalah 6,0. Nilai

hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 6,7 pada tindakan

pembelajaran siklus I, dan meningkat lagi menjadi 7,4 pada akhir tindakan

pembelajaran siklus II.

B. Implikasi

Penggunaan Media Realita Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar

Matematika Konsep Bangun Ruang pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3

Ketaon. Upaya-upaya penerapan media realita dalam pembelajaran matematika

konsep bangun ruang dapat berfungsi untuk meningkatkan kemampuan belajar

matematika pada konsep sifat-sifat bangun ruang. Hubungan antarbangun

pembelajaran matematika melalui penggunaan media realita berupa jaring-jaring

bangun ruang sederhana dapat meningkatkan kreatifitas pada siswa kelas IV SDN 3

Ketaon, Banyudono, Kabupaten Boyolali dalam penelitian ini adalah:

Penggunaan Media realita secara optimal yang diusahakan oleh guru dan

siswa secara individu sehingga setiap siswa aktif dan berpartisipasi dalam proses

pembelajaran. Penerapan media realita dalam pembelajaran matematika konsep

bangun ruang dapat berfungsi untuk meningkatkan kemampuan belajar

matematika. Kemampuan siswa memilih dan menentukan media yang tepat dapat

untuk sumber belajar matimatika.

Di dalam proses pembelajaran seharusnya diperhatikan hal-hal yang dapat

mendorong siswa belajar dengan baik. Sehingga siswa termotivasi untuk berfikir

dan memusatkan perhatian, merencanakan, dan melaksanakan kegiatan yang

berhubungan/menunjang kegiatan belajar. Motivasi tersebut dapat juga ditanamkan 73

Page 96: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

kepada diri siswa dengan cara memberikan latihan-latian / kebiasaan-kebiasaan dan

kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

Guru dan siswa dalam proses pembelajaran merupakan relasi yang tidak

dapat terpisahkan. Jadi yang dimaksud relasi dalam pembelajaran yaitu cara belajar

siswa dipengaruhi oleh guru. Relasi guru dan siswa yang baik yaitu siswa

menyukai gurunya maka siswa akan menyukai materi yang diberikan dan siswa

berusaha mempelajari materi pembelajaran dengan baik. Hal tersebut bisa terjadi

sebaliknya, jika siswa membenci guru maka siswa akan mengabaikan materi

pembelajaran yang diberikan. Akibatnya hasil proses pembelajaran tidak

meningkat. Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab, dapat

menyebabkan proses pembelajaran kurang lancar serta siswa merasa jenuh dengan

guru. Maka partisipasi siswa dalam proses pembelajaran tidak tercapai.

Kedisipinan guru erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam proses

pembelajaran. Sikap disiplin perlu ditanamkan untuk mengembangkan motivasi

yang kuat. Dengan tujuan agar siswa belajar lebih maju baik disiplin dalam belajar

di sekolah, di rumah dan di perpustakaan yang disertai disiplin guru. Sehingga

berpengaruh positif terhadap siswa yang belajar. Kelima tindakan tersebut perlu

dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran maka proses pembelajaran

dapat meningkat.

Model yang dipakai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah model

proses. Data model ditetapkan dua proses penelitian tindakan kelas/siklus. Masing-

masing siklus dilaksanakan satu minggu. Setiap siklus terdapat empat langkah

kegiatan yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi,

dan (4) refleksi. Kegiatan ini dilaksanakan terus berdaur ulang, sebelum

melaksanakan tindakan dalam setiap siklus perlu perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan refleksi yang mengacu siklus sesudahnya.

Setiap tindakan dalam siklus dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran, ini berdasarkan analisis perkembangan dari perkembangan siklus ke

I sampai siklus II. Berdasarkan kreteria dan hasil belajar siswa, maka penelitian ini

layak untuk dipergunakan guru dalam menghadapi permasalahan sejenis. Penelitian

lebih lanjut tentang upaya guru untuk mempertahankan, menjaga dan

Page 97: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

meningkatkan proses pembelajaran. Pada hakekatnya model ini layak dipergunakan

dan dikembangkan oleh guru yang menghadapi permasalahan sejenis, terutama

untuk mengatasi masalah peningkatan kualitas pembelajaran matematika.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas dapat disimpulkan saran-saran

sebagai berikut:

1. Untuk Guru Sekolah Dasar

a. Diharapkan guru SD Negeri 3 Ketaon, Banyudono, Kabupaten Boyolali lebih

intensif dalam menggunakan media dalam proses pembelajaran matematika

yang dilakukan.

b. Penggunaan melalui media realita hendaknya diupayakan secara optimal

supaya dapat berdaya guna dan berhasil guna.

2. Untuk Siswa

a. Media realita yang digunakan dapat dibuat oleh siswa sendiri, maka siswa

disarankan untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran tersebut.

b. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media realita dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar matematika. Untuk itu disarankan kepada siswa untuk

lebih bersemangat dalam belajar mandiri di rumah dengan menggunakan media

tersebut.

3. Untuk Sekolah

Diharapkan kepada kepala sekolah dasar dalam usaha meningkatkan

kemampuan belajar konsep bangun ruang matematika kelas IV SD

menggunakan media realita. Kesulitan materi yang disampaikan oleh guru

kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media realita sehingga mutu

pendidikan dapat lebih meningkat.

Page 98: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Amin Mardisiswayo. 2008. Upaya meningkatkan kemampuan matematika

melalui media realita Sekolah Dasar Al Irsad Pasar Kliwon Surakarata.

PGSD. UNS.

Amin Suyitno dkk. 1997. Dasar Dasar Proses Pembeljaran Matematika.

Semarang: IKIP semarang.

Aristo. Rahadi. 2003. Media Pembelakjaran Jakarta : Departemen Nasional.

Asra, Deni Darmawan dan Cepi Riana. 2007. Bahan Ajar Cetak Computer Dan

Media Pembelajaran Di SD. Jakarta. Dirjen dikti.

Azhar Arsyad. 2002. Media Pembelajaran Jakarta. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada.

C. Asri Budiningsih. 2005. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi mahastya.

Departemen Pendidikamn Nasional 2003. Kurikulum 2004. Jakarta: Depdiknas.

Departenen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tentang

Sistim Pendidikan Nasional. Jakarta : Biro Hukum Dan Organisasi Sekjen

Depdiknas.

Ensiklopedi populer anak edisi 6 tahun 2006

Hamalik, Oemar. 1994. Media pendidikan (cetakan ke-7). Bandung: Pt. citra

ADitya Bakti.

http// mulyono, staff. UNS,ac.id/2009/02/10/bilangan

http://tyaeducationjournals.blogspot.com. Tanggal 10 Desember 2009

Anonymous,2009. Efektifitas Pendidikan Di Indonesia. Diakses dari

http://www.detiknews.com. Tanggal 10 Desember 2009

http://www.sayapbarat.wordpress.com/2007/08/29/Lhani di/pada Maret 8, 2009

http://www.sib-bangkok.org. Tanggal 10 Desember 2009.

Kasihani Kasbolah. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Universitas

Negeri Malang.

Lukman Rosadi, Handani Dadan. 2000. Pendidikan Matematika 1. Jakarta:

Departeman Agama RI.

Marsudi Raharjo Astuti Waluyati Titik Sutanti. 2009. Modul Matematika SD

Program Bermutu Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian Dan

Pembagian Bilangan Cacah Di Sd. @yahoo.com: PPPPTK Matematika, ii

Masriah 2005. Penggunaan media bangun ruang dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri pajang I kecamatan Bae

kabupaten Kudus tahun 2004/2005. PGSD. UNS.

Muhtar A. karim, Abdul Rahman As’ari, Gatot Muhsetyo, Akbar Sutawijaya.

1997. Pendidikan Matematika 1. Malang: Depdikbud.

Page 99: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Mulyani Sumantri, dkk. 2001. Strategi belajar mengajar. Bandung: CV. Maulana.

Mulyono Abdurrahman. 2003. Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Ngadino Yustinus. 2003. Media Pembelajaran. FKIP UNS Surakarta.

Ngalim purwanto. M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

------------. 1998. Psikologi Pendidikan. Bandung :PT. Remaja Rosdakarya.

Nur Akhis. 2006. Matematika untuk kelas IV SD/MI. Klaten: Cempaka Putih

Sleto. 1995. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sudjana, N. dan Rivai,A. 1990. Media Pengajaran. Bandung: C.V. Sinar Baru

Bandung.

Suhito. 2001. Hand Out Dasar-Dasar Pembelajaran Matematika 1. Semarang: FM

IPA UNNES.

Suparman, A. 1995. Desain Instruksional. Proyek Pendidikan Tinggi Guru,

Derektorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Suwarto. 2007. Penggunaan media bangun ruang untuk pemahaman konsep luas

dan volume dalam pembelajaran matematika siswa kelas V Sekolah Dasar

Negeri 1. PGSD. UNS.

Syaiful Bahri Djamarah. 1996. Pretasi Belajar Dan Kmpetensi Guru. Surabaya:

Usaha Nasional.

Umar Hamalik. 1993. Metode Belajar Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung:

PT Tarsino.

Winkel. WS. 1996. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta :

Gramedia.

Yuhanes Suryo. 2008. Matematika itu asyik 4a. Jakarta: PT Armadelta Selaras.

Page 100: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 3 Ketaon

Kelas / Semester : IV / 1

Tahun Pelajaran : 2009 / 2010

Mata Pelajaran : Matematika

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat bangun datar dan bangun ruang

serta hubungan antarbangun.

Kompetensi Dasar : 1.3 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang sederhana

No Kompetensi Dasar Komplek

sitas

Daya Dukung Intakc

(potensi

siswa)

KKM Pendidik

an

Sarana

1 1.1 Mengidentifikasi sifat-sifat

bangun ruang kubus dan

balok

60 60 60 60 60

2 1.2 mengenal istilah sisi,

rusuk, dan titik sudut 60 60 60 60 60

3 1.3 menyebutkan pengertian

sisi, rusuk dan sudut 60 60 60 60 60

4 1.4 Melakukan penyelidikan

sifat-sifat bagun ruang

kubus dan balok

60 60 60 60 60

5 1.5 Melakukan penaksiran dan

menyebutkan pengertian

kubus dan balok.

60 60 60 60 60

6 1.6 Memecahkan masalah yang

bangun ruang. 60 60 60 60 60

Jumlah 360 360 360 360 360

Rata-rata 60 60 60 60 60

Lampiran 1

Page 101: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

INDIKATOR KONSEP BANGUN RUANG

No INDIKATOR

1

2

3

8

5

Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang.

Menggambar bangun ruang dengan benar.

Menggambar berbagai jaring-jaring kubus dan balok.

Menggambar jaring-jaring tabung kerucut, dan limas siswa dapat

membandingkan dan mengurutkan volume benda.

Menentukan volume kubus dan balok.

Lampiran 2

Page 102: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU

No PERTANYAAN RINGKASAN JAWABAN

1

2

3

4

5

Bagaimana saudara melakukan pembelajaran

matematika di kelas IV?

Media apa yang saudara gunakan untuk

pembelajaran matematika ?

Bagaimana sikap siswa ketika mengikuti

pembelajaran matematika?

Pernahkah saudara menerapkan media realita

dalam konsep pembelejaran bangun ruang?

Bagaimana pendapat saudara tentang

pembelajaran bangun ruang dengan media

realita?

Lampiran 3

Page 103: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK SISWA

No

PERTANYAAN RINGKASAN JAWABAN

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Mata pelajaran apa yang kamu sukai?

Mata pelajaran apa yang paling kamu tidak

suka?

Mengapa kamu suka pelajaran itu?

Apakah kamu gemar pelajaran matematika?

Apakah pelajaran mateamtaika susah

dipelajari?

Apakah guru mengajar matematika sudah

sesuai dengan apa yang kamu inginkan.

Apakah selama ini anda mudah menerima

pelajaran dari guru?

Bagaiman pendapat anda jika dalam

pembelajaran bangun ruang menggunakan

media realita?

Jika kamu mau menerima, bisakah anda

memperhatikan dengan sepenuh hati?

Mudah atau sulitkah setelah mempelajari

konsep bangun ruang dengan media realita?

Lampiran 4

Page 104: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Nama Peneliti : Joko Muryano Siklus : I

Subjek Peneliti : Kelas IV Hari Tanggal : Kamis, 19-01-2010

No Aktifitas dalam

Pemebelajaran

Presentase

>80% 66% -

80%

56% -

65%

40% -

55%

<40%

1

Siswa yang memiliki

motivasi dalam meningikuti

proses pembelajaran

bangun ruang dasar

2

Siswa yang aktif selama

kegiatan belajar mengajar

(KBM) berlangsung

3

Siswa yang antosias

memjawab pertanyaan guru

dengan lisan

4

Berdasarkan hasil unjuk

kerja. Siswa yang mampu

melakukan menyebutkan

konsep bangun ruang

dengan media realita di

depan kelas cukup lancar

dan baik.

5

Pembelajaran konsep

bangun ruang dasar melalui

media realita lebih

menyenangkan dan

menarik.

Boyolali,19- 01- 2010

Joko Muryono

Lampiran 5

Page 105: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

LEMABAR PENGAMATAN AKTIFITAS GURU

Nama Peneliti : Joko Muryano Siklus : I

Subjek Peneliti : Kelas IV Hari Tanggal : 19-01-2010

No Kegiatan Skor Hasil Pengamatan

Jumlah

skor Ket

5 6 7 8 9 10

1 Guru mengajar sesuai dengan

sekenario pemebelajaran yang

direncanakan

2 Guru menjadi inovator dalam

pembelajaran

3 Guru memberikan siswa bertanya

4 Guru menggunakan media

pembelajaran

5 Guru membimbing siswa selama

pembelajaran berlangsung

6 Guru menggunakan waktu sesuai

dengan alokasi yang telah

direncanakan

7 Guru memiliki sikap simpati

terhadap siswa

Jumlah

Rata-rata

Keterangan :

1. Nilai 6.0 Ke bawah : Kurang Boyolali,19-01- 2010

2. Nilai 7.0 : Cukup Pengamat

3. Nilai 8.0 : Baik

Andang Priharsanto, S.Pd

NIP 196106031980121004

Lampiran 6

Page 106: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Nama Peneliti : Joko Muryano Siklus : II

Subjek Peneliti : Kelas IV Hari Tanggal : Kamis, 04-02-2010

No Aktifitas dalam

Pemebelajaran

Presentase

>80% 66% -

80%

56% -

65%

40% -

55%

<40%

1

Siswa yang memiliki

motivasi dalam meningikuti

proses pembelajaran

bangun ruang dasar

2

Siswa yang aktif selama

kegiatan belajar mengajar

(KBM) berlangsung

3

Siswa yang antosias

memjawab pertanyaan guru

dengan lisan

4

Berdasarkan hasil unjuk

kerja. Siswa yang mampu

melakukan menyebutkan

konsep bangun ruang

dengan media realita di

depan kelas cukup lancar

dan baik.

5

Pembelajaran konsep

bangun ruang dasar melalui

media realita lebih

menyenangkan dan

menarik.

Boyolali 04- 02- 2010

Joko Muryono

Lampiran 7

Page 107: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

LEMABAR PENGAMATAN AKTIFITAS GURU

Nama Peneliti : Joko Muryano Siklus : II

Subjek Peneliti : Kelas IV Hari Tanggal : 04-02-2010

No Kegiatan Skor Hasil Pengamatan

Jumlah

skor Ket

5 6 7 8 9 10

1 Guru mengajar sesuai dengan

sekenario pemebelajaran yang

direncanakan

2 Guru menjadi inovator dalam

pembelajaran

3 Guru memberikan siswa bertanya

4 Guru menggunakan media

pembelajaran

5 Guru membimbing siswa selama

pembelajaran berlangsung

6 Guru menggunakan waktu sesuai

dengan alokasi yang telah

direncanakan

7 Guru memiliki sikap simpati

terhadap siswa

Jumlah

Rata-rata

Keterangan :

1. Nilai 6.0 Ke bawah : Kurang Boyolali,04-02- 2010

2. Nilai 7.0 : Cukup Pengamat

3. Nilai 8.0 : Baik

Andang Priharsanto, S.Pd

NIP 196106031980121004

Lampiran 8

Page 108: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IV/2

Waktu : 4 jam pelajaran (2 kali pertemuan)

Tahun pelajaran : 2009/2010

I. Standar Kompetensi :

Memahami sifat-sifat bangun datar dan bangun ruang serta hubungan

antarbangun.

II. Kompetensi Dasar :

Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.

III. Indikator :

Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang, tabung, prisma tegak, limas dan kerucut.

Menggambar bangun ruang dari sifat-sifat bangun ruang yang diberikan.

IV. Tujuan Pembelajaran

1) Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun runag balok

dengan benar.

2) Melalui diskusi siswa dapat menunjukan sisi-sisi bangun ruang balok dengan

benar.

3) Melaui diskusi siswa dapat menemutunjukan titik sudut bangun ruang balok

dengan tepat.

4) Melalui tugas kelompok siswa dapat menyebutkan jumlah rusuk bangun

ruang balok dengan benar.

5) Melalui investigasi siswa dapat membedakan bangun ruang balok dengan

benar.

V. Dampak Pengiring

Setelah pembelajaran ini selesai diharapkan siswa dapat menerapkan sifat-sifat

bangun ruang dalam kehidupan sehari-hari

VI. Materi Pembelajaran

a. a. Materi pokok

Pembelajaran menggunakan media realita

Siklus 1

Lampiran 9

Page 109: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Balok adalah prisma tegak yang memiliki enam sisi berbentuk persegi atau persegi

panjang, serta mempunyai panjang, lebar dan tinggi

Sifat-sifat bangun bangun ruang.

1) Bangun ruang balok

(a) mempunyai 6 sisi yaitu: depan, belakang, samping kanan, samping kiri, atas

dan bawah. (b) mempunyai 12 rusuk; sedangkan rusuk yang berhadapan sama

panjang; (c) mempunyai 8 titik sudut; (d) mempunyai ukuran panjang, lebar dan

tinggi; (e) memiliki 3 kelompok rusuk sejajar.

H G

E F sudut tinggi

D C

A B rusuk lebar

Sisi Panjang

P O

M rusuk N rusuk

L K rusuk

I J

Ciri-ciri bangun ruang yaitu: suatu bangun yang memiliki ukuran panjang, lebar,

dan tinggi. Atau disebut juga bangun tiga demensi.

Langkah-langkah menggambar balok sebagai berikut:

E F

A B

(langkah I)

H G

E F

D C

A B

(langkah II)

Page 110: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

H G

E F

D C

A B (langkah III)

4) mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi.

H G

E F sudut tinggi

D C

A B rusuk lebar

Sisi Panjang

Kubus adalah prisma tegak yang mempunyai rusuk sama panjang dan semua sudut

asiku-siku

Sifat-sifat bangun ruang kubus antara lain: (1) mempunyai 6 sisi sama luas;

(2) mempunyai 8 titik sudut; (3) mempunyai dan memiliki 12 rusuk sama panjang;

Langkah-langkah menggambar kubus sebagai berikut:

E F

A B

(langkah I)

H G

E F

D C

A B

(langkah II)

H G

E F

D C

A B

(langkah III)

Page 111: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

B. Metode Pembelajaran

Tanya jawab, demonstrasi, diskusi, dan tugas.

C. Alat dan Sumber Belajar

1. Buku Matematika kelas IV untuk SD/MI, karangan Nur Akhsin dan Heny

Kusumawati

2. Penggaris, pensil, gambar-gambar bangun datar, dan bangun ruang.

VII. Langkah-Langkah Kegiyatan

Pertemuan 1 (2 × 35 menit)

a. Pendahuluan (10 menit)

Apersepsi: Menayakan tugas siswa untuk membawa kubus dan Mengingat kembali

bentuk kubus dan balok.

Motivasi : Ketika akan membuat rumah, kita perlu memahami materi ini.

b. Kegiatan Inti (50 menit)

1. Guru menginformasikan pada siswa untuk membuat kelompok, masing-masing

4 siswa.

2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.

3. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok medapat tugas satu

materi/tugas yang berbeda dengan kelompok lain.

4. Setiap kelompok diberi balok dari bekas bungkus pepsoden pasta gigi, kardus

bungkus super mei, kardus bekas bungkus sabun klodia, sebagai media realita

sekaligus materi pembelajaran konsep bangun runang balok. melalui media

realita yang telah di bagikan pada masing-masing klompok. Siswa di harapkan

mampu mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang balok dengan mengisi lembar

kerja siswa yang telah disediakan. Dalam bangun ruang balok dikenal istilah sisi,

titik sudut, dan rusuk secara kooperatif yang bersifat penemuan.

5. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok memyampaikan hasil pembahasan

kelompok mengenai sifat-sifat, sisi-sisi serta titik sudut bangun ruang balok.

6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus kesimpulan. Balok adalah sebuah

benda ruang yang dibatasi oleh tiga pasang (enam buah) persegi panjang dimana

Page 112: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

setiap pasang persegi panjang saling sejajar ( berhadapan ) dan berukuran sama.

Atau juga disebut bangun ruang sisi tegak.

7. Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat pada Buku Matematika kelas

V, karangan Nur Akhsin dan Heny Kusumawati, halaman. 182.

c. Kegiatan akhir (10 menit)

1. Siswa membuat rangkuman dengan bimbingan guru.

Pertemuan 2 (2 × 35 menit)

a. Pendahuluan ( 10 menit)

Apersepsi: mengingat kembali tentang sifat-sifat kubus dan balok.

Motivasi : Materi ini juga diperlukan pada waktu membuat maket rumah atau

pabrik.

b. Kegiatan Inti ( 50 menit)

1. Guru menginformasikan pada siswa untuk membuat kelompok, masing-masing

4 siswa.

2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.

3. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok medapat tugas satu

materi/tugas yang berbeda dengan kelompok lain.

4. Balok dari kardus bekas yang telah di persiapkan di setiap kelompok di buka

untuk di idenfifikasi serta digambar sesuai dengan bentuk baloknya, sebagai

media realita sekaligus sebagai materi pembelajaran menggambar jarring-jaring

balok. Mengidentifikasi ciri-ciri bangun ruang dan sifat-sifat bangun ruang

balok dari kardus yang sudah ada secara kooperatif bersifat penemuan.

5. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok memyampaikan hasil pembahasan

kelompok.tentang perbedaan, sifta-sifat, ciri-ciri bagun ruang balok dan kubus

6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus kesimpulan. Balok adalah sebuah

benda ruang yang dibatasi oleh tiga pasang (enam buah) persegi panjang dimana

setiap pasang persegi panjang saling sejajar ( berhadapan ) dan berukuran sama.

Atau juga disebut bangun ruang sisi tegak.

7. Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat pada Buku Matematika kelas

V, karangan Nur Akhsin dan Heny Kusumawati, halaman. 182.

Page 113: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

c. Kegiatan akhir (10 menit)

1. Siswa membuat rangkuman dengan bimbingan guru.

E. Alat dan Sumber Belajar

1. Buku Matematika kelas IV untuk SD/MI, karangan Nur Akhsin dan Heny

Kusumawati

2. Penggaris, pensil, gambar-gambar bangun datar, dan bangun ruang.

VIII. Penilaian

a. Prosedur penilaian : Tes formatif.

b. Bentuk tes : Isian

c. Jenis tes : tertulis

d. Instrumen : lembar soal

Kerjakan soal di bawh ini dengan benar

1) Pada balok berlaku sifat-sifat sebagai berikut

a) sisi tegaknya berupa bangun datar . . .

b) sisi alasnya berupa bangun datar . . .

c) jumlah titik sudutnya ada . . .

d) jumlah rusuknya ada . . .

e) jumlah sisinya ada . . .

2) Pada bangun ruang kubus berlaku sifat-sifat sebagai berikut

a) sisi alas dan sisi atasnya berupa bangun datar . . .

b) sisi tegaknya berupa bangun datar . . .

c) jumlah titik sudutnya ada . . .

d) jumlah rusuknya ada . . .

e) jumlah sisinya ada . . .

Mengetahui, Ketaon, 01-04-2010

Kepala Sekolah Guru Kelas

Sri Setyowati Dwi Utami, S.Pd Joko Muryono, A.Ma Pd

NIP 195812071977011001 NIM X7108507

Page 114: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V/2

Waktu : 4 jam pelajaran (2 kali pertemuan)

Tahun pelajaran : 2009/2010

I. Standar Kompetensi :

Memahami sifat-sifat bangun datar dan bangun ruang serta hubungan

antarbangun.

II. Kompetensi Dasar :

Menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana.

III. Indikator :

Menggambar berbagai bentuk jaring-jaring kubus dan balok.

Menggambar jaring-jaring tabung, kerucut, dan limas.

Membandingkan dan mengurutkan volume benda.

Menentukan volume kubus dan balok dengan menggunakan kubus satuan.

VI. Tujuan Pembelajaran

1) Melalui tugas siswa dapat menggambar jarring-jaring bangun runag kubus

dengan benar.

2) Melalui diskusi siswa dapat mengambar bangun ruang kubus dengan benar.

3) Melalui tugas kelompok siswa dapat menyebutkan jumlah sisi bangun ruang

kubus dengan benar.

4) Melalui investigasi siswa dapat menghitung titik sudut bangun ruang kubus

dengan benar.

IV. Dampak Pengiring

Setelah pembelajaran ini selesai diharapkan siswa dapat menerapkan sifat-sifat

bangun ruang dalam kehidupan sehari-hari

V. Materi Pembelajaran

1. Materi pokok

Pembelajaran menggunakan media realita

Siklus 2

Lampiran 10

Page 115: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

a. Jaring-jaring kubus

b.

b. Jaring-jaring balok

c. Jaring-jaring prisma

d. jaring-jaring tabung

2. Materi PokoK: Pengukuran (volume kubus dan balok)

mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi.

P O

M N Tinggi

L K

I J Lebar

Panjang

( Balok)

H G

E F tinggi

D C

A B lebar

Panjang (Kubus)

B. Metode Pembelajaran

Page 116: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Tanya jawab, demonstrasi, diskusi, dan tugas.

C. Alat dan Sumber Belajar

1. Buku Matematika kelas V untuk SD/MI, karangan Nur Akhsin dan Heny

Kusumawati.

2. Berbagai bangun ruang, jaring-jaring berbagai bangun ruang, berbagai bangun

datar, penggaris, jangka, gunting, dan pensil.

VI. Langkah-Langkah Kegiatan

Pertemuan 1 (2 × 35 menit)

Pendahuluan (10 menit)

Apersepsi: Mengingat kembali bentuk dan sifat-sifat kubus.

Motivasi : Materi ini berguna ketika akan membuat kardus makanan/snack.

Kegiatan Inti (50 menit)

1. Guru menginformasikan pada siswa untuk membuat kelompok, masing-masing

4 siswa.

2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.

3. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok medapat tugas satu

materi/tugas yang berbeda dengan kelompok lain.

4. Setiap kelompok diberi kubus dari bekas bungkus kapur tulis, sebagai media

realita sekaligus materi pembelajaran konsep bangun runang kubus. melalui

media realita yang telah di bagikan pada masing-masing klompok. Siswa di

harapkan mampu mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang kubus dengan

mengisi lembar kerja siswa yang telah disediakan. Dalam bangun ruang kubus

dikenal istilah sisi, titik sudut, dan rusuk untuk menemukan berbagai jaring-

jaring kubus. menggambar berbagai jaring-jaring kubus kubus dan balok yang

sudah ada secara kooperatif yang bersifat penemuan.

5. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok memyampaikan hasil pembahasan

kelompok tentang sifat-sifat bangun ruang kubus dan gambar jaring-jaring

kubus.

6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus kesimpulan. Kubus adalah

sebuah benda ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi yang berukuran sama.

Bangun ruang kubus disebut bangun ruang sisi tegak.

Page 117: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

7. Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat pada Buku Matematika kelas

V, karangan Nur Akhsin dan Heny Kusumawati, halaman. 182.

Kegiatan akhir (10 menit)

1. Siswa membuat rangkuman dengan bimbingan guru.

Pertemuan 2 (2 × 35 menit)

Pendahuluan ( 10 menit)

Apersepsi: Membahas tugas rumah dan mengingat kembali tentang jaring-jaring

kubus.

Motivasi : Materi ini juga berguna dalam membuat tempat minuman kotak, mie

instan, dan sebagainya.

Kegiatan Inti ( 50 menit)

1. Guru menginformasikan padad siswa untuk membuat kelompok, masing-masing

4 siswa.

2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.

3. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok medapat tugas satu

materi/tugas yang berbeda dengan kelompok lain.

4. Kardus bekas bungkus kapur yang telah di persiapkan di setiap kelompok di

buka untuk di idenfifikasi serta digambar sesuai dengan bentuk kubusnya,

kardus bungkus kapur merupakan media realita sekaligus sebagai materi

pembelajaran menggambar jaring-jaring kubus.

5. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok memyampaikan hasil pembahasan

kelompok konsep bangun ruang

6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus kesimpulan. Kubus adalah

sebuah benda ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi yang berukuran sama.

Bangun ruang kubus disebut bangun ruang sisi tegak.

7. Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat pada Buku Matematika kelas

V, karangan Nur Akhsin dan Heny Kusumawati, halaman. 182.

Kegiatan akhir (10 menit)

2. Siswa membuat rangkuman dengan bimbingan guru.

Page 118: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

VII . Penilaian

a. Prosedur penilaian : Tes formatif.

b. Bentuk tes : Isian

c. Jenis tes : tertulis

d. Instrumen : lembar soal

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar!

Gambarlah pada kertas berpetak.

1) Jaring-jaring kubus dengan rusuk 3 petak.

2) Balok dengan panjang 3 petak satuan, lebar 2 petak satuan dan tinggi 1 petak

satuan.

3) Limas segi empat yang alasnya berupa persegi dengan sisi 4 cm.

4) Kamar tamu Pak Joko berukuran 3 m × 4 m, akan dipasangi ubin dengan ukuran

25 cm × 25 cm.

Berapa buah ubin yang harus dibeli Pak Joko?

5) Bak mandi di sekolah mempunyai panjang 3 m, lebar 1 m, dan kedalaman 2 m.

Jika diisi air penuh, berapa liter air di dalam bak mandi tersebut?

Mengetahui, Ketaon, 04-02-2010

Kepala Sekolah Guru Kelas

Sri Setyowati Dwi Utami, S.Pd Joko Muryono, A.Ma Pd

NIP 195812071977011001 NIM X7108507

Page 119: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

1. Guru menunjukkan bentuk kubus dan balok yang terbuat dari karton/kardus.

2. Dibimbing guru, siswa mengidentifikasi ciri-ciri bangun ruang yang ditunjukkan

guru.

3. Siswa menyebutkan sifat-sifat bangun ruang yang ditunjukkan guru.

4. Guru menginformasikan tentang perbedaan kubus dan balok yang langsung

ditunjuk oleh siswa,

Lampiran 11

Page 120: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

5. Siswa menggambar bangun ruang kubus dan balok dengan bimbingan guru.

Page 121: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

5. Siswa merangkai 6 buah persegi yang sama untuk menemukan berbagai jaring-

jaring kubus.

7. Siswa menunjukan dan menentukan jaring-jaring kubus.

Page 122: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Kardus digunting setiap sisinya, kemudian siswa merangkai kembali dengan

berbagai cara.

4. Siswa menentukan berbagai macam jaring-jaring.

Siswa menentukan isi kubus

Page 123: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Kolaborasi guru

Page 124: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Lembar Observasi Aktifitas Siswa dalam Pembelajaran Persiklus

Tabel 2. Lembar Observasi Aktifitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus I

No Aspek Yang Dinilai Pertemuan 1 Pertemuan 2

A B C D A B C D

1 Aktif mendengarkan penjelas- an guru √ √

2 Aktif menjawab pertanyaan guru √ √

3 Kreatifitas dan inisiatif siswa meningkat √ √

4 Motivasi dan minat untuk bertanya √ √

5 Kesungguhan siswa menyelesaikan tugas √ √

6 Kesungguhan mengerjakan soal tes √ √

Keterangan:

A: Amat Baik., B: Baik, C: Cukup, D: Kurang

Observasi tersebut tidak hanya dilakukan pada aktivitas siswa, juga

ditunjukan pada guru dalam proses pembelajaran. Adapun observasi untuk guru

dapat dijelaskan seperti:

Tabel 3. Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I

No Aspek Yang Dinilai Pertemuan 1 Pertemuan 2

A B C D A B C D

1 Memberi informasi secara tepat √ √

2 Menggunakan berbagai sumber √ √

3 Menggunakan waktu sesuai rencana √ √

4 Penuh perhatian pada siswa √ √

5 Memotivasi individu √ √

6 Memotivasi kelompok √ √

7 Menggunakan multi metode √ √

8 Menggunakan media secara tepat √ √

9 Melakukan penilaian proses √ √

10 Memberikan tindak lanjut √ √

Page 125: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Langkah Pembelajaran Konsep Bangun Ruang Balok Menggunakan Media

Realita.

Setiap kelompok diberi balok dari bekas bungkus pepsoden pasta gigi, kardus

bungkus super mei, kardus bekas bungkus sabun klodia, sebagai media realita

sekaligus materi pembelajaran konsep bangun runang balok. melalui media realita

yang telah di bagikan pada masing-masing klompok. Siswa di harapkan mampu

mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang balok dengan mengisi lembar kerja siswa

yang telah disediakan. Dalam bangun ruang balok dikenal istilah sisi, titik sudut,

dan rusuk.

Lembar kerja siswa. Pertemuan pertama.

1. Permukaan yang membatasi bangun ruang adalah ….

2. Garis yang merupakan pertemuan pertemuan dari dua sisi bangun ruang

adalah …

3. Titik pertemuan dari tiga buah rusuk pada bangun ruang disebut ….

Untuk mengetahui sifat-sifat bangun ruang balok, mari diperhatikan kardus

yang ada pada klompok masing-masing. Untuk memudahkan siswa ru sifat-

sifat bangun ruang balok berilah tanda hurup pada setiap sudut yaitu huruf A B

C D, E F G H.

H G

E F

D C

A B

Mari menyebutkan sisi, rusuk, dan titik susut pada balok ABCD, EFGH.

4. sisi pada balok ABCD, EFGH adalah :

a. sisi ……. d. sisi …..

b. sisi ……. e. sisi …..

c. sisi ……. f. sisi …..

Lampiran 12

Page 126: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

jadi, ada … sisi pada bangun ruang balok

a. sisi ……. = d. sisi …..

b. sisi ……. = e. sisi …..

c. sisi ……. = f. sisi …..

lembar kerja pertemuan kedua.

H G

E F

C

A B

1) rusuk-rusuk pada balok ABCD, EFGH adalah

a) rusuk …. e) rusuk …. i) rusuk ….

b) rusuk …. f) rusuk …. j) rusuk ….

c) rusuk …. g) rusuk …. k) rusuk ….

d) rusuk …. h) rusuk …. l) rusuk ….

Jadi, ada … rusuk pada bangun ruang balok.

rusuk AB = rusuk …. = rusuk… = rusuk …

rusuk BC = rusuk …. = rusuk… = rusuk …

rusuk AE = rusuk …. = rusuk… = rusuk …

2) Titik-titik sudut pada balok ABCD, EFGH adalah.

a) Titik Sudut … e) Titik Sudut …

b) Titik Sudut … f) Titik Sudut …

c) Titik Sudut … g) Titik Sudut …

d) Titik Sudut … h) Titik Sudut …

D

Page 127: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Panjang

Lebar

Tinggi

Menggambar dan memmbuat jarring-jaring balok. Pertemuan kedua.

Balok dari kardus bekas yang telah di persiapkan di setiap kelompok di buka untuk

di idenfifikasi serta digambar sesuai dengan bentuk baloknya, sebagai media realita

sekaligus sebagai materi pembelajaran menggambar jarring-jaring balok.

langkah -langkah mengambar balok

E

F

1. buat persegi panjang ABFE

2. buat persegi panjang yang sama dengan ABFE

yaitu: DCGH dengan CD dan HD garis putus-

putus.

3. hubungan BC, FG, EH dan AD garis putus putus

A

B

H

G

E F

D

C

A

B

H

G

E F

D

C

A

B

H

G

E

C

A B

D

F

Page 128: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

G

E F

D

C

A

B

menggambar dan membuat jaring- jaring balok

Langkah pembelajaran konsep bangun ruang balok menggunakan media realita.

Setiap kelompok diberi kubus dari bekas bungkus kapur tulis, sebagai media realita

sekaligus materi pembelajaran konsep bangun runang kubus. melalui media realita

yang telah di bagikan pada masing-masing klompok. Siswa di harapkan mampu

mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang balok dengan mengisi lembar kerja siswa

yang telah disediakan. Dalam bangun ruang kubus dikenal istilah sisi, titik sudut,

dan rusuk.

Lembar kerja siswa. Pertemuan Pertama di siklus II

1. Permukaan yang membatasi bangun ruang adalah ….

2. Garis yang merupakan pertemuan dari dua sisi bangun ruang adalah …

3. Titik pertemuan dari tiga buah rusuk pada bangun ruang disebut ….

Untuk mengetahui sifat-sifat bangun ruang kubus, mari diperhatikan kardus

yang ada pada klompok masing-masing. Untuk memudahkan siswa

Page 129: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

meningidentifikasi sifat-sifat bangun ruang kubus berilah tanda hurup pada

setiap sudut yaitu huruf A B C D, E F G H.

H G

E F

D C

A B

Mari menyebutkan sisi, rusuk, dan titik susut pada kubus ABCD, EFGH.

4. sisi pada balok ABCD, EFGH adalah :

a. sisi ……. d. sisi …..

b. sisi ……. e. sisi …..

c. sisi ……. f. sisi …..

jadi, ada … sisi pada bangun ruang kubus

a. sisi ……. = d. sisi …..

b. sisi ……. = e. sisi …..

c. sisi ……. = f. sisi …..

lembar kerja pertemuan pertama

H G

E F

C

A B

1) rusuk-rusuk pada kubus ABCD, EFGH adalah

a) rusuk …. e) rusuk …. i) rusuk ….

b) rusuk …. f) rusuk …. j) rusuk ….

c) rusuk …. g) rusuk …. k) rusuk ….

D

Page 130: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

d) rusuk …. h) rusuk …. l) rusuk ….

Jadi, ada … rusuk pada bangun ruang kubus.

rusuk AB = rusuk …. = rusuk… = rusuk …

rusuk BC = rusuk …. = rusuk… = rusuk …

rusuk AE = rusuk …. = rusuk… = rusuk …

2) Titik-titik sudut pada kubus ABCD, EFGH adalah.

a) Titik Sudut … e) Titik Sudut …

b) Titik Sudut … f) Titik Sudut …

c) Titik Sudut … g) Titik Sudut …

d) Titik Sudut … h) Titik Sudut …

Rusuk

Rusuk

Rusuk

Titik Sudut

H

G

E

C

A B

D

F

Page 131: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Menggambar dan memmbuat jarring-jaring kubus. Pertemuan kedua Siklus II.

Kubus dari kardus bekas yang telah di persiapkan di setiap kelompok di buka untuk

di idenfifikasi serta digambar sesuai dengan bentuk kubusnya, kardus bungkus

kapur merupakan media realita sekaligus sebagai materi pembelajaran

menggambar jaring-jaring kubus.

Sisi

Sisi

Bidang 1 , 2 , 3, 4 , 5 , dan 6 adalah …..

6

5

2

3

4

1

5 3

2

5

5

5

5

5

5

Page 132: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

SOAL SILKUS I.

Kerjakan soal di bawh ini dengan benar

1) Pada balok berlaku sifat-sifat sebagai berikut

a) sisi tegaknya berupa bangun datar . . .

b) sisi alasnya berupa bangun datar . . .

c) jumlah titik sudutnya ada . . .

d) jumlah rusuknya ada . . .

e) jumlah sisinya ada . . .

2) Pada bangun ruang kubus berlaku sifat-sifat sebagai berikut

a) sisi alas dan sisi atasnya berupa bangun datar . . .

b) sisi tegaknya berupa bangun datar . . .

c) jumlah titik sudutnya ada . . .

d) jumlah rusuknya ada . . .

e) jumlah sisinya ada . . .

Lampiran 13

Page 133: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

SOAL SIKLUS II.

Gambarlah pada kertas berpetak.

1) Jaring-jaring kubus dengan rusuk 3 petak.

2) Balok dengan panjang 3 petak satuan, lebar 2 petak satuan dan tinggi 1 petak

satuan.

3) Limas segi empat yang alasnya berupa persegi dengan sisi 4 cm.

4) Kamar tamu Pak Joko berukuran 3 m × 4 m, akan dipasangi ubin dengan ukuran

25 cm × 25 cm.

Berapa buah ubin yang harus dibeli Pak Joko?

5) Bak mandi di sekolah mempunyai panjang 3 m, lebar 1 m, dan kedalaman 2 m.

Jika diisi air penuh, berapa liter air di dalam bak mandi tersebut?

Kunci jawwaban Lembar Kerja Siswa

Langkah pembelajaran konep bangun ruang balok menggunakan media realita.

Setiap kelompok diberi balok dari bekas bungkus pepsoden pasta gigi, kardus

bungkus super mei, kardus bekas bungkus sabun klodia, sebagai media realita

sekaligus materi pembelajaran konsep bangun runang balok. melalui media realita

yang telah di bagikan pada masing-masing klompok. Siswa di harapkan mampu

mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang balok dengan mengisi lembar kerja siswa

yang telah disediakan. Dalam bangun ruang balok dikenal istilah sisi, titik sudut,

dan rusuk.

Lembar kerja siswa. Pertemuan pertama Siklus I

1. Permukaan yang membatasi bangun ruang adalah ….

2. Garis yang merupakan pertemuan pertemuan dari dua sisi bangun ruang

adalah …

3. Titik pertemuan dari tiga buah rusuk pada bangun ruang disebut ….

4. Untuk mengetahui sifat-sifat bangun ruang balok, mari diperhatikan

kardus yang ada pada klompok masing-masing. Untuk memudahkan

siswa ru sifat-sifat bangun ruang balok berilah tanda hurup pada setiap

sudut yaitu huruf A B C D, E F G H.

Page 134: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

H G

E F

D C

A B

Mari menyebutkan sisi, rusuk, dan titik susut pada balok ABCD, EFGH.

5. sisi pada balok ABCD, EFGH adalah :

a. sisi ……. b. sisi ….. c sisi ……. d. sisi ….. e. sisi ……. f. sisi …..

jadi, ada … sisi pada bangun ruang balok

a. sisi ……. = b. sisi ….. c. sisi ……. = d. sisi ….. e. sisi ……. = f. sisi …..

lembar kerja pertemuan kedua.

H G

E F

C

A B

1) rusuk-rusuk pada balok ABCD, EFGH adalah

a) rusuk …. b) rusuk …. c) rusuk …. d) rusuk …. e) rusuk …. f) rusuk ….

g) rusuk …. h) rusuk …. i) rusuk …. j) rusuk …. k) rusuk …. l) rusuk ….

Jadi, ada … rusuk pada bangun ruang balok.

rusuk AB = rusuk …. = rusuk… = rusuk …

rusuk BC = rusuk …. = rusuk… = rusuk …

rusuk AE = rusuk …. = rusuk… = rusuk …

2) Titik-titik sudut pada balok ABCD, EFGH adalah.

a) Titik Sudut … e) Titik Sudut …

b) Titik Sudut … f) Titik Sudut …

c) Titik Sudut … g) Titik Sudut …

D

Page 135: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

d) Titik Sudut … h) Titik Sudut …

Panjang

Lebar

Tinggi

Menggambar dan memmbuat jarring-jaring balok. Pertemuan kedua Siklus I.

Balok dari kardus bekas yang telah di persiapkan di setiap kelompok di buka untuk

di idenfifikasi serta digambar sesuai dengan bentuk baloknya, sebagai media realita

sekaligus sebagai materi pembelajaran menggambar jarring-jaring balok.

langkah -langkah mengambar balok

E

F

1. buat persegi panjang ABFE

2. buat persegi panjang yang sama dengan ABFE

yaitu: DCGH dengan CD dan HD garis putus-

putus.

3. hubungan BC, FG, EH dan AD garis putus putus

A

B

H

G

E F

D

C

A

B

H

G

H

G

E

C

A B

D

F

Page 136: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

E F

D

C

A

B

G

E F

D

C

A

B

menggambar dan membuat jaring- jaring balok

Page 137: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Langkah Pembelajaran Konep Bangun Ruang Kubus Menggunakan Media

Realita.

Setiap kelompok diberi kubus dari bekas bungkus kapur tulis, sebagai media realita

sekaligus materi pembelajaran konsep bangun runang kubus. melalui media realita

yang telah di bagikan pada masing-masing klompok. Siswa di harapkan mampu

mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang balok dengan mengisi lembar kerja siswa

yang telah disediakan. Dalam bangun ruang kubus dikenal istilah sisi, titik sudut,

dan rusuk.

Lembar kerja siswa. Pertemuan Pertama Siklus II

5. Permukaan yang membatasi bangun ruang adalah ….

6. Garis yang merupakan pertemuan pertemuan dari dua sisi bangun ruang

adalah …

7. Titik pertemuan dari tiga buah rusuk pada bangun ruang disebut ….

Untuk mengetahui sifat-sifat bangun ruang kubus, mari diperhatikan kardus

yang ada pada klompok masing-masing. Untuk memudahkan siswa

meningidentifikasi sifat-sifat bangun ruang kubus berilah tanda hurup pada

setiap sudut yaitu huruf A B C D, E F G H.

H G

E F

D C

A B

Mari menyebutkan sisi, rusuk, dan titik susut pada kubus ABCD, EFGH.

8. sisi pada balok ABCD, EFGH adalah :

a. sisi ……. d. sisi …..

b. sisi ……. e. sisi …..

c. sisi ……. f. sisi …..

jadi, ada … sisi pada bangun ruang kubus

a. sisi ……. = d. sisi …..

Page 138: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

b. sisi ……. = e. sisi …..

c. sisi ……. = f. sisi …..

lembar kerja pertemuan Pertama

H G

E F

C

A B

1) rusuk-rusuk pada kubus ABCD, EFGH adalah

a) rusuk …. e) rusuk …. i) rusuk ….

b) rusuk …. f) rusuk …. j) rusuk ….

c) rusuk …. g) rusuk …. k) rusuk ….

d) rusuk …. h) rusuk …. l) rusuk ….

Jadi, ada … rusuk pada bangun ruang kubus.

rusuk AB = rusuk …. = rusuk… = rusuk …

rusuk BC = rusuk …. = rusuk… = rusuk …

rusuk AE = rusuk …. = rusuk… = rusuk …

2) Titik-titik sudut pada kubus ABCD, EFGH adalah.

a) Titik Sudut … e) Titik Sudut …

b) Titik Sudut … f) Titik Sudut …

c) Titik Sudut … g) Titik Sudut …

d) Titik Sudut … h) Titik Sudut …

D

Page 139: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Rusuk

Rusuk

Rusuk

Titik Sudut

Menggambar dan memmbuat jarring-jaring kubus. Pertemuan kedua Siklus II.

Kubus dari kardus bekas yang telah di persiapkan di setiap kelompok di buka untuk

di idenfifikasi serta digambar sesuai dengan bentuk kubusnya, kardus bungkus

kapur merupakan media realita sekaligus sebagai materi pembelajaran

menggambar jaring-jaring kubus.

Sisi

Sisi

Bidang 1 , 2 , 3, 4 , 5 , dan 6 adalah …..

H

G

E

C

A B

D

F

6

5

2

3

4

1

5 3

2

Page 140: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Kunci jawaban soal siklus I

Instrumen:

1) Pada balok berlaku sifat-sifat sebagai berikut

a) Persegi panjang

b) Persegi panjang

c) 8

d) 12

e) 6

2) Pada bangun ruang kubus berlaku sifat-sifat sebagai berikut

a) Persegi

b) Persegi

c) 8

d) 12

e) 6

3) Gambarlah bangun ruang balok dan kubus.

P O

M rusuk N

L K

I J rusuk

b. gambar bangun ruang kubus

kubus adalah prisma tegak yang mempunyai rusuk sama panjang dan semua sudut

asiku-siku

Sifat-sifat bangun ruang kubus antaralain: (1) mempunyai 6 sisi sama luas;

(2) mempunyai 8 titik sudut; (3) mempunyai dan memiliki 12 rusuk sama

panjang;

gambar bangun ruang kubus sebagai berikut:

H G

E F

A B

Lampiran 14

Page 141: digilib.uns.ac.id/Penggunaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 2010 commit to user ii PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Kunci jawaban soal siklus II

Kerjakan soal di bawah ini dengan benar! Gambarlah pada kertas berpetak.

1)

3)

2)

4) Kamar tamu Pak Joko berukuran 3 m × 4 m, akan dipasangi ubin dengan ukuran

25 cm × 25 cm. 192

Berapa buah ubin yang harus dibeli Pak Joko? 192 buah ubin.

5) Bak mandi di sekolah mempunyai panjang 3 m, lebar 1 m, dan kedalaman 2 m.

Jika diisi air sampai penuh, berapa meter kubik air di dalam bak mandi tersebut?

Jawab ; 3 x 1 x 2 = 6 m³.